bab iii prosedur penelitian a. metode...

12
41 Shella Abdillah Sunjaya, 2013 Pengaruh Kekuatan Otot Lengan Dan Fleksibilitas Sendi Panggul Terhadap Keberhasilan Teknik Gulung Pada Cabang Olahraga Gulat Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu| perpustakaan.upi.edu BAB III PROSEDUR PENELITIAN A. Metode Penelitian Pada dasarnya penelitian merupakan langkah tindak lanjut dari rasa keingintahuan penulis dalam masalah ilmu pengetahuan. Dengan kata lain penelitian merupakan kegiatan yang berorientasi mencari pemecahan suatu permasalahan dengan benar. Dalam setiap melakukan penelitian diperlukan suatu metode. Penggunaan metode dalam penelitian disesuaikan dengan masalah serta tujuan penelitian tersebut. Dalam hal ini metode penelitian sangat penting dalam pelaksanaan, pengumpulan dan analisis data. Metode penelitian yang penulis gunakan dalam penelitian ini adalah metode eksperimen. Tentang metode eksperimen dijelaskan oleh Sugiyono (2010: 11) metode eksperimen adalah: “Metode penelitian yang digunakan untuk mencari pengaruh treatment (perlakuan) tertentu.” Metode eksperimen merupakan rangkaian kegiatan percobaan dengan tujuan untuk menyelidiki suatu hal atau masalah sehingga diperoleh hasil. Jadi dalam metode eksperimen harus ada faktor yang dicobakan, dalam hal ini faktor yang dicobakan dan merupakan variabel bebas adalah kekuatan otot lengan dan fleksibilitas sendi panggul sedangkan variabel terikatnya adalah keberhasilan teknik gulung dari depan pada cabang olahraga gulat. Dalam penelitian ini penulis ingin mengetahui pengaruh kekuatan otot lengan dan fleksibilitas sendi panggul terhadap keberhasilan teknik gulung pada cabang olahraga gulat. B. Populasi dan Sampel Untuk memperoleh data dalam penelitian ini diperlukan sumber data, dan pada umumnya disebut populasi dan sampel penelitian. Berdasarkan kutipan populasi adalah keseluruhan subjek penelitian Arikunto, (2010: 173). Maka populasi dari penelitian ini adalah atlet gulat Jawa Barat.

Upload: truongdan

Post on 23-Mar-2019

219 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Page 1: BAB III PROSEDUR PENELITIAN A. Metode Penelitianrepository.upi.edu/2599/6/S_KOR_0800693_Chapter3.pdf · juri,dan wasit. Jika gerakan gulung dari depan sempurna maka skor yang diperoleh

41

Shella Abdillah Sunjaya, 2013 Pengaruh Kekuatan Otot Lengan Dan Fleksibilitas Sendi Panggul Terhadap Keberhasilan Teknik Gulung Pada Cabang Olahraga Gulat Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu| perpustakaan.upi.edu

BAB III

PROSEDUR PENELITIAN

A. Metode Penelitian

Pada dasarnya penelitian merupakan langkah tindak lanjut dari rasa

keingintahuan penulis dalam masalah ilmu pengetahuan. Dengan kata lain

penelitian merupakan kegiatan yang berorientasi mencari pemecahan suatu

permasalahan dengan benar.

Dalam setiap melakukan penelitian diperlukan suatu metode. Penggunaan

metode dalam penelitian disesuaikan dengan masalah serta tujuan penelitian

tersebut. Dalam hal ini metode penelitian sangat penting dalam pelaksanaan,

pengumpulan dan analisis data. Metode penelitian yang penulis gunakan dalam

penelitian ini adalah metode eksperimen. Tentang metode eksperimen dijelaskan

oleh Sugiyono (2010: 11) metode eksperimen adalah: “Metode penelitian yang

digunakan untuk mencari pengaruh treatment (perlakuan) tertentu.”

Metode eksperimen merupakan rangkaian kegiatan percobaan dengan

tujuan untuk menyelidiki suatu hal atau masalah sehingga diperoleh hasil. Jadi

dalam metode eksperimen harus ada faktor yang dicobakan, dalam hal ini faktor

yang dicobakan dan merupakan variabel bebas adalah kekuatan otot lengan dan

fleksibilitas sendi panggul sedangkan variabel terikatnya adalah keberhasilan

teknik gulung dari depan pada cabang olahraga gulat.

Dalam penelitian ini penulis ingin mengetahui pengaruh kekuatan otot

lengan dan fleksibilitas sendi panggul terhadap keberhasilan teknik gulung pada

cabang olahraga gulat.

B. Populasi dan Sampel

Untuk memperoleh data dalam penelitian ini diperlukan sumber data, dan

pada umumnya disebut populasi dan sampel penelitian. Berdasarkan kutipan

populasi adalah keseluruhan subjek penelitian Arikunto, (2010: 173). Maka

populasi dari penelitian ini adalah atlet gulat Jawa Barat.

Page 2: BAB III PROSEDUR PENELITIAN A. Metode Penelitianrepository.upi.edu/2599/6/S_KOR_0800693_Chapter3.pdf · juri,dan wasit. Jika gerakan gulung dari depan sempurna maka skor yang diperoleh

42

Shella Abdillah Sunjaya, 2013 Pengaruh Kekuatan Otot Lengan Dan Fleksibilitas Sendi Panggul Terhadap Keberhasilan Teknik Gulung Pada Cabang Olahraga Gulat Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu| perpustakaan.upi.edu

Sedangkan tentang jumlah sampel penelitian, penulis menggunakan

purposive sampling. Menurut Sugiyono (2010: 124) purposive sampling yaitu:

“Pengambilan sampel dengan pertimbangan tertentu.” Artinya setiap unit/individu

yang diambil dari populasi dipilih dengan sengaja berdasarkan pertimbangan

tertentu. yaitu: 1) Atlet yang sering latihan; 2) Jumlah sampelnya banyak; 3)

Mengikuti latihan dengan sungguh-sungguh; 4) Mengikuti latihan sesuai dengan

program yang sudah diatur. Berdasarkan penjelasan tersebut peneliti mengambil

sampel atlet gulat Jawa Barat 14 orang.

C. Desain Penelitian

Untuk mempermudah langkah-langkah yang harus dilakukan dalam

suatu penelitian, diperlukan alur yang menjadi pegangan agar penelitian tidak

keluar dari ketentuan yang sudah ditetapkan sehingga tujuan atau hasil yang

diinginkan akan sesuai dengan harapan. Dalam penelitian ini penulis

menggunakan Pretest-Posttest Group Design. Seperti pola yang dijelaskan

oleh Arikunto (2010:78) sebagai berikut :

Di dalam desain ini observasi dilakukan sebanyak 2 kali yaitu

sebelum eksperimen dan sesudah eksperimen. Observasi yang dilakukan

sebelum eksperimen (O1) disebut pre-test, dan observasi sesudah eksperimen

(O2) disebut post-test. Desain penelitian dapat diliha pada Gambar 3.1

O1 X O2

Gambar 3.1

Desain Penelitian

(Sumber: Arikunto, 2010: 78)

Keterangan :

X = Perlakuan menggunakan bentuk latihan kekuatan otot lengan dan

fleksibilitas sendi panggul

O1 = Tes awal

O2 = Tes akhir

Page 3: BAB III PROSEDUR PENELITIAN A. Metode Penelitianrepository.upi.edu/2599/6/S_KOR_0800693_Chapter3.pdf · juri,dan wasit. Jika gerakan gulung dari depan sempurna maka skor yang diperoleh

43

Shella Abdillah Sunjaya, 2013 Pengaruh Kekuatan Otot Lengan Dan Fleksibilitas Sendi Panggul Terhadap Keberhasilan Teknik Gulung Pada Cabang Olahraga Gulat Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu| perpustakaan.upi.edu

Adapun langkah-langkah penelitiannya penulis jelaskan dalam Gambar 3.2.

Gambar 3.2

Langkah-Langkah Penelitian

(Sumber: Arikunto, 2010: 23)

D. Instrumen Penelitian

Instrumen yang digunakan harus sesuai dengan pertanyaan penelitian.

Artinya instrumen yang digunakan harus dapat mengukur sesuatu yang ingin

diukur. Tentang hal tersebut oleh Nurhasan dan Cholil (2007: 6) dikatakan bahwa:

“Dengan alat ukur ini kita akan memperoleh data dari suatu objek tertentu,

sehingga kita dapat mengungkapkan tentang keadaan objek tersebut secara

objektif .”

Sesuai dengan konsep penelitian yaitu “Pengaruh kekuatan otot lengan

dan fleksibilitas sendi panggul terhadap keberhasilan teknik gulung pada cabang

olahraga gulat.” Maka penulis memakai instrumen push and pull hand

dynamometer untuk mengukur kekuatan lengan, lucky meter test untuk mengukur

SAMPEL

TES AWAL

TES AKHIR

PENGOLAHAN DAN ANALISIS DATA

KESIMPULAN

PERLAKUAN

POPULASI

Page 4: BAB III PROSEDUR PENELITIAN A. Metode Penelitianrepository.upi.edu/2599/6/S_KOR_0800693_Chapter3.pdf · juri,dan wasit. Jika gerakan gulung dari depan sempurna maka skor yang diperoleh

44

Shella Abdillah Sunjaya, 2013 Pengaruh Kekuatan Otot Lengan Dan Fleksibilitas Sendi Panggul Terhadap Keberhasilan Teknik Gulung Pada Cabang Olahraga Gulat Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu| perpustakaan.upi.edu

fleksibilitas sendi panggul, dan hasil teknik gulung dari depan menggunakan

wasit, stop watch, dan video. Untuk lebih jelasnya penulis menguraikan di bawah

ini, sebagai berikut :

1. Alat ukur kekuatan otot lengan

Untuk mengetahui besarnya kekuatan otot lengan maka digunakan alat

ukur yang dinamakan hand dynamometer. Untuk lebih jelasnya sebagai berikut:

a. Tujuan : Mengukur komponen kekuatan otot Lengan

b. Alat : Alat pengukur dynamometer dan alat tulis.

c. Pelaksanaan : Orang coba memegang alat (push and pull hand

dynamometer), berusaha menekan dan menarik alat

dengan kedua tangan bersamaa, kemudian alat

tersebut akan menunjukan berapa besarnya

kemampuan lengan untuk menekan dan mendorong

alat tersebut. Masing-masing diberi tiga kali

kesempatan.

d. Penilaian : Kemampuan daya tarik dan daya dorong yang

dilakukan oleh orang tersebut dari dua kali

kesempatan.

2. Alat ukur fleksibilitas sendi panggul

Tes untuk mengetahui fleksibilitas sendi panggul diberikan tiga kali

kesempatan pada masing-masing orang untuk mengetahui fleksibilitas sendi

panggul sesuai dengan arah teknik gulungan. Maka penulis menggunakan alat

ukur (lucky meter). Alat ukur ini mempunyai reliabilitas tes 0,88 dan validitas tes

0,77. Untuk lebih jelasnya akan di jelaskan di bawah ini :

a. Tujuan : Mengukur komponen Fleksibilitas sendi panggul.

b. Alat : Alat pengukur lucky meter, meja datar, alat tulis dan

formulir

c. Pelaksanaan : 1. Orang coba berdiri membelakangi meja datar

yang tersimpan alat lucky meter, secara sejajar

Page 5: BAB III PROSEDUR PENELITIAN A. Metode Penelitianrepository.upi.edu/2599/6/S_KOR_0800693_Chapter3.pdf · juri,dan wasit. Jika gerakan gulung dari depan sempurna maka skor yang diperoleh

45

Shella Abdillah Sunjaya, 2013 Pengaruh Kekuatan Otot Lengan Dan Fleksibilitas Sendi Panggul Terhadap Keberhasilan Teknik Gulung Pada Cabang Olahraga Gulat Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu| perpustakaan.upi.edu

dengan meja dan alat tersebut. Pasang sabuk dan

bersiap untuk melakukan putaran pinggang.

2. Putar pinggang ke kiri dan kekanan semaksimal

mungkin dengan kedua kaki tetap tidak bergerak,

kemudian lihat titik jangkauan pinggang pada alat

lucky meter.

3. Orang coba diberi dua kali kesempatan.

d. Penilaian : Data yang diambil dari orang coba sebagai data

penelitian dari 2 kali kesempatan adalah hasil putaran

terjauh dari fleksibilitas sendi panggul baik arah ke

kiri maupun ke kanan dengan menggunkan alat lucky

meter, jarak dicatat dalam satuan (cm).

3. Alat ukur teknik gulung dari depan

Tes untuk mengetahui hasil teknik gulung dari depan menggunakan

juri/wasit. Adapun pelaksanaan tes kemampuan teknik gulung dari depan sebagai

berikut :

a. Tujuan : Mengukur teknik gulung dari depan

b. Alat : Matras, peluit, video, stop watch dan alat tulis

c. Pelaksanaan

d. Penilaian

:

:

Pegulat melakukan teknik gulung dari depan dinilai

dari kesempurnaan gerakan dengan menggunakan

juri,dan wasit.

Jika gerakan gulung dari depan sempurna maka skor

yang diperoleh adalah 2 poin. Dalam melakukan

teknik gulung dari depan, setiap naracoba diberi

kesempatan masing-masing dua kali percobaan.

4. Pengumpulan data diperoleh dari :

a. Tes awal.

b. Tes akhir.

5. Alat dan perlengkapan :

a. Stop watch

Page 6: BAB III PROSEDUR PENELITIAN A. Metode Penelitianrepository.upi.edu/2599/6/S_KOR_0800693_Chapter3.pdf · juri,dan wasit. Jika gerakan gulung dari depan sempurna maka skor yang diperoleh

46

Shella Abdillah Sunjaya, 2013 Pengaruh Kekuatan Otot Lengan Dan Fleksibilitas Sendi Panggul Terhadap Keberhasilan Teknik Gulung Pada Cabang Olahraga Gulat Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu| perpustakaan.upi.edu

b. Matras

c. Perlengkapan alat tulis

d. Naracoba dan tester

e. Kamera.

f. Peluit

6. Pelaksanaan tes :

a. Untuk tes awal. Dicari kekuatan otot lengan dan fleksibilitas terlebih

dahulu pada sampel,dengan menggunakan alat push and pull hand

dynamometer dan lucky meter. Selanjutnya melakukan tes gulung dari

depan dengan cara setiap sampel berpasangan yang telah ditentukan sesuai

dengan berat badan yang seimbang berada pada tugasnya masing-masing

yaitu sampel bertahan dan sampel yang melakukan teknik gulung dari

depan, dilakukan secara sempurna dengan aba-aba peluit. Keberhasilan

teknik gulung dari depan dihitung saat sampel terbanting dengan sempurna.

Sebagai parameter keberhasilan teknik gulung dari depan penilaian

menggunakan wasit.

b. Setelah dilakukan treatment sampel selanjutnya dilakukan tes akhir untuk

kekuatan otot lengan dan fleksibilitas sendi panggul dan tes teknik gulung

dari depan dengan tata cara melakukan tes akhir tidak jauh beda dengan tes

awal. sampel diberi dua kali kesempatan.

E. Pelaksanaan Latihan

Untuk mendapatkan data yang baik dalam penelitian ini, perlu adanya

perencanaan latihan atau program latihan yang menunjang pada keberhasilan

tujuan latihan tersebut. Dalam pelaksanaan penelitian ini, sampel diberikan bentuk

latihan kekuatan otot lengan dengan menggunakan program weight trainning dan

latihan fleksibilitas sendi panggul.

Untuk mendapatkan hasil atau perkembangan yang positif terhadap

kondisi fisik, teknik dan mental diperlukan proses latihan dalam jangka waktu

tertentu. Dalam penelitian ini penulis membuat jadwal sebanyak 2 kali seminggu

sebanyak 16 kali. Menurut Ellington Darden yang dikutip oleh Harsono

Page 7: BAB III PROSEDUR PENELITIAN A. Metode Penelitianrepository.upi.edu/2599/6/S_KOR_0800693_Chapter3.pdf · juri,dan wasit. Jika gerakan gulung dari depan sempurna maka skor yang diperoleh

47

Shella Abdillah Sunjaya, 2013 Pengaruh Kekuatan Otot Lengan Dan Fleksibilitas Sendi Panggul Terhadap Keberhasilan Teknik Gulung Pada Cabang Olahraga Gulat Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu| perpustakaan.upi.edu

(1988:194) menjelaskan bahwa: “Penelitian menunjukan bahwa istirahat yang

dianjurkan sedikitnya adalah 48 jam dan tidak lebih dari 96 jam.”

Dari pendapat di atas dapat disimpulkan bahwa latihan yang diberikan

sebaiknya dilakukan sebanyak 2 kali dalam seminggu. Hal ini betujuan untuk

membantu para pemain dalam mempertahankan dan meningkatkan komponen

kondisi fisik, teknik dan mental. Dalam penelitian ini penulis melaksanakan

latihan selama 8 minggu dengan 16 kali pertemuan dan dua kali pertemuan

perminggunya yaitu hari senin dan kamis. Dalam penelitian ini penulis melakukan

latihan dua kali seminggu, yaitu :

1. Senin, pukul 16.00 – 18.00 WIB di GOR gulat Pajajaran Bandung.

2. Kamis, pukul 16.00 – 18.00 WIB di GOR gulat Pajajaran Bandung

Pelaksanaan latihan adalah sebagai berikut :

a. Pendahuluan

Sebelum dimulai latihan, penulis memberikan penjelasan tentang tujuan

latihan kondisi fisik, khususnya untuk peningkatan kekuatan otot lengan dan

fleksibilitas panggul yang berpengaruh pada keberhasilan teknik gulung dari

depan.

b. Pemanasan

Sebelum pelaksanaan latihan inti dimulai, terlebih dahulu diberikan latihan

pemanasan agar pada saat melakukan latihan inti tidak terjadi cedera. Sampel

melakukan pemanasan dengan peregangan statis kemudian melakukan peregangan

dinamis yang bertujuan untuk memperbaiki kelentukan agar mengurangi

kemungkinan cedera pada saat latihan, seperti yang dikatakan Harsono (1988:

163): “Perbaikan dalam kelentukan akan dapat: mengurangi kemungkinan

terjadinya cedera pada otot dan sendi, membantu dalam mengembangkan

kecepatan, koordinasi dan kelincahan, membantu memperkembang prestasi,

menghemat pengeluaran tenaga dan membantu memperbaiki sikap tubuh.”

Pemanasan dilaksanakan kurang lebih selama sepuluh menit.

c. Latihan inti

Pada latihan inti ini sampel melakukan latihan kekuatan otot lengan dan

fleksibilitas sendi panggul. Sampel melaksanakan latihan sesuai dengan program

Page 8: BAB III PROSEDUR PENELITIAN A. Metode Penelitianrepository.upi.edu/2599/6/S_KOR_0800693_Chapter3.pdf · juri,dan wasit. Jika gerakan gulung dari depan sempurna maka skor yang diperoleh

48

Shella Abdillah Sunjaya, 2013 Pengaruh Kekuatan Otot Lengan Dan Fleksibilitas Sendi Panggul Terhadap Keberhasilan Teknik Gulung Pada Cabang Olahraga Gulat Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu| perpustakaan.upi.edu

latihan yang telah penulis lampirkan. Mengenai cara pemberian volume dan

pembebanan untuk kedua bentuk latihan tersebut, penulis memperhatikan prinsip-

prinsip latihan untuk kekuatan, yaitu:

a) Penulis menekankan pada penggunaan metode set, dengan dilakukan secara

repetisi atau pengulangan. Latihan diselingi istirahat antar set berdasarkan

parameter kekuatan.

b) Beratnya beban adalah berat masing-masing naracoba yang telah dihitung

berdasarkan tes awal.

c) Usaha yang dilakukan harus maksimal, sesuai dengan program latihan yang

telah ditetapkan.

d) Pembebanan latihan menggunakan system step type approach atau system

tangga, yaitu minggu pertama sampai ketiga beban ditambah sesuai dengan

kemampuan naracoba, pada minggu keempat beban diturunkan sehingga sama

dengan minggu kedua. Hal ini sesuai dengan yang dijelaskan oleh Harsono

(1988: 105) berikut :

Beban latihan pada tiga tangga (cycle) pertama ditingkatkan secara

bertahap. Pada cycle ke empat beban diturunkan (ini adalah yang disebut

unloading phase), yang maksudnya adalah untuk melakukan regenerasi. Maksud

regenerasi adalah agar atlet dapat mengumpulkan tenaga atau mengakumulasi

cadangan-cadangan fisiologis dan psikologis untuk persiapan beban latihan yang

lebih berat lagi di tangga-tangga ke lima dan enam.

Selanjutnya tentang cycle Harsono (1988: 106) menjelaskan kembali

sebagai berikut : “Setiap tangga disebut mikro-cycle. Sedangkan jumlah setiap

tiga tangga disebut makro cycle.” Dari kedua pernyataan di atas, penulis

mengambil kesimpulan bahwa lamanya waktu untuk setiap tangga dalam

penelitian ini adalah satu minggu. Dalam hal ini penulis berpegang pada pendapat

(Harre: 1982) yang dikutip Harsono (1998: 106) mengatakan : “Macro-cycle

adalah suatu siklus latihan jangka panjang yang bisa memakan waktu enam bulan,

satu tahun, sampai beberapa tahun; meso-cycle lamanya antara tiga sampai enam

minggu; dan micro-cycle kurang dari tiga minggu, bisa satu atau dua minggu.”

Page 9: BAB III PROSEDUR PENELITIAN A. Metode Penelitianrepository.upi.edu/2599/6/S_KOR_0800693_Chapter3.pdf · juri,dan wasit. Jika gerakan gulung dari depan sempurna maka skor yang diperoleh

49

Shella Abdillah Sunjaya, 2013 Pengaruh Kekuatan Otot Lengan Dan Fleksibilitas Sendi Panggul Terhadap Keberhasilan Teknik Gulung Pada Cabang Olahraga Gulat Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu| perpustakaan.upi.edu

d. Pendinginan

Setelah selesai melaksanakan latihan inti, sampel diinstruksikan untuk

melakukan pendinginan yaitu dengan melemaskan otot-otot. Pada pendinginan

dilakukan dengan gerakan pasif atau PNF (Proprioceptif Neuromuscular

Facilitation).

F. Prosedur Pengolahan Data

Data yang didapat dari hasil tes awal dan akhir masih merupakan data

mentah sehingga diperlukan pengolahan data untuk membakukannya. Data-data

yang telah dibakukan dapat diolah dan dianalisis untuk menghasilkan suatu

pengaruh yang berarti melalui data-data tersebut. Pengolahan data dilakukan

dengan menggunakan metode statistika yang diambil dari buku “Statistika”

karangan Nurhasan (2007), kemudian penulis menggunakan buku karangan

Suharsimi arikunto (2010) sebagai panduan.

Pengolahan data pada tahap ini tujuannya adalah untuk mengetahui

pengaruh dari variabel bebas yaitu (kekutan otot lengan, fleksibilitas sendi

panggul). Terhadap variabel terkait yaitu (keberhasilan teknik gulung). Setelah

data tes awal dan tes akhir terkumpul, langkah selanjutnya adalah mengolah dan

menganalisis data tersebut secara statistik dengan menggunakan uji Langkah-

langkah pengolahan data tersebut, ditempuh dengan prosedur sebagai berikut:

1. Menghitung skor rata-rata dari setiap kelompok sampel, dengan menggunakan

pendekatan Nurhasan (2007:

4):

Keterangan :

X = Nilai rata-rata yang dicari

X = Skor yang didapat

n = Jumlah orang/peristiwa/responden

n

XX

Page 10: BAB III PROSEDUR PENELITIAN A. Metode Penelitianrepository.upi.edu/2599/6/S_KOR_0800693_Chapter3.pdf · juri,dan wasit. Jika gerakan gulung dari depan sempurna maka skor yang diperoleh

50

Shella Abdillah Sunjaya, 2013 Pengaruh Kekuatan Otot Lengan Dan Fleksibilitas Sendi Panggul Terhadap Keberhasilan Teknik Gulung Pada Cabang Olahraga Gulat Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu| perpustakaan.upi.edu

∑ = Menyatakan jumlah

2. Menghitung simpangan baku, dengan pendekatan Nurhasan (2007: 10):

1

2

n

XXS

Keterangan :

S = Nilai simpangan baku yang dicari

N = Jumlah orang

2

XX = Jumlah dari nilai rata-rata dikurangi skor yang dikuadratkan

3. Menguji homogenitas, pendekatan yang digunakan menurut Nurhasan (2007:

49) adalah sebagai berikut:

Variansi terbesar

F =

Variansi terkecil

Kriteria pengujian adalah : terima hipotesis jika F-hitung lebih kecil dari

F-tabel distribusi dengan derajat kebebasan = (V1,V2) dengan taraf nyata (

)=0,05. Kedua kelompok dikatakan homogen apabila F hitung < F tabel , dan

kedua kelompok dikatakan heterogen apabila F hitung > F tabel .

4. Menguji normalitas data dengan menggunakan uji kenormalan Lilliefors.

Prosedur yang digunakan menurut Nurhasan (2007:38-39) adalah:

a. Hitung nillai rata-rata X dan simpangan baku (S).

b. Hitung nilai Zi masing-masing skor yang didapat dengan pendekatan :

S

XXZi

c. Tentukan luas daerah dengan bantuan tabel F (nilai-nilai Z). Jika nilai Zi

nya negatif, maka ketentuannya (0,5 – hasil tabel Zi) dan jika nilai Z nya

positif, maka dalam menentukan F (Zi) adalah (0,5 + hasil tabel Zi).

Page 11: BAB III PROSEDUR PENELITIAN A. Metode Penelitianrepository.upi.edu/2599/6/S_KOR_0800693_Chapter3.pdf · juri,dan wasit. Jika gerakan gulung dari depan sempurna maka skor yang diperoleh

51

Shella Abdillah Sunjaya, 2013 Pengaruh Kekuatan Otot Lengan Dan Fleksibilitas Sendi Panggul Terhadap Keberhasilan Teknik Gulung Pada Cabang Olahraga Gulat Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu| perpustakaan.upi.edu

d. Selanjutnya dihitung proporsi S (Zi) dengan pendekatan urutan skor dibagi

jumlah keseluruhan.

n

UruZiS

tan

e. Menghitung selisih F (Zi) –S (Zi) kemudian tentukan harga mutlaknya.

f. Hasil selisih tersebut ambil harga yang terbesar (Lo).

g. Untuk menolak atau menerima hipotesis, kita bandingkan Lo dengan nilai

kritis L yang diambil dari daftar untuk taraf nyata yang dipilih. Kriteria

penerimaan atau penolakan hipotesisnya adalah: hipotesis diterima apabila

Lo < L tabel dan hipotesis ditolak apabila Lo > L tabel.

5. Uji signifikansi perbedaan dua rata-rata satu pihak

Uji t Rumus :

21

21

11

nnS

XXt

Dimana :

2

11

21

2

22

2

11

nn

SnSnS

Kriteria penolakan dan penerimaan hipotesis

Terima hipotesis jika thitung t - 0,05

Tolak hipotesis jika thitung t1 - 0,05

Batas kritis penolakan dan penerimaan Hipotesis

Dk = n1 + n2 – 2 1 -

= 7+ 7 – 2 1- (0,05)

= 12 = 0,95

Page 12: BAB III PROSEDUR PENELITIAN A. Metode Penelitianrepository.upi.edu/2599/6/S_KOR_0800693_Chapter3.pdf · juri,dan wasit. Jika gerakan gulung dari depan sempurna maka skor yang diperoleh

52

Shella Abdillah Sunjaya, 2013 Pengaruh Kekuatan Otot Lengan Dan Fleksibilitas Sendi Panggul Terhadap Keberhasilan Teknik Gulung Pada Cabang Olahraga Gulat Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu| perpustakaan.upi.edu

G. Hipotesis Statistik

Untuk menguji hipotesis nol (Ho), hipotesis statistic digunakan sebagai

berikut :

: Tidak terdapat pengaruh yang positif antara kekuatan otot

lengan dengan kemampuan teknik gulung dari depan pada

cabang olahraga gulat.

:Terdapat pengaruh yang positif antara kekuatan otot lengan

dengan kemampuan teknik gulung dari depan pada cabang

olahraga gulat.

:Tidak terdapat pengaruh yang positif antara fleksibilitas sendi

panggul dengan kemampuan teknik gulung dari depan pada

cabang olahraga gulat.

: Terdapat pengaruh yang positif antara fleksibilitas sendi

panggul dengan kemampuan teknik gulung dari depan pada

cabang olahraga gulat.

: Tidak terdapat pengaruh yang positif antara kekuatan otot

lengan dan fleksibilitas sendi panggul terhadap keberhasilan

teknik gulung dari depan pada cabang olahraga gulat.

: Terdapat pengaruh yang positif antara kekuatan otot lengan

dan fleksibilitas sendi panggul terhadap keberhasilan teknik

gulung dari depan pada cabang olahraga gulat.