bab iii.docx

10
BAB III PENERAPAN ASUHAN KEPERAWATAN SEKOLAH A. PENGKAJIAN Pengkajian dilakukan melalui wawancara dan observasi pada tanggal 10 – 12 September 2014 di SD Negeri 1 Bokori, Hasil pengkajian tersebut dianalisa untuk diidentifikasi masalah kesehatan yang ada di sekolah. 1.Dimensi Fisik a. Usia Dari hasil screning didaptakn bahwa sebanyak 37 orang siswa (44,6%) siswa berusia 10-12 tahun. b. Genetic SDN 1 Bokori terletak di Desa Bokori sehingga suku yang dominan dalam populasi tersebut adalah suku Bajo. Proporsi siswa laki-laki dan perempuan adalah laki- laki lebih banyak dibandingkan perempuan,dimana jumlah laki-laki yaitu sebanyak 49 orang atau59 % dari total keseluruhan siswa dan wanita sebanayk 34 orang atau 41%. c. Fungsi Fisiologis 16

Upload: muliana-musibo

Post on 01-Oct-2015

10 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

BAB IIIPENERAPAN ASUHAN KEPERAWATAN SEKOLAHA. PENGKAJIANPengkajian dilakukan melalui wawancara dan observasi pada tanggal 10 12 September 2014 di SD Negeri 1 Bokori, Hasil pengkajian tersebut dianalisa untuk diidentifikasi masalah kesehatan yang ada di sekolah.1. Dimensi Fisik a. Usia Dari hasil screning didaptakn bahwa sebanyak 37 orang siswa (44,6%) siswa berusia 10-12 tahun. b. Genetic SDN 1 Bokori terletak di Desa Bokori sehingga suku yang dominan dalam populasi tersebut adalah suku Bajo. Proporsi siswa laki-laki dan perempuan adalah laki-laki lebih banyak dibandingkan perempuan,dimana jumlah laki-laki yaitu sebanyak 49 orang atau59 % dari total keseluruhan siswa dan wanita sebanayk 34 orang atau 41%.c. Fungsi Fisiologis Dari hasil pengkajian didapatkan bahwa 41% peserta didik mengalami caries gigi, dan 15 % mengalami ISPA. Dari siswa yang mengalami caries gigi mengatakan kalau mereka menggosok gigi hanya pada saat mandi saja, dan menyukai makanan yang manis-manis. Di SDN 1 Bokori tidak terjadi insiden penyakit menular, kalaupun ada penyakitnya adalah diare dan itu hanya dialami oleh satu atau dua orang siswa. Namun pada saat pengkajian tidak ditemukan siswa yang menderita penyakit menular. Berdasarkan hasil observasi mahasiswa, pada saat keluar main, siswa-siswi SDN 1 Bokori, langsnug menyerbu penjaja makanan dan membeli mie instan dan mengkonsumsinya tanpa direbus terlebih dahulu, dan juga tidk mencuci tangan terlebih dahulu sebelum menyantap mie tersebut. Cakupan imunisasi siswa di SDN 1 Bokori lengkap 2. Dimensi Psikologis a. Menurut penuturan seorang guru, Di SDN 1 Bokori belum terdapat promosi kesehatan. Namun Pihak sekolah mengatakan bahwa di SDN 1 Bokori sering dikunjungi mahasiswa kesehatan yang kebetulan lagi KKP diwilayah tersebut, sehingga siswa siswi SDN 1 Bokori sering diajrakan tentang PHBS, terutama cara mencuci tangan dan menggosok gigi yang benarb. Berdasarkan penuturan seorang guru, di SDN 1 Bokori sering terjadi perkelahian antar siswa.c. Selama ini peraturan terbatas untuk kedisiplinan siswa saja. Peraturan sekolah memberlakukan siswa masuk kelas pukul 07.15- 12.00 WITA untuk siswa kelas 3,4,5,6 kecuali hari Jumat dan hari Sabtu. Sedangkan untuk istirahat ada alokasi waktu yaitu pukul 09.00 - 09.30 WITA, dimaksudkan agar siswa tidak jenuh dalam mengikuti kegiatan belajar mengajar. Apabila ada siswa yang melanggar peraturan sekolah, biasanya sangsi diserahkan kepada wali kelas masing-masing.d. Untuk masalah pakaian, pihak sekolah meberlakukan peraturan setiap senin-kamis, siswa diwajibkan berpakaian putih merah, dengan baju dimasukan kedalam rok atau celana, sedangkan pada hari jumat memakai pakaian olahraga, dan hari sabtu memakai pakaian pramuka. e. Selama ini orang tua mendukung semua kegiatan yang ada disekolah, begitu juga pihak sekolah mengikutsertakan keterlibatan orang tua dalam mendidik siswanya, biasanya diadakan rapat dengan wali murid jika ada siswa yang bandel. 1 tahun sekali wali murid datang kesekolah untuk mengambil rapor anaknya agar bentuk perhatian keluarga terhadap sekolah anaknya terfasilitasi dalam program tersebut.3. Dimensi Fisik Sekolah a. SDN 1 Bokori terletak di desa Bokori kecamatan Soropia, yang terletak dipinggir jalan, namun cukup tenang, dikarenakan jarang kendaraan yang lalu lalang. Gedung sekolah berada didataran tinggi sehingga dibelakang gedung kelas 1,2,3 terdapat jurang.b. Bangunan sekolah merupakan bangunan permanen, lantai terbuat dari ubin. Setiap kelas belum mempunyai tempat sampah, namun sekolah mempunyai pembuangan sampah sementara yang terdiri dari 3 buah tong sampah kayu yang disimpan di depan ruang guru, depan kelas satu dan depan kelas 5. Sampah yang sudah terkumpul biasanya dibakar.c. Kondisi lingkungan sekolah tampak bersih, ventilasi cukup, pencahayaan juga cukup. Jendela dibuka pada pagi hari dan ditutup menjelang kegiatan sekolah usai. Ruang kelas tampak rapi namun berdebu. Di SDN 1 Bokori tidak memiliki WC, dan fasilitas untuk cuci tangan. d. Dilingkungan sekolah tidak disediakan kantin, namun ada penjaja makanan yang mangkal didepan sekolah tersebut. Penjaja makanan tersebut memasukan dagangannya di dalam robo (tempat makanan) kemudian dibawah kesekolah untuk dijajakan, dan disitulah siswa-siswi SDN 1 Bokori jajan. Jenis makanan yang dijual adalah nasi kuning, kue-kue basah, gorengan, snack, permen, pop ice, jasjus, dll. e. Dilingkungan sekolah terdapat area bermain yang aman bagi siswa yaitu dihalam sekolah dan belakang sekolah yang merupakan lapangan futsal. Alat permainan yang digunakan juga aman, seperti suling bambu, bola, dll.f. Dilingkungan sekolah berkeliaran hewan ternak warga (kambing), sehingga kotoran kambing terlihat berserakan di halaman sekolah. Dilingkungan sekolah tidak terdapat tanaman beracun dan bahaya listrik.4. Dimensi Sosiala. Jumlah murid di SDN 1 Bokori Berjumlah 83 orang, dan jumlah staf dan pengajar di SDN 1 Bokori sebanyak 10 orang, dimana PNS berjumlah 6 orang dan non PNS 4 orang. 1.1. Tabel Jumlah Siswa SDN Tanggung 1 Bulan Februari-Maret 2014SISWAKELASTOTAL

IIIIIIIVVVI

LAKI-LAKI93106912 49

PEREMPUAN 625831034

JUMLAH1551514122283

b. Selama ini orang tua mendukung semua kegiatan yang ada disekolah, begitu juga pihak sekolah mengikutsertakan keterlibatan orang tua dalam mendidik siswanya, biasanya diadakan rapat dengan wali murid jika ada siswa yang bandel. 1 tahun sekali wali murid datang kesekolah untuk mengambil rapor anaknya agar bentuk perhatian keluarga terhadap sekolah anaknya terfasilitasi dalam program tersebut.c. Dari segi sosial ekonomi didapatkan hasil penuturan salah satu pengajar, hampir 80% siswanya berasal dari kalangan menegah kebawah. Tidak ada siswa yang tunawisma.

5. Dimensi Perilakua. Pola konsumsi Jika ditinjau dari segi nutrisi atau kebutuhan nutrisi sekilas didapatkan bahwa kebutuhan nutrisi mereka sebagian besar cukup, jika dilihat dari postur tubuh. Di SDN 1 Bokori tidak terdapat program peningkatan nutrisi untuk siswa dan staf. Di SDN 1 Bokori terdapat 4 orang guru yang merokok.b. Latihan dan aktivitas Berdasarkan wawancara dengan sebagian siswa SDN 1 Bokori, didapatkan, sebagian siswa sepulang sekolah diperintahkan orang tuanya untuk tidur siang, mengikuti perintah namun ada sebagian sepulang sekolah makan siang dan bermain kembali dengan teman-temannya. Alat-alat yang digunakan siswa pada saat olahraga tergolong aman. Karena di SDN 1 Bokori untuk kegiatan olahraganya diisi dengan senam.c. Penggunaan pengobatanDi SDN 1 Bokori tidak terdapat siswa yang mengalami penyakit tertentu yang mengharuskannya untuk melakukan pengobatan rutin.6. Dimensi System KesehatanDari hasil wawancara dengan seorang guru, pelaksanaan kegiatan UKS di SD Negeri 1 Bokori, pernah berjalan karena masuk dalam program kurikulum akan tetapi saat pergantian kurikulum lama ke kurikulum baru 2013, dan program UKS sudah di hilangkan sehingga sekolah menghilangkan program UKS. Sedangkan alat-alat penunjang UKS seperti timbangan berat badan, pengukur tinggi badan tersimpan di Lab. Mipa. Sedangkan untuk peralatan P3K dan obat-obatan tidak tersedia.

B. DIAGNOSA KEPERAWATAN1. Analisa DataNODATAMASALAH ETIOLOGI

1. Ds: Sebagian besar siswa mengatakan bahwa mereka menggosok gigi hanya pada saat mandi saja.Do: Terdapat 41% siswa yang mengalami caries gigiResiko terjadinya peningkatan kejadian karies gigi pada siswa SDN 1 BokoriKurangnya pengetahuan siswa SDN 1 Bokori tentang kesehatan gig dan mulut

2.Ds : Berdasarkan wawancara dengan guru yang ada di SDN 1 Bokori, beliau mengatakan bahwa Pelaksanaan kegiatan UKS di SD Negeri 1 Bokori, masuk dalam program kurikulum akan tetapi saat pergantian kurikulum lama ke kurikulum baru 2013, dan program UKS tidak masuk dalam kurikulum sehingga sekolah menghilangkan program UKS . alat-alatnya pun hanya timbangan berat badan dan pengukur tinggi badan sedangkan kotak P3K dan obat-obatan tidak tersedia. Meskipun demikian tidak pernah dilakukan pelatihan kepada siswa mengenai perawat kecil/dokter kecil.Do : Terdapat 41% siswa yang mengalami caries gigi Berdasarkan hasil observasi, pada saat keluar main, siswa langsung menyerbu penjaja makanan dan membeli jajanan yang disukai dan mengkonsumsinya tanpa mencuci tangan terlebih dahuluTidak berjalannya program UKS di SDN 1 Bokori Tidak adanya pelatihan dan pembinaan tentang UKS dan dokter kecil/perawat kecil serta kurangnya sarana dan prasarana penunjang UKS seperti kotak P3K dan Obat-obatan.

21