bab iii pembahasan - repository.bsi.ac.id · banjarmasin (agustus 2002), bandung i (februari 2006),...

34
BAB III PEMBAHASAN Tinjauan Perusahaan Sejarah dan Perkembangan Kompas Gramedia Awal kelahiran Intisari tahun 1963 diterbitkan majalah bulanan Intisari pada 17 Agustus 1963 oleh Petrus Kanisius (PK) Ojong dan Jakob Oetama (JO), bersama J. Adisubrata dan Irawati SH. Majalah bulanan ini utamanya ditujukan untuk memberi bacaan bermutu dan membuka cakrawala masyarakat Indonesia. Saat itu, Intisari terbit dengan tampilan hitam putih, tanpa sampul, berukuran 14 x 17,5 cm, dan tebal 128 halaman. Meskipun demikian, Intisari mendapat sambutan baik dari pembacanya dan beroplah 11.000 eksemplar. Surat kabar Kompas terbit pertama kali hampir 3 tahun kemudian, tepatnya pada 28 Juni 1965, diterbitkan Surat Kabar KOMPAS yang berawal dari ide menerbitkan koran untuk melawan pers komunis. KOMPAS awalnya terbit sebagai surat kabar mingguan dengan 8 halaman, lalu terbit 4 kali seminggu, hingga kemudian dalam waktu 2 tahun telah berkembang menjadi surat kabar harian nasional dengan oplah 30.650 eksemplar. Nama KOMPAS sendiri adalah pemberian dari Ir. Soekarno, presiden RI kala itu, yang artinya penunjuk arah. Berdirinya Toko Buku Gramedia yang pertama dalam rangka memperkuat penyebaran produk dari penerbitan KG dan menjadi pusat penjualan buku-buku impor di Indonesia, pada 2 Februari 1970 hadirlah Toko Buku Gramedia yang pertama. Sebagai langkah awal, dibuka sebuah toko kecil seluas 25 meter persegi di Jalan Gajah Mada, Jakarta Pusat. Hingga kini, Toko Buku Gramedia Gajah

Upload: others

Post on 23-Oct-2020

2 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

  • BAB III

    PEMBAHASAN

    Tinjauan Perusahaan

    Sejarah dan Perkembangan Kompas Gramedia

    Awal kelahiran Intisari tahun 1963 diterbitkan majalah bulanan Intisari

    pada 17 Agustus 1963 oleh Petrus Kanisius (PK) Ojong dan Jakob Oetama (JO),

    bersama J. Adisubrata dan Irawati SH. Majalah bulanan ini utamanya ditujukan

    untuk memberi bacaan bermutu dan membuka cakrawala masyarakat Indonesia.

    Saat itu, Intisari terbit dengan tampilan hitam putih, tanpa sampul, berukuran 14 x

    17,5 cm, dan tebal 128 halaman. Meskipun demikian, Intisari mendapat sambutan

    baik dari pembacanya dan beroplah 11.000 eksemplar.

    Surat kabar Kompas terbit pertama kali hampir 3 tahun kemudian,

    tepatnya pada 28 Juni 1965, diterbitkan Surat Kabar KOMPAS yang berawal dari

    ide menerbitkan koran untuk melawan pers komunis. KOMPAS awalnya terbit

    sebagai surat kabar mingguan dengan 8 halaman, lalu terbit 4 kali seminggu,

    hingga kemudian dalam waktu 2 tahun telah berkembang menjadi surat kabar

    harian nasional dengan oplah 30.650 eksemplar. Nama KOMPAS sendiri adalah

    pemberian dari Ir. Soekarno, presiden RI kala itu, yang artinya penunjuk arah.

    Berdirinya Toko Buku Gramedia yang pertama dalam rangka memperkuat

    penyebaran produk dari penerbitan KG dan menjadi pusat penjualan buku-buku

    impor di Indonesia, pada 2 Februari 1970 hadirlah Toko Buku Gramedia yang

    pertama. Sebagai langkah awal, dibuka sebuah toko kecil seluas 25 meter persegi

    di Jalan Gajah Mada, Jakarta Pusat. Hingga kini, Toko Buku Gramedia Gajah

  • 22

  • 23

    Mada tersebut masih beroperasi melayani para pelanggannya. Kini sudah lebih

    dari 100 toko buku tersebar di kota-kota besar Indonesia.

    Percetakan Gramedia awalnya, harian KOMPAS dicetak di percetakan PT

    Keng Po. Seiring oplah yang makin meningkat dan agar dapat menjamin

    KOMPAS bisa terbit di pagi hari, dipikirkan cara untuk memiliki usaha

    percetakan sendiri. Maka pada tahun 1971, didirikan Percetakan Gramedia di

    Jalan Palmerah Selatan, yang mulai beroperasi pada bulan Agustus 1972 dan

    diresmikan pada tanggal 25 November 1972 oleh Gubernur DKI Jakarta saat itu,

    Ali Sadikin. Pada tahun 1997 dibangun sistem cetak jarak jauh (remote printing)

    sebagai terobosan teknologi untuk mempercepat distribusi harian KOMPAS di

    daerah. Sistem cetak jarak jauh pertama kali didirikan pada tahun 1997 di Bawen,

    kemudian dilanjutkan dengan kota-kota lainnya seperti Makasar (Oktober 1998),

    Surabaya (November 1999), Palembang (Juni 2001), Medan (Juni 2003),

    Banjarmasin (Agustus 2002), Bandung I (Februari 2006), Bandung II (Januari

    2007), dan Bali (Maret 2009).Kini, Percetakan Gramedia juga melebarkan

    sayapnya ke flexible packaging printing dengan merek Metaform.

    Radio Sonora 92.00 FM, hampir bersamaan dengan mulai beroperasinya

    Percetakan Gramedia, didirikan Radio Sonora di Jalan Gajah Mada, Jakarta Pusat.

    Radio Sonora didirikan untuk memberikan layanan informasi bagi masyarakat

    melalui media elektronik, selain melalui media cetak yang sudah dimiliki.Kini

    Radio Sonora telah memiliki jaringan radio dengan berbagai segmen pendengar

    yang tersebar di Indonesia dengan berbagai brand-nya. Motion FM Jakarta dan

    jaringan radio Smart FM mulai bergabung di dalamnya pada tahun 2014.

  • 24

    Majalah Anak-anak Bobo, teman bermain dan belajar untuk mengisi

    kekosongan bacaan khusus bagi anak-anak Indonesia, maka diterbitkan majalah

    anak-anak Bobo pada 14 April 1973. Sebelumnya, Harian KOMPAS menerbitkan

    halaman khusus untuk anak-anak. Seiring respons positif dari pembaca terhadap

    halaman khusus anak-anak itu, perusahaan bekerja sama dengan penerbit majalah

    Bobo di Belanda untuk menerbitkan majalah tersebut di Indonesia.Awalnya,

    majalah Bobo terdiri dari 16 halaman kertas koran dengan oplah 50.000

    eksemplar dan menjadi majalah anak-anak berwarna pertama di Indonesia. Usaha

    di bidang penerbitan majalah ini kemudian makin berkembang dan merambah ke

    segmen remaja, wanita, pria, otomotif, pengetahuan, teknologi, dan umum, yang

    semuanya tergabung dalam unit bisnis Gramedia Majalah dan bermarkas di Jalan

    Panjang, Jakarta Barat.

    Gramedia Pustaka Utama, penerbit buku utama pada tahun 1974 didirikan

    PT Gramedia Pustaka Utama (GPU) yang ditujukan sebagai penerbit buku umum.

    Buku fiksi pertama yang diterbitkan adalah novel Karmila karya Marga T, yang

    sebelumnya merupakan cerita bersambung di Harian KOMPAS. Sedangkan buku

    nonfiksi yang pertama diterbitkan adalah Hanya Satu Bumi karya Barbara Ward

    dan Rene Dubois.Produk penerbitan buku ini mendapatkan respons positif dari

    masyarakat, sehingga usaha penerbitan buku merambah ke berbagai segmen,

    seperti buku anak-anak, novel, buku resep makanan, buku nonfiksi seperti buku

    seri manajemen, budaya, filsafat, sains, buku perguruan tinggi, dan lain

    sebagainya, dalam berbagai merek penerbitan.

    Gramedia Film pada tahun 1976, Kompas Gramedia mendirikan unit

    bisnis PT Gramedia Film. Saat itu, selain menggarap film-film dokumenter,

  • 25

    Gramedia Film juga membuat film cerita. Salah satu film cerita yang berprestasi

    adalah Suci Sang Primadona yang mendapat Piala Citra, penghargaan tertinggi

    perfilman Indonesia.Sayangnya, Gramedia Film tidak berumur panjang karena

    kalah bersaing dengan produksi film lainnya yang lebih mengutamakan konten

    hiburan. Gramedia Film lalu ditutup dan karyawannya dipindahkan ke berbagai

    unit usaha lainnya.

    Hotel Santika, perusahaan juga melakukan diversifikasi usaha di luar core

    business media dengan membangun unit bisnis perhotelan, yang dimulai dengan

    didirikannya PT Grahawita Santika (GWS) pada tanggal 22 Agustus 1981. PT

    GWS pertama kali membeli Hotel Soeti di Jalan Sumatera, Bandung, yang

    kemudian direnovasi menjadi Hotel Santika Bandung, hingga saat ini.Usaha di

    bidang perhotelan berkembang sangat pesat dan Hotel Santika telah hadir di

    berbagai kota besar di Indonesia dengan ciri khas keindonesiaannya melalui brand

    Santika dan Amaris.

    Tabloid BOLA, Kompas Gramedia kembali mengembangkan lini produk

    yang dimilikinya dengan menerbitkan rubrik BOLA pada tanggal 3 Maret 1984

    sebagai sisipan harian KOMPAS setiap hari Jumat. Rubrik BOLA dicetak

    pertama kali sebanyak 412.000 eksemplar sesuai dengan oplah KOMPAS pada

    waktu itu dan mendapat respons yang sangat baik dari para pembaca dan

    pemasang iklan.Jakob Oetama, Pemimpin Redaksi KOMPAS pada waktu itu,

    menggagas bahwa setiap rubrik di KOMPAS yang digemari pembaca dapat

    dikembangkan menjadi terbitan tersendiri. Maka, empat tahun kemudian, tepatnya

    pada bulan April 1988, BOLA dilepas untuk berdiri sendiri menjadi Tabloid

    BOLA. Dalam perkembangannya, BOLA menambah bauran produk dalam bentuk

  • 26

    buku dan majalah. Tidak hanya terpaku pada dunia olahraga, BOLA juga

    merambah ke bidang kesehatan dengan menerbitkan Tabloid SENIOR, yang

    kemudian berubah menjadi Tabloid Gaya Hidup Sehat, yang sayangnya tidak

    berumur panjang.

    Elex Media Komputindo, Grasindo, KPG, dan Penerbit Buku Kompas

    untuk menjawab kebutuhan masyarakat yang terus berkembang terkait dengan

    beragamnya jenis buku, pada 15 Januari 1985 didirikan unit usaha khusus untuk

    menerbitkan buku-buku elektronik dan komputer, yang kemudian juga merambah

    ke buku-buku komik, yaitu Elex Media Komputindo.Khusus untuk buku-buku

    ajar, khususnya untuk pendidikan dasar dan menengah, pada 20 September 1990

    didirikan penerbit PT Gramedia Widiasarana Indonesia (Grasindo), dan kemudian

    pada 1 Juni 1996 juga didirikan Kepustakaan Populer Gramedia (KPG), disusul

    Penerbit Buku Kompas yang antara lain mendaur ulang tulisan-tulisan yang

    pernah dimuat di harian Kompas.

    Mula berdirinya Surat Kabar Tribun pada tahun 1987, Kompas Gramedia

    mengambil alih kepemilikan perusahaan penerbitan Harian Sriwijaya Post di

    Palembang. Pada masa itu ada imbauan dari Menteri Penerangan RI agar koran-

    koran besar membantu koran-koran daerah yang terhambat permasalahan SIUPP

    (Surat Izin Usaha Penerbitan Pers). Maka pada akhir 1987, didirikan unit usaha

    Kelompok Pers Daerah (Persda) yang tugas awalnya adalah membantu koran-

    koran daerah yang membutuhkan pertolongan.Pada tahun 1988, Kompas

    Gramedia mengambil alih perusahaan penerbitan Koran Swadesi yang namanya

    lalu diubah menjadi Serambi Indonesia di Banda Aceh. Tahun 1992, Kompas

    Gramedia mengambil alih perusahaan penerbitan koran Pos Kupang, dan pada

  • 27

    tahun 1994 mengambil alih perusahaan penerbitan koran Banjarmasin Post. Pada

    perkembangan selanjutnya, Persda memperkuat bisnisnya dengan mendirikan

    sendiri koran daerah di hampir seluruh provinsi dan lebih dikenal dengan brand

    Tribun.

    Tissue Tessa, unit bisnis manufaktur diversifikasi usaha kembali dilakukan

    oleh Kompas Gramedia dengan pendirian PT Graha Kerindo Utama (GKU) pada

    tahun 1988, sebagai perusahaan converting tissue berkualitas dengan brand Tessa,

    Multi, dan Dynasty. Seiring persaingan yang semakin ketat, GKU menginginkan

    jaminan kesediaan pasokan bahan baku kertas agar produksi bisa stabil, maka

    didirikanlah pabrik pembuatan kertas tissue (paper mill), PT GCPU.Pada tahun

    yang sama, Kompas Gramedia juga mengambil-alih surat kabar mingguan Surya,

    yang didirikan oleh koran Pos Kota pada tahun 1986, dan kemudian diubah

    menjadi Harian Pagi Surya.

    Tabloid Kontan dengan perkembangan perekonomian dan dunia bisnis di

    Indonesia, pada tahun 1996 Kompas Gramedia mendirikan PT Grahanusa

    Mediatama yang menerbitkan Tabloid KONTAN, terbit pertama kali pada 27

    September 1996.Untuk menjawab kebutuhan pembaca, diterbitkan pula edisi

    khusus bulanan KONTAN pada Januari 2006, dan pada 27 September 2007

    diterbitkan Harian Bisnis dan Investasi KONTAN.

    Kompas.com, perjalanan bisnis Kompas Gramedia tiba pada

    perkembangan tren di masyarakat yang menunjukkan fenomena meningkatnya

    penggunaan jaringan Internet untuk mendapatkan informasi. Maka, Harian

    KOMPAS membuat versi online dari edisi cetaknya yang disebut Kompas Online

    dengan alamat.Pada tahun 1998, Kompas Online berkembang menjadi unit bisnis

  • 28

    tersendiri di bawah naungan PT Kompas Cyber Media (KCM). Saat ini, Kompas

    Online bertransformasi menjadi Kompas.com.

    Harian Warta Kota pada tahun 1999, dengan tujuan memberikan informasi

    yang lebih khas bagi warga Jakarta dan sekitarnya (Bogor, Depok, Tangerang,

    Bekasi), diterbitkanlah Harian Warta Kota, tepatnya pada tanggal 3 Mei 1999.

    Diawali dari koran 12 halaman, Warta Kota terbit setiap hari Senin sampai

    Sabtu.Dengan mempertimbangkan respons yang baik dari para pembaca, pada

    tahun 2001 diterbitkan pula Warta Kota edisi hari Minggu.

    TV7, pengembangan bisnis Kompas Gramedia kembali dilakukan pada

    tahun 2000 dengan didirikannya PT Duta Visual Nusantara Tivi Tujuh, tepatnya

    pada tanggal 22 Maret 2000, yang pada waktu itu dikenal dengan sebutan

    TV7.Pada perkembangannya kemudian, TV7 resmi berubah nama menjadi Trans7

    sejak tanggal 15 Desember 2006 dengan masuknya PT Trans Corporation dalam

    kepemilikan saham.

    Universitas Multimedia Nusantara (UMN), upaya diversifikasi kembali

    dilakukan pada tanggal 25 November 2005, dengan mendirikan Universitas

    Multimedia Nusantara (UMN) yang dikelola oleh Yayasan Media Informasi

    Kompas Gramedia. UMN merupakan sebuah lembaga perguruan tinggi dengan

    teknologi informasi dan komunikasi sebagai dasar dalam setiap proses belajar

    mengajar. Pada awalnya, sebagai tempat belajar mengajar, UMN menyewa

    gedung BNI46 Jl. Jenderal Sudirman, Jakarta.Pada tahun 2009, UMN telah

    memiliki gedung sendiri dan diresmikan tanggal 2 Desember 2009, di lokasi

    Gading Serpong, Summarecon, Tangerang.

  • 29

    Kompas TV, inspirasi Indonesia pada awal tahun 2009, media televisi

    mulai dijajaki kembali. Kompas Gramedia Television (KOMPAS GRAMEDIA

    TV) menjadi kendaraan perusahaan untuk menjalankan bisnis di televisi yang

    dimulai dengan pembentukan proyek KOMPAS GRAMEDIA TV pada awal

    Oktober 2009. Proyek ini memulai kegiatannya dengan membentuk KOMPAS

    GRAMEDIA Production yang diberi tugas untuk memproduksi program acara

    yang memberikan value added kepada pemirsa, sehingga program-program yang

    akan ditayangkan mengandung nilai-nilai kemanusiaan, nilai sosial, dan nilai

    pendidikan.Proyek KOMPAS GRAMEDIA TV sekaligus mempersiapkan

    terbentuknya KOMPAS GRAMEDIA TV Network, Kompas Channel, KOMPAS

    GRAMEDIA Vision, dan Kompas TV. Telah hadir pula media TV berlangganan

    dengan brand K-Vision.

    Setelah Lima Dekade. berawal dari tujuan mulia untuk membuka

    cakrawala masyarakat Indonesia, Intisari telah hadir mengawali kiprah Kompas

    Gramedia sejak 17 Agustus 1963. Kini, Kompas Gramedia telah berkembang dan

    memiliki berbagai jenis usaha yang tersebar di seluruh Indonesia. Tahun 2012,

    Kompas Gramedia telah berusia 50 tahun dan ingin terus berkembang hingga 50

    tahun berikut dan berikutnya lagi. Kami ingin terus menemani serta mencerahkan

    masyarakat dan bangsa Indonesia dengan berbagai aktivitasnya, menyebarkan

    semangat positif bagi sesama.

    Pohon yang kita tanam berbuah, mekar, berkembang; sehingga jadi

    berkat yang bermanfaat bagi sebanyak mungkin orang. (Jakob Oetama)

  • 30

    Visi, Misi, dan Nilai Perusahaan

    1. Visi dan Misi

    Menjadi Perusahaan yang terbesar, terbaik, terpadu dan tersebar di Asia

    Tenggara melalui usaha berbasis pengetahuan yang menciptakan masyarakat

    tedidik, tercerahkan, menghargai kebhinekaan dan adil sejahtera.

    2. Nilai Keutamaan Perusahaan

    Terdiri dari lima sifat yang dikenal dengan 5C (Caring, Credible,

    Competent, Competitive, Customer Delight) dan ditetapkan sebagai pedoman

    perilaku karyawan dalam berpikir, bersikap, dan bertindak.

    a. Caring, Nilai ini didasarkan pada filosofi Humanisme Transendental,

    artinya berperi kemanusiaan, berdasarkan keyakinan akan Tuhan Yang

    Maha Kuasa, yang menyelenggarakan segala sesuatu.

    b. Credible, Nilai ini didasarkan pada filosofi bahwa manusia yang bekerja

    selalu berdimensi sosial, menuntut interaksi timbal balik dengan

    lingkungannya. Dengan melaksanakan tanggung jawabnya secara ikhlas,

    disiplin, konsisten dan profesional, maka ia akan dipercaya dan dapat

    diandalkan oleh orang lain.

    c. Competent, Nilai ini didasarkan pada filosofi bahwa manusia bekerja harus

    selalu berkembang dan mengembangkan dirinya untuk memberikan hasil

    yang terbaik bagi dirinya dan lingkungannya.

    d. Competitive, Nilai ini didasarkan pada filosofi bahwa di jaman modern

    yang serba tidak pasti yang dibutuhkan adalah keberanian menghadapi

    tantangan. Menunjukkan kecerdasan mental (Adversity Quotient) yang

  • 31

    mengubah ancaman menjadi peluang, untuk selalu berkembang dan

    berorientasi pada daya saing.

    e. Customer Delight, Nilai ini didasarkan pada prinsip memenangkan hati

    pelanggan dengan memberikan pelayanan yang melebihi harapannya.

    POHON KEHIDUPAN, Akar (di bawah tanah, menjadi pondasi yang

    menegakkan pohon kehidupan): menjadi simbol watak baik (good character),

    peduli, dan dapat dipercaya/diandalkan, sikap dan prinsip hidup (attitude). Akar

    melambangkan nilai Caring & Credible.Batang, ranting, daun (di atas tanah,

    menjadi bukti tegaknya pohon kehidupan): menjadi simbol

    (competent, competitive) yang menghasilkan customer delight.

    profesionalisme

    Batang, ranting,

    dan daun melambangkan nilai competent, competitive & customer delight.

    Logo Perusahaan

    1. Logogram

    Sumber : http://www.kompasgramedia.com/about-kg/our-brand

    Gambar. III.1. Logo Perusahaan

    http://www.kompasgramedia.com/about-kg/our-brand

  • 32

    Logogram pada corporate identity Kompas Gramedia terdiri :

    a. Mempergunakan simbol lingkaran yang melambangkan bola dunia dengan

    huruf KG sebagai inisial dari „Kompas Gramedia‟.

    b. Desain inisial KG yang menyelimuti lingkaran tersebut merepresentasikan

    jalur informasi yang mencapai berbagai belahan dunia melalui berbagai

    media (multimedia).

    c. Inisial KG sendiri didesain secara khusus untuk memberikan unsur

    dinamisme dari perusahaan dan menggambarkan pergerakan arus

    informasi yang cepat.

    2. Typography

    Sumber : http://www.kompasgramedia.com/about-kg/our-brand

    Gambar III.2 Typography

    Typography Font pada logo Kompas Gramedia :

    a. Memiliki karakter yang dinamis, tetapi tetap kokoh dan solid, serta mampu

    menampilkan unsur profesionalisme yang modern dan mutakhir.

    b. Huruf awal pada kata “Kompas“ dan “Gramedia“ yang sedikit diperbesar

    juga didesain untuk membantu mempersiapkan pengenalan identitas

    korporat yang ke depannya mencitrakan diri sebagai “KG“.

    http://www.kompasgramedia.com/about-kg/our-brand

  • 33

    3. Warna

    Sumber : http://www.kompasgramedia.com/about-kg/our-brand

    Gambar III.3 Warna

    Logo "Kompas Gramedia" terdiri dari dua warna utama yang menjadi ciri khas,

    yaitu:

    a. BIRU TUA (Pantone 2955 C)

    Tepercaya, Profesional, Kuat.

    Tiga nilai yang menjadi pedoman semua unsur di dalam Kompas Gramedia dalam

    melakukan proses bisnis dan mengelola setiap wawasan/informasi untuk mendidik

    masyarakat Indonesia.

    b. BIRU MUDA (Pantone 311 C)

    Kehidupan dan Humanisme/Kemanusiaan,.

    Dua hal yang mendasari dan memperkuat karakter Kompas Gramedia sebagai

    perusahaan media yang mencerdaskan bangsa dan mencerahkan manusia

    (KOMPAS GRAMEDIA, "Enlightening People").

    http://www.kompasgramedia.com/about-kg/our-brand

  • 34

    Struktur Perusahaan

    Sumber : http://www.kompasgramedia.com/about-kg/our-management

    Gambar III.4

    Sumber : http://www.kompasgramedia.com/about-kg/our-management

    Gambar III.5

    http://www.kompasgramedia.com/about-kg/our-managementhttp://www.kompasgramedia.com/about-kg/our-management

  • 35

    Proses Kerja Program PR

    Tugas Pokok Humas PT Kompas Gramedia

    1. Menjaga citra dan reputasi Kompas Gramedia.

    2. Aktif dalam pengelolaan media sosial.

    3. Melaksanakan program internal dan eksternal Humas.

    4. Membranding perusahaan dengan terlibat dibeberapa acara.

    5. Menjalin hubungan baik dengan masyarakat, stakeholder, pemerintah, media

    dan perss.

    6. Mendukung produk-produk unit bisnis dengan cara soft selling.

    Ruang Lingkup Kerja Humas

    1. Ke Dalam

    a. Menjalin hubungan baik antar karyawan

    b. Menumbuhkan rasa kekeluargaan antar karyawan dengan diadakannya

    program gathering dan futsal bersama

    2. Ke Luar

    a. Membentuk citra dan reputasi perusahaan

    b. Membranding perusahaan

    c. Meningkatkan Kreativitas dan Kesejahteraan Masyarakat melalui CSR

    Tujuan Humas

    1. Menjaga citra dan reputasi Kompas Gramedia melalui kegiatan humas dan

    CSR yang sudah berjalan.

  • 36

    2. Menjangkau semua target masyarakat, baik anak muda ataupun sudah dewasa

    hingga orang tua.

    3. Memberikan informasi yang mendidik dan mencerahkan masyarakat.

    4. Membangun keselarasan sosial, financial dan lingkungan

    5. Sebagai penghubung yang baik antara perusahaan dan masyarakat sekitar

    6. Membangun hubungan baik antar karyawan sehingga terciptanya semangat

    kerja yang positif

    Perencanaan Program Humas

    Penulis melakukan penelitian di Kompas Gramedia pada divisi Public

    Relation bagian eksternal dengan Ibu Nathania. Dalam setiap program yang

    dilakukan oleh humas, penulis meliput salah satu kegiatan yang akan di jadikan

    judul Tugas Akhir yaitu “Program Corporate Social Responsibility“Kampung

    Koran” Kompas Gramedia dalam Meningkatkan Kreativitas dan Kesejahteraan

    Masyarakat”.

    Perencanaan

    Sesuai tugas dan fungsinya, humas mempunyai tanggung jawab sosial

    kepada masyarakat dan mengabdi untuk kepentingan umum demi terciptanya

    komunikasi yang baik. Dengan itu Kompas Gramedia membuat suatu program

    yaitu Kampung Koran untuk memenuhi tanggung jawab sosialnya dan mencapai

    kepentingan umum dengan tujuan meningkatkan keselarasan sosial, financial dan

    lingkungan yang nantinya akan dirasakan oleh semua kalangan. Dalam hal ini

    Kompas Gramedia menjadikan program Kampung Koran sebagai salah satu

  • 37

    program Corporate Social Responsbility (CSR). Adapaun perencanaan kegiatan

    tersebut dapat dilihat dari:

    1. Analisis Situasi

    Demi meningkatkan kesejahteraan dan kreativitas masyarakat, Kompas

    Gramedia membuat salah satu program yang bernama Kampung Koran yang

    bertempat di Palmerah Selatan, Jakarta.

    Tabel III.1

    Tabel SWOTKOMPAS Gramedia

    Strengths (Kekuatan) Berdasarkan wawancara penulis dengan key

    informan yaitu ibu Nathania selaku Humas dan

    Bapak Azmi selaku divisi CSR Kompas Gramedia,

    mengataka bahwa kekuatan Kompas Gramedia

    adalah sebagai berikut:

    1. Kompas Gramedia sebagai mother brand dari 6

    pilar bisnis yaitu manufacture, perhotelan,

    media, retail publish, education dan event venue.

    2. Kompas Gramedia menjalankan program CSR

    sesuai dengan core messagenya yaitu Inspirasi

    Lingkungan, Inspirasi Pendidikan dan Inspirasi

    Seni Budaya.

    3. Kompas Gramedia memberikan program yang

    berkelanjutan dan dapat dirasakan oleh generasi

    seterusnya.

  • 38

    4. Kompas Gramedia melaksanakan program CSR

    sesuai tujuan utamanya, yaitu untuk mencapai

    keselarasan sosial, financial, dan lingkungan.

    Keterangan diatas penulis peroleh berdasarkan hasil

    mengutip wawancara dengan key informan sebagai

    berikut:

    “Kompas Gramedia punya 6 pilar bisnis yaitu

    manufacture, perhotelan, media, retail publish,

    education dan event venue. Jadi KG adalah mother

    brand atau corporate dari semua unit bisnisnya.

    Jumlah media kita ada 180. Tujuan csr yang kita

    adalah membangun kehidupan yang berlanjut, kita

    tidak ingin melakukan sekali lalu sudah. Kita ingin

    memberikan kehidupan yang lebih baik, yang bisa

    mereka bawa untuk berkembang dan berkembang

    kegenerasi selanjutnya.”Ibu Nathania

    “Perubahan itukan goalnya ada 3 ya, ingin

    mencapai keselarasan sosial, keselarasan finansial

    dan keselarasan lingkungan. Maka nya kita bikin

    semacam kampung koran itu, dengan orang

    menganyam koran maka mereka sering

    berorganisasi, berkumpul, peduli satu sama lain,

  • 39

    saling tolong menolong dan saling belajar satu

    sama lain. Itu dalam makna sosial ya. Secara

    finansial kerajinan koran ini memberikan tambahan

    pendapatan jadi meningkatkan keselerasan

    finansial. Sembari itu kan mereka juga tidak

    langsung menggunakan uang itu untuk konsumtif

    tapi ditabung dalam tabungan kampung koran. Itu

    mengajarkan mereka budaya menabung dan

    berhemat. Secara lingkungan, anyaman koran itu

    mengandung pesan yang besar. Kita bisa loh

    mengolah barang bekas menjadi sesuatu yang

    mempunyai nilai tambah, nilai jual secara ekonomi

    dan ternyata diminati oleh masyarakat.”Bapak

    Azmi

    Weaknesses (Kelemahan) Berdasarkan hasil wawancara dengan key informan

    yaitu Humas Kompas Gramedia, mengatakan

    kelemahan yang terdapat adalah:

    1. Jika ada kunjungan perusahaan yang

    memerlukan narasumber terkait, kompas

    gramedia tidak memiliki cadangan narasumber.

    karena narasumber berasal dari karyawan

    Kompas Gramedia sendiri yang terkadang

    mempunyai kesibukan masing-masing.

    Keterangan diatas penulis peroleh berdasarkan hasil

  • 40

    mengutip wawancara dengan key informan sebagai

    berikut:

    “Kaya misalkan belum dapat narasumber karena

    kan narasumber yang diambil dari KG sendiri

    biasanya punya kesibukan sendiri-sendiri juga.”

    Oportunity (Peluang) Berdasarkan hasil wawancara dengan key informan

    yaitu Humas Kompas Gramedia, mengatakan

    peluang yang terdapat adalah:

    1. Kompas Gramedia perusahaan media terbesar di

    Indonesia

    2. Memiliki jumlah media yang banyak, yaitu 180

    Media.

    Keterangan diatas penulis peroleh berdasarkan hasil

    mengutip wawancara dengan key informandan

    berdasarkan data yang didapat pada alamat website

    Kompas Gramedia sebagai berikut:

    “Jadi KG adalah mother brand atau corporate dari

    semua unit bisnisnya. Jumlah media kita ada

    180.”Ibu Nathania

    “Berawal dari terbitnya majalah Intisari pada 17

    Agustus 1963, kemudian disusul oleh Harian

  • 41

    Kompas pada 28 Juni 1965, Kompas Gramedia

    terus mengembangkan unit-unit usahanya yang

    bergerak di bidang media informasi, hingga hari

    ini. Menaungi 22,000 karyawan yang tersebar di

    seluruh Indonesia, Kompas Gramedia bukan hanya

    hadir sebagai sebuah entitas bisnis saja, melainkan

    juga berkontribusi langsung membangun karakter

    insan manusia, baik yang bekerja di dalamnya

    sebagai karyawan maupun masyarakat luas yang

    selalu didampingi oleh produk dan jasa

    persembahan Kompas Gramedia.” Website

    Kompas Gramedia

    Treath (Ancaman) Berdasarkan hasil wawancara dengankey informan

    yaitu Humas Kompas Gramedia, mengatakan

    ancaman yang terdapat adalah:

    1. Banyak perusahaan media yang semacam

    Kompas Gramedia

    2. Banyak media yang memihak salah satu

    perusahaan untuk menaikan image perusahaan

    mereka sehingga tidak bersifat netral.

    Keterangan diatas penulis peroleh berdasarkan hasil

    mengutip wawancara dengan key informan sebagai

    berikut:

  • 42

    “Ada media sosial, website kompasgramedia.com,

    kita ada juga press iklan, kadang minta bantuan

    dari teman-teman media under KG. Contohnya

    misalkan saya buat press release ke teman-teman

    media. Jadi media kita sangat menjunjung tinggi

    netralitas walaupun kita sebagai mother brand dari

    katakanlah harian kompas atau kompas.com kita

    tidak ada wewenang untuk memaksakan mereka

    menaikan berita tentang kita.Mereka sangat-sangat

    netral. Jadi kita tetap kirim press release cuma

    mereka mau naikin atau tidak itu semua keputusan

    mereka.”

    Sumber : Divisi Public Relations Officer dan Corporate Social

    ResponsibilityOfficer Kompas Gramedia

    Tabel III.2

    Tabel SWOT Program Kampung Koran

    Strengths (Kekuatan) Berdasarkan hasil wawancara dengan key

    informanBapak Azmi dan informan ibu Eli Marni

    selaku Master Kampung Koran. Kekuatan dari

    kampung koran adalah:

    1. Mengubah perilaku konsumtif

    2. Mengajak ibu-ibu untuk lebih kreatif

    3. Menambah kegiatan dan pendapatan ibu-ibu

  • 43

    kampung koran.

    Keterangan diatas penulis peroleh berdasarkan hasil

    mengutip wawancara dengan key informan dan

    informan sebagai berikut:

    “Secara finansial kerajinan koran ini memberikan

    tambahan pendapatan jadi meningkatkan

    keselerasan finansial. Sembari itu kan mereka juga

    tidak langsung menggunakan uang itu untuk

    konsumtif tapi ditabung dalam tabungan kampung

    koran. Itu mengajarkan mereka budaya menabung

    dan berhemat. Secara lingkungan, anyaman koran

    itu mengandung pesan yang besar. Kita bisa loh

    mengolah barang bekas menjadi sesuatu yang

    mempunyai nilai tambah, nilai jual secara ekonomi

    dan ternyata diminati oleh masyarakat.” Bapak

    Azmi

    "Karena menurut ibu disamping menambah

    kegiatan dan menambah pendapatan juga.” Ibu Eli

    Weaknesses (Kelemahan) Berdasarkan wawancara dengan informan,

    kelemahan dari kampung koran ini adalah:

    1. Kurangnya ke aktifan ibu-ibu karena beberapa

    faktor. Ada yang sibuk dengan urusannya dan

  • 44

    menganggap membuang waktu saja jika hanya

    menganyam koran

    2. Tidak adanya dana untuk membiayai saat

    mengkuti perlombaan.

    Keterangan diatas penulis peroleh berdasarkan hasil

    mengutip wawancara dengan informan sebagai

    berikut:

    “Iya, belum sadar aja warganya. Dia

    menganggapnya hanya sebatas menganyam koran

    saja. Kemarin kita ikut tingkat provinsi, untuk

    seleksi kita lolos tetapi disamping itu harus punya

    dana untuk membiayai perlombaan. Sayangnya kita

    tidak ada dana.”

    Oportunity (Peluang) Berdasarkan hasil wawancara dengan key informan

    divisi CSR, peluang dari kampung koran adalah:

    1. Kampung koran adalah CSR yang berbeda dan

    tidak adanya kegiatan yang serupa pada

    perusahaan lain

    2. Kompas Gramedia mampu mengubah barang

    bekas menjadi barang diminati masyarakat dan

    mempunyai nilai jual.

    Keterangan diatas penulis peroleh berdasarkan hasil

    mengutip wawancara dengan key informan sebagai

  • 45

    berikut:

    “Kita bisa loh mengolah barang bekas menjadi

    sesuatu yang mempunyai nilai tambah, nilai jual

    secara ekonomi dan ternyata diminati oleh

    masyarakat.”

    Treath (Ancaman) Berdasarkan data yang didapat dari website resmi

    detik.com, penulis menganggap bahwa ancaman

    dari kampung koran adalah:

    1. Jumlah cetakan koran yang semakin sedikit di

    produksi

    Keterangan diatas penulis peroleh berdasarkan hasil

    mengutip dari website resmi detik.com sebagai

    berikut:

    "Isu paper less misalnya koran atau media cetak

    agak turun. Mana ada sih sekarang yang masih

    suka baca koran sebagian ada yang pakai gadget,"

    ujar Misbahul sambil menirukan tangan menggeser

    layar telpon pintar yang digenggamnya, di

    Kementerian Perindustrian, Jakarta Selatan, Kamis

    (8/9/2016)”

    Sumber : Divisi Corporate Social ResponsibilityOfficer Kompas Gramedia,

    Ibu Eli Marni selaku Master Kampung Koran dan website detik.com

  • 46

    2. Tujuan Kegiatan

    Keberhasilan perusahaan bisa dilihat sejauh mana pelaksanaan program

    atau CSRnya berjalan dengan baik, sesuai target yag dicapai dan bagaimana

    menjalin komunikasi dan hubungan yang baik dengan lingkungan sekitar

    perusahaannya. Dengan cara tersebut masyarakat dapat mengenal perusahaan

    Kompas Gamedia, mau terlibat dan peduli terhadap program-program

    perusahaan. Kompas Gramedia ingin memberikan sesuatu yang membangun

    kehidupan secara terus menerus tidak berhenti dibeberapa genarasi saja.

    Kompas Gramedia sadar akan tanggung jawab sosial yang harus dilakukannya

    untuk mengubah atau membantu masyarakat yang berada di sekitar lingkungan

    kantornya.

    Maka dibentuk Kampung Koran yang mempunyai 3 tujuan utama yaitu

    membentuk keselarasan sosial, finansial dan lingkungan. Keselarasaan sosial

    dapat dibentuk dengan seringnya berkumpul bersama, saling membantu dan

    berorganisasi. Keselarasaan finansial didapat dari anyaman koran yang sudah

    dibuat di jual dan mendapat keuntungan yang nantinya diberikan oleh ibu-ibu

    pengrajian. Sedangkan keselarasan lingkung adalah memanfaatkan barang-

    barang bekas yang sudah tidak digunakan dapat dimanfaatkan dan mengurangi

    jumlah sampah masyarakat.

    3. Target

    Target dalam kegiatan Kampung Koran adalahwarga Palmerah

    Selatanyang berada di lingkungan kantor pusat Kompas Gramedia. Untuk

    penganyam sekarang lebih didominasi oleh ibu-ibu.Berikut karakterirstik target

    yang mengikuti program Kampung Koran :

  • 47

    a. Primer

    1) Demografis

    a) Usia : Dewasa 30-45 Tahun

    b) Gender : Laki-laki dan Wanita

    2) Geografis : Di khususkan warga sekitar perkantoran Kompas

    Gramedia, Palmerah Selatan.

    3) Psikografis : Warga yang memiliki keterampilan

    b. Sekunder

    1) Demografis

    a) Usia : Dewasa 30-45 Tahun

    b) Gender : Wanita

    2) Geografis : Di khususkan warga sekitar perkantoran Kompas

    Gramedia, Palmerah Selatan.

    3) Psikografis : Ibu-ibu yang tidak bekerja, dengan gaya hidup

    yang sederhana, menyukai keterampilan dan untuk

    mengisi waktu luang.

    4. Pesan

    Pesan yang ingin disampaikanKompas Gramedia adalah masyarakat sadar

    bahwa barang-barang yang tidak berguna yang biasanya hanya dibuang atau

    dilemparkan di sungai ternyata bisa dimanfaatkan, mempunyai nilai tambah,

    mempunyai nila jual secara ekonomi dan di minati masyarakat.

  • 48

    5. Startegi dan Taktik

    Startegi dan Taktik digunakan untuk menarik khalayak umum untuk ikut

    bergabung pada program CSR Kompas Gramedia. Berikut Startegi dan

    Taktik yang digunakan:

    a. Strategi

    Kompas Gramedia berkerja sama dengan Salam Rancage membentuk

    perkumpulan ibu-ibu untuk mengayam koran. Koran-koran yang

    dipakai adalah koran-koran yang sudah tidak terpakai, ibu-ibu tersebut

    diberi pelatihan hingga di ajak untuk mengikuti One day workshop di

    Bogor. Untuk penjualannya yaitu Salam Rancage membuka jaringan

    dan pemasarannya sudah cukup luas hingga luar negeri.

    b. Taktik

    Dalam pelaksanaan workshop yang diadakan untuk ibu-ibu kampung

    koran ke beberapa daerah diatur oleh Salam Rancage dan difasilitasi

    oleh Kompas Gramedia. Selama pelaksanaan workshop, ibu-ibu

    didamping oleh Salam Rancage dan beberapa orang dari perwakilan

    Kompas Gramedia, workshop yang dibahas mengenai inovasi dari

    bentuk-bentuk penganyam koran dengan dihadirkannya pembicara

    yang memang sudah ahlinya. Program Kampung Koran diupdate di

    website ataupun sosial media Kompas Gramedia agar masyarakat

    mengetahui apa saja kegiatan yang dilakukan, pengerjaannya seperti

    apa dan ada dokumentasi ketika hasil-hasil dari produk sudah dianyam.

  • 49

    6. Media

    Media yang digunakan dalam kegiatan tersebut adalah media sosial seperti

    instagram dan menggunakan website Kompas Gramedia.

    7. Anggaran

    Karena bersifat rahasia, perusahaan tidak dapat memberikan anggaran

    Kampung Koran Kompas Gramedia.

  • 50

    8. Kriteria Evaluasi

    Tabel III.3

    No. Tujuan Kegiatan Program Indikator Keberhasilan

    1. Mewujudkan

    keselarasan sosial

    Kampung Koran Para warga kampung koran

    diharapkan sering melakukan

    apapun secara bersama-sama,

    saling membantu dan

    berorganisasi.

    2. Mewujudkan

    keselarasan Lingkungan

    Kampung Koran Diharapkan dengan program

    pemanfaatan barang-barang

    tidak terpakai dapat

    mengurangi jumlah sampah

    yang ada disekitar Palmerah

    Selatan dan menjadikan

    budidaya lingkungan.

    3. Mewujudkan

    keselarasan Finansial

    Kampung Koran Menambah penghasilan dan

    mengubah perilaku konsumtif

    dengan cara memanage

    penghasilan yang masuk untuk

    ditabungkan di tabungan

    kampung koran.

    4. Tata kelola perusahaan

    melalui CSR sesuai

    undang-undang

    Kampung Koran Terlaksananya program CSR

    dengan 3 core message

    perusahaan, yaitu :

    1. Inspirasi Seni budaya

    2. Inspirasi Lingkungan

    3. Inspirasi Pendidikan

    5. Meningkatkan citra

    baik Kompas Gramedia

    Kampung Koran 1. Dengan tercapainnya 3

    tujuan utama program CSR,

    yaitu keselarasan sosial,

    lingkungan, dan finansial.

    2. Warga kampung koran

    merasa kegiatan ini bersifat

    positif dan diharapkan

    mencapai 80% tingkat

    keberhasilannya dengan begitu

    menunjukan citra baik

    perusahaan.

  • 51

    3. Pemasaran kampung koran

    yang sudah cukup luas.

    Banyak mahasiswa yang

    datang mewawancarai warga

    kampung koran untuk

    mengetahui “Apa itu kampung

    koran”

    4. Salah satu penulis buku

    memention di twitter dengan

    menyebutkan bahwa Kompas

    Gramedia mempunyai program

    CSR yang memanfaatkan

    barang-barang bekas.

    Pelaksanaan

    Kampung koran sudah dimulai sejak mei 2015hingga sekarang dan

    berkolaborasi bersama Salam Rancage. Kampung koran merupakan tanggung

    jawab sosial dari perusahaan Kompas Gramedia pada inspirasi lingkungan yang

    mempunyai 3 tujuan utama mencapai perubahan yaitu, keselarasan sosial,

    keselarasan lingkungan dan keselarasan finansial. Kampung koran ini berada di

    Palmerah Selatan, Jakarta tepatnya di pusat perkantoran Kompas Gramedia.

    Target dari kampung koran adalah warga Palmerah Selatan, namun lebih

    didominasi oleh ibu-ibu.

    Ibu-ibu kampung koran diberi pelatihan untuk menganyam koran-koran

    bekas menjadi benda-benda yang berguna seperti vas bunga, buku agenda, tempat

    pensil dan lain-lain. Pelatihan diberi secara rutin dengan pelatih yang bernama Ibu

    Alin yang terus melatih untuk membuat anyaman dengan berbagai bentuk dan

    berinovasi. Pengayaman koran-koran tersebut dilakukan dengan waktu yang

  • 52

    fleksibel bagi ibu-ibu karena penganyaman dapat dibawa pulang kerumah dan

    diberi waktu pengumpulan sesuai masteratau ketua dari masing-masing Rw yang

    dipilih menjadi penanggung jawab waktu dan penganyaman koran. Kampung

    koran sudah mencapai pemasaran yang cukup luas hingga Amerika. Kampung

    koran pun pernah mengikuti beberapa lomba dan menang sebagai juara 2. Uang

    yang didapat dari hasil penganyaman kampung koran akan diberi dalam bentuk

    tabungan sehingga ibu-ibu dapat memanage uang yang didapat.

    Menurut ibu Eli Marni sebagai master dari pengayam kampung koran dan

    jumlah tabungan terbanyak, program kampung koran sangat positif dan tingkat

    keberhasilannya sudah mencapai 80%. Kurangnnya dari program ini adalah

    tingkat kesadaran beberapa masyarakat mengenai kegiatan kampung koran dan

    belum adanya dana untuk membiayai saat mengikuti perlombaan. Kegiatan

    kampung koran ini memang mendatangkan manfaat yang banyak yaitu saling

    berinteraksinya antar warga, warga yang tadinya bersifat individual sekarang mau

    berbaur, saling membantu dalam pelaksanaan kampung koran, menjaga

    lingkungan dari banyaknya sampah, mengisi waktu luang, dan menambah

    penghasilan bahkan beberapa ibu-ibu dapat membiayai sekolah anaknya berkat

    penghasilan dari kampung koran.

    Evaluasi

    Evaluasi dari kegiatan kampung koran ini adalah:

    1. Program ini sudah berjalan dengan baik sekitar 80% tingkat keberhasilannya.

    2. Program yang positif dan banyak manfaat yang dirasakan oleh warga yang

    ikut terlibat dalam kampung koran.

  • 53

    3. Mengisi waktu luang dan menambah penghasil bagi ibu-ibu pengayam

    kampung koran.

    4. Sering diadakananya pelatihan dari ahli untuk inovasi bentuk-bentuk

    penganyaman koran.

    5. Para ibu-ibu diajak ke beberapa daerah untuk mengikuti workshop yang

    nantinya dapat menambah wawasan mereka.

    Keterangan diatas penulis peroleh berdasarkan kutipan wawancara dengan

    informan sebagai berikut:

    “Karena menurut ibu disamping menambah kegiatan dan menambah pendapatan

    juga.Tanggapannya baik, programnya positif dan banyak yang nanya apasih

    kampung koran itu. Tingkat keberhasilannya sudah 80%.” Ibu Eli

    Kendala dan Pemecahan

    1. Kendala

    a. Kurangnya kesadaran warga dalam kegiatan kampung koran karena mindset

    yang berbeda. Beberapa warga tidak ingin bekerja keras dalam kegiatan

    kampung, mengganggap pengayaman adalah hal yang hanya membuangan

    tenaga untuk dilakukan.

    b. Kurang aktifnya beberapa ibu-ibu kampung koran.

    c. Tidak adanya dana untuk membiayai perlombaan kampung koran.

    2. Pemecahan

    a. Diadakannya sosialisasi secara tatap muka dan pertemuan terhadap warga

    Palmerah Selatan, Jakarta. Sosialisasi yang diadakan dijelaskan apa saja

  • 54

    yang dikerjakan dalam kampung koran, manfaat yang di dapat dan apa saja

    yang akan diperoleh.

    b. Beberapa ibu-ibu yang kurang aktif dapat ditanyakan apa sebabnya, dicari

    tahu bagaimana penyelesaiannya dan dibuat kan jadwal sesuai kesepakatan

    bersama.

    c. Dibuatkan anggaran untuk membiayai keperluaan mengikuti perlombaan

    dan sebagai dana untuk mengikuti beberapa acara lainnya.