bab iii objek dan metode penelitian 3.1 objek...
TRANSCRIPT
80 Indah Apriyanti, 2014
PENGARUH STRATEGI PEMBELAJARAN AKTIF TERHADAP PRESTASI BELAJAR
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
BAB III
OBJEK DAN METODE PENELITIAN
3.1 Objek Penelitian
Variabel bebas (independent variable) pada penelitian ini adalah Strategi
Pembelajaran Aktif terdiri dari aktivitas siswa, aktivitas guru, segi program,
situasi belajar, sarana belajar. Variabel terikat (dependent variable) adalah
Prestasi Belajar yang terdiri dari nilai siswa.
Objek penelitian di SMK Sangkuriang 1 Cimahi, yaitu mengenai persepsi
penerapan strategi pembelajaran aktif dan prestasi belajar. Sedangkan responden
yang akan menjadi bahan penelitian adalah kelas XI Pemasaran 1 dan XI
Pemasaran 2 pada mata pelajaran produktif pemasaran di SMK Sangkuriang 1
Cimahi. Penelitian ini dilakukan dalam kurun waktu kurang dari satu tahun maka
pendekatan yang digunakan menurut Husein Umar (2008:45) adalah pendekatan
cross sectional, yaitu “Metode penelitian dengan cara mempelajari objek dalam
satu kurun waktu tertentu atau tidak berkesinambungan dalam jangka waktu
panjang”. Berdasarkan objek penelitian tersebut, maka akan dianalisis mengenai
pengaruh strategi pembelajaran aktif untuk meningkatkan prestasi belajar siswa
kelas XI Pemasaran SMK Sangkuriang 1 Cimahi mata pelajaran produktif
pemasaran
81
Indah Apriyanti, 2014
PENGARUH STRATEGI PEMBELAJARAN AKTIF TERHADAP PRESTASI BELAJAR
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
3.2 Metode Penelitian
Penelitian ini menggunakan metode penelitian eksperimen. “Penelitian
eksperimen diartikan sebagai pendekatan penelitian kuantitatif yang paling penuh,
artinya memenuhi semua persyaratan untuk menguji hubungan sebab akibat”.
Penelitian eksperimen merupakan pendekatan penelitian cukup khas. Kekhasan
tersebut diperhatikan oleh dua hal pertama penelitian eksperimen menguji secara
langsung pengaruh suatu variabel terhadap variabel lain, kedua menguji hipotesis
hubungan sebab akibat (Syaodih, 2006:194).
Metode penelitian eksperimen digunakan untuk mencari pengaruh
perlakuan tertentu terhadap yang lain dalam kondisi yang terkendali.” (Sugiyono,
2010:107). Penelitian eksperimen memiliki 3 jenis yang masing-masing memiliki
kekhasan, yakni pre-eksperimen, quasi eksperimen, dan true eksperimen. Berikut
perbedaan dari ketiga jenis penelitian eksperimen.
TABEL 3.1
JENIS – JENIS PENELITIAN EKSPERIMEN
No Pre eksperimen Quasi eksperimen True eksperimen
1 Hanya 1 kelas (kelas
eksperimen )
ada dua kelas (kelas
kontrol dan kelas
eksperimen )
Ada dua kelas (kelas
kontrol dan kelas
eksperimen )
2 Sampel dipilih secara
random
Sampel tidak dipilih
secara random
Sampel dipilih secara
random
3 Hanya pretest atau
postes aja yang
diberikan
Dilakukan pretes dan
postes
Dilakukan pretest dan
posttest
4 Tidak diberikan
evaluasi tes
Diberikan evaluasi tes saat
awal dan akhir model
pembelajaran
Pemberian evaluasi tes
diberikan secara
berkala
(Muhibbin Syah, 2006:79)
Tabel 3.1 merupakan bukti dari penelitian yang diteliti adalah termasuk
quasi eksperimen. Penelitian ini terdapt dua kelas yaitu kelas kontrol dan kelas
82
Indah Apriyanti, 2014
PENGARUH STRATEGI PEMBELAJARAN AKTIF TERHADAP PRESTASI BELAJAR
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
eksperimen, sampel tidak dipilih secara random, dilakukannya pretest dan postest
serta diberikanya evaluasi tes saat awal dan akhir penerapan strategi pembelajaran
di kedua kelas. Agar mendapat hasil yang berbeda Antara kelas eksperimen
dengan kelas kontrol.
Dalam penelitian ini peneliti ingin meneliti pengaruh dari strategi
pembelajaran aktif (active learning) terhadap prestasi belajar siswa. Alasan
peneliti memilih metode ini adalah karena peneliti ingin mengetahui apakah ada
perbedaan Antara prestasi belajar siswa yang menggunakan strategi pembelajaran
aktif (active learning) dengan prestasi siswa yang tidak menggunakan strategi
pembelajaran aktif (active learning) pada mata pelajaran Produktif Pemasaran di
kelas XI Pemasaran SMK Sangkuriang 1 Cimahi. Strategi pembelajaran aktif
(active learning) belum pernah digunakan guru pada mata pelajaran Produktif
Pemasaran di sekolah tersebut, sehingga untuk mengetahui peneliti harus
menggunakan metode penelitian eksperimen.
3.2.1 Desain Penelitian
Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode quasi
eksperimen dengan non-equivalent kontrol group design. Menurut Sugiyono
(2010:116) “Non-equivalent kontrol group design hampir sama dengan pretest-
postest kontrol group design, hanya pada desain ini kelompok eksperimen
maupun kelompok kontrol tidak dipilih secara random.” Desain ini dapat
digambarkan sebagai berikut :
83
Indah Apriyanti, 2014
PENGARUH STRATEGI PEMBELAJARAN AKTIF TERHADAP PRESTASI BELAJAR
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
O 1 X O 2
O 3 O 4
(Sugiyono,2010:116)
GAMBAR 3.1
DESAIN PENELITIAN Keterangan :
O 1 : Tes awal (sebelum perlakuan pada kelompok eksperimen
O 2 : Tes akhir (setelah perlakuan) pada kelompok eksperimen
O 3 : Tes awal (sebelum perlakuan) pada kelompok kontrol
O 4 : Tes akhir (setelah perlakuan) pada kelompok kontrol
X : Penerapan strategi pembelajaran aktif (active learning)
Berdasarkan desain tersebut penelitian quasi eksperimen ini melibatkan
dua kelompok peserta didik, yaitu kelompok eksperimen dan kelompok kontrol.
Kedua kelompok tersebut sama-sama diberikan pretest dan postest tetapi diberi
perlakuan yang berbeda. Kelas eksperimen diberikan strategi pembelajaran aktif
(active learning) , sedangkan kelas kontrol tidak diberikan strategi pembelajaran
aktif (active leanring).
3.2.2 Operasional Variabel
TABEL 3.2
OPERASIONALISASI VARIABEL PENELITIAN VARIABEL
/SUB-
VARIABEL
KONSEP TEORITIS
KONSEP EMPIRIS NO
ITEM INDIKATOR UKURAN SKALA
Pembelajaran
Aktif (Active Learning)
(Variabel X)
Metode diskusi adalah
salah satu cara penyajian pelajaran
dengan cara
menghadapkan peserta
didik kepada suatu
masalah yang dapat
berbentuk pertanyaan
yang bersifat
problematic untuk
dibahas dan dipecahkan
bersama (Abuddin nata,
Keaktifan siswa
dalam ikut mempersiapkan
kegiatan belajar
mengajar
Tingkat guru
memberikan kesempatan
kepada siswa
untuk
menyalurkan
kemampuan
berpendapat
tentang ide-ide
dari masing-
masing siswa
Ordinal 1
Tingkat guru Ordinal 2
84
Indah Apriyanti, 2014
PENGARUH STRATEGI PEMBELAJARAN AKTIF TERHADAP PRESTASI BELAJAR
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
VARIABEL
/SUB-
VARIABEL
KONSEP TEORITIS
KONSEP EMPIRIS NO
ITEM INDIKATOR UKURAN SKALA
2009:188) untuk mendorong
mengungkapkan
ide-ide baru
tentang materi
yang dibahas
dalam proses
belajar mengajar
Tingkat guru
membangkitkan
keaktifan siswa
dalam setiap
kegiatan seperti bertanya,
menjawab,
menengahi dan
sebagainya
Ordinal 3
Adanya
keikutsertaan
guru dalam
memantau dan
mengkoordinir
seluruh kegiatan
dalam
pelaksanaan pembelajaran
Tingkat guru
membantu siswa
untuk
menghargai
pendapat
temanya
Ordinal 4
Tingkat guru
mengembangkan
motivasi siswa untuk belajar
lebih lanjut
Ordinal 5
Tingkat guru
menarik
perhatian siswa
dengan cara
mengaitkan
materi pelajaran
dengan diri siswa
(umpamanya
dengan
pengalaman
mereka
Ordinal 6
Keanekaragaman
peralatan serta
sarana
penunjang
pembelajaran
Tingkat guru
menggunakan
sumber belajar
yang sesuai
dengan
kompetensi yang
dikembangkan
Ordinal 7
Tingkat guru
terampil atau
menguasai alat
bantu
pembelajaran
yang tersedia dan
Ordinal 8
85
Indah Apriyanti, 2014
PENGARUH STRATEGI PEMBELAJARAN AKTIF TERHADAP PRESTASI BELAJAR
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
VARIABEL
/SUB-
VARIABEL
KONSEP TEORITIS
KONSEP EMPIRIS NO
ITEM INDIKATOR UKURAN SKALA
sesuai dengan
materi yang
diajarkan
Tingkat guru
membuat alat
bantu
pembelajaran
sesuai dengan
kompetensi yang
dikembangkan
Ordinal 9
Metode simulasi adalah
cara penyajian pelajaran
dengan menggunakan situasi tiruan atau
berpura-pura dalam
proses belajar, dengan
tujuan untuk
memperoleh suatu
pemahaman tentang
suatu konsep prinsip
atau keterampilan
tertentu (Abuddin
nata,2009:192)
Memilih jenis
kegiatan dan
mengatur siswa dengan
merancang
kegiatan yang
utuh dan padat
mengenai
sesuatu proses.
Tingkat guru
memilih jenis
peran yang akan dilakukan oleh
siswa sesuai
dengan materi
yang
disampaikan
Ordinal 10
Tingkat guru
menjelaskan
bagaimana proses
dari kegiatan
peran yang
dilakukan siswa
Ordinal 11
Tingkat guru
membimbing kerjasama antara
siswa dalam
memainkan peran
Ordinal 12
Pemberi
kemudahan atau
fasilitator
Tingkat guru
menjadi seorang
pembimbing
dalam proses
bermain peran
Ordinal 13
Tingkat guru
mendukung
suasana belajar
dengan sikap
yang sportif
Ordinal 14
Tingkat guru memberi
pengertian
tentang apa yang
tercantum dalam
materi
Ordinal 15
Sarana yang
diperlukan untuk
mendukung
pelaksanaan
pembelajaran
Tingkat guru
menyediakan
media yang
digunakan pada
saat bermain
peran
Ordinal 16
86
Indah Apriyanti, 2014
PENGARUH STRATEGI PEMBELAJARAN AKTIF TERHADAP PRESTASI BELAJAR
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
VARIABEL
/SUB-
VARIABEL
KONSEP TEORITIS
KONSEP EMPIRIS NO
ITEM INDIKATOR UKURAN SKALA
Tingkat guru
memberikan
kegiatan belajar
di luar kelas
Ordinal 17
Tingkat guru
mengefisienkan
waktu untuk
melakukan
kegiatan belajar
Ordinal 18
Membahas
bahan yang telah
dibuat
sebelumnya oleh guru
Tingkat guru
menjelaskan
gambaran umum
materi sehingga siswa mengetahui
arah bahan
pelajaran yang
akan dibahas
Ordinal 19
Tingkat guru
mengulang
materi yang
diberikan
sebelum di
mengerti oleh
siswa pada proses
pembelajaran
Ordinal 20
Tingkat guru memberikan
kesimpulan atas
materi yang
diberikan
Ordinal 21
Model jigsaw adalah
suatu tipe pembelajaran
kooperatif yang terdiri
dari beberapa anggota
dalam suatu kelompok
yang bertanggung
jawab atas penguasaan
bagian materi belajar dan mampu
mengajarkan bagian
tersebut anggota
kelompok lainnya
(Arends,1997:34).
Semua anggota
kelompok
bekerja secara
sinergis dalam
mengembangkan
kelompoknya
Tingkat guru
mengelompokkan
siswa
berdasarkan
prestasi belajar
Ordinal 22
Tingkat guru
mengarahkan
kerjasama
kelompok
Ordinal 23
Tingkat guru mengkondisikan
kekompakkan
kelompok
Ordinal 24
Setiap anggota
kelompok
bertanggung
jawab
menyelesaikan
tugasnya dengan
sebaik-baiknya
Tingkat guru
mengajak siswa
untuk
perpartisipasi
dalam kelompok
Ordinal 25
Tingkat guru
memberikan
tanggung jawab
Ordinal 26
87
Indah Apriyanti, 2014
PENGARUH STRATEGI PEMBELAJARAN AKTIF TERHADAP PRESTASI BELAJAR
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
VARIABEL
/SUB-
VARIABEL
KONSEP TEORITIS
KONSEP EMPIRIS NO
ITEM INDIKATOR UKURAN SKALA
kepada individu
dengan tugas
materi yang
diberikan
Tingkat guru
memberikan
tanggung jawab
individu terhadap
anggota
kelompoknya
Ordinal 27
Setiap anggota
kelompok
kesempatan untuk
menyampaikan
hasil kerjanya
Tingkat guru
berperan dalam
pelaksanaan diskusi
Ordinal 28
Tingkat guru
mendorong
siswa untuk
berperan
melakukan
tugasnya dalam
proses diskusi
Ordinal 29
Tingkat guru
memberikan
kesempatan
kepada siswa
untuk melakukan interaksi antara
kelompok satu
dengan kelompok
yang lain
Ordinal 30
Komunikasi
dalam kelompok
harus merata
pada setiap
individu anggota
kelompok, tidak
boleh didominasi
oleh siswa tertentu
Tingkat guru
berperan
membantu
mengembangkan
kemampuan
komunikasi
interpersonal
peserta didik
Ordinal 31
Tingkat guru membangkitkan
komunikasi
antara peserta
didik saat
berdiskusi
Ordinal 32
Tingkat guru
menghargai
pendapat
kelompok lain
selama diskusi
Ordinal 33
Melakukan
refleksi apakah
Tingkat guru
menimbulkan
Ordinal 34
88
Indah Apriyanti, 2014
PENGARUH STRATEGI PEMBELAJARAN AKTIF TERHADAP PRESTASI BELAJAR
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
VARIABEL
/SUB-
VARIABEL
KONSEP TEORITIS
KONSEP EMPIRIS NO
ITEM INDIKATOR UKURAN SKALA
sudah baik atau
belum
rasa percaya diri
setelah
melakukan
diskusi
Tingkat guru
memotivasi
peserta didik
setelah
melakukan
diskusi
Ordinal 35
Tingkat guru
memberikan
pemahaman tetang materi
yang diajarkan
setelah
melakukan
diskusi
Ordinal 36
Metode tutor teman
sebaya adalah seorang
teman atau beberapa
orang siswa yang
ditunjuk oleh guru
(semua kriteria menjadi
tutor sebaya) dan ditugaskan untuk
membantu siswa
mengalami kesulitan
belajar. (Udin S.
Winataputra ,1999:380)
Guru sebagai
fasilitator, bukan
penceramah
Tingkat guru
dalam
memecahkan
masalah yang di
hadapi siswa
dalam proses
belajar mengajar
Ordinal 37
Tingkat guru sebagai juru
selamat manakala
masalah tidak
dapat dipecahkan
oleh siswa
Ordinal 38
Tingkat guru
memberikan
bantuan kepada
siswa yang
memerlukanya
Ordinal 39
Fokus
pembelajaran
pada siswa bukan pada guru
Tingkat guru
memberikan
pemahaman tentang
keberanian siswa
untuk menjadi
seorang tutor
dalam proses
belajar
Ordinal 40
Tingkat guru
memberikan
kesempatan
kepada siswa
untuk
barpartisipasi
Ordinal 41
89
Indah Apriyanti, 2014
PENGARUH STRATEGI PEMBELAJARAN AKTIF TERHADAP PRESTASI BELAJAR
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
VARIABEL
/SUB-
VARIABEL
KONSEP TEORITIS
KONSEP EMPIRIS NO
ITEM INDIKATOR UKURAN SKALA
dalam proses
pembelajaran
Tingkat guru
memberikan
bantuan kepada
tutor dalam
kejelasan tutor
dalam
menjelasakan
materi
Ordinal 42
Siswa belajar
secara aktif
Tingkat guru
mendominasi
pembicaraan dalam kelas
Ordinal 43
Tingkat guru
memberikan
kepada siswa
untuk melakukan
penilaian diri
sendiri
Ordinal 44
Tingkat guru
memberikan
kesempatan
kepada siswa
untuk
mendiskusikan ide orang lain
dengan ide
sendiri
Ordinal 45
Metode group to group
adalah salah satu
metode belajar aktif
yang menuntut siswa
untuk berfikir tentang
apa yang dipelajari,
berkesempatan untuk
berdiskusi dengan
teman, bertanya dan membagi pengetahuan
yang diperoleh kepada
yang lainnya.
Sesuai dengan
kebutuhan siswa
dan memiliki
keterkaitan
dengan
kepentingan
pribadi siswa
Tingkat guru
memberikan
tugas kepada
kelompok sesuai
dengan materi
Ordinal 46
Tingkat guru
memberikan
contoh tugas
kepada peserta
didik sesuai materi yang
diberikan
Ordinal 47
Memberikan
kewenangan
kepada siswa
untuk berpikir
secara kritis dan
bertanggung
jawab
Tingkat guru
menghormati ide-
ide siswa tentang
materi yang
dipelajari
Ordinal 48
Tingkat guru
memberikan
peluang kepada
siswa untuk
mengambil
Ordinal 49
90
Indah Apriyanti, 2014
PENGARUH STRATEGI PEMBELAJARAN AKTIF TERHADAP PRESTASI BELAJAR
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
VARIABEL
/SUB-
VARIABEL
KONSEP TEORITIS
KONSEP EMPIRIS NO
ITEM INDIKATOR UKURAN SKALA
keputusan sendiri
tentang masalah
pelajaran yang
dihadapinya
Tingkat guru
memberikan
pilihan keputusan
kepada para
anggota
kelompoknya
Ordinal 50
Mengembangkan
motivasi siswa
Tingkat guru
mengetahui
keingintahuan siswa terhadap
materi yang
diberikan
Ordinal 51
Tingkat guru
memberikan
dorongan
kebutuhan belajar
yang berasal dari
dalam diri siswa
Ordinal 52
Tingkat guru
memberikan
harapan akan
cita-cita siswa untuk mangerti
materi yang
diberikan
Ordinal 53
Prestasi belajar
(Variabel Y)
Penguasaan
pengetahuan atau
keterampilan yang
dikembangkan oleh
mata pelajaran,
lazimnya ditunjukkan
dengan nilai tes atau
angka nilai yang
diberikan oleh guru. Tu’u (2004:75)
Nilai Angka yang
diperoleh peserta
didik setelah
selesai
pembelajaran
Rasio
3.2.3 Jenis dan Sumber Data
Sumber data adalah segala sesuatu yang dapat memberikan keterangan
tentang data berdasarkan sumbernya data dibedakanya menjadi dua, yaitu data
Primer dan data Sekunder. Menurut Husein Umar (2003:64), “Data Primer adalah
data yang diperoleh dari hasil penelitian langsung secara empirik kepada pelaku
91
Indah Apriyanti, 2014
PENGARUH STRATEGI PEMBELAJARAN AKTIF TERHADAP PRESTASI BELAJAR
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
langsung atau yang terlibat langsung dengan menggunakan teknik pengumpulan
data tertentu”, dengan kata lain data Primer diperoleh secara langsung. Data
Sekunder menurut Husein Umar (2003:84), “Data yang diperoleh dari pihak lain
atau hasil penelitian pihak lain atau data yang sudah tersedia sebelumnya yang
diperoleh dari pihak lain yang berasal dari buku-buku, literatur, artikel, dan jurnal
ilmiah. “Data yang dipergunakan dalam penelitian ini yaitu data Primer dan data
Sekunder. Berdasarkan hal tersebut, maka sumber data yang diperoleh untuk
menunjang penelitian ini di antaranya :
TABEL 3.3
SUMBER DAN JENIS DATA No Data Jenis
1 Penerapan strategi pembelajaran yang diterapkan guru mata
pelajaran mempersiapkan dan mengoperasikan peralatan
transaksi di lokasi penjualan
Primer
2 Penerapan strategi pembelajaran aktif Primer
3 Data prestasi peserta didik setelah penerapan pembelajaran aktif Primer
4 Rekapitulasi nilai UAS mata pelajaran Sekunder
5 Daftar nilai ulangan harian kelas XI Pemasaran semester ganjil Sekunder
6 Daftar nilai ulangan harian kompetensi mempersiapkan dan
mengoperasikan peralatan transaksi di lokasi penjualan
Sekunder
7 Daftar jumlah kelas dan siswa SMK Sangkuriang 1 Cimahi Sekunder
8 Profil SMK Sangkuriang 1 Cimahi Sekunder
3.2.4 Populasi dan Sampel
3.2.4.1 Populasi
Penelitian yang dilakukan selalu berkaitan dengan kegiatan
mengumpulkan dan menganalisis suatu data, menentukan populasi merupakan
langkah yang penting. Menurut Riduwan (2006:54 “ Populasi merupakan
merupakan objek atau subjek yang berada pada suatu wilayah dan memenuhi
syarat-syarat tertentu yang berkaitan dengan masalah penelitian”. Sedangkan
92
Indah Apriyanti, 2014
PENGARUH STRATEGI PEMBELAJARAN AKTIF TERHADAP PRESTASI BELAJAR
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
menurut Sugiyono (2010: 117) “Populasi adalah wilayah generalisasi yang terdiri
atas obyek atau subyek yang mempunyai kualitas dan karakteristik tertentu yang
ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari dan kemudian ditarik kesimpulannya.
Penentuan populasi harus dimulai dengan penentuan secara jelas mengenai
populasi yang menjadi sasaran penelitianya yang disebut populasi sasaran yaitu
populasi yang akan menjadi cakupan kesimpulan penelitian. Jadi apabila dalam
sebuah hasil penelitian dikeluarkan kesimpulan, maka menurut etika penelitian
kesimpulan tersebut hanya berlaku untuk populasi sasaran yang telah ditentukan.
Berdasarkan pengertian populasi tersebut maka yang menjadi populasi pada
penelitian ini adalah peserta didik Pemasaran 1 sebanya 34 peserta didik dan
Pemasaran 2 sebanyak 34. jadi populasi dalam penelitian ini adalah 64 peserta
didik.
3.2.4.2 Sampel
Mendapatkan data merupakan suatu objek yang paling utama dalam proses
penelitian. Oleh karena itu, dibutuhkan suatu obyek penelitian yang telah
ditentukan populasi dari obyek yang akan diteliti. Langkah selanjutnya ialah
mencari sampel yang bertujuan memudahkan dalam meneliti obyek peelitian.
Menurut Sugiyono (2010:118), yang dimaksud dengan sampel adalah “Bagian
dari jumlah karekteristik yang dimiliki oleh populasi tertentu.” Dalam penelitian
ini akan diambil jumlah sampel sesuai dengan jumlah populasinyanya. Maka
metode penelitian yang digunakan adalah metode penelitian populasi atau sensus
93
Indah Apriyanti, 2014
PENGARUH STRATEGI PEMBELAJARAN AKTIF TERHADAP PRESTASI BELAJAR
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
karena mengambil sampel seluruh populasi atau dinamakan sampling jenuh.
Sampling jenuh menurut Sugiyono (2010:124) :
Sampling jenuh adalah teknik pengumpulan sampel bila semua anggota
populasi digunakan sebagai sampel, hal ini sering dilakukan bila jumlah
populasi relatif kecil, yaitu kurang dari 30 orang, atau penelitian yang
ingin membuat generalisasi dengan kesalahan yang sangat kecil. Istilah
lainnya adalah sampel jenuh atau sensus, dimana semua anggota populasi
dijadikan sampel.
Berdasarkan pendapat tersebut di atas, peserta didik XI Pemasaran 1 dan
XI Pemasaran 2 sebanyak 68 siswa maka sampel yang diambil adalah seluruh
jumlah populasi. Dalam hal ini peserta didik kelas XI Pemasaran I siswa menjadi
kelas eksperimen sebanyak 34 siswa dan XI Pemasaran II menjadi kelas kontrol
sebanyak 34 siswa.
3.2.5 Prosedur Penelitian
Prosedur yang akan dilakukan pada penelitian ini terdiri dari beberapa
tahapan berikut ini adalah proses tahapan yang dilakukan :
1. Tahap persiapan : dilakukan penentuan populasi dan sampel serta persiapan
pembuatan RPP, bahan ajar, dan instrumen penelitian
2. Tahapan pretest : dilakukan tes awal untuk mengetahui pengetahuan awal
peserta didik kelas eksperimen dan kelas kontrol sebelum diberi perlakuan
3. Tahapan pelaksanaan pembelajaran : dilakukan kegiatan pembelajaran
kelompok eksperimen menggunakan model pembelajaran aktif (active
learning), sedangkan kelompok kontrol menggunakan strategi pembelajaran
pasif
94
Indah Apriyanti, 2014
PENGARUH STRATEGI PEMBELAJARAN AKTIF TERHADAP PRESTASI BELAJAR
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
4. Tahapan postest : dilakukan tes akhir untuk mengetahui prestasi belajar kelas
eksperimen dan kontrol setelah diberi perlakuan
5. Tahapan analisis data : dilakukan analisis data dengan menggunakan metode
statistik yang membandingkan Antara hasil pretest dan postes kelas
eksperimen dan kontrol setelah diberi perlakuan
6. Tahapan uji hipotesis : dilakukan penarikan kesimpulan untuk menolak atau
menerima hasil hipotesis berdasarkan hasil pengolahan data.
7. Tahapan penarikan kesimpulan : dilakukan penarikan kesimpulan penelitian
berdasarkan uji hipotesis
Alur penelitian yang digunakan dalam penelitian ini digambarkan sebagai
berikut:
95
Indah Apriyanti, 2014
PENGARUH STRATEGI PEMBELAJARAN AKTIF TERHADAP PRESTASI BELAJAR
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
Telah Kompetensi Mata
Pelajaran Pemasaran
Observasi awal ke sekolah yang akan
dijadikan lokasi penelitian
Perumusan Masalah (Studi Pendahuluan)
Studi literature tentang metode
pembelajaran dan kurikulum pemasaran SMK kelas XI
Menyusun Perangkat Pembelajaran
Pembuatan media
pembelajaran
Penyusunan instrument penelitian :
instrumen tes dan lembar observasi
Judgement :
Uji validitas isi dan valididtas konstruksi
Uji coba instrument tes
Penentuan Sampel
Kelas Eksperimen Tes awal Kelas kontrol
Implementasi Pembelajaran Implementasi Pembelajaran
Tes Akhir Tes Akhir
Observasi
Perbaikan
96
Indah Apriyanti, 2014
PENGARUH STRATEGI PEMBELAJARAN AKTIF TERHADAP PRESTASI BELAJAR
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
GAMBAR 3.2
ALUR PENELITIAN
3.2.6 Teknik Pengumpulan Data
Teknik pengumpulan data merupakan suatu proses mengumpulkan data
yang diperlukan dalam penelitian dengan data yang terkumpul untuk menguji
hipotesis yang telah dirumuskan. Teknik pengumpulan data dapat dilakukan
secara kombinasi, secara langsung atau tidak langsung. Dalam penelitian ini untuk
memperoleh data menggunakan teknik-teknik sebagai berikut :
1. Studi kepustakaan, yaitu suatu teknik untuk mendapatkan data teoritis dari
para ahli melalui sumber bacaan yang berhubungan dan menunjang terhadap
variabel-variabel yang diteliti dalam penelitian ini, Antara lain mengenai
strategi pembelajaran aktif (active learning) dan prestasi belajar siswa.
2. Studi Lapangan , yaitu pengamatan dan peninjauan langsung terhadap objek yang
sedang diteliti yaitu guru dan siswa kelas XI Pemasaran SMK Sangkuriang 1
Cimahi. Observasi dalam penelitian dimaksudkan untuk mengetahui secara langsung
aktivitas guru dan siswa serta menilai kinerja siswa selama proses pembelajaran.
3. Wawancara, tidak tersruktur, dimana peneliti tidak menggunakan pedoman
wawancara yang telah tersusun secara sistematis dan lengkap untuk
pengumpulan datanya. (Sugiyono, 2010: 197). Wawancara ini dilakukan
Analisis Data dan Pembahasan
Kesimpulan
97
Indah Apriyanti, 2014
PENGARUH STRATEGI PEMBELAJARAN AKTIF TERHADAP PRESTASI BELAJAR
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
kepada tim guru bidang studi Pemasaran SMK Sangkuriang 1 Cimahi
berkaitan dengan kondisi peserta didik kelas XI Pemasaran.
4. Instrumen penelitian dalam bentuk Tes
Menurut Mochtar Bukhori dalam Suharsimi Arikunto (2009:32), ”Tes adalah
suatu percobaan yang diadakan untuk mengetahui ada atau tidaknya hasil-
hasil pelajaran tertentu pada seorang murid atau kelompok murid.” adapun
tahap yang dilakukan adalah :
1) Tahap persiapan terdiri dari :
a. Studi pustaka untuk memperoleh landasan teori
b. Sudi kurikulum untuk memperoleh data mengenai tuntutan kurikulum
c. Studi pendahuluan untuk memperoleh data mengenai kondisi
dilapangan
d. Persiapan penyusunan strategi yaitu merancang, mempelajari dan
mengkaji masalah pembelajaran yang cocok.
e. Menyusun rencana pembelajaran, skenario pembelajaran, lembar kerja
siswa (LKS) dan evaluasi .
2) Tahap Pelaksanaan
a. Menyusun strategi pembelajaran aktif(active learning)
b. Melaksanakan uji coba instrument
c. Melaksanakan pretes pada kelompok eksperimen dan kelompok
kontrol
d. Memberikan perlakuan pembelajaran aktif pada kelompok eksperimen
98
Indah Apriyanti, 2014
PENGARUH STRATEGI PEMBELAJARAN AKTIF TERHADAP PRESTASI BELAJAR
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
e. Melaksanakan postes pada kelompok eksperimen dan kelompok
kontrol
3) Tahap akhir
a. Mengolah data hasil tes awal, tes akhir serta instrumen lainnya
b. Menganalisis dan membawa temuan penelitian
c. Menarik kesimpulan
5. Kuesioner
Kuesioner dilakukan dengan menyebarkan seperangkat daftar pertanyaan
tertulis kepada responden yaitu peserta didik kelas eksperimen di SMK
Sangkuriang 1 Cimahi. Dalam kuesioner ini penulis mengemukakan beberapa
pertanyaan yang mencerminkan pengukuran indikator dari kemudian memilih
alternatif jawaban yang telah disediakan pada masing-masing alternatif
jawaban yang dianggap paling tepat. Langkah-langkah penyusunan kuesioner
adalah sebagai berikut :
Menyusun kisi-kisi kuesioner atau daftar pertanyaan.
a. Merumuskan item-item pertanyaan dan alternatif jawabanya. Jenis
instrumen yang digunakan dalam kuesioner merupakan instrumen yang
bersifat tertutup, yaitu seperangkat daftar pertanyaan tertulis dan disertai
dengan alternatif jawaban yang disediakan, sehingga responden hanya
memilih jawaban yang tersedia.
b. Menetapkan pemberian skor untuk setiap item pertanyaan. Pada
penelitian ini setiap pendapat responden atas pertanyaan diberi nilai
dengan skala ordinal.
99
Indah Apriyanti, 2014
PENGARUH STRATEGI PEMBELAJARAN AKTIF TERHADAP PRESTASI BELAJAR
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
6. Instrumen dalam bentuk Lembar Observasi
Data observasi ini digunakan untuk mengetahui keterlaksanaan strategi
pembelajaran . pengelolaan data yang dilakukan dengan cara mencari
prosentase keterlaksanaan model pembelajaran yang digunakan. Adapun
langkah-langkah yang peneliti lakukan untuk mengolah data tersebut adalah
sebagai berikut:
a Menghitung jumlah jawaban yang observer isi pada format observasi
keterlaksanaan pembelajaran.
b Melakukan perhitungan presentase keterlaksanaan pembelajaran dengan
menggunakan rumus sebagai berikut:
%Keterlaksanaan Model = Jumlah perolehan skor
Jumlah skor maksimal x100%
c Hasilnya kemudian dikonsultasikan ke dalam kategori keterlaksanaan
strategi pembelajaran sebagai berikut:
TABEL 3.4
KATEGORI KETERLAKSANAAN STRATEGI PEMBELAJARAN Presentase Keterlaksanaan(%) Interpretasi
0,0-24,5 Sangat Kurang
25,0-37,5 Kurang
37,6-62,5 Sedang
62,6-87,5 Baik
87,6-100 Sangat Baik
Sumber: Hake (1998:64)
Presentase yang didapat kemudian dijadikan sebagai acuan terhadap
kelebihan dan kekurangan selama kegiatan pembelajaran berlangsung
agar guru dapat melakukan pembelajaran lebih baik dari pertemuan
sebelumnya.
100
Indah Apriyanti, 2014
PENGARUH STRATEGI PEMBELAJARAN AKTIF TERHADAP PRESTASI BELAJAR
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
3.2.7 Hasil Pengujian Validitas dan Reliabilitas Instrumen
Data mempunyai kedudukan paling tinggi karena data merupakan
penggambaran variabel yang diteliti dan fungsinya sebagai pembentukan
hipotesis. Oleh karena itu benar tidaknya data sangat menentukan mutu hasil
penelitian. Sedangkan benar tidaknya data tergantung dari baik tidaknya
instrumen pengumpulan data. Instrumen yang baik harus memenuhi dua
persyaratan penting yaitu valid dan reliable melalui uji validitas dan reliabilitas
sehingga didapat data yang baik dan benar sebuah penelitian.
3.2.7.1 Hasil Validitas Instrumen
Pengujian validitas instrumen dilakukan untuk menjamin bahwa terdapat
kesamaan Antara data yang terkumpul dengan data yang sesungguhnya terjadi
pada objek yang diteliti. Validitas adalah suatu ukuran yang menunjukkan tingkat
kevalidan dan keshahihan suatu instrument. Validitas merupakan instrumen yang
dapat mengukur kebenaran sesuatu yang diperlukan. Menurut Suharsimi Arikunto
(2009: 168)
Validitas adalah suatu ukuran yang menunjukkan tingkat-tingkat kevalidan
atau keshahihan suatu instrumen. Suatu instrumen yang valid atau shahih
mempunyai validitas yang tinggi. Sebaliknya, instrumen yang kurang valid
berarti memiliki validitas yang rendah.
Adapun rumus yang dapat digunakan adalah rumus korelasi product
moment yang dikemukakan oleh Pearson sebagai berikut :
𝑟𝑋𝑌 =𝑁 𝑋𝑌− 𝑋 𝑌
𝑁 𝑋2 − 𝑋 2 𝑁 𝑌2 − 𝑌 2
Keterangan :
101
Indah Apriyanti, 2014
PENGARUH STRATEGI PEMBELAJARAN AKTIF TERHADAP PRESTASI BELAJAR
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
𝑟𝑋𝑌 = koefisien korelasi Antara variable X dan Y, dua variable yang
dikorelasikan.
X = skor tiap butir soal
Y = skor total tiap butir soal
n = jumlah siswa atau responden
Besarnya koefisien korelasi diinterpretasikan dengan menggunakan tabel
3.4 berikut ini :
TABEL 3.5
INTERPRETASI NILAI r
Besarnya Nilai r Interpretasi
Antara 0.800 sampai dengan 1.00 Tinggi
Antara 0.600 sampai dengan 0.800 Cukup
Antara 0.400 sampai dengan 0.600 Agak Rendah
Antara 0.200 sampai dengan 0.400 Rendah
Antara 0.000 sampai dengan 0.200 Sangat Rendah
Suharsimi Arikunto (2010:75)
Selanjutnya perlu diuji apakah koefisien validitas tersebut signifikan pada
taraf signifikan tertentu, artinya adanya koefisien validitas tersebut bukan karena
faktor kebetulan. Pengujian keberartian koefisien korelasi dilakukan dengan taraf
signifikan. Rumus uji t yang digunakan sebagai berikut :
𝑡 = 𝑟 𝑛 − 𝑟2
1 − �𝑟²㤹
(Sugiyono, 2010:250)
Keputusan uji validitas ditentukan dengan ketentuan sebagai berikut :
1. Item pertanyaan yang diteliti dikatakan valid jika thitung ≥ t tabel
2. Item pertanyaan yang diteliti dikatakan valid jika thitung < t tabel
Perhitungan validitas instrument penelitian dilakukan dengan
menggunakan rumus korelasi Product moment dari Pearson. Berdasarkan hasil
102
Indah Apriyanti, 2014
PENGARUH STRATEGI PEMBELAJARAN AKTIF TERHADAP PRESTASI BELAJAR
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
perhitungan dengan bantuan program Mocrosoft excel 2007 diperoleh hasil dari
53 item yang ditanyakan dalam angket. Untuk lebih jelasnya berikut uji validitas
instrument :
TABEL 3.6
HASIL PENGUJIAN VALIDITAS STRATEGI PEMBELAJARAN AKTIF
(ACTIVE LEARNING) (X)
No Pernyataan thitung ttabel Ket.
Metode diskusi
1. Keaktifan siswa dalam ikut mempersiapkan kegiatan belajar mengajar
1
Guru memberikan kesempatan kepada siswa untuk
menyalurkan kemampuan berpendapat tentang ide-ide dari masing-masing siswa
3,753 1,701 Valid
2
Guru mendorong mengungkapkan ide-ide baru
tentang materi yang dibahas dalam proses belajar mengajar
3.304 1,701 Valid
3 Guru membangkitkan keaktifan siswa dalam setiap
kegiatan seperti bertanya, menjawab, dan menengahi. 2,505 1,701 Valid
2. Adanya keikutsertaan guru dalam memantau dan mengkoordinir seluruh
kegiatan dalam pelaksanaan pembelajaran
4 Guru membantu siswa untuk menghargai pendapat
temannya -0.021 1,701
Tidak
Valid
5 Guru mengembangkan motivasi siswa untuk belajar lebih lanjut
-0,3 1,701 Tidak Valid
6
Guru menarik perhatian siswa dengan cara
mengaitkan materi pelajaran dengan diri siswa
(misalnya dengan pengalaman mereka
3,278 1,701 Valid
3. Keanekaragaman peralatan serta sarana penunjang peralatan pembelajaran
7 Guru menggunakan sumber belajar yang sesuai
dengan kompetensi yang dikembangkan 3,31 1,701 Valid
8 Guru terampil atau menguasai alat bantu pembelajaran yang tersedia dan sesuai dengan materi
yang diajarkan
3,669 1,701 Valid
9 Guru membuat alat bantu pembelajaran sesuai dengan
kompetensi yang dikembangkan 3,518 1,701 Valid
Metode simulasi
1. Memilih jenis kegiatan dan mengatur siswa dengan merancang kegiatan
yang utuh dan padat mengenai suatu proses
10 Guru memilih jenis peran yang akan dilakukan oleh siswa sesuai dengan materi yang disampaikan
3,457 1,701 Valid
11 Guru menjelaskan bagaimana proses dari kegiatan
peran yang dilakukan siswa 0,899 1,701
Tidak
Valid
12 Guru membimbing kerja sama antara siswa dalam memainkan peran
2,581 1,701 Valid
2. Pemberi kemudahan atau fasilitator
13 Guru menjadi seorang pembimbing dalam proses 5,2 1,701 Valid
103
Indah Apriyanti, 2014
PENGARUH STRATEGI PEMBELAJARAN AKTIF TERHADAP PRESTASI BELAJAR
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
No Pernyataan thitung ttabel Ket.
bermain peran
14 Guru mendukung suasana belajar dengan sikap yang
sportif 3,856 1,701 Valid
15 Guru memberi pengertian tentang apa yang tercantum dalam materi
2,744 1,701 Valid
3. Sarana yang diperlukan untuk mendukung pelaksanaan pembelajaran
16 Guru menyediakan media yang digunakan pada saat
bermain peran 3,288 1,701 Valid
17 Guru memberikan kegiatan belajar di luar kelas 6,2 1,701 Valid
18 Guru mengefisienkan waktu untuk melakukan
kegiatan belajar 4,695 1,701 Valid
4. Membahas bahan yang telah dibuat sebelumnya oleh guru
19 Guru menjelaskan gambaran umum materi sehingga
siswa mengetahui arah bahan pelajaran yang akan
dibahas
3,09 1,701 Valid
20 Guru mengulang materi yang diberikan sebelum di mengerti oleh siswa pada proses pembelajaran
3,002 1,701 Valid
21 Guru memberikan kesimpulan atas materi yang
diberikan 2,896 1,701 Valid
Jigsaw
1. Semua anggota kelompok bekerja secara sinergis dalam mengembangkan
kelompoknya
22 Guru mengelompokan siswa berdasarkan prestasi
belajar 4,401 1,701 Valid
23 Guru mengarahkan kerja sama kelompok 4,542 1,701 Valid
24 Guru mengkondisikan kekompakan kelompok 6,701 1,701 Valid
2. Setiap anggota kelompok bertanggung jawab menyelesaikan tugasnya
dengan sebaik-baiknya
25 Guru mengajak siswa untuk berpartisipasi dalam
kelompok 5,071 1,701 Valid
26 Guru memberikan tanggung jawab kepada individu
dengan tugas materi yang diberikan 2,953 1,701 Valid
27 Guru memberikan tanggung jawab individu terhadap
anggota kelompoknya -0,65 1,701
Tidak
Valid
3. Setiap anggota kelompok berkesempatan untuk menyampaikan hasil
kerjanya
28 Guru berperan dalam pelaksanaan diskusi 3,346 1,701 Valid
29 Guru mendorong siswa untuk berperan melakukan
tugas dalam proses diskusi 5,493 1,701 Valid
30 Guru memberikan kesempatan kepada siswa untuk melakukan interaksi antara kelompok satu dengan
kelompok lain
6,708 1,701 Valid
4. Komunikasi dalam kelompok harus merata pada setiap individu anggota
kelompok, tidak boleh didominasi oleh siswa tertentu
31 Guru berperan membantu mengembangkan
kemampuan komunikasi interpersonal peserta didik 5,444 1,701 Valid
32 Guru membangkitkan komunikasi antara peserta didik 5,438 1,701 Valid
104
Indah Apriyanti, 2014
PENGARUH STRATEGI PEMBELAJARAN AKTIF TERHADAP PRESTASI BELAJAR
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
No Pernyataan thitung ttabel Ket.
saat berdiskusi
33 Guru menghargai pendapat kelompok lain selama
diskusi 4,045 1,701 Valid
5. Melakukan refleksi apakah sudah baik atau belum
34 Guru menimbulkan rasa percaya diri setelah
melakukan diskusi 4,103 1,701 Valid
35 Guru memotivasi peserta didik setelah melakukan
diskusi 4,188 1,701 Valid
36 Guru memberikan pemahaman tentang materi yang
diajarkan setelah melakukan diskusi -0,8 1,701
Tidak
Valid
Metode Tutor Sebaya
1. Guru sebagai fasilitator bukan sebagai penceramah
37 Guru dalam memecahkan masalah yang di hadapi
siswa dalam proses belajar mengajar 0,409 1,701
Tidak
Valid
38 Guru sebagai juru selamat manakala masalah tidak
dapat dipecahkan oleh siswa 3,671 1,701 Valid
39 Guru memberikan bantuan kepada siswa yang
memerlukanya 5,484 1,701 Valid
2. Fokus pembelajaran pada siswa bukan pada guru
40 Guru memberikan kesempatan kepada siswa untuk menjadi seorang tutor dalam proses pembelajaran
3,667 1,701 Valid
41 Guru memberikan kesempatan kepada siswa untuk
berpartisipasi dalam proses pembelajaran 5,85 1,701 Valid
42 Guru memberikan bantuan kepada tutor dalam kejelasan materi
3,37 1,701 Valid
3. Siswa belajar secara aktif
43 Guru mendominasi pembicaraan dalam kelas 4,365 1,701 Valid
44 Guru memberikan kepada siswa untuk melakukan penilaian diri sendiri
5,89 1,701 Valid
45 Guru memberikan kesempatan kepada siswa untuk
mendiskusikan ide orang lain dengan ide sendiri 4,406 1,701 Valid
Metode group to group
1. Sesuai dengan kebutuhan siswa dan memiliki keterkaitan dengan
kepentingan pribadi siswa
46 Guru memberikan tugas kepada kelompok sesuai
dengan materi 2,928 1,701 Valid
47 Guru memberikan contoh tugas kepada peserta didik sesuai materi yang diberikan
3,236 1,701 Valid
2. Memberikan kewenangan kepada siswa untuk berpikir secara kritis dan
bertanggung jawab
48 Guru menghormati ide-ide siswa tentang materi yang dipelajari
2,921 1,701 Valid
49 Guru memberikan peluang kepada siswa untuk
mengambil keputusan sendiri tentang masalah pelajaran yang dihadapinya
2,266 1,701 Valid
50 Guru memberikan pilihan keputusan kepada para
anggota kelompoknya 3,353 1,701 Valid
105
Indah Apriyanti, 2014
PENGARUH STRATEGI PEMBELAJARAN AKTIF TERHADAP PRESTASI BELAJAR
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
No Pernyataan thitung ttabel Ket.
3. Mengembangkan motivasi siswa
51 Guru mengetahui keingintahuan siswa terhadap
materi yang diberikan 3,243 1,701 Valid
52 Guru memberikan dorongan kebutuhan belajar yang berasal dari dalam diri siswa
4,26 1,701 Valid
53 Guru memberikan harapan akan cita-cita siswa untuk
mengerti materi yang diberikan 2,94 1,701 Valid
Perhitungan validitas instrumen penelitian dilakukan dengan menggunakan
rumus korelasi Product moment dari Pearson. Berdasarkan hasil perhitungan
dengan bantuan program Microsoft Excel 2007 diperoleh hasil dari 40 item soal
tes prestasi belajar. Untuk lebih jelasnya, berikut rincian hasil uji validitas
instrument soal :
TABEL 3.7
HASIL UJI VALIDITAS INSTRUMEN SOAL No soal R t hitung t tabel Keterangan
1 -0,09 -0,49 1,697 Tidak Valid
2 0 0,1 1,697 Tidak Valid
3 0,43 2,63 1,697 Valid
4 0,5 2,9 1,697 Valid
5 0,5 3,5 1,697 Valid
6 0,17 0,92 1,697 Tidak Valid
7 0,47 2,94 1,697 Valid
8 0,33 1,91 1,697 Valid
9 0,04 0,23 1,697 Tidak Valid
10 0,4 2,4 1,697 Valid
11 0,38 2,26 1,697 Valid
12 0,44 2,66 1,697 Valid
13 -0,1 -0,3 1,697 Tidak Valid
14 0,44 2,66 1,697 Valid
15 0,51 3,25 1,697 Valid
16 0,3 1,8 1,697 Valid
17 0 -0,2 1,697 Tidak Valid
18 0,6 4,7 1,697 Valid
19 0,4 2,3 1,697 Valid
20 0,5 3,2 1,697 Valid
21 0,43 2,61 1,697 Valid
22 0,56 3,75 1,697 Valid
23 0,2 1 1,697 Tidak Valid
24 0,4 2,6 1,697 Valid
25 0,55 3,57 1,697 Valid
26 0,5 3,18 1,697 Valid
106
Indah Apriyanti, 2014
PENGARUH STRATEGI PEMBELAJARAN AKTIF TERHADAP PRESTASI BELAJAR
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
No soal R t hitung t tabel Keterangan
27 0,54 3,47 1,697 Valid
28 -0,1 -0,3 1,697 Tidak Valid
29 0,5 3,18 1,697 Valid
30 0,38 2,28 1,697 Valid
31 0,91 1,73 1,697 Valid
32 0,3 0,91 1,697 Tidak Valid
33 0,3 2 1,697 Valid
34 0,13 0,72 1,697 Tidak Valid
35 0,75 6,19 1,697 Valid
36 0,59 4,03 1,697 Valid
37 0,36 2,08 1,697 Valid
38 0,44 2,66 1,697 Valid
39 0,37 2,21 1,697 Valid
40 0,4 2,39 1,697 Valid
Sumber : Hasil Pengolahan Data 2013
Berdasarkan Tabel tersebut pada instrumen soal variabel prestasi belajar
(Y) dapat diketahui bahwa nilai tertinggi terdapat pada no soal 35 yang bernilai
6,19 sedangkan untuk nilai terendah berada pada no soal 1 yang bernilai -0,49.
3.2.7.2 Hasil Pengujian Reliabilitas Instrumen
Reliabilitas menunjukkan suatu pengertian bahwa suatu instrumen cukup
dapat dipercaya untuk digunakan sebagai alat pengumpul data, karena instrumen
tersebut sudah baik. Instrumen yang sudah dapat dipercaya, yang reliabel akan
menghasilkan data yang dapat dipercaya juga. Reliabel artinya dapat dipercaya,
jadi dapat diandalkan. Reliabilitas menunjukkan pada satu pengertian bahwa
”sesuatu instrumen cukup dapat dipercaya untuk digunakan sebagi alat pengumpul
data karena instrumen tersebut sudah baik.” (Suharsimi Arikunto, 2009:178)
”Reliabilitas berkaitan dengan konsistensi akurasi dan kredibilitas suatu
alat ukur.” Asep Hermawan (2006:126). Jika suatu instrumen dapat dipercaya
maka data yang dihasilkan oleh instrumen tersebut dapat dipercaya. Pengujian
107
Indah Apriyanti, 2014
PENGARUH STRATEGI PEMBELAJARAN AKTIF TERHADAP PRESTASI BELAJAR
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
reliabilitas penelitian dilakukan dengan rumus Spearman Brown pembelahan awal
akhir dapat dihitung dengan menggunakan persamaan :
𝒓𝟏𝟏 =𝟐𝒓½½
𝟏 + 𝒓½½
Dimana :
𝒓½½ = korelasi Antara skor-skor setiap belahan tes
𝒓�𝟏𝟏 = koefisien reliabilitas yang sudah disesuaikan
Adapun tolok ukur untuk menginterpretasikan derajat reliabilitas
instrument yang diperoleh digunakan tabel 3.8 berikut :
TABEL 3.8
INTERPRETASI RELIABILITAS Koefisien Korelasi Kriteria reliabilitas
0,80 – 1,00 Sangat Tinggi
0,60 – 0,79 Tinggi
0,40 – 0,59 Cukup
0,20 – 0,39 Rendah
0,00 – 0,19 Sangat Rendah
(Suharsimi Arikunto, 2010:75)
Berdasarkan hasil uji reliabilitas instrument yang digunakan berupa angket
dan soal diketahui bahwa semua variable realiabel karena rhitung lebih besar
daripada rtabel yakni 0,9625 hal ini bisa dilihat pada tabel berikut ini :
TABEL 3.9
HASIL UJI RELIABILITAS INSTRUMEN PENELITIAN
No Variabel rhitung rtabel Ket
1 Strategi pembelajaran aktif (active learning) 0,9625 0,361 Reliabel
2 Prestasi belajar 0,9445 0,361 Reliabel
Sumber: Hasil Pengolahan Data 2013
Berdasarkan hasil reliabilitas, variable strategi pembelajaran aktif (active
learning) memperoleh nilai 0,9625 yang terkategori dalam kriteria reliabilitas
108
Indah Apriyanti, 2014
PENGARUH STRATEGI PEMBELAJARAN AKTIF TERHADAP PRESTASI BELAJAR
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
sangat tinggi sedangkan untuk variable prestasi belajar memperoleh nilai 0,9445
yang terkategori sangat tinggi.
3.2.7.3 Hasil Pengujian Tingkat Kesukaran
Soal yang baik adalah soal yang tidak terlalu sukar. Bilangan yang
menunjukkan mudah atau sukarnya suatu soal disebut indeks kesukaran, untuk
mengetahuinya dapat menggunakan :
𝑷 = 𝑩
𝑱𝑺
Dimana :
P = indeks kesukaran
B = banyaknya siswa yang menjawab soal itu dengan betul
JS= jumlah seluruh siswa peserta tes
Nilai P yang diperoleh dapat diinterpretasikan untuk menentukan tingkat
kesukaran butir soal menggunakan kriteria (Arikunto, 2010:210) pada tabel 3.10
berikut :
TABEL 3.10
INTERPRETASI HARGA INDEKS KESUKARAN
Nilai P Kriteria
0,00 Terlalu Sukar
0,00 < P 0,3 Sukar
0,31 P 0,70 Sedang
0,71 P < 1,00 Mudah
1,00 Terlalu Mudah
3.2.7.4 Daya Pembeda
Daya beda bertujuan menguji kemampuan suatu soal untuk membedakan
antara siswa pandai (berkemampuan tinggi) dengan siswa berkemampuan rendah.
Pada daya pembeda siswa dikelompokkan menjadi dua, yaitu yang
berkemampuan pandai dan rendah. Perhitungan daya pembeda menggunakan
rumus sebagai berikut :
109
Indah Apriyanti, 2014
PENGARUH STRATEGI PEMBELAJARAN AKTIF TERHADAP PRESTASI BELAJAR
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
𝑫 =𝑩𝑨
�𝑱𝑨−
𝑩𝑩�
𝑱𝑩 = PA – PB
Dimana :
J = jumlah peserta tes
JA = banyaknya peserta kelompok atas
JB = banyaknya peserta kelompok bawah
BA = banyaknya peserta kelompok atas yang menjawab soal itu dengan
benar
BB = banyaknya peserta kelompok bawah yang menjawab soal dengan
benar
PA = proporsi peserta kelompok atas yang menjawab benar
PB = proporsi peserta kelompok bawah yang menjawab benar
Nilai daya pembeda yang diperoleh dapat diinterpretasikan untuk
menentukan daya beda butir soal dengan menggunakan kriteria (Suharsimi
Arikunto, 2010:218) sebagai berikut :
TABEL 3.11
INTERPRETASI DAYA PEMBEDA Tingkat Kesukaran Niali Daya Pembeda
Soal dibuang Negatif
Jelek 0,00-0,20
Cukup 0,21-0,40
Baik 0,41-0,70
Baik Sekali 0,71-1,00
3.2.8 Teknik Analisa Data
Data yang diperoleh nilai pretest dan postest pada kedua kelas dihitung
selisih Antara pretest dan postest untuk mendapatkan nilai gain dan gain
ternormalisasi. Rumus yang digunakan untuk menghitung nilai gain dan gain
ternormalisasi adalah sebagai berikut :
𝑖𝑛𝑑𝑒𝑘𝑠 𝑔𝑎𝑖𝑛 = 𝑠𝑘𝑜𝑟 𝑝𝑜𝑠𝑡 𝑡𝑒𝑠𝑡 − 𝑠𝑘𝑜𝑟 𝑝𝑟𝑒𝑡𝑒𝑠𝑡
𝑠𝑘𝑜𝑟 𝑚𝑎𝑘𝑠𝑖𝑚𝑢𝑚 − 𝑠𝑘𝑜𝑟 𝑚𝑖𝑛𝑖𝑚𝑢𝑚
110
Indah Apriyanti, 2014
PENGARUH STRATEGI PEMBELAJARAN AKTIF TERHADAP PRESTASI BELAJAR
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
Skor gain normal ini diiterpretasikan untuk menyatakan kriteria
peningkatan hasil belajar siswa. Berikut adalah kriteria penigkatan pembelajaran
berdasarkan nilai rat-rata gain ternormalisasi :
TABEL 3.12
KRITERIA KATEGORI PENINGKATAN PEMBELAJARAN
Gain
Ternormalisasi
Kriteria
0,00< h ≤ 0,30 Rendah
0,30< h ≤ 0,70 Sedang
0,70< h ≤ 1,00 Tinggi
(Hake, 1998:64)
3.2.8.1 Uji Normalitas Data
Uji normalitas data ini bertujuan untuk menguji apakah data yang diuji itu
berdistribusi normal atau tidak dengan menggunakan uji distribusi chi-kuadrat.
Adapun langkah-langkah pengolahan datanya sebagai berikut :
a. Menentukan rentang skor (r)
𝑟 = ��慜�𝑘𝑜𝑟 𝑚𝑎𝑘𝑠𝑖𝑚𝑢𝑚 − 𝑠𝑘𝑜𝑟 𝑚𝑖𝑛𝑖𝑚𝑢𝑚
(Nana Sudjana, 1992:47)
b. Menentukan banyak kelas interval (k)
𝑘 = 1 − 3.3 log 𝑛 (Nana Sudjana, 1992:47)
c. Menentukan panjang kelas interval (p)
𝑝 =𝑟
𝑘
d. Membuat tabel distribusi frekuensi
e. Menghitung Mean (rata-rata X)
𝑀 = 𝑋 = 𝐹𝑖𝑋𝑖
𝑖−𝑛𝑖−1
𝐹𝑖𝑖−𝑛𝑖−1
(Nana Sudjana, 1992:67)
Keterangan :
111
Indah Apriyanti, 2014
PENGARUH STRATEGI PEMBELAJARAN AKTIF TERHADAP PRESTASI BELAJAR
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
M = mean (rata-rata)
Fi = frekuensi yang sesuai dengan tanda kelas Xi
Xi = tanda kelas interval atau nilai tengah dari kelas interval
f. Menentukan simpangan baku (SD)
𝑆 = 𝐹𝑖 𝑋𝑖− 𝑋 2
𝑛−1
Keterangan :
S = simpangan baku (standard deviasi )
𝑋 = mean (rata-rata)
Fi = frekuensi yang sesuai dengan tanda kelas Xi
Xi = tanda kelas interval atau nilai tengah dari kelas interval
n = jumlah responden
g. Menghitung harga baku (Z)
𝑍 = 𝐾−𝑋
𝑆 (Ngalim Purwanto, 2001:104)
Keterangan :
Z = harga baku
K = batas kelas
𝑋 = mean (rata-rata)
S = simpangan baku
h. Menghitung luas interval (Li)
Li = L1 – L2
Keterangan :
L1 = nilai peluang baris atas
L2 = nilai peluang baris bawah
i. Menghitung frekuensi ekspektasi harapan (ei)
𝑒𝑖 = 𝐿𝑖 . �筽�𝑋
j. Menghitung Chi-Kuadrat (χ2)
112
Indah Apriyanti, 2014
PENGARUH STRATEGI PEMBELAJARAN AKTIF TERHADAP PRESTASI BELAJAR
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
𝜒2 = 𝑓𝑖 𝑒𝑖
2
𝑒𝑖 (Suharsimi Arikunto, 2009:259)
Keterangan :
χ2
= chi kuadrat hitung
𝑒𝑖 = frekuensi ekspetasi harapan
𝑓𝑖
= frekuensi data yang sesuai dengan tanda kelas xt
Hasil perhitungan 𝜒2hitung selanjutnya dibandingkan dengan 𝜒2
tabel dengan
ketentuan sebagai berikut :
1) Tingkat kepercayaan 95%
2) Derajat kebebasan (dk = k – 1)
3) Apabila 𝜒2hitung < 𝜒2
tabel berarti data berdistribusi normal
3.2.8.2 Uji Homogenitas Data
Uji homogenitas dilakukan untuk mengetahui varians populasi, apakah
populasi mempunyai varians yang sama atau berbeda dengan langkah-langkah
sebagai berikut :
a. Membuat tabel skor dari dua kelompok data
b. Pengujian varians digunakan uji F dengan rumus sebagai berikut
𝐹 = 𝑣𝑎𝑟𝑖𝑎𝑠 𝑡𝑒𝑟𝑏𝑒𝑠𝑎𝑟
𝑣𝑎𝑟𝑖𝑎𝑛𝑠 𝑡𝑒𝑟𝑘𝑒𝑐𝑖𝑙
c. Mengkonsultasikan harga F hitung di atas pada tabel F dengan derajat
kebebasan dk pembilang (k-1) dan dk penyebut (k-1) dengan tarap kesalahan
ditetapkan 1 %. Jika diperoleh harga F hitung < F tabel maka dikatakan bahwa
data tersebut homogen.
3.3 Pengujian Hipotesis
113
Indah Apriyanti, 2014
PENGARUH STRATEGI PEMBELAJARAN AKTIF TERHADAP PRESTASI BELAJAR
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
Pengujian ini dilakukan terhadap nilai rata – rata pada tes awal (pretest),
tes akhir (postest) dan gain, dari kelompok eksperimen dan kelompok kontrol.
Adapun langkah-langkah pengujian rumus Uji t (Sugiyono, 2009:138) adalah :
a. Karena jumlah kedua sampel sama n1 = n2 maka rumus yang digunakan
adalah:
𝑡 = 𝑋1 − 𝑋2
𝑆1
2
n1+
𝑆22
n2
Keterangan :
1
X = nilai rata – rata kelompok eksperimen
2
X = nilai rata – rata kelompok kontrol
S1 = varian kelompok eksperimen
S2 = varian kelompok kontrol
n1 = jumlah responden kelompok eksperimen
n2 = jumlah responden kelompok kontrol
b. Menentukan derajat kebebasan
dk = n1+n2 - 2
c. Menentukan nilai t dari tabel statistik
Setelah melakukan perhitungan uji t, maka selanjutnya dibandingkan dengan
nilai tabel dengan penarikan kesimpulan sebagai berikut :
Jika: t hitung t tabel maka Ho diterima dan Ha ditolak
t hitung > t tabel maka Ho ditolak dan Ha diterima