bab iii poros maritim dunia dalam tinjauan luar ...eprints.umm.ac.id/53199/4/bab iii.pdfindonesia...
TRANSCRIPT
76
BAB III
POROS MARITIM DUNIA DALAM TINJAUAN LUAR NEGERI
3.1 Promosi Visi Poros Maritim Dunia ke Luar Negeri
Pada bagian ini akan dijelaskan tentang beberapa diantara upaya eksternal
yang dilakukan oleh pemerintahan Jokowi guna perwujudan visi PMD dengan
promosi pada berbagai forum regional maupun internasional. Selain itu, juga
dibahas terkait kepentingan stabilitas keamanan yang selalu diserukan dalam upya
promosi ini berikut perioritas isu yang dipersepsikan menjadi ancaman keamanan
bagi Indonesia. selanjutnya akan dibahas tentang respon lingkungan eksternal
secara khusus beberapa negara terhadap upaya promosi visi PMD Jokowi pada
berbagai forum regional maupun internasional.
Promosi Indonesia terkait agenda kelautannya melalui kerangka visi PMD
menunjukan bahwa untuk mencapai visi PMD tidak luput dari interaksi dengan
lingkungan eksternal. Hal ini jelas disadari penting dibuktikan dengan
ditetapkannya pilar keempat dari lima pilar utama agenda pembangunan untuk
mewujudkan visi PMD yakni diplomasi maritim yang menyerukan kerjasama
dengan lingkungan eksternalnya.188 Selanjutnya akan dibahas promosi Indonesia
terhadap visi PMD pada beberapa forum seperti KTT Asia Timur, IORA, IMO
dan AMF. 188 Amanda Puspita Sari, KTT ASIA TIMUR : Doktrin Poros Maritim Jokowi di Myanmar, CNN Indonesia, 13 November 2014, daring dalam https://www.cnnindonesia.com/internasional/20141113125042-106-11288/doktrin-poros-maritim-jokowi-di-myanmar, (25/1/19.10:33 WIB)
77
Presiden Jokowi sejak awal masa pemerintahannya berusaha untuk
mengenalkan visi kelautan Indonesia melalui bingkai PMD ke lingkungan
eksternal Indonesia. Untuk pertama kali, visi PMD digaungkan pada Konferensi
Tingkat Tinggi (KTT) Asia Timur di Nay Pyi Taw, Myanmar. Pada kesempatan
itu, presiden membuka pidatonya dengan menyampaikan kesadaran terhadap
pentingnya stabilitas kemanan dan kemakmuran ekonomi sebelum penyampaian
agenda kelautan Indonesia dengan visi PMD.189 Terkait hal ini jelas sebagaimana
kutipan pembukaan pidato Jokowi berikut:
“…Bagi Indonesia, KTT Asia Timur berperan penting bagi keamanan,
stabilitas, dan kemakmuran ekonomi di kawasan. Oleh karena itu,
saya memilih forum ini untuk menyampaikan gagasan saya tentang
Indonesia sebagai Poros Maritim Dunia, dan harapan saya tentang
peran KTT Asia Timur kedepan. Indonesia berada tepat ditengah-
tengah proses perubahan strategis itu, baik secara geografis,
geopolitik, maupun geo-ekonomi. Oleh karena itu, sebagai negara
maritim, Indonesia harus menegaskan dirinya sebagai Poros Maritim
Dunia, sebagai kekuatan yang berada di antara dua samudera:
Samudera Hindia dan Samudera Pasifik..”190
Berdasarkan pada kutipan tersebut, jelas bahwa demi menyongsong visi
PMD Indonesia memiliki kepentingan dalam stabilitas keamanan. Untuk itu, 189 Amanda Puspita Sari, KTT ASIA TIMUR : Doktrin Poros Maritim Jokowi di Myanmar, CNN Indonesia, 13 November 2014, daring dalam https://www.cnnindonesia.com/internasional/20141113125042-106-11288/doktrin-poros-maritim-jokowi-di-myanmar, (25/1/19.10:33 WIB) 190 Pidato Presiden RI Joko Widodo Pada KTT ke-9 Asia Timur, di Nay Pyi Taw, Myanmar, 13 November 2014, Sekretariat Kabinet, 14 Nov 2014, daring dalam http://setkab.go.id/pidato-presiden-ri-joko-widodo-pada-ktt-ke-9-asia-timur-di-nay-pyi-taw-myanmar-13-november-2014/, (25/1/19.09:56 WIB)
78
Indonesia selalu menyerukan kerjasama yang baik untuk menjaga kemanan
bersama salah satunya melalui forum KTT Asia Timur yang dinilai memiliki
peran penting dalam hal ini. Indonesia mendorong kerjasama maritim yang lebih
erat dan damai guna menjamin terpeliharanya stabilitas keamanan.191
Indonesia berkepentingan untuk menjamin keamanan di wilayah laut demi
keselamatan dalam setiap aktivitas pada jalur transportasi yang startegis yang
berada disekitar wilayah perairan Indonesia maupun yang terkait dalam rangka
mendukung realisasi visi PMD. Tiga ALKI merupakan lalu lintas maritim yang
merupakan jalur penting bagi perdagangan dunia yang berada di Indonesia
sekaligus menjadi jalur trasportasi dan penghubung dua samudra dan negara-
negara yang berada di dua benua yang strategis tersebut.192
Guna menjadikan Indonesia sebagai Poros Maritim Dunia, secara tidak
langsung membuka peluang bagi Indonesia untuk membangun kerjasama dengan
lingkungan eksternal bagi kemakmuran rakyat terutama dalam bidang kelautan.193
Hal ini karena PMD sebagai visi besar mebutuhkan kerjasama secara eksternal
misalnya dengan investasi yang melibatkan pihak asing dalam pembangunan
konektivitas dan infrastruktur seperti yang datang dari Singapura, Cina, Amerika,
Jepang dan lainnya.194
191 Presiden Jokowi Deklarasikan Indonesia Sebagai Poros Maritim Dunia, Kementerian Luar Negeri (Kemenlu), 15 November 2014, daring dalam https://www.kemlu.go.id/id/berita/siaran-pers/Pages/Presiden-Jokowi-Deklarasikan-Indonesia-Sebagai-Poros-Maritim-Dunia.aspx, (25/1/19.17:00 WIB) 192 Pidato Presiden RI, Loc. Cit. 193 Ibid. 194 SIARAN PERS:Realisasi Investasi Triwulan II - 2018 Sebesar 176,3 T, Naik 3,1 % Dibanding Triwulan II – 2017, Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM), daring dalam https://www.bkpm.go.id/images/uploads/file_siaran_pers/Narasi_Indonesia_TW_II_2018_Final.pdf, (6/2/19.9:32 WIB)
79
Terlebih sebagaimana ditegaskan oleh Jokowi bahwa visi PMD merupakan
sebuah cita-cita dan agenda yang menjadi fokus Indonesia di abad ke-21 dengan
pertimbangan geopolitik dan geoekonomi.195 Indonesia memiliki harapan untuk
menjadi kekuatan yang mengarungi dua samudera dan mampu memaksimalkan
kekayaan SDA yang terkandung di dalamnya untuk menjadi lebih sejahtera dan
berwibawa.196 Untuk itu, pemerintah gencar untuk melakukan promosi-promosi
sebagai upaya promosi visi kemaritiman Indonesia melalui kerangka PMD pada
berbagai kesempatan dalam forum internsional.
Upaya promosi visi PMD tidak hanya dilakukan pada KTT Asia Timur,
namun Indonesia juga gencar menegaskannya dalam berbagai kesempatan forum
regional maupun internasional lainnya. Diantaranya pada sidang International
Maritime Organization (IMO), Jokowi menyampaikan pidato yang juga
memberikan penegasan komitmen dalam pencapaian visi PMD di hadapan peserta
Marine Environment Protection Committee (MEPC) di London, Inggris.197 Pada
kesempatan itu, Jokowi memaparkan visi PMD dan nilai strategisnya bagi
Indonesia guna kesejahteraan bangsa. Diantaranya ditempuh melalui konsep tol
laut sebagai wujud realisasi salah satu pilar keluatan yang diterangkan pada forum
sebelumnya yakni pembangunan infrastruktur dan konektifitas laut.198 Selain itu,
Indonesia juga kembali menegaskan pentingnya stabilitas kemanan di wilayah
195 Amanda Puspita Sari, Loc. Cit. 196 Ibid. 197 Jokowi Komitmen Jadikan Indonesia Sebagai Poros Maritim Dunia, The President Post, April 20, 2016, daring dalam http://old.presidentpost.id/2016/04/20/jokowi-komitmen-jadikan-indonesia-sebagai-poros-maritim-dunia/, (15/2/19.12:40 WIB). 198 Pidato di Sidang IMO, Presiden Jokowi Komitmen Jadikan Indonesia Poros Maritim Dunia, Kementerian Luar Negeri (Kemenlu), 20 April 2016, daring dalam https://www.kemlu.go.id/id/berita/Pages/jokowi-uk-maritim-.aspx, (25/1/19.17:31 WIB)
80
laut yang menjadi jalur perdagangan internasional sebgaimana kutipan
pernyataanya berikut:
“..Posisi strategis kami di antara dua samudera, yang menjadi poros
pelayaran dunia, merupakan faktor penting dalam menjaga kebebasan
dan keamanan navigasi pelayaran internasional terutama di
persimpangan jalur laut yang menghubungkan perdagangan Barat-
Timur dan Utara-Selatan dimana lebih dari 60 ribu kapal melewati
wilayah laut kami setiap tahunnya..”.199
Pada kesempatan tersebut, Indonesia melalui Jokowi menyisipkan
kepentingannya terhadap realisasi visi PMD dengan melihat pentingnya IMO.
Sehingga, sangat strategis bagi Jokowi untuk menegaskan visi PMD dengan terus
menyerukan untuk menjaga keamanan di wilayah laut secara bersama berdasarkan
kesepakatan dan norma yang dalam organisasi tersebut. Indonesia menyeru pada
kesadaran akan pentingnya keamanan wilayah laut sebagai urat nadi bagi alur
tansportasi perdagangan khususnya yang berada diwilayahnya yang
menghubungkan kepentingan ekonomi Negara-negara Barat-Timur dan Utara-
Selatan.200 Hal ini sebagaimana diterangkan dalam pidato Jokowi sebagaimana
kutipan berikut:
“..Indonesia berpandangan, masa depan kesejahteraan dunia terletak
pada bagaimana kita mengelola laut dan masa depan itu dapat kita
199 Pidato di Sidang IMO, Presiden Jokowi Komitmen Jadikan Indonesia Poros Maritim Dunia, Sekertariat Kabinet (Setkab), 20 Apr 2016, daring dalam https://setkab.go.id/pidato-di-sidang-imo-presiden-jokowi-komitmen-jadikan-indonesia-poros-maritim-dunia/, (15/2/19.13:10 WIB) 200 Ibid.
81
raih dengan menjaga laut sebagai milik bersama semua bangsa
melalui kerja sama internasional, khususnya melalui IMO.."201
IMO sebagai sebuah wadah kerjasama internasional dalam bidang kelautan
memiliki peran penting sehingga realistis Indonesia menyuarakan visi
kelautannya melalui keranga PMD. Sebagaimana diketahui bahwa IMO adalah
badan khusus PBB yang bergerak dan memiliki tanggung jawab dalam bidang
keselamatan dan keamanan pelayaran di laut serta pencegahan polusi laut. 202
Sehingga, strategis bagi Indonesia untuk berperan aktif dalam keanggotaan IMO
guna mendukung visi PMD yang mana keselamatan pelayaran menjadi salah satu
poin penting dalam relaisasi visi ini. Terkait hal ini sebagaimana diterangkan oleh
Menhub Budi Karya melalui pernyataannya “..Keanggotaan Indonesia dalam
Dewan IMO ini juga sangat mendukung program maritim di Indonesia dan sejalan
dengan visi Presiden RI, Joko Widodo untuk menjadikan Indonesia sebagai poros
maritim dunia..”.203
Lebih lanjut, Indonesia juga aktif memperjuangkan kepentingannya
berkaitan dengan visi PMD melalui IMO. Tahun 2017, Indonesia terpilih menjadi
anggota IMO kategori C pada priode 2018-2019, yakni pembagian keanggotaan
selain A dan B yang khusus dengan kepentingan terhadap angkutan (transportasi)
di laut yang sekaligus mencerminkan keterwakilan berdasarkan pada posisi
201 Ibid. 202 Menhub : Sebagai Poros Maritim Dunia, Indonesia Berperan Aktif Dalam Kebijakan IMO, Direktorat Jendral Perhubungan Laut, 27, November 2017, daring dalam Http://Hubla.Dephub.Go.Id/Berita/Pages/Menhub-Sebagai-Poros-Maritim-Dunia,--Indonesia-Berperan-Aktif-Dalam-Kebijakan-Imo.Aspx, (20/2/19.21.46 WIB) 203 Ibid
82
geografis di dunia. 204 Keanggotaan Indonesia ini tentu membuka peluang dan
memberikan kesempatan untuk banyak berkontribusi dalam kebijakan yang
berkaitan dengan kemaritiman. Hal ini sebagaimana diterangkan Menhub, Budi
Karya dalam kutipan berikut:
"..Bahwasanya, keaktifan Indonesia menunjukkan eksistensi di dunia
Internasional. Terutama sebagai negara kepulauan terbesar di dunia.
Oleh karena itu, menjadi anggota Dewan IMO Kategori C
memberikan kesempatan bagi Indonesia untuk ikut serta dalam
menentukan kebijakan-kebijakan IMO yang sangat berpengaruh pada
dunia kemaritiman.."205
Indonesia juga berusaha menyisipkan visi PMD pada forum asosiasi negara-
negara Pesisir Samudra Hindia, Indian Ocean Rim Association (IORA). Forum ini
memiliki nilai strategis Indonesia yang sejalan dengan visi PMD. Sebagimana
diterangkan oleh Menlu Retno terkait KTT IORA, “..ini merupakan salah satu
forum yang sangat penting untuk pertama, menjamin keamanan di lingkaran
Samudra Hindia. Dan yang kedua adalah menggerakkan potensi ekonominya.”.206
Indonesia mendapat kesempatan menjadi ketua pada organisasi ini untuk periode
2015-2017 dan menetapkan tema Strengthening Maritime Cooperation in a
Peaceful and Stable Indian Ocean yang sejalan dengan kepentingan Indonesia
terhadap kemanan di wilayah ini. Dalam kapasitiasnya sebagai ketua, Indonesia 204 Indonesia Terpilih Kembali Sebagai Anggota Dewan IMO Kategori C Periode 2018-2019, Kementerian Luar Negeri (Kemenlu), 2 Desember 2017, daring dalam https://www.kemlu.go.id/id/berita/berita-perwakilan/Pages/Indonesia-Terpilih-Kembali-Sebagai-Anggota-Dewan-IMO-Kategori-C--Periode-2018-2019.aspx, (20/2/19.21.50 WIB) 205 Menhub :, Loc. Cit. 206 KTT IORA Teguhkan Indonesia Sebagai Poros Maritim, Presiden RI, 6 Maret 2017, daring dalam http://www.presidenri.go.id/berita-aktual/ktt-iora-teguhkan-indonesia-sebagai-poros-maritim.html, (26/1/19.10:23 WIB)
83
menetapkan prioritas untuk memperkuat regionalisme di kawasan Samudera
Hindia melalui pembentukan IORA Concord. 207
Pada kesempatan Pertemuan Puncak Bisnis IORA di Jakarta Convention
Center maret 2017 Indonesia kembali menegaskan visi PMD. Jokowi dengan
tegas menyatakan untuk mengaitkan PMD dengan IORA mengingat
pengembangan kawasan samudera Hindia sejalan dengan visi kelautan Indonesia.
Hal ini juga menilik posisi strategis IORA dan samudra Hindia yang berperan
penting bagi perekonomi dunia. Indikasinya berkaitan dengan jalur lintas
perdagangan dunia dengan setengah perjalanan kontainer dan dua pertiga tangker
energi melewati Samudera Hindia dengan 2,7 miliar penduduk yang berada di
kawasan IORA.208
Guna mendukung pencapaian visi PMD, Indonesia aktif dalam mendorong
kerjasama maupun dialog antar negara-negara baik di kawasan maupun luar
kawasan salah satunya melalui ASEAN Maritime Forum. Indonesia memimpin
pertemuan 7th ASEAN Maritime Forum pada 6 desember 2017 di Jakarta yang
dihadiri oleh seluruh negara anggota ASEAN. Selain itu, pada 7 desember 2017,
Indonesia juga memimpin pertemuan 5th Expanded ASEAN Maritime Forum,
dihadiri oleh seluruh negara anggota ASEAN dan 8 negara mitra wicara
ASEAN.209
207 Indian Ocean Rim Asosiation, Kementerian Luar Negeri (Kemenlu), daring dalam https://www.kemlu.go.id/id/kebijakan/kerjasama-regional/Pages/IORA.aspx, (26/1/19.10:11 WIB) 208 RI Ingin Perkuat Poros Maritim melalui Kerja Sama Bisnis IORA, Kementerian Luar Negeri (Kemenlu), 6 Maret 2017, daring dalam https://www.kemlu.go.id/id/berita/siaran-pers/Pages/RI-Ingin-Perkuat-Poros-Maritim-melalui-Kerja-Sama-Bisnis-IORA.aspx, (26/1/19.12:49 WIB) 209 Indonesia Pimpin Penguatan Kerja Sama Maritim di Kawasan, Kementerian Luar Negeri (Kemenlu), 5 Desember 2017, daring https://www.kemlu.go.id/id/berita/berita-perwakilan/Pages/Indonesia-Pimpin-Penguatan-Kerja-Sama-Maritim-di-Kawasan.aspx, dan Teddy Tri Setio Berty, Indonesia Pimpin Penguatan Kerja Sama Maritim di Kawasan ASEAN,
84
Pada kesempatan pertemuan tersebut, terdapat beberapa isu dalam bidang
kemaritiman yang mejadi fokus pembahasan. Diantaranya di bidang safety
membahas terkait terkait kerja sama keselamatan pelayaran maritim, seperti upaya
mengurangi insiden di laut dan kerja sama SAR. Sedangkan
bidang security membahas terkait aktovitas kejahatan di wilayah laut seperti
perompakan, IUU fishing, perdagangan manusia dan kejahatan perikanan. Selain
itu, pada kesempatan ini juga membahas tentang isu-isu perlindungan lingkungan
hidup, seperti penanggulangan sampah plastik di laut, polusi laut dan pengelolaan
kawasan pantai.210 Tersebut diatas, telah dipaparkan beberapa upaya pengenalan
visi PMD pada beberapa forum yang menunjukan bahwa visi ini juga memiliki
sisi luar negeri dalam rangka pencapaiannya meskipun berorientasi peningkatan
kesejahteran domestik (inward Looking).
Sebagaimana diterangkan dalam beberapa pernyataan maupun narasi pada
berbagai forum diatas, Indonesia gencar menyerukan untuk menjamin stabilitas
keamanan di wilayah laut yang merupakan urat nadi aktivitas perdagangan dunia.
Berkaitan dengan ini, pertimbangan dan analisa terhadap lingkungan strategis
yang semakin menunjukkan eskalasi dan dinamika memunculkan isu-isu ancaman
terhadap keamanan nasional. Sehingga, berdasarkan pada kondisi ini mengacu
pada Buku Putih Pertahanan Indonesia 2015, kondisi diatas perlu diperhatikan
Liputan6, 6 Desember 2017, daring dalam https://www.liputan6.com/global/read/3185957/indonesia-pimpin-penguatan-kerja-sama-maritim-di-kawasan-asean,(27/1/19.9:47WIB) 210 Ibid.
85
sekaligus waspadai yang merupakan ancaman keamanan selanjutnya menjadi
hambatan bagi perwujudan visi PMD secara khusus.211
Berdasarkan pada Buku Putih Pertahanan Indonesia 2015, selanjutnya
disingkat (BPPI 2015), maka terdapat beberapa isu yang berpotensi dan menjadi
ancaman bagi keamanan Indonesia dalam hal ini terkait perwujudan visi PMD.
Secara tradisional, dinamika di kawasan LCS menjadi isu utama yang perlu
diperhatikan dan memiliki peluang ancaman dan tantangan yang kompleks.
Perkembangan yang dinamis berpotensi berdampak pada keamanan dan
ekonomi. 212 Berkaitan dengan ini yakni dinamika hubungan rivalitas AS-Cina
dalam bidang militer maupun ekonomi, selanjutnya tentu memberikan dampak
bagi stabilitas keamanan wilayah ini.213
Selain itu, perlu diketahui bahwa kedua negara ini merupakan investor
dalam visi PMD, sehingga selain menimbulkan dampak dari segi keamanan juga
memberikan pengaruh terhadap posisi pembangunan domestik Indonesia.
Diantara terkait ini, memungkinkan adanya pelemahan sekaligus perlambatan
terkait realisasi investasi pada implementasi pembangunan visi PMD.214 Hal ini
karena Indonesia mengalami bayangan posisi ketidakpastian terkait rivalitas
211 Kementerian Pertahanan Indoneisa, 2015, Buku Putih Pertahanan Indonesia, Jakarta: Kemenhan, hal. 5-6. 212 Ibid. 213 Patsy Widakuswara, Meningkatnya Ketegangan Antara China dan AS Membuat Khawatir Negara-negara ASEAN, 12 November 2018, daring dalam https://www.voaindonesia.com/a/meningkatnya-ketegangan-antara-china-dan-as-membuat-khawatir-negara-negara-asean/4653931.html, (9/5/10.21.10 WIB) 214 SIARAN PERS:Realisasi Investasi Triwulan II - 2018 Sebesar 176,3 T, Naik 3,1 % Dibanding Triwulan II – 2017, Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM), daring dalam https://www.bkpm.go.id/images/uploads/file_siaran_pers/Narasi_Indonesia_TW_II_2018_Final.pdf, (9/5/19.21:32 WIB)
86
kedunya. Adapaun secara lebih lanjut terkait ini akan dibahas dalam bagian
analisa pada bab selanjutnya.
Selanjutnya, mengacu pada BPPI 2015, terkait dinamika LCS juga
berpotensi menjadi ancaman keamanan bagi Indonesia berkaitan dengan klaim U
wilayah tersebut oleh beberapa negara. Kawasan dengan posisi geografis yang
strategis sebagai jalur pelayaran dan komunikasi internasional serta potensi
kekayaan sumber daya alam yang bernilai ekonomi tinggi menjadikannya rawan
spot konflik.215 Terkait ini, Indonesia selanjutnya memiliki potensi persinggungan
dan tumpang tindih kepentingan dengan Cina berkaitan dengan wilayah perairan
Natuna yang di klaim masuk ke dalam traditional fishing ground (nine-dashed-
lines).216 Terkait ini, Hasyim Djalal menyatakan, “..Indonesia mempertahankan
zona ekonomi eksklusifnya sesuai hukum internasional. Hukum laut
membenarkan Indonesia membuat zona ekonomi eksklusif. Indonesia punya
kedaulatan atas kekayaan alamnya. Tidak pernah ada kesepakatan soal traditional
fishing ground dengan China…”.217Adapun pemaparan lebih detail terkait bentuk
ancaman yang kemudian ditimbulkan berikaitan dengan dinamika LCS ini
selanjutnya di bahas pada bagian analisa bab berikutnya.
Selain itu, secara tradisional kewaspadaan pemetaan potensi ancaman
lainnya yang muncul sebagaimana ditrangkan dalam BPPI 2015 yakni terkait isu
perbatasan antar negara yang kemudian dikategorikan setelah isu LCS. Indonesia
215 Kementerian Pertahanan Indonesia, Op. Cit., hal. 7. 216 Raja Eben Lumbanrau dan Anggi Kusumadewi, 'Nine-Dashed Line China ke Natuna Bak Muncul dari Langit', 23 Juni 2016, CNN Indonesia, daring dalam https://www.cnnindonesia.com/nasional/20160623113553-20-140352/nine-dashed-line-china-ke-natuna-bak-muncul-dari-langit?, (8/5/19.23.22 WIB). 217 Ibid.
87
merupakan negara kepulauan berdasarkan UNCLOS yang sangat terbuka dengan
92 pulau-pulau kecil terluar/terdepan dan berbatasan dengan 10 negara tetangga.
Sementara itu, tidak kurang dari 12 pulau kecil terluar yang belum banyak
diperhatikan dan memerlukan prioritas pengelolaann demi keutuhan kedaulatan
teritorialnya. Sehingga, kondisi ini sangat berpeluang menimbulkan konflik
terutama terhadap permasalahn perbatasan yang belum terselesaikan dengan
negara tetangga.218
Sementara itu, dari segi pendekatan non-tradisional, berdasarkan pada BPPI
2015 bahwa kejahatan lintas batas negara menjadi isu yang turut mengancam
keamanan nasional Indonesia dalam konteks ini secara khusus optimalisasi
perwujudan visi PMD. Kawasan Asia Tenggara, memiliki tingkat kerawanan
terhadap kejahatan ini dan merupakan ancaman serius bagi stabilitas keamanan
terutama pada negara yang secara geografis terhubung oleh lautan termasuk
Indonesia.219
Terkait ini mengacu pada BPPI 2105 digolongkan kedalam bentuk ancaman
nyata. Istilah ini digunakan untuk menyebut ancaman yang sering terjadi dan
dihadapi setiap saat yang berasal dari dalam negeri maupun luar negeri serta
dinilai membahayakan kedaulatan negara. Adapun bentuk penanganan terhadap
ancaman ini menjadi perioritas diantaranya meliputi terorisme dan radikalisme,
separatisme dan pemberontakan bersenjata, bencana alam, pelanggaran wilayah
218 Kementerian Pertahanan Indonesia, Op. Cit., hal. 9. 219 Ibid., hal. 13.
88
perbatasan, perompakan berrsenjata, pencurian kekayaan alam, wabah penyakit,
serangan siber dan spionase, serta peredaran dan penyalahgunaan narkoba.220
Adapun, isu yang kemudian banyak dibahas berikutnya pada peneliti
berkiatan dengan ini adalah perompakan bersenjata dan pencurian kekayaan
sumberdaya alam (perikanan atau IUU Fishing). Hal ini berkaitan dengan
besarnya kerugian yang dtiimbulkan akibat aktivitas IUU Fishing dari berbagai
aspek, ekonomi, sumberdaya alam termasuk ‘pelecehan’ terhadap kedaulatan
negara. Isu ini jelas menjadi ancaman sebagaimana diterangkan Ryamizad
Ryacudu, Menteri Pertahanan “..salah satu ancaman nyata bagi kita adalah
pencurian sumber daya seperti tambang dan ikan. Kementerian Pertahanan
sebagai pihak yang mengurusi pertahanan negara akan menghadapinya..”.221
Sementara itu, isu perompakan dan pembajakan bersenjata di laut juga
marak terjadi di kawasan Asia Tenggara dan perairan Indonesia memiliki ‘spot
rawan’ diantaranya perairan sulu dan selat malaka. Berdasarkan pada
Internataional Maritime Biro, terjadi penurunan angka inisden ini namun berbeda
dengan perairan sulu di Indonesia. Pakar keamanan maritim IMB Swee Lean
Collin Koh, “..serangan bajak laut atas kapal-kapal di dunia berada pada titik
terendah, tapi satu perairan di kawasan Asia Tenggara yang tidak konsisten
dengan tren tersebut..,”.222 Demikian telah dipaparkan diatas mengacu pada BPPI
2015 terkait beberapa isu yang menjadi potensi ancaman keamanan berkaitan 220 Ibid., hal. 22-23. 221 Menteri Ryamizard: Ancaman Pertahanan Saat Ini Bukan Perang, Tapi Pencurian Ikan, 10 Mei 2016, Bisnis.com, daring dalam https://ekonomi.bisnis.com/read/20160510/99/545795/menteri-ryamizard-ancaman-pertahanan-saat-ini-bukan-perang-tapi-pencurian-ikan, (8/5/19, 22:05 WIB) 222 Laut Sulu Merupakan Perairan ‘Paling Berbahaya’ di Dunia, 1 April 2017, BBC Indonesia, daring dalam https://www.bbc.com/indonesia/dunia-39451746, (8/5/19, 23:05 WIB)
89
dengan visi PMD secara khusus yang dibahas lebih lanjut pada bab berikutnya
sebagai bagian analisa.
3.2. Tanggapan Terhadap visi PMD Indonesia
Berbagai forum baik regional maupun internsional yang diikuti diatas
dengan menyisipkan agenda kemaritim merupakan bentuk upaya pemerintah
dalam rangka mewujudkan visi PMD. Pernyataan dan penegasan visi tersebut
mendapat respon yang beragam dari negara-negara di lingkungan internasional.
Sebagaian negara bersikap mendukung (proaktif), maupun sebaliknya yakni
reaktif yang bisa dilihat dari pernyataan pemerintah terkait ataupun langkah
dengan pemberian investasi ataupun sikap protes terhadap penegakan hukum di
laut melalui kebijakan penenggelaman kapal oleh KKP yang dipaparkan
berikut.223
Australia adalah salah satu negara tetangga yang mana sejak awal promosi
visi PMD Indonesia menunjukan sikap yang cendrung normal tidak reaktif dan
tidak bernada negatif. Sehingga kerjasama diantara kedunaya masih bisa
dikembangkaan terutama pada wilayah pulau-pulau terdepan, yang berhadapan
langsung dengan antara Indonesia dan Australia seperti kota Saumlaki yang
berhadapan langsung dengan Darwin Australia.224
Sementara itu, Cina menunjukan sikap yang positif (mendukung) terhadap
visi PMD. Hal ini terlihat antara lai dari antusiasme dalam investasi terhadap
pembangunan infrastruktur dan konektivitas yang sejalan dengan Jalur Sutra Cina.
Komitmen Cina dalam investasi sebesar 2 milyar dolar AS dan setidaknya 223 Poltak Partogi Nainggolan, Op. Cit., hal 177-178. 224 Ibid., hal. 169
90
terdapat 2 BUMN asal Cina yang telah menandatangani nota kesepahaman
(MOU) dengan BUMN Indonesia.225 Selain itu, tercatat bahwa jumlah investasi
Cina ke Indonesia terus meningkat tiap tahun terutama pada 2015 yang mencapai
22,678 Miliyar USD. Berdasarkan pada penuturan Kepala BKPM, Franky
Sibarani menyatakan Indonesia menduduki peringkat kedua sebagai negara tujuan
investasi Cina.226 Hal ini menunjukan respond baik dari Cina terhadap Indoensia
meskipun dengan motif tertentu.
Sementara itu, Amerika Serikat sebagai salah satu mitra dan banyak
menjalin kerjasama dengan Indonesia cukup mendukung visi PMD Jokowi.
Asisten Menteri Luar Negeri bidang Asia Timur dan Pasifik, Scot Marciel
menyatakan bahwa pemerintahnya mendukung penuh langkah Jokowi dalam visi
PMD. Hal ini sebagaimana kutipan pernyataanya "..Kami ingin mendukung
prioritas Presiden Jokowi seperti membangun pelabuhan, membangun
konektivitas di perairan dan kemaritiman.."227
Pada pertemuan Indonesia-America Partnership for Marine and Fisheries
Vocational Education, Januari 2015, Duta Besar AS untuk RI Robert O Blake
menyatakan akan membantu dalam bidang kemaritiman. Pihak AS akan
menyerahkan bantuan finansial sebesar 33 juta dollar AS untuk program
kemaritiman Indonesia, terutama pengawasan penangkapan ikan ilegal.
Sedangkan sebelumnya pemerintah AS juga telah memberikan dana 35 juta dollar 225 Ibid., hal. 175-176. 226 Sakina Rakhma Diah Setiawan, Indonesia Jadi Negara Terbesar Kedua Tujuan Investasi China, Kompas, 21 maret 2016, daring dalam https://ekonomi.kompas.com/read/2016/03/21/181500726/Indonesia.Jadi.Negara.Terbesar.Kedua.Tujuan.Investasi.China, (6/2/19.08:56 WIB) 227 Andreas Gerry Tuwo, AS Dukung Jokowi Jadikan Indonesia Poros Maritim Dunia, Liputan6, 2 Desember 2014, daring dalam https://www.liputan6.com/news/read/2141692/as-dukung-jokowi-jadikan-indonesia-poros-maritim-dunia, (27/1/19.16:00 WIB).
91
AS untuk program kemaritiman Indonesia. 228 Selanjutnya pada Oktober 2015,
Indonesia dan AS menandatangani MOU on Maritime Cooperation.229
Meskipun demikian, terdapat respon yang kurang baik terhadap visi PMD
ini yang umumnya datang akibat sikap tegas terhadap penegakan hukum
khusunya terkait sanksi penenggelaman kapal terhadap aktivitas IUU Fishing.
Visi PMD menuai kritik dan menimbulkan kekhawatiran karena dianggap
beresiko dan dilihat egois.230 Misalnya, terdapat beberapa protes terkait ini dari
beberapa negara yang dilayangkan ke Kemenlu sebagaimana disebutkan Jusuf
Kalla.231 Adaupun secara lebih detail terkait penegakan hukum di laut spesifik
apda respon penenggelaman kapal dalam rangka realisasi visi PMD akan dibahas
pada bagian selanjutnya. Kutipan berikut sebagai bentuk gambaran kritikan
kebijakan Indonesia pada masa Jokowi yang dinilai agresif dan egois
diindikasikan dengan penenggelaman kapal yang berbeda dengan pemerintahan
sebelumnya dengan karakteristik yang lebih elitis.
“...Beyond concerns in each of these priorities, Indonesia’s foreign
policy under Jokowi more generally faces broader challenges. If
Yudhoyono’s foreign policy was criticized for being too elitist and
internationally oriented, then the very domestic, realpolitik flavor of
228 AS Siap Bantu Pemberantasan Pencurian Ikan di Indonesia – Kompas, 21 Januari 2015, Atlas Information Monitor, daring dalam http://aim-services.co.id/siap-bantu-pemberantasan-pencurian-ikan-di-indonesia-kompas/, (27/1/19.16:22 WIB). 229 Kerjasama AS-Indonesia di Bidang Maritim, Kedutaan Besar dan Konsulat AS di Indonesia, 26 Oktober 2015, daring dalam https://id.usembassy.gov/id/kerjasama-as-indonesia-di-bidang-maritim/, (27/1/19.21:29 WIB) 230 Ali Maksum, Op. CIt., hal. 20. 231 Moh Nadlir, Wapres Minta Menteri Susi Hentikan Penenggelaman Kapal, Kompas, 9 Januari 2018, daring dalam https://nasional.kompas.com/read/2018/01/09/17501971/wapres-minta-menteri-susi-hentikan-penenggelaman-kapal, (20/2/19.20:15 WIB)
92
Jokowi’s worldview risks being perceived – rightfully or wrongfully –
as overcorrecting this and being too insular or selfish…”.232
3.3 Visi Poros Maritim Dunia dalam Kebijkan Luar Negeri
Pada bagian sebelumnya diberikan pemaparan terkait upaya
pengejewantahan visi PMD ke luar negeri (lingkungan internasional) serta
sebagian dari gambaran bentuk respon negara asing terhadap visi PMD. Sehingga,
pada bagian ini digambarkan kebijakan luar negeri untuk mendukung pencapaian
visi PMD yang akan banyak menitik beratkan pada salah satu pilar kemaritiman
jokowi yakni diplomasi maritim.
Visi PMD diwujudkan dengan kebijakan publik dan kebijakan luar negeri
termasuk jika menilik asal munculnya PMD yang mengarah pada penyesuaian
terhadap politik luar negeri sebagaimana dijelaskan pada bab sebelumnya.
Sebagai wujud komitmen Indonesia mewujudkan visi PMD, politik luar negeri
dilakukan dengan kebijakan luar negeri oleh Kemenlu merujuk pada lima pilar
dan diplomasi maritim adalah salah satunya. Mengacu pada Nawacita dan
RPJMN 2015-2019 lima pilar tersebut yakni keamanan dan perdamaian,
diplomasi ekonomi, perlindungan WNI dan BHI, kerjasama ASEAN, dan
diplomasi maritim. Setidaknya tiga dari lima pilar tersebut berkaitan erat dengan
agenda pembangunan melalui kerangka visi PMD.233
232 Prashanth Parameswaran, The Trouble With Indonesia’s Foreign Policy Priorities Under Jokowi, The Diplomat, 9 januari 2015, daring dalam https://thediplomat.com/2015/01/the-trouble-with-indonesias-foreign-policy-priorities-under-jokowi/, (27/1/19.22:06 WIB). 233 Fitriani dan vido Chandra panduwinata, Analisis Kinierja Kementerian Luar Negeri (2015-2018), CISIS Working Paper Series, WPSINT-03/2018, daring dalam
93
Guna pencapaian kepentingan nasional melalui visi PMD, pada priode
2015-2018 kebijakan luar negeri Indonesia banyak berfokus pada keamanan dan
pertahanan internasional meskipun tidak mengesampingkan pilar lainnya
termasuk dalam isu Laut Cina Selatan (LCS). Selain itu, juga banyak ditujukan
untuk menyelesaikan sengketa perbatasan dengan cara damai dan perlindungan
kedaulatan nasional. Hal ini menunjukkan bahwa adanya kepentingan Indonesia
dalam stabilitas keamanan dimaksudkan untuk peran mediasi karena Indonesia
sangat berkepentingan didalamnya guna realisasi PMD. 234 Selanjutnya, akan
dibahas lebih lanjut terkait kebijakan luar negeri melalului rangkaian diplomasi
maritim.
3.3.1 Diplomasi Maritim
Diplomasi maritim sebagai salah satu pilar pembangunan kelautan
Indonesia jelas diterangkan oleh Presiden dalam publikasi pertamanya di
Myanmar pada November 2014. Hal ini dapat dilihat pada kutipan pidato terkait
pilar keempat diplomasi maritim berikut,
“..Melalui diplomasi maritim, kami mengajak semua mitra-mitra
Indonesia untuk bekerjasama di bidang kelautan. Bersama-sama kita
harus menghilangkan sumber konflik di laut, seperti pencurian ikan,
pelanggaran kedaulatan, sengketa wilayah, perompakan, dan
https://www.csis.or.id/uploaded_file/publications/analisis_kinerja_kementerian_luar_negeri__2015-2018_.pdf, hal. 4-5 234 Febrianti Tentyana S Tarno, Global Maritime Fulcrum (Gmf) Performances To Deal With Tensions In South China Sea Disputes: A Constructivist Analysis Of Indonesia’s Strategic Culture, Thesis, Bangkok:Asia Pacific Studies College of Interdisciplinary StudiesThammasat University, hal. 58.
94
pencemaran laut. Laut harus menyatukan, bukan memisahkan kita
semua..”. 235
Berdasarkan pada kutipan tersebut jelas bahwa melalui diplomasi maritim
diharapkan terciptanya kerjasama yang baik antara Indonesia dan lingkungan
eksternalnya guna mendukung realisasi visi PMD. Selain itu, terlihat jelas bahwa
Indonesia memiliki kepentingan untuk menjamin kemanan di wilayah laut yang
menjadi arena berbagai aktivitas untuk menjadi Indonesia Poros Maritim Dunia.
Indonesia memerlukan kerjasama dalam berbagai aspek pada bidang kelautan
salah satunya di bidang teknologi. Teknologi ini ditujukan untuk melakukan
eksplorasi kekayaan bawah laut sekaligus juga konservasi dan menjaga sumber
daya laut.236
Sementara, pola diplomasi maritim Indonesia secara umum dapat difahami
dengan dua sudut pandang. Pertama, pelibatan atau penggunaan instrumen
pendukung kebijakan maritim seperti TNI AL dan Penjaga Pantai dalam upaya
pencapaian tujuan kebijakan luar negeri terkait ini secara umum mencapai tatanan
laut yang aman dan stabil. Sehingga dalam artian pertama ini memiliki fungsi
kooperatif seperti port calls dan latihan bersama, persuasif seperti patroli freedom
of navigation, dan koersif.237
235 Pidato Presiden RI Joko Widodo Pada KTT ke-9 Asia Timur, di Nay Pyi Taw, Myanmar, 13 November 2014, Sekretariat Kabinet, 14 Nov 2014, daring dalam http://setkab.go.id/pidato-presiden-ri-joko-widodo-pada-ktt-ke-9-asia-timur-di-nay-pyi-taw-myanmar-13-november-2014/, (25/1/19.09:56 WIB) 236 GT Suroso, Poros Maritim dan Perkembangan Perekonomian Indonesia, BPPK Kemenkeu, 13 Februari 2015, daring dalam https://bppk.kemenkeu.go.id/id/publikasi/artikel/150-artikel-keuangan-umum/20555-poros-maritim-dan-perkembangan-perekonomian-indonesia, (27/1/19.11:18 WIB). 237 Evan A. Laksmana dkk, Op. Cit., hal. 20.
95
Adapun dalam artian ini tujuan lainnya seperti confidence building measure
atau membangun kepercayaan dan nilai tawar Indonesia dalam perpolitikan
internasional yang memberikan dampak yang baik terhadap kerjasama dengan
mitranya di lingkungan internasional.238 Diplomasi ini juga diharapkan mampu
mengidentifikasi dan memanfaatkan peluang kerja sama secara optimal. Sehingga
sebagaimana diterangkan sebelumnya Indonesia kerap kali menyerukan
peningkatan kerjasama khususnya dalam kepentingannya menjaga stabilitas
kemanan dan pertahanan di wilayah laut dalam beberapa fora diatas (IORA, KTT
Asia Timur, AMF, Expanded AMF, IMO).239
Umumnya pembahasan tentang diplomasi maritim lebih banyak pada arti
yang pertama atau bisa disebut sebagai diplomasi pertahanan maritim. Hal ini
diartikan sebagai penggunaan instrumen militer seperti kekuatan armada patroli
maritim dalam diplomasi untuk untuk mencapai tujuan politik luar negeri
Indonesia. Singkatnya, adanya kerjasama dan penggabungan antara instrumen
diplomatik melalui Kemenlu dan bidang pertahanan dan keamanan (militer) yang
ditujukan untuk mencapai stabilitas di wilayah laut baik dalam keadaan damai
serta menghindari krisis ataupun perang.240
Instrument pertahanan militer juga memiliki tanggung jawab dalam
menjalin kerjasama dengan lingkungan eksternal bersama kemlu sebagai langkah
238 Christian Le Mière, Maritime Diplomacy in the 21st Century: Drivers and Challenges (Oxon: Routledge, 2014); James Kraska, Contemporary Maritime Piracy: International Law, Strategy, and Diplomacy at Sea (Santa Barbara: ABC CLIO, 2011) dalam Evan A. Laksmana dkk, Op. Cit., hal. 20. 239 Tata Kelola dan Diplomasi Keamanan Maritim, BPPK Kemenlu, 22 Juli 2016, daring dalam https://www.kemlu.go.id/bppk/id/berita-agenda/berita-perwakilan/Pages/FGD-Tata-Kelola-dan-Diplomasi-Keamanan-Maritim.aspx, (8/2/19.09:05 WIB) dan Pidato di Sidang IMO, Loc. Cit. 240 Evan A. Laksmana dkk, Op. Cit., hal. 18.
96
diplomasi maritim. Kemenhan sebagai instrumen diplomasi pertahanan guna
pencapaian kepentingan nasional di bidang pertahanan melalui langkah-langkah
konkret kerjasama yang saling menguntungkan. Hal ini selain sebagai pertahanan
dan keamanan nasional juga menjadi salah satu jembatan bagi terwujudnya
stabilitas keamanan kawasan. 241 Aplikasi diplomasi pertahanan ini ditujukan
untuk membangun saling percaya (trust building), mencari solusi damai bagi
penanganan isu-isu keamanan yang menjadi perhatian Indonesia termasuk dengan
negara lain yang bersangkutan.242
Kaitannya dengan ini, diplomasi pertahanan maritim Indonesia Kemenlu
bersinergi dengan Kemenhan dibantu oleh TNI, Polri dan Bakamla. TNI AL
dalam kapasitasnya mendukung diplomasi maritim dilaksanakan dalam bentuk
operasi muhibah, patrol wilayah laut, latihan bersama, symposium berskala
internasional. Selain itu juga secara aktif ikut terlibat dalam pasukan perdamaian
PBB.243
TNI AL juga melakukan tindakan preventif dan reaktif dalam kondisi damai
sebagai langkah diplomasi pertahanan maritim. Langkah preventif ini diantaranya
dilakukan melalui operasi intelijen matra laut pada tiga titik utama (Laut Natuena,
perairan Ambalat dan Laut Arafuru). Sementara, langkah reaktif dilaksanakan
dalam betnuk petroli rutin di wilayah peraiaran Indonesia dengan didukung pula
oleh Polair dan Bakamla. 244 Sebagaimana diterangkan pelibatan instrument
militer ini diantaranya ditujukan untuk mencapai tujuan politik luar negeri yakni
241 Kementerian Pertahanan Indonesia, Op. Cit., hal. 72. 242 Ibid., hal. 73. 243 Yusrah Muhammad Haras, Op. Cit., hal. 8 244 Ibid.
97
confidence building measure dalam berbagai forum dan lingkungan
internasional.245
Terekam pada LKJ Kemenlu diterangkan bahwa sejak tahun 2015-2017
dalam bidang diplomasi pertahnan maritim sudah baik dan kuat. Hal ini secara
tidak langsung menguatkan posisi dan nilai tawar (bergaining position) Indonesia
pada perpolitikan internasional. Indikasinya antara lain adalah dengan penerimaan
beberapa posisi (rekomendasi) Indonesia di bidang maritim serta politik kemanan
(polkam) tingkat regional dan multilateral yang tentunya membawa kepintingan
nasional Indoensia untuk menyokong realisasi visi PMD. Diantaranya usulan
Indonesia mengenai pengamanan dan keamanan wilayah Samudra Hindia
diterima dengan baik oleh Council of Ministers Meeting pada KTT IORA.246
Kedua, makna diplomasi maritim adalah optimalisasi peran diplomat
sebagai instrumen diplomasi tradisional dalam penyelasaian persoalan-persoalan
di bidang maritim. Isu maritim tersebut misalnya delimitasi landas kontinen atau
sengketa ZEE ataupun permasalahan lainnya yang menyangkut hubungan
diplomatik dengan negara tetangga.247
Kemenlu menerjemahkan diplomasi maritim termasuk juga permasalahan
perbatasan sebagai sebuah upaya untuk menjalin kerja sama dengan negara lain.
Selain itu, untuk memanfaatkan dan mengelola sumber daya kelautan serta
menjamain kepastian hukum atas batas wilayah kedaulatan NKRI. Guna
245 Evan A. Laksmana dkk, Op. Cit., hal. 20 246 Ibid., hal. 15. 247 Christian Le Mière, Maritime Diplomacy in the 21st Century: Drivers and Challenges (Oxon: Routledge, 2014); James Kraska, Contemporary Maritime Piracy: International Law, Strategy, and Diplomacy at Sea (Santa Barbara: ABC CLIO, 2011) dalam Evan A. Laksmana dkk, Op. Cit., hal. 20.
98
mendukung pencapaian visi PMD, Kemenlu menerjemahkan dalam bentuk
aktivitas diplomasi maritim dan perbatasan.248 Terkait ini Kemenlu melakukan
perundingan-perundingan dengan negara tetangga yang berbatasan langsung
denhan Indonesia baik dalam hal wilayah laut dan darat. Selain itu, Kemenlu juga
memberikan masukan rekomendasi di bidang kemaritiman dan berkaitan dengan
pengelolaan perbatasan. Kemenlu juga membentuk forum kerjasama kemaritiman
dengan negara lain, penyelesaian sengketa diplomatik terhadap isu kemananan
dan penegakan hukum di laut yang dibahas bagian berikutnya.249
Kaitannya dengan ini, Indonesia berhasil menandatangani MoU tentang
penegakan keamanan dan hukum di laut dan kejahatan lintas batas negara (TOC).
Indonesia telah menandatangani nota kesepahaman dengan empat negara yakni
Inggris, Denmark, Amerika Serikat, dan Australia. Selain itu, pada tahun 2015
berkaitan dengan batas wilayah maritim, Indonesia bersama Timor Leste dan Plau
telah melakukan perundingan terkait batas wilayah.250 Indonesia bersama Timor
Leste telah berkomitmen untuk menyelesaikan segmen batas darat kedua negara
yang belum selesai. Selain itu, Indonesia juga telah melakukan perundingan batas
wilayah maritim dan dengan India, Vietnam Malaysia dan Singapura terkait batas
maritime dan ZEE pada tahun 2017.251
248 Fitriani dan Vido C. Pandwinata, Op. Cit., hal. 16-17 249 Ibid., hal. 17. 250 Ibid., hal. 18. 251 Ibid.
99
Selain itu, pada tahun 2014 Indonesia baru menyelesaikan batas ZEE
dengan Filipina dan sedang dalam proses ratifikasi.252 Februari 2017, Indonesia
melalui Menlu Retno L. Marsudi telah berhasil menandatangani Perjanjian RI-
Singapura tentang Garis Batas Laut Wilayah di Bagian Timur Selat Singapura.
Meskipun telah menyelasaikan batas wilayah ini yang merupakan pulau utama
singapura namun, terdapat sengketa penetapan titik trijunction (titik temu dari
tiga garis) yang belum terselesaikan antara RI-Singapura-Malaysia.253
Kemenlu juga melakukan diplomasi maritim terkait kebijakan
penenggelaman kapal sebagai bentuk penegakan hukum di laut. Pemerintah
Indonesia melakukan kebijakan ini secara bertahap sesuai dengan tahapan-tahapan
strategi diplomasi yang sifatnya konvensional. Dengan cara ini, diharapkan di
negara terkait dengan penenggelaman kapal siap membantu Indonesia memerangi
IUU Fishing. Meskipun demikian, setiap negara memiliki kewajiban untuk
melindungi warga negaranya sehingga tidak dipungkiri bahwa meskipun
kriminalitas di wilayah negara lain dilakukan oleh seorang warga negara akan
tetap dibela oleh negara asalnya. 254 Oleh karena itu, hal ini menjadi sebuah
kendala dalam aktivitas diplomasi oleh Kemenlu dalam permasalahn kebijakan
publiknya yang memberikan implikasi secara eksternal. Sehingga sebagaimana
diterangkan kebijakan publik dalam pencapaian visi PMD memberikan dampak
dan memiliki keterkaitan dengan aktivitas kebijakan luar negeri.
252 Damos Dumoli, Menyelesaikan Batas Laut RI-Singapura, Tempo, 16 Februari 2017, daring dalam https://kolom.tempo.co/read/1000721/menyelesaikan-batas-laut-ri-singapura/full&view=ok, (7/2/19.16:45 WIB) 253 Ibid. 254 Lisbet, Diplomasi Indonesia Terhadap Kasus Penenggelaman Kapal Nelayan Asing, Info Singkat Hubungan Internasional, Vol. Vi, No. 24/Ii/P3di/Desember/2014, Hal. 7.
100
Berbagai aktivitas diplomasi maritim yang dilakukan oleh Kemenlu
bekerjasama dengan insansi terkait dalam isu ini masih memiliki kendala
meskipun dalam beberapa hal yang lain sudah cukup optimal seperti diterangkan
diatas. Masih terdapat beberapa protes yang ditujukan kepada Kemenlu terkait
kebijakan penenggelaman kapal ini melalui surat resmi dalam bentuk Nota
Diplomatik oleh negara-negara yang menjadi objek.255 Adapun lebih jelas terkait
sikap negara asing ini akan dibahas pada bab berikutnya sebagai salah satu bentuk
kendala dalam realisasi pencapaian visi PMD. Terkait ini diplomat utama Kemlu,
Arif Havas Oegroseno menyatakan dalam kutipannya
“..walaupun sikap Pemerintah RI sangat anti illegal fishing, namun
ada celah-celah hukum yang bisa disalahgunakan para pelaku,
termasuk melalui pemanfaatan ketentuan investasi di sektor
perikanan, selain tumpang-tindihnya pengaturan mengenai sektor
kelautan, dan mental korup aparat di balik keluarnya perijinan…”.256
3.4 Realisasi Pencapaian Visi Poros Maritim Dunia
Indonesia poros maritim dunia hanyalah sebuah cita-cita mengambang
dalam hayalan tanpa sebuah langkah pencapaian yang dilaksanakan oleh satuan
unit kerja kabinet pemerintahan Jokowi. Sebagaimana diterangkan sebelumnya,
visi PMD diturunkan dalam bentuk sebuah kebijakan kelautan yang menjadi
acuan berbagai kebijakan sesuai kementerian terkait yang mengacu pada lima
pilar kemaritiman sebelumnya. Kebijakan-kebijakan yang dilakukan oleh
255 Ibid. 256 Poltal Partogi Nainggolan, Op. Cit., hal 180.
101
kementerian terkait berpedoman pada dokumen nasional kebijakan kelautan
Indonesia yang mencakup aspek yang sangat luas, kompleks dan saling terkait
satu sama lain.257
Kebijakan kelautan Indonesia secara sistematis terdiri atas tujuh pilar yang
memiliki turunan program pokok tersendiri yang dilaksanakan oleh kmenterian
sebagaimana diterangkan pada bagian sebelumnya. Tujuh pilar tersebut yakni;
pengelolaan sumber daya kelautan dan pengembangan sumber daya manusia;
pertahanan, keamanan, penegakan hukum, dan keselamatan di laut; tata kelola dan
kelembagaan laut; ekonomi dan infrastruktur kelautan dan peningkatan
kesejahteraan; pengelolaan ruang laut dan perlindungan lingkungan laut; budaya
bahari; dan diplomasi maritim. 258 Sehingga pada bagian ini akan dipaparkan
beberapa bentuk program yang merupakan bentuk aksi dari kebijakan kelautan
tersebut sebagai sebuah realisasi guna perwujudan visi Poros Maritim Dunia
pemerintahan Jokowi.
3.4.1 Pembangunan Infrastruktur dan Konektivitas Laut
Pilar ke-3 kemaritiman Indonesia yakni prioritas pada pengembangan
infrastruktur dan konektivitas maritim yang merupakan poin penting dalam
realisasi PMD. Hal ini diturunkan menjadi rencana aksi kebijakan kelautan dalam
kluster program prioritas industri maritim dan konektivitas laut yang berada
dibawah tanggung jawab Kemenhub sebagaimana dijelaskan.259
Guna perwujudan visi PMD melalui tol laut diarancang dan direncanakan
257 Lampiran II., Loc. Cit,. hal. 1. 258 Inilah Poin-Poin Dokumen Kebijakan Kelautan Indonesia, Sekertariat Kabinet Ri, 1 Maret 2017, Daring Dalam Http://Setkab.Go.Id/Inilah-Poin-Poin-Dokumen-Kebijakan-Kelautan-Indonesia/, (8/1/2019.13:20 WIB) 259 Lampiran Ii., Loc. Cit. Hal. 38.
102
adanya keterhubungan berbagai pulau di seluruh wilayah Indonesia. 260
Ketersediaan dan terpeliharanya akses ke laut yang menjamin konektivitas laut
merupakan bagian kunci pengembangan dan kemajuan Indonesia sebagai Poros
Maritim Dunia.261 Pembangunan dan penunjang konektivitas ini ditempuh melalui
pembangunan tol laut, deep seaport, logistik, industri perkapalan dan pariwisata
maritim.262 Program kegiatan tersebut dilakukan oleh kementarian terkait yang
berada dibawah tanggung jawab Kemenhub sebagaimana disebutkan pada bab
sebelumnya.
Pembangunan infrastrukur dan konektivitas ini dalam rangka realisasi visi
PMD membutuhkan biaya besar sehingga memberikan peluang investasi asing.
Pembangunan infrastrukur sebagai sebuah kebijakan publik nasional Indonesia
tidak bisa sukses terlaksana tanpa dukungan dari pihak asing yang hadir dengan
berbagai macam kepentingan melalui investasi asing. Berdasarkan pada Bappenas
proyek pembangunan tol laut guna mendukung visi PMD membutuhkan sejumlah
investasi hampir mencapai Rp 700 triliun.263
Mengacu pada Deputi Bidang Sarana dan Prasarana Bappenas, Dedy S.
Priatna menyatakan bahwa pembangunan infrastruktur-konektivitas penyokong
visi PMD melalui konsep tol laut dengan berbagai macam proyek turunanya
sekaligus dengan perkiraan investasi yang dibutuhkan. Pertama, pembangunan 260 Andi Wijayanto, Dalam Seminar Nasional, Penanggulangan Maritime Transnational Organized Crimes Menuju Visi Indonesia Sebagai Poros Maritim Dunia, Kementerian Luar Negeri, 2 Maret 2015 dan Diungkapkan Dalam Wawancara Dengan Rizal Sukma Di CSIS Jakarta Pada 17 Maret 2015 Dalam Poltak Partogi Nainggolan (Etl)., Op. Cit., Hal. 23. 261 Poltak Partogi Nainggolan (Etl)., Op. Cit., Hal. 23. 262 Lampiran Ii., Loc. Cit. Hal. 1. 263 GT Suroso, Poros Maritim dan Perkembangan Perekonomian Indonesia, BPPK Kemenkeu, 13 Februari 2015, daring dalam https://bppk.kemenkeu.go.id/id/publikasi/artikel/150-artikel-keuangan-umum/20555-poros-maritim-dan-perkembangan-perekonomian-indonesia, (27/1/19.11:18 WIB).
103
dan pengembangan 24 pelabuhan strategis dengan nilai investasi mencapai Rp
243,69 triliun. Kedua, short sea shipping (pengadaan kapal) yang membutuhkan
Rp 7,50 triliun. Ketiga, fasilitas kargo umum dan bulk yang ditujukan untuk
menjadi rencana induk pelabuhan nasional dengan total aggaran sebesar Rp 40,61
triliun. Keempat, pengembangan pelabuhan non komersial yang ditargetkan
sebanyak 1.481 pelabuhan, kebutuhan investasi sebesar Rp 198,10 triliun.264
Selanjutnya, kelima yang berkaitan dengan pengembangan 83 pelabuhan
komersial lainnya dengan investasi total Rp 41,50 triliun. Keenam, transportasi
multimoda sebagai akses menuju pesisir, kebutuhan investasi Rp 50 triliun.
Ketujuh, revitalisasi industri galangan kapal sebanyak 12, senilai Rp 10,80
triliun. Kedelapan, pengadaan kapal kontainer, barang perintis, bulk carrier, tug
& barge, tanker dan kapal rakyat, total investasi mencapai Rp 101,74 triliun.
Terakhir, kapal patroli kelas IA-V dengan kebutuhan investasi Rp 6,04 triliun.
Berdasarkan pada rician kebutuhan diatas sehingga total investasi yang
dibutuhkan mencapai Rp 699,99 triliun.265
Tol Laut menjadi salah satu kunci penting dalam mewujudkan visi PMD
yang wilayah operasinya berada di perairan. Tol laut yang dimaksudkan pada
pemerintahan Jokowi adalah suatu konsep memperkuat jalur pelayaran yang
dititikberatkan pada Indonesia bagian Timur. Tol laut juga bertujuan untuk
mempermudah akses niaga dari negara-negara Pasifik bagian selatan ke negara
Asia bagian Timur. Tol Laut ini diharapkan mampu untuk membuka akses
regional dengan cara membuat dua pelabuhan besar berskala international yang
264 Ibid. 265 Ibid.
104
dapat melayani kapal- kapal niaga besar diatas 3.000 TEU atau sekelas kapal
panamax 6000 TEU.266
Sehingga dengan harapan realisasi secara optimal terhadap tol laut membuat
visi PMD semakin dekat salah satunya karena Indonesia dapat memiliki peran
yang signifikan dalam mendukung distribusi logistik internasional dan Indonesia
memperoleh keuntungan ekonomi didalamnya. Berikut diberikan gambaran
harapan peluang perekonomian dari segi jasa transportasi laut dengan optimalisasi
tol laut menuju Indonesia poros maritim dunia, sebagaimana didapatkan dari data
kementerian PPN/Bappenas sebagai berikut.267
Gambar, 3.1 Pelayanan Logistik Melalui Pelayaran Indonesia268
Hingga tahun 2018, bentuk implementasi tol laut Indonesia setidaknya
terdapat 18 trayek tol laut. Sebelas trayek dioperasikan oleh BUMN sedangkan
tujuh dilelang dikelola oleh pihak swasta. PT Pelni (Persero) ditugaskan untuk
mengoperasikan enam trayek yakni T-2, T-4, T-6, T-13, T-14, dan T-15.
Sedangkan PT. ASDP Indonesia Ferry (Persero) ditugaskan sebanyak dua trayek
yakni T-1 dan T-3. Selain itu, terdapat peningkatan target kapasitas pengangkutan
266 Direktorat Transportasi, 2015, Implementasi Konsep Tol Laut 2015 – 2019, Jakarta: Kementerian Ppn/Bappenas, Hal. 25. 267 Ibid. 268Ibid.
105
barang dari 16,7 juta TEUs per tahun pada 2014 menjadi 19,7 juta TEUs per
tahun pada 2017. 269
Meskipun demikian, pengembangan tol laut hingga saat ini dinilai masih
belum mencapai maksimal. Salah satunya hal ini diindikasikan dengan data yang
didapatkan dari Kementerian Perhubungan pada tahun 2017 bahwa realisasi
muatan tol laut hanya mencapai 212.865 ton (41,2%) dari target 517.200 ton
optimalisasi tol laut. Sedangkan, untuk realisasi muatan balik dari operasionalisasi
tol laut hanya mampu mencapai 20.274 ton.270
Sebagai bagian turunan dari tol laut diperlukan adanya dukungan pelabuhan
yang tidak terlepaskan dari tol laut. Bappenas, Kementerian Perhubungan dan
Pelindo menetapkan 24 pelabuhan strategis yang terdiri dari 5 pelabuhan hub (2
hub internasional dan 3 hub nasional) serta 19 pelabuhan (feeder port). Pelabuhan
Sorong direncanakan sebagai hub masa depan.271
Gambar, 3.2, 24 Pelabuhan Strategis dalam Tol Laut272
269 Mohamad Nur Asikin, 4 Tahun Memerintah, Ini Fakta Dan Klaim Proyek Tol Laut Jokowi-Jk, Jawapos, 8 Desember 2018, Daring Dalam Https://Www.Jawapos.Com/Ekonomi/Bisnis/08/12/2018/4-Tahun-Memerintah-Ini-Fakta-Dan-Klaim-Proyek-Tol-Laut-Jokowi-Jk, (9/1/19.13:55) 270 Mohamad Nur Asikin, Menagih Program Tol Laut Jokowi-Jk, Gimana Realisasinya Saat Ini?, 8 Desember 2018, Daring Dalam Https://Www.Jawapos.Com/Ekonomi/Bisnis/08/12/2018/Menagih-Program-Tol-Laut-Jokowi-Jk-Gimana-Realisasinya-Saat-Ini, (9/1/19.12:56 WIB). 271 Direktorat Transportasi., Op. Cit., Hal. 32. 272 Ibid.
106
Optimalisasi manfaat tol laut yang sudah dan sedang dibangun sebagai salah
satu kunci konektivitas dalam pembangunan infrastruktur mendukung ekonomi
maritim merupakan pondasi utama untuk mencapi visi PMD. Untuk itu, manfaat
tol laut terus berusaha digalakkan dan dioptimalkan dengan pembangunan dan
pengembangan pelabuhan laut dan meningkatkan trayek kapal tol laut, kapal
perintis, kapal ternak, dan kapal pelayaran rakyat. Hingga tahun 2018,
berdasarkan pada data Kemenhub trayek kapal perintis mencapai 113 sedangkan
trayek kapal ternak terdapat 6 trayek.273
Hal ini diantaranya sebagai wujud realisasi untuk mencapai visi PMD
dengan penguatan ekonomi maritim yang merupakan bagian penting dari upaya
untuk tidak memungungi laut melainkan hidup dan berjaya dilaut. Berikut
diberikan data pembangunan infrastruktur dan konektivitas laut merujuk pada
kementerian perhubungan yang dituangkan dalam laporan 4 tahun Pemerintahan
Joko Widodo-Jusuf Kalla.274
Gambar, 3.3, Data Pembangunan pilar 3 kelautan: Infrastruktur dan
konektivitas275
273 Laporan 4 Tahun Pemerintahan Joko Widodo_Jusuf Kalla, Presiden RI, Oktober 2018, Daring Dalam Http://Www.Presidenri.Go.Id/Wp-Content/Uploads/2018/10/Laporan-4-Tahun-Jokowi-Jk.Pdf, (10/1/19. 13.21wib) 274 Ibid., Hal.48. 275 Laporan 4 Tahun Pemerintahan Joko Widodo_Jusuf Kalla, BKKBN, Oktober 2018, daring dalam https://www.bkkbn.go.id/po-content/uploads/Laporan-4-Tahun-Jokowi-JK.pdf, (10/1/19. 14.21wib)
107
Selain itu, bentuk implementasi penunjang konektivitas yang sudah
dilaksanakan antara lain pembagunan pelabuhan. Beberapa pelabuhan yang telah
dibangun hingga tahun 2018 antara lain sembilan belas (19) pelabuhan baru,
delapan (8) pelabuhan yang sedang dibangun dengan target rampung tahun 2019.
Sebagian besar pelabuhan tersebut digencarkan pada wilayah timur Indonesia di
antaranya adalah Pelabuah Laut Tapaleo di Maluku Utara dan Pelabuhan Untia di
Makassar.276 Kemudian, adanya penambahan lima (5) unit kapal penyeberangan
penumpang, tiga (3) unit kapal motor penyeberangan dan sepuluh (10) pelabuhan
penyeberangan.277
Pembangunan infrastruktur dan konektivitas laut ini membutuhkan
anggaran yang sangat besar dengan total investasi tersebut. Sehingga pemerintah
memberikan kesempatan investasi asing karena kemampuan investasi Pemerintah
dan BUMN di bidang infrastruktur hanya mencapai 30% atau berkisar Rp 390
276 Tommy Kurnia, 4 Tahun Jokowi-Jk, Ini Deretan Infrastruktur Yang Dibangun di RI, Liputan6, 22 Oktober 2018, Daring Dalam Https://Www.Liputan6.Com/Bisnis/Read/3672741/4-Tahun-Jokowi-Jk-Ini-Deretan-Infrastruktur-Yang-Dibangun-Di-Ri, (9/1/19.9:58 Wib) 277 Fabian Januarius Kuwado, 4 Tahun Jokowi-Jk Dan Catatan Pembangunan Infrastruktur, Kompas.Com, 20 Oktober 2018, Daring Dalam Https://Nasional.Kompas.Com/Read/2018/10/20/14144381/4-Tahun-Jokowi-Jk-Dan-Catatan-Pembangunan-Infrastruktur, (9/1/19.11:25 Wib) Dan Laporan 4., Loc. Cit.
108
triliun dari jumlah investasi yang dibutuhkan. 278 Keterlibatan asing dalam
kebijakan publik (pembangunan infrastruktur dan konektivitas laut) cukup besar
kshusunya dalam bidang investasi yan dilatarbelakangi oleh motif masing-masing.
Adapun lima besar investor asing hingga tahun 2018 adalah: Singapura (US$ 2,4
miliar, 33,5%); Jepang (US$ 1,0 miliar, 14,4%); R.R. Cina (US$ 0,7 miliar,
9,4%); Hong Kong, RRT (US$ 0,6 miliar, 8,2%) dan Malaysia (US$ 0,4 miliar,
5,3 %).279
3.4.2 Penegakan Hukum di Laut
Pilar ke-2 kebijakan kelautan yakni pertahanan, keamanan, penegakan
hukum, dan keselamatan di laut diterjemahkan dalam program prioritas D rencana
aksi kebijakan kelautan yakni pertahanan dan kemanan laut. Sementara
berdasarkan pada lima pilar kemaritiman setidaknya terdapat dua pilar yang
sangat terkait erat dengan pertahanan dan kemanan yakni pengembangan
infrastruktur dan konektifitas maritim serta penguatan pertahanan maritim.
Sehingga pertahanan dan keamanan menjadi faktor yang tidak bisa dipisahkan
dari pencapaian visi PMD.280
Kementerian terkait yang bertugas dalam bidang ini melakukan beberapa
kegiatan kebijakan sebagaimana tertuang dalam rencana aksi Perpres 16/2017
sebagaimana dijelaskan pada bab sebelumnya salah satunya Kemenhan bersinergi
278 Diemas Kresna Duta, Ingin Investor Asing Danai Infrastruktur, Pemerintah Siapkan Regulasi, CNN Indonesia, 7 Oktober 2014, daring dalam https://www.cnnindonesia.com/ekonomi/20141007145201-92-5581/ingin-investor-asing-danai-infrastruktur-pemerintah-siapkan-regulasi, (27/1/19.10:56 WIB) 279 SIARAN PERS:Realisasi Investasi Triwulan II - 2018 Sebesar 176,3 T, Naik 3,1 % Dibanding Triwulan II – 2017, Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM), daring dalam https://www.bkpm.go.id/images/uploads/file_siaran_pers/Narasi_Indonesia_TW_II_2018_Final.pdf, (6/2/19.9:32 WIB) 280 Yusrah Muhammad Haras, Op. Cit., hal. 2.
109
dengan penegak hukum laut lainya. Pembangunan kekuatan TNI-AL sebagai
salah satu instrument militer menjadi sebuah keniscayaan untuk mengawal
pencapaian visi PMD dan menjadi kekuatan maritim regional yang termasuk
pemanfaatan alutsista nirawak (drone).281
Pertahanan dan kemanan berkaitan erat dengan upaya penegakan hukum di
laut terhadap segala macam aktivitas kejahatan yang terjadi. Keamanan maritim
berkaitan dengan fungsi penegakan hukum di wilayah perairan nasional
Indonesia.282 Visi PMD secara tidak langsung memberikan konsekuenasi untuk
menjamin keselamatan dan kemanan dalam aktivitas kemaritiman yang didukung
dengan adanya penegakan hukum di laut. Hal ini sejalan dengan kepentingan
Indonesia sebagaimana diterangkan dan diserukan dalam berbagai forum
internasional sebelumnya.
Pembanguan pertahanan Indonesia dilaksanakan secara terpadu. Kebijakan
pembangunan pertahanan dan keamanan mengarah pada pembangunan postur
pertahanan negara, sistem pertahanan dan wilayah pertahanan, pembangunan
wilayah perbatasan dan pulau-pulau kecil terluar/terdepan, pembangunan
teknologi serta sistem informasi dan komunikasi bidang pertahanan,
pembangunan bidang kerja sama internasional, pembangunan industri pertahanan,
serta pembangunan karakter bangsa.283
Sementara itu, prinsip penyelenggaraan pertahanan dan keamanan termasuk
281 Randall J. Doyle, 2014, The Geopolitical Power Shift In The Indo Pacific Region: America, Australia, China, And Triangular Diplomacy In The Twenty First Century, Lantham : Lexington Books, Hal. 158-160 Dalam Poltak Partogi Nainggolan., Op. Cit., hal. 23. 282 Abraham Utama, Tumpang-tindih Aturan Penegakan Hukum Maritim, CNN Indonesia, 5 Oktober 2015, daring dalam https://www.cnnindonesia.com/nasional/20151004163018-20-82691/tumpang-tindih-aturan-penegakan-hukum-maritim, (29/1/19.10:16 WIB). 283 Kementerian Pertahanan Indonesia, Op. Cit., hal. 38.
110
maritim yakni defensif aktif. Prinsip ini maksudnya ahwa dalam
menyelenggarakan dan menjamin keamanan nasional bersifat tidak agresif dan
tidak ekspansif. Pertahanan defensif aktif diwujudkan dengan mengedepankan
diplomasi melalui politik luar negeri bebas aktif sebagai lini pertahanan negara.284
Adapun terkait penjagaan terhadap keamanan maritim, ditempuh melalui
peningkatan kekuatan, keterjangkauan dan penjagaan pulau-pulau kecil
terluar/terdepan. Juga dilakukan dengan penjagaan kedaulatan wilayah laut
yurisdiksi nasional secara efektif dan diarahkan untuk mampu memantau
keamanan wilayah Samudera Pasifik dan Hindia.285
Menjaga pertahanan dan keamanan wilayah laut bukan pekerjaan sederhana,
untuk itu setidaknya terdapat tujuh sektor yang memiliki satuan tugas (satgas)
untuk melakukan patroli di wilayah laut untuk menjaga keamanan yang dilakukan
secara sektoral sesuai kewenangan yang dimiliki bedasarkan peraturan perundang-
undangan masing-masing. Tujuh sektor tersebut anatara lain TNI-AL, Polisi Air
(Polair), Kemenhub-Dirjen Hubla, KKP dirjent PSDKP, Kemenkeu-Dirjen Bea
Cukai, Bakamla, Kemenhan.286
Sinergitas setiap instansi penegak hukum di laut guna mendukung visi PMD
merupakan hal yang sangat penting mengingat kegiatan yang dilakukan berbeda
sesuai dengan kewenangan masing-masing. TNI AL sebagaimana dijelaskan oleh
Kepala Dinas Hukum Armada Barat TNI AL bahwa kegiatan penegakan hukum
yang dilakukan TNI-AL bersifat preventif, dan juga represif. TNI berperan aktif
284 Ibid., hal. 52 285 Ibid., hal. 54-55. 286 Penegakan Hukum di Wilayah Laut, FHIU, 16 April 2018, daring dalam http://law.ui.ac.id/v3/penegakan-hukum-di-wilayah-laut-indonesia/, (29/1/19.10:28 WIB)
111
dalam melakukan patroli menjaga keamanan dan penegakan hukum guna
mendukung visi PMD. Menurut Kadis Hukum Armada Barat TNI AL suksesnya
penegakan hukum indikasinya antara lain berkurangnya aktivitas IUU Fishing.287
Selain itu, TNI AL dalam kapasitas sesuai tupoksinya melakukan proyeksi
kekuatan guna pengamanan aktivitas yang berkaitan dengan laut termasuk
pelayaran dan perdagangan di perairan yurisdiksi nasional Indonesia.288
Kemenhan, menyatakan pada periode 2019 pertahanan Indonesia akan
berfokus pada mengelola seluruh sumber daya dan sarana prasarana nasional guna
mencapai tujuan pertahanan negara dan mendukung pembangunan nasional.
Selanjutnya kemudian dibagi menjadi 6 arahan kebijakan diantaranya mendukung
perwujudan visi PMD dan pengembangan kawasan yang dalam aktivitasnya
didukung dengan penggunaan teknologi satelit dan sistem drone, Kebijakan
Umum dan Kebijakan Penyelenggaraan Pertahanan Negara, serta Rensra
Pertahanan 2015-2019. 289 Terkait ini, Menhan, Ryamizard Ryacudu
menayaatakan “..Untuk itu, kebijakan pertahanan negara harus bersifat fleksibel
dan adaptif yang diwujudkan melalui arah dan sasarannya..,”.290
Sementara itu, KKP sebagai salah satu sektor yang sangat berkaitan dengan
laut memberikan perhatian besar terhadap penegakan hukum atas segala aktivitas
287 Seminar Nasional Penegakan Hukum di Laut Menuju Indonesia sebagai Poros Maritim Dunia, FH-Universitas Trisakti, Jakarta, 8 April 2015, Kemenlu, 8 April 2015, daring dalam https://pustakahpi.kemlu.go.id/content.php?content=file_detailinfo&id=105, (29/1/19.14:30 WIB) 288 Dickry Rizanny N, Diferensiasi Kebijakan Maritim Indonesia dan Peran TNI AL, 30 mei 2017, Maritim.news, daring dalam http://maritimnews.com/2017/05/diferensiasi-kebijakan-maritim-indonesia-dan-peran-tni-al/, (9/5/19.23.20 WIB) 289 Mikhael Gewati, Menhan Beberkan Kebijakan Pertahanan Negara Tahun 2019, 21 Februari 2019, Kompas, daring dalam https://nasional.kompas.com/read/2019/02/21/11015331/menhan-beberkan-kebijakan-pertahanan-negara-tahun-2019?page=all, (10/5/19.08.00 WIB) 290 Ibid.
112
kejahatan terutama yang menyangkut perikanan. Kebijakan penenggelaman kapal
yang marak diberlakukan adalah sebagai sebuah respon terhadap penegakan
hukum di laut bagi kejahatan IUU Fisihing. Guna mendukungnya, Presiden
mengeluarkan Perpres Nomor 115/2015 tentang Satuan Tugas Pemberantasan
Penangkapan Ikan secara Ilegal (Satgas 115).291
Kebijakan penenggelaman kapal merupakan salah satu bentuk penegakan
hukum di wilayah laut yang paling banyak disoroti. Penegakan hukum laut dalam
hal ini terkait kasus pencurian ikan ilegal dengan pemberian sanksi
penenggelaman kapal sekilas dinilai cukup efektif dan bisa memberikan shock
therapy bagi para pelaku pencurian tersebut. 292 Berikut diberikan gambaran
bentuk kebijakan publik dalam isu ini yang dilakukan oleh KKP yang didapatkan
dari dokumen KKP sebgai berikut.293
Gambar, 3.4, Kebijakan KKP terkait IUU Fishing (penenggelaman kapal)294
291 Fathiyah Wardah, Menteri Susi: Penenggelaman Kapal, Cara Tercepat Atasi Penangkapan Ikan Ilegal, VOA Indonesia, 1 maret 2018, daring dalam https://www.voaindonesia.com/a/susi-penenggalaman-kapal-cara-tercepat-atasi-penangkapan-ilegal-/4275490.html, (29/1/19.11:18 WIB) 292 Lisbet, Diplomasi Indonesia Terhadap Kasus Penenggelaman Kapal Nelayan Asing, Info Singkat Hubungan Internasional, Vol. VI, No. 24/II/P3di/Desember/2014, Hal. 6. 293 Muhammad Marta Fajar, Susi Dan Tiga Pilar Yang Tak Sekadar Mitos, Kompas.Com, 7 September 2017, Daring dalam Https://Ekonomi.Kompas.Com/Read/2017/09/07/051546726/Susi-Dan-Tiga-Pilar-Yang-Tak-Sekadar-Mitos, (28/12/2018, 15.02 WIB) 294 Ibid.
113
KKP dengan tegas melaksanakan salah satu tugasnya yang paling disoroti
adalah kebijakan penenggelaman kapal sebagai upaya penegakan hukum di laut.
Kegiatan ini dimulai sejak oktober 2014 sampai agustus 2018 telah
menenggelamkan sebanyak 488 kapal, dengan rincian Vietnam 276 kapal,
Filipina 90 kapal, Thailand 50 kapal, Malaysia 41 kapal, Indonesia 26 kapal,
Papua Nugini 2 kapal, Tiongkok 1 kapal, Belize 1 kapal dan tanpa negara 1
kapal.295 Kapal asing tersebut melakukan berbagai macam tindak pidana di bidang
perikanan seperti penangkapan dan pengangkutan ikan tanpa ijin yang jells dan
menggunakan alat penangkapan ikan yang dilarang dan merusak lingkungan di
wilayah Indonesia.
Aksi kebijakan penenggelaman kapal ini oleh KKP sebagai salah satu upaya
penegekan hukum tidak dilakukan sendiri. Penangkapan dan penenggelaman
kapal pelaku pencurian dilakukan lintas sektoral sebagaimana disebutkan
sebelumnya melibatkan Satgas 115, TNI AL, Polair, Bakamla, dan Ditjen PSDKP
KKP.296 Hal ini mendapatkan apresiasi pada rapat kerja Komisi IV DPR-RI.297
Kebijakan penenggelaman kapal terus dilaksanakan sebagai upaya pemberian efek
jera dan pemberantasan pencurian ikan oleh KIA dan Eks Asing di perairan
Indonesia. Hal ini sesuai dengan amanat Undang-Undang Nomor 45 Tahun 2009
295 Hari Kemerdekaan, Pemerintah Tenggelamkan 125 Kapal Pelaku Illegal Fishing, KKP, 21 Agustus 2018, daring dalam https://kkp.go.id/artikel/5822-hari-kemerdekaan-pemerintah-tenggelamkan-125-kapal-pelaku-illegal-fishing, (29/1/19.13:33 WIB) 296 Lidya Kembaren, Sampai Agustus 2018, Menteri Susi Tenggelamkan 125 Kapal, CNBC Indonesia, 21 August 2018 daring dalam https://www.cnbcindonesia.com/news/20180821124049-4-29555/sampai-agustus-2018-menteri-susi-tenggelamkan-125-kapal, dan Caroline Damanik Mengapa Menteri Susi Pilih Pimpin Penenggelaman Kapal Ikan dari Minahasa?, Kompas, 22 Agustus 2018, daring dalam https://regional.kompas.com/read/2018/08/22/06514881/mengapa-menteri-susi-pilih-pimpin-penenggelaman-kapal-ikan-dari-minahasa, (29/1/19.13:52 WIB). 297 Andri Donnal Putera, Kalau soal Penenggelaman Kapal, I Stand with Susi...", Kompas, 23 Januari 2018, daring dalam https://ekonomi.kompas.com/read/2018/01/23/114200126/-kalau-soal-penenggelaman-kapal-i-stand-with-susi--, (29/1/19.11:20 WIB)
114
tentang Perikanan.298
Namun, penengelaman kapal sebagai salah satu bentuk sanksi terhadap
aktivitas kejahatan ikan di laut sekaligus menjadi penegakan hukum di laut
menuai kontroversi dikalangan elit pemerintahan. Kemenko Maritim, Luhut
Pandjaitan menyarankan agar kebijakan tersebut dihentikan dan KKP disarankan
untuk lebih berfokus pada peningkatan ekspor ikan. Senada, wakil presiden Yusuf
Kalla meminta penghentian penenggelaman kapal karena selama tiga tahun
terakhir terdapat banyak negara yang melayangkan nota diplomatik terkait ini
dinilai agresif.299 Pembahasan respon negara terhadap penegekan hukum di laut
akan dibahas bab selanjutnya sebagai hambatan mewujudkan visi PMD.
298 Menteri Susi: Penenggelaman Kapal Jalan Terus, Kompas, 27 November 2015, daring dalam, https://regional.kompas.com/read/2015/11/27/08412341/Menteri.Susi.Penenggelaman.Kapal.Jalan.Terus, (29/1/19.11:43 WIB). 299 Andri Donnal Putera, Pro Kontra Penenggelaman Kapal di Tataran Elite Pemerintahan, Kompas, 11 januari 2018 daring dalam https://ekonomi.kompas.com/read/2018/01/11/090806826/pro-kontra-penenggelaman-kapal-di-tataran-elite-pemerintahan, (29/1/19.11.34 WIB)