bab iii metodologi penlitianpengukuran daya tahan pada lifter angkat besi, tes dilakukan dengan...

25
47 BAB III METODOLOGI PENLITIAN A. Tempat dan Waktu Penelitian 1. Tempat penelitian Penelitian ini dilaksanakan di Padepokan Angkat Besi dan Angkat Berat Gajah Lampung, Kabupaten Pringsewu, Provinsi Lampung. 2. Waktu Penelitian Pengalokasian waktu secara tepat merupakan langkah awal dalam penelitian agar berjalan secara teratur. Dalam penelitian ini, rancangan pengalokasian waktu direncanakan dalam waktu selama tujuh bulan. Adapun langkah-langkah perincian alokasi waktu dalam penelitian ini adalah sebagai berikut: Tabel 3.1 Rancangan Pengalokasian Waktu Penelitian No. Jadwal Kegiatan Tahun 2015 Bulan Ke - 4 5 6 7 8 9 10 1. 2. 3. Persiapan Proposal Penelitian a. Pengajuan Judul b. Penyusunan Proposal c. Seminar Proposal Tesis d. Revisi dan Penyusunan Instrumen Pelaksanaan Penelitian a. Pengumpulan Data b. Pelaksanaan Tes c. Analisis Data Penyusunan Laporan Hasil Penelitian * * * * * * * * * * *

Upload: others

Post on 06-Feb-2020

9 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Page 1: BAB III METODOLOGI PENLITIANpengukuran daya tahan pada lifter angkat besi, tes dilakukan dengan menggunakan tes pull up yang bertujuan untuk mengetahui ketahanan otot pada bagian ekstrimitas

47

BAB III

METODOLOGI PENLITIAN

A. Tempat dan Waktu Penelitian

1. Tempat penelitian

Penelitian ini dilaksanakan di Padepokan Angkat Besi dan Angkat Berat Gajah

Lampung, Kabupaten Pringsewu, Provinsi Lampung.

2. Waktu Penelitian

Pengalokasian waktu secara tepat merupakan langkah awal dalam penelitian

agar berjalan secara teratur. Dalam penelitian ini, rancangan pengalokasian waktu

direncanakan dalam waktu selama tujuh bulan. Adapun langkah-langkah perincian

alokasi waktu dalam penelitian ini adalah sebagai berikut:

Tabel 3.1 Rancangan Pengalokasian Waktu Penelitian

No. Jadwal Kegiatan

Tahun 2015

Bulan Ke -

4 5 6 7 8 9 10

1.

2.

3.

Persiapan Proposal Penelitiana. Pengajuan Judulb. Penyusunan Proposalc. Seminar Proposal Tesisd. Revisi dan Penyusunan InstrumenPelaksanaan Penelitiana. Pengumpulan Datab. Pelaksanaan Tesc. Analisis DataPenyusunan Laporan Hasil Penelitian

** * *

**

**

** *

Page 2: BAB III METODOLOGI PENLITIANpengukuran daya tahan pada lifter angkat besi, tes dilakukan dengan menggunakan tes pull up yang bertujuan untuk mengetahui ketahanan otot pada bagian ekstrimitas

48

B. Metode Penelitian

Metode yang dipergunakan dalam penelitian ini adalah metode kuantitatif dengan

pendekatan analisis korelasional yang mengacu pendapat S. Ali Muhidin dan Maman

Abdurahman (2009: 105) menjelaskan bahwa, tujuan dilakukan analisis korelasi antara

lain: (1) untuk mencari bukti terdapat tidaknya hubungan (korelasi) antarvariabel, (2)

bila sudah ada hubungan, untuk melihat tingkat keeratan hubungan antarvariabel, dan

(3) untuk memperoleh kejelasan dan kepastian apakah hubungan tersebut berarti

(meyakinkan/signifikan) atau tidak berarti (tidak meyakinkan).

C. Populasi dan Sampel

1. Populasi Penelitian

Populasi adalah wilayah generalisasi yang terdiri atas: obyek/subyek yang

mempunyai kualitas dan karakteristik tertentu yang ditetapkan oleh peneliti untuk

dipelajari dan kemudian ditarik kesimpulan (Sugiyono, 2015: 17). Mengacu serta

berdasarkan pendapat yang telah diuraikan, maka populasi dalam penelitian ini

adalah seluruh atlet/lifter yang berlatih di Padepokan Angkat Besi dan Angkat Berat

Gajah Lampung yang berjumlah 38 lifter.

2. Sampel Penelitian

Sampel yang diajukan adalah sebagaian dari jumlah lifter yang berlatih di

Padepokan Angkat Besi dan Angkat Berat Gajah Lampung dengan kriteria lifter

yang berlatih pada cabang angkat besi, dan sudah mengikuti kejuaraan tingkat

Nasional. Dari kriteria tersebut, peneliti menetapkan jumlah sampel yang digunakan

adalah 20 lifter angkat besi sesuai dengan kriteria yang sudah ditentukan.

Page 3: BAB III METODOLOGI PENLITIANpengukuran daya tahan pada lifter angkat besi, tes dilakukan dengan menggunakan tes pull up yang bertujuan untuk mengetahui ketahanan otot pada bagian ekstrimitas

49

D. Variabel Penelitian

Variabel dalam penelitian ini terdiri dari 3 variabel bebas (independent), dan 1

variabel terikat (dependent), dengan rancangan sebagai berikut:

1. Variabel Bebas : -. Kondisi Fisik (X1)

-. Motivasi Berprestasi (X2)

-. Kecemasan (X3)

2. Variabel Terikat : -. Prestasi Olahraga Angkat Besi (Y)

E. Definisi Oprasional Variabel

1. Kondisi Fisik

Kondisi fisik dalam penelitian ini adalah satu kesatuan unsur yang sangat

penting dari komponen-komponen gerak fisik yang tidak dapat dipisahkan antara

satu dan lainnya. Untuk tes pengukuran kondisi fisik lifter angkat besi, maka

diperlukan tes pengukuran kondisi fisik dengan melibatkan komponen-komponen

yang dominan pada cabang olahraga angkat besi. Adapun komponen kondisi fisik

yang diajukan untuk dilakukan tes pengukuran dalam penelitian ini sebagai berikut:

a. Tes Daya tahan

Karakteristik pada olahraga angkat besi adalah mengangkat beban berat

dengan gerakan yang cepat dan maksimal (eksplosif). Oleh karena itu, untuk

pengukuran daya tahan pada lifter angkat besi, tes dilakukan dengan

menggunakan tes pull up yang bertujuan untuk mengetahui ketahanan otot pada

bagian ekstrimitas lengan, tes dilakukan dengan menggunakan skala interval

dalam satuan hasil jumlah melakukan pull up test.

Page 4: BAB III METODOLOGI PENLITIANpengukuran daya tahan pada lifter angkat besi, tes dilakukan dengan menggunakan tes pull up yang bertujuan untuk mengetahui ketahanan otot pada bagian ekstrimitas

50

b. Tes Kekuatan

Kekuatan adalah suatu kemampuan otot atau sekelompok otot untuk

melakukan kontraksi atau tegangan dalam menerima beban saat beraktivitas.

Untuk pengukuran kekuatan pada cabang olahraga angkat besi dan angkat berat,

tes dilakukan dengan melibatkan bagian-bagian tubuh yang dominan terhadap

karakteristik cabang olahraga angkat besi. Adapun pelaksanaan tes kekuatan,

meliputi: (1) test kekuatan genggaman tangan menggunakan hand grip

dynamometer dalam satuan kilogram, (2) tes kekuatan tarikan dan dorongan

menggunakan pull and push dynamometer dalam satuan kilogram, (3) test

kekuatan otot punggung menggunakan back dynamometer dalam satuan

kilogram, (4) test kekuatan otot tungkai menggunakan leg dynamometer dalam

satuan kilogram.

c. Tes Power

Power adalah kemampuan otot untuk mengerahkan kekuatan maksimal

dalam waktu yang sangat cepat. Untuk pelaksanaan tes pengukuran power, test

dilakukan dengan menggunakan Medicine Ball Put yang bertujuan untuk

mengetahui power otot pada bagian lengan, tes dengan menggunakan skala

interval dalam bentuk satuan meter.

d. Tes Fleksibilitas

Fleksibilitas dalam penelitian ini adalah sebagai kemampuan untuk

melakukan gerakan dalam ruang gerak sendi yang ditentukan oleh elastis

tidaknya otot-otot tendo dan ligament. kemampuan seseorang untuk melakukan

gerakan dalam ruang gerak persendiannya, baik dalam bentuk statis yang

ditentukan oleh keluasan persendian, maupun dalam bentuk dinamis yang

Page 5: BAB III METODOLOGI PENLITIANpengukuran daya tahan pada lifter angkat besi, tes dilakukan dengan menggunakan tes pull up yang bertujuan untuk mengetahui ketahanan otot pada bagian ekstrimitas

51

ditentukan oleh kemampuan bergerak dengan kecepatan tinggi. Untuk

pelaksanaan tes pengukuran fleksibilitas pada lifter angkat besi, test dilakukan

dengan menggunakan Sit and Reach test dalam satuan centimeter (cm), yang

diadaptasi dari Brian Mac Sport Coach.

2. Motivasi Berprestasi

Motivasi berprestasi dalam penelitian ini adalah sebagai suatu dorongan yang

terjadi dalam diri individu untuk senantiasa meningkatkan kualitas tertentu dengan

sebaik-baiknya atau lebih biasa dilakukan, sehingga tercapainya tujuan motivasi

berprestasi tersebut adalah untuk memenuhi kebutuhan-kebutuhan dalam dirinya

yang dianggap perlu. Untuk pelaksanaan tes motivasi berprestasi, tes dilakukan

dengan menggunakan instrumen skala motivasi yang kemudian disusun berdasarkan

indikator-indikator yang mendasari kebutuhan motivasi berprestasi seorang atlet

(lifter), diantaranya:

(1) Kebutuhan akan prestasi (Need For Achievment)

(2) Kebutuhan akan afiliasi (Need For Affiliation)

(3) Kebutuhan akan kekuasaan (Need For Power)

Dari tiga konsep kebutuhan di atas selanjutnya dikembangkan menjadi 25 butir

angket pernyataan dalam bentuk skala interval dengan satuan jumlah skor total.

3. Kecemasan (Anxiety)

Kecemasan dalam penelitian ini adalah sebagai suatu perasaan yang tidak

menyenangkan, tidak enak, khawatir, cemas, dan gelisah, yang direpresentasikan

dengan suatu rasa gugup, takut akan suatu kegagalan, dan tegang yang dialami

secara subjektif karena dipicu oleh pengalaman kegagalan pada perlombaan

Page 6: BAB III METODOLOGI PENLITIANpengukuran daya tahan pada lifter angkat besi, tes dilakukan dengan menggunakan tes pull up yang bertujuan untuk mengetahui ketahanan otot pada bagian ekstrimitas

52

terdahulu atau pengalaman yang baru didapatkan. Untuk pelaksanaan tes

kecemasan, tes dilakukan dengan menggunakan instrumen skala kecemasan yang

kemudian disusun berdasarkan indikator-indikator gejala-gejala kecemasan yang

dialami atlet seperti rasa gugup saat menghadapai pertandingan, takut akan gagal,

dan ketegangan. Selanjutnya penyusunan skala kecemasan dikembangkan menjadi

25 butir angket pernyatan dalam bentuk skala interval dengan satuan skor jumlah.

4. Prestasi Olahraga Angkat Besi

Prestasi olahraga angkat besi adalah hasil yang diperoleh dan diinterpretasikan

pada suatu angkatan. Dalam olahraga angakat besi terdapat dua jenis angkatan,

yaitu: snatch, dan clend and jerk. Untuk tes pengukuran prestasi olahraga angkat

besi pelaksanaan tes dilakukan dengan cara mengukur total jumlah tiga kali

angkatan maksimal, serta angkatan yang dilakukan dicatat dalam satuan kilogram

(kg), dan menggunakan skala rasio.

F. Teknik dan Instrumen Pengumpulan Data

Teknik dan instrumen pengumpulan data yang dipergunakan untuk

mengumpulkan data dalam penelitian ini adalah dengan melakukan observasi atau pra-

penelitian, menyusun angket pernyataan, dan selanjutnya melakukan tes pengukuran

terhadap variabel-variabel yang akan diteliti. Adapun kisi-kisi instrumen yang

dipergunakan dalam penelitian sebagi berikut:

1. Kisi-Kisi Instrumen Pengukuran Kondisi Fisik

a. Tes Daya Tahan Otot Lengan (Pull Up Test)

(1) Tujuan

Page 7: BAB III METODOLOGI PENLITIANpengukuran daya tahan pada lifter angkat besi, tes dilakukan dengan menggunakan tes pull up yang bertujuan untuk mengetahui ketahanan otot pada bagian ekstrimitas

53

Untuk mengukur daya tahan otot lengan dan bahu dalam gerakan menarik

tubuh ke atas

(2) Perlengkapan

Palang tunggal

Petugas (1 pemandu tes, 1 pencatat skor)

(3) Pelaksanaan dan Penilaian

Testi mengambil posisi menggantung, tangan menggenggam palang

menghadap kedepan.

Tarik tubuh ke atas sampai dagu melewati palang, turun kembali hingga

posisi lengan lurus.

Testi melakukan gerakan berulang-ulang sebanyak mungkin.

Ketika melakukan gerakan naik dan turun lutut tidak boleh ditekuk,

menendang atau melakukan gerakan lain.

Penilaian dihitung dengan jumlah yang dapat dilakukan dengan benar

tanpa diselingi istirahat.

b. Tes Kekuatan Genggaman Tangan (Hand Grip Dynamometer Test)

(1) Tujuan

Untuk mengukur kekuatan genggaman tangan (otot jari-jari tangan)

(2) Perlengkapan

Hand Grip Dynamometer

Petugas (1 pemandu tes, 1 pencatat skor)

(3) Pelaksanaan dan Penilaian

Petugas mengatur (setting) alat dynamometer disesuaikan dengan ukuran

dan jangkauan telapak tangan testi.

Petugas memastikan bahwa jarum petunjuk angka berada pada angka 0.

Testi berdiri rilex, dengan posisi lengan menggantung bebas tidak

menyentuh bagian tubuh lain, dan tangan testi harus dalam keadaan

kering.

Testi meremas dengan sekuat mungkin dan ditahan antara 2-3 detik

Pengulangan dilakukan setiap tangan dan istirahat 30 detik diantara

setiap pengulangan.

Page 8: BAB III METODOLOGI PENLITIANpengukuran daya tahan pada lifter angkat besi, tes dilakukan dengan menggunakan tes pull up yang bertujuan untuk mengetahui ketahanan otot pada bagian ekstrimitas

54

Penilaian atau skor yang diperoleh ditunjukan oleh jarum skala dalam

satuan kilogram (kg)

Nilai diperoleh testi adalah kekuatan terbesar diantara dua kali

pengulangan yang dilakukan pada setiap tangan.

c. Test Kekuatan Tarikan Lengan (Pull Dynamometer Test)

(1) Tujuan

Untuk mengetahui kekuatan tarikan otot lengan

(2) Perlengkapan

Pull Dynamometer

Petugas (1 pemandu, 1 pencatat skor)

(3) Pelaksanaan dan Penilaian

Testi bediri tegak dan memegang alat pull and push dynamometer

dengan posisi kedua lengan ditekuk sejajar dengan bahu didepan dada,

dan skala dynamometer menghadap keluar

Petugas memastikan jarum skala dynamometer berada pada angka 0.

Pada test pull, testi melakukan gerakan menarik dengan kedua tangan

sekuat-kuatnya ke arah berlawanan dengan posisi tubuh tetap tegak dan

alat dynamometer tidak boleh menyentuh dada.

Penilaian tes dilakukan dua kali, diambil hasil terbaiknya

Hasil skor yang diperoleh ditunjukan oleh jarum skala dynamometer

dalam satuan kilogram (kg).

d. Test Kekuatan Dorongan Lengan (Push Dynamometer Test)

(3) Tujuan

Untuk mengetahui kekuatan dorongan otot lengan

(4) Perlengkapan

Push Dynamometer

Petugas (1 pemandu, 1 pencatat skor)

(4) Pelaksanaan dan Penilaian

Testi bediri tegak dan memegang alat pull and push dynamometer

dengan posisi kedua lengan ditekuk sejajar dengan bahu didepan dada,

dan skala dynamometer menghadap keluar

Page 9: BAB III METODOLOGI PENLITIANpengukuran daya tahan pada lifter angkat besi, tes dilakukan dengan menggunakan tes pull up yang bertujuan untuk mengetahui ketahanan otot pada bagian ekstrimitas

55

Petugas memastikan jarum skala dynamometer berada pada angka 0.

Pada gerakan push, testi melakukan gerakan mendorong dengan kedua

tangan sekuat-kuatnya ke arah berlawanan dengan posisi tubuh tetap

tegak dan alat dynamometer tidak boleh menyentuh dada

Penilaian tes dilakukan dua kali, diambil hasil terbaiknya

Hasil skor yang diperoleh ditunjukan oleh jarum skala dynamometer

dalam satuan kilogram (kg).

e. Test Kekuatan Otot Punggung (Back Dynamometer Test)

(1) Tujuan

Untuk mengukur kekuatan otot punggung

(2) Perlengkapan

Back Dynamometer

Petugas (1 pemandu, 1 pencatat skor)

(3) Pelaksanaan dan Penilaian

Testi berdiri di atas alat dynamometer dengan kedua kaki dirapatkan.

Badan dibungkukkan kedepan dengan posisi kedua tangan memegang

stang handel dynamometer.

Pada memulai tes, testi melakukan gerakan menarik badannya dengan

menggunakan kemampuan yang dihasilkan pada otot punggung.

Tes dilakukan dalam tiga kali pengulangan dan dicatat jumlah berat yang

terbanyak dari tiga angkatan yang dilakukan.

Skor yang diperoleh adalah dari angka yang tertera pada alat back

dynamometer yang menyatakan perhitungan besarnya kontraksi dari otot

punggung dalam satuan kilogram (kg).

f. Tes Kekuatan Otot Tungkai (Leg Dynamometer Test)

(1) Tujuan

Untuk mengukur kekuatan otot tungkai

(2) Perlengkapan

Leg Dynamometer

Petugas (1 pemandu tes, 1 pencatat skor)

(3) Pelaksanaan dan Penilaian

Page 10: BAB III METODOLOGI PENLITIANpengukuran daya tahan pada lifter angkat besi, tes dilakukan dengan menggunakan tes pull up yang bertujuan untuk mengetahui ketahanan otot pada bagian ekstrimitas

56

Testi berdiri berada di atas alat dynamometer, dan menggunakan

pengikat pinggang (jika tidak ada pengikat pinggang, dapat

menggunakan tangan sebagai media pegangan stang handel

dynamometer).

Testi berdiri tegak dengan membengkokkan lutut hingga mencapai 45

derajat.

Testi melakukan gerakan sekuatnya meluruskan kedua tungkai hingga

pada posisi maksimum.

Tes dilakukan dalam tiga kali pengulangan, dengan dicatat jumlah berat

yang terbanyak dari ketiga angkatan yang dilakukan.

Skor yang diperoleh ditunjukan pada besarnya kekuatan kontraksi pada

otot tungkai dalam satuan kilogram (kg).

g. Tes Power Lengan (Medicine Ball Put Test)

(1) Tujuan

Untuk mengukur daya ledak atau power otot lengan

(2) Perlengkapan

Bola medicine

Tali

Kursi

Petugas (1 Pemandu tes, 1 pemegang tali dibelakang dan 1 pencatat skor)

(3) Pelaksanaan dan Penilaian

Testi berada pada posisi duduk dikursi dengan badan tegak, dilanjut

dengan memegang bola medicine.

Bola dipegang menggunakan kedua tangan dan dalam posisi sejajar

menyentuh dada, pastikan tubuh testi tidak bergerak kedepan ketika saat

Page 11: BAB III METODOLOGI PENLITIANpengukuran daya tahan pada lifter angkat besi, tes dilakukan dengan menggunakan tes pull up yang bertujuan untuk mengetahui ketahanan otot pada bagian ekstrimitas

57

melakukan dorongan, oleh karena itu seutas tali dilingkarkan kebadan

testi dan tali ditarik ke belakang.

Testi melakukan gerakan gerakan mendorong bola ke depan sejauh

mungkin

Hasil skor yang diperoleh ditunjukan pada jarak tolakan yang terjauh

dalam 3 kali pengulangan, dan jarak diukur dalam satuan meter (m).

h. Test Fleksibilitas Pinggul (Sit and Reach Test)

(1) Tujuan

Untuk mengukur fleksibilitas otot sendi pinggul, punggung, dan hamstring

(2) Fasilitas dan Alat

Lantai padat atau permukaan rata

Fleksometer atau mistar/pita ukur

Petugas (1 Pemandu tes, 1 pencatat skor)

(3) Pelaksanaan dan Penilaian

Testi duduk pada posisi sejajar dengan lantai, dengan posisi kaki dan

tungkai lurus kedepan selebar bahu.

Diantara kedua ujung kaki terdapat fleksometer atau mistar dengan skala

centimeter (cm), dan posisi 0 berada tepat pada ujung tumit.

Testi melakukan gerakan secara perlahan dengan membungkukan badan

dan posisi lengan lurus kedepan menempel pada fleksometer atau mistar,

dan gerak dilakukan sejauh-jauhnya secara perlahan.

Hasil skor yang diperoleh ditunjukan pada hasil pencapaian terjauh

dalam tiga kali kesempatan pengulangan dalam satuan cm.

2. Kisi-Kisi Instrumen Motivasi Berprestasi

a. Tes Motivasi Berprestasi

Page 12: BAB III METODOLOGI PENLITIANpengukuran daya tahan pada lifter angkat besi, tes dilakukan dengan menggunakan tes pull up yang bertujuan untuk mengetahui ketahanan otot pada bagian ekstrimitas

58

Penilaian atau pengukuran motivasi berprestasi dilakukan dengan

menggunakan skor angket yang terdiri dari 25 butir pernyataan yang kemudian

setiap butirnya memiliki lima kategori jawaban pilihan, diantaranya: (1) Sangat

Setuju (SS) diberi bobot skor 5, (2) Setuju (ST) diberi bobot 4, (3) Ragu-ragu

(RG) diberi bobot 3, (4) Tidak Setuju (TS) diberi bobot 2, (5) Sangat Tidak

Setuju (STS) diberi bobot 1. Adapun keterangan dari kategori jawaban dan kisi-

kisi instrumen dapat dilihat pada tabel berikut:

Tabel 3.2 Kategori Jawaban Angket Motivasi Berprestasi

No. Kategori JawabanBobot Skor

Positif Negatif1.2.3.4.5

Sangat Setuju (SS)Setuju (ST)Ragu-ragu (RG)Tidak Setuju (TS)Sangat Tidak Setuju (STS)

54321

12345

Tabel 3.3 Kisi-kisi Instrumen Test Motivasi Berprestasi

No. Indikator Sub Indikator ∑

1 MotivasiBerprestasi

Kebutuhan Berprestasi1. Dorongan akan tanggung jawab2. Berani mengambil resiko3. Berprestasi yang lebih tinggiKebutuan Afiliasi1. Berinteraksi sosial2. Kerjasama3. Pengakuan Kemampuan4. Sportivitas dalam pekerjaanKebutuhan Kekuasaan1. Pekerjaan yang menantang2. Keamanan dalam bekerja3. Kebebasan dalam bekerja4. Kepercayaan lembaga/instansi

untuk berkarya5. Penghargaan sesama rekan kerja

Jumlah 25

Page 13: BAB III METODOLOGI PENLITIANpengukuran daya tahan pada lifter angkat besi, tes dilakukan dengan menggunakan tes pull up yang bertujuan untuk mengetahui ketahanan otot pada bagian ekstrimitas

59

b. Hasil Uji Validitas dan Reliabilitas Instrumen Motivasi

Pengujian validitas dan reliabilitas instrumen yang dilakukan melalui

penseleksian butir soal dengan melihat tiap-tiap skor butir pernyataan dan total

skor yang kemudian dianalisis dengan analisis statistik. Pada pengujian validitas

instrumen, butir pernyataan dinyatakan valid apabila thitung > dari pada ttabel

dengan taraf signifikan α 0,05. Sebaliknya jika thitung < ttabel maka butir

pernyataan dinyatakan tidak valid. Adapun hasil pengujian validitas instrumen

motivasi berprestasi terlampir pada tabel berikut:

Tabel 3.4 Hasil Pengujian Validitas Instrumen Motivasi Berprestasi

Butir Pernyataan Rxy Thitung Ttabel Kesimpulan1 0,894 5,657 2,306 valid2 0,896 5,710 2,306 Valid3 0,928 7,078 2,306 Valid4 0,837 4,329 2,306 Valid5 0,701 2,785 2,306 Valid6 0,677 2,607 2,306 Valid7 0,329 0,985 2,306 tdk valid8 0,646 2,399 2,306 Valid9 0,737 3,084 2,306 Valid10 0,657 2,466 2,306 Valid11 0,662 2,499 2,306 Valid12 0,653 2,442 2,306 Valid13 0,300 0,890 2,306 tdk valid14 0,763 3,345 2,306 Valid15 0,715 2,899 2,306 Valid16 0,712 2,868 2,306 Valid17 0,674 2,587 2,306 Valid18 0,656 2,461 2,306 Valid19 0,663 2,509 2,306 Valid20 0,710 2,857 2,306 Valid21 0,947 8,335 2,306 Valid22 0,648 2,410 2,306 Valid23 0,652 2,434 2,306 Valid24 0,432 1,356 2,306 tdk valid25 0,746 3,173 2,306 Valid

Page 14: BAB III METODOLOGI PENLITIANpengukuran daya tahan pada lifter angkat besi, tes dilakukan dengan menggunakan tes pull up yang bertujuan untuk mengetahui ketahanan otot pada bagian ekstrimitas

60

Berdasarkan tabel hasil uji validitas instrumen, didapatkan 22 pernyataan

yang dinyatakan valid, dan 3 pernyataan dinyatakan gugur dengan kriteria thitung

< ttabel 2,306 pada taraf signifikan 0,05. Selanjutnya pada pengujian reliabilitas

instrumen, angket dinyatakan reliabel jika rhitung > lebih besar dari rtabel pada taraf

signifikan 0,05. Adapun hasil pengujian reliabilitas instrumen kecemasan

terlampir pada tabel berikut:

Tabel 3.5 Hasil Pengujian Reliabilitas Instrumen Motivasi Berprestasi

Angket Instrumen Rhitung Rtabel KesimpulanMotivasi Berprestasi 0,92 0,63 Reliabel

Berdasarkan hasil pengujian reliabilitas instrumen, diperoleh nilai rhitung

0,92 > lebih besar dari rtabel 0,63 pada taraf signifikan 0,05. Artinya bahwa,

angket motivasi berprestasi dinyatakan reliabel dan layak untuk dipergunakan

sebagai alat ukur tes motivasi berprestasi.

3. Kisi-Kisi Instrumen Kecemasan

a. Tes Kecemasan

Penilaian atau pengukuran kecemasan dilakukan dengan menggunakan

skor angket yang terdiri dari 25 butir pernyataan yang kemudian setiap butirnya

memiliki empat jawaban pilihan, diantaranya: (1) Sangat Sering Terjadi (SST)

diberi bobot 5, (2) Sering Terjadi (ST) diberi bobot 4, (3) Kadang-kadang (KD)

diberi bobot 3, (4) Tidak pernah (TP) diberi bobot 2, Sangat Tidak Pernah (STP)

diberi bobot 1. Adapun keterangan dari kategori jawaban dan kisi-kisi instrumen

dapat dilihat pada tabel berikut:

Page 15: BAB III METODOLOGI PENLITIANpengukuran daya tahan pada lifter angkat besi, tes dilakukan dengan menggunakan tes pull up yang bertujuan untuk mengetahui ketahanan otot pada bagian ekstrimitas

61

Tabel 3.6 Kategori Jawaban Angket Kecemasan

No. Kategori JawabanBobot Skor

Positif Negatif1.2.3.4.5.

Sangat Sering Terjadi (SST)Sering Terjadi(ST)Kadang-kadang (KK)Tidak Pernah (TP)Sangat Tidak Pernah (STP)

54321

12345

Tabel 3.7 Kisi-kisi Instrumen Test Kecemasan

No. Indikator Sub Indikator ∑

1 Kecemasan

a. Gugup

b. Takut akan gagal

c. Tegang

Jumlah 25

b. Hasil Uji Validitas dan Reliabilitas Instrumen Kecemasan

Pengujian validitas dan reliabilitas instrumen dilakukan melalui

penseleksian butir soal dengan melihat tiap-tiap skor butir pernyataan dan total

skor yang kemudian dianalisis dengan analisis statistik. Pada pengujian validitas

instrumen, butir pernyataan dinyatakan valid apabila thitung > dari pada ttabel

dengan taraf signifikan α 0,05. Sebaliknya jika thitung < ttabel maka butir

pernyataan dinyatakan tidak valid. Adapun hasil pengujian validitas instrumen

terlampir pada tabel berikut:

Page 16: BAB III METODOLOGI PENLITIANpengukuran daya tahan pada lifter angkat besi, tes dilakukan dengan menggunakan tes pull up yang bertujuan untuk mengetahui ketahanan otot pada bagian ekstrimitas

62

Tabel 3.8 Hasil Pengujian Validitas Instrumen Kecemasan

Butir Pernyataan Rxy Thitung Ttabel Kesimpulan1 0,700 2,778 2,306 Valid2 0,780 3,527 2,306 Valid3 0,816 4,002 2,306 Valid4 0,871 5,021 2,306 Valid5 0,707 2,830 2,306 Valid6 0,387 1,187 2,306 tdk valid7 0,478 1,541 2,306 tdk valid8 0,64 2,356 2,306 Valid9 0,683 2,645 2,306 Valid10 0,739 3,102 2,306 Valid11 0,802 3,808 2,306 Valid12 0,857 4,723 2,306 Valid13 0,151 0,434 2,306 tdk valid14 0,650 2,421 2,306 Valid15 0,774 3,463 2,306 Valid16 -0,152 -0,435 2,306 tdk valid17 0,677 2,607 2,306 Valid18 0,809 3,901 2,306 Valid19 0,937 7,596 2,306 Valid20 0,681 2,631 2,306 Valid21 0,677 2,608 2,306 Valid22 0,841 4,410 2,306 Valid23 0,686 2,667 2,306 Valid24 0,707 2,830 2,306 Valid25 0,341 1,028 2,306 tdk valid

Berdasarkan tabel hasil uji validitas instrumen, didapatkan 20 pernyataan

yang dinyatakan valid, dan 5 pernyataan dinyatakan gugur dengan kriteria thitung

< ttabel 2,306 pada taraf signifikan 0,05. Selanjutnya pada pengujian reliabilitas

instrumen, angket dinyatakan reliabel jika rhitung > lebih besar dari rtabel pada taraf

signifikan 0,05. Adapun hasil pengujian reliabilitas instrumen kecemasan

terlampir pada tabel berikut:

Tabel 3.9 Hasil Pengujian Reliabilitas Instrumen Kecemasan

Angket Instrumen Rhitung Rtabel KesimpulanKecemasan 0,96 0,63 Reliabel

Page 17: BAB III METODOLOGI PENLITIANpengukuran daya tahan pada lifter angkat besi, tes dilakukan dengan menggunakan tes pull up yang bertujuan untuk mengetahui ketahanan otot pada bagian ekstrimitas

63

Berdasarkan hasil pengujian reliabilitas instrumen, diperoleh nilai rhitung

0,96 > lebih besar dari rtabel 0,63 pada taraf signifikan 0,05. Artinya bahwa,

angket kecemasan dinyatakan reliabel dan layak untuk dipergunakan sebagai

alat ukur tes kecemasan.

4. Kisi-Kisi Instrumen Prestasi Olahraga Angkat Besi

a. Tes Prestasi Angkat Besi

(1) Tujuan

Untuk mengukur kemampuan total angkatan maksimal dengan dua jenis

angkatan : snatch dan clean and jerk.

(2) Perlengkapan

Barbel

Batang Bar

Petugas (1 Pemandu tes, 1 pencatat hasil skor angkatan)

(3) Pelaksanaan dan Penilaian

Dalam pelaksanaan pengukuran prestasi angkat besi, testi melakukan

mengangkat beban dengan dua jenis angkatan, yaitu: snatch dan clean and jerk,

hasil yang diperoleh berdasarkan jumlah total angkatan maksimal dari dua jenis

angkatan yang dilakukan dalam tiga kali pelaksanaan, serta hasil angkatan

tercatat dalam satuan kilogram (kg).

G. Teknik Analisis Data

Berdasarkan jenis data yang akan dikumpulkan dalam penelitian, maka teknik

analisis data yang digunakan untuk menjawab hipotesis penelitian adalah menggunakan

teknik analisis korelasi sederhana dan ganda, dan analisis regresi linier sederhana dan

ganda. Sebelum dilakukan analisis data untuk menjawab hipotesis penelitian, adapun

terlebih dahulu langkah-langkah yang dipergunakan dalam penelitian sebagai berikut:

Page 18: BAB III METODOLOGI PENLITIANpengukuran daya tahan pada lifter angkat besi, tes dilakukan dengan menggunakan tes pull up yang bertujuan untuk mengetahui ketahanan otot pada bagian ekstrimitas

64

1. Mengkonversi Skor Mentah Menjadi Skor Standar

Dalam penelitian ini terdapat satu jenis tes yaitu tes kondisi fisik yang perlu

dilakukan konversi skor dengan menggunakan Zscore dan Tscore untuk

memperoleh nilai standar dari jenis tes tersebut. Adapun langkah-langkah untuk

yang dapat dilakukan sebagi berikut:

a. Mencari Nilai Zscore

Zscore umumnya digunakan untuk mengubah skor-skor mentah yang

diperoleh dari berbagai jenis pengukuran yang berbeda-beda.. Adapun langkah

yang dipergunakan untuk mencari Zscore sebagai berikut:

1) Menjumlahkan skor variabel X1 sampai dengan Xn (∑X1, ∑X2, ∑Xn)

2) Mencari skor rata-rata hitung (mean) dari masing-masing varibel dengan

rumus Mean Xn= (∑Xn)/N.

3) Mencari standar deviasi (x) X1, X2, dan Xn. Dengan rumus: Xi = Xi - MXi

4) Menguadratkan standar deviasi X1 sampai Xn kemudian di jumlahkan

sehingga diperoleh ∑X1, ∑X2 dan ∑Xn

5) Menghitung nilai Zscore sesuai dengan rumus : Z score (x/SDXi)

b. Mencari Nilai Tscore

Mengubah data dari skor mentah menjadi data skor yang sudah dibakukan

dengan menggunakan rumus tscore

= 50 + 10 ( − )Keterangan :

X : Skor X yang dicapai

Page 19: BAB III METODOLOGI PENLITIANpengukuran daya tahan pada lifter angkat besi, tes dilakukan dengan menggunakan tes pull up yang bertujuan untuk mengetahui ketahanan otot pada bagian ekstrimitas

65

: Rata - rata X

Sd : Standart deviasi

2. Uji Prasyarat Analisis Data

Langkah yang dilakukan sebelum mengolah data analisis, maka terlebih

dahulu dilakukan pengujian prasyarat analisis. Adapun uji prasyarat analisis yang

dipergunakan sebagai berikut:

a. Uji Normalitas Data

Uji prasyarat analisis yang digunakan adalah uji normalitas dengan

menggunakan metode uji liliefors (Sudjana, 2005). Semua pengujian dilakukan

dengan taraf signifikan α = 0.05%. Adapun langkah-langkah yang dipergunakan

dalam uji normalitas sebagai berikut:

1) Pengamatan , , . . dijadikan bilangan baku , , . . dengan

menggunakan rumus: =2) Selanjutnya menghitung proporsi , , …… . . yang lebih kecil atau sama

dengan Zi. Jika proporsi dinyatakan oleh S(Zi) maka,= , ,……….3) Hitung Selisih F(Zi)-S(Zi) kemudian ditentukan harga mutlaknya.

4) Mengambil harga yang paling besar diantara harga mutlak lainnya, atau

harga terbesar dengan sebutan Lo.

b. Uji Linieritas

Langkah untuk melakukan uji normalitas dalam penelitian ini

menggunakan teknik analisis varians yang diadopsi dari Sudjana (2005). Adapun

rumus yang dipergunakan dalam analisis varians adalah sebagai berikut:

Page 20: BAB III METODOLOGI PENLITIANpengukuran daya tahan pada lifter angkat besi, tes dilakukan dengan menggunakan tes pull up yang bertujuan untuk mengetahui ketahanan otot pada bagian ekstrimitas

66

=Keterangan:

F = Nilai Linieritas

S = Standar Deviasi

TC = Tuna Cocok

e = Kesalahan

3. Pengujian Hipotesis

Analisis data pada pengujian hipotesis dalam penelitian ini dilakukan untuk

mengetahui hubungan antara variabel X dengan Y. Adapun langkah-langkah yang

dipergunakan dalam pengujian hipotesis adalah sebagai berikut:

a. Analisis Persamaan Regresi Linier (Koefisien Regresi)

Langkah untuk mengetahui bentuk hubungan antara variabel X dan Y

dipergunakan rumus sebagai berikut:= +Diketahui :

= Variabel terikat

= variabel penduga bagi intersap

= variabel penduga bagi koefisien regresi

Untuk mencari a dan b, maka rumus yang dipergunakan sebagai berikut:

= ∑ − ∑ = −= ∑ − ∑ ∑∑ − (∑ )

Page 21: BAB III METODOLOGI PENLITIANpengukuran daya tahan pada lifter angkat besi, tes dilakukan dengan menggunakan tes pull up yang bertujuan untuk mengetahui ketahanan otot pada bagian ekstrimitas

67

Keterangan:

= Rata-rata skor variabel X

= Rata-rata variabel Y

b. Analisis Koefisien Korelasi Sederhana

Langkah untuk mencari koefisien korelasi antara variabel X dan Y

menggunakan korelasi product moment atau. Adapun rumus yang dipergunakan

sebagai berikut:

= ∑ − (∑ ). (∑ )∑ − (∑ ) ∑ − (∑ )Keterangan:

= nilai koefisien korelasi

= jumlah sampel

= variabel x

= variabel y

Setelah melakukan analisis koefisien korelasi, selanjutnya dilakukan

koefisien determinasi. Koefisien determinasi merupakan suatu cara untuk

mengetahui seberapa besar kemampuan semua variabel bebas dalam

menjelaskan varians dari variabel terikat. Langkah untuk menghitung koefisien

determinasi yaitu dengan mengkuadratkan koefisien korelasi (r).100%.

c. Uji Keberartian Koefisien Korelasi (uji T)

Besar kecilnya koefisien korelasi yang telah dihitung, serta kuat dan

lemahnya tingkat keeratan hubungan antara variabel X dan Y, tidak memiliki

arti apapun apabila belum dilakukan pengujian terhadap koefisien korelasi yang

Page 22: BAB III METODOLOGI PENLITIANpengukuran daya tahan pada lifter angkat besi, tes dilakukan dengan menggunakan tes pull up yang bertujuan untuk mengetahui ketahanan otot pada bagian ekstrimitas

68

sudah diperoleh. Adapun langkah-langkah yang dapat dilakukan untuk

pengujian hipotesis signifikan keberartian koefisien korelasi sebagai berikut:

Kriteria Pengujian Hipotesis:= = 0 Artinya: Tidak terdapat hubungan yang signifikan antara variabel

X dengan variabel Y.= ≠ 0 Artinya, Ada hubungan yang signifikan antara variabel X dengan

Y

Untuk menentukan dan menghitung nilai uji statistik yang digunakan,

dalam analisis korelasi sederhana yaitu dengan menggunakan uji t dengan rumus

sebagai berikut:

= − 21 −Kriteria pengujian: ditolak, jika > pada taraf signifikan= 0.05

e. Analisis Koefisien Korelasi Parsial

Tujuan dari analisis koefisien korelasi parsial adalah untuk mengetahui

keeratan hubungan antara variabel X dengan variabel Y, Apabila salah satu

variabel X tetap atau konstan. Adapun rumus yang dipergunakan dalam analisis

koefisien korelasi parsial adalah sebagai berikut:

= − ( ). ( )1 − . 1 −

Page 23: BAB III METODOLOGI PENLITIANpengukuran daya tahan pada lifter angkat besi, tes dilakukan dengan menggunakan tes pull up yang bertujuan untuk mengetahui ketahanan otot pada bagian ekstrimitas

69

f. Analisis Persamaan Regresi Ganda

Analisis regresi ganda adalah alat untuk meramalkan nilai pengaruh dua

variabel bebas atau lebih terhadap satu variabel terikat dan untuk membuktikan

ada tidaknya hubungan fungsional atau hubungan kausal antara dua atau lebih

variabel bebas X1, X2, X3……..Xn terhadap suatu variabel terikat Y.

Persamaan regresi ganda dirumuskan sebagai berikut:

= + + +………+Keterangan:

Ŷ = Nilai taksiran variabel Y

= variabel penduga bagi intersap

= variabel penduga bagi koefisien regresi

Xn= variabel X

g. Analisis Koefisien Korelasi Ganda

Tujuan analisis koefisien korelasi ganda adalah untuk mengetahui keeratan

atau persamaan garis hubungan antara dua variabel x bebas atau lebih dengan

variabel y terikat. Adapun langkah-langkah untuk menghitung koefisien korelasi

ganda dipergunakan rumus sebagai berikut:

… = 1∑ + 2∑ + ∑∑h. Uji Keberartian Analisis Regresi Ganda (Uji F)

Hipotesis Statistik

= =

Page 24: BAB III METODOLOGI PENLITIANpengukuran daya tahan pada lifter angkat besi, tes dilakukan dengan menggunakan tes pull up yang bertujuan untuk mengetahui ketahanan otot pada bagian ekstrimitas

70

= ≠Kriteria pengujian:

Tolak Ho jika nilai F hitung > dari nilai F table pada taraf signifikan 0.05

Untuk mencari nilai F hitung dipergunakan rumus sebagai berikut:

= 1 −− − 1Keterangan:

R = Koefisien Korelasi Ganda

F = Nilai uji F yang akan dibandingkan dengan nilai F table

k = Banyaknya variabel bebas

n = Ukuran sampel

Untuk mencari nilai F table dapat menggunakan daftar distribusi F dengan

dk sebagai pembilang adalah (n-k-1) pada taraf signifikan 0.05.

4. Menghitung Sumbangan atau Kontribusi Tiap Variabel

Tujuan menghitung sumbangan atau kontribusi tiap variabel adalah untuk

mencari besarnya sumbangan atau kontribusi yang dihasilkan dari tiap-tiap variabel.

Adapun rumus yang digunakan untuk menghitung adalah sebagi berikut:

a. Sumbangan Relatif

1) % = ∑ X 100%2) % = ∑ X 100%3) % = ∑ X 100%

Page 25: BAB III METODOLOGI PENLITIANpengukuran daya tahan pada lifter angkat besi, tes dilakukan dengan menggunakan tes pull up yang bertujuan untuk mengetahui ketahanan otot pada bagian ekstrimitas

71

b. Sumbangan Efektif

1) SE%X1= SR%X1. R2

2) SE%X2= SR%X2. R2

3) SE%X3= SR%X3. R2