bab iii pbl

43
BAB III HASIL PENGAMATAN 1. Gambaran Umum Wilayah Kerja Puskesmas Ngaliyan GAMBARAN UMUM PUSKESMAS Puskesmas Ngaliyan terletak di bagian Barat Kota Semarang, berlokasi di Kecamatan Ngaliyan yang mempunyai 10 kelurahan. Di satu Kecamatan Ngaliyan terdapat tiga Puskesmas Induk yaitu Purwoyoso dengan dua kelurahan binaan, Puskesmas Tambak Aji dengan dua kelurahan binaan dan Puskesmas Ngaliyan dengan enam kelurahan binaan. Pembagian ini didasarkan jumlah penduduk yang dilayani Puskesmas. Wilayah kerja Puskesmas Ngaliyan meliputi 6 kelurahan dari 10 kelurahan yang ada di Kecamatan Ngaliyan. Masyarakat di wilayah kerja kami selain memanfaatkan pelayanan Puskesmas juga memanfaatkan pelayanan kesehatan yang diberikan oleh fasilitas kesehatan lain baik itu di Rumah Sakit swasta, pemerintah maupun praktek doker atau bidan swasta yang kebetulan tempatnya berdekatan dengan lokasi Puskesmas Ngaliyan.

Upload: itta-purwanti

Post on 02-Oct-2015

55 views

Category:

Documents


3 download

DESCRIPTION

mmmmmmmmmmmmm

TRANSCRIPT

BAB IIIHASIL PENGAMATAN

1. Gambaran Umum Wilayah Kerja Puskesmas NgaliyanGAMBARAN UMUM PUSKESMASPuskesmas Ngaliyan terletak di bagian Barat Kota Semarang, berlokasi di Kecamatan Ngaliyan yang mempunyai 10 kelurahan. Di satu Kecamatan Ngaliyan terdapat tiga Puskesmas Induk yaitu Purwoyoso dengan dua kelurahan binaan, Puskesmas Tambak Aji dengan dua kelurahan binaan dan Puskesmas Ngaliyan dengan enam kelurahan binaan. Pembagian ini didasarkan jumlah penduduk yang dilayani Puskesmas. Wilayah kerja Puskesmas Ngaliyan meliputi 6 kelurahan dari 10 kelurahan yang ada di Kecamatan Ngaliyan.Masyarakat di wilayah kerja kami selain memanfaatkan pelayanan Puskesmas juga memanfaatkan pelayanan kesehatan yang diberikan oleh fasilitas kesehatan lain baik itu di Rumah Sakit swasta, pemerintah maupun praktek doker atau bidan swasta yang kebetulan tempatnya berdekatan dengan lokasi Puskesmas Ngaliyan.Data wilayah kerja Puskesmas Ngaliyan adalah sebagai berikut :LUAS WILAYAHKeenam kelurahan binaan mempunyai luas wilayah 2.534.874 HA dengan batas-batas wilayah :-Utara: Kelurahan Purwoyoso-Selatan: Kelurahan Kedung Pane dan Kelurahan Pesantren-Barat: Kecamatan Tambak Aji-Timur: Kelurahan Kali Pancur

GEOGRAFIPuskesmas Ngaliyan terletak di wilayah kelurahan Ngaliyan tepatnya di Jl. Wismasari no 1 Semarang, Kecamatan Ngaliyan. Letaknya diperkotaan daerah pinggiran 15 km dari pusat Kota. Luas wilayahnya 1970838 KM2, terdiri dari dataran rendah yang berbukit-bukit.WILAYAH KERJA PUSKESMAS-Kelurahan Ngaliyan- Kelurahan Bambankerep-Kelurahan Gondoriyo- Kelurahan Beringin-Kelurahan Podorejo- Kelurahan WatesDEMOGRAFIPuskesmas Ngaliyan dengan memiliki 6 kelurahan untuk tahun 2010 akhir mempunyai jumlah penduduk 43.412 jiwa dan jumlah Kepala Keuangan 11790. Kepadatan penduduk rata-rata 0,02101/Km2.2. Pembangunan Kesehatan Puskesmasa. TujuanPembangunan kesehatan masyarakat bertujuan untuk meningkatkan status kesehatan dalam rangka meningkatkan mutu hidup dan kesejahteraan masyarakat, namun demikian status kesehatan dipengaruhi oleh beberapa faktor, terutama faktor lingkungan dan faktor perilaku masyarakat, oleh karenanya pembangunan kesehatan masyarakat tidak terbatas dalam bidang pelayanan kesehatan saja. Akan tetapi menyangkut juga kegiatan diluar kesehatan yang berkaitan dengan peningkatan status kesehatan dan perbaikan mutu hidup masyarakat guna mencapai kesehatan yang sehat.b. Visi dan misi-Visi Puskesmas Ngaliyan Tahun 2011Menciptakan puskesmas pilihan masyarakat dengan pelayanan yang profesional,merata,ramah, dan santun.

-Misi Puskesmas 1. Menciptakan lingkungan kerja yang baik dan memperlakukan satu sama lain dengan rasa hormat dan penuh martabat2. Menempatkan pengembangan karyawan karyawati sebagai pribadi pribadi yang lebih trampil dan bertanggung jawab3. Memahami dan selalu peduli atas pelayanan yang ramah dan santun untuk setiap Klien yang dilayani4. Menggerakkan pembangunan kesehatan di kecamatan dengan melibatkan lintas program dan lintas sektoral secara terpadu dan berkesinambungan 5. Membantu masyarakat mendapatkan informasi dan pelayanan kesehatan dengan lebih mudah sehingga sadar, mau, dan mampu untuk hidup sehat.

c. Strategi kebijakanSesuai dengan strategi Dinas Kesehatan Kota Semarang, Puskesmas Ngaliyan mempunyai 6 kegiatan pokok yang terdiri dari:a. Upaya Promosi Kesehatanb. Upaya Kesehatn Lingkunganc. Upaya Kesehatan Ibu dan Anak serta KBd. Upaya Perbaikan Gizi Masyarakate. Upaya Pencegahan dan Pemberantasan penyakit Menularf. Upaya PengobatanDengan upaya pengembangan 3 kegiatan penunjang :a. Upaya Kesehatan Sekolahb. Upaya Kesehatan Gigi dan Mulutc. Laboratorium

Dan 3 program inovatif :a. Rawat Inap Rawat Bersalinb. Upaya Kesehatan Lansiac. Lahan Praktek Institusi Pendidikand. Tujuan puskesmas Tujuan umumTujuan pembangunan kesehatan yang diselenggarakan oleh puskesmas menurut PERMENKES No 128/2004 adalah mendukung tercapainya tujuan pembangunan kesehatan nasional, yakni : meningkatkan kesadaran hidup sehat meningkatkan kemauan dan kemampuan hidup sehatagar terwujudnya derajad kesehatan yang setinggi-tingginya dalam rangka mewujudkan Indonesia Sehat. Tujuan khusus1. Meningkatkan status kesehatan bayi melalui pelayanan imunisasi dasar2. Meningkatkan pemerataan pelayanan kesehatan3. Meningkatkan status gizi masyarakat, balita, dan ibu hamil melalui pelayanan gizi4. Menurunkan angka kesakitan karena penyakit degeneratif pada kelompok usila5. Meningkatkan mutu lingkungan melalui peningkatan sarana dan prasarana6. Meningkatkan status kesehatan masyarakat melalui pencegahan dan pemberantasan penyakit menular langsung7. Meningkatkan Perilaku Hidup Bersih dan Sehat pada masyarakat8. Menurunkan Angka kematian bayi dan Anak serta kematian ibu Maternal9. Meningkatkan pelayanan pertolongan persalinan oleh Tenaga Kesehatan melalui pelayanan di ruang bersalin10. Meningkatkan pelayanan ( BP, Umum, BP Gigi, KIA, Laborat, R.Inap, R. Bersalin ) dengan menggandeng semua pihak baik swasta ataupun penyelenggara asuransi kesehatan. e. Sumber daya puskesmas TenagaJumlah Tenaga Kerja Medis/Paramedis dan Non Medis Puskesmas Ngaliyan Tahun 2012Dokter Umum = 3Dokter Gigi= 1Dokter Umum PTT= 0Dokter Gigi PTT= 0Bidan= 8Perawat= 9Perawat gigi= 1Sanitarian= 1Ass. Apoteker= 1Nutrisionis= 1Analis= 2Ka.Sub.Bag.TU= 1Staf= 5TPHL= 1Magang= 8Jumlah= 42

Sarana dan prasaranaFisik Bangunan Puskesmas dengan ruang tunggu yang kurang representatif dan kurang nyaman, ruang BP Umum yang kurang luas, ruang BP Gigi yang kurang luas, BKIA yang kurang luas.Bangunan untuk Rawat Inap yaitu :Satu unuk V K, satu untuk Nifas, dua ruangan dengan jumlah Bed 13, ruang jaga perawat, dapur, ruang laborat dan musholla. Ruangan untuk rawat inap ini memerlukan penambahan mengingat kami hanya membedakan ruang perawatan untuk pasien laki-laki dan perempuan. Belum ada ruangan khusus untuk rawat inap pasien anak-anak dan ruang isolasi untuk merawat pasien yang menderita penyakit menular misalnya TBC dan lain-lain.

Peralatan non MedisMeja kursi, bangku tunggu, bed periksa, almari untuk menyimpan peralatan :Bed Rawat Inap: 13 Buah (10 bed)Bed V K: 1 BuahMeja pasien: 10 Buah (7 rusak)Almari es: 2 BuahPuskesling: 1 Buah

Peralatan LaboratoriumPeralatan untuk pemeriksaan darah dan urine sederhana dan pemeriksaan serologi sederhana.Pemeriksaan Kimia darah kerjasama dengan pihak swasta.Mikroskop 1 buah.Sentrifuge tabung.Hematologi sederhana.

Peralatan MedisPeralatan untuk bedah minor.Tabung O2 besar 4 buah 2 diantaranya rusak, kecil dua buah, dengan regulator satu.Peralatan untuk praktek misalnya senter, penekan lidah,spekulum telinga, dll.Sentimeter sebanyak 10 buah.Atetoskop sebanyak 11 buah.Doppler untuk DJJ sebanyak 2 buah, 1 rusak.EKG sebanyak 1 buah.Dental unit/ peralatan gigi sebanyak 2 unit.Cold chain untuk vaksin 2 buah, masih dibutuhkan karena rusak.

Sarana Obat-obatanObat-obatan ini pada dasaranya cukup namun masih ada beberapa jenis obat yang tidak tersedia atau sebagian masih kurang. Mengingat Puskesmas dengan Rawat Inap sebaiknya jenis obat-obat yang ada disesuaikan dengan kebutuhan yang sering digunakan untuk pelayanan Rawat Inap.

PRODUK PELAYANANProduk Pelayanan Dalam Gedung1.Pelayanan Pengobatan Umum Sederhana2. Pelayanan Bedah Sederhana3.Pelayanan KIA ( pemeriksaan ibu hamil, imunisasi, tumbuh kembang )4.Pelayanan KB suntik, susuk, spiral, pil5.Pelayanan Imunisasi Calon Pengantin6.Pelayanan Konsultasi Gizi7.Pelayanan Klinik Sanitasi8.Pelayanan Obat9.Pelayanan Laboratorium10.Pelayanan Pengobatan Gigi11.Pelayanan KIR Kesehatan12.Pemeriksaan Kesehatan Haji

Produk Pelayanan Luar Gedung1.Puskesling2.Posyandu3.Perkesmas4.Penyuluhan Kesehatan5.Promosi PHBS6.Kegiatan UKS7.Inspeksi Sanitasi8.Pemeriksaan Jentik9.Penyelidikan Epidemiologi

Produk Pelayanan Rawat Inap1.Persalinan normal2.Pelayanan Rawat Inap untuk dewasa/ anak untuk penyakit-penyakit yang dapat ditangani oleh doketr umum.

Untuk pemasaran telah dilakukan pendekatan dengan :1.Perusahaan Swasta disekitar Puskesmas2.Dokter / Bidan / Poliklinik Swasta3.Lintas Sektoral4.Kader dan Tokoh masyarakat

f. Sumber dana APBD IIDana yang disediakan APBD II tahun 2008 : Rp. 622.833.000Pendapatan Puskesmas Ngaliyan tahun 2008 ( Retrisbus, Tindakan dan Rawat Inap/ Bersalin, Laboratorium dan ASKES ) : Rp. 162.270.000Biaya operasional Puskesmas digunakan untuk kegiatan Puskesmas Induk, Rawat Inap dan 2 Puskesmas Pembantu. Bantuan JamkesmasBantuan Jamkesmas sanagat membantu pelaksanaan program yang ada di Puskesmas, disampng dapat membantu biaya operasional. Namun besar yang diterima tidak dapat kita tentukan besarnya dan pencairan dana jauga tidak dapat dipastikan.

3. Upaya Kesehatan Wajib Puskesmasa.Upaya promosi kesehatanb.Upaya kesehatan lingkunganc.Upaya KIA dan KBd.Upaya perbaikan gizie.Upaya Pencegahan dan Pemberantasan Penyakit Menularf.Upaya Pengobatan4. Upaya Kesehatan Pengembangana. Sistem Informasi Manajemen Puskesmasb. Upaya Kesehatan Sekolahc. Upaya Kesehatan Gigi dan Mulutd. Laboratorium

A. UPAYA PELAYANAN WAJIB1. UPAYA PROMOSI KESEHATAN1. Promosi kesehatan perorangan, masyrakat.2. Promosi kesehatan institusi, sekolah3. Promosi kesehatan tempat umum

Promosi kesehatan dalam gedung Promosi kesehatan di puskesmas ngaliyan dilakukan saat setelah pemeriksaan di masing-masing ruangan : Ruang tunggu depan melalui penyuluhan yang dilakukan petugas kesehatan Lobby puskesmas melalui penyuluhan yang dilakukan petugas kesehatan Di seluruh pos pelayanan kesehatan melalui tenaga kesehatan yang ada dalam ruangan serta poster dan pamflet-pamflet yang terpasang di puskesmas Disetiap sudut-sudut dinding puskesmas melalui poster-poster dan pamflet Dilakukan pelatihan-pelatihan untuk seluruh tenaga kesehatan yang ada di puskesmas untuk meningkatkan mutu pelayann kesehatan Promosi kesehatan diluar gedung Promosi kesehatan diluar gedung yang dilakukan puskesmas adalah pusling Penyuluhan-penyuluhan yang dilakukan diluar lapangan sesuai kebutuhan masyarakat sekitar

Melalui data-data yang diperoleh dari simpus puskesmas akan mengetahui kasus yang sering muncul dan diprioritaskan.Melalui data-data tersebut puskesmas akan melakukan promosi kesehatan diwilayah kerjanya.Dari upaya promosi kesehatan tersebut puskesmas ngaliyan berusaha untuk meningkatkan perilaku hidup sehat masyarakat diwilayah kerjanya.2. UPAYA KESEHATAN LINGKUNGANPenyehatan air1.Inspeksi sanitasi sarana air bersih2.Pembinaan kelompok masyarakat/ kelompok pemakai airHygiene dan sanitasi makanan dan minuman1.Inspeksi sanitasi tempat pengelolaan makanan (non industri RT)2.Pembinaan tempat pengelolaan makanan ( non industri RT )Penyehatan tempat pembuangan sampah dan limbah1.Inspeksi sanitasi sarana pembuangan sampah dan limbah (TPA&IPLT)2.Pengawasan tempat pembuangan sementaraPenyehatan lingkungan pemukiman dan jamban keluarga1.Inspeksi sanitasi (IS)-RumahPengawasan sanitasi tempat-tempat umum dan industri1.Inspeksi sanitasi tempat-tempat umum2.Pemantauan berkala sanitasi tempat-tempat umum3.Pemantauan berkala sanitasi tempat-tempat umum4.Pengawasan sanitasi industri rumah tangga ( makanan-minuman )Pengamanan tempat pengelolaan pestisida1.Inspeksi sanitasi sarana pengelolaan pestisida2.Pembinaan tempat pengelolaan pestisidaPengendalian vektor1.Pengawasan tempat-tempat potensial perindukan vektor di pemukiman penduduk dan sekitarnya

3. UPAYA KESEHATAN KIA/KBSecara Definisi upaya kesehatan Ibu dan Anak adalah upaya di bidang kesehatan yang menyangkut pelayanan dan pemeliharaan ibu hamil, ibu bersalin, ibu menyusui, bayi dan anak balita serta anak prasekolah. Pemberdayaan masyarakat bidang KIA merupakan upaya memfasilitasi masyarakat untuk membangun sistem kesiagaan masyarakat dalam upaya mengatasi situasi gawat darurat dari aspek non klinis terkait kehamilan dan persalinan.Tujuan lain dari program kesehatan ibu dan anak adalah :1. Meningkatkan cakupan pemeriksaan ibu hamil dengan frekuensi pemeriksaan pada ibu hamil dan sekaligus tercapai cakupan imunisasi TT2 pada ibu hamil serta pemberian tablet besi pada ibu hamil tersebut.2. Penolongan persalinan oleh tenaga kesehatan termasuk bidan di desa meningkat 2 kali lipat.3. Meningkatkan cakupan pemeliharaan pasca persalinan bagi ibu-ibu menyusui.4. Meningkatkan cakupan pelayanan kesehatan pada balita.5. Meningkatkan cakupan anak TK terbina secara teraturUpaya pelayanan kesehatan Ibu dan anak yang ada di Puskesmas Ngaliyan tidak hanya mencakup pelayanan kesehatan kepada ibu hamil, ibu nifas, ibu menyusui namun juga mencakup pelayanan kesehatan kepada remaja yaitu berupa kesehatan reproduksi remaja.Kegiatan dalam upaya kesehtan ibu dan anak (KIA), diantaranya adalah :Kegiatan di dalam gedung Mekanisme pelayanan kesehatan KIA/KB di dalam gedung Pasien mendaftar diloket Kunjungan baru a. Mendapat nomor antrian b. Membuat kartu registrasic. Menuju laboraturium untuk mengecek kehamilan Kunjungan lamaa. Mendapat nomor antrianb. Memiliki kartu registrasi dan langsung menuju ruang KIA/KBPelayanan kesehatan ibu hamilPemeriksaan kehamilan minimal 4 kali pada trimester I dan II, masing-masing 2 kali kontak pada trimester yng meliputi :1. Periksa 5T + I K yaitu :a. Timbang berat badanb. Tekanan darahc. Tinggi fundus uterid. Tetanus Toksoid 2 dosise. Tablet tambah darahf. Konseling dan pemecahan masalah klien.2. Pemeriksaan vital sign 3. Perbaikan gizi melalui pemberian makanan tambahan dan nasehat pernaikan kualitas makan ibu hamil di rumah.4. Deteksi dini kehamilan resiko tinggi dengan menggunakan KMS ibu hamil dan penatalaksanaannya.5. Penatalaksanaan penyulit dan komplikasi kehamilan, persalinan dan gawat janin serta memanfaatkan penggunaan KMS ibu hamil dan Partogram.6. Penyuluhan ibu hamil dan keluarganya mengenai kesehatan ibu dan bayinya serta tanda-tanda bahaya pada kehamilan dan persalinan.1. Pelayanan kesehatan pada ibu bersalin dan bayi baru lahira. Pertolongan persalinan dengan 3 bersih ( bersih tangan, bersih alat dan bersih tempat ).b. Pemeriksaan dan perawatan bayi baru lahir oleh tenaga kesehatan dukun terlatih ( dukun binaan ).c. Nasehat pemberian ASI dalam waktu 30 menit setelah persalinan kepada ibu yang di tolong persalinannya.d. Deteksi dini resiko tinggi dengan menggunakan partogram dan penatalaksanaan kegawat daruratan obstetrik dan neonatal.e. Melakukan rujukn medis dan non medis.f. Penyuluhan kesehatan kepada ibu dan keluarga mengenai upaya kesehatan ibu agar ibu dan bayi baru lahir sehat, tidak ada tanda bahaya pada masa nifas dan masa neonatal.2. Pelayanan kesehatan ibu nifas dan bayi baru lahira. Bimbingan dan penyuluhan tentang perawatan ibu nifas.b. Pemeriksaan kesehatan neonatal termasuk pengawasan perawatan bayi baru lahir, di rumah minimal 2 kali kunjungan.c. Pelayanan kontrasepsi dan KIE.d. Perbaikan gizi ibu menyusui melalui nasehat pemberian makanan tambahan, minimal selama menyusui eksklusif.e. Deteksi dini resiko tinggi, penyulit dan komplikasi msa nifas dan bayi baru lahir.f. Bekerja sama dengan lintas program dan tim kesehatan lain dalam rujukan kasus.g. Penyuluhan kesehatan kepada ibu dan keluarga mengenai perawatan payudara dan pemberian ASI eksklusif.3. Pelayanan kesehatan ibu nifas dan bayi baru lahirh. Bimbingan dan penyuluhan tentang perawatan ibu nifas.i. Pemeriksaan kesehatan neonatal termasuk pengawasan perawatan bayi baru lahir, di rumah minimal 2 kali kunjungan.j. Pelayanan kontrasepsi dan KIE.k. Perbaikan gizi ibu menyusui melalui nasehat pemberian makanan tambahan, minimal selama menyusui eksklusif.l. Deteksi dini resiko tinggi, penyulit dan komplikasi msa nifas dan bayi baru lahir.m. Bekerja sama dengan lintas program dan tim kesehatan lain dalam rujukan kasus.n. Penyuluhan kesehatan kepada ibu dan keluarga mengenai perawatan payudara dan pemberian ASI eksklusif.PELAYANAN KELUARGA BERENCANA Akseptor KB aktif di wilayah kerja puskesmas ( CU ) Pelayanan komplikasi Pemberdayaan dalam upaya kemandirian pada kelompok lepas asuhDi wilayah kerja puskesmas ngaliyan pelayanan KB yang paling sering digunakan adalah pelayanan KB hormonal berupa KB suntik dan pil sedangkan untuk KB spiral kurang diminati oleh masyarakat ngaliyan karena pandangan masyarakat merasa takut untuk operasi walaupun operasi minor.MTBS ( Manajemen Terpadu Balita Sakit)MTBS di Puskesmas Ngaliyan dilakuakn di pos yang bersamaan dengan petugas upaya perbaikan gizi. Tujuan MTBS adalah menurunkan secara bermakna angka kematian dan kesakitan yang terkait penyakit tersering pada balita. Pada pos MTBS hanya melayani Balita maksimal umur 5 tahun. Dari pendaftaran nomer kartu khusus MTBS berwarna kuning, dan dibagi lagi menurut Jamkesmas, umum, dan umum yang tanpa identitas. Pasien MTBS umum tanpa identitas dikenakan biaya. Pada pos MTBS terdapat kegiatan mengukur tinggi badan, berat badan, pengobatan, dan penyuluhan kesehatan. Pada pos ini terdapat alat pengukur berat badan dan tinggi badan. Permasalahan pada sistem pelayanan MTBS di Puskesmas :1. Terbatasnya petugas yang memahami sistem MTBS di Puskesmas2. Kurangnya koordinasi petugas dengan pemegang program3. Belum adanya sosialisasi petugas ada masyarakat tentang manfaat sistem MTBS pada saat berobat ke puskesmas

IMUNISASIDilakukan imunisasi bertujuan untuk mencegah sebelum terinfeksi virus, untuk menghindari penyakit fatal dan penyakit yang tudak ada obatnya. Puskesmas Ngaliyan terdapat imuniasi wajib yang lengkap, sudah di agendakan setiap hari senin adalah hari khusus untuk imunisasi :Imuniasi wajib :a. BCG dan CampakManfaat : Perlindungan terhadap Tuberkulosis (TB).Diberikan pada : Bayi baru lahir sebelum usia 2 bulan. Bila sudah berusia lebih dari 2 bulan, maka harus dilakukan test Mantoux (tuberkulin) lebih dahulu untuk mengetahui apakah bayi positif atau negatif terinfeksi "Mycobacterium tuberculosis". Bila negatif, baru boleh diberikan vaksinasi. Lama perlindungan :Sampai 15 tahun dengan tingkat efektifitas optimal sebesar 40%.1 botol vaksin BCG bisa dipakai untuk 20 anak sedang 1botol vaksin campak bisa dipakai untuk 10 anak.b. Hepatitis BImunisasi hepatitis B dapat mencegah penyakit hepar. Ada anak yang tidak boleh diimunisasi hepatitis B, yaitu anak yang memiliki berat badan 2kg/ kurang (prematur).c. DPTUntuk mencegah penyakit Dipteri Pertusis Tetanus. Sedang pada ibu hamil hanya mendapatkan imunisasi tetanus.d. PolioUntuk mencegah penyakit polio.Dibuat dari virus polio yang sudah dimatikan. Vaksin ini sudah dikembangkan dan diberikan secara oral sejak tahun 1962.Vaksin yang diberikan dengan suntikan dikenal sebagai IPV (Inactivated Polio Vaccine), sedangkan yang diberikan secara oral disebut OPV (Oral Polio Vaccine).Manfaat : Mencegah infeksi virus polio yang dapat menyebabkan kelumpuhan.Diberikan pada : Bayi yang baru lahir. Selanjutnya diberikan lagi pada umur 2 bulan, 3 bulan, 4 bulan, atau umur 2 bulan, 4 bulan, 6 bulan.Lama perlindungan : Seumur hidup, asal pemberiannya hingga umur 6 tahun sesuai jadwal.Pemberian vaksin, diulang setelah umur 18 - 24 bulan (ulangan pertama), dan 5-6 tahun (ulangan ke-2) saat anak masuk sekolah. Total seluruh imunisasi polio adalah 6 kali. Vaksinasi perlu diulang pada saat Pekan Imunisasi Nasional (PIN) yang diselenggarakan oleh Departemen Kesehatan RI.Kegiatan luar gedung Kegiatan luar gedung yang dilakukan oleh upaya kesehatan ibu dan anak serta keluarga berencana meliputi posyandu dan promosi kesehatan reproduksi remaja Promosi kesehatan reproduksi remajaDipuskesmas ngaliyan upaya kesehatan ibu dan anak serta keluarga berencana memiliki program promosi kesehatan reproduksi remaja yang dilakukan 2x dalam 1 tahun yang ditujukan pada sekolah yang ada diwilayah kerja puskesmas ngaliyan meliputi 2 SMP dan 1 SMA.Program yang dilakukan ini bertujuan untuk :a. mempengaruhi perilaku seks sebelum menikah menjadi lebih baik pada remaja di Wilayah kerja puskesmas ngaliyanb. Promosi kesehatan reproduksi remaja dapat mempengaruhi pencegahan penyakit menular seksual menjadi lebih baik pada remaja di Wilayah kerja puskesmas ngaliyanc. promosi kesehatan reproduksi remaja dapat mempengaruhi perilaku seks sebelum menikah dan pencegahan penyakit menular seksual menjadi lebih baik pada remaja di Wilayah kerja puskesmas ngaliyan.

4. UPAYA PERBAIKAN GIZI1.Pemberian kapsul vitamun A (dosis 200.000 SI) pada anak balita (1-5 tahun )2.Pemberian tablet besi (Fe 90) pada ibu hamil3.Pemberian PMT pemulihan pada balita gizi buruk4.Melakukan pemantauan hasil penimbangan menggunakan SKDN5.Pemberian kapsul vit A pada bufas6.Pemberian kapsul vit.A pada anak 6-11 bulan

5. UPAYA PENCEGAHAN DAN PEMBERANTASAN PENYAKIT MENULARTB paru 1.Suspek2.Penemuan dan pengobatan penderita TB paru (DOTS) BTA positif3.Penemuan dan pengobatan penderita TB paru (DOTS) BTA negatifMalaria 1.Pengobatan penderita malaria klinis2.Penderita malaria (+) positif diobati3.Penderita malaria berat dengan komplikasi ditangani / dirujukKusta 1.Penemuan dan pengobatan tersangka penderita2.Pemerisaan kontak penderita3.PrevalensiPelayanan imunisasi1.Imunisasi lengkap pada bayi2.Imunisasi lengkap pada ibu hamil3.BIAS DT anak sekolah kelas I SD/MI4.BIAS TT anak sekolah kelas II SD/MIDiare 1.Penemuan kasus diare di puskesmas dan kader2.Rehidrasi oral dengan oralit pada kasus diare di puskesmas dan kaderISPA1.Penemuan kasus pneumonia dan pneumonia berat oleh puskesmas termasuk bidan desa, pustu, kader2.Jumlah kasus pneumonia dan pneumonia berat diobati standar3.Jumlah kasus pneumonia berat / dengan tanda bahaya ditangani/dirujukDemam Berdarah Dengue (DBD)1.Penemuan kasus tersangka2.Rujukan kasus tersangka ke RS3.Penyelidikan Epidemiologi (PE)Pencegahan dan penanggulangan PMS dan HIV/AIDS1.Penemuan /pengobatan kasus PMS termasuk kontak melalui pendekatan syndrome2.Pembinaan berkala pada kelompok sasaran beresiko

6. UPAYA PENGOBATAN

Pengobatan dan perawatan1.Kunjungan rawat jalan umum2.Kunjungan rawat jalan gigi3.Kunjungan persalinan4.Kunjungan Rawat Inap5.Pemeriksaan anak dewasa dan lansia6.Apotik dan gudang obat

PENGAMATAN PELAYANAN FARMASI PUSKESMAS NGALIYANObatObat didapatkan dari Dinas Kesehatan Kota ( DKK ) yang didistribusikan melalui instalasi farmasi kota semarang. Pengambilan obat ( dropping ) itu dilakukan tiap 3 bulan sekali. Saat pengambilan obat dilakukan pengecekan ditempat untuk memastikan jumlah obat yang akan diambil itu tepat. Permintaaan obat itu sebelumnya dilakukan pembuatan perencanaan dalam jangka satu tahun, dengan menggunakan data kebutuhan obat diperlukan untuk satu tahun kedepan dengan dasar kebutuhan obat tahun kemarin. Kemudian diajukan ke Dinas Kesehatan Kota.Obat yang masih ada di puskesmas tidak langsung dikembalikan ke Dinas Kesehatan Kota, tapi tetap disimpan di Puskesmas untuk persediaan, tapi jumlah stok pengambilan akan dikurangi. Jika masa belaku obat sudah habis/ kadaluarsa maka akan di musnahkan, dan obat tidak akan dikembalikan ke Dinas Kesehatan Kota. Dari Dinas Kesehatan kota sendiri yang akan datang untuk melakukan pemusnahan obat dengan bantuan mesin Inseneator, ada juga yang dikubur dalam tanah. Tindakan itu dilakukan diPuskesmas ngaliyan.Pelaporan penggunaan obat dipusesmas ngaliyan Resep yang di terima seetiap harinya akan dikumpulkan menjadi satu dan dicatatan di buku pelaporan harian pengeluaran obat Setelah genap satu bulan maka dibuat laporan pengeluaran obat bulanan yang akan diajukan ke puskesmas selanjutnya puskesmas akan melaporkan ke dinas kesehatan kota semarang tiap tahun anggaran. Obat yang di pakai di PuskesmasGenerik :a. Harganya murahb. Banyak diperlukan atau digunakanc. Ada efek sampingBermerek :a. Harganya lebih mahalb. Jarang digunakanc. Ada efek samping

Di puskesmas ngaliyan tidak tersedia obat tradisional dan pengobatan tradisional hanya tersedia obat generik dan bermerek saja. Obat yang sering diresepkan oleh petugas kesehatan diantaranya : Antacid Antalgin Gg Ctm Dexa Pamol Amoxillicin 250 gr Amoxillicin 500 gr Vit b.complex Vit b Vit b12 Vit c Vit b6Obat yang jarang diresepkan oleh petyugas kesehatan, diantaranya: Kalk lc Prednison Phenyl butazon Tetra PapaverinePemberian obat berdasrkan pada : Umur Berat badan

Di puskesmas ngaliyan obat yang di berikan pada pasien semuanya gratis.Penyimpanan obat : Ruang obat Obat disimpan pada suhu kamar (20-300C) dan ditempat yang kering Dalam wadah tertutup rapat Disimpan dalam lemari ruang obat untuk sehari-hari Suhu ruangan obat harus tetap terjaga pada suhu kamar. Rawat inap memberi laporan tiap bulan ke puskesmas dan ruang obat sesuai kebutuhan dengan melihat laporan bulan lalu. Disimpan dalam ruang obat rawat inap.Untuk cadangan obat yang masih tersedia di puskesmas disimpan di gudang obat.Mekanisme pelayanan obat pada pasien Pasien datang lewat loket dan diberikan kartu antrian Pasien akan mendapat kartu antrian sesuai pemeriksaannya (KIA/KB,GIGI, GIZI, UMUM,MTBS) Pasien akan mendapat resep dari petugas kesehatan yang ada diruangan masing-masing Setelah resep ditangan pasien kemudian diberikan pada loket obat Petugas akan memberikan obat sesuai resep Obat akan diberikan pada pasien dan resep dikumpulkan untuk laporan harian.Jika obat yang diresepkan tidak tersedia di ruang obat maka pasien akan dianjurkan untuk membeli obat di apotek.

Kegiatan yang dilakukan di ruang obat Didalam Gedung1. Pemberian obat2. Pengecekan obat3. Pendataan obat yang dipakai4. Peracikan ( menggerus atau mencairkan ) obat5. Pemakaian obat Diluar Gedung1. Pemberian obat ke SD, SMP, SMA. Misal obat cacing dan obat penambah darah2. Penyuluhan dengan bantuan dari bagian Gizi, UKS, dan Dokter3. Pemeriksaan dengan bantuan Dokter, jiak ada masalah dirujuk ke PuskesmasCatatan yang dibuat :1. Pelaporan harian2. Pembuatan anggaran alat 3. Register 7 bulanan4. Laporan Pemakaian dan Lembar Permintaan Obat (LPLPO)5. Surat Bukti Barang Keluar ( SBBK ) dibuat oleh Dinas Kesehatan Kota

Hambatan : 1. Pasien yang menunggu didepan loket obat,sering komplen karena terlalu lama menunggu,sehingga mengganggu petugas farmasi2. Pasien sering menanyakan diri, tentang giliran pasien yang selanjutnya ambil obat3. Tidak menggunakan mikrofon dalam pemanggilan pasienUpaya menangani hambatan :1. Memakai mikrofon agar pasien dengar giliran yang mengambil obat2. Memberikan promkes di ruang tunggu obat, agar pasien tidak jenuh

B. UPAYA PENGEMBANGANii. Sistem Informasi Manajemen PuskesmasProgram Aplikasi Komputer Sistem Informasi Manajemen Puskesmas (SIMPUS) adalah suatu perangkat lunak yang dikembangkan untuk memenuhi kebutuhan puskesmas dalam mengelola data-data yang dimiliki, digunakan untuk melihat profil dari pasien puskesmas, membantu dalam mencari data-data untuk pelaporan, dan juga mendukung berbagai keputusan dengan melihat data-data yang dimiliki oleh puskesmas

Data-data yang dimasukan di simpus:1.Tanggal :(tanggal datangnya pasien)2.No. Registrasi :(kode yang terdapat ketika registrasi) 3.NIK: (no induk keluarga)4.Nama: (nama pasien)5.Nama kepala keluarga : (sesuai yang tertera di kartu KK )6.Alamat : (meliputi RT, RW, Kecamatan)7.Kota puskesmas: (ngalian)8.Tempat lahir: (sesuai yang tertera di KTP)9.Tanggal lahir: (sesuai yang tertera di KTP)10.Jenis kelamin: (sesuai yang tertera di KTP)11.Golongan darah: (sesuai yang tertera di KTP)12.Status: (sesuai yang tertera di KTP)13.Cara Bayar: (sesuai golongan)14.No Asuransi: (bila memakai Asuransi)15.Pekerjaan: (sesuai yang tertera di KTP)

Mekanisme pendaftaran di loket :1.Pengunjung mengambil nomor urut dengan menumpuk kartu kunjungan yang sudah disesuaikan dengan tipe pembayaran, kemudian antri menunggu panggilan2.Petugas memanggil pasien sesuai nomor urut3.Jika pasien menggunakan kartu gratis (berwarna putih) pasien harus memberikan identitas lain seperti KTP,KK 4.Petugas menanyakan tujuan kunjungan / menanyakan apa yang dirasakan kepada pasien (Balai Pengobatan Umum, KIA, MTBS, atau Gigi)5.Setelah selesai mendaftar pasien dipersilahkan menunggu di ruang masing-masing sesuai tujuannya6.Petugas memasukkan data pasian dengan 4 kreteria berdasarkan kartu pengunjung, merah (JAMKESMAS), kuning (ASKES), putih polos (GRATIS), biru (BAYAR khusus KTP luar Semarang biasanya ditarik biaya sebesar 5000).7.Data diserahkan ke Simpus8.Petugas Simpus memasukkan data ke komputer, kemudian data yang sudah disimpus tadi dikirimkan ke pos yang dituju (Balai Pengobatan Umum, KIA, MTBS, atau Gigi)

iii. Upaya Kesehatan Sekolah1.Kegiatan penjaringan kesehatan di SD/MI2.Kegiatan penjaringan kesehatan di SLTP/MTS3.Kegiatan penjaringan kesehatan di SMU/MA4.Pembinaan UKS/UKGS di SD/MI5.Pembinaan UKS/UKGS di SLTP/MTS6.Pembinaan UKS/UKGS di SMU/MA7.Pelatihan dokter kecil8.Konseling Kesehatan Reprodiksi Remaja di Puskesmasiv. Upaya Kesehatan Gigi dan Mulut1.Pemeriksaan gigi dan mulut2.Pengobatan gigi dan mulut3.Pencabutan gigi4.Penambalan gigi5.Pembersihan karang gigi6.Pembinaan ke desa UKGMD7.Pelayanan UKGMDUpaya kesehatan gigi di Puskesmas Ngaliyan merupakan upaya menyeluruh dan terpadu yang paling dekat dengan masyarakat. Upaya ini meliputi promotif, preventif, kuratif dan rehabilitatif. Upaya pelayanan kesehatan gigi dan mulut merupakan salah satu kegiatan pokok Puskesmas yang dilaksanakan secara menyeluruh, terpadu dengan melibatkan peran serta masyarakat di wilayah kerja Puskesmas. Dimana upaya tersebut meliputi :1.Upaya kesehatan gigi dan mulut yang bersifat pelayanan khusus, dilaksanakan oleh tenaga kesehatan gigi.2.Upaya kesehatan gigi dan mulut yang bersifat umum, dilaksanakan integrasi dengan kegiatan pokok Puskesmas lainnya dan dapat dilaksanakan oleh tenaga non kesehatan gigi serta dukungan partisipasi aktif masyarakat dengan memanfaatkan teknologi tepat guna.Disamping memberikan pelayanan khusus, seorang tenaga kesehatan gigi bertanggung jawab melaksanakan pembinaan, pengembangan, pengendalian dan penilaiian upaya kesehatan secara menyeluruh, baik kegiatan di dalam maupun di luar gedung Puskesmas.Tujuan umum upaya kesehatan gigi adalah tercapainya derajat kesehatan gigi masyarakat yang optimal. Sedangkan tujuan khususnya adalah :1.Meningkatkan kesadaran, sikap dan perilaku masyarakat dalam kemampuan pelihara diri di bidang kesehatan gigi dan mulut serta mencari pengobatan sedini mungkin.2.Menurunkan prevalensi penyakit gigi dan mulut yang banyak diderita masyarakat dengan upaya perlindungan / pencegahan tanpa mengabaikan upaya penyembuhan dan pemulihan, terutama pada kelompok masyarakat yang rawan.3.Terhindarnya dan berkurangnya gangguan fungsi kunyah akibat kerusakan atau penyakit gigi dan mulut.

Pelayanan kesehatan gigi di puskesmas Ngaliyan Semarang :A.Ringan1.Pencabutan gigi sulung dengan topikal anestesi2.Pencabutan gigi tetap3.Pencabutan gigi sulung4.Tumpatan gigi sementara5.Tumpatan gigi dengan glass ionomer6.Tumpatan gigi dengan komposit(tambalan sinar)7.Treparasi gigi8.Pembersihan karang gigi perrahang B.Berat/ pencabutan dengan komplikasi

Kode penyakit gigi :K.00: gangguan perkembangan dan erupsi gigiK.01: gigi impaksiK.02: karies gigiK.04: penyakit pulpa dan jaringan periapikal(gangren)K.05: penyakit gusi dan jaringan periodontalK.07: kelainan dento fasial termasuk maloklusiK.10: penyakit rahang lainnyaK.11: penyakit kelenjar liurK.12: stomatitisK.13: penyakit bibir dan mukosa mulut lainKegiatan dalam upaya kesehatan gigi dan muluta.Di dalam gedungBalai pengobatan gigi

b.Di luar gedungUpaya Kesehatan Gigi Sekolah(UKGS)UKGS dilakukan dengan cara pemeriksaan berkala di SD.Upaya Kesehatan Gigi Masyarakat Desa(UKGMD)UKGMD dilakukan dengan cara mandiri dalam 6 kelurahan dan tenaga medis di puskesmas sebagai pembina masyarakat. Promosi kesehatanPromosi kesehatan gigi dan mulut dilakukan 1 kali dalam setahun dengan cara penjaringan kesehatan.

v. Laboratorium1.Darah Rutin : Hb, Leco, Trombosit, Hematokrit2.LED3.Urine Rutin : Protein, Reduksi4.Tes Kehamilan5.Sputum TBC6.Golongan Darah7.Pemeriksaan Faeces8.Seriologi : Pemeriksaan Widal9.Kimia Darah : Gula, Kolesterol, Asam Urat