bab iii tektonostratigrafi kelompok pematang sub … ·  · 2016-06-08digunakan adalah data dari...

16
19 Bab III Tektonostratigrafi Kelompok Pematang Sub Cekungan Barumun III.1. Data dan Metodologi III.1.1. Data Data yang akan dipergunakan dalam penelitian ini meliputi data lebih dari 1000 km seismik 2D eks Blok Panai, 350 kilometer persegi data seismik 3D Blok Kisaran dan satu data log sumur Footwall-1. Data tersebut merupakan data milik pemerintah Indonesia dalam Blok Kisaran yang dioperasikan oleh PT. Chevron Pacific Indonesia sebagai kontraktor bagi hasil dalam tahap eksplorasi. Seluruh data telah ada dalam kumpulan basis data di PT. Chevron Pacific Indonesia, pada saat penelitian tidak ada data yang diakuisisi. Data pendukung yang akan digunakan adalah data dari laporan-laporan pemboran sumur terdahulu yang sudah masuk dalam kategori data yang bisa diakses oleh publik seperti data laporan mud log, data hasil analisis geokimia, dan evaluasi geologi dari penelitian sebelumnya. III.1.2. Metode Penelitian Metodologi penelitian ini mencoba mengadopsi teknik penafsiran yang dilakukan Prosser (1993) yang menggunakan data seismik sebagai data utama dalam penelitian. Pemilihan data seismik sebagai data utama karena seismik memiliki karakter temporal dan spasial. Pola hubungan stratigrafi seismik membantu dalam penafsiran umur relatif paket-paket sedimen sedangkan atribut seismik membantu penafsiran geometri spasial dari paket sedimen. Penampang seismik refleksi merupakan media ideal untuk mempelajari respon perubahan sistem deposisi terhadap aktivitas sesar, karena data seismik menunjukkan gambaran temporal yang utuh. Penafsiran sistem deposisi dapat dilakukan secara lebih integral dan komprehensif dengan menggunakan data-data tambahan berupa data sumur dan atribut seismik. Modifikasi-modifikasi khusus dari analisis untuk tatanan lokal diperlukan karena setiap cekungan memiliki karakter khusus yang bersifat unik.

Upload: hadung

Post on 27-May-2018

222 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Page 1: Bab III Tektonostratigrafi Kelompok Pematang Sub … ·  · 2016-06-08digunakan adalah data dari laporan-laporan pemboran sumur terdahulu yang ... border fault “m1” ... Gambar

19

Bab III Tektonostratigrafi Kelompok Pematang Sub Cekungan Barumun

III.1. Data dan Metodologi

III.1.1. Data

Data yang akan dipergunakan dalam penelitian ini meliputi data lebih dari 1000

km seismik 2D eks Blok Panai, 350 kilometer persegi data seismik 3D Blok

Kisaran dan satu data log sumur Footwall-1. Data tersebut merupakan data milik

pemerintah Indonesia dalam Blok Kisaran yang dioperasikan oleh PT. Chevron

Pacific Indonesia sebagai kontraktor bagi hasil dalam tahap eksplorasi. Seluruh

data telah ada dalam kumpulan basis data di PT. Chevron Pacific Indonesia, pada

saat penelitian tidak ada data yang diakuisisi. Data pendukung yang akan

digunakan adalah data dari laporan-laporan pemboran sumur terdahulu yang

sudah masuk dalam kategori data yang bisa diakses oleh publik seperti data

laporan mud log, data hasil analisis geokimia, dan evaluasi geologi dari penelitian

sebelumnya.

III.1.2. Metode Penelitian

Metodologi penelitian ini mencoba mengadopsi teknik penafsiran yang dilakukan

Prosser (1993) yang menggunakan data seismik sebagai data utama dalam

penelitian. Pemilihan data seismik sebagai data utama karena seismik memiliki

karakter temporal dan spasial. Pola hubungan stratigrafi seismik membantu

dalam penafsiran umur relatif paket-paket sedimen sedangkan atribut seismik

membantu penafsiran geometri spasial dari paket sedimen. Penampang seismik

refleksi merupakan media ideal untuk mempelajari respon perubahan sistem

deposisi terhadap aktivitas sesar, karena data seismik menunjukkan gambaran

temporal yang utuh. Penafsiran sistem deposisi dapat dilakukan secara lebih

integral dan komprehensif dengan menggunakan data-data tambahan berupa data

sumur dan atribut seismik. Modifikasi-modifikasi khusus dari analisis untuk

tatanan lokal diperlukan karena setiap cekungan memiliki karakter khusus yang

bersifat unik.

Page 2: Bab III Tektonostratigrafi Kelompok Pematang Sub … ·  · 2016-06-08digunakan adalah data dari laporan-laporan pemboran sumur terdahulu yang ... border fault “m1” ... Gambar

20

Data sumur secara vertikal atau temporal memiliki resolusi paling tinggi namun

tidak memiliki aspek spasial atau hanya bersifat satu titik. Penggabungan

kelebihan masing-masing data tersebut di atas diharapkan dapat menjadi dasar

penafsiran yang kuat dalam analisis perkembangan Sub Cekungan Barumun.

Penelitian ini disusun dengan kerangka urutan rencana kerja penelitian sebagai

berikut:

1. Analisis data seismik 2D dan 3D untuk penentuan kerangka struktur,

stratigrafi seismik regional, penafsiran ulang paket-paket sedimen

terhadap fase pergerakan sesar-sesar pembentuk Sub Cekungan Barumun

2. Analisis data sumur

3. Pembuatan peta struktur dan isopach

4. Analisis lingkungan pengendapan masing-masing paket sedimen dengan

integrasi analisis struktur, stratigrafi seismik, peta isopach, ekstraksi

atribut seismik.

5. Pemodelan geologi Sub Cekungan Barumun pada rentang umur Eosen-

Oligosen sampai Awal Miosen.

Secara sederhana urutan kerja penelitian ini dapat dilihat pada Gambar III.1.

Gambar III.1 Diagram alir kerja penelitian meliputi analisis data seismik,

analisis data sumur, penafsiran sejarah geologi dan pemodelan geologi.

Analisis data seismik• Pemetaan struktur sesar/faults• Analisis seismik stratigrafi• Pemetaan horison batas sekuen• Pembuatan Peta struktur• Pembuatan peta isopach• Ekstraksi atribut seismik

Analisis data log sumur• Pengelompokan fasies• Interpretasi lingkungan pengendapan• Well to seismic tie

Penafsiran• Perkembangan struktur• Perkembangan ruang akomodasi• Perkembangan sedimentasi• Sintesa umur relatif unit-unit stratigrafi

Sintesa Tektonostratigrafi

Analisis data seismik• Pemetaan struktur sesar/faults• Analisis seismik stratigrafi• Pemetaan horison batas sekuen• Pembuatan Peta struktur• Pembuatan peta isopach• Ekstraksi atribut seismik

Analisis data log sumur• Pengelompokan fasies• Interpretasi lingkungan pengendapan• Well to seismic tie

Penafsiran• Perkembangan struktur• Perkembangan ruang akomodasi• Perkembangan sedimentasi• Sintesa umur relatif unit-unit stratigrafi

Sintesa Tektonostratigrafi

Page 3: Bab III Tektonostratigrafi Kelompok Pematang Sub … ·  · 2016-06-08digunakan adalah data dari laporan-laporan pemboran sumur terdahulu yang ... border fault “m1” ... Gambar

21

III.2 Analisis Data Seismik dan Analisis Data Sumur

Data seismik 3D pada Blok Kisaran memungkinkan observasi karakter internal

dari seismik sehingga seismic stratigraphy dapat dipakai sebagai acuan

penentuan paket-paket sedimen pengisi Sub Cekungan Barumun. Horison-

horison seismik yang sebelumnya sudah dipetakan, yaitu horison Pematang 1

sampai dengan Pematang 8 merupakan batas-batas paket sedimen yang berupa

ketidakselarasan maupun batas perbedaan karakter internal seismik. Selanjutnya

interval paket sedimen yang berhubungan dengan horison-horison seismik

tersebut dinamakan sebagai sekuen Pematang 1 sampai dengan sekuen Pematang

8.

Sumur Footwall-1 dibor pada bagian footwall di tepi barat cekungan di belakang

border fault “m1” (Gambar III.2). Rekomendasi pemboran sumur Footwall-1 ini

dibuat berdasarkan analisis stratigrafi seismik yang dilakukan pada penelitian

sebelumnya oleh Rahardjo (2003). Sumur ini menembus kedalaman 9700 kaki

dan berhenti pada interval Pematang 4. Sumur Footwall-1 ini secara stratigrafi

merupakan sumur terlengkap menembus paket sedimen awal pembentukan Sub

Cekungan Barumun di bagian sisi barat cekungan.

Observasi detil dalam penelitian ini menghasilkan pemahaman baru bahwa paket-

paket sedimen yang pernah dipetakan sebelumnya oleh Rahardjo (2003) mulai

dari sekuen Pematang 1 sampai sekuen Pematang 8 dapat ditafsirkan secara

berbeda. Sebagai gambaran awal, paket sekuen Pematang 1, 2 dan 3 tidak

termasuk dalam paket sedimen syn-rift. Gambar III.2 menunjukkan bahwa

reflektor-reflektor seismik sekuen Pematang 1-2-3 cenderung sejajar dengan

basement dan penebalan paket ini tidak dikontrol oleh sesar border fault “m1”

dan “m2”. Dari fakta tersebut paket sedimen ini ditafsirkan sebagai paket

sedimen pre-rift. Sedangkan paket sedimen syn-rift dimulai pada Paket Pematang

4 sampai dengan sekuen Pematang 8. Pembahasan terinci hal ini disajikan dalam

sub bab evolusi Sub Cekungan Barumun pada bagian tektonostratigrafi.

Page 4: Bab III Tektonostratigrafi Kelompok Pematang Sub … ·  · 2016-06-08digunakan adalah data dari laporan-laporan pemboran sumur terdahulu yang ... border fault “m1” ... Gambar

22

Selanjutnya pembahasan pada sub bab ini difokuskan pada karakter seismik

masing-masing paket sedimen dan litologi yang ditemui pada sumur Footwall-1.

Pambahasan dilakukan secara berurutan dari paket sedimen yang paling tua ke

paket sedimen yang paling muda.

III.2.1 Interval Pematang1-2-3

Paket Pematang 1-2-3 tidak dan belum pernah ditembus oleh data sumur.

Analisis yang dilakukan hanya berdasarkan kenampakan pada data seismik 3D.

Data seismik 2D yang berumur tua tidak dapat menggambarkan interval ini

dengan baik.

Dari data seismik 3D yang ada tampak bahwa interval Pematang1-2-3 (Gambar

III.2 dan III.3) adalah paket sedimen yang berumur lebih tua dan menjadi alas

dari cekungan rifting pada Eosen-Oligosen. Umur paket ini secara relatif harus

lebih tua dari umur sekuen Pematang 4. Jika dipercaya fase rifting terakhir di

cekungan Sumatera Tengah dimulai pada Eosen Tengah maka umur paket

Pematang 1-2-3 paling tidak berumur Eosen Tengah atau lebih tua. Sekuen pre-

rift ini berlaku seperti basement terhadap pembentukan rifting yang lebih muda.

Observasi pada blok footwall di bagian barat menunjukkan interval ini memiliki

ketebalan mencapai lebih dari 500 milidetik dan rata-rata berada pada kedalaman

lebih dalam dari 1500 milidetik. Ciri khas interval ini adalah terdapat reflektor

dengan amplitudo kuat dan kontinyu di bagian bawah, ditumpangi oleh refektor

beramplitudo lemah tidak kontinyu di bagian tengah, dan ditutup oleh reflektor

yang beramplitudo tinggi dan kontinyu di bagian paling atas (Gambar III.2).

Reflektor-reflektor tadi dinamakan Pematang 1, Pematang 2 dan Pematang 3.

Page 5: Bab III Tektonostratigrafi Kelompok Pematang Sub … ·  · 2016-06-08digunakan adalah data dari laporan-laporan pemboran sumur terdahulu yang ... border fault “m1” ... Gambar

23

Gambar III.2 Penampang seismik inline 454 dan penafsiran horison-horison seismik

Sumur Footwall-1

T. PMT5

T. PMT4

T. PMT8 T. PMT7

T. PMT6

T. PMT3

T. BST

T. PMT2

Fault “m1”

Fault “m2”

Barat Timur

Basement

iln454iln454

Page 6: Bab III Tektonostratigrafi Kelompok Pematang Sub … ·  · 2016-06-08digunakan adalah data dari laporan-laporan pemboran sumur terdahulu yang ... border fault “m1” ... Gambar

24

Gambar III.3 Penafsiran stratigrafi pada seismik inline 454, menunjukkan paket-paket sedimen pengisi cekungan.

Petani

Telisa W GF

Menggala

Bangko-Bekasap-Duri

PMT8PMT7

PMT6

PMT5

PMT4

PMT1-2-3

Basement

ASN-2007

OnlapDownlapToplap

Legend:

Petani

Telisa W GF

Menggala

Bangko-Bekasap-Duri

PMT8PMT7

PMT6

PMT5

PMT4

PMT1-2-3

Basement

ASN-2007

OnlapDownlapToplap

Legend:

Sumur Footwall-1

T. PMT5

T. PMT4

T. PMT8 T. PMT7

T. PMT6

T. BST

T. PMT2

Fault

Fault

Barat Timur

iln454iln454

Page 7: Bab III Tektonostratigrafi Kelompok Pematang Sub … ·  · 2016-06-08digunakan adalah data dari laporan-laporan pemboran sumur terdahulu yang ... border fault “m1” ... Gambar

25

Ke arah bagian tengah cekungan reflektor ini masih memiliki ciri-ciri yang sama,

namun interval di bagian tengah cekungan cenderung menipis ke arah timur.

Karakter internal dari Pematang 2 menunjukkan pola seismik progradasi dari arah

baratlaut ke tenggara (lihat Gambar III.13). Penipisan paket Pematang 2 ke timur

menyeberangi border fault dimungkinkan oleh lingkungan pengendapan yang

lebih dalam pada blok hangingwall. Dari analisis struktur border fault ”m1”

diketahui bahwa interval Pematang 1-2-3 ini dipotong oleh sesar “m1” setelah

diendapkan dengan arah azimuth net slip ke arah tenggara N140oE+8o sepanjang

kurang lebih 3 kilometer (lihat Gambar III.11). Penafsiran ini diperoleh dengan

melakukan analisis sayatan seismik dengan sistem rotasi setiap 2 derajat melawan

putaran jarum jam dimulai pada penampang seismik crossline 540 menyeberangi

sesar “m1” untuk mencari karakter seismik yang sama pada blok footwall dan

hangingwall. Lebih detil mengenai analisis struktur ini dibahas lebih lanjut pada

bagian peta struktur. Oleh karena tidak ada data sumur yang menembus interval

ini, pembahasan mengenai litologi paket Pematang1-2-3 tidak dapat dilakukan

selain dari penafsiran geometri berdasarkan data seismik yang akan dibahas pada

sub bab sedimentasi.

III.2.2 Interval Pematang 4

Interval Pematang 4 merupakan paket yang paling bawah dari paket syn-rift

dengan penyebaran paling tebal berada pada daerah tepian cekungan. Pola

seismik yang tampak adalah onlap terhadap bidang sesar di bagian barat dan

downlap di bagian tengah cekungan terhadap paket sedimen pre-rift. Dari arah

timur tampak bahwa sekuen Pematang 4 memiliki pola progradasi toplap yang ke

arah tengah cekungan (barat) menunjukkan pola downlap terhadap paket yang

lebih tua (Gambar III.4)

Karakter seismik paket ini di bagian footwall memiliki amplitudo lemah dan tidak

kontinyu. Di bagian tengah cekungan interval ini hanya diwakili oleh paket

seismik yang tipis dengan amplitudo kuat dan kontinyu. Di bagian timur

cekungan interval Pematang 4 memiliki karakter amplitudo lemah dan

Page 8: Bab III Tektonostratigrafi Kelompok Pematang Sub … ·  · 2016-06-08digunakan adalah data dari laporan-laporan pemboran sumur terdahulu yang ... border fault “m1” ... Gambar

26

menunjukkan pola progradasi ke arah barat dengan downlap di bagian dasar (lihat

Gambar III.2)

Dari konfigurasi ini dapat ditafsirkan bahwa sedimentasi sekuen Pematang 4

hanya mengisi ruang akomodasi di tepian cekungan namun tidak mampu mengisi

penuh ruang akomodasi di bagian tengah cekungan sehingga bagian tengah

cekungan kelaparan sedimen.

Sekuen Pematang 4 ditembus oleh sumur Footwall-1 yang berada di bagian barat

cekungan dengan kedalaman mencapai 9700 kaki. Pada sumur ini Pematang 4

dijumpai memiliki karakter tumpukan paket sedimen terdiri dari beberapa paket

mengkasar ke atas seperti yang terlihat pada Gambar III.4. Interval ini

diinterpretasi sebagai sedimen delta danau dengan sumber sedimen dari arah

utara sumur sepanjang blok footwall tepi barat yang terotasi dari Sub Cekungan

Barumun.

Gambar III.4 Log komposit sekuen Pematang 4 di sumur Footwall-1 dan

interval seismik yang sepadan dengannya diarsir kuning.

Pada blok footwall (Gambar III.4) dari pemboran sumur Footwall-1 dijumpai

tumpukan tiga sampai lima paket sedimen dengan karakter mengkasar ke atas

Characters:•Stacked coarsening upward sequences•Interpreted as stacked lacustrine delta sequences•Reservoir found in the uppermost, coarsest deltaic sequences

8800

8900

9000

9100

9200

9300

9400

9500

9600

9700

T_PMT4

Pematang 4

Characters:•Stacked coarsening upward sequences•Interpreted as stacked lacustrine delta sequences•Reservoir found in the uppermost, coarsest deltaic sequences

8800

8900

9000

9100

9200

9300

9400

9500

9600

9700

T_PMT4

Pematang 4m2

m1

Page 9: Bab III Tektonostratigrafi Kelompok Pematang Sub … ·  · 2016-06-08digunakan adalah data dari laporan-laporan pemboran sumur terdahulu yang ... border fault “m1” ... Gambar

27

dengan ketebalan rata-rata 60-90 kaki. Sedangkan pada bagian hangingwall di

tengah cekungan dijumpai kenampakan seismik yang mengindikasikan downlap

di atas Horison Pematang 3. Dari pola seismik stratigrafi tersebut ke arah tengah

cekungan diperkirakan merupakan jenis endapan danau dalam atau distal dari

sistem delta danau yang ada di blok footwall.

III.2.3 Interval Pematang 5

Sekuen Pematang 5 merupakan paket sedimen syn-rift paling tebal yang secara

umum di bagian tengah cekungan merupakan paket dengan bentuk segitiga yang

menebal terhadap bidang sesar border fault. Ke arah barat dan timur sekuen

Pematang 5 memiliki pola onlap terhadap bidang sesar dan terhadap horison

seismik yang lebih tua (Gambar III.5).

Di bagian barat cekungan pada blok footwall tampak interval ini memiliki

amplitudo kuat dan kontinyu sedangkan di bagian tengah cenderung lemah dan

tidak kontinyu. Ke arah timur cekungan interval ini memiliki amplitudo yang

relatif menguat dan labih kontinyu namun menipis secara signifikan dengan pola

onlap terhadap Horison Pematang 4 (Gambar III.3). Interval Pematang 5 di

bagian tengah cekungan merupakan interval dengan ciri pertumbuhan

sedimentasi yang mengikuti atau bersamaan dengan pertumbuhan subsidence

oleh sesar yang ditunjukkan oleh divergensi reflektor terhadap bidang sesar.

Interval Pematang 5 ditembus oleh sumur Footwall-1 pada kedalaman 7300-8900

kaki. Interval sekuen Pematang 5 terdiri dari tumpukan sekuen batuan yang

menghalus ke atas dengan ketebalan mencapai hampir 1700 kaki seperti terlihat

pada Gambar III.5.

Page 10: Bab III Tektonostratigrafi Kelompok Pematang Sub … ·  · 2016-06-08digunakan adalah data dari laporan-laporan pemboran sumur terdahulu yang ... border fault “m1” ... Gambar

28

Gambar III.5 Log komposit sekuen Pematang 5 di sumur Footwall-1 dan

interval seismik yang sepadan dengannya diarsir kuning. Perulangan paket litologi batuan menghalus ke atas terdiri dari amalgamasi

perlapisan lanau-lempung dengan sisipan-sisipan tipis batubara menunjukkan

bahwa terjadi keseimbangan antara laju penurunan cekungan dengan suplai

sedimen sehingga membentuk agradasi sedimen pada bagian blok footwall.

Pada bagian tengah cekungan, sekuen Pematang 5 ini merupakan sekuen dengan

ketebalan yang paling besar dibandingkan sekuen lain. Ketebalan maksimum

mencapai lebih dari 4500 kaki pada bagian tengah cekungan. Pembentukan

ketebalan sebesar ini diperoleh dari paling tidak dua generasi pergerakan sesar

border fault. Periode pergerakan sesar selama pengendapan sekuen Pematang 4.

menghasilkan ruang akomodasi yang tidak sepenuhnya diisi oleh sedimen karena

cekungan mengalami tahap starving. Pada periode berikutnya saaat pengendapan

sekuen Pematang 5 sesar border fault bergerak kembali sehingga ruang

akomodasi bertambah besar dan menghasilkan lingkungan pengendapan danau

dalam.

T_PMT4

Characters:•Stacked fining upward sequences with coal intercalation•Interpreted as deposit of small fluvial system to swampy area•Apparent agradation stack pattern – balance of space development and sediment supply.•No reservoir found in this sequence, lack of coarse sediment influx

Pematang 56700

6800

6900

7000

7100

7200

7300

7400

7500

7600

7700

7800

7900

8000

8100

8200

8300

8400

8500

8600

8700

8800

8900

T_PMT5

T_PMT4

Characters:•Stacked fining upward sequences with coal intercalation•Interpreted as deposit of small fluvial system to swampy area•Apparent agradation stack pattern – balance of space development and sediment supply.•No reservoir found in this sequence, lack of coarse sediment influx

Pematang 56700

6800

6900

7000

7100

7200

7300

7400

7500

7600

7700

7800

7900

8000

8100

8200

8300

8400

8500

8600

8700

8800

8900

T_PMT5

m2

m1

Page 11: Bab III Tektonostratigrafi Kelompok Pematang Sub … ·  · 2016-06-08digunakan adalah data dari laporan-laporan pemboran sumur terdahulu yang ... border fault “m1” ... Gambar

29

III.2.4 Interval Pematang 6

Sekuen Pematang 6 adalah paket sedimen yang diendapkan diatas sekuen

Pematang 5. Interval ini relatif lebih tipis namun melampar dengan ketabalan

yang relatif sama dengan karakter seismik yang memiliki amplitudo sedang dan

relatif kontinyu.

Pada blok footwall interval Pematang 6 diwakili oleh bentuk segitiga yang berisi

refleksi seismik sangat lemah, tidak kontinyu dan menebal terhadap border fault

“m2”. Di bagian tengah cekungan, amplitudo reflektor seismik cenderung

menguat, lebih kontinyu, lebih tebal dan memiliki pola onlap pada bagian dasar

terhadap Horison Pematang 5 (Gambar III.6). Ke arah tepi timur cekungan

amplitudo refleksi seismik semakin menguat dan kontinyu namun cenderung

menipis dengan kontak onlap di bagian dasarnya. Penyebaran ketebalan interval

ini pada penampang seismik menyerupai tanduk kerbau.

Gambar III.6 Log komposit sekuen Pematang 6 di sumur Footwall-1 dan

interval seismik yang sepadan dengannya diarsir kuning.

T_PMT4

Characters:•High frequency stacked fining upward sequences with coarsening upward at the top •Interpreted as deposit of small fluvial system to swampy area•Apparent growth section in seismic •No reservoir found in this sequence, lack of coarse sediment influx

Pematang 66700

6800

6900

7000

7100

7200

7300

7400

7500

7600

7700

7800

7900

8000

T_PMT5

T_PMT4

Characters:•High frequency stacked fining upward sequences with coarsening upward at the top •Interpreted as deposit of small fluvial system to swampy area•Apparent growth section in seismic •No reservoir found in this sequence, lack of coarse sediment influx

Pematang 66700

6800

6900

7000

7100

7200

7300

7400

7500

7600

7700

7800

7900

8000

T_PMT5

m2

m1

Page 12: Bab III Tektonostratigrafi Kelompok Pematang Sub … ·  · 2016-06-08digunakan adalah data dari laporan-laporan pemboran sumur terdahulu yang ... border fault “m1” ... Gambar

30

Pada sumur Footwall-1 sekuen Pematang 6 ditemui sebagai urutan perulangan

menghalus ke atas terdiri dari pasir halus sampai lempung yang secara umum

ukuran didominasi oleh ukuran yang cenderung lebih kasar dibandingkan urutan

stratigrafi sebelumnya di sekuen Pematang 5.

Pada sekuen ini dijumpai dua sampai tiga paket litologi mengkasar keatas di

bagian bawah dan bagian paling atas dari sekuen ini, yang bisa ditafsirkan

sebagai laju sedimentasi yang secara relatif lebih tinggi terhadap pembentukan

ruang akomodasi. Hal ini mungkin disebabkan oleh turunnya laju pergrakan sesar

pada saat awal dan akhir dari pengendapan sekuen Pematang 6. Di bagian tengah

interval, diisi oleh perulangan menghalus ke atas sekitar lima sampai enam paket

litologi yang menunjukkan pola agradasi oleh karena pertumbuhan ruang

akomodasi yang sejalan dengan suplai sedimen.

III.2.5. Interval Pematang 7

Sekuen Pematang 7 diwakili oleh paket seismik yang beramplitudo kuat dan

kontinyu di bagian tengah cekungan, namun amplitudonya melemah serta tidak

kontinyu di pinggiran cekungan. Sekuen Pematang 7 memiliki pola onlap yang

sangat jelas di pinggir cekungan terhadap horison seismik yang lebih tua.

Sekuen Pematang 7 merupakan refleksi dari penurunan aktifitas struktur sesar

pada border fault “m1” dan “m2” di bagian barat cekungan. Pola kontak di

bagian bawah tampak sebagai onlap terhadap bidang sesar yang tererosi (eroded

fault surface).

Sumur Footwall-1 pada (Gambar III.7), di bagian bawah menunjukkan bahwa

interval ini di bagian footwall terdiri dari lobe dengan pola mengkasar ke atas

menjadi penciri berkurangnya aktifitas struktur sesar yang diikuti oleh masuknya

material yang cenderung lebih kasar. Pada tahap berikutnya terdapat tiga siklus

menghalus ke atas dengan ketebalan sekitar 500 kaki yang pada data seismik

tampak sebagai penebalan terhadap boder fault. Pola tersebut mencirikan

Page 13: Bab III Tektonostratigrafi Kelompok Pematang Sub … ·  · 2016-06-08digunakan adalah data dari laporan-laporan pemboran sumur terdahulu yang ... border fault “m1” ... Gambar

31

berkurangnya suplai sedimen kasar secara drastis di bagian footwall pada tahap

akhir pengendapan Pematang 7 .

Gambar III.7 Log komposit sekuen Pematang 7 di sumur Footwall-1 dan

interval seismik yang sepadan dengannya diarsir kuning.

Perubahan pola dominan tumpukan/perulangan litologi mengkasar ke atas di

bagian dasar Pematang 7 menjadi menghalus ke atas di bagian atas Pematang 7

memberikan petunjuk bahwa terjadi penurunan laju sedimentasi terhadap laju

pembentukan ruang akomodasi. Suplai sedimen yang semakin mengecil

kemungkinan merupakan respon dari degradasi daerah drainase cekungan yang

direfleksikan oleh sekuen yang menghalus ke atas. Alternatif penafsiran lain

adalah pada tahap ini terjadi penenggelaman bagian tepi cekungan oleh karena

subsidence akibat mulai munculnya gelaja sagging sehingga seolah-olah muka air

naik menghasilkan sekuen menghalus ke atas

III.2.6 Interval Pematang 8

Sekuen Pematang 8 diwakili oleh paket seismik beramplitudo kuat dan kontinyu

pada bagian tengah sampai pinggir cekungan. Ketebalan paket ini tampak

menipis ke arah tepi barat cekungan dengan pola kontak refleksi onlap dan pinch

5600

5700

5800

5900

6000

6100

6200

6300

6400

6500

6600

6700

6800

6900 Characters:•Stacked fining upward sequences•Interpreted as deposit of fluvial system to shallow lake•Apparent sagging and or fault reactivation caused deepening •No reservoir found in this sequence, possibly lack of coarse sediment influx

Pematang 7

T_PMT6

T_PMT

T_PMT7

T_MGL5600

5700

5800

5900

6000

6100

6200

6300

6400

6500

6600

6700

6800

6900 Characters:•Stacked fining upward sequences•Interpreted as deposit of fluvial system to shallow lake•Apparent sagging and or fault reactivation caused deepening •No reservoir found in this sequence, possibly lack of coarse sediment influx

Pematang 7

T_PMT6

T_PMT

T_PMT7

T_MGL

m2

m1

Page 14: Bab III Tektonostratigrafi Kelompok Pematang Sub … ·  · 2016-06-08digunakan adalah data dari laporan-laporan pemboran sumur terdahulu yang ... border fault “m1” ... Gambar

32

out di beberapa bagian. Geometri ketebalan sekuen ini menyerupai tanduk

banteng/kerbau.

Pada sumur Footwall-1 sekuen Pematang 8 di bagian bawah terdiri dari tiga

sampai empat lobe batupasir tipis-tipis dengan ketebalan individual antara 10-15

kaki dan di bagian atas terdiri dari dua sampai tiga lobe yang mengkasar ke atas

dengan ketebalan total mencapai 350 kaki (Gambar III.8). Pola log menunjukkan

bahwa intreval ini kemungkinan merupakan kombinasi endapan sungai dan bar.

Gambar III.8 Log komposit sekuen Pematang 8 di sumur Footwall-1 dan

interval seismik yang sepadan dengannya diarsir kuning.

Sekuen ini merefleksikan lingkungan sedimentasi yang didominasi oleh aliran

sungai dan pengendapan bar di bagian atas. Material kasar mulai masuk ke dalam

cekungan lebih intensif dibandingkan sebelumnya. Masuknya material kasar ke

daerah footwall ini kemungkinan dipicu oleh pengangkatan dan tilting yang

meremajakan daerah aliran sungai di bagian tepi barat dan utara cekungan,.

Gejala ini ditunjukkan oleh adanya pola pinch out ke arah barat cekungan pada

interval Pematang 8.

5600

5700

5800

5900

6000

6100

6200

6300

6400

6500

6600

6700

6800

6900 Characters:• Stacked fining upward and coarsening upward at the upper section• Interpreted as deposit of fluvial system to lacustrine delta• Represents the last Pematang non marine sequences• Found four sand lobes with reservoir quality

Pematang 8

T_PMT7

T_PMT 8

T_MGL5600

5700

5800

5900

6000

6100

6200

6300

6400

6500

6600

6700

6800

6900 Characters:• Stacked fining upward and coarsening upward at the upper section• Interpreted as deposit of fluvial system to lacustrine delta• Represents the last Pematang non marine sequences• Found four sand lobes with reservoir quality

Pematang 8

T_PMT7

T_PMT 8

T_MGL

m2

m1

Page 15: Bab III Tektonostratigrafi Kelompok Pematang Sub … ·  · 2016-06-08digunakan adalah data dari laporan-laporan pemboran sumur terdahulu yang ... border fault “m1” ... Gambar

33

III.3 Pembuatan Peta Struktur dan Isopach

Untuk mengetahui arsitektur dan perkembangan cekungan, pemetaan struktur

sesar dan horison seismik menjadi kebutuhan dasar dalam penelitian. Hasil

pemetaan struktur dan horison seismik setelah dikonversi menjadi peta-peta

struktur kedalaman dapat digunakan sebagai bahan pembuatan peta isopach.

Patut diingat bahwa untuk mendapatkan sintesa aktifitas struktur sesar dan

lingkungan pengendapan yang mendekati kebenaran, penafsiran peta isopach

harus memperhatikan konfigurasi struktur, stratigrafi seismik dan karakter

internal paket seismik pada interval yang bersangkutan.

III.3.1 Penafsiran Struktur dan Pembuatan Peta Struktur

Struktur-struktur utama Sub Cekungan Barumun dapat dikelompokkan menjadi

dua kelompok umur besar yaitu : struktur-struktur Paleogen dan struktur struktur

Neogen. Struktur-struktur Paleogen secara umum tidak memotong paket sedimen

Kelompok Sihapas di bagian atas. Pemetaan struktur dari seismik dilakukan pada

horison seismik yang menjadi batas-batas paket sedimen atau batas sekuen.

Horison-horison seismik dinamakan menurut nama paket sekuen yang diwakili di

bawahnya. Sebagai contoh, paket sedimen Pematang 4 dibatasi di bagian atas

oleh Horison Pematang 4. Bagian bawah dari sekuen paket sedimen Pematang 4

dibatasi oleh Horison Pematang 3 yang secara stratigrafis lebih tua, begitu dan

seterusnya.

Hasil pemetaan seismik 3D menunjukkan perubahan intensitas sesar dari bagian

stratigrafi di bawah (tua) ke arah atas (muda). Perubahan ini berupa berkurangnya

offset/displacement pada horison-horison seismik yang lebih muda dibandingkan

offset sesar pada horison yang lebih tua. Seperti terlihat pada Gambar III.9 a

sampai f, tampak bahwa jumlah sesar yang memotong horison seismik yang lebih

muda berkurang secara drastis bahkan hampir tidak terlihat pada horison seismik

Pematang 8.

Page 16: Bab III Tektonostratigrafi Kelompok Pematang Sub … ·  · 2016-06-08digunakan adalah data dari laporan-laporan pemboran sumur terdahulu yang ... border fault “m1” ... Gambar

34

Peta struktur Horison Pematang 3 pada Gambar III.9.a. menunjukkan

pemotongan oleh sesar-sesar berarah utara-selatan dengan beberapa segmen yang

berarah timurlaut-baratdaya, yang terhubung tegas dalam satu sistem sesar

normal. Secara umum, dip bidang sesar memiliki arah ke timur dan tenggara.

Besarnya offset terbesar pada sesar utama “m1” dalam penampang vertikal

seismik (Gambar III.13) mencapai lebih dari 1000 milidetik pergeseran normal.