bab iii metodologi penelitian -...
TRANSCRIPT
Isma Susilawati, 2014 Pengaruh Penerapan Metode Pembelajaran Problem Based Learning (Pbl) Terhadap Pemahaman Konsep Akuntansi Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
BAB III
METODOLOGI PENELITIAN
A. Metode Penelitian
Penelitian ini bertujuan untuk meningkatkan pemahaman konsep
akuntansi. Oleh karena itu, peneliti menggunakan metode eksperimen semu (quasi
eksperimen) karena data bersumber dari sebuah lingkungan yang telah ada
intervensi dari peneliti (Imam Ghozali, 2008:17). Penelitian ini bertujuan untuk
mengetahui Peningkatan pemahaman konsep akuntansi melalui penerapan metode
pembelajaran problem based learning (PBL). Peserta didik yang dijadikan obyek
dalam penelitian ini terdiri dari dua kelompok, yaitu kelompok kelas eksperimen
dengan metode pembelajaran problem based learning (PBL) dan kelompok
kontrol dengan pembelajaran menggunakan metode ceramah.
B. Desain Penelitian dan Langkah-langkah Penelitian
1. Desain Penelitian
Penelitian ini merupakan penelitian Quacy Experimental Design dengan
bentuk Pretest-postest Nonequivalen Control Group Design, dimana kelompok
eksperimen maupun kelompok kontrol tidak dipilih secara random (Sugiyono,
2012: 116).
Dalam penelitian ini peneliti menggunakan dua kelas kontrol sebagai
pembanding terhadap kelas eksperimen. Kelas kontrol A sebagai pembanding
untuk kelas eksperimen metode pembelajaran A, dan kelas kontrol B sebagai
pembanding untuk kelas eksperimen metode pembelajaran B. pembelajaran di
kelas kontrol menggunakan metode ceramah dan kelompok eksperimen yang
menggunakan metode Problem Based Learning. Desain penelitian ini dapat
digambarkan sebagai berikut:
47
Isma Susilawati, 2014 Pengaruh Penerapan Metode Pembelajaran Problem Based Learning (Pbl) Terhadap Pemahaman Konsep Akuntansi Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
Tabel 3.1
Desain Penelitian
Nonequivalen pretest-postest Control Group Design
Kelas Pretest Perlakuan Postest
Eksperimen O1 X1 O2
Kontrol O3 O4
Keterangan :
O1 = Pretest pada kelas eksperimen
O2 = Postest pada kelas eksperimen
O3 = Pretest pada kelas kontrol
O4 = Postest pada kelas kontrol
X1 = Treatment atau perlakuan dengan metode pembelajaran Problem
Based Learning
2. Langkah-langkah Penelitian
Menurut Agustan (2011:45) “ Tahap-tahap yang akan ditempuh dalam
penelitian ini sesuai dengan metode eksperimen” Nonequivalen Control Group
Design diantaranya yaitu :
1) Menentukan populasi, 2) Menentukan Sampel, 3) Melaksanakan tes awal
(pretest), 4) Memberikan perlakuan (treatment), 5) Melaksanakan tes akhir
(posttest), 6) Menyusun data hasil pretest dan posttest, 7) Mengolah data, 8)
Menganalisa data, 9) Menarik kesimpulan.
Adapun dalam penelitian ini penulis menggambarkan langkah-langkah
penelitiannya adalah sebagai berikut yang tertera dalam gambar 3.1
48
Isma Susilawati, 2014 Pengaruh Penerapan Metode Pembelajaran Problem Based Learning (Pbl) Terhadap Pemahaman Konsep Akuntansi Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
Group
Eksperimen A
Pemahaman
Konsep
(Y)
A
K_AA
Pre YA
Post YA
Gain YA
Pre YK_AA
Post
YK_AA
Gain
YK_AA
1
3
Group
Eksperimen B
B
K_BB
Pre YB
Post YB
Gain YB
Pre
YK_BB
Post
YK_BB
Gain
YK_BB
2
4
5
dibandingkan
dibandingkan
dibandingkan
Gambar 3.1 Langkah-langkah Penelitian
(Kusnendi: 2013)
A = Kelas Eksperimen Akuntansi
Pre YA = Pretest pada kelas eksperimen
Post YA = posttest pada kelas ekperimen
K AA = Kelas Kontrol
Pre YK AA = Pretest pada kelas kontrol
Post YK AA = posttest pada kelas kontrol
B = Kelas Eksperimen Administrasi Perkantoran
Pre YB = Pretest pada kelas eksperimen
Post YB = posttest pada kelas ekperimen
K BB = Kelas Kontrol
Pre YK BB = Pretest pada kelas kontrol
Post YK BB = posttest pada kelas kontrol
49
Isma Susilawati, 2014 Pengaruh Penerapan Metode Pembelajaran Problem Based Learning (Pbl) Terhadap Pemahaman Konsep Akuntansi Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
C. Populasi dan Sampel
Populasi penelitian adalah kelas X Program keahlian Akuntansi dan
Program keahlian Administrasi Perkantoran salah satu SMK Negeri 1 yang berada
di Kota Serang Banten tahun pelajaran 2013-2014. Sampel tidak dipilih secara
random, baik kelompok eksperimen maupun kelompok kontrol dibandingkan,
kendati kelompok tersebut dipilih dan ditempatkan tanpa melalui random. Jumlah
sampel dari populasi adalah 4 kelas, 2 kelas Program Keahlian Akuntansi dan 2
Kelas Program Keahlian Administrasi Perkantoran yang dari masing-masing
Program keahlian terdapat satu kelas eksperimen dan satu kelas kontrol, yaitu X
Ak 2 sebagai kelas eksperimen, X Ak 3 sebagai kelas kontrol, X Ap 2 sebagai
kelas eksperimen dan X Ap 3 sebagai kelas kontrol. Kelas ekperimen mendapat
pembelajaran dengan menggunakan metode pembelajaran Problem Based
Learning (PBL), sedangkan kelas kontrol tidak menggunakan metode
pembelajaran PBL tetapi menggunakan metode pembelajaran yang biasa
digunakan guru yang bersangkutan (metode ceramah).
D. Variabel Penelitian
Informasi yang akan diperoleh dari variabel penelitian akan lebih mudah
disepakati apabila variabel yang diteliti dijelaskan terlebih dahulu sehingga
pendapat dan pandangan pembaca sesuai dengan apa yang dimaksud dalam
penelitian ini. Variabel dalam penelitian ini terdiri dari dua variabel yaitu variabel
bebas (Independent Variabel) dan variabel terikat (Dependent Variabel). Variabel
bebas dalam penelitian ini yaitu Metode Problem Based Learning dan variabel
terikatnya yaitu pemahaman konsep.
Untuk memperjelas variabel penelitian ini maka definisi operasional
penelitian ini akan dijelaskan sebagai berikut:
1. Pemahaman Konsep
50
Isma Susilawati, 2014 Pengaruh Penerapan Metode Pembelajaran Problem Based Learning (Pbl) Terhadap Pemahaman Konsep Akuntansi Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
1.1 Definisi Konseptual
Pemahaman konsep adalah tingkat kemampuan yang mengharapkan
peserta didik mampu memahami konsep, situasi, dan fakta yang diketahui, serta
dapat menjelaskan dengan kata-kata sendiri sesuai dengan pengetahuan yang
dimilikinya, tanpa mengubah artinya
1.2 Definisi Operasional
Pemahaman merupakan kemampuan dalam menjelaskan sesuatu
dengan kalimat sendiri, membuat contoh sendiri, dan bisa menginterpretasikan
dengan kasus lain (Sudjana, 2009:24) sedangkan konsep adalah ragam kategori
yang menunjukkan kesamaan gagasan, kejadian, dan benda (Kemp et al dalam
Dewi SP, 2009:85). Berdasarkan teori diatas maka yang dimaksud pemahaman
konsep dalam penelitian ini adalah kemampuan penguasaan sejumlah konsep
akuntansi yang berkembang dan diikuti dengan kemampuan mengungkapkan
kembali kedalam bentuk yang berbeda dan menghubungkannya secara
kontekstual sehingga merumuskan sebuah kesimpulan. Indikator pemahaman
konsep dijelaskan melalui tabel 3.2 berikut ini:
Tabel 3.2
Operasional Pemahaman Konsep
Variabel Dimensi Indikator Objek Indikator
Pemahaman
Konsep
Translation
(Terjemah)
Dokumen Transaksi Jenis-jenis dokumen
transaksi
Bentuk-bentuk
dokumen transaksi
Interpretation
(Penafsiran)
Entri Jurnal Nama dan kode
akun
Jurnal umum
Extraploration
(Perluasan)
Memposting ke Buku
Besar
Pengkodean akun
Tata cara posting
Menjelaskan
(explaining)
Membukukan jurnal
Penyesuaian
Menyusun Laporan
Keuangan
Dokumen jurnal
penyesuaian Ayat-ayat
penyesuaian Posting ayat-ayat
penyesuaian
51
Isma Susilawati, 2014 Pengaruh Penerapan Metode Pembelajaran Problem Based Learning (Pbl) Terhadap Pemahaman Konsep Akuntansi Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
Neraca lajur
2. Problem Based Learning
Problem Based Learning (PBL) dalam penelitian ini didefinisikan sebagai
metode pembelajaran yang menjadikan permasalahan yang berkaitan dengan
topik-topik dalam kurikulum sebagai titik tolak dalam proses pembelajaran secara
mandiri dan kolaboratif. Tahapan yang dipakai dalam proses pembelajaran dalam
penelitian ini, terdiri dari langkah-langkah yaitu : a) Mengklarifikasi istilah dan
konsep yang belum jelas, b) Merumuskan masalah, c) Menganalisis masalah,
d) Menata gagasan anda dan secara sistematis menganalisis dengan dalam,
e) Mengformulasikan tujuan pembelajaran, f) Mencari informasi tambahan dari
sumber yang lain (di luar diskusi kelompok), g) Mensistensis (menggabungkan)
dan menguji informasi baru, dan membuat laporan.
E. Teknik Pengumpulan Data
Validitas dan reliabilitas sebuah data dipengaruhi satu diantaranya oleh
teknik pengumpulan data. Pengumpulan data dapat dilakukan dengan
menggunakan angket, pedoman wawancara, pengamatan, ujian atau tes,
dokumentasi dan lain-lain. Pemilihan teknik pengumpulan data harus disesuaikan
dengan kebutuhan penelitian.
Data utama penelitian ini akan menggunakan alat tes untuk mengetahui
pemahaman konsep sebagai hasil belajar untuk memperoleh data penelitian
melalui sejumlah item pertanyaan materi-materi yang dipelajari peserta didik.
Sesuai dengan sumber data yang digunakan dalam penelitian ini, maka
teknik pengumpulan data yang digunakan antara lain:
1. Pengamatan
Pengamatan dilakukan untuk mengamati pelaksanaan dan perkembangan
pembelajaran akuntansi yang dilakukan oleh para peserta didik. Pengamatan
dilakukan sebelum siklus penelitian berlangsung.
52
Isma Susilawati, 2014 Pengaruh Penerapan Metode Pembelajaran Problem Based Learning (Pbl) Terhadap Pemahaman Konsep Akuntansi Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
2. Teknik Evaluasi/ Tes
Tes digunakan untuk mengetahui perkembangan atau keberhasilan
pelaksanaan tindakan. Tes yang digunakan adalah soal obyektif yang
digunakan untuk mengumpulkan data tentang kemampuan awal dan hasil
pembelajaran dengan metode pembelajaran PBL pada kompetensi pengantar
akuntansi yaitu pretest dan posttest.
3. Dokumentasi
Dokumentasi merupakan upaya untuk memberikan gambaran bagaimana
sebuah penelitian ini dapat dilakukan. Dokumentasi yang digunakan adalah
dokumentasi non tes yaitu dokumentasi berupa gambar atau foto proses
belajar mengajar saat penelitian dilaksanakan.
F. Tahap-tahap Penelitian
1. Tahap persiapan
Tahap persiapan dilakukan dengan melakukan pengamatan di SMK Negeri
1 Kota Serang dan berdiskusi dengan guru Akuntansi dan peserta didik kelas X
untuk memperoleh kejelasan mengenai hasil belajar peserta didik khususnya
pemahaman konsep akuntansi. Sebelum menentukan kelas yang akan di jadikan
kelas eksperimen dan kontrol, maka peneliti sebagai observer memberi
pengarahan kepada guru mata pelajaran tentang bagaimana proses pengajaran
dengan menggunakan metode Problem Based Learning. Selanjutnya adalah
menentukan kelas yang akan dikenakan tindakan atau perlakuan sebagai
kelompok eksperimen dan kelompok kontrol terhadap seluruh kelas. Setelah
dilakukan penelitian di beberapa kelas maka diperoleh kelas X Ak 2 dan X Ap 2
sebagai kelas eksperimen yang dikenakan metode Problem Based Learning dan
kelas X Ak 3 dan X Ap 3 sebagai kelas kontrol yang tidak dikenakan perlakuan
(treatment).
2. Tahap Penyusunan Alat Tes Penelitian
53
Isma Susilawati, 2014 Pengaruh Penerapan Metode Pembelajaran Problem Based Learning (Pbl) Terhadap Pemahaman Konsep Akuntansi Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
Dalam penelitian ini menggunakan alat tes penelitian berupa tes
pemahaman konsep akuntansi, bentuk tes adalah pilihan ganda berjumlah 20 soal.
Instrument penelitian tersebut disusun dengan langkah-langkah sebagai
berikut :
1. Menentukan Rancangan Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) yang terdapat
dalam silabus.
2. Membuat kisi-kisi instrument penelitian yang mencakup pokok
bahasan, aspek soal, nomor soal dan jumlah item soal.
3. Menyusun soal (instrument) berdasarkan kisi-kisi.
4. Membuat skenario pembelajaran.
5. Mengonsultasikan instrument.
3. Tahap Akhir
- Memberikan kesimpulan berdasarkan hasil pengolahan data.
- Saran–saran terhadap aspek-aspek penelitian yang kurang memadai.
G. Instrumen Penelitian
Dalam penelitian ini digunakan instrument pengumpulan data yaitu tes
pemahaman konsep akuntansi.
Tes ini dibuat dalam bentuk tes pilihan ganda dengan jumlah soal 20 butir
soal. Setiap soal dibuat untuk menguji penguasaan peserta didik terhadap konsep-
konsep yang tercakup dalam materi pengantar akuntansi. Tes ini dilakukan dua
kali, yaitu pada saat pretes sebelum materi akuntansi diberikan dan kedua postes
setelah materi pengantar akuntansi selesai dilaksanakan, yang bertujuan untuk
mengukur pemahaman konsep peserta didik sebagai hasil penerapan metode
Problem Based Learning. Karena siswa AK dan AP homogen, maka jenis soal
yang di berikan pada dua program keahlian dilihat dari konstruk, bentuk, isi dan
bahasa di buat sama karena kompetensi (Mata pelajaran), Materi, silabus dan RPP
yang di buat untuk 2 program keahlian sama.
54
Isma Susilawati, 2014 Pengaruh Penerapan Metode Pembelajaran Problem Based Learning (Pbl) Terhadap Pemahaman Konsep Akuntansi Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
Dalam proses pengembangan instrument ditempuh beberapa prosedur
sebagai berikut :
a. Uji Validitas Instrumen
Validitas adalah suatu ukuran yang menunjukan tingkat-tingkat kevalidan
atau kesahehan suatu instrumen. Suatu instrumen yang valid berarti mempunyai
validitas yang tinggi dan sebaliknya, instrumen yang kurang valid berarti
memiliki validitas yang rendah.
- Untuk menentukan validitas item digunakan rumus korelasi product
moment yang dikemukakan oleh Suharsimi Arikunto (2006: 170) :
rxy =
Keterangan:
rxy = koefisien valisitas item
N = jumlah pengikut tes
X = skor item
Y = skor total
XY = hasil perkalian skor item dan skor total
X2
= hasil kuadrat dari skor item
Y2
= hasil kuadrat dari skor total
= hasil kuadrat dari total jumlah skor item
= hasil kuadrat dari total jumlah skor total
Interpretasi untuk besarnya koefisien korelasi (rxy ) adalah sebagai berikut :
(Arikunto, 2010)
Tabel 3.3 Kategori validitas Butir Soal
Batasan Kategori
rxy ≤ 20 Validitas sangat rendah
0,20 – 0,40 Validitas rendah
55
Isma Susilawati, 2014 Pengaruh Penerapan Metode Pembelajaran Problem Based Learning (Pbl) Terhadap Pemahaman Konsep Akuntansi Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
0,40 – 0,70 Validitas sedang
0,70 – 0,90 Validitas tinggi
0,90 – 1,00 Validitas sangat tinggi
- Melakukan perhitungan uji t dengan rumus:
- Mencari ttabel dengan ttabel = tα (dk= n-2)
- Membuat kesimpulan, dengan kriteria pengujian sebagai berikut:
Jika thitung > ttabel, butir soal valid, atau
Jika thitung ≤ ttabel, butir soal tidak valid
Secara rinci, rekapitulasi uji validitas kemampuan pemecahan masalah
menggunakan software ANATES V.4 disajikan pada tabel 3.4
Tabel 3.4
Hasil Uji Validitas Butir Soal
Pemahaman Konsep
No.
Soal
R Keterangan
1 0,481 Valid
2 0,469 Valid
3 0,468 Valid
4 0,466 Valid
5 0,442 Valid
6 0,457 Valid
7 0,429 Valid
8 0,439 Valid
9 0,527 Valid
10 0,472 Valid
11 0,473 Valid
12 0,474 Valid
13 0,505 Valid
14 0,439 Valid
15 0,428 Valid
16 0,451 Valid
56
Isma Susilawati, 2014 Pengaruh Penerapan Metode Pembelajaran Problem Based Learning (Pbl) Terhadap Pemahaman Konsep Akuntansi Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
No.
Soal
R Keterangan
17 0,468 Valid
18 0,585 Valid
19 0,453 Valid
20 0,451 Valid
Sumber : Hasil Penelitian 2014
Berdasarkan tabel di atas, dapat dilihat bahwa hasil uji validitas untuk
soal pemahaman konsep terdapat 20 soal yang valid. Untuk 20 soal yang valid,
maka soal tersebut digunakan untuk tes selanjutnya sebagai soal pretest maupun
soal posttest dalam penelitian.
b. Uji Reliabilitas Instrument
Untuk menentukan reliabilitas angket digunakan rumus alpha seperti yang
dikemukakan oleh Suharsimi Arikunto (1997)
Keterangan:
σi2 = jumlah varians skor total tiap-tiap angket
σt2 = varians total
= reliabilitas tes secara keseluruhan
N = banyak butir soal
= jumlah varians skor tiap item
= variansi skor total
dengan
dan
Keterangan:
= jumlah kuadrat dari jawaban yang benar
57
Isma Susilawati, 2014 Pengaruh Penerapan Metode Pembelajaran Problem Based Learning (Pbl) Terhadap Pemahaman Konsep Akuntansi Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
= jumlah jawaban benar
N = jumlah subjek
= jumlah total dari skor
Apabila rhitung > rtabel, maka butir soal dikatakan reliable. Dalam
memberikan interpretasi terhadap koefisien reliable tes digunakan kriteria sebagai
berikut:
Tabel 3.5
Klasifikasi Tingkat Reliabilitas
Nilai r11 Interpretasi
r11 0, 20 Sangat rendah
0, 20 < r11 0, 40 Rendah
0,40 <r11 0, 60 Sedang
0, 60 < r11 Tinggi
0, 80 < r11 Sangat tinggi
Perhitungan uji reliabilitas soal kemampuan pemecahan masalah ini
menggunakan software ANATES V.4. Adapaun rekapitulasi hasil perhitungannya
dapat dilihat pada tabel 3.6
Tabel 3.6
Hasil Uji Reliabilitas Butir Soal
Kemampuan Pemecahan Masalah
Kemampuan thitung Derajat Relliabilitas Kriteria
Kemampuan
Pemecahan
Masalah
0.86 Sangat tinggi Reliable
Sumber : Hasil Penelitian 2014
Hasil analisis menunjukkan bahwa soal pemahaman Konsep memenuhi
kriteria untuk digunakan dalam penelitian yaitu reliabel dengan kategori sangat
tinggi.
c. Uji Tingkat Kesukaran
Untuk menghitung tingkat kesukaran (TK) dari masing-masing butir soal tes
dilakukan dengan langkah-langkah sebagai berikut :
a. Menghitung jawaban yang benar per item soal
58
Isma Susilawati, 2014 Pengaruh Penerapan Metode Pembelajaran Problem Based Learning (Pbl) Terhadap Pemahaman Konsep Akuntansi Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
b. Memasukkan ke dalam rumus
P =
(Suharsimi Arikunto, 2006:208)
Keterangan :
P : Indeks Kesukaran
B : Banyaknya siswa yang menjawab soal itu dengan benar
Js : Jumlah seluruh siswa peserta tes
Untuk mengklasifikasikan tingkat kesukaran soal, digunakan
interpretasi tingkat kesukaran dikemukan oleh Suherman dan Kusumah
(2003). Interpretasi tersebut disajikan dalam tabel berikut
Tabel 3.7
Interpretasi Tingkat Kesukaran
Harga TK Klarifikasi
TK = 0,00 Soal terlalu sukar
0,00 < TK ≤ 0,30 Soal Sukar
0,30 < TK ≤ 0,70 Soal Sedang
0,70 < TK < 1,00 Soal Mudah
TK = 1,00 Soal terlalu mudah
Hasil rekapitulasi tingkat kesukaran soal pemahaman konsep dapat dilihat
pada tabel 3.8
Tabel 3.8
Hasil Uji Tingkat Kesukaran Soal
Kemampuan Pemecahan Masalah
Kemampuan Nomor
Soal
Koefisien
Tingkat Kesukaran
Interpretasi
Pemahaman
Konsep
1 0,41 Sedang
2 0,47 Sedang
3 0,55 Sedang
4 0,66 Sedang
5 0,36 Sedang
6 0,80 Mudah
7 0,13 Sukar
8 0,88 Sangat Mudah
9 0,50 Sedang
10 0,83 Mudah
59
Isma Susilawati, 2014 Pengaruh Penerapan Metode Pembelajaran Problem Based Learning (Pbl) Terhadap Pemahaman Konsep Akuntansi Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
Kemampuan Nomor
Soal
Koefisien
Tingkat Kesukaran
Interpretasi
11 0,25 Sukar
12 0,86 Sangat Mudah
13 0,88 Sangat Mudah
14 0,80 Mudah
15 0,61 Sedang
16 0,69 Sedang
17 0,72 Mudah
18 0,75 Mudah
19 0,83 Mudah
20 0,66 Sedang
Sumber : Hasil Penelitian 2014
Data pada tabel 3.8 menunjukkaan bahwa tingkat kesukaran soal-soal
tersebut termasuk kategori Mudah,sedang, dan soal-soal tersebut dapat digunakan
dalam penelitian.
d. Daya Pembeda
Daya pembeda soal adalah kemampuan suatu butir soal dalam membedakan
siswa yang mempunyai kemampuan tinggi dengan siswa yang mempunyai
kemampuan rendah. Angka yang menunjukkan besarnya daya pembeda soal
disebut dengan Indeks Diskriminasi (D).
Daya pembeda digunakan untuk menganalisis data hasil uji coba instrument
penelitian dalam hal tingkat perbedaan setiap butir soal, dengan menggunakan
rumus :
DP=
Keterangan:
DP = Daya pembeda
JBA = Jumlah jawaban benar untuk kelompok atas
JBB = Jumlah jawaban benar untuk kelompok bawah
N = Jumlah siswa kelompok atas atau kelompok bawah
60
Isma Susilawati, 2014 Pengaruh Penerapan Metode Pembelajaran Problem Based Learning (Pbl) Terhadap Pemahaman Konsep Akuntansi Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
Untuk mengklasifikasikan daya pembeda soal, digunakan interpretasi daya
pembeda yang dikemukakan oleh Suherman dan Kusumah (1990). Interpretasi
daya pembeda dari tes yang dilakukan itu disajikan dalam table :
Tabel 3.9
Interpretasi Daya Pembeda
Nilai DP Klasifikasi
DP ≤ 0,00 Sangat Jelek
0,00 < DP ≤ 0,20 Jelek
0,20 DP ≤ 0,40 Cukup
0,40 < DP ≤ 0,70 Baik
0,70 < DP ≤ 1,00 Sangat Baik
Hasil rekapitulasi daya pembeda soal pemahaman Konsep menggunakan
software ANATES V.4 dapat dilihat pada tabel berikut:
Tabel 3.10
Hasil Uji Daya Pembeda Soal
Pemahaman Konsep
Kemampuan Nomor
Soal
Koefisien
Daya Pembeda
Interpretasi
Pemecahan
Masalah
1 0,60 Baik
2 0,50 Baik
3 0,50 Baik
4 0,60 Baik
5 0,50 Baik
6 0,40 Cukup
7 0,40 Cukup
8 0,30 Cukup
9 0,60 Baik
10 0,40 Cukup
11 0,50 Baik
12 0,30 Cukup
13 0,30 Cukup
14 0,50 Baik
15 0,50 Baik
16 0,60 Baik
17 0,50 Baik
18 0,60 Baik
19 0,40 Cukup
20 0,60 Baik
61
Isma Susilawati, 2014 Pengaruh Penerapan Metode Pembelajaran Problem Based Learning (Pbl) Terhadap Pemahaman Konsep Akuntansi Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
Sumber : Hasil Penelitian 2014
Berdasarkan tabel di atas, daya pembeda soal pemahaman konsep
memiliki interpretasi baik dan cukup, artinya soal-soal tersebut dapat digunakan
untuk membedakan tingkat pemahaman konsep siswa kelompok atas dan
kelompok bawah.
H. Teknik Analisis Data
Analisis data bertujuan untuk menjawab rumusan masalah penelitian
yaitu untuk mengetahui pencapaian dan kualitas peningkatan pemahaman konsep
peserta didik. Untuk mengetahui kualitas peningkat pemahaman konsep pada
kelas eksperimen lebih baik daripada kelas kontrol, analisis dilakukan terhadap
gain ternormalisasi kedua kelompok.
Tahap-tahap pengolahan data yang diperoleh adalah sebagai berikut:
1. Memberikan skor jawaban siswa berdasarkan kunci jawaban dan pedoman
penskoran yang telah disetujui.
2. Membuat tabel skor hasil pretest, posttest dan gain ternormalisasi siswa
kelompok eksperimen dan kelompok Kontrol.
Tabel 3.11
Untuk kategori nilai pretest dan posttest
NO JML POINT Keterangan
1 9,00 - 10,00 Sangat Baik
2 8,50 - 8,99 Baik
3 8,00 - 8,49 Sedang
4 0,00 - 7,99 Kurang
3. Menghitung rataan skor tiap kelas.
4. Menghitung deviasi standar untuk mengetahui penyebaran kelompok dan
menunjukkan tingkat variansi kelompok data.
5. Membandingkan skor pretest dan posttest untuk mencari peningkatan (gain)
yang terjadi sesudah pembelajaran pada masing-masing kelompok.
62
Isma Susilawati, 2014 Pengaruh Penerapan Metode Pembelajaran Problem Based Learning (Pbl) Terhadap Pemahaman Konsep Akuntansi Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
selanjurnya menghitung nilai gain ternormalisasi (N-Gain) untuk melihat
mutu peningkatan dengan rumus gain ternormalisasi, yaitu:
Dengan kriteria indeks gain (Hake, 1999:1) seperti tabel berikut:
Tabel 3.12
Kriteria Skor Gain Ternormalisasi
Skor Gain Interpretasi
g > 0,7 Tinggi
0,3 < g 0,7 Sedang
g 0,3 Rendah
6. Menentukan pencapaian pemahaman konsep akuntansi dengan
membandingkan rata-rata skor posttest dan simpangan baku antara kelompok
eksperimen dan kelompok kontrol.
7. Menetapkan tingkat kesalahan atau tingkat signifikansi yaitu 5% (α = 0.05)
dan melakukan uji hipotesis.
Sebelum melakukan uji hipotesis, terlebih dahulu dilakukan uji asumsi
yaitu uji normalitas dan homogenitas data terhadap skor prestes, skor posttest dan
N-gain. Uji normalitas bertujuan untuk mengetahui apakah data berdistribusi
normal atau tidak. Uji homogenitas varians kelompok eksperimen dan kontrol
bertujuan untuk mengetahui apakah varians kedua kelompok sama atau berbeda.
Selanjutnya, uji normalitas yang digunakan adalah uji Kolmogorov-
Smirnov dengan rumusan hipotesisnya adalah:
H0 : Data berdistribusi normal
H1 : Data tidak berdistribusi normal
Dengan ktiteria: tolak H0 jika signifikansi < taraf signifikan (α = 0.05), dan
sebaliknya terima H0 jika signifikansi > taraf signifikansi (α = 0.05).
63
Isma Susilawati, 2014 Pengaruh Penerapan Metode Pembelajaran Problem Based Learning (Pbl) Terhadap Pemahaman Konsep Akuntansi Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
Adapun untuk uji homogenitas varians skor pretest dan postest kelompok
eksperimen dan kontrol. Uji homogenitas varian data dengan Levene Test,
didasarkan pada rumus statistik (Ruseffendi, 2005) yaitu:
Keterangan:
F = nilai hitung
= varians terbesar
= varians terkecil
Pengujian homogenitas varians dilakukan dengan menggunakan software
SPSS for windows versi 21. Kriteria pengujiannya adalah terima H0 jika Sig >
taraf signifikansi (α = 0.05) dan sebaliknya tolak H0 jika Sig < taraf signifikansi (α
= 0.05).
Setelah uji asumsi selesai, kemudian dilanjutkan dengan uji perbedaan
untuk menguji hipotesis penelitian. Untuk menguji tingkat signifikansi perbedaan
rerata peningkatan pemahaman konsep akuntansi dilakukan dengan analisis secara
statistik dengan menggunakan uji statistik parametric dengan α = 0.05 jika
sebaran data berdistribusi normal dan homogeny, atau menggunakan uji statistik
non parametrik jika sebaran data tidak berdistribusi normal. Pengujian hipotesis
dilakukan dengan menggunakan software SPSS versi 21. Kriteria pengujian jika
sig > α maka terdapat pengaruh dari perlakuan atau terdapat perbedaan signifikan
dari perlakuan.
I. Uji Statistik
Uji statistik yang dilakukan dalam penelitian ini adalah uji normalitas, uji
homogenitas dan Uji hipotesis dengan uji perbedaan dua rerata. Jika data yang
dianalisis berdistribusi normal dan homogen, maka pengujian hipotesis dilakukan
dengan uji-t. Jika data yang dianalisis berdistribusi normal tetapi tidak homogen
maka pengujian dilakukan dengan uji-t’. Akan tetapi jika data yang dianalisis
64
Isma Susilawati, 2014 Pengaruh Penerapan Metode Pembelajaran Problem Based Learning (Pbl) Terhadap Pemahaman Konsep Akuntansi Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
tidak terdistribusi normal, maka pengujian hipotesis dilakukan dengan uji statistik
non parametik yaitu uji Mann-Whitney atau uji Wilcoxon Matched Pairs.
Berdasarkan hipotesis penelitian, maka hipotesis :
1. Pemahaman Konsep Program Keahlian Akuntansi Kelas eksperimen.
2. Pemahaman Konsep Program Keahlian Administrasi Perkantoran Kelas
Eksperimen.
3. Pemahaman Konsep Program Keahlian Akuntansi kelas eksperimen dan
kontrol.
4. Pemahaman Konsep Program Keahlian Administrasi Perkantoran Kelas
eksperimen dan kontrol.
Ke empat Hipotesis di atas Perhitungan uji Normalitas menggunakan SPSS
versi 21 melalui teknik Kolmogorov-Smirnov dan hipotesis yang diuji berdasarkan
taraf signifikansi α = 0,05.
Ho : Sampel berasal dari populasi yang berdistribusi normal ( p-value > α)
H1 : Sampel tidak berasal dari populasi yang berdistribusi normal (p-value < α)
Dan Uji Homogenitas menggunakan uji SPSS versi 21 melalui teknik uji
Levene Statistic dan hipotesis yang diuji berdasarkan taraf signifikansi α = 0,05.
Berikut hipotesis yang akan diuji.
Ho : Sampel berasal dari populasi yang homogen ( p-value > α)
H1 : Sampel tidak berasal dari populasi yang homogen (p-value < α)
Begitu juga untuk hipotesis yang ke lima yaitu Pemahaman Konsep
Akuntansi Program Keahlian Akuntansi dan Program Keahlian Administrasi
Perkantoran Kelas Eksperimen perhitungannya tidak berbeda dengan perhitungan
hipotesis yang pertama sampai ke empat.