bab iii objek dan metode penelitian 3.1 objek...

38
Mila Melindasari, 2013 Pengaruh Gaya Kepemimpinan Terhadap Kepuasan Kerja Karyawan (Survei Persepsional pada Karyawan Divisi Manajemen Sumber Daya Manusia PT. INTI (Persero) Bandung) Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu| perpustakaan.upi.edu BAB III OBJEK DAN METODE PENELITIAN 3.1 Objek Penelitian Penelitian ini menganalisis pengaruh gaya kepemimpinan terhadap kepuasan kerja karyawan pada PT. INTI (Persero) Bandung. Variabel bebas (independent variable) adalah gaya kepemimpinan (X) yang meliputi perilaku tugas dan perilaku hubungan. Kemudian yang menjadi variabel terikat (dependent variable) adalah kepuasan kerja (Y) yang terdiri dari isi pekerjaan, supervisi, organisasi dan manajemen, kesempatan untuk maju, gaji, rekan kerja, dan kondisi pekerjaan. Menurut Sugiyono (2010:61) “Variabel bebas merupakan variabel yang mempengaruhi atau yang menjadi sebab perubahannya atau timbulnya variabel dependent (terikat), sedangkan variabel terikat merupakan variabel yang dipengaruhi atau yang menjadi akibat karena adanya variabel bebas”. Penelitian ini dilakukan di PT. INTI (Persero) Bandung. Adapun yang menjadi objek penelitian adalah tanggapan responden tentang gaya kepemimpinan dan kepuasan kerja di PT. INTI (Persero) Bandung, sedang yang dijadikan subyek penelitian adalah karyawan divisi manajemen sumber daya manusia pada PT. INTI (Persero) Bandung.

Upload: nguyentuong

Post on 19-Jul-2019

217 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Mila Melindasari, 2013 Pengaruh Gaya Kepemimpinan Terhadap Kepuasan Kerja Karyawan (Survei Persepsional pada

Karyawan Divisi Manajemen Sumber Daya Manusia PT. INTI (Persero) Bandung)

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu| perpustakaan.upi.edu

BAB III

OBJEK DAN METODE PENELITIAN

3.1 Objek Penelitian

Penelitian ini menganalisis pengaruh gaya kepemimpinan terhadap

kepuasan kerja karyawan pada PT. INTI (Persero) Bandung. Variabel bebas

(independent variable) adalah gaya kepemimpinan (X) yang meliputi perilaku

tugas dan perilaku hubungan. Kemudian yang menjadi variabel terikat (dependent

variable) adalah kepuasan kerja (Y) yang terdiri dari isi pekerjaan, supervisi,

organisasi dan manajemen, kesempatan untuk maju, gaji, rekan kerja, dan kondisi

pekerjaan.

Menurut Sugiyono (2010:61) “Variabel bebas merupakan variabel yang

mempengaruhi atau yang menjadi sebab perubahannya atau timbulnya variabel

dependent (terikat), sedangkan variabel terikat merupakan variabel yang

dipengaruhi atau yang menjadi akibat karena adanya variabel bebas”.

Penelitian ini dilakukan di PT. INTI (Persero) Bandung. Adapun yang

menjadi objek penelitian adalah tanggapan responden tentang gaya kepemimpinan

dan kepuasan kerja di PT. INTI (Persero) Bandung, sedang yang dijadikan subyek

penelitian adalah karyawan divisi manajemen sumber daya manusia pada PT.

INTI (Persero) Bandung.

72

Mila Melindasari, 2013 Pengaruh Gaya Kepemimpinan Terhadap Kepuasan Kerja Karyawan (Survei Persepsional pada

Karyawan Divisi Manajemen Sumber Daya Manusia PT. INTI (Persero) Bandung)

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu| perpustakaan.upi.edu

3.2 Metode Penelitian

3.2.1 Jenis Penelitian dan Metode yang Digunakan

Menurut Sugiyono (2010:2) “Metode penelitian pada dasarnya merupakan

cara ilmiah untuk mendapatkan data dengan tujuan dan kegunaan tertentu”.

Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah deskriptif dan

verifikatif. Menurut Sugiyono menyatakan bahwa (2010:54) metode deskriptif

adalah: ”Suatu metode dalam meneliti status sekelompok manusia, suatu objek,

suatu kondisi, suatu sistem pemikiran ataupun suatu kelas peristiwa pada masa

sekarang”. Tujuan dari penelitian deskriptif ini adalah untuk membuat deskripsi,

gambaran atau lukisan secara sistematis, faktual dan akurat mengenai fakta-fakta,

sifat-sifat serta hubungan antar fenomena yang diselidiki. Selain itu Sugiyono

(2010:64) mengemukakan bahwa metode deskriptif mempunyai ciri-ciri sebagai

berikut :

1. Membuat gambaran mengenai situasi atau kejadian.

2. Dalam mengumpulkan data digunakan teknik wawancara, dengan

menggunakan schedule questionair ataupun interview guide.

3. Data yang dikumpulkan memberikan gambaran terhadap fenomena-

fenomena, menerangkan hubungan, menguji hipotesa, membuat prediksi

serta mendapatkan makna dan implikasi dari suatu masalah yang ingin

dipecahkan.

Sugiyono (2010:11) menjelaskan bahwa, “Penelitian deskriptif adalah

penelitian yang dilakukan untuk mengetahui nilai variabel mandiri, baik satu

73

Mila Melindasari, 2013 Pengaruh Gaya Kepemimpinan Terhadap Kepuasan Kerja Karyawan (Survei Persepsional pada

Karyawan Divisi Manajemen Sumber Daya Manusia PT. INTI (Persero) Bandung)

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu| perpustakaan.upi.edu

variabel atau lebih (independent) tanpa membuat perbandingan atau

menghubungkan antara satu dengan variabel yang lain”.

Melalui jenis penelitian deskriptif maka dapat diperoleh gambaran

mengenai gaya kepemimpinan dan kepuasan kerja karyawan di PT. INTI

(Persero) Bandung. Adapun Penelitian verifikatif diterangkan oleh Suharsimi

Arikunto (2008:8) “Penelitian verifikatif pada dasarnya ingin menguji kebenaran

dari suatu hipotesis yang dilaksanakan melalui pengumpulan data di lapangan.

Dimana pengujian hipotesis tersebut menggunakan perhitungan-perhitungan

statistik”. Dalam penelitian ini akan diuji mengenai kebenaran hipotesis melalui

pengumpulan data di lapangan, mengenai pengaruh gaya kepemimpinan terhadap

kepuasan kerja karyawan di PT. INTI (Persero) Bandung.

Berdasarkan jenis penelitian di atas yaitu penelitian deskriptif dan

verifikatif yang dilaksanakan melalui pengumpulan data di lapangan, maka

metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah explanatory survey. Menurut

Ker Linger yang dikutip oleh Sugiyono (2010:17) yang dimaksud dengan metode

survei adalah:

Metode survei yaitu metode penelitian yang dilakukan pada populasi besar

maupun kecil, tetapi data yang dipelajari adalah data dari sampel yang

diambil dari populasi tersebut, sehingga ditemukan kejadian-kejadian

relatif, distribusi dan hubungan-hubungan antara variabel sosiologis

maupun psikologis.

Survei informasi dari sebagian populasi (sampel responden) dikumpulkan

langsung di tempat kejadian secara empirik, dengan tujuan untuk mengetahui

pendapat dari sebagian populasi terhadap objek yang sedang diteliti.

74

Mila Melindasari, 2013 Pengaruh Gaya Kepemimpinan Terhadap Kepuasan Kerja Karyawan (Survei Persepsional pada

Karyawan Divisi Manajemen Sumber Daya Manusia PT. INTI (Persero) Bandung)

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu| perpustakaan.upi.edu

Penelitian ini dilakukan dalam jangka waktu kurang dari satu tahun, maka

metode penelitian yang dipergunakan adalah cross sectional method sebagaimana

yang dikemukakan oleh Husein Umar (2008:45) cross sectional method, yaitu

metode penelitian dengan cara mempelajari objek dalam kurun waktu tertentu

(tidak berkesinambungan dalam jangka waktu panjang) dalam penelitian yang

menggunakan metode ini, informasi dari sebagian populasi dikumpulkan langsung

di tempat kejadian secara empirik dengan tujuan untuk mengetahui pendapat dari

sebagian populasi terhadap objek yang sedang diteliti di lapangan.

3.2.2 Operasionalisasi Variabel Penelitian

Penelitian ini memiliki variabel-variabel yang akan diteliti yang bersifat

saling mempengaruhi. Dalam hal ini, variabel-variabel tersebut juga dapat disebut

sebagai objek penelitian. Suharsimi Arikunto (2008:96), menjelaskan bahwa

“Variabel adalah objek penelitian atau apa yang akan menjadi titik perhatian suatu

penelitian”.

Sedangkan menurut Sugiyono (2010:58) “Variabel penelitian pada

dasarnya adalah segala sesuatu yang berbentuk apa saja yang ditetapkan oleh

peneliti untuk dipelajari sehingga diperoleh informasi tentang hal tersebut,

kemudian ditarik kesimpulannya”.

Dalam suatu penelitian agar bisa dapat membedakan konsep teoritis

dengan konsep analitis maka perlu adanya penjabaran konsep melalui

operasionalisasi variabel. Variabel yang dikaji dalam penelitian ini gaya

kepemimpinan (X) yang meliputi perilaku tugas dan perilaku hubungan terhadap

75

Mila Melindasari, 2013 Pengaruh Gaya Kepemimpinan Terhadap Kepuasan Kerja Karyawan (Survei Persepsional pada

Karyawan Divisi Manajemen Sumber Daya Manusia PT. INTI (Persero) Bandung)

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu| perpustakaan.upi.edu

kepuasan kerja (Y) yang meliputi isi pekerjaan, supervisi, organisasi dan

manajemen, kesempatan untuk maju, gaji, rekan kerja, dan kondisi pekerjaan.

Secara lebih rinci operasionalisasi variabel dalam penelitian ini dapat terlihat pada

Tabel 3.1 berikut ini :

TABEL 3.1

OPERASIONALISASI VARIABEL PENELITIAN

Variabel/Konsep Sub Variabel Indikator Tingkat

Pengukuran

Skala

Pengukuran

No.

Item

Gaya Kepemimpinan

(X)

Pemimpin (leader)

adalah seseorang yang

mempergunakan

wewenang dan

kepemimpinannya,

mengarahkan bawahan

untuk mengerjakan

sebagian pekerjaannya

dalam mencapai

tujuan organisasi

(Malayu S. P.

Hasibuan, 2010:171)

1. Perilaku

tugas Perencanaan dalam

proses rencana dan

kegiatan kerja

Tingkat

partisipasi

pimpinan dalam

membuat rencana

kerja

Ordinal 1

Mengklarifikasikan

peran dalam

membuat keputusan

Tingkat

partisipasi dalam

membuat

keputusan

Ordinal 2

Koordinasi

karyawan dalam

kerjasama tim

Tingkat ketepatan

dalam mendorong

kerjasama tim

Ordinal 3

Pengendalian dalam

melihat kinerja dan

kualitas karyawan

Tingkat kejelasan

dalam melihat

kemajuan dan

kualitas karyawan

secara transparan

Ordinal 4

Tingkat ketepatan

dalam

mengevaluasi

kinerja individu

dan unit-unit

organisasi secara

transparan

Ordinal 5

2. Perilaku

hubungan Delegasi wewenang

kepada karyawan

Tingkat kejelasan

dalam

memberikan

wewenang dan

Ordinal 6

76

Mila Melindasari, 2013 Pengaruh Gaya Kepemimpinan Terhadap Kepuasan Kerja Karyawan (Survei Persepsional pada

Karyawan Divisi Manajemen Sumber Daya Manusia PT. INTI (Persero) Bandung)

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu| perpustakaan.upi.edu

Variabel/Konsep Sub Variabel Indikator Tingkat

Pengukuran

Skala

Pengukuran

No.

Item

tanggung jawab

kepada bawahan

Training and

coaching

(bimbingan dan

arahan) kepada

karyawan

Tingkat kesediaan

dalam

memberikan

bimbingan dan

arahan kepada

bawahan

Ordinal 7

Tingkat

keramahan dan

kesabaran dalam

membantu

karyawan yang

mengalami

kesulitan

Ordinal 8

Pujian dan

penghargaan kinerja

dan kontribusi yang

baik karyawan

Tingkat ketepatan

dalam

memberikan

pujian terhadap

kinerja yang baik

Ordinal 9

Tingkat ketepatan

dalam

memberikan

penghargaan

terhadap

kontribusi dan

peran karyawan

Ordinal 10

Kritik yang

membangun untuk

karyawan

Tingkat ketepatan

dalam

memberikan saran

dan kritik yang

membangun

Ordinal 11

77

Mila Melindasari, 2013 Pengaruh Gaya Kepemimpinan Terhadap Kepuasan Kerja Karyawan (Survei Persepsional pada

Karyawan Divisi Manajemen Sumber Daya Manusia PT. INTI (Persero) Bandung)

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu| perpustakaan.upi.edu

Variabel/Konsep Sub Variabel Indikator Tingkat

Pengukuran

Skala

Pengukuran

No.

Item

Memotivasi dan

memberi inspirasi

kepada karyawan

atau bawahan

Tingkat ketepatan

dalam

menggunakan

teknik-teknik

mempengaruhi

dan memberikan

semangat kepada

bawahan

Ordinal 12

Tingkat ketepatan

dalam

memberikan

contoh dan

perilaku yang

baik

Ordinal 13

Memberikan

informasi

keputusan, rencana

kerja, dan kegiatan

kepada karyawan

Tingkat kejelasan

dalam

memberikan

informasi

keputusan,

rencana kerja, dan

kegiatan

Ordinal 14

Kepuasan Kerja

Karyawan (Y)

Kepuasan Kerja

merupakan evaluasi

yang menggambarkan

seseorang atas

perasaan sikapnya

senang atau tidak

senang, puas atau

tidak puas dalam

bekerja.

(Veithzal Rivai,

2008:475)

1. Isi pekerjaan Pekerjaan sesuai

dengan keahlian

karyawan

Tingkat

kesesuaian antara

pekerjaan dengan

keahlian

Ordinal 15

Pekerjaan sesuai

dengan pengalaman

karyawan

Tingkat

kesesuaian antara

pekerjaan dengan

pekerjaan

Ordinal 16

Tanggung jawab

karyawan terhadap

pekerjaannya

Tingkat

pertanggungjawa

ban dari

karyawan

terhadap

pekerjaannya

Ordinal 17

78

Mila Melindasari, 2013 Pengaruh Gaya Kepemimpinan Terhadap Kepuasan Kerja Karyawan (Survei Persepsional pada

Karyawan Divisi Manajemen Sumber Daya Manusia PT. INTI (Persero) Bandung)

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu| perpustakaan.upi.edu

Variabel/Konsep Sub Variabel Indikator Tingkat

Pengukuran

Skala

Pengukuran

No.

Item

2. Supervisi Pekerjaan sesuai

dengan target yang

ditetapkan

Tingkat

kesesuaian antara

target dan hasil

dari pekerjaan

Ordinal 18

3. Organisasi

dan

manajemen

4. Kesempatan

untuk maju

Kebijakan

perusahaan untuk

memberikan

kepuasan kerja

Pengaruh

kebijakan

perusahaan yang

dapat

memberikan

kepuasan kerja

Ordinal 19

Pemberian reward

kepada karyawan

berprestasi

Pengaruh

pemberian

reward kepada

karyawan

berprestasi

Ordinal 20

Pemberian pelatihan

dan pendidikan

untuk mendapatkan

karir yang lebih

tinggi

Pengaruh

program

pendidikan dan

pelatihan yang

diberikan

perusahaan pada

karyawan

Ordinal 21

5. Gaji Pendapatan sesuai

dengan pekerjaan

Tingkat

kesesuaian antara

imbalan dengan

pekerjaan

Ordinal 22

Tunjangan yang

diberikan

perusahaan bagi

karyawan

Tingkat

kesesuaian antara

tunjangan dengan

pekerjaan

Ordinal 23

6. Rekan kerja Hubungan antara

karyawan dengan

atasan

Tingkat keeratan

hubungan antara

atasan dan

karyawan

Ordinal 24

Komunikasi yang

terjalin antara

Ordinal 25

79

Mila Melindasari, 2013 Pengaruh Gaya Kepemimpinan Terhadap Kepuasan Kerja Karyawan (Survei Persepsional pada

Karyawan Divisi Manajemen Sumber Daya Manusia PT. INTI (Persero) Bandung)

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu| perpustakaan.upi.edu

Variabel/Konsep Sub Variabel Indikator Tingkat

Pengukuran

Skala

Pengukuran

No.

Item

atasan dan

karyawan

Hubungan antara

karyawan dengan

karyawan lainnya

Tingkat keeratan

hubungan antara

sesama karyawan

Ordinal 26

Komunikasi yang

terjalin antara

sesama karyawan

Ordinal 27

7. Kondisi

pekerjaan Situasi dan

lingkungan kerja

yang mendukung

pekerjaan

Tingkat

keamanan

lingkungan dan

situasi yang

mendukung

pekerjaan

Ordinal 28

Fasilitas yang

mendukung

pekerjaan

Kelengkapan

fasilitas yang

diberikan

perusahaan untuk

mendukung

pekerjaan

Ordinal 29

Sumber : Hasil Pengolahan Data

3.2.3 Jenis dan Sumber Data

Jenis data penelitian merupakan informasi tentang segala sesuatu yang

berkaitan dengan variabel yang diteliti. Jenis data dan analisisnya dalam penelitian

dapat dikelompokkan menjadi dua hal utama yaitu data kualitatif dan kuantitatif.

Data kualitatif adalah data yang berbentuk kata, kalimat, skema dan gambar. Data

kuantitatif adalah data berbentuk angka atau data kualitatif yang diangkakan

80

Mila Melindasari, 2013 Pengaruh Gaya Kepemimpinan Terhadap Kepuasan Kerja Karyawan (Survei Persepsional pada

Karyawan Divisi Manajemen Sumber Daya Manusia PT. INTI (Persero) Bandung)

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu| perpustakaan.upi.edu

(scoring). Dalam penelitian ini maka jenis data yang digunakan yaitu data

kuantitatif.

Sumber data penelitian merupakan sumber data yang diperlukan dalam

kegiatan penelitian. Berdasarkan sumbernya data dibedakan menjadi dua, yaitu

data primer dan data sekunder. Sugiyono (2010:137) menjelaskan bahwa,

”Sumber primer adalah sumber data yang langsung memberikan data kepada

pengumpul data, dan sumber sekunder merupakan sumber data yang tidak

langsung memberikan data kepada pengumpul data, misalnya lewat orang lain

atau lewat dokumen”. Sedangkan menurut Malhotra (2009:120-121)

mendefinisikan data primer dan data sekunder tersebut, antara lain:

a. Data primer yaitu data yang dibuat oleh peneliti untuk maksud khusus

menyelesaikan permasalahan yang sedang ditanganinya. Dalam penelitian

ini yang menjadi sumber data primer adalah kuesioner yang disebarkan

kepada sejumlah responden, sesuai dengan target sasaran dan dianggap

mewakili seluruh populasi data penelitian, yaitu karyawan divisi

manajemen sumber daya manusia PT. INTI (Persero) Bandung. Selain itu

juga data primer dalam penelitian ini diperoleh melalui wawancara

terhadap kepala divisi sumber daya manusia PT. INTI (Persero) Bandung.

b. Data sekunder yaitu data yang telah dikumpulkan untuk maksud selain

untuk menyelesaikan masalah yang sedang dihadapi. Data ini dapat

ditemukan dengan cepat serta tidak mahal. Dalam penelitian ini yang

menjadi sumber data sekunder adalah literatur, artikel, jurnal serta situs di

internet yang berkenaan dengan penelitian yang dilakukan.

81

Mila Melindasari, 2013 Pengaruh Gaya Kepemimpinan Terhadap Kepuasan Kerja Karyawan (Survei Persepsional pada

Karyawan Divisi Manajemen Sumber Daya Manusia PT. INTI (Persero) Bandung)

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu| perpustakaan.upi.edu

Secara lebih jelasnya mengenai data dan sumber data yang digunakan

dalam penelitian, maka peneliti mengumpulkan dan menyajikan dalam Tabel 3.2

berikut ini :

TABEL 3.2

JENIS DAN SUMBER DATA

Jenis Data Sumber Data Kategori Data

Komposisi Karyawan PT. INTI

(Persero) Bandung

Tahun 2007-2011

Divisi MSDM PT.INTI

(Persero) Bandung

Sekunder

Rekapitulasi Kehadiran Karyawan

PT. INTI (Persero) Bandung

Periode Januari-September 2011

Divisi MSDM PT.INTI

(Persero) Bandung

Sekunder

Data Turnover Karyawan PT.

INTI (Persero) Bandung

Tahun 2007- 2011

Divisi MSDM PT.INTI

(Persero) Bandung

Sekunder

Faktor-faktor Kepuasan Kerja

Karyawan

Pra Penelitian Sekunder

Tanggapan karyawan terhadap

gaya kepemimpinan

Karyawan Primer

Tanggapan karyawan terhadap

kepuasan kerja

Karyawan Primer

Sumber: Berdasarkan Hasil Pengolahan Data 2011

3.2.4 Populasi, Sampel dan Teknik Sampling

3.2.4.1 Populasi

Didalam melakukan penelitian, kegiatan pengumpulan data merupakan

langkah penting guna mengetahui karakteristik dari populasi yang merupakan

elemen-elemen dalam objek penelitian. Data tersebut digunakan untuk mengambil

keputusan untuk menguji hipotesis. Menurut Sugiyono (2010:115) “Populasi

adalah wilayah generalisasi yang terdiri atas subjek/objek yang mempunyai

82

Mila Melindasari, 2013 Pengaruh Gaya Kepemimpinan Terhadap Kepuasan Kerja Karyawan (Survei Persepsional pada

Karyawan Divisi Manajemen Sumber Daya Manusia PT. INTI (Persero) Bandung)

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu| perpustakaan.upi.edu

kualitas dan karakteristik tertentu yang ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari

dan kemudian ditarik kesimpulannya”.

Menurut Riduwan (2008:55) mengemukakan bahwa “Populasi merupakan

objek atau subjek yang berada pada suatu wilayah dan memenuhi syarat-syarat

tertentu berkaitan dengan masalah penelitian”.

Berdasarkan pendapat para ahli, maka yang menjadi populasi pada

penelitian ini adalah karyawan divisi manajemen sumber daya manusia PT. INTI

(Persero) Bandung dengan total jumlah karyawan pada September tahun 2011

yaitu berjumlah 37 orang. Ukuran tersebut dapat dilihat pada Tabel 3.3 berikut ini

merupakan rincian jumlah karyawan berdasarkan jumlah setiap bagian.

TABEL 3.3

REKAPITULASI KARYAWAN DIVISI MANAJEMEN SUMBER DAYA

MANUSIA PT. INTI (PERSERO) BANDUNG

PERIODE SEPTEMBER 2011

NO BAGIAN JUMLAH KARYAWAN

1. Pengembangan SDM dan Penilaian Kinerja 12

2. Pengembangan Sistem SDM dan Organisasi 10

3. Manajemen Kualitas 3

4. Pelayanan SDM dan Remunerasi 12

Jumlah 37 Sumber : Divisi MSDM PT.INTI (Persero) Bandung

Tabel 3.3 memberikan informasi jumlah karyawan divisi manajemen

sumber daya manusia PT. INTI (Persero) Bandung sebanyak 37 orang yang dapat

dijadikan populasi penelitian.

83

Mila Melindasari, 2013 Pengaruh Gaya Kepemimpinan Terhadap Kepuasan Kerja Karyawan (Survei Persepsional pada

Karyawan Divisi Manajemen Sumber Daya Manusia PT. INTI (Persero) Bandung)

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu| perpustakaan.upi.edu

3.2.4.2 Sampel

Dalam suatu penelitian tidak mungkin semua populasi dapat diteliti, hal ini

disebabkan oleh beberapa faktor, diantaranya karena keterbatasan biaya, tenaga,

dan waktu yang tersedia. ”Sampel adalah sebagian atau wakil populasi yang

diteliti” (Suharsimi Arikunto, 2008:117). Sugiyono (2010:116) menyatakan

bahwa sampel adalah :

Bagian dari jumlah dan karakteristik yang dimiliki oleh populasi tersebut.

Bila populasi besar dan penelitian tidak mungkin mempelajari semua yang

ada pada populasi, misalnya karena keterbatasan dana, tenaga, dan waktu

maka penelitian dapat menggunakan sampel yang diambil dari populasi

tersebut.

Mengenai berapa jumlah karyawan yang harus diambil dalam penelitian

sampel Suharsimi Arikunto (2008:62) mengemukakan pendapatnya sebagai

berikut : “Sekedar ancer-ancer, maka apabila subjeknya kurang dari 100, lebih

baik diambil semua sehingga penelitiannya merupakan penelitian populasi.

Selanjutnya jika jumlah subjeknya besar dapat diambil 10%-15% atau 20%-25%”.

Berdasarkan pendapat para ahli diatas, dikarenakan jumlah karyawan

divisi manajemen sumber daya manusia PT. INTI (Persero) Bandung kurang dari

100 orang, maka sampel yang diambil adalah seluruh jumlah populasi atau

karyawan divisi manajemen sumber daya manusia PT. INTI (Persero) Bandung

sebanyak 37 orang.

3.2.4.3 Teknik Sampling

Teknik sampling merupakan teknik pengambilan sampel untuk

menentukan sampel yang akan digunakan dalam penelitian, sehingga dapat

84

Mila Melindasari, 2013 Pengaruh Gaya Kepemimpinan Terhadap Kepuasan Kerja Karyawan (Survei Persepsional pada

Karyawan Divisi Manajemen Sumber Daya Manusia PT. INTI (Persero) Bandung)

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu| perpustakaan.upi.edu

diperoleh nilai karakteristik perkiraan (estimate value). Menurut Sugiyono

(2010:116) “Teknik sampling adalah teknik pengambilan sampel”. Mengingat

populasi yang dijadikan objek penelitian sebanyak 37 orang, maka teknik

sampling yang diambil adalah sampling jenuh”. Sugiyono (2010:116)

mengemukakan bahwa “Teknik penentuan sampel bila semua anggota populasi

digunakan sebagai sampel disebut sampling jenuh atau sensus, dimana semua

anggota populasi dijadikan sampel”.

3.2.5 Teknik Pengumpulan Data

Teknik pengumpulan data merupakan suatu proses mengumpulkan data

yang diperlukan dalam penelitian dengan data yang terkumpul untuk menguji

hipotesis yang telah dirumuskan. Teknik pengumpulan data dapat dilakukan cara

kombinasi secara langsung atau tidak langsung. Dalam penelitian ini untuk

memperoleh data menggunakan teknik-teknik sebagai berikut:

1. Observasi (pengamatan), dilakukan dengan mengamati langsung objek

yang berhubungan dengan masalah yang diteliti khususnya mengenai gaya

kepemimpinan dan kepuasan kerja karyawan PT. INTI (Persero) Bandung.

Instrumen yang digunakan dalam melakukan observasi, yaitu checklist,

rating scale, anecdotal record, catatan berkala, dan mechanical device.

Langkah-langkah dalam melakukan observasi adalah sebagai berikut:

a. Harus diketahui di mana observasi itu dapat dilakukan.

b. Harus ditentukan dengan pasti siapa saja yang akan diobservasi.

c. Harus diketahui dengan jelas data-data apa saja yang diperlukan.

85

Mila Melindasari, 2013 Pengaruh Gaya Kepemimpinan Terhadap Kepuasan Kerja Karyawan (Survei Persepsional pada

Karyawan Divisi Manajemen Sumber Daya Manusia PT. INTI (Persero) Bandung)

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu| perpustakaan.upi.edu

d. Harus diketahui bagaimana cara mengumpulkan data agar berjalan

mudah dan lancar.

e. Harus diketahui tentang cara mencatat hasil observasi, seperti telah

menyediakan buku catatan, kamera, tape recorder, dan alat-alat

tulis lainnya.

2. Wawancara, sebagai teknik komunikasi langsung dengan pihak PT. INTI

(Persero) Bandung. Wawancara ini dilakukan kepada karyawan divisi

manajemen sumber daya manusia PT. INTI (Persero) Bandung, guna

memperoleh informasi tentang permasalahan yang sedang diteliti. Teknik

wawancara yang digunakan yaitu teknik wawancara tidak terstruktur

dimana peneliti tidak menggunakan pedoman wawancara yang telah

tersusun secara sistematis dan lengkap untuk pengumpulan datanya

(Sugiyono, 2010:233). Langkah-langkah melakukan kegiatan wawancara

dijelaskan sebagai berikut :

1). Menetapkan tujuan wawancara

Sebelum wawancara dilakukan, perlu ditetapkan tujuan

wawancara. Penetapan tujuan ini dilakukan agar pertanyaan yang

kalian ajukan kepada narasumber bisa terarah pada informasi yang

kita butuhkan sehingga wawancara akan berhasil.

2). Menyiapkan daftar pertanyaan

Wawancara adalah proses dialog antara orang yang mencari

informasi dengan orang yang memberikan informasi. Dalam dialog

terjadi karena adanya pertanyaan dari pewawancara dan jawaban

86

Mila Melindasari, 2013 Pengaruh Gaya Kepemimpinan Terhadap Kepuasan Kerja Karyawan (Survei Persepsional pada

Karyawan Divisi Manajemen Sumber Daya Manusia PT. INTI (Persero) Bandung)

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu| perpustakaan.upi.edu

dari narasumber. Berikut adalah petunjuk penyusunan daftar

pertanyaan dalam wawancara.

a. Pertanyaan disusun berdasarkan tujuan wawancara.

b. Upayakan satu pertanyaan untuk menggali satu informasi.

c. Kalimat tanya disusun dengan singkat dan jelas.

d. Daftar pertanyaan dibicarakan dulu dengan orang yang lebih

mengerti.

3). Melakukan wawancara

Proses melakukan wawancara dilakukan dengan beberapa tahapan.

Meskipun tahapan itu bukan merupakan tahapan baku, paling tidak

tahapan-tahapan itu bisa menjadi pemandu kalian dalam

berwawancara agar bisa berhasil.

a.Pendahuluan

Pewawancara membuat janji dulu dengan narasumber, kapan dan

dimana narasumber bersedia diwawancarai. Jangan lupa sampaikan

tujuan wawancara kepada narasumber.

b.Pembukaan

Awalilah dengan pembicaraan ringan, seperti menanyakan kabar

dan kondisi narasumber serta tunjukkan sikap yang ramah dan

bersahabat.

87

Mila Melindasari, 2013 Pengaruh Gaya Kepemimpinan Terhadap Kepuasan Kerja Karyawan (Survei Persepsional pada

Karyawan Divisi Manajemen Sumber Daya Manusia PT. INTI (Persero) Bandung)

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu| perpustakaan.upi.edu

c.Tahap inti

Ajukan pertanyaan secara urut, singkat, dan jelas. Lakukan

perekaman selain pencatatan. Hindarilah pertanyaan yang

memojokkan atau menginterogasi.

d.Penutup

Akhiri wawancara dengan kesan yang baik dan menyenangkan.

Jangan lupa ucapkan terima kasih atas waktu dan kesediaan

narasumber diwawancarai.

4). Melaporkan hasil wawancara

Hasil wawancara dituliskan sebagai bentuk laporan. Beberapa hal

yang perlu diperhatikan dalam menyusun laporan hasil wawancara.

1. Perhatikan kaidah penulisan laporan.

2. Jangan mencampuri hasil wawancara dengan pendapat sendiri.

3. Pilihlah data yang relevan dengan permasalahan.

4. Jaga nama baik narasumber dan jaga kerahasiaan identitas

responden

3. Kuesioner (angket), dilakukan dengan menyebarkan seperangkat daftar

pertanyaan tertulis kepada responden yaitu karyawan divisi manajemen

sumber daya manusia PT. INTI (Persero) Bandung. Dalam kuesioner ini

penulis mengemukakan beberapa pertanyaan yang mencerminkan

pengukuran indikator dari variabel X (gaya kepemimpinan) dan variabel Y

(kepuasan kerja). Kemudian memilih alternatif jawaban yang telah

88

Mila Melindasari, 2013 Pengaruh Gaya Kepemimpinan Terhadap Kepuasan Kerja Karyawan (Survei Persepsional pada

Karyawan Divisi Manajemen Sumber Daya Manusia PT. INTI (Persero) Bandung)

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu| perpustakaan.upi.edu

disediakan pada masing-masing alternatif jawaban yang dianggap paling

tepat.

Langkah-langkah penyusunan kuesioner adalah sebagai berikut:

a) Menyusun kisi-kisi angket atau daftar pertanyaan.

b) Merumuskan item-item pertanyaan dan alternatif jawabannya. Jenis

instrumen yang digunakan dalam angket merupakan instrumen

yang bersifat tertutup, yaitu seperangkat daftar pertanyaan tertulis

dan disertai dengan alternatif jawaban yang disediakan, sehingga

responden hanya memilih jawaban yang tersedia.

c) Menetapkan pemberian skor untuk setiap item pertanyaan. Pada

penelitian ini setiap pendapat responden atas pertanyaan diberi nilai

dengan skala ordinal.

3.2.6 Pengujian Validitas dan Reliabilitas

Di dalam penelitian, data mempunyai kedudukan paling tinggi karena data

merupakan penggambaran variabel yang diteliti dan fungsinya sebagai

pembentukan hipotesis. Oleh karena itu benar tidaknya data sangat menentukan

mutu hasil penelitian. Sedangkan benar tidaknya data tergantung dari baik

tidaknya instrumen pengumpulan data. Instrumen yang baik harus memenuhi dua

persyaratan penting yaitu valid dan reliable, melalui uji validitas dan reliabilitas

sehingga didapat data yang baik dan benar untuk sebuah penelitian.

89

Mila Melindasari, 2013 Pengaruh Gaya Kepemimpinan Terhadap Kepuasan Kerja Karyawan (Survei Persepsional pada

Karyawan Divisi Manajemen Sumber Daya Manusia PT. INTI (Persero) Bandung)

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu| perpustakaan.upi.edu

3.2.6.1 Hasil Pengujian Validitas

Pengujian validitas instrumen dilakukan untuk menjamin bahwa terdapat

kesamaan antara data yang terkumpul dengan data yang sesungguhnya terjadi

pada objek yang diteliti. Validitas adalah suatu ukuran yang menunjukkan tingkat

kevalidan dan kesahihan suatu instrumen. ”Suatu instrumen yang valid atau sahih

mempunyai validitas yang tinggi, sebaliknya instrumen yang kurang berarti

memiliki validitas yang rendah” (Sugiyono, 2010:177). Suharsimi Arikunto

(2009:168) mengemukakan bahwa:

Validitas adalah suatu ukuran yang menunjukkan tingkat-tingkat kevalidan

atau kesahihan suatu instrumen. Suatu instrumen yang valid atau sahih

mempunyai validitas yang tinggi. Sebaliknya, instrumen yang kurang valid

berati memiliki validitas yang rendah.

Uji validitas yang dilakukan bertujuan untuk menguji sejauhmana item

kuesioner yang valid dan mana yang tidak. Hal ini dilakukan dengan mencari

korelasi setiap item pertanyaan dengan skor total pertanyaan untuk hasil jawaban

responden yang mempunyai skala pengukuran ordinal. Adapun rumus yang dapat

digunakan adalah rumus Korelasi Product Moment yang dikemukakan oleh

Pearson sebagai berikut:

(Suharsimi Arikunto, 2008:170)

)}((}{)()({

))(()(

2222 YYnXXn

YXXYnrxy

90

Mila Melindasari, 2013 Pengaruh Gaya Kepemimpinan Terhadap Kepuasan Kerja Karyawan (Survei Persepsional pada

Karyawan Divisi Manajemen Sumber Daya Manusia PT. INTI (Persero) Bandung)

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu| perpustakaan.upi.edu

Keterangan:

r = Koefisien validitas item yang dicari

X = Skor yang diperoleh subjek seluruh item

Y = Skor total

X = Jumlah skor dalam distribusi X

Y = Jumlah skor dalam distribusi Y

2X = Jumlah kuadrat dalam skor distribusi X

2Y = Jumlah kuadrat dalam skor distribusi Y

n = Banyaknya responden

Perhitungan validitas item instrumen dilakukan dengan bantuan

program SPSS 16.0 for windows. Besarnya koefisien korelasi

diinterprestasikan dengan menggunakan Tabel 3.4 sebagai berikut :

TABEL 3.4

INTERPRESTASI BESARNYA KOEFISIEN KORELASI

Interval Koefisien Tingkat Hubungan

Antara 0,700 sampai dengan 1,000 Sangat Tinggi

Antara 0,600 sampai dengan 0,500 Tinggi

Antara 0,500 sampai dengan 0,400 Agak Tinggi

Antara 0,400 sampai dengan 0,300 Sedang

Antara 0,300 sampai dengan 0,200 Agak Tidak Tinggi

Antara 0,200 sampai dengan 0,100 Tidak Tinggi

Antara 0,100 sampai dengan 0,000 Sangat Tidak Tinggi Sumber: Suharsimi Arikunto (2009:178)

Teknik perhitungan yang digunakan untuk menganalisa validitas tes ini

adalah teknik korelasional biasa, yakni korelasi antara skor-skor tes yang

divalidasikan dengan skor-skor tes tolak ukurnya dari peserta yang sama.

91

Mila Melindasari, 2013 Pengaruh Gaya Kepemimpinan Terhadap Kepuasan Kerja Karyawan (Survei Persepsional pada

Karyawan Divisi Manajemen Sumber Daya Manusia PT. INTI (Persero) Bandung)

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu| perpustakaan.upi.edu

Keputusan pengujian validitas item instrumen dengan tingkat kesalahan

5% sebagai berikut :

1. Item pertanyaan-pertanyaan responden penelitian dikatakan valid jika

rhitung lebih besar dari rtabel atau rhitung>rtabel.

2. Item pertanyaan-pertanyaan responden penelitian dikatakan tidak valid

jika rhitung lebih kecil atau sama dengan dari rtabel atau rhitung≤ rtabel.

Hasil uji coba instrumen penelitian untuk variabel gaya kepemimpinan (X)

berdasarkan hasil perhitungan validitas item instrumen yang dilakukan dengan

bantuan program SPSS 16.0 for windows. Jumlah seluruh responden yang menjadi

sampel penelitian ini adalah sebanyak 37 orang. Sedangkan jumlah responden

yang akan dipergunakan untuk menguji validitas adalah 37 responden, dengan dk

= n-2 = 37-2=35 dan tingkat kesalahan 5% maka akan diperoleh rtabel = 0,334.

Pengujian validitas diperlukan untuk mengetahui apakah instrumen yang

digunakan untuk mencari data primer dalam sebuah penelitian dapat digunakan

untuk mengukur apa yang seharusnya terukur. Dari penelitian ini yang akan diuji

adalah validitas dari instrumen gaya kepemimpinan sebagai variabel X dan

kepuasan kerja karyawan sebagai variabel Y. Jumlah pernyataan untuk variabel X

adalah 16 terdapat 2 item pernyataan yang tidak valid, untuk item pernyataan

variabel Y berjumlah 17 item setelah melalukan uji validitas terdapat 2 item

pernyataan yang tidak valid. Lalu dilakukan drop out pada 4 item yang tidak valid

dan dilakukan uji validitas ulang, berikut Tabel 3.5 hasil uji validitas variabel

gaya kepemimpinan.

92

Mila Melindasari, 2013 Pengaruh Gaya Kepemimpinan Terhadap Kepuasan Kerja Karyawan (Survei Persepsional pada

Karyawan Divisi Manajemen Sumber Daya Manusia PT. INTI (Persero) Bandung)

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu| perpustakaan.upi.edu

TABEL 3.5

HASIL PENGUJIAN VALIDITAS VARIABEL

GAYA KEPEMIMPINAN (X)

No. Pernyataan rhitung rtabel Ket.

1 Pimpinan sangat aktif dalam pembuatan

rencana kerja 0,560 0,334 Valid

2 Pimpinan sangat berperan dalam pembuatan

keputusan 0,506 0,334 Valid

3

Pimpinan selalu mendorong dan

menganjurkan karyawan untuk bekerja dalam

tim

0,652 0,334 Valid

4

Pimpinan mempunyai program khusus dalam

melihat kemajuan dan kualitas karyawan

secara transparan

0,793 0,334 Valid

5

Pimpinan mempunyai program untuk

mengevaluasi kinerja individu dan unit-unit

organisasi secara transparan

0,792 0,334 Valid

6

Pimpinan dapat mendelegasikan wewenang

dan tanggung jawab kepada bawahan secara

jelas

0,560 0,334 Valid

7

Pemimpin selalu memberikan bimbingan dan

arahan terhadap pekerjaan yang dirasa sulit

bagi karyawan

0,620 0,334 Valid

8

Pimpinan selalu memberikan simpati serta

dukungan kepada karyawan yang sedang

mengalami kesulitan dalam pekerjaan

0,441 0,334 Valid

9 Pimpinan selalu memberikan pujian kepada

karyawan yang bekerja dengan baik 0,685 0,334 Valid

10 Pimpinan hanya memberikan penghargaan

kepada karyawan yang berprestasi 0,373 0,334 Valid

11 Pimpinan memberikan saran dan kritik yang

membangun kepada karyawan 0,732 0,334 Valid

12 Pimpinan selalu memberikan semangat

kepada para karyawan agar bekerja lebih baik 0,674 0,334 Valid

13 Pimpinan selalu memberikan contoh yang

baik kepada bawahan 0,788 0,334 Valid

14

Pimpinan menginformasikan hal-hal yang

berhubungan dengan keputusan, rencana, dan

kegiatan pekerjaan

0,814 0,334 Valid

Sumber: Hasil Pengolahan Data 2012 (Menggunakan SPSS 16.0 For Windows)

Berdasarkan Tabel 3.5 pada instrumen variabel gaya kepemimpinan dapat

diketahui bahwa nilai tertinggi terdapat pada item pernyataan pimpinan

93

Mila Melindasari, 2013 Pengaruh Gaya Kepemimpinan Terhadap Kepuasan Kerja Karyawan (Survei Persepsional pada

Karyawan Divisi Manajemen Sumber Daya Manusia PT. INTI (Persero) Bandung)

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu| perpustakaan.upi.edu

menginformasikan hal-hal yang berhubungan dengan keputusan, rencana, dan

kegiatan pekerjaan yang bernilai 0,814 sehingga dapat ditafsirkan bahwa indeks

korelasinya sangat tinggi. Sedangkan nilai terendah terdapat pada item pernyataan

pimpinan hanya memberikan penghargaan kepada karyawan yang berprestasi

yang bernilai 0,373 sehingga dapat ditafsirkan bahwa indeks korelasinya rendah.

Hasil uji coba instrumen penelitian untuk variabel kepuasan kerja

karyawan (Y) dapat dilihat pada Tabel 3.6 sebagai berikut ini :

TABEL 3.6

HASIL PENGUJIAN VALIDITAS VARIABEL

KEPUASAN KERJA KARYAWAN (Y)

No Pernyataan rhitung rtabel Ket.

1

Tingkat kesesuaian antara pekerjaan dengan

latar belakang pendidikan dan keahlian

karyawan

0,728 0,334 Valid

2 Tingkat kesesuaian antara pekerjaan dengan

pengalaman karyawan 0,641 0,334 Valid

3 Karyawan bertanggung jawab terhadap

pekerjaannya 0,423 0,334 Valid

4 Tingkat kesesuaian hasil pekerjaan yang

dicapai dengan target yang telah ditetapkan 0,464 0,334 Valid

5

Kebijakan-kebijakan yang dibuat oleh

perusahaan akan meningkatkan kepuasan kerja

karyawan

0,720 0,334 Valid

6 Penghargaan atas prestasi kerja yang dicapai

memberikan kepuasan tersendiri 0,497 0,334 Valid

7

Pendidikan dan pelatihan yang diberikan oleh

perusahaan dapat membantu saya untuk

mendapatkan jenjang karir yang lebih tinggi

0,582 0,334 Valid

8 Tingkat kesesuaian antara pekerjaan dengan

imbalan yang diberikan perusahaan 0,634 0,334 Valid

9 Tingkat kesesuaian antara pekerjaan dengan

tunjangan yang diberikan perusahaan 0,745 0,334

Valid

10 Tingkat hubungan karyawan dengan atasan sangat

erat 0,645 0,334

Valid

11 Tingkat komunikasi antara atasan dengan

karyawan dapat menunjang kelancaran bekerja 0,806 0,334

Valid

94

Mila Melindasari, 2013 Pengaruh Gaya Kepemimpinan Terhadap Kepuasan Kerja Karyawan (Survei Persepsional pada

Karyawan Divisi Manajemen Sumber Daya Manusia PT. INTI (Persero) Bandung)

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu| perpustakaan.upi.edu

No Pernyataan rhitung rtabel Ket.

12 Tingkat hubungan dengan rekan kerja sangat

erat 0,469 0,334

Valid

13 Tingkat komunikasi antara sesama rekan kerja 0,545 0,334 Valid

14 Lingkungan sekitar tempat kerja kondusif

dalam menyelesaikan pekerjaan 0,420 0,334

Valid

15

Sarana dan prasarana yang disediakan oleh

perusahaan dapat menunjang karyawan bekerja

dengan baik

0,685 0,334

Valid

Sumber: Hasil Pengolahan Data 2012 (Menggunakan SPSS 16.0 For Windows)

Berdasarkan Tabel 3.6 pada instrumen variabel kepuasan kerja karyawan

(Y) dapat diketahui bahwa nilai tertinggi terdapat pada item pernyataan tingkat

komunikasi antara atasan dengan karyawan dapat menunjang kelancaran bekerja

yang bernilai 0,806 sehingga dapat ditafsirkan bahwa indeks korelasinya sangat

tinggi. Sedangkan nilai terendah terdapat pada item pernyataan lingkungan sekitar

tempat kerja kondusif dalam menyelesaikan pekerjaan yang bernilai 0,420

sehingga dapat ditafsirkan bahwa indeks korelasinya rendah.

3.2.6.2 Hasil Pengujian Reliabilitas

Uji reliabilitas dilakukan untuk mendapatkan tingkat ketepatan alat

pengumpulan data yang digunakan. Reliabilitas menunjuk pada suatu pengertian

bahwa suatu instrumen cukup dapat dipercaya untuk digunakan sebagai alat

pengumpul data, karena instrumen tersebut sudah baik. Instrumen yang sudah

dipercaya dan yang reliabel akan menghasilkan data yang dapat dipercaya juga.

Menurut Sugiyono (2010:183) “Reliabilitas adalah pengukuran yang

berkali-kali menghasilkan data yang sama atau konsisten”. Sedangkan menurut

95

Mila Melindasari, 2013 Pengaruh Gaya Kepemimpinan Terhadap Kepuasan Kerja Karyawan (Survei Persepsional pada

Karyawan Divisi Manajemen Sumber Daya Manusia PT. INTI (Persero) Bandung)

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu| perpustakaan.upi.edu

Suharsimi Arikunto (2008:178) “Reliabilitas menunjuk pada satu pengertian

bahwa sesuatu instrumen cukup dapat dipercaya untuk dapat digunakan sebagai

alat pengumpul data karena instrumen tersebut sudah baik. Reliabilitas menunjuk

pada tingkat keterandalan sesuatu”.

Jika suatu instrumen dapat dipercaya maka data yang dihasilkan oleh

instrumen tersebut dapat dipercaya juga. Pengujian reliabilitas kuesioner

penelitian dilakukan dengan rumus Alpha. Rumus Alpha digunakan untuk mencari

reliabilitas instrumen yang skornya bukan 1 dan 0, misalnya angket atau soal

bentuk uraian.

2

2

11

11

t

b

s

sr

k

k (Husein Umar, 2008:170)

Keterangan:

= Reliabilitas instrumen

k = Banyaknya butir pertanyaan atau butir soal

2

ts = Deviasi standar total

2

bs = Jumlah deviasi standar butir

Sedangkan rumus variansnya adalah:

1

2

2

2

n

N

xX

s (Husein Umar, 2008:172)

Keterangan:

N = Jumlah sampel

n = Jumlah responden

11r

96

Mila Melindasari, 2013 Pengaruh Gaya Kepemimpinan Terhadap Kepuasan Kerja Karyawan (Survei Persepsional pada

Karyawan Divisi Manajemen Sumber Daya Manusia PT. INTI (Persero) Bandung)

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu| perpustakaan.upi.edu

X = Nilai skor yang dipilih

2s = Nilai varians

Keputusan uji reliabilitas ditentukan dengan ketentuan sebagai berikut :

1) Jika koefisien internal seluruh item rhitung > rtabel dengan tingkat kesalahan

5% maka item pertanyaan dikatakan reliabel.

2) Jika koefisien internal seluruh item rhitung ≤ rtabel dengan tingkat kesalahan

5% maka item pertanyaan dikatakan tidak reliabel.

Berdasarkan hasil pengujian reliabilitas instrumen yang dilakukan dengan

bantuan program SPSS 16. for windows diketahui bahwa semua variabel reliabel,

hal ini disebabkan nilai rhitung lebih besar dibandingkan dengan nilai rtabel yang

bernilai 0,334 hal ini dapat dilihat dalam Tabel 3.7 berikut ini :

TABEL 3.7

HASIL UJI RELIABILITAS INSTRUMEN PENELITIAN

No Variabel rhitung rtabel Keterangan

1 Gaya Kepemimpinan 0,919 0,334 Reliabel

2 Kepuasan Kerja Karyawan 0,905 0,334 Reliabel

Sumber: Hasil Pengolahan Data 2012 (Menggunakan SPSS 16.0 For Windows)

Method Of Successive Interval (MSI)

Penelitian ini menggunakan data ordinal seperti dijelaskan dalam

operasionalisasi variabel sebelumnya, sedangkan syarat regresi linier sederhana

adalah: baik variabel bebas maupun tergantung harus berskala interval, maka

97

Mila Melindasari, 2013 Pengaruh Gaya Kepemimpinan Terhadap Kepuasan Kerja Karyawan (Survei Persepsional pada

Karyawan Divisi Manajemen Sumber Daya Manusia PT. INTI (Persero) Bandung)

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu| perpustakaan.upi.edu

semua data ordinal yang terkumpul terlebih dahulu akan ditransformasi menjadi

skala interval dengan menggunakan Method of Successive Interval (Harun Al

Rasyid, 1994:131). Langkah-langkah untuk melakukan transformasi data tersebut

adalah sebagai berikut:

1. Menghitung frekuensi (f) setiap pilihan jawaban, berdasarkan hasil jawaban

responden pada setiap pernyataan.

2. Berdasarkan frekuensi yang diperoleh untuk setiap pernyataan, dilakukan

penghitungan proporsi (p) setiap pilihan jawaban dengan cara membagi

frekuensi (f) dengan jumlah responden.

3. Berdasarkan proporsi tersebut untuk setiap pernyataan, dilakukan

penghitungan proporsi kumulatif untuk setiap pilihan jawaban

4. Menentukan nilai batas Z (tabel normal) untuk setiap pernyataan dan setiap

pilihan jawaban

5. Menentukan nilai interval rata-rata untuk setiap pilihan jawaban melalui

persamaan berikut :

3.2.7 Rancangan Analisis Data

Tujuan pengolahan data adalah untuk memberikan keterangan yang

berguna, serta untuk menguji hipotesis yang telah dirumuskan dalam penelitian

ini. Dengan demikian, teknik analisis data diarahkan pada pengujian hipotesis

serta menjawab masalah yang diajukan. Alat penelitian yang digunakan dalam

)()(

)()(

LimitLowerBellowAreaLimitUpperBelowArea

LimitUpperatDencityLimitLoweratDencityValueScale

98

Mila Melindasari, 2013 Pengaruh Gaya Kepemimpinan Terhadap Kepuasan Kerja Karyawan (Survei Persepsional pada

Karyawan Divisi Manajemen Sumber Daya Manusia PT. INTI (Persero) Bandung)

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu| perpustakaan.upi.edu

penelitian ini adalah angket. Angket ini disusun oleh penulis berdasarkan variabel

yang terdapat dalam penelitian.

Dalam penelitian kuantitatif analisis data dilakukan setelah data seluruh

responden terkumpul. Kegiatan analisis data dalam penelitian dilakukan melalui

tahapan-tahapan sebagai berikut:

1. Menyusun data

Kegiatan ini dilakukan untuk memeriksa kelengkapan identitas

responden, kelengkapan data serta isian data yang sesuai dengan tujuan

penelitian.

2. Tabulasi data

Tabulasi data yang dilakukan dalam penelitian ini adalah:

a. Memberi skor pada setiap item

b. Menjumlahkan skor pada setiap item

c. Menyusun ranking skor pada setiap variabel penelitian

3. Menganalisis Data

Menganalisis data yaitu proses pengolahan data dengan menggunakan

rumus-rumus statistik, menginterprestasi data agar diperoleh suatu

kesimpulan.

4. Pengujian Hipotesis

Untuk menguji hipotesis dimana metode analisis yang digunakan dalam

penelitian kuantitatif ini adalah metode explanatory survey, maka

dilakukan analisis regresi linier. Karena penelitian ini menganalisis dua

variabel, yaitu gaya kepemimpinan (X) dan kepuasan kerja karyawan

(Y), maka teknik analisis data yang digunakan dalam penelitian ini

adalah regresi linier sederhana.

99

Mila Melindasari, 2013 Pengaruh Gaya Kepemimpinan Terhadap Kepuasan Kerja Karyawan (Survei Persepsional pada

Karyawan Divisi Manajemen Sumber Daya Manusia PT. INTI (Persero) Bandung)

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu| perpustakaan.upi.edu

3.2.7.1 Rancangan Analisis Deskriptif

Analisis deskriptif bertujuan mengubah kumpulan data mentah menjadi

mudah dipahami dalam bentuk informasi yang lebih ringkas. Analisis deskriptif

dapat digunakan untuk mencari kuatnya hubungan antara variabel melalui analisis

korelasi dan membuat perbandingan dengan membandingkan rata-rata data

sampel atau populasi tanpa perlu diuji signifikansinya (Sugiyono, 2010:144).

Analisis deskriptif digunakan untuk mendeskripsikan variabel-variabel

penelitian, antara lain:

1. Analisis Deskriptif Gaya Kepemimpinan

Variabel X terfokus pada penelitian terhadap gaya kepemimpinan yang

meliputi : perilaku tugas dan perilaku hubungan.

2. Analisis Deskriptif Kepuasan Kerja

Variabel Y terfokus pada penelitian terhadap kepuasan kerja (Y) yang

meliputi : isi pekerjaan, supervisi, organisasi dan manajemen, kesempatan

untuk maju, gaji, rekan kerja, dan kondisi pekerjaan.

Untuk mengkategorikan hasil perhitungan, digunakan kriteria penafsiran

yang diambil dari 0% sampai 100%. Penafsiran pengolahan data berdasarkan

batas-batas disajikan pada Tabel 3.8 sebagai berikut:

100

Mila Melindasari, 2013 Pengaruh Gaya Kepemimpinan Terhadap Kepuasan Kerja Karyawan (Survei Persepsional pada

Karyawan Divisi Manajemen Sumber Daya Manusia PT. INTI (Persero) Bandung)

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu| perpustakaan.upi.edu

TABEL 3.8

KRITERIA PENAFSIRAN HASIL PERHITUNGAN RESPONDEN

No Kriteria Penafsiran Keterangan

1 0% Tidak Seorangpun

2 1% - 25% Sebagian Kecil

3 26% - 49% Hampir Setengahnya

4 50% Setengahnya

5 51% - 75% Sebagian Besar

6 76% -99% Hampir Seluruhnya

7 100% Seluruhnya Sumber: Moch. Ali (1985: 184)

3.2.7.2 Rancangan Analisis Verifikatif

Teknik analisa data yang digunakan untuk melihat pengaruh gaya

kepemimpinan (X) terhadap kepuasan kerja karyawan (Y) yaitu menggunakan

analisis regresi linier sederhana dan analisis korelasi karena penelitian ini hanya

menganalisis dua variabel. Nirwana SK Sitepu (1994:11) menyatakan “Syarat

variabel dalam regresi sekurang-kurangnya interval” berdasarkan pendapat

tersebut maka sebelumnya harus diuji terlebih dahulu :

1. Uji Normalitas

Uji normalitas dilakukan untuk melihat apakah populasi berdistribusi

normal atau tidak. Uji normalitas dilakukan dengan menggunakan SPSS

(Statistical Product and Service Solution). Untuk melihat apakah data

berdistribusi normal atau tidak digunakan cara membaca interpretasi grafik yaitu

data berdistribusi normal jika semua pencaran titik-titik yang diperoleh berada

disekitar garis lurus. Untuk menguji normalitas data dengan SPSS, lakukan

langkah- langkah berikut ini.

101

Mila Melindasari, 2013 Pengaruh Gaya Kepemimpinan Terhadap Kepuasan Kerja Karyawan (Survei Persepsional pada

Karyawan Divisi Manajemen Sumber Daya Manusia PT. INTI (Persero) Bandung)

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu| perpustakaan.upi.edu

1. Entry data atau buka file data yang akan dianalisis

2. Pilih menu berikut ini, Analyze, Descriptives Statistics, Explore

misalnya Kolmogorov–Smirnov. Hipotesis yang diuji adalah:

H0 : Sampel berasal dari populasi berdistribusi normal

H1 : Sampel tidak berasal dari populasi berdistribusi normal

GAMBAR 3.1

OUTPUT UJI NORMALITAS

Dari grafik di atas dapat dilihat bahwa titik-titik tersebar disekitar garis

lurus, sehingga dapat disimpulkan semua populasi berdistribusi normal. Untuk

menetapkan kenormalan, kriteria yang berlaku adalah sebagai berikut.

1. Tetapkan taraf signifikansi uji α = 0,05

2. Bandingkan α dengan taraf signifikansi yang diperoleh

3. Jika signifikansi yang diperoleh > α , maka sampel berasal dari populasi yang

berdistribusi normal

4. Jika signifikansi yang diperoleh < α , maka sampel bukan berasal dari

populasi yang berdistribusi normal

102

Mila Melindasari, 2013 Pengaruh Gaya Kepemimpinan Terhadap Kepuasan Kerja Karyawan (Survei Persepsional pada

Karyawan Divisi Manajemen Sumber Daya Manusia PT. INTI (Persero) Bandung)

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu| perpustakaan.upi.edu

2.Diagram Pencar

Pada diagram pencar, terdapat gambaran secara kasar bahwa pola

hubungan variabel Y (kepuasan kerja karyawan) atas variabel X (gaya

kepemimpinan) adalah pola hubungan linier, maka cukup beralasan mengatakan

bahwa model hubungan ini adalah model regresi linier sederhana yaitu Y = b0 + b1

X + e. Dari sampel model yang dipergunakan adalah Y = b0 + b1 X + e. Kovariasi

antara X dan Y sifatnya searah, dalam arti bahwa apabila X berubah makin besar

maka Y pun berubah makin besar atau apabila X berubah makin kecil, maka Y

pun berubah makin kecil. Kovariasi antara kedua variabel itu disebut kovariasi

positif, ini mengisyaratkan hubungan positif.

3. Menguji β Melalui Uji t

Menguji β adalah untuk memeriksa apakah dalam populasi memang ada

hubungan linier antara Y dengan X. Statistik uji yang dipergunakan (Draper and

Smith, 1981):

(Nirwana SK Sitepu, 1994:21)

Nilai b didapat dengan rumus:

(Nirwana SK Sitepu, 1994:18)

103

Mila Melindasari, 2013 Pengaruh Gaya Kepemimpinan Terhadap Kepuasan Kerja Karyawan (Survei Persepsional pada

Karyawan Divisi Manajemen Sumber Daya Manusia PT. INTI (Persero) Bandung)

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu| perpustakaan.upi.edu

Nilai (b1) didapat dengan rumus:

(Nirwana SK Sitepu, 1994:20)

Keterangan:

b 1 = Koefisien Regresi

(b1) = Standar eror untuk b1

Kriteria pengambilan keputusan untuk hipotesis yang diajukan adalah:

1. Jika thitung ttabel, maka Ho ditolak dan Ha diterima

2. Jika thitung ≤ ttabel, maka Ho diterima dan Ha ditolak

Pada taraf kesalahan 0,05 dengan derajat kebebasan (dk) pembilang (k-2)

dan dk penyebut (n-k) serta uji satu pihak, yaitu uji pihak kanan.

Secara statistik, pengujian hipotesis kelinieran regresi adalah:

a) Ho : 0, tidak terdapat pengaruh

Artinya antara gaya kepemimpinan dengan kepuasan kerja karyawan

koefisien arah regresinya tidak linier.

b) Ho : 0, terdapat pengaruh

Artinya antara gaya kepemimpinan dengan kepuasan kerja karyawan

koefisien arah regresinya linier.

104

Mila Melindasari, 2013 Pengaruh Gaya Kepemimpinan Terhadap Kepuasan Kerja Karyawan (Survei Persepsional pada

Karyawan Divisi Manajemen Sumber Daya Manusia PT. INTI (Persero) Bandung)

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu| perpustakaan.upi.edu

4.Analisis Korelasi

Analisis korelasi bertujuan mencari derajat keeratan hubungan antara

kedua variabel yang diteliti. Hubungan dua variabel terdiri dari dua macam yaitu

hubungan yang positif dan hubungan yang negatif. Ukuran yang dipakai untuk

mengetahui kuat atau tidaknya hubungan antara X dan Y disebut koefisien

korelasi (r) paling sedikit -1 dan paling besar 1 (-1<r<1) artinya jika:

r = 1, hubungan X dan Y sempurna dan positif (mendekati 1, hubungan sangat

kuat dan positif).

r = -1, hubungan X dan Y sempurna dan negatif (mendekati -1, hubungan sangat

kuat dan negatif).

r = 0, hubungan X dan Y lemah sekali dan tidak ada hubungan sama sekali.

Penentuan koefisien korelasi (r) dalam penelitian ini menggunakan

koefisien korelasi Pearson’s Product Moment Coefficient of Correlation. Rumus

dari analisis Korelasi Product Moment adalah:

Sumber: Sugiyono (2010:213)

Keterangan:

r = Koefisien korelasi

X = Biaya Kualitas

Y = Profitabilitas (ROI)

n = Banyaknya sampel

105

Mila Melindasari, 2013 Pengaruh Gaya Kepemimpinan Terhadap Kepuasan Kerja Karyawan (Survei Persepsional pada

Karyawan Divisi Manajemen Sumber Daya Manusia PT. INTI (Persero) Bandung)

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu| perpustakaan.upi.edu

Angka korelasi berkisar antara 0 sampai dengan 1. Besar kecilnya angka

korelasi menentukan kuat atau lemahnya hubungan kedua variabel. Keeratan

variabel dapat dilihat pada tabel berikut ini:

TABEL 3.9

PEDOMAN UNTUK MEMBERIKAN INTERPRETASI

KOEFISIEN KORELASI

Besarnya Koefisien Klasifikasi

0,000 - 0,199 Sangat Rendah

0,200 - 0,399 Rendah

0,400 - 0,599 Sedang

0,600 - 0,799 Kuat

0,800 - 1,000 Sangat Kuat

Sumber : Sugiyono (2010:250)

5. Analisis Regresi Linear Sederhana

Definisi regresi sederhana menurut Husein Umar (2008:216) ialah

“hubungan fungsional antara dua variabel atau lebih atau mendapatkan pengaruh

antara variabel prediktor terhadap variabel kriteriumnya atau meramalkan

pengaruh varibel prediktor terhadap variabel kriteriumnya”.

Regresi sederhana didasarkan pada hubungan fungsional ataupun kausal

satu variabel independen yaitu gaya kepemimpinan dengan satu variabel dependen

yaitu kepuasan kerja karyawan. Persamaan umum regresi linier sederhana adalah :

Y = a + bX + e (Sugiyono, 2010:270)

Dimana :

Y = subjek/nilai dalam variabel dependen yang diprediksikan

a = harga Y bila X = 0 (harga konstan)

106

Mila Melindasari, 2013 Pengaruh Gaya Kepemimpinan Terhadap Kepuasan Kerja Karyawan (Survei Persepsional pada

Karyawan Divisi Manajemen Sumber Daya Manusia PT. INTI (Persero) Bandung)

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu| perpustakaan.upi.edu

22)(

)()(

ii

iiii

XXn

YXYXnb

22)(

)()()()(

ii

iiiii

XXn

YXXXYa

b = angka arah atau koefisien regresi, yang menunjukkan angka peningkatan

ataupun penurunan variabel dependen yang didasarkan pada variabel

independen. Bila b (+) maka naik, bila b (-) maka terjadi penurunan

X = subjek pada variabel independen yang mempunyai nilai tertentu

e = faktor lain yang mempengaruhi

Untuk dapat menemukan persamaan regresi , maka harus di hitung terlebih

dahulu harga a dan harga b. Cara menghitung harga a dan b dapat dihitung dengan

rumus:

(Sugiyono, 2010: 272)

Keterangan :

Y = Nilai taksiran gaya kepemimpinan

X = Nilai kepuasan kerja karyawan

a = Konstanta

b = Koefisien regresi

n = Banyaknya responden

X dikatakan mempengaruhi Y, jika berubahnya X akan menyebabkan

adanya perubahan nilai Y, artinya naik turunnya X akan membuat nilai Y juga

naik turun, dengan demikian nilai Y ini akan bervariasi. Namun nilai Y bervariasi

107

Mila Melindasari, 2013 Pengaruh Gaya Kepemimpinan Terhadap Kepuasan Kerja Karyawan (Survei Persepsional pada

Karyawan Divisi Manajemen Sumber Daya Manusia PT. INTI (Persero) Bandung)

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu| perpustakaan.upi.edu

tersebut tidak semata-mata disebabkan oleh X, karena masih ada faktor lain yang

menyebabkannya.

3.2.7.3 Koefisien Determinasi

Koefisien determinasi adalah kuadrat koefisien korelasi. Dalam

penggunaan koefisien determinasi dinyatakan dalam persen sehingga harus

dikalikan 100%. Koefisien determinasi ini digunakan untuk mengetahui

persentase pengaruh yang terjadi dari variabel bebas terhadap variabel tidak

bebas, dengan menggunakan rumus:

KD = (ryx)2x100% (Riduwan, 2008:136)

Keterangan :

KD : Nilai Koefisien determinasi

r : Nilai koefisien korelasi

3.2.7.4 Pengujian Hipotesis

Rancangan analisis untuk menguji hipotesis yang telah dirumuskan harus

menggunakan uji statistik yang tepat. Hipotesis penelitian dapat diuji dengan

mendeskripsikan hasil analisis regresi linier.

Secara statistik, hipotesis yang akan diuji dalam rangka pengambilan

keputusan penerimaan atau penolakan hipotesis dapat ditulis sebagai berikut:

Ho:ρ ≤ 0, artinya tidak terdapat pengaruh gaya kepemimpinan terhadap kepuasan

kerja karyawan.

108

Mila Melindasari, 2013 Pengaruh Gaya Kepemimpinan Terhadap Kepuasan Kerja Karyawan (Survei Persepsional pada

Karyawan Divisi Manajemen Sumber Daya Manusia PT. INTI (Persero) Bandung)

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu| perpustakaan.upi.edu

Ha:ρ > 0, artinya terdapat pengaruh gaya kepemimpinan terhadap kepuasan kerja

karyawan.

Adapun untuk membantu dalam pengolahan data dan pengujian hipotesis,

dapat menggunakan bantuan perangkat lunak SPSS (Statistical Product for

Service Solution) 16,0 dan dibantu software microsoft excel.