bab iii metodologi - [email protected]/4527/6/t_adp_1009671_chapter3.pdf · kelompok...

30
Dadan Irsyada, 2013 Pengaruh Kompetensi Guru Dan Self Capacity Building Terhadap Kinerja Mengajar Guru Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu BAB III METODOLOGI Penelitian ini dimaksudkan untuk mengungkapkan Kompetensi guru dan self capacity building Terhadap kinerja guru di Kabupaten Bandung. Peneliti menggunakan metode penelitian Deskriptif. Menurut Sukmadinata (2011: 72) berdasarkan pengertiannya bahwa: ‖penelitian deskriptif adalah suatu bentuk penelitian yang mendasar. Ditujukan untuk mendeskripsikan atau menggambarkan fenomena-fenomena yang ada, baik fenomena yang bersifat alami maupun rekayasa manusia‖. Penelitian deksriptif tidak memberikan manipulasi perlakuan, manipulasi atau pengubahan pada variabel-variabel bebas, tetapi menggamabrkan suatu kondisi apa adanya. Menurut Sukmadinata (2011: 75), berdasarkan jenisnya penelitian deskriptif teradpat beberapa macam, diantaranya: a. Studi perkembangan b. Studi kasus c. Studi kemasyarakatan d. Studi perbandingan e. Studi hubungan f. Studi waktu dan gerak g. Studi kecenderungan h. Studi tindak lanjut i. Analisis kegiatan j. Analisis isi atau dokumen Berdasarkan beberapa macam metode deskriptif di atas, penulis lebih fokus untuk penelitian deskriptif dengan metode studi hubungan. Studi hubungan disebut juga studi korelasional, meneliti hubungan antara dua hal, dua variabel atau lebih. Kemudian penelitian ini diolah menjadi data dan selanjutnya dilakukan suatu analisis sehingga pada akhirnya dihasilkan suatu kesimpulan. Perhitungan statistik tersebut dilakukan dengan menggunakan SPSS 17.00. for window 47

Upload: hanhan

Post on 18-Jul-2019

218 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

47

Dadan Irsyada, 2013

Pengaruh Kompetensi Guru Dan Self Capacity Building Terhadap Kinerja Mengajar Guru

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

BAB III

METODOLOGI

Penelitian ini dimaksudkan untuk mengungkapkan Kompetensi guru dan

self capacity building Terhadap kinerja guru di Kabupaten Bandung. Peneliti

menggunakan metode penelitian Deskriptif. Menurut Sukmadinata (2011: 72)

berdasarkan pengertiannya bahwa: ‖penelitian deskriptif adalah suatu bentuk

penelitian yang mendasar. Ditujukan untuk mendeskripsikan atau

menggambarkan fenomena-fenomena yang ada, baik fenomena yang bersifat

alami maupun rekayasa manusia‖. Penelitian deksriptif tidak memberikan

manipulasi perlakuan, manipulasi atau pengubahan pada variabel-variabel bebas,

tetapi menggamabrkan suatu kondisi apa adanya.

Menurut Sukmadinata (2011: 75), berdasarkan jenisnya penelitian

deskriptif teradpat beberapa macam, diantaranya:

a. Studi perkembangan

b. Studi kasus

c. Studi kemasyarakatan

d. Studi perbandingan

e. Studi hubungan

f. Studi waktu dan gerak

g. Studi kecenderungan

h. Studi tindak lanjut

i. Analisis kegiatan

j. Analisis isi atau dokumen

Berdasarkan beberapa macam metode deskriptif di atas, penulis lebih

fokus untuk penelitian deskriptif dengan metode studi hubungan. Studi hubungan

disebut juga studi korelasional, meneliti hubungan antara dua hal, dua variabel

atau lebih. Kemudian penelitian ini diolah menjadi data dan selanjutnya dilakukan

suatu analisis sehingga pada akhirnya dihasilkan suatu kesimpulan. Perhitungan

statistik tersebut dilakukan dengan menggunakan SPSS 17.00. for window

47

48

Dadan Irsyada, 2013

Pengaruh Kompetensi Guru Dan Self Capacity Building Terhadap Kinerja Mengajar Guru

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

A. Lokasi dan Subjek Populasi

1. Lokasi Penelitian

Lokasi penelitian merupakan wilayah atau tempat pelaksanaan penelitian.

Lokasi penelitian tersebut ini bertempat di tataran Sekolah Dasar Se Kabupaten

Bandung. Subjek populasi lebih berfokus kepada Guru Sekolah Dasar, karena

bidang garapan penelitian ini lebih berfokus kepada Kinerja Guru itu sendiri.

2. Populasi dan Sampel Penelitian

Setelah penentuan lokasi kemudian menentukan populasi itu sendiri,

sebagaimana dikemukakan Scumacher (2001:169) bahwa A population is a group

of clements or cases, whether individuals. objects. or event:S, that conform to

specific criteria and to which we intend to generalize the results of the research.

Sukmadinata (2011:250) mengatakan bahwa populasi merupakan

kelompok besar dan wilayah yang menjadi lingkup penelitian. Kelompok tersebut

dapat terdiri atas orang maupun benda, seperti guru, siswa, kepala sekolah, dinas,

direktorat dan yang berupa benda berupa bangunan sekolah, media, fasilitas

belajar, buku dll. Begitu pula dengan Supranto (2009:13) mengatakan bahwa

populasi ialah kumpulan dari seluruh elemen yang sejenis tapi dapat dibedakan

karena karakteristiknya. Berdasarkan beberapa pengertian di atas, maka penulis

mengambil populasi penelitian ini adalah seluruh guru SD se Kabupaten Bandung

yang tersebar pada SD yang terakreditasi A, B dan C.

Tabel 3.1

Populasi Penelitian

No Akreditasi Jumlah Sekolah

1 A 134

2 B 930

3 C 51

49

Dadan Irsyada, 2013

Pengaruh Kompetensi Guru Dan Self Capacity Building Terhadap Kinerja Mengajar Guru

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Data berdasarkan hasil akreditasi November 2012 diambil dari situs resmi

Badan Akreditasi Propinsi Sekolah/Madrasah Provinsi Jawa Barat

(http://www.ban-sm.or.id/provinsi/jawa-barat/akreditasi)

Selanjutnya menentukan sampel penelitian yang diperlukan. Definisi

sampel telah dikemukakan Sukmadinata (2011:250) mengatakan bahwa sampel

adalah kelompok kecil yang secara nyata kita teliti.Berdasarkan populasi di atas

maka sampel.Sedangkan Sugiyono (2010:62) mengatakan bahwa sampel adalah

bagian dari jumlah dan karakteristik yang dimiliki oleh populasi.Untuk itu sampel

harus benar-benar mewakili (representative).Sedangkan menurut Supranto

(2009:13) mengatakan bahwa sampel ialah sebagian elemen populasi.

Dalam penelitian ini penulis mengambil sampel dengan menggunakan

teknik stratified random sampling, karena tujuan teknik ini menurut Sugiyono

(2011:64) salah satunya adalah teknik yang digunakan bila populasi mempunyai

anggota yang tidak homogen dan berstrata secara proporsional. Penelitian ini

akan berfokus pada guru, seperti yang diketahui guru tersebar pada tingkatan

sekolah yang terakreditasi A, B dan C. Sehingga penggunaan stratified random

sampling ini lebih tepat digunakan dalam penentuan sampel dari jumlah yang

banyak tapi masih presentatif.

Dengan demikian teknik dalam pengambilan sampel ini adalah

proportionate stratified random ssampling. Rumus yang digunakan adalah:

nN

Nn i

i . dan juga rumus 1. 2

dN

Nn

ni = Adalah jumlah sampel menurut stratum

n = Adalah jumlah sampel seluruhnya

Ni = Adalah jumlah populasi menurut stratum dan

N = Adalah jumlah populasi seluruhnya

d = Adalah presisi yang ditetapkan yaitu 10% atau 0,1

50

Dadan Irsyada, 2013

Pengaruh Kompetensi Guru Dan Self Capacity Building Terhadap Kinerja Mengajar Guru

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Tabel 3.2

Sampel Penelitian

No Akreditasi Jumlah Sekolah Sampel Penelitian

1 A 134 11

2 B 930 77

3 C 51 4

1115 92

B. Desain Penelitian

Desain dalampenelitian ini menggunakan pendekatan secara kuantitatif,

artinya menggunakan pendekatan angka-angka yang diproses menggunakan

statistik.Sehingga penentuan sampel penelitian menggunakan tehnik statistic,

begitu juga dengan instrument dilakukan pengujian validitas dan reliabilitas.

Kemudian dalam proses penelitian kuanittatif dilakukan berbagai langkah mulai

dari identifikasi mahsalah, merumuskan masalah, penentuan hipotesis penelitian,

mementukan metode, mengumpulkan data sampai pada seleksi dan analisis data.

Sehingga data yang hasil analisis diinterpretasikan sesuai dengan tujuan dari

penelitian.

Untuk menjabarkan dari tujuan penelitian maka desain yang penulis

ajukan sebagai berikut:

Gambar 3.1

51

Dadan Irsyada, 2013

Pengaruh Kompetensi Guru Dan Self Capacity Building Terhadap Kinerja Mengajar Guru

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Paradigma Penelitian

52

Dadan Irsyada, 2013

Pengaruh Kompetensi Guru Dan Self Capacity Building Terhadap Kinerja Mengajar Guru

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Keterangan: = Kompetensi Guru

= Self Capacity building

= Kinerja Mengajar

C. Metode Penelitian

Penulis menggunakan metode kuantitatif dalam melaksanakan

penelitiannya. Menurut Sukmadinata (2011:53) penelitian kuantitatif didasari

oleh filsafat positivism yang menekankan fenomena-fenomena objektif dan dikaji

secara kuantitatif. Menurut Schumacher (2001:283) di dalam metode penelitian

kuantitatif bersifat noneskperimental diantaranya penelitian deskriptif,

korelasional, ex post facto, survey, dan komparatif.

Dalam penelitian ini penulis mengambil penelitian deskriptif, karena

dalam prosesnya peneliti hanya menggambarkan saja fenomena yang terjadi dan

tidak member manipulasi perubahan pada variable. Hal tersebut seperti yang

dikemukakan Sukmadinata (2011:55) bahwa penelitian deskriptif adalah suatu

metode penelitian yang ditujukan untuk menggambarkan fenomena yang ada

yang berlangsung pada saat ini atau yang telah lampau. Penelitian ini tidak

mengadakan manipulasi atau perubahan pada variable bebas tetapi

menggambarkan seadanya saja.

Dengan demikian metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah

metode deskriptif dengan pendekatan kuantitatif.Penggunaan metode deskriptif

ditujukan untuk mendeskripsikan persitiwa yang sedang terjadi saat ini seperti

halnya dalam kompetensi guru, capacity building dan juga kinerja mengajar.

53

Dadan Irsyada, 2013

Pengaruh Kompetensi Guru Dan Self Capacity Building Terhadap Kinerja Mengajar Guru

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

D. Definisi Operasional

1. Kompetensi Guru

Konsep kompetensi menurut Ministry Education ONTARIO (2002:5)

bahwa ―the competency statements are descriptions of the skills, knowledge, and

attitudes that are required to meet the standards of practice for the teaching

profession‖ Kompetensi merupakan penjabaran dari keterampilan, pengetahuan

dan juga sikap guru yang sesuai dengan standar profesi guru. Dalam standar

profesi guru di Indonesia dijabarkan dalam PP No.19 Tahun 2005.

PP No. 19 Tahun 2005 Pasal 28, Ayat 3 dan UU No. l4 Tahun 2005 Pasal

10, ayat ini menyatakan "Kompetensi pendidik sebagai agenpembelajaran pada

jenjang pendidikan dasar dan menengah serta pendidikan anakusia dini meliputi:

(a) kompetensipedagogik, (b) kompetensi kepribadian, (c)kompetensi profesional,

dan (d) kompetensi sosial‖. Akan tetapi dalam definisi operasional penelitian ini

hanya mengambil dua jenis kompetensi, yaitu kompetensi pedagogic dan

kompetensi professional.

a. Kompetensi pedagogik

Fatah (2004:75) Kompetensi guru adalah kemampuan seorang pendidik

dalam mengelola pembelajaran peserta didik yang meliputi:

1) Kemampuan dalam memahami peserta didik, ―Recognize personal

attitudes and biases that affect acceptance of individuals with disabilities,

individuals of differing gender and sexual orientation, and individuals

with various cultural, racial, linguistic, religious, and socioeconomic

backgrounds” Illinois Certification Testing System Study Guide—APT

(2006:2-4)

2) Kemampuan dalam membuat perancangan pembelajaran dengan indicator,

―Recognize effective methods for developing a curriculum that reflects the

principles of scope and sequence and demonstrates an interconnection

among subject areas that reflects life and career expectations‖ Illinois

Certification Testing System Study Guide—AP (2006:2-6)

54

Dadan Irsyada, 2013

Pengaruh Kompetensi Guru Dan Self Capacity Building Terhadap Kinerja Mengajar Guru

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

55

Dadan Irsyada, 2013

Pengaruh Kompetensi Guru Dan Self Capacity Building Terhadap Kinerja Mengajar Guru

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

3) Kemampuan melaksanakan pembelajaran, “Recognize the variety of the

teacher's role in the instructional process as instructor, facilitator, coach,

or audience in relation to the content and purposes of instruction and the

needs of students” Illinois Certification Testing System Study Guide APT

(2006:4.2)

4) Kemampuan dalam mengevaluasi hasil belajar. ―Demonstrate

understanding of assessment as an educational process; measurement

theory and assessment-related issues such as validity, reliability, bias, and

scoring; the purposes, characteristics, strengths, and limitations of

different kinds of assessments; and terminology used in assessments”.

New Mexico Teacher Assessment. (2012:8)

5) Kemampuan dalam mengembangkan peserta didik untuk

mengaktualisasikan berbagai potensi yang dimilikinya. ―Apllying

strategies for collaborating with other members of the school community

to enhance skills and solve problem‖. Illinois Certification Testing System

Study Guide—APT (2006:4-8)

b. Kompetensi professional

Slamet (Sagala, 2010:39) terdiri dari subkompetensi diantaranya:

1) memahami mata pelajaran yang telah disiapakan untuk mengajar

―Recognize the variety of the teacher's role in the instructional process as

instructor, facilitator, coach, or audience in relation to the content and

purposes of instruction and the needs of students” (Illinois Certification

Testing System Study Guide (2006:2-6)

2) memahami standar kompetensi dan standar isi mata pelajaran yang tertera

dalam Peraturan Menteri serta bahan ajar yang ada dalam kurikulum

―Recognize effective methods for developing a curriculum that reflects the

56

Dadan Irsyada, 2013

Pengaruh Kompetensi Guru Dan Self Capacity Building Terhadap Kinerja Mengajar Guru

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

principles of scope and sequence and demonstrates an interconnection

among subject areas that reflects life and career expectation”.s (Illinois

Certification Testing System Study Guide (2006:2-6)

3) memahami struktur, konsep dan metode keillmuan yang menaungi materi

ajar. ―Demonstrate understanding of techniques for modifying

instructional methods, curricular materials, and the environment to meet

learners' needs that are appropriate to those learners' ages and skill

levels” Illinois Certification Testing System Study Guide (2006:2-5)

4) memahami hubungan konsep antar mata pelajaran terkait. ―Identify

strategies for enhancing learning through the use of multiple learning

activities and a wide variety of materials, including human and

technological resources, that allow for variation in students'

developmental levels, learning needs, learning styles, and performance

modes. Illinois Certification Testing System Study Guide (2006:2-6)

5) menetapkan konsep keilmuan dalam kehidupan sehari-hari. ―Apllying

knowledge of the right responsibilities of parents.guardians in various

situation‖ New mexico Teacher Assesments Study Guide (2006:2-8)

Dari pemaparan di atas, dapat disimpulkan bahwa yang dimaksud dengan

kompetensi guru dalam penelitian ini adalah kemampuan guru yang hanya

meliputi kompetensi pedagogic dan kompetensi professional yang dimiliki

oleh guru SD di Kabupaten Bandung.

57

Dadan Irsyada, 2013

Pengaruh Kompetensi Guru Dan Self Capacity Building Terhadap Kinerja Mengajar Guru

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

2. Self Capacity building

Penelitian ini hanya berfokus pada tataran self capacity building. Dapat

disimpulkan bahwa Berdasarkan kajian UNEP (2006:4), yang mengemukakan

bahwa Any capacity building activity, including training workshops and country

projects, should make an effort to build capacity of stakeholders from different

groups of society, and provide a platform for these groups to interact with each

other.

a. Workhsop, sminar, courses

Reimers (2003:93) mengemukakan bahwa most traditionally form of

professional development is the typical in service staff training that

includes the use of workshop, short seminar and courses.

SelanjutnyaImants (Reimers, 2003, 94) mengemukakan bahwa workshop

training that is development-oriented can be equally as helpful as more

modern form of professional development.

b. Co-operative collegial development

Glathorn (Reimer, 2003:99) mengemukakan bahwa in this model, teacher

develop their own plan for professional development in small groups. This

kind of co-operative model makes teacher as a group in each school

continuously responsible for quality.

c. Skill development model

Shower (Reimers, 2003:103) menjelaskan bahwa skill development model

was develop to new teaching techniques and skills such as higher order

questioning, inquiry teaching and group of work. And techer are slowly

reintegrated into the classroom with substantial coaching.

d. Supervision in the classroom

Stodolsky (Reimers, 2003:86) mengemukakan bahwa in addition these

evaluation focus exclusively in classroom practice, but show nothing about

teacher preparation and planning, thingking processes, interest,

58

Dadan Irsyada, 2013

Pengaruh Kompetensi Guru Dan Self Capacity Building Terhadap Kinerja Mengajar Guru

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

motivation, communication with parents, colleagues, participation in

school and community activities

Self capacity building dalam penelitian ini adalah proses untuk

meningkatkan kemampuan guru SD di lingkungan Kabupaten Bandung

dalam organisasi atau system untuk mempertemukan tujuan dan pencapaian

organisasi melalui 1) Workshop, seminar, courses; 2) Co-operative collegial

development; 3) Skill depelopment model; 4) Supervision in the classroom.

3. Kinerja Mengajar Guru

Holbeche (2005:110) mengemukakan definisi kinerja sebagai berikut

―Work is organized around the basic transformations in the process to form

complete tasks‖. Artinya bahwa kinerja sebagai sebuah proses untuk

menyelsaikan sebuah tugas. Dalam Permendiknas RI No. 16 Tahun 2007 tentang

Standar Kualifikasi Akademik dan Kompetensi Guru, dan petunjuk Dirtendik

Ditjen PMPTK Depdiknas tentang penilaian kinerja (kemampuan/pengetahuan)

guru dalam melaksanakan tugasnya (Sagala. 2010:45), diantaranya adalah sebagi

berikut:

a) Merencanakan program kegiatan pembelajaran

―Tahap perencanaan dalam kegiatan pembelajaran adalah tahap yang

berhubungan dengan kemampuan guru menguasai bahan ajar.

Kemampuan guru dapat dilihat dari cara atau proses penyusunan

program kegiatan pembelajaran yang dilakukan oleh guru, yaitu

mengembangkan silabus dan rencana pelaksanaan pembelajaran(RPP).

Unsur/komponen yang ada dalam silabus‖

Dirtendik Ditjen PMPTK Depdiknas (2008:22)

b) Pelaksanaan kegiatan pembelajaran, pengelolaan kelas, dan

penggunaan metode pembelajaran. ―Kegiatan pembelajaran di kelas

adalah inti penyelenggaraan pendidikan yang ditandai oleh adanya

kegiatan pengelolaan kelas, penggunaan media dan sumber belajar,

dan penggunaan metode serta strategi pembejaran‖ Dirtendik Ditjen

PMPTK Depdiknas (2008:23)

59

Dadan Irsyada, 2013

Pengaruh Kompetensi Guru Dan Self Capacity Building Terhadap Kinerja Mengajar Guru

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

c) Penggunaan media dan sumber belajar. ―Media adalah segala sesuatu

yang dapat digunakan untuk menyalurkan pesan (materi

pembelajaran), merangsang pikiran, perasaan, perhatian, dan

kemampuan siswa, sehingga dapat mendorong proses pembelajaran.

(Nana. 2000:78 & Dirtendik Ditjen PMPTK Depdiknas (2008:23)

d) Evaluasi/penilaian pembelajaran. ―Penilaian hasil belajar adalah

kegiatan atau cara yang ditujukan untuk mengetahui tercapai atau

tidaknya tujuan pembelajaran dan juga proses pembelajaran yang telah

dilakukan‖. Dirtendik Ditjen PMPTK Depdiknas (2008:24)

Dari pemaparan di atas dapat disimpulkan bahwa kinerja mengajar dalam

penelitian ini adalah proses unjuk kerja guru dalam mengajar yang terdiri dari:

1) Persiapan pengajar; 2) pelaksanaan pembelajaran; 3) penggunaan media

sebagai sumber belajar; 4)evaluasi/penilaian pembelajaran.

E. Instrument Penelitian

Instrumen penelitian yang digunakan untuk mengumpulkan data adalah

menggunakan kuisioner angket tertutup. Artinya bahwa penelitian menyediakan

pilihan dari berbagai pertanyaan ataupun pernyataan bagi responden, sehingga

responden hanya tinggal memilih satu diantara lima pilihan.

Tabel 3.3

Variabel penelitian

60

Dadan Irsyada, 2013

Pengaruh Kompetensi Guru Dan Self Capacity Building Terhadap Kinerja Mengajar Guru

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

VARIABEL DIMENSI

Variabel X1

(Kompetensi

Guru)

Kompetensi pedagogic

Kompetensi professional

Variabel X2

(Self Capacity

building)

Workhsop, sminar, courses

Co-operative collegial development

Skill development model

Supervision in the classroom

Variabel Y

(Kinerja

Mengajar Guru)

Persiapan pengajar

Pelaksanaan pembelajaran

Penggunaan media sebagai sumber belajar

Evaluasi Pembelajaran

61

Dadan Irsyada, 2013

Pengaruh Kompetensi Guru Dan Self Capacity Building Terhadap Kinerja Mengajar Guru

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Tabel 3.4

Pengembangan Kisi Kisi Instrument

KISI-KISI PENELITIAN

Variable Indicator Sub indicator No Item

X1

Kompetensi

Guru

Adaptasi:

(ONTARIO,

2002:5)

Illinois

Certification

Testing

System

Study

Guide—

APT (2006-

2-8)

Illinois

Certification

Testing

System

Study

Guide—

APT

(2012:1-9)

Kompetensi

pedagogic

a. Kemampuan dalam memahami

peserta didik 1,2

b. Kemampuan dalam membuat

perancangan pembelajaran, dengan

indicator

3, 4

c. Kemampuan melaksanakan

pembelajaran,

5,6

d. Kemampuan dalam mengevaluasi

hasil belajar

7,8

e. Kemampuan dalam mengembangkan

peserta didik untuk

mengaktualisasikan berbagai potensi

yang dimilikinya

9.10

Kompetensi

professional

a. Penguasaan materi, struktur, konsep

dan pola pikir keilmuan yang

mendukung mata pelajaran yang

diampu.

11, 12

b. memahami standar kompetensi dan

standar isi mata pelajaran yang

tertera dalam Peraturan Menteri serta

bahan ajar yang ada dalam kurikulum

KTSP

13, 14

c. memahami struktur, konsep dan

metode keillmuan yang menaungi

materi ajar

15

d. memahami hubungan konsep antar

mata pelajaran terkait 16,17

e. menetapkan konsep keilmuan dalam

kehidupan sehari-hari.

18,19,20

62

Dadan Irsyada, 2013

Pengaruh Kompetensi Guru Dan Self Capacity Building Terhadap Kinerja Mengajar Guru

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Variable Indicator Sub indicator No Item

X2

Self

Capacity

building

(Matachi,

2006: 21)

(Reimers,

2003:93)

Workhsop,

sminar,

courses

a. mengikuti pelatihan yang berkenaan

dengan pengembangan metode

belajar

1

2

b. mengikuti seminar kajian pendidikan

tentang kurikulum dan

pengembangan sekolah

3,4

c. mengikuti workshop pembuatan RPP

terkini

5,6

d. mengikuti pelatihan computer atau

bidang ICT lain untuk menunjang

administrasi di kelas

7

Co-operative

collegial

development

a. mengikuti kegiatan KKG

8, 9

b. melaksanakan program peer teaching

di setiap gugus

10

c. aktif mengikuti MGMP untuk

pengembangan metode mengajar

11

d. aktif mengikuti kegiatan gugus yang

berkenaan dengan pembelajaran

12

13

Skill

development

model

a. aktif membaca buku yang berkaitan

dengan metode pembelajaran terbaru

14,15

b. melaksanakan uji coba praktek

simulasi metode pembelajaran baru

sebelum mengajar

16

c. mengkaji media elektronik, tv, video

atau sumber lain tentang

pembelajaran terbaru

17

d. membaca tentang buku yang

berkenaan dengan prinsip belajar

mengajar di kelas

18

63

Dadan Irsyada, 2013

Pengaruh Kompetensi Guru Dan Self Capacity Building Terhadap Kinerja Mengajar Guru

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Variable Indicator Sub indicator No Item

e. menggunakan teknologi untuk

penunjang pembelajaran 19

Supervision

in the

classroom

a. melakukan rapat guru 20

b. mengadakan diskusi sebagai

pertukaran pikiran atau pendapat 21

c. lokakarya 22

d. melakukan kunjungan kelas 23

e. menyeleksi berbagai sumber materi

untuk mengajar 24

Y

Kinerja

Mengajar

Adaptasi dari

Holbeche

(2005:110)

Dirtendik

Ditjen

PMPTK

Depdiknas

(2008:22)

(Nana.

2000:78)

Persiapan

pengajar

a. penyusunan program semester 1,2

b. penyusunan silabus pembelajaran 3,4

c. mempersiapkan RPP harian

5,6

d. merencanakan media serta sumber

belajar 7,8

Pelaksanaan

pembelajaran

a. mengemukakan tujuan

pembelajaran 9,10

b. menggunakan bahan ajar yang

relevan 11,12

c. menggunakan materi ajar yang

sesuai dengan tujuan pembelajaran 13

Penggunaan

media

sebagai

sumber

belajar

a. menggunakan fasilitas/media

sebagai penunjang belajar 14,15

b. membuat alat peraga sederhana

untuk menunjang aktivitas

pembelajaran

16,17

c. menggunakan alat ICT untuk

menunjang proses belajar mengajar

19,20,21

Evaluasi

Pembelajaran

a. menyusun dan merancang alat

penilaian

- tes tulis 22,23

- tes lisan 24,25

64

Dadan Irsyada, 2013

Pengaruh Kompetensi Guru Dan Self Capacity Building Terhadap Kinerja Mengajar Guru

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Variable Indicator Sub indicator No Item

- tes perbuatan

26,27

b. pengolahan dan penggunaan hasil

belajar

- mengadakan kegiatan remedial

28,29

- perbaikan program pengajaran

semester ataupun satuan

pengajaran

30

F. Proses Pengembangan Instrument

Pada penelitian ini, terdapat langkah-langkah yang ditempuh dalam

mengembangkan instrumen penelitian, yaitu sebagai berikut :

1. Penentuan Alat Pengumpul Data

Angket yang digunakan dalam penelitian ini berupa angket tertutup, yaitu

responden menjawab sejumlah pertanyaan atau pernyataan yang diajukan,

dimana pertanyaan tersebut berhubungan dengan variabel-variabel yang diteliti.

Instrument yang digunakan dalam penelitian ini adalah berupa angket dasar

pemilihan angket hal ini dikarenakan peneliti tidak secara langsung berhadapan

dengan responden. Alat pengumpul datanya berupa angket berisi beberapa

pertanyaan yang harus dijawab responden.

Hal ini seperti yang dikemukakan Schumacher (2001:257) mengemukakan

bahwa for many good reason, the questionnaire is the most widely used technique

for obtaining information from subjects, A questionnaire is relatively

ecunomica1.has the same questions for all subjects and can ensure anonymity.

Questionnaires can use statements or questions.Begitupun Sukmadinata

(2010:218) menjelaskan bahwa angket atau questionnaire merupakan sauatu

teknik atau cara pengumpulan data secara tidak langsung. Instrument atau alatnya

disebut angket yang berisi sejumlah pertanyaan maupun pernyataan yang harus

dijawab responden dan dalam bentuk pertanyaan bisa terbuka maupun tertutup.

65

Dadan Irsyada, 2013

Pengaruh Kompetensi Guru Dan Self Capacity Building Terhadap Kinerja Mengajar Guru

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Adapun untuk penentuan pengumpul data khusus bagi variable kompetensi

guru menggunakan alat ukur nya berupa test. kompetemsi menurut Ministry

Education ONTARIO (2002:5) bahwa ―the competency statements are

descriptions of the skills, knowledge, and attitudes that are required to meet the

standards of practice for the teaching profession‖.

Dikarenakan kompetensi merupakan sebuah perilaku / sikap maka alat

ukurnya berupa tes. Hal ini seperti yang dikemukakan oleh Susetyo (2011:1)

bahwa ―tes adalah alat ukur yang mempunyai standar objektif, sehingga dapat

digunakan untuk mengukur dan membandingkan keadaan psikis atau tingkah

laku individu‖.

Adapun instrumen yang dikembangkan dan digunakan untuk mengukur

sikap dijelaskan oleh Azwar (2000:90) menjelaskan bahwa ―metode yang bisa

digunakan untuk pengungkapan sikap yaitu 1)Observasi perilaku, 2) pertanyaan

langsung dan 3) pengungkapan langsung‖. Adapun yang digunakan untuk

mengukur tes ini adalah metode pertanyaan langsung (direct assessment) secara

tertulis yang dapat dilakukan dengan menggunakan item tunggal maupun dengan

menggunakan item pilihan ganda.

2. Penyusunan Alat Pengumpul Data

Alat pengumpul data dalam penyusunan penelitian ini adalah sebagai

berikut :

a. Menentukan variabel – variabel yang akan diteliti sesuai dengan judul

yang telah ditentukan, yaitu Variabel Kompetensi Guru (X1), self capacity

building(X2), dan Kinerja Mengajar (Y).

b. Menyusun kisi-kisi angket yang selanjutnya dibuat

pertanyaan/pernyataan dan dikembangkan menjadi angket.

c. Merumuskan pertanyaan tes untuk variabel kompetensi dengan meminta

bantuan kepada 2 dosen Ahli untuk merumuskan item pertanyaan yang

akan dibuat. Hal ini seperti yang dikemukakan Susetyo (2011:73)

66

Dadan Irsyada, 2013

Pengaruh Kompetensi Guru Dan Self Capacity Building Terhadap Kinerja Mengajar Guru

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

menyatakan bahwa ‖tugas terpenting dalam pembuatan tes adalah penulis

tes yang memiliki bidang keahlian atau latar belakang pendidikan yang

sesuai dengan butir tes yang dibuatnya‖. Maka penulis meminta bantuan

kepada satu orang Dosen khusus PGSD dan dosen yang menguasai tentang

pengukuran.

d. Teori yang digunakan untuk menyusun tes berdasarkan kepada teori ujian

klasik. Sebagaimanan diungkapkan Susetyo (2011:39) bahwa:

teori ujian klasik (Classical Test Theory) merupakan suatu teori

penyusunan perangkat ukur yang butir tes nya dianalisis dengan teknik

penyusunan tes yang pada umumnya sama denagn yang dilakukan guru

ketika membuat alat tes. Skor ujian yang diperoleh pada teori ujian klasik

ditemukan jawaban benar dan jawaban salah pada setiap butir soal‖

e. Merumuskan kriteria skor untuk setiap item yang sesuai denga analisis

statistis, yaitu menggunakan skala Likert

3. Uji Instrumen

Dalam uji instrumen digunakan analisis statistik. Uji statistik bertujuan

untuk menguji validitas dan realibiltas dari instrumen sehingga dapat

dipertanggung jawabkan secara ilmiah. Adapun Uji Validitas dan Realibitas

adalah sebagai berikut :

a. Uji Validitas

Penggunaan uji validitas ditujukan untuk menggambarkan bagaimana

kuisioner sungguh-sungguh mampu mengukur apa yang akan dikukur,

sehingga dapat dikatakan validitas tinggi suatu test maka alat test tersebut

semakin tepat mengenai sasaran yang direncanakan. Teknik yang

digunakan adalah korelasi item total yaitu konsistensi antara skor item

secara keseluruhan yang dapat dilihat besarnya koefisien korelasi antara

setiap item dengan skor secara kesluruhan, yang merupakan dasar dari

korelasi Pearson (product moment). Adapun rumus korelasi Pearson

adalah sebagai berikut :

67

Dadan Irsyada, 2013

Pengaruh Kompetensi Guru Dan Self Capacity Building Terhadap Kinerja Mengajar Guru

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

rxy = n∑xy – (∑x)( ∑ y)

√ (∑x 2 – (∑x)

2 (n∑y

2 – (∑y

2)

Keterangan :

r = korelasi validitas yang dicari

x = skor yang diperoleh subjek dari seluruh item

y = skor total yang diperoleh subjek dari seluruh item

∑x = jumlah skor dalam distribusi x

∑y = jumlah skor dalam distribusi y

∑x2

= jumlah kuadrat skor dalam distribusi x

∑y2 = jumlah kuadrat skor dalam distribusi y

n = banyaknya responden

Untuk perhitungan digunakan sofware SPSS 17 yang berfungsi mengukur

tingkat validitas dari setiap item kuisioner yang dijadikan sebagai alat ukur

penelitian.

Adapun untuk uji validitas variabel kompetensi guru menggunakan

metode validitas perangkat ukur. Menurut Susetyo (2011:97) mengatakan bahwa ‖

validitas isi suatu alat ukur dilakukan dengan mengecek keseluruhan alat ukur

yang dinilai oleh Dua orang ahli‖ adapun rumus yang digunakan untuk menguji

validitas tes adalah:

Validitas isi =

Tabel 3.5. Tabel 3.5. Perangkat Ukur Validitas Alat Test

jika diperoleh harga di atas 0.50

Penilai/kategori Penilai 1

Kurang Penting Penting

Penilai 2 Kurang penting A B

Penting C D

68

Dadan Irsyada, 2013

Pengaruh Kompetensi Guru Dan Self Capacity Building Terhadap Kinerja Mengajar Guru

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Sumber (Susetyo. 2011:97)

b. Uji Realibilitas

Reliabilitas diartikan tingkat kepercayaan terhadap hasil suatu pengukuran,

pengukuran yang memiliki reliabilitas tinggi merupakan suatu pengukuran yang

mampu memberikan hasil ukur terpercaya (reliabel). Realibilitas disebut juga

kepercayaan konsistensi atau kesetabilan. Namun sebagai ide pokok dalam konsep

reliabilitas adalah sejauh mana suatu pengukuran terbebas dari kekeliuran.

Pegujian reliabilitas instrumen penelitian dihitung dengan mempergunakan

teknik belah dua dari Spearman Brown, dengan membagi dua kelompok yaitu

skor butir soal ganjil dan jumlah skor butir soal genap. Kemudian diukur derajat

hubungannya dengan koefisien korelasi rank menurut rumus yang telah

ditentukan, dengan rumus sebagai berikut :

r = 2 rb

1 + rb

Keterangan :

r = reliabilitas internal seluruh instrumen

rb = korelasi product moment antara belahan (ganjil – genap)

Langkah selajutnya menghitung korelasi product moment dengan

menggunakan rumus:

rxy = n∑xy – (∑x)( ∑ y)

√ (∑x 2 – (∑x)

2 (n∑y

2 – (∑y

2)

Koefisien realibilitas yang besarnya antara 0,7 – 0,8 dianggap baik untuk

digunakan, skala Guilford (Kaplan dan Saccuzo 2010: 49).

69

Dadan Irsyada, 2013

Pengaruh Kompetensi Guru Dan Self Capacity Building Terhadap Kinerja Mengajar Guru

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

4. Hasil Uji Coba Istrumen Penelitian

a. Kompetensi Guru (X1)

Dari hasil uji coba instrument penelitian variabel Kompetensi Guru (X1)

diperoleh kesimpulan bahwa dari 20item pernyataan, dinyatakan 20 item valid.

Tabel 3.6

Hasil Uji Validitas Instrumen X1

Koefisien

Validitas t Hitung t Tabel

Keterangan

t Hitung>t

Tabel

1 0,7 5.70 1,708 Valid

2 0,88 10.75 1,708 Valid

3 0,7 5.70 1,708 Valid

4 0,7 5.67 1,708 Valid

5 0,73 6.28 1,708 Valid

6 0,58 4.14 1,708 Valid

7 0,77 6.97 1,708 Valid

8 0,61 4.45 1,708 Valid

9 0,66 5.08 1,708 Valid

10 0,72 6.07 1,708 Valid

11 0,74 6.32 1,708 Valid

12 0,57 3.99 1,708 Valid

13 0,56 3.92 1,708 Valid

14 0,56 3.97 1,708 Valid

15 0,52 3.52 1,708 Valid

16 0,5 3.36 1,708 Valid

17 0,51 3.43 1,708 Valid

18 0,61 4.51 1,708 Valid

19 0,63 4.73 1,708 Valid

20 0,66 5.10 1,708 Valid

Berdasarkan hasil split halfcoefficientatau rhitung =0,912 sedangkan r tabel =

dk (n-2) = 0,396 artinya bahwa r hitung> rtabel atau 0,912> 0,396 dapat disimpulkan

bahwa pernyataan tentang validitas kompetensi guru adalah reliable artinya dapat

dipertanggungjawabkan mengenai sejauh mana beberapa pernyataan tersebut

terbebas dari kekeliruan.

b. Self Capacity building (X2)

70

Dadan Irsyada, 2013

Pengaruh Kompetensi Guru Dan Self Capacity Building Terhadap Kinerja Mengajar Guru

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Dari hasil uji coba instrument penelitian variabel self capacity building

(X2) diperoleh kesimpulan bahwa dari 24 item pertanyaan, dinyatakan 23 item

valid dan 1 item tidak valid. Jika ada yang tidak valid pada satu item tersebut

dilakukan revisi dalam tata bahasa instrumen pernyataan, sehingga dapat tetap

digunakan. Pengolahan SPSS (lihat lampiran).

Tabel 3.7

Hasil Uji Validitas Instrumen X2

Koefisien

Validitas t Hitung t Tabel

Keterangan

t Hitung>t

Tabel

1 0,745 5,58 1,708 Valid

2 0,33 1,75 1,708 Valid

3 0,705 4,97 1,708 Valid

4 0,786 6,36 1,708 Valid

5 0,633 4,09 1,708 Valid

6 0,519 3,04 1,708 Valid

7 0,348 1,86 1,708 Valid

8 0,609 3,84 1,708 Valid

9 0,397 2,16 1,708 Valid

10 0,536 3,17 1,708 Valid

11 0,618 3,93 1,708 Valid

12 0,516 3,01 1,708 Valid

13 0,622 3,97 1,708 Valid

14 0,557 3,35 1,708 Valid

15 0,347 1,85 1,708 Valid

16 0,354 1,89 1,708 Valid

17 0,706 4,98 1,708 Valid

18 0,519 3,04 1,708 Valid

19 0,577 3,53 1,708 Valid

20 0,411 2,25 1,708 Valid

21 0,656 4,35 1,708 Valid

22 0,683 4,68 1,708 Valid

23 0,399 2,18 1,708 Valid

24 0,22 1,13 1,708 TidakValid

Berdasarkan hasil split half coeficient atau rhitung =0,908 sedangkan r tabel =

dk (n-2) atau 27-2 = 25 dikomunikasikan dengan tabel r didapat 0,396 artinya

71

Dadan Irsyada, 2013

Pengaruh Kompetensi Guru Dan Self Capacity Building Terhadap Kinerja Mengajar Guru

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

bahwa r hitung> r tabel atau 0,908 > 0,396 dapat disimpulkan bahwa beberapa

pernyataan yang berhubungan dengan self capacity building adalah reliable,

artinya dapat dipertanggungjawabkan mengenai sejauh mana beberapa pernyataan

tersebut terbebas dari kekeliruan.

72

Dadan Irsyada, 2013

Pengaruh Kompetensi Guru Dan Self Capacity Building Terhadap Kinerja Mengajar Guru

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

c. Kinerja Mengajar (Y)

Dari hasil uji coba instrument penelitian variabel kinerja mengajar (Y)

diperoleh kesimpulan bahwa dari 30 item pertanyaan, dinyatakan valid dan 1 item

tidak valid. 1 item tersebut dihilangkan maka item yang dipakai jadi 29 item.

Pengolahan SPSS 17 (lihat lampiran).

Tabel 3.8

Hasil Uji Validitas Instrumen Y

Koefisien

Validitas t Hitung t Tabel

Keterangan

t Hitung>t

Tabel

1 0,376 2,03 1,708 Valid

2 0,628 4,03 1,708 Valid

3 0,338 1,80 1,708 Valid

4 0,624 3,99 1,708 Valid

5 0,662 4,42 1,708 Valid

6 0,789 6,42 1,708 Valid

7 0,573 3,50 1,708 Valid

8 0,55 3,29 1,708 Valid

9 0,606 3,81 1,708 Valid

10 0,609 3,84 1,708 Valid

11 0,703 4,94 1,708 Valid

12 0,69 4,77 1,708 Valid

13 0,692 4,79 1,708 Valid

14 0,755 5,76 1,708 Valid

15 0,572 3,49 1,708 Valid

16 0,763 5,90 1,708 Valid

17 0,642 4,19 1,708 Valid

18 0,773 6,09 1,708 Valid

19 0,481 2,74 1,708 Valid

20 0,385 2,09 1,708 Valid

21 0,09 0,45 1,708 Tidak Valid

22 0,556 3,34 1,708 Valid

23 0,688 4,74 1,708 Valid

24 0,548 3,28 1,708 Valid

25 0,597 3,72 1,708 Valid

26 0,777 6,17 1,708 Valid

27 0,865 8,62 1,708 Valid

73

Dadan Irsyada, 2013

Pengaruh Kompetensi Guru Dan Self Capacity Building Terhadap Kinerja Mengajar Guru

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Koefisien

Validitas t Hitung t Tabel

Keterangan

t Hitung>t

Tabel

28 0,772 6,07 1,708 Valid

29 0,66 4,39 1,708 Valid

30 0,517 3,02 1,708 Valid

Berdasarkan split half coeficient atau rhitung =0,873 sedangkan r tabel = dk (n-

2) atau 27-2 = 25 dikomunikasikan dengan tabel r didapat 0,396 artinya bahwa r

hitung> r tabel atau 0,873 > 0,396 dapat disimpulkan bahwa pernyataan tentang

validitas kinerja mengajar guru adalah reliabel artinya dapat

dipertanggungjawabkan mengenai sejauh mana beberapa pernyataan tersebut

terbebas dari kekeliruan.

G. Teknik Analisis Data

Teknik analsis deskriptif digunakan untuk mendeskripsikan variabel

Kompetensi Guru (X1), Self Capacity building(X2), dan Kinerja Mengajar (Y),

dengan cara menghitung rata-rata masing-masing variabel penelitian, yaitu :

Tabel : 3.9

Kriteria Penafsiran Kondisi Variabel Penelitian

Rata – rata skor Penafsiran

4,21 – 5,00

3,41 – 4,20

2,61 – 3,40

1,81 – 2,60

1,00 – 1,80

Sangat baik

Baik

Cukup baik

Kurang baik

Tidak baik

Terdapat dua teknik analisis yang digunakan yaitu :

1. Teknik Analisis Korelasi

Tehnik menghitung analisis korelasi dalam penelitian ini menggunakan

SPSS 17. Teknik analisis korelasi yakni untuk mengetahui derajat keeratan

hubungan antara variabel penelitian, dengan rumus sebagai berikut :

74

Dadan Irsyada, 2013

Pengaruh Kompetensi Guru Dan Self Capacity Building Terhadap Kinerja Mengajar Guru

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

rxy = n∑xy – ( ∑x ) ( ∑ y)

√ (∑x 2 – (∑x)

2(n∑y

2 – (∑y

2)

Sumber : Sudjana,(2002)

Sifat korelasi akan menentukan arah dari korelasi itu sendiri, keeratan

korelasi dapat dikelompokkan sebagai berikut :

75

Dadan Irsyada, 2013

Pengaruh Kompetensi Guru Dan Self Capacity Building Terhadap Kinerja Mengajar Guru

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Tabel 3.9

Tingkat Koefisien Korelasi

Interval koefisien Tingkat Hubungan

0,00 – 0,199 Sangat Rendah

0,20 – 0,399 Rendah

0,40 – 0,599 Sedang

0,60 – 0,799 Kuat

0,80 – 1,000 Sangat Kuat

Sumber : Sugiyono (2010 : 23)

2. Analisis Jalur dengan regresi

Analisis jalur digunakan untuk menunjukkan hubungan yang

memperlihatkan seberapa besar pengaruh sebuah variable tertentu baik pengaruh

langsung maupun tidak langsung terhadap variabel lainnya. Jadi yang menjadi

persoalannya adalah sebab akibat. Istilah yang akan digunakan dalam analisis

jalur ini adalah variabel eksogen yang merupakan variabel penyebab (X), variabel

endogen yang merupakan akibat (Y) dan variabel implisit () yang merupakan

faktor-faktor lain dari variabel eksogen.

Diagram jalur menggambarkan hubungan antar variabel yang

mencerminkan koefisien jalur variabel X terhadap Y , sementara hubungan X1,

dan X2 merupakan hubungan korelasi. Dalam penelitian yang penyusun lakukan

terdapat dua variabel independent yaitu kompetensi guru, dan self capacity

building sedangkan satu variabel dependen yaitu kinerja mengajar. Adapun

persamaan jalurnya sebagai berikut :

Y = yx1 X 1 +yx2 X 2 + yx

Keterangan :

Y = nila - nilai taksiran variabel untuk variabel kinerja mengajar guru

X1 = nilai – nilai Kompetensi Guru

X2 = nilai-nilai self apacity building

76

Dadan Irsyada, 2013

Pengaruh Kompetensi Guru Dan Self Capacity Building Terhadap Kinerja Mengajar Guru

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

ε = variabel Epsilon/reisudu yaitu variabel diluar X1,dan X2 yang

mempengaruhi Y