bab iii objek dan metode penelitian 3.1 objek penelitian...
TRANSCRIPT
M. Nur Fadli Lukman, 2014 Pengaruh Servicescape terhadap Customer Delight The Trans Luxury Hotel Bandung Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
BAB III
OBJEK DAN METODE PENELITIAN
3.1 Objek Penelitian
Penelitian ini menggunakan pendekatan ilmu manajemen pemasaran
jasa. Penelitian ini menganalisis mengenai pengaruh program servicescape
terhadap customer delight The Trans Luxury Hotel Bandung. Adapun yang
menjadi objek dalam penelitian ini sebagai variabel bebas (independet variable)
adalah servicescape dan variabel terikat (dependent variable) yaitu customer
delight. Variabel bebas yaitu servicescape meliputi ambient conditions, design
factors, staff behaviour, dan staff image. Sedangkan variabel terikat yaitu
customer delight terdiri dari tiga bagian, yaitu justice, esteem dan finishing
touch.
Unit analisis dari penelitian ini adalah semua jenis tamu yang menginap di
The Trans Luxury Hotel Bandung. Waktu penelitian yang dilakukan dalam kurun
waktu kurang dari satu tahun.
3.2 Metode Penelitian
Menurut Sugiyono (2012:2) “Secara umum metode penelitian diartikan
sebagai cara ilmiah untukmendapatkan data dengan tujuan dan kegunaan
tertentu”. Metode merupakan cara utama yang digunakan untuk menguji
serangkaian hipotesa dengan menggunakan teknik serta alat-alat tertentu.
58
M. Nur Fadli Lukman, 2014 Pengaruh Servicescape terhadap Customer Delight The Trans Luxury Hotel Bandung Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
Sugiyono (2012:5) mengemukakan bahwa metode penelitian bisnis dapat
diartikan sebagai cara ilmiah untuk mendapatkan data yang valid dengan tujuan
dapat ditemukan, dikembangkan dan dibuktikan, suatu pengetahuan tertentu
sehingga pada gilirannya dapat digunakan untuk memahami, memecahkan dan
mengantisipasi masalah dalam bidang bisnis. Jenis penelitian dapat
dikelompokkan menurut bidang, tujuan, metode tingkat eksplanasi dan waktu.
3.2.1 Jenis Penelitian dan Metode yang digunakan
Berdasarkan tingkat penjelasan dan bidang penelitian, serta variabel -
variabel yang diteliti, maka metode penelitian yang digunakan dalam penelitian
ini adalah penelitian deskriptif dan verifikatif. Menurut Sugiyono (2012:53)
penelitian deskriptif adalah “Penelitian yang dilakukan untuk mengetahui
keberadaan variabel mandiri baik satu variabel atau lebih (variabel yang berdiri
sendiri tanpa membuat perbandingan dan atau mencari hubungan variabel satu
sama lain)”. Melalui jenis penelitian deskriptif maka dapat diperoleh deskripsi
masing-masing mengenai tanggapan responden terhadap servicescape dan
customer delight The Trans Luxury Hotel Bandung.
Analisis verifikatif dibutuhkan untuk mengetahui hasil dari penelitian akan
memperkuat atau menggugurkan teori/ hasil penelitian sebelumnya. Jenis
penelitian untuk meneliti hubungan dan pengaruh antara servicescape terhadap
customer delight The Trans Luxury Hotel Bandung termasuk ke dalam penelitian
asosiatif, Menurut Sugiyono (2012:55), “Penelitian asosiatif adalah penelitian
yang bersifat untuk menanyakan hubungan antara dua variabel atau lebih”.
59
M. Nur Fadli Lukman, 2014 Pengaruh Servicescape terhadap Customer Delight The Trans Luxury Hotel Bandung Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
Berdasarkan jenis penelitian yang digunakan dalam penelitian ini, penulis
menggunakan metode survey untuk mendapatkan data yang dibutuhkan dalam
penelitian. Metode survey menurut Sugiyono (2012:11) adalah meode yang
digunakan untuk mendapatkan data dari tempat tertentu yang alamiah (bukan
buatan), tetapi peneliti melakukan perlakuan dalam pengumpulan data, misalnya
dengan mengedarkan kuesioner, test wawancara terstruktur dan sebagainya
(perlakuan tidak seperti dalam eksperimen).
Berdasarkan waktu penelitian metode penelitian yang digunakan adalah
cross sectional method, Husein Umar (2008:131) menjelaskan cross sectional
method yaitu metode penelitian dengan cara mempelajari objek dalam kurun
waktu tertentu (tidak berkesinambungan dalam jangka waktu panjang) dalam
penelitian yang menggunakan metode ini, informasi dari sebagian populasi
dikumpulkan langsung di tempat kejadian secara empirik terhadap objek yang
sedang diteliti di lapangan.
3.2.2 Operasional Variabel
Menurut Asep hermawan (2006:118) “Operasional variabel adalah
bagaimana caranya kita mengukur suatu variabel yang telah dijelaskan secara
rinci pada sub-sub sebelumnya (pengukuran variabel)”. Penelitian ini meliputi dua
variabel inti yaitu variabel bebas dan variabel terikat. Menurut Asep Hermawan
(2006:53), yang dimaksud dengan variabel bebas (independent variable) adalah
variabel yang mempengaruhi variabel terikat secara positif maupun negatif.
Variabel terikat (dependent variable) merupakan variabel yang dipengaruhi oleh
variabel bebas.
60
M. Nur Fadli Lukman, 2014 Pengaruh Servicescape terhadap Customer Delight The Trans Luxury Hotel Bandung Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
Konsep operasional variabel dalam penelitian ini digunakan untuk
mengukur skor atau nilai dari variabel Y sebagai variabel terikat (customer
delight) dilihat dari segi operasional variabel X sebagai variabel bebas
(servicescape). Secara lebih rinci operasionalisasi variabel dalam penelitian ini
dapat dilihat pada Tabel 3.1 berikut ini.
TABEL 3.1 OPERASIONALISASI VARIABEL
Variabel / Sub
Variabel Konsep Indikator Ukuran Skala
No. Item
Servicescape (X)
Bitner dalam Harris & Ezeh (2008:392) mendefinisikan servicescape sebagai desain dari lingkungan fisik dan kualitas pelayanan karyawan yang karakteristik konteksnya memiliki titik temu jasa (service encounter), memunculkan reaksi internal dari pelanggan yang mengarah ke tampilan pendekatan atau perilaku menghindar disebut dengan servicescape.
Ambient conditions (X1)
Latar belakang nonvisual seperti elemen suasana, musik, aroma, pencahayaan dan temperatur. Baker dalam Harris Ezeh (2008:394)
Music
Tingkat kesesuaian musik di area lobby dan restoran
Ordinal III
A.1
Tingkat enaknya lagu yang dimainkan
Ordinal III
A.2
Cepat lambatnya tempo yang dimainkan
Ordinal III
A.3
Aroma
Tingkat kesesuaian aroma terapi di public area dan guest room
Ordinal III
A.4
Tingkat kenyamanan aroma terapi di public area dan guest room
Ordinal III
A.5
Cleanliness
Tingkat kebersihan public area
Ordinal III
A.6
Tingkat kebersihan kamar
Ordinal III
A.7
Tingkat kebersihan restoran
Ordinal III
A.8
61
M. Nur Fadli Lukman, 2014 Pengaruh Servicescape terhadap Customer Delight The Trans Luxury Hotel Bandung Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
Variabel / Sub
Variabel Konsep Indikator Ukuran Skala
No. Item
Design factors (X2)
Design factor terbagi dalam dua bagian yaitu elemen secara fungsional dan elemen secara estetika Harris Ezeh (2008:395)
Implicit communicators
Tingkat kemenarikan interior di lobby area termasuk front desk
Ordinal III
B.1
Tingkat kemenarikan dekorasi kamar
Ordinal III
B.2
Tingkat kemenarikan dekorasi di lobby area.
Ordinal III
B.3
Furnishing
Tingkat daya tarik bentuk furniture di public area dan guest room.
Ordinal III
B.4
Tingkat kesesuaian ukuran furniture di public area dan guest room.
Ordinal III
B.5
Staff behaviour (X3)
Kecenderungan karyawan untuk memenuhi kebutuhan pelanggan dalam konteks pekerjaan. Brown dalam Harris Ezeh (2008:396)
Customer orientation
Tingkat kemampuan karyawan dalam mengerti permintaan tamu
Ordinal III
C.1
Tingkat komitmen karyawan dalam memuaskan kebutuhan tamu
Ordinal III
C.2
Credibility
Tingkat keamanan saat bertransaksi
Ordinal III
C.3
Tingkat attitude yang ditunjukkan karyawan
Ordinal III
C.4
Tingkat kejujuran karyawan
Ordinal III
C.5
Staff image (X4)
Citra karyawan di mata pelanggan yang dapat dilihat dari kemampuan
Competence
Tingkat kecepatan pelayanan
Ordinal III
D.1
Tingkat kinerja karyawan saat tamu pertama kali dilayani
Ordinal III
D.2
62
M. Nur Fadli Lukman, 2014 Pengaruh Servicescape terhadap Customer Delight The Trans Luxury Hotel Bandung Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
Variabel / Sub
Variabel Konsep Indikator Ukuran Skala
No. Item
melayani dan penampilan secara fisik Harris Ezeh (2008:397)
Tingkat kemampuan karyawan saat menyelesaikan masalah
Ordinal III
D.3
Physical attractiveness
Tingkat daya tarik fisik karyawan
Ordinal III
D.4
Tingkat elegan seragam karyawan
Ordinal III
D.5
63
M. Nur Fadli Lukman, 2014 Pengaruh Servicescape terhadap Customer Delight The Trans Luxury Hotel Bandung Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
Variabel / Sub
Variabel Konsep Indikator Ukuran Skala
No. Item
Customer delight (Y)
Customer delight adalah sebuah konsep respon secara emosional yang dihasilkan melalui kinerja positif yang mengejutkan. Finn dalam Hariri (2009:71)
Justice
Kondisi dimana konsumen merasa mendapatkan perlakuan yang adil dan jujur ketika melakukan transaksi dengan perusahaan. Raharso dalam Hariri (2009:72)
Kejujuran
Tingkat keakuratan informasi produk dan jasa dibandingkan pengalaman menginap.
Ordinal IV
E.1
Tingkat transparansi informasi saat melakukan pembayaran.
Ordinal IV
E.2
Tingkat ketepatan jumlah pengembalian uang yang diberikan.
Ordinal IV
E.3
Tingkat kesesuaian biaya yang dikeluarkan dengan dengan biaya yang ditagihkan.
Ordinal IV
E.4
Tingkat kejelasan tagihan saat melakukan pembayaran.
Ordinal IV
E.5
Adil Tingkat perlakuan adil yang diberikan kepada setiap tamu.
Ordinal IV
E.6
Esteem
Kondisi dimana konsumen merasa mendapatkan pelayanan yang sangat baik dari perusahaan, sehingga menimbulkan perasaan diistimewakan. Hariri (2009:72)
Tingkat pengetahuan karyawan terhadap preference tamu.
Ordinal IV F.1
Tingkat pengetahuan karyawan terhadap nama tamu yang menginap.
Ordinal IV F.2
Intensitas penawaran bantuan saat bertemu karyawan.
Ordinal IV F.3
Tingkat kecepatan karyawan ketika memberikan pelayanan kamar.
Ordinal IV F.4
Finishing touch
Kondisi dimana konsumen merasa mendapatkan pelayanan atau fasilitas yang tidak pernah ia
Tingkat perasaan saat diberikan welcome drink dan towel pada saat check in.
Ordinal V
F.1
Tingkat perasaan saat mendapatkan gift dari program guest recognition.
Ordinal V
F.2
64
M. Nur Fadli Lukman, 2014 Pengaruh Servicescape terhadap Customer Delight The Trans Luxury Hotel Bandung Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
Variabel / Sub
Variabel Konsep Indikator Ukuran Skala
No. Item
duga sebelumya. Hariri (2009:72)
Tingkat perasaan saat menerima fasilitas kamar yang mewah.
Ordinal V
F.3
Sumber: Hasil pengolahan data, 2013
65
M. Nur Fadli Lukman, 2014 Pengaruh Servicescape terhadap Customer Delight The Trans Luxury Hotel Bandung Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
3.2.3 Jenis dan Sumber Data
Ulber Silalahi (2009:280) mengungkapkan bahwa, “Data merupakan hasil
pengamatan dan pengukuran empiris yang mengungkapkan fakta tentang
karakteristik dari suatu gejala tertentu.” Berdasarkan sumbernya, data dalam
penelitian dibedakan menjadi dua yaitu data sekunder dan data primer. Ulber
silalahi (2009:289) memberikan pengertian sebagai berikut
Data primer adalah suatu objek atau dokumen original material mentah dari perilaku yang disebut first hand information. Data sekunder merupakan data yang dikumpulkan dari tangan kedua atau dari sumber-sumber lain yang telah tersedia sebelum penelitian dilakukan Untuk lebih jelasnya mengenai data dan sumber data yang dipergunakan
dalam penelitian ini, maka penulis mengumpulkan dan menyajikannya dalam
Tabel 3.2 berikut
TABEL 3.2 JENIS DAN SUMBER DATA
No Data
Data Jenis Data
Sumber Data
1 Profil perusahaan, struktur organisasi, visi misi The Trans Luxury Hotel Bandung
Sekunder The Trans Luxury Hotel Bandung
2 Strategi pelaksanaan yang dilakukan The Trans Luxury Hotel Bandung
Sekunder The Trans Luxury Hotel Bandung
3 Room Occupancy The Trans Luxury Hotel Bandung
Sekunder The Trans Luxury Hotel Bandung
4 Overall Score Guest Comment The Trans Luxury Hotel Bandung September 2012 – Mei 2013
Sekunder The Trans Luxury Hotel Bandung
5
Tanggapan tamu yang menginap terhadap servicescape yang dilakukan The Trans Luxury Hotel Bandung.
Primer Tamu yang Menginap di The Trans Luxury Hotel Bandung.
6 Tanggapan tamu yang menginap terhadap customer delight The Trans Luxury Hotel Bandung.
Primer Tamu yang Menginap di The Trans Luxury Hotel Bandung.
Sumber : Hasil Pengolahan Data, 2013
66
M. Nur Fadli Lukman, 2014 Pengaruh Servicescape terhadap Customer Delight The Trans Luxury Hotel Bandung Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
3.2.4 Populasi, Sampel dan Teknik Sampling
3.2.4.1 Populasi
Penelitian dengan kegiatan pengumpulan data di dalamnya
membutuhkan populasi yang tepat agar proses analisa menjadi lebih akurat.
Populasi adalah wilayah generalisasi yang terdiri atas subjek atau objek yang
mempunyai kualitas dan karakteristik tertentu yang diterapkan oleh peneliti untuk
dipelajari dan kemudian ditarik kesimpulan (Sugiyono, 2012:115). Populasi bukan
hanya orang, tetapi juga objek dan benda-benda alam yang lain. Populasi juga
bukan sekedar jumlah yang ada pada objek/subjek yang dipelajari, tetapi meliputi
seluruh karakteristik / sifat yang dimiliki oleh subjek atau objek itu.
Penentuan populasi harus dimulai dengan penentuan secara jelas
mengenai populasi yang menjadi sasaran penelitiannya. Populasi sasaran
merupakan populasi yang akan menjadi cakupan kesimpulan penelitian. Jadi
apabila sebuah hasil penelitian dikeluarkan kesimpulan, maka menurut etika
penelitian kesimpulan tersebut hanya berlaku untuk populasi sasaran yang telah
ditentukan.
Berdasarkan definisi populasi di atas maka populasi pada penelitian ini
adalah semua jenis tamu yang menginap di The Trans Luxury Hotel Bandung
selama Mei 2012 hingga April 2013. Data mengenai jumlah tamu yang sudah
pernah menginap sebelumnya berdasarkan laporan dari Front Office Department
di The Trans Luxury Hotel Bandung sebesar 30.226 dengan keperluan bisnis,
berlibur, dan keperluan lainnya.
67
M. Nur Fadli Lukman, 2014 Pengaruh Servicescape terhadap Customer Delight The Trans Luxury Hotel Bandung Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
3.2.4.2 Sampel
Menurut Sugiyono (2012:116) “sampel adalah bagian dari jumlah dan
karakteristik yang dimiliki oleh populasi tersebut”. Pada penelitian ada kalanya
populasi yang cukup besar mengakibatkan tidak semua populasi dapat diteliti.
Hal ini disebabkan keterbatasan dana, tenaga dan waktu. Maka dalam penelitian
diperkenankan mengambil sebagian dari objek populasi yang telah ditentukan
dengan catatan bagian yang diambil tersebut mewakili bagian yang lain yang
diteliti.
Sampel yang digunakan dalam penelitian ini adalah sebagian dari
populasi penelitian, yaitu sebagian dari tamu yang menginap pada Mei 2012
hingga April 2013 yang berjumlah 30.226 orang. Menentukan sampel dalam
penelitian ini maka digunakan rumus Slovin (Husein Umar, 2009:78) yaitu
sebagai berikut :
Keterangan :
n = ukuran sampel
N = ukuran populasi
= persentase kelonggaran kelebihan karena kesalahan pengambilan sampel
yang masih dapat ditoleransi atau yang diinginkan ( = 0,1)
30.226
1 + (30.226)(0,1)2
n = 99.67 ≈ dibulatkan menjadi 100 responden
68
M. Nur Fadli Lukman, 2014 Pengaruh Servicescape terhadap Customer Delight The Trans Luxury Hotel Bandung Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
Berdasarkan penghitungan di atas, maka ukuran sampel minimal dalam
penelitian ini ditetapkan dengan = 0,1 maka diperoleh ukuran sampel (n)
sebesar 100 responden.
3.2.4.3 Teknik Sampling
Teknik sampling merupakan teknik pengambilan sampel untuk
menentukan sampel yang akan digunakan dalam penelitian, sehingga dapat
diperoleh nilai karakteristik perkiraan (estimate value). Menurut Suharsimi
Arikunto (2009:111) teknik pengambilan sampel harus dilakukan sedemikian rupa
sehingga diperoleh sampel (contoh) yang benar-benar dapat berfungsi sebagai
contoh atau menggambarkan keadaan populasi yang sebenarnya.
Secara garis besar terdapat dua macam teknik sampling, yaitu probability
sampling dan non probability sampling. Teknik ini digunakan untuk populasi
terhingga. Probability sampling adalah teknik pengambilan sampel yang
memberikan peluang yang sama bagi setiap unsur (anggota) populasi untuk
dipilih menjadi anggota sampel. Probability sampling meliputi simple random
sampling, proportionate stratified random sampling, disproportionate stratified
random sampling dan cluster random sampling. Non probability sampling adalah
teknik pengambilan sampel yang tidak memberi peluang / kesempatan sama
bagi setiap unsur atau anggota populasi untuk dipilih menjadi sampel. Teknik
sampel ini meliputi sampling sistematis, quota sampling, sampling insidental,
purposive sampling, sampling jenuh, dan snowball sampling (Sugiyono
2012:117).
69
M. Nur Fadli Lukman, 2014 Pengaruh Servicescape terhadap Customer Delight The Trans Luxury Hotel Bandung Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
Pada penelitian ini teknik sampling yang digunakan adalah teknik simple
random sampling, yaitu teknik pengambilan anggota sampel dari populasi yang
dilakukan secara acak tanpa memperhatikan strata yang ada dalam populasi itu
(Sugiyono 2012:118).
70
M. Nur Fadli Lukman, 2014 Pengaruh Servicescape terhadap Customer Delight The Trans Luxury Hotel Bandung Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
3.2.5 Teknik Pengumpulan Data
Teknik pengambilan data adalah suatu usaha untuk memperoleh data
dengan menggunakan metode yang telah ditentukan. Bila dilihat dari sumber
datanya, maka pengumpulan data dapat menggunakan sumber primer dan
sumber sekunder. Sumber primer adalah sumber data yang langsung
memberikan data kepada pengumpul data, dan sumber sekunder merupakan
sumber yang tidak langsung memberikan data kepada pengumpul data, misalnya
lewat orang lain atau dokumen (Sugiyono 2012:402).
Jadi, dalam pengumpulan data diatas yaitu primer dan sekunder, maka
penulis melakukan teknik pengumpulan data sebagai berikut.
1. Wawancara
Wawancara dilakukan dengan berkomunikasi langsung kepada pihak Sales
and Marketing Department dan Human Resources Department The Trans
Luxury Hotel Bandung untuk memperoleh data mengenai profil perusahaan
dan penerapan strategi. Sedangkan data mengenai jumlah tamu yang
pernah menginap diperoleh dari Front Ofice Department The Trans Luxury
Hotel Bandung.
2. Observasi
Observasi dilakukan dengan cara melakukan pengamatan secara langsung
terhadap objek yang diteliti yaitu The Trans Luxury Hotel Bandung,
khususnya mengenai servicescape serta customer delight.
3. Kuesioner/Angket
Kuesioner merupakan teknik pengumpulan data yang dilakukan dengan cara
memberi seperangkat pertanyaan atau pernyataan tertulis kepada
71
M. Nur Fadli Lukman, 2014 Pengaruh Servicescape terhadap Customer Delight The Trans Luxury Hotel Bandung Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
responden untuk dijawabnya (Sugiyono, 2012:199). Kuesioner ini berisi
pertanyaan mengenai karakteristik responden, pengalaman responden,
penilaian responden, serta tanggapan responden khususnya mengenai
servicescape dalam mempengaruhi customer delight di The Trans Luxury
Hotel Bandung.
4. Studi Literatur
Studi literatur merupakan pengumpulan data dan informasi yang
berhubungan dengan teori-teori dan konsep-konsep yang berkaitan dengan
masalah variabel yang diteliti yang terdiri dari servicescape dan customer
delight
3.2.6 Pengujian Validitas dan Reliabilitas
Data merupakan gambaran dari variabel yang diteliti serta berfungsi
membentuk hipotesis. Oleh karena itu, data menjadi hal yang penting dalam
suatu penelitian. Benar tidaknya data akan sangat menentukan mutu hasil
penelitian sedangkan benar tidaknya data tergantung dari baik tidaknya
instrumen pengumpulan data. Instrumen yang baik harus memenuhi dua
persyaratan penting yaitu valid dan reliabel.
Mengingat pengumpulan data dilakukan dengan menggunakan
kuesioner, maka setelah data diperoleh dari responden melalui kuesioener
terkumpul, langkah selanjutnya adalah mengolah dan menafsirkan data sehingga
dari hasil tersebut dapat dilihat apakah antara variabel X (servicescape)
mempengaruhi atau tidak pada variabel Y (customer delight).
72
M. Nur Fadli Lukman, 2014 Pengaruh Servicescape terhadap Customer Delight The Trans Luxury Hotel Bandung Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
3.2.6.1 Pengujian Validitas
Uji validitas dilakukan berkenaan dengan ketepatan alat ukur terhadap
konsep yang diukur sehingga benar-benar mengukur apa yang seharusnya
diukur. Berkaitan dengan pengujian validitas instrumen menurut Suharsimi
Arikunto (2009:145) “Validitas adalah suatu ukuran yang menunjukkan tingkat
kevalidan suatu instrument”. Suatu instrumen dinyatakan valid apabila memiliki
validitas tinggi. Sebaliknya instrumen yang kurang berarti memiliki validitas
rendah.
Sebuah instrumen dapat dikatakan valid apabila mampu mengukur apa
yang diinginkan dan sebuah instrumen dikatakan valid apabila dapat
mengungkap data dari variabel yang diteliti secara tepat. Tinggi rendahnya
validitas instrumen menunjukkan sejauh mana data yang terkumpul tidak
menyimpang dari gambaran tentang validitas yang dimaksud.
Pengujian validitas instrumen dilakukan dengan menggunakan teknik
analisa item instrumen, yaitu dengan cara mengkorelasikan skor yang diperoleh
dari masing-masing item berupa pertanyaan dengan skor totalnya. Skor total ini
merupakan nilai yang diperoleh dari penjumlahan semua skor item korelasi
antara skor item dengan skor totalnya harus signifikan. Berdasarkan ukuran
statistik, apabila ternyata skor semua item yang disusun berdasarkan dimensi
konsep berkorelasi dengan skor totalnya, maka dapat dikatakan bahwa alat ukur
tersebut mempunyai validitas.
Adapun rumus yang digunakan untuk menghitung kevalidan dari suatu
instrumen adalah rumus korelasi product moment, dengan rumus sebagai
berikut:
73
M. Nur Fadli Lukman, 2014 Pengaruh Servicescape terhadap Customer Delight The Trans Luxury Hotel Bandung Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
∑ (∑ )(∑ )
√( ∑ (∑ ) )( ∑ (∑ ) )
Sumber : Husein Umar (2009:131)
Keterangan :
rxy : Korelasi skor item dan skor total item
n : Jumlah responden
X : Skor per item dalam variabel
Y : Skor total item dalam variabel
∑X : Jumlah skor dalam distribusi X
∑Y : Jumlah skor dalam distribusi Y
∑X2 : Jumlah kuadrat dalam skor distribusi X
∑Y2 : Jumlah kuadrat dalam skor distribusi Y
Untuk mengadakan interprestasi mengenai besarnya koefisien korelasi
menurut Sugiyono (2012:250) adalah sebagai berikut:
TABEL 3.3 INTERPRETASI BESARNYA KOEFISIEN KORELASI
Besarnya Nilai Interpretasi
0,00 – 0,199 Sangat rendah
0,20 – 0,399 Rendah
0,40 – 0,599 Sedang
0,60 – 0,799 Kuat
0,80 – 1,000 Sangat Kuat
Sumber: Sugiyono (2012:250)
Pengujian keberartian koefisien korelasi (t) dilakukan dengan taraf
signifikansi 5%. Rumus uji t yang digunakan sebagai berikut:
√ n-2 t = r ---------- ; db = n-2
√ 1-r2
74
M. Nur Fadli Lukman, 2014 Pengaruh Servicescape terhadap Customer Delight The Trans Luxury Hotel Bandung Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
Keputusan pengujian validitas item instrumen, adalah sebagai berikut:
1. Nilai rhitung dibandingkan dengan rtabel dengan dk = n-2 taraf signifikansi α =
0,05
2. Item pertanyaan-pertanyaan kuesioner penelitian dikatakan valid jika rhitung
lebih besar atau sama dengan rtabel (rhitung > rtabel)
3. Item pertanyaan-pertanyaan kuesioner penelitian dikatakan tidak valid jika
rhitung lebih kecil dari rtabel (rhitung < rtabel)
4. Berdasarkan jumlah angket yang diuji sebanyak 20 responden dengan
tingkat signifikansi 5% dan derajat kebebasan (dk) n-2 (20-2=18), maka
didapat nilai rtabel sebesar 0,4438.
Berikut hasil pengolahan data dengan menggunakan software komputer
SPSS (Statistical Product for Service Solution) 20 for windows menunjukkan
bahwa item-item pertanyaan dalam kuesioner valid kecuali pertanyaan nomor 2
pada servicescape karena rhitung sebesar 0,361 lebih kecil daripada rtabel yang
bernilai 0,4438. Item pertanyaan lain valid karena rhitung lebih besar dibandingkan
rtabel. Berikut hasil uji validitas intrumen penelitian:
TABEL 3.4 HASIL UJI VALIDITAS INSTRUMEN PENELITIAN
No. Pertanyaan rhitung Signifikansi Keterangan
Servicescape
Ambient conditions
1 Kesesuaian musik di area lobby dan
restoran 0,507 0,023 Valid
2 Cepat lambatnya tempo yang
dimainkan 0,361 0,118 Tidak Valid
3 Enaknya lagu yang dimainkan 0,666 0,001 Valid
4 Kesesuaian aroma terapi di public area
dan guest room 0,589 0,006 Valid
5 Kenyamanan aroma terapi di public 0,773 0,000 Valid
75
M. Nur Fadli Lukman, 2014 Pengaruh Servicescape terhadap Customer Delight The Trans Luxury Hotel Bandung Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
No. Pertanyaan rhitung Signifikansi Keterangan
area dan guest room
6 Kebersihan public area 0,735 0,000 Valid
7 Kebersihan kamar 0,614 0,004 Valid
8 Kebersihan restoran 0,816 0,000 Valid
Design factors
9 Daya tarik interior di lobby area termasuk front desk
0,471 0,036 Valid
10 Daya tarik dekorasi kamar 0,750 0,000 Valid
11 Daya tarik dekorasi di lobby area. 0,639 0,002 Valid
12 Daya tarik bentuk furniture di public area dan guest room.
0,500 0,025 Valid
13 Kesesuaian ukuran furniture di public area dan guest room.
0,664 0,001 Valid
Staff behaviour
14 Kemampuan karyawan dalam mengerti permintaan tamu
0,800 0,000 Valid
15 Komitmen karyawan dalam memuaskan kebutuhan tamu
0,747 0,000 Valid
16 Keamanan saat bertransaksi 0,578 0,008 Valid
17 Attitude yang ditunjukkan karyawan 0,819 0,000 Valid
18 Kejujuran karyawan 0,626 0,003 Valid
Staff image
19 Tingkat kecepatan pelayanan 0,530 0,016 Valid
20 Tingkat kinerja karyawan saat tamu
pertama kali dilayani 0,584 0,007 Valid
21 Tingkat kemampuan karyawan saat
menyelesaikan masalah 0,525 0,018 Valid
22 Tingkat daya tarik fisik karyawan 0,456 0,043 Valid
23 Tingkat elegan seragam karyawan 0,539 0,014 Valid
Customer delight
Justice
1 Keakuratan informasi produk dan jasa dibandingkan pengalaman menginap.
0,731 0,000 Valid
2 Transparansi informasi saat melakukan pembayaran.
0,540 0,014 Valid
3 Ketepatan jumlah pengembalian uang yang diberikan.
0,680 0,001 Valid
4 Kesesuaian biaya yang dikeluarkan dengan dengan biaya yang ditagihkan.
0,463 0,040 Valid
5 Kejelasan tagihan saat melakukan pembayaran.
0,637 0,003 Valid
76
M. Nur Fadli Lukman, 2014 Pengaruh Servicescape terhadap Customer Delight The Trans Luxury Hotel Bandung Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
No. Pertanyaan rhitung Signifikansi Keterangan
6 Perlakuan adil yang diberikan kepada setiap tamu.
0,832 0,000 Valid
Esteem
7 Pengetahuan karyawan terhadap preference tamu.
0,913 0,000 Valid
8 Pengetahuan karyawan terhadap nama tamu yang menginap.
0,782 0,000 Valid
9 Intensitas penawaran bantuan saat bertemu karyawan.
0,853 0,000 Valid
10 Kecepatan karyawan ketika memberikan pelayanan kamar.
0,854 0,000 Valid
Finishing touch
11 Perasaan saat diberikan welcome drink dan towel pada saat check in.
0,505 0,023 Valid
12 Perasaan saat mendapatkan gift dari program guest recognition.
0,774 0,000 Valid
13 Perasaan saat menerima fasilitas kamar yang mewah.
0,676 0,001 Valid
Sumber: Hasil pengolahan data 2013
Berdasarkan hasil pengolahan pada Tabel 3.4, pengukuran validitas pada
23 item pertanyaan untuk variabel servicescape dan 13 pertanyaan untuk
variabel customer delight diketahui satu item pertanyaan yaitu nomor 2 pada
variabel servicescape tidak valid sehingga item tersebut dikeluarkan dari
kuisioner. Item pertanyaan lain valid dan memiliki nilai signifikan yang lebih kecil
dibandingkan taraf signifikansi sebesar 0,05%, instrumen penelitian tersebut
mempunyai validitas dan dapat digunakan sebagai alat ukur yang benar.
3.2.6.2 Pengujian Reliabilitas
Uji reliabilitas dilakukan untuk mendapatkan tingkat ketepatan alat
pengumpulan data yang digunakan. Reliabilitas menunjuk pada suatu pengertian
bahwa suatu instrumen cukup dapat dipercaya untuk digunakan sebagai alat
pengumpul data, karena instrumen tersebut sudah baik. Instrumen yang sudah
dipercaya dan yang reliabel akan menghasilkan data yang dapat dipercaya juga.
77
M. Nur Fadli Lukman, 2014 Pengaruh Servicescape terhadap Customer Delight The Trans Luxury Hotel Bandung Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
Menurut Sugiyono (2012:172) “Reliabilitas adalah pengkuran yang
berkali-kali menghasilkan data yang sama atau konsisten”. Sedangkan menurut
Suharsimi Arikunto (2009:178) reliabilitas menunjuk pada satu pengertian bahwa
instrumen cukup dapat dipercaya untuk dapat digunakan sebagai alat pengumpul
data karena instrumen tersebut sudah baik. Reliabilitas menunjuk pada tingkat
keterhandalan sesuatu.
Jika suatu instrumen dapat dipercaya maka data yang dihasilkan oleh
instrumen tersebut dapat dipercaya. Adapun rumus yang digunakan untuk
mengukur reliabilitas dalam penelitian ini menggunakan uji Cronbach Alpha
karena alternatif jawaban pada instrumen penelitian lebih dari dua. Rumusnya
adalah sebagai berikut:
[
( )] [
∑
]
Sumber : Husein Umar, 2009:170
Keterangan :
r : reliabilitas instrumen
k : banyaknya butir pertanyaan
∑ : jumlah varian total
: varian total
Jumlah varian butir dapat dicari dengan cara mencari nilai varian tiap
butir, kemudian jumlahkan, seperti berikut ini
∑
(∑ )
Sumber : (Husain Umar, 2009:172)
78
M. Nur Fadli Lukman, 2014 Pengaruh Servicescape terhadap Customer Delight The Trans Luxury Hotel Bandung Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
Keterangan :
n = Jumlah responden
s = Nilai variansi
X= Nilai skor yang dipilih (total nilai dari nomor - nomor butir pertanyaan)
79
M. Nur Fadli Lukman, 2014 Pengaruh Servicescape terhadap Customer Delight The Trans Luxury Hotel Bandung Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
Keputusan uji reliabilitas ditentukan dengan kriteria sebagai berikut:
1. Jika koefisien internal seluruh item (ri) > rtabel dengan tingkat signifikansi 5%
maka item pertanyaan dikatakan reliabel.
2. Jika koefisien internal seluruh item (ri) < rtabel dengan tingkat signifikansi 5%
maka item pertanyaan dikatakan tidak reliabel.
Reliabilitas variabel dapat diketahui dengan menggunakan software
komputer SPSS (Statistical Product for Service Solution) 20.0, reliabel dapat
terlihat apabila Cσ masing-masing variabel lebih besar dibandingkan dengan
koefisien alpha cronbach yang bernilai 0,700.
Koefisien Alpha cronbach (Cσ) merupakan statistik paling umum yang
digunakan untuk menguji realibilitas suatu instrumen. Berikut tabel uji reliabilitas
instrumen penelitian:
TABEL 3.5 HASIL UJI RELIABILITAS INSTRUMEN PENELITIAN
No Variabel Cσhitung Cσminimum Keterangan
1 Servicescape 0,749 0,70 Reliabel
2 Customer delight 0,767 0,70 Reliabel
Sumber : Hasil Pengolahan Data, 2013
Berdasarkan tabel 3.5 dapat diketahui bahwa hasil tingkat reliability pada
penelitian ini, untuk servicescape yaitu sebesar 0,749 dan untuk customer delight
yaitu sebesar 0,767 maka penelitian ini dapat dipercaya karena tingkat realibility
lebih besar dari tingkat alpha cronbach minimum sebesar 0,70.
80
M. Nur Fadli Lukman, 2014 Pengaruh Servicescape terhadap Customer Delight The Trans Luxury Hotel Bandung Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
3.2.7 Teknik Rancangan Analisis Data
3.2.7.1 Rancangan Analisis Data Deskriptif
Penelitian ini menggunakan analisis deskriptif untuk mendeskripsikan
variabel-variabel penelitian, antara lain :
1. Analisis deskriptif tentang servicescape di The Trans Luxury Hotel Bandung
yang terdiri dari ambient conditions, design factor, staff behaviour dan staff
image.
2. Analisis deskriptif tentang customer delight di The Trans Luxury Hotel
Bandung yang terdiri dari justice, esteem dan customer delight.
3.2.7.2 Rancangan Analisis Verifikatif
Analisis berikutnya adalah analisis verifikatif. Analisis data dilakukan
setelah data seluruh responden terkumpul. Kegiatan analisis data dalam
penelitian ini dilakukan melalui beberapa tahap sebagai berikut :
1. Menyusun data
2. Kegiatan seleksi data ditujukan untuk mengecek kelengkapan identitas
responden, kelengkapan data serta isian data yang sesuai dengan tujuan
penelitian.
3. Tabulasi Data, yaitu:
a. Memberi skor pada setiap item
b. Menjumlahkan skor setiap item
c. Menyusun rangking pada setiap item
d. Menyusun rangking skor pada setiap variabel penelitian
4. Menganalisis Data
81
M. Nur Fadli Lukman, 2014 Pengaruh Servicescape terhadap Customer Delight The Trans Luxury Hotel Bandung Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
Proses pengolahan data dengan menggunakan rumus rumus statistik,
menginterprestasi data agar diperoleh suatu kesimpulan.
5. Pengujian
Proses pengujian hipotesis pada penelitian ini adalah metode verifikatif,
maka dilakukan analisis jalur (path analysis).
3.2.7.3 Rancangan Pengujian Hipotesis
Sebagai langkah terakhir dari analisis data adaah pengujian hipotesis.
Teknik analisis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah analisis jalur
(path analysis). Analisis jalur digunakan untuk menentukan besarnya pengaruh
variabel independen (X) yaitu servicescape yang terdiri dari ambient conditions
(X1), design factor (X2), staff behaviour (X3) dan staff image (X4) terhadap variabel
dependent (Y) yaitu customer delight.
Penelitian ini menggunakan data ordinal seperti dijelaskan dalam
operasionalisasi variabel sebelumnya, oleh karena itu semua data ordinal yang
terkumpul terlebih dahulu ditransformasi menjadi skala interval dengan
menggunakan Method of Successive Interval (Harun Al Rasyid, 1994:131).
Struktur hubungan antara X dan Y diuji melalui analisis jalur dengan
hipotesis 1 yang berbunyi terdapat pengaruh yang signifikan servicescape yang
terdiri dari ambient conditions (X1), design factor (X2), staff behaviour (X3) dan
staff image (X4) terhadap variabel dependent (Y) yaitu customer delight.
Pengujian hipotesis dilakukan dengan langkah-langkah sebagai berikut:
1. Menggambar struktur hipotesis, sebagai berikut:
ε
Y X
82
M. Nur Fadli Lukman, 2014 Pengaruh Servicescape terhadap Customer Delight The Trans Luxury Hotel Bandung Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
GAMBAR 3.1
STRUKTUR KAUSAL ANTARA X DAN Y
83
M. Nur Fadli Lukman, 2014 Pengaruh Servicescape terhadap Customer Delight The Trans Luxury Hotel Bandung Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
Keterangan :
X : Servicescape
Y : Customer delight
ε : Epsilon (variabel lain)
Struktur hubungan di atas menunjukkan bahwa servicescape
berpengaruh pada customer delight. Selain itu terdapat faktor-faktor lain yang
mempengaruhi hubungan antara X (servicescape) dan Y (customer delight) yaitu
variabel residu dan dilambangkan dengan ε, namun pada penelitian ini variabel
tersebut tidak diperhatikan.
2. Gambarlah terlebih dahulu diagram jalur sesuai dengan hipotesis yang akan
diuji.
GAMBAR 3.2
DIAGRAM JALUR SUB STRUKTUR HIPOTESIS
Keterangan :
X = Servicescape
X1 = Ambient Conditions
X2 = Design Factor
X3 = Staff Behaviour
X4 = Staff Image
Y = Customer Delight
ε = Epsilon
X1
Y
ε
X X2
X3
X4
84
M. Nur Fadli Lukman, 2014 Pengaruh Servicescape terhadap Customer Delight The Trans Luxury Hotel Bandung Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
a. Menghitung matriks korelasi antar variabel bebas.
X1 X2 X3 X4
R = 1 rX2X1 rX3X1 rX4X1
1 rX3X2 rX4X2
1 rX4X3
1
Identifikasi persamaan sub struktur hipotesis
b. Menghitung matriks invers korelasi
X1 X2 X3 X4
R-1= C1 .1 C1.2 C1.3 C1.4
C2.2 C2.3 C2.4
C3.3 C3.4
C4.4
c. Menghitung semua koefisien jalur melalui rumus.
X1 X2 X3 X4
PYX1 C1.1 C1.2 C1.3 C1.4 rYX1.1
PYX2 C1.2 C1.3 C1.4 rYX1.2
PYX3 = C1.3 C1.4 rYX1.3
PYX4 C1.4 rYX1.4
Hitung R2Y (X1, X2, X3, X4) yaitu koefisien yang menyatakan determinasi total
X1, X2, X3, X4 terhadap Y dengan rumus:
rYX1
R2Y (X1, …, X4) = [ YX1 ... PYX4 ]
rYX4
85
M. Nur Fadli Lukman, 2014 Pengaruh Servicescape terhadap Customer Delight The Trans Luxury Hotel Bandung Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
Menguji pengaruh langsung maupun tidak langsung dari setiap sub variabel
Pengaruh (X1) terhadap (Y)
Pengaruh langsung = PYX1 . PYX1
Pengaruh tidak langsung melalui (X2) = PYX1 . rX1X2 . PYX2
Pengaruh tidak langsung melalui (X3) = PYX1 . rX1X3. PYX3
Pengaruh tidak langsung melalui (X4) = PYX1 . rX1X4. PYX4 +
Pengaruh total (X1) terhadap Y = ………………………
Pengaruh (X2) terhadap (Y)
Pengaruh langsung = PYX2 . PYX1
Pengaruh tidak langsung melalui (X1) = PYX2 . rX2X1 . PYX1
Pengaruh tidak langsung melalui (X3) = PYX2 . rX2X3. PYX3
Pengaruh tidak langsung melalui (X4) = PYX2 . rX2X4. PYX4 +
Pengaruh total (X2) terhadap Y = ………………………
Pengaruh (X3) terhadap (Y)
Pengaruh langsung = PYX3 . PYX3
Pengaruh tidak langsung melalui (X1) = PYX3 . rX3X1 . PYX1
Pengaruh tidak langsung melalui (X2) = PYX3 . rX3X2. PYX2
Pengaruh tidak langsung melalui (X4) = PYX3 . rX3X4. PYX4 +
Pengaruh total (X3) terhadap Y = ………………………
Pengaruh (X4) terhadap (Y)
Pengaruh langsung = PYX4 . PYX4
Pengaruh tidak langsung melalui (X1) = PYX4 . rX4X1 . PYX1
Pengaruh tidak langsung melalui (X2) = PYX4 . rX4X2. PYX2
Pengaruh tidak langsung melalui (X3) = PYX4 . rX4X3. PYX3 +
86
M. Nur Fadli Lukman, 2014 Pengaruh Servicescape terhadap Customer Delight The Trans Luxury Hotel Bandung Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
Pengaruh total (X4) terhadap Y = ………………………
3. Menghitung pengaruh variabel lain () dengan rumus sebagai berikut:
Px2ε = √ 1 – R2 X2(X1.X.2...X.4)
4. Keputusan penerimaan atau penolakan Ho
Rumusan Hipotesis operasional:
Ho: PYX1 = PYX2 = PYX3 = PYX4 = 0
Hi: sekurang-kurangnya ada sebuah PPYXi 0, i = 1, 2, 3, 4
Statistik uji yang digunakan adalah:
)1(
)1(
1
1
k
i
YXiYXi
k
i
YXIYXI
PPk
PPkn
F
Hasil Fhitung dibandingkan dengan tabel distribusi F-Snedecor, apabila
Fhitung Ftabel, maka Ho ditolak dengan demikian dapat diteruskan pada pengujian
secara individual, statistik yang digunakan adalah:
)1(
)()1( )5....,,2,1(2
kn
CCCR
ppt
jjijiiXXXY
YXiYXi
t mengikuti distribusi t-Student dengan derajat kebebasan n-k-1.
Langkah-langkah teknik analisis data di atas, dibantu dengan
menggunakan software program SPSS Versi 20 yaitu menguji pengaruh variabel
servicescape (X) yang terdiri dari dari ambient conditions (X1), design factor (X2),
staff behaviour (X3) dan staff image (X4) dalam pengaruhnya terhadap customer
delight (Y).
87
M. Nur Fadli Lukman, 2014 Pengaruh Servicescape terhadap Customer Delight The Trans Luxury Hotel Bandung Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
Hasil hipotesis yang dilakukan dijabarkan dalam hipotesis statistik
sebagai berikut:
H0 : ρ=0, artinya tidak terdapat pengaruh yang signifikan antara servicescape (X)
yang terdiri dari dari ambient conditions (X1), design factor (X2), staff
behaviour (X3) dan staff image (X4) terhadap customer delight (Y).
H1 : ρ≠0, artinya terdapat pengaruh yang signifikan antara servicescape (X) yang
terdiri dari dari ambient conditions (X1), design factor (X2), staff behaviour
(X3) dan staff image (X4) terhadap customer delight (Y).
Kriteria penerimaan atau penolakan sub hipotesis utama pada penelitian
ini dapat ditulis sebagai berikut:
1. H0 : ρ=0 : tidak terdapat pengaruh yang signifikan antara ambient
conditions terhadap customer delight.
H1 : ρ≠0 : terdapat pengaruh yang signifikan antara ambient conditions
terhadap customer delight.
2. H0 : ρ=0 : tidak terdapat pengaruh yang signifikan antara design factor
terhadap customer delight.
H1 : ρ≠0 : terdapat pengaruh yang signifikan antara design factor terhadap
customer delight.
3. H0 : ρ=0 : tidak terdapat pengaruh yang signifikan antara staff behaviour
terhadap customer delight.
H1 : ρ≠0 : terdapat pengaruh yang signifikan antara staff behaviour
terhadap customer delight.
4. H0 : ρ=0 : tidak terdapat pengaruh yang signifikan antara staff image
terhadap customer delight.
88
M. Nur Fadli Lukman, 2014 Pengaruh Servicescape terhadap Customer Delight The Trans Luxury Hotel Bandung Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
H1 : ρ≠0 : terdapat pengaruh yang signifikan antara staff image terhadap
customer delight.