bab iii objek dan metode penelitian 3.1 objek...

34
80 Indah Apriyanti, 2014 PENGARUH STRATEGI PEMBELAJARAN AKTIF TERHADAP PRESTASI BELAJAR Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu BAB III OBJEK DAN METODE PENELITIAN 3.1 Objek Penelitian Variabel bebas (independent variable) pada penelitian ini adalah Strategi Pembelajaran Aktif terdiri dari aktivitas siswa, aktivitas guru, segi program, situasi belajar, sarana belajar. Variabel terikat (dependent variable) adalah Prestasi Belajar yang terdiri dari nilai siswa. Objek penelitian di SMK Sangkuriang 1 Cimahi, yaitu mengenai persepsi penerapan strategi pembelajaran aktif dan prestasi belajar. Sedangkan responden yang akan menjadi bahan penelitian adalah kelas XI Pemasaran 1 dan XI Pemasaran 2 pada mata pelajaran produktif pemasaran di SMK Sangkuriang 1 Cimahi. Penelitian ini dilakukan dalam kurun waktu kurang dari satu tahun maka pendekatan yang digunakan menurut Husein Umar (2008:45) adalah pendekatan cross sectional, yaitu “Metode penelitian dengan cara mempelajari objek dalam satu kurun waktu tertentu atau tidak berkesinambungan dalam jangka waktu panjang”. Berdasarkan objek penelitian tersebut, maka akan dianalisis mengenai pengaruh strategi pembelajaran aktif untuk meningkatkan prestasi belajar siswa kelas XI Pemasaran SMK Sangkuriang 1 Cimahi mata pelajaran produktif pemasaran

Upload: lykhuong

Post on 26-Apr-2019

215 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

80 Indah Apriyanti, 2014

PENGARUH STRATEGI PEMBELAJARAN AKTIF TERHADAP PRESTASI BELAJAR

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

BAB III

OBJEK DAN METODE PENELITIAN

3.1 Objek Penelitian

Variabel bebas (independent variable) pada penelitian ini adalah Strategi

Pembelajaran Aktif terdiri dari aktivitas siswa, aktivitas guru, segi program,

situasi belajar, sarana belajar. Variabel terikat (dependent variable) adalah

Prestasi Belajar yang terdiri dari nilai siswa.

Objek penelitian di SMK Sangkuriang 1 Cimahi, yaitu mengenai persepsi

penerapan strategi pembelajaran aktif dan prestasi belajar. Sedangkan responden

yang akan menjadi bahan penelitian adalah kelas XI Pemasaran 1 dan XI

Pemasaran 2 pada mata pelajaran produktif pemasaran di SMK Sangkuriang 1

Cimahi. Penelitian ini dilakukan dalam kurun waktu kurang dari satu tahun maka

pendekatan yang digunakan menurut Husein Umar (2008:45) adalah pendekatan

cross sectional, yaitu “Metode penelitian dengan cara mempelajari objek dalam

satu kurun waktu tertentu atau tidak berkesinambungan dalam jangka waktu

panjang”. Berdasarkan objek penelitian tersebut, maka akan dianalisis mengenai

pengaruh strategi pembelajaran aktif untuk meningkatkan prestasi belajar siswa

kelas XI Pemasaran SMK Sangkuriang 1 Cimahi mata pelajaran produktif

pemasaran

81

Indah Apriyanti, 2014

PENGARUH STRATEGI PEMBELAJARAN AKTIF TERHADAP PRESTASI BELAJAR

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

3.2 Metode Penelitian

Penelitian ini menggunakan metode penelitian eksperimen. “Penelitian

eksperimen diartikan sebagai pendekatan penelitian kuantitatif yang paling penuh,

artinya memenuhi semua persyaratan untuk menguji hubungan sebab akibat”.

Penelitian eksperimen merupakan pendekatan penelitian cukup khas. Kekhasan

tersebut diperhatikan oleh dua hal pertama penelitian eksperimen menguji secara

langsung pengaruh suatu variabel terhadap variabel lain, kedua menguji hipotesis

hubungan sebab akibat (Syaodih, 2006:194).

Metode penelitian eksperimen digunakan untuk mencari pengaruh

perlakuan tertentu terhadap yang lain dalam kondisi yang terkendali.” (Sugiyono,

2010:107). Penelitian eksperimen memiliki 3 jenis yang masing-masing memiliki

kekhasan, yakni pre-eksperimen, quasi eksperimen, dan true eksperimen. Berikut

perbedaan dari ketiga jenis penelitian eksperimen.

TABEL 3.1

JENIS – JENIS PENELITIAN EKSPERIMEN

No Pre eksperimen Quasi eksperimen True eksperimen

1 Hanya 1 kelas (kelas

eksperimen )

ada dua kelas (kelas

kontrol dan kelas

eksperimen )

Ada dua kelas (kelas

kontrol dan kelas

eksperimen )

2 Sampel dipilih secara

random

Sampel tidak dipilih

secara random

Sampel dipilih secara

random

3 Hanya pretest atau

postes aja yang

diberikan

Dilakukan pretes dan

postes

Dilakukan pretest dan

posttest

4 Tidak diberikan

evaluasi tes

Diberikan evaluasi tes saat

awal dan akhir model

pembelajaran

Pemberian evaluasi tes

diberikan secara

berkala

(Muhibbin Syah, 2006:79)

Tabel 3.1 merupakan bukti dari penelitian yang diteliti adalah termasuk

quasi eksperimen. Penelitian ini terdapt dua kelas yaitu kelas kontrol dan kelas

82

Indah Apriyanti, 2014

PENGARUH STRATEGI PEMBELAJARAN AKTIF TERHADAP PRESTASI BELAJAR

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

eksperimen, sampel tidak dipilih secara random, dilakukannya pretest dan postest

serta diberikanya evaluasi tes saat awal dan akhir penerapan strategi pembelajaran

di kedua kelas. Agar mendapat hasil yang berbeda Antara kelas eksperimen

dengan kelas kontrol.

Dalam penelitian ini peneliti ingin meneliti pengaruh dari strategi

pembelajaran aktif (active learning) terhadap prestasi belajar siswa. Alasan

peneliti memilih metode ini adalah karena peneliti ingin mengetahui apakah ada

perbedaan Antara prestasi belajar siswa yang menggunakan strategi pembelajaran

aktif (active learning) dengan prestasi siswa yang tidak menggunakan strategi

pembelajaran aktif (active learning) pada mata pelajaran Produktif Pemasaran di

kelas XI Pemasaran SMK Sangkuriang 1 Cimahi. Strategi pembelajaran aktif

(active learning) belum pernah digunakan guru pada mata pelajaran Produktif

Pemasaran di sekolah tersebut, sehingga untuk mengetahui peneliti harus

menggunakan metode penelitian eksperimen.

3.2.1 Desain Penelitian

Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode quasi

eksperimen dengan non-equivalent kontrol group design. Menurut Sugiyono

(2010:116) “Non-equivalent kontrol group design hampir sama dengan pretest-

postest kontrol group design, hanya pada desain ini kelompok eksperimen

maupun kelompok kontrol tidak dipilih secara random.” Desain ini dapat

digambarkan sebagai berikut :

83

Indah Apriyanti, 2014

PENGARUH STRATEGI PEMBELAJARAN AKTIF TERHADAP PRESTASI BELAJAR

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

O 1 X O 2

O 3 O 4

(Sugiyono,2010:116)

GAMBAR 3.1

DESAIN PENELITIAN Keterangan :

O 1 : Tes awal (sebelum perlakuan pada kelompok eksperimen

O 2 : Tes akhir (setelah perlakuan) pada kelompok eksperimen

O 3 : Tes awal (sebelum perlakuan) pada kelompok kontrol

O 4 : Tes akhir (setelah perlakuan) pada kelompok kontrol

X : Penerapan strategi pembelajaran aktif (active learning)

Berdasarkan desain tersebut penelitian quasi eksperimen ini melibatkan

dua kelompok peserta didik, yaitu kelompok eksperimen dan kelompok kontrol.

Kedua kelompok tersebut sama-sama diberikan pretest dan postest tetapi diberi

perlakuan yang berbeda. Kelas eksperimen diberikan strategi pembelajaran aktif

(active learning) , sedangkan kelas kontrol tidak diberikan strategi pembelajaran

aktif (active leanring).

3.2.2 Operasional Variabel

TABEL 3.2

OPERASIONALISASI VARIABEL PENELITIAN VARIABEL

/SUB-

VARIABEL

KONSEP TEORITIS

KONSEP EMPIRIS NO

ITEM INDIKATOR UKURAN SKALA

Pembelajaran

Aktif (Active Learning)

(Variabel X)

Metode diskusi adalah

salah satu cara penyajian pelajaran

dengan cara

menghadapkan peserta

didik kepada suatu

masalah yang dapat

berbentuk pertanyaan

yang bersifat

problematic untuk

dibahas dan dipecahkan

bersama (Abuddin nata,

Keaktifan siswa

dalam ikut mempersiapkan

kegiatan belajar

mengajar

Tingkat guru

memberikan kesempatan

kepada siswa

untuk

menyalurkan

kemampuan

berpendapat

tentang ide-ide

dari masing-

masing siswa

Ordinal 1

Tingkat guru Ordinal 2

84

Indah Apriyanti, 2014

PENGARUH STRATEGI PEMBELAJARAN AKTIF TERHADAP PRESTASI BELAJAR

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

VARIABEL

/SUB-

VARIABEL

KONSEP TEORITIS

KONSEP EMPIRIS NO

ITEM INDIKATOR UKURAN SKALA

2009:188) untuk mendorong

mengungkapkan

ide-ide baru

tentang materi

yang dibahas

dalam proses

belajar mengajar

Tingkat guru

membangkitkan

keaktifan siswa

dalam setiap

kegiatan seperti bertanya,

menjawab,

menengahi dan

sebagainya

Ordinal 3

Adanya

keikutsertaan

guru dalam

memantau dan

mengkoordinir

seluruh kegiatan

dalam

pelaksanaan pembelajaran

Tingkat guru

membantu siswa

untuk

menghargai

pendapat

temanya

Ordinal 4

Tingkat guru

mengembangkan

motivasi siswa untuk belajar

lebih lanjut

Ordinal 5

Tingkat guru

menarik

perhatian siswa

dengan cara

mengaitkan

materi pelajaran

dengan diri siswa

(umpamanya

dengan

pengalaman

mereka

Ordinal 6

Keanekaragaman

peralatan serta

sarana

penunjang

pembelajaran

Tingkat guru

menggunakan

sumber belajar

yang sesuai

dengan

kompetensi yang

dikembangkan

Ordinal 7

Tingkat guru

terampil atau

menguasai alat

bantu

pembelajaran

yang tersedia dan

Ordinal 8

85

Indah Apriyanti, 2014

PENGARUH STRATEGI PEMBELAJARAN AKTIF TERHADAP PRESTASI BELAJAR

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

VARIABEL

/SUB-

VARIABEL

KONSEP TEORITIS

KONSEP EMPIRIS NO

ITEM INDIKATOR UKURAN SKALA

sesuai dengan

materi yang

diajarkan

Tingkat guru

membuat alat

bantu

pembelajaran

sesuai dengan

kompetensi yang

dikembangkan

Ordinal 9

Metode simulasi adalah

cara penyajian pelajaran

dengan menggunakan situasi tiruan atau

berpura-pura dalam

proses belajar, dengan

tujuan untuk

memperoleh suatu

pemahaman tentang

suatu konsep prinsip

atau keterampilan

tertentu (Abuddin

nata,2009:192)

Memilih jenis

kegiatan dan

mengatur siswa dengan

merancang

kegiatan yang

utuh dan padat

mengenai

sesuatu proses.

Tingkat guru

memilih jenis

peran yang akan dilakukan oleh

siswa sesuai

dengan materi

yang

disampaikan

Ordinal 10

Tingkat guru

menjelaskan

bagaimana proses

dari kegiatan

peran yang

dilakukan siswa

Ordinal 11

Tingkat guru

membimbing kerjasama antara

siswa dalam

memainkan peran

Ordinal 12

Pemberi

kemudahan atau

fasilitator

Tingkat guru

menjadi seorang

pembimbing

dalam proses

bermain peran

Ordinal 13

Tingkat guru

mendukung

suasana belajar

dengan sikap

yang sportif

Ordinal 14

Tingkat guru memberi

pengertian

tentang apa yang

tercantum dalam

materi

Ordinal 15

Sarana yang

diperlukan untuk

mendukung

pelaksanaan

pembelajaran

Tingkat guru

menyediakan

media yang

digunakan pada

saat bermain

peran

Ordinal 16

86

Indah Apriyanti, 2014

PENGARUH STRATEGI PEMBELAJARAN AKTIF TERHADAP PRESTASI BELAJAR

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

VARIABEL

/SUB-

VARIABEL

KONSEP TEORITIS

KONSEP EMPIRIS NO

ITEM INDIKATOR UKURAN SKALA

Tingkat guru

memberikan

kegiatan belajar

di luar kelas

Ordinal 17

Tingkat guru

mengefisienkan

waktu untuk

melakukan

kegiatan belajar

Ordinal 18

Membahas

bahan yang telah

dibuat

sebelumnya oleh guru

Tingkat guru

menjelaskan

gambaran umum

materi sehingga siswa mengetahui

arah bahan

pelajaran yang

akan dibahas

Ordinal 19

Tingkat guru

mengulang

materi yang

diberikan

sebelum di

mengerti oleh

siswa pada proses

pembelajaran

Ordinal 20

Tingkat guru memberikan

kesimpulan atas

materi yang

diberikan

Ordinal 21

Model jigsaw adalah

suatu tipe pembelajaran

kooperatif yang terdiri

dari beberapa anggota

dalam suatu kelompok

yang bertanggung

jawab atas penguasaan

bagian materi belajar dan mampu

mengajarkan bagian

tersebut anggota

kelompok lainnya

(Arends,1997:34).

Semua anggota

kelompok

bekerja secara

sinergis dalam

mengembangkan

kelompoknya

Tingkat guru

mengelompokkan

siswa

berdasarkan

prestasi belajar

Ordinal 22

Tingkat guru

mengarahkan

kerjasama

kelompok

Ordinal 23

Tingkat guru mengkondisikan

kekompakkan

kelompok

Ordinal 24

Setiap anggota

kelompok

bertanggung

jawab

menyelesaikan

tugasnya dengan

sebaik-baiknya

Tingkat guru

mengajak siswa

untuk

perpartisipasi

dalam kelompok

Ordinal 25

Tingkat guru

memberikan

tanggung jawab

Ordinal 26

87

Indah Apriyanti, 2014

PENGARUH STRATEGI PEMBELAJARAN AKTIF TERHADAP PRESTASI BELAJAR

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

VARIABEL

/SUB-

VARIABEL

KONSEP TEORITIS

KONSEP EMPIRIS NO

ITEM INDIKATOR UKURAN SKALA

kepada individu

dengan tugas

materi yang

diberikan

Tingkat guru

memberikan

tanggung jawab

individu terhadap

anggota

kelompoknya

Ordinal 27

Setiap anggota

kelompok

kesempatan untuk

menyampaikan

hasil kerjanya

Tingkat guru

berperan dalam

pelaksanaan diskusi

Ordinal 28

Tingkat guru

mendorong

siswa untuk

berperan

melakukan

tugasnya dalam

proses diskusi

Ordinal 29

Tingkat guru

memberikan

kesempatan

kepada siswa

untuk melakukan interaksi antara

kelompok satu

dengan kelompok

yang lain

Ordinal 30

Komunikasi

dalam kelompok

harus merata

pada setiap

individu anggota

kelompok, tidak

boleh didominasi

oleh siswa tertentu

Tingkat guru

berperan

membantu

mengembangkan

kemampuan

komunikasi

interpersonal

peserta didik

Ordinal 31

Tingkat guru membangkitkan

komunikasi

antara peserta

didik saat

berdiskusi

Ordinal 32

Tingkat guru

menghargai

pendapat

kelompok lain

selama diskusi

Ordinal 33

Melakukan

refleksi apakah

Tingkat guru

menimbulkan

Ordinal 34

88

Indah Apriyanti, 2014

PENGARUH STRATEGI PEMBELAJARAN AKTIF TERHADAP PRESTASI BELAJAR

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

VARIABEL

/SUB-

VARIABEL

KONSEP TEORITIS

KONSEP EMPIRIS NO

ITEM INDIKATOR UKURAN SKALA

sudah baik atau

belum

rasa percaya diri

setelah

melakukan

diskusi

Tingkat guru

memotivasi

peserta didik

setelah

melakukan

diskusi

Ordinal 35

Tingkat guru

memberikan

pemahaman tetang materi

yang diajarkan

setelah

melakukan

diskusi

Ordinal 36

Metode tutor teman

sebaya adalah seorang

teman atau beberapa

orang siswa yang

ditunjuk oleh guru

(semua kriteria menjadi

tutor sebaya) dan ditugaskan untuk

membantu siswa

mengalami kesulitan

belajar. (Udin S.

Winataputra ,1999:380)

Guru sebagai

fasilitator, bukan

penceramah

Tingkat guru

dalam

memecahkan

masalah yang di

hadapi siswa

dalam proses

belajar mengajar

Ordinal 37

Tingkat guru sebagai juru

selamat manakala

masalah tidak

dapat dipecahkan

oleh siswa

Ordinal 38

Tingkat guru

memberikan

bantuan kepada

siswa yang

memerlukanya

Ordinal 39

Fokus

pembelajaran

pada siswa bukan pada guru

Tingkat guru

memberikan

pemahaman tentang

keberanian siswa

untuk menjadi

seorang tutor

dalam proses

belajar

Ordinal 40

Tingkat guru

memberikan

kesempatan

kepada siswa

untuk

barpartisipasi

Ordinal 41

89

Indah Apriyanti, 2014

PENGARUH STRATEGI PEMBELAJARAN AKTIF TERHADAP PRESTASI BELAJAR

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

VARIABEL

/SUB-

VARIABEL

KONSEP TEORITIS

KONSEP EMPIRIS NO

ITEM INDIKATOR UKURAN SKALA

dalam proses

pembelajaran

Tingkat guru

memberikan

bantuan kepada

tutor dalam

kejelasan tutor

dalam

menjelasakan

materi

Ordinal 42

Siswa belajar

secara aktif

Tingkat guru

mendominasi

pembicaraan dalam kelas

Ordinal 43

Tingkat guru

memberikan

kepada siswa

untuk melakukan

penilaian diri

sendiri

Ordinal 44

Tingkat guru

memberikan

kesempatan

kepada siswa

untuk

mendiskusikan ide orang lain

dengan ide

sendiri

Ordinal 45

Metode group to group

adalah salah satu

metode belajar aktif

yang menuntut siswa

untuk berfikir tentang

apa yang dipelajari,

berkesempatan untuk

berdiskusi dengan

teman, bertanya dan membagi pengetahuan

yang diperoleh kepada

yang lainnya.

Sesuai dengan

kebutuhan siswa

dan memiliki

keterkaitan

dengan

kepentingan

pribadi siswa

Tingkat guru

memberikan

tugas kepada

kelompok sesuai

dengan materi

Ordinal 46

Tingkat guru

memberikan

contoh tugas

kepada peserta

didik sesuai materi yang

diberikan

Ordinal 47

Memberikan

kewenangan

kepada siswa

untuk berpikir

secara kritis dan

bertanggung

jawab

Tingkat guru

menghormati ide-

ide siswa tentang

materi yang

dipelajari

Ordinal 48

Tingkat guru

memberikan

peluang kepada

siswa untuk

mengambil

Ordinal 49

90

Indah Apriyanti, 2014

PENGARUH STRATEGI PEMBELAJARAN AKTIF TERHADAP PRESTASI BELAJAR

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

VARIABEL

/SUB-

VARIABEL

KONSEP TEORITIS

KONSEP EMPIRIS NO

ITEM INDIKATOR UKURAN SKALA

keputusan sendiri

tentang masalah

pelajaran yang

dihadapinya

Tingkat guru

memberikan

pilihan keputusan

kepada para

anggota

kelompoknya

Ordinal 50

Mengembangkan

motivasi siswa

Tingkat guru

mengetahui

keingintahuan siswa terhadap

materi yang

diberikan

Ordinal 51

Tingkat guru

memberikan

dorongan

kebutuhan belajar

yang berasal dari

dalam diri siswa

Ordinal 52

Tingkat guru

memberikan

harapan akan

cita-cita siswa untuk mangerti

materi yang

diberikan

Ordinal 53

Prestasi belajar

(Variabel Y)

Penguasaan

pengetahuan atau

keterampilan yang

dikembangkan oleh

mata pelajaran,

lazimnya ditunjukkan

dengan nilai tes atau

angka nilai yang

diberikan oleh guru. Tu’u (2004:75)

Nilai Angka yang

diperoleh peserta

didik setelah

selesai

pembelajaran

Rasio

3.2.3 Jenis dan Sumber Data

Sumber data adalah segala sesuatu yang dapat memberikan keterangan

tentang data berdasarkan sumbernya data dibedakanya menjadi dua, yaitu data

Primer dan data Sekunder. Menurut Husein Umar (2003:64), “Data Primer adalah

data yang diperoleh dari hasil penelitian langsung secara empirik kepada pelaku

91

Indah Apriyanti, 2014

PENGARUH STRATEGI PEMBELAJARAN AKTIF TERHADAP PRESTASI BELAJAR

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

langsung atau yang terlibat langsung dengan menggunakan teknik pengumpulan

data tertentu”, dengan kata lain data Primer diperoleh secara langsung. Data

Sekunder menurut Husein Umar (2003:84), “Data yang diperoleh dari pihak lain

atau hasil penelitian pihak lain atau data yang sudah tersedia sebelumnya yang

diperoleh dari pihak lain yang berasal dari buku-buku, literatur, artikel, dan jurnal

ilmiah. “Data yang dipergunakan dalam penelitian ini yaitu data Primer dan data

Sekunder. Berdasarkan hal tersebut, maka sumber data yang diperoleh untuk

menunjang penelitian ini di antaranya :

TABEL 3.3

SUMBER DAN JENIS DATA No Data Jenis

1 Penerapan strategi pembelajaran yang diterapkan guru mata

pelajaran mempersiapkan dan mengoperasikan peralatan

transaksi di lokasi penjualan

Primer

2 Penerapan strategi pembelajaran aktif Primer

3 Data prestasi peserta didik setelah penerapan pembelajaran aktif Primer

4 Rekapitulasi nilai UAS mata pelajaran Sekunder

5 Daftar nilai ulangan harian kelas XI Pemasaran semester ganjil Sekunder

6 Daftar nilai ulangan harian kompetensi mempersiapkan dan

mengoperasikan peralatan transaksi di lokasi penjualan

Sekunder

7 Daftar jumlah kelas dan siswa SMK Sangkuriang 1 Cimahi Sekunder

8 Profil SMK Sangkuriang 1 Cimahi Sekunder

3.2.4 Populasi dan Sampel

3.2.4.1 Populasi

Penelitian yang dilakukan selalu berkaitan dengan kegiatan

mengumpulkan dan menganalisis suatu data, menentukan populasi merupakan

langkah yang penting. Menurut Riduwan (2006:54 “ Populasi merupakan

merupakan objek atau subjek yang berada pada suatu wilayah dan memenuhi

syarat-syarat tertentu yang berkaitan dengan masalah penelitian”. Sedangkan

92

Indah Apriyanti, 2014

PENGARUH STRATEGI PEMBELAJARAN AKTIF TERHADAP PRESTASI BELAJAR

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

menurut Sugiyono (2010: 117) “Populasi adalah wilayah generalisasi yang terdiri

atas obyek atau subyek yang mempunyai kualitas dan karakteristik tertentu yang

ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari dan kemudian ditarik kesimpulannya.

Penentuan populasi harus dimulai dengan penentuan secara jelas mengenai

populasi yang menjadi sasaran penelitianya yang disebut populasi sasaran yaitu

populasi yang akan menjadi cakupan kesimpulan penelitian. Jadi apabila dalam

sebuah hasil penelitian dikeluarkan kesimpulan, maka menurut etika penelitian

kesimpulan tersebut hanya berlaku untuk populasi sasaran yang telah ditentukan.

Berdasarkan pengertian populasi tersebut maka yang menjadi populasi pada

penelitian ini adalah peserta didik Pemasaran 1 sebanya 34 peserta didik dan

Pemasaran 2 sebanyak 34. jadi populasi dalam penelitian ini adalah 64 peserta

didik.

3.2.4.2 Sampel

Mendapatkan data merupakan suatu objek yang paling utama dalam proses

penelitian. Oleh karena itu, dibutuhkan suatu obyek penelitian yang telah

ditentukan populasi dari obyek yang akan diteliti. Langkah selanjutnya ialah

mencari sampel yang bertujuan memudahkan dalam meneliti obyek peelitian.

Menurut Sugiyono (2010:118), yang dimaksud dengan sampel adalah “Bagian

dari jumlah karekteristik yang dimiliki oleh populasi tertentu.” Dalam penelitian

ini akan diambil jumlah sampel sesuai dengan jumlah populasinyanya. Maka

metode penelitian yang digunakan adalah metode penelitian populasi atau sensus

93

Indah Apriyanti, 2014

PENGARUH STRATEGI PEMBELAJARAN AKTIF TERHADAP PRESTASI BELAJAR

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

karena mengambil sampel seluruh populasi atau dinamakan sampling jenuh.

Sampling jenuh menurut Sugiyono (2010:124) :

Sampling jenuh adalah teknik pengumpulan sampel bila semua anggota

populasi digunakan sebagai sampel, hal ini sering dilakukan bila jumlah

populasi relatif kecil, yaitu kurang dari 30 orang, atau penelitian yang

ingin membuat generalisasi dengan kesalahan yang sangat kecil. Istilah

lainnya adalah sampel jenuh atau sensus, dimana semua anggota populasi

dijadikan sampel.

Berdasarkan pendapat tersebut di atas, peserta didik XI Pemasaran 1 dan

XI Pemasaran 2 sebanyak 68 siswa maka sampel yang diambil adalah seluruh

jumlah populasi. Dalam hal ini peserta didik kelas XI Pemasaran I siswa menjadi

kelas eksperimen sebanyak 34 siswa dan XI Pemasaran II menjadi kelas kontrol

sebanyak 34 siswa.

3.2.5 Prosedur Penelitian

Prosedur yang akan dilakukan pada penelitian ini terdiri dari beberapa

tahapan berikut ini adalah proses tahapan yang dilakukan :

1. Tahap persiapan : dilakukan penentuan populasi dan sampel serta persiapan

pembuatan RPP, bahan ajar, dan instrumen penelitian

2. Tahapan pretest : dilakukan tes awal untuk mengetahui pengetahuan awal

peserta didik kelas eksperimen dan kelas kontrol sebelum diberi perlakuan

3. Tahapan pelaksanaan pembelajaran : dilakukan kegiatan pembelajaran

kelompok eksperimen menggunakan model pembelajaran aktif (active

learning), sedangkan kelompok kontrol menggunakan strategi pembelajaran

pasif

94

Indah Apriyanti, 2014

PENGARUH STRATEGI PEMBELAJARAN AKTIF TERHADAP PRESTASI BELAJAR

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

4. Tahapan postest : dilakukan tes akhir untuk mengetahui prestasi belajar kelas

eksperimen dan kontrol setelah diberi perlakuan

5. Tahapan analisis data : dilakukan analisis data dengan menggunakan metode

statistik yang membandingkan Antara hasil pretest dan postes kelas

eksperimen dan kontrol setelah diberi perlakuan

6. Tahapan uji hipotesis : dilakukan penarikan kesimpulan untuk menolak atau

menerima hasil hipotesis berdasarkan hasil pengolahan data.

7. Tahapan penarikan kesimpulan : dilakukan penarikan kesimpulan penelitian

berdasarkan uji hipotesis

Alur penelitian yang digunakan dalam penelitian ini digambarkan sebagai

berikut:

95

Indah Apriyanti, 2014

PENGARUH STRATEGI PEMBELAJARAN AKTIF TERHADAP PRESTASI BELAJAR

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Telah Kompetensi Mata

Pelajaran Pemasaran

Observasi awal ke sekolah yang akan

dijadikan lokasi penelitian

Perumusan Masalah (Studi Pendahuluan)

Studi literature tentang metode

pembelajaran dan kurikulum pemasaran SMK kelas XI

Menyusun Perangkat Pembelajaran

Pembuatan media

pembelajaran

Penyusunan instrument penelitian :

instrumen tes dan lembar observasi

Judgement :

Uji validitas isi dan valididtas konstruksi

Uji coba instrument tes

Penentuan Sampel

Kelas Eksperimen Tes awal Kelas kontrol

Implementasi Pembelajaran Implementasi Pembelajaran

Tes Akhir Tes Akhir

Observasi

Perbaikan

96

Indah Apriyanti, 2014

PENGARUH STRATEGI PEMBELAJARAN AKTIF TERHADAP PRESTASI BELAJAR

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

GAMBAR 3.2

ALUR PENELITIAN

3.2.6 Teknik Pengumpulan Data

Teknik pengumpulan data merupakan suatu proses mengumpulkan data

yang diperlukan dalam penelitian dengan data yang terkumpul untuk menguji

hipotesis yang telah dirumuskan. Teknik pengumpulan data dapat dilakukan

secara kombinasi, secara langsung atau tidak langsung. Dalam penelitian ini untuk

memperoleh data menggunakan teknik-teknik sebagai berikut :

1. Studi kepustakaan, yaitu suatu teknik untuk mendapatkan data teoritis dari

para ahli melalui sumber bacaan yang berhubungan dan menunjang terhadap

variabel-variabel yang diteliti dalam penelitian ini, Antara lain mengenai

strategi pembelajaran aktif (active learning) dan prestasi belajar siswa.

2. Studi Lapangan , yaitu pengamatan dan peninjauan langsung terhadap objek yang

sedang diteliti yaitu guru dan siswa kelas XI Pemasaran SMK Sangkuriang 1

Cimahi. Observasi dalam penelitian dimaksudkan untuk mengetahui secara langsung

aktivitas guru dan siswa serta menilai kinerja siswa selama proses pembelajaran.

3. Wawancara, tidak tersruktur, dimana peneliti tidak menggunakan pedoman

wawancara yang telah tersusun secara sistematis dan lengkap untuk

pengumpulan datanya. (Sugiyono, 2010: 197). Wawancara ini dilakukan

Analisis Data dan Pembahasan

Kesimpulan

97

Indah Apriyanti, 2014

PENGARUH STRATEGI PEMBELAJARAN AKTIF TERHADAP PRESTASI BELAJAR

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

kepada tim guru bidang studi Pemasaran SMK Sangkuriang 1 Cimahi

berkaitan dengan kondisi peserta didik kelas XI Pemasaran.

4. Instrumen penelitian dalam bentuk Tes

Menurut Mochtar Bukhori dalam Suharsimi Arikunto (2009:32), ”Tes adalah

suatu percobaan yang diadakan untuk mengetahui ada atau tidaknya hasil-

hasil pelajaran tertentu pada seorang murid atau kelompok murid.” adapun

tahap yang dilakukan adalah :

1) Tahap persiapan terdiri dari :

a. Studi pustaka untuk memperoleh landasan teori

b. Sudi kurikulum untuk memperoleh data mengenai tuntutan kurikulum

c. Studi pendahuluan untuk memperoleh data mengenai kondisi

dilapangan

d. Persiapan penyusunan strategi yaitu merancang, mempelajari dan

mengkaji masalah pembelajaran yang cocok.

e. Menyusun rencana pembelajaran, skenario pembelajaran, lembar kerja

siswa (LKS) dan evaluasi .

2) Tahap Pelaksanaan

a. Menyusun strategi pembelajaran aktif(active learning)

b. Melaksanakan uji coba instrument

c. Melaksanakan pretes pada kelompok eksperimen dan kelompok

kontrol

d. Memberikan perlakuan pembelajaran aktif pada kelompok eksperimen

98

Indah Apriyanti, 2014

PENGARUH STRATEGI PEMBELAJARAN AKTIF TERHADAP PRESTASI BELAJAR

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

e. Melaksanakan postes pada kelompok eksperimen dan kelompok

kontrol

3) Tahap akhir

a. Mengolah data hasil tes awal, tes akhir serta instrumen lainnya

b. Menganalisis dan membawa temuan penelitian

c. Menarik kesimpulan

5. Kuesioner

Kuesioner dilakukan dengan menyebarkan seperangkat daftar pertanyaan

tertulis kepada responden yaitu peserta didik kelas eksperimen di SMK

Sangkuriang 1 Cimahi. Dalam kuesioner ini penulis mengemukakan beberapa

pertanyaan yang mencerminkan pengukuran indikator dari kemudian memilih

alternatif jawaban yang telah disediakan pada masing-masing alternatif

jawaban yang dianggap paling tepat. Langkah-langkah penyusunan kuesioner

adalah sebagai berikut :

Menyusun kisi-kisi kuesioner atau daftar pertanyaan.

a. Merumuskan item-item pertanyaan dan alternatif jawabanya. Jenis

instrumen yang digunakan dalam kuesioner merupakan instrumen yang

bersifat tertutup, yaitu seperangkat daftar pertanyaan tertulis dan disertai

dengan alternatif jawaban yang disediakan, sehingga responden hanya

memilih jawaban yang tersedia.

b. Menetapkan pemberian skor untuk setiap item pertanyaan. Pada

penelitian ini setiap pendapat responden atas pertanyaan diberi nilai

dengan skala ordinal.

99

Indah Apriyanti, 2014

PENGARUH STRATEGI PEMBELAJARAN AKTIF TERHADAP PRESTASI BELAJAR

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

6. Instrumen dalam bentuk Lembar Observasi

Data observasi ini digunakan untuk mengetahui keterlaksanaan strategi

pembelajaran . pengelolaan data yang dilakukan dengan cara mencari

prosentase keterlaksanaan model pembelajaran yang digunakan. Adapun

langkah-langkah yang peneliti lakukan untuk mengolah data tersebut adalah

sebagai berikut:

a Menghitung jumlah jawaban yang observer isi pada format observasi

keterlaksanaan pembelajaran.

b Melakukan perhitungan presentase keterlaksanaan pembelajaran dengan

menggunakan rumus sebagai berikut:

%Keterlaksanaan Model = Jumlah perolehan skor

Jumlah skor maksimal x100%

c Hasilnya kemudian dikonsultasikan ke dalam kategori keterlaksanaan

strategi pembelajaran sebagai berikut:

TABEL 3.4

KATEGORI KETERLAKSANAAN STRATEGI PEMBELAJARAN Presentase Keterlaksanaan(%) Interpretasi

0,0-24,5 Sangat Kurang

25,0-37,5 Kurang

37,6-62,5 Sedang

62,6-87,5 Baik

87,6-100 Sangat Baik

Sumber: Hake (1998:64)

Presentase yang didapat kemudian dijadikan sebagai acuan terhadap

kelebihan dan kekurangan selama kegiatan pembelajaran berlangsung

agar guru dapat melakukan pembelajaran lebih baik dari pertemuan

sebelumnya.

100

Indah Apriyanti, 2014

PENGARUH STRATEGI PEMBELAJARAN AKTIF TERHADAP PRESTASI BELAJAR

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

3.2.7 Hasil Pengujian Validitas dan Reliabilitas Instrumen

Data mempunyai kedudukan paling tinggi karena data merupakan

penggambaran variabel yang diteliti dan fungsinya sebagai pembentukan

hipotesis. Oleh karena itu benar tidaknya data sangat menentukan mutu hasil

penelitian. Sedangkan benar tidaknya data tergantung dari baik tidaknya

instrumen pengumpulan data. Instrumen yang baik harus memenuhi dua

persyaratan penting yaitu valid dan reliable melalui uji validitas dan reliabilitas

sehingga didapat data yang baik dan benar sebuah penelitian.

3.2.7.1 Hasil Validitas Instrumen

Pengujian validitas instrumen dilakukan untuk menjamin bahwa terdapat

kesamaan Antara data yang terkumpul dengan data yang sesungguhnya terjadi

pada objek yang diteliti. Validitas adalah suatu ukuran yang menunjukkan tingkat

kevalidan dan keshahihan suatu instrument. Validitas merupakan instrumen yang

dapat mengukur kebenaran sesuatu yang diperlukan. Menurut Suharsimi Arikunto

(2009: 168)

Validitas adalah suatu ukuran yang menunjukkan tingkat-tingkat kevalidan

atau keshahihan suatu instrumen. Suatu instrumen yang valid atau shahih

mempunyai validitas yang tinggi. Sebaliknya, instrumen yang kurang valid

berarti memiliki validitas yang rendah.

Adapun rumus yang dapat digunakan adalah rumus korelasi product

moment yang dikemukakan oleh Pearson sebagai berikut :

𝑟𝑋𝑌 =𝑁 𝑋𝑌− 𝑋 𝑌

𝑁 𝑋2 − 𝑋 2 𝑁 𝑌2 − 𝑌 2

Keterangan :

101

Indah Apriyanti, 2014

PENGARUH STRATEGI PEMBELAJARAN AKTIF TERHADAP PRESTASI BELAJAR

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

𝑟𝑋𝑌 = koefisien korelasi Antara variable X dan Y, dua variable yang

dikorelasikan.

X = skor tiap butir soal

Y = skor total tiap butir soal

n = jumlah siswa atau responden

Besarnya koefisien korelasi diinterpretasikan dengan menggunakan tabel

3.4 berikut ini :

TABEL 3.5

INTERPRETASI NILAI r

Besarnya Nilai r Interpretasi

Antara 0.800 sampai dengan 1.00 Tinggi

Antara 0.600 sampai dengan 0.800 Cukup

Antara 0.400 sampai dengan 0.600 Agak Rendah

Antara 0.200 sampai dengan 0.400 Rendah

Antara 0.000 sampai dengan 0.200 Sangat Rendah

Suharsimi Arikunto (2010:75)

Selanjutnya perlu diuji apakah koefisien validitas tersebut signifikan pada

taraf signifikan tertentu, artinya adanya koefisien validitas tersebut bukan karena

faktor kebetulan. Pengujian keberartian koefisien korelasi dilakukan dengan taraf

signifikan. Rumus uji t yang digunakan sebagai berikut :

𝑡 = 𝑟 𝑛 − 𝑟2

1 − �𝑟²㤹

(Sugiyono, 2010:250)

Keputusan uji validitas ditentukan dengan ketentuan sebagai berikut :

1. Item pertanyaan yang diteliti dikatakan valid jika thitung ≥ t tabel

2. Item pertanyaan yang diteliti dikatakan valid jika thitung < t tabel

Perhitungan validitas instrument penelitian dilakukan dengan

menggunakan rumus korelasi Product moment dari Pearson. Berdasarkan hasil

102

Indah Apriyanti, 2014

PENGARUH STRATEGI PEMBELAJARAN AKTIF TERHADAP PRESTASI BELAJAR

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

perhitungan dengan bantuan program Mocrosoft excel 2007 diperoleh hasil dari

53 item yang ditanyakan dalam angket. Untuk lebih jelasnya berikut uji validitas

instrument :

TABEL 3.6

HASIL PENGUJIAN VALIDITAS STRATEGI PEMBELAJARAN AKTIF

(ACTIVE LEARNING) (X)

No Pernyataan thitung ttabel Ket.

Metode diskusi

1. Keaktifan siswa dalam ikut mempersiapkan kegiatan belajar mengajar

1

Guru memberikan kesempatan kepada siswa untuk

menyalurkan kemampuan berpendapat tentang ide-ide dari masing-masing siswa

3,753 1,701 Valid

2

Guru mendorong mengungkapkan ide-ide baru

tentang materi yang dibahas dalam proses belajar mengajar

3.304 1,701 Valid

3 Guru membangkitkan keaktifan siswa dalam setiap

kegiatan seperti bertanya, menjawab, dan menengahi. 2,505 1,701 Valid

2. Adanya keikutsertaan guru dalam memantau dan mengkoordinir seluruh

kegiatan dalam pelaksanaan pembelajaran

4 Guru membantu siswa untuk menghargai pendapat

temannya -0.021 1,701

Tidak

Valid

5 Guru mengembangkan motivasi siswa untuk belajar lebih lanjut

-0,3 1,701 Tidak Valid

6

Guru menarik perhatian siswa dengan cara

mengaitkan materi pelajaran dengan diri siswa

(misalnya dengan pengalaman mereka

3,278 1,701 Valid

3. Keanekaragaman peralatan serta sarana penunjang peralatan pembelajaran

7 Guru menggunakan sumber belajar yang sesuai

dengan kompetensi yang dikembangkan 3,31 1,701 Valid

8 Guru terampil atau menguasai alat bantu pembelajaran yang tersedia dan sesuai dengan materi

yang diajarkan

3,669 1,701 Valid

9 Guru membuat alat bantu pembelajaran sesuai dengan

kompetensi yang dikembangkan 3,518 1,701 Valid

Metode simulasi

1. Memilih jenis kegiatan dan mengatur siswa dengan merancang kegiatan

yang utuh dan padat mengenai suatu proses

10 Guru memilih jenis peran yang akan dilakukan oleh siswa sesuai dengan materi yang disampaikan

3,457 1,701 Valid

11 Guru menjelaskan bagaimana proses dari kegiatan

peran yang dilakukan siswa 0,899 1,701

Tidak

Valid

12 Guru membimbing kerja sama antara siswa dalam memainkan peran

2,581 1,701 Valid

2. Pemberi kemudahan atau fasilitator

13 Guru menjadi seorang pembimbing dalam proses 5,2 1,701 Valid

103

Indah Apriyanti, 2014

PENGARUH STRATEGI PEMBELAJARAN AKTIF TERHADAP PRESTASI BELAJAR

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

No Pernyataan thitung ttabel Ket.

bermain peran

14 Guru mendukung suasana belajar dengan sikap yang

sportif 3,856 1,701 Valid

15 Guru memberi pengertian tentang apa yang tercantum dalam materi

2,744 1,701 Valid

3. Sarana yang diperlukan untuk mendukung pelaksanaan pembelajaran

16 Guru menyediakan media yang digunakan pada saat

bermain peran 3,288 1,701 Valid

17 Guru memberikan kegiatan belajar di luar kelas 6,2 1,701 Valid

18 Guru mengefisienkan waktu untuk melakukan

kegiatan belajar 4,695 1,701 Valid

4. Membahas bahan yang telah dibuat sebelumnya oleh guru

19 Guru menjelaskan gambaran umum materi sehingga

siswa mengetahui arah bahan pelajaran yang akan

dibahas

3,09 1,701 Valid

20 Guru mengulang materi yang diberikan sebelum di mengerti oleh siswa pada proses pembelajaran

3,002 1,701 Valid

21 Guru memberikan kesimpulan atas materi yang

diberikan 2,896 1,701 Valid

Jigsaw

1. Semua anggota kelompok bekerja secara sinergis dalam mengembangkan

kelompoknya

22 Guru mengelompokan siswa berdasarkan prestasi

belajar 4,401 1,701 Valid

23 Guru mengarahkan kerja sama kelompok 4,542 1,701 Valid

24 Guru mengkondisikan kekompakan kelompok 6,701 1,701 Valid

2. Setiap anggota kelompok bertanggung jawab menyelesaikan tugasnya

dengan sebaik-baiknya

25 Guru mengajak siswa untuk berpartisipasi dalam

kelompok 5,071 1,701 Valid

26 Guru memberikan tanggung jawab kepada individu

dengan tugas materi yang diberikan 2,953 1,701 Valid

27 Guru memberikan tanggung jawab individu terhadap

anggota kelompoknya -0,65 1,701

Tidak

Valid

3. Setiap anggota kelompok berkesempatan untuk menyampaikan hasil

kerjanya

28 Guru berperan dalam pelaksanaan diskusi 3,346 1,701 Valid

29 Guru mendorong siswa untuk berperan melakukan

tugas dalam proses diskusi 5,493 1,701 Valid

30 Guru memberikan kesempatan kepada siswa untuk melakukan interaksi antara kelompok satu dengan

kelompok lain

6,708 1,701 Valid

4. Komunikasi dalam kelompok harus merata pada setiap individu anggota

kelompok, tidak boleh didominasi oleh siswa tertentu

31 Guru berperan membantu mengembangkan

kemampuan komunikasi interpersonal peserta didik 5,444 1,701 Valid

32 Guru membangkitkan komunikasi antara peserta didik 5,438 1,701 Valid

104

Indah Apriyanti, 2014

PENGARUH STRATEGI PEMBELAJARAN AKTIF TERHADAP PRESTASI BELAJAR

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

No Pernyataan thitung ttabel Ket.

saat berdiskusi

33 Guru menghargai pendapat kelompok lain selama

diskusi 4,045 1,701 Valid

5. Melakukan refleksi apakah sudah baik atau belum

34 Guru menimbulkan rasa percaya diri setelah

melakukan diskusi 4,103 1,701 Valid

35 Guru memotivasi peserta didik setelah melakukan

diskusi 4,188 1,701 Valid

36 Guru memberikan pemahaman tentang materi yang

diajarkan setelah melakukan diskusi -0,8 1,701

Tidak

Valid

Metode Tutor Sebaya

1. Guru sebagai fasilitator bukan sebagai penceramah

37 Guru dalam memecahkan masalah yang di hadapi

siswa dalam proses belajar mengajar 0,409 1,701

Tidak

Valid

38 Guru sebagai juru selamat manakala masalah tidak

dapat dipecahkan oleh siswa 3,671 1,701 Valid

39 Guru memberikan bantuan kepada siswa yang

memerlukanya 5,484 1,701 Valid

2. Fokus pembelajaran pada siswa bukan pada guru

40 Guru memberikan kesempatan kepada siswa untuk menjadi seorang tutor dalam proses pembelajaran

3,667 1,701 Valid

41 Guru memberikan kesempatan kepada siswa untuk

berpartisipasi dalam proses pembelajaran 5,85 1,701 Valid

42 Guru memberikan bantuan kepada tutor dalam kejelasan materi

3,37 1,701 Valid

3. Siswa belajar secara aktif

43 Guru mendominasi pembicaraan dalam kelas 4,365 1,701 Valid

44 Guru memberikan kepada siswa untuk melakukan penilaian diri sendiri

5,89 1,701 Valid

45 Guru memberikan kesempatan kepada siswa untuk

mendiskusikan ide orang lain dengan ide sendiri 4,406 1,701 Valid

Metode group to group

1. Sesuai dengan kebutuhan siswa dan memiliki keterkaitan dengan

kepentingan pribadi siswa

46 Guru memberikan tugas kepada kelompok sesuai

dengan materi 2,928 1,701 Valid

47 Guru memberikan contoh tugas kepada peserta didik sesuai materi yang diberikan

3,236 1,701 Valid

2. Memberikan kewenangan kepada siswa untuk berpikir secara kritis dan

bertanggung jawab

48 Guru menghormati ide-ide siswa tentang materi yang dipelajari

2,921 1,701 Valid

49 Guru memberikan peluang kepada siswa untuk

mengambil keputusan sendiri tentang masalah pelajaran yang dihadapinya

2,266 1,701 Valid

50 Guru memberikan pilihan keputusan kepada para

anggota kelompoknya 3,353 1,701 Valid

105

Indah Apriyanti, 2014

PENGARUH STRATEGI PEMBELAJARAN AKTIF TERHADAP PRESTASI BELAJAR

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

No Pernyataan thitung ttabel Ket.

3. Mengembangkan motivasi siswa

51 Guru mengetahui keingintahuan siswa terhadap

materi yang diberikan 3,243 1,701 Valid

52 Guru memberikan dorongan kebutuhan belajar yang berasal dari dalam diri siswa

4,26 1,701 Valid

53 Guru memberikan harapan akan cita-cita siswa untuk

mengerti materi yang diberikan 2,94 1,701 Valid

Perhitungan validitas instrumen penelitian dilakukan dengan menggunakan

rumus korelasi Product moment dari Pearson. Berdasarkan hasil perhitungan

dengan bantuan program Microsoft Excel 2007 diperoleh hasil dari 40 item soal

tes prestasi belajar. Untuk lebih jelasnya, berikut rincian hasil uji validitas

instrument soal :

TABEL 3.7

HASIL UJI VALIDITAS INSTRUMEN SOAL No soal R t hitung t tabel Keterangan

1 -0,09 -0,49 1,697 Tidak Valid

2 0 0,1 1,697 Tidak Valid

3 0,43 2,63 1,697 Valid

4 0,5 2,9 1,697 Valid

5 0,5 3,5 1,697 Valid

6 0,17 0,92 1,697 Tidak Valid

7 0,47 2,94 1,697 Valid

8 0,33 1,91 1,697 Valid

9 0,04 0,23 1,697 Tidak Valid

10 0,4 2,4 1,697 Valid

11 0,38 2,26 1,697 Valid

12 0,44 2,66 1,697 Valid

13 -0,1 -0,3 1,697 Tidak Valid

14 0,44 2,66 1,697 Valid

15 0,51 3,25 1,697 Valid

16 0,3 1,8 1,697 Valid

17 0 -0,2 1,697 Tidak Valid

18 0,6 4,7 1,697 Valid

19 0,4 2,3 1,697 Valid

20 0,5 3,2 1,697 Valid

21 0,43 2,61 1,697 Valid

22 0,56 3,75 1,697 Valid

23 0,2 1 1,697 Tidak Valid

24 0,4 2,6 1,697 Valid

25 0,55 3,57 1,697 Valid

26 0,5 3,18 1,697 Valid

106

Indah Apriyanti, 2014

PENGARUH STRATEGI PEMBELAJARAN AKTIF TERHADAP PRESTASI BELAJAR

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

No soal R t hitung t tabel Keterangan

27 0,54 3,47 1,697 Valid

28 -0,1 -0,3 1,697 Tidak Valid

29 0,5 3,18 1,697 Valid

30 0,38 2,28 1,697 Valid

31 0,91 1,73 1,697 Valid

32 0,3 0,91 1,697 Tidak Valid

33 0,3 2 1,697 Valid

34 0,13 0,72 1,697 Tidak Valid

35 0,75 6,19 1,697 Valid

36 0,59 4,03 1,697 Valid

37 0,36 2,08 1,697 Valid

38 0,44 2,66 1,697 Valid

39 0,37 2,21 1,697 Valid

40 0,4 2,39 1,697 Valid

Sumber : Hasil Pengolahan Data 2013

Berdasarkan Tabel tersebut pada instrumen soal variabel prestasi belajar

(Y) dapat diketahui bahwa nilai tertinggi terdapat pada no soal 35 yang bernilai

6,19 sedangkan untuk nilai terendah berada pada no soal 1 yang bernilai -0,49.

3.2.7.2 Hasil Pengujian Reliabilitas Instrumen

Reliabilitas menunjukkan suatu pengertian bahwa suatu instrumen cukup

dapat dipercaya untuk digunakan sebagai alat pengumpul data, karena instrumen

tersebut sudah baik. Instrumen yang sudah dapat dipercaya, yang reliabel akan

menghasilkan data yang dapat dipercaya juga. Reliabel artinya dapat dipercaya,

jadi dapat diandalkan. Reliabilitas menunjukkan pada satu pengertian bahwa

”sesuatu instrumen cukup dapat dipercaya untuk digunakan sebagi alat pengumpul

data karena instrumen tersebut sudah baik.” (Suharsimi Arikunto, 2009:178)

”Reliabilitas berkaitan dengan konsistensi akurasi dan kredibilitas suatu

alat ukur.” Asep Hermawan (2006:126). Jika suatu instrumen dapat dipercaya

maka data yang dihasilkan oleh instrumen tersebut dapat dipercaya. Pengujian

107

Indah Apriyanti, 2014

PENGARUH STRATEGI PEMBELAJARAN AKTIF TERHADAP PRESTASI BELAJAR

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

reliabilitas penelitian dilakukan dengan rumus Spearman Brown pembelahan awal

akhir dapat dihitung dengan menggunakan persamaan :

𝒓𝟏𝟏 =𝟐𝒓½½

𝟏 + 𝒓½½

Dimana :

𝒓½½ = korelasi Antara skor-skor setiap belahan tes

𝒓�𝟏𝟏 = koefisien reliabilitas yang sudah disesuaikan

Adapun tolok ukur untuk menginterpretasikan derajat reliabilitas

instrument yang diperoleh digunakan tabel 3.8 berikut :

TABEL 3.8

INTERPRETASI RELIABILITAS Koefisien Korelasi Kriteria reliabilitas

0,80 – 1,00 Sangat Tinggi

0,60 – 0,79 Tinggi

0,40 – 0,59 Cukup

0,20 – 0,39 Rendah

0,00 – 0,19 Sangat Rendah

(Suharsimi Arikunto, 2010:75)

Berdasarkan hasil uji reliabilitas instrument yang digunakan berupa angket

dan soal diketahui bahwa semua variable realiabel karena rhitung lebih besar

daripada rtabel yakni 0,9625 hal ini bisa dilihat pada tabel berikut ini :

TABEL 3.9

HASIL UJI RELIABILITAS INSTRUMEN PENELITIAN

No Variabel rhitung rtabel Ket

1 Strategi pembelajaran aktif (active learning) 0,9625 0,361 Reliabel

2 Prestasi belajar 0,9445 0,361 Reliabel

Sumber: Hasil Pengolahan Data 2013

Berdasarkan hasil reliabilitas, variable strategi pembelajaran aktif (active

learning) memperoleh nilai 0,9625 yang terkategori dalam kriteria reliabilitas

108

Indah Apriyanti, 2014

PENGARUH STRATEGI PEMBELAJARAN AKTIF TERHADAP PRESTASI BELAJAR

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

sangat tinggi sedangkan untuk variable prestasi belajar memperoleh nilai 0,9445

yang terkategori sangat tinggi.

3.2.7.3 Hasil Pengujian Tingkat Kesukaran

Soal yang baik adalah soal yang tidak terlalu sukar. Bilangan yang

menunjukkan mudah atau sukarnya suatu soal disebut indeks kesukaran, untuk

mengetahuinya dapat menggunakan :

𝑷 = 𝑩

𝑱𝑺

Dimana :

P = indeks kesukaran

B = banyaknya siswa yang menjawab soal itu dengan betul

JS= jumlah seluruh siswa peserta tes

Nilai P yang diperoleh dapat diinterpretasikan untuk menentukan tingkat

kesukaran butir soal menggunakan kriteria (Arikunto, 2010:210) pada tabel 3.10

berikut :

TABEL 3.10

INTERPRETASI HARGA INDEKS KESUKARAN

Nilai P Kriteria

0,00 Terlalu Sukar

0,00 < P 0,3 Sukar

0,31 P 0,70 Sedang

0,71 P < 1,00 Mudah

1,00 Terlalu Mudah

3.2.7.4 Daya Pembeda

Daya beda bertujuan menguji kemampuan suatu soal untuk membedakan

antara siswa pandai (berkemampuan tinggi) dengan siswa berkemampuan rendah.

Pada daya pembeda siswa dikelompokkan menjadi dua, yaitu yang

berkemampuan pandai dan rendah. Perhitungan daya pembeda menggunakan

rumus sebagai berikut :

109

Indah Apriyanti, 2014

PENGARUH STRATEGI PEMBELAJARAN AKTIF TERHADAP PRESTASI BELAJAR

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

𝑫 =𝑩𝑨

�𝑱𝑨−

𝑩𝑩�

𝑱𝑩 = PA – PB

Dimana :

J = jumlah peserta tes

JA = banyaknya peserta kelompok atas

JB = banyaknya peserta kelompok bawah

BA = banyaknya peserta kelompok atas yang menjawab soal itu dengan

benar

BB = banyaknya peserta kelompok bawah yang menjawab soal dengan

benar

PA = proporsi peserta kelompok atas yang menjawab benar

PB = proporsi peserta kelompok bawah yang menjawab benar

Nilai daya pembeda yang diperoleh dapat diinterpretasikan untuk

menentukan daya beda butir soal dengan menggunakan kriteria (Suharsimi

Arikunto, 2010:218) sebagai berikut :

TABEL 3.11

INTERPRETASI DAYA PEMBEDA Tingkat Kesukaran Niali Daya Pembeda

Soal dibuang Negatif

Jelek 0,00-0,20

Cukup 0,21-0,40

Baik 0,41-0,70

Baik Sekali 0,71-1,00

3.2.8 Teknik Analisa Data

Data yang diperoleh nilai pretest dan postest pada kedua kelas dihitung

selisih Antara pretest dan postest untuk mendapatkan nilai gain dan gain

ternormalisasi. Rumus yang digunakan untuk menghitung nilai gain dan gain

ternormalisasi adalah sebagai berikut :

𝑖𝑛𝑑𝑒𝑘𝑠 𝑔𝑎𝑖𝑛 = 𝑠𝑘𝑜𝑟 𝑝𝑜𝑠𝑡 𝑡𝑒𝑠𝑡 − 𝑠𝑘𝑜𝑟 𝑝𝑟𝑒𝑡𝑒𝑠𝑡

𝑠𝑘𝑜𝑟 𝑚𝑎𝑘𝑠𝑖𝑚𝑢𝑚 − 𝑠𝑘𝑜𝑟 𝑚𝑖𝑛𝑖𝑚𝑢𝑚

110

Indah Apriyanti, 2014

PENGARUH STRATEGI PEMBELAJARAN AKTIF TERHADAP PRESTASI BELAJAR

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Skor gain normal ini diiterpretasikan untuk menyatakan kriteria

peningkatan hasil belajar siswa. Berikut adalah kriteria penigkatan pembelajaran

berdasarkan nilai rat-rata gain ternormalisasi :

TABEL 3.12

KRITERIA KATEGORI PENINGKATAN PEMBELAJARAN

Gain

Ternormalisasi

Kriteria

0,00< h ≤ 0,30 Rendah

0,30< h ≤ 0,70 Sedang

0,70< h ≤ 1,00 Tinggi

(Hake, 1998:64)

3.2.8.1 Uji Normalitas Data

Uji normalitas data ini bertujuan untuk menguji apakah data yang diuji itu

berdistribusi normal atau tidak dengan menggunakan uji distribusi chi-kuadrat.

Adapun langkah-langkah pengolahan datanya sebagai berikut :

a. Menentukan rentang skor (r)

𝑟 = ��慜�𝑘𝑜𝑟 𝑚𝑎𝑘𝑠𝑖𝑚𝑢𝑚 − 𝑠𝑘𝑜𝑟 𝑚𝑖𝑛𝑖𝑚𝑢𝑚

(Nana Sudjana, 1992:47)

b. Menentukan banyak kelas interval (k)

𝑘 = 1 − 3.3 log 𝑛 (Nana Sudjana, 1992:47)

c. Menentukan panjang kelas interval (p)

𝑝 =𝑟

𝑘

d. Membuat tabel distribusi frekuensi

e. Menghitung Mean (rata-rata X)

𝑀 = 𝑋 = 𝐹𝑖𝑋𝑖

𝑖−𝑛𝑖−1

𝐹𝑖𝑖−𝑛𝑖−1

(Nana Sudjana, 1992:67)

Keterangan :

111

Indah Apriyanti, 2014

PENGARUH STRATEGI PEMBELAJARAN AKTIF TERHADAP PRESTASI BELAJAR

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

M = mean (rata-rata)

Fi = frekuensi yang sesuai dengan tanda kelas Xi

Xi = tanda kelas interval atau nilai tengah dari kelas interval

f. Menentukan simpangan baku (SD)

𝑆 = 𝐹𝑖 𝑋𝑖− 𝑋 2

𝑛−1

Keterangan :

S = simpangan baku (standard deviasi )

𝑋 = mean (rata-rata)

Fi = frekuensi yang sesuai dengan tanda kelas Xi

Xi = tanda kelas interval atau nilai tengah dari kelas interval

n = jumlah responden

g. Menghitung harga baku (Z)

𝑍 = 𝐾−𝑋

𝑆 (Ngalim Purwanto, 2001:104)

Keterangan :

Z = harga baku

K = batas kelas

𝑋 = mean (rata-rata)

S = simpangan baku

h. Menghitung luas interval (Li)

Li = L1 – L2

Keterangan :

L1 = nilai peluang baris atas

L2 = nilai peluang baris bawah

i. Menghitung frekuensi ekspektasi harapan (ei)

𝑒𝑖 = 𝐿𝑖 . �筽�𝑋

j. Menghitung Chi-Kuadrat (χ2)

112

Indah Apriyanti, 2014

PENGARUH STRATEGI PEMBELAJARAN AKTIF TERHADAP PRESTASI BELAJAR

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

𝜒2 = 𝑓𝑖 𝑒𝑖

2

𝑒𝑖 (Suharsimi Arikunto, 2009:259)

Keterangan :

χ2

= chi kuadrat hitung

𝑒𝑖 = frekuensi ekspetasi harapan

𝑓𝑖

= frekuensi data yang sesuai dengan tanda kelas xt

Hasil perhitungan 𝜒2hitung selanjutnya dibandingkan dengan 𝜒2

tabel dengan

ketentuan sebagai berikut :

1) Tingkat kepercayaan 95%

2) Derajat kebebasan (dk = k – 1)

3) Apabila 𝜒2hitung < 𝜒2

tabel berarti data berdistribusi normal

3.2.8.2 Uji Homogenitas Data

Uji homogenitas dilakukan untuk mengetahui varians populasi, apakah

populasi mempunyai varians yang sama atau berbeda dengan langkah-langkah

sebagai berikut :

a. Membuat tabel skor dari dua kelompok data

b. Pengujian varians digunakan uji F dengan rumus sebagai berikut

𝐹 = 𝑣𝑎𝑟𝑖𝑎𝑠 𝑡𝑒𝑟𝑏𝑒𝑠𝑎𝑟

𝑣𝑎𝑟𝑖𝑎𝑛𝑠 𝑡𝑒𝑟𝑘𝑒𝑐𝑖𝑙

c. Mengkonsultasikan harga F hitung di atas pada tabel F dengan derajat

kebebasan dk pembilang (k-1) dan dk penyebut (k-1) dengan tarap kesalahan

ditetapkan 1 %. Jika diperoleh harga F hitung < F tabel maka dikatakan bahwa

data tersebut homogen.

3.3 Pengujian Hipotesis

113

Indah Apriyanti, 2014

PENGARUH STRATEGI PEMBELAJARAN AKTIF TERHADAP PRESTASI BELAJAR

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Pengujian ini dilakukan terhadap nilai rata – rata pada tes awal (pretest),

tes akhir (postest) dan gain, dari kelompok eksperimen dan kelompok kontrol.

Adapun langkah-langkah pengujian rumus Uji t (Sugiyono, 2009:138) adalah :

a. Karena jumlah kedua sampel sama n1 = n2 maka rumus yang digunakan

adalah:

𝑡 = 𝑋1 − 𝑋2

𝑆1

2

n1+

𝑆22

n2

Keterangan :

1

X = nilai rata – rata kelompok eksperimen

2

X = nilai rata – rata kelompok kontrol

S1 = varian kelompok eksperimen

S2 = varian kelompok kontrol

n1 = jumlah responden kelompok eksperimen

n2 = jumlah responden kelompok kontrol

b. Menentukan derajat kebebasan

dk = n1+n2 - 2

c. Menentukan nilai t dari tabel statistik

Setelah melakukan perhitungan uji t, maka selanjutnya dibandingkan dengan

nilai tabel dengan penarikan kesimpulan sebagai berikut :

Jika: t hitung t tabel maka Ho diterima dan Ha ditolak

t hitung > t tabel maka Ho ditolak dan Ha diterima