bab iii selesai
TRANSCRIPT
14
BAB III
TINJAUAN PUSTAKA
31 PENGERTIAN SHEET PILE
Sheet Pile merupakan suatu material yang disusun menyerupai
bentuk dinding berfungsi sebagai penahan tebing penahan tanah galian
sementara bangunan-bangunan di pelabuhan penahan tanah sekitar tepian
sungai atau laut dan lain-lain Material yang digunakan dalam sheet pile
ada beberapa macam yaitu sheet pile dari material kayu sheet pile dari
material beton sheet pile dari bahan baja ( steel ) Sheet pile disusun
dengan bentuk khusus agar dapat tersusun dan saling mengikat satu sama
lainnya sesuai dengan kebutuhan perencana
Sheet pile dalam berbagai variasi sifat kekuatan dapat diperoleh
dengan pengaturan yang sesuai dari perbandingan jumlah material
pembentuknya serta jenis material yang digunakan
32 JENIS-JENIS SHEET PILE
Jenis-jenis sheet pile yang sering dan umum digunakan dalam
pengalikasiannya dapat dibedakan menurut bahan yang digunakan Antara
lain sheet pile dari material kayu beton bertulang dan baja
1 Sheet Pile Dari Material Kayu
Design sheet pile dengan menggunakan material dari kayu biasa
di aplikasikan sebagai dinding penahan tanah yang tidak begitu tinggi
15
yang hanya berfungsi untuk penahan sementara karena material kayu
cenderung tidak kuat dalam menahan beban-beban lateral yang besar
Design sheet pile dengan material kayu tidak cocok digunakan pada
tanah yang banyak mengandung batuan karena material kayu
cenderung pecah dan patah saat pemancangan
2 Sheet Pile Dari Material Beton
Sheet pile dari material beton merupakan balok-balok beton
bertulang yang dicetak dengan bentuk khusus sebelum dipasang yang
bertujuan agar balok-balok tersebut dapat saling mengikat satu sama
lain pada saat penyusunannya Pada setiap sambungan sheet pile beton
sering diberi tambahan pda celah-celah sambungan agar dinding turap
kedap air
Balok-balok turap tak hanya dirancang untuk dapat saling
mengikat dan menahan beban tanah tetapi juga diranacang agar dapat
menahan beban yang bekerja pada saat dilakukan pengangkatan dan
penyusunan
3 Sheet Pile Dari Material Baja ( Steel )
Turap baja sangat umum digunakan karena lebih
menguntungkan dan mudah penanganannya Keuntunganndashkeuntungan
antara lain
1048707 Turap baja kuat menahan gayandashgaya benturan pada saat
pemancangan
16
1048707 Bahan turap relatif tidak begitu berat
1048707 Dapat dipakai berulangndashulang (beberapa kali)
1048707 Turap baja mempunyai keawetan yang tinggi
1048707 Penyambungan yang mudah bila kedalaman turap besar
33 Tipe ndash Tipe Dinding Turap Yang Lazim Digunakan
Menurut Hary Christady Hardiyatmo 2001 terdapat 4 (empat) tipe
dinding turap yaitu
a Dinding Turap Kantilever
Merupakan turap yang dalam menahan beban lateral
mengandalkan tahanan tanah di depan dinding Defleksi lateral yang
terjadi relatif besar pada pemakaian turap kantilever Karena luas
tampang bahan turap yang dibutuhkan bertambah besar dengan
ketinggian tanah yang ditahan (akibat momen lentur yang timbul)
turap kantilever hanya cocok untuk menahan tanah dengan ketinggian
sedang
b Dinding Turap Diangker
Dinding turap diangker cocok untuk menahan tebing galian yang
dalam tetapi masih bergantung pada kondisi tanah Dinding turap ini
menahan beban lateral dengan mengandalkan tahanan tanah pada
bagian turap yang terpancang kedalam dengan tanah dengan dibantu
oleh angker yang dipasang pada bagian atasnya Kedalaman turap
17
menembus tanah bergantung pada besarnya tekanan tanah Untuk
dinding turap yang tinggi diperlukan turap baja dengan kekuatan
tinggi Stabilitas tegangan ndash tegangan pada turap yang diangker
bergantung pada banyak faktor misalnya kekakuan relatif bahan
turap kedalaman penetrasi turap kemudah ndash mampatan tanah kuat
geser tanah keluluhan angker dan lain ndash lainnya
c Dinding Turap dengan Landasan (Platform)
Dinding turap semacam ini dalam menahan tekanan tanah lateral
dibantu dengan tiang ndash tiang dimana di atas tiang ndash tiang tersebut
dibuat landasan untuk melekatkan bangunan tertentu Tiang ndash tiang
pendukung landasan juga berfungsi untuk mengurangi beban lateral
pada turap Dinding turap ini dibuat bila di dekat lokasi dinding turap
direncanakan akan dibangun jalan kereta api mesin derek atau
bangunan ndash bangunan berat lainnya
d Bendungan Elak Seluler
Bendungan elak seluler (cellular cofferdam) merupakan turap yang
berbentuk sel ndash sel yang diisi dengan pasir Dinding ini menahan
tekanan tanah dengan mengandalkan beratnya sendiri
Gambar 31 Jenis-jenis Tembok Penahan TanahSumber Hari Kristady 2001
18
Gambar 31dibawah ini menunjukan jenis ndash jenis tembok penahan tanah yang
biasa di pakai dan digunakan
34 Dasar Analisis
Intraksi antara debit banjir dengan fluktuasi muka air di sungai jadi
daerah tangkapan hujan yang menyebabkan terjadinya aliran tidak tetap
maka analisis hidrolika akan dilakukan dengan menggunakan prinsip
aliran tidak tetap (unsteady flow)
Karena terdapat ketidakpastian hubungan antara kejadian curah
hujan yang tinggi di DAS maka analisis dilaksanakan berdasarkan asumsi
keadaan yang paling ekstrim yaitu curah hujan yang tinggi terjadi
bersamaan dengan durasi maksimum
19
341 Dimensi Sungai saluran
Mengingat kondisi setempat maka dimensi sungaisaluran yang
akan dimanfaatkan semaksimal mungkin tanpa melakukan perubahan yang
berarti Perencanaan normalisasi saluran akan mempertimbangkan bentuk
sungaisaluran yang hemat pembebasan tanahnya
Unsur Geometrik Penampang SungaiSaluran
1 Kedalaman aliran y (depth of flow) berbeda dengan d (depth of
flow section)
2 Taraf (stage) adalah elevasi atau jarak vertical dari permukaan
bebas diatas suatu bidang persamaan Bila titik terendah dari
penampang saluran dipilih sebagai bidang persamaan taraf ini
sama dengan kedalaman aliran
3 Lebar puncak (top width) T adalah lebar penampang saluran
pada permukaan bebas
4 Luas basah (water area) A adalah luas penampang melintang
aliran yang tegaklurusarahaliran
5 Kelilingbasah (wettedperimeter) P adalah panjang garis
perpotongan dari permukaan basah saluran dengan bidang
penampang melintang yang tegaklurusarah aliran
6 Jari-jarihidroulik (hydraulicradius) R adalah rasio luas basah
dengan keliling basah atau R = A P
7 Kedalamhidrolik (hydraulicdepth ) D adalahrasioluasbasah dengan
lebarpuncak atau D = A T
20
342 KapasitasSungaiSaluran
Kapasitas Q pada suatu penampang sungaisaluran untuk
sembarang aliran dinyatakan dengan
Q = V A
Dimana
V = kecepatan rerata (mdet)
A = luas penampang melintang tegak lurus terhadap arah aliran
(m2)
343 Kecepatan aliran
Untuk keperluan hidrolika kecepatan rerata aliran seragam
turbulen dalam saluran terbuka dinyatakan dengan perkiraan ruas aliran
seragam (uniform flow formula)
V = C R23 S12
Dimana
V = kecepatan rerata (mdet)
R = jari-jari hidrolik (m)
S = kemiringan energi
C = faktor tahanan aliran yang bervariasi menurut kecepatan rerata jari-
jari hidrolik kekasaran saluran kekentalan dan berbagai faktor
lainnya
21
1) Rumus Chezy
V = C radic R S
Dimana
V = kecepatan rerata (mdet)
R = jari-jari hidrolis (m)
S = kemiringan garis energi
C = factor tahananaliran (chezy factor)
2) Rumus Manning
V = 149n R23S12
Dimana
V = kecepatan aliran rerata (mdet)
R = jari-jari hidrolis (m)
S = kemiringan garis energi
n = koefisien kekasaran
Tabel 31 Harga koefisien Manning (n)
No Keterangan n
1 Besi tuang lapis 0014
2 Kaca 0010
3 Saluran beton 0013
22
4 Bata dilapisi mortar 0015
5 Pasangan batu di semen 0025
6 Saluran tanah bersih 0022
7 Saluran tanah biasa 0030
8 Saluran dengan dasar batu bertebing rumput 0040
9 Saluran pada galianbatucadas 0040
Sumber Hardiyatmo 2001
35 Struktur
351 Pembebanan
1 Beban Mati
Berat sendiri bahan konstruksi diperhitungkan sebagai beban di dalam
hitungan perencnaan berat jenis bahan konstruksi yang dipakai
2 Beban rencana
Besarnya beban rencana dapat disesuai dengan standar praktis teknis
yang berlaku demikian pul kombinasi pembebannya dapat
disesuaikan dengan fungsi cara dan penggunaannya Beberapa unsur
beban rencana antara lain adalah sebagai berikut
ndash Tekanan air (water pressure)
23
ndash distribusi muatan bergerak harus berpedoman pada Spesifikasi dan
Standar Indonesia untuk jalan dan jembatan tahun 1970
ndash Tekanan angkat (up-lift pressure) untuk struktur yang terendam
besarnya diambil 100
ndash Bila gaya gempa diperhitungkan maka koefisien yang dipakai
disesuaikan dengan yang ditetapkan dalam peraturan yang berlaku
352 Stabilitas
1) Struktur Penahan Tanah
Stabilitas struktur penahan tanah akan diperiksa keamanannya
terhadap kekuatan hancur geser dan guling Pada kondisi ldquosudden
draw-downrdquo besarnya beban disesuaikan dengan selisih tinggi
hidrostatik pada kedua sisinya Angka keamanan minimum besarnya
adalah 15 - 2
2) Stabilitas Lereng
Stabilitas kemiringan talud harus diperiksa terhadap ldquosliding circlerdquo
dengan angka keamanan minimum 15 - 2
353 Saluran Stabil (Stable Channels)
Perencanaan sungai yang stabil dapat dilakukan berdasarkan
beberapa teori hidrolika dan perilaku sedimen sungai yaitu antara lain
a Laceyrsquos Formula (Teori Laceyrsquos)
Laceys (1929) melakukan percobaan berdasarkan data lapangan
melakukan penelitian lebih kurang selama 2 (dua) tahun sejak tahun
24
1929 mendapatkan hubungan yang cukup baik untuk sungai berdasar
pasir berlandai kecil pada sungai besar
Merumuskan besarnya kecepatan U dalam (fts)
U = a1 Rh1
Dimana
a1 = 117
b1 = 05
Laceyrsquos selanjutnya memasukkan silt factor f dalam persamaan
sebagai berikut
Untuk saluran yang digali
U = 117
Dimana
R = radius hidraulik
f = silt factor
Laceyrsquosmemberikan dua rumus yaitu satu lagi serupa namun dengan
koefisien 117 diganti dengan 115 Tabel hasil penelitian laceyrsquos
sebagai berikut
Table 32 Values of Silt factor (f)
No Natural Soil Silt factor
1 Lower Mississipi Silt 0375
2 Standard Kennedy Silt 1000
25
3 Medium Sand 1310
4 Coarse Sand 144 ndash 156
5 Fine Gravel 2000
6 Large Pebbles and Course Gravel 4680
7 Small Boulders Shingle and Fine Gravel 6120
8 Medium Boulders Shingle and Fine Gravel 9750
9 Large Boulders Shingle and Fine Gravel 20900
10 Large Stone 38600
11 Massive Boulders 39600
Sumber Laceyrsquos RuudkiviA J1967
Laceyrsquos menyarankan hubungan nilai f n Manningrsquos dan ukuran
butir D50 ( satuan dalam inch ) sebagai berikut
n = 022 f 02
d50 = 2 atau f = 50 (229)
Untuk mendapatkan nilai f dapat dihitung apabila diketahui nilai dari
kekasaran manning n
Untuk diameter butiran dalam milimeter
26
f = 50
Dimana
n = kekasaran manning
D50 = diameter butiran rata ndash rata
f = silt factor
Berikut resume formula ndash formula lacey yang digunakan untuk
perhitungan penempang aliran yang stabil parameter yang berperan
penting adalah besarnya diameter partikel dan kecepatan aliran
1 U = 6 U = 0794 Q16 f 13
f = 50 f = 50
2 2
2 R = 07305 7 R = 04725 2
2 2
3 A = 38 2 8 A = 126 2
2
4 P = 38 9 P = Q 13
2
53
5 S = 000044 10 S = 000055 16
27
(228)
Rumus ndash rumus dari laceyrsquos (dalam feet unit ) dapat digunakan
untuk memeriksa dan merencanakan tampang saluran atau sungai yang
stabil Apabila persamaanndashpersamaan tersebut tidak dipenuhi maka
penampang sungai atau saluran disebut tidak stabil Dua kemungkinan
yang merupakan akibat ketidak stabilan sungai atau saluran disebut tidak
stabil yaitu tergerusnya material sungai atuu terjadi sedimentasi
Penelitian pada sungai yang diperlukan untuk memperoleh
parameter ndash parameter perhitungan adalah
a Pengukuran bentuk profil sungai
b Kelandaian rata ndash rata sungai
c Besarnya debit dominan sungai
d Penyelidikan material dasar dan tebing sungai
Ada beberapa hasil penelitian lain yang bertujuan agar tidak terjadi
scouring dan pengendapan pada tampang basah sungai diantaranya metode
tractive force theory dan regime theory Kesulitan dalam menetapkan
debit pada sungai dapat diatasi dengan memakai garis massa debit ( flow
28
duration curve ) yang dapat memperkirakan aliran yang dominan
sepanjang tahun
b The Regime Methodrsquos (Kennedyrsquos formula)
Persamaan dasar regime sungai dikembangkan di India oleh kennedy
Dia menyimpulkan bahwa kecepatan (V) berkaitan dengan kedalaman
air (dalam satuan feet second )Tiga persamaan regime saluran dapat
ditulis
Lebar permukaan air
W = K1Q12
Radius Hidroulik
R = K1Q13
Kelandaian Slope
S = K3Q-16
dengan
Q = dominan discahrge (cfs)
K123 = Koefisien yang tergantung dari ukuran bed material dan
angkutan sediment
c Simon Albertson
Dalam penelitiannya telah mengumpulkan data dari seluruh dunia
sehingga dapat mengkasifikasikan material dasar sungai sebagai
berikut
Sand bed and banks
29
Sand bed and cohesive banks
Coarse non ndash cohesive material ( gravel )
Imperial valley data like b but heavy silt load
P = 48 Q0512
For b ( sand and cohesive banks ) R = 048 Q0361
V = 108 R23 S13
R = 028 Q0361
For d ( coarse non ndash cohesive material )
V = 121 R23 S13 helliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphellip (232)
dengan
P = keliling basah (ft)
R = Radius hidraulik (ft) atau = AP
A = luas tampang basah (sg ft)
V = kecepatanaliran (fts)
Dengan diketahui debit (Q) partikel tebing dan dasar dari pasiran
maka bentuk dan ukuran tampang sungai yang stabil dapat ditentukan
354 Bahan Konstruksi
1 Pasangan Batu
Besarnya tegangan maksimum (σmax ) yang terjadi harus kurang atau
sama dengan tegangan ijin (σijin) sebagai berikut
- σ tekan = 8 kgcm2
- σ tarik harus lebih kecil dari 0 kgcm2
30
2) Beton
Klasifikasi beton yang dipakai adalah sebagai berikut
- K-275 Beton konstruksi
- K-275 Beton pelindung
- K-125 Lantai kerja
Sebelum dilaksanakan dilapangan beton harus diuji di laboratorium
sesuai dengan yang telah ditetapkan dalam Spesifikasi teknik
3) Besi Beton
Besi beton yang dipakai sesuai dengan spesifikasi besi beton bulat
polos standar Indonesia dengan ukuran yang tersedia di pasaran
4) Beton Pelindung
Tebal beton pelindung tulangan minimum adalah sesuai dengan yang
disyaratkan dalam Peraturan Beton Indonesia 1971 (PBI 1971)
dimana kutipannya dapat dilihat dalam tabel 44
Tabel 33 Tebal Minimum (dalam cm) Pelindung Beton
Bangunan (cor ditempat)Bangunan Air JembatanBangunan
lainnya
Bangunan Beton Permanen di
dalam tanah
Bangunan Beton ditempat
terbuka
50 35
31
a tulang utama
b tulangan penyangga ikatan
dan spiral
c lantai Jembatan Beton
d tulangan atas
e tulangan bawah
f beton yang selalu basah
atau tidak berhubungan
dengan tanah
g tulangan utama
h sengkang dan ikatan spiral
50
50
50
50
50
50
30
20
50
50
30
20
15
yang hanya berfungsi untuk penahan sementara karena material kayu
cenderung tidak kuat dalam menahan beban-beban lateral yang besar
Design sheet pile dengan material kayu tidak cocok digunakan pada
tanah yang banyak mengandung batuan karena material kayu
cenderung pecah dan patah saat pemancangan
2 Sheet Pile Dari Material Beton
Sheet pile dari material beton merupakan balok-balok beton
bertulang yang dicetak dengan bentuk khusus sebelum dipasang yang
bertujuan agar balok-balok tersebut dapat saling mengikat satu sama
lain pada saat penyusunannya Pada setiap sambungan sheet pile beton
sering diberi tambahan pda celah-celah sambungan agar dinding turap
kedap air
Balok-balok turap tak hanya dirancang untuk dapat saling
mengikat dan menahan beban tanah tetapi juga diranacang agar dapat
menahan beban yang bekerja pada saat dilakukan pengangkatan dan
penyusunan
3 Sheet Pile Dari Material Baja ( Steel )
Turap baja sangat umum digunakan karena lebih
menguntungkan dan mudah penanganannya Keuntunganndashkeuntungan
antara lain
1048707 Turap baja kuat menahan gayandashgaya benturan pada saat
pemancangan
16
1048707 Bahan turap relatif tidak begitu berat
1048707 Dapat dipakai berulangndashulang (beberapa kali)
1048707 Turap baja mempunyai keawetan yang tinggi
1048707 Penyambungan yang mudah bila kedalaman turap besar
33 Tipe ndash Tipe Dinding Turap Yang Lazim Digunakan
Menurut Hary Christady Hardiyatmo 2001 terdapat 4 (empat) tipe
dinding turap yaitu
a Dinding Turap Kantilever
Merupakan turap yang dalam menahan beban lateral
mengandalkan tahanan tanah di depan dinding Defleksi lateral yang
terjadi relatif besar pada pemakaian turap kantilever Karena luas
tampang bahan turap yang dibutuhkan bertambah besar dengan
ketinggian tanah yang ditahan (akibat momen lentur yang timbul)
turap kantilever hanya cocok untuk menahan tanah dengan ketinggian
sedang
b Dinding Turap Diangker
Dinding turap diangker cocok untuk menahan tebing galian yang
dalam tetapi masih bergantung pada kondisi tanah Dinding turap ini
menahan beban lateral dengan mengandalkan tahanan tanah pada
bagian turap yang terpancang kedalam dengan tanah dengan dibantu
oleh angker yang dipasang pada bagian atasnya Kedalaman turap
17
menembus tanah bergantung pada besarnya tekanan tanah Untuk
dinding turap yang tinggi diperlukan turap baja dengan kekuatan
tinggi Stabilitas tegangan ndash tegangan pada turap yang diangker
bergantung pada banyak faktor misalnya kekakuan relatif bahan
turap kedalaman penetrasi turap kemudah ndash mampatan tanah kuat
geser tanah keluluhan angker dan lain ndash lainnya
c Dinding Turap dengan Landasan (Platform)
Dinding turap semacam ini dalam menahan tekanan tanah lateral
dibantu dengan tiang ndash tiang dimana di atas tiang ndash tiang tersebut
dibuat landasan untuk melekatkan bangunan tertentu Tiang ndash tiang
pendukung landasan juga berfungsi untuk mengurangi beban lateral
pada turap Dinding turap ini dibuat bila di dekat lokasi dinding turap
direncanakan akan dibangun jalan kereta api mesin derek atau
bangunan ndash bangunan berat lainnya
d Bendungan Elak Seluler
Bendungan elak seluler (cellular cofferdam) merupakan turap yang
berbentuk sel ndash sel yang diisi dengan pasir Dinding ini menahan
tekanan tanah dengan mengandalkan beratnya sendiri
Gambar 31 Jenis-jenis Tembok Penahan TanahSumber Hari Kristady 2001
18
Gambar 31dibawah ini menunjukan jenis ndash jenis tembok penahan tanah yang
biasa di pakai dan digunakan
34 Dasar Analisis
Intraksi antara debit banjir dengan fluktuasi muka air di sungai jadi
daerah tangkapan hujan yang menyebabkan terjadinya aliran tidak tetap
maka analisis hidrolika akan dilakukan dengan menggunakan prinsip
aliran tidak tetap (unsteady flow)
Karena terdapat ketidakpastian hubungan antara kejadian curah
hujan yang tinggi di DAS maka analisis dilaksanakan berdasarkan asumsi
keadaan yang paling ekstrim yaitu curah hujan yang tinggi terjadi
bersamaan dengan durasi maksimum
19
341 Dimensi Sungai saluran
Mengingat kondisi setempat maka dimensi sungaisaluran yang
akan dimanfaatkan semaksimal mungkin tanpa melakukan perubahan yang
berarti Perencanaan normalisasi saluran akan mempertimbangkan bentuk
sungaisaluran yang hemat pembebasan tanahnya
Unsur Geometrik Penampang SungaiSaluran
1 Kedalaman aliran y (depth of flow) berbeda dengan d (depth of
flow section)
2 Taraf (stage) adalah elevasi atau jarak vertical dari permukaan
bebas diatas suatu bidang persamaan Bila titik terendah dari
penampang saluran dipilih sebagai bidang persamaan taraf ini
sama dengan kedalaman aliran
3 Lebar puncak (top width) T adalah lebar penampang saluran
pada permukaan bebas
4 Luas basah (water area) A adalah luas penampang melintang
aliran yang tegaklurusarahaliran
5 Kelilingbasah (wettedperimeter) P adalah panjang garis
perpotongan dari permukaan basah saluran dengan bidang
penampang melintang yang tegaklurusarah aliran
6 Jari-jarihidroulik (hydraulicradius) R adalah rasio luas basah
dengan keliling basah atau R = A P
7 Kedalamhidrolik (hydraulicdepth ) D adalahrasioluasbasah dengan
lebarpuncak atau D = A T
20
342 KapasitasSungaiSaluran
Kapasitas Q pada suatu penampang sungaisaluran untuk
sembarang aliran dinyatakan dengan
Q = V A
Dimana
V = kecepatan rerata (mdet)
A = luas penampang melintang tegak lurus terhadap arah aliran
(m2)
343 Kecepatan aliran
Untuk keperluan hidrolika kecepatan rerata aliran seragam
turbulen dalam saluran terbuka dinyatakan dengan perkiraan ruas aliran
seragam (uniform flow formula)
V = C R23 S12
Dimana
V = kecepatan rerata (mdet)
R = jari-jari hidrolik (m)
S = kemiringan energi
C = faktor tahanan aliran yang bervariasi menurut kecepatan rerata jari-
jari hidrolik kekasaran saluran kekentalan dan berbagai faktor
lainnya
21
1) Rumus Chezy
V = C radic R S
Dimana
V = kecepatan rerata (mdet)
R = jari-jari hidrolis (m)
S = kemiringan garis energi
C = factor tahananaliran (chezy factor)
2) Rumus Manning
V = 149n R23S12
Dimana
V = kecepatan aliran rerata (mdet)
R = jari-jari hidrolis (m)
S = kemiringan garis energi
n = koefisien kekasaran
Tabel 31 Harga koefisien Manning (n)
No Keterangan n
1 Besi tuang lapis 0014
2 Kaca 0010
3 Saluran beton 0013
22
4 Bata dilapisi mortar 0015
5 Pasangan batu di semen 0025
6 Saluran tanah bersih 0022
7 Saluran tanah biasa 0030
8 Saluran dengan dasar batu bertebing rumput 0040
9 Saluran pada galianbatucadas 0040
Sumber Hardiyatmo 2001
35 Struktur
351 Pembebanan
1 Beban Mati
Berat sendiri bahan konstruksi diperhitungkan sebagai beban di dalam
hitungan perencnaan berat jenis bahan konstruksi yang dipakai
2 Beban rencana
Besarnya beban rencana dapat disesuai dengan standar praktis teknis
yang berlaku demikian pul kombinasi pembebannya dapat
disesuaikan dengan fungsi cara dan penggunaannya Beberapa unsur
beban rencana antara lain adalah sebagai berikut
ndash Tekanan air (water pressure)
23
ndash distribusi muatan bergerak harus berpedoman pada Spesifikasi dan
Standar Indonesia untuk jalan dan jembatan tahun 1970
ndash Tekanan angkat (up-lift pressure) untuk struktur yang terendam
besarnya diambil 100
ndash Bila gaya gempa diperhitungkan maka koefisien yang dipakai
disesuaikan dengan yang ditetapkan dalam peraturan yang berlaku
352 Stabilitas
1) Struktur Penahan Tanah
Stabilitas struktur penahan tanah akan diperiksa keamanannya
terhadap kekuatan hancur geser dan guling Pada kondisi ldquosudden
draw-downrdquo besarnya beban disesuaikan dengan selisih tinggi
hidrostatik pada kedua sisinya Angka keamanan minimum besarnya
adalah 15 - 2
2) Stabilitas Lereng
Stabilitas kemiringan talud harus diperiksa terhadap ldquosliding circlerdquo
dengan angka keamanan minimum 15 - 2
353 Saluran Stabil (Stable Channels)
Perencanaan sungai yang stabil dapat dilakukan berdasarkan
beberapa teori hidrolika dan perilaku sedimen sungai yaitu antara lain
a Laceyrsquos Formula (Teori Laceyrsquos)
Laceys (1929) melakukan percobaan berdasarkan data lapangan
melakukan penelitian lebih kurang selama 2 (dua) tahun sejak tahun
24
1929 mendapatkan hubungan yang cukup baik untuk sungai berdasar
pasir berlandai kecil pada sungai besar
Merumuskan besarnya kecepatan U dalam (fts)
U = a1 Rh1
Dimana
a1 = 117
b1 = 05
Laceyrsquos selanjutnya memasukkan silt factor f dalam persamaan
sebagai berikut
Untuk saluran yang digali
U = 117
Dimana
R = radius hidraulik
f = silt factor
Laceyrsquosmemberikan dua rumus yaitu satu lagi serupa namun dengan
koefisien 117 diganti dengan 115 Tabel hasil penelitian laceyrsquos
sebagai berikut
Table 32 Values of Silt factor (f)
No Natural Soil Silt factor
1 Lower Mississipi Silt 0375
2 Standard Kennedy Silt 1000
25
3 Medium Sand 1310
4 Coarse Sand 144 ndash 156
5 Fine Gravel 2000
6 Large Pebbles and Course Gravel 4680
7 Small Boulders Shingle and Fine Gravel 6120
8 Medium Boulders Shingle and Fine Gravel 9750
9 Large Boulders Shingle and Fine Gravel 20900
10 Large Stone 38600
11 Massive Boulders 39600
Sumber Laceyrsquos RuudkiviA J1967
Laceyrsquos menyarankan hubungan nilai f n Manningrsquos dan ukuran
butir D50 ( satuan dalam inch ) sebagai berikut
n = 022 f 02
d50 = 2 atau f = 50 (229)
Untuk mendapatkan nilai f dapat dihitung apabila diketahui nilai dari
kekasaran manning n
Untuk diameter butiran dalam milimeter
26
f = 50
Dimana
n = kekasaran manning
D50 = diameter butiran rata ndash rata
f = silt factor
Berikut resume formula ndash formula lacey yang digunakan untuk
perhitungan penempang aliran yang stabil parameter yang berperan
penting adalah besarnya diameter partikel dan kecepatan aliran
1 U = 6 U = 0794 Q16 f 13
f = 50 f = 50
2 2
2 R = 07305 7 R = 04725 2
2 2
3 A = 38 2 8 A = 126 2
2
4 P = 38 9 P = Q 13
2
53
5 S = 000044 10 S = 000055 16
27
(228)
Rumus ndash rumus dari laceyrsquos (dalam feet unit ) dapat digunakan
untuk memeriksa dan merencanakan tampang saluran atau sungai yang
stabil Apabila persamaanndashpersamaan tersebut tidak dipenuhi maka
penampang sungai atau saluran disebut tidak stabil Dua kemungkinan
yang merupakan akibat ketidak stabilan sungai atau saluran disebut tidak
stabil yaitu tergerusnya material sungai atuu terjadi sedimentasi
Penelitian pada sungai yang diperlukan untuk memperoleh
parameter ndash parameter perhitungan adalah
a Pengukuran bentuk profil sungai
b Kelandaian rata ndash rata sungai
c Besarnya debit dominan sungai
d Penyelidikan material dasar dan tebing sungai
Ada beberapa hasil penelitian lain yang bertujuan agar tidak terjadi
scouring dan pengendapan pada tampang basah sungai diantaranya metode
tractive force theory dan regime theory Kesulitan dalam menetapkan
debit pada sungai dapat diatasi dengan memakai garis massa debit ( flow
28
duration curve ) yang dapat memperkirakan aliran yang dominan
sepanjang tahun
b The Regime Methodrsquos (Kennedyrsquos formula)
Persamaan dasar regime sungai dikembangkan di India oleh kennedy
Dia menyimpulkan bahwa kecepatan (V) berkaitan dengan kedalaman
air (dalam satuan feet second )Tiga persamaan regime saluran dapat
ditulis
Lebar permukaan air
W = K1Q12
Radius Hidroulik
R = K1Q13
Kelandaian Slope
S = K3Q-16
dengan
Q = dominan discahrge (cfs)
K123 = Koefisien yang tergantung dari ukuran bed material dan
angkutan sediment
c Simon Albertson
Dalam penelitiannya telah mengumpulkan data dari seluruh dunia
sehingga dapat mengkasifikasikan material dasar sungai sebagai
berikut
Sand bed and banks
29
Sand bed and cohesive banks
Coarse non ndash cohesive material ( gravel )
Imperial valley data like b but heavy silt load
P = 48 Q0512
For b ( sand and cohesive banks ) R = 048 Q0361
V = 108 R23 S13
R = 028 Q0361
For d ( coarse non ndash cohesive material )
V = 121 R23 S13 helliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphellip (232)
dengan
P = keliling basah (ft)
R = Radius hidraulik (ft) atau = AP
A = luas tampang basah (sg ft)
V = kecepatanaliran (fts)
Dengan diketahui debit (Q) partikel tebing dan dasar dari pasiran
maka bentuk dan ukuran tampang sungai yang stabil dapat ditentukan
354 Bahan Konstruksi
1 Pasangan Batu
Besarnya tegangan maksimum (σmax ) yang terjadi harus kurang atau
sama dengan tegangan ijin (σijin) sebagai berikut
- σ tekan = 8 kgcm2
- σ tarik harus lebih kecil dari 0 kgcm2
30
2) Beton
Klasifikasi beton yang dipakai adalah sebagai berikut
- K-275 Beton konstruksi
- K-275 Beton pelindung
- K-125 Lantai kerja
Sebelum dilaksanakan dilapangan beton harus diuji di laboratorium
sesuai dengan yang telah ditetapkan dalam Spesifikasi teknik
3) Besi Beton
Besi beton yang dipakai sesuai dengan spesifikasi besi beton bulat
polos standar Indonesia dengan ukuran yang tersedia di pasaran
4) Beton Pelindung
Tebal beton pelindung tulangan minimum adalah sesuai dengan yang
disyaratkan dalam Peraturan Beton Indonesia 1971 (PBI 1971)
dimana kutipannya dapat dilihat dalam tabel 44
Tabel 33 Tebal Minimum (dalam cm) Pelindung Beton
Bangunan (cor ditempat)Bangunan Air JembatanBangunan
lainnya
Bangunan Beton Permanen di
dalam tanah
Bangunan Beton ditempat
terbuka
50 35
31
a tulang utama
b tulangan penyangga ikatan
dan spiral
c lantai Jembatan Beton
d tulangan atas
e tulangan bawah
f beton yang selalu basah
atau tidak berhubungan
dengan tanah
g tulangan utama
h sengkang dan ikatan spiral
50
50
50
50
50
50
30
20
50
50
30
20
16
1048707 Bahan turap relatif tidak begitu berat
1048707 Dapat dipakai berulangndashulang (beberapa kali)
1048707 Turap baja mempunyai keawetan yang tinggi
1048707 Penyambungan yang mudah bila kedalaman turap besar
33 Tipe ndash Tipe Dinding Turap Yang Lazim Digunakan
Menurut Hary Christady Hardiyatmo 2001 terdapat 4 (empat) tipe
dinding turap yaitu
a Dinding Turap Kantilever
Merupakan turap yang dalam menahan beban lateral
mengandalkan tahanan tanah di depan dinding Defleksi lateral yang
terjadi relatif besar pada pemakaian turap kantilever Karena luas
tampang bahan turap yang dibutuhkan bertambah besar dengan
ketinggian tanah yang ditahan (akibat momen lentur yang timbul)
turap kantilever hanya cocok untuk menahan tanah dengan ketinggian
sedang
b Dinding Turap Diangker
Dinding turap diangker cocok untuk menahan tebing galian yang
dalam tetapi masih bergantung pada kondisi tanah Dinding turap ini
menahan beban lateral dengan mengandalkan tahanan tanah pada
bagian turap yang terpancang kedalam dengan tanah dengan dibantu
oleh angker yang dipasang pada bagian atasnya Kedalaman turap
17
menembus tanah bergantung pada besarnya tekanan tanah Untuk
dinding turap yang tinggi diperlukan turap baja dengan kekuatan
tinggi Stabilitas tegangan ndash tegangan pada turap yang diangker
bergantung pada banyak faktor misalnya kekakuan relatif bahan
turap kedalaman penetrasi turap kemudah ndash mampatan tanah kuat
geser tanah keluluhan angker dan lain ndash lainnya
c Dinding Turap dengan Landasan (Platform)
Dinding turap semacam ini dalam menahan tekanan tanah lateral
dibantu dengan tiang ndash tiang dimana di atas tiang ndash tiang tersebut
dibuat landasan untuk melekatkan bangunan tertentu Tiang ndash tiang
pendukung landasan juga berfungsi untuk mengurangi beban lateral
pada turap Dinding turap ini dibuat bila di dekat lokasi dinding turap
direncanakan akan dibangun jalan kereta api mesin derek atau
bangunan ndash bangunan berat lainnya
d Bendungan Elak Seluler
Bendungan elak seluler (cellular cofferdam) merupakan turap yang
berbentuk sel ndash sel yang diisi dengan pasir Dinding ini menahan
tekanan tanah dengan mengandalkan beratnya sendiri
Gambar 31 Jenis-jenis Tembok Penahan TanahSumber Hari Kristady 2001
18
Gambar 31dibawah ini menunjukan jenis ndash jenis tembok penahan tanah yang
biasa di pakai dan digunakan
34 Dasar Analisis
Intraksi antara debit banjir dengan fluktuasi muka air di sungai jadi
daerah tangkapan hujan yang menyebabkan terjadinya aliran tidak tetap
maka analisis hidrolika akan dilakukan dengan menggunakan prinsip
aliran tidak tetap (unsteady flow)
Karena terdapat ketidakpastian hubungan antara kejadian curah
hujan yang tinggi di DAS maka analisis dilaksanakan berdasarkan asumsi
keadaan yang paling ekstrim yaitu curah hujan yang tinggi terjadi
bersamaan dengan durasi maksimum
19
341 Dimensi Sungai saluran
Mengingat kondisi setempat maka dimensi sungaisaluran yang
akan dimanfaatkan semaksimal mungkin tanpa melakukan perubahan yang
berarti Perencanaan normalisasi saluran akan mempertimbangkan bentuk
sungaisaluran yang hemat pembebasan tanahnya
Unsur Geometrik Penampang SungaiSaluran
1 Kedalaman aliran y (depth of flow) berbeda dengan d (depth of
flow section)
2 Taraf (stage) adalah elevasi atau jarak vertical dari permukaan
bebas diatas suatu bidang persamaan Bila titik terendah dari
penampang saluran dipilih sebagai bidang persamaan taraf ini
sama dengan kedalaman aliran
3 Lebar puncak (top width) T adalah lebar penampang saluran
pada permukaan bebas
4 Luas basah (water area) A adalah luas penampang melintang
aliran yang tegaklurusarahaliran
5 Kelilingbasah (wettedperimeter) P adalah panjang garis
perpotongan dari permukaan basah saluran dengan bidang
penampang melintang yang tegaklurusarah aliran
6 Jari-jarihidroulik (hydraulicradius) R adalah rasio luas basah
dengan keliling basah atau R = A P
7 Kedalamhidrolik (hydraulicdepth ) D adalahrasioluasbasah dengan
lebarpuncak atau D = A T
20
342 KapasitasSungaiSaluran
Kapasitas Q pada suatu penampang sungaisaluran untuk
sembarang aliran dinyatakan dengan
Q = V A
Dimana
V = kecepatan rerata (mdet)
A = luas penampang melintang tegak lurus terhadap arah aliran
(m2)
343 Kecepatan aliran
Untuk keperluan hidrolika kecepatan rerata aliran seragam
turbulen dalam saluran terbuka dinyatakan dengan perkiraan ruas aliran
seragam (uniform flow formula)
V = C R23 S12
Dimana
V = kecepatan rerata (mdet)
R = jari-jari hidrolik (m)
S = kemiringan energi
C = faktor tahanan aliran yang bervariasi menurut kecepatan rerata jari-
jari hidrolik kekasaran saluran kekentalan dan berbagai faktor
lainnya
21
1) Rumus Chezy
V = C radic R S
Dimana
V = kecepatan rerata (mdet)
R = jari-jari hidrolis (m)
S = kemiringan garis energi
C = factor tahananaliran (chezy factor)
2) Rumus Manning
V = 149n R23S12
Dimana
V = kecepatan aliran rerata (mdet)
R = jari-jari hidrolis (m)
S = kemiringan garis energi
n = koefisien kekasaran
Tabel 31 Harga koefisien Manning (n)
No Keterangan n
1 Besi tuang lapis 0014
2 Kaca 0010
3 Saluran beton 0013
22
4 Bata dilapisi mortar 0015
5 Pasangan batu di semen 0025
6 Saluran tanah bersih 0022
7 Saluran tanah biasa 0030
8 Saluran dengan dasar batu bertebing rumput 0040
9 Saluran pada galianbatucadas 0040
Sumber Hardiyatmo 2001
35 Struktur
351 Pembebanan
1 Beban Mati
Berat sendiri bahan konstruksi diperhitungkan sebagai beban di dalam
hitungan perencnaan berat jenis bahan konstruksi yang dipakai
2 Beban rencana
Besarnya beban rencana dapat disesuai dengan standar praktis teknis
yang berlaku demikian pul kombinasi pembebannya dapat
disesuaikan dengan fungsi cara dan penggunaannya Beberapa unsur
beban rencana antara lain adalah sebagai berikut
ndash Tekanan air (water pressure)
23
ndash distribusi muatan bergerak harus berpedoman pada Spesifikasi dan
Standar Indonesia untuk jalan dan jembatan tahun 1970
ndash Tekanan angkat (up-lift pressure) untuk struktur yang terendam
besarnya diambil 100
ndash Bila gaya gempa diperhitungkan maka koefisien yang dipakai
disesuaikan dengan yang ditetapkan dalam peraturan yang berlaku
352 Stabilitas
1) Struktur Penahan Tanah
Stabilitas struktur penahan tanah akan diperiksa keamanannya
terhadap kekuatan hancur geser dan guling Pada kondisi ldquosudden
draw-downrdquo besarnya beban disesuaikan dengan selisih tinggi
hidrostatik pada kedua sisinya Angka keamanan minimum besarnya
adalah 15 - 2
2) Stabilitas Lereng
Stabilitas kemiringan talud harus diperiksa terhadap ldquosliding circlerdquo
dengan angka keamanan minimum 15 - 2
353 Saluran Stabil (Stable Channels)
Perencanaan sungai yang stabil dapat dilakukan berdasarkan
beberapa teori hidrolika dan perilaku sedimen sungai yaitu antara lain
a Laceyrsquos Formula (Teori Laceyrsquos)
Laceys (1929) melakukan percobaan berdasarkan data lapangan
melakukan penelitian lebih kurang selama 2 (dua) tahun sejak tahun
24
1929 mendapatkan hubungan yang cukup baik untuk sungai berdasar
pasir berlandai kecil pada sungai besar
Merumuskan besarnya kecepatan U dalam (fts)
U = a1 Rh1
Dimana
a1 = 117
b1 = 05
Laceyrsquos selanjutnya memasukkan silt factor f dalam persamaan
sebagai berikut
Untuk saluran yang digali
U = 117
Dimana
R = radius hidraulik
f = silt factor
Laceyrsquosmemberikan dua rumus yaitu satu lagi serupa namun dengan
koefisien 117 diganti dengan 115 Tabel hasil penelitian laceyrsquos
sebagai berikut
Table 32 Values of Silt factor (f)
No Natural Soil Silt factor
1 Lower Mississipi Silt 0375
2 Standard Kennedy Silt 1000
25
3 Medium Sand 1310
4 Coarse Sand 144 ndash 156
5 Fine Gravel 2000
6 Large Pebbles and Course Gravel 4680
7 Small Boulders Shingle and Fine Gravel 6120
8 Medium Boulders Shingle and Fine Gravel 9750
9 Large Boulders Shingle and Fine Gravel 20900
10 Large Stone 38600
11 Massive Boulders 39600
Sumber Laceyrsquos RuudkiviA J1967
Laceyrsquos menyarankan hubungan nilai f n Manningrsquos dan ukuran
butir D50 ( satuan dalam inch ) sebagai berikut
n = 022 f 02
d50 = 2 atau f = 50 (229)
Untuk mendapatkan nilai f dapat dihitung apabila diketahui nilai dari
kekasaran manning n
Untuk diameter butiran dalam milimeter
26
f = 50
Dimana
n = kekasaran manning
D50 = diameter butiran rata ndash rata
f = silt factor
Berikut resume formula ndash formula lacey yang digunakan untuk
perhitungan penempang aliran yang stabil parameter yang berperan
penting adalah besarnya diameter partikel dan kecepatan aliran
1 U = 6 U = 0794 Q16 f 13
f = 50 f = 50
2 2
2 R = 07305 7 R = 04725 2
2 2
3 A = 38 2 8 A = 126 2
2
4 P = 38 9 P = Q 13
2
53
5 S = 000044 10 S = 000055 16
27
(228)
Rumus ndash rumus dari laceyrsquos (dalam feet unit ) dapat digunakan
untuk memeriksa dan merencanakan tampang saluran atau sungai yang
stabil Apabila persamaanndashpersamaan tersebut tidak dipenuhi maka
penampang sungai atau saluran disebut tidak stabil Dua kemungkinan
yang merupakan akibat ketidak stabilan sungai atau saluran disebut tidak
stabil yaitu tergerusnya material sungai atuu terjadi sedimentasi
Penelitian pada sungai yang diperlukan untuk memperoleh
parameter ndash parameter perhitungan adalah
a Pengukuran bentuk profil sungai
b Kelandaian rata ndash rata sungai
c Besarnya debit dominan sungai
d Penyelidikan material dasar dan tebing sungai
Ada beberapa hasil penelitian lain yang bertujuan agar tidak terjadi
scouring dan pengendapan pada tampang basah sungai diantaranya metode
tractive force theory dan regime theory Kesulitan dalam menetapkan
debit pada sungai dapat diatasi dengan memakai garis massa debit ( flow
28
duration curve ) yang dapat memperkirakan aliran yang dominan
sepanjang tahun
b The Regime Methodrsquos (Kennedyrsquos formula)
Persamaan dasar regime sungai dikembangkan di India oleh kennedy
Dia menyimpulkan bahwa kecepatan (V) berkaitan dengan kedalaman
air (dalam satuan feet second )Tiga persamaan regime saluran dapat
ditulis
Lebar permukaan air
W = K1Q12
Radius Hidroulik
R = K1Q13
Kelandaian Slope
S = K3Q-16
dengan
Q = dominan discahrge (cfs)
K123 = Koefisien yang tergantung dari ukuran bed material dan
angkutan sediment
c Simon Albertson
Dalam penelitiannya telah mengumpulkan data dari seluruh dunia
sehingga dapat mengkasifikasikan material dasar sungai sebagai
berikut
Sand bed and banks
29
Sand bed and cohesive banks
Coarse non ndash cohesive material ( gravel )
Imperial valley data like b but heavy silt load
P = 48 Q0512
For b ( sand and cohesive banks ) R = 048 Q0361
V = 108 R23 S13
R = 028 Q0361
For d ( coarse non ndash cohesive material )
V = 121 R23 S13 helliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphellip (232)
dengan
P = keliling basah (ft)
R = Radius hidraulik (ft) atau = AP
A = luas tampang basah (sg ft)
V = kecepatanaliran (fts)
Dengan diketahui debit (Q) partikel tebing dan dasar dari pasiran
maka bentuk dan ukuran tampang sungai yang stabil dapat ditentukan
354 Bahan Konstruksi
1 Pasangan Batu
Besarnya tegangan maksimum (σmax ) yang terjadi harus kurang atau
sama dengan tegangan ijin (σijin) sebagai berikut
- σ tekan = 8 kgcm2
- σ tarik harus lebih kecil dari 0 kgcm2
30
2) Beton
Klasifikasi beton yang dipakai adalah sebagai berikut
- K-275 Beton konstruksi
- K-275 Beton pelindung
- K-125 Lantai kerja
Sebelum dilaksanakan dilapangan beton harus diuji di laboratorium
sesuai dengan yang telah ditetapkan dalam Spesifikasi teknik
3) Besi Beton
Besi beton yang dipakai sesuai dengan spesifikasi besi beton bulat
polos standar Indonesia dengan ukuran yang tersedia di pasaran
4) Beton Pelindung
Tebal beton pelindung tulangan minimum adalah sesuai dengan yang
disyaratkan dalam Peraturan Beton Indonesia 1971 (PBI 1971)
dimana kutipannya dapat dilihat dalam tabel 44
Tabel 33 Tebal Minimum (dalam cm) Pelindung Beton
Bangunan (cor ditempat)Bangunan Air JembatanBangunan
lainnya
Bangunan Beton Permanen di
dalam tanah
Bangunan Beton ditempat
terbuka
50 35
31
a tulang utama
b tulangan penyangga ikatan
dan spiral
c lantai Jembatan Beton
d tulangan atas
e tulangan bawah
f beton yang selalu basah
atau tidak berhubungan
dengan tanah
g tulangan utama
h sengkang dan ikatan spiral
50
50
50
50
50
50
30
20
50
50
30
20
17
menembus tanah bergantung pada besarnya tekanan tanah Untuk
dinding turap yang tinggi diperlukan turap baja dengan kekuatan
tinggi Stabilitas tegangan ndash tegangan pada turap yang diangker
bergantung pada banyak faktor misalnya kekakuan relatif bahan
turap kedalaman penetrasi turap kemudah ndash mampatan tanah kuat
geser tanah keluluhan angker dan lain ndash lainnya
c Dinding Turap dengan Landasan (Platform)
Dinding turap semacam ini dalam menahan tekanan tanah lateral
dibantu dengan tiang ndash tiang dimana di atas tiang ndash tiang tersebut
dibuat landasan untuk melekatkan bangunan tertentu Tiang ndash tiang
pendukung landasan juga berfungsi untuk mengurangi beban lateral
pada turap Dinding turap ini dibuat bila di dekat lokasi dinding turap
direncanakan akan dibangun jalan kereta api mesin derek atau
bangunan ndash bangunan berat lainnya
d Bendungan Elak Seluler
Bendungan elak seluler (cellular cofferdam) merupakan turap yang
berbentuk sel ndash sel yang diisi dengan pasir Dinding ini menahan
tekanan tanah dengan mengandalkan beratnya sendiri
Gambar 31 Jenis-jenis Tembok Penahan TanahSumber Hari Kristady 2001
18
Gambar 31dibawah ini menunjukan jenis ndash jenis tembok penahan tanah yang
biasa di pakai dan digunakan
34 Dasar Analisis
Intraksi antara debit banjir dengan fluktuasi muka air di sungai jadi
daerah tangkapan hujan yang menyebabkan terjadinya aliran tidak tetap
maka analisis hidrolika akan dilakukan dengan menggunakan prinsip
aliran tidak tetap (unsteady flow)
Karena terdapat ketidakpastian hubungan antara kejadian curah
hujan yang tinggi di DAS maka analisis dilaksanakan berdasarkan asumsi
keadaan yang paling ekstrim yaitu curah hujan yang tinggi terjadi
bersamaan dengan durasi maksimum
19
341 Dimensi Sungai saluran
Mengingat kondisi setempat maka dimensi sungaisaluran yang
akan dimanfaatkan semaksimal mungkin tanpa melakukan perubahan yang
berarti Perencanaan normalisasi saluran akan mempertimbangkan bentuk
sungaisaluran yang hemat pembebasan tanahnya
Unsur Geometrik Penampang SungaiSaluran
1 Kedalaman aliran y (depth of flow) berbeda dengan d (depth of
flow section)
2 Taraf (stage) adalah elevasi atau jarak vertical dari permukaan
bebas diatas suatu bidang persamaan Bila titik terendah dari
penampang saluran dipilih sebagai bidang persamaan taraf ini
sama dengan kedalaman aliran
3 Lebar puncak (top width) T adalah lebar penampang saluran
pada permukaan bebas
4 Luas basah (water area) A adalah luas penampang melintang
aliran yang tegaklurusarahaliran
5 Kelilingbasah (wettedperimeter) P adalah panjang garis
perpotongan dari permukaan basah saluran dengan bidang
penampang melintang yang tegaklurusarah aliran
6 Jari-jarihidroulik (hydraulicradius) R adalah rasio luas basah
dengan keliling basah atau R = A P
7 Kedalamhidrolik (hydraulicdepth ) D adalahrasioluasbasah dengan
lebarpuncak atau D = A T
20
342 KapasitasSungaiSaluran
Kapasitas Q pada suatu penampang sungaisaluran untuk
sembarang aliran dinyatakan dengan
Q = V A
Dimana
V = kecepatan rerata (mdet)
A = luas penampang melintang tegak lurus terhadap arah aliran
(m2)
343 Kecepatan aliran
Untuk keperluan hidrolika kecepatan rerata aliran seragam
turbulen dalam saluran terbuka dinyatakan dengan perkiraan ruas aliran
seragam (uniform flow formula)
V = C R23 S12
Dimana
V = kecepatan rerata (mdet)
R = jari-jari hidrolik (m)
S = kemiringan energi
C = faktor tahanan aliran yang bervariasi menurut kecepatan rerata jari-
jari hidrolik kekasaran saluran kekentalan dan berbagai faktor
lainnya
21
1) Rumus Chezy
V = C radic R S
Dimana
V = kecepatan rerata (mdet)
R = jari-jari hidrolis (m)
S = kemiringan garis energi
C = factor tahananaliran (chezy factor)
2) Rumus Manning
V = 149n R23S12
Dimana
V = kecepatan aliran rerata (mdet)
R = jari-jari hidrolis (m)
S = kemiringan garis energi
n = koefisien kekasaran
Tabel 31 Harga koefisien Manning (n)
No Keterangan n
1 Besi tuang lapis 0014
2 Kaca 0010
3 Saluran beton 0013
22
4 Bata dilapisi mortar 0015
5 Pasangan batu di semen 0025
6 Saluran tanah bersih 0022
7 Saluran tanah biasa 0030
8 Saluran dengan dasar batu bertebing rumput 0040
9 Saluran pada galianbatucadas 0040
Sumber Hardiyatmo 2001
35 Struktur
351 Pembebanan
1 Beban Mati
Berat sendiri bahan konstruksi diperhitungkan sebagai beban di dalam
hitungan perencnaan berat jenis bahan konstruksi yang dipakai
2 Beban rencana
Besarnya beban rencana dapat disesuai dengan standar praktis teknis
yang berlaku demikian pul kombinasi pembebannya dapat
disesuaikan dengan fungsi cara dan penggunaannya Beberapa unsur
beban rencana antara lain adalah sebagai berikut
ndash Tekanan air (water pressure)
23
ndash distribusi muatan bergerak harus berpedoman pada Spesifikasi dan
Standar Indonesia untuk jalan dan jembatan tahun 1970
ndash Tekanan angkat (up-lift pressure) untuk struktur yang terendam
besarnya diambil 100
ndash Bila gaya gempa diperhitungkan maka koefisien yang dipakai
disesuaikan dengan yang ditetapkan dalam peraturan yang berlaku
352 Stabilitas
1) Struktur Penahan Tanah
Stabilitas struktur penahan tanah akan diperiksa keamanannya
terhadap kekuatan hancur geser dan guling Pada kondisi ldquosudden
draw-downrdquo besarnya beban disesuaikan dengan selisih tinggi
hidrostatik pada kedua sisinya Angka keamanan minimum besarnya
adalah 15 - 2
2) Stabilitas Lereng
Stabilitas kemiringan talud harus diperiksa terhadap ldquosliding circlerdquo
dengan angka keamanan minimum 15 - 2
353 Saluran Stabil (Stable Channels)
Perencanaan sungai yang stabil dapat dilakukan berdasarkan
beberapa teori hidrolika dan perilaku sedimen sungai yaitu antara lain
a Laceyrsquos Formula (Teori Laceyrsquos)
Laceys (1929) melakukan percobaan berdasarkan data lapangan
melakukan penelitian lebih kurang selama 2 (dua) tahun sejak tahun
24
1929 mendapatkan hubungan yang cukup baik untuk sungai berdasar
pasir berlandai kecil pada sungai besar
Merumuskan besarnya kecepatan U dalam (fts)
U = a1 Rh1
Dimana
a1 = 117
b1 = 05
Laceyrsquos selanjutnya memasukkan silt factor f dalam persamaan
sebagai berikut
Untuk saluran yang digali
U = 117
Dimana
R = radius hidraulik
f = silt factor
Laceyrsquosmemberikan dua rumus yaitu satu lagi serupa namun dengan
koefisien 117 diganti dengan 115 Tabel hasil penelitian laceyrsquos
sebagai berikut
Table 32 Values of Silt factor (f)
No Natural Soil Silt factor
1 Lower Mississipi Silt 0375
2 Standard Kennedy Silt 1000
25
3 Medium Sand 1310
4 Coarse Sand 144 ndash 156
5 Fine Gravel 2000
6 Large Pebbles and Course Gravel 4680
7 Small Boulders Shingle and Fine Gravel 6120
8 Medium Boulders Shingle and Fine Gravel 9750
9 Large Boulders Shingle and Fine Gravel 20900
10 Large Stone 38600
11 Massive Boulders 39600
Sumber Laceyrsquos RuudkiviA J1967
Laceyrsquos menyarankan hubungan nilai f n Manningrsquos dan ukuran
butir D50 ( satuan dalam inch ) sebagai berikut
n = 022 f 02
d50 = 2 atau f = 50 (229)
Untuk mendapatkan nilai f dapat dihitung apabila diketahui nilai dari
kekasaran manning n
Untuk diameter butiran dalam milimeter
26
f = 50
Dimana
n = kekasaran manning
D50 = diameter butiran rata ndash rata
f = silt factor
Berikut resume formula ndash formula lacey yang digunakan untuk
perhitungan penempang aliran yang stabil parameter yang berperan
penting adalah besarnya diameter partikel dan kecepatan aliran
1 U = 6 U = 0794 Q16 f 13
f = 50 f = 50
2 2
2 R = 07305 7 R = 04725 2
2 2
3 A = 38 2 8 A = 126 2
2
4 P = 38 9 P = Q 13
2
53
5 S = 000044 10 S = 000055 16
27
(228)
Rumus ndash rumus dari laceyrsquos (dalam feet unit ) dapat digunakan
untuk memeriksa dan merencanakan tampang saluran atau sungai yang
stabil Apabila persamaanndashpersamaan tersebut tidak dipenuhi maka
penampang sungai atau saluran disebut tidak stabil Dua kemungkinan
yang merupakan akibat ketidak stabilan sungai atau saluran disebut tidak
stabil yaitu tergerusnya material sungai atuu terjadi sedimentasi
Penelitian pada sungai yang diperlukan untuk memperoleh
parameter ndash parameter perhitungan adalah
a Pengukuran bentuk profil sungai
b Kelandaian rata ndash rata sungai
c Besarnya debit dominan sungai
d Penyelidikan material dasar dan tebing sungai
Ada beberapa hasil penelitian lain yang bertujuan agar tidak terjadi
scouring dan pengendapan pada tampang basah sungai diantaranya metode
tractive force theory dan regime theory Kesulitan dalam menetapkan
debit pada sungai dapat diatasi dengan memakai garis massa debit ( flow
28
duration curve ) yang dapat memperkirakan aliran yang dominan
sepanjang tahun
b The Regime Methodrsquos (Kennedyrsquos formula)
Persamaan dasar regime sungai dikembangkan di India oleh kennedy
Dia menyimpulkan bahwa kecepatan (V) berkaitan dengan kedalaman
air (dalam satuan feet second )Tiga persamaan regime saluran dapat
ditulis
Lebar permukaan air
W = K1Q12
Radius Hidroulik
R = K1Q13
Kelandaian Slope
S = K3Q-16
dengan
Q = dominan discahrge (cfs)
K123 = Koefisien yang tergantung dari ukuran bed material dan
angkutan sediment
c Simon Albertson
Dalam penelitiannya telah mengumpulkan data dari seluruh dunia
sehingga dapat mengkasifikasikan material dasar sungai sebagai
berikut
Sand bed and banks
29
Sand bed and cohesive banks
Coarse non ndash cohesive material ( gravel )
Imperial valley data like b but heavy silt load
P = 48 Q0512
For b ( sand and cohesive banks ) R = 048 Q0361
V = 108 R23 S13
R = 028 Q0361
For d ( coarse non ndash cohesive material )
V = 121 R23 S13 helliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphellip (232)
dengan
P = keliling basah (ft)
R = Radius hidraulik (ft) atau = AP
A = luas tampang basah (sg ft)
V = kecepatanaliran (fts)
Dengan diketahui debit (Q) partikel tebing dan dasar dari pasiran
maka bentuk dan ukuran tampang sungai yang stabil dapat ditentukan
354 Bahan Konstruksi
1 Pasangan Batu
Besarnya tegangan maksimum (σmax ) yang terjadi harus kurang atau
sama dengan tegangan ijin (σijin) sebagai berikut
- σ tekan = 8 kgcm2
- σ tarik harus lebih kecil dari 0 kgcm2
30
2) Beton
Klasifikasi beton yang dipakai adalah sebagai berikut
- K-275 Beton konstruksi
- K-275 Beton pelindung
- K-125 Lantai kerja
Sebelum dilaksanakan dilapangan beton harus diuji di laboratorium
sesuai dengan yang telah ditetapkan dalam Spesifikasi teknik
3) Besi Beton
Besi beton yang dipakai sesuai dengan spesifikasi besi beton bulat
polos standar Indonesia dengan ukuran yang tersedia di pasaran
4) Beton Pelindung
Tebal beton pelindung tulangan minimum adalah sesuai dengan yang
disyaratkan dalam Peraturan Beton Indonesia 1971 (PBI 1971)
dimana kutipannya dapat dilihat dalam tabel 44
Tabel 33 Tebal Minimum (dalam cm) Pelindung Beton
Bangunan (cor ditempat)Bangunan Air JembatanBangunan
lainnya
Bangunan Beton Permanen di
dalam tanah
Bangunan Beton ditempat
terbuka
50 35
31
a tulang utama
b tulangan penyangga ikatan
dan spiral
c lantai Jembatan Beton
d tulangan atas
e tulangan bawah
f beton yang selalu basah
atau tidak berhubungan
dengan tanah
g tulangan utama
h sengkang dan ikatan spiral
50
50
50
50
50
50
30
20
50
50
30
20
Gambar 31 Jenis-jenis Tembok Penahan TanahSumber Hari Kristady 2001
18
Gambar 31dibawah ini menunjukan jenis ndash jenis tembok penahan tanah yang
biasa di pakai dan digunakan
34 Dasar Analisis
Intraksi antara debit banjir dengan fluktuasi muka air di sungai jadi
daerah tangkapan hujan yang menyebabkan terjadinya aliran tidak tetap
maka analisis hidrolika akan dilakukan dengan menggunakan prinsip
aliran tidak tetap (unsteady flow)
Karena terdapat ketidakpastian hubungan antara kejadian curah
hujan yang tinggi di DAS maka analisis dilaksanakan berdasarkan asumsi
keadaan yang paling ekstrim yaitu curah hujan yang tinggi terjadi
bersamaan dengan durasi maksimum
19
341 Dimensi Sungai saluran
Mengingat kondisi setempat maka dimensi sungaisaluran yang
akan dimanfaatkan semaksimal mungkin tanpa melakukan perubahan yang
berarti Perencanaan normalisasi saluran akan mempertimbangkan bentuk
sungaisaluran yang hemat pembebasan tanahnya
Unsur Geometrik Penampang SungaiSaluran
1 Kedalaman aliran y (depth of flow) berbeda dengan d (depth of
flow section)
2 Taraf (stage) adalah elevasi atau jarak vertical dari permukaan
bebas diatas suatu bidang persamaan Bila titik terendah dari
penampang saluran dipilih sebagai bidang persamaan taraf ini
sama dengan kedalaman aliran
3 Lebar puncak (top width) T adalah lebar penampang saluran
pada permukaan bebas
4 Luas basah (water area) A adalah luas penampang melintang
aliran yang tegaklurusarahaliran
5 Kelilingbasah (wettedperimeter) P adalah panjang garis
perpotongan dari permukaan basah saluran dengan bidang
penampang melintang yang tegaklurusarah aliran
6 Jari-jarihidroulik (hydraulicradius) R adalah rasio luas basah
dengan keliling basah atau R = A P
7 Kedalamhidrolik (hydraulicdepth ) D adalahrasioluasbasah dengan
lebarpuncak atau D = A T
20
342 KapasitasSungaiSaluran
Kapasitas Q pada suatu penampang sungaisaluran untuk
sembarang aliran dinyatakan dengan
Q = V A
Dimana
V = kecepatan rerata (mdet)
A = luas penampang melintang tegak lurus terhadap arah aliran
(m2)
343 Kecepatan aliran
Untuk keperluan hidrolika kecepatan rerata aliran seragam
turbulen dalam saluran terbuka dinyatakan dengan perkiraan ruas aliran
seragam (uniform flow formula)
V = C R23 S12
Dimana
V = kecepatan rerata (mdet)
R = jari-jari hidrolik (m)
S = kemiringan energi
C = faktor tahanan aliran yang bervariasi menurut kecepatan rerata jari-
jari hidrolik kekasaran saluran kekentalan dan berbagai faktor
lainnya
21
1) Rumus Chezy
V = C radic R S
Dimana
V = kecepatan rerata (mdet)
R = jari-jari hidrolis (m)
S = kemiringan garis energi
C = factor tahananaliran (chezy factor)
2) Rumus Manning
V = 149n R23S12
Dimana
V = kecepatan aliran rerata (mdet)
R = jari-jari hidrolis (m)
S = kemiringan garis energi
n = koefisien kekasaran
Tabel 31 Harga koefisien Manning (n)
No Keterangan n
1 Besi tuang lapis 0014
2 Kaca 0010
3 Saluran beton 0013
22
4 Bata dilapisi mortar 0015
5 Pasangan batu di semen 0025
6 Saluran tanah bersih 0022
7 Saluran tanah biasa 0030
8 Saluran dengan dasar batu bertebing rumput 0040
9 Saluran pada galianbatucadas 0040
Sumber Hardiyatmo 2001
35 Struktur
351 Pembebanan
1 Beban Mati
Berat sendiri bahan konstruksi diperhitungkan sebagai beban di dalam
hitungan perencnaan berat jenis bahan konstruksi yang dipakai
2 Beban rencana
Besarnya beban rencana dapat disesuai dengan standar praktis teknis
yang berlaku demikian pul kombinasi pembebannya dapat
disesuaikan dengan fungsi cara dan penggunaannya Beberapa unsur
beban rencana antara lain adalah sebagai berikut
ndash Tekanan air (water pressure)
23
ndash distribusi muatan bergerak harus berpedoman pada Spesifikasi dan
Standar Indonesia untuk jalan dan jembatan tahun 1970
ndash Tekanan angkat (up-lift pressure) untuk struktur yang terendam
besarnya diambil 100
ndash Bila gaya gempa diperhitungkan maka koefisien yang dipakai
disesuaikan dengan yang ditetapkan dalam peraturan yang berlaku
352 Stabilitas
1) Struktur Penahan Tanah
Stabilitas struktur penahan tanah akan diperiksa keamanannya
terhadap kekuatan hancur geser dan guling Pada kondisi ldquosudden
draw-downrdquo besarnya beban disesuaikan dengan selisih tinggi
hidrostatik pada kedua sisinya Angka keamanan minimum besarnya
adalah 15 - 2
2) Stabilitas Lereng
Stabilitas kemiringan talud harus diperiksa terhadap ldquosliding circlerdquo
dengan angka keamanan minimum 15 - 2
353 Saluran Stabil (Stable Channels)
Perencanaan sungai yang stabil dapat dilakukan berdasarkan
beberapa teori hidrolika dan perilaku sedimen sungai yaitu antara lain
a Laceyrsquos Formula (Teori Laceyrsquos)
Laceys (1929) melakukan percobaan berdasarkan data lapangan
melakukan penelitian lebih kurang selama 2 (dua) tahun sejak tahun
24
1929 mendapatkan hubungan yang cukup baik untuk sungai berdasar
pasir berlandai kecil pada sungai besar
Merumuskan besarnya kecepatan U dalam (fts)
U = a1 Rh1
Dimana
a1 = 117
b1 = 05
Laceyrsquos selanjutnya memasukkan silt factor f dalam persamaan
sebagai berikut
Untuk saluran yang digali
U = 117
Dimana
R = radius hidraulik
f = silt factor
Laceyrsquosmemberikan dua rumus yaitu satu lagi serupa namun dengan
koefisien 117 diganti dengan 115 Tabel hasil penelitian laceyrsquos
sebagai berikut
Table 32 Values of Silt factor (f)
No Natural Soil Silt factor
1 Lower Mississipi Silt 0375
2 Standard Kennedy Silt 1000
25
3 Medium Sand 1310
4 Coarse Sand 144 ndash 156
5 Fine Gravel 2000
6 Large Pebbles and Course Gravel 4680
7 Small Boulders Shingle and Fine Gravel 6120
8 Medium Boulders Shingle and Fine Gravel 9750
9 Large Boulders Shingle and Fine Gravel 20900
10 Large Stone 38600
11 Massive Boulders 39600
Sumber Laceyrsquos RuudkiviA J1967
Laceyrsquos menyarankan hubungan nilai f n Manningrsquos dan ukuran
butir D50 ( satuan dalam inch ) sebagai berikut
n = 022 f 02
d50 = 2 atau f = 50 (229)
Untuk mendapatkan nilai f dapat dihitung apabila diketahui nilai dari
kekasaran manning n
Untuk diameter butiran dalam milimeter
26
f = 50
Dimana
n = kekasaran manning
D50 = diameter butiran rata ndash rata
f = silt factor
Berikut resume formula ndash formula lacey yang digunakan untuk
perhitungan penempang aliran yang stabil parameter yang berperan
penting adalah besarnya diameter partikel dan kecepatan aliran
1 U = 6 U = 0794 Q16 f 13
f = 50 f = 50
2 2
2 R = 07305 7 R = 04725 2
2 2
3 A = 38 2 8 A = 126 2
2
4 P = 38 9 P = Q 13
2
53
5 S = 000044 10 S = 000055 16
27
(228)
Rumus ndash rumus dari laceyrsquos (dalam feet unit ) dapat digunakan
untuk memeriksa dan merencanakan tampang saluran atau sungai yang
stabil Apabila persamaanndashpersamaan tersebut tidak dipenuhi maka
penampang sungai atau saluran disebut tidak stabil Dua kemungkinan
yang merupakan akibat ketidak stabilan sungai atau saluran disebut tidak
stabil yaitu tergerusnya material sungai atuu terjadi sedimentasi
Penelitian pada sungai yang diperlukan untuk memperoleh
parameter ndash parameter perhitungan adalah
a Pengukuran bentuk profil sungai
b Kelandaian rata ndash rata sungai
c Besarnya debit dominan sungai
d Penyelidikan material dasar dan tebing sungai
Ada beberapa hasil penelitian lain yang bertujuan agar tidak terjadi
scouring dan pengendapan pada tampang basah sungai diantaranya metode
tractive force theory dan regime theory Kesulitan dalam menetapkan
debit pada sungai dapat diatasi dengan memakai garis massa debit ( flow
28
duration curve ) yang dapat memperkirakan aliran yang dominan
sepanjang tahun
b The Regime Methodrsquos (Kennedyrsquos formula)
Persamaan dasar regime sungai dikembangkan di India oleh kennedy
Dia menyimpulkan bahwa kecepatan (V) berkaitan dengan kedalaman
air (dalam satuan feet second )Tiga persamaan regime saluran dapat
ditulis
Lebar permukaan air
W = K1Q12
Radius Hidroulik
R = K1Q13
Kelandaian Slope
S = K3Q-16
dengan
Q = dominan discahrge (cfs)
K123 = Koefisien yang tergantung dari ukuran bed material dan
angkutan sediment
c Simon Albertson
Dalam penelitiannya telah mengumpulkan data dari seluruh dunia
sehingga dapat mengkasifikasikan material dasar sungai sebagai
berikut
Sand bed and banks
29
Sand bed and cohesive banks
Coarse non ndash cohesive material ( gravel )
Imperial valley data like b but heavy silt load
P = 48 Q0512
For b ( sand and cohesive banks ) R = 048 Q0361
V = 108 R23 S13
R = 028 Q0361
For d ( coarse non ndash cohesive material )
V = 121 R23 S13 helliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphellip (232)
dengan
P = keliling basah (ft)
R = Radius hidraulik (ft) atau = AP
A = luas tampang basah (sg ft)
V = kecepatanaliran (fts)
Dengan diketahui debit (Q) partikel tebing dan dasar dari pasiran
maka bentuk dan ukuran tampang sungai yang stabil dapat ditentukan
354 Bahan Konstruksi
1 Pasangan Batu
Besarnya tegangan maksimum (σmax ) yang terjadi harus kurang atau
sama dengan tegangan ijin (σijin) sebagai berikut
- σ tekan = 8 kgcm2
- σ tarik harus lebih kecil dari 0 kgcm2
30
2) Beton
Klasifikasi beton yang dipakai adalah sebagai berikut
- K-275 Beton konstruksi
- K-275 Beton pelindung
- K-125 Lantai kerja
Sebelum dilaksanakan dilapangan beton harus diuji di laboratorium
sesuai dengan yang telah ditetapkan dalam Spesifikasi teknik
3) Besi Beton
Besi beton yang dipakai sesuai dengan spesifikasi besi beton bulat
polos standar Indonesia dengan ukuran yang tersedia di pasaran
4) Beton Pelindung
Tebal beton pelindung tulangan minimum adalah sesuai dengan yang
disyaratkan dalam Peraturan Beton Indonesia 1971 (PBI 1971)
dimana kutipannya dapat dilihat dalam tabel 44
Tabel 33 Tebal Minimum (dalam cm) Pelindung Beton
Bangunan (cor ditempat)Bangunan Air JembatanBangunan
lainnya
Bangunan Beton Permanen di
dalam tanah
Bangunan Beton ditempat
terbuka
50 35
31
a tulang utama
b tulangan penyangga ikatan
dan spiral
c lantai Jembatan Beton
d tulangan atas
e tulangan bawah
f beton yang selalu basah
atau tidak berhubungan
dengan tanah
g tulangan utama
h sengkang dan ikatan spiral
50
50
50
50
50
50
30
20
50
50
30
20
19
341 Dimensi Sungai saluran
Mengingat kondisi setempat maka dimensi sungaisaluran yang
akan dimanfaatkan semaksimal mungkin tanpa melakukan perubahan yang
berarti Perencanaan normalisasi saluran akan mempertimbangkan bentuk
sungaisaluran yang hemat pembebasan tanahnya
Unsur Geometrik Penampang SungaiSaluran
1 Kedalaman aliran y (depth of flow) berbeda dengan d (depth of
flow section)
2 Taraf (stage) adalah elevasi atau jarak vertical dari permukaan
bebas diatas suatu bidang persamaan Bila titik terendah dari
penampang saluran dipilih sebagai bidang persamaan taraf ini
sama dengan kedalaman aliran
3 Lebar puncak (top width) T adalah lebar penampang saluran
pada permukaan bebas
4 Luas basah (water area) A adalah luas penampang melintang
aliran yang tegaklurusarahaliran
5 Kelilingbasah (wettedperimeter) P adalah panjang garis
perpotongan dari permukaan basah saluran dengan bidang
penampang melintang yang tegaklurusarah aliran
6 Jari-jarihidroulik (hydraulicradius) R adalah rasio luas basah
dengan keliling basah atau R = A P
7 Kedalamhidrolik (hydraulicdepth ) D adalahrasioluasbasah dengan
lebarpuncak atau D = A T
20
342 KapasitasSungaiSaluran
Kapasitas Q pada suatu penampang sungaisaluran untuk
sembarang aliran dinyatakan dengan
Q = V A
Dimana
V = kecepatan rerata (mdet)
A = luas penampang melintang tegak lurus terhadap arah aliran
(m2)
343 Kecepatan aliran
Untuk keperluan hidrolika kecepatan rerata aliran seragam
turbulen dalam saluran terbuka dinyatakan dengan perkiraan ruas aliran
seragam (uniform flow formula)
V = C R23 S12
Dimana
V = kecepatan rerata (mdet)
R = jari-jari hidrolik (m)
S = kemiringan energi
C = faktor tahanan aliran yang bervariasi menurut kecepatan rerata jari-
jari hidrolik kekasaran saluran kekentalan dan berbagai faktor
lainnya
21
1) Rumus Chezy
V = C radic R S
Dimana
V = kecepatan rerata (mdet)
R = jari-jari hidrolis (m)
S = kemiringan garis energi
C = factor tahananaliran (chezy factor)
2) Rumus Manning
V = 149n R23S12
Dimana
V = kecepatan aliran rerata (mdet)
R = jari-jari hidrolis (m)
S = kemiringan garis energi
n = koefisien kekasaran
Tabel 31 Harga koefisien Manning (n)
No Keterangan n
1 Besi tuang lapis 0014
2 Kaca 0010
3 Saluran beton 0013
22
4 Bata dilapisi mortar 0015
5 Pasangan batu di semen 0025
6 Saluran tanah bersih 0022
7 Saluran tanah biasa 0030
8 Saluran dengan dasar batu bertebing rumput 0040
9 Saluran pada galianbatucadas 0040
Sumber Hardiyatmo 2001
35 Struktur
351 Pembebanan
1 Beban Mati
Berat sendiri bahan konstruksi diperhitungkan sebagai beban di dalam
hitungan perencnaan berat jenis bahan konstruksi yang dipakai
2 Beban rencana
Besarnya beban rencana dapat disesuai dengan standar praktis teknis
yang berlaku demikian pul kombinasi pembebannya dapat
disesuaikan dengan fungsi cara dan penggunaannya Beberapa unsur
beban rencana antara lain adalah sebagai berikut
ndash Tekanan air (water pressure)
23
ndash distribusi muatan bergerak harus berpedoman pada Spesifikasi dan
Standar Indonesia untuk jalan dan jembatan tahun 1970
ndash Tekanan angkat (up-lift pressure) untuk struktur yang terendam
besarnya diambil 100
ndash Bila gaya gempa diperhitungkan maka koefisien yang dipakai
disesuaikan dengan yang ditetapkan dalam peraturan yang berlaku
352 Stabilitas
1) Struktur Penahan Tanah
Stabilitas struktur penahan tanah akan diperiksa keamanannya
terhadap kekuatan hancur geser dan guling Pada kondisi ldquosudden
draw-downrdquo besarnya beban disesuaikan dengan selisih tinggi
hidrostatik pada kedua sisinya Angka keamanan minimum besarnya
adalah 15 - 2
2) Stabilitas Lereng
Stabilitas kemiringan talud harus diperiksa terhadap ldquosliding circlerdquo
dengan angka keamanan minimum 15 - 2
353 Saluran Stabil (Stable Channels)
Perencanaan sungai yang stabil dapat dilakukan berdasarkan
beberapa teori hidrolika dan perilaku sedimen sungai yaitu antara lain
a Laceyrsquos Formula (Teori Laceyrsquos)
Laceys (1929) melakukan percobaan berdasarkan data lapangan
melakukan penelitian lebih kurang selama 2 (dua) tahun sejak tahun
24
1929 mendapatkan hubungan yang cukup baik untuk sungai berdasar
pasir berlandai kecil pada sungai besar
Merumuskan besarnya kecepatan U dalam (fts)
U = a1 Rh1
Dimana
a1 = 117
b1 = 05
Laceyrsquos selanjutnya memasukkan silt factor f dalam persamaan
sebagai berikut
Untuk saluran yang digali
U = 117
Dimana
R = radius hidraulik
f = silt factor
Laceyrsquosmemberikan dua rumus yaitu satu lagi serupa namun dengan
koefisien 117 diganti dengan 115 Tabel hasil penelitian laceyrsquos
sebagai berikut
Table 32 Values of Silt factor (f)
No Natural Soil Silt factor
1 Lower Mississipi Silt 0375
2 Standard Kennedy Silt 1000
25
3 Medium Sand 1310
4 Coarse Sand 144 ndash 156
5 Fine Gravel 2000
6 Large Pebbles and Course Gravel 4680
7 Small Boulders Shingle and Fine Gravel 6120
8 Medium Boulders Shingle and Fine Gravel 9750
9 Large Boulders Shingle and Fine Gravel 20900
10 Large Stone 38600
11 Massive Boulders 39600
Sumber Laceyrsquos RuudkiviA J1967
Laceyrsquos menyarankan hubungan nilai f n Manningrsquos dan ukuran
butir D50 ( satuan dalam inch ) sebagai berikut
n = 022 f 02
d50 = 2 atau f = 50 (229)
Untuk mendapatkan nilai f dapat dihitung apabila diketahui nilai dari
kekasaran manning n
Untuk diameter butiran dalam milimeter
26
f = 50
Dimana
n = kekasaran manning
D50 = diameter butiran rata ndash rata
f = silt factor
Berikut resume formula ndash formula lacey yang digunakan untuk
perhitungan penempang aliran yang stabil parameter yang berperan
penting adalah besarnya diameter partikel dan kecepatan aliran
1 U = 6 U = 0794 Q16 f 13
f = 50 f = 50
2 2
2 R = 07305 7 R = 04725 2
2 2
3 A = 38 2 8 A = 126 2
2
4 P = 38 9 P = Q 13
2
53
5 S = 000044 10 S = 000055 16
27
(228)
Rumus ndash rumus dari laceyrsquos (dalam feet unit ) dapat digunakan
untuk memeriksa dan merencanakan tampang saluran atau sungai yang
stabil Apabila persamaanndashpersamaan tersebut tidak dipenuhi maka
penampang sungai atau saluran disebut tidak stabil Dua kemungkinan
yang merupakan akibat ketidak stabilan sungai atau saluran disebut tidak
stabil yaitu tergerusnya material sungai atuu terjadi sedimentasi
Penelitian pada sungai yang diperlukan untuk memperoleh
parameter ndash parameter perhitungan adalah
a Pengukuran bentuk profil sungai
b Kelandaian rata ndash rata sungai
c Besarnya debit dominan sungai
d Penyelidikan material dasar dan tebing sungai
Ada beberapa hasil penelitian lain yang bertujuan agar tidak terjadi
scouring dan pengendapan pada tampang basah sungai diantaranya metode
tractive force theory dan regime theory Kesulitan dalam menetapkan
debit pada sungai dapat diatasi dengan memakai garis massa debit ( flow
28
duration curve ) yang dapat memperkirakan aliran yang dominan
sepanjang tahun
b The Regime Methodrsquos (Kennedyrsquos formula)
Persamaan dasar regime sungai dikembangkan di India oleh kennedy
Dia menyimpulkan bahwa kecepatan (V) berkaitan dengan kedalaman
air (dalam satuan feet second )Tiga persamaan regime saluran dapat
ditulis
Lebar permukaan air
W = K1Q12
Radius Hidroulik
R = K1Q13
Kelandaian Slope
S = K3Q-16
dengan
Q = dominan discahrge (cfs)
K123 = Koefisien yang tergantung dari ukuran bed material dan
angkutan sediment
c Simon Albertson
Dalam penelitiannya telah mengumpulkan data dari seluruh dunia
sehingga dapat mengkasifikasikan material dasar sungai sebagai
berikut
Sand bed and banks
29
Sand bed and cohesive banks
Coarse non ndash cohesive material ( gravel )
Imperial valley data like b but heavy silt load
P = 48 Q0512
For b ( sand and cohesive banks ) R = 048 Q0361
V = 108 R23 S13
R = 028 Q0361
For d ( coarse non ndash cohesive material )
V = 121 R23 S13 helliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphellip (232)
dengan
P = keliling basah (ft)
R = Radius hidraulik (ft) atau = AP
A = luas tampang basah (sg ft)
V = kecepatanaliran (fts)
Dengan diketahui debit (Q) partikel tebing dan dasar dari pasiran
maka bentuk dan ukuran tampang sungai yang stabil dapat ditentukan
354 Bahan Konstruksi
1 Pasangan Batu
Besarnya tegangan maksimum (σmax ) yang terjadi harus kurang atau
sama dengan tegangan ijin (σijin) sebagai berikut
- σ tekan = 8 kgcm2
- σ tarik harus lebih kecil dari 0 kgcm2
30
2) Beton
Klasifikasi beton yang dipakai adalah sebagai berikut
- K-275 Beton konstruksi
- K-275 Beton pelindung
- K-125 Lantai kerja
Sebelum dilaksanakan dilapangan beton harus diuji di laboratorium
sesuai dengan yang telah ditetapkan dalam Spesifikasi teknik
3) Besi Beton
Besi beton yang dipakai sesuai dengan spesifikasi besi beton bulat
polos standar Indonesia dengan ukuran yang tersedia di pasaran
4) Beton Pelindung
Tebal beton pelindung tulangan minimum adalah sesuai dengan yang
disyaratkan dalam Peraturan Beton Indonesia 1971 (PBI 1971)
dimana kutipannya dapat dilihat dalam tabel 44
Tabel 33 Tebal Minimum (dalam cm) Pelindung Beton
Bangunan (cor ditempat)Bangunan Air JembatanBangunan
lainnya
Bangunan Beton Permanen di
dalam tanah
Bangunan Beton ditempat
terbuka
50 35
31
a tulang utama
b tulangan penyangga ikatan
dan spiral
c lantai Jembatan Beton
d tulangan atas
e tulangan bawah
f beton yang selalu basah
atau tidak berhubungan
dengan tanah
g tulangan utama
h sengkang dan ikatan spiral
50
50
50
50
50
50
30
20
50
50
30
20
20
342 KapasitasSungaiSaluran
Kapasitas Q pada suatu penampang sungaisaluran untuk
sembarang aliran dinyatakan dengan
Q = V A
Dimana
V = kecepatan rerata (mdet)
A = luas penampang melintang tegak lurus terhadap arah aliran
(m2)
343 Kecepatan aliran
Untuk keperluan hidrolika kecepatan rerata aliran seragam
turbulen dalam saluran terbuka dinyatakan dengan perkiraan ruas aliran
seragam (uniform flow formula)
V = C R23 S12
Dimana
V = kecepatan rerata (mdet)
R = jari-jari hidrolik (m)
S = kemiringan energi
C = faktor tahanan aliran yang bervariasi menurut kecepatan rerata jari-
jari hidrolik kekasaran saluran kekentalan dan berbagai faktor
lainnya
21
1) Rumus Chezy
V = C radic R S
Dimana
V = kecepatan rerata (mdet)
R = jari-jari hidrolis (m)
S = kemiringan garis energi
C = factor tahananaliran (chezy factor)
2) Rumus Manning
V = 149n R23S12
Dimana
V = kecepatan aliran rerata (mdet)
R = jari-jari hidrolis (m)
S = kemiringan garis energi
n = koefisien kekasaran
Tabel 31 Harga koefisien Manning (n)
No Keterangan n
1 Besi tuang lapis 0014
2 Kaca 0010
3 Saluran beton 0013
22
4 Bata dilapisi mortar 0015
5 Pasangan batu di semen 0025
6 Saluran tanah bersih 0022
7 Saluran tanah biasa 0030
8 Saluran dengan dasar batu bertebing rumput 0040
9 Saluran pada galianbatucadas 0040
Sumber Hardiyatmo 2001
35 Struktur
351 Pembebanan
1 Beban Mati
Berat sendiri bahan konstruksi diperhitungkan sebagai beban di dalam
hitungan perencnaan berat jenis bahan konstruksi yang dipakai
2 Beban rencana
Besarnya beban rencana dapat disesuai dengan standar praktis teknis
yang berlaku demikian pul kombinasi pembebannya dapat
disesuaikan dengan fungsi cara dan penggunaannya Beberapa unsur
beban rencana antara lain adalah sebagai berikut
ndash Tekanan air (water pressure)
23
ndash distribusi muatan bergerak harus berpedoman pada Spesifikasi dan
Standar Indonesia untuk jalan dan jembatan tahun 1970
ndash Tekanan angkat (up-lift pressure) untuk struktur yang terendam
besarnya diambil 100
ndash Bila gaya gempa diperhitungkan maka koefisien yang dipakai
disesuaikan dengan yang ditetapkan dalam peraturan yang berlaku
352 Stabilitas
1) Struktur Penahan Tanah
Stabilitas struktur penahan tanah akan diperiksa keamanannya
terhadap kekuatan hancur geser dan guling Pada kondisi ldquosudden
draw-downrdquo besarnya beban disesuaikan dengan selisih tinggi
hidrostatik pada kedua sisinya Angka keamanan minimum besarnya
adalah 15 - 2
2) Stabilitas Lereng
Stabilitas kemiringan talud harus diperiksa terhadap ldquosliding circlerdquo
dengan angka keamanan minimum 15 - 2
353 Saluran Stabil (Stable Channels)
Perencanaan sungai yang stabil dapat dilakukan berdasarkan
beberapa teori hidrolika dan perilaku sedimen sungai yaitu antara lain
a Laceyrsquos Formula (Teori Laceyrsquos)
Laceys (1929) melakukan percobaan berdasarkan data lapangan
melakukan penelitian lebih kurang selama 2 (dua) tahun sejak tahun
24
1929 mendapatkan hubungan yang cukup baik untuk sungai berdasar
pasir berlandai kecil pada sungai besar
Merumuskan besarnya kecepatan U dalam (fts)
U = a1 Rh1
Dimana
a1 = 117
b1 = 05
Laceyrsquos selanjutnya memasukkan silt factor f dalam persamaan
sebagai berikut
Untuk saluran yang digali
U = 117
Dimana
R = radius hidraulik
f = silt factor
Laceyrsquosmemberikan dua rumus yaitu satu lagi serupa namun dengan
koefisien 117 diganti dengan 115 Tabel hasil penelitian laceyrsquos
sebagai berikut
Table 32 Values of Silt factor (f)
No Natural Soil Silt factor
1 Lower Mississipi Silt 0375
2 Standard Kennedy Silt 1000
25
3 Medium Sand 1310
4 Coarse Sand 144 ndash 156
5 Fine Gravel 2000
6 Large Pebbles and Course Gravel 4680
7 Small Boulders Shingle and Fine Gravel 6120
8 Medium Boulders Shingle and Fine Gravel 9750
9 Large Boulders Shingle and Fine Gravel 20900
10 Large Stone 38600
11 Massive Boulders 39600
Sumber Laceyrsquos RuudkiviA J1967
Laceyrsquos menyarankan hubungan nilai f n Manningrsquos dan ukuran
butir D50 ( satuan dalam inch ) sebagai berikut
n = 022 f 02
d50 = 2 atau f = 50 (229)
Untuk mendapatkan nilai f dapat dihitung apabila diketahui nilai dari
kekasaran manning n
Untuk diameter butiran dalam milimeter
26
f = 50
Dimana
n = kekasaran manning
D50 = diameter butiran rata ndash rata
f = silt factor
Berikut resume formula ndash formula lacey yang digunakan untuk
perhitungan penempang aliran yang stabil parameter yang berperan
penting adalah besarnya diameter partikel dan kecepatan aliran
1 U = 6 U = 0794 Q16 f 13
f = 50 f = 50
2 2
2 R = 07305 7 R = 04725 2
2 2
3 A = 38 2 8 A = 126 2
2
4 P = 38 9 P = Q 13
2
53
5 S = 000044 10 S = 000055 16
27
(228)
Rumus ndash rumus dari laceyrsquos (dalam feet unit ) dapat digunakan
untuk memeriksa dan merencanakan tampang saluran atau sungai yang
stabil Apabila persamaanndashpersamaan tersebut tidak dipenuhi maka
penampang sungai atau saluran disebut tidak stabil Dua kemungkinan
yang merupakan akibat ketidak stabilan sungai atau saluran disebut tidak
stabil yaitu tergerusnya material sungai atuu terjadi sedimentasi
Penelitian pada sungai yang diperlukan untuk memperoleh
parameter ndash parameter perhitungan adalah
a Pengukuran bentuk profil sungai
b Kelandaian rata ndash rata sungai
c Besarnya debit dominan sungai
d Penyelidikan material dasar dan tebing sungai
Ada beberapa hasil penelitian lain yang bertujuan agar tidak terjadi
scouring dan pengendapan pada tampang basah sungai diantaranya metode
tractive force theory dan regime theory Kesulitan dalam menetapkan
debit pada sungai dapat diatasi dengan memakai garis massa debit ( flow
28
duration curve ) yang dapat memperkirakan aliran yang dominan
sepanjang tahun
b The Regime Methodrsquos (Kennedyrsquos formula)
Persamaan dasar regime sungai dikembangkan di India oleh kennedy
Dia menyimpulkan bahwa kecepatan (V) berkaitan dengan kedalaman
air (dalam satuan feet second )Tiga persamaan regime saluran dapat
ditulis
Lebar permukaan air
W = K1Q12
Radius Hidroulik
R = K1Q13
Kelandaian Slope
S = K3Q-16
dengan
Q = dominan discahrge (cfs)
K123 = Koefisien yang tergantung dari ukuran bed material dan
angkutan sediment
c Simon Albertson
Dalam penelitiannya telah mengumpulkan data dari seluruh dunia
sehingga dapat mengkasifikasikan material dasar sungai sebagai
berikut
Sand bed and banks
29
Sand bed and cohesive banks
Coarse non ndash cohesive material ( gravel )
Imperial valley data like b but heavy silt load
P = 48 Q0512
For b ( sand and cohesive banks ) R = 048 Q0361
V = 108 R23 S13
R = 028 Q0361
For d ( coarse non ndash cohesive material )
V = 121 R23 S13 helliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphellip (232)
dengan
P = keliling basah (ft)
R = Radius hidraulik (ft) atau = AP
A = luas tampang basah (sg ft)
V = kecepatanaliran (fts)
Dengan diketahui debit (Q) partikel tebing dan dasar dari pasiran
maka bentuk dan ukuran tampang sungai yang stabil dapat ditentukan
354 Bahan Konstruksi
1 Pasangan Batu
Besarnya tegangan maksimum (σmax ) yang terjadi harus kurang atau
sama dengan tegangan ijin (σijin) sebagai berikut
- σ tekan = 8 kgcm2
- σ tarik harus lebih kecil dari 0 kgcm2
30
2) Beton
Klasifikasi beton yang dipakai adalah sebagai berikut
- K-275 Beton konstruksi
- K-275 Beton pelindung
- K-125 Lantai kerja
Sebelum dilaksanakan dilapangan beton harus diuji di laboratorium
sesuai dengan yang telah ditetapkan dalam Spesifikasi teknik
3) Besi Beton
Besi beton yang dipakai sesuai dengan spesifikasi besi beton bulat
polos standar Indonesia dengan ukuran yang tersedia di pasaran
4) Beton Pelindung
Tebal beton pelindung tulangan minimum adalah sesuai dengan yang
disyaratkan dalam Peraturan Beton Indonesia 1971 (PBI 1971)
dimana kutipannya dapat dilihat dalam tabel 44
Tabel 33 Tebal Minimum (dalam cm) Pelindung Beton
Bangunan (cor ditempat)Bangunan Air JembatanBangunan
lainnya
Bangunan Beton Permanen di
dalam tanah
Bangunan Beton ditempat
terbuka
50 35
31
a tulang utama
b tulangan penyangga ikatan
dan spiral
c lantai Jembatan Beton
d tulangan atas
e tulangan bawah
f beton yang selalu basah
atau tidak berhubungan
dengan tanah
g tulangan utama
h sengkang dan ikatan spiral
50
50
50
50
50
50
30
20
50
50
30
20
21
1) Rumus Chezy
V = C radic R S
Dimana
V = kecepatan rerata (mdet)
R = jari-jari hidrolis (m)
S = kemiringan garis energi
C = factor tahananaliran (chezy factor)
2) Rumus Manning
V = 149n R23S12
Dimana
V = kecepatan aliran rerata (mdet)
R = jari-jari hidrolis (m)
S = kemiringan garis energi
n = koefisien kekasaran
Tabel 31 Harga koefisien Manning (n)
No Keterangan n
1 Besi tuang lapis 0014
2 Kaca 0010
3 Saluran beton 0013
22
4 Bata dilapisi mortar 0015
5 Pasangan batu di semen 0025
6 Saluran tanah bersih 0022
7 Saluran tanah biasa 0030
8 Saluran dengan dasar batu bertebing rumput 0040
9 Saluran pada galianbatucadas 0040
Sumber Hardiyatmo 2001
35 Struktur
351 Pembebanan
1 Beban Mati
Berat sendiri bahan konstruksi diperhitungkan sebagai beban di dalam
hitungan perencnaan berat jenis bahan konstruksi yang dipakai
2 Beban rencana
Besarnya beban rencana dapat disesuai dengan standar praktis teknis
yang berlaku demikian pul kombinasi pembebannya dapat
disesuaikan dengan fungsi cara dan penggunaannya Beberapa unsur
beban rencana antara lain adalah sebagai berikut
ndash Tekanan air (water pressure)
23
ndash distribusi muatan bergerak harus berpedoman pada Spesifikasi dan
Standar Indonesia untuk jalan dan jembatan tahun 1970
ndash Tekanan angkat (up-lift pressure) untuk struktur yang terendam
besarnya diambil 100
ndash Bila gaya gempa diperhitungkan maka koefisien yang dipakai
disesuaikan dengan yang ditetapkan dalam peraturan yang berlaku
352 Stabilitas
1) Struktur Penahan Tanah
Stabilitas struktur penahan tanah akan diperiksa keamanannya
terhadap kekuatan hancur geser dan guling Pada kondisi ldquosudden
draw-downrdquo besarnya beban disesuaikan dengan selisih tinggi
hidrostatik pada kedua sisinya Angka keamanan minimum besarnya
adalah 15 - 2
2) Stabilitas Lereng
Stabilitas kemiringan talud harus diperiksa terhadap ldquosliding circlerdquo
dengan angka keamanan minimum 15 - 2
353 Saluran Stabil (Stable Channels)
Perencanaan sungai yang stabil dapat dilakukan berdasarkan
beberapa teori hidrolika dan perilaku sedimen sungai yaitu antara lain
a Laceyrsquos Formula (Teori Laceyrsquos)
Laceys (1929) melakukan percobaan berdasarkan data lapangan
melakukan penelitian lebih kurang selama 2 (dua) tahun sejak tahun
24
1929 mendapatkan hubungan yang cukup baik untuk sungai berdasar
pasir berlandai kecil pada sungai besar
Merumuskan besarnya kecepatan U dalam (fts)
U = a1 Rh1
Dimana
a1 = 117
b1 = 05
Laceyrsquos selanjutnya memasukkan silt factor f dalam persamaan
sebagai berikut
Untuk saluran yang digali
U = 117
Dimana
R = radius hidraulik
f = silt factor
Laceyrsquosmemberikan dua rumus yaitu satu lagi serupa namun dengan
koefisien 117 diganti dengan 115 Tabel hasil penelitian laceyrsquos
sebagai berikut
Table 32 Values of Silt factor (f)
No Natural Soil Silt factor
1 Lower Mississipi Silt 0375
2 Standard Kennedy Silt 1000
25
3 Medium Sand 1310
4 Coarse Sand 144 ndash 156
5 Fine Gravel 2000
6 Large Pebbles and Course Gravel 4680
7 Small Boulders Shingle and Fine Gravel 6120
8 Medium Boulders Shingle and Fine Gravel 9750
9 Large Boulders Shingle and Fine Gravel 20900
10 Large Stone 38600
11 Massive Boulders 39600
Sumber Laceyrsquos RuudkiviA J1967
Laceyrsquos menyarankan hubungan nilai f n Manningrsquos dan ukuran
butir D50 ( satuan dalam inch ) sebagai berikut
n = 022 f 02
d50 = 2 atau f = 50 (229)
Untuk mendapatkan nilai f dapat dihitung apabila diketahui nilai dari
kekasaran manning n
Untuk diameter butiran dalam milimeter
26
f = 50
Dimana
n = kekasaran manning
D50 = diameter butiran rata ndash rata
f = silt factor
Berikut resume formula ndash formula lacey yang digunakan untuk
perhitungan penempang aliran yang stabil parameter yang berperan
penting adalah besarnya diameter partikel dan kecepatan aliran
1 U = 6 U = 0794 Q16 f 13
f = 50 f = 50
2 2
2 R = 07305 7 R = 04725 2
2 2
3 A = 38 2 8 A = 126 2
2
4 P = 38 9 P = Q 13
2
53
5 S = 000044 10 S = 000055 16
27
(228)
Rumus ndash rumus dari laceyrsquos (dalam feet unit ) dapat digunakan
untuk memeriksa dan merencanakan tampang saluran atau sungai yang
stabil Apabila persamaanndashpersamaan tersebut tidak dipenuhi maka
penampang sungai atau saluran disebut tidak stabil Dua kemungkinan
yang merupakan akibat ketidak stabilan sungai atau saluran disebut tidak
stabil yaitu tergerusnya material sungai atuu terjadi sedimentasi
Penelitian pada sungai yang diperlukan untuk memperoleh
parameter ndash parameter perhitungan adalah
a Pengukuran bentuk profil sungai
b Kelandaian rata ndash rata sungai
c Besarnya debit dominan sungai
d Penyelidikan material dasar dan tebing sungai
Ada beberapa hasil penelitian lain yang bertujuan agar tidak terjadi
scouring dan pengendapan pada tampang basah sungai diantaranya metode
tractive force theory dan regime theory Kesulitan dalam menetapkan
debit pada sungai dapat diatasi dengan memakai garis massa debit ( flow
28
duration curve ) yang dapat memperkirakan aliran yang dominan
sepanjang tahun
b The Regime Methodrsquos (Kennedyrsquos formula)
Persamaan dasar regime sungai dikembangkan di India oleh kennedy
Dia menyimpulkan bahwa kecepatan (V) berkaitan dengan kedalaman
air (dalam satuan feet second )Tiga persamaan regime saluran dapat
ditulis
Lebar permukaan air
W = K1Q12
Radius Hidroulik
R = K1Q13
Kelandaian Slope
S = K3Q-16
dengan
Q = dominan discahrge (cfs)
K123 = Koefisien yang tergantung dari ukuran bed material dan
angkutan sediment
c Simon Albertson
Dalam penelitiannya telah mengumpulkan data dari seluruh dunia
sehingga dapat mengkasifikasikan material dasar sungai sebagai
berikut
Sand bed and banks
29
Sand bed and cohesive banks
Coarse non ndash cohesive material ( gravel )
Imperial valley data like b but heavy silt load
P = 48 Q0512
For b ( sand and cohesive banks ) R = 048 Q0361
V = 108 R23 S13
R = 028 Q0361
For d ( coarse non ndash cohesive material )
V = 121 R23 S13 helliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphellip (232)
dengan
P = keliling basah (ft)
R = Radius hidraulik (ft) atau = AP
A = luas tampang basah (sg ft)
V = kecepatanaliran (fts)
Dengan diketahui debit (Q) partikel tebing dan dasar dari pasiran
maka bentuk dan ukuran tampang sungai yang stabil dapat ditentukan
354 Bahan Konstruksi
1 Pasangan Batu
Besarnya tegangan maksimum (σmax ) yang terjadi harus kurang atau
sama dengan tegangan ijin (σijin) sebagai berikut
- σ tekan = 8 kgcm2
- σ tarik harus lebih kecil dari 0 kgcm2
30
2) Beton
Klasifikasi beton yang dipakai adalah sebagai berikut
- K-275 Beton konstruksi
- K-275 Beton pelindung
- K-125 Lantai kerja
Sebelum dilaksanakan dilapangan beton harus diuji di laboratorium
sesuai dengan yang telah ditetapkan dalam Spesifikasi teknik
3) Besi Beton
Besi beton yang dipakai sesuai dengan spesifikasi besi beton bulat
polos standar Indonesia dengan ukuran yang tersedia di pasaran
4) Beton Pelindung
Tebal beton pelindung tulangan minimum adalah sesuai dengan yang
disyaratkan dalam Peraturan Beton Indonesia 1971 (PBI 1971)
dimana kutipannya dapat dilihat dalam tabel 44
Tabel 33 Tebal Minimum (dalam cm) Pelindung Beton
Bangunan (cor ditempat)Bangunan Air JembatanBangunan
lainnya
Bangunan Beton Permanen di
dalam tanah
Bangunan Beton ditempat
terbuka
50 35
31
a tulang utama
b tulangan penyangga ikatan
dan spiral
c lantai Jembatan Beton
d tulangan atas
e tulangan bawah
f beton yang selalu basah
atau tidak berhubungan
dengan tanah
g tulangan utama
h sengkang dan ikatan spiral
50
50
50
50
50
50
30
20
50
50
30
20
22
4 Bata dilapisi mortar 0015
5 Pasangan batu di semen 0025
6 Saluran tanah bersih 0022
7 Saluran tanah biasa 0030
8 Saluran dengan dasar batu bertebing rumput 0040
9 Saluran pada galianbatucadas 0040
Sumber Hardiyatmo 2001
35 Struktur
351 Pembebanan
1 Beban Mati
Berat sendiri bahan konstruksi diperhitungkan sebagai beban di dalam
hitungan perencnaan berat jenis bahan konstruksi yang dipakai
2 Beban rencana
Besarnya beban rencana dapat disesuai dengan standar praktis teknis
yang berlaku demikian pul kombinasi pembebannya dapat
disesuaikan dengan fungsi cara dan penggunaannya Beberapa unsur
beban rencana antara lain adalah sebagai berikut
ndash Tekanan air (water pressure)
23
ndash distribusi muatan bergerak harus berpedoman pada Spesifikasi dan
Standar Indonesia untuk jalan dan jembatan tahun 1970
ndash Tekanan angkat (up-lift pressure) untuk struktur yang terendam
besarnya diambil 100
ndash Bila gaya gempa diperhitungkan maka koefisien yang dipakai
disesuaikan dengan yang ditetapkan dalam peraturan yang berlaku
352 Stabilitas
1) Struktur Penahan Tanah
Stabilitas struktur penahan tanah akan diperiksa keamanannya
terhadap kekuatan hancur geser dan guling Pada kondisi ldquosudden
draw-downrdquo besarnya beban disesuaikan dengan selisih tinggi
hidrostatik pada kedua sisinya Angka keamanan minimum besarnya
adalah 15 - 2
2) Stabilitas Lereng
Stabilitas kemiringan talud harus diperiksa terhadap ldquosliding circlerdquo
dengan angka keamanan minimum 15 - 2
353 Saluran Stabil (Stable Channels)
Perencanaan sungai yang stabil dapat dilakukan berdasarkan
beberapa teori hidrolika dan perilaku sedimen sungai yaitu antara lain
a Laceyrsquos Formula (Teori Laceyrsquos)
Laceys (1929) melakukan percobaan berdasarkan data lapangan
melakukan penelitian lebih kurang selama 2 (dua) tahun sejak tahun
24
1929 mendapatkan hubungan yang cukup baik untuk sungai berdasar
pasir berlandai kecil pada sungai besar
Merumuskan besarnya kecepatan U dalam (fts)
U = a1 Rh1
Dimana
a1 = 117
b1 = 05
Laceyrsquos selanjutnya memasukkan silt factor f dalam persamaan
sebagai berikut
Untuk saluran yang digali
U = 117
Dimana
R = radius hidraulik
f = silt factor
Laceyrsquosmemberikan dua rumus yaitu satu lagi serupa namun dengan
koefisien 117 diganti dengan 115 Tabel hasil penelitian laceyrsquos
sebagai berikut
Table 32 Values of Silt factor (f)
No Natural Soil Silt factor
1 Lower Mississipi Silt 0375
2 Standard Kennedy Silt 1000
25
3 Medium Sand 1310
4 Coarse Sand 144 ndash 156
5 Fine Gravel 2000
6 Large Pebbles and Course Gravel 4680
7 Small Boulders Shingle and Fine Gravel 6120
8 Medium Boulders Shingle and Fine Gravel 9750
9 Large Boulders Shingle and Fine Gravel 20900
10 Large Stone 38600
11 Massive Boulders 39600
Sumber Laceyrsquos RuudkiviA J1967
Laceyrsquos menyarankan hubungan nilai f n Manningrsquos dan ukuran
butir D50 ( satuan dalam inch ) sebagai berikut
n = 022 f 02
d50 = 2 atau f = 50 (229)
Untuk mendapatkan nilai f dapat dihitung apabila diketahui nilai dari
kekasaran manning n
Untuk diameter butiran dalam milimeter
26
f = 50
Dimana
n = kekasaran manning
D50 = diameter butiran rata ndash rata
f = silt factor
Berikut resume formula ndash formula lacey yang digunakan untuk
perhitungan penempang aliran yang stabil parameter yang berperan
penting adalah besarnya diameter partikel dan kecepatan aliran
1 U = 6 U = 0794 Q16 f 13
f = 50 f = 50
2 2
2 R = 07305 7 R = 04725 2
2 2
3 A = 38 2 8 A = 126 2
2
4 P = 38 9 P = Q 13
2
53
5 S = 000044 10 S = 000055 16
27
(228)
Rumus ndash rumus dari laceyrsquos (dalam feet unit ) dapat digunakan
untuk memeriksa dan merencanakan tampang saluran atau sungai yang
stabil Apabila persamaanndashpersamaan tersebut tidak dipenuhi maka
penampang sungai atau saluran disebut tidak stabil Dua kemungkinan
yang merupakan akibat ketidak stabilan sungai atau saluran disebut tidak
stabil yaitu tergerusnya material sungai atuu terjadi sedimentasi
Penelitian pada sungai yang diperlukan untuk memperoleh
parameter ndash parameter perhitungan adalah
a Pengukuran bentuk profil sungai
b Kelandaian rata ndash rata sungai
c Besarnya debit dominan sungai
d Penyelidikan material dasar dan tebing sungai
Ada beberapa hasil penelitian lain yang bertujuan agar tidak terjadi
scouring dan pengendapan pada tampang basah sungai diantaranya metode
tractive force theory dan regime theory Kesulitan dalam menetapkan
debit pada sungai dapat diatasi dengan memakai garis massa debit ( flow
28
duration curve ) yang dapat memperkirakan aliran yang dominan
sepanjang tahun
b The Regime Methodrsquos (Kennedyrsquos formula)
Persamaan dasar regime sungai dikembangkan di India oleh kennedy
Dia menyimpulkan bahwa kecepatan (V) berkaitan dengan kedalaman
air (dalam satuan feet second )Tiga persamaan regime saluran dapat
ditulis
Lebar permukaan air
W = K1Q12
Radius Hidroulik
R = K1Q13
Kelandaian Slope
S = K3Q-16
dengan
Q = dominan discahrge (cfs)
K123 = Koefisien yang tergantung dari ukuran bed material dan
angkutan sediment
c Simon Albertson
Dalam penelitiannya telah mengumpulkan data dari seluruh dunia
sehingga dapat mengkasifikasikan material dasar sungai sebagai
berikut
Sand bed and banks
29
Sand bed and cohesive banks
Coarse non ndash cohesive material ( gravel )
Imperial valley data like b but heavy silt load
P = 48 Q0512
For b ( sand and cohesive banks ) R = 048 Q0361
V = 108 R23 S13
R = 028 Q0361
For d ( coarse non ndash cohesive material )
V = 121 R23 S13 helliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphellip (232)
dengan
P = keliling basah (ft)
R = Radius hidraulik (ft) atau = AP
A = luas tampang basah (sg ft)
V = kecepatanaliran (fts)
Dengan diketahui debit (Q) partikel tebing dan dasar dari pasiran
maka bentuk dan ukuran tampang sungai yang stabil dapat ditentukan
354 Bahan Konstruksi
1 Pasangan Batu
Besarnya tegangan maksimum (σmax ) yang terjadi harus kurang atau
sama dengan tegangan ijin (σijin) sebagai berikut
- σ tekan = 8 kgcm2
- σ tarik harus lebih kecil dari 0 kgcm2
30
2) Beton
Klasifikasi beton yang dipakai adalah sebagai berikut
- K-275 Beton konstruksi
- K-275 Beton pelindung
- K-125 Lantai kerja
Sebelum dilaksanakan dilapangan beton harus diuji di laboratorium
sesuai dengan yang telah ditetapkan dalam Spesifikasi teknik
3) Besi Beton
Besi beton yang dipakai sesuai dengan spesifikasi besi beton bulat
polos standar Indonesia dengan ukuran yang tersedia di pasaran
4) Beton Pelindung
Tebal beton pelindung tulangan minimum adalah sesuai dengan yang
disyaratkan dalam Peraturan Beton Indonesia 1971 (PBI 1971)
dimana kutipannya dapat dilihat dalam tabel 44
Tabel 33 Tebal Minimum (dalam cm) Pelindung Beton
Bangunan (cor ditempat)Bangunan Air JembatanBangunan
lainnya
Bangunan Beton Permanen di
dalam tanah
Bangunan Beton ditempat
terbuka
50 35
31
a tulang utama
b tulangan penyangga ikatan
dan spiral
c lantai Jembatan Beton
d tulangan atas
e tulangan bawah
f beton yang selalu basah
atau tidak berhubungan
dengan tanah
g tulangan utama
h sengkang dan ikatan spiral
50
50
50
50
50
50
30
20
50
50
30
20
23
ndash distribusi muatan bergerak harus berpedoman pada Spesifikasi dan
Standar Indonesia untuk jalan dan jembatan tahun 1970
ndash Tekanan angkat (up-lift pressure) untuk struktur yang terendam
besarnya diambil 100
ndash Bila gaya gempa diperhitungkan maka koefisien yang dipakai
disesuaikan dengan yang ditetapkan dalam peraturan yang berlaku
352 Stabilitas
1) Struktur Penahan Tanah
Stabilitas struktur penahan tanah akan diperiksa keamanannya
terhadap kekuatan hancur geser dan guling Pada kondisi ldquosudden
draw-downrdquo besarnya beban disesuaikan dengan selisih tinggi
hidrostatik pada kedua sisinya Angka keamanan minimum besarnya
adalah 15 - 2
2) Stabilitas Lereng
Stabilitas kemiringan talud harus diperiksa terhadap ldquosliding circlerdquo
dengan angka keamanan minimum 15 - 2
353 Saluran Stabil (Stable Channels)
Perencanaan sungai yang stabil dapat dilakukan berdasarkan
beberapa teori hidrolika dan perilaku sedimen sungai yaitu antara lain
a Laceyrsquos Formula (Teori Laceyrsquos)
Laceys (1929) melakukan percobaan berdasarkan data lapangan
melakukan penelitian lebih kurang selama 2 (dua) tahun sejak tahun
24
1929 mendapatkan hubungan yang cukup baik untuk sungai berdasar
pasir berlandai kecil pada sungai besar
Merumuskan besarnya kecepatan U dalam (fts)
U = a1 Rh1
Dimana
a1 = 117
b1 = 05
Laceyrsquos selanjutnya memasukkan silt factor f dalam persamaan
sebagai berikut
Untuk saluran yang digali
U = 117
Dimana
R = radius hidraulik
f = silt factor
Laceyrsquosmemberikan dua rumus yaitu satu lagi serupa namun dengan
koefisien 117 diganti dengan 115 Tabel hasil penelitian laceyrsquos
sebagai berikut
Table 32 Values of Silt factor (f)
No Natural Soil Silt factor
1 Lower Mississipi Silt 0375
2 Standard Kennedy Silt 1000
25
3 Medium Sand 1310
4 Coarse Sand 144 ndash 156
5 Fine Gravel 2000
6 Large Pebbles and Course Gravel 4680
7 Small Boulders Shingle and Fine Gravel 6120
8 Medium Boulders Shingle and Fine Gravel 9750
9 Large Boulders Shingle and Fine Gravel 20900
10 Large Stone 38600
11 Massive Boulders 39600
Sumber Laceyrsquos RuudkiviA J1967
Laceyrsquos menyarankan hubungan nilai f n Manningrsquos dan ukuran
butir D50 ( satuan dalam inch ) sebagai berikut
n = 022 f 02
d50 = 2 atau f = 50 (229)
Untuk mendapatkan nilai f dapat dihitung apabila diketahui nilai dari
kekasaran manning n
Untuk diameter butiran dalam milimeter
26
f = 50
Dimana
n = kekasaran manning
D50 = diameter butiran rata ndash rata
f = silt factor
Berikut resume formula ndash formula lacey yang digunakan untuk
perhitungan penempang aliran yang stabil parameter yang berperan
penting adalah besarnya diameter partikel dan kecepatan aliran
1 U = 6 U = 0794 Q16 f 13
f = 50 f = 50
2 2
2 R = 07305 7 R = 04725 2
2 2
3 A = 38 2 8 A = 126 2
2
4 P = 38 9 P = Q 13
2
53
5 S = 000044 10 S = 000055 16
27
(228)
Rumus ndash rumus dari laceyrsquos (dalam feet unit ) dapat digunakan
untuk memeriksa dan merencanakan tampang saluran atau sungai yang
stabil Apabila persamaanndashpersamaan tersebut tidak dipenuhi maka
penampang sungai atau saluran disebut tidak stabil Dua kemungkinan
yang merupakan akibat ketidak stabilan sungai atau saluran disebut tidak
stabil yaitu tergerusnya material sungai atuu terjadi sedimentasi
Penelitian pada sungai yang diperlukan untuk memperoleh
parameter ndash parameter perhitungan adalah
a Pengukuran bentuk profil sungai
b Kelandaian rata ndash rata sungai
c Besarnya debit dominan sungai
d Penyelidikan material dasar dan tebing sungai
Ada beberapa hasil penelitian lain yang bertujuan agar tidak terjadi
scouring dan pengendapan pada tampang basah sungai diantaranya metode
tractive force theory dan regime theory Kesulitan dalam menetapkan
debit pada sungai dapat diatasi dengan memakai garis massa debit ( flow
28
duration curve ) yang dapat memperkirakan aliran yang dominan
sepanjang tahun
b The Regime Methodrsquos (Kennedyrsquos formula)
Persamaan dasar regime sungai dikembangkan di India oleh kennedy
Dia menyimpulkan bahwa kecepatan (V) berkaitan dengan kedalaman
air (dalam satuan feet second )Tiga persamaan regime saluran dapat
ditulis
Lebar permukaan air
W = K1Q12
Radius Hidroulik
R = K1Q13
Kelandaian Slope
S = K3Q-16
dengan
Q = dominan discahrge (cfs)
K123 = Koefisien yang tergantung dari ukuran bed material dan
angkutan sediment
c Simon Albertson
Dalam penelitiannya telah mengumpulkan data dari seluruh dunia
sehingga dapat mengkasifikasikan material dasar sungai sebagai
berikut
Sand bed and banks
29
Sand bed and cohesive banks
Coarse non ndash cohesive material ( gravel )
Imperial valley data like b but heavy silt load
P = 48 Q0512
For b ( sand and cohesive banks ) R = 048 Q0361
V = 108 R23 S13
R = 028 Q0361
For d ( coarse non ndash cohesive material )
V = 121 R23 S13 helliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphellip (232)
dengan
P = keliling basah (ft)
R = Radius hidraulik (ft) atau = AP
A = luas tampang basah (sg ft)
V = kecepatanaliran (fts)
Dengan diketahui debit (Q) partikel tebing dan dasar dari pasiran
maka bentuk dan ukuran tampang sungai yang stabil dapat ditentukan
354 Bahan Konstruksi
1 Pasangan Batu
Besarnya tegangan maksimum (σmax ) yang terjadi harus kurang atau
sama dengan tegangan ijin (σijin) sebagai berikut
- σ tekan = 8 kgcm2
- σ tarik harus lebih kecil dari 0 kgcm2
30
2) Beton
Klasifikasi beton yang dipakai adalah sebagai berikut
- K-275 Beton konstruksi
- K-275 Beton pelindung
- K-125 Lantai kerja
Sebelum dilaksanakan dilapangan beton harus diuji di laboratorium
sesuai dengan yang telah ditetapkan dalam Spesifikasi teknik
3) Besi Beton
Besi beton yang dipakai sesuai dengan spesifikasi besi beton bulat
polos standar Indonesia dengan ukuran yang tersedia di pasaran
4) Beton Pelindung
Tebal beton pelindung tulangan minimum adalah sesuai dengan yang
disyaratkan dalam Peraturan Beton Indonesia 1971 (PBI 1971)
dimana kutipannya dapat dilihat dalam tabel 44
Tabel 33 Tebal Minimum (dalam cm) Pelindung Beton
Bangunan (cor ditempat)Bangunan Air JembatanBangunan
lainnya
Bangunan Beton Permanen di
dalam tanah
Bangunan Beton ditempat
terbuka
50 35
31
a tulang utama
b tulangan penyangga ikatan
dan spiral
c lantai Jembatan Beton
d tulangan atas
e tulangan bawah
f beton yang selalu basah
atau tidak berhubungan
dengan tanah
g tulangan utama
h sengkang dan ikatan spiral
50
50
50
50
50
50
30
20
50
50
30
20
24
1929 mendapatkan hubungan yang cukup baik untuk sungai berdasar
pasir berlandai kecil pada sungai besar
Merumuskan besarnya kecepatan U dalam (fts)
U = a1 Rh1
Dimana
a1 = 117
b1 = 05
Laceyrsquos selanjutnya memasukkan silt factor f dalam persamaan
sebagai berikut
Untuk saluran yang digali
U = 117
Dimana
R = radius hidraulik
f = silt factor
Laceyrsquosmemberikan dua rumus yaitu satu lagi serupa namun dengan
koefisien 117 diganti dengan 115 Tabel hasil penelitian laceyrsquos
sebagai berikut
Table 32 Values of Silt factor (f)
No Natural Soil Silt factor
1 Lower Mississipi Silt 0375
2 Standard Kennedy Silt 1000
25
3 Medium Sand 1310
4 Coarse Sand 144 ndash 156
5 Fine Gravel 2000
6 Large Pebbles and Course Gravel 4680
7 Small Boulders Shingle and Fine Gravel 6120
8 Medium Boulders Shingle and Fine Gravel 9750
9 Large Boulders Shingle and Fine Gravel 20900
10 Large Stone 38600
11 Massive Boulders 39600
Sumber Laceyrsquos RuudkiviA J1967
Laceyrsquos menyarankan hubungan nilai f n Manningrsquos dan ukuran
butir D50 ( satuan dalam inch ) sebagai berikut
n = 022 f 02
d50 = 2 atau f = 50 (229)
Untuk mendapatkan nilai f dapat dihitung apabila diketahui nilai dari
kekasaran manning n
Untuk diameter butiran dalam milimeter
26
f = 50
Dimana
n = kekasaran manning
D50 = diameter butiran rata ndash rata
f = silt factor
Berikut resume formula ndash formula lacey yang digunakan untuk
perhitungan penempang aliran yang stabil parameter yang berperan
penting adalah besarnya diameter partikel dan kecepatan aliran
1 U = 6 U = 0794 Q16 f 13
f = 50 f = 50
2 2
2 R = 07305 7 R = 04725 2
2 2
3 A = 38 2 8 A = 126 2
2
4 P = 38 9 P = Q 13
2
53
5 S = 000044 10 S = 000055 16
27
(228)
Rumus ndash rumus dari laceyrsquos (dalam feet unit ) dapat digunakan
untuk memeriksa dan merencanakan tampang saluran atau sungai yang
stabil Apabila persamaanndashpersamaan tersebut tidak dipenuhi maka
penampang sungai atau saluran disebut tidak stabil Dua kemungkinan
yang merupakan akibat ketidak stabilan sungai atau saluran disebut tidak
stabil yaitu tergerusnya material sungai atuu terjadi sedimentasi
Penelitian pada sungai yang diperlukan untuk memperoleh
parameter ndash parameter perhitungan adalah
a Pengukuran bentuk profil sungai
b Kelandaian rata ndash rata sungai
c Besarnya debit dominan sungai
d Penyelidikan material dasar dan tebing sungai
Ada beberapa hasil penelitian lain yang bertujuan agar tidak terjadi
scouring dan pengendapan pada tampang basah sungai diantaranya metode
tractive force theory dan regime theory Kesulitan dalam menetapkan
debit pada sungai dapat diatasi dengan memakai garis massa debit ( flow
28
duration curve ) yang dapat memperkirakan aliran yang dominan
sepanjang tahun
b The Regime Methodrsquos (Kennedyrsquos formula)
Persamaan dasar regime sungai dikembangkan di India oleh kennedy
Dia menyimpulkan bahwa kecepatan (V) berkaitan dengan kedalaman
air (dalam satuan feet second )Tiga persamaan regime saluran dapat
ditulis
Lebar permukaan air
W = K1Q12
Radius Hidroulik
R = K1Q13
Kelandaian Slope
S = K3Q-16
dengan
Q = dominan discahrge (cfs)
K123 = Koefisien yang tergantung dari ukuran bed material dan
angkutan sediment
c Simon Albertson
Dalam penelitiannya telah mengumpulkan data dari seluruh dunia
sehingga dapat mengkasifikasikan material dasar sungai sebagai
berikut
Sand bed and banks
29
Sand bed and cohesive banks
Coarse non ndash cohesive material ( gravel )
Imperial valley data like b but heavy silt load
P = 48 Q0512
For b ( sand and cohesive banks ) R = 048 Q0361
V = 108 R23 S13
R = 028 Q0361
For d ( coarse non ndash cohesive material )
V = 121 R23 S13 helliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphellip (232)
dengan
P = keliling basah (ft)
R = Radius hidraulik (ft) atau = AP
A = luas tampang basah (sg ft)
V = kecepatanaliran (fts)
Dengan diketahui debit (Q) partikel tebing dan dasar dari pasiran
maka bentuk dan ukuran tampang sungai yang stabil dapat ditentukan
354 Bahan Konstruksi
1 Pasangan Batu
Besarnya tegangan maksimum (σmax ) yang terjadi harus kurang atau
sama dengan tegangan ijin (σijin) sebagai berikut
- σ tekan = 8 kgcm2
- σ tarik harus lebih kecil dari 0 kgcm2
30
2) Beton
Klasifikasi beton yang dipakai adalah sebagai berikut
- K-275 Beton konstruksi
- K-275 Beton pelindung
- K-125 Lantai kerja
Sebelum dilaksanakan dilapangan beton harus diuji di laboratorium
sesuai dengan yang telah ditetapkan dalam Spesifikasi teknik
3) Besi Beton
Besi beton yang dipakai sesuai dengan spesifikasi besi beton bulat
polos standar Indonesia dengan ukuran yang tersedia di pasaran
4) Beton Pelindung
Tebal beton pelindung tulangan minimum adalah sesuai dengan yang
disyaratkan dalam Peraturan Beton Indonesia 1971 (PBI 1971)
dimana kutipannya dapat dilihat dalam tabel 44
Tabel 33 Tebal Minimum (dalam cm) Pelindung Beton
Bangunan (cor ditempat)Bangunan Air JembatanBangunan
lainnya
Bangunan Beton Permanen di
dalam tanah
Bangunan Beton ditempat
terbuka
50 35
31
a tulang utama
b tulangan penyangga ikatan
dan spiral
c lantai Jembatan Beton
d tulangan atas
e tulangan bawah
f beton yang selalu basah
atau tidak berhubungan
dengan tanah
g tulangan utama
h sengkang dan ikatan spiral
50
50
50
50
50
50
30
20
50
50
30
20
25
3 Medium Sand 1310
4 Coarse Sand 144 ndash 156
5 Fine Gravel 2000
6 Large Pebbles and Course Gravel 4680
7 Small Boulders Shingle and Fine Gravel 6120
8 Medium Boulders Shingle and Fine Gravel 9750
9 Large Boulders Shingle and Fine Gravel 20900
10 Large Stone 38600
11 Massive Boulders 39600
Sumber Laceyrsquos RuudkiviA J1967
Laceyrsquos menyarankan hubungan nilai f n Manningrsquos dan ukuran
butir D50 ( satuan dalam inch ) sebagai berikut
n = 022 f 02
d50 = 2 atau f = 50 (229)
Untuk mendapatkan nilai f dapat dihitung apabila diketahui nilai dari
kekasaran manning n
Untuk diameter butiran dalam milimeter
26
f = 50
Dimana
n = kekasaran manning
D50 = diameter butiran rata ndash rata
f = silt factor
Berikut resume formula ndash formula lacey yang digunakan untuk
perhitungan penempang aliran yang stabil parameter yang berperan
penting adalah besarnya diameter partikel dan kecepatan aliran
1 U = 6 U = 0794 Q16 f 13
f = 50 f = 50
2 2
2 R = 07305 7 R = 04725 2
2 2
3 A = 38 2 8 A = 126 2
2
4 P = 38 9 P = Q 13
2
53
5 S = 000044 10 S = 000055 16
27
(228)
Rumus ndash rumus dari laceyrsquos (dalam feet unit ) dapat digunakan
untuk memeriksa dan merencanakan tampang saluran atau sungai yang
stabil Apabila persamaanndashpersamaan tersebut tidak dipenuhi maka
penampang sungai atau saluran disebut tidak stabil Dua kemungkinan
yang merupakan akibat ketidak stabilan sungai atau saluran disebut tidak
stabil yaitu tergerusnya material sungai atuu terjadi sedimentasi
Penelitian pada sungai yang diperlukan untuk memperoleh
parameter ndash parameter perhitungan adalah
a Pengukuran bentuk profil sungai
b Kelandaian rata ndash rata sungai
c Besarnya debit dominan sungai
d Penyelidikan material dasar dan tebing sungai
Ada beberapa hasil penelitian lain yang bertujuan agar tidak terjadi
scouring dan pengendapan pada tampang basah sungai diantaranya metode
tractive force theory dan regime theory Kesulitan dalam menetapkan
debit pada sungai dapat diatasi dengan memakai garis massa debit ( flow
28
duration curve ) yang dapat memperkirakan aliran yang dominan
sepanjang tahun
b The Regime Methodrsquos (Kennedyrsquos formula)
Persamaan dasar regime sungai dikembangkan di India oleh kennedy
Dia menyimpulkan bahwa kecepatan (V) berkaitan dengan kedalaman
air (dalam satuan feet second )Tiga persamaan regime saluran dapat
ditulis
Lebar permukaan air
W = K1Q12
Radius Hidroulik
R = K1Q13
Kelandaian Slope
S = K3Q-16
dengan
Q = dominan discahrge (cfs)
K123 = Koefisien yang tergantung dari ukuran bed material dan
angkutan sediment
c Simon Albertson
Dalam penelitiannya telah mengumpulkan data dari seluruh dunia
sehingga dapat mengkasifikasikan material dasar sungai sebagai
berikut
Sand bed and banks
29
Sand bed and cohesive banks
Coarse non ndash cohesive material ( gravel )
Imperial valley data like b but heavy silt load
P = 48 Q0512
For b ( sand and cohesive banks ) R = 048 Q0361
V = 108 R23 S13
R = 028 Q0361
For d ( coarse non ndash cohesive material )
V = 121 R23 S13 helliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphellip (232)
dengan
P = keliling basah (ft)
R = Radius hidraulik (ft) atau = AP
A = luas tampang basah (sg ft)
V = kecepatanaliran (fts)
Dengan diketahui debit (Q) partikel tebing dan dasar dari pasiran
maka bentuk dan ukuran tampang sungai yang stabil dapat ditentukan
354 Bahan Konstruksi
1 Pasangan Batu
Besarnya tegangan maksimum (σmax ) yang terjadi harus kurang atau
sama dengan tegangan ijin (σijin) sebagai berikut
- σ tekan = 8 kgcm2
- σ tarik harus lebih kecil dari 0 kgcm2
30
2) Beton
Klasifikasi beton yang dipakai adalah sebagai berikut
- K-275 Beton konstruksi
- K-275 Beton pelindung
- K-125 Lantai kerja
Sebelum dilaksanakan dilapangan beton harus diuji di laboratorium
sesuai dengan yang telah ditetapkan dalam Spesifikasi teknik
3) Besi Beton
Besi beton yang dipakai sesuai dengan spesifikasi besi beton bulat
polos standar Indonesia dengan ukuran yang tersedia di pasaran
4) Beton Pelindung
Tebal beton pelindung tulangan minimum adalah sesuai dengan yang
disyaratkan dalam Peraturan Beton Indonesia 1971 (PBI 1971)
dimana kutipannya dapat dilihat dalam tabel 44
Tabel 33 Tebal Minimum (dalam cm) Pelindung Beton
Bangunan (cor ditempat)Bangunan Air JembatanBangunan
lainnya
Bangunan Beton Permanen di
dalam tanah
Bangunan Beton ditempat
terbuka
50 35
31
a tulang utama
b tulangan penyangga ikatan
dan spiral
c lantai Jembatan Beton
d tulangan atas
e tulangan bawah
f beton yang selalu basah
atau tidak berhubungan
dengan tanah
g tulangan utama
h sengkang dan ikatan spiral
50
50
50
50
50
50
30
20
50
50
30
20
26
f = 50
Dimana
n = kekasaran manning
D50 = diameter butiran rata ndash rata
f = silt factor
Berikut resume formula ndash formula lacey yang digunakan untuk
perhitungan penempang aliran yang stabil parameter yang berperan
penting adalah besarnya diameter partikel dan kecepatan aliran
1 U = 6 U = 0794 Q16 f 13
f = 50 f = 50
2 2
2 R = 07305 7 R = 04725 2
2 2
3 A = 38 2 8 A = 126 2
2
4 P = 38 9 P = Q 13
2
53
5 S = 000044 10 S = 000055 16
27
(228)
Rumus ndash rumus dari laceyrsquos (dalam feet unit ) dapat digunakan
untuk memeriksa dan merencanakan tampang saluran atau sungai yang
stabil Apabila persamaanndashpersamaan tersebut tidak dipenuhi maka
penampang sungai atau saluran disebut tidak stabil Dua kemungkinan
yang merupakan akibat ketidak stabilan sungai atau saluran disebut tidak
stabil yaitu tergerusnya material sungai atuu terjadi sedimentasi
Penelitian pada sungai yang diperlukan untuk memperoleh
parameter ndash parameter perhitungan adalah
a Pengukuran bentuk profil sungai
b Kelandaian rata ndash rata sungai
c Besarnya debit dominan sungai
d Penyelidikan material dasar dan tebing sungai
Ada beberapa hasil penelitian lain yang bertujuan agar tidak terjadi
scouring dan pengendapan pada tampang basah sungai diantaranya metode
tractive force theory dan regime theory Kesulitan dalam menetapkan
debit pada sungai dapat diatasi dengan memakai garis massa debit ( flow
28
duration curve ) yang dapat memperkirakan aliran yang dominan
sepanjang tahun
b The Regime Methodrsquos (Kennedyrsquos formula)
Persamaan dasar regime sungai dikembangkan di India oleh kennedy
Dia menyimpulkan bahwa kecepatan (V) berkaitan dengan kedalaman
air (dalam satuan feet second )Tiga persamaan regime saluran dapat
ditulis
Lebar permukaan air
W = K1Q12
Radius Hidroulik
R = K1Q13
Kelandaian Slope
S = K3Q-16
dengan
Q = dominan discahrge (cfs)
K123 = Koefisien yang tergantung dari ukuran bed material dan
angkutan sediment
c Simon Albertson
Dalam penelitiannya telah mengumpulkan data dari seluruh dunia
sehingga dapat mengkasifikasikan material dasar sungai sebagai
berikut
Sand bed and banks
29
Sand bed and cohesive banks
Coarse non ndash cohesive material ( gravel )
Imperial valley data like b but heavy silt load
P = 48 Q0512
For b ( sand and cohesive banks ) R = 048 Q0361
V = 108 R23 S13
R = 028 Q0361
For d ( coarse non ndash cohesive material )
V = 121 R23 S13 helliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphellip (232)
dengan
P = keliling basah (ft)
R = Radius hidraulik (ft) atau = AP
A = luas tampang basah (sg ft)
V = kecepatanaliran (fts)
Dengan diketahui debit (Q) partikel tebing dan dasar dari pasiran
maka bentuk dan ukuran tampang sungai yang stabil dapat ditentukan
354 Bahan Konstruksi
1 Pasangan Batu
Besarnya tegangan maksimum (σmax ) yang terjadi harus kurang atau
sama dengan tegangan ijin (σijin) sebagai berikut
- σ tekan = 8 kgcm2
- σ tarik harus lebih kecil dari 0 kgcm2
30
2) Beton
Klasifikasi beton yang dipakai adalah sebagai berikut
- K-275 Beton konstruksi
- K-275 Beton pelindung
- K-125 Lantai kerja
Sebelum dilaksanakan dilapangan beton harus diuji di laboratorium
sesuai dengan yang telah ditetapkan dalam Spesifikasi teknik
3) Besi Beton
Besi beton yang dipakai sesuai dengan spesifikasi besi beton bulat
polos standar Indonesia dengan ukuran yang tersedia di pasaran
4) Beton Pelindung
Tebal beton pelindung tulangan minimum adalah sesuai dengan yang
disyaratkan dalam Peraturan Beton Indonesia 1971 (PBI 1971)
dimana kutipannya dapat dilihat dalam tabel 44
Tabel 33 Tebal Minimum (dalam cm) Pelindung Beton
Bangunan (cor ditempat)Bangunan Air JembatanBangunan
lainnya
Bangunan Beton Permanen di
dalam tanah
Bangunan Beton ditempat
terbuka
50 35
31
a tulang utama
b tulangan penyangga ikatan
dan spiral
c lantai Jembatan Beton
d tulangan atas
e tulangan bawah
f beton yang selalu basah
atau tidak berhubungan
dengan tanah
g tulangan utama
h sengkang dan ikatan spiral
50
50
50
50
50
50
30
20
50
50
30
20
27
(228)
Rumus ndash rumus dari laceyrsquos (dalam feet unit ) dapat digunakan
untuk memeriksa dan merencanakan tampang saluran atau sungai yang
stabil Apabila persamaanndashpersamaan tersebut tidak dipenuhi maka
penampang sungai atau saluran disebut tidak stabil Dua kemungkinan
yang merupakan akibat ketidak stabilan sungai atau saluran disebut tidak
stabil yaitu tergerusnya material sungai atuu terjadi sedimentasi
Penelitian pada sungai yang diperlukan untuk memperoleh
parameter ndash parameter perhitungan adalah
a Pengukuran bentuk profil sungai
b Kelandaian rata ndash rata sungai
c Besarnya debit dominan sungai
d Penyelidikan material dasar dan tebing sungai
Ada beberapa hasil penelitian lain yang bertujuan agar tidak terjadi
scouring dan pengendapan pada tampang basah sungai diantaranya metode
tractive force theory dan regime theory Kesulitan dalam menetapkan
debit pada sungai dapat diatasi dengan memakai garis massa debit ( flow
28
duration curve ) yang dapat memperkirakan aliran yang dominan
sepanjang tahun
b The Regime Methodrsquos (Kennedyrsquos formula)
Persamaan dasar regime sungai dikembangkan di India oleh kennedy
Dia menyimpulkan bahwa kecepatan (V) berkaitan dengan kedalaman
air (dalam satuan feet second )Tiga persamaan regime saluran dapat
ditulis
Lebar permukaan air
W = K1Q12
Radius Hidroulik
R = K1Q13
Kelandaian Slope
S = K3Q-16
dengan
Q = dominan discahrge (cfs)
K123 = Koefisien yang tergantung dari ukuran bed material dan
angkutan sediment
c Simon Albertson
Dalam penelitiannya telah mengumpulkan data dari seluruh dunia
sehingga dapat mengkasifikasikan material dasar sungai sebagai
berikut
Sand bed and banks
29
Sand bed and cohesive banks
Coarse non ndash cohesive material ( gravel )
Imperial valley data like b but heavy silt load
P = 48 Q0512
For b ( sand and cohesive banks ) R = 048 Q0361
V = 108 R23 S13
R = 028 Q0361
For d ( coarse non ndash cohesive material )
V = 121 R23 S13 helliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphellip (232)
dengan
P = keliling basah (ft)
R = Radius hidraulik (ft) atau = AP
A = luas tampang basah (sg ft)
V = kecepatanaliran (fts)
Dengan diketahui debit (Q) partikel tebing dan dasar dari pasiran
maka bentuk dan ukuran tampang sungai yang stabil dapat ditentukan
354 Bahan Konstruksi
1 Pasangan Batu
Besarnya tegangan maksimum (σmax ) yang terjadi harus kurang atau
sama dengan tegangan ijin (σijin) sebagai berikut
- σ tekan = 8 kgcm2
- σ tarik harus lebih kecil dari 0 kgcm2
30
2) Beton
Klasifikasi beton yang dipakai adalah sebagai berikut
- K-275 Beton konstruksi
- K-275 Beton pelindung
- K-125 Lantai kerja
Sebelum dilaksanakan dilapangan beton harus diuji di laboratorium
sesuai dengan yang telah ditetapkan dalam Spesifikasi teknik
3) Besi Beton
Besi beton yang dipakai sesuai dengan spesifikasi besi beton bulat
polos standar Indonesia dengan ukuran yang tersedia di pasaran
4) Beton Pelindung
Tebal beton pelindung tulangan minimum adalah sesuai dengan yang
disyaratkan dalam Peraturan Beton Indonesia 1971 (PBI 1971)
dimana kutipannya dapat dilihat dalam tabel 44
Tabel 33 Tebal Minimum (dalam cm) Pelindung Beton
Bangunan (cor ditempat)Bangunan Air JembatanBangunan
lainnya
Bangunan Beton Permanen di
dalam tanah
Bangunan Beton ditempat
terbuka
50 35
31
a tulang utama
b tulangan penyangga ikatan
dan spiral
c lantai Jembatan Beton
d tulangan atas
e tulangan bawah
f beton yang selalu basah
atau tidak berhubungan
dengan tanah
g tulangan utama
h sengkang dan ikatan spiral
50
50
50
50
50
50
30
20
50
50
30
20
28
duration curve ) yang dapat memperkirakan aliran yang dominan
sepanjang tahun
b The Regime Methodrsquos (Kennedyrsquos formula)
Persamaan dasar regime sungai dikembangkan di India oleh kennedy
Dia menyimpulkan bahwa kecepatan (V) berkaitan dengan kedalaman
air (dalam satuan feet second )Tiga persamaan regime saluran dapat
ditulis
Lebar permukaan air
W = K1Q12
Radius Hidroulik
R = K1Q13
Kelandaian Slope
S = K3Q-16
dengan
Q = dominan discahrge (cfs)
K123 = Koefisien yang tergantung dari ukuran bed material dan
angkutan sediment
c Simon Albertson
Dalam penelitiannya telah mengumpulkan data dari seluruh dunia
sehingga dapat mengkasifikasikan material dasar sungai sebagai
berikut
Sand bed and banks
29
Sand bed and cohesive banks
Coarse non ndash cohesive material ( gravel )
Imperial valley data like b but heavy silt load
P = 48 Q0512
For b ( sand and cohesive banks ) R = 048 Q0361
V = 108 R23 S13
R = 028 Q0361
For d ( coarse non ndash cohesive material )
V = 121 R23 S13 helliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphellip (232)
dengan
P = keliling basah (ft)
R = Radius hidraulik (ft) atau = AP
A = luas tampang basah (sg ft)
V = kecepatanaliran (fts)
Dengan diketahui debit (Q) partikel tebing dan dasar dari pasiran
maka bentuk dan ukuran tampang sungai yang stabil dapat ditentukan
354 Bahan Konstruksi
1 Pasangan Batu
Besarnya tegangan maksimum (σmax ) yang terjadi harus kurang atau
sama dengan tegangan ijin (σijin) sebagai berikut
- σ tekan = 8 kgcm2
- σ tarik harus lebih kecil dari 0 kgcm2
30
2) Beton
Klasifikasi beton yang dipakai adalah sebagai berikut
- K-275 Beton konstruksi
- K-275 Beton pelindung
- K-125 Lantai kerja
Sebelum dilaksanakan dilapangan beton harus diuji di laboratorium
sesuai dengan yang telah ditetapkan dalam Spesifikasi teknik
3) Besi Beton
Besi beton yang dipakai sesuai dengan spesifikasi besi beton bulat
polos standar Indonesia dengan ukuran yang tersedia di pasaran
4) Beton Pelindung
Tebal beton pelindung tulangan minimum adalah sesuai dengan yang
disyaratkan dalam Peraturan Beton Indonesia 1971 (PBI 1971)
dimana kutipannya dapat dilihat dalam tabel 44
Tabel 33 Tebal Minimum (dalam cm) Pelindung Beton
Bangunan (cor ditempat)Bangunan Air JembatanBangunan
lainnya
Bangunan Beton Permanen di
dalam tanah
Bangunan Beton ditempat
terbuka
50 35
31
a tulang utama
b tulangan penyangga ikatan
dan spiral
c lantai Jembatan Beton
d tulangan atas
e tulangan bawah
f beton yang selalu basah
atau tidak berhubungan
dengan tanah
g tulangan utama
h sengkang dan ikatan spiral
50
50
50
50
50
50
30
20
50
50
30
20
29
Sand bed and cohesive banks
Coarse non ndash cohesive material ( gravel )
Imperial valley data like b but heavy silt load
P = 48 Q0512
For b ( sand and cohesive banks ) R = 048 Q0361
V = 108 R23 S13
R = 028 Q0361
For d ( coarse non ndash cohesive material )
V = 121 R23 S13 helliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphellip (232)
dengan
P = keliling basah (ft)
R = Radius hidraulik (ft) atau = AP
A = luas tampang basah (sg ft)
V = kecepatanaliran (fts)
Dengan diketahui debit (Q) partikel tebing dan dasar dari pasiran
maka bentuk dan ukuran tampang sungai yang stabil dapat ditentukan
354 Bahan Konstruksi
1 Pasangan Batu
Besarnya tegangan maksimum (σmax ) yang terjadi harus kurang atau
sama dengan tegangan ijin (σijin) sebagai berikut
- σ tekan = 8 kgcm2
- σ tarik harus lebih kecil dari 0 kgcm2
30
2) Beton
Klasifikasi beton yang dipakai adalah sebagai berikut
- K-275 Beton konstruksi
- K-275 Beton pelindung
- K-125 Lantai kerja
Sebelum dilaksanakan dilapangan beton harus diuji di laboratorium
sesuai dengan yang telah ditetapkan dalam Spesifikasi teknik
3) Besi Beton
Besi beton yang dipakai sesuai dengan spesifikasi besi beton bulat
polos standar Indonesia dengan ukuran yang tersedia di pasaran
4) Beton Pelindung
Tebal beton pelindung tulangan minimum adalah sesuai dengan yang
disyaratkan dalam Peraturan Beton Indonesia 1971 (PBI 1971)
dimana kutipannya dapat dilihat dalam tabel 44
Tabel 33 Tebal Minimum (dalam cm) Pelindung Beton
Bangunan (cor ditempat)Bangunan Air JembatanBangunan
lainnya
Bangunan Beton Permanen di
dalam tanah
Bangunan Beton ditempat
terbuka
50 35
31
a tulang utama
b tulangan penyangga ikatan
dan spiral
c lantai Jembatan Beton
d tulangan atas
e tulangan bawah
f beton yang selalu basah
atau tidak berhubungan
dengan tanah
g tulangan utama
h sengkang dan ikatan spiral
50
50
50
50
50
50
30
20
50
50
30
20
30
2) Beton
Klasifikasi beton yang dipakai adalah sebagai berikut
- K-275 Beton konstruksi
- K-275 Beton pelindung
- K-125 Lantai kerja
Sebelum dilaksanakan dilapangan beton harus diuji di laboratorium
sesuai dengan yang telah ditetapkan dalam Spesifikasi teknik
3) Besi Beton
Besi beton yang dipakai sesuai dengan spesifikasi besi beton bulat
polos standar Indonesia dengan ukuran yang tersedia di pasaran
4) Beton Pelindung
Tebal beton pelindung tulangan minimum adalah sesuai dengan yang
disyaratkan dalam Peraturan Beton Indonesia 1971 (PBI 1971)
dimana kutipannya dapat dilihat dalam tabel 44
Tabel 33 Tebal Minimum (dalam cm) Pelindung Beton
Bangunan (cor ditempat)Bangunan Air JembatanBangunan
lainnya
Bangunan Beton Permanen di
dalam tanah
Bangunan Beton ditempat
terbuka
50 35
31
a tulang utama
b tulangan penyangga ikatan
dan spiral
c lantai Jembatan Beton
d tulangan atas
e tulangan bawah
f beton yang selalu basah
atau tidak berhubungan
dengan tanah
g tulangan utama
h sengkang dan ikatan spiral
50
50
50
50
50
50
30
20
50
50
30
20
31
a tulang utama
b tulangan penyangga ikatan
dan spiral
c lantai Jembatan Beton
d tulangan atas
e tulangan bawah
f beton yang selalu basah
atau tidak berhubungan
dengan tanah
g tulangan utama
h sengkang dan ikatan spiral
50
50
50
50
50
50
30
20
50
50
30
20