bab iii pembahasan 3.1. tinjauan umum jenderal … · tinjauan umum . 3.1.1. sejarah dan...

14
BAB III PEMBAHASAN 3.1. Tinjauan Umum 3.1.1. Sejarah dan perkembangan Kementerian Perhubungan Direktorat Jenderal Perhubungan Laut Jakarta Kementerian Perhubungan telat ada sejak periode awal kemerdekaan Indonesia, yang dibentuk berdasarkan periode Kabinet Republik Indonesia pada 2 September 1945. Sejarah Kementerian Perhubungan yang membentang dari tahun 1945 hingga kini. Bentuk awal Departemen Perhubungan yang lahir dalam kancah perjuangan adalah gabungan antara Departemen Perhubungan dan Departemen Pekerjaan Umum, namun hal ini tidak berlangsung lama. Karena, Departemen Perhubungan dan Departemen Pekerjan Umum tidak lagi dijabat oleh orang yang sama dan merangkap tugas seperti sebelumnya. Sesuai dengan namanya yang disandangnya, Departemen Perhubungan mengurusi masalah perhubungan dalam awal masa Orde Baru. Struktur Organisasi Departmen Perhubungan dalamKabinet Pembangunan I, II, dan III adalah meliputi Menteri Perhubungan, Sekretaris Jenderal Perhubungan Inspektorat Jenderal Departemen Perhubungan, Direktorat Perhubungan Laut dan Direktorat Pariwisata Pos dan Telekomunikasi. Lembaga meteorologi dan Geofisika berada dibawah Direktorat Perhubungan Udara. Sampai dengan tahun 1972 karena pada tahun 1973 dipindahkan dari Direktorat Perhubungan Udara ke Departemen Perhubungan. Penataan demi penataan dilakukan dalam Kementerian Perhubungan dengan menyesuaikan struktur dan citranya, sehingga menjadi lebih baik dan bermanfaat 16

Upload: others

Post on 22-Oct-2020

3 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

  • BAB III

    PEMBAHASAN

    3.1. Tinjauan Umum

    3.1.1. Sejarah dan perkembangan Kementerian Perhubungan Direktorat

    Jenderal Perhubungan Laut Jakarta

    Kementerian Perhubungan telat ada sejak periode awal kemerdekaan

    Indonesia, yang dibentuk berdasarkan periode Kabinet Republik Indonesia pada 2

    September 1945. Sejarah Kementerian Perhubungan yang membentang dari tahun

    1945 hingga kini. Bentuk awal Departemen Perhubungan yang lahir dalam kancah

    perjuangan adalah gabungan antara Departemen Perhubungan dan Departemen

    Pekerjaan Umum, namun hal ini tidak berlangsung lama. Karena, Departemen

    Perhubungan dan Departemen Pekerjan Umum tidak lagi dijabat oleh orang yang

    sama dan merangkap tugas seperti sebelumnya.

    Sesuai dengan namanya yang disandangnya, Departemen Perhubungan

    mengurusi masalah perhubungan dalam awal masa Orde Baru. Struktur Organisasi

    Departmen Perhubungan dalamKabinet Pembangunan I, II, dan III adalah meliputi

    Menteri Perhubungan, Sekretaris Jenderal Perhubungan Inspektorat Jenderal

    Departemen Perhubungan, Direktorat Perhubungan Laut dan Direktorat Pariwisata

    Pos dan Telekomunikasi.

    Lembaga meteorologi dan Geofisika berada dibawah Direktorat Perhubungan

    Udara. Sampai dengan tahun 1972 karena pada tahun 1973 dipindahkan dari

    Direktorat Perhubungan Udara ke Departemen Perhubungan.

    Penataan demi penataan dilakukan dalam Kementerian Perhubungan dengan

    menyesuaikan struktur dan citranya, sehingga menjadi lebih baik dan bermanfaat

    16

  • 17

    bagi bangsa dan negara. Konsolidasi yang dilakukan sejak tahun 1945 hingga sekarang

    menghasilkan sebuah Kementerian yang besar.

    Sejarah Kementerian Perhubungan yang menyangkut perkembangan transportasi

    dari masa ke masa telah berhasil membawa Kementerian Perhubungan Indonesia, pada

    tahapan yang lebih baik. Inilah hikmah yang dapat dipetik dari sejarah Kementerian

    Perhubungan yang dalam kesehariannya mengatur transportasi hingga pelosok Indonesia.

    Visi Direktorat Jenderal Perhubungan Laut sebagaimana dinyatakan dalam

    Undang-Undang Nomor 17 Tahun 2008 tantang Pelayaran adalah “Terwujudnya

    penyelenggaraan transportasi laut nasional yang efektif, efisien, dan berdaya saing serta

    memberikan nilai tambah sebagai infrastruktur dan tulang punggung kehidupan berbangsa

    dan bernegara.

    Sedangkan Misi Direktorat Jenderal Perhubungan Laut adalah:

    1. Menyelenggarakan kegiatan angkutan diperairan dalam rangka memperlancar arus

    perpindahan orang dan barang melalui perairan dengan selamat, aman, cepat, lancar,

    teertib, dan teratur serta nyaman dan berdaya guna.

    2. Menyelelenggaran kegiatan kepelabuhan yang andal dan berkemampuan tinggi,

    menjamin efisiensi dan mempunyai daya saing global untuk menunjang pembangunan

    nasional dan daerah yang berwawasan nusantara.

    3. Menyelenggarakan keselamatan dan keamanan angkutan perairan dan pelabuhan

    4. Menyelenggarakan Perlindungan lingkungan maritim diperairan nusantara

    5. Melaksanakan konsolidasi peran masyarakat, dunia usaha dan pemerintah melalui

    restrukturisasi dan reformasi peraturan

  • 18

    3.1.2. Struktur dan Tata Kerja Kementerian Perhubungan Direktorat Jenderal

    Perhubungan Laut Jakarta

    Struktur organisasi merupakan suatu gambaran yang sistematis tentang bagian yang

    satu dengan bagian lainnya agar tercipta koordinasi dan kerjasama yang baik antara semua

    bagian departemen. Dengan adanya pengorganisasian, maka semua bagian yang terlibat

    akan mengetahu apa yang harus mereka kerjakan dan kepada siapa mereka harus

    bertanggung jawab, dengan kata lain dengan adanya pengorganisasian, setiap pelaksanaan

    dari rencana akan terdapat suatu kesatuan dalam mencapai tujuan.

    Direktorat Jenderal Perhubungan Laut merupakan salah satu sub Direktorat yang

    berada dalam Kementerian Perhubungan. Direktorat Jenderal Perhubungan Laut

    mempunyai struktur organisasi yaitu terbagi 1 (satu) Sekretariat Direktor Jenderal 5 (lima)

    Direktorat Teknis. Dan Unit Pelaksanan Teknis (UPT) yang tersebar diseluruh wilayah

    Indonesia. Adapun struktur organisasi pada kantor pusat Direktorat Jenderal Perhubungan

    Laut terbagi atas Sekretariat Direktorat Jenderal yang membawahi 5 (lima) Direktorat

    Teknis yang masing-masing membawahi sub Direktoratnya.

  • 19

    Bagan struktur organisasi Direktorat Jenderal Perhubungan Laut bagian umum dan

    perlengkapan dapat dilihat pada gambar III. 1, berikut ini:

    Sumber : Direktorat Jenderal Perhubungan Laut bagian Umum dan Perlengkapan Urusan

    Pengelolaan Persediaan Barang

    Gambar III.1

    Struktrur Organisasi

    Sumber : Direktorat Jenderal Perhubungan Laut bagian Umum dan Perlengkapan urusan Pengelolaan Persediaan barang

    Berdasarkan struktur organisasi Direktorat Jenderal Perhubungan Laut Bgian

    Umum dan Perlengkapan dan Sub Bagian Tata Usaha maka dapat dijelaskan tugas masing-

    masing bagian, sebagai berikut:

    1. Direktorat Jenderal Perhubungan Laut

    Tugas dan tanggung jawab jabatan:

  • 20

    Direktorat Jenderal Perhubungan Laut mempunyai tugas menyelenggarakan

    perumusan dan pelaksanaan dan kebijkan dibidan trnsportasi laut. Dalam

    melaksanakan tugas sebaimana dimaksud dalam Direktorat Jenderal Perhubungan

    Laut menyelenggrakan tanggung jawab:

    a. Perumusan kebijakan dibidang penyelengaraan angkutan diperairan, kepelabuhan,

    sarana dan prasarana pelayaran, perlindungan lingkungan maritim, serta

    peningkatan keselamatan dan keamanan pelayaran.

    b. Pelaksanaan kebijakan dibidang penyelenggaraan angkutan diperairan,

    kepelabuhan, saran dan prasarana pelayaran, perlindungan lingkungan maritim,

    serta peningkatan keselamatan dan keamanan pelayaran.

    c. Penyusunan norma, standar, prosedur dan kriteria dibidang penyelenggaraan

    angkutan diperairan, kepelabuhan, saran dan prasarana pelayaran, perlindungan

    lingkungan maritim, serta peningkatan keselamatan dan keamanan pelayaran

    d. Pelaksanaan pemberian bimbingan teknis dan supervisi dibidang penyelenggaraan

    angkutan diperairan, kepelabuhan, saran dan prasarana pelayaran, perlindungan

    lingkungan maritim, serta peningkatan keselamatan dan keamanan pelayaran

    e. Pelaksanaan evaluasi dan pelaporan dibidang penyelenggaraan angkutan

    diperairan, kepelabuhan, saran dan prasarana pelayaran, perlindungan lingkungan

    maritim, serta peningkatan keselamatan dan keamanan pelayaran

    f. Pelaksanaan administrasi Direktorat Jenderal Perhubungan Laut

    g. Pelaksanaan fungsi lain yang diberikan oleh Menteri

  • 21

    2. Sekretariat Direktorat Jenderal Perhubungan Laut

    Tugas dan tanggung jawab jabatan:

    Sekretariat Direktorat Jenderal mempunyai tugas melaksanakan koordinasi

    pelaksanaan tugas dan pemberian pelayaran dukungan teknis dan administrasi kepada

    seluruh satuan organisasi dilingkungan Direktorat Jenderal Perhubungan Laut dalam

    melaksankan tugas sebagimana dimaksud dalam Sekretariat Direktorat Jenderal

    menyelenggarakan tanggung jawab:

    a. Penyiapan koordinasi dan penyusunan rencana strategis, program dan anggaran

    kegiatan, pentarifan, evaluasi, dan pelaporan kegiatan serta anggaran Direktorat

    Jenderal Perhubungan Laut

    b. Penyiapan koordinasi dan pengelolaan keuangan dan penyusunan laporan

    keuangan, penelahan dan koordinasi terhadap pelaksanaan tindak lanjut temuan

    hasil pemeriksaan aparat fungsional ekstern dan intern dilingkungan Direktorat

    Jenderal Perhubungan Laut serta evaluasi dan pelaporan

    c. Pelaksaan perencanaan dan pengembangan, mutasi, disiplin, pemberhentian, dan

    kesejahteraan pegawai Direktorat Jenderal Perhubungan Laut

    d. Penyiapan koordinasi penyusunan rancangan peraturan prundang-undangan,

    pemberian pertimbangan dan advokasi hukum, tindak lanjut laporan pengaduan

    masyaraka, pelaksanaan dokumentasi hukum serta kerjasama luar negeri

    subsektor Perhubungan Laut

    e. Penyiapan koordinasi dan penyusunan pembinaan administrasi perkantoran dan

    kearsipan, kebutuhan rumah tangga dan pemeliharaan, perencanaan dan penentu

    kebutuhan, inventarisasi dan pengelolaan Barang Milik Negara (BMN)

    Perhubungan Laut serta evaluasi dan pelaporan

  • 22

    f. Penyiapan koordinasi penataan organisasi dan tatalaksana, pelaksanaan hubungan

    masyarakat dan pelayanan data informasi publik serta pengelolaan sistem

    teknologi informasi dilingkungan Direktorat Jenderal Perhubungan Laut

    3. Bagian Umum dan Perlengkapan

    Tugas dan tanggung jawab jabatan:

    Bagian Umum dan Perlengkapan mempunyai tugas melaksanakan penyiapan

    koordinasi dan penyusunan pembinaan administrasi perkantoran dan kearsipan,

    kebutuhan rumah tangga dan pemeliharaan, perencanaan dan penentu kebutuhan,

    inventarisasi dan penatausahaan Barang Milik Negara (BMN) Direktorat Perhubungan

    Laut sertaevaluasi dan pelaporan

    Dalam melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud dalam Bagian Umum dan

    Perlengkapan menyelenggarakan tanggung jawab:

    a. Penyiapan bahan koordinasi dan pembinaan administrasi perkantoran,

    perencanaan, peadaan barang dan jasa tingkat satker kantor pusat, pengurusan dan

    peraturanbarang persediaan, penyusunan laporan Sistem Informasi Manajemen

    Akuntansi Barang Mulik Negara tingkat satker kantor pusat dan wilayah DKI

    b. Penyiapan bahan penyusunan rencana kebutuhan rumah tangga, keperluan rapat,

    pertemuan dinas, pemeliharaan gedung dan sarana prasarana kantor serta

    inventaris kantor, pelayanan angkutan pegawai, perawatan kendaraan dinas,

    keprotokolan, pelayanan kesehatan pegawai

    c. Penyiapan bahan inventarisasi/penatausahaan Barang Milik Negara, serah terima

    dan penetapan status penggunaan Barang Milik Negara, pemanfaatan Barang

    Milik Negara, penghapusan BMN, pemindahtanganan Barang Milik Negara,

    penataan rumah Negara

  • 23

    4. Sub Bagian Tata Usaha

    Tugas dan tanggung jawab jabatan:

    Sub bagian tata usaha mempunyai tugas melakukan penyiapan bahan koordinasi dan

    pembinaan administrasi perkantoran, kearsipan, pengendalian dan pengawasan

    kearsipan, pengelolaan arus surat masuk dan surat keluar, memberikan pelayanan dan

    pengaturan surat-menyurat, penyusunan, perencanaan dan penentuan kebutuhan

    barang dan jasa, pengadaan barang dan jasa tingkat satker kantor pusat, pengurusan

    dan peraturan barang persediaan, penyusunan laporan Sistem Informasi Manajemen

    Akuntansi Barang Milik Negara tingkat satker kantor pusat dan wilayah DKI . Sub

    bagian tata usaha menyelenggarakan tanggung jawab:

    a. Melakukan koordinasi atas berjalannya proses surat menyurat

    b. mengarsipkan data administrasi dan surat menyurat

    c. Melakukan perencanaan, pengadaan dan pendistribusian barang

    d. Pelaporan terkait BMN dan persediaan barang

    5. Urusan Pengelolaan Persediaan Barang

    Taugas dan tanggung jawab jabatan:

    Urusan pengelolaan persediaan barang mempunyai tugas menerima barang hasil

    pengadaan, mendistrikan barang sesuai permintaan user sesuai kondisi stok barang,

    melakukan pengadministrasian barang masuk dan keluar, melakukan stok offname

    persediaan barang Urusan Pengelolaan Persediaan Barang menyelenggarakan

    tanggung jawab:

    a. Memastikan ketersediaan stok barang persediaan

  • 24

    b. Laporan semesteran dan tahunan barang

    c. Mengamankan dan menyimpan barang persediaan agar tidak hilang, rusak dan

    usang.

    3.1.3. Kegiatan Instansi

    Kementerian Perhubungan Direktorat Jenderal Perhubungan Laut merupakan

    lembaga yang bergerak pada bidang perhubungan, instansi ini memiliki divisi diantaranya

    Sub bagian tata usaha yang mempunyai tugas melakukan bahan koordinasi dan pembinaan

    administrasi perkantora, kearsipan, pengendalian dan pengawasan kearsipan, pengelolaan

    arus surat menyurat, penyusunan perencanaan dan penentu kebutuhan barang dan jasa,

    pengadaan barang dan jasa tingkat satuan kerja kantor pusat, pengurusan dan pengaturan

    barang persediaan, penyusunan laporan Sistem Informasi Manjemen Akuntansi Barang

    Milik Negara tingkat satuan kerja kantor pusat dan wilayah DKI

    Sub bagian Tata Usaha memiliki sub-sub unit sebagai berikut:

    1. Urusan pengelolaan surat masuk, surat keluar dan kearsipan

    Yang mempunyai tugas menerima, mencatat surat masuk sesuai dengan prosedur dan

    ketentuan yang berlaku agar memudahkan pencarian. Memberi lembar pengantar pada

    surat sesuai dengan prosedur dan ketentuan yang berlaku agar memudahkan

    pengendalian, mengelompokan surat atau dokumen menurut jenis dan sifatnya sesuai

    dengan prosedur dan ketentuan berlaku agar memudahkan pendistribusian.

    Melaksanakan tugas kedinasan lain yang diberikan oleh pimpinan

    2. Urusan Umum dan BMN

  • 25

    Yang mempunyai tugas menerima surat yang dikirim melalui pos, kurir, penghubung

    jasa angkutan ekspedisi atau petugas lainnya dengan menandatangani formulir atau

    buku tanda terima sebagai bukti penerimaan. Membuka surat dan meneliti nomor,

    tanggal, perihal serta memberi lembaran disposisi. Melaksanakan tugas kedinasan lain

    yang diperintahkan pimpinan baik lisan maupun tertulis. Mengajukan surat/nota yang

    sudah diagendakan untuk disposisi, mengumpulkan data dan membuatkan surat SP2D

    terbaru

    3. Urusan Perencanaan Barang atau Jasa

    Yang mempunyai tugas menyusun perencanaan, penentu dan anggaran kebutuhan.

    Menyusun rencana anggaran-Kementerian Lembaga (RKA-KL), membuat rencana

    pencairan dana (RPD) dan realisasi anggaran pada tahun berjalan, membuat revisi

    DIPA dan POK. Membuat spesifikasi teknis barang atau jasa

    4. Urusan Pengelolaan Persediaan Barang

    Menpunyai tugas menerima barang hasil pengadaan, mendistrikan barang sesuai

    permintaan user sesuai kondisi stok barang, melakukan pengadministrasian barang

    masuk dan keluar, melakukan stock offname persediaan barang.

    3.2. Hasil Penelitian

    3.2.1. Proses Pelaksanaan Administrasi Persedian Barang Pada Gudang Kantor

    Pusat Direktorat Jenderal Perhubungan Laut Jakarta

    Berdasarkan hasil penelitian berupa data yang penulis peroleh dari kantor Kementerian

    Perhubungan Laut bagian Umum dan Perlengkapan Sub bagian Tata Usaha Urusan

    Pengelolaan Persedian Barang serta wawancara dengan Bapak Wawan selaku Kepala

    Urusan Pengelolaan Persediaan Barang Persediaan, tentang Pelaksanaan Administrasi

  • 26

    Persediaan Barang pada Gudang Kantor pusat Direktorat Jenderal Perhubungan

    Laut Jakarta.

    Maka proses penanganan Pelaksanaan Administrasi Persediaan Barang pada

    Gudang Kantor Pusat Direktorat Perhubungan Laut, penanganan persediaan yang

    dilaksanakan oleh UAKPB sesuai dengan PMK nomor 59/PMK.06/2005 tentang Sistem

    Akuntansi dan Pelaporan Keuangan Pemerintah pusat. UAKBP bertugas mengecek

    dokumen pemakaian persemester dan mengecek surat SP2D lalu konektor (menyatakan

    sebuah pilihan dalam sebuah proses) dan proses itu adalah cek surat, jika benar pernyataan

    melakukan pencatatan barang dan jika salah kembali mengecek dokumen pemakaian

    persemester.

    Kemudian UAKPB mengirimkan surat SP2D ke UAPPB, dan UAPPB menerima

    surat SP2D lalu UAPPB melakukan validasi untuk mengecek kebenaran. Lalu UAPPB

    memeriksa data barang yang tersedia (cek barang) dan konektor (menyatakan sebuah

    pilihan dalam sebuah proses) jika salah UAKPB mengecek SP2D dan jika benar UAPPB

    melakukan kearsipan data.

    UAPPB melakukan pengiriman arsip keorganisasi BMN, dan organisasi BMN

    menerima arsip data kemudian memeriksa sisa barang tersedia. Konektor bertugas kembali

    untuk (menyatakan sebuah pilihan dalam sebuah proses) jika salah BMN memeriksa

    kembali sisa barang dan jika benar BMN membuatkan surat SP2D baru.

    BMN mengirim surat SP2D ke UAKPB, lalu UAKPB menerima suart SP2D dan

    UAKPB menvalidasi surat SP2D. Kemudian konektor kembali (menyatakan sebuah

    pilihan dalam sebuah proses) jika salah UAKPB kembali keorganisasi BMN dan membuat

    surat sp2d yang baru, jika benar melakukan pencatatan penata usahaan dan pengelolaan

    Barang Milik Negara (BMN).

  • 27

  • 28

    3.2.2. Apa saja dokumen yang digunakan dalam proses Pelaksanaan Administrasi

    Persediaan Barang pada Gudang Kantor Pusat Direktorat Jenderal Perhubungan

    Laut Jakarta?

    Dokumen yang digunakan dalam proses Pelaksanaan Administrasi Persediaan

    Barang adalah sebagai berikut:

    1. SP2D (Surat Perintah Pencairan Dana)

    Adalah keterangan mengenai data barang berupa jenis, total barang yang dibutuhkan

    dan total harga yang harus dibayarkan kepada penjual barang ATK dimana surat ini

    dibuatkan oleh bagian organisasi BMN ( Barang Milik Negara) dan diberikan kepada

    bagian UAKPB bersamaan dengan kwitansi agar dana dapat dicairkan untuk proses

    pembayaran pada barang tersebut

    2. Buku Persedian

    a. Buku persediaan dibuat dalam bentuk kartu untuk setiap item barang. Pada setiap

    buku persediaan dicantumkan kode dan uraian sub-sub kelompok barang untuk

    barang yang dapat diklarifikasikan

    b. Setiap akhir tahun perlu diadakan pengecekan persediaan untuk menentukan

    kuantitas dari setiap item persediaan dan selanjutnya buku persediaan disesuaikan

    berdasarkan hasil pengecekan tersebut

    c. Buku persediaan dikelola oleh petugas yang menangani persediaan

    3. Laporan Persediaan

    a. Laporan persediaan dibuat setaip akhir semesteran untuk melaporkan nilai

    persediaan pada akhir semester

    b. Laporan persediaan dibuat oleh petugas yang menangani persediaan dan diketahui

    oleh penanggung jawab UAKPB

  • 29

    c. Laporan persediaan harus memberikan informasi jumlah persediaan barang yang

    tersedia dan yang terpakai, agar dapat dilaporkan kepada bagian organisasi BMN.

    3.2.3. Kendala dan cara mengatasi yang sering terjadi dalam Pelaksanaan

    Administrasi Persediaan Barang pada Gudang Kantor Pusat Direktorat Jenderal

    Perhubungan Laut Jakarta?

    Dalam Pelaksanaan Administrasi Persediaan Barang pada Gudang Kantor Pusat

    Direktorat Jenderal Perhubungan Laut Jakarta yang sering terjadi terdapat beberapa

    kendala, seperti:

    1. Perbedaan stok barang dengan catatan administrasi persediaan barangnya, baik jumlah

    barang terpakai maupun sisa barang yang tersedia

    2. Dalam pelaksanaan administrasi tersebut masih menggunakan cara manual, tidak

    terkomputerisasi sehingga sering terjadi masalah

    Adapun cara mengatasi kendala dalam Pelaksanaan Administrasi Persediaan

    Barang pada Gudang Kantor Pusat Direktorat Jenderal Perhubungan Laut Jakarta, sebagai

    berikut:

    1. Dalam pengambilan barang ATK atau perlengkapan kantor sebaiknya disesuaikan

    dengan setiap barang keluar atau masuk petugas segera mencatat agar tidak terjadi

    perbedaan jumlah barang terpakai dan sisa barang tersedia dengan catatan yang sudah

    ada

    2. Setelah pencatatan dengan manual sebaiknya petugas membuat laporan dengan cara

    komputerisasi menggunakan kode barang dan jumlah barang agar lebih mudah

    merekap dan menghitungnya.