bab iii prosedur penelitian a. metode...
TRANSCRIPT
41
Shella Abdillah Sunjaya, 2013 Pengaruh Kekuatan Otot Lengan Dan Fleksibilitas Sendi Panggul Terhadap Keberhasilan Teknik Gulung Pada Cabang Olahraga Gulat Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu| perpustakaan.upi.edu
BAB III
PROSEDUR PENELITIAN
A. Metode Penelitian
Pada dasarnya penelitian merupakan langkah tindak lanjut dari rasa
keingintahuan penulis dalam masalah ilmu pengetahuan. Dengan kata lain
penelitian merupakan kegiatan yang berorientasi mencari pemecahan suatu
permasalahan dengan benar.
Dalam setiap melakukan penelitian diperlukan suatu metode. Penggunaan
metode dalam penelitian disesuaikan dengan masalah serta tujuan penelitian
tersebut. Dalam hal ini metode penelitian sangat penting dalam pelaksanaan,
pengumpulan dan analisis data. Metode penelitian yang penulis gunakan dalam
penelitian ini adalah metode eksperimen. Tentang metode eksperimen dijelaskan
oleh Sugiyono (2010: 11) metode eksperimen adalah: “Metode penelitian yang
digunakan untuk mencari pengaruh treatment (perlakuan) tertentu.”
Metode eksperimen merupakan rangkaian kegiatan percobaan dengan
tujuan untuk menyelidiki suatu hal atau masalah sehingga diperoleh hasil. Jadi
dalam metode eksperimen harus ada faktor yang dicobakan, dalam hal ini faktor
yang dicobakan dan merupakan variabel bebas adalah kekuatan otot lengan dan
fleksibilitas sendi panggul sedangkan variabel terikatnya adalah keberhasilan
teknik gulung dari depan pada cabang olahraga gulat.
Dalam penelitian ini penulis ingin mengetahui pengaruh kekuatan otot
lengan dan fleksibilitas sendi panggul terhadap keberhasilan teknik gulung pada
cabang olahraga gulat.
B. Populasi dan Sampel
Untuk memperoleh data dalam penelitian ini diperlukan sumber data, dan
pada umumnya disebut populasi dan sampel penelitian. Berdasarkan kutipan
populasi adalah keseluruhan subjek penelitian Arikunto, (2010: 173). Maka
populasi dari penelitian ini adalah atlet gulat Jawa Barat.
42
Shella Abdillah Sunjaya, 2013 Pengaruh Kekuatan Otot Lengan Dan Fleksibilitas Sendi Panggul Terhadap Keberhasilan Teknik Gulung Pada Cabang Olahraga Gulat Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu| perpustakaan.upi.edu
Sedangkan tentang jumlah sampel penelitian, penulis menggunakan
purposive sampling. Menurut Sugiyono (2010: 124) purposive sampling yaitu:
“Pengambilan sampel dengan pertimbangan tertentu.” Artinya setiap unit/individu
yang diambil dari populasi dipilih dengan sengaja berdasarkan pertimbangan
tertentu. yaitu: 1) Atlet yang sering latihan; 2) Jumlah sampelnya banyak; 3)
Mengikuti latihan dengan sungguh-sungguh; 4) Mengikuti latihan sesuai dengan
program yang sudah diatur. Berdasarkan penjelasan tersebut peneliti mengambil
sampel atlet gulat Jawa Barat 14 orang.
C. Desain Penelitian
Untuk mempermudah langkah-langkah yang harus dilakukan dalam
suatu penelitian, diperlukan alur yang menjadi pegangan agar penelitian tidak
keluar dari ketentuan yang sudah ditetapkan sehingga tujuan atau hasil yang
diinginkan akan sesuai dengan harapan. Dalam penelitian ini penulis
menggunakan Pretest-Posttest Group Design. Seperti pola yang dijelaskan
oleh Arikunto (2010:78) sebagai berikut :
Di dalam desain ini observasi dilakukan sebanyak 2 kali yaitu
sebelum eksperimen dan sesudah eksperimen. Observasi yang dilakukan
sebelum eksperimen (O1) disebut pre-test, dan observasi sesudah eksperimen
(O2) disebut post-test. Desain penelitian dapat diliha pada Gambar 3.1
O1 X O2
Gambar 3.1
Desain Penelitian
(Sumber: Arikunto, 2010: 78)
Keterangan :
X = Perlakuan menggunakan bentuk latihan kekuatan otot lengan dan
fleksibilitas sendi panggul
O1 = Tes awal
O2 = Tes akhir
43
Shella Abdillah Sunjaya, 2013 Pengaruh Kekuatan Otot Lengan Dan Fleksibilitas Sendi Panggul Terhadap Keberhasilan Teknik Gulung Pada Cabang Olahraga Gulat Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu| perpustakaan.upi.edu
Adapun langkah-langkah penelitiannya penulis jelaskan dalam Gambar 3.2.
Gambar 3.2
Langkah-Langkah Penelitian
(Sumber: Arikunto, 2010: 23)
D. Instrumen Penelitian
Instrumen yang digunakan harus sesuai dengan pertanyaan penelitian.
Artinya instrumen yang digunakan harus dapat mengukur sesuatu yang ingin
diukur. Tentang hal tersebut oleh Nurhasan dan Cholil (2007: 6) dikatakan bahwa:
“Dengan alat ukur ini kita akan memperoleh data dari suatu objek tertentu,
sehingga kita dapat mengungkapkan tentang keadaan objek tersebut secara
objektif .”
Sesuai dengan konsep penelitian yaitu “Pengaruh kekuatan otot lengan
dan fleksibilitas sendi panggul terhadap keberhasilan teknik gulung pada cabang
olahraga gulat.” Maka penulis memakai instrumen push and pull hand
dynamometer untuk mengukur kekuatan lengan, lucky meter test untuk mengukur
SAMPEL
TES AWAL
TES AKHIR
PENGOLAHAN DAN ANALISIS DATA
KESIMPULAN
PERLAKUAN
POPULASI
44
Shella Abdillah Sunjaya, 2013 Pengaruh Kekuatan Otot Lengan Dan Fleksibilitas Sendi Panggul Terhadap Keberhasilan Teknik Gulung Pada Cabang Olahraga Gulat Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu| perpustakaan.upi.edu
fleksibilitas sendi panggul, dan hasil teknik gulung dari depan menggunakan
wasit, stop watch, dan video. Untuk lebih jelasnya penulis menguraikan di bawah
ini, sebagai berikut :
1. Alat ukur kekuatan otot lengan
Untuk mengetahui besarnya kekuatan otot lengan maka digunakan alat
ukur yang dinamakan hand dynamometer. Untuk lebih jelasnya sebagai berikut:
a. Tujuan : Mengukur komponen kekuatan otot Lengan
b. Alat : Alat pengukur dynamometer dan alat tulis.
c. Pelaksanaan : Orang coba memegang alat (push and pull hand
dynamometer), berusaha menekan dan menarik alat
dengan kedua tangan bersamaa, kemudian alat
tersebut akan menunjukan berapa besarnya
kemampuan lengan untuk menekan dan mendorong
alat tersebut. Masing-masing diberi tiga kali
kesempatan.
d. Penilaian : Kemampuan daya tarik dan daya dorong yang
dilakukan oleh orang tersebut dari dua kali
kesempatan.
2. Alat ukur fleksibilitas sendi panggul
Tes untuk mengetahui fleksibilitas sendi panggul diberikan tiga kali
kesempatan pada masing-masing orang untuk mengetahui fleksibilitas sendi
panggul sesuai dengan arah teknik gulungan. Maka penulis menggunakan alat
ukur (lucky meter). Alat ukur ini mempunyai reliabilitas tes 0,88 dan validitas tes
0,77. Untuk lebih jelasnya akan di jelaskan di bawah ini :
a. Tujuan : Mengukur komponen Fleksibilitas sendi panggul.
b. Alat : Alat pengukur lucky meter, meja datar, alat tulis dan
formulir
c. Pelaksanaan : 1. Orang coba berdiri membelakangi meja datar
yang tersimpan alat lucky meter, secara sejajar
45
Shella Abdillah Sunjaya, 2013 Pengaruh Kekuatan Otot Lengan Dan Fleksibilitas Sendi Panggul Terhadap Keberhasilan Teknik Gulung Pada Cabang Olahraga Gulat Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu| perpustakaan.upi.edu
dengan meja dan alat tersebut. Pasang sabuk dan
bersiap untuk melakukan putaran pinggang.
2. Putar pinggang ke kiri dan kekanan semaksimal
mungkin dengan kedua kaki tetap tidak bergerak,
kemudian lihat titik jangkauan pinggang pada alat
lucky meter.
3. Orang coba diberi dua kali kesempatan.
d. Penilaian : Data yang diambil dari orang coba sebagai data
penelitian dari 2 kali kesempatan adalah hasil putaran
terjauh dari fleksibilitas sendi panggul baik arah ke
kiri maupun ke kanan dengan menggunkan alat lucky
meter, jarak dicatat dalam satuan (cm).
3. Alat ukur teknik gulung dari depan
Tes untuk mengetahui hasil teknik gulung dari depan menggunakan
juri/wasit. Adapun pelaksanaan tes kemampuan teknik gulung dari depan sebagai
berikut :
a. Tujuan : Mengukur teknik gulung dari depan
b. Alat : Matras, peluit, video, stop watch dan alat tulis
c. Pelaksanaan
d. Penilaian
:
:
Pegulat melakukan teknik gulung dari depan dinilai
dari kesempurnaan gerakan dengan menggunakan
juri,dan wasit.
Jika gerakan gulung dari depan sempurna maka skor
yang diperoleh adalah 2 poin. Dalam melakukan
teknik gulung dari depan, setiap naracoba diberi
kesempatan masing-masing dua kali percobaan.
4. Pengumpulan data diperoleh dari :
a. Tes awal.
b. Tes akhir.
5. Alat dan perlengkapan :
a. Stop watch
46
Shella Abdillah Sunjaya, 2013 Pengaruh Kekuatan Otot Lengan Dan Fleksibilitas Sendi Panggul Terhadap Keberhasilan Teknik Gulung Pada Cabang Olahraga Gulat Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu| perpustakaan.upi.edu
b. Matras
c. Perlengkapan alat tulis
d. Naracoba dan tester
e. Kamera.
f. Peluit
6. Pelaksanaan tes :
a. Untuk tes awal. Dicari kekuatan otot lengan dan fleksibilitas terlebih
dahulu pada sampel,dengan menggunakan alat push and pull hand
dynamometer dan lucky meter. Selanjutnya melakukan tes gulung dari
depan dengan cara setiap sampel berpasangan yang telah ditentukan sesuai
dengan berat badan yang seimbang berada pada tugasnya masing-masing
yaitu sampel bertahan dan sampel yang melakukan teknik gulung dari
depan, dilakukan secara sempurna dengan aba-aba peluit. Keberhasilan
teknik gulung dari depan dihitung saat sampel terbanting dengan sempurna.
Sebagai parameter keberhasilan teknik gulung dari depan penilaian
menggunakan wasit.
b. Setelah dilakukan treatment sampel selanjutnya dilakukan tes akhir untuk
kekuatan otot lengan dan fleksibilitas sendi panggul dan tes teknik gulung
dari depan dengan tata cara melakukan tes akhir tidak jauh beda dengan tes
awal. sampel diberi dua kali kesempatan.
E. Pelaksanaan Latihan
Untuk mendapatkan data yang baik dalam penelitian ini, perlu adanya
perencanaan latihan atau program latihan yang menunjang pada keberhasilan
tujuan latihan tersebut. Dalam pelaksanaan penelitian ini, sampel diberikan bentuk
latihan kekuatan otot lengan dengan menggunakan program weight trainning dan
latihan fleksibilitas sendi panggul.
Untuk mendapatkan hasil atau perkembangan yang positif terhadap
kondisi fisik, teknik dan mental diperlukan proses latihan dalam jangka waktu
tertentu. Dalam penelitian ini penulis membuat jadwal sebanyak 2 kali seminggu
sebanyak 16 kali. Menurut Ellington Darden yang dikutip oleh Harsono
47
Shella Abdillah Sunjaya, 2013 Pengaruh Kekuatan Otot Lengan Dan Fleksibilitas Sendi Panggul Terhadap Keberhasilan Teknik Gulung Pada Cabang Olahraga Gulat Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu| perpustakaan.upi.edu
(1988:194) menjelaskan bahwa: “Penelitian menunjukan bahwa istirahat yang
dianjurkan sedikitnya adalah 48 jam dan tidak lebih dari 96 jam.”
Dari pendapat di atas dapat disimpulkan bahwa latihan yang diberikan
sebaiknya dilakukan sebanyak 2 kali dalam seminggu. Hal ini betujuan untuk
membantu para pemain dalam mempertahankan dan meningkatkan komponen
kondisi fisik, teknik dan mental. Dalam penelitian ini penulis melaksanakan
latihan selama 8 minggu dengan 16 kali pertemuan dan dua kali pertemuan
perminggunya yaitu hari senin dan kamis. Dalam penelitian ini penulis melakukan
latihan dua kali seminggu, yaitu :
1. Senin, pukul 16.00 – 18.00 WIB di GOR gulat Pajajaran Bandung.
2. Kamis, pukul 16.00 – 18.00 WIB di GOR gulat Pajajaran Bandung
Pelaksanaan latihan adalah sebagai berikut :
a. Pendahuluan
Sebelum dimulai latihan, penulis memberikan penjelasan tentang tujuan
latihan kondisi fisik, khususnya untuk peningkatan kekuatan otot lengan dan
fleksibilitas panggul yang berpengaruh pada keberhasilan teknik gulung dari
depan.
b. Pemanasan
Sebelum pelaksanaan latihan inti dimulai, terlebih dahulu diberikan latihan
pemanasan agar pada saat melakukan latihan inti tidak terjadi cedera. Sampel
melakukan pemanasan dengan peregangan statis kemudian melakukan peregangan
dinamis yang bertujuan untuk memperbaiki kelentukan agar mengurangi
kemungkinan cedera pada saat latihan, seperti yang dikatakan Harsono (1988:
163): “Perbaikan dalam kelentukan akan dapat: mengurangi kemungkinan
terjadinya cedera pada otot dan sendi, membantu dalam mengembangkan
kecepatan, koordinasi dan kelincahan, membantu memperkembang prestasi,
menghemat pengeluaran tenaga dan membantu memperbaiki sikap tubuh.”
Pemanasan dilaksanakan kurang lebih selama sepuluh menit.
c. Latihan inti
Pada latihan inti ini sampel melakukan latihan kekuatan otot lengan dan
fleksibilitas sendi panggul. Sampel melaksanakan latihan sesuai dengan program
48
Shella Abdillah Sunjaya, 2013 Pengaruh Kekuatan Otot Lengan Dan Fleksibilitas Sendi Panggul Terhadap Keberhasilan Teknik Gulung Pada Cabang Olahraga Gulat Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu| perpustakaan.upi.edu
latihan yang telah penulis lampirkan. Mengenai cara pemberian volume dan
pembebanan untuk kedua bentuk latihan tersebut, penulis memperhatikan prinsip-
prinsip latihan untuk kekuatan, yaitu:
a) Penulis menekankan pada penggunaan metode set, dengan dilakukan secara
repetisi atau pengulangan. Latihan diselingi istirahat antar set berdasarkan
parameter kekuatan.
b) Beratnya beban adalah berat masing-masing naracoba yang telah dihitung
berdasarkan tes awal.
c) Usaha yang dilakukan harus maksimal, sesuai dengan program latihan yang
telah ditetapkan.
d) Pembebanan latihan menggunakan system step type approach atau system
tangga, yaitu minggu pertama sampai ketiga beban ditambah sesuai dengan
kemampuan naracoba, pada minggu keempat beban diturunkan sehingga sama
dengan minggu kedua. Hal ini sesuai dengan yang dijelaskan oleh Harsono
(1988: 105) berikut :
Beban latihan pada tiga tangga (cycle) pertama ditingkatkan secara
bertahap. Pada cycle ke empat beban diturunkan (ini adalah yang disebut
unloading phase), yang maksudnya adalah untuk melakukan regenerasi. Maksud
regenerasi adalah agar atlet dapat mengumpulkan tenaga atau mengakumulasi
cadangan-cadangan fisiologis dan psikologis untuk persiapan beban latihan yang
lebih berat lagi di tangga-tangga ke lima dan enam.
Selanjutnya tentang cycle Harsono (1988: 106) menjelaskan kembali
sebagai berikut : “Setiap tangga disebut mikro-cycle. Sedangkan jumlah setiap
tiga tangga disebut makro cycle.” Dari kedua pernyataan di atas, penulis
mengambil kesimpulan bahwa lamanya waktu untuk setiap tangga dalam
penelitian ini adalah satu minggu. Dalam hal ini penulis berpegang pada pendapat
(Harre: 1982) yang dikutip Harsono (1998: 106) mengatakan : “Macro-cycle
adalah suatu siklus latihan jangka panjang yang bisa memakan waktu enam bulan,
satu tahun, sampai beberapa tahun; meso-cycle lamanya antara tiga sampai enam
minggu; dan micro-cycle kurang dari tiga minggu, bisa satu atau dua minggu.”
49
Shella Abdillah Sunjaya, 2013 Pengaruh Kekuatan Otot Lengan Dan Fleksibilitas Sendi Panggul Terhadap Keberhasilan Teknik Gulung Pada Cabang Olahraga Gulat Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu| perpustakaan.upi.edu
d. Pendinginan
Setelah selesai melaksanakan latihan inti, sampel diinstruksikan untuk
melakukan pendinginan yaitu dengan melemaskan otot-otot. Pada pendinginan
dilakukan dengan gerakan pasif atau PNF (Proprioceptif Neuromuscular
Facilitation).
F. Prosedur Pengolahan Data
Data yang didapat dari hasil tes awal dan akhir masih merupakan data
mentah sehingga diperlukan pengolahan data untuk membakukannya. Data-data
yang telah dibakukan dapat diolah dan dianalisis untuk menghasilkan suatu
pengaruh yang berarti melalui data-data tersebut. Pengolahan data dilakukan
dengan menggunakan metode statistika yang diambil dari buku “Statistika”
karangan Nurhasan (2007), kemudian penulis menggunakan buku karangan
Suharsimi arikunto (2010) sebagai panduan.
Pengolahan data pada tahap ini tujuannya adalah untuk mengetahui
pengaruh dari variabel bebas yaitu (kekutan otot lengan, fleksibilitas sendi
panggul). Terhadap variabel terkait yaitu (keberhasilan teknik gulung). Setelah
data tes awal dan tes akhir terkumpul, langkah selanjutnya adalah mengolah dan
menganalisis data tersebut secara statistik dengan menggunakan uji Langkah-
langkah pengolahan data tersebut, ditempuh dengan prosedur sebagai berikut:
1. Menghitung skor rata-rata dari setiap kelompok sampel, dengan menggunakan
pendekatan Nurhasan (2007:
4):
Keterangan :
X = Nilai rata-rata yang dicari
X = Skor yang didapat
n = Jumlah orang/peristiwa/responden
n
XX
50
Shella Abdillah Sunjaya, 2013 Pengaruh Kekuatan Otot Lengan Dan Fleksibilitas Sendi Panggul Terhadap Keberhasilan Teknik Gulung Pada Cabang Olahraga Gulat Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu| perpustakaan.upi.edu
∑ = Menyatakan jumlah
2. Menghitung simpangan baku, dengan pendekatan Nurhasan (2007: 10):
1
2
n
XXS
Keterangan :
S = Nilai simpangan baku yang dicari
N = Jumlah orang
2
XX = Jumlah dari nilai rata-rata dikurangi skor yang dikuadratkan
3. Menguji homogenitas, pendekatan yang digunakan menurut Nurhasan (2007:
49) adalah sebagai berikut:
Variansi terbesar
F =
Variansi terkecil
Kriteria pengujian adalah : terima hipotesis jika F-hitung lebih kecil dari
F-tabel distribusi dengan derajat kebebasan = (V1,V2) dengan taraf nyata (
)=0,05. Kedua kelompok dikatakan homogen apabila F hitung < F tabel , dan
kedua kelompok dikatakan heterogen apabila F hitung > F tabel .
4. Menguji normalitas data dengan menggunakan uji kenormalan Lilliefors.
Prosedur yang digunakan menurut Nurhasan (2007:38-39) adalah:
a. Hitung nillai rata-rata X dan simpangan baku (S).
b. Hitung nilai Zi masing-masing skor yang didapat dengan pendekatan :
S
XXZi
c. Tentukan luas daerah dengan bantuan tabel F (nilai-nilai Z). Jika nilai Zi
nya negatif, maka ketentuannya (0,5 – hasil tabel Zi) dan jika nilai Z nya
positif, maka dalam menentukan F (Zi) adalah (0,5 + hasil tabel Zi).
51
Shella Abdillah Sunjaya, 2013 Pengaruh Kekuatan Otot Lengan Dan Fleksibilitas Sendi Panggul Terhadap Keberhasilan Teknik Gulung Pada Cabang Olahraga Gulat Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu| perpustakaan.upi.edu
d. Selanjutnya dihitung proporsi S (Zi) dengan pendekatan urutan skor dibagi
jumlah keseluruhan.
n
UruZiS
tan
e. Menghitung selisih F (Zi) –S (Zi) kemudian tentukan harga mutlaknya.
f. Hasil selisih tersebut ambil harga yang terbesar (Lo).
g. Untuk menolak atau menerima hipotesis, kita bandingkan Lo dengan nilai
kritis L yang diambil dari daftar untuk taraf nyata yang dipilih. Kriteria
penerimaan atau penolakan hipotesisnya adalah: hipotesis diterima apabila
Lo < L tabel dan hipotesis ditolak apabila Lo > L tabel.
5. Uji signifikansi perbedaan dua rata-rata satu pihak
Uji t Rumus :
21
21
11
nnS
XXt
Dimana :
2
11
21
2
22
2
11
nn
SnSnS
Kriteria penolakan dan penerimaan hipotesis
Terima hipotesis jika thitung t - 0,05
Tolak hipotesis jika thitung t1 - 0,05
Batas kritis penolakan dan penerimaan Hipotesis
Dk = n1 + n2 – 2 1 -
= 7+ 7 – 2 1- (0,05)
= 12 = 0,95
52
Shella Abdillah Sunjaya, 2013 Pengaruh Kekuatan Otot Lengan Dan Fleksibilitas Sendi Panggul Terhadap Keberhasilan Teknik Gulung Pada Cabang Olahraga Gulat Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu| perpustakaan.upi.edu
G. Hipotesis Statistik
Untuk menguji hipotesis nol (Ho), hipotesis statistic digunakan sebagai
berikut :
: Tidak terdapat pengaruh yang positif antara kekuatan otot
lengan dengan kemampuan teknik gulung dari depan pada
cabang olahraga gulat.
:Terdapat pengaruh yang positif antara kekuatan otot lengan
dengan kemampuan teknik gulung dari depan pada cabang
olahraga gulat.
:Tidak terdapat pengaruh yang positif antara fleksibilitas sendi
panggul dengan kemampuan teknik gulung dari depan pada
cabang olahraga gulat.
: Terdapat pengaruh yang positif antara fleksibilitas sendi
panggul dengan kemampuan teknik gulung dari depan pada
cabang olahraga gulat.
: Tidak terdapat pengaruh yang positif antara kekuatan otot
lengan dan fleksibilitas sendi panggul terhadap keberhasilan
teknik gulung dari depan pada cabang olahraga gulat.
: Terdapat pengaruh yang positif antara kekuatan otot lengan
dan fleksibilitas sendi panggul terhadap keberhasilan teknik
gulung dari depan pada cabang olahraga gulat.