bab iii pembahasan · dengan kabinet ii yang berbentuk parlementer di bawah kepemimpinan perdana...

21
22 BAB III PEMBAHASAN 3.1. Tinjauan Umum 3.1.1. Sejarah dan Perkembangan Kementerian Pemuda dan Olahraga (KEMENPORA) RI Tonggak sejarah kelembagaan yang mengurusi pembangunan kepemudaan dan keolahragaan sebenarnya sudah ada sejak masa awal kemerdekaan Indonesia. Pada susunan kabinet pertama yang dibentuk pada tanggal 19 Agustus 1995. Kabinet yang bersifat presidensial memiliki Kementerian Pengajaran yang dipimpin oleh Menteri Ki Hajar Dewantara.Kegiatan olahraga dan jasmani berada di bawah Menteri Pengajaran. Usia kabinet pertama yang kurang dari tiga bulan kemudian diganti dengan kabinet II yang berbentuk parlementer di bawah kepemimpinan Perdana Menteri Sutan Sjahrir yang dilantik pada tanggal 14 November 1945. Pada tahun 1999-2004 yakni pada masa Kabinet Persatuan Nasional dan Kabinet Gotong Royong, Kementerian Pemuda dan Olahraga dilebur pada Departemen Pendidikan dan Kebudayaan sehingga urusan pemuda dan olahraga hanya dikelola oleh struktur eselon I yaitu Direktorat Jenderal Pendidikan Luar Sekolah, Pemuda, dan Olahraga. Ketika Presiden Susilo Bambang Yudhoyono berkuasa, Kementerian Pemuda dan Olahraga Kembali dibentuk pada tahun 2004. Kementerian Pemuda dan Olahraga dipimpin oleh seorang Menteri Pemuda dan Olahraga (Menpora) yang sejak tanggal 27 Oktober 2014 dijabat oleh Imam Nahrawi.

Upload: others

Post on 27-Nov-2020

2 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

22

BAB III

PEMBAHASAN

3.1. Tinjauan Umum

3.1.1. Sejarah dan Perkembangan Kementerian Pemuda dan Olahraga

(KEMENPORA) RI

Tonggak sejarah kelembagaan yang mengurusi pembangunan kepemudaan

dan keolahragaan sebenarnya sudah ada sejak masa awal kemerdekaan Indonesia.

Pada susunan kabinet pertama yang dibentuk pada tanggal 19 Agustus 1995. Kabinet

yang bersifat presidensial memiliki Kementerian Pengajaran yang dipimpin oleh

Menteri Ki Hajar Dewantara.Kegiatan olahraga dan jasmani berada di bawah Menteri

Pengajaran. Usia kabinet pertama yang kurang dari tiga bulan kemudian diganti

dengan kabinet II yang berbentuk parlementer di bawah kepemimpinan Perdana

Menteri Sutan Sjahrir yang dilantik pada tanggal 14 November 1945.

Pada tahun 1999-2004 yakni pada masa Kabinet Persatuan Nasional dan

Kabinet Gotong Royong, Kementerian Pemuda dan Olahraga dilebur pada

Departemen Pendidikan dan Kebudayaan sehingga urusan pemuda dan olahraga

hanya dikelola oleh struktur eselon I yaitu Direktorat Jenderal Pendidikan Luar

Sekolah, Pemuda, dan Olahraga. Ketika Presiden Susilo Bambang Yudhoyono

berkuasa, Kementerian Pemuda dan Olahraga Kembali dibentuk pada tahun 2004.

Kementerian Pemuda dan Olahraga dipimpin oleh seorang Menteri Pemuda dan

Olahraga (Menpora) yang sejak tanggal 27 Oktober 2014 dijabat oleh Imam Nahrawi.

23

Imam Nahrawi lahir di Bangkalan, Jawa Timur, 8 Juli 1973. Ia menjabat

sebagai Menteri Pemuda dan Olahraga yang dilantik pada 27 Oktober 2014, pada

Kabinet Kerja. Pada Partai Kebangkitan Bangsa sebelumnya menjabat sebagai

Sekretaris Jendral DPP Partai.

Kemenpora terletak di Jalan Gerbang Pemuda No. 3, Senayan, Jakarta Pusat,

Daerah Khusus Ibukota Jakarta yang terdiri dari Graha Pemuda, Wisma Kemenpora,

dan lain-lain. Graha Pemuda merupakan kantor Menteri Pemuda dan Olahraga

(Menpora).

Pada awalnya Kemenpora bernama Kementerian Negara Urusan Pemuda dan

pada tahun 1948 berubah menjadi Kementerian Pembangunan/Pemuda. Pada masa

jabatan Maladi Kemenpora berganti nama lagi dengan nama Kementerian Olahraga.

Sedangkan pada masa jabatan dr. Abdul Gafur Kemenpora berganti nama hingga dua

kali yaitu Kementerian Muda Urusan Pemuda dan Kementerian Negara Pemuda dan

Olahraga.Kemudian pada masa jabatan Andi Mallarangeng berganti menjadi

Kementerian Pemuda dan Olahraga atau Kemenpora.

Visi dan Misi Kementerian Pemuda dan Olahraga (KEMENPORA) RI

Visi

“Mewujudkan Kepemudaan dan Keolahragaan Yang Berdaya Saing”

Misi

“Meningkatkan Daya Saing Kepemudaan dan Keolahragaan”

24

25

1. Asisten Deputi

a. Penyiapan perumusan kebijakan fasilitasi di bidang standardisasi dan

infrastruktur olahraga;

b. Penyiapan koordinasi dan sinkronisasi pelaksanaan kebijakan di bidang

standardisasi dan infrastruktur olahraga;

c. Penyiapan penyusunan norma, standar, prosedur, dan kriteria dibidang

standardisasi dan infrastruktur olahraga;

d. Pemantauan, analisis, evaluasi, dan pelaporan pelaksanaan kebijakan dibidang

standardisasi dan infrastruktur olahraga.

2. Bidang Standardisasi, Akreditasi, dan Sertifikasi Keolahragaan

a. Penyiapan penyusunan norma, standar, prosedur, dan kriteria di bidang

standardisasi, akreditasi, dan sertifikasi keolahragaan;

b. Penyiapan pemberian bimbingan teknis dan supervise di bidang standardisasi,

akreditasi, dan sertifikasi keolahragaan; dan

c. Pemantauan, analisis, evaluasi, dan pelaporan pelaksanaan kebijakan di bidang

standardisasi, akreditasi, dan sertifikasi keolahragaan.

3. Bidang Sarana dan Prasarana Olahraga Pendidikan

a. Penyiapan penyusunan norma, standar, prosedur, dan kriteria di bidang sarana

dan prasarana olahraga pendidikan;

b. Penyiapan pemberian bimbingan teknis dan supervise di bidang sarana dan

prasarana olahraga pendidikan; dan

c. Pemantauan, analisis, evaluasi, dan pelaporan pelaksanaan kebijakan di bidang

sarana dan prasarana olahraga pendidikan.

26

4. Bidang Sarana dan Prasarana Olahraga Rekreasi

a. Penyiapan penyusunan norma, standar, prosedur, dan kriteria di bidang sarana

dan prasarana olahraga rekreasi;

b. Penyiapan pemberian bimbingan teknis dan supervise di bidang sarana dan

prasarana olahraga rekreasi; dan

c. Pemantauan, analisis, evaluasi, dan pelaporan pelaksanaan kebijakan di bidang

sarana dan prasarana olahraga rekreasi.

5. Bidang Sarana dan Prasarana Olahraga Prestasi

a. Penyiapan penyusunan norma, standar, prosedur, dan kriteria di bidang sarana

dan prasarana olahraga prestasi;

b. Penyiapan pemberian bimbingan teknis dan supervise di bidang sarana dan

prasarana olahraga prestasi; dan

c. Pemantauan, analisis, evaluasi, dan pelaporan pelaksanaan kebijakan di bidang

sarana dan prasarana olahraga prestasi.

6. Sub Bidang Standardisasi

a. Pemberian bimbingan teknis dan supervise;

b. Pemantauan, analisis, evaluasi, dan pelaporan pelaksanaan kebijakan

standardisasi.

7. Sub Bidang Akreditasi dan Sertifikasi

a. Pemberian bimbingan teknis dan supervise;

b. Pemantauan, analisis, evaluasi, dan pelaporan pelaksanaan kebijakan akreditasi

dan sertifikasi.

27

8. Sub Bidang Sarana Olahraga Pendidikan

a. Pemberian bimbingan teknis dan supervise;

b. Pemantauan, analisis, evaluasi, dan pelaporan pelaksanaan kebijakan sarana

olahraga pendidikan.

9. Sub Bidang Prasarana Olahraga Pendidikan

a. Pemberian bimbingan teknis dan supervise;

b. Pemantauan, analisis, evaluasi, dan pelaporan pelaksanaan kebijakan prasarana

olahraga pendidikan.

10. Sub Bidang Sarana Olahraga Rekreasi

a. Pemberian bimbingan teknis dan supervise;

b. Pemantauan, analisis, evaluasi, dan pelaporan pelaksanaan kebijakan sarana

olahraga rekreasi.

11. Sub Bidang Prasarana Olahraga Rekreasi

a. Pemberian bimbingan teknis dan supervise;

b. Pemantauan, analisis, evaluasi, dan pelaporan pelaksanaan kebijakan

prasarana olahraga rekreasi.

12. Sub Bidang Sarana Olahraga Prestasi

a. Pemberian bimbingan teknis dan supervise;

b. Pemantauan, analisis, evaluasi, dan pelaporan pelaksanaan kebijakan sarana.

13. Sub Bidang Prasarana Olahraga Prestasi

a. Pemberian bimbingan teknis dan supervise;

b. Pemantauan, analisis, evaluasi, dan pelaporan pelaksanaan kebijakan

prasarana olahraga prestasi.

28

3.1.3. Kegiatan Kementerian Pemuda dan Olahraga (KEMENPORA) RI

Kementerian Pemuda dan Olahraga adalah unsur pelaksana Pemerintah yang

dipimpin oleh Menteri Pemuda dan Olahraga yang berada dibawah dan bertanggung

jawab kepada Presiden. Kementerian Pemuda dan Olahraga mempunyai tugas

membantu Presiden dalam merumuskan kebijakan dan koordinasi di bidang pemuda

dan olahraga. Dalam melaksanakan tugasnya, Kementerian Pemuda dan Olahraga

menyelenggarakan fungsi:

1. Perumusan kebijakan nasional di bidang pemuda dan olahraga.

2. Koordinasi pelaksanaan kebijakan di bidang pemuda dan olahraga.

3. Pengelolaan barang milik/kekayaan negara yang menjadi tanggung jawabnya.

4. Pengawasan atas pelaksaan tugas di bidang pemuda dan olahraga.

5. Penyampaian laporan hasil evaluasi, sasaran, dan pertimbangan di bidang tugas

fungsinya kepada Presiden.

Kementerian Pemuda dan Olahraga mempunyai beberapa kegiatan unggulan

dalam meningkatkan pembangunan kepemudaan yaitu, Pemuda Anti Narkoba,

Pemuda Relawan, Kota Layak Pemuda, Pemuda Tani, Pemuda Maritim, Pemuda

Pelopor, Pemuda Kreatif, Sarjana Penggerkan Desa, Pemimpin Muda dan Wirausaha

Muda. Kementerian Pemuda dan Olahraga juga memberikan bantuan sarana dan

prasarana keolahragaan seperti lapangan bola, lapangan voli, lapangan basket,

lapangan bulu tangkis, panjat tebing, kolam renang, GOR mini, stadion, dan lain-lain.

29

3.2. Data Penelitian

3.2.1. Prosedur Penanganan Perjalanan Dinas Asisten Deputi Standardisasi dan

Infrastruktur Olahraga KEMENPORA RI

Prosedur penanganan perjalanan dinas merupakan tahapan-tahapan yang harus

dilalui dalam melaksanakan perjalanan dinas. Dibawah ini merupakan prosedur

penangaan perjalanan dinas Asisten Deputi Standardisasi dan Infrastruktur Olahraga

KEMENPORA RI.

No Uraian Prosedur Asdep, Kabid, Kasubid Staf TU

1 Koordinasi dengan daerah

tentang kunjungan Asdep,

Kabid, Kasubid

2 Mempersiapkan dokumen yang

akan dibawa oleh pimpinan

untuk perjalanan dinasnya

3 Menerima Surat Tugas untuk

perjalanan dinas

4 Menerima SPPD untuk

perjalanan dinas

5 Mengetahui maksud dan tujuan

dari perjalanan dinas

6 Mengetahui apa saja yang akan

dikerjakan pada saat perjalanan

dinas

7 Menyiapkan transportasi dan

akomodasi selama perjalanan

Start

Dokumen-

dokumen

Surat tugas

SPPD

Maksud dan

tujuan

kunjungan

Mengetahui apa

yang akan

dikerjakan

Transportasi

dan akomodasi

30

8 Diterima didaerah untuk

mengkoordinasikan maksud dan

tujuan kunjungan

9 Melakukan paparan atau

argumentasi tentang hal yang

diperlukan di daerah

10 Laporan hasil perjalanan dinas

untuk dilaporkan kepada atasan

langsung

Sumber: Staf TU Asisten Deputi Standardisasi dan Infrastruktur Olahraga di

Kemetrian Pemuda dan Olahraga (KEMENPORA) RI 2016

Gambar III.2 SOP Perjalanan Dinas Standardisasi dan

Infrastruktur Olahraga KEMENPORA RI

Keterangan:

1. Koordinasi dengan daerah tentang kunjungan Asdep, Kabid, Kasubid

Ketika akan mengunjungi suatu daerah pimpinan (Asdep, Kabid, Kasubid) harus

mengkoordinasikan terlebih dahulu ke daerah tersebut tentang kunjungannya

seperti pada saat Asisten Deputi akan melakukan kunjungan ke Bogor pada

tanggal 9 – 11 Mei 2016 dalam rangka verifikasi lapangan.

2. Mempersiapkan dokumen yang akan dibawa oleh untuk perjalanan

Sebelum pimpinan (Asdep, Kabid, Kasubid) melakukan perjalanan dinas ke

Bogor, Staf TU mempersiapkan dokumen-dokumen yang akan dibawa oleh

pimpinan seperti, SPPD, Surat Tugas dan Proposal.

3. Menerima Surat Tugas

Koordinasi maksud

dan tujuan

kunjungan

Melakukan

argumen

End

31

Pimpinan (Asdep, Kabid, Kasubid) menerima surat tugas yang dibuat oleh Staf TU

untuk perjalanan dinas ke Bogor dalam rangka verifikasi lapangan. Surat tugas

harus segera dibuat agar dapat mencairkan uang negara atau APBN dan juga untuk

pemesanan tiket pesawat untuk perjalanan dinas tersebut.

4. Menerima SPPD untuk perjalanan dinas

SPPD disiapkan oleh Staf TU untuk dibawa oleh pimpinan (Asdep, Kabid,

Kasubid) ke Bogor. SPPD juga sebagai bukti bahwa Asisten Deputi telah benar-

benar datang ke Bogor. SPPD berisi tanggal keberangkatan, pada saat tiba di

daerah yang dituju, dan tandatangan.

5. Mengetahui Maksud dan Tujuan Perjalanan Dinas

Pimpinan (Asdep, Kabid, Kasubid) harus mengetahui apa maksud dari perjalanan

dinas ke Bogor tersebut. Perjalanan dinas yang akan dilakukan ke Bogor

merupakan perjalanan dinas yang bertujuan untuk verifikasi lapangan dalam

rangka pemberian bantuan sarana dan prasarana olahraga.

6. Menyiapkan transportasi dan akomodasi selama perjalanan

Pada saat pimpinan (Asdep, Kabid, Kasubid) akan melakukan perjalanan dinas,

maka Staf TU juga yang mengurus transportasi dari mulai tiket pesawat sampai

rental mobil ketika pimpinan telah sampai ke tempat tujuan. Staf TU bekerja sama

dengan biro perjalanan sehingga ketika pimpinan akan melaksanakan perjalanan

dinas, Staf TU bisa langsung memesan tiket dan tiket tersebut akan langsung

dikirimkan ke kantor oleh pihak biro perjalanan. Staf TU juga mereservasi hotel

yang sesuai dengan keinginan pimpinan melalui biro perjalanan. Begitu juga

ketika pimpinan akan melakukan perjalanan dinas ke Bogor, Staf TU lah yang

32

menyiapkan transportasi dan akomodasi. Pimpinan menggunakan mobil dinas

ketika akan melakukan perjalanan dinas ke Bogor karena jaraknya yang tidak

terlalu jauh.

7. Diterima di daerah untuk mengkoordinasikan maksud dan tujuan kunjungan

Pada saat pimpinan (Asdep, Kabid, Kasubid) tiba di Bogor, pimpinan akan

mengkoordinasikan kepada pihak yang mengajukan permohonan bantuan dana di

Bogor tentang maksud dan tujuan dari kunjungan tersebut.

8. Melakukan paparan atau argumentasi tentang hal yang diperlukan di daerah

Pimpinan (Asdep, Kabid, Kasubid) melakukan penjelasan pada pemohon bantuan

dana di Bogor tentang apa saja sarana atau prasarana yang dibutuhkan dan yang

tidak dibutuhkan oleh daerah yang dikunjungi tersebut.

9. Laporan hasil perjalanan dinas dilaporkan kepada atasan langsung

Setelah pimpinan (Asdep, Kabid, Kasubid) kembali dari Bogor, pimpinan harus

membuat laporan tentang perjalanan dinas tersebut dan bagaiamana hasil

perjalanan tersebut. Pimpinan harus membuat 2 laporan pertanggungjawaban

antara lain:

a. Laporan Perjalanan Dinas

Setelah melakukan perjalanan dinas, Asisten Deputi membuat laporan

perjalanan dinas. Laporan tersebut merupakan laporan yang menjelaskan

apakah daerah yang dikujungi (Bogor) benar-benar seperti yang tertulis

diproposal. Dan jika proposal tersebut sesuai dengan keadaan yang

sebenarnya maka pimpinan akan meng-acc proposal tersebut dan membuat

33

laporan agar dana yang dibutuhkan dapat segera diberikan kepada pihak

pemohon bantuan dana di Bogor.

b. Laporan Biaya Perjalanan

Laporan biaya perjalanan adalah laporan yang berisi tentang berapa banyak

biaya yang telah dikeluarkan dalam perjalanan dinas ke Bogor. Mulai dari

hotel, transportasi, uang makan, dan lain-lain.

3.2.2. Persiapan Perjalanan Dinas Asisten Deputi Standardisasi dan

Infrastruktur Olahraga KEMENPORA RI

Berdasarkan penelitian penulis selama melaksanakan riset di Kementerian

Pemuda dan Olahraga (KEMENPORA) RI mengenai penanganan perjalanan dinas

Asisten Deputi Standardisasi dan Infrastruktur Olahraga, perjalanan dinas merupakan

hal yang wajib dan sangat penting untuk dilakukan oleh Asiten deputi guna untuk

verifikasi lapangan dalam rangka pemberian batuan sarana dan prasarana dibidang

keolahragaan, menghadiri undangan, dan lain-lain. Perjalanan dinas yang dilakukan

oleh Asisten Deputi hanya meliputi didalam negeri saja.Di bagian Asisten Deputi

Standardisasi dan Infrastruktur Olahraga tidak ada sekretaris khusus yang membantu

pimpinan.Semua keperluan dan segala sesuatu yang dibutuhkan Asisten Deputi

dilakukan oleh Staf TU. Dalam perjalanan dinas Asisten Deputi,Staf TU juga yang

mengurus dan mengatur segala hal yang diperlukan dari mulai dokumen, transportasi,

dan lain-lain.

34

Ketika Asisten Deputi akan melakukan perjalanan dinas, maka Staf TU

membuat surat tugas. Ketika surat tugas diterbitkan, Staf TU mempersiapkan

keuangan yang dibutuhkan Asisten Deputi, memesankan tiket, mempersiapkan

transportasi dan juga akomodasi. Staf TU juga harus mempersiapkan SPPD yang

akan dibawa oleh Asisten Deputi. Jika perjalanan Asisten Deputi dalam rangka

verifikasi lapangan, maka Staf TU juga harus menyiapkan proposal yang diajukan

oleh daerah tersebut.

Perjalanan dinas yang sangat sering dilakukan oleh asisten deputi dilakukan

adalah perjalanan dinas ke daerah-daerah yang ada di Indonesia dengan tujuan untuk

verifikasi lapangan dalam rangka pemberian bantuan sarana dan prasarana

keolahragaan.Verifikasi lapangan merupakan tahap awal dalam pemberian bantuan

sarana dan prasana disuatu daerah tertentu.Ketika Asisten Deputi telah menyetujui

untuk memberikan bantuan, maka di mulailah proyek pengerjaan bangunan yang

dibutuhkan daerah tersebut. Setelah proyek pembangunan dilakukan, Asisten Deputi

akan melakukan perjalana dinas yang kedua kalinya dalam rangka pengecekan

bangunan sesuai atau tidak dengan apa yang telah ditetapkan sebelumnya. Dalam satu

program atau proyek pembangunan, Asisten Deputi bisa melakukan perjalanan dinas

tiga sampai empat kali ke daerah tersebut.

Berikut ini adalah tabel agenda acara perjalanan dinas Asisten Deputi dari

bulan April - Mei 2016:

35

Tabel III.1

Agenda Acara Asisten Deputi Standardisasi dan Infrastruktur Olahraga

No. Tanggal Kegiatan Tempat

1 4-5 April 2016 Observasi dalam kegiatan program

bantuan pembangunan dan rehabilitasi

lapangan olahraga desa

Bandung

2 4-6 April 2016 Observasi dalam kegiatan program

bantuan pembangunan dan rehabilitasi

lapangan olahraga desa

Maluku

3 11-12 April 2016 Menjadi narasumber dalam seminar Jogjakarta

4 14-15 April 2016 Skema Akreditasi, Sertifikasi dan

Penyusunan Lampiran Panduan Mutu

Jakarta

5 18-19 April Rapat koordinasi penguatan

penyusunan indikator kinerja utama

Kementerian Pemuda dan Olahraga

Bogor

6 20-22 April 2016 Narasumber kegiatan rapat koordinasi

program kepemudaan dan

keolahragaan se-Provinsi Jambi

Jambi

7 2-4 Mei 2016 Pengembangan SDM Aparatur melalui

Capacity Building/Outbond

Lembang

8 9-11 Mei 2016 Observasi dalam kegiatan program

bantuan pembangunan dan rehabilitasi

lapangan olahraga desa

Bogor

9 13 Mei 2016 Rapat Koordinasi Tim Verifikasi

Calon Penerima Bantuan Pemerintah

Berupa Prasarana Olahraga Prestasi

Gedung

Graha

Pemuda

10 17-19 Mei 2016 Verifikasi Prasarana Olahraga Prestasi Jember

11 23-25 Mei 2016 Verifikasi Prasarana Olahraga Prestasi Aceh

12 30-31 Mei 2016 Verifikasi Prasarana Olahraga Prestasi Palembang

Sumber: Staf TU Asisten Deputi Standardisasi dan Infrastruktur Olahraga, 2016

36

Selama bulan April, Asisten Deputi mempunyai 15 agenda acara. Tujuan dari

perjalanan tersebut meliputi rapat, undangan, mengisi seminar, dan verifikasi

lapangan. Sedangkan tempat tujuan dari perjalanan dinas tersebut meliputi Bogor,

Surabaya, Jombang, Jambi, Palembang, dan lain-lain. Diantara 15 acara tersebut ada

beberapa acara yang tidak bisa dihadiri oleh Asiten Deputi dan diwakilkan kepada

kepala bidang yang sedang tidak ada kesibukan lain.

Dibawah ini merupakan tabel jadwal pelaksanaan perjalanan dinas Asisten

Deputi dari bulan April – Mei 2016:

Tabel III.2

Jadwal Pelaksanaan Perjalanan Dinas Asisten Deputi Standardisasi dan

Infrastruktur olahraga

No Tanggal Kegiatan Tempat

1 4-6 April 2016 Observasi dalam kegiatan program

bantuan pembangunan dan rehabilitasi

lapangan olahraga desa

Maluku

2 11-12 April 2016 Menjadi narasumber dalam seminar Jogjakarta

3 14-15 April 2016 Skema Akreditasi, Sertifikasi dan

Penyusunan Lampiran Panduan Mutu

Jakarta

4 18-19 April 2016 Rapat koordinasi penguatan penyusunan

indikator kinerja utama Kementerian

Pemuda dan Olahraga

Bogor

5 20-22 April 2016 Narasumber kegiatan rapat koordinasi

program kepemudaan dan keolahragaan

se-Provinsi Jambi

Jambi

6 2-4 Mei 2016 Pengembangan SDM Aparatur melalui

CapacityBuilding/Outbond

Lembang

7 9-11 Mei 2016 Observasi dalam kegiatan program

bantuan pembangunan dan rehabilitasi

lapangan olahraga desa

Bogor

37

8 13 Mei 2016 Rapat Koordinasi Tim Verifikasi Calon

Penerima Bantuan Pemerintah Berupa

Prasarana Olahraga Prestasi

Gedung

Graha

Pemuda

9 17-19 Mei 2016 Verifikasi Prasarana Olahraga Prestasi Jember

10 23-25 Mei 2016 Verifikasi Prasarana Olahraga Prestasi Aceh

11 30-31 Mei 2016 Verifikasi Prasarana Olahraga Prestasi Palembang

Sumber: Staf TU Asisten Deputi Standardisasi dan Infrastruktur Olahraga, 2016

Jadwal pelaksanaan perjalanan dinas Asiten Deputi merupakan perjalanan

dinas yang terlaksana dan dihadiri oleh Asisten Deputi. Dalam tabel diatas, Asisten

Deputi menghadiri rapat, undangan, verifikasi lapangan, dan mengisi seminar.

Tempat tujuan dari

jadwal pelaksanaan perjalanan dinas tersebut meliputi Jogjakarta, Palembang,

Maluku, dan lain-lain. Jadwal pelaksanaan perjalanan dinas ini merupakan agenda

acara Asisten Deputi yang terlaksana dan dihadiri oleh Asisten Deputi sendiri.

3.2.3. Dokumen yang Diperlukan dalam Perjalanan Dinas

Dokumen-dokumen yang diperlukan Asisten Deputi pada saat perjalanan

dinas meliputi:

1. Surat Tugas

Surat tugas adalah hal pertama yang harus dibuat.Surat tugas sibuat oleh Staf TU

dan diberikan kepada Asisten Deputi. Setelah Asisten Deputi menerima surat

tugas, maka biaya yang dibutuhkan untuk perjalanan dinas bisa segera dicairkan.

Jika surat tugas belum dibuat maka dana yang dibutuhkan tidak dapat dicairkan.

38

Dibawah ini merupakan contoh surat tugas untuk perjalanan dinas Asisten Deputi

yang dibuat oleh Staf TU.

Sumber: Staf TU Asisten Deputi Standardisasi dan Infrastruktur Olahraga di

Kementerian Pemuda dan Olahraga (KEMENPORA) RI 2016

Gambar III.3

Contoh Surat Tugas Perjalanan Dinas

39

2. SPPD

SPPD merupakan surat perintah untuk melakukan perintah. Fungsi dari SPPD itu

sendiri adalah sebagai bukti bahwa Asisten Deputi telah benar-benar melakukan

perjalanan dinas. Ketika sampai ditempat tujuan, SPPD tersebut akan

ditandatangani. Begitu juga setelah Asisten Deputi kembali dari perjalanan dinas,

SDDP tersebut kembali ditandatangani. SPPD berisi waktu keberangkatan,

berangkat dari mana, tujuan, tanggal, dan tandatangan yang melakukan perjalanan

dinas. Dibawah ini merupakan contoh dari SPPD perjalanan dinas Asisten Deputi.

Sumber: Staf TU Asisten Deputi Standardisasi dan Infrastruktur Olahraga di

Kementerian Pemuda dan Olahraga (KEMENPORA) RI 2016

Gambar III.4

Contoh SPPD Perjalanan Dinas

40

3. Proposal

Pada saat Asiten deputi melakukan perjalanan dinas dalam rangka verifikasi

lapangan, maka Asisten deputi juga harus membawa proposal yang dikirimkan

oleh pihak yang dikunjungi. Hal itu diperlukan untuk memastikan apakah proposal

tersebut sesuai dengan kenyataan yang ada dilapangan. Dibawah ini merupakan

contoh proposal permohonan bantuan sarana dan prasarana olahraga.

Sumber: Staf TU Asisten Deputi Standardisasi dan Infrastruktur Olahraga

Kementerian Pemuda dan Olahraga (KEMENPORA) RI 2016

Gambar III.5

Contoh Proposal Permohonan Bantuan Sarana dan Prasarana Olahraga

41

3.2.4. Kendala yang Dihadapi dalam Perjalanan Dinas

Kendala yang dihadapi dalam prosedur penanganan perjalanan dinas Asisten

Deputi Standardisasi dan Infrastruktur Olahraga di Kementerian Pemuda dan

Olahraga (KEMENPORA) RI yaitu:

1. Delay

Delaynya pesawat merupakan hal yang sering terjadi pada saat Asisten Deputi

akan melakukan perjalanan dinas ke daerah tertentu sehingga membuat Asisten

Deputi menunggu cukup lama dan tidak tepat waktu menemui pihak yang akan

dikunjungi. Seperti pada saat Asisten Deputi akan melakukan perjalanan dinas ke

Palembang pada tanggal 29 April. Pesawat yang akan digunakan Asisten Deputi

mengalami delay karena padatnya penerbangan.

2. Waktu

Waktu merupakan kendala yang sangat mempengaruhi dalam perjalanan dinas.

Karena terkadang waktu yang ditetapkan untuk perjalanan dinas terbentur dengan

acara lain yang juga sangat penting untuk dihadiri oleh Deputi seperti acara

keluarga, rapat dengan Deputi, rapat dengan DPR, rapat dengan Menteri, dan lain-

lain.Seperti pada tanggal 1-2 April, Asisten Deputi mempunyai agenda ke

Bandung dalam rangka verifikasi lapangan.Akan tetapi pada tanggal 2-3

April,Asisten Deputi juga mempunyai acara ke Maluku untuk tujuan verifikasi

lapangan juga.

42

3.2.5. Cara Mengatasi Kendala

Kendala yang dihadapi dalam prosedur penanganan perjalanan dinas Asisten Deputi

dapat menghambat pelaksanaan perjalanan dinas tersebut. Dalam menghadapi

kendala tersebut dapat dilakukan beberapa hal yang meliputi:

1. Delay

Pada saat pesawat tujuan Palembangdelay, Asisten Deputi akan menghubungi

pihak yang akan ditemui tentang keterlambatannya. Hal itu dilakukan agar pihak

yang akan ditemui tidak menunggu terlalu lama.

2. Waktu

Ketika Asisten Deputi mempunyai acara lain pada saat akan melakukan perjalanan

dinas ke Bandung, dan acara tersebut juga sangat penting dan wajib untuk

didatangi, maka Asisten Deputi akan mewakilkan perjalanan dinas tersebut kepada

Kepala Bidang yang sedang tidak mempunyai acara tertentu.