bab iii sistem pembinaan rumah tahanan negara klas 1 ... · dalam blok ini bisa menampung sekitar...

31
38 BAB III SISTEM PEMBINAAN RUMAH TAHANAN NEGARA KLAS 1 SURAKARTA 1978 1986 A. Sejarah Berdirinya Rumah Tahanan Negara Klas 1 Surakarta 1. Sejarah Singkat Berdirinya Rumah Tahanan Klas 1 Surakarta Munculnya sebuah konsep pembaruan sistem pemidanaan di Indonesia tidak dapat dipisahkan dari sistem yang mendahuluinya, seperti halnya sejarah berdirinya Rumah Tahanan Negara Klas 1 Surakarta. Rumah Tahanan Negara Klas 1 Surakarta ini berdiri pada tahun 1878 dengan nama Rumah Penjara Surakarta, yang dalam pelaksanaannya masih menggunakan sistem balas dendam sehingga seolah olah penjara dijadikan sebagai sarana pembalasan dendam dari negara terhadap orang yang melakukan tindak pidana dengan cara menghukum seberat beratnya, bahkan yang lebih ironis lagi, hak hak kebebasan serta kemerdekaanya juga turut dicabut. Dalam sistem ini, narapidana diisolasikan dari kehidupan bermasyarakat. Orang hukuman dipandang sebagai individu yang rendah martabatnya sehingga tidak layak bersosialisasi dengan masyarakat. Realisasi dari sistem balas dendam dianggap sebagai sistem yang tidak manusiawi yang akhirnya memunculkan fenomena baru. Pada tahun 1964 terjadi perubahan sistem yang semula berfungsi sebagai alat balas dendam berubah menjadi sistem permasyarakatan yang lebih menekankan pada proses pembinaan yang diarahkan pada segi kepribadian sebagai perubahan sikap dan tingkah laku yang lebih baik. Namun, meskipun sistemnya telah berubah, nama Rumah Penjara masih tetap melekat dan menimbulkan kesan angker dan arogan yang masih mendominasi sampai sekarang.

Upload: vongoc

Post on 25-Aug-2019

218 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Page 1: BAB III SISTEM PEMBINAAN RUMAH TAHANAN NEGARA KLAS 1 ... · Dalam blok ini bisa menampung sekitar 50 orang narapidana laki – laki dan 20 orang narapidana anak – anak (3) Blok

38

BAB III

SISTEM PEMBINAAN RUMAH TAHANAN NEGARA KLAS 1

SURAKARTA 1978 – 1986

A. Sejarah Berdirinya Rumah Tahanan Negara Klas 1 Surakarta

1. Sejarah Singkat Berdirinya Rumah Tahanan Klas 1 Surakarta

Munculnya sebuah konsep pembaruan sistem pemidanaan di Indonesia tidak

dapat dipisahkan dari sistem yang mendahuluinya, seperti halnya sejarah berdirinya

Rumah Tahanan Negara Klas 1 Surakarta. Rumah Tahanan Negara Klas 1 Surakarta ini

berdiri pada tahun 1878 dengan nama Rumah Penjara Surakarta, yang dalam

pelaksanaannya masih menggunakan sistem balas dendam sehingga seolah – olah

penjara dijadikan sebagai sarana pembalasan dendam dari negara terhadap orang yang

melakukan tindak pidana dengan cara menghukum seberat – beratnya, bahkan yang

lebih ironis lagi, hak – hak kebebasan serta kemerdekaanya juga turut dicabut. Dalam

sistem ini, narapidana diisolasikan dari kehidupan bermasyarakat. Orang hukuman

dipandang sebagai individu yang rendah martabatnya sehingga tidak layak bersosialisasi

dengan masyarakat.

Realisasi dari sistem balas dendam dianggap sebagai sistem yang tidak

manusiawi yang akhirnya memunculkan fenomena baru. Pada tahun 1964 terjadi

perubahan sistem yang semula berfungsi sebagai alat balas dendam berubah menjadi

sistem permasyarakatan yang lebih menekankan pada proses pembinaan yang diarahkan

pada segi kepribadian sebagai perubahan sikap dan tingkah laku yang lebih baik.

Namun, meskipun sistemnya telah berubah, nama Rumah Penjara masih tetap melekat

dan menimbulkan kesan angker dan arogan yang masih mendominasi sampai sekarang.

Page 2: BAB III SISTEM PEMBINAAN RUMAH TAHANAN NEGARA KLAS 1 ... · Dalam blok ini bisa menampung sekitar 50 orang narapidana laki – laki dan 20 orang narapidana anak – anak (3) Blok

39

Surat Keputusan Menteri Kehakiman tanggal 11 Maret 1976 No. Y.S.4

/2/23/1976 tentang pembentukan kantor Direktorat Jenderal Bina Tuna Warga pada

Kabupaten atau Kotamadya, maka Lembaga Pemasyarakatan Surakarta berkedudukan

sebagai kantor Direktorat Jenderal Bina Warga dengan membawahi beberapa Lembaga

Pemasyarakatan yang berada di eks Karesidenan Surakarta yang meliputi Lembaga

Pemasyarakatan Klaten, Lembaga Pemasyarakatan Boyolali, Lembaga Pemasyarakatan

Wonogiri, dan Lembaga Pemasyarakatan Sragen.

Surat Keputusan Menteri Kehakiman tanggal 30 Juli 1977 No. Y. S. 4 / 6/ 3

tahun 1977 tentang Penetapan Klasifikasi dan Balai BISPA, maka Lembaga

Pemasyarakatan Surakarta berkedudukan sebagai Kantor Direktorat Jenderal Bina Tuna

Warga juga sebagai Lembaga Pemasyarakatan Klas I. Pada tahun 1983 berdasarkan

Surat Keputusan Menteri Kehakiman tanggal 16 Desember 1983 No. 03. UM. 01. 06

tentang penetapan Lembaga Pemasyarakatan tertentu sebagai Rumah Tahanan Negara

(Rutan), maka Lembaga Pemasyarakatan Surakarta disamping sebagai Lembaga

Pemasyarakatan sekaligus sebagai Rumah Tahanan Negara (Rutan).

Surat Keputusan Menteri Kehakiman No. M. 04. PR. 07. 03 tersebut tentang

organisasi dan tata kerja, Rumah Tahanan Surakarta ditetapkan sebagai Rumah Tahanan

Negara (Rutan) Klas I dengan wilayah wewenang meliputi Kotamadya / Daerah Tingkat

II Surakarta, Daerah Tingkat II Sukoharjo dan Daerah Tingkat II Karanganyar yang kini

namanya menjadi Kota Surakarta, Kabupaten Sukoharjo, Kabupaten Karanganyar. 30

30 Arsip Badan Arsip dan Perpustakaan Provinsi Jawa Tengah. 2013 hlm. v –

vi.

Page 3: BAB III SISTEM PEMBINAAN RUMAH TAHANAN NEGARA KLAS 1 ... · Dalam blok ini bisa menampung sekitar 50 orang narapidana laki – laki dan 20 orang narapidana anak – anak (3) Blok

40

Bangunan gedung Rumah Tahanan Negara Klas 1 Surakarta ini terletak di

tengah kota tepatnya di jalan raya Slamet Riyadi No. 18 Surakarta dengan luas tanah

8.110 m2. Batas – batas Rumah Tahanan Negara Klas 1 Surakarta ini adalah :

(a) Sebelah Utara : Gang Kampung Baru

(b) Sebelah Selatan : Jl. Raya Slamet Riyadi

(c) Sebelah Barat : Dibatasi Gang antara Rumah Tahanan ( Rutan ) dengan

Bank BPD

(d) Sebelah Timur : Dibatasi jalan antara Rumah Tahanan ( Rutan ) dengan

Bank Bumi Daya.

2. Status, Struktur Organisasi dan Tata Laksana Rumah Tahanan Klas 1 Surakarta

a. Status Rumah Tahanan Klas 1 Surakarta

Status Rumah Tahanan Negara Klas 1 Surakarta ini merupakan unit

pelaksanaan teknik di bidang penahanan untuk kepentingan penyidikan,

penuntutan dan pemeriksaan. Rumah Tahanan Klas 1 Surakarta adalah

lembaga pemerintah yang berada dibawah dan bertanggung jawab langsung

kepada Departemen Kehakiman. Rumah Tahanan Negara Klas 1 Surakarta

ini juga sebagai tempat untuk menampung narapidana yang telah menerima

keputusan hukum untuk ditahan. Berdasarkan kapasitasnya, Rumah Tahanan

Surakarta ini diklasifikasikasi ke dalam klas 1.

Page 4: BAB III SISTEM PEMBINAAN RUMAH TAHANAN NEGARA KLAS 1 ... · Dalam blok ini bisa menampung sekitar 50 orang narapidana laki – laki dan 20 orang narapidana anak – anak (3) Blok

41

b. Struktur Organisasi Rumah Tahanan Negara Klas 1 Surakarta

Bagan 1

Bagan Struktur organisasi Rumah Tahanan Klaa 1 Surakarta 1978 - 1986

Sumber : Buku Tahunan Rumah Tahanan Negara Klas 1 Surakarta 1978 - 1986

Kepala Rutan Klas 1

Urusan Tata

Usaha

Kesatuan

Pengamanan

Rutan

Seksi

Pelayananan

Tahanan

Seksi

Pengelolaan

Rutan

Sub Seksi

Administrasi

dan Perawatan

Sub Seksi Bantuan

Hukum dan

Penyuluhan

Sub Seksi

Keuangan /

Perlengkapan

Sub Seksi

Bimbingan

Kegiatan

Petugas

Keamanan

Sub Seksi Umum

Kegiatan

Page 5: BAB III SISTEM PEMBINAAN RUMAH TAHANAN NEGARA KLAS 1 ... · Dalam blok ini bisa menampung sekitar 50 orang narapidana laki – laki dan 20 orang narapidana anak – anak (3) Blok

42

Pada bagian struktur organisasi Rumah Tahanan (Rutan) Klas 1 Surakarta dalam

penyelenggaraanya dipimpin oleh seorang Kepala Rutan yang bertugas melakukan

pelayanan tahanan, pengelolaan keamanan dan tata tertib, serta melakukan pengawasan

terhadap para narapidana yang ada di Rumah Tahanan (Rutan). Kepala Rumah

Tahanan Negara dalam melaksanakan tugas berfungsi sebagaimana layaknya suatu

lembaga keamanan dibantu oleh tiga kepala seksi dan satu bagian urusan tata usaha ,

yaitu:

(1) Kepala Seksi pelayanan tahanan yang membawahi tiga sub seksi

(2) Kepala Seksi Pengelolaan Rutan yang membawahi dua sub seksi

(3) Kepala Seksi kesatuan pengamanan Rutan yang dibantu oleh staf

keamanan

(4) Urusan Tata Usaha

Adapun tugas dan fungsinya dari masing kepala seksi yaitu sebagai berikut :

(1). Kepala Seksi pelayanan tahanan

Kepala Seksi pelayanan tahanann ini mempunyai tugas yaitu melakukan

pengadministrasian dan perawatan, mempersiapkan pemberian bantuan hukum

dan penyuluhan bagi para tahanan dan narapidana. Kepala Seksi pelayanan

tahanan ini juga memiliki fungsi yaitu melakukan administrasi membuat data

statistik dan dokumentasi para tahanan dan narapidana serta memberi

perawatan dan pemeliharaan bagi para tahanan dan narapidana,

mempersiapkan pemberian bantuan hukum dan pnyuluhan bagi para tahanan

Page 6: BAB III SISTEM PEMBINAAN RUMAH TAHANAN NEGARA KLAS 1 ... · Dalam blok ini bisa menampung sekitar 50 orang narapidana laki – laki dan 20 orang narapidana anak – anak (3) Blok

43

dan narapidana, memberikan bimbingan kegiatan kepada para tahanan dan

narapidana.31

Dalam melaksanakan tugas tersebut, Kepala Seksi pelayanan tahanan,

dibantu oleh tiga sub unit :

(a) Kepala sub seksi Administrasi dan Perawatan

Bertugas melakukan pencatatan tahanan dan barang – barang bawaan tahanan,

membuat data statistik dan dokumentasi, serta memberikan perawatan dan mengurus

keadaan narapidana.

(b) Kepala sub seksi bantuan hukum dan penyuluhan

Bertugas untuk mempersiapkan pemberian bantuan hukum dan penyuluhan dari

penasehat hukum, memberikan penyuluhan yang menekankan pada pembinaan

kepribadian.

(c) Kepala sub seksi bimbingan kegiatan

Bertugas untuk memberikan bimbingan kegiatan yang menekankan pada bidang

pembinaan kemandirian bagi penghuni Rutan.

(2) Kepala seksi pengelolaan Rutan

` Bertugas untuk mengurusi bidang keuangan, perlengkapan dan rumah

tangga Rutan. Kepala seksi pengelolaan Rutan ini juga memiliki fungsi yaitu

melaksanakan urusan keuangan dan perlengkapan termasuk pengadaan,

inventarisasi, penghapusan dan pelaporan perlengkapan yang ada di Rumah

Tahanan Negara, melakukan urusan Rumah Tangga dan Kepegawaian.

31

Buku Tahunan Rumah Tahanan Negara Klas 1 Surakarta hlm. 4-5

Page 7: BAB III SISTEM PEMBINAAN RUMAH TAHANAN NEGARA KLAS 1 ... · Dalam blok ini bisa menampung sekitar 50 orang narapidana laki – laki dan 20 orang narapidana anak – anak (3) Blok

44

(3). Kepala seksi Kesatuam pengamanan Rutan

Bertugas untuk memelihara keamanan dan ketertibab. Kepala seksi

kesatuan dan pengamanan Rutan ini memliki fungsi yaitu melakukan

administrasi keamanan dan ketertiban Rutan, melakukan penjagaan dan

pengawasan terhadap tahanan, memelihara keamanan dan ketertiban Rutan,

melakukan penerimaan, penempatan dan pengeluaran tahanan serta memonitor

tata tertib tahanan pada tingkat pemeriksaan., serta membuat laporan dan berita

acara pelaksanaan pengamanan dan ketertiban Rutan Di dalam melaksanakan

tugasnya, kepala seksi kesatuan pengamanan Rutan dibantu petugas

pengamanan, yang bertugas serta bergiliran menurut waktu yang telah

ditetapkan selama 24 jam.

(4) Urusan Tata Usaha

Bertugas mengurus segala hal yang berhubungan dengan surat menyurat

dan kearsipan.

c. Kedudukan, Tugas, dan Fungsi Rumah Tahanan ( Rutan )

(1) Kedudukan Rutan yaitu. unit pelaksanaan teknis di bidang penahanan

untuk kepentingan penyidikan,penuntutan, dan pemeriksaan disidang

pengadilan atau tempat tersangka / terdakwa ditahan selama proses

penyidikan berlangsung. Rumah Tahanan Negara dipimpin oleh seorang

kepala yang disebut Kepala Rutan, Kepala Rutan ini bertanggung jawab

kepada kantor wilayah Departemen Kehakiman.32

32

Ibid, hlm.6.

Page 8: BAB III SISTEM PEMBINAAN RUMAH TAHANAN NEGARA KLAS 1 ... · Dalam blok ini bisa menampung sekitar 50 orang narapidana laki – laki dan 20 orang narapidana anak – anak (3) Blok

45

(2) Tugas Rumah Tahanan Negara (Rutan) mempunyai tugas untuk

melaksanakan perawatan terhadap tersangka atau terdakwa sesuai dengan

perundang – undangan yang berlaku.

(3) Fungsi Rutan adalah melakukan pelayanan tahanan, melaksanakan

pemeliharaan – pemeliharaan keamanan dan ketertiban, melakukan

pengelolaam Rumah Tahanan, dan melakukan urusan tata usaha Rumah

Tahanan.

d. Sarana atau Fasilitas yang dimiliki Rumah Tahanan ( Rutan )

Didalam melaksanakan tugas kepada warga binaan ( narapidana ) agar

dapat dapat terlaksana dengan lanccar dang berhasil, sesuai dengan program

Rutan sangat diperlukan sarana atau fasilitas yang memadai. Sarana atau

fasilitas yang ada di Rumah Tahanan Negara Klas 1 Surakarta yaitu gedung

Rumah Tahanan yang terdiri dari :

(1) Ruang gedung berlantai dua untuk kompleks perkantoran.

(2) Satu unit gedung serbaguna atau aula untuk pertemuan dan

olahraga.

(3) Dua unit gedung ibadah yaitu masjid dan gereja.

(4) Satu unit ruang kesehatan / poliklinik.

(5) Satu unit ruang ketrampilan.

(6) Satu unit ruang kesenian.

(7) Satu unit ruang besuk.

(8) Satu unit ruang koperasi.

(9) Satu unit gudang beras.

Page 9: BAB III SISTEM PEMBINAAN RUMAH TAHANAN NEGARA KLAS 1 ... · Dalam blok ini bisa menampung sekitar 50 orang narapidana laki – laki dan 20 orang narapidana anak – anak (3) Blok

46

(10) Satu unit ruang dapur umum.

(11) Satu unit ruang MCK, jumlah kamar sebanyak 32 dan yang

difungsikan 28 kamar.

(12) Satu unit mobil kijang cell wagon untuk operasional.

e. Klasifikasi Narapidana di Rutan Klas 1 Surakarta

Dalam Rumah Tahanan, yang menempatinya disebut penghuno.

Penghuni Rutan Klas 1 Surakarta digolongkan menjadi 2 yaitu tahanan dan

narapidana. Untuk lebih jelas akan diterangkan mengenai kedua beserta

klasifikasinya di Rutan Klas 1 Surakarta.33

(1) Tahanan

Tahanan merupakan tersangka atau terdakwa yang ditempatkan didalam

Rutan untuk kepentingan penyidikan, penuntutan, dan pemeriksaan di bidang

pengadilan. Tahanan ini sifatnya sementara yang meliputi tahanan polisi atau yang

dilakukan oleh penyidik atau penyidik pembantu dan tahanan jaksa atau tahanan

yang dilakukan oleh penuntut umum sebagai penahanan lanjutan. Penghuni Rutan

Klas 1 Surakarta yang berstatus tahanan dapat diklasifikasikan menjadi lima

macam yaitu :

(a) Tahanan titipan A.I: Tahanan Polisi

(b) Tahanan titipan A.II: Tahanan Kejaksaan

(c) Tahanan titipan A.III:Tahanan Hakim Pengadilan Negeri yaitu tahanan yang

karena ada pelimpahan perkara dari jaksa ke tangan hakim

33

Ibid, hlm.6.

Page 10: BAB III SISTEM PEMBINAAN RUMAH TAHANAN NEGARA KLAS 1 ... · Dalam blok ini bisa menampung sekitar 50 orang narapidana laki – laki dan 20 orang narapidana anak – anak (3) Blok

47

(d) Tahanan titipan A.IV: Tahanan Putusan Banding, tahanan karena perkara yang

sudah diputus oleh Hakim Pengadilan yang berkompeten, akan tetapi merasa

tidak puas dan tersangka mengajukan naik banding. Selama belum ada

putusan banding, tersangka tetap harus menjalani

(e) Tahanan titipan A. V: Tahanan Putusan Kasasi, yaitu tahanan karena perkara

yang sah diputus pengadilan tinggi tetapi pihak tersangka tidak puas dan

kemudian mengajukan kasasi ke Mahkamah Agung.34

(2) Narapidana

Narapidana adalah manusia biasa, yang menurut hukum tengah

menjalani masa pidana dan merupakan manusia yang tengah mengalami krisis.

Mengingat bahwa narapidana adalah manusia yang sedang mengalami krisis

kepercayaan diri akibat stigma masyarakat, maka pada siang hari pihak Rutan

memberi kebebasan untuk bergaul diantara penghuni sesama Rutan, asal tidak

melanggar tata tertib yang ada. Hal ini dimaksudkan agar narapidana dapat

menumbuhkan kembali kepercayaan dirinya dan tidak mempunyai pikiran

bahwa mereka adalah orang yang terasing yang sudah bobrok mentalnya yang

tidak layak hidup ditengah-tengah masyarakat.selain itu juga sebagai sarana

untuk memudahkan mereka dalam meyesuaikan diri dengan kehidupan

masyarakat sebagai dasar resosialisasi kelak, tentu saja kebebasan yang

diberikan Rutan masih berada dalam pengawasan petugas yang bersangkutan.

Sedang pada malam hari para penghuni Rutan diharuskan masuk kamarnya

masing-masing, hal ini bertujuan untuk menjaga agar residivis tidak

34

Ibid, hlm.7.

Page 11: BAB III SISTEM PEMBINAAN RUMAH TAHANAN NEGARA KLAS 1 ... · Dalam blok ini bisa menampung sekitar 50 orang narapidana laki – laki dan 20 orang narapidana anak – anak (3) Blok

48

mempunyai kesempatan mempengaruhi penghuni lain untuk melakukan tindak

pidana lagi atau pengaruh dari rencana untuk melarikan diri. Penghuni Rutan

Klas I Surakarta yang berstatus narapidana disebut dengan istilah register, yang

diklasifikasikan menjadi 4, yaitu :

(1) Register B I : Narapidana yang masa pidananya lebih dari satu tahun

(2) Register B II a : Narapidana yang masa pidananya antara tiga bulan sampai satu

tahun.

(3) Register B II b : Narapidana yang masa pidananya kurang dari tiga bulan

(4) Register B III : Narapidana yang dikenai pidana kurungan sebagai pengganti

denda atau subsider, ini untuk Tindak Pidana Ringan

(TIPIRING) atau biasanya dibawah tiga bulan.35

Dalam hal klasifikasi beradasarkan umur, dapat dikategorikan menjadi tiga kategori:

(1) Kategori Dewasa : Umur 22 tahun keatas.

(2) Kategori Pemuda : Umur 18 – 21 tahun.

(3) Kategori Anak Pidana : Dibawah umur 18 tahun.

Penempatan kamar penghuni, Rutan Klas 1 Surakarta juga dipisahkan khususnya

antara tahanan dan narapidana, pria atau wanita. Untuk penghuni wanita ditempatkan di

blok yang tertutup. Untuk itu akan diuraikan pembagian blok para penghuni Rutan Klas

1 Surakarta :

(1) Blok A: Khusus untuk penghuni wanita, baik tahanan maupun narapidana.

Dalam blok ini bisa menampung 40 orang.

35 Inventaris Arsip Badan Arsip dan Perpustakaan Provinsi Jawa Tengah. 2013

hlm i – vii.

Page 12: BAB III SISTEM PEMBINAAN RUMAH TAHANAN NEGARA KLAS 1 ... · Dalam blok ini bisa menampung sekitar 50 orang narapidana laki – laki dan 20 orang narapidana anak – anak (3) Blok

49

(2) Blok B : Untuk para penghuni yang berstatus tahanan pria dan anak pidana.

Dalam blok ini bisa menampung sekitar 50 orang narapidana laki –

laki dan 20 orang narapidana anak – anak

(3) Blok C: Untuk para penghuni yang berstatus narapidana pria dan anak pidana.

Dalam blok ini menampung 25 orang narapidana

(4) Blok D: Untuk para penghuni khusus yang berstatus tahanan dan narapidana,

biasanya karena faktor narkoba, tetapi pada waktu dulu sebelum

kasus narkoba merebak drastis. Blok D ditempati oleh tahanan

politik, dan sekarang tahanan politik sudah tidak ada. Penghuni

khusus narkoba dengan penghuni – penghuni perlu dipisahkan

dengan maksud agar para penghuni kasus narkoba tidak

mempengaruhi penghuni lain untuk sekedar mencoba atau

memakai segala jenis obat – obatan terlarang, sehingga mencegah

tindak pidana residivis baru. 36

Dalam blok ini menampung satu

sampai tiga orang narapidana

f. Visi dan Misi Rumah Tahanan Negara Klas 1 Surakarta

Rumah Tahanan Negara Klas 1 Surakarta ini memiliki visi dan misi yaitu

(1) Visi Rumah Tahanan Negara Klas 1 Surakarta :

Visi Rumah Tahanan Negara Klas 1 Surakarta adalah

memulihkan kesatuan hubungan hidup, kehidupan dan penghidupan

warga binaan permasyarakatan sebagai individu, anggota masyarakat dan

makhluk Tuhan Yang Maha Esa ( Membangun Manusia Mandiri )

36

Ibid , hlm viii.

Page 13: BAB III SISTEM PEMBINAAN RUMAH TAHANAN NEGARA KLAS 1 ... · Dalam blok ini bisa menampung sekitar 50 orang narapidana laki – laki dan 20 orang narapidana anak – anak (3) Blok

50

(2) Misi Rumah Tahanan Negara Klas 1 Surakarta :

Misi Rumah Tahanan Negara Klas 1 Surakarta adalah

melaksanakan perawatan tahanan, pembinaan dan pembimbingan warga

binaan peramasyarakatan serta pengelolaan benda sitaan Negara dalam

kerangka penegakan hukum, pencegahan dan penanggulangan kejahatan

dan perlindungan hak asasi manusia.37

B. Lahirnya Sistem Pembinaan Narapidana Di Rumah Tahanan Negara

Klas 1 Surakarta

Lahirnya sistem pembinaan narapidana yang ada di Surakarta ini tidak lepas dari

perkembangan sistem hukum yang ada di Indonesia. Lahirnya sistem pembinaan

narapidana yang ada di Rumah Tahanan Negara Klas 1 Surakarta karena pada tahun

1969 ini, sistem yang digunakan untuk narapidana telah berubah sesuai dengan gagasan

dari Sahardjo. Gagasan yang dicetuskan oleh Sahardjo mengenai sistem penjara yang

diberlakukan kepada narapidana diganti dengan sistem permasyarakatan yang bertujuan

agar para narapidana dapat berubah tabiatnya. Tujuan utama dari sistem baru

permasyarakatan ini adalah meningkatkan kesadaran narapidana sebagai manusia. 38

Konsepsi Permasyarakatan ini telah diakui secara resmi diakui sebagai suatu

keberhasilan dalam perlakuan kepada narapidana. Sistem kepenjaraan yang

memperlakukan narapidana sebagai obyek yang diperlakukan lebih rendah dari

37

Ibid , hlm. xi.

38

Andi Hamzah, Sistem Pidana dan Pemidanaan di Indonesia ( Jakarta : PT

Pradnya Paramita, 1986 ), hlm 91 .

Page 14: BAB III SISTEM PEMBINAAN RUMAH TAHANAN NEGARA KLAS 1 ... · Dalam blok ini bisa menampung sekitar 50 orang narapidana laki – laki dan 20 orang narapidana anak – anak (3) Blok

51

manusia, atau dengan kata lain narapidana ini diperlakukan secara tidak adil atau kurang

manusiawi. Jika narapidana hanya dipandang sebagai obyek dan tidak diberikan

pembinaan maka narapidana yang ada di Rumah Tahanan Negara Klas 1 Surakarta

hanya dimanfaatkan tenaganya saja untuk kepentingan penjara. Dalam sistem

permasyarakatan, narapidana disini berperan sebagai subyek yang seharusnya

narapidana diperlakukan sama seperti manusia lainnya.

Dalam sistem baru pembinaan narapidana, perlakuan narapidana diterapkan

sebagai subyek dan obyek yang aertinya yang artinya perlakuan yang diterapkan

kepada narapidana ini sejajar dengan manusia lain namun para narapidana memiliki

kedudukan yang berbeda dengan manusia lain karena narapidana ini harus melalui

proses pembinaan terlebih dahulu. Proses pembinaan narapidana ini ada beberapa

komponen pembinaan yaitu pembina, yang dibina, materi pembinaan, tempat

pembinaan, sarana pembinaan , dan sejumlah komponen lainnya. Pembinaan kepada

narapidana ini tidak hanya dari segi spiritual saja, melainkan mereka juga dibina dalam

bidang keterampilan, pendidikan sekolah, kepemimpinan, dan berbagai bidang lainnya.

Pembinaan narapidana adalah upaya untuk mempersiapkan narapidana kembali

ke masyarakat. Dalam sistem permasyarakatan, semua bentuk bangunan penjara masih

terap digunakan, hanya namanya saja yang dirubah menjadi Lembaga Permasyarakatan.

Sebagian besar narapidana ini dibina di dalam Lembaga Permasyarakatan / Rutan.

Sebenarnya narapidana harus dipidana dan dibina hanya di Lembaga Permasyarakatan,

tidak di Rutan ( Rumah Tahanan Negara ) karena Rutan hanya diperuntukkan bagai

para tahanan saja. Namun, karena tidak setiap kota atau kabupaten mempunyai lembaga

permasyarakatan, maka sebagian narapidana terpaksa dipidana di Rutan, dititipkan di

Page 15: BAB III SISTEM PEMBINAAN RUMAH TAHANAN NEGARA KLAS 1 ... · Dalam blok ini bisa menampung sekitar 50 orang narapidana laki – laki dan 20 orang narapidana anak – anak (3) Blok

52

Rutan setempat terutama untuk narapidana dengan pidana dibawah satu tahun, atau

narapidana yang sisa hukumannya tinggal beberapa bulan saja, dipindahkan dari

Lembaga Permasyarakatan ke Rutan tempat asal narapidana guna persiapan diri

menjelang lepas/ habis masa pidananya. 39

Rumah Tahanan Negara Klas 1 Surakarta ini memiliki banyak sekali pembinaan

yang diperuntukkan bagi para narapidana yang ada di sana. Pembinaan yang dilakukan

kepada narapidana ini bertujuan agar para narapidana yang berada di Rumah Tahanan

Negara Klas 1 Surakarta memiliki keterampilan dan kelak akan dijadikan sebagai bekal

jika mereka bebas nanti. Hal ini sesuai dengan visi dan misi yang ada di Rumah

Tahanan Negara Klas 1 Surakarta yaitu “Membangun Manusia Mandiri“. Rumah

Tahanan Negara Klas 1 Surakarta pada tahun 1978 – 1986 merupakan pusat dari

lembaga – lembaga permasyarakatan yang ada di daerah eks Karesidenan Surakarta.

Bentuk perlakuan yang dituangkan dalam usaha Lembaga Permasyarakatan di

Surakarta / Rutan untuk membina narapidana dalam mengenal dirinya sediri sehingga

dapat merubah diri sendiri menjadi lebih baik, menjadi positif, tidak lagi melakukan

tindak pidana dan mampu mengembangkan diri sendiri menjadi manusia yang lebih

berguna bagi nusa, bangsa, agama, dan keluarganya. Berbagai upaya telah dilakukan

Lembaga Permasyarakatam / Rutan dalam rangka mewujudkan pelaksanaan pidana

yang efektif dan efisien agar narapidana dapat mengenal diri sendiri. Usaha itu berupa

pembagian Lembaga Permasyarakatan berdasarkan kapasitasnya yaitu Klas I, II, III dan

di Surakarta sendiri, Rumah Tahanan Negara (Rutan) adalah Klas I.

39

Ibid, hlmn.100.

Page 16: BAB III SISTEM PEMBINAAN RUMAH TAHANAN NEGARA KLAS 1 ... · Dalam blok ini bisa menampung sekitar 50 orang narapidana laki – laki dan 20 orang narapidana anak – anak (3) Blok

53

Antara tahanan dengan narapidana terdapat perbedaan yang signifikan.

Narapidana adalah tahanan yang telah diputuskan hukumannya oleh pengadilan,

sedangkan tahanan adalah mereka yang masih dalam proses pengadilan. Rumah

Tahanan Negara adalah sebagai tempat pelaksanaan pidana pencabutan kemerdekaan

selama kurang dari satu tahun. Lembaga permasyarakatan ini memp40

unyai masa pidana

yang berlaku lebih dari satu tahun sehingga yang membedakan antara Rumah Tahanan

(Rutan) dan Lembaga Permasyarakatan (Lapas) adalah masa pencabutan kemerdekaan.

Untuk tugas dan sistem pembinaan tidak berbeda namun realisasinya banyak

narapidananya yang masa pidanya lebih dari satu berada di Rumah Tahanan Negara

Klas 1 Surakarta dengan pertimbangan bahwa para narapidana ini memiliki potensi di

bidang tertentu sehingga bisa membantu para petugas Rumah Tahanan (Rutan) dalam

membina dan mendidik narapidana lain dan narapidana yang berpotensi ini atas

persetujuan Direktorat Jenderal Permasyarakatan diminta untuk tetap tinggal di Rumah

Tahanan (Rutan) sampai masa pidananya berakhir.

C. Pembinaan Narapidana yang ada di Rumah Tahanan Negara Klas

1 Surakarta Tahun 1978 – 1986

Pembinaan Narapidana yang ada di Rumah Tahanan Negara Klas 1 Surakarta ini

sangat beragam mulai ddari pembinaan pendidikan, pembinaan bidang olahraga,

keterampilan, keagamaan maupun bidang sosial. Sistem Pembinaan narapidana yang ada

di Rumah Tahanan Negara Klas 1 Surakara ini memiliki tujuan agar para narapidana

yang ada Rumah Tahanan Negara Klas 1 memliiki keterampilan – keterampilan khusus

40

Inventaris Arsip Badan Arsip dan Perpustakaan Provinsi Jawa Tengah. 2013,

,op.cit , hlm. viii.

Page 17: BAB III SISTEM PEMBINAAN RUMAH TAHANAN NEGARA KLAS 1 ... · Dalam blok ini bisa menampung sekitar 50 orang narapidana laki – laki dan 20 orang narapidana anak – anak (3) Blok

54

setelah para narapidana ini keluar dari Lembaga Permasyarakatan dan juga menjadi

pribadi yang lebih baik lagi. Pembinaan narapidana yang dilakukan di Rumah Tahanan

Klas 1 Surakarta ini didasarkan pada perubahan sistem yang ada di Rumah Tahanan

Negara Klas 1 yang semula memberlakukan sistem penjara yang akhirnya diganti

menjadi sistem pembinaan yang dinilai lebih efektif untuk narapidana itu sendiri.

Rumah Tahanan Negara Klas 1 Surakarta ini juga melakukan pembinaan agama

bagi narapidana. Pembinaan agama yang ada di Lembaga Permasyarakatan Surakarta

adalah pembinaan Agama Islam, Agama Kristen Protestan / Katolik, Agama Hindu/

Budha.. Untuk agama Islam, mata pelajaran yang diajarkan kepada narapidana adalah

Tauhid, Fikih, Akhlak, Tafsir Our’an, Hadits, dan Tarikh. Untuk agama Kristen

Protestan/ Katolik, mata pelajar yang diajarkan kepada narapidana adalah Kataksasi,

Ceramah, Babtis, Misa / Perjamuan Kudus, Kumpulan Doa dan Ibadat Minggu

sedangkan untuk Agama Hindu/ Budha pelajaran agama yang diajarkan ini disesuaikan

dengan keperluan agama yang bersangkutan.

Program pembinaan untuk narapidana di Rumah Tahanan Negara Klas 1

Surakarta ini banyak menglami perubahan. Perubahan program pembinaan kepada

narapidana ini dikarenakan adanya perubahan sistem yang terjadi di Rumah Tahanan

Negara Klas 1 Surakarta. Perubahan sistem yang terjadi di Rumah Tahanan Negara Klas

1 Surakarta ini awalnya adalah sistm penjara yang berlangsung pada tahun 1960 dan

pada tahun 1976, sisem penjara ini berganti dengan sistem pembinaan bagi narapidana

namun pembinaaan yang dilakukan hanya sebatas pembinaan di bidang fisik saja. Pada

tahun 1980, dimulailah sistem pembinaan kepada yang dilakukan dengan cara membuat

program pembinaan bagi narapidana. Program pembinaan yang dilakukan oleh pihak

Page 18: BAB III SISTEM PEMBINAAN RUMAH TAHANAN NEGARA KLAS 1 ... · Dalam blok ini bisa menampung sekitar 50 orang narapidana laki – laki dan 20 orang narapidana anak – anak (3) Blok

55

Rumah Tahanan Negara Klas 1 Surakarta ini meliputi bidang olahraga, bidang

pendidikan, bidang keterampila, dan bidang pertanian.

Program pembinaan ini bagi narapidana ini dilakukan dengan cara seti. jumlah

tahanan atau narapidana yang ikut dalam pembinaan berjumlah 20 – 30 orang

narapidana dan jumlah pembina yang bertugas untuk membina narapidana ini berjumlah

satu orang pembina. Para narapidana ini dibina di ruangan – ruangan khus yang

disediakan untuk melakukan pembinaan. Ruangan – ruangan khusus yang dissediakan

untuk membina para narapidana ini biasanya adalah aula atau ruang – ruang besar yang

terdapat dalam blok – blok yang ada di Rutan itu sendiri.

Program pembinaan yang ada di Rumah Tahanan Klas 1 Surakarta ini setiap

bulannya dibuat laporan yang digunakan untuk memantau hasil dari pembinaan yang

dilakukan. Pelaksanaan program pembinaan yang dilakukan oleh pihak Rumah Tahanan

Negara Klas 1 Surakarta ini dilakukan setiap hari satu kegiatan dan seriap hari program

pembinaan dilakukan selama satu sampai dua jam. Laporan hasil pembinaan kepada

narapidana kemudian akan diserahkan kepada Kantor Kementerian Kehakiman yang

ada di Jawa Tengah.

Program penyuluhan Agama Kristen yang dilakukan pihak Rumah Tahnana

Negara Klas 1 Surakarta pada tahun 1980 ini menunjukkan bahwa penyuluhan Agama

ini diikuti oleh 28 orang narapidana Para narapidana ini dibimbing oleh pembina tau

pembing agama Kristen yaitu Ny. Sinta Atmojo dan Bp. Yonatan. Hasil pembinaan

Page 19: BAB III SISTEM PEMBINAAN RUMAH TAHANAN NEGARA KLAS 1 ... · Dalam blok ini bisa menampung sekitar 50 orang narapidana laki – laki dan 20 orang narapidana anak – anak (3) Blok

56

penyuluhan Agama Krsten yang dilakukan oleh pembina ini dinilai baik karena jumlah

narapidana yang mengikuti pembinaaan cukup banyak. 41

Penyuluhan Agama Islam yang dilakukan oleh pihak Rumah Tahanan Negara

Klas 1 Surakarta yang dibantu oleh Drs. Maqsudi dan Ny. Darti Nuflikah ini jumlah

memperoleh hasil yang baik. Hal ini terlihat dari animo pengikut penyuluhan agama

Islam yang berjumlah 50 orang . Program Penyuluhan agama Islam pada tahun 1980

imemiliki hasil yang ma dengan penyuluhan agam Kristen yang dinilai baik karena

jumlah narapidana yang dinbina cukup banyak.42

Program penyuluhan agama Islam pada pertengahan tahun 1980 mengalami

peniningkatan yang cuukup banyak. Hal ini dikarenakan para narapidana yang

mengikuti penyuluhan peny Agama Islam bertambah. Para narapidana yang mengikuti

penyuluhan agama Islam yang awalnya herjumlah 50 orang kemudian bertambah

menjadi 84 orang. Bertambahnya jumlah narapidana yang dibina ini tidak luput dari

bimbingan dari Bapak Masqudi dan Ny. Darti Nufkilah yang dibantu oleh Soewoto

yangberhasil membina narapidan dengan baik. 43

. Program penyuluhan Agama Kristen yang dilakukan oleh pihak Rumah

Tahanan Negara Klas 1 Surakarta yang dilakukan bersama para pembina yang bernama

D. Poewohatmojo dan Bapak Suprapto. Jumlah narapidana yang dalam pembinaan

41

Laporan Penyuluhan Agama Kristen untuk bulan Juni 1980 pada Kantor

Ditjen Binaga Surakarta.

42Laporan Penyuluhan Agama Islam untuk bulan September 1980 pada Kantor

Ditjen Binaga Surakarta.

43 Laporan Penyuluhan Agama Islam untuk bulan September 1980 pada Kantor

Ditjen Binaga Surakarta

Page 20: BAB III SISTEM PEMBINAAN RUMAH TAHANAN NEGARA KLAS 1 ... · Dalam blok ini bisa menampung sekitar 50 orang narapidana laki – laki dan 20 orang narapidana anak – anak (3) Blok

57

Agama Kristen berjumlah 45 orang narapidana. Program pembinaan Agama Kristen

dinilai baik karena jumlah narapidana yang ikut dalam pembinaan ini cukup banyak.

Pada pertengahan tahun 1980, program penyuluhan Agama Kristen yang ada di

Rumah Tahanan Negara Klas 1 Surakarta mengalami perkembangan yang pesat. Hal ini

disebabkan narapidana yang ikut dalam pembinaan Agama Kristen jumlahnya

bertambah menjadi 147 orang. Bertambahnya jumlah narapidana yang ikut dalam

pembinaan ini dikarenakan animo narapidana yang ada di Rumah Tahanan Negara Klas

1 Surakarta yang ingin melakukan pembinaan. Pembina Agama Kristen yang bertugas

membina yaitu Ibu Sindu Rahardjo dan Bapak. D. Poewohatmojo yang dibantu oleh

Bapak Suprapto. Hasil pembinaan agama Kristen pada pertengahan tahun 1980 ini

dinilai sangat baik.

Program Penyuluhan Agama Islam di Rumah Tahanan Negara Klas 1 Surakarta

pada akhir tahun 1980 mengalami perkembangan yang cukup pesat. Ini terlihat dari

hasil pembinaan Agama Islam yang semula hanya diikuti oleh 50 orang kemudian

bertambah menjadi 84 orang lalu bertambah kembali menjadi 120 orang. Jumlah

pembina yang ditugaskan untuk membimbing para narapidana yang dibimbing ini juga

mengalami peningkatan dari yang semula hanya dibimbing tiga orang pembina

jumlahnya bertambah menjadi tujuh pembina. Para pembina yang ditugaskan untuk

membina narapidana yaitu Bapak Masqudi, Ny. Darti Nufkilah , Soewoto, Sadjadi BA,

Sdr. Yoesoef BA, Anwar Siswadi dan Bapak Isman. Hasil pembinaan agama Islam ini

dinilai sangat baik karena materi pembinaan yang diberikan adalah materi sholat lima

waktu, menghafal Al- Quran, Fiqih, dan Tauhid.

Page 21: BAB III SISTEM PEMBINAAN RUMAH TAHANAN NEGARA KLAS 1 ... · Dalam blok ini bisa menampung sekitar 50 orang narapidana laki – laki dan 20 orang narapidana anak – anak (3) Blok

58

Program penyuluhan Agama Kristen di Rumah Tahanan Negara Klas 1

Surakarta juga mengalamai perkembangan yang cukup pesat. Pada akhir tahun 1980,

jumlah narapidana yang dibina bertambah. Hal ini dapat dilihat darii seula jumlah

narapidana yang dibina berjumlah 45 0rang bertambah jumlahnya menjadi 147 dan

kemudian bertambah menjadi 160 orang. Jumlah pembina yang ditugaskan untuk

membina naropidana juga bertambah dari tiga orang menjadi empat orang yaitu Ibu

Sindu Rahardjo, Bapak. D. Poewohatmojo, Bapak Suprapto dan Moses Pinangkaan

.Materi yang diberikan dalam pembinaan agama Kristen ini adalah Kotbah dan

Katakisasi dan hasil dari pembinaan Agama Kristen ini dinilai cukup baik

Program pembinaan Budi Pekerti yang dilakukan oleh Gabungan Ibu – ibu

Antar Gereja Se- Kecamatan Kota Surakarta yang dipimpin oleh Ibu Sudarjono pada

tahun 1980 di Rumah Tahanan Negara Klas 1 Surakarta ini dikuti oleh para narapidana

sebanyak 131 orang. Materi yang diberikan penyuluhan ini adah cerita – cerita yang

diambil dari teladan atau panutan tokoh – tokoh dalam Alkitab Kristiani. Hasil dari

pembinaan Budi Pekerti ini dinilai sangat baik karena jumlah narapidana yang ikut

dalam pembinaan ini cukup banyak. 44

Program penyuluhan Agama Islam pada tahun 1981 yang dilakukan oleh pihak

Rumah Tahanan Negara Klas 1 Surakarta ddikuti oleh para narapidana yang jumlahnya

85 orang. Jumlah narapidana yang dibina pada tahun 1981 ini menurun jumlahnya

dibandingkan dengan tahun 1980. Namun, pada akhir tahun 1991 jumlah narapidana

yang dibina bertambah jumlahnya menjadi 111 orang. Meningkatnya jumlah narapidana

44

Arsip Rumah Tahanan Negara Klas 1 Surakarta tahun 1980 tentang

pembinaan budi pekerti.

Page 22: BAB III SISTEM PEMBINAAN RUMAH TAHANAN NEGARA KLAS 1 ... · Dalam blok ini bisa menampung sekitar 50 orang narapidana laki – laki dan 20 orang narapidana anak – anak (3) Blok

59

yang dibina ini dinilai cukup baik. Materi yang diberikan dalam pembinaan ini adalah

Tauhid dan Fiqih.

Program penyuluhan Agama Kristen di Rumah Tahanan Negara Klas 1

Surakarta pada tahun 1981 mengalami penurunan jumlah narapidana Hal ini dapat

dilihat dari hasil absensi jumlah narapidana yang dibina hanya berjumlah 111 orang.

Jumlah pembina yang ditugaskan untuk membina para narapidana juga menurun

jumlahnya yaitu hanya dua orang saja yaitu Bapak. D. Poewohatmojo, Bapak Suprapto

dan Moses Pinangkaan Hasil dari pembinaan agama Kristen pada tahun 1981 adalah

cukup baik45

TABEL 2

Laporan Kegiatan Olahraga dan Kesenian untuk bulan Nopember 1981 di Rumah

Tahanan Negara Klas 1 Surakarta

No Tangga Olahraga

dan

Kesenian

Nama Pelatih /

Pembimbing

Jumlah

Pengikut

Alat - alat

yang

digunakan

Waktu

Latihan

Keterangan

1 2 3 4 5 6 7 8

1 2,4,7,9,11 Senam Soeparmo 48 Peraga 30

Menit

Tiap Hari

Senin

2 14,16,18,21 Bola Voli W.A.

Munandar. B.A

36 Bola, Net,

dll

90

Menit

Rabu,

Sabtu

3 23,25,28,30 Tenis

Meja

W.A.

Munandar. B.A

12 Bola, Net,

Bed

90

Menit

4 7,14,21,28 Karawitan Ian Isngandi 28 Gamelan

Lengkap

120

Menit

Tiap Hari

Sabtu

Sumber : Arsip Rumah Tahanan Negara Klas 1 Surakarta 1978 - 1986

Berdasarkan tabel di atas dapat dijelaskan bahwa laporan kegiatan olahraga dan

kesenian yang ada di Rumah Tahanan Negara Klas 1 Surakarta pada bulan Nopember

1981 bahwa kegiatan olahraga yang dilakukan adalah senam, bola voli, tenis meja dan

45

Wawancara dengan Bapak Suprapto tanggal 3 Desember 2015

Page 23: BAB III SISTEM PEMBINAAN RUMAH TAHANAN NEGARA KLAS 1 ... · Dalam blok ini bisa menampung sekitar 50 orang narapidana laki – laki dan 20 orang narapidana anak – anak (3) Blok

60

kegiatan karawitan. Kegiatan senam ini dilakukan pada tanggal 2,4,7,9, dan 11

Nopember 1981 yang dibimbing oleh Soeparmo dengan jumlah pengikut 48 orang dan

alat – alat yang dipergunakan adalah peraga serta kegiatan senam ini dilakukan tiap hari

Senen selama 30 menit. Kegiatan olahraga seperti bola voli ini dilakukan tiap hari Rabu

dan Sabtu selama 90 menit yaitu pada tanggal 14, 16, 18, dan 21 Nopember 1981,

kegiatan bola voli ini dibimbing oleh W.A. Munandar. BA yang dikuti oleh 36 orang

dan alat – alat yang dipergunakan dalam kegiatan bola voli ini adalah bola, net, dll

sedangkan untuk kegiatan tenis meja yang dilakukan pada tanggal 23,25,28, dan 30

Nopember 1981 selama 90 menit, kegiatan tenis meja ini dibimbing oleh W.A.

Munandar. BA yang dikkuti oleh 12 orang dan alat – alat yang dipergunakan dalam

kegiatan tenis meja ini adalah bola, net, meja, bed. Kegiatan kesenian yaitu karawitan

ini dilakukan pada tanggal 7,14,21, dan 28 Nopember 1981, kegiatan karawitan ini

dilaksanakan selama 120 menit yang dibimbing oleh Ian Isngadi dan kegiatan ini diikuti

28 pengikut serta alat – alat yang dipergunakan dam kegiatan karawitan ini adalah

gamelan lengkap/

TABEL 3

Laporan Bulanan Kegiatan Olahraga dan Kesenian Bulan Nopember 1981 di untuk

Rumah Tahanan Klas 1 Surakarta No Tanggal Jenis Olahraga

atau Kesenian Nama Pelatih/ Pembimbing

Jumlah Pengikut

Alat alat yang digunakan

Waktu Latihan

Keterangan

1 2 3 4 5 6 7 8

OLAHRAGA

1 Tg 2, 4, Bola Voli Basoeki 28 Bola dan Net 09.00 s/d 10.30

9, 11 " " 28 -sda- 09.00 s/d 10.30

16, 18 " " 28 -sda- 09.00 s/d 10.30

23,25 " " 28 -sda- 09.00 s/d 10.30

KESENIAN

- - - - - -

Sumber : Arsip Rumah Tahanan Negara Klas 1 Surakarta 1978 – 1986.

Page 24: BAB III SISTEM PEMBINAAN RUMAH TAHANAN NEGARA KLAS 1 ... · Dalam blok ini bisa menampung sekitar 50 orang narapidana laki – laki dan 20 orang narapidana anak – anak (3) Blok

61

Berdasarkan tabel diatas dapat dijelaskan bahwa hasil laporan bulanan kegiatan

olahraga dan kesenian yang ada di Rumah Tahanan Klas 1 Surakarta pada bulan

Nopember 1981 ini diikuti oleh 28 narapidana. Kegiatan olahraga yang dikuti adalah

bola voli yang dibimbing oleh Basoeki dan alat – alat dipergunakan dalam kegiatan ini

adalah bola dan net. Kegiatan ini dilakukan tanggal 2,4,9,11,16,18, 23, dan 25

Nopember 1981. Para narapidana ini mendapatkan kegiatan olahraga dan kesenian yang

ada di Lembaga Permasyarakatan Surakarta dan kegiatan ini dilaksanakan pada pulul

09.00 s/d 10.30.

Laporan Kegiatan Penataran P.4 Gelombang Ke II Tipe 25 jam bagi narapidana

tahun 1982 di Lembaga Permasyarakatan Surakarta, pelaksanaan penatarana P.4 di LP

Surakarta dimulai pada tanggal 13 Desember s/d 21 Desember 1982 yang diikuti oleh

20 orang narapidana ( dengan catatan satu narapidana tidak fdapat menyelesaikan

penataran karena sakit ). Keseluruhan dari peserta penataran berasal dari pendidikan

sebagai berikut :

1. 2 narapidana dengan pendidikan SMTP.

2. 2 narapidana dengan pendidikan SD.

3. 1 narapidana dengan pendidikan Madrasah kl. 3.

4. 15 narapidana tidak berpendidikan / buta- huruf.

Sedang para penatar adalah dari pegawai LP Surakarta sendiri masing – masing :

1. Sdr. Soetopo BA dan Sdr. Soebari BA dengan materi penataran

Pancasila.

2. Sdr. Yahudi Pranoto dan Sdr. Suhadi dengan materi penataran GBHN.

3. Sdr. Basuki dengan materi penataran UUD 1945.

Page 25: BAB III SISTEM PEMBINAAN RUMAH TAHANAN NEGARA KLAS 1 ... · Dalam blok ini bisa menampung sekitar 50 orang narapidana laki – laki dan 20 orang narapidana anak – anak (3) Blok

62

Hasil dari penataran P.4 gelombang II tipe 25 jam tahun 1982 bagi narapidana di

Lembaga Permasyarakatan Srurakartatelah dilaksanakan dan hasil dinilai cukup baik.

TABEL 4

Laporan Bulanan Kegiatan Olahraga dan Kesenian Bulan Maret 1982 di Rumah

Tahanan Negara Klas 1 Surakarta

Minggu Tanggal Jenis Olahraga

dan

Kesenian

Nama Pelatih/ Pembimbing

Jumlah Pengikut

Alat alat yang

digunakan

Waktu Latihan

Keterangan

I 7-3-1982 Bulu Tangkis

- 8 Raket, Net, dan Bola

Minggu Bermain/ Latihan Sendiri

7-3-1982 Tenis Meja - 8 Meja, Net, Bola, dan

Bal

Minggu sda

7-3-1982 Karawitan Slamet BU, Karyawan LP

Surakarta

10 Gamelan milik LP Surakarta

Minggu

II 14-3-1982

Bulu Tangkis

- 6 Sda sda sda

14-3-1982

Tenis Meja - 8 Sda sda sda

14-3-1982

Karawitan sda 10 Sda sda sda

Iii 21-3-1982

Bulu Tangkis

8 Sda sda sda

21-3-1982

Tenis Meja 6 Sda sda sda

21-3-1982

Karawitan sda 10 Sda sda sda

Iv 28-3-1982

Bulu Tangkis

- 4 Sda sda sda

28-3-1982

Tenis Meja - 8 Sda sda sda

28-3-1982

Karawitan sda 10 Sda sda sda

sumber :Arsip Rumah Tahanan Negara Klas 1 Surakarta 1978 – 1986

Berdasarkan tabel di atas dapat disimpulkan bahwa kegiatan olahraga dan

kesenian pada Bulan Maret 1982 yang diikuti oleh para narapidana yang ada di Rumah

Tahanan Negara Klas 1 Surakarta, kegiatan olahraga dan kesenian yang diikuti adalah

bulu tangkis, tenis meja dan karawitan. Kegiatan olahraga bulu tangkis ini diikuti oleh

8 orang pada tanggal 7,14,21,28 Maret 1982 namun pada tanggal 28 Maret 1982,

Page 26: BAB III SISTEM PEMBINAAN RUMAH TAHANAN NEGARA KLAS 1 ... · Dalam blok ini bisa menampung sekitar 50 orang narapidana laki – laki dan 20 orang narapidana anak – anak (3) Blok

63

jumlah pengikut kegiatan bulu tangkis ini berkurang menjadi 4 orang dan kegiatan bulu

tangkis ini menggunakan alat – alat yaitu raket, net dan bola. Kegiatan olahraga tenis

meja ini diikuti 8 orang dan kegiatan tenis meja ini menggunakan alat – alat berupa

meja, net, bola, dan bal. Kegiatan kesenian yaitu karawitan ini diikuti oleh 10 orang

yang dilatih oleh Slamet BU, karyawan LP Surakarta dan kegiatan karawitan ini

menggunakan gamelan yang merupakan milik LP Surakarta. Kegiatan olahraga dan

kesenian ini dilaksanakan setiap hari Minggu dan kegiatan ini dilakukan dengan cara

bermain atau latihan sendiri.

Kegiatan Bimbingan Roehani Mental / Budi yang dilakukan pihak Rumah

Tahanan Negara Klas 1 Surakarta yang dipimpin oleh Ibu Sudayono ini dilakukan

setipa hari Jumat selama dua jam Materi yang diberikan dalam pembinaan ini adalah

tokoh atau panutan yang kitab – kitab agama Kristiani yaitu Kitab Perjanjian Lama dan

Perjanjian Baru. Jumlah narapidana yang ikut dalam pembinaan ini berjumlahn 121

orang dan hasil yang diperoleh dari pembinaan ini adalah baik karena jumlah

narapidana yang ikut dalam pembinaan ini cukup banyak.

Kegiatan Bimbingan Agama Kristen Prostestan pada tahun 1982 yang dilakukan

pihak Rumah Tahanan Negara Klas 1 Surakarta yang dipimpin oleh Ibu Sinduharjo

yang dilakukan setiap hari Minggu selama 1 ½ jam ini ddikuti sebanyak 78 oarang

narapidana. Bimbingan Roehani agama Kristen ini semakin menurun jumlahnya

dibandingkan dengan tahun sebelumnya. Hasil dari bimbingan Roehani agama Kristen

ini mendapatkan hasil yang lumayan baik.

Kegiatan Bimbingan Roehani Agama Islam pada tahun 1982 yang dilakukan

pihak Rumah Tahanan Negara Klas 1 Surakarta ini menurun jumlahnya. Kegiatan

Page 27: BAB III SISTEM PEMBINAAN RUMAH TAHANAN NEGARA KLAS 1 ... · Dalam blok ini bisa menampung sekitar 50 orang narapidana laki – laki dan 20 orang narapidana anak – anak (3) Blok

64

Roehani agama Islam yang semula meningkat namun pada tahun 1982 jumlahnya

menurun yaitu hanya 70 orang narapidana saja yang dibina dan hadir. Pembina yang

ditugaskan untuk membina para narapidana adalah Anwar Siswadi dan hasil dari

pembinaan ini dinilai lumayan baik.

TABEL 5

Laporan Bulanan Kegiatan Olahraga dan Kesenian Untuk Bulan Maret 1983 di

Lembaga Permasyarakatan Surakarta

No Tanggal Jenis

Olahraga

dan

Kesenian

Nama

Pelatih/

Pembimbing

Jumlah

Pengikut

Alat alat

yang

digunakan

Waktu

Latihan

Keterangan

1 2 3 4 5 6 7 8

Olahraga

Senin 7,14,21,28 Bola Voli Bambang. K.

Bc. IP

15 orang Alat - alat

Olahraga

milik

Jawatan

08.00

s/d

10.00

Di halaman

Blok C

Rabu 2,9,16,23,30 Bulu

Tangkis

dan Tenis

Meja

15 orang 11.00

s/d

13.00

Di ruang

Perusahaan

dan

Pendidikan

Kamis 3,10,17,24,31 Bola Voli Bambang. K.

Bc. IP

15 orang 08.00

s/d

10.00

Di halaman

Blok C

Sabtu 5,12,19,26 Bulu

Tangkis dan Tenis

Meja

15 orang 10.00

s/d 12.00

Di ruang

Perusahaan dan

Pendidikan

Kesenian

Rabu 2,9,16,23,30 Karawitan 20 orang Gamelan

milik

Jawatan

11.00

s/d

13.00

Di ruang

Pendidikan

Sabtu 5,12,19,26 Karawitan 20 orang 10.00

s/d

12.00

Di ruang

Pendidikan

Sumber : Arsip Rumah Tahanan Negara Klas 1 Surakarta 1978 – 1986.

Berdasarkan tabel di atas, dapat disimpulkan bahwa pada bulan Maret 1983,para

narapidana yang mendapatkan pembinaan di bidang olahraga dan kesenian. Di bidang

olahraga, jenis kegiatan yang dilakukan adalah Volley Ball yang dibimbing oleh

Bambang K.BC. IP. ini diikuti sebanyak 15 orang setiap hari Senin dan Kamis, kegiatan

Page 28: BAB III SISTEM PEMBINAAN RUMAH TAHANAN NEGARA KLAS 1 ... · Dalam blok ini bisa menampung sekitar 50 orang narapidana laki – laki dan 20 orang narapidana anak – anak (3) Blok

65

bola voli ini dilaksanakan pada pukul 08.00 s/d 10.00 di halaman Blok C Rumah

Tahanan Negara Klas 1 Surakarta dan batminton & ping pong yang dilakukan setiap

hari Rabu pada pukul 11.00 s/d 13.00 dan hari Sabtu pada pukul 10.00 s/d 12.00,

kegiatan bulu tangkis dan tenis meja dilaksanakan di ruang Perusahaan dan Pendidikan.

Kegiatan olahraga ini dilaksanakan di ruang – ruang yang sudah disediakan. Di bidang

kesenian, jenis kegiatan yang dilakukan adalah karawitan yang pelaksanaannya pada

setiap hari Rabu pada pukul 11.00 s/d 13.00 dan hari Sabtu pada pukul 10.00 s/d 12.00.

Kedua jenis kegiatan ini difasilitasi oleh alat – alat yang merupakan milik Jawatan

Lembaga Permasyarakatan Surakarta seperti alat – alat olahraga dan gamelan yang

digunakan untuk kegiatan olahraga dan kesenian ini.

Kegiatan Bimbingan Rohani Agama Islam tahun 1983, hasil dari Bimbingan

Agama Islam pada tahun ini dinilai baik. Hal ini dikarenakan bimbingan Rohani Agama

Islam ini diikuti narapidana pria yang berjumlah 74 orang dan narapidana wanita yang

berjumlah 22 orang. Para narapidana ini mendapat pelajaran Agama Islam yang

diajarkan oleh Drs. Maqsudi bagi narapidana pria dan Ny. Darti Nuflikah bagi

narapidana wanita.46

Kegiatan Bimbingan Rohani Agama Kristen tahun 1983, hasil dari Bimbingan

Agama Kristen ini dinilai baik. Hal ini dikarenakan bimbingan Rohano Agama Kristen

ini diikuti narapidana pria yang berjumlah 29 orang dan narapidana wanita yang

berjumlah 10 orang. Para narapidana ini mendapat pelajaran Agama Kristem yang

46

Laporan Bulanan Pendidikan Agama Islam bulan Maret 1983.

Page 29: BAB III SISTEM PEMBINAAN RUMAH TAHANAN NEGARA KLAS 1 ... · Dalam blok ini bisa menampung sekitar 50 orang narapidana laki – laki dan 20 orang narapidana anak – anak (3) Blok

66

diajarkan oleh Bp. Yonathan bagi narapidana pria dan Ibu Sutoko bagi narapidana

wanita.47

Kegiatan Bimbingan Rohani Agama Katholik tahun 1983 dengan hasil baik.

Hal ini dikarenakan jumlah narapidana yang hadir sebanyak 15 orang. Buku – buku

yang digunakan untuk bimbingan Agama Katholik yaitu PWI Liturgi . Para narapidana

ini mendapat pelajaran bimbingan Agama Katholik yang diajarkan oleh Romo P.J.

Madyasusanto, SJ. 48

.

Tabel 6

Laporan Program Kerja dan absensi narapidana di Rumah Tahanan Klas 1 Surakarta

tahun 1986

Program Kerja Absensi Banyak Narapidana Jumlah Pembina

Pendidikan Agama Islam 50 orang 52 orang 2 orang

Pendidikan Agama Kristen 24 orang 30 orang 2 orang

Pendidikan Agama Katolik 10 orang 10 orang 1 orang

Pendidikan Sekolah dan

Keterampilan / Kesenian

165 orang 185 orang 10 orang

Pendidikan Mental dan Budi

Pekerti

40 orang 50 orang 1 orang

Penataran P4 120 orang 145 orang 4 orang

Pertanian 120 orang 145 orang 6 orang

Sumber : Laporan bulanan prmbinaan narapidana di Rumah Tahanan Negara Klas 1

Surakarta tahun 1986 \

Dalam melakukan pembinaan bagi narapidana yang ada di Ruumah Tahanan

Negara Klas 1 Surakarta ini dibantu oleh para pembina yang ditugaskan untuk membina

para narapidana. Program kerja yang dilakukan oleh pihak Rumah Tahanan Negara Klas

47

Laporan Bulanan Pendidikan Agama Kristen bulan Maret 1983.

48

Laporan Bulanan Pendidikan Agama Katholik bulan Maret 1983.

Page 30: BAB III SISTEM PEMBINAAN RUMAH TAHANAN NEGARA KLAS 1 ... · Dalam blok ini bisa menampung sekitar 50 orang narapidana laki – laki dan 20 orang narapidana anak – anak (3) Blok

67

1 Surakarta tahun 1986 diantara pendidikan agama, pendidikan sekolah dan

keterampilan atau kesenian , pendidikan mental dan budi pekerti, penataran P4 dan

pertanian. Program kerja yang dilakukan ini adalah program kerja yang wajib

dilakukan oleh para narapidana yang ada di Rumah Tahanan Negara Klas 1 Surakarta.

Program pembinaan di bidang keterampilan dilakukan di tempat khusus yang digunakan

untuk melatih keterampilan para anarapidana yang berada di kompleks blok belakang

Rumah Tahanan Negara Klas 1 Surakarta. Program pembinaan yang dilakukan di luar

Rumah Tahanan Negara yaitu pembinaan pertanian di wilayah Silir, Semanggi,

Surakarta.

Program pembinaan di bidang pendidikan ini dilakukan dengan cara

menatangkan guru – guru dari sekolah yang ada di daerah Surakarta. Pembinaan di

bidang pendidikan ini menggunakan kurikulum yang ada di sekolah yaitu kurikulum

Caturwulan. Para narapidana yang dibina adalah narapidana yang berada di usia

sekolah. Pelaksanaaan kurikulun Caturwulan dan sistem pembelajaran yang dibuat

seperti sekolah membuat program pembinaan berjalan efektif.

Sistem pembinaan kepada narapidana yang ada di Rumah Tahanan Negara Klas

1 Surakarta ini dilakukan secara bersama – sama dengan lembaga – lembaga

permasyarakaratan yang ada di daerah eks- Karesidenan Surakarta seperti Sragen,

Boyolali, Surakarta dan Klaten. Proses pembinaan narapidana yang ada di daerah eks –

Karesidenan Surakarta wajib memberikan laporan kegiatan yang dilakukan setiap

buulannya kepada Kepala Rumah Tahanan Negara Klas 1 Surakarta. Pembinaan yang

dilakukan diantaranya adalah bimbingan Rohani Agama dan Budi Pekerti, kegiatan

olahraga dan kesenian, kegiatan perpustakaan, bimbingan pendidikan kejuruan,

Page 31: BAB III SISTEM PEMBINAAN RUMAH TAHANAN NEGARA KLAS 1 ... · Dalam blok ini bisa menampung sekitar 50 orang narapidana laki – laki dan 20 orang narapidana anak – anak (3) Blok

68

keterampilan dan kepramukaan, kegiatan surat – menyurat dan kunjungan bagi

narapidana anak, anak negara, dan anak sipil, kegiatan penataran P.4 yang wajib

dilakukan bagi Rumah Tahanan Negara Klas 1 Surakarta dan lembaga permasyarakatan

yang ada di daerah eks- Karesidenanan Surakarta.