bab iii pembahasan - repository.bsi.ac.id...masa mendatang. kami telah melakukan perubahan cara...
TRANSCRIPT
19
BAB III
PEMBAHASAN
3.1. Tinjauan Umum Perusahaan
Pada tinjauan perusahaan ini akan dibahas mengenai sejarah berdirinya
perusahaan PT Taharica Group, struktur organisasi serta uraian kegiatan dari
masing-masing bagian yang terlibat dan kegiatan usaha.
3.1.1. Sejarah dan Perkembangan PT Taharica Group
PT Taharica atau Taharica Group adalah perusahaan yang bergerak di
bidang General Trading dan Supllier. Produk yang dijual antara lain testing
instrumentation, scale dan automatisasi industri yang berlokasi di Duren Sawit,
Jakarta Timur. Berdiri pada tanggal 15 Juni 1998 sesuai dengan Akta Pendirian
No. 6 tanggal 15 Juni 1998 di Jakarta dengan line business General Trading dan
Supplier dengan alamat Jalan Cipinang Muara, Jatinegara - Jakarta Timur.
Diawal berdirinya Taharica dipimpin oleh Bapak Tasnim sebagai Direktur
Utama dan Bapak Irfan Syafei sebagai Direktur. Pada saat itu PT Taharica hanya
memiliki 3 (tiga) orang karyawan. PT TAHARICA mempunyai komitmen tinggi
dalam memberikan penjualan dan layanan jasa kepada setiap klien. Hal ini
tercermin dari motto perusahaan yaitu : ”Your Trusted Partner For a Brighter
Future”.
Pada Tahun 2000 PT Taharica mulai menyuplai produk-produk
automatisasi seperti SMC, Koganei, Omron dan Brand lainnya. Hal ini didukung
kerjasama dengan beberapa produk-produk customer dunia seperti Jepang,
20
Amerika dan Eropa dengan berbagai merk. PT Taharica mulai mengembangkan
usahanya di Jl. Gading IX No. 884 Pondok Bambu Jakarta Timur dan di Jalan
Pahlawan Revolusi No. 22B Jakarta Timur.
Pada Tahun 2003 Bergerak di bidang General Supplier dan Automatisasi,
manajemen dan karyawan berkomitmen untuk lebih fokus di produk automatisasi
dengan produk utama Mitsubishi dan Oriental Motor tanpa melupakan general
supplier yang menjadi line businessnya sejak awal.
Pada Tahun 2007 PT Taharica telah melakukan perencanaan dan eksekusi
transformasi bisnis yang cukup signifikan dengan mengembangkan
manufacturing and engineering services pada bidang measurement and testing,
automation system, serta scale and weighting system. Taharica Group telah
menciptakan warna yang baru dan landasan yang kokoh bagi pertumbuhan pada
masa mendatang. Kami telah melakukan perubahan cara melakukan bisnis,
meningkatkan posisi website dan keuangan serta memperkuat daya saing dalam
pertumbuhan di dunia bisnis ini. Kemudian pada tahun 2012 PT Taharica
berpindah tempat ke Jalan Radin Inten II No.62 Duren Sawit - Jakarta Timur
Adapun visi dan misi yang di miliki oleh PT Taharica Group Jakarta
Timur sebagai berikut:
1. Visi
Menjadi group perusahaan kelas dunia di bidang peralatan teknik, industri,
permesinan dan pendidikan berbasis bisnis yang sesuai Syariat Islam.
2. Misi
a. Memberikan pelayanan dan produk yang bermutu tinggi (tepat mutu, tepat
waktu dan tepat sasaran) dengan harga bersaing.
21
b. Memiliki sumber daya manusia yang handal dan profesional di bidangnya
serta memiliki kepercayaan diri yang tinggi.
c. Menerapkan tata kelola perusahaan yang baik dengan komitmen tinggi,
fokus pada tujuan, konsisten dan persisten serta melakukan peningkatan
yang berkesinambungan.
d. Menyediakan sarana dan prasarana yang mengikuti perkembangan teknologi
mutakhir dan berwawasan lingkungan.
e. Menjunjung tinggi nilai-nilai kejujuran, loyalitas, dan keterbukaan.
3.1.2. Struktur dan Tata Kerja Organisasi
A. Struktur Organisasi
Struktur organisasi adalah rangkaian yang menunjukkan tugas pekerjaan
untuk mencapai tujuan, dan sangatlah penting pergerakan suatu perusahaan karena
berhubungan langsung dengan fungsi-fungsi, wewenang, dan tanggung jawab
yang saling berhubungan, sehingga tujuan organisasi dapat tercapai secara efektif
dan semua ini sangat membantu kelancaran suatu perusahaan.
Adapun struktur organisasi dari PT Taharica Group dapat digambarkan
sebagai berikut:
22
Sumber : PT Taharica Group
Gambar III.1 Struktur Organisasi PT Taharica Group
B. Tata Kerja Organisasi
1. Direktur Utama
Bertanggung jawab atas seluruh jalannya kegiatan operasional perusahaan dan
sistem manajemen perusahaan serta keuangan sesuai dengan sistem prosedur
dan Sumber Daya Manusia yang berkualitas dalam rangka memenuhi Visi
Misi Perusahaan.
2. Direktur
Bertanggung jawab atas seluruh jalannya kegiatan operasional penjualan
perusahaan dan sistem manajemen serta keuangan yang baik sesuai dengan
sistem prosedur yang telah ditetapkan dalam rangka memenuhi kepuasan
pelanggan dengan Sumber Daya Manusia yang berkualitas.
3. General Manager
Bertanggung jawab atas implementasi kebijakan perusahaan dan memastikan
berjalannya peraturan perusahaan serta kesesuaiannya dengan objektif dan
strategi perusahaan sesuai target bisnis perusahaan secara menyeluruh.
23
4. Marketing
Membuat, mengontrol dan melaporkan pelayanan strategi penjualan
perusahaan terhadap pemenuhan,pengelolaan dan pengembangan produk-
produk atas target yang diberikan serta menjalin hubungan industrial yang
baik dengan pelanggan dalam rangka mencapai kepuasan pelanggan .
5. Supporting
Memberikan pelaporan dan mengontrol pelayanan perusahaan terhadap
pemenuhan,pengelolaan dan pengembangan serta kelengkapan umum
operasional,sesuai standar,kebijakan dan prosedur perusahaan, sehingga
mampu memenuhi kebutuhan,tepat waktu efektif dan efisien.
6. HRGA
Merencanakan dan mengembangkan kebijakan dan sistem pengelolaan SDM,
serta mengkoordinasikan dan mengontrol pelaksanaan fungsi manajemen
SDM di seluruh perusahaan agar dapat menunjang dan meningkatkan kinerja
SDM dalam mencapai target perusahaan.
7. Finance Accounting
Merencanakan, mengembangkan, dan mengontrol fungsi keuangan dan
akuntansi di perusahaan dalam memberikan informasi keuangan secara
komprehensif dan tepat waktu untuk membantu perusahaan dalam proses
pengambilan keputusan yang mendukung pencapaian target financial
perusahaan.
24
8. Administration
Bertanggung jawab dan mengontrol administrasi dan pelaporan serta
mempersiapkan seluruh dokumen dan laporan yang berhubungan dengan
Sales dan Marketing.
9. Telemarketing
Memberikan pelayanan kepada pelanggan dalam rangka pemasaran produk
dan menjaga harmonisasi tanggung jawab dalam perusahaan.
10. Logistik
Merencanakan dan mengkoordinasikan kegiatan pergudangan, pengiriman,
persediaan, dan pembelian agar proses permintaan dan pengadaan barang
dapat terpenuhi sesuai dengan kebutuhan, tepat waktu, efisien dan efektif.
11. Purchasing
Melakukan proses pembelian barang agar tersedianya barang sesuai dengan
permintaan kebutuhan setiap departemen, agar operasional perusahaan dapat
berjalan sesuai dengan tujuan yang telah ditetapkan.
12. Design
Memberikan pelayanan kepada perusahaan terhadap produk-produk
perusahaan yang akan dipromosikan atau diinformasikan.
13. IT
Menginstall software, hardware, sistem jaringan, alat sprinter dan alat scan
dan memperbaiki sistem komputer dan jaringan.
25
14. Engineering
Mengantisipasi dan mengatasi permasalahan teknis yang timbul pada produk,
membantu sales dalam mempromosikan produk serta memberikan perbaikan
yang diperlukan untuk kepuasaan customer.
3.1.3. Kegiatan Usaha
PT Taharica Group adalah perusahaan yang bergerak di bidang general
Trading dan supplier atau pendistribusian produk-produk dari perusahaan dalam
negeri maupun produk dari perusahaan luar negeri seperti produk eastimage, alat
suku cadang mesin, alat ukur serta alat-alat lainnya. Adapun produk-produk
tersebut seperti metal detektor walkthrough, vehicle inspection dan industrial
detection. Terdapat pula berbagai berbagai alat suku cadang mesin dan alat uji
ukur seperti crack width gauge Tc410. PT Taharica adalah agen distributor yang
dipercayai oleh beberapa negara seperti Jepang, Amerika dan Eropa.
3.2. Hasil Penelitian
3.2.1. Pelaksanaan Disiplin Kerja Karyawan PT TAHARICA GROUP
Berdasarkan Bapak Arya Pranawijaya selaku HRGA PT Taharica Group
“disiplin kerja adalah bekerja tepat waktu sesuai dengan peraturan jam kerja dan
melaksanakan tugas sesuai perintah dari perusahaan”. Salah satu peraturan yang
berlaku adalah daftar kehadiran masuk kerja tepat waktu dan pulang kerja dengan
menggunakan mesin finger print untuk menunjukkan ketetapan waktu seorang
karyawan saat datang maupun pulang kerja.
26
1. Ketentuan Masuk Kerja Karyawan Pada PT Taharica Group Jakarta
Dalam menerapkan disiplin kerja karyawan mengenai jam kerja karyawan
yang menjelaskan waktu masuk kerja, istirahat kerja. Seperti yang tercantum
dalam tabel III. I Berikut ini.
Tabel III.I
Ketentuan Masuk Kerja Karyawan
Hari Masuk Pulang Kerja Istirahat
Senin 07.45 17.00 12.00-13.00
Selasa 07.45 17.00 12.00-13.00
Rabu 07.45 17.00 12.00-13.00
Kamis 07.45 17.00 12.00-13.00
Jum'at 07.45 17.00 12.00-13.30
Sabtu Libur Libur Libur
Minggu Libur Libur Libur
Sumber: PT Taharica Group
2. Peraturan Jam Kerja Karyawan
1. Senin-Kamis : Pukul 07.45-17.00 dan waktu istirahat pukul 12.00-13.00
2. Jum’at : Pukul 07.45-17.00 dan waktu istirahat pukul 12.00-13.30
3. Hari sabtu dan Minggu diliburkan.
4. Karyawan diwajibkan mencatat datang dan pulang kerja pada alat absensi
yang disediakan.
5. Karyawan dilarang mencatatkan datang atau pulang kerja karyawan lainnya
dengan alasan apapun. Pelanggaran terhadap ketentuan tersebut di
klasifikasikan sebagai pelanggaran terhadap peraturan tata tertib.
27
6. Karyawan diharuskan memberitahukan secara tertulis jam mulai atau pulang
bekerja dan dimintakan paraf atasan langsungnya apabila:
a. Bertugas di luar kantor dan berangkat langsung dari rumah karyawan.
b. Karyawan langsung pulang setelah menjalankan tugas di luar kantor.
7. Karyawan yang tidak dapat masuk kerja, sedapat mungkin hari itu juga
memberitahukan tentang ketidak hadirannya pada atasannya, baik melalui
telepon atau melalui surat.
8. Karyawan yang tidak dapat hadir kerja karena alasan apapun, harus
membuktikan kepada atasannya dengan surat keterangan atau alasan yang
dapat di terima. Hal ini dilakukan pada saat masuk kerja kembali dan
selambat-lambatnya pada hari berikutnya,
9. Keterlambatan hadir karyawan lebih dari 30 menit akan dipotong uang
transport.
10. Karyawan yang tidak dapat membuktikan ketidakhadirannya di tempat
kerja dengan surat keterangan atau alasan yang dapat diterima, dianggap
telah mangkir dan akan diberikan sanksi sesuai dengan ketentuan yang
berlaku.
3. Peraturan Pemakaian Seragam
1. Karyawan Pria : Celana panjang formal dengan kemeja lengan
panjang atau pendek.
2. Karyawan Wanita : Berhijab, sopan, rapih dan bersih.
28
3. Pakaian Seragam : Apabila perusahaan memberikan pakaian seragam
kepada karyawan, maka pakaian tersebut harus
dipakai pada hari-hari kerja.
4. Sepatu : Setiap karyawan wajib menggunakan sepatu pada
saat di tempat dan jam kerja perusahaan.
5. Kartu nama
a. Karyawan yang karena sifat pekerjaannya, akan diberikan kartu nama
perusahaan oleh Pimpinan unit kerjanya dengan ukuran dan bentuk
standar sesuai dengan yang telah ditetapkan.
b. Pengadaan kartu nama harus melalu bagian General Affairs.
4. Jenis-jenis Cuti dan Izin Tidak Masuk Kerja
Jenis-jenis cuti dan izin tidak masuk kerja yang diterapkan pada PT Taharica
Group yaitu:
1. Cuti:
a. Cuti Tahunan
Perusahaan memberikan hak cuti tahunan bagi karyawan yang memiliki
masa kerja 12 bulan bekerja secara berturut-turut dengan jumlah hak cuti
adalah 12 hari kerja dan cuti tahunan memotong cuti bersama yang
jumlahnya disesuaikan dengan hari libur nasional. Jumlah hak cuti
diperhitungkan sejak tanggal penerimaan sebagai karyawan. Tidak ada
pembayaran sebagai pengganti hak cuti tahunan yang tidak terpakai. Cuti
yang tidak terpakai diakumulasikan pada tahun berikutnya sejumlah
maksimal 6 ( ½ x 12) dari sisa cuti maksimal.
29
b. Cuti Besar Khusus
Fasilitas cuti besar yang diberikan lebih awal kepada karyawan yang akan
melaksanakan ibadah keagamaan (Ibadah Haji bagi umat Islam dan lain-
lain).
c. Cuti Melahirkan dan Keguguran
Hak cuti bersalin adalah 3 bulan, dengan peraturannya adalah 1,5 (satu
setengah) sebelum saatnya melahirkan dan 1,5 (satu setengah) setelah
melahirkan menurut perhitungan dokter kandungan atau bidan. Bagi
karyawati yang mengalami keguguran kandungan sesuai rekomendasi
dokter dengan diberikan waktu istirahat 1 ½ (satu setengah) bulan.
d. Cuti Mendadak
Cuti mendadak diperlukan karena keadaan yang mendadak atau darurat,
sehingga tidak diharuskan mendapatkan persetujuan sebelumnya. Cuti
mendadak diberikan apabila:
1. Kematian istri, suami, orangtua, mertua, anak, saudara kandung
(maksimal 2 hari)
2. Menjaga anggota keluarga yang sakit keras (maksimal 1 hari)
e. Cuti Khusus
Cuti khusus dapat diberikan tanpa mengurangi hak cuti tahunan karyawan.
Termasuk di dalam cuti khusus:
1. Pernikahan karyawan (maksimal 3 hari)
2. Istri karyawan melahirkan (maksimal 1 hari)
3. Perkawinan putra-putri karyawan (maksimal 2 hari)
4. Wisuda karyawan (maksimal 1 hari)
30
5. Mengkhitankan atau pembabtisan anak (maksimal 1 hari)
6. Proses pengadilan yang tidak bisa diwakilkan tidak terbatas
7. Sakit
2. Izin tidak masuk kerja
a. Izin istirahat karena sakit
Karyawan yang sakit selama 1 atau 2 hari kerja, harus memberitahukan
secara tertulis kepada atasan langsung dan melampirkan surat keterangan
dokter.
b. Izin istirahat karena gugur kandungan dan haid
Karyawan dapat diberikan izin istirahat karena gugur kandungan untuk
waktu paling lama 1,5 (satu setengah) bulan. Bila karyawan yang
menderita sakit pada saat hari pertama dan hari kedua tidak diwajibkan
bekerja dan dapat diberikan izin istirahat karena haid.
c. Izin istirahat alasan penting
Izin karena alasan penting diberikan kepada karyawan apabila karyawan
yang bersangkutan mempunyai urusan atau hal penting bersangkut paut
dengan keluarga. Karyawan diizinkan untuk tidak masuk kerja karena
alasan pribadi yang bersifat penting selama 1 hari setiap bulan, yang tidak
diperhitungkan dengan hak cuti tahunan.
5. Kehadiran Karyawan Pada PT Taharica Group Jakarta
Setelah karyawan melakukan daftar hadir di mesin finger print maka seluruh
hasil scan akan terinput secara otomatis ke database manajemen sistem dan
selanjutnya dilakukan rekapitulasi jumlah jam kerja karyawan setiap bulannya
yang akan dilakukan oleh manajemen PT Taharica Group. Berikut hasil dari
31
kehadiran absensi karyawan pada PT Taharica Group Divisi Telemarketing pada
periode Januari sampai Maret 2018.
Tabel III.2
Jumlah kehadiran dan Data Keterlambatan Karyawan PT Taharica Group Jakarta
Divisi Telemarketing periode Januari sampai Maret 2018
Sumber: PT Taharica Group
Dari tabel III.2 karyawan yang bernama Dian Dini Tri tidak sepenuhnya
masuk kantor dikarenakan ada beberapa absen selama 3 (tiga) hari karena izin
sakit di bulan Januari dan bulan Februari. Dan di bulan Maret memiliki
keterlambatan sebanyak 22 (dua puluh dua) menit. Lalu karyawan yang bernama
Nur Fajriah Utami memiliki keterlambatan sebanyak 25 (dua puluh lima) menit
pada bulan Januari, Februari dan Maret, sedangkan di bulan Januari izin tidak
masuk kantor selama 1 (satu) hari dikarenakan izin ada keperluan penting. Lalu
karyawan yang bernama Eki Julaiha memiliki keterlambatan sebanyak 37 (tiga
puluh tujuh) menit selama bulan Januari sampai dengan Maret 2018. Lalu
karyawan yang bernama Sonya Veradianty memiliki keterlambatan sebanyak 21
No Nama Karyawan Jumlah
Hari Kerja Hadir Absen
Datang Telat
(menit) per 3 bulan
Pulang Cepat
(menit) per 3 bulan
1. Dian Dini Tri 61 57 3 22
Menit -
2. Eki Julaiha 61 60 - 37
Menit -
3. Nur Fajriah Utami 61 59 1 25
Menit -
4. Sonya Veradianty 61 60 - 21
Menit -
5. Deny Tanzil 61 0 - 20
Menit -
32
(dua puluh satu) menit pada bulan Januari di bulan Februari dan Maret karyawan
tersebut masuk kantor dan tidak ada absen. Sedangkan karyawan yang bernama
Deny Tanzil memiliki keterlambatan sebanyak 20 (dua puluh) menit di bulan
Februari. Jadi beberapa karyawan di atas memiliki tingkat keterlambatan dan
masuk kerja yang cukup baik. Disiplin kerja pada PT Taharica Group
dilaksanakan untuk menerapkan peraturan-peraturan yang belaku seperti bekerja
tepat waktu sesuai dengan peraturan jam kerja dan melaksanakan tugas sesuai dari
perusahaan. Salah satu peraturan yang berlaku pada PT Taharica Group adalah
daftar kehadiran masuk kerja tepat waktu dan pulang kerja dengan menggunakan
mesin finger print. Daftar kehadiran dilakukan setiap hari kerja mulai dari Senin
sampai Jum’at. Peraturan jam kerja karyawan PT Taharica Group setiap Senin
sampai Kamis masuk pukul 07.45 WIB, lalu pukul 12.00 WIB sampai 13.00 WIB
dan pada pukul 17.00 WIB waktu untuk pulang kerja, sedangkan untuk hari
Jum’at masuk pukul 07.45 WIB sampai 17.00 WIB dan waktu istirahat pukul
12.00 sampai 13.30 WIB. Adapun jenis cuti dan izin bila karyawan absen tidak
masuk kantor, cuti di PT Taharica Group dibagi menjadi 4 (empat) yaitu cuti
tahunan, cuti besar khusus, cuti melahirkan dan keguguran, cuti mendadak dan
cuti khusus sedangkan untuk izin tidak masuk kerja dibagi menjadi 3 (tiga) yaitu
izin istirahat karena sakit, izin istirahat karena gugur kandungan dan haid, izin
istirahat alasan penting. Adapun penghargaan dan hukuman bagi karyawan yang
mempunyai tingkat kehadiran baik dan tidak baik. Untuk karyawan yang memiliki
tingkat kehadiran yang baik selama sebulan akan mendapatkan penghargaan
berupa uang sesuai kebijakan dari perusahaan untuk karyawan yang tingkat
kehadirannya kurang baik yaitu berupa pengumuman lisan dan tulisan. Berikut
33
Hasil Daftar Kehadiran karyawan Divisi Telemarketing periode Januari sampai
Maret 2018.
Tabel III.3
Daftar Kehadiran Karyawan PT Taharica Group Jakarta Divisi Telemarketing
periode Januari sampai Maret 2018.
Sumber: PT Taharica Group
3.2.2. Penghargaan dan Hukuman
a. Penghargaan
Karyawan yang memiliki tingkat kehadiran yang baik setiap bulannya akan
mendapatkan penghargaan berupa uang yang telah ditentukan sesuai kebijakan
dari perusahaan. Pada bulan Januari sampai Februari karyawan yang bernama
Dian Dini Tri, Sonya Veradianty di bulan Februari sampai Maret dan Deny Tanzil
selama bulan Januari dan Maret mendapat penghargaan berupa uang yang telah
disesuaikan oleh perusahaan karena memiliki tingkat kehadiran yang baik.
Sedangkan karyawan yang tingkat kehadirannya kurang baik atau sering terlambat
akan menerima penghargaan berupa pengumuman lisan maupun tulisan.
Pengumuman lisan dilaksanakan pada saat pertemuan manajer dengan para
No. Nama KaryawanJumlah Hari
Kerja
Hadir Absen Total
1. Dian Dini Tri 61 58 3 58
2. Eki Julaiha 61 61 - 61
3. Nur Fajriah Utami 61 60 1 60
4. Sonya Veradianty 61 61 - 61
5. Deny Tanzil 61 61 - 61
Jumlah Kehadiran bulan Januari
sampai Maret 2018
34
karyawan untuk semua divisi setiap bulannya dan pengumuman tulisan yang
berbentuk pengumuman yang di cantumkan di mading yang terdapat di ruangan
setiap divisi.
b. Sanksi dan Pelanggaran
Karyawan yang tanpa alasan yang sah, tidak masuk kerja setelah
melaksanakan cuti atau izin tidak masuk kerja yang diberikan, dikategorikan
mangkir dan diberikan sanksi sesua peraturan disiplin karyawan. Berikut beberapa
sanksi dan pelanggaran yang diterapkan pada PT Taharica Group.
Tingkat Yang Berwenang Tindakan
I Atasan Langsung, Kepala Departemen atau
Manajer yang bersangkutan Teguran Lisan
II Atasan Langsung, Kepala Departemen atau
Manajer yang bersangkutan cc : Direktur, HRD Surat Peringatan I
III Atasan Langsung, Kepala Departemen atau
Manajer yang bersangkutan cc : Direktur, HRD Surat Peringatan II
IV Atasan Langsung, Kepala Departemen atau
Manajer yang bersangkutan cc : Direktur, HRD
Surat Peringatan III (terakhir) - Pembebasan tugas sementara -
Sanksi Administratif
V Atasan Langsung, Kepala Departemen atau
Manajer yang bersangkutan cc : DEPNAKER Pemutusan Hubungan Kerja
Gambar III.2 Sanksi
1. Tindakan Pelanggaran yang diberikan sanksi Peringatan Tingkat Pertama :
a. Mangkir atau tidak masuk tanpa kabar atau alasan yang dapat diterima oleh
PIHAK PERTAMA.
b. Selama jam kerja meninggalkan tempat kerja tanpa izin atau alasan yang
dapat diterima, sebanyak-banyaknya 3 (tiga) kali dalam sebulan meskipun
telah diberikan peringatan lisan langsung oleh atasan.
35
c. Tetap tidak menunjukkan kesungguhan kerja walaupun sudah sering
diberikan peringatan lisan oleh atasan langsung.
d. Tidur di waktu jam kerja di lingkungan perusahaan atau tempat kerja.
e. Tanpa alasan yang dapat diterima tidak menggunakan pakaian kerja yang
telah ditetapkan oleh perusahaan pada waktu melakukan pekerjaan.
f. Mencacahkan absensi pekerja lain, atau menyuruh mencacahkan
absensinya pada orang lain.
g. Terlambat masuk kerja pada waktu yang telah ditentukan, tanpa ijin atau
alasan yang dapat diterima sebanyak 3 (tiga) kali dalam sebulan meskipun
telah diberikan perringatan oleh atasannya.
h. Pulang lebih awal dari waktu yang telah ditentukan, tanpa ijin atau alasan
yang dapat diterima sebanyak 3 (tiga) kali dalam sebulan meskipun telah
diberikan peringatan oleh atasannya.
i. Merokok pada tempat-tempat yang telah diberi tanda larangan.
j. Melakukan kegiatan jual beli di lingkungan perusahaan.
k. Memaksakan pekerjaan yang seharusnya dilakukan sendiri kepada orang
lain atau melakukan pekerjaan yang bukan tugasnya tanpa ijin atau perintah
atasan langsungnya.
l. Menentang penugasan yang wajar tanpa alasan yang dapat diterima oleh
atasan langsungnya.
m. Tidak melaporkan kepada atasannya atau tidak mengambil tindakan
pencegahan atas perbuatan atau tindakan sesama pekerja atau orang lain
yang diketahuinya di dalam perusahaan yang dapat menimbulkan bahaya
bagi sesama pekerja.
36
n. Keluar masuk lingkungan atau daerah tidak menjadi haknya atau terlarang.
o. Tanpa alasan yang jelas menolak untuk pemeriksaan kesehatan yang telah
di tentukanSelama jam kerja meninggalkan tempat kerja tanpa izin atau
alasan yang dapat diterima, sebanyak-banyaknya 3 (tiga) kali dalam
sebulan meskipun telah diberikan peringatan lisan langsung oleh atasan.
2. Tindakan Pelanggaran yang diberikan sanksi Surat Peringatan Tingkat
Kedua:
a. Mangkir selama 2 (dua) hari kerja berturut-turut atau tidak berturut-turut
dalam 1 (satu) bulan.
b. Mengoperasikan mesin, peralatan atau menggunakan bahan bakar secara
ceroboh yang dapat membahayakan diri sendiri, orang lain atau
menimbulkan kerugian bagi perusahaan.
c. Merintangi pejabat yang berwenang dalam menjalankan tugas memelihara
keamanan dan ketertiban di lingkungan perusahaan.
d. Mencorat-coret, merobek-robek atau mengambil surat pengumuman atau
pemberitahuan yang ditempel pada papan pengumuman.
e. Bukan menjadi tugasnya memindahkan alat pemadam kebakaran dari
tempatnya atau menggunakannya bukan untuk tujuan sebenarnya
f. Melanggar Pasal 6 ayat (1) dari kesepakatan kerja.
g. Tidak berusaha memperbaiki diri setelah mendapat Surat Peringatan
Tingkat I dengan melakukan kembali kesalahan atau pelanggaran yang
dapat menyebabkan diberikan Surat Peringatan Tingkat II.
3. Tindakan Pelanggaran yang diberikan sanksi Surat Peringatan Tingkat III :
37
a. Mangkir selama 3 (tiga) hari kerja berturut-turut atau tidak berturut-turut
dalam 1 (satu) bulan.
b. Menyebarkan berita-berita yang tidak benar di dalam lingkungan
perusahaan, sehingga menimbulkan keresahan di antara sesama pekerja.
c. Berjudi dalam lingkungan perusahaan.
d. Melalaikan kewajiban yang menjadi tanggung jawabnya sehingga
menimbulkan kecelakaan bagi orang lain atau bagi perusahaan.
e. Membawa atau minum-minuman keras di lingkungan perusahaan.
f. Masih tetap tidak terampil dalam melakukan pekerjaan yang ditugaskan
kepadanya walaupun telah dicoba ditempatkan pada beberapa jenis
pekerjaan yang sesuai dengan kemampuannya.
g. Mengadakan rapat, pidato, propaganda atau menempelkan selebaran yang
mengganggu ketertiban dan keamanan di lingkungan perusahaan.
h. Dengan sengaja tanpa alasan yang dapat diterima atau tanpa ijin atasan
langsung memindahkan, menyimpan barang milik perusahaan di suat
tempat yang tidak semestinya sebagai usaha pencurian atau membantu
pencurian.
i. Melanggar.
j. Tidak berusaha memperbaiki diri setelah mendapat Surat Peringatan
Tingkat II dengan melakukan kembali kesalahan atau pelanggaran yang
dapat diberikan sanksi Surat Peringatan Tingkat III.
4. Pemutusan Hubungan Kerja :
1. Sanksi Pemutusan Hubungan Kerja akan diberikan kepada PIHAK KEDUA
apabila melakukan pelanggaran berat sebagai berikut :
38
a. Melakukan Pencurian atau penggelapan.
b. Melakukan penganiayaan terhadap pengusaha atau sesama karyawan.
c. Memikat pengusaha, keluarga pengusaha atau teman sekerja untuk
melakukan berbuat sesuatu yang melanggar hukum atau melakukan
tindakan kejahatan.
d. Merusak dengan sengaja atau karena kecerobohannya milik
perusahaan.
e. Memberikan keterangan palsu.
f. Mabuk, berjudi dan berkelahi di tempat kerja.
g. Menghina secara kasar, melawan pada atasan, mengancam pengusaha,
keluarga pengusaha atau teman kerja.
h. Membongkar rahasia perusahaan atau rahasia rumah tangga
perusahaan kepada pihak ketiga.
i. Menyalahgunakan wewenang atau jabatan untuk menguntungkan diri
sendiri atau orang lain, melakukan persekongkolan sehingga
merugikan kepentingan perusahaan.
j. Menolak perintah yang layak berulang kali walaupun telah ditegur
oleh atasan, tetap tidak melaksanakan perintah tersebut.
k. Menggunakan nama atau fasilitas perusahaan untuk melakukan
kegiatan yang bertentangan dengan hukum.
l. Melakukan pungutan liar di lingkungan perusahaan
m. Melakukan perbuatan asusila di lingkungan perusahaan.
n. Dengan sengaja membiarkan orang lain terkena kecelakaan dari
pekerjaannya.
39
o. Bukan menjadi tugas dan tanpa ijin atasan telah menjalankan Forklift,
truck atau alat angkut lainnya dan mengakibatkan kerugian bagi
perusahaan.
p. Merokok dalam gudang atau tempat penyimpanan barang-barang yang
jenisnya mudah terbakar.
q. Tidak berusaha memperbaiki diri setelah mendapat Surat Peringatan
Tingkat III dengan melakukan kembali kesalahan atau pelanggaran
yang dapat diberikan sanksi Surat Peringatan Tingkat II atau Surat
peringatan Tingkat III
2. Pelanggaran-pelanggaran sebagaimana tersebut pada angka 1 (satu) butir a
sampai dengan q di atas, maka hubungan kerja dapat diputuskan seketika
tanpa pembayaran pesangon, ganti rugi lainnya dan kesepakatan kerja ini
di nyatakan berakhir dengan sendirinya.
3. Dengan adanya pelanggaran tersebut pada ayat 1 (satu) di atas, maka masa
kesepakatan kerja yang masih tersisa dinyatakan gugur dan pihak kedua
tidak berhak untuk menuntut apapun juga dari pihak pertama.
4. Pihak kedua yang meninggalkan pekerjaan 3 (tiga) hari kerja berturut-turut
tanpa ijin atau tanpa alasan yang dapat di terima oleh pihak pertama
dianggap telah mengundurkan diri atas kehendak sendiri, sehingga
hubungan kerja dengan pihak pertama dianggap telah terputus demi
hukum.