bab iii pembahasan - repository.bsi.ac.id filemengembangkan laboratorium yang handal dan prima. ......

16
36 BAB III PEMBAHASAN 3.1. Tinjauan Perusahaan 3.1.1. Sejarah Perusahaan Pada tahun 1920, Dienst Voor De Volks Deandheid (Pemerintah Hindia Belanda), mendirikan Proesf Voor Rivier Water Zuivering Voor Drink Water di Manggarai Penyelidikan dan Pengolahan Air Sungai, bahan baku air minum. Pada tahun 1935, berubah nama menjadi Lab.Voor Technish Hygiene & Drink Water Voorzeining di Bandung, kerja sama dengan Technische Hooge Scool (ITB) dan STT. Pada zaman kemerdekaan, menjadi Laboratorium Kesehatan Teknik (LKT). Pada tahun 1946, LKT dipindah ke Yogyakarta. Pada tahun 1949, LKT Yogyakarta Lembaga Ilmu Kesehatan Teknik, dibawah SekJen DepKes. Pada tahun 1953, menjadi Lembaga Ilmu Kesehatan Teknik Bandung cabang Yogyakarta dan diserahkan oleh DepKes kepada ITB pada tahun 1964. Pada tahun 1967, menjadi LKT Yogyakarta, dibawah DepKes dan pada tahun 1978 LKT Yogyakarta menjadi Balai Teknik Kesehatan Lingkungan (BTKL), dibawah DitJen Yanmedik DepKes. Pada tahun 1982, BTKL Yogyakarta membentuk pos Jakarta dan Surabaya. Setelah 11 tahun, BTKL dilimpahkan dari DirJen Yanmedik ke DirJen PPM & PL (SK MENKES No. 426 tahun 1989) pada tahun 1993 dan BTKL Yogyakarta pos Jakarta dibentuk BTKL Jakarta, UPT esselon III b. Kemudian pada tahun 2004, BTKL Jakarta menjadi BBTKLPPM (Balai Besar Teknik Kesehatan

Upload: ngotu

Post on 07-Mar-2019

215 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Page 1: BAB III PEMBAHASAN - repository.bsi.ac.id fileMengembangkan Laboratorium yang handal dan prima. ... A. Kepala Merupakan kedudukan yang paling penting di perusahaan yang membawahi seluruh

36

BAB III

PEMBAHASAN

3.1. Tinjauan Perusahaan

3.1.1. Sejarah Perusahaan

Pada tahun 1920, Dienst Voor De Volks Deandheid (Pemerintah Hindia

Belanda), mendirikan Proesf Voor Rivier Water Zuivering Voor Drink Water di

Manggarai Penyelidikan dan Pengolahan Air Sungai, bahan baku air minum. Pada

tahun 1935, berubah nama menjadi Lab.Voor Technish Hygiene & Drink Water

Voorzeining di Bandung, kerja sama dengan Technische Hooge Scool (ITB) dan STT.

Pada zaman kemerdekaan, menjadi Laboratorium Kesehatan Teknik (LKT). Pada

tahun 1946, LKT dipindah ke Yogyakarta. Pada tahun 1949, LKT Yogyakarta

Lembaga Ilmu Kesehatan Teknik, dibawah SekJen DepKes.

Pada tahun 1953, menjadi Lembaga Ilmu Kesehatan Teknik Bandung cabang

Yogyakarta dan diserahkan oleh DepKes kepada ITB pada tahun 1964. Pada tahun

1967, menjadi LKT Yogyakarta, dibawah DepKes dan pada tahun 1978 LKT

Yogyakarta menjadi Balai Teknik Kesehatan Lingkungan (BTKL), dibawah DitJen

Yanmedik DepKes. Pada tahun 1982, BTKL Yogyakarta membentuk pos Jakarta dan

Surabaya. Setelah 11 tahun, BTKL dilimpahkan dari DirJen Yanmedik ke DirJen

PPM & PL (SK MENKES No. 426 tahun 1989) pada tahun 1993 dan BTKL

Yogyakarta pos Jakarta dibentuk BTKL Jakarta, UPT esselon III b. Kemudian pada

tahun 2004, BTKL Jakarta menjadi BBTKLPPM (Balai Besar Teknik Kesehatan

Page 2: BAB III PEMBAHASAN - repository.bsi.ac.id fileMengembangkan Laboratorium yang handal dan prima. ... A. Kepala Merupakan kedudukan yang paling penting di perusahaan yang membawahi seluruh

37

Lingkungan dan Pemberantas Penyakit Menular) Jakarta, UPT Ess. II b (SK

MENKES RI No. 267/MENKES/SK/III/2004). Dan pada tahun 2011 BTKLPPM

Jakarta menjadi BBTKLPP Jakarta (PERMENKES No.2349 tahun 2011).

BBTKLPP Jakarta (Balai Besar Teknik Kesehatan Lingkungan dan

Pengendalian Penyakit Jakarta) adalah Unit Pelaksana Teknis (UPT) dari

Direktorat Jenderal Pengendalian Penyakit dan Penyehatan Lingkungan dan

mempunyai tugas pokok sesuai dengan keputusan Menteri Kesehatan

No.2349/MENKES/PER/XI/201. tentang Organisasi dan Tata Kerja Unit Pelaksana

Teknis di Bidang Teknik Kesehatan Lingkungan dan Pengendalian Penyakit.

Visi BBTKL PP Jakarta adalah :

Pusat Unggulan Regional Surveilans Faktor Risiko Penyakit dan Penyehatan

Lingkungan Berbasis Laboratorium

Misi BBTKL PP Jakarta adalah :

a. Melakukan pengujian dan pengkajian faktor risiko penyakit dan penyehatan

lingkungan.

b. Mengembangkan Laboratorium yang handal dan prima.

c. Merekayasa teknologi tepat guna dan penerapannya.

d. Mendorong kemampuan wilayah layanan dalam surveilans faktor risiko berbasis

Laboratorium.

e. Menjalin kerja sama kemitraan dalam surveilans dan penyehatan lingkungan berbasis

Laboratorium.

Page 3: BAB III PEMBAHASAN - repository.bsi.ac.id fileMengembangkan Laboratorium yang handal dan prima. ... A. Kepala Merupakan kedudukan yang paling penting di perusahaan yang membawahi seluruh

38

3.1.2. Struktur Organisasi dan Fungsi

1. Struktur Organisasi

Berikut adalah struktur organisasi Balai Besar Teknik Kesehatan Lingkungan

dan Pengendalian Penyakit Jakarta :

Sumber : BBTKL PP Jakarta

Gambar III. 1

Struktur Organisasi BBTKL PP Jakarta

2. Fungsi

Berikut ini fungsi dari struktur organisasi Balai Besar Teknik Kesehatan

Lingkungan dan Pengendalian Penyakit Jakarta :

A. Kepala Merupakan kedudukan yang paling penting di perusahaan yang

membawahi seluruh kedudukan.

Page 4: BAB III PEMBAHASAN - repository.bsi.ac.id fileMengembangkan Laboratorium yang handal dan prima. ... A. Kepala Merupakan kedudukan yang paling penting di perusahaan yang membawahi seluruh

39

B. Kepala Bagian Tata Usaha

1). Pelaksanaan penyusunan program dan laporan;

2). Pelaksanaan urusan keuangan; dan

3). Pelaksanaan urusan kepegawaian dan umum.

Bagian Tata Usaha terdiri dari :

a). Subbagian Program dan Laporan

b). Subbagian Umum

C. Ka. Bidang Surveilans Epidemiologi

1). Pelaksanaan Surveilans Epidemiologi penyakit menular dan tidak menular;

2). Pelaksanaan advokasi dan fasilitas kejadian luar biasa, wabah dan bencana;

3). Pelaksanaan kajian dan diseminasi informasi, kesehatan lingkungan,

kesehatan matra dan pengendalian penyakit;

4). Pelaksanaan kemitraan dan jejaring kerja bidang surveilans epidemiologi;

5). Pelaksanaan pendidikan dan pelatihan bidang surveilans epidemiologi.

Bidang Surveilans Epidemiologi terdiri dari :

a). Seksi Advokasi Kejadian Luar Biasa

b). Seksi Pengkajian dan Diseminasi

D. Ka. Bidang Pengembangan Teknologi dan Laboratorium

1). Pengembangan dan penapisan teknologi pengendalian penyakit dan kesehatan

lingkungan serta kesehatan matra;

Page 5: BAB III PEMBAHASAN - repository.bsi.ac.id fileMengembangkan Laboratorium yang handal dan prima. ... A. Kepala Merupakan kedudukan yang paling penting di perusahaan yang membawahi seluruh

40

2). Pengembangan laboratorium pengendalian penyakit dan kesehatan lingkungan

serta kesehatan matra;

3). Pelaksanaan jejaring kerja dan kemitraan dibidang pengembangan teknologi

dan laboratorium; dan

4). Pendidikan dan pelatihan dibidang pengembangan teknologi dan laboratorium

bidang pengendalian penyakit dan kesehatan lingkungan serta kesehatan matra.

Bidang Pengembangan Teknologi dan Laboratorium terdiri dari :

a). Seksi Teknologi Pengendalian Penyakit

b). Seksi Teknologi Laboratorium

E. Ka. Bidang Analisis Dampak Kesehatan Lingkungan

1). Analisis dampak lingkungan fisik dan kimia;

2). Analisis dampak lingkungan biologi;

3). Pelaksanaan jejaring kerja dan kemitraan dibidang analisis dampak kesehatan

lingkungan; dan

4). Pendidikan dan pelatihan dibidang analisis dampak kesehatan lingkungan.

Bidang Analisis Dampak Kesehatan Lingkungan terdiri dari :

a). Seksi Lingkungan Fisik dan Kimia

b). Seksi Lingkungan Biologi

Page 6: BAB III PEMBAHASAN - repository.bsi.ac.id fileMengembangkan Laboratorium yang handal dan prima. ... A. Kepala Merupakan kedudukan yang paling penting di perusahaan yang membawahi seluruh

41

3.2. Analisa Jaringan

3.2.1. Skema Jaringan

A. Skema Jaringan

Sumber: Dokumen BBTKL PP Jakarta

Gambar III.2 Skema Jaringan

Page 7: BAB III PEMBAHASAN - repository.bsi.ac.id fileMengembangkan Laboratorium yang handal dan prima. ... A. Kepala Merupakan kedudukan yang paling penting di perusahaan yang membawahi seluruh

42

Secara umum jaringan di Balai Besar Teknik Kesehatan Lingkungan dan

Pengendalian Penyakit Jakarta (BBTKL PP Jakarta) akan dijelaskan secara detail.

Berikut ini adalah penjelasannya :

1. Sistem koneksi internet yang digunakan oleh modem yang terdapat pada Balai

Besar Teknik Kesehatan Lingkungan Dan Pengendalian Penyakit Jakarta

menggunakan ADSL dengan ISP (Internet Service Provider) Telkom dan

Excelindo. Kapasitas bandwidth masing – masing adalah 7 MBps secara fixed.

2. Perangkat berikutnya adalah mikrotik yang bertugas sebagai router jaringan LAN.

Lalu mikrotik juga terhubung dengan switch utama.

3. Selanjutnya dari switch utama terhubung ke beberapa switch yaitu switch yang

ada di lantai 1, 2, 3, dan 4. Adapun penjelasan switch 1, 2, 3, dan 4 adalah sebagai

berikut :

a. Switch 1 digunakan untuk menyambungkan ke 4 ruangan yaitu ruangan tata

usaha, keuangan, pelayanan dan ruang rapat.

b. Switch 2 digunakan untuk menyambungkan ke 3 ruangan yaitu ruangan

reagensia, mikrobiologi dan kimia – biologi.

c. Switch 3 digunakan untuk menyambungkan ke 4 ruangan yaitu ruangan

instrumen, B3, udara, dan kalibrasi.

d. Switch 4 digunakan untuk menyambungkan ke 5 ruangan yaitu ruangan Aula,

PTL, SE, ADKL, dan Perpustakan.

Page 8: BAB III PEMBAHASAN - repository.bsi.ac.id fileMengembangkan Laboratorium yang handal dan prima. ... A. Kepala Merupakan kedudukan yang paling penting di perusahaan yang membawahi seluruh

43

Dari hasil skema jaringan diatas merupakan karakteristik topologi star yang

diperluas sehingga tampak seperti penggabungan topologi star. Perluasan topologi

star tersebut dinamakan “ Topologi Extended Star ”. Jadi topologi yang digunakan di

Balai Besar Teknik Kesehatan Lingkungan Dan Pengendalian Penyakit Jakarta

merupakan “ Topologi Extended Star ”.

IP Address yang digunakan di Balai Besar Teknik Kesehatan Lingkungan Dan

Pengendalian Penyakit Jakarta adalah model Static dengan IP address 192.168.10.1

dengan subnet 255.255.255.0 . Jadi dapat dianalisa IP Address yang digunakan

adalah kelas C dengan subnet defaultnya 255.255.255.0 . Untuk list IP Addressnya

adalah sebagai berikut :

Tabel III.1

IP Address

No Perangkat IP Address Subnet

1 Mikrotik Gateway 255.255.255.0

Server

2 Server 192.168.10.1 255.255.255.0

Client

3 Tata Usaha (9 client) 192.168.10.2 s/d

192.168.10.10

255.255.255.0

Page 9: BAB III PEMBAHASAN - repository.bsi.ac.id fileMengembangkan Laboratorium yang handal dan prima. ... A. Kepala Merupakan kedudukan yang paling penting di perusahaan yang membawahi seluruh

44

Keuangan (5 client) 192.168.10.11 s/d

192.168.10.15

255.255.255.0

Pelayanan (6 client) 192.168.10.16 s/d

192.168.10.21

255.255.255.0

Rapat (2 client) 192.168.10.22 s/d

192.168.10.23

255.255.255.0

Reagensia (2 client) 192.168.10.24 s/d

192.168.10.25

255.255.255.0

Mikrobiologi (3 client) 192.168.10.26 s/d

192.168.10.28

255.255.255.0

Kimia-Biologi (8 client) 192.168.10.29 s/d

192.168.10.37

255.255.255.0

Instrumen (4 client) 192.168.10.38 s/d

192.168.10.41

255.255.255.0

B3 (4 client) 192.168.10.42 s/d

192.168.10.45

255.255.255.0

Udara (4 client) 192.168.10.46 s/d

192.168.10.49

255.255.255.0

Kalibrasi (4 client) 192.168.10.50 s/d

192.168.10.53

255.255.255.0

Page 10: BAB III PEMBAHASAN - repository.bsi.ac.id fileMengembangkan Laboratorium yang handal dan prima. ... A. Kepala Merupakan kedudukan yang paling penting di perusahaan yang membawahi seluruh

45

Aula (6 client) 192.168.10.54 s/d

192.168.10.59

255.255.255.0

PTL (10 client) 192.168.10.60 s/d

192.168.10.69

255.255.255.0

SE (10 client) 192.168.10.70 s/d

192.168.10.79

255.255.255.0

ADKL (10 client) 192.168.10.80 s/d

192.168.10.89

255.255.255.0

Perpustakaan (4 client) 192.168.10.90 s/d

192.168.10.93

255.255.255.0

Sumber : BBTKLPP Jakarta

3.2.2. Spesifikasi Perangkat Keras

Untuk membangun sebuah jaringan pasti memerlukan perangkat keras, seperti

halnya jaringan di Balai Besar Teknik Kesehatan Lingkungan dan Pengendalian

Penyakit Jakarta juga memiliki perangkat keras baik sebagai workstation, server

ataupun lainnya. Berikut spesifikasi perangkat keras yang digunakan di BBTKL PP

Jakarta adalah :

Page 11: BAB III PEMBAHASAN - repository.bsi.ac.id fileMengembangkan Laboratorium yang handal dan prima. ... A. Kepala Merupakan kedudukan yang paling penting di perusahaan yang membawahi seluruh

46

Tabel III.2

Perangkat Keras

SERVER

Processor HP Pavilion p6 Series

Memory 4 GB DDR3L

Hard Drive 9 TB ( dua HDD )

Display HP 2011 x 17 inch

Video Card ATI RADEON Premium Graphics 700M 2GB

Intergrated PCI

Chipset Intel CORE i5 Inside

Merk CPU HP Pavilion p6 Series

Access Point Linksys E1200

Router RouterBoard Mikrotik 450C

Switch HUB DLink 8Port DES- 1008A

Sumber : BBTKL PP Jakarta

3.2.3. Spesifikasi Perangkat Lunak

Yang dimaksud dengan perangkat lunak adalah perangkat lunak dari sistem

komputer sehingga dapat digunakan dalam pengoperasiaannya dan dapat berjalan

sesuai dengan fungsinya. Perangkat lunak yang digunakan Balai Besar Teknik

Kesehatan Lingkungan dan Pengendalian Penyakit Jakarta menggunakan beberapa

Page 12: BAB III PEMBAHASAN - repository.bsi.ac.id fileMengembangkan Laboratorium yang handal dan prima. ... A. Kepala Merupakan kedudukan yang paling penting di perusahaan yang membawahi seluruh

47

perangkat lunak yang menjadi infrastruktur dasar dan sarana untuk kebutuhan bekerja

dan juga untuk mengakses internet yang dapat dilihat pada tabel :

Tabel III.3

Perangkat Lunak

Pengguna Perangkat Lunak

Server Linux CentOS Releas 6.8 final

Client Microsoft Windows 10

Client Microsoft Office 2010

Client Adobe Reader 9

Client Acrobat Reader

Client Google Chrome

Client Mozilla Firefox

Client Avast Antivirus dan Kaspersky Internet Security

Sumber : BBTKLPP Jakarta

3.2.4. Keamanan Jaringan

Dari hasil analisa pada Balai Besar Teknik Kesehatan Lingkungan dan

Pengendalian Penyakit Jakarta menggunakan model atau metode keamanan jaringan

Page 13: BAB III PEMBAHASAN - repository.bsi.ac.id fileMengembangkan Laboratorium yang handal dan prima. ... A. Kepala Merupakan kedudukan yang paling penting di perusahaan yang membawahi seluruh

48

yang bisa dikatakan baik, terutama pada komputer server dan client yaitu

menggunakan Windows Firewall, Avast Antivirus dan Kapersky Internet Security.

3.3. Permasalahan Pokok

Dari hasil analisa yang dilakukan di Balai Besar Teknik Kesehatan

Lingkungan Dan Pengendalian Penyakit Jakarta terdapat beberapa permasalahan

yang dihadapi antara lain :

a. Penggunaan internet untuk mengakses media sosial pada saat jam kerja oleh user

sehingga menggangu pekerjaan.

b. Perlunya sistem keamanan pada jaringan internet sehingga user dari luar tidak

dapat mengakses jaringan internet yang didalam.

3.4. Pemecahan Masalah

Dari permasalahan yang sudah didapat maka penulis memberikan alternatif

pemecahan masalah terhadap jaringan internet dengan memanfaatkan fitur mikrotik

yaitu Web Proxy. Dengan adanya web proxy dapat digunakan untuk memblok

beberapa situs ataupun sosial media dan juga dapat menyembunyikan alamat IP

Address serta juga dapat meningkatkan keamanan privacy pengguna.

Page 14: BAB III PEMBAHASAN - repository.bsi.ac.id fileMengembangkan Laboratorium yang handal dan prima. ... A. Kepala Merupakan kedudukan yang paling penting di perusahaan yang membawahi seluruh

49

Sumber : Dokumen Pribadi

Gambar III.3. Menghidupkan Web Proxy

Dari gambar diatas merupakan proses konfigurasi mikrotik menggunakan

winbox dimana web proxy di hidupkan sebagai transparan proxy.

Page 15: BAB III PEMBAHASAN - repository.bsi.ac.id fileMengembangkan Laboratorium yang handal dan prima. ... A. Kepala Merupakan kedudukan yang paling penting di perusahaan yang membawahi seluruh

50

Sumber : Dokumen Pribadi

Gambar III.4. Blok Situs Web

Untuk gambar diatas dimana ketika web proxy sudah dibuat dan filtering pada web

proxy sudah diaktifkan sehingga situs yang ingin diakses tidak dapat dibuka. Untuk

konfigurasi lebih lengkap dapat dilihat pada LAMPIRAN.

Page 16: BAB III PEMBAHASAN - repository.bsi.ac.id fileMengembangkan Laboratorium yang handal dan prima. ... A. Kepala Merupakan kedudukan yang paling penting di perusahaan yang membawahi seluruh

51

3.5. Jaringan Usulan

A. Skema Jaringan Usulan

Untuk skema jaringan sendiri tidak ada perubahan dikarenakan skema

jaringan dan topologi yang ada sudah cukup baik sehingga tidak ada perubahan.

Sumber : Dokumen BBTKLPP Jakarta

Gambar III.5

Skema Jaringan Tetap