bab iii pembahasan - repository.bsi.ac.id · dalam misi politik ditjen pajak menyatakan bahwa akan...

18
18 BAB III PEMBAHASAN 3.1. Tinjauan Umum Perusahaan/Organisasi 3.1.1. Sejarah dan Perkembangan Kantor Pelayanan Pajak Pratama Jakarta Pulogadung Kantor Pelayanan Pajak Pratama Jakarta Pulogadung (KPP Jakarta Pulogadung) berlokasi di Jl. Pemuda Kav. 31 Jakarta Tmur. Sebelum tahun 1954 Kantor Pelayanan Pajak Pratama Jakarta Pulogadung bernama Inspeksi Jakarta Timur. Satu yang berada di wilayah koordinasi kantor wilayah II DJP paripurna, kemudian pada tahun 1984 berdasarkan keputusan Menteri Keuangan RI Nomor : 94KMK.01/1984 Inspeksi pajak Jakarta Timur Satu berada di wilayah XI DJP Paripurna. Selanjutnya berdasarkan Keputusan Menteri Keuangan Republik Indonesia Nomor : 94/KMK.01/1994 kembali Ditjen Jenderal Pajak melakukan reorganisasi, dimana tahun 1994 berubah nama menjadi Kantor Pelayanan Pajak Pratama Jakarta Pulogadung dan diperingati sebagai berdirinya wilayah XI DJP Parpurna. Selanjutnya berdasarkan Keputusan Menteri Keuangan Republik Indonesia Nomor : 94/KMK/01/1994 berubah nama menjadi Kantor Pelayanan Pajak Jakarta Pulogadung , kemudian pada pertengahan 2007, terjadi perubahan modernisasi pada seluruh KPP di Indonesia, kemudian diubah kembali menjadi KPP Pratama Jakarta Pulogadung hingga saat ini. Kemudian pada tahun 1941 Kantor Pelayanan Jakarta Timur Satu terpecah menjadi tiga kantor pelayanan pajak :

Upload: others

Post on 27-Sep-2020

0 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Page 1: BAB III PEMBAHASAN - repository.bsi.ac.id · Dalam misi politik Ditjen Pajak menyatakan bahwa akan mendukung proses demokratis bangsa yang pada tahap awal ini difokuskan untuk mendukung

18

BAB III

PEMBAHASAN

3.1. Tinjauan Umum Perusahaan/Organisasi

3.1.1. Sejarah dan Perkembangan Kantor Pelayanan Pajak Pratama Jakarta

Pulogadung

Kantor Pelayanan Pajak Pratama Jakarta Pulogadung (KPP Jakarta

Pulogadung) berlokasi di Jl. Pemuda Kav. 31 Jakarta Tmur. Sebelum tahun 1954

Kantor Pelayanan Pajak Pratama Jakarta Pulogadung bernama Inspeksi Jakarta

Timur. Satu yang berada di wilayah koordinasi kantor wilayah II DJP paripurna,

kemudian pada tahun 1984 berdasarkan keputusan Menteri Keuangan RI Nomor :

94KMK.01/1984 Inspeksi pajak Jakarta Timur Satu berada di wilayah XI DJP

Paripurna.

Selanjutnya berdasarkan Keputusan Menteri Keuangan Republik Indonesia

Nomor : 94/KMK.01/1994 kembali Ditjen Jenderal Pajak melakukan reorganisasi,

dimana tahun 1994 berubah nama menjadi Kantor Pelayanan Pajak Pratama Jakarta

Pulogadung dan diperingati sebagai berdirinya wilayah XI DJP Parpurna.

Selanjutnya berdasarkan Keputusan Menteri Keuangan Republik Indonesia Nomor :

94/KMK/01/1994 berubah nama menjadi Kantor Pelayanan Pajak Jakarta

Pulogadung , kemudian pada pertengahan 2007, terjadi perubahan modernisasi pada

seluruh KPP di Indonesia, kemudian diubah kembali menjadi KPP Pratama Jakarta

Pulogadung hingga saat ini.

Kemudian pada tahun 1941 Kantor Pelayanan Jakarta Timur Satu terpecah

menjadi tiga kantor pelayanan pajak :

Page 2: BAB III PEMBAHASAN - repository.bsi.ac.id · Dalam misi politik Ditjen Pajak menyatakan bahwa akan mendukung proses demokratis bangsa yang pada tahap awal ini difokuskan untuk mendukung

19

1. Kantor Pelayanan Pajak Jakarta Pulogadung lokasinya terletak di Jalan Pramuka

Kav. 31 wilayah kerjanya hanya meliputi di wilayah kecamatan Pulogadung.

2. Kantor Pelayanan Pajak Jakarta Matraman, lokasi terletak di Jalan Matraman

Raya No.41 wilayah kerjanya hanya meliputi di wilayah Matraman.

3. Kantor Pelayanan Pajak Cakung, lokasinya terletak di Jalan Pulo Buaran VI

wilayah kerjanya meliputi di wilayah kecamatan Cakung. Gedung Kantor

Pelayanan Pajak Pratama Jakarta Pulogadung terdiri dari lima lantai yaitu :

a. Lt. 1 Gedung Utama yaitu Tempat Pelayanan Terpadu (TPT)

b. Lt. 2 Gedung Utama yaitu Ruang Kepala KPP, Ruang Seksi PDI, Ruang

Ekstensifikasi Pajak dan Subbag Umum

c. Lt. 3 Gedung Utama yatu Seksi Pengawasan dan Konsultasi I (Waskon I),

(Waskon II), (Waskon III), (Waskon IV)

d. Lt.4 Gedung Utama yaitu ruang seksi Penagihan

e. Lt.5 Gedung Arsip yaitu Ruang Arsip KPP, Aula,dan Mushola

Page 3: BAB III PEMBAHASAN - repository.bsi.ac.id · Dalam misi politik Ditjen Pajak menyatakan bahwa akan mendukung proses demokratis bangsa yang pada tahap awal ini difokuskan untuk mendukung

20

3.1.2. Struktur Organisasi di Kantor Pelayanan Pajak Pratama Jakarta Pulogadung

Kepala Kantor

Fungsional

Pemeriksa

Seksi

Waskon

IV

Subbagian

Umum

Kepatuhan

dan Internal

Seksi

PDI

Seksi

Pelaya

nan

Seksi

Penagih

an

Seksi

Waskon

I

Seksi

Waskon

II

Seksi

Waskon

III

Seksi

Pemerik

saan

Seksi

Ekstensi

fikasi

Dan

Penyulu

Page 4: BAB III PEMBAHASAN - repository.bsi.ac.id · Dalam misi politik Ditjen Pajak menyatakan bahwa akan mendukung proses demokratis bangsa yang pada tahap awal ini difokuskan untuk mendukung

21

Tata Kerja Perusahaan

Pembagian tugas dan tanggung jawab masing-masing pada bagian Kantor

Pelayanan Pajak Pratama Jakarta Pulogadung adalah sebagai berikut:

1. Kepala Kantor

Kepala Kantor Pelayanan Pajak Pratama Jakarta Pulogadung mempunyai tugas:

a. Mengkoordinasikan pelaksanaan penyuluhan, pelayanan, dan pengawasan

wajib pajak di bidang Pajak Penghasilan, Pajak Pertambahan Nilai, Pajak

Penjualan atas Barang Mewah, dan Pajak Tidak Langsung Lainnya, Pajak

Bumi dan Bangunan, dan Bea Perolehan Hak atas Tanah dan Bangunan dalam

wilayah kerjanya berdasarkan peraturan perundang-undangan yang berlaku.

b. Kepala Kantor Pelayanan Pajak menugaskan para Kepala Seksi/Kepala

Subbagian Umum untuk membuat rencana kerja masing-masing

Seksi/Subbagian umum untuk dijadikan rencana kerja Kantor Pelayanan Pajak.

c. Menjamin pelaksanaan urusan kepegawaian, keuangan, tata usaha, dan rumah

tangga dalam rangka menunjang pelaksanaaan tugas Kantor Pelayanan Pajak.

d. Menjamin terlaksananya pengolahan data Wajib Pajak guna menyajikan

informasi perpajakan yang dapat dimanfaatkan oleh Kantor Pajak lain.

2. Sub Bagian Umum dan Kepatuhan Internal

Sub Bagian Umum dan Kepatuhan Internal Kantor Pelayanan Pajak Pratama

Jakarta Pulogadung mempunyai tugas:

a. Melakukan urusan kepegawaian, keuangan, tata usaha, rumah tangga

b. Pengelolan kinerja pegawai

c. Pemantauan pengendalian intern

d. Pemantauan pengelolaan resiko

e. Pemantauan kepatuhan terhadap kode etik dan disiplin

Page 5: BAB III PEMBAHASAN - repository.bsi.ac.id · Dalam misi politik Ditjen Pajak menyatakan bahwa akan mendukung proses demokratis bangsa yang pada tahap awal ini difokuskan untuk mendukung

22

f. Tindak lanjut hasil pengawasan, serta

g. Penyusunan rekomendasi perbaikan proses bisnis

3. Seksi Pengolahan Data dan Informasi

Seksi Pengolahan Data dan Informasi mempunyai tugas melakukan :

a. Pengumpulan, pencarian dan pengolahan data

b. Penyajian informasi perpajakan

c. Perekaman dokumen perpajakan

d. Urusan tata usaha penerimaan perpajakan

e. Pengalokasian Pajak Bumi dan Bangunan

f. Pelayanan dukungan teknis komputer

g. Pemantauan aplikasi e-SPT dan e-Filling

h. Pelaksanaan i-SISMIOP dan SIG, serta

i. Pengelolaan kinerja organisasi

4. Seksi Pelayanan

Seksi Pelayanan mempunyai tugas melakukan :

a. Melakukan penetapan dan penerbitan produk hukum perpajakan

b. Pengadministrasian dokumen dan berkas perpajakan

c. Penerimaan dan pengolahan Surat Pemberitahuan dan penerimaan surat lainnya

d. Pelaksanaan pendaftaran Wajib Pajak

5. Seksi Penagihan

Seksi Penagihan mempunyai tugas melakukan :

a. Melakukan urusan penatausahaan piutang pajak Pelaksanaan dan

penatausahaan piutang pajak

b. Penundaan dan angsuran tunggakan pajak Penagihan aktif

c. Penagihan aktif Penundaan dan angsuran tunggakan pajak

Page 6: BAB III PEMBAHASAN - repository.bsi.ac.id · Dalam misi politik Ditjen Pajak menyatakan bahwa akan mendukung proses demokratis bangsa yang pada tahap awal ini difokuskan untuk mendukung

23

d. Usulan penghapusan piutang pajak, sertaUsulan penghapusan piutang pajak

e. Penyimpan dokumen-dokumen penagihan Penyimpan dokumen-dokumen

penagihan

6. Seksi Pemeriksaan

Seksi Pemeriksaan mempunyai tugas :

a. Penyusunan rencana pemeriksaan

b. Pengawasan pelaksanaan aturan pemeriksaan

c. Penerbitan, penyaluran Surat Perintah Pemeriksaan Pajak, dan administrasi

pemeriksaan perpajakan lainnya, serta

d. Pelaksanaan pemeriksaan oleh petugas pemeriksa pajak yang ditunjuk Kepala

Kantor

7. Seksi Ekstensifikasi dan Penyuluhan

Seksi Ekstensifikasi dan Penyuluhan mempunyai tugas :

a. Melakukan pengamatan potensi perpajakan

b. Pendataan objek pajak dan subjek pajak

c. Pembentukan dan pemutakhiran basis data nilai objek pajak dalam menunjang

ekstensifikasi, bimbingan dan pengawasan Wajib Pajak baru, dan penyuluhn

perpajakan Penilaian objek pajak

d. Kegiatan ekstensifikasi perpajakan

8. Seksi Pengawasan I

Seksi Pengawasan dan Konsultasi I mempunyai tugs : :

a. Melakukan proses penyelesaian permohonan Wajib Pajak maupun masyarakat

b. Usulan pembetulan ketetapan pajak, bibingan dan konsultasi teknis perpajakan,

serta usuln pengurangan Pajak Bumi dan Bangunan

Page 7: BAB III PEMBAHASAN - repository.bsi.ac.id · Dalam misi politik Ditjen Pajak menyatakan bahwa akan mendukung proses demokratis bangsa yang pada tahap awal ini difokuskan untuk mendukung

24

9. Seksi Pengawasan dan Konsultasi II, Seksi Pengawasan dan Konsultasi III, dan

Seksi Pengawasan dan Konsultasi IV bertugas melaksanakan :

Seksi Pengawasan dan Konsultasi II, Seksi Pengawasan dan Konsultasi III, serta

Seksi Pengawasan dan KonsultasI IV masing-masing mempunyai tugas :

a. Melakukan pengawasan kepatuhan kewajiban perpajakan Wajib Pajak

b. Penyusunan profil Wajib Pajak

c. Analisis Kinerja Wajib Pajak

d. Rekonsiliasi data Wajib Pajak dalam rangka melakukan intensifikasi dan

himbauan kepada Wajib Pajak

Fungsional Pemeriksa

Fungsional Pemeriksa bertugas melakukan urusan pelayanan, penuluhan, dan

konsultasi perpajakan kepada masyarakat serta membantu Kantor Pelayanan Pajak

Pratama dalam melaksanakan pelayanan kepada masyarakat.

Visi dan Misi Kantor Pelayanan Pajak Pratama Jakarta Pulogadung

Kantor Pelayanan Pajak Pratama Jakarta Pulogadung mempunyai visi dan

misi sebagai berikut :

1. Visi Kantor Pelayanan Pajak Pratama Jakarta Pulogadung:

Menjadi model pelayanan masyarakat yang menyelenggarakan sistem dan

manajemen perpajakan kelas dunia yang sangat dipercaya dan dibanggakan

masyarakat.

2. Misi Kantor Pelayanan Pajak Pratama Jakarta Pulogadung

Secara umum misi Direktorat Jenderal Pajak (Ditjen Pajak) dapat dijelaskan

dalam 4 butir utama dan penting sejalan dengan tugas utama yang diemban Ditjen

Pajak yaitu :

Page 8: BAB III PEMBAHASAN - repository.bsi.ac.id · Dalam misi politik Ditjen Pajak menyatakan bahwa akan mendukung proses demokratis bangsa yang pada tahap awal ini difokuskan untuk mendukung

25

a. Misi Fiskal

Merupakan misi utama Ditjen Pajak sebagai tujuan dari keberadaan / eksistensi

Ditjen Pajak dan sekaligus menjadi tugas dan fungsinya yaitu menghimpun

penerimaan dalam negeri dari sektor pajak yang mampu menunjang

kemandirian pembiayaan pemerintah berdasarkan Undang-Undang Perpajakan

dengan tingkat efektifitas dan efisiensi yang tinggi.

b. Misi Ekonomi

Sebagai instansi Pemerintah di bidang ekonomi maka kebijaksanaan

perpajakan merupakan salah satu instrumen kebijaksanaan pemerintah dalam

mengatasi permasalahan ekonomi bangsa. Oleh karena itu kebijaksanaan-

kebijaksanaan perpajakan harus ditunjukkan pula untuk mendukung

kebijaksanaan ekonomi pemerintah baik secara umum maupun khusus.

Dampak-dampak dari kebijaksanaan perpajakan yang bersifat distorsi terhadap

kebijaksanaan perpajakan tidak justru menjadi penghambat kebijaksanaan

ekonomi.

c. Misi Politik

Dalam misi politik Ditjen Pajak menyatakan bahwa akan mendukung proses

demokratis bangsa yang pada tahap awal ini difokuskan untuk mendukung

proses otonomi daerah. Agar kebijakan dan pelaksanaan Undang-Undang

Perpajakan dapat menciptakan suasana kondusif di masyarakat guna

mendukung proses demokrasi bangsa.

d. Misi Kelembagaan

Misi kelembagaan adalah senantiasa memperbaharui diri, selaras dengan

aspirasi masyarakat dan teknokrasi perpajakan dengan administrasi perpajakan

mutakhir. Merupakan misi internal yang bersifat /mendukung pelaksanaan

Page 9: BAB III PEMBAHASAN - repository.bsi.ac.id · Dalam misi politik Ditjen Pajak menyatakan bahwa akan mendukung proses demokratis bangsa yang pada tahap awal ini difokuskan untuk mendukung

26

misi-misi lainnya. Misi kelembagaan merupakan kewajiban dan tugas Ditjen

Pajak untuk senantiasa membangun dan memelihara diri agar terus

berkembang baik secara fisik maupun dalam kemampuan dan kualitas sehingga

mampu melaksanakan misi-misi lainnya dengan kinerja yang tinggi meskipun

menghadapi berbagai tantangan yang berat serta perubahan lingkungan yang

sangat cepat.

Misi kelembagaan ini meliputi upaya-upaya peningkatan secara terus-menerus

terhadap kualitas SDM, sarana, dan prasarana, organisasi, system dan prosedur

kerja dengan sejauh mungkin memanfaatkan teknologi terkini yang sedang

berkembang demi membantu meningkatkan efektifitas dan efisien dalam

memberikan pelayanan. Sehingga dalam pelaksanaan seluruh misi dapat

menuju tercapainya visi Ditjen Pajak.

3.1.3. Kegiatan Umum Perusahaan

Kantor Pelayanan Pajak Pratama Jakarta Pulogadung yang selanjutnya dalam

Keputusan Menteri Keuangan ini adalah instansi vertical Direktorat Jenderal Pajak

yaang berada di bawah dan bertanggungjawab kepada Kepala Kantor Wilayah DJP

Jakarta. Tugas Pokok KPP Pratama Jakarta Pulogadung adalah melaksanakan

penyuluhan, pelayanan, dan pengawasan Wajib Pajak di bidang Pajak Penghasilan,

Pajak Pertambahan Nilai, Pajak Penjualan atas Barang Mewah, Pajak Tidak

Langsung Lainnya, pajak Bumi dan Bangunan serta Bea Perolehan Hak atas Tanah

dan Bangunan dalam wilayah wewenangnya berdasarkan peraturan perundang-

undangan yang berlaku. Sedangkan layanan keunggulan Kantor Pajak tahun 2019

ini adalah Penyederhanaan kewajiban menyampaikan SPT.

Page 10: BAB III PEMBAHASAN - repository.bsi.ac.id · Dalam misi politik Ditjen Pajak menyatakan bahwa akan mendukung proses demokratis bangsa yang pada tahap awal ini difokuskan untuk mendukung

27

Di dalam melaksanakan tugasnya, Kantor Pelayanan Pajak Pratama Jakarta

Pulogadung mempunyai fungsi yaitu :

1. Pengumpulan, pencairan dan pengolahan data, penyajian informasi perpajakan,

pengamatan potensi perpajakan penyajian informasi perpajakan, pendataan objek

dan subjek pajak, serta penilaian objek Pajak Bumi dan Bangunan dan

ekstensifikasi Wajib Pajak

2. Penelitian dan penatausahaan Surat Pemberitahuan Tahunan, Surat Pemberitahuan

Masa serta berkas Wajib Pajak

3. Pengawasan pembayaran masa Pajak Penghasilan, Pajak Pertambahan Nilai,

Pajak Penjualan atas Barang Mewah dan Pajak Tidak Langsung lainnya.

4. Penatausahaan piutang pajak, penerimaan, penagihan, penyelesaian restitusi Pajak

Penghasilan, Pajak Pertambahan Nilai, Pajak Penjualan atas Barang Mewah dan

Pajak Tidak Langsung lainnya.

5. Pemeriksaan sederhana dan penerapan sanksi perpajakan.

6. Penerbitan Surat Ketetapan Pajak.

7. Pemberitahuan Surat Ketetapan Pajak.

8. Pengurangan sanksi pajak

9. Penyuluhan dan konsultasi perpajakan

10. Pelaksanaan administrasi perpajakan

11. Pelaksanaan registrasi wajib pajak.

12. Pelaksanaan Ekstensifikasi.

13. Pengawasan kepatuhan kewajiban perpajakan wajib pajak

14. Pengurangan Pajak Bumi dan Bngunan serta Bea Perolehan Hak atas Tanah

dan/atau Bangunan.

Page 11: BAB III PEMBAHASAN - repository.bsi.ac.id · Dalam misi politik Ditjen Pajak menyatakan bahwa akan mendukung proses demokratis bangsa yang pada tahap awal ini difokuskan untuk mendukung

28

3.2. Hasil Penelitian

3.2.1. Dasar Hukum dalam Penerbitan Surat Tagihan Pajak (STP)

Dasar hukum dalam pelaksanaaan penerbitan Surat Tagihan Pajak (STP)

adalah:

1. Undang-undang Nomor 6 Tahun 1983 tentang Ketentuan Umum dan Tata Cara

Perpajakan

2. Peraturan Menter Keuangan Republik Indonesia Nomor 145PMK.032012 tanggal

September 2012 tentang Tata Cara Penerbitan Surat Ketetapan Pajak dan Surat

Tagihan Pajak

3. Peraturan Menteri Keuangan Republik Indonesia Nomor 24/PMK.03/2008

tanggal 6 Februari 2008 tentang Tata Cara Pelaksanaan Penagihan dengan Surat

Paksa dan Pelaksanaan Penagihan Seketika daan Sekaligus

4. Peraturan Direktur Jenderal Pajak Nomor 27/PJ/2012 tanggal 13 Desember 2012

tentang Bentuk dan Isi Nota Penghitungan, Bentuk dan Isi Surat Ketetapan Pajak

Serta Bentuk dan Isi Surat Tagihan Pajak.

3.2.2. Pihak yang terkait dalam Pelaksanaan Penerbitan Surat Tagihan Pajak

( STP ) Pada Seksi Pengawasan Konsultasi Kantor Pelayanan Pajak

Pratama Jakarta Pulogadung

Pihak yang terkait dalam pelaksanaan penerbitan Surat Tagihan Pajak (STP )

pada Seksi Pengawasan dan Konsultasi Kantor Pelayanan Pajak Pratama Jakarta

adalah:

1. Kepala Seksi Pengawasan dan Konsultasi

2. Kepala Seksi Pelayanan

3. Account Representative

Page 12: BAB III PEMBAHASAN - repository.bsi.ac.id · Dalam misi politik Ditjen Pajak menyatakan bahwa akan mendukung proses demokratis bangsa yang pada tahap awal ini difokuskan untuk mendukung

29

4. Pelaksana Seksi Pelayanan

5. Wajib Pajak

3.2.3. Sanksi dalam Penerbitan STP

Berdasarkan penelitian yang penulis lakukan, sanksi dalam penerbitan Surat

Tagihan Pajak (STP) adalah sebagai berikut:

1. Sanksi Berupa Bunga

Sanksi ini diberikan kepada Wajib Pajak berupa bunga sebesar 2% (dua persen)

setiap bulan dari jumlah nominal yang terdapat di Surat Tagihan Pajak.

2. Sanksi Berupa Denda

Sanksi ini diberikan apabila Wajib Pajak telat lapor. Sanksi ini berupa denda

Denda Rp 500.000,00 untuk SPT Masa PPN, Rp 100.000,00 untuk SPT Masa

lainnya, Rp 1.000.000,00 untuk SPT tahunan PPh Badan dan Rp 100.000,00

untuk SPT Tahunan PPh OP.

3.2.4. Pelaksanaan Penerbitan Surat Tagihan Pajak (STP)

Pelaksanaan penerbitan Surat Tagihan Pajak (STP) dilakukan karena Wajib

Pajak lalai dalam melaksanakan salah satu kewajiban perpajakan dan masih

sering melakukan keterlambatan pembayaran pajak.

Page 13: BAB III PEMBAHASAN - repository.bsi.ac.id · Dalam misi politik Ditjen Pajak menyatakan bahwa akan mendukung proses demokratis bangsa yang pada tahap awal ini difokuskan untuk mendukung

30

Berdasarkan flowchart diatas, maka dapat ditarik kesimpulan bahwa

Pelaksanaan Penerbitan Surat Tagihan Pajak ( STP ) Pada Seksi Pengawasan dan

Konsultasi Kantor Pelayanan Pajak Pratama Jakarta Pulogadung adalah:

1. Account Representative melakukan identifikasi terhadap data-data yang akan

diterbitkan Surat Tagihan Pajak (tidak termasuk Pasal 19 ayat (1) dan (2) UU

KUP). Dalam hal Surat Tagihan Pajak yang akan diterbitkan adalah Surat

Tagihan Pajak Pasal 19 ayat (1) dan (2) UU KUP, maka kewenangan

menerbitkan Surat Tagihan Pajak ada di Seksi Penagihan ( SOP Tata Cara

Penerbitan Surat Tagihan Pajak Bunga Penagihan).

2. Account Reperesentative membuat Nota Penghitungan dan Surat Tagihan

Pajak. Dalam hal Surat Tagihan Pajak yang akan diterbitkan adalah Surat

Tagihan Pajak Denda Penagihan, maka Account Representative membuat Nota

Penghitungan dan Surat Tagihan Pajak jika :

a. Wajib Pajak tidak mengajukan banding atas Keputusan Keberatan dalam

jangka waktu paling lama 3 (tiga) bulan sejak Surat Keputusan Keberatan

diterima.

b. Putusan Banding menolak atau mengabulkan sebagian permohonan Wajib

Pajak yang menyebabkan menambah jumlah pajak yang masih harus

dibayar.

c. Kepala Seksi Pengawasan dan Konsultasi meneliti dan menandatangani Nota

Penghitungan.

d. Kepala Seksi Pengawasan dan Konsultasi meneliti dan melakukan

Page 14: BAB III PEMBAHASAN - repository.bsi.ac.id · Dalam misi politik Ditjen Pajak menyatakan bahwa akan mendukung proses demokratis bangsa yang pada tahap awal ini difokuskan untuk mendukung

31

persetujuan (approve) penerbitan Surat Tagihan Pajak dan menyampaikan

kepada Kepala Seksi pelayanan.

e. Kepala Seksi Pelayanan menugaskan Pelaksana Seksi Pelayanan untuk

mencetak Surat Tagihan Pajak yang telah disetujui

f. Pelaksana Seksi Pelayanan mencetak Surat Tagihan Pajak dan

menyampaikannya kepada Kepala Seksi Pelayanan.

g. Kepala Seksi Pelayanan atau Pejabat yang Berwenang meneliti dan

menandatangani Surat Tagihan Pajak, selanjutnya menyerahkan kembali

kepada Pelaksana Seksi Pelayanan untuk diproses lebih lanjut.

h. Pelaksana Seksi Pelayanan menatusahakan dan menyampaikan Surat Tagihan

Pajak ke Wajib Pajak, Seksi Penagihan dan Seksi Pengawasan dan Konsultasi

sesuai dengan SOP Tata Cara Penatausahaan Dokumen Wajib Pajak dan SOP

Tata Cara Penyampaian Dokumen di KPP.

i. Proses selesai.

3.2.5. Alasan diterbitkannya Surat Tagihan Pajak (STP)

Alasan diterbitkannya Surat Tagihan Pajak (STP) karena Wajib Pajak lalai

dalam melakukan salah satu kewajiban perpajakannya dan masih sering melakukan

keterlambatan pembayaran pajak, baik dengan alasan yang tidak disengaja atau pun

dengan sengaja. Untuk menegaskan kepada Wajib Pajak yang mengalami

keterlambatan pembayaran pajak tersebut, maka akan diberikan Surat Tagihan

Pajak (STP).

Page 15: BAB III PEMBAHASAN - repository.bsi.ac.id · Dalam misi politik Ditjen Pajak menyatakan bahwa akan mendukung proses demokratis bangsa yang pada tahap awal ini difokuskan untuk mendukung

32

3.2.6. Jumlah STP yang Diterbitkan dan Jumlah STP yang Dibayar

Tabel III.2

Jumlah STP yang Diterbitkan dan Jumlah STP yang Dibayar Periode

Tahun 2017 dan Tahun 2018

No Tahun Jumlah STP yang Diterbitkan

Jumlah STP yang

Dibayar

1 2017 13977 7596

2 2018 12886 6589

Jumlah 26863 14185

Berdasarkan tabel diatas, masih banyak Wajib Pajak yang tidak membayar

kewajiban perpajakannya. Hal ini dapat mengakibatkan Wajib Pajak terkena Sanksi

Bunga sebesar 2 % (dua persen) setiap bulan dari jumlah yang terdapat di Surat

Tagihan Pajak.

3.2.7. Kendala yang Dihadapi Dalam Pelaksanaan Penerbitan Surat Tagihan

Pajak (STP) Pada Seksi Pengawasan dan Konsultasi Kantor Pelayanan

Pajak Pratama Jakarta Pulogadung

Kendala yang dihadapi dalam pelaksanaan penerbitan Surat Tagihan Pajak

(STP) Pada Seksi Pengawasan dan Konsultasi Kantor Pelayanan Pajak Pratama

Jakarta Pulogadung adalah :

1. Para Pegawai kadang-kadang mengalami masalah pada jaringan terutama pada

siang hari, yakni ketika saat penggunaan aplikasi SIDJP (Sistem Informasi

Direktorat Jenderal Pajak) sedang banyak-banyaknya. Jaringan juga sering

dilakukan perbaikan, maintenance oleh Kanwil (Kantor Wilayah), oleh Kantor

Page 16: BAB III PEMBAHASAN - repository.bsi.ac.id · Dalam misi politik Ditjen Pajak menyatakan bahwa akan mendukung proses demokratis bangsa yang pada tahap awal ini difokuskan untuk mendukung

33

Pusat DJP, maupun oleh KPP sendiri, yang mengakibatkan pekerjaan menjadi

terhambat. Permasalahan tersebut terjadi karena salah satu penyebabnya adalah

pasokan listrik yang masih belum stabil sehingga terjadi pemadaman listrik di

kantor. Hal ini menyebabkan jaringan interner servernya offline.

2. Alamat Wajib Pajak tidak sesuai dengan alamat yang terdaftar dalam Surat

Tagihan Pajak tersebut, sehingga proses pencairan Surat Tagihan Pajak tersebut

mengalami hambatan.

3.2.8. Cara Mengatasi Kendala yang Dihadapi

Berdasarkan kendala yang dihadapi tersebut, maka cara mengatasi kendala

yang dihadapi tersebut adalah

1. Menunggu jaringan listrik kembali nyala dan sistem jaringan internet server

online kembali sehinggga para Pegawai Account Representative (AR) dapat

melanjutkan kembali tugasnya dalam menerbitkan Surat Tagihan Pajak (STP)

dan pelaksanaan penerbitan Surat Tagihan Pajak (STP) kembali norma.l

2. Meningkatkan pengawasan dan pembinaan terhadap Wajib Pajak.

3. Melakukan pengecekan ke lapangan secara langsung mengenai data-data Wajib

Pajak atau identitas Wajib Pajak, agar proses penerbitan, pencairan, ataupun

penagihan Surat Tagihan Pajak tersebut tidak terhambat.

4. Meningkatkan pelaksanaan penyuluhan terhadap masyarakat akan pentingnya

melaksanakan kewajiban perpajakannya. Dengan memberikan informasi-

informasi terbaru dalam pelaksanaan peraturan perpajakan khususnya

mengenai Surat Tagihan Pajak dan juga memberikan penjelasan kepada Wajib

Pajak yang bersifat praktis tentang kewajiban membayar pajak yang harus

disetor.

Page 17: BAB III PEMBAHASAN - repository.bsi.ac.id · Dalam misi politik Ditjen Pajak menyatakan bahwa akan mendukung proses demokratis bangsa yang pada tahap awal ini difokuskan untuk mendukung

34

5. Solusi bagi Wajib Pajak yang menerima Surat Tagihan Pajak (STP) sebaiknya

Wajib Pajak segera melakukan kewajiban perpajakannya baik itu karena telat

melapor, tidak melapor, mapun tidak membayar pajak.

Page 18: BAB III PEMBAHASAN - repository.bsi.ac.id · Dalam misi politik Ditjen Pajak menyatakan bahwa akan mendukung proses demokratis bangsa yang pada tahap awal ini difokuskan untuk mendukung

35