bab iii pembahasan 3.1. sejarah singkat rumah sakit budi ... filepada pertengahan bulan mei tahun...
TRANSCRIPT
43
BAB III
PEMBAHASAN
3.1. Tinjauan perusahaan
3.1.1. Sejarah Singkat Rumah Sakit Budi Kemuliaan
Rumah Sakit Budi Kemuliaan (RSBK) merupakan perusahaan yang
bergerak di bidang jasa kesehatan. RSBK adalah rumah sakit yang melayani
masyarakat dalam kesehatan reproduksi dengan menggunakan alat-alat medis yang
sudah bertekhnologi tinggi. Sebagai salah satu rumah sakit yang terkemuka di
Jakarta, RSBK telah meningkatkan kesehatan reproduksi masyarakat melalui kegiatan
pengabdian berupa pelayanan, pembinaan, penyuluhan, pendidikan, pelatihan, serta
penelitian dan keilmuan dengan mengutamakan peningkatan kesejahteraan.
Budi Kemuliaan didirikan pada tahun 1912 dengan nomor siup:
KK.07.06/III/212/09 oleh sekelompok orang Belanda dan Indonesia yang sangat
tersentuh oleh tulisan Ibu Kartini kepada temannya di Negeri Belanda, “Habis Gelap
Terbitlah Terang”. Kenyataannya bahwa perempuan Indonesia belum mendapat
kesempatan untuk meningkatkan pengetahuannya secara formal, mendorong
sekelompok orang tadi mendirikan Perkumpulan Budi Kemuliaan yang bertujuan
memberdayakan perempuan Indonesia.
44
Untuk mewujudkan cita-cita tersebut Perkumpulan Budi Kemuliaan
mendirikan Rumah Sakit Bersalin Budi Kemuliaan pada tahun 1917 dan Sekolah
Bidan Budi Kemuliaan pada tahun 1918. Pada tahun 1998 Sekolah Bidan Budi
Kemuliaan menjadi Akademi Kebidanan Budi Kemuliaan. Semua kegiatan belajar
mengajar sekolah bidan Budi Kemuliaan diselenggarakan di Rumah Sakit Bersalin
Budi Kemuliaan sampai saat ini. Dalam perjalanan Rumah Sakit Bersalin Budi
Kemuliaan dan Akademi Kebidanan Budi Kemuliaan berkembang cukup pesat.
Perkumpulan Budi Kemuliaan sangat menyadari bahwa perkembangan
IPTEK dan globalisasi tidak dapat dibendung, oleh karena itu 2 (dua) unit usahanya
yaitu Rumah Sakit Bersalin dan Akbid Budi Kemuliaan harus terus ditingkatkan agar
tidak tenggelam dalam proses globalisasi dan tetap dapat memberikan pelayanan
kepada pasien dari semua golongan masyarakat. Pada pertengahan bulan Mei tahun
2010, Budi Kemuliaan mengganti namanya menjadi Lembaga Kesehatan Budi
Kemuliaan dengan tetap mempertahankan dua unit usahanya tersebut.
1. Kegiatan Rumah Sakit Budi Kemuliaan
Sampai dengan tahun 2010 Perkumpulan masih tetap menyelenggarakan
kegiatan yang berkaitan dengan Pelayanan Masyarakat bidang Rumah Sakit Ibu dan
Anak :
a. Perawatan sebelum dan sesudah bersalin bagi ibu dan bayinya.
b. Poliklinik, dengan kegiatan-kegiatan untuk pemeriksaan kehamilan,
ginekologi, bayi, dan anak, pelayanan keluarga berencana,
poliklinik gigi, dokter umum dan spesialis serta praktek sore.
45
c. Kamar operasi baik untuk operasi besar dan kecil, serta berbagai
jenis operasi.
d. Laboratorium pemeriksaan baik untuk melayani pasien rumah sakit
sendiri maupun pasien luar yang membutuhkan.
e. Bank darah untuk mencari dan melaksanakan transfusi darah
kepada pasien yang membutuhkan.
f. Menyelenggarakan Sekolah Akademi Kebidanan (AKBID)
g. Menyelenggarakan pelatihan dan penelitian medis.
2. Visi dan Misi Rumah Sakit Budi Kemuliaan
a. Visi
Menjadi lembaga kesehatan yang diakui mampu menyediakan
upaya pelayanan terbaik yang terjangkau oleh semua lapisan masyarakat,
dengan semangat pengabdian dan kekeluargaan, untuk mewujudkan
generasi penerus yang lebih berkualitas.
b. Misi
1. Merintis dan mengembangkan usaha baru dalam meningkatkan
kesehatan, kecerdasan dan peran serta perempuan dan keluarga.
2. Berperan aktif membantu usaha yang sudah ada agar tumbuh dan
berkembang lebih baik.
3. Mengembangkan kebijakan menjamin rasa aman bagi setiap orang
yang bekerja dalam badan usaha yang berada di bawah naungan
perkumpulan.
46
3. Tata Nilai Rumah Sakit Budi Kemuliaan
Kami, warga Budi Kemuliaan, hidup dengan menjunjung tinggi akhlak
mulia yang senantiasa diwujudkan dalam sikap dan perilaku:
a. Jujur
1. Satuan niat, kata dan perbuatan
2. Bersedia untuk diverifikasi setiap saat
3. Bersedia untuk melakukan pembuktian terbaik
4. Tidak mengambil dan menggunakan yang bukan haknya
5. Tidak melakukan kecurangan
b. Ikhlas
1. Bekerja dengan hati yang tulus
2. Melakukan sesuatu tanpa pamrih
3. Tidak berkeluh kesah
c. Profesional
1. Melakukan hal yang benar dengan cara yang benar
2. Mengutamakan kualitas
3. bersikap dan bertindak proaktif
d. Bertanggung jawab
4. Selalu belajar dan berinovasi untuk meningkatkan kemampuan,
kinerja, dan kualitas diri
5. Tidak melimpahkan kesalahan/tanggung jawab kepada pihak lain
6. Taat pada etika profesi
7. Menghargai keanekaragaman gagasan dan pendapat
47
8. Mengajak pihak lain untuk bekerja secara lebih berkualitas
9. Terbuka terhadap umpan balik
10. Saling berbagi informasi, pengetahuan, dan pengalaman
e. Kekeluargaan
1. Menunjukkan sikap dan prilaku silih asih, silih asah, dan silih asuh
dalam rangka tumbuh dan berkembang bersama dengan cara:
a. Saling percaya
b. Saling berbagi pengalaman
c. Saling menghargai
d. Saling mengingatkan
e. Saling mendoakan
f. Menunjukkan tenggang rasa
2. Menjaga agar komunikasi ke segala arah senantiasa berjalan lancar
3. Saling menghormati privasi
f. Memberi yang terbaik
1. Memberi lebih daripada yang diharapkan
2. Memberi pengalaman dengan cara bermartabat
3. Bersikap santun dan berprilaku ramah
4. Memberi pelayanan tanpa membeda-bedakan (non-diskriminatif)
5. Melakukan perbaikan secara berkesinambungan
48
4. Falsafah Rumah Sakit Budi Kemuliaan
Kami, warga Budi Kemuliaan, berkeyakinan bahwa:
a. Masyarakat suatu bangsa hanya akan tumbuh dan berkembang
menjadi bangsa yang bermartabat apabila bangsa sehat, cerdas, dan
berakhlak mulia.
b. Mencerdaskan dan menyehatkan perempuan, sebagai bagian dari
keluarga, mutlak diperlukan dan berperan besar untuk mendapatkan
generasi baru yang lebih berkualitas.
c. Adalah sebuah kehormatan, kebaikan dan bagian dari ibadah,
terlibat aktif dalam upaya menyehatkan dan mencerdaskan
kehidupan bangsa.
d. Warga Budi Kemuliaan dan setiap pihak yang berhubungan dengan
Budi Kemuliaan adalah insan yang bermartabat.
e. Semangat kekeluargaan merupakan modal dasar untuk maju dan
bertumbuh kembang bersama.
3.2.1. Struktur Organisasi Dan Fungsi
1. Struktur Organisasi
Struktur Organisasi menunjukkan suatu bagan untuk membagi kegiatan
menjadi kelompok yang jelas sehingga dapat melaksanakan tugas serta tanggung
jawabnya.
49
Gambar III.1
Struktur Organisasi
2. Fungsi
Berikut Struktur Organisasi dan Fungsi dari Rumah Sakit Budi
Kemuliaan :
TPembelian
50
a. Direktur
Merencanakan, mengelola, mengorganisasikan dan mengontrol
kelancaran seluruh kegiatan RSBK secara managerial, teknikal,
material, financial dan profesional untuk mencapai tujuan, visi dan
misi baik secara bertahap, sebagian maupun keseluruhan sesuai
dengan kebijakan yang telah ditetapkan management.
b. Pelayanan Medik
Merencanakan, mengorganisasi, mengendalikan dan mengevaluasi
semua kegiatan pelayanan kesehatan reproduksi dengan tahapan
strategi dan implementasi dari bidang pelayanan medis.
c. Pendidikan
Mengelola, mengorganisasi dan melaksanakan penyelenggaraan
pembinaan mahasiswa dalam pengembangan/pembinaan sikap,
orientasi dan kegiatan intern dan extern kemahasiswaan termasuk
asrama mahasiswa secara professional untuk menghasilkan Ahli
Madya Kebidanan yang sesuai dengan visi dan misi RSBK.
d. Lembaga Kesehatan Budi Kemuliaan (LKBK I)
1. Rumah Tangga
Mewakili, membantu mensupervisi, memonitor dan mengendalikan
penyelenggaraan Rumah Tangga (cuci jahit) secara professional,
bersih, cepat untuk menciptakan kebersihan serta kenyamanan bagi
pelanggan/pasien pengunjung dan karyawan rumah sakit untuk
mencapai visi dan misi RSBK.
51
2. Logistik
3. Memimpin, merencanakan, mengendalikan penyelenggaraan
penyedian permintaan dan pengadaan barang.
e. Lembaga Kesehatan Budi Kemuliaan (LKBK II)
Memimpin, merencanakan, mengkordinasi, mengendalikan dan
mengevaluasi kegiatan pelayanan Keamanan, Kebersihan dan
Kesehatan Lingkungan, Sarana (Teknik) dan Transportasi sesuai
dengan falsafah dan tatanilai Budi Kemuliaan sehingga visi dan
misi RSBK tercapai.
f. SDI (Sumber Daya Insani)
1. Penggajian
Membantu kabid SDI dalam menyelenggarakan kegiatan
(perencanaan, penyusulan, pelaksanaan dan evaluasi) melaksanakan
perhitungan kesejahteraan karyawan yang bersifat financial antara
lain penggajian.
2. Administrasi
Membantu kabid SDI dalam kegiatan (perencanaan, pelaksanaan
dan evaluasi) pelaksanaan pelayanan administrasi (menerima,
mengumpulkan, mengorganisasikan dan mengarsipkan) peraturan
internal dan eksternal.
3. Jenjang Karir
4. Membantu kabid SDI untuk menyelenggarakan kegiatan jejang
karir karyawan (recruitment, pendidikan, pelayanan, pelatihan,
52
pensiun) dan hubungan luar di DINKES, DEPNAKER,
DIKTI/STR, SIP, peraturan pegawai, izin secara profesional dan
berkualitas.
g. Administrasi Keuangan
Memimpin, merencanakan, mengkoordinasikan, mengendalikan
dan mengevaluasi kegiatan pelayanan administrasi dan keuangan
RSBK dari tahapan strategi dan implementasi.
3.2. Analisa Jaringan
Jaringan komputer merupakan infrastrukstur mendasar dari suatu
teknologi informasi yang dapat digunakan untuk menunjang sistem kerja dalam suatu
perusahaan. Pembentukan jaringan Wreless Local Area Network (WLAN) pada suatu
perusahaan juga belum dianggap cukup untuk menanggulangi seluruh permasalahan
dari suatu sistem kerja. untuk melihat jaringan Rumah Sakit Budi Kemuliaan penulis
melakukan analisis meliputi:
3.2.1. Skema Jaringan dan Blok diagram Jaringan
Rumah Sakit Budi Kemuliaan memiliki 20 komputer yang dijadikan
Client, terdiri atas 15 PC dekstop dan 5 laptop. Jaringan Komputer pada Rumah Sakit
Budi Kemuliaan umumnya digunakan untuk proses informasi perusahaan, terutama
untuk mengakses jaringan internet, aplikasi online, sharing data, dan lain-lain.
53
1. Blok diagram Jaringan
Sumber : Rumah Sakit Budi Kemuliaan
Gambar III.2
Blok diagram Jaringan
54
2. Skema Jaringan
Sumber : Rumah Sakit Budi Kemuliaan
Gambar III.3
Skema Jaringan
55
3.2.2. Spesifikasi perangkat Keras
Dalam Sebuah Jaringan di Rumah Sakit Budi Kemuliaan dibutuhkan
perangkat keras yang digunakan, yaitu Modem Internet, Router, Switch, Komputer
Client, dan Komputer Server.
1. Modem
Modulator demodulator (modem adalah perangkat yang digunakan untuk
mengubah sinyal digital (berupa bit 0 dan 1 yang dapat dibaca oleh mesin
seperti komputer) ke sinyal anlog (sinyal yang berupa gelombang) begitu pula
sebaliknya.
Sumber : http://www.tokomodem.com/image-product/img1099-1373355907.jpg
Gambar III.4
ADSL2 atau Modem Router TD 8840T
56
Fitur Modem ADSL2 atau Modem Router TD 8840T
1. Shares data and Internet access for Stations, connecting Internet through
PPPoE on demand and disconnecting when idle
2. Supports TCP/IP, PPPoE, DHCP, ICMP, NAT, SNTP
3. Provides double-bandwidth access and supports Load Balancing
4. Backups connections automatically for each other
5. Specifies priority channels according to source or destination
IPaddresses, distributing flexibly Internet resource and services from
different ISPs
6. Built - in NAT and DHCP server supporting static IP address distributing
7. Built - in firewall supporting IP address filtering, Domain Name filtering,
and MAC address filtering
8. Supports Port Bandwidth Control, Port Mirror, Port-based VLAN for
LAN ports
9. Supports Virtual Server, Special Application, and DMZ host
10. Supports UPnP, Static Routing, VPN pass-through
11. Supports connecting /disconnecting Internet on a specified time of day
12. Supports access control based on time of day, parents and network can
establish restricted access policies for children or staffs
57
13. Supports Flow Statistics
14. Supports ICMP-FLOOD, UDP-FLOOD, TCP-SYN-FLOOD filter
15. Supports web-based firmware upgrade
16. Supports Remote and Web management
17. Desktop or rack - mountable steel case Specification
2. Router
Router adalah perangkat jaringan yang digunakan utuk membagi
protocol kepada anggotat jaringan yanglainya, dengan adanya router
maka sebuah protocol dapat di-shering kepada perangkat jaringanlain.
Sumber : https://www.roc-noc.com/images/P/p-471.jpg
Gambar III.5
Router Board 1200
58
Tabel III.1
Mkrotik Router Board
Spesifikasi Router RB1200
Product Code RB1200
Architecture PPC
CPU PPC460GT 1000MHz
Current Monitor No
Main Storage/NAND 64MB
RAM 512MB
SFP Ports 0
LAN Ports 10
Gigabit Yes
Switch Chip 1
MiniPCI 0
Integrated Wireless No
MiniPCIe 0
SIM Card Slots No
USB No
Memory Cards No
Power Jack 110/220V
802.3af Support No
POE Input No
POE Output No
Serial Port DB9/RS232
Voltage Monitor Yes
Temperature Sensor Yes
Dimentions 1U case: 44x176x442m
Operating System RouterOS
Temperature Range -20C .. +65C
RouterOS License Level6
Sumber : Rumah Sakit Budi Kemuliaan
59
3. Switch
Switch adalah perangkat jaringan komputer yang berfungsi sebagai
konektor/penghubung. Dilihat dengan fungsinya, terlihat mirip dengan
Hub.
Tabel III.2
Switch TL-SG1024
HARDWARE FEATURES TL-SG1024
Standards and Protocols IEEE 802.3i, IEEE 802.3u,
IEEE 802.3ab , IEEE 802.3x
Interface
24 10/100/1000Mbps RJ45
Ports (Auto Negotiation/Auto
MDI/MDIX)
Network Media
10BASE-T: UTP category 3, 4,
5 cable (maximum 100m)
100BASE-TX/1000BASE-T:
UTP category 5, 5e or above
cable (maximum 100m)
Fan Quantity Fanless
Power Supply 100-240VAC, 50/60Hz
Power Consumption Maximum: 14.6W (220V/50Hz)
Dimensions ( W x D x H ) 17.3*7.1*1.7 in. (440*180*44
mm)
PERFORMANCE
Switching Capacity 48Gbps
Packet Forwarding Rate 35.7Mpps
MAC Address Table 8K
Jumbo Frame 10KB
Green Technology
Innovative energy-efficient
technology saves power up to
25%
Transfer Method Store-and-Forward
60
OTHERS
Certification FCC, CE, RoHS
Package Contents
24-Port Gigabit Rackmount
Switch
Power Cord
Installation Guide
Rackmount Kits
Rubber Feet
Environment
Operating Temperature:
0℃~40℃ (32℉~104℉);
Storage Temperature: -
40℃~70℃ (-40℉~158℉);
Operating Humidity: 10%~90%
non-condensing;
Storage Humidity: 5%~90%
non-condensing
Sumber : Rumah Sakit Budi Kemuliaan
4. Server
Sistem Operasi dari server adalah sistem operasi jaringan atau
network operating system. Server juga bertugas untuk
menjalankan software administratif. Yakni software yang mengontrol
akses terhadap jaringan dan sumber daya yang terdapat di dalamnya.
Contoh dari service yang diberikan oleh server ini antara lain Mail Server,
DHCP Server, HTTP Server, DNS Server , FTP Server dan lain lain.
61
Tabel III.3
Server DELL PowerEdge R320
Spesifikasi Detail Produk Server DELL PowerEdge R320
Processor Intel Xeon E5-2407 2.20GH
Memori 4GB UDIMM, 1333 MT/s, Low Volt,
Dual Rank, x8 Data Width
Cache 10 M
HardDisk 500GB 7.2K RPM SATA 3Gbps 3.5in
Cabled Hard Drive
Chasis Power Edge R320
Optical Drive Type DVD-RW
Sistem Operasi / OS No operating
Garansi 3Yr Basic Hardware Warranty Repair:
5x10 HW-Only, 5x10 NBD Onsite3
Sumber : Rumah Sakit Budi Kemuliaan
3.2.3. Spesifikasi Perangkat Lunak
Didalam sebuah Jaringan diperlukan juga sebuah software atau perangkat
lunak yang membantu peroses pengendalian sebuah komputer dan diperlindungan
sebuah komputer dan perangkat-perangkatlainya. Terdapat beberapa software yang
digunakan untuk membangun sebuah komputer yang terdapat pada server ataupun
Client diantaranya :
62
Tabel III.4
Jenis Perangakat Lunak, Versi, dan Software
Perangkat Lunax Versi Lokasi Software
Windows 2003 Server
Windows Xp Client
Mikrotik RouterOS
winbox V3.0rc6 Server
Powerbuider 7.0 Client
Oracle 11.2.0.1 Pc Client
Sumber : Rumah Sakit Budi Kemuliaan
1. DHCP Server dan DHCP Client
Mikrotik dapat digunakan sebagai DHCP Server maupun DHCP Client
atau keduanya secara bersamaan. Sebagai contoh, misalnya kita berlangganan internet
dari ISP A. ISP A tidak memberikan informasi IP statik yang harus dipasang pada
perangkat kita, melainkan akan memberikan IP secara otomatis melalui proses
DHCP.
Gambar III.6
Sumber : Rumah Sakit Budi Kemuliaan
63
a. Mikrotik sebagai DHCP Client
Untuk dapat memperoleh lokasi IP Address dari ISP, yang nantinya dapat
digunakan untuk terkoneksi ke internet, kita bisa menggunakan fitur DHCP Client.
Langkah-langkah pembuatan DHCP Client dapat dilakukan pada menu IP -> DHCP
Client -> Add.
Gambar III.7
Tampilan awal setting DHCP Client
kebutuhan jaringan Untuk pengaktifkan DHCP Client, definisikan
parameter interface dengan interface yang terhubung ke DHCP Server, atau dalam
kasus ini adalah interface yang terhubung ke ISP. Karena kita ingin semua traffic ke
64
internet menggunakan jalur koneksi dari ISP, maka Use-Peer-DNS=yes dan Add-
Default-Route=yes. Terdapat beberapa parameter yang bisa disesuaikan dengan;
1. Interface : Pilihlah interface yang sesuai yang terkoneksi ke DHCP
Server
2. Use-Peer-DNS : Bila kita hendak menggunakan DNS server sesuai
dengan informasi DHCP
3. Use-Peer-NTP : Bila kita hendak menggunakan informasi pengaturan
waktu di router (NTP) sesuai dengan informasi dari DHCP
4. Add-Default-Route : Bila kita menginginkan default route kita mengarah
sesuai dengan informasi DHCP
5. Default-Route-Distance : Menentukan nilai Distance pada rule routing
yang dibuat secara otomatis. Akan aktif jika add-default-route=yes.
Sampai langkah ini, seharunya Router sudah bisa akses ke internet. Selanjutnya
lakukan setting DHCP Server untuk distribusi IP Address ke arah jaringan
lokal/LAN.
b. Mikrotik sebagai DHCP Server
DHCP Server akan sangat tepat diterapkan jika pada jaringan memiliki
user yang sifatnya dinamis. Dengan jumlah dan personil yang tidak tetap dan selalu
berubah. Jika pada kasus ini sifat user seperti itu dapat kita temui pada tamu yang
berkunjung. Konfigurasi DHCP Server dapat dilakukan pada menu IP -> DHCP
Server -> Klik DHCP Setup
65
Gambar III.8
Tampilan konfigurasi DHCP Server
Dengan menekan tombol DHCP Setup, wizard DHCP akan menuntun kita
untuk melakukan setting dengan menampilkan kotak-kotak dialog pada setiap
langkah nya.
66
Gambar III.9
Menampilkan kotak-kotak dialog
Langkah pertama, kita diminta untuk menentukan di interface mana
DHCP Server akan aktif. Pada kasus ini DHCP Server diaktifkan pada ether3.
Selanjutnya Klik Next.
67
Gambar III.10
Masuk ke DHCP Address
Sebelumnya pada ether3 sudah dipasang IP Address 192.168.20.1/24.
Maka pada langkah kedua, penentuan DHCP Address Space akan otomatis
68
mengambil segment IP yang sama. Jika interface sebelumnya belum terdapat IP, bisa
ditentukan manual pada langkah ini.
Gambar III.11
Gateway for DHCP Network
Selanjutnya, kita diminta menentukan IP Address yang akan digunakan
sebagai default-gateway oleh DHCP Client nantinya. Secara otomatis wizard akan
menggunakan IP Address yang terpasang pada interface ether3.
69
Gambar III.12
Tampilan semua client disetting
Tentukan IP Address yang akan di-distribusikan ke Client. Secara
otomatis wizard akan mengisikan host ip pada segment yang telah digunakan. Pada
contoh ini, IP 192.168.20.1 tidak masuk dalam Address To Give Out, sebab IP
tersebut sudah digunakan sebagai gateway dan tidak akan di-distribusikan ke Client.
70
Gambar III.13
Tampilan menentukan DNS disetting
Kita harus menentukan juga, nantinya DHCP Client akan melakukan
rquest DNS ke server mana. Secara otomatis wizard akan mengambil informasi
setting DNS yang telah dilakukan pada menu/ip dns . Tetapi bisa juga jika kita ingin
menentukan request DNS Client ke server tertentu.
71
Gambar III.14
Tampilan akhir client disetting
Langkah terakhir kita diminta untuk menentukan Lease-Time, yaitu
berapa lama waktu sebuah IP Address akan dipinjamkan ke Client. Untuk
menghindari penuh/kehabisan IP, setting Lease-Time jangan terlalu lama, misalkan 1
hari saja.
72
Gambar III.15
Akhir dari setting DHCP
Sampai langkah ini, jika di klik Next akan tertampil pesan yang
menyatakan bahwa setting DHCP telah selesai. Untuk melakukan percobaan,
hubungkan PC ke ether3 kemudian ubah pengaturan IP PC pada posisi "obtain an IP
Address automatically" .
73
Gambar III.16
IP Address automatically
Seharusnya Laptop akan mendapatkan assign IP otomatis dari Router.
Perhatikan expired time, seharusnya sama dengan parameter Lease-Time yang sudah
ditentukan pada DHCP Server.
c. DHCP Leases
Daftar perangkat yang sudah diberikan IP secara otomatis akan ada pada
/ip dhcp-server leases.
Secara default, ip Address yang akan diberikan ke client diurutkan dari
belakang (192.168.20.254). Akan tetapi, kita juga bisa melakukan pengaturan agar
74
sebuah IP hanya akan dipinjamkan ke Client tertentu. Misalnya, jika Client-A
melakukan request DHCP, maka Server akan selalu memberikan IP 192.168.20.254.
Konsep tersebut dapat diterapkan dengan menggunakan Static Leases. Ide
dasarnya adalah melakukan reservasi sebuah IP Address untuk sebuah MAC Address
tertentu. Ada 2 cara konfigurasi yang bisa dilakukan.
Pertama, dengan melihat dari daftar perangkat yang ada pada tab Leases.
Jika dilakukan dengan cara ini client harus sudah mendapat IP Address dahulu.
Gambar III.17
Tampilan Server akan memberi IP tertentu
Cara kedua dengan menambahkan secara manual pada tab Leases.
75
Gambar III.18
Lease time, limitasi bandwidth dan blocking
Selain dapat digunakan untuk reservasi IP Address, Static Leases juga bisa digunakan
untuk menentukan :
1. Lease-Time yang berbeda untuk tiap MAC Address (Client)
2. Limitasi bandwidth (rate-limit) , jika ditentukan maka rule simpe queue
akan secara otomatis muncul ketika client mendapat assign IP dari server.
3. Melakukan blocking MAC Address tertentu agar tidak bisa mendapat
pinjaman IP, dengan opsi "Block Access=yes".
Jadi, selain dapat mendistribusikan IP secara otomatis, dengan DHCP
Server juga dapat melakukan manajemen terhadap DHCP Client dengan
menggunakan Static Leases.
76
3.2.4. Keamanan Jaringan Wireless
Sepasang mekanisme yang pertama memblok lalu lintas jaringan dan
dapat digunakan untuk melindungi dari serangan jaringan oleh pihak luar adalah
fungsi firewall. Pada jaringan Wireless Rumah Sakit Budi Kemuliaan menggunakan
Firewall packet Filtering. Firewall ini bekerja dalam level IP paket data dan
membuat keputusan mengenai tindakan selanjutnya di teruskan atau tidak diteruskan.
Dalam mengkonfigurasi WLAN hal yang perlu diperhatikan adalah
waktu dan hak aksesnya, jarak jangkauan, accesspoint, keamanan, penggunaan
client, subnetting, channel yang dapat diakses. Jarak jangkauan aksesnya berada di
Kawasan Rumah Sakit Budi Kemuliaan, waktu aksesnya 07.00 – 14.00 WIB,
jumlah pengakses 6 user, dan IP aksesnya 192.168.1.2 – 192.168.1.7.
Gambar III.19
Tampilan keamanan jaringan wireless
77
Tipe jaringan yang digunakan adalah jaringan wireless. Wireles network
adalah teknologi tanpa kabel, teknologi ini melakukan hubungan telekomunikasi
dengan menggunakan gelombang elektromagnetik sebagai pengganti kabel. Wireless
dan LAN adalah sama yaitu sama-sama jaringan yang terkait antara komputer yang
satu dengan komputer yang lainnya, yang membedakan antara keduanya adalah
media jalur lintas yang digunakan yaitu LAN menggunakan kabel untuk media jalur
lintasnya, sedangkan wireless menggunakan media gelombang.
Batasan masalah WLAN
IP Address WLAN : 192.168.43.36
Subnet Mask : 255.255.255.0
Default Gateway : 192.168.43.1
DNS : 192.168.43.1
IP Akses User/Client : 192.168.0.2 – 192.168.0.7
3.3. Permasalahan Pokok
Rumah Sakit Budi Kemuliaan (RSBK) bergerak di bidang kesehatan
belum menerapkan pembagian bandwidth di setiap client.
Bandwidth yang tidak dibagi secara merata menyebabkan koneksi
beberapa client dirumah sakit terasa lambat. Apalagi banyak keperluan di setiap pc
nya, hal ini disebabkan adanya beberapa pengguna yang tidak sama antara dengan
yang lain, ada yang kirim Email, browsing, streaming, download ataupun mengirim
gmail dan biasanya menghabiskan bandwidth dan akhir nya internet menjadi lambat.
78
3.4. Pemecahan Masalah
Pemecahan masalah untuk Rumah Sakit Budi Kemuliaan adalah dengan
pembagian bandwidth di setiap client penggunanya dengan Simpel Queue pada menu
winbox Mikrotik agar tidak ada lagi pengguna yang tercakupi, karena sudah
mendapatkan jatah bandwidth masing-masing dan tidak adanya backup server.
3.5. Jaringan Usulan
Dalam mengatasi permasalahan yang telah terjadi di Rumah Sakit Budi
Kemuliaan (RSBK) dibuatkan jaringan usulan untuk memberikan kinerja dalam
mengatasi internet atau management bandwidth yang maksimal dan menambahkan
sebuah Server pada Sistem jaringan perusahaan.
1. Skema Jaringan Usulan
79
Gambar III.20
Skema Jaringan Usulan
Berdasarkan gambar diatas dapat dilihat bahwa jaringan perusahaan akan
ditambahkan satu buah Server yang nantinya akan bertindak backup data yang
dinamakan mirror.
2. Analisa Biaya Mirror Server
Tabel III.5
Spesifikasi Pembelian Server
Jenis Harga Fungsi
IBM X3100-M4-2582F4A Rp24.628.000,00 PC Server
Windows Server 2008 Rp 1.500.000,00 Backup Server
Total Rp26.128.000,00
Agar pembagian bandwidth ke setiap client bisa terpenuhi ada beberapa
tahapan yang dilakukan yaitu :
1. Menentukan IP Address=192.168.43.36 untuk Interface public dan Local
pada IP Gateway=192.168.43.1 Mikrotik, dimana Interface Public.
2. Akan terkoneksi ke Jaringan Internet sedang Interface IP
Local=192.168.20.1 akan terkoneksi ke Jaringan Local.
3. Menentukan IP Address=192.168.1.2 s/d IP Address=192.168.1.21
disetiap Client, sesuai pada Gambar-gambar.
4. Menentukan Routing pada IP Gateway=192.168.20.1 Mikrotik sehingga
harus bisa terkoneksi keinternet.
80
5. Mengaktifkan NAT pada Gateway Mikrotik agar setiap IP
Client=192.168.20.5 dapat terkoneksi keinternet.
6. Membatasi penggunaan bandwidth download dan upload untuk masing-
masing IP Address=192.168.1.2 s/d IP Address=192.168.1.21 client
dengan simpel Queue.
Langkah awal kita harus memastikan bahwa kedua interface telah di kenali oleh
Client Gateway.
1. Untuk itu masuk ke sistem Mikrotik sebelum login, lalu ketikan perintah
berikut pada prompt.
[admin@Mikrotik] >interface ethernet print.
Sebelum melakukan konfigurai, sebaiknya merubah dahulu ether 1 dan
ether 2.
[admin@Mikrotik] > interface set ether 1 name=public
[admin@Mikrotik] > interface set ether 2 name=local
2. Bila sudah kedua interface di kenali oleh pc gateway terlihat dua
interface ether 1 dan ether 2 lalu konfigurasi IP address untuk kedua
(interface public ether 1) dan (interface local ether2).
[admin@Mikrotik] >IP address add address=192.168.1.1/24 interface=public
[admin@Mikrotik]> IP address add address=192.168.2.1/24 interface=local
3. Tahap yang ketiga Start -> TCP/IP ->Peropertis lalu konfigurasi IP
address di setiap client di internet protocol (TCP/IP)
81
Tabel III.6
IP address di setiap Client
NO. Nama PC Alamat IP Subnet Mask Default gateway
1 Server 192.168.1.2 255.255.255.0 192.168.1.1
2 Olah Data 192.168.10.16 255.255.255.0 192.168.1.1
3 Perawatan 192.168.10.17 255.255.255.0 192.168.1.1
4 Penelitian 192.168.10.18 255.255.255.0 192.168.1.1
5 Kebersihan 192.168.10.19 255.255.255.0 192.168.1.1
6 Teknik 192.168.10.20 255.255.255.0 192.168.1.1
7 SDM 192.168.10.21 255.255.255.0 192.168.1.1
8 Ppi 192.168.10.22 255.255.255.0 192.168.1.1
9 Sekertariat 192.168.10.23 255.255.255.0 192.168.1.1
10 Bpjs Rawat Inap 192.168.10.24 255.255.255.0 192.168.1.1
11 Bpjs Rawat Jalan 192.168.10.25 255.255.255.0 192.168.1.1
12 Farmasi 192.168.10.26 255.255.255.0 192.168.1.1
13 Medrex 192.168.10.38 255.255.255.0 192.168.1.1
14 Keuangan 192.168.10.28 255.255.255.0 192.168.1.1
15 Administrasi 192.168.10.29 255.255.255.0 192.168.1.1
16 Admission 192.168.10.30 255.255.255.0 192.168.1.1
17 Farmasi 192.168.10.31 255.255.255.0 192.168.1.1
18 Laborat 192.168.10.33 255.255.255.0 192.168.1.1
19 Radiologi 192.168.10.34 255.255.255.0 192.168.1.1
20 EMAS 192.168.10.37 255.255.255.0 192.168.1.1
Untuk tes koneksi buka command prompt setiap pc yang sudah di
konfigurasi tadi lalu ping ip gateway : \ping 192.168.10.1 Bila koneksi ke gateway di
katakan berasil jika pesan balasan (replay).
82
4. Buka winbox lalu klik ip 192.168.10.1 dan di lanjutkan klik conect akan
muncul jendela pertama.
Gambar III.21
Tampilan Jendela awal Mikrotik
5. Setelah itu kita langsung Setting ke internet Gateway, dengan cara klik
IP-> routes-> lalu tambahkan klik tambah (+) dan masukan Gateway
192.168.10.1
83
Gambar III.22
Seting IP address
6. Untuk mengaktifkan NAT pada mikrotik agar setiap masing-masing client
dapat terkoneksi ke internet klik firewall, lalu buka buku table NAT dan
tambah (+)
84
Gambar III.23
Langkah IP address setiap Client
7. Masukan IP address setiap Client di NAT pilih (chain = srcnat) lalu
Action untuk memilih Masquerade setelah semua sudah klik OK.
Ulangi langkah di atas untuk Client 1 sampai Client 20.
85
Gambar III.24
Langkah awal seting client
86
Gambar III.25
Tampilan semua client di setting
Tampilan NAT setelah semua Client di setting, di tahap ini semua client
sudah bisa terkoneksi ke internet.
87
Gambar III.26
Tampilan akhir semua client di setting
8. Sebelum melakukan remot winbox mikrotik harus mempunyai lokasi IP
untuk bandwidth ke client dengan menggunakan mikrotik OS Simple
Queues. Langkah awa pembagian bandwidth mikrotik Queuse -> simpel
queuse -> new (+) -> General.
88
Gambar III.27
Sebelum remot winbox
89
Di bawah ini adalah hasil dari pembagian bandwitdh
Gambar III.28
Penyelesain akhir pembagian bandwitdh