analisis nilai tambah dan harga pokok ...digilib.unila.ac.id/61749/2/skripsi tanpa bab...

78
Oleh NIDYA OKTAVIANI FAKULTAS PERTANIAN UNIVERSITAS LAMPUNG BANDAR LAMPUNG 2020 ANALISIS NILAI TAMBAH DAN HARGA POKOK PRODUKSI SOSIS GULUNG (Studi Kasus pada CV Cucurutuku Ceria Bandar Lampung) Skripsi

Upload: others

Post on 07-Nov-2020

5 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Page 1: ANALISIS NILAI TAMBAH DAN HARGA POKOK ...digilib.unila.ac.id/61749/2/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdfsosis gulung mie sebesar Rp1.439,95/buah, sosis gulung soya sebesar Rp5.180,52/buah,

Oleh

NIDYA OKTAVIANI

FAKULTAS PERTANIAN

UNIVERSITAS LAMPUNG

BANDAR LAMPUNG

2020

ANALISIS NILAI TAMBAH DAN HARGA POKOK

PRODUKSI SOSIS GULUNG

(Studi Kasus pada CV Cucurutuku Ceria Bandar Lampung)

Skripsi

Page 2: ANALISIS NILAI TAMBAH DAN HARGA POKOK ...digilib.unila.ac.id/61749/2/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdfsosis gulung mie sebesar Rp1.439,95/buah, sosis gulung soya sebesar Rp5.180,52/buah,

ABSTRACT

ANALYSIS OF ADDED VALUE AND SAUSAGE ROLLS PRODUCTION COST

IN CV CUCURUTUKU CERIA BANDAR LAMPUNG

By

Nidya Oktaviani

This research aims to analyze the added value, the amount of production cost and

selling cost of sausage rolls. The method used in this research was a case study. The

location was chosen purposively at CV Cucurutuku Ceria in Bandar Lampung with

consideration that CV Cucurutuku Ceria trading business is one of the highest

producers of sausage rolls in Bandar Lampung. The data of this research are

primary data and secondary data, collected in March– April 2019. The first objective

was analyzed by using the Hayami method, the second objective was analyzed using

the Variable Costing method, and the third objective was analyzed by adding the total

non-production cost and the cost of production per month. The results of the research

showed that the highest added value is earned from the cheesy sausage rolls while the

lowest is from potato sausage rolls and the all variants have positive added values

and are feasible to be produced. The average cost of a noodle sausage roll

production Rp962.85, a soya sausage roll Rp1,926.86, a cheesy sausage roll

Rp1,768.44, a potato sausage roll Rp2,182.56 and a spicy sausage roll Rp1,982.22.

The selling price of a noodle sausage roll Rp1,439.95, a soya sausage roll

Rp5,180.52, a cheesy sausage roll Rp4,216.63, a potato sausage roll Rp6,907.81 and

a spicy sausage roll Rp4,447.20.

Key words: added value, cost of production, sausage rolls

Page 3: ANALISIS NILAI TAMBAH DAN HARGA POKOK ...digilib.unila.ac.id/61749/2/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdfsosis gulung mie sebesar Rp1.439,95/buah, sosis gulung soya sebesar Rp5.180,52/buah,

sebesar Rp6.907,81/buah dan sosis gulung pedas sebesar Rp4.447,20/buah.

Kata kunci: biaya produksi, nilai tambah, sosis gulung

ABSTRAK

ANALISIS NILAI TAMBAH DAN HARGA POKOK PRODUKSI SOSIS GULUNG

(Studi Kasus pada CV Cucurutuku Ceria Bandar Lampung)

Oleh

Nidya Oktaviani

Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis nilai tambah, harga pokok produksi dan

harga pokok penjualan sosis gulung. Metode yang digunakan dalam penelitian ini

yaitu studi kasus. Pemilihan lokasi penelitian dilakukan secara sengaja (purposive) di

CV Cucurutuku Ceria Bandar Lampung dengan pertimbangan bahwa CV Cucurutuku

Ceria merupakan salah satu usaha yang memiliki produksi terbesar di Bandar

Lampung. Pengambilan data dilakukan pada bulan Maret – April 2019. Tujuan

pertama dianalisis dengan menggunakan metode Hayami, tujuan kedua dianalisis

dengan metode Biaya Variabel, tujuan ketiga dianalisis dengan menambahkan total

biaya non-produksi ke biaya produksi per bulan. Hasil penelitian menunjukkan

bahwa nilai tambah tertinggi diperoleh dari sosis guling cheesy sedangkan terendah

adalah dari sosis gulung mie dan semua varian memiliki nilai tambah positif dan

layak untuk diperoleh. Harga pokok produksi sosis gulung mie sebesar Rp962,85/

buah, sosis gulung soya sebesar Rp1.926,86/ buah, sosis gulung keju sebesar

Rp1.768,44/buah, sosis gulung kentang sebesar Rp2.182,56/buah dan produksi sosis

gulung pedas sebesar Rp1.982,22/buah. Harga pokok penjualan sosis gulung untuk

sosis gulung mie sebesar Rp1.439,95/buah, sosis gulung soya sebesar

Rp5.180,52/buah, sosis gulung keju sebesar Rp4.216,63/buah, sosis gulung kentang

Page 4: ANALISIS NILAI TAMBAH DAN HARGA POKOK ...digilib.unila.ac.id/61749/2/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdfsosis gulung mie sebesar Rp1.439,95/buah, sosis gulung soya sebesar Rp5.180,52/buah,

ANALISIS NILAI TAMBAH DAN HARGA POKOK

PRODUKSI SOSIS GULUNG

(Studi Kasus pada CV Cucurutuku Ceria Bandar Lampung)

Oleh

NIDYA OKTAVIANI

Skripsi

Sebagai Salah Satu Syarat Untuk Mencapai Gelar

SARJANA PERTANIAN

Pada

Jurusan Agribisnis

Fakultas Pertanian Universitas Lampung

FAKULTAS PERTANIAN

UNIVERSITAS LAMPUNG

BANDAR LAMPUNG

2020

Page 5: ANALISIS NILAI TAMBAH DAN HARGA POKOK ...digilib.unila.ac.id/61749/2/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdfsosis gulung mie sebesar Rp1.439,95/buah, sosis gulung soya sebesar Rp5.180,52/buah,
Page 6: ANALISIS NILAI TAMBAH DAN HARGA POKOK ...digilib.unila.ac.id/61749/2/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdfsosis gulung mie sebesar Rp1.439,95/buah, sosis gulung soya sebesar Rp5.180,52/buah,
Page 7: ANALISIS NILAI TAMBAH DAN HARGA POKOK ...digilib.unila.ac.id/61749/2/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdfsosis gulung mie sebesar Rp1.439,95/buah, sosis gulung soya sebesar Rp5.180,52/buah,

RIWAYAT HIDUP

Penulis lahir di Bandar Lampung, 4 Oktober 1997 dari pasangan Bapak Nur

Arifin dan Ibu Rohani. Penulis merupakan anak keempat dari empat bersaudara.

Penulis menyelesaikan pendidikan tingkat Sekolah Dasar (SD) di SD Negeri 2

Rawa Laut Bandar Lampung pada tahun 2009, tingkat Sekolah Menengah

Pertama (SMP) di SMP Negeri 4 Bandar Lampung pada tahun 2012, dan tingkat

Sekolah Menengah Atas (SMA) di SMA Negeri 9 Bandar Lampung pada tahun

2015. Penulis diterima di Jurusan Agribisnis Fakultas Pertanian Universitas

Lampung pada tahun 2015 melalui jalur Mandiri.

Penulis melaksanakan Kuliah Kerja Nyata (KKN) di Desa Kibang Tri Jaya

Kabupaten Tulang Bawang Barat selama 40 hari pada bulan Januari hingga

Februari 2018. Selanjutnya, pada bulan Juli 2018 penulis melaksanakan Praktik

Umum (PU) di PT. Siger Jaya Sentosa selama 30 hari kerja efektif. Selama masa

perkuliahan penulis berperan aktif dalam organisasi kemahasiswaan yaitu menjadi

anggota Himpunan Mahasiswa Sosial Ekonomi Pertanian (Himaseperta)

Universitas Lampung di bidang III yaitu bidang minat, bakat, dan kreativitas pada

periode tahun 2015-2019.

Page 8: ANALISIS NILAI TAMBAH DAN HARGA POKOK ...digilib.unila.ac.id/61749/2/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdfsosis gulung mie sebesar Rp1.439,95/buah, sosis gulung soya sebesar Rp5.180,52/buah,

SANWACANA

Bismillahirahmannirrahim,

Alhamdullilahirabbil’alamin, segala puji bagi Allah SWT atas segala berkat,

limpahan rahmat dan karunia-Nya, sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi

yang berjudul β€œAnalisis Nilai Tambah, Harga Pokok Produksi dan Strategi

Pengembangan Sosis Gulung di CV Cucurutuku Ceria Bandar Lampung”.

Penulis menyadari bahwa dalam penyelesaian skripsi ini tidak akan terealisasi

dengan baik tanpa adanya dukungan, bantuan, dan bimbingan dari berbagai pihak.

Oleh karena itu, pada kesempatan ini dengan segala ketulusan hati penulis

menyampaikan ucapan terimakasih kepada:

1. Prof. Dr. Ir. Irwan Sukri Banuwa, M.Si., sebagai Dekan Fakultas Pertanian

Universitas Lampung.

2. Dr. Teguh Endaryanto, S.P., M.Si., selaku Ketua Jurusan Agribisnis, atas

arahan, bantuan, semangat dan nasihat yang telah diberikan.

3. Dr. Ir. Wuryaningsih Dwi Sayekti, M.S., yang telah bersedia menjadi Dosen

Pembimbing Pertama atas ketulusan hati, bimbingan, arahan, motivasi dan

ilmu yang bermanfaat yang telah diberikan kepada penulis hingga akhir

perkuliahan dan selama proses penyelesaian skripsi.

4. Dr. Indah Listiana, S.P., M.Si., sebagai Dosen Pembimbing kedua yang telah

memberikan ketulusan hati dan kesabaran, bimbingan, arahan, motivasi,

Page 9: ANALISIS NILAI TAMBAH DAN HARGA POKOK ...digilib.unila.ac.id/61749/2/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdfsosis gulung mie sebesar Rp1.439,95/buah, sosis gulung soya sebesar Rp5.180,52/buah,

perhatian, nasihat, saran dan ilmu yang bermanfaat kepada penulis selama

proses penyelesaian skripsi dan Sekertaris Jurusan Agribisnis, atas arahan,

bantuan, motivasi dan nasihat yang telah diberikan.

5. Ir. Adia Nugraha, M.S., selaku Dosen Pembahas atas ketulusannya

memberikan masukan, arahan, motivasi, bimbingan, nasihat, saran dan ilmu

yang bermanfaat yang telah diberikan untuk penyempurnaan skripsi ini.

6. Yuliana Saleh, S.P., M.Si., sebagai sebagai dosen pembimbing akademik yang

telah memberi pengarahan, motivasi, serta bimbingan selama perkuliahan.

7. Ani Suryani, S.P., M.Sc., sebagai sebagai dosen pembimbing akademik yang

telah memberi pengarahan, motivasi, serta bimbingan selama perkuliahan.

8. Seluruh dosen jurusan Agribisnis atas semua ilmu yang telah diberikan selama

penulis menjadi mahasiswa di Universitas Lampung.

9. Karyawan-karyawati di Jurusan Agribisnis Mba Iin, Mba Vannesa, Mas Boim,

dan Mas Bukhori atas semua bantuan yang telah diberikan selama penulis

menjadi mahasiswi di Universitas Lampung.

10. Teristimewa keluargaku, Ayahanda tercinta Nur Arifin, Ibunda tersayang

Rohani, kakak-kakak ku Nora Agustina, Dwi Widya Putrid an Ari Rahmat

Saputra serta seluruh keluarga besarku, atas semua limpahan kasih sayang,

doa, dukungan, nasihat, semangat, motivasi, saran, dan perhatian yang tulus

kepada penulis selama ini.

11. Seseorang yang selalu menemani, Galih Galingga Wisnu Wardhana atas

doa,nasihat, dukungan, motivasi dan kasih sayang yang telah diberikan.

Page 10: ANALISIS NILAI TAMBAH DAN HARGA POKOK ...digilib.unila.ac.id/61749/2/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdfsosis gulung mie sebesar Rp1.439,95/buah, sosis gulung soya sebesar Rp5.180,52/buah,

12. Keluarga besar CV Cucurutuku Ceria Bandar Lampung terutama pemilik yaitu

Kak Erinda Putri atas semua arahan, bantuan, dan izin yang diberikan,

sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi ini.

13. Sahabat terbaikku yang tersayang selama masa perkuliahan yaitu Erisa,

Puput, serta Arnum atas saran, nasihat, bantuan, dukungan dan semangat

berjuang untuk penulis.

14. Sahabat-sahabat tersayang penulis, Empew, Angel, Empe, Vira, Aulia dan Rie

atas doa, dukungan, semangat, dan bantuan yang telah diberikan selama ini.

15. Teman – teman kelas C dan Agribisnis 2015 yang tidak bisa disebutkan satu

persatu oleh penulis terimakasih atas semangat dan bantuan selama

perkuliahan.

16. Almamater tercinta dan semua pihak yang tidak dapat penulis sebutkan satu

per satu yang telah membantu penulis dalam penyusunan skripsi ini.

Penulis menyadari bahwa skripsi ini masih jauh dari kata sempurna, dengan

segala kekurangan yang ada, penulis berharap semoga skripsi ini tetap

bermanfaat bagi kita semua. Mohon maaf atas segala kesalahan dan kekhilafan

selama proses penulisan skripsi ini. Semoga ALLAH SWT memberikan balasan

terbaik atas segala bantuan yang telah diberikan. Aamiin ya Rabbalalaamiin.

Bandar Lampung, Februari 2020

Penulis,

Nidya Oktaviani

Page 11: ANALISIS NILAI TAMBAH DAN HARGA POKOK ...digilib.unila.ac.id/61749/2/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdfsosis gulung mie sebesar Rp1.439,95/buah, sosis gulung soya sebesar Rp5.180,52/buah,

ii

DAFTAR ISI

Halaman

DAFTAR TABEL .......................................................................................... iv

DAFTAR GAMBAR ...................................................................................... viii

I. PENDAHULUAN ................................................................................... 1

A. Latar Belakang ................................................................................... 1

B. Rumusan Masalah .............................................................................. 6

C. Tujuan Penelitian ............................................................................... 6

D. Manfaat Penelitian ............................................................................. 7

II. TINJAUAN PUSTAKA DAN KERANGKA PEMIKIRAN ............... 8

A. Tinjauan Pustaka ................................................................................ 8

1. Konsep Agribisnis dan Agroindustri .......................................... 8

2. Usaha Pengolahan Daging Ayam ............................................... 11

3. Teori Nilai Tambah ..................................................................... 13

4. Harga Pokok Produksi ................................................................ 16

5. Unsur-Unsur Harga Pokok Produksi .......................................... 18

6. Harga Pokok Penjualan ............................................................... 19

7. Teori Pendapatan ........................................................................ 22

B. Kajian Penelitian Terdahulu .............................................................. 23

C. Kerangka Pemikiran........................................................................... 30

III. METODE PENELITIAN ....................................................................... 33

A. Metode, Lokasi, dan Waktu Penelitian .............................................. 33

B. Konsep Dasar dan Definisi Operasional ............................................ 33

C. Jenis dan Metode Pengumpulan Data serta Responden ..................... 39

D. Metode Analisis Data……………………………………… ............. 40

Page 12: ANALISIS NILAI TAMBAH DAN HARGA POKOK ...digilib.unila.ac.id/61749/2/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdfsosis gulung mie sebesar Rp1.439,95/buah, sosis gulung soya sebesar Rp5.180,52/buah,

iii

IV. GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN .................................. 44

A. Gambaran umum Kota Bandar Lampung ........................................... 44

B. Gambaran umum usaha Sosis Gulung CV Cucurutuku Ceria ............ 46

1. Sejarah usaha sosis gulung CV Cucurutuku Ceria ....................... 46

2. Struktur organisasi usaha sosis gulung CV Cucurutuku Ceria .... 48

3. Tata letak/ lay out usaha sosis gulung CV Cucurutuku Ceria ...... 49

4. Sarana prasarana usaha sosis gulung CV Cucurutuku Ceria.. ..... 53

5. Karakteristik Responden CV Cucurutuku Ceria..... ..................... 54

V. HASIL DAN PEMBAHASAN ............................................................... 57

A. Proses pengolahan pada CV Cucurutuku Ceria .................................. 57

B. Penerimaan .......................................................................................... 65

C. Pengadaan bahan baku pada CV Cucurutuku Ceria ........................... 66

1. Biaya bahan baku...... ...................................................................... 66

2. Investasi.... ...................................................................................... 68

3. Tenaga kerja... ................................................................................ 68

4. Overhead pabrik... .......................................................................... 70

a. Biaya overhead pabrik variable.. ................................................ 70

1) Bahan penunjang................................................................. 70

2) Biaya tenaga kerja... ............................................................ 73

3) Pajak usaha... ...................................................................... 74

4) Peralatan.............................................................................. 74

D. Pendapatan ........................................................................................... 78

E. Analisis Nilai Tambah.. ........................................................................ 79

F. Analisis Harga Pokok Produksi dan Harga Pokok Penjualan.. ............ 86

VI. KESIMPULAN DAN SARAN ............................................................... 93

A. Kesimpulan ......................................................................................... 93

B. Saran ................................................................................................... 94

DAFTAR PUSTAKA ..................................................................................... 95

LAMPIRAN .................................................................................................... 98

Page 13: ANALISIS NILAI TAMBAH DAN HARGA POKOK ...digilib.unila.ac.id/61749/2/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdfsosis gulung mie sebesar Rp1.439,95/buah, sosis gulung soya sebesar Rp5.180,52/buah,

iv

DAFTAR TABEL

Tabel Halaman

1. Produksi daging ayam ras pedaging di Provinsi Lampung

tahun 2015-2017 ................................................................................... 2

2. Konsumsi daging ayam ras pedaging per kapita sebulan di

Provinsi Lampung tahun 2015-2017 .................................................... 3

3. Produksi sosis gulung pada CV Cucurutuku Ceria tahun

2015-2018 ............................................................................................ 5

4. Komposisi zat gizi pada daging ayam per 100 gram ........................... 11

5. Perhitungan nilai tambah metode Hayami ........................................... 15

6. Kajian penelitian terdahulu .................................................................. 25

7. Harga pokok produksi dengan menggunakan metode

full costing ............................................................................................ 43

8. Jumlah penduduk, kepadatan penduduk serta luas wilayah

Kota Bandar Lampung ......................................................................... 46

9. Umur dan tingkat pendidikan pemilik dan tenaga kerja ...................... 55

10. Total penerimaan per bulan olahan sosis gulung ................................. 66

11. Penggunaan bahan baku per bulan olahan sosis gulung ...................... 67

12. Tenaga kerja dan biaya tenaga kerja per bulan .................................... 69

13. Biaya penunjang yang digunakan pada usaha sosis gulung ................. 72

14. Jumlah dan upah tenaga kerja karyawan kantor ................................... 73

15. Alokasi biaya gabungan dengan metode nilai jual relatif .................... 75

Page 14: ANALISIS NILAI TAMBAH DAN HARGA POKOK ...digilib.unila.ac.id/61749/2/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdfsosis gulung mie sebesar Rp1.439,95/buah, sosis gulung soya sebesar Rp5.180,52/buah,

v

16. Biaya penyusutan peralatan per bulan.................................................. 76

17. Biaya produksi olahan sosis gulung selama sebulan ........................... 77

18. Pendapatan olahan sosis gulung selama sebulan ................................. 78

19. Analisis nilai tambah masing-masing olahan ....................................... 83

20. Analisis harga pokok produksi per bulan sosgul varian noodle .......... 87

21. Analisis harga pokok produksi per bulan sosgul varian soya .............. 88

22. Analisis harga pokok produksi per bulan sosgul varian cheesy ........... 89

23. Analisis harga pokok produksi per bulan sosgul varian potato ........... 90

24. Analisis harga pokok produksi per bulan sosgul varian spicy ............. 91

25. Identitas responden usaha sosis gulung ............................................... 104

26. Penerimaan per bulan produk olahan sosis gulung .............................. 104

27. Penyusutuan alat yang digunakan untuk semua varian ........................ 105

28. Alokasi biaya gabungan alat yang digunakan untuk semua

varian .................................................................................................... 106

29. Alokasi biaya gabungan alat yang digunakan untuk 4 varian .............. 107

30. Alokasi biaya gabungan alat yang digunakan untuk 3 varian .............. 107

31. Alokasi biaya gabungan alat yang digunakan untuk 1 varian .............. 108

32. Total biaya penyusutan per bulan tiap varian olahan sosis

gulung ................................................................................................... 108

33. Alokasi biaya gabungan alat yang digunakan untuk semua

varian .................................................................................................... 108

34. Penggunaan bahan baku per bulan produk sosis gulung ...................... 109

35. Penggunaan bahan baku per bulan produk sosis gulung...... ................ 109

36. Biaya sarana produksi per bulan produk sosis gulung.. ....................... 111

37. Total biaya bahan-bahan produksi usaha sosis gulung.. ...................... 115

Page 15: ANALISIS NILAI TAMBAH DAN HARGA POKOK ...digilib.unila.ac.id/61749/2/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdfsosis gulung mie sebesar Rp1.439,95/buah, sosis gulung soya sebesar Rp5.180,52/buah,

vi

38. Total biaya non produksi usaha sosis gulung.. ..................................... 117

39. Tenaga kerja pada usaha sosis gulung.. ............................................... 117

40. Nilai tambah produk olahan sosis gulung.. .......................................... 119

41. Perhitungan harga pokok produksi dan penjualan varian

noodle... ................................................................................................ 120

42. Perhitungan harga pokok produksi dan penjualan varian soya ............ 121

43. Perhitungan harga pokok produksi dan penjualan varian

cheesy.. ................................................................................................. 122

44. Perhitungan harga pokok produksi dan penjualan varian

potato.... ............................................................................................... 123

45. Perhitungan harga pokok produksi dan penjualan varian

spicy...................................................................................................... 124

Page 16: ANALISIS NILAI TAMBAH DAN HARGA POKOK ...digilib.unila.ac.id/61749/2/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdfsosis gulung mie sebesar Rp1.439,95/buah, sosis gulung soya sebesar Rp5.180,52/buah,

vii

DAFTAR GAMBAR

Gambar Halaman

1. Pohon industri ayam ............................................................................. 12

2. Bagan alir penelitian ............................................................................. 32

3. Struktur organisasi usaha sosis gulung CV Cucurutuku Ceria ............ 48

4. Tata letak/ layout usaha sosis gulung ................................................... 50

5. Tempat penerimaan bahan baku ........................................................... 51

6. Vacum sealer ........................................................................................ 51

7. Freezer penyimpanan sosis gulung ...................................................... 52

8. Salah satu outlet CV Cucurutuku Ceria ............................................... 53

9. Sarana transportasi yang digunakan .................................................... 54

10. Pohon industri sosis gulung .................................................................. 57

11. Bagan alir pengolahan sosis gulung varian noodle .............................. 58

12. Produk sosis gulung noodle.. ................................................................ 59

13. Bagan alir pengolahan sosis gulung varian soya... ............................... 60

14. Produk sosis gulung soya ..................................................................... 61

15. Bagan alir pengolahan sosis gulung varian cheesy.. ............................ 62

16. Produk sosis gulung cheesy.. ................................................................ 62

17. Bagan alir pengolahan sosis gulung varian potato... ............................ 63

Page 17: ANALISIS NILAI TAMBAH DAN HARGA POKOK ...digilib.unila.ac.id/61749/2/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdfsosis gulung mie sebesar Rp1.439,95/buah, sosis gulung soya sebesar Rp5.180,52/buah,

viii

18. Produk sosis gulung potato.. ................................................................ 64

19. Bagan alir pengolahan sosis gulung varian spicy.. ............................... 65

20. Produk sosis gulung spicy... ................................................................. 65

21. Faktor konversi CV Cucurutuku Ceria.. ............................................... 80

22. Koefisien tenaga kerja CV Cucurutuku Ceria... ................................... 81

23. Nilai tambah dan keuntungan olahan sosis gulung CV

Cucurutuku Ceria.. ............................................................................... 84

24. Foto produk yang ditampilkan di outlet-outlet.. ................................... 99

25. Foto bersama kak Erin (Pemilik CV Cucurutuku Ceria .. .................... 99

Page 18: ANALISIS NILAI TAMBAH DAN HARGA POKOK ...digilib.unila.ac.id/61749/2/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdfsosis gulung mie sebesar Rp1.439,95/buah, sosis gulung soya sebesar Rp5.180,52/buah,

1

I. PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Peternakan merupakan salah satu penopang bagi kesejahteraan masyarakat

yang termasuk dalam bidang pertanian. Bidang peternakan sangat potensial

dan berpengaruh tidak hanya dalam kesejahteraan masyarakat umum saja

akan tetapi sangat berpengaruh juga terhadap pendapatan suatu daerah, baik

lokal maupun nasional. Bidang peternakan memiliki potensi bisnis yang

sangat besar dan mempengaruhi hajat hidup orang banyak yang terlibat di

dalam bidang tersebut, salah satu cabangnya yaitu unggas yang salah satunya

adalah ayam.

Daging ayam merupakan bahan makanan bergizi tinggi yang mudah untuk

didapat, rasanya enak, teksturnya empuk, baunya tidak terlalu amis serta

harga yang terjangkau sehingga disukai banyak orang dan sering digunakan

sebagai bahan utama dalam pembuatan makanan. Daging ayam yang biasa

dikonsumsi di Indonesia salah satunya adalah ayam pedaging (broiler) dan

ayam kampung. Setiap orang memiliki pilihannya masing-masing dengan

alasan yang berbeda misalnya ayam broiler lebih cepat empuk daripada ayam

kampung atau karena ayam kampung memiliki kandungan lemak yang lebih

sedikit daripada ayam broiler (Windiani dan Ari, 2014).

Page 19: ANALISIS NILAI TAMBAH DAN HARGA POKOK ...digilib.unila.ac.id/61749/2/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdfsosis gulung mie sebesar Rp1.439,95/buah, sosis gulung soya sebesar Rp5.180,52/buah,

2

Daging ayam merupakan pangan hewani yang paling banyak dikonsumsi

oleh masyarakat Indonesia untuk memenuhi kebutuhan protein masyarakat

diikuti oleh daging sapi. Harga daging ayam yang cukup terjangkau dan

jumlah yang cukup banyak di pasaran membuat daging ayam cukup banyak

dipilih masyarakat untuk memenuhi kebutuhan pangan hewani dibandingkan

dengan daging hewan lainnya salah satunya daging ayam ras pedaging.

Selain itu, daging ayam pedaging dapat dijadikan suatu usaha mulai dari

skala usaha rumah tangga hingga skala usaha besar yang dapat ditemukan

hampir di seluruh provinsi di Indonesia, salah satunya adalah Provinsi

Lampung. Produksi daging ayam ras pedaging di Provinsi Lampung dapat

dilihat pada Tabel 1.

Tabel 1. Produksi daging ayam ras pedaging di Provinsi Lampung tahun

2015-2017 (kg).

Kabupaten/kota Produksi (kg)

Tahun

2015 2016 2017

Lampung Barat 33.789 33.789 34.916

Tanggamus 387.105 402.239 426.374

Lampung Selatan 13.856.677 15.466.939 15.485.749

Lampung Timur 3.333.889 6.536.190 6.592.505

Lampung Tengah 2.425.734 2.499.620 2.815.775

Lampung Utara 1.468.991 1.499.841 1.531.338

Way Kanan 625.324 637.567 650.094

Tulang Bawang 1.954.399 1.960.031 1.964.285

Pesawaran 4.399.909 4.517.729 4.617.718

Pringsewu 2.948.116 2.975.711 3.064.982

Mesuji 257.700 261.079 261.079

Tulang Bawang Barat 728.885 741.641 749.058

Pesisir Barat 6.800 8.203 8.366

Kota Bandar Lampung 25.905 25.905 26.018

Kota Metro 1.332.650 1.532.683 1.543.946

Jumlah 33.785.872 39.099.166 39.772.201

Sumber : Dinas Perkebunan dan Peternakan Provinsi Lampung, 2018.

Page 20: ANALISIS NILAI TAMBAH DAN HARGA POKOK ...digilib.unila.ac.id/61749/2/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdfsosis gulung mie sebesar Rp1.439,95/buah, sosis gulung soya sebesar Rp5.180,52/buah,

3

Data pada Tabel 1 menunjukkan bahwa jumlah produksi daging ayam ras

pedaging di Provinsi Lampung dari tahun 2015-2017 terus meningkat atau

mengalami peningkatan dengan jumlah produksi pada tahun 2017 sebesar

39.772.201 kg. Meningkatnya jumlah produksi daging ayam ras pedaging

diikuti juga dengan meningkatnya konsumsi daging ayam ras pedaging,

sehingga konsumsi daging ayam ras pedaging per kapita sebulan di Provinsi

Lampung dapat dilihat pada Tabel 2.

Tabel 2. Konsumsi daging ayam ras pedaging per kapita sebulan di

Provinsi Lampung tahun 2015-2017 (kg)

Tahun Konsumsi (kg) Penduduk Total

2015 0,20 979.287 195.857.40

2016 0,22 997.728 219.500.16

2017 0,29 1.015.910 294.613.90

Rata-rata 236.657.154

Sumber : Badan Pusat Statistik 2017.

Data pada Tabel 2 menunjukkan bahwa bertambahnya jumlah penduduk dari

tahun 2015 hingga 2017 berhubungan dengan tingkat konsumsi daging ayam

ras pedaging per kapita sebulan dapat dilihat bahwa konsumsi dari tahun 2015

hingga 2017 terus mengalami peningkatan sebesar 0.09, dengan

meningkatnya jumlah konsumsi daging ayam ras pedaging per kapita sebulan

dimanfaatkan oleh industri pengolahan ayam dan membuat para pelaku usaha

tertarik untuk membuka usaha kuliner. Produk olahan daging ayam ini dapat

diolah dalam beragam jenis produk agar memiliki nilai tambah yang tinggi

serta bernilai jual yang tinggi, sehingga dapat meningkatkan pendapatan para

pelaku usaha yang mengolah daging ayam, salah satu olahan daging ayam

adalah sosis.

Page 21: ANALISIS NILAI TAMBAH DAN HARGA POKOK ...digilib.unila.ac.id/61749/2/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdfsosis gulung mie sebesar Rp1.439,95/buah, sosis gulung soya sebesar Rp5.180,52/buah,

4

Sosis ayam berbahan dasar daging ayam yang dihaluskan sebagai bahan

utamanya dan ditambahkan dengan bumbu, bahan pengisi serta bahan

pengikat sebagai bahan tambahan, kemudian dicetak ke dalam selongsong

yang dapat dimakan maupun tidak dapat dimakan (Meliasari, 2016).

Provinsi Lampung adalah salah satu wilayah yang memiliki banyak

perusahaan yang mengolah daging ayam khususnya sosis. Terdapat beberapa

perusahaan besar yang mengolah daging ayam menjadi sosis di Provinsi

Lampung yakni PT Ciomas Adisatwa, PT So Good Food dan PT Kemfood.

Selain industri yang berskala besar juga terdapat banyak industri olahan

daging ayam yang berskala kecil salah satunya CV Cucurutuku Ceria.

CV Cucurutuku Ceria terletak di Jalan Griya Utama Way Halim Permai no. II

C / 4 Bandar Lampung. CV Cucurutuku Ceria merupakan unit usaha yang

bergerak di bidang kuliner dengan makanan khas sosis gulung yang termasuk

ke dalam kriteria unit usaha mikro kecil menengah (UMKM) dalam skala

usaha kecil. CV Cucurutuku Ceria memiliki 16 outlet yang berada di Bandar

Lampung, Metro dan Malang.

Sosis gulung merupakan inovasi dari sosis yang dibalut dengan bahan

makanan lain yaitu gulungan seperti mie, kentang, keju, soya dan pedas.

Adanya usaha sosis gulung pada perusahaan ini sebagai salah satu usaha yang

menjual sosis ayam menjadi berbagai varian produk olahan seperti sosis

gulung mie, sosis berbalut keju, sosis berbalut kentang, pedas, dan soya.

Produk CV Cucurutuku Ceria terdapat beberapa varian, varian sosis gulung

akan memiliki konsekuensi biaya, harga yang berbeda-beda sehingga akan

Page 22: ANALISIS NILAI TAMBAH DAN HARGA POKOK ...digilib.unila.ac.id/61749/2/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdfsosis gulung mie sebesar Rp1.439,95/buah, sosis gulung soya sebesar Rp5.180,52/buah,

5

menimbulkan nilai tambah yang dihasilkan dan memberikan kontribusi layak

atau tidak terhadap keberlangsungan perusahaan ini. Produksi sosis gulung

pada CV Cucurutuku Ceria pada tahun 2015-2018 dapat dilihat pada Tabel 3.

Tabel 3. Produksi sosis gulung pada CV Cucurutuku Ceria tahun 2015-2018

(buah).

Tahun

Produk (buah)

Noodle

sosgul

Soya

sosgul

Cheesy

sosgul

Potato

sosgul

Spicy

sosgul

2015 796.909 - - - -

2016 546.037 15.549 14.672 6.647 -

2017 465.321 53.363 51.272 27.036 23.000

2018 422.774 47.376 76.735 47.260 68.787

Sumber : CV Cucurutuku Ceria, 2018.

Berdasarkan data pada Tabel 3, pada tahun 2015 CV Cucurutuku Ceria hanya

memproduksi sosis gulung mie, produksi sosis gulung mie pada tahun 2016-

2018 menurun karena pada tahun 2016-2018 terdapat varian baru dan mulai

dikenal oleh masyarakat, namun secara total produksi sosis gulung pada CV

Cucurutuku Ceria mengalami peningkatan.

CV Cucurutuku Ceria mengolah sosis menjadi berbagai produk akan

memberikan dampak yang cukup besar yaitu memberikan nilai tambah lebih

bagi pemilik usaha, selain itu terdapat dampak lain yang diperoleh dari usaha

ini yakni mendapatkan keuntungan, membuka lapangan pekerjaan dan

pendapatan masyarakat.

CV Cucurutuku Ceria memiliki 5 varian dengan harga jual yang berbeda-

beda,adanya perbedaan harga jual disebabkan oleh beberapa faktor, salah

satunya adalah faktor biaya, sehingga perlu diketahui tentang biaya produksi

Page 23: ANALISIS NILAI TAMBAH DAN HARGA POKOK ...digilib.unila.ac.id/61749/2/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdfsosis gulung mie sebesar Rp1.439,95/buah, sosis gulung soya sebesar Rp5.180,52/buah,

6

yang digunakan oleh usaha ini. Adanya perbedaan harga jual dan harga

pokok produksi pada usaha ini menimbulkan perbedaan harga pokok

penjualan, sehingga berdampak pada keuntungan yang diperoleh oleh usaha

ini. Oleh karena itu, penting untuk dikaji besarnya harga pokok produksi dan

penjualan pada masing-masing varian.

B. Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang, maka dapat dirumuskan permasalahan yang akan

dikaji dalam penelitian ini sebagai berikut:

(1) Berapa besar nilai tambah yang dihasilkan dari olahan sosis menjadi

sosis gulung pada CV Cucurutuku Ceria ?

(2) Berapa besarnya harga pokok produksi dari kelima varian sosis gulung

pada CV Cucurutuku Ceria ?

(3) Berapa besarnya harga pokok penjualan dari kelima varian sosis

gulung pada CV Cucurutuku Ceria ?

C. Tujuan Penelitian

Tujuan dari penelitian ini adalah :

(1) Menganalisis nilai tambah yang dihasilkan dari olahan sosis menjadi sosis

gulung pada CV Cucurutuku Ceria.

(2) Menganalisis harga pokok produksi dari kelima varian sosis gulung pada

CV Cucurutuku Ceria.

Page 24: ANALISIS NILAI TAMBAH DAN HARGA POKOK ...digilib.unila.ac.id/61749/2/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdfsosis gulung mie sebesar Rp1.439,95/buah, sosis gulung soya sebesar Rp5.180,52/buah,

7

(3) Menganalisis harga pokok penjualan dari kelima varian sosis gulung pada

CV Cucurutuku Ceria.

D. Manfaat Penelitian

Manfaat yang dapat diberikan dari penelitian ini adalah :

(1) Pelaku usaha agribisnis, sebagai pertimbangan dalam menjalankan dan

mengembangkan usahanya.

(2) Pemerintah, sebagai sumbangan pemikiran dalam pertimbangan dan

evaluasi terhadap penetapan kebijakan guna membantu mengembangkan

dan meningkatkan produksi produk pada pelaku usaha agribisnis sejenis.

(3) Peneliti lain, sebagai referensi dalam melakukan penelitian sejenis.

Page 25: ANALISIS NILAI TAMBAH DAN HARGA POKOK ...digilib.unila.ac.id/61749/2/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdfsosis gulung mie sebesar Rp1.439,95/buah, sosis gulung soya sebesar Rp5.180,52/buah,

8

II. TINJAUAN PUSTAKA DAN KERANGKA PEMIKIRAN

A. Tinjauan Pustaka

1. Konsep Agribisnis dan Agroindustri

Agribisnis adalah suatu kegiatan usaha yang meliputi salah satu atau

keseluruhan dari rantai produksi, pengolahan hasil, dan pemasaran yang ada

hubungannya dengan pertanian dalam arti luas. Hubungan dalam arti luas yang

dimaksud adalah kegiatan usaha yang menunjang kegiatan pertanian

(Soekartawi, 2000).

Agribisnis merupakan suatu cara untuk melihat pertanian sebagai suatu sistem

bisnis yang terdiri dari empat subsistem yang terkait satu sama lain. Empat

subsistem tersebut yaitu :

a. Subsistem Agribisnis Hulu

Pada subsistem ini kegiatan yang dilakukan berkaitan dengan pengadaan

sarana produksi, meliputi lahan, benih, pupuk, dan lain-lain.

b. Subsistem Agribisnis Usahatani

Kegiatan yang dilakukan pada subsistem ini adalah kegiatan budidaya

pertanian dalam arti luas yang menghasilkan berbagai macam komoditas

primer atau bahan mentah.

Page 26: ANALISIS NILAI TAMBAH DAN HARGA POKOK ...digilib.unila.ac.id/61749/2/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdfsosis gulung mie sebesar Rp1.439,95/buah, sosis gulung soya sebesar Rp5.180,52/buah,

9

c. Subsistem Agribisnis Hilir

Kegiatan yang dilakukan pada subsistem ini terdiri dari dua macam, yaitu

pengolahan dan pemasaran komoditas primer atau produk olahan.

d. Subsistem Agribisnis Penunjang

Penunjang yang dimaksud dalam subsistem ini adalah semua kegiatan

kelembagaan yang bersifat mendukung, melayani serta mengembangkan

semua kegiatan yang terdapat pada ketiga subsistem agribisnis yang lain.

Lembaga-lembaga yang terlibat sebagai penunjang adalah lembaga

penyuluhan, konsultan, keuangan, serta penelitian dan pengembangan.

Agroindustri merupakan subsistem agribisnis yang memproses dan

mentransformasikan bahan-bahan hasil pertanian, perkebunan, kehutanan,

peternakan dan perikanan menjadi barang-barang setengah jadi ataupun

barang-barang jadi yang langsung dapat dikonsumsi. Agroindusti merupakan

industri bahan baku dari produk pertanian (Soekartawi, 2000).

Agroindustri merupakan suatu subsistem pengolahan secara terpadu antara

sektor pertanian dengan sektor industri sehingga akan diperoleh nilai tambah

dari hasil pertanian. Agroindustri merupakan bagian dari agribisnis hilir.

Agroindustri merupakan usaha meningkatkan efisiensi faktor pertanian hingga

menjadi kegiatan yang sangat produktif melalui proses modernisasi pertanian,

modernisasi di sektor agroindustri dalam skala nasional, penerimaan nilai

tambah dapat di tingkatkan sehingga pendapatan ekspor akan lebih besar lagi

(Saragih, 2004).

Page 27: ANALISIS NILAI TAMBAH DAN HARGA POKOK ...digilib.unila.ac.id/61749/2/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdfsosis gulung mie sebesar Rp1.439,95/buah, sosis gulung soya sebesar Rp5.180,52/buah,

10

Usaha mikro kecil menengah merupakan usaha yang memiliki peran yang

cukup tinggi terutama di Indonesia yang masih tergolong negara berkembang.

Peran UMKM menciptakan kesempatan kerja bagi para pengangguran, dapat

dijadikan sebagai sumber pendapatan khususnya di daerah pedesaan dan rumah

tangga berpendapatan rendah (Dinas Koperasi dan UMKM, 2016).

Menurut Badan Pusat Statistik Tahun 2017, industri dapat dikategorikan ke

dalam empat kelompok usaha yaitu usaha mikro, kecil dan menengah

berdasarkan jumlah pekerja yang terdapat di usaha tersebut adalah

1) Usaha mikro atau industri rumah tangga adalah yang memiliki pekerja

kurang dari lima orang, termasuk tambahan anggota keluarga yang tidak

dibayar,

2) Usaha kecil adalah usaha yang memiliki pekerja lima sampai 19 orang,

3) Usaha menengah adalah usaha yang memiliki pekerja 20 sampai 99 orang,

4) Usaha besar adalah usaha yang memiliki pekerja lebih dari atau sama

dengan 100 orang.

CV Cucurutuku Ceria merupakan salah satu usaha yang berada dalam

subsistem pengolahan dalam sistem agribisnis. CV Cucurutuku Ceria adalah

unit usaha yang bergerak dalam bidang kuliner dengan makanan khas sosis

gulung yang termasuk ke dalam kriteria unit usaha mikro kecil menengah

(UMKM) dalam skala usaha menengah dengan jumlah tenaga kerja yang

berjumlah 20 orang dengan 10 orang karyawan dan 10 orang dalam proses

pengolahan.

Page 28: ANALISIS NILAI TAMBAH DAN HARGA POKOK ...digilib.unila.ac.id/61749/2/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdfsosis gulung mie sebesar Rp1.439,95/buah, sosis gulung soya sebesar Rp5.180,52/buah,

11

2. Usaha Pengolahan Daging Ayam

a. Ayam Ras Pedaging

Ayam ras pedaging atau sering disebut Broiler yang merupakan jenis ras

unggulan hasil persilangan dari bangsa-bangsa ayam yang memiliki daya

produktivitas tinggi, terutama dalam memproduksi daging ayam. Ayam

pedaging adalah jenis ternak bersayap dari kelas aves yang telah

didomestikasikan dengan cara hidupnya diatur oleh manusia dengan tujuan

untuk memberikan nilai ekonomis dalam bentuk daging (Yuwanta, 2004).

Hardjoswaro dan Rukmiasih (2000), menyatakan bahwa ayam broiler dapat

digolongkan ke dalam unggas penghasil daging artinya dipelihara khusus untuk

menghasilkan daging. Umumnya memiliki ciri-ciri kerangka tubuh besar,

pertumbuhan badan cepat, pertumbuhan bulu yang cepat, lebih efisien dalam

mengubah ransum menjadi daging. Kandungan gizi yang terkandung dalam

ayam pedaging dapat dilihat pada Tabel 4.

Tabel 4. Komposisi gizi pada daging ayam per 100 gram

Komposisi/satuan Jumlah

Energi (kkal) 302,00

Protein (g) 18,20

Lemak (g) 25,00

Kalsium (mg) 14,00

Fospor (mg) 200,00

Besi (mg) 1,50

Vitamin (B1) 0,08

Air (g) 55,90

Sumber : Departemen Kesehatan Republik Indonesia (1995)

Page 29: ANALISIS NILAI TAMBAH DAN HARGA POKOK ...digilib.unila.ac.id/61749/2/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdfsosis gulung mie sebesar Rp1.439,95/buah, sosis gulung soya sebesar Rp5.180,52/buah,

12

b. Pohon Industri Daging ayam

Ayam pedaging adalah istilah untuk menyebut salah satu strain ayam hasil

budidaya teknologi yang memiliki sifat ekonomis. (Hardjoswaro dan

Rukmiasih, 2000). Daging ayam dapat diproses menjadi berbagai makanan

olahan, salah satu hasil olahannya adalah sosis. Pohon industri pengolahan

ayam dapat dilihat pada Gambar 1.

Gambar 1. Pohon industri ayam

Sumber : Badan Litbang Pertanian (2009)

Ayam

Kotoran Bulu Daging Ceker

Pupuk

Kandang

Plastik Pakan Kemoceng

Nugget

Sosis

Kaldu

Ayam

Instan

Berbagai olahan

masakan (Fried Chicken,

Chicken Steak, dll)

Berbagai

olahan

masakan

Pupuk

Keripik Olahan

masakan

Gelatin

Kaldu Ayam

Instan

Tepung

Page 30: ANALISIS NILAI TAMBAH DAN HARGA POKOK ...digilib.unila.ac.id/61749/2/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdfsosis gulung mie sebesar Rp1.439,95/buah, sosis gulung soya sebesar Rp5.180,52/buah,

13

3. Teori Nilai Tambah

Faktor yang mempengaruhi nilai tambah pada sistem pengolahan adalah faktor

teknis dan nonteknis. Faktor teknis meliputi unsur kualitas (mutu) produk,

penerapan teknologi, kapasitas produksi, penggunaan unsur tenaga kerja,

jumlah bahan baku, dan input penyerta. Faktor ini mempengaruhi harga jual

produk, sedangkan faktor nonteknis (faktor pasar) meliputi harga jual

output, upah tenaga kerja, harga bahan baku, informasi pasar, modal investasi

teknologi, dan nilai input lainnya. Faktor non teknis dapat mempengaruhi

faktor konversi (banyaknya produk yang dapat dihasilkan dari satu satuan

bahan baku) dan biaya produksi (Hayami, 1987).

Nilai tambah sebagai salah satu indikator dalam mengukur keberhasilan sektor

agribisnis. Nilai tambah menggambarkan tingkat kemampuan menghasilkan

pendapatan di suatu wilayah. Nilai tambah juga dapat digunakan untuk

mengukur tingkat kemakmuran masyarakat setempat dengan asumsi seluruh

pendapatan itu dinikmati masyarakat setempat (Tarigan, 2004)

Suatu agoindustri diharapkan mampu menciptakan nilai tambah yang tinggi

selain mampu untuk memperoleh keuntungan yang berlanjut. Nilai tambah

yang diperoleh dari pengolahan merupakan selisih antara nilai komoditas yang

mendapat perlakuan pada suatu tahap dengan nilai korbanan yang harus

dikeluarkan selama proses produksi terjadi. Jika nilai tambah yang diperoleh

lebih dari 50 persen maka nilai tambah dikatakan besar dan sebaliknya, nilai

tambah yang diperoleh kurang dari 50 persen maka nilai tambah dikatakan

kecil (Sudiyono, 2004).

Page 31: ANALISIS NILAI TAMBAH DAN HARGA POKOK ...digilib.unila.ac.id/61749/2/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdfsosis gulung mie sebesar Rp1.439,95/buah, sosis gulung soya sebesar Rp5.180,52/buah,

14

Menurut Suprapto (2006), perhitungan nilai tambah yang diperoleh dari proses

pengolahan suatu produk dapat menggunakan metode Hayami. Namun, metode

ini memiliki beberapa kelebihan dan kelemahan. Adapun kelebihan dari

metode Hayami antara lain:

1) Dapat diketahui besarnya nilai tambah dan output.

2) Dapat diketahui besarnya balas jasa terhadap pemilik faktor-faktor

produksi.

3) Prinsip nilai tambah menurut Hayami dapat digunakan untuk

subsistem lain selain pengolahan, seperti analisis nilai tambah

pemasaran.

Suprapto (2006), menyatakan bahwa konsep pendukung dalam analisis

nilai tambah metode Hayami pada subsistem pengolahan adalah sebagai

berikut:

1) Faktor konversi, yang menunjukkan banyaknya output yang dapat

dihasilkan dari satu satuan input.

2) Koefisien tenaga kerja yang diperlukan untuk mengolah satu satuan input.

3) Nilai keluaran, menunjukkan nilai output yang dihasilkan dari satu

satuan masukan.

Kriteria nilai tambah (NT) adalah:

1) Jika NT > 0, berarti pengembangan suatu usaha memberi nilai tambah

yang positif.

2) Jika NT < 0, berarti pengembangan suatu usaha memberi nilai tambah

yang negatif.

Page 32: ANALISIS NILAI TAMBAH DAN HARGA POKOK ...digilib.unila.ac.id/61749/2/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdfsosis gulung mie sebesar Rp1.439,95/buah, sosis gulung soya sebesar Rp5.180,52/buah,

15

Pada penelitian ini perhitungan nilai tambah yang diperoleh oleh CV

Cucurutuku Ceria akan dihitung berdasarkan masing-masing produk yang

dihasilkan oleh CV Cucurutuku Ceria. Perhitungan nilai tambah dengan

metode Hayami dapat dilihat pada Tabel 5.

Tabel 5. Perhitungan nilai tambah metode Hayami

No Variabel Nilai

Output, Input, Harga

1. Output (kg/bulan) A

2. Bahan Baku (kg/bulan) B

3. Tenaga Kerja (HOK/bulan) C

4. Faktor Konversi (kg) D = A/B

5. Koefisien Tenaga Kerja (HOK/kg) E = C/B

6. Harga Output (Rp/Kg) F

7. Upah Tenaga Kerja (Rp/HOK) G

Pendapatan dan Keuntungan

8. Harga Bahan Baku (Rp/kg) H

9. Sumbangan Input Lain (Rp/kg bahan baku) I

10. Nilai Output (Rp/kg) J = D x F

11. a. Nilai Tambah (Rp/kg) K = J – I – H

b. Rasio Nilai Tambah (%) L% = (K/J) x 100%

12. a. Imbalan Tenaga Kerja (Rp/kg) M = E x G

b. Bagian Tenaga Kerja (%) N% = (M/K) x 100%

13. a. Keuntungan (Rp/kg) O = K - M

b. Tingkat Keuntungan (%) P% = (O/K) x 100%

Balas Jasa untuk Faktor Produksi 14. Margin (Rp./kg) Q = J - H

a. Keuntungan (%) R R = O/Q x 100%

b. Tenaga Kerja (%) S = M/Q x 100%

c. Input Lain (%) T = I/Q X 100%

Sumber : Hayami (1987)

Keterangan

A = Output / total produksi masing-masing olahan sosis yang

dihasilkan CV Cucurutuku Ceria (buah)

B = Input / bahan baku sosis yang digunakan untuk memproduksi masing-

masing olahan sosis (ayam)

C = Tenaga kerja yang digunakan dalam memproduksi hasil olahan sosis

dihitung (HOK) dalam satu periode analisis

F = Harga produk yang berlaku pada satu periode analisis

Page 33: ANALISIS NILAI TAMBAH DAN HARGA POKOK ...digilib.unila.ac.id/61749/2/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdfsosis gulung mie sebesar Rp1.439,95/buah, sosis gulung soya sebesar Rp5.180,52/buah,

16

G = Jumlah upah yang diterima oleh pekerja dalam setiap satu periode

produksi yang di hitung berdasarkan per HOK

H = Harga input bahan baku utama per kilogram (kg) pada saat periode analisis

I = Sumbangan / biaya input lainnya yang terdiri dari biaya bahan penunjang,

biaya penyusutan, biaya bahan bakar dan biaya pengemasan.

4. Harga Pokok Produksi

Harga pokok produksi adalah biaya-biaya yang di keluarkan dalam pengolahan

bahan baku menjadi sebuah produk (Mulyadi, 2009). Menurut Hasen dan

Mowen (2009), harga pokok produksi mencerminkan total biaya barang yang

diselesaikan selama periode berjalan. Biaya yang hanya dibebankan ke barang

yang diselesaikan adalah biaya bahan langsung, tenaga kerja, dan overhead.

Harga pokok produksi mempunyai kaitan erat dengan indikator-indikator

tentang sukses perusahaan, seperti misalnya: laba kotor penjualan, laba bersih.

Tergantung pada rasio antara harga jual dan harga pokok produknya,

perubahan pada harga. Pokok produk yang relatif kecil bisa jadi berdampak

singnifikan pada indikator keberhasilannya. Menurut Mulyadi (2004) Harga

pokok memiliki fungsi yang cukup penting yaitu diantaranya:

a. Harga pokok sebagai penetapan harga jual

Harga pokok merupakan hal penting yang perlu diketahui oleh perusahaan

karena harga pokok dapat memberikan pengaruh terhadap penentuan harga

jual produk tertentu.

b. Harga pokok sebagai dasar penetapan laba

Apabila perusahaan telah membuat perhitungan harga pokok maka

perusahaan dapat menetapkan laba yang diharapkan yang akan

mempengaruhi tingkat harga jual suatu produk tertentu.

Page 34: ANALISIS NILAI TAMBAH DAN HARGA POKOK ...digilib.unila.ac.id/61749/2/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdfsosis gulung mie sebesar Rp1.439,95/buah, sosis gulung soya sebesar Rp5.180,52/buah,

17

c. Harga pokok sebagai dasar penilaian efisiensi

Harga pokok dapat dijadikan dasar untuk mengontrol pemakaian bahan, gaji

dan biaya produksi tidak langsung. Hal ini dapat dilakukan dengan

menetapkan harga pokok standar terlebih dahulu dan kemudian

membandingkan dengan harga pokok yang aktual atau yang sebenarnya

terjadi. Apakah terdapat selisih antara perhitungan kedua harga pokok

tersebut, apabila ada selisih negatif berarti proses produksi yang

dilaksanakan belum efisien dan perusahaan perlu mengetahui penyebab

terjadinya selisih tersebut, sehingga dapat diambil tindakan koreksi untuk

memperbaiki kesalahan tersebut sedangkan bila ada selisih positif maka

perlu ditelusuri terlebih lanjut atas selisih tersebut apakah karena perusahaan

telah menjalankan proses produksi secara efisien atau perhitungan harga

pokok standar yang kurang tepat.

Harga pokok sebagai dasar pengambilan berbagai keputusan manajemen.

Harga pokok merupakan suatu pedoman penting sekaligus sebagai suatu

dasar untuk pengambilan keputusan khusus perusahaan, misalnya:

1. Menetapkan penyesuaian proses produksi.

2. Menetapkan strategi persaingan di pasaran luas.

3. Merencanakan ekspansi perusahaan.

4. Menetapkan perubahan harga penjualan.

Page 35: ANALISIS NILAI TAMBAH DAN HARGA POKOK ...digilib.unila.ac.id/61749/2/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdfsosis gulung mie sebesar Rp1.439,95/buah, sosis gulung soya sebesar Rp5.180,52/buah,

18

5. Unsur-unsur harga pokok produksi

Unsur-unsur harga pokok produksi adalah biaya bahan baku, biaya tenaga kerja

langsung dan biaya pabrik tidak langsung (overhead pabrik). Unsur-unsur

harga pokok produksi terdiri dari:

a. Biaya bahan baku langsung

Biaya bahan baku langsung merupakan semua biaya bahan sebagai bagian

integral dari barang jadi dan dapat langsung dibebankan kepada harga

pokok dari barang yang diproduksi. Dengan kata lain biaya bahan adalah

harga perolehan dari bahan yang dipakai dalam pengolahan proses produksi.

b. Biaya tenaga kerja langsung

Biaya tenaga kerja langsung adalah gaji yang diperoleh pekerja yang

mengubah bahan dari keadaan mentah menjadi produk jadi. Sebagai contoh,

gaji yang dibayarkan kepada pekerja pabrik pakaian yang memotong kain

dan menjahit hasil potongan tersebut adalah biaya tenaga kerja langsung.

c. Biaya pabrik tidak langsung

Biaya pabrik tidak langsung adalah bahan tidak langsung, pekerja tidak

langsung dan beban pabrik lainnya yang tidak secara merata mudah

diidentifikasikan atau dibebankan langsung ke pekerjaan atau produk atau

tujuan akhir biaya seperti kontrak-kontrak pemerintah. Penggolongan biaya

pabrik tidak langsung dapat dilakukan dengan berbagai cara, dimana

penggolongan ini tidaklah sama antara satu perusahaan dengan perusahaan

lainnya. Hal ini disebabkan setiap perusahaan mempunyai ciri-ciri tersendiri

dalam proses pengolahan produksinya.

Page 36: ANALISIS NILAI TAMBAH DAN HARGA POKOK ...digilib.unila.ac.id/61749/2/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdfsosis gulung mie sebesar Rp1.439,95/buah, sosis gulung soya sebesar Rp5.180,52/buah,

19

6. Harga Pokok Penjualan

Harga pokok penjualan adalah (Cost of good sold) adalah seluruh biaya

langsung yang dikeluarkan perusahaan atau agroindustri untuk memperoleh

barang atau jasa yang dijual. Pada penelitian ini harga pokok penjualan

dihitung mencangkup biaya bahan baku, tenaga kerja langsung, dan biaya

overhead pabrik.

Analisis harga pokok penjualan adalah metode yang digunakan untuk

memperhitung besarnya biaya yang dikeluarkan oleh perusahaan atau

agroindustri untuk mengubah bahan baku menjadi suatu produk, termasuk

biaya pemasaran.

Perhitungan harga pokok penjualan sangat penting bagi perusahaan atau

agroindustri untuk menentukan laba/rugi. Jika harga jual produk lebih besar

dari harga pokok penjualan maka perusahaan akan menggalami laba.

Sebaliknya jika harga jual lebih rendah dari harga pokok penjualan, maka

perusahaan akan menggalami kerugian.

Perhitungan biaya produksi dalam penelitian kali ini terutama dalam

menghitung biaya penyusutan peralatan dilakukan dengan menghitung biaya

gabungan atau joint cost. Biaya gabungan (joint cost) adalah biaya produksi

yang dikeluarkan yang terdiri dari tenaga kerja dan biaya overhead pabrik atau

penyusutan alat yang sama dalam suatu proses produksi yang menghasilkan

berbagai jenis produk utama (Mursyidi, 2008).

Perhitungan joint cost diperlukan terutama ketika perusahaan menghasilkan

Page 37: ANALISIS NILAI TAMBAH DAN HARGA POKOK ...digilib.unila.ac.id/61749/2/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdfsosis gulung mie sebesar Rp1.439,95/buah, sosis gulung soya sebesar Rp5.180,52/buah,

20

produk lebih dari satu atau terdiri dari beberapa produk. Biaya yang dihitung

adalah biaya yang digunakan secara bersama oleh produk bersama (Bustami,

2009). Pada penelitian ini biaya bersama yang dikeluarkan dalam proses

produksi sosis gulung adalah biaya overhead yaitu biaya penyusutan alat, biaya

listrik, dan pajak.

Menurut Bustami (2009) alokasi biaya adalah pembebanan biaya secara

proporsional dari biaya bersama ke objek biaya. Biaya bersama sulit

diperhitungkan kepada masing-masing produk. Oleh karena itu, untuk

memudahkan dalam perhitungan diperlukan alokasi biaya.

Pada dasarnya alokasi biaya bertujuan untuk mengetahui berapa besar

kontribusi masing-masing produk terhadap pendapatan usaha dan mengetahui

apakan seluruh biaya produksi yang dibebankan kepada masing-masing produk

sudah dihitung dengan seteliti mungkin (Mursyidi, 2008).

Biaya bersama atau joint cost dapat dialokasikan kepada tiap-tiap produk

bersama dengan menggunakan salah satu dari empat metode yakni metode

nilai jual relatif, metode satuan fisik, metode harga pokok rata-rata dan metode

rata-rata tertimbang, namun pada penelitian kali ini metode alokasi joint cost

yang digunakan adalah dengan metode nilai jual relatif yaitu harga jual

diketahui pada saat titik pisah. Dasar pemikiran metode ini adalah bahwa

harga jual suatu produk merupakan perwujudan biaya-biaya yang dikeluarkan

dalam mengolah produk tersebut. Jika salah satu produk terjual lebih tinggi

daripada produk yang lain, hal ini karena biaya yang dikeluarkan untuk produk

tersebut lebih banyak bila dibandingkan dengan produk yang lain. Oleh karena

Page 38: ANALISIS NILAI TAMBAH DAN HARGA POKOK ...digilib.unila.ac.id/61749/2/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdfsosis gulung mie sebesar Rp1.439,95/buah, sosis gulung soya sebesar Rp5.180,52/buah,

21

itu, metode ini merupakan cara yang tepat untuk mengalokasikan joint cost

berdasarkan pada nilai jual relatif masing-masing produk yang dihasilkan.

Metode nilai jual relatif dapat dijelaskan dibawah ini yakni sebagai berikut:

1) Metode nilai jual relatif

Metode ini digunakan untuk mengalokasikan joint cost kepada produk

bersama. Metode ini didasarkan pada nilai jual relatif dari setiap jenis

produk bersama. Tahap pertama metode ini adalah memperhitungkan nilai

total penjualan yang merupakan harga penjualan dikalikan dengan unit

produksi, bukan penjualan sesungguhnya. Tahap kedua penentuan proporsi

nilai penjualan masing-masing produk bersama pada nilai penjualan total.

Tahap terakhir mengalokasikan total joint cost diantara produk bersama

berdasarkan proporsi tersebut (Mulyadi, 2009).

Menurut Bustami (2009), metode harga jual dapat dibedakan menjadi dua

diantaranya:

a) Harga jual diketahui pada saat titik pisah

Perhitungan ini apabila harga jual diketahui pada saat titik pisah maka

joint cost dibebankan kepada produk berdasarkan nilai jual masing-

masing produk terhadap jumlah nilai jual keseluruhan produk.

Alokasi joint cost dengan metode harga jual diketahui pada saat titik

pisah dapat dirumuskan sebagai berikut:

Alokasi π‘—π‘œπ‘–π‘›π‘‘ π‘π‘œπ‘ π‘‘ =βˆ‘ nilai jual masing βˆ’ masing produk

βˆ‘ nilai jual keseluruhan produkxbiaya bersama

Page 39: ANALISIS NILAI TAMBAH DAN HARGA POKOK ...digilib.unila.ac.id/61749/2/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdfsosis gulung mie sebesar Rp1.439,95/buah, sosis gulung soya sebesar Rp5.180,52/buah,

22

b) Harga jual tidak diketahui pada saat titik pisah

Apabila suatu produk tidak bisa dijual pada titik pisah, maka harga tidak

dapat diketahui saat titik pisah. Produk tersebut memerlukan proses

tambahan sehingga harga jual dapat diketahui sebelum dijual. Dasar

yang dapat digunakan dalam menghasilkan biaya bersama adalah harga

pasar hipotesis. Harga pasar hipotesis adalah nilai jual suatu produk

setelah diproses lebih lanjut dikurangi dengan biaya yang dikeluarkan

untuk memproses lebih lanjut. Alokasi biata bersama dengan metode

harga jual tidak diketahui pada saat titik pisah dapat dirumuskan sebagai

berikut:

Alokasi π‘—π‘œπ‘–π‘›π‘‘ π‘π‘œπ‘ π‘‘ =βˆ‘ π‘›π‘–π‘™π‘Žπ‘– π‘—π‘’π‘Žπ‘™ β„Žπ‘–π‘π‘œπ‘‘π‘’π‘ π‘–π‘  π‘π‘Ÿπ‘œπ‘‘π‘’π‘˜ π‘ π‘’π‘‘π‘’π‘™π‘Žβ„Ž π‘‘π‘–π‘‘π‘–π‘˜ π‘π‘–π‘ π‘Žβ„Ž

βˆ‘ π‘›π‘–π‘™π‘Žπ‘– π‘—π‘’π‘Žπ‘™ β„Žπ‘–π‘π‘œπ‘‘π‘’π‘ π‘–π‘  π‘ π‘’π‘™π‘’π‘Ÿπ‘’β„Ž π‘π‘Ÿπ‘œπ‘‘π‘’π‘˜ π‘ π‘’π‘‘π‘’π‘™π‘Žβ„Ž π‘‘π‘–π‘‘π‘–π‘˜ π‘π‘–π‘ π‘Žβ„Žπ‘₯ π‘π‘–π‘Žπ‘¦π‘Ž π‘π‘’π‘Ÿπ‘ π‘Žπ‘šπ‘Ž

7. Teori Pendapatan

Kegiatan pengolahan hasil pertanian tentunya akan menghasilkan produk yang

bernilai tambah, dengan bertambahnya nilai dari suatu produk akan

meningkatkan pendapatan yang diterima oleh pelaku usaha (Pertiwi, 2015).

Besarnya pendapatan yang akan diperoleh dari suatu kegiatan pengolahan

produk hasil pertanian tergantung dari beberapa faktor yang

mempengaruhinya, seperti tingkat produksi, intensitas, dan efisiensi

penggunaan tenaga kerja. Dalam melakukan kegiatan pengolahan, diharapkan

dapat meningkatkan pendapatannya sehingga kebutuhan hidup sehari-hari

dapat terpenuhi. Harga dan produktivitas merupakan sumber dari faktor

Page 40: ANALISIS NILAI TAMBAH DAN HARGA POKOK ...digilib.unila.ac.id/61749/2/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdfsosis gulung mie sebesar Rp1.439,95/buah, sosis gulung soya sebesar Rp5.180,52/buah,

23

ketidakpastian, sehingga bila harga dan produksi berubah, maka pendapatan

yang diterima juga akan berubah (Soekartawi, 2000).

Pendapatan adalah selisih antara penerimaan dengan semua biaya selama

proses produksi (Rahim dan Hasyim, 2008). Penerimaan adalah hasil perkalian

jumlah produk total dengan satuan harga jual, sedangkan biaya adalah nilai

penggunaan sarana produksi dan lain-lain yang dikeluarkan pada proses

produksi tersebut (Soekartawi,2000).

Biaya produksi adalah semua pengeluaran yang dipergunakan dalam kegiatan

produksi. Biaya produksi dibedakan menjadi dua, yaitu biaya tetap dan biaya

tidak tetap. Biaya tetap adalah biaya yang besarnya tidak tergantung pada

besar kecilnya produksi yang akan dihasilkan, sedangkan biaya tidak tetap

adalah biaya yang besar kecilnya dipengaruhi oleh volume produksi. Untuk

biaya total dapat dihitung dengan mengunakan rumus sebagai berikut :

TC = FC + VC

Keterangan :

TC = Biaya total olahan sosis gulung (Rp)

FC = Biaya tetap olahan sosis gulung (Rp)

VC = Biaya variabel olahan sosis gulung (Rp)

B. Kajian Penelitian Terdahulu

Beberapa penelitian terdahulu memberikan gambaran tentang penelitian sejenis

yang sudah dilakukan, namun penelitian dengan komoditas sosis memang

Page 41: ANALISIS NILAI TAMBAH DAN HARGA POKOK ...digilib.unila.ac.id/61749/2/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdfsosis gulung mie sebesar Rp1.439,95/buah, sosis gulung soya sebesar Rp5.180,52/buah,

24

cukup sulit untuk ditemukan sehingga penulis mengambil beberapa penelitian

yang berhubungan dengan penelitian ini dan dapat dijadikan referensi bagi

penulis dalam penentuan metode yang digunakan dalam menganalisis data.

penelitian terdahulu yang memiliki persamaan dan perbedaaan dalam hal

komoditas, waktu, tempat dan metode penelitian. Ringkasan dari beberapa

penelitian terdahulu beserta alat analisis dan hasil penelitiannya dapat dilihat

pada Tabel 6.

Terdapat beberapa persamaan dan perbedaan penelitian ini dengan penelitian

terdahulu, untuk perbedaan hanya berbeda dari sisi komoditas saja namun

untuk persamaannya adalah sama-sama meneliti mengenai nilai tambah, harga

pokok produksi dan harga pokok penjualan. Metode yang digunakan untuk

mengukur nilai tambah menggunakan analisis nilai tambah dengan metode

Hayami, untuk mengetahui nilai tambah yang dihasilkan dari olahan, penulis

juga menganalisis nilai tambah namun berbeda jenis olahan, seperti penelitian

yang dilakukan Ayu, Ismono dan Soelaiman (2013), Nasaruddin, Utama dan

Andani (2015) dan Lestari, Sayekti dan Prasmatiwi (2017), untuk mengetahui

harga pokok produksi dengan menggunakan metode variable costing yang

merupakan metode penentuan harga pokok produksi yang hanya

memperhitungkan biaya produksi (biaya bahan baku, biaya tenaga kerja

langsung dan untuk mengetahui harga pokok penjualan yaitu berdasarkan hasil

penjumlahan antara harga pokok produksi dengan biaya non produksi atau

biaya pemasaran.

Page 42: ANALISIS NILAI TAMBAH DAN HARGA POKOK ...digilib.unila.ac.id/61749/2/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdfsosis gulung mie sebesar Rp1.439,95/buah, sosis gulung soya sebesar Rp5.180,52/buah,

25

Tabel 6. Kajian penelitian terdahulu

No Judul, Peneliti, Tahun Tujuan Metode

Analisis

Hasil

1. Strategi Pengembangan Usaha Abon Sapi Pada UKM Mutiara β€œHj Mbok Sri” di Kota Palu (Yusran, Antara dan Rauf, 2014)

Mengetahui strategi pengembangan usaha abon sapi.

Analisis Deskriptif (Metode SWOT)

1. Posisi usaha untuk strategi pengembangan usaha abon sapi UKM Mutiara berada pada kuadran I, dimana pada posisi ini sebuah usaha maupun industri memiliki posisi yang kuat dan berpeluang untuk berkembang hasil.

2. Penerapan strategi yang dapat digunakan UKM Mutiara ini yaitu strategi SO, dengan memperluas jaringan distribusi, pengadaan bahan baku dan peningkatan produk. Strategi ini sebagai strategi yang menggunakan kekuatan perusahaan untuk memanfaatkan peluang yang ada

2. Analisis Nilai Tambah Pada Klaster Industri Pengolahan Ikan Teri Kering di Pulau Pasaran Kota Bandar Lampung (Ayu, Ismono dan Soelaiman, 2013)

Mengetahui nilai tambah pengolahan ikan teri kering.

Analisis Kuantitatif (Metode Hayami)

Nilai tambah yang diperoleh dari pengolahan satu kilogram ikan teri basah menjadi ikan teri kering tertinggi berada pada musim angin barat yaitu pada jenis ikan teri nasi sebesar Rp 7.253,02 dan rasio nilai tambah terhadap nilai produk adalah 29,73 persen, artinya setiap Rp 100,00 nilai produk akan diperoleh nilai tambah sebesar Rp 29,73.

Page 43: ANALISIS NILAI TAMBAH DAN HARGA POKOK ...digilib.unila.ac.id/61749/2/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdfsosis gulung mie sebesar Rp1.439,95/buah, sosis gulung soya sebesar Rp5.180,52/buah,

26

3. Analisis Harga Pokok Produksi

dan Strategi Pengembangan

Industri Pengolahan Ikan Teri

Nasi Kering di Pulau Pasaran

Kecamatan Teluk Betung Barat

Kota Bandar Lampung (Laisa,

Sayekti dan Nugraha, 2013)

Menyusun strategi

pengembangan usaha

pengolahan ikan teri

nasi kering.

1. Analisis

Deskriptif

(Metode

SWOT)

2. Analisis

variabel

costing.

Strategi prioritas usaha pengolahan ikan teri

nasi kering di Pulau Pasaran yaitu

1. Mengadopsi teknologi yang lebih modern

2. Mengadakan pelatihan untuk menghasilkan

tenaga kerja yang berkualitas

3. Membuat pembukuan untuk

memaksimalkan penggunaan modal

4. Nilai Tambah Pengolahan Daging Sapi Menjadi Bakso Pada Usaha Al-Hasanah di Kelurahan Rimbo Kedui Kecamatan Seluma Selatan (Nasaruddin, Utama dan Andani, 2015)

Mengukur besarnya nilai tambah yang diperoleh dari proses pengolahan daging sapi menjadi bakso

Analisis Kuantitatif (Metode Hayami)

Nilai tambah yang diperoleh dari proses

pengolahan daging sapi menjadi bakso pada

usaha ini adalah sebesar Rp 10.052,96 Rp/Kg

atau 8,25% dari output yang dihasilkan.

5. Strategi Pengembangan Usaha

Abon Daging Sapi pada Industri

Citra Lestari di Kota Palu (Putri

dan Lamusa, 2017).

Mengetahui strategi

pengembangan usaha

abon sapi

Analisis

Deskriptif

(Metode

SWOT)

Posisi usaha untuk strategi pengembangan usaha

abon sapi ini berada pada kuadran I, dimana

pada posisi ini sebuah usaha maupun industri

memiliki posisi yang kuat dan berpeluang untuk

berkembang. Strategi yang digunakan yaitu

menerapkan strategi SO.

Page 44: ANALISIS NILAI TAMBAH DAN HARGA POKOK ...digilib.unila.ac.id/61749/2/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdfsosis gulung mie sebesar Rp1.439,95/buah, sosis gulung soya sebesar Rp5.180,52/buah,

27

6. Strategi Pemasaran Produk

Sosis Siap Makan (Studi Kasus:

PT Primafood Internasional)

(Wibowo, Daryanto dan Rifin,

2018)

1 Mengidentifikasi

faktor internal dan

eksternal perusahaan

untuk meningkatkan

pemasaran sosis siap

makan

2. Memformulasikan

strategi yang dapat

dilakukan oleh

perusahaan

3. Merekomendasikan

strategi yamg

terbaik dari

beragam strategi

yang dirumuskan

Analisis

Deskriptif

(Metode

SWOT)

Rumusan alternatif strategi pemasaran yang

didapatkan berdasarkan faktor-faktor eksternal

dan internal adalah bekerjasama dengan partner,

diferensiasi produk, promosi gabungan dengan

grup Charoen Pokphand, serta promosi edukatif.

Prioritas strategi utama yang direkomendasikan

yakni promosi edukasi.

7. Kelayakan dan Strategi

Pengembangan Usaha pada

outlet Ayam Goreng Waralaba

dan Mandiri (Widuri, Saleh dan

Palupi, 2014)

1. Mendeskripsikan

kelayakan usaha

2. Mendeskripsikan

persepsi konsumen

terhadap produk

3. Menyusun strategi

yang tepat untuk

mengembangan

usaha waralaba

dan mandiri

Analisis

Kuantitatif

(NPV, IRR, Net

B/C, PP,

QSPM)

Analisis

Deskriptif

(Metode

SWOT)

1. Kelayakan usaha dilihat dari empat kriteria

menunjukkan bahwa usaha ayam goreng baik

waralaba maupun mandiri layak dilakukan.

2. Analisis persepsi konsumen, faktor yang

mempengaruhi pembelian, baik usaha ayam

goreng waralaba maupun usaha ayam goreng

mandiri adalah harga, mutu, higienisitas,

kepraktisan dan kemudahan diperoleh.

3. Urutan alternatif strategi untuk usaha ayam

goreng waralaba maupun mandiri adalah

melakukan penjagaan loyalitas konsumen

dengan menjaga rasa tetap renyah dan bersih,

bersikap ramah, menjaga kebersihan outlet,

dan tidak menaikan harga

Page 45: ANALISIS NILAI TAMBAH DAN HARGA POKOK ...digilib.unila.ac.id/61749/2/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdfsosis gulung mie sebesar Rp1.439,95/buah, sosis gulung soya sebesar Rp5.180,52/buah,

28

8. Analisis Nilai Tambah dan

Pendapatan usaha Pengolahan

Ikan Asin di Provinsi Lampung

(Simamora, 2014)

1. Mengetahui nilai

tambah usaha

pengolahan ikan

teri nasi di Pulau

Pasaran Kota

Bandar Lampung

dan Desa Tarahan

Kabupaten

Lampung Selatan

2. Mengetahui

besarnya

pendapatan usaha

pengolahan ikan

teri nasi

Analisis Kuantitatif (Metode Hayami)

1. Nilai tambah yang dihasilkan usaha

pengolahan ikan teri nasi asin di Pulau

Pasaran Kota Bandar Lampung adalah

sebesar Rp.3.306,94 per kilogram dan nilai

tambah usaha pengolahan ikan teri nasi di

Desa Tarahan Kabupaten Lampung Selatan

adalah sebesar Rp.2.045,00 per kilogram.

2. Pendapatan rata-rata yang diperoleh usaha

pengolahan ikan teri nasi per bulan di Pulau

Pasaran Kota Bandar Lampung adalah

Rp32.615.942,75 dengan R/C rasio sebesar

1,13 sedangkan untuk pengolahan ikan teri

nasi di Desa Tarahan Kabupaten Lampung

Selatan adalah sebesar Rp.18.318.968,67

dengan R/C rasio sebesar 1,12

9. Nilai Tambah, Pengendalian

Persediaan Bahan Baku dan

Pendapatan Usaha pada KUB

Bina Sejahtera di Kelurahan

Kangkung Kecamatan Bumi

Waras Kota Bandar Lampung

(Pertiwi, Affandi dan Kasymir,

2015)

1. Mengevaluasi nilai

tambah.

2. Pendapatan pada

KUB Bina

Sejahtera.

1. Analisis

Kuantitatif

(Metode

Hayami)

2. Analisis

Deskripstif

(Metode

SWOT)

1. KUB Bina Sejahtera dapat memberi nilai

tambah lebih besar daripada nol.

2. Pendapatan yang dihasilkan untuk produk

olahan bakso Rp 231.826, ekado Rp 338.826,

lumpia Rp 388.826, otak otak Rp 2.159.423,

dan piletan Rp 27. 526.364

Page 46: ANALISIS NILAI TAMBAH DAN HARGA POKOK ...digilib.unila.ac.id/61749/2/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdfsosis gulung mie sebesar Rp1.439,95/buah, sosis gulung soya sebesar Rp5.180,52/buah,

29

10 Analisis Pendapatan, Nilai

Tambah dan Strategi

Pengembangan Usaha

Pengolahan Ikan Bandeng

Pada Usaha Dagang

Sabily Kecamatan

Labuhan Maringgai

Kabupaten Lampung

Timur (Lestari, Sayekti

dan Prasmatiwi, 2015)

1. Menganalisis

pendapatan

2. Berapa besar

nilai tambah

yang dihasilkan

3. Bagaimana

strategi

pengembangan

usaha

1. Analisis

Pendapatan

2. Analisis

Nilai

Tambah

(Metode

Hayami)

3. Analisis

Deskriptif

(Metode

SWOT)

1. Pendapatan atas biaya total seluruh

olahan ikan bandeng sebesar

16.324.376,39 per bulan

2. Nilai tambah terbesar pada produk

keripik kulit bandeng sebesar Rp

80.733,60 sedangkan nilai tambah

terendah pada produk bandeng presto Rp

15.100,83 dan seluruh olahan ikan

bandeng dapat memberikan nilai

tambahn yang positif dan layak untuk

diusahakan

3. Strategi prioritaas usaha pengolahan ikan

bandeng yakni memanfaatkan lokasi yang

dekat dengan sumber bahan baku,

mempertahankan produk, memanfaatkan

pengelolaan keuangan secara efektif

Page 47: ANALISIS NILAI TAMBAH DAN HARGA POKOK ...digilib.unila.ac.id/61749/2/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdfsosis gulung mie sebesar Rp1.439,95/buah, sosis gulung soya sebesar Rp5.180,52/buah,

30

C. Kerangka Pemikiran

Sosis merupakan salah satu produk olahan daging yang merupakan makanan

siap saji dan banyak diminati oleh masyarakat. Sosis merupakan salah satu

olahan daging ayam yang dapat meningkatkan nilai tambah bagi ayam itu

sendiri. CV Cucurutuku Ceria terletak di Jalan Griya Utama Way Halim

Permai No. II C / 4 Bandar Lampung yang merupakan unit usaha yang

bergerak dibidang kuliner dengan khas makanan Sosis Gulung yang

termasuk ke dalam kriteria unit usaha mikro kecil menengah (UMKM)

dalam skala usaha kecil.

Kegiatan pengolahan daging ayam menjadi sosis ini dapat memberikan nilai

tambah dari bahan baku (daging ayam) yang diproses dengan faktor

produksi lain pada proses pengolahan. Olahan sosis pada CV Cucurutuku

Ceria ini yaitu sosis gulung mie, sosis berbalut keju, soya, sosis pedas, dan

sosis berbalut kentang yang setiap produknya memiliki nilai tambah yang

berbeda-beda. Besarnya nilai tambah dipengaruhi oleh bahan baku, bahan

penunjang, tenaga kerja, mesin, peralatan dan bahan bakar. Semua biaya

yang dikeluarkan dalam proses produksi disebut sebagai biaya produksi.

Analisis nilai tambah dari usaha pengolahan sosis ini dilakukan untuk

mengetahui seberapa besar keuntungan yang diperoleh dari proses mengolah

sosis ayam menjadi berbagai macam varian.

Page 48: ANALISIS NILAI TAMBAH DAN HARGA POKOK ...digilib.unila.ac.id/61749/2/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdfsosis gulung mie sebesar Rp1.439,95/buah, sosis gulung soya sebesar Rp5.180,52/buah,

31

Perhitungan nilai tambah dibedakan menurut jenis produk. Peningkatan

pendapatan sosis gulung ini dapat dilakukan melalui perumusan strategi

yang tepat.

Hasil produksi yang dihasilkan dari proses pengolahan daging ayam

menjadi sosis ini berhubungan dengan harga pokok produksi serta harga

pokok penjualan. Bagan alir penelitian ini dapat dilihat pada Gambar 2

Page 49: ANALISIS NILAI TAMBAH DAN HARGA POKOK ...digilib.unila.ac.id/61749/2/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdfsosis gulung mie sebesar Rp1.439,95/buah, sosis gulung soya sebesar Rp5.180,52/buah,

32

Gambar 2. Bagan alir penelitian nilai tambah , harga pokok produksi, harga pokok penjualan pada CV Cucurutuku Ceria

Biaya Produksi Penerimaan Pendapatan

Harga Input Harga Output

Input:

Bahan Baku

Bahan Penunjang

Bahan Bakar

Tenaga Kerja

Peralatan

Output:

Cheesy Sosgul

Noodle Sosgul

Potato Sosgul

Soya Sosgul

Spicy Sosgul

Proses Pengolahan

Daging Ayam

CV Cucurutuku Ceria

Nilai Tambah

Sosis ayam

Split of point (Titik pisah)

Harga Pokok Produksi dan Harga Pokok Penjualan

Page 50: ANALISIS NILAI TAMBAH DAN HARGA POKOK ...digilib.unila.ac.id/61749/2/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdfsosis gulung mie sebesar Rp1.439,95/buah, sosis gulung soya sebesar Rp5.180,52/buah,

33

III. METODE PENELITIAN

A. Metode, Lokasi dan Waktu Penelitian

Metode yang digunakan pada penelitian ini adalah studi kasus. Metode studi

kasus adalah metode yang bertujuan untuk memberikan gambaran secara

mendetail tentang latar belakang, sifat, maupun karakter, yang khas dari suatu

kasus (Aziz, 2003).

Penelitian ini dilakukan di perusahaan sosis gulung CV Cucurutuku Ceria

Bandar Lampung Pemilihan lokasi dilakukan secara sengaja (purposive)

dengan pertimbangan bahwa sosis gulung di CV Cucurutuku Ceria

merupakan salah satu usaha sosis gulung yang memiliki produksi terbesar di

Bandar Lampung. Perusahaan sosis gulung CV Cucurutuku Ceria sudah

berdiri sejak akhir tahun 2012 dan masih aktif melakukan usahanya sampai

saat ini. Pengumpulan data penelitian dilakukan pada Bulan Maret-April

2019.

B. Konsep Dasar dan Batasan Operasional

Konsep dasar dan definisi operasional adalah suatu pengertian yang diberikan

kepada variabel yang digunakan sebagai petunjuk untuk memperoleh dan

Page 51: ANALISIS NILAI TAMBAH DAN HARGA POKOK ...digilib.unila.ac.id/61749/2/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdfsosis gulung mie sebesar Rp1.439,95/buah, sosis gulung soya sebesar Rp5.180,52/buah,

34

menganalisis data yang akan memudahkan dan berhubungan dengan

penelitian. Adapun definisi operasional penelitian ini adalah sebagai berikut.

Proses pengolahan adalah suatu kegiatan mengolah ayam menjadi berbagai

olahan ayam salah satunya yaitu sosis ayam.

Sosis ayam adalah suatu produk olahan daging ayam yang merupakan

makanan siap saji, banyak beredar di pasaran dan banyak diminati masyarakat

khususnya anak-anak.

Input adalah seluruh bahan-bahan dan alat-alat yang digunakan dalam suatu

proses produksi pengolahan ayam pada CV Cucurutuku Ceria menjadi produk

olahan. Input yang digunakan dalam proses pengolahan sosis berupa bahan

baku, bahan penunjang, bahan bakar, tenaga kerja dan peralatan.

Bahan baku adalah bahan-bahan yang digunakan dalam proses produksi baik

bahan baku utama maupun bahan penunjang.

Bahan baku utama adalah bahan baku yang digunakan dalam kegiatan

pengolahan yakni sosis ayam diukur dalam satuan buah.

Bahan penunjang adalah bahan-bahan tambahan atau bahan pelengkap yang

digunakan dalam kegiatan proses produksi untuk membantu agar bahan baku

utama dapat di proses lebih lanjut dibedakan menurut jenis olahan sosis

gulung yang diukur dalam satuan kilogram (kg).

Bahan penunjang yang digunakan pengolahan sosis ini adalah dada ayam,

garam, gula, bawang putih, lada hitam, lada putih, royco ayam, cabai merah,

Page 52: ANALISIS NILAI TAMBAH DAN HARGA POKOK ...digilib.unila.ac.id/61749/2/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdfsosis gulung mie sebesar Rp1.439,95/buah, sosis gulung soya sebesar Rp5.180,52/buah,

35

tepung terigu, tepung tapioka, telur, keju, susu, mentega, kentang, mie, soya,

minyak goreng, air minum, tusuk bambu dan kemasan.

Biaya produksi merupakan seluruh biaya yang dikeluarkan untuk kegiatan

industri dalam satu periode produksi, meliputi biaya bahan baku, bahan

penunjang, biaya tenaga kerja, dan biaya overhead pabrik atau peralatan yang

diukur dalam satuan rupiah (Rp).

Biaya operasional merupakan biaya-biaya yang dikeluarkan untuk mengolah

bahan baku menjadi produk jadi yang siap dijual dan diukur dalam satuan

rupiah (Rp).

Harga pokok produksi adalah total biaya produksi yang dikeluarkan oleh

agroindustri dan dibagi dengan jumlah produksi. Biaya yang dimaksud terdiri

dari biaya bahan baku, biaya tenaga kerja langsung, dan biaya overhead

pabrik. Harga pokok produksi dihitung dalam satu periode produksi dengan

satuan rupiah per buah (Rp/Buah)

Metode variable costing ini merupakan penentuan harga pokok produksi

yang hanya akan memasukkan biaya-biaya yang lebih bersifat variable ke

dalam harga pokok produksi dan dibandingkan dengan volume produksi

selama satu periode, dihitung dalam satuan rupiah per buah (Rp/Buah).

Harga pokok penjualan adalah total biaya yang dibagi dengan jumlah

produksi. Pada penelitian ini, harga pokok penjualan dihitung dari besarnya

Page 53: ANALISIS NILAI TAMBAH DAN HARGA POKOK ...digilib.unila.ac.id/61749/2/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdfsosis gulung mie sebesar Rp1.439,95/buah, sosis gulung soya sebesar Rp5.180,52/buah,

36

harga pokok produksi ditambah biaya non produksi atau biaya pemasaran dan

dibagi dengan jumlah produksi selama satu periode, dalam satuan rupiah per

buah (Rp/Buah)

Biaya tenaga kerja merupakan upah atau gaji yang diberikan kepada pekerja

yang melakukan pekerjaan di bagian produksi untuk membuat berbagai

varian sosis gulung dan diukur dalam satuan rupiah per HOK (Rp/HOK).

Biaya penyusutan merupakan biaya yang dihitung untuk mengetahui nilai sisa

aset per tahun yang diukur dalam satuan rupiah (Rp).

Bumbu adalah bahan penyedap makanan yang digunakan untuk menambah

cita rasa makanan berupa gula, telur, lada hitam, lada putih, bawang putih,

royco dan yang digunakan untuk menghasilkan produk dengan rasa dan

aroma pada sosis gulung yang digunakan untuk semua jenis sosis gulung

yang diukur dalam satuan kilogram (kg).

Bahan bakar adalah bahan-bahan yang digunakan untuk memasak olahan

ayam berupa tabung gas yang diukur dalam satuan rupiah per tabung

(Rp/tabung).

Peralatan adalah alat yang digunakan untuk membantu memperlancar

kegiatan usaha sosis gulung diantaranya vacum sealer, mesin penggiling,

deep fryer, baskom, pisau, telenan, gelas ukur, timbangan, freezer, kulkas

chiller, blender dan panci kukus

Page 54: ANALISIS NILAI TAMBAH DAN HARGA POKOK ...digilib.unila.ac.id/61749/2/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdfsosis gulung mie sebesar Rp1.439,95/buah, sosis gulung soya sebesar Rp5.180,52/buah,

37

Jumlah tenaga kerja adalah banyaknya tenaga kerja yang membantu

memperlancar proses produksi sosis gulung. Diukur dalam satuan hari orang

kerja (HOK) yang dibedakan berdasarkan waktu proses produksi untuk

masing-masing olahan sosis gulung.

Harga input adalah harga-harga seluruh bahan-bahan yang digunakan dalam

proses produksi pengolahan sosis gulung CV Cucurutuku Ceria. Diukur

dalam satuan rupiah per kilogram (Rp/buah) dihitung menurut masing-masing

jenis olahan sosis gulung.

Output adalah hasil dari proses produksi yaitu berupa cheesy sosgul, noodle

sosgul, potato sosgul, soya sosgul dan spicy sosgul. Diukur dalam jumlah per

tusuk (buah/bulan) dan dengan melihat kualitas produk yang dihasilkan, serta

upaya yang diterapkan oleh CV Cucurutuku Ceria dalam mempertahankan

kualitas produk yang dihasilkan.

Harga output adalah harga cheesy sosgul, noodle sosgul, potato sosgul, soya

sosgul dan spicy sosgul yang diterima oleh pemilik CV Cucurutuku Ceria.

Diukur dalam satuan rupiah (Rp/buah).

Penerimaan adalah jumlah uang yang diterima dari menjual hasil produksi

yang dihitung dari total produksi (buah) yang dihasilkan, dikalikan dengan

harga olahan sosis. Diukur dalam satuan rupiah (Rp) dihitung menurut

masing-masing jenis olahan sosis.

Faktor konversi adalah banyaknya jumlah output yang dapat dihasilkan dalam

satu satuan input. Faktor konversi pada sosis gulung CV Cucurutuku Ceria

Page 55: ANALISIS NILAI TAMBAH DAN HARGA POKOK ...digilib.unila.ac.id/61749/2/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdfsosis gulung mie sebesar Rp1.439,95/buah, sosis gulung soya sebesar Rp5.180,52/buah,

38

adalah perbandingan antara olahan sosis berupa cheesy sosgul, noodle sosgul,

potato sosgul, soya sosgul dan spicy sosgul, dengan penggunaan sosis ayam

dalam perhitungan nilai tambah dihitung menurut masing-masing jenis olahan

sosis gulung.

Koefisien tenaga kerja adalah banyaknya tenaga kerja langsung yang

diperlukan dalam kegiatan pengolahan.

Sumbangan input lain adalah bahan-bahan penunjang yang digunakan dalam

pembuatan olahan sosis gulung dalam perhitungan nilai tambah dihitung

menurut masing-masing jenis olahan sosis gulung yang diukur dalam satuan

rupiah (Rp).

Nilai tambah adalah selisih antara nilai produksi dikurangi dengan nilai bahan

baku dan sumbangan input lain. Diukur dalam satuan rupiah (Rp) dihitung

menurut masing-masing jenis produk olahan.

Biaya tetap adalah biaya yang digunakan dalam proses produksi yang tidak

tergantung dengan volume produksi, meliputi biaya penyusutan peralatan

yang diukur dalam satuan rupiah per bulan (Rp/bulan) dihitung menurut

masing-masing jenis olahan sosis gulung.

Biaya variabel adalah biaya yang dikeluarkan dalam proses produksi yang

jumlahnya dapat berubah-ubah tergantung dengan volume produksi yang

dihasilkan. Biaya variabel meliputi upah tenaga kerja, biaya bahan baku dan

Page 56: ANALISIS NILAI TAMBAH DAN HARGA POKOK ...digilib.unila.ac.id/61749/2/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdfsosis gulung mie sebesar Rp1.439,95/buah, sosis gulung soya sebesar Rp5.180,52/buah,

39

bahan penunjang yang diukur dalam satuan rupiah per bulan (Rp/bulan)

dihitung menurut masing-masing jenis olahan sosis gulung.

Biaya total adalah jumlah dari biaya variabel ditambah dengan biaya tetap

dalam proses produksi, yang diukur dalam satuan rupiah per bulan (Rp/bulan)

dihitung menurut masing-masing jenis olahan sosis gulung.

Pendapatan adalah besarnya penerimaan yang diperoleh dari produk hasil

pengolahan sosis gulung setelah dikurangi total biaya. Diukur dalam satuan

rupiah (Rp) dihitung menurut masing-masing jenis produk olahan.

C. Jenis dan Metode Pengumpulan Data serta Responden

Penelitian ini menggunakan data primer dan data sekunder sebagai data

penunjang. Data primer diperoleh secara langsung dari wawancara dan

observasi langsung atau pengamatan dan pencatatan langsung tentang proses

produksi seluruh produk dan keadaan di usaha olahan sosis gulung CV

Cucurutuku Ceria untuk menganalisis nilai tambah olahan sosis gulung dan

wawancara untuk menganalisis harga pokok produksi dan harga pokok

penjualan dengan menggunakan kuesioner (daftar pertanyaan) yang telah

dipersiapkan sebelumnya. Data primer berupa proses pengolahan, data

penjualan yang ada pada usaha sosis gulung.

Data sekunder merupakan data pendukung untuk penelitian yang didapatkan

dari penelitian terdahulu, jurnal, artikel, penelusuran pustaka, serta laporan

dari instansi pemerintahan terkait seperti Data Dinas Perkebunan dan

Page 57: ANALISIS NILAI TAMBAH DAN HARGA POKOK ...digilib.unila.ac.id/61749/2/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdfsosis gulung mie sebesar Rp1.439,95/buah, sosis gulung soya sebesar Rp5.180,52/buah,

40

Perternakan Provinsi Lampung, Badan Pusat Statistik dan data internal usaha

olahan sosis gulung CV Cucurutuku Ceria. Data yang diperoleh akan

disajikan dalam bentuk tabel dan dianalisis secara deskriptif. Responden

pada penelitian ini yaitu pemilik usaha sosis gulung CV Cucurutuku Ceria

untuk mendapatkan data penjualan. data keuangan dan data pengolahan.

D. Metode Analisis Data

Metode analisis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah deskriptif

kuantitatif dan deskriptif kualitatif. Metode deskriptif kuantitatif digunakan

untuk menganalisis nilai tambah , besarnya harga pokok produksi, harga

pokok penjualan dan joint cost (biaya gabungan). Metode deskriptif kualitatif

digunakan untuk menganalisis lingkungan internal dan eksternal usaha sosis

gulung pada CV Cucurutuku Ceria. Metode analisis nilai tambah olahan

sosis gulung digunakan untuk menjawab tujuan pertama dengan metode

deskriptif kuantitatif. Adapun metode analisis untuk menjawab tujuan

pertama adalah sebagai berikut :

1) Analisis Nilai Tambah Sosis Gulung

Analisis nilai tambah digunakan untuk mengetahui hasil pengolahan sosis

menjadi beberapa olahan berupa cheesy sosgul, noodle sosgul, potato

sosgul, soya sosgul dan spicy sosgul memiliki nilai tambah yang berbeda

setiap produknya. Untuk mengetahui peranan usaha olahan sosis gulung

CV Cucurutuku Ceria dalam meningkatkan nilai tambah maka dilakukan

analisis nilai tambah yang perhitungannya akan dibedakan menurut jenis

Page 58: ANALISIS NILAI TAMBAH DAN HARGA POKOK ...digilib.unila.ac.id/61749/2/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdfsosis gulung mie sebesar Rp1.439,95/buah, sosis gulung soya sebesar Rp5.180,52/buah,

41

produk olahan dengan menggunakan metode Hayami dengan formula

seperti yang dapat dilihat pada Tabel 5.

Perhitungan biaya produksi dalam penelitian ini terutama dalam

menghitung biaya penyusutan peralatan dilakukan dengan menghitung

biaya bersama atau joint cost. Perhitungan joint cost diperlukan karena

usaha sosis gulung CV Cucurutuku Ceria menghasilkan produk lebih dari

satu yaitu lima produk. Biaya yang dihitung adalah biaya yang digunakan

secara bersama oleh produk bersama (Bustami, 2009). Pada penelitian ini

joint cost yang dikeluarkan dalam proses produksi sosis gulung adalah

biaya penyusutan alat, biaya listrik, dan pajak.

Perhitungan joint cost (biaya gabungan)yang dilakukan pada penelitian ini

mengacu pada Mulyadi (2009) yaitu dengan metode nilai jual relatif.

Metode ini didasarkan pada nilai jual relatif dari setiap jenis produk

bersama yaitu dengan memperhitungkan nilai total penjualan yang

merupakan harga penjualan dikalikan dengan unit produksi, bukan

penjualan sesungguhnya, kemudian dilakukan penentuan proporsi nilai

penjualan masing-masing produk bersama pada nilai penjualan total.

Selanjutnya mengalokasikan total joint cost diantara produk bersama

berdasarkan proporsi tersebut.

Metode nilai jual relatif yang digunakan pada penelitian ini mengacu pada

teori Bustami (2009) yaitu metode harga jual diketahui pada saat titik

pisah. Perhitungan ini apabila harga jual diketahui pada saat titik pisah

Page 59: ANALISIS NILAI TAMBAH DAN HARGA POKOK ...digilib.unila.ac.id/61749/2/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdfsosis gulung mie sebesar Rp1.439,95/buah, sosis gulung soya sebesar Rp5.180,52/buah,

42

maka joint cost dibebankan kepada produk berdasarkan nilai jual masing-

masing produk terhadap jumlah nilai jual keseluruhan produk. Alokasi

joint cost dengan metode harga jual diketahui pada saat titik pisah dapat

dirumuskan sebagai berikut:

Alokasi π‘—π‘œπ‘–π‘›π‘‘ π‘π‘œπ‘ π‘‘ =βˆ‘ π‘›π‘–π‘™π‘Žπ‘– π‘—π‘’π‘Žπ‘™ π‘šπ‘Žπ‘ π‘–π‘›π‘” βˆ’ π‘šπ‘Žπ‘ π‘–π‘›π‘” π‘π‘Ÿπ‘œπ‘‘π‘’π‘˜

βˆ‘ π‘›π‘–π‘™π‘Žπ‘– π‘—π‘’π‘Žπ‘™ π‘˜π‘’π‘ π‘’π‘™π‘’π‘Ÿπ‘’β„Žπ‘Žπ‘› π‘π‘Ÿπ‘œπ‘‘π‘’π‘˜π‘₯ π‘π‘–π‘Žπ‘¦π‘Ž π‘π‘’π‘Ÿπ‘ π‘Žπ‘šπ‘Ž

Pada penelitian kali ini metode alokasi joint cost yang digunakan untuk

menghitung biaya penyusutan peralatan dengan menggunakan metode

nilai jual relatif yaitu harga jual diketahui pada saat titik pisah tersebut

terlebih dahulu menghitung alokasi nilai produksi untuk masing-masing

produk, kemudian diperoleh biaya penyusutan alat dari diperolehnya

alokasi joint cost dengan metode nilai jual relatif kemudian dikalikan

dengan biaya penyusutan per alat selama sebulan, sehingga didapat biaya

penyusutan yang dikeluarkan untuk masing-masing produk.

2) Analisis Harga Pokok Produksi

Penentuan harga pokok produksi pada usaha sosis gulung CV Cucurutuku

Ceria yaitu dengan cara memperhitungkan unsur-unsur biaya. Pada

penelitian ini analisis harga pokok produksi pada usaha ini hanya

menggunakan metode variable costing.

Metode variable costing merupakan penentuan harga pokok produksi yang

hanya memperhitungkan biaya produksi yang berperilaku variabel ke

Page 60: ANALISIS NILAI TAMBAH DAN HARGA POKOK ...digilib.unila.ac.id/61749/2/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdfsosis gulung mie sebesar Rp1.439,95/buah, sosis gulung soya sebesar Rp5.180,52/buah,

43

dalam harga pokok produksi, yang terdiri dari biaya bahan baku, biaya

tenaga kerja langsung, dan biaya overhead pabrik (Mulyadi, 2002).

Variable costing merupakan penentuan harga pokok produksi yang hanya

memasukan biaya-biaya yang bersifat variable ke dalam harga pokok

produski. Metode variable costing dapat dilihat pada Tabel 7.

Penentuan harga pokok produksi dalam penelitian menggunakan metode

metode variable costing dapat dilihat pada Tabel 7.

Tabel 7. Harga Pokok Produksi dengan metode full costing

Jumlah produksi per bulan xxx (A)

Biaya bahan baku langsung per bulan xxx (B)

Biaya tenaga kerja langsung per bulan xxx (C)

BOP variabel xxx (D)

Total harga pokok produksi (B+C+D) xxx (E)

Harga pokok produksi per buah (E/A) xxx (F)

Sumber: Mulyadi 2002

3). Analisis Harga Pokok Penjualan

Harga pokok penjualan adalah perhitungan manajerial yang mengukur biaya

langsung dalam memproduksi produk yang dijual selama suatu periode

dengan kata lain, harga pokok penjualan adalah total biaya yang dibagi

dengan jumlah produksi. Pada penelitian ini, harga pokok penjualan

dihitung dari besarnya harga pokok produksi ditambah biaya non produksi

atau biaya pemasaran dan dibagi dengan jumlah produksi selama satu

periode. Biaya non produksi antara lain terdiri dari biaya pemasaran atau

biaya sablon kemasan, biaya periklanan, biaya mui, biaya freezer outlet,

biaya sewa outlet, pajak, penyusutan dan biaya bensin.

Page 61: ANALISIS NILAI TAMBAH DAN HARGA POKOK ...digilib.unila.ac.id/61749/2/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdfsosis gulung mie sebesar Rp1.439,95/buah, sosis gulung soya sebesar Rp5.180,52/buah,

44

IV. GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN

A. Gambaran Umum Kota Bandar Lampung

Kota Bandar Lampung merupakan Ibu Kota Provinsi Lampung yang menjadi

pusat kegiatan pemerintahan, politik, pendidikan, kebudayaan dan juga sebagai

pusat perekonomian di Provinsi Lampung. Kota Bandar Lampung terletak di

wilayah strategis karena merupakan daerah transit kegiatan perekonomian antar

Pulau Sumatera dan Pulau Jawa, sehingga menguntungkan bagi pertumbuhan

dan pengembangan kota Bandar Lampung sebagai pusat perdagangan, industri

dan pariwisata. Kota Bandar Lampung memiliki keuntungan sebagai Ibu Kota

Provinsi, karena setiap kegiatan baik pemerintahan, politik, pendidikan,

kebudayaan dan perekonomian lebih cepat tumbuh jika dibandingkan dengan

kabupaten lainnya di Provinsi Lampung (Badan Pusat Statistik, 2016).

Secara geografis Kota Bandar Lampung terletak pada 5o20’ sampai dengan

5o30’ lintang selatan dan 105o28’ sampai dengan 105o37’ bujur timur, dengan

luas wilayah kota sebesar 197,22 km2 dengan jumlah penduduk sebanyak

960.695 jiwa. Kota Bandar Lampung terletak pada ketinggian 0 sampai 700m

diatas permukaan laut dengan topografi yang terdiri dari:

(1) Daerah pantai yaitu sekitar Teluk Betung bagian selatan dan Panjang.

(2) Daerah perbukitan yaitu sekitar Teluk Betung bagian Utara.

Page 62: ANALISIS NILAI TAMBAH DAN HARGA POKOK ...digilib.unila.ac.id/61749/2/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdfsosis gulung mie sebesar Rp1.439,95/buah, sosis gulung soya sebesar Rp5.180,52/buah,

45

(3) Daerah dataran tinggi serta sedikit bergelombang terdapat di sekitar

Tanjung Karang bagian barat yang dipengaruhi oleh Gunung Balau serta

perbukitan Batu Serampok di bagian Timur Selatan.

(4) Teluk Lampung dan pulau-pulau kecil bagian selatan (Badan Pusat

Statistik, 2016).

Kota Bandar Lampung merupakan Ibu Kota Provinsi Lampung yang menjadi

pintu gerbang utama Pulau Sumatera. Berdasarkan peraturan daerah Kota

Bandar Lampung Nomor 4 tahun 2012 tentang penataan dan pembentukan

Kecamatan dan Kelurahan, Kota Bandar Lampung terdiri 20 kecamatan dan

126 kelurahan (Badan Pusat Statistik,2016). Secara administratif Kota Bandar

Lampung dibatasi oleh :

(1) Sebelah Utara berbatasan dengan Kecamatan Natar Kabupaten Lampung

Selatan.

(2) Sebelah Selatan berbatasan dengan Teluk Lampung.

(3) Sebelah Barat berbatasan dengan Kecamatan Gedung Tataan dan Padang

Cermin Kabupaten Pesawaran.

(4) Sebelah Timur berbatasan dengan Kecamatan Tanjung Bintang Kabupaten

Lampung Selatan.

Sebagian wilayah Kota Bandar Lampung merupakan daerah perbukitan, seperti

Gunung Kunyit, Gunung Kelutum, Gunung Banten, Gunung Kucing, dan

Gunung Kapuk. Luas wilayah yang datar hingga landai meliputi 60% total

wilayah, landai hingga miring meliputi 35 persen total wilayah, dan sangat

miring hingga curam meliputi 4% total wilayah. Jumlah penduduk, luas

Page 63: ANALISIS NILAI TAMBAH DAN HARGA POKOK ...digilib.unila.ac.id/61749/2/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdfsosis gulung mie sebesar Rp1.439,95/buah, sosis gulung soya sebesar Rp5.180,52/buah,

46

wilayah dan kepadatan penduduk Kota Bandar Lampung dapat dilihat pada

Tabel 8.

Tabel 8. Jumlah penduduk, kepadatan penduduk serta luas wilayah Kota

Bandar Lampung

No Kecamatan Jumlah

Penduduk

Luas

Kepadatan

Penduduk

Luas Wilayah

(jiwa) (km2) (jiwa/km2)

1 Teluk Betung Barat 29.799 11,02 2.704

2 Teluk Betung Timur 41.645 14,83 2.808

3 Teluk Betung Selatan 39.353 3,79 10.383

4 Bumi Waras 56.742 3,75 15.131

5 Panjang 74.506 15,75 4.731

6 Tanjung Karang Timur 37.108 2,03 18.280

7 Kedamaian 52.592 8,21 6.406

8 Teluk Betung Utara 50.593 4,33 11.684

9 Tanjung Karang Pusat 51.126 4,05 12.624

10 Enggal 28.084 3,49 8.047

11 Tanjung Karang Barat 54.710 14,99 3.650

12 Kemiling 65.637 24,24 2.708

13 Langkapura 33.944 6,12 5.546

14 Kedaton 49.055 4,79 10.241

15 Rajabasa 48.027 13,53 3.550

16 Tanjung Senang 45.775 10,63 4.306

17 Labuhan Ratu 44.843 7,97 5.626

18 Sukarame 56.921 14,75 3.859

19 Sukabumi 57.334 23,6 2.429

20 Way Halim 61.493 5,35 11.494

Kota Bandar Lampung 979.287 197,22 4.965

B. Gambaran umum usaha Sosis Gulung CV Cucurutuku Ceria Bandar

Lampung

1. Sejarah usaha sosis gulung CV Cucurutuku Ceria Bandar Lampung

Usaha Sosis Gulung CV Cucurutuku Ceria berdiri pada tanggal 7 Juli tahun

2012. Pemilik usaha ini bernama Erinda Putri Andaryani yang berusia 30

tahun dan pendidikan terakhir pemilik adalah Sarjana Ilmu Komputer

Page 64: ANALISIS NILAI TAMBAH DAN HARGA POKOK ...digilib.unila.ac.id/61749/2/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdfsosis gulung mie sebesar Rp1.439,95/buah, sosis gulung soya sebesar Rp5.180,52/buah,

47

Universitas Lampung. Saat itu usaha ini hanya bermodal sebesar Rp 300.000

yang berasal dari uang pribadi.

CV Cucurutuku Ceria terletak di Jl. Griya Utama no IIC/4 Way Halim Permai

Kota Bandar Lampung. Pada awalnya hanya berjualan menggunakan sepeda

motor dan kardus ke sekolah-sekolah. CV Cucurutuku Ceria menjual produk

olahan sosisnya dengan membuka outlet di PKOR Way Halim. Oleh karena

permintaan konsumen semakin tinggi maka pemilik membuka outlet lainnnya

untuk menjangkau lebih banyak konsumen. Hingga saat ini CV Cucurutuku

Ceria sudah memiliki 16 outlet sosis gulung β€˜Juragan” yang tersebar di Kota

Bandar Lampung, Kota Metro dan Kota Malang.

Latar belakang usaha dibuka karena kegemaran pemilik mengonsumsi sosis

kemudian muncul ide menciptakan produk kreatif dengan bahan dasar sosis.

Produk kreatif berupa sosis gulung varian noodle. Varian noodle ini

merupakan varian pertama yang dibuat oleh pemilik. Melihat antusiasnya

konsumen dalam membeli sosis gulung varian noodle, pemilik memiliki

keinginan untuk menciptakan varian lainnya dengan mengikuti program yakni

berupa pembelajaran tentang cara pembuatan sosis,ketepatan adonan dalam

pembuatan bahan tambahan sosis.

Program tersebut mendatangkan seorang konsultan sosis asal Negara Belanda

bernama Jan Nederhoed dibantu oleh Bussines Coach Tegar Prajaksa.yang

dilakukan selama 10 hari. Dari kegiatan tersebut, pemilik mendapatkan ide

serta kreatifitas dalam membuat varian sosis gulung yang lain seperti varian

soya, cheesy, potato dan spicy.

Page 65: ANALISIS NILAI TAMBAH DAN HARGA POKOK ...digilib.unila.ac.id/61749/2/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdfsosis gulung mie sebesar Rp1.439,95/buah, sosis gulung soya sebesar Rp5.180,52/buah,

48

Usaha sosis gulung CV Cucurutuku Ceria sudah memiliki surat perizinan resmi

dari pemerintah. Surat-surat yang dimiliki yaitu berupa Surat Izin Usaha

Perdagangan (SIUP), Surat Izin Tempat Usaha (SITU), Tanda Daftar

Perusahaan (TDP), Tanda Daftar Industri (TDI) dan Sertifikat Halal Majelis

Ulama Indonesia. Adanya surat-surat terbitan pemerintah tersebut menjadikan

produk sosis gulung dipercaya oleh masyarakat, sehingga tidak ada keraguan

bagi konsumen untuk membeli sosis gulung di CV Cucurutuku Ceria.

2. Struktur organisasi usaha sosis gulung CV Cucurutuku Ceria Bandar

Lampung

Struktur organisasi pada usaha Sosis Gulung CV Cucurutuku Ceria dapat

dilihat pada Gambar 3.

Gambar 3. Struktur organisasi usaha sosis gulung CV Cucurutuku Ceria

Pada gambar 3 dapat dilihat bahwa struktur organisasi tertinggi pada CV

Cucurutuku Ceria yaitu Pemilik yang dipilih langsung, bertugas mengontrol

Pemilik

(Erinda Putri Andaryani)

Kepala

Distribusi

(Rosadi)

Kepala

Pemasaran

(Siti Nova)

Kepala Produksi

(Agung Erfandi)

Kepala Keuangan

(Paramita Eka)

Koor Lapangan

(Arya Eko)

TK Produksi Staff

Keuangan TK Oulet

Page 66: ANALISIS NILAI TAMBAH DAN HARGA POKOK ...digilib.unila.ac.id/61749/2/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdfsosis gulung mie sebesar Rp1.439,95/buah, sosis gulung soya sebesar Rp5.180,52/buah,

49

dan mengatur setiap pekerjaaan yang dilakukan oleh para pekerja di bidang

administrasi maupun bidang produksi. Kepala distribusi bertugas untuk

mengarahkan dan mengkoordinasikan semua perpindahan barang baik produk

atau gerobak dan perlengkapan penjualan lainnya. Kepala pemasaran bertugas

untuk membuat laporan harga barang setiap bulan untuk menjadi informasi

bagi akuntan dalam pengambilan keputusan. Kepala produksi bertugas untuk

mengatur, mengkoordinasi dan mengawasi semua tugas tim produksi agar

sesuai dengan perencanaan, prosedur dan standar kerja perusahaan. Kepala

keuangan bertugas untuk menganalisa laporan keuangan perusahan sekarang

dan tahun sebelumnya untuk mengidentifikasi dan memperbaiki poin

kelemahannya agar keuangan perusahaan menjadi lebih baik. Koor lapangan

bertugas untuk mengatasi complain konsumen ketika tenaga kerja outlet atau

penjaga outlet membutuhkan bantuan.

3. Tata Letak / Layout usaha sosis gulung CV Cucurutuku Ceria

Bangunan yang digunakan sebagai tempat produksi olahan sosis gulung

merupakan bangunan milik pribadi. Tata letak layout bangunan produksi

olahan sosis gulung pada CV Cucurutuku Ceria dapat dilihat pada Gambar 4.

Dari Gambar 4 dapat dilihat tata letak usaha sosis gulung CV Cucurutuku Ceria

bagian I adalah total keseluruhan bangunan yang terdiri dari ruang produksi

dan pengolahan usaha sosis gulung. Tempat penerimaan bahan baku sosis

gulung CV Cucurutuku Ceria dapat dilihat pada Gambar 5. Lokasi tempat

penerimaan bahan baku ini berada di bagian depan bangunan, lokasi ini

Page 67: ANALISIS NILAI TAMBAH DAN HARGA POKOK ...digilib.unila.ac.id/61749/2/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdfsosis gulung mie sebesar Rp1.439,95/buah, sosis gulung soya sebesar Rp5.180,52/buah,

50

digunakan sebagai tempat menerima bahan baku sekaligus tempat proses

penggilingan bahan-bahan baku untuk adonan tambahan sosis.

Gambar 5. Tata letak/layout usaha sosis gulung CV Cucurutuku Ceria

Keterangan gambar:

A1, A2 : Tempat freezer

B : Tempat vacum sealer

C : Tempat proses pengolahan

D : Tempat perebusan sosis

E : Tempat penggorengan sosis

F : Tempat pembuatan adonan

G : Tempat pendinginan sosis

H : WC

I : Bangunan rumah proses pengolahan sosis gulung CV

Cucurutuku Ceria

J : Tempat penerimaan bahan baku

C

B

D E

F

G H

A1 A

I

J

Page 68: ANALISIS NILAI TAMBAH DAN HARGA POKOK ...digilib.unila.ac.id/61749/2/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdfsosis gulung mie sebesar Rp1.439,95/buah, sosis gulung soya sebesar Rp5.180,52/buah,

51

Gambar 5. Tempat penerimaan bahan baku

Alat vacum sealer usaha sosis gulung CV Cucurutuku Ceria terletak di dalam

ruang produksi. Vacum sealer digunakan mengemaskan produk sosis gulung

yang siap di simpan ke dalam freezer, sehingga membuat sosis gulung akan

tetap aman, awet (tahan lama), fresh dan bersih. Vacuum sealer dapat dilihat

pada Gambar 6.

Gambar 6 Vacum sealer

Page 69: ANALISIS NILAI TAMBAH DAN HARGA POKOK ...digilib.unila.ac.id/61749/2/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdfsosis gulung mie sebesar Rp1.439,95/buah, sosis gulung soya sebesar Rp5.180,52/buah,

52

Freezer penyimpanan usaha sosis gulung CV Cucurutuku Ceria terletak di luar

ruang produksi. Terdapat beberapa ukuran freezer yang digunakan untuk

menyimpan sosis gulung yang sudah jadi dan siap untuk dikirim ke outlet-

outlet tempat penjualan sosis gulung. Freezer penyimpanan sosis gulung

dapat dilihat pada Gambar 7

Gambar 7. Freezer penyimpanan sosis gulung

Outlet yang digunakan untuk menjajakan sosis gulung yang sudah siap dijual

terdapat di beberapa lokasi. Outlet-outlet untuk menjajakan sosis gulung

sangat menarik perhatian para konsumen, di dalam oulet ini terdapat freezer,

etalase kaca, meja dan kursi. Freezer digunakan untuk menyimpan produk

sosis gulung agar tahan lama dan harus dalam keadaan beku, produk yang

disimpan di dalam freezer tersebut sudah siap digoreng dan dijual pada

konsumen. Outlet CV Cucurutuku Ceria dapat dilihat pada Gambar 8.

Page 70: ANALISIS NILAI TAMBAH DAN HARGA POKOK ...digilib.unila.ac.id/61749/2/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdfsosis gulung mie sebesar Rp1.439,95/buah, sosis gulung soya sebesar Rp5.180,52/buah,

53

Gambar 8. Salah satu Outlet CV Cucurutuku Ceria

4. Sarana Prasarana CV Cucurutuku Ceria

Usaha sosis gulung CV Cucurutuku Ceria dalam menjalankan sudah

memanfaatkan teknologi informasi dan komunikasi yang ada, hal ini

dikarenakan jaringan internet di sekitar lokasi sudah memadai. Teknologi

informasi dan komunikasi yang dimanfaatkan CV Cucurutuku Ceria, yaitu

televisi, handphone, dan jaringan internet. Usaha ini memanfaatkan teknologi

informasi dan jaringan internet agar dapat mengetahui perkembangan harga

bahan baku di pasaran dan media untuk mempromosikan produk sosis gulung.

Handphone mereka gunakan untuk menghubungi supplier sosis dan dada

ayam untuk memesan bahan baku, dengan cara seperti itu akan mempermudah

proses pengadaan bahan baku.

Sarana transportasi yang digunakan oleh CV Cucurutuku Ceria ini adalah

sepeda motor dan mobil pribadi. Usaha sosis gulung sebagian besar sudah

Page 71: ANALISIS NILAI TAMBAH DAN HARGA POKOK ...digilib.unila.ac.id/61749/2/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdfsosis gulung mie sebesar Rp1.439,95/buah, sosis gulung soya sebesar Rp5.180,52/buah,

54

memiliki sarana transportasi yang baik. Sarana transportasi pada CV

Cucurutuku Ceria dapat dilihat pada Gambar 9.

Gambar 9. Sarana transportasi yang digunakan pada CV

Cucurutuku Ceria

Sarana transportasi dapat berjalan dengan baik apabila didukung dengan

kondisi infrastruktur yang memadai sehingga mempercepat proses pemasaran.

Sarana transportasi yang digunakan oleh para pelaku usaha sudah memadai

serta kondisi infrastruktur di sekitar tempat produksi sudah cukup baik

5. Karakteristik Responden CV Cucurutuku Ceria

Responden pada penelitian ini adalah pemilik usaha sosis gulung CV

Cucurutuku Ceria. Pemilik usaha sosis gulung CV Cucurutuku Ceria dipilih

sebagai responden karena memiliki pengetahuan yang lebih luas atau

menguasai seluruh kegiatan operasional dan manajemen usaha meliputi

keadaan umum usaha, ketenagakerjaan, kegiatan persediaan dan perolehan

bahan baku seluruh produk dan melakukan manajemen usaha seperti proses

pengawasan produksi serta seluruh kegiatan pemasaran dan penjualan sosis

Page 72: ANALISIS NILAI TAMBAH DAN HARGA POKOK ...digilib.unila.ac.id/61749/2/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdfsosis gulung mie sebesar Rp1.439,95/buah, sosis gulung soya sebesar Rp5.180,52/buah,

55

gulung. Pemilik usaha juga memberikan informasi data untuk proses

pengolahan olahan sosis gulung, tujuan usaha, menganalisis nilai tambah,

harga pokok produksi dan harga pokok penjualan usaha ini.

Umur dan tingkat pendidikan pemilik dan tenaga kerja pada usaha sosis gulung

CV Cucurutuku dapat dilihat pada Tabel 9.

Tabel 9. Umur dan tingkat pendidikan pemilik dan tenaga kerja CV

Cucurutuku Ceria

Nama Kedudukan di CV

Cucurutuku Ceria

Umur

(Tahun)

Tingkat

pendidikan

Erinda Putri

Andaryani

Pemilik CV Cucurutuku

Ceria

30 S1

Siti Maharani Staff Produksi 28 SMA

Icha Riska Staff Produksi 32 SMP

Desi Ariyani Staff Produksi 35 SMP

Yanti Rohana Staff Produksi 28 SMA

Mutiya Wati Staff Produksi 30 SMP

Siti Mutmainah Staff Produksi 35 SMP

Nur Bayti Staff Produksi 33 SMA

Dewi Kartika Staff Produksi 26 SMA

Puji Rahayu Staff Memasak 34 SMA

Kholipah Kurnia Staff Produksi 28 SMP

Rosadi Kepala Produksi 31 S1

Paramita Eka Akuntan 29 S1

Rizka Rahmi Marketing Online 22 SMA

Siti Nova Purchasing 27 SMA

Agung Erfandi Kepala Produksi 32 S1

Insan Darmawan Desain Grafis 22 SMA

Arya Eko Kordinator Lapangan 24 SMA

Setiawan Office Boy 25 SMP

Taufik Hidayat Delivery 27 SMP

Sumber : CV Cucurutuku Ceria, 2019

Data pada Tabel 9 menunjukkan bahwa pemilik dan tenaga kerja pada usaha

sosis gulung CV Cucurutuku Ceria termasuk dalam kelompok umur produktif,

namun untuk tingkat pendidikan masih relatif rendah.

Page 73: ANALISIS NILAI TAMBAH DAN HARGA POKOK ...digilib.unila.ac.id/61749/2/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdfsosis gulung mie sebesar Rp1.439,95/buah, sosis gulung soya sebesar Rp5.180,52/buah,

56

Umur mempengaruhi aktivitas dan tingkat produktivitas seseorang dalam

melakukan suatu kegiatan. Umur dari pemilik usaha sosis gulung CV

Cucurutuku Ceria yaitu 30 tahun, umur responden dapat dikatakan pada umur

produktif dengan memiliki umur ideal sehingga dapat bekerja dengan baik.

Menurut Mantra (2004), umur antara 15-60 tahun termasuk ke dalam umur

produktif. Hal ini dikarenakan pada usia produktif umumnya seseorang

memiliki tingkat kemauan, semangat, dan kemampuan yang cenderung lebih

tinggi untuk mengembangkan suatu usaha.

Tingkat pendidikan yang dicapai oleh pemilik yaitu srata satu (S1). Tingkat

pendidikan sangat berpengaruh dalam menjalankan usaha sosis gulung CV

Cucurutuku Ceria karena produksi olahan sosis gulung mengutamakan tenaga

fisik kemampuan dalam menerima atau mengadopsi inovasi, kreativitas yang

sudah cukup baik serta pengalaman.

Page 74: ANALISIS NILAI TAMBAH DAN HARGA POKOK ...digilib.unila.ac.id/61749/2/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdfsosis gulung mie sebesar Rp1.439,95/buah, sosis gulung soya sebesar Rp5.180,52/buah,

93

VI. KESIMPULAN DAN SARAN

A. Kesimpulan

Kesimpulan yang diperoleh dari penelitian ini adalah :

1) Seluruh olahan sosis gulung pada usaha sosis gulung CV Cucurutuku

Ceria dapat memberikan nilai tambah yang positif dan layak untuk

diusahakan. Nilai tambah terbesar adalah varian sosgul cheesy sebesar Rp

4.828,72 sedangkan nilai tambah terkecil adalah varian sosgul potato

sebesar Rp 519,21.

2) Perhitungan harga pokok produksi menggunakan metode variable costing,

harga pokok produksi sosis gulung varian noodle sebesar Rp962,85, sosis

gulung soya sebesar Rp1.926,86, sosis gulung varian cheesy sebesar

Rp1.768,44, sosis gulung varian potato sebesar Rp2.182,56, dan sosis

gulung varian spicy sebesar Rp1.982,22.

3) Harga pokok penjualan sosis gulung varian noodle sebesar Rp1.439,95,

sosis gulung varian soya sebesar Rp5.180,52, sosis gulung varian cheesy

sebesar Rp4.216,63, sosis gulung varian potato sebesar Rp6.907,81 dan

sosis gulung varian spicy sebesar Rp4.447,20.

Page 75: ANALISIS NILAI TAMBAH DAN HARGA POKOK ...digilib.unila.ac.id/61749/2/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdfsosis gulung mie sebesar Rp1.439,95/buah, sosis gulung soya sebesar Rp5.180,52/buah,

94

B. Saran

Berdasarkan hasil dan pembahasan diperoleh saran sebagai berikut:

1) Bagi pengusaha sosis gulung disarankan pemasaran online selalu aktif

karena media sosial yang dimiliki oleh usaha ini masih kurang aktif. Selain

itu bagi pengusaha disarankan lebih memperhatikan mengenai pembukuan

yang rapih mengingat saat ini belum ada pembukuan dengan baik.

2) Bagi peneliti lain sebaiknya lebih mengkaji lebih dalam mengenai kinerja

produksi dan sistem pemasaran usaha sosis gulung di CV Cucurutuku Ceria

Page 76: ANALISIS NILAI TAMBAH DAN HARGA POKOK ...digilib.unila.ac.id/61749/2/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdfsosis gulung mie sebesar Rp1.439,95/buah, sosis gulung soya sebesar Rp5.180,52/buah,

95

DAFTAR PUSTAKA

Ayu, B.W, R.H. Ismono dan A, Soelaiman 2013. Analisis Nilai Tambah pada

Klaster Industri Pengolahan Ikan Teri Kering di Pulau Pasaran Kota Bandar

Lampung. JIIA: 1 (3). Universitas Lampung. Bandar Lampung.

Aziz, A.H. 2003. Metode Penelitiam dan Teknik Analisis Data. Salemba Medika.

Jakarta.

Badan Litbang Pertanian. 2009. Model Penerapan PSDS. Badan Penelitian dan

Pengembangan Pertanian Jakarta.

Badan Pusat Statistik Provinsi Lampung. 2017. Pola Konsumsi Penduduk

Provinsi Lampung.

https://lampung.bps.go.id/publication/2018/04/25/ae27fa7cdef55bafc892bac

a/pola-konsumsi-penduduk-provinsi-lampung-2017.html. Diakses pada

tanggal 20 Desember 2018.

Bustami, B dan Nurlella. 2009. Akuntansi Biaya : Kajian Teori dan Aplikasi

Edisi Pertama. Cetakan Pertama. Mitra Wacana Media. Jakarta

Dinas Perkebunan dan Peternakan Provinsi Lampung. 2018. Produksi Daging

Ayam di Provinsi Lampung tahun 2016- 2018. Dinas Perkebunan dan

Peternakan Provinsi Lampung. Lampung.

___________________________________________. 2018. Kebutuhan Daging

Ayam di Provinsi Lampung tahun 2016- 2018. Dinas Perkebunan dan

Peternakan Provinsi Lampung. Lampung.

___________________________________________. 2018. Daftar Perusahaan

Pengolah Daging di Provinsi Lampung tahun 2016- 2018. Dinas Perkebunan

dan Peternakan Provinsi Lampung. Lampung.

Departemen Kesehatan Republik Indonesia. 1995. Daftar Komposisi Zat Gizi

Pangan Indonesia: Edisi 1995. Departemen Kesehatan Republik Indonesia.

Jakarta.

Dinas Koperasi dan UMKM Provinsi Lampung. 2016. Perkembangan UMKM

di Provinsi Lampung tahun 2016. Dinas Koperasi dan UMKM Provinsi

Lampung. Bandar Lampung.

Page 77: ANALISIS NILAI TAMBAH DAN HARGA POKOK ...digilib.unila.ac.id/61749/2/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdfsosis gulung mie sebesar Rp1.439,95/buah, sosis gulung soya sebesar Rp5.180,52/buah,

96

Hamel, G. dan C.K. Prehalad. 1994. Competing For The Future. Harvard

Business School Press.

Hansen dan Mowen. 2009. Manajemen Biaya. Salemba Empat. Jakarta.

Hardjosworo, P.S., dan Rukmiasih. 2000. Meningkatkan Praduksi Daging

Unggas. Penebar Swadaya. Jakarta.

Hayami, K, Kawego, Marooka, Siregar. 1987. Agricultural Marketing and

Processing In Up Land Java : A Perspective frome A Sunda Village. The

CGPRT Centre. Bogor.

Laisa, D.D, W.D. Sayekti dan A. Nugraha 2013. Analisis Harga Pokok Produksi

dan Strategi Pengembangan Industri Pengolahan Ikan Teri Nasi Kering di

Pulau Pasaran Kecamatan Teluk Betung Barat Kota Bandar Lampung.

JIIA: 1 (2). Universitas Lampung. Bandar Lampung.

Lestari, Y.A, W.D. Sayekti dan F.E. Prasmatiwi. Analisis Pendapatan, Nilai

Tambah dan Strategi Pengembangan Usaha Pengolahan Ikan Bandeng pada

Usaha Dagang Sabily Kecamatan Labuhan Maringgai Kabupaten Lampung

Timur. Skripsi. Universitas Lampung. Bandar Lampung

Meliasari, D. 2016. Pengaruh Imbangan Susu Skim dan Tepung Jamur Tiram

Putih (Pleurotus ostreatus) Terhadap Komposisi Kimia Sosis Ayam. Skripsi.

Fakultas Peternakan, Universitas Padjadjaran, Sumedang.

Mulyadi. 2004. Akuntansi Biaya. Unit Penerbitan dan Percetakan Sekolah Tinggi

Ilmu Manajemen YKPN Universitas Gajah Mada. Yogyakarta.

______. 2009. Akuntansi Biaya. Edisi 5. Universitas Gadjah Mada. Aditya

Media.Yogyakarta.

Mursyidi. 2008. Akuntansi Biaya-Conventional Costing Just InTime and Activity

Based Costing. Cetakan Pertama. Refika Aditama. Jakarta.

Nasaruddin, M, S.P. Utama dan A. Andani 2015. Nilai Tambah Pengolahan

Daging Sapi menjadi Bakso Pada Usaha Al- Hasanah di Kelurahan Rimbo

Kedui Kecamatan Seluma Selatan. Jurnal Sosial Ekonomi Sosial Pertanian

Fakultas Pertanian: 14 (1). Universitas Bengkulu. Bengkulu.

Pertiwi, K.A, M.I. Affandi dan E. Kasymir 2015. Nilai Tambah, Pengendalian

Persediaan Bahan Baku dan Pendapatan Usaha pada KUB Bina Sejahtera di

Kelurahan Kangkung Kecamatan Bumi Waras Kota Bandar Lampung.

JIIA: 3 (1). Universitas Lampung. Bandar Lampung.

Putri, T, A. Lamusa. Strategi Pengembangan Usaha Abon Daging Sapi pada

Industri Citra Lestari Production di Kota Palu. Jurnal Ilmiah Agribisnis

Fakultas Pertanian: 5 (4). Universitas Tadulako. Palu.

Page 78: ANALISIS NILAI TAMBAH DAN HARGA POKOK ...digilib.unila.ac.id/61749/2/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdfsosis gulung mie sebesar Rp1.439,95/buah, sosis gulung soya sebesar Rp5.180,52/buah,

97

Ramadani, R., H. Hasyim, dan Y. Mayunianta. 2013. Analisis dan Penyusunan

Strategi Pengembangan Nilai Tambah Produk Ikan Asin (Studi

Kasus pada Kecamatan Teluk Mengkudu Kabupaten Serdang

Bedagai). Jurnal Universitas Sumatra Utara, 2 (7): 1-16.

Universitas Sumatera Utara. Medan.

http://jurnal.usu.ac.id/index.php/ceress/article/view/7912/3380.

Diakses 17 Oktober 2016 pukul 14.00.

Saragih, B. 2004. Membangun Pertanian Perspektif Agribisnis dalam

Pertanian Mandiri. Penebar Swadaya. Jakarta.

Simamora, S.M, A.I. Hasyim dan H. Yanfika 2014. Analisis Nilai Tambah dan

Pendapatan Usaha Pengolahan Ikan Asin di Provinsi Lampung. Skripsi.

Universitas Lampung. Bandar Lampung.

Soekartawi. 2000. Pengantar Agroindustri. PT. Raja Grafindo Persada. Jakarta.

Sudiyono, A. 2004. Pemasaran Pertanian. UMM Press. Malang.

Suprapto. 2006. Proses Pengolahan dan Nilai Tambah. Penebar Swadaya.

Jakarta.

Tarigan, R. 2004. Ekonomi Regional. Bumi Aksara. Jakarta.

Wibowo, M. E, A. Daryanto dan A. Rifin 2018. Strategi Pemasaran Produk Sosis

Siap Makan PT Prima Food Internasional. Jurnal Ilmiah Agribisnis: 13 (1).

Insitut Pertanian Bogor. Bogor.

Widilestariningtyas, O., D. W. Firdaus, dan S. D. Anggadini. 2012. Akuntansi

Biaya. Graha Ilmu. Yogyakarta.

Widuri, B, A. Saleh dan N.S. Palupi 2014. Kelayakan dan Strategi

Pengembangan Usaha pada outlet Ayam Goreng Waralaba dan Mandiri.

Jurnal IPB: 9 (2). Insitut Pertanian Bogor. Bogor.

Windiani, A dan Ari. 2014. Variasi Resep Praktis Untuk Menu Ayam Goreng.

Fmedia. ISBN:9790065221. Jakarta.

Yusran, M. Antara dan R. Rauf 2014. Strategi Pengembangan Usaha Abon Sapi

pada UKM Mutiara Hj Mbok Sri di Kota Palu. Jurnal Ilmiah Agribisnis: 2

(1). Universitas Tadulako. Palu.

Yuwanta, T. 2004. Ilmu Ternak Unggas. Kanisius. Yogyakarta.