bab iii pembahasan - bina sarana informatika · tugas pertama kantor tabungan pos adalah melakukan...
TRANSCRIPT
20
BAB III
PEMBAHASAN
3.1. Tinjauan Umum PT. Bank Tabungan Negara (Persero), Tbk
3.1.1. Sejarah dan Perkembangan PT. Bank Tabungan Negara (Persero), Tbk.
Pemerintah Hindia Belanda melalui koniklijk Besluit No. 27 tanggal 16
Okteber 1897 mendirikan Postspaarbank, yang kemudian terus hidup dan
berkembang sampai tercatat hingga tahun 1939 telah memiliki empat cabang yaitu
Jakarta, Medan, Surabaya, dan Makassar. Tahun 1940 kegiatannya terganggu,
sebagai akibat penyerbuan Jerman atas Netherland yang mengakibatkan penarikan
tabungan besar-besaran dalam waktu yang relatife singkat. Namun demikian keadaan
keuangan Postspaarbank pulih kemabali pada tahun 1941.
Tahun 1942, Hindia Belanda menyerah tanpa syarat kepada Pemerintah
Jepang. Jepang membekukan kegiatan Postspaarbank dan mendirikan Tyokin
Kyoku sebuah bank yang bertujuan untuk menarik dana masyarakat melalui
tabungan. Usaha dari pemerintahan Jepang ini tidak sukses karena dilakukan dengan
paksaan. Tyokin Kyoku hanya mendirikan satu cabang yaitu cabang Yogyakarta.
21
Proklamasi Kemerdekaan RI 17 Agustus 1945 telah memberikan inspirasi
kepada Bapak Darmososetanto untuk memprakasai pengambilalihan Tyokin Kyoku
dari Pemerintahan RI terjadilah pergantian nama menjadi Kantor Tabungan Pos.
Bapak Darmosoetanto ditetapkan oleh Pemerintah RI menjadi Direktur yang
pertama. Tugas pertama Kantor Tabungan Pos adalah melakukan penukaran uang
Jepang dengan Oeang Republik Indonesia (ORI). Tetapi Kegiatan Kantor Tabungan
Pos tidak berumur panjang, karena Agresi Belanda (Desember 1946) mengakibatkan
didudukinya semua kantor, termasuk kantor cabang dari Kantor Tabungan Pos hingga
tahun 1949. Saat Kantor Tabungan Pos dibuka kembali (1949), nama Kantor
Tabungan Pos diganti menjadi Bank Tabungan RI. Sejak kelahiran dan berubah nama
Bank Tabungan Pos RI, lembaga ini bernaung dia bawah Kementrian Perhubungan.
Banyak kejadian bernilai sejarah sejak tahun 1950 tetapi yang substantif bagi
sejarah BTN adalah dikeluarkannya UU Darurat No. 9 Tahun 1950 tanggal 9 Februari
1950 yang mengubah nama “Postspaarbank In Indonesia” berdasarkan staatblat No.
295 Tahun 1941 menjadi Bank Tabungan Pos dan memindahkan induk Kementrian
dari Kementrian Perhubungan ke Kementrian Keuangan di bawah Menteri Urusan
Bank Sentral. Walaupun dengan UU Darurat tersebut masi bernama Bank Tabungan
Pos, tetapi tanggal 9 Februari 1950 ditetapkan sebagai hari dan tanggal lahir Bank
Tabungan Negara. Nama Bank Tabungan Pos menurut Undang-Undang Darurat
tersebut dikukuhkan dengan UU No. 36 tahun 1953 tanggal 18 Desember 1953.
Perubahan nama dari Bank Tabungan Pos menjadi Bank Tabunga Negara
didasarkan pada PERPU NO. 4 Tahun 1963 tanggal 22 Juni 1963 yang kemudian
dikuatkan dengan UU No. 2 Tahun1964 tanggal 25 Mei 1964.
22
Penegasan bahwa status Bank Tabungan Negara sebagai bank milik negara
ditetapkan dengan Undang-Undang No. 20 tahun 1968 tanggal 19 Desember 1968
yang sebelumnya (sejak tahun 1964) Bank Tabungan menjadi BNI unit V. Jika tugas
utama saat pendirian Postspaarbank (1874) sampai dengan Bank Tabungan Negara
(1968) adalah bergerak dalam lingkup penghimpunan dana masyarakat melalui
tabungan, maka sejak tahun 1974 Bank Tabungan Negara ditambah tugasnya yaitu
memberikan layanan KPR dan untuk pertama kalinya penyaluran KPR terjadi pada
tanggal 10 Desesmber 1976, karena itulah tanggal 10 Desember diperingati sebagai
hari KPR bagi BTN.
Bentuk hukum BTN mengalami perubahan lagi pada tahun 1992, yaitu
dengan dikeluarkan PP No. 24 tahun 1992 tanggal 29 April 1992 yang merupakan
pelaksanaan dari UU No. 7 tahun 1992 bentuk hokum BTN berubah menjadi
perusahaan Perseroan. Sejak itu nama BTN menjadi PT. Bank Tabungan Negara
(Persero). Berdasarkan kajian konsultan independen, price Waterhouse Coopers,
Pemerintah melalui Menteri BUMN dalam surat nomor S-554/M-MBU/2002 tanggal
21 Agustus 2002 memutuskan BTN sebagai Bank Umum dengan focus bisnis
pembiayaamn perumahaan tanpa subsidi.
Tahun 2003 Bank Tabungan Negara secara keseluruhan melakukan
restrukturisasi perusahaan yang tertuang dalam persetujuan RJP tahun 20003-2007
(berdasarkan surat Menteri BUMN No. S-984/M-MBU/2003) pada tanggal 31 maret
2003 dan ketetapan Direksi BTN No. 306/DIR/IR-BTN/XII 2004 pada tanggal 31
Maret 2003-2007. Bank Tabungan Negara menjadi bank pertama di Indonesia yang
melakukan sekuritisasi asset melalui pencatatan transaksi Kontrak Investasi Kolektif
23
Efek Beragunan Asset (KIK EBA) di Bursa Eek Indonesia di tahun 2009. Pada tahun
yang sama juga melepaskan 2.360.057.000 lembar saham, setara dengan 27,08% dari
total saham BTN, dan tercatat sebagai emisi IPO terbesar di tahun 2009 dengan nilai
dana sebesar Rp. 1,88 Triliun.
Komposisi kepemilikan saham pada BTN samapai dengan 31 Desember 2010,
dimiliki oleh 9.470 pemengan saham, dengan pemengan saham mayoritas adalah
Pemerintah Republik Indonesia sebesar 72,92% sementara sisa 25,40% dimiliki
public dan 1,68% oleh karyawan dan Direksi Bank BTN melalui program Alokasi
Saham Manajemen dan Karyawan (Management & Employee Stock Allocation
/MESA) dan opsi pembelian sahan kepada manajemen dan karyawan (Management &
Employee Stock Option/MESOP).
BTN memiliki visi dan misi perusahaan sebagai pedoman dalam mengelola
usahanya. Ini wajib diketahui, dihayati, dan diamalkan oleh setiap pegawai sebagai
pedoman dalam mengelola usahanya yaitu :
Adapun visi dan misi Bank Tabungan Negara (Persero), Tbk adalah sebagai
berikut :
Visi Bank BTN :
“Menjadi bank yang terkemuka dalam pembiayaan perumahan”.
Misi Bank BTN :
1. Memberikan pelayanan unggul dalam pembiayaan perumahan dan industry
terkait, pembiayaan konsumsi dan usaha kecil menegah.
2. Meningkatkan keunggulan kompetitif melalui inovasi pengembangan produk,
jasa dan jaringan strategis berbasis teknoligi terkini.
24
3. Menyiapkan dan mengembangkan human capital yang berkualitas,
profesional dan memiliki integrasi tinggi.
4. Melaksanakaan manajemen perbankan yang sesuai dengan prinsip kehati-
hatian dan good corporate governance untuk meningkatkan shareholder
value.
5. Mempedulikan kepentingan masyarakat dan lingkungannya.
Sejarah Berdirinya Bank Tabungan Negara (Persero), Tbk Kantor
Cabang Jakarta Cawang.
Kantor cabang Jakarta cawang merupakan perpanjangan dari kantor pusat.
BTN Cabang Jakarta Cawang berdiri pada tahun 2008, berada di Patria Park
Apartement & Office RK01-02, Jl. DI Panjaitan Kav 5 – 7 Jakarta Timur 13340.
Lokasi tersebut dipilih karena dinilai sangat strategis karena banyak orang
yang melewati jalan tersebut, dan banyak nasabah BTN yang bertempat tinggal di
sekitar BTN Cabang Jakarta cawang, serta banyak perusahaan – perusahaan besar
yang juga menjadi nasabah BTN berlokasi di Jakarta Timur.
Pendirian BTN Cabang Jakarta Cawang ini juga dilakukan untuk membantu
BTN Cabang Kuningan dalam melayani nasabah baik dalam menghimpun dan
maupun menyalurkan dana (kredit) ke masyarakat. Karena pada saat itu jumlah
nasabah BTN di Jakarta Timur pada saat itu sudah mulai banyak, sehingga
didirikanlah kantor cabang baru di Cawang.
25
Perkembangan PT. Bank Tabungan Negara (persero) Tbk Kantor
Cabang Jakarta Cawang.
Tahun 2008 BTN Cabang Jakarta Cawang mulai beroperasi tanpa adanya
kantor cabang pembantu dan kantor kas, namun demikian seiringnya waktu, kini telah
memiliki 6 kantor cabang pembantu yang berlokasi di Pasar Rebo, Dewi Sartika,
Jatinegara, Klender, Kalimalang, dan Duren Sawit.
Kini memiliki juga 15 kantor kas yang terletak didaerah Perumahan Klender,
Penggilingan, Pondok Bambu, Kramat Jati, Cipinang Elok, Pondok Kelapa, Pinang
Ranti, Kalibata City, Cililitan, Apg, Otista, Pisangan Lama, Kampung Makasar,
Taman Malaka, dan Jatiwaringin. Kantor cabang pembantu (Kancapem) dan Kantor
kas (Kankas) tersebut ada yang dilimpahkan BTN Cabang Kuningan dan didirikan
berdasarkan kebutuhan BTN Cabang Jakarta Cawang lebih mendekatkan diri kepada
nasabah dalam hal memberikan pelayanan yang maksimal.
3.1.2. Struktur dan Tata Kerja Organisasi PT. Bank Tabungan Negara
(Persero), Tbk Kantor Cabang Jakarta Cawang.
Struktur organisasi perusahaan merupakan pencerminan dari kebijaksanaan
yang ditempuh untuk mengkoordinir manusia, peralatan dan fasilitas lainnya yang
terlibat di dalamnya, guna tercapainya suatu tujuan yang sudah ditetapkan dengan
cara yang paling efisien. BTN Cabang Jakarta Cawang memiliki jumlah karyawan
sebanyak 211orang terdiri dari 121 karyawan tetap dan 90 karyawan outsourcing
dengan spesifikasi pendidikan antara SMU s/d S2. BTN cabang Jakarta Cawang
termasuk kategori perusahaan besar dari segi jumlah tenaga kerja, mempunyai sifat
26
hubungan kerja sentralisasi dengan kantor pusat. Artinya seluruh aktivitas yang
dilakukan kantor cabang termasuk kantor cabang pembantu dan kantor kas harus
dilaporkan ke kantor pusat.
Berdasarkan struktur organisasi bahwa BTN cabang Jakarta Cawang dipimpin
oleh kepala cabang atau Branch Manager, yang membawahi 1 (satu) orang wakil
bagian konsumen, 1 (satu) orang wakil bagian komersial, dan 1 ( satu) orang wakil
bagian pendukung. Kepala Cabang didukung kelancaran dan ketertiban administrasi
pelaksanaan tugas – tugasnya.
Struktur organisasi yang digunkan pada BTN Cabang Jakarta Cawang adalah
struktur organisasi garis, alasannya adalah karena dengan menggunakan sistem atika
tersebut diharapkan adanya suatu komando perintah menurut jenjang pemimpinan
yang lebih tinggi ke tingkat yang lebih rendah jabatanya, sehingga tidak terjadi
kesalahan pemahan antara bawahan dengan atasan dalam mejalankan tugas.
Dalam struktur organisasi tersebut terdapat divisi – divisi yang telah
mempunyai gambaran pekerjaan masing – masing. Hal ini bertujuan agar pelaksanaan
kegiatan dapat dilaksanakan secara tepat, cepat, dan akurat.
27
Gambaran pekerjaan pada BTN Kantor Cabang Jakarta Cawang adalah
sebagai berikut :
Sumber : PT. Bank Tabungan Negara (Persero), Tbk Kantor Cabang Jakarta
Cawang
Gambar III.1
Struktur Organisasi PT. Bank Tabungan Negara (Persero), Tbk
Kantor Cabang Jakarta Cawang
Tata Kerja Kerja PT. Bank Tabungan Negara (Persero), Tbk.
Untuk berjalannya fungsi-fungsi perencanaan, operasional bank, maupun pengawasan
maka diperlukan “Job Description” bagi setiap pekerja. Berikut ini adalah jabatan dan
tugas-tugas dari setiap pekerja PT. Bank Tabungan Nagara (Persero), Tbk yaitu :
Branch Manager
Commercial Deputy Branch
Manager
Housing and Commercial
Lending
Commercial Loan Analyst
Housing Finance Unit
Consumer Deputy Branch
manager
Consumer Lending Unit
Supporting Deputy Branch
Manager
Operation Unit
Accounting Control Unit
Collection and Workout
Unit
consumer Services Unit
28
1. Branch manager (Kepala Cabang)
Kepala cabang bertanggung jawab atas kekayaan Bank, atas penyusunan
laporan pelaksanaan dan pengusahaan pembiayaan kredit, serta melakukan
evaluasi terhadap kinerja karyawan.
2. Wakil Kepala Cabang Bagian Komersial
Wakil kepala cabang bagian komersial memiliki 2 bawahan yaitu :
a. Unit Kredit Perumahan
Bertanggung jawab dalam pencapaian target marketing dan realisasi
kredit perumahan, menggunakan dan mengelola anggaran promosi dalam
pencapaian target dan membuat hasil pencapaian target.
b. Unit Pendanaan Perumahan
Bertanggung jawab atas strategi penjualan, pencapaian target,
memonitoring dan proses pendanaan perumahan.
3. Wakil Kepala Cabang Bagian Konsumen
Wakil kepala cabang bagian konsumen memiliki 3 bawahan yaitu:
a. Unit Pinjaman Konsumen
Bertanggung jawab atas usulan rencana pencapaian, strategi penjualan,
dan monitoring bagian layanan pinjaman unit mempunyai tugas yaitu :
Melayani permohonan kredit, wawancara kredit, akad kredit, klaim
debitur, alih debitur, konsultasi kredit, pelunasan kredit.
b. Unit Pelayanan Pelanggan
Bertanggung jawab untuk memastikan pelaksanaan penerapan prinsip
mengenal nasabah di kantor cabang, memastikan pelayanan yang optimal
29
di unit CS (Customer Service). Pada bagian layanan konsumen, mempunyai
tugas yaitu : Melayani nasabah, percetakan laporan pembukuan, proses
pengelolaan SDB (safe Deposit Box ), pelayanan kartu ATM, pembukuan/
penutupan rekening, penjualan produk, pelayanan lainnya.
4. Pendukung Wakil Kepala Cabang
Bertugas memastikan terselenggaranya fungsi operasional di kantor cabang
meliputi :
a. Accounting Control Unit
Mempunyai tugas yaitu rekonsiliasi dan pemeriksaan (harian dan
bulanan), pelaporan dan administrasi (Pelaporan Bank Umum,
Pemeriksaan IDI-BI, laporan kinerja bulanan, pencatatan bukti transaksi,
pemantauan data pada BI, Pelaporan pengaduan nasabah), Mengelola
bukti pembukuan, memantau dan memeriksa kegiatan operasi cabang,
melakukan pengkajian ketaatan prosedur.
b. Unit Proses Transaksi
Mempunyai tugas yaitu proses Kliring, administrasi dana, proses nota
pembukaan buku, proses khusus (buku Cek, Setifikat Deposito, Bilyet
Giro).
c. Unit Commersial loan analyst
Mempunyai tugas yaitu dokumen kredit, proses aplikasi kredit,
administrasi umum kredit.
30
d. Unit Administrasi Umum
Mempunyai tugas yaitu manajemen personalia, pemeliharaan gedung,
administrasi keamanan, manajemen arsip dan pajak, pengelolaan
anggaran kesekretariatan.
3.1.3. Kegiatan Usaha
Adapun kegiatan uasah yang dilakukan oleh PT. Bank Tabungan Negara
(Persero), Tbk diantara lain yaitu :
1. Aspek Personalia
Dalam perencanaan dan perekrutan tenaga kerja, BTN memperhatikan
kebutuhan dan jenjang karir para karyawannya setiap tahun. Perekrutan karyawan
dilaksanakan oleh Bank Tabungan Negara ( BTN ) pusat, dalam proses seleksinya
telah dispesifikasikan dengan job atau jabatan yang akan ditempati calon karyawan
tersebut dengan tujuan untuk memperluas jaringan layanan kepada masyarakat di
Indonesia. Kemudian calon karyawan yang terpilih akan langsung mendapatkan
pelatihan dan ditempatkan pada cabang – cabang yang membutuhkan tenaga kerja
tambahan, sebelum menjadi pegawai, calon pegawai diwajibkan melakukan OJT
selama satu bulan.
Jumlah karyawan yang ada saat ini di BTN Cabang Jakarta Cawang adalah
211 orang terdiri dari 121 pegawai tetap dan 90 pegawai outsourcing. Jam kerja
31
dimulai dari pukul 07.30 s.d 04.30 dengan lima hari kerja. Penggajian karyawan
diberikan tiap bulan dan apabila karyawan diharuskan lembur maka diberi upah
lembur, system gaji tunggal serta ada system bonus kepada karyawan yang memiliki
prestasi / nilai terbaik mulai dari 1 – 7 x gaji per bulan dalam 1 tahun.
Dalam memberikan kesejahteraan pada karyawan, BTN Cabang Cawang
memberikan tunjangan kesehatan, yaitu biaya berobat dibayarkan sebagian maupun
seluruhnya oleh perusahaan.
2. Aspek Produksi
Bank Tabungan Negara (BTN) adalah perusahaan yang bergerak dibidang
jasa layanan, yaitu perbankan. Produksinya tidak menciptakan barang tetapi menjual
produk dana, kredit dan jasa layanan lainnya kepada nasabah. Produk – produk dana
tersebut :
a. Produk Dana
1) Tabungan Batara adalah tabungan multiguna yang aman untuk dana
nasabah dengan berbagai kemudahaan yang terus meningkat.
2) Tabungan Tabungan Batara Prima adalah tabungan dengan suku
bunga yang tinggi dan fleksibelitas penarikan serta dilengkapi dengan
fitur menarik.
3) Tabungan BTN Junior adalah tabungan peremajaan dengan
peruntukan untuk anak – anak sampai pelajar umur 12 tahun.
32
4) Tabungan BTN Juara adalah tabungan yang diperuntukan bagi
pelajar usia > 12 tahun sampai dengan mahasiswa usia maksimal 23
tahun.
5) Tabungan e- Batara Post adalah tabungan yang bekerja sama dengan
PT. Pos Indonesia (persero) melalui loket kantor pos yang telah
ditentukan.
6) Tabungan Haji Nawaitu adalah tabungan yang diperuntukan untuk
calon jema’ah haji dalam rangka persiapan biaya perjalanan ibadah
haji.
7) Giro, bertransaksi dapat dilakukan dimana saja dan kapan saja.
Tersedia dalam mata uang Rupiah dan Dollar, mendapatkan cek dan
bilyet giro untuk melakukan transaksi sehari – hari.
b. Produk Kredit
KPR subsidi, KP sarusun bersubsidi, KPR Griya Utama, KPR Platinum,
KPR Pemilikan Apartement, KP Ruko, Kredit Griya Multi, Kredit
Swagriya, Kredit Swadana, Real Cash, Kring Batara, kredit Yasa Griya,
Pinjaman Lunak Konstruksi Bapertarum, Kredit Pembelian Lahan, Kredit
Usaha rakyat, Kredit Investasi, Kredit Modal Kerja Kontraktor, Kredit
Usaha Rakyat, Kredit Usaha Mikro dan Kecil, Kredit Perumahan
Perusahaan.
c. Produk jasa layanan lainnya yang diberikan oleh BTN Cabang Cawang
anatara lain :
1) ATM Batara
33
2) SMS Batara
3) Contact Center
4) Western Union
5) Kartu Debit Visa
6) SPP Online
7) Safe Deposit Box
8) Inkaso & Collection
9) Money Charger
10) Bank Garansi
3. Aspek Pemasaran
Aktifitas pemasaran yang dilakukan oleh BTN Cabang Cawang dengan cara
Kujungan langsung, adapun yang perlu diperhatikan dalam melakukan kunjungan
adalah :
a. Prospek kunjungan
b. Persiapan kunjungan
c. Materi kunjungan
d. Phone call, yaitu dengan cara kontak per telepon, sms, atau melalui e-
mail.
e. Pemberian Souvenir, diprioritaskan kepada target pasar yang telah dituju.
Kapan dana pa yang dikirimkan hendaknya dicatat pada laporan.
f. Direct Mail, salah satu bentuk aktivitas pemasaran kepada nasabah
melalui surat menyurat.
34
g. Pelaksanaan event – event promosi (sponsorship), misalnya pada
perayaan hari – hari nasional atau yang diselenggarakan oleh pihak lain
seperti perusahaan potential, instansi pemerintah atau swasta.
h. Door Price, dapat dilaksanakan dalam ruangan tertutup atau pada ruang
terbuka.
i. Pemasangan spanduk atau poster, merupakan media luar ruang yang
dapat dipasang dilokasi – lokasi strategis sesuai target pasar.
3.2. Hasil Penelitian
Dalam menilai kinerja perusahaan terutama bank dibutuhkan beberapa aspek
untuk memenuhinya seperti: perputaran piutang dan rasio kredit bermasalah/ non
performing loan, serta tingkat kesehatan bank tersebut dengan ketentuan Bank
Indonesia.
Dalam penelitian ini, penulis akan memfokuskan kinerja manajemen suatu
bank dalam mengelola modal kerja dalam mengatasi kredit bermasalah atau non
performing loan (NPL) dengan menggunakan rasio perputaran piutang.
3.2.1. Analisa Perputaran Piutang/Receivables Turn Over (RTO)
Perputaran piutang merupakan rasio yang digunakan untuk mengukur berapa
lama penagihan piutang selama satu periode atau berapa kali dana yang tertanam
dalam piutang berputar dalam satu periode. Untuk mengukur perputaran piutang pada
PT. BTN (Persero),Tbk dengan menghitung perputaran piutang/receivable turn over
35
(RTO), rata-rata penagihan piutang/days of receivable (DOR) dari periode 2012-
2015.
Berikut ini data tentang jumlah pemberian kredit, piutang awal tahun dan
piutang akhir tahun pada periode 2012-2015.
Tabel III.1
Jumlah Pemberian Kredit, Piutang Awal dan Piutang Akhir
Tahun pada PT. BTN (Persero),Tbk periode 2012-2015
Tahun Total Kredit Yang Piutang Awal Piutang Akhir
Diberikan Tahun Tahun
(Rp) (Rp) (Rp)
2012 75.410.705.000 745.560.000 818.816.000
2013 92.386.000.000 818.816.000 896.666.000
2014 106.271.000.000 896.666.000 1.045.303.000
2015 127.732.158.000 1.045.303.000 1.252.630.000
Sumber Data : Bagian Keuangan PT. BTN (Persero),Tbk
1. Perputaran piutang/ Receivable Turn Over (RTO)
Semakin tinggi tingkat perputaran piutang, maka semakin baik karena modal
yang tertanam dalam piutang akan semakin lancar. Naik turunnya perputaran
piutang akan dipengaruhi oleh hubunga perubahan penjualan kredit dengan
piutang rata-rata. Untuk mengukur tingkat perputaran piutang, maka
menggunakan rumus :
Penjualan Kredit
Perputaran Piutang =
Piutang Rata-rata
36
Sedangkan rumus untuk menghitung rata-rata piutang adalah
Piutang Awal tahun + Piutang Akhir Tahun
Rata-rata Piutang =
2
a. Tahun 2012
745.560.000 + 808.816.000
Rata-rata piutang =
2
= 777.188.000
75.410.750.000
Perputaran piutang =
777.188.000
= 97,03 kali
Jadi,tingkat perputaran piutang pada tahun 2012 sebesar 97,03 kali.
b. Tahun 2013
808.816.000 + 896.666.000
Rata-rata piutang =
2
= 852.741.000
92.386.000.000
Perputaran piutang =
852.741.000
= 108,34 kali
Jadi,tingkat perputaran piutang pada tahun 2013 sebesar 108,34 kali.
37
c. Tahun 2014
896.666.000 + 1.045.303.000
Rata-rata Piutang =
2
= 970.984.500
106.271.000.000
Perputaran Piutang =
970.984.500
= 119,74 kali
Jadi, tingkat perputaran piutang pada tahun 2014 sebesar 119,74 kali
d. Tahun 2015
1.045.303.000 + 1.252.630.000
Rata-rata piutang =
2
= 1.148.966.500
139.730.158.000
Perputaran piutang =
1.148.966.500
= 121,17 kali
Jadi, tingkat perputaran piutang pada tahun 2015 sebesar 121,17 kali
38
2. Rata-rata Waktu penagihan piutang/days of receivable (DOR)
Semakin lama rata-rata penagihan piutang berarti semakin besar dana yang
tertanam pada piutang. Untuk melihat berapa lama pengumpulan piutanng
dalam satu periode perusahaan menggunakan rumus, sebagai berikut :
Piutang Rata-rata x 360 hari
Rata-rata waktu penagihan piutang =
Penjualan kredit
a. Tahun 2012
777.188.000 x 360 hari
Rata-rata waktu penagihan piutang =
75.410.705.000
= 3,71 hari (4 hari)
b. Tahun 2013
852.741.000 x 360 hari
Rata-rata waktu penagihan piutang =
92.386.000.000
= 3,32 hari (3 hari)
c. Tahun 2014
970.984.500 x 360 hari
Rata-rata waktu penagihan piutang =
106.271.000.000
= 3,28 hari (3 hari)
d. Tahun 2015
1.148.966.500 x 360 hari
Rata-rata waktu penagihan piutang =
127.732.158.000
= 3,23 hari (3 hari)
39
Berikut ini data tentang rata-rata piutang, perputaran piutang dan rata-rata
penagihan piutang pada PT. Bank Tabungan Negara (Persero), Tbk pada periode
2012-2015
Tabel III.2
Hasil Perhitungan Rata-rata Piutang, Perputaran Piutang
dan Rata-rata Waktu Penagihan Piutang pada
PT.BTN (Persero),Tbk
periode 2012-2015
Tahun Rata-rata Tingkat Rata-rata Waktu
Piutang Perputaran Penagihan
(Rp) Piutang Piutang
2012 777.188.000 97,03 kali 4 hari
2013 852.741.000 108,34 kali 3 hari
2014 970.984.500 119,74 kali 3 hari
2015 1.148.966.500 121,17 kali 3 hari
Sumber Data : Diolah Penulis
Berdasarkan tabel III.2 dapat diuraikan sebagai berikut :
1. Pada tahun 2012 rata-rata piutang sebesar Rp. 777.188.000, tingkat perputaran
piutang sebesar 97,03 kali dan rata-rata waktu penagihan piutang sebesar 4
hari.
2. Pada tahun 2013 rata-rata piutang sebesar Rp. 852.741.000, tingkat perputaran
piutang meningkat sebesar 11,31 kali menjadi 108,34 kali dan rata-rata waktu
penagihan piutang mengalami penurun 1 hari menjadi 3 hari.
3. Pada tahun 2014 rata-rata piutang sebesar Rp. 970.984.500, tingkat perputaran
piutang meningkat sebesar 11,4 kali menjadi119,74 kali dan rata-rata waktu
penagihan piutang sebesar 3 hari.
40
4. Pada tahun 2015 rata-rata piutang sebesar Rp. 1.148.966.500, tingkat
perputaran piutang meningkat sebesar 1,43 kali menjadi 121,17 kali dan rata-
rata waktu penagihan piutang sebesar 3 hari.
3.2.2. Kredit Bermasalah/ Non Performing Loan (NPL)
Kredit bermasalah/non performing loan (NPL) merupakan rasio yang
mengambarkan tingkat tertentu kredit bermasalah, yang merupakan sumber kerugian
yang potensi bagi pihak perusahaan.
Total Kredit macet
Rasio NPL = x 100%
Total kredit
Tabel III.3
Presentase Kredit Bermasalah pada PT. BTN (Persero),Tbk
periode 2012-2015
Tahun Total Kredit Total kredit Presentase
Yang Diberikan Macet NPL
(RP) (Rp) (%)
2012 75.410.705.000 2.213.624.000 3,33 %
2013 92.386.000.000 2.996.960.000 3,24 %
2014 106.271.000.000 3.137.882.000 2,95 %
2015 127.732.158.000 2.883.595.000 2,26 %
Sumber data: Bagian Keuangan PT. BTN (Persero), Tbk.
41
Berdasarkan tabel III.3 dapat diuraikan sebagai berikut :
1. Pada tahun 2012 total kredit yang diberikan sebesar Rp. 75.410.705.000
dengan total kredit bermasalah sebesar Rp. 2.513.624.000 dengan presentasi
kredit bermasalah sebesar 3,33%.
2. Pada tahun 2013 total kredit yang diberikan sebesar Rp.92.386.000.000
dengan total kredit bermasalah sebesar Rp. 2.996.666.000 dengan presentasi
kredit bermasalah sebesar 3,24% menurun sebesar 0,09% dari tahun 2012.
3. Pada tahun 2014 total kredit yang diberikan sebesar Rp.106.271.000.000
dengan total kredit bermasalah Rp.3.137.882.0000 dengan presentasi kredit
bermasalah sebesar 2,95% menurun sebesar 0,29% dari tahun 2013.
4. Pada tahun 2015 total kredit yang diberikan sebesar Rp. 127.132.158.000
dengan total kredit bermasalah sebesar Rp.2.883.595.000 dengan presentasi
kredit bermasalah sebesar 2,26% menurun sebesar 0,69% dari tahun 2014.
3.3. Analisa Perputaran Piutang Dalam Mengatasi Non Performing Loan/
NPL
Perputaran piutang dapat diukur dengan tingkat perputarannya, dimana
perputaran yang tinggi tertaman dalam modal yang besar. Pada tahun 2012 tingkat
perputaran piutang sebesar 97,03 kali dengan dana yang tertanam dalam piutang
sebesar Rp. 75.410.795.000. Pada 2013 tingkat perputaran piutang sebesar 108,34
kali mengalalami kenaikan sebesar 11,31 kali dengan dana yang tertanam dalam
piutang Rp. 92.386.000.000. Pada tahun 2014 tingkat perputaran piutang sebesar
119,74 kali mengalami kenaikan sebesar 11,4 kali dengan dana yang tertanam dalam
42
piutang sebesar 106.271.000.000. Pada tahun 2015 tingkat perputaran piutang
sebesar 121,17 kali mengalami keanaikan sebesar 1,43 kali dengan dana yang
tertanam dalam piutang 127.732.158.000. Untuk mengetahui peran perputaran
piutang dalam mengatasi kredit bermasalah/non performing loan/ NPL dapat dilihat
pada tabel III.4 beserta kesimpulannya.
Tabel III.4
Tabel Analisa Perputaran Piutang Dalam Mengatasi NPL
Periode 2012-2015
Tahun Total Kredit Tingkat
Naik/
Turun Rata-rata Presentasi Naik/Turun
Yang Diberikan Perputaran Tingkat Waktu Kredit Presentasi
(Rp) Piutang Perputaran Penagihan Macet Kredit Macet
Piutang Piutang (NPL) (NPL)
2012 75.410.705.000 97,03 kali - 4 hari 3,33 % -
2013 92.386.000.000 108,34 kali 11,31 kali 3 hari 3,24 % ( - 0,09%)
2014 106.271.000.000 119,74 kali 11,4 kali 3 hari 2,95 % (- 0,29%)
2015 127.732.158.000 121,17 kali 1,43 kali 3 hari 2,26 % (- 0,69%)
Sumber data :diolah
Berdasarkan data pada tabel III.4 dapat diuraikan sebagai berikut :
1. Pada tahun 2012 pemberian kredit sebesar Rp.75.410.705.000 meningkat
menjadi Rp. 92.386.000.000 pada tahun 2013, dengan meningkatnya pula
perputaran piutang sebesar 11,31 kali dari 97,03 kali pada tahun 2012
menjadi 108,34 kali pada tahun 2013, dengan presentase NPL pada tahun
2012 sebesar 3,33% menurun sebesar 0,09% menjadi 3,24% pada tahun 2013.
43
2. Pada tahun 2013 pemberian kredit sebesar Rp. 92.386.000.000 meningkat
menjadi 106.271.000.000 pada tahun 2014, dengan meningkatnya pula
perputaran piutang sebesar 11,4 kali dari 108,34 kali pada tahun 2013 menjadi
119,74 kali pada tahun 2014, dengan presentase NPL pada tahun 2013 sebesar
3,24 % menurun sebesar 0,29% menjadi 2,95 %.
3. Pada tahun 2014 pemberian kredit sebesar Rp. 106.271.000.000 menjadi Rp.
127.732.158.000 pada tahun 2015, dengan menigkatnya pula perputaran
piutang sebesar 1,43 kali dari 119,74 kali pada tahun 2014 menjadi 121,17
kali pada tahun 2015, dengan presentasi NPL pada tahun 2014 sebesar 2,95%
menurun sebesar 0,69% menjadi 2,26%.
Dengan demikian dari uraian diatas dapat disimpulkan bahwa perputaran
piutang dan non performing loan/ NPL pada PT. BTN (Persero), Tbk selama
tahun 2012 sampai dengan 2015 memiliki pengaruh yang positif setiap
tahunnya. Perputaran piutang sangat penting dalam mengatasi kredit
bermasalah/ NPL, hal ini disebabkan oleh kecepatan penerimaan hasil piutang
ke kas dalam satu periode. Namun apabila perputaran piutang yang tidak
lancar, maka akan mengakibatkan piutang tak tertagih/ kredit bermasalah yang
besar-besaran dan akan menganggu kegiatan operasional, bahkan akan
menimbulkan hutang pada perusahaan. Namun ketika NPL perusahaan
mengalami perubahan menjadi baik, maka aktiva perusahaan akan mengalami
kondisi yang stabil, sehingga dapat memberikan andil yang sangat besar pada
seluruh atau sebagian aktivitas perusahaan disebabkan terpenuhinya
44
kebutuhan dalam jangka waktu pendek. Itu karena pos piutang dalam neraca
biasanya merupakan bagian cukup besar dari aktiva lancar.