bab iii metodologi penelitian desain penelitianrepository.upi.edu/25384/6/s_pls_1203509_chapter...

34
35 Sarah Ulfanisa Iwanda, 2016 Efektivitas Penggunaan Alat Evaluasi Penyelenggaraan Pelatihan Dalam Mengukur Mutu Program Training Of Trainer (ToT ) Petugas Pemeriksa Kesehatan Jemaah Haji di Balai Besar Pelatihan Kesehatan Ciloto Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Desain Penelitian Desain penelitian merupakan gambaran mengenai alur penelitian yang dilaksanakan. Didalamnya terdapat pendekatan peneltian yang diterapkan hingga langkah-langkah yang dilakukan dalam menganalisis data. Suharsimi Arikunto (Arikunto S, 2014, hal. 16) mengemukakan bahwa secara garis besar ada beberapa langkah-langkah atau prosedur dalam penelitian, yaitu sebagai berikut : 1. Memilih Masalah 2. Studi Pendahuluan 3. Merumuskan masalah 4. Merumuskan anggapan dasar dan merumuskan hipotesis 5. Memilih Pendekatan 6. Menentukan variable dan sumber data 7. Menentukan dan menyusun instrument 8. Mengumpulkan data 9. Analisis data 10. Menarik kesimpulan 11. Menulis laporan Adapun dalam desain penelitian ini langkah-langkah yang ditempuh oleh Peneliti dalam melalukan Penelitian adalah sebagai berikut: 1. Pertama, Peneliti melakukan studi kasus pendahuluan dengan cara observasi untuk mengimpun permasalahan yang ada dilapangan sebagai acuan dan pedoman dalam pembuatan rumusan masalah, tujuan, serta possibility data yang akan diteliti. 2. Kedua, dalam proses peneltian ini, peneliti mengumpulkan informasi yang bersifat data-data faktual lapangan dengan cara melakukan observasi dan studi dokumentasi.

Upload: others

Post on 28-Jun-2020

6 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Page 1: BAB III METODOLOGI PENELITIAN Desain Penelitianrepository.upi.edu/25384/6/S_PLS_1203509_Chapter 3.pdf · 4. Merumuskan anggapan dasar dan merumuskan hipotesis 5. Memilih Pendekatan

35

Sarah Ulfanisa Iwanda, 2016 Efektivitas Penggunaan Alat Evaluasi Penyelenggaraan Pelatihan Dalam Mengukur Mutu Program Training Of Trainer (ToT ) Petugas Pemeriksa Kesehatan Jemaah Haji di Balai Besar Pelatihan Kesehatan Ciloto Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

BAB III

METODOLOGI PENELITIAN

A. Desain Penelitian

Desain penelitian merupakan gambaran mengenai alur penelitian yang

dilaksanakan. Didalamnya terdapat pendekatan peneltian yang diterapkan hingga

langkah-langkah yang dilakukan dalam menganalisis data.

Suharsimi Arikunto (Arikunto S, 2014, hal. 16) mengemukakan bahwa

secara garis besar ada beberapa langkah-langkah atau prosedur dalam penelitian,

yaitu sebagai berikut :

1. Memilih Masalah

2. Studi Pendahuluan

3. Merumuskan masalah

4. Merumuskan anggapan dasar dan merumuskan hipotesis

5. Memilih Pendekatan

6. Menentukan variable dan sumber data

7. Menentukan dan menyusun instrument

8. Mengumpulkan data

9. Analisis data

10. Menarik kesimpulan

11. Menulis laporan

Adapun dalam desain penelitian ini langkah-langkah yang ditempuh oleh

Peneliti dalam melalukan Penelitian adalah sebagai berikut:

1. Pertama, Peneliti melakukan studi kasus pendahuluan dengan cara

observasi untuk mengimpun permasalahan yang ada dilapangan sebagai

acuan dan pedoman dalam pembuatan rumusan masalah, tujuan, serta

possibility data yang akan diteliti.

2. Kedua, dalam proses peneltian ini, peneliti mengumpulkan informasi yang

bersifat data-data faktual lapangan dengan cara melakukan observasi dan

studi dokumentasi.

Page 2: BAB III METODOLOGI PENELITIAN Desain Penelitianrepository.upi.edu/25384/6/S_PLS_1203509_Chapter 3.pdf · 4. Merumuskan anggapan dasar dan merumuskan hipotesis 5. Memilih Pendekatan

36

Sarah Ulfanisa Iwanda, 2016 Efektivitas Penggunaan Alat Evaluasi Penyelenggaraan Pelatihan Dalam Mengukur Mutu Program Training Of Trainer (ToT ) Petugas Pemeriksa Kesehatan Jemaah Haji di Balai Besar Pelatihan Kesehatan Ciloto Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

3. Ketiga, Peneliti mencari teori-teori yang relevan dan sesuai dengan masalah

yang diteliti. Hal ini dilakukan sebagai dasar perumusan jawaban atas

pertanyaan peneliti dalam penelitian ini.

4. Keempat, Peneliti menentukan data faktual apa saja yang digunakan dan

sasaran data yang dalam hal ini responden. Peneliti juga mencari bentuk

pengumpulan data yang sesuai dengan masalah yang diteliti kemudian

menentukan bagaimana data-data faktual tadi dapat tersebut dapat teruji

secara empirik. Hal ini mencakup: penentuan metode yang digunakan,

populasi dan sampel, instrumen penelitian, teknik pengumpulan data,

pengolahan data, dan teknik analisis data.

B. Metode dan Pendekatan Penelitian

Penelitian yang diteliti merupakan penelitian yang masuk ke dalam kategori

metode deskriptif dengan dengan pendekatan kuantitatif. Hal ini dilakukan untuk

memperoleh informasi dalam bentuk kuisioner sebagai alat pengumpul data utama

dan pedoman observasi dan format studi dokumentasi sebagai alat pengumpul data

penunjang.

Data yang dikumpulkan berkaitan dengan “Efektivitas Penggunaan Alat

Ukur Evaluasi Penyelenggaraan Dalam Mengukur Mutu Program“. Pendekatan

yang dilakukan dalam penelitian ini merupakan pendekatan kuantitatif yaitu

melaksanakan penelitian dengan cara sistematis, terkontrol, dan empiris.

Penekanan pendekatan kuantitatif adalah penyajian data dan informasi berupa

angka dengan wujud skor, nilai, peringkat, maupun frekuensi yang kemudian

dianalisis oleh statistika untuk menjawab pertanyaan penelitian.

Metode kuantitatif dinamakan sebagai metode tradisional, positivistik,

scientific, dan metode discovery. Metode kuantitatif dinamakan demikian

dikarenakan telah memenuhi kaidah-kaidah ilmiah yaitu konkrit/empiris, obyektif,

terukur, rasional, dan sistematis.(Sugiyono,hlm13) Metode ini digunakan peneliti

pada populasi atau sampel tertentu, tekhnik pengambilan sampel yang digunakan

dalam metode ini dilakukan secara acak/ random, sedangkan pengumpulan data

pada metode ini menggunakan instrument penelitian, analisis data nya bersifat

kuantitatif/ menggunakan statistic dengan tujuan pengujian suatu hipotesis.

Penelitian ini bersifat studi deskriptif dimana Menurut Martono (2011, hlm.

17), mengatakan bahwa “Penelitian deskriptif merupakan tipe Penelitian yang

Page 3: BAB III METODOLOGI PENELITIAN Desain Penelitianrepository.upi.edu/25384/6/S_PLS_1203509_Chapter 3.pdf · 4. Merumuskan anggapan dasar dan merumuskan hipotesis 5. Memilih Pendekatan

37

Sarah Ulfanisa Iwanda, 2016 Efektivitas Penggunaan Alat Evaluasi Penyelenggaraan Pelatihan Dalam Mengukur Mutu Program Training Of Trainer (ToT ) Petugas Pemeriksa Kesehatan Jemaah Haji di Balai Besar Pelatihan Kesehatan Ciloto Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

bertujuan untuk menggambarkan katrakter suatu variabel, kelompok atau gejala

sosial yang terjadi di masyarakat”.

Penelitian ini bertujuan untuk :

1. Memberikan gambaran secara verbal (dengan kata atau kalimat atau numerik-

seperti menggunakan persentase);

2. Membuat informasi untuk merangsang munculnya penjelasan baru;

3. Menunjukkan dasar informasi mengenai latar belakang atau konteks suatu

gejala sosial;

4. Membuat seperangkat kategori atau klasifikasi jenis-kenis (gejala sosial);

5. Menjelaskan urutan, rangkaian tahap atau langkah;

6. Mendokumentasikan informasi yang saling bertentangan dengan keyakinan

sebelumnya mengenai objek tertentu.

C. Partisipan

Dalam penelitian ini partisipan yang terlibat adalah peserta pelatihan ToT

PPKJH angkatan 2 dan dosen FIP UPI. Pelatihannya dilaksanakan di Balai Besar

Pelatihan Kesehatan Ciloto. Karakteristik dari partisipan bahwasannya peserta ToT

PPKJH ini setelah selesai pelaksanaan pelatihan harus mampu membelajarkan

kepada Tenaga Kesehatan Haji Indonesia terkait materi yang harus dikuasai

sebagai seorang tenaga kesehatan bagi jemaah haji. Peneliti memiliki ketertarikan

dari alat evaluasi yang ditujukan bagi partisipan apakah sudah dapat mewakili

keseluruhan pelatihan, apakah alat evaluasi yang digunakan mampu memberikan

gambaran kenaikan kompetensi bagi partisipan dan dapat mengukur mutu program

dalam bidang penyelenggaraan pelatihan ToT PPKJH.

D. Populasi dan Sampel

Populasi merupakan wilayah generalisasi yang terdiri atas subjek atau objek

yang memiliki karakter dan kualitas tertentu yang ditetapkan oleh seorang peneliti

untuk dipelajari yang kemudian ditarik sebuah kesimpulan (Sugiyono, 2006:

117).Populasi dapat diartikan sebagai bentuk subjek penelitian dimana dalam

sebuah penelitian populasi merupakan aktivitas yang berkaitan dengan data dan

penggunaan data.

Page 4: BAB III METODOLOGI PENELITIAN Desain Penelitianrepository.upi.edu/25384/6/S_PLS_1203509_Chapter 3.pdf · 4. Merumuskan anggapan dasar dan merumuskan hipotesis 5. Memilih Pendekatan

38

Sarah Ulfanisa Iwanda, 2016 Efektivitas Penggunaan Alat Evaluasi Penyelenggaraan Pelatihan Dalam Mengukur Mutu Program Training Of Trainer (ToT ) Petugas Pemeriksa Kesehatan Jemaah Haji di Balai Besar Pelatihan Kesehatan Ciloto Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Sementara itu, menurut S. Margono populasi adalah semua data yang

menjadi pusat perhatian para peneliti dalam lingkup dan waktu. Data terkait

populasi jika ada orang yang memberikan data, ukuran, atau populasi akan sama

dengan jumlah laki-laki. (Margono, 2007)

Dari pengertian diatas, dapat disimpulkan bahwa populasi berperan sangat

penting bagi peneliti karena merupakan kegiatan penelitian yang berkenaan dengan

pengumpulan data dan informasi. Populasi yang digunakan dalam penelitian ini

adalah seluruh peserta TOT PPKJH di Balai Besar Pelatihan Kesehatan Ciloto.

Namun, mengingat luasnya populasi maka dalam penelitian ini, maka peneliti

membatasi subjek penelitian dengan menggunakan tekhnik sampling untuk

mempermudah dalam penarikan kesimpulan.

Menurut Sugiyono (Sugiyono, Metode Penelitian Pendidikan Pendekatan

kuantitatif,Kualitatif, dan R&D, 2009, hal. 118)Sampel merupakan bagian dari

jumlah dan karakteristik yang dimiliki oleh populasi tersebut. Bila populasi besar,

dan karakteristik dan peneliti tidak meungkin mempelajari semua yang ada pada

populasi, misalnya dikarenakan keterbatasan dana, tenaga dan waktu, maka peneliti

dapat menggunakan sampel yang diambil dari populasi itu.

Dari definisi diatas, dapat diketahui bahwasannya suatu sampel haruslah

bersifat representatif atau dapat mewakilkan data dari populasi.Adapun tekhnik

dalam penarikan sampel.Terdapat dua jenis penarikan sampel, yakni penarikan

sampel probalita dan penarikan sampel non probabilita.

Tekhnik penarikan sampel probabilita adalah suatu tekhnik penarikan

sampel yang mendasarkan dari setiap anggota populasi memiliki kesempatan yang

sama untuk dipilih sebagai sampel. Sedangkan tekhnik penarikan sampel non

probabilita merupakan suatu tekhnik penarikan sampel yang mendasarkan pada

setiap anggota populasi tidak memiliki kesempatan yang sama.(Sulistyastuti, 2011,

hal. 40-47)

Penarikan sampel yang digunakan oleh peneliti merupakan simple random

sampling dengan cara penentuan jumlah sampel yang dikemukakan menurut

Krecjcie dan Morgan (Krejcie, 1970, hal. 607-610) bahwa dalam jumlah populasi

N = 35, sampel yang ditarik sebanyak S= 32 .Penarikan sampel ini dikarenakan

Page 5: BAB III METODOLOGI PENELITIAN Desain Penelitianrepository.upi.edu/25384/6/S_PLS_1203509_Chapter 3.pdf · 4. Merumuskan anggapan dasar dan merumuskan hipotesis 5. Memilih Pendekatan

39

Sarah Ulfanisa Iwanda, 2016 Efektivitas Penggunaan Alat Evaluasi Penyelenggaraan Pelatihan Dalam Mengukur Mutu Program Training Of Trainer (ToT ) Petugas Pemeriksa Kesehatan Jemaah Haji di Balai Besar Pelatihan Kesehatan Ciloto Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

adanya keterbatasan dana, waktu, tenaga dari peneliti maka peneliti mengambil

sebagian sampel dari populasi untuk menjadi sumber data.

Partisipan yang diteliti adalah peserta Pelatihan ToT PPKJH di Balai Besar

Pelatihan Kesehatan Ciloto yang mewakili data empirik sebanyak 23 orang 9 ahli

evaluasi yang berasal dari Universitas Pendidikan Indonesia dengan syarat

penentuan ahli evaluasi sebagai berikut:

1. Berlatar pendidikan pada bidang statistika, evaluasi, konstruk tes, atau

pengukuran.

2. Mengajar pada bidang evaluasi dan pengukuran

3. Memiliki pengalaman dan pengetahuan mendalam berkaitan konstruk tes,

evaluasi, dan pelatihan.

Total sampel penelitian ini sebanyak 32 orang dengan tujuan untuk menilai

efektivitas penggunaan alat evaluasi penyelenggaraan pelatihan dalam mengukur

mutu program ToT PPKJH di Balai Besar Pelatihan Kesehatan Ciloto.

D. Instrumen Penelitian

Instrumen penelitian sangatlah penting dalam suatu penelitian, hal ini pula

ditegaskan oleh Sugiyono (dalam Sugiyono, 2011: hlm 133) ”Instrument penelitian

digunakan untuk mengukur nilai variable yang diteliti. Dengan demikian jumlah

instrument yang akan digunakan untuk penelitian akan tergantung pada jumlah

variabel yang diteliti. Karena instrument penelitian akan akan digunakan untuk

pengukuran dengan tujuan menghasilkan data kuantitatif yang akurat”

Penelitian ini menguji alat evaluasi penyelenggaraan pelatihan yang bersifat

tes dan non-tes. alat evaluasi yang berbentuk tes yang berupa pilihan ganda

sebanyak 35 soal dengan empat alternatif jawaban yang diberikan kepada peserta

sebagai pre-test dan post-test.

Sedangkan alat evaluasi lainnya yakni pada evaluasi fasilitator

menggunakan instrument non tes berbentuk pemberian checklict pada skor dengan

rentan nilai 40-100. Sedangkan pada evaluasi penyelenggaraan menggunakan

rating scale dengan bentuk pilihan jawaban dalam rentan skor 1-5.( 1& 2 berarti

kurang, 3 berarti cukup, 4 baik, dan 5 baik sekali)Instrumen penelitian akan

Page 6: BAB III METODOLOGI PENELITIAN Desain Penelitianrepository.upi.edu/25384/6/S_PLS_1203509_Chapter 3.pdf · 4. Merumuskan anggapan dasar dan merumuskan hipotesis 5. Memilih Pendekatan

40

Sarah Ulfanisa Iwanda, 2016 Efektivitas Penggunaan Alat Evaluasi Penyelenggaraan Pelatihan Dalam Mengukur Mutu Program Training Of Trainer (ToT ) Petugas Pemeriksa Kesehatan Jemaah Haji di Balai Besar Pelatihan Kesehatan Ciloto Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

digunakan untuk melakukan pengukuran dengan tujuan menghasilkan data yang

akurat, maka setiap instrument harus mempunyai skala.

Skala pengukuran merupakan kesepakatan yang digunakan sebagai acuan

untuk menentukan panjang pendeknya interval yang ada dalam alat ukur, sehingga

alat ukur tersebut bila digunakan dalam pengukuran akan menghasilkan data

kuantitatif. (Sugiyono,hlm133)

Adapun dalam penelitian ini peneliti menggunakan skala likert untuk

mengukur ketiga alat evaluasi penyelenggaraan ToT PPKJH dalam mengukur mutu

program pelatihan. Skala Likert dipilih karena digunakan untuk mengukur

pendapat dan presepsi seseorang atau sekelompok orang terkait gejala maupun

fenoma atau dinamakan variabel penelitian. Pada rating scale data yang diperoleh

berupa angka kemudian di deskripsikan.

Peneliti menggunakan Checklist untuk menjawab pernyataan yang diajukan

dengan tujuan untuk memberikan pencatatan penilaian dapat tercatat secara

objektif maka tampilan yang dibuat dalam bentuk skala. terhadap alat evaluasi

penyelenggaraan ToT PPKJH dalam mengukur mutu program.

Peneliti membuat instrument penilaian berupa angket yang diisi oleh expert

judgement sebanyak 9 orang dan peserta ToT PPKJH sebanyak 23 orang. Total 32

responden yang terlibat dalam penilaian efektivitas penggunaan alat evaluasi ini.

Peneliti menilai efektivitas penggunaan alat evaluasi penyelenggaraan pelatihan

ToT PPKJH dilihat dari segi keterbacaan, kesesuaian dengan tujuan pembuatan

soal, objektifitas, serta alternatif jawaban.

Adapun dalam penelitian ini instrument yang digunakan dengan instrumen

non-tes. Instrumen non-tes yang digunakan sebagai alat ukur untuk mengetahui

efektivitas penggunaan alat evaluasi penyelenggaraan pelatihan dalam mengukur

mutu program ToT PPKJH. Instrumen ini diberikan pada saat setelah pelaksanaan

pelatihan ToT PPKJH. Item-item pernyataan guna menilai tiap butir soal diberikan

kepada peserta pelatihan berdasarkan materi kurikulum pelatihan ToT PPKJH di

Balai Besar Pelatihan Kesehatan Ciloto.

Adapun dalam penelitian ini tekhnik pengumpulan data yang digunakan

sebagai berikut:

Page 7: BAB III METODOLOGI PENELITIAN Desain Penelitianrepository.upi.edu/25384/6/S_PLS_1203509_Chapter 3.pdf · 4. Merumuskan anggapan dasar dan merumuskan hipotesis 5. Memilih Pendekatan

41

Sarah Ulfanisa Iwanda, 2016 Efektivitas Penggunaan Alat Evaluasi Penyelenggaraan Pelatihan Dalam Mengukur Mutu Program Training Of Trainer (ToT ) Petugas Pemeriksa Kesehatan Jemaah Haji di Balai Besar Pelatihan Kesehatan Ciloto Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

1. Observasi Partisipatif

Sebagai salah satu tekhnik pengumpulan data, tekhnik observasi bersifat

tidak terbatas pada orang saja, tetapi juga objek-objek lainnya. Tekhnik

pengumpulan data menggunakan observasi dilakukan oleh peneliti biasanya

berkenaan dengan perilaku manusia, proses kerja, gejala-gejala alam dan apabila

responden yang diamati tidak terlalu besar. Menurut Sutrisno Hadi ( dalam

(Sugiyono, Metode Penelitian Pendidikan , 2011) observasi merupakan suatu

proses yang kompleks, suatu proses yang tersusun dari berbagai proses biologis

dan pskologis. Dua diantara yang terpenting adalah proses-proses pengamatan dan

ingatan.

Dari segi proses pelaksanaan pengumpulan data, observasi dapat dibedakan

menjadi observasi partisipatif dan non partisipatif.Dalam penelitian ini, peneliti

menggunakan tekhnik observasi partisipatif dimana peneliti melakukan

pengamatan, peneliti kemudian ikut andil dalam kegiatan sehari-hari dari objek

penelitian.Dengan observasi partisipatif ini maka data yang diperoleh lebih

lengkap, akurat, dan komprehensif.

2. Kuisioner

Kuisioner merupakan tekhnik pengumpulan data yang dilakukan dengan cara

member seperangkat pertanyaan atau pernyataan tertulis kepada responden untuk

dijawabnya. (dalam Sugiyono, 2011: hlm199). Peneliti menggunakan tekhnik ini

dengan mengukur alat evaluasi fasilitator dengan rentan scoring (45-100) dan

penyelenggaraan yang menggunakan bentuk rating scaledan pemberian scoring

pada pernyataan yang diajukan dalam kuisioner dengan pemberian angka (1-5) ,

angka tersebut mewakili makana kurang, cukup, baik, sangat baik.

3. Studi Dokumentasi.

Studi dokumentasi menjadi pilihan tekhnik pengumpulan data selanjutnya yang

digunakan peneliti guna mendapatkan informasi dan data yang diperlukan terkain

masalah penelitian. Dokumen dapat digunakan sebagai sumber data sekunder,

untuk mendukung pernyataan atau informasi yang diperoleh dokumen yang

Page 8: BAB III METODOLOGI PENELITIAN Desain Penelitianrepository.upi.edu/25384/6/S_PLS_1203509_Chapter 3.pdf · 4. Merumuskan anggapan dasar dan merumuskan hipotesis 5. Memilih Pendekatan

42

Sarah Ulfanisa Iwanda, 2016 Efektivitas Penggunaan Alat Evaluasi Penyelenggaraan Pelatihan Dalam Mengukur Mutu Program Training Of Trainer (ToT ) Petugas Pemeriksa Kesehatan Jemaah Haji di Balai Besar Pelatihan Kesehatan Ciloto Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

digunakan sebagai data adalah dokumen yang mengandung informasi terkait

penelitian dan mampu menjawab rumusan masalah penelitian.(Sugiyono,2009)

4. Kisi-Kisi Penelitian

Berdasarkan uraian pada sub bab instrumen penelitian berikut kisi-kisi

penelitian yang diterapkan:

Tabel 3.1

Kisi-kisi Instrumen Penelitian

Pertanyaan

Penelitian Indikator Sub Indikator Sumber Data

Gambaran

Penggunaan Alat

Evaluasi

Penyelenggaraan

pelatihan dalam

mengukur mutu

program ToT

PPKJH

Tahap Persiapan

Bentuk alat evaluasi sesuai

dengan jenis pelatihan yang

dievaluasi

Observasi

Studi

Dokumentasi

Sasaran evaluasi setiap alat

evaluasi

Terdapat komponen penilaian

Tahap Pelaksanaan

Waktu pelaksanaan

Langkah-langkah pelaksanaan

Bentuk pengerjaan alat

evaluasi

Analisis Hasil

Evaluasi

Pedoman Penilaian

Metode Analisis Hasil

Evaluasi yang digunakan

Hasil

Penggunaan

Alat Evaluasi

Peserta

Gambaran Hasil Peningkatan

Belajar Studi

Page 9: BAB III METODOLOGI PENELITIAN Desain Penelitianrepository.upi.edu/25384/6/S_PLS_1203509_Chapter 3.pdf · 4. Merumuskan anggapan dasar dan merumuskan hipotesis 5. Memilih Pendekatan

43

Sarah Ulfanisa Iwanda, 2016 Efektivitas Penggunaan Alat Evaluasi Penyelenggaraan Pelatihan Dalam Mengukur Mutu Program Training Of Trainer (ToT ) Petugas Pemeriksa Kesehatan Jemaah Haji di Balai Besar Pelatihan Kesehatan Ciloto Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Alat Evaluasi

Penyelenggaraan

pelatihan dalam

mengukur mutu

program ToT

PPKJH

Alat Evaluasi

Fasilitator Kemampuan Fasilitator

Dokumentasi

Alat Evaluasi

Penyelenggara

Presentase kepuasan terhadap

panitia penyelenggara

Efektivitas

Penggunaan Alat

Evaluasi

Penyelenggaraan

pelatihan dalam

mengukur mutu

program ToT

PPKJH

Analisa Deskriptif Hasil Temuan

Kuisioner

Saran Perbaikan rater

Analisa Hasil WMS

Keterbacaan alat evaluasi

Kesesuaian dengan tujuan

pembuatan soal atau kaidah

penulisan

Objektivitas alat evaluasi

Alternatif Jawaban

Analisa Korelasi

Item Total

Korelasi Item Total dengan

koreksi data dilihat dari daya

beda aitem pada alat evaluasi

Analisa Butir Soal

Validasi Aitem

Reabilitas Aitem

Objektivitas

Praktabilitas

Ekonomis

Daya Beda

Tingkat Kesukaran

E. Pengembangan Instrumen Penelitian

Sebelum instrument diberikan kepada rater/ penilai, diberlakukan uji

validitas dan reabilitas.Pengujian ini dimaksudkan untuk mengukur kelayakan

instrument penelitian.Peneliti mengukur instrumen penelitian menggunakan uji

coba validitas isi (content validity) melalui statistik Aiken’s V dengan tampilan

VCR.

1. Uji Validasi Item

Menurut Sugiyono (dalam Sugiyono, 2011: hlm172) “Dengan

menggunakan instrument yang valid dan reliabel dalam pengumpulan data, maka

diharapkan hasil penelitian akan menjadi valid dan reliabel. Jadi instrumen yang

Page 10: BAB III METODOLOGI PENELITIAN Desain Penelitianrepository.upi.edu/25384/6/S_PLS_1203509_Chapter 3.pdf · 4. Merumuskan anggapan dasar dan merumuskan hipotesis 5. Memilih Pendekatan

44

Sarah Ulfanisa Iwanda, 2016 Efektivitas Penggunaan Alat Evaluasi Penyelenggaraan Pelatihan Dalam Mengukur Mutu Program Training Of Trainer (ToT ) Petugas Pemeriksa Kesehatan Jemaah Haji di Balai Besar Pelatihan Kesehatan Ciloto Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

valid dan reliabel merupakan syarat mutlak untuk mendapatkan hasil penelitian

yang valid dan reliabel.”

Sesuai yang dipaparkan oleh Sugiyono hal ini menegaskan bahwa

instrument yang tidak teruji validitasnya dan reliabilitasnya tidak dapat

memberikan data yang akurat dan sesuai kebenarannya.

Instrumen yang harus mempunyai validitas isi (content validity) adalah

instrument dalam bentuk tes yang sering digunakan untuk mengukur prestasi

belajar dan efektivitas suatu program. Instrumen yang digunakan untuk mengetahui

pelaksanaan program, maka instrument disusun berdasarkan program yang

direncanakan.

Selanjutnya instrument yang digunakan untuk mengukur tingkat

tercapainya tujuan (efektivitas) maka instrument harus disusun berdasarkan tujuan

yang telah dirumuskan.(Sugiyono,2011, hal. 176) pada pelaksanaannya, pengujian

validitas isi dapat menggunakan kisi-kisi instrument, atau matriks pengembangan

instrument.

Pada setiap instrumen tes maupun non tes terdapat butir pertanyaan dan

jawaban, hal ini dapat diuji validitasnya melalui langkah berikut: konsultasi dengan

ahli, diujicobakan, analisis item atau uji beda. Analisis item ditujukan untuk

menghitung korelasi antar skor instrument dengan skor total. Dalam penilaian

empirik suatu analisa item soal diperlukan pengujian validasi.

Logical validity atau validitas logis merupakan suatu upaya dalam melihat

seberapa tinggi kesepakatan penilaian diantara para experts yang melakukan

penilaian kelayakan terhadap suatu aitem akan dapat diestimasi dan dapat

dikuantifikasikan dan statistiknya merupakan indikator validitas-isi aitem dan

validitas-isi tes. Validitas isi aitem dapat ditujukan antara lain, dengan VCR dan

statistic V’ Aiken . (Azwar, 2016, hal. 110)

Berikut daftar nama expert judgement instrument penelitian guna memberikan

penilaian alat evaluasi non-tes, sebagai berikut:

Tabel 3.2

Page 11: BAB III METODOLOGI PENELITIAN Desain Penelitianrepository.upi.edu/25384/6/S_PLS_1203509_Chapter 3.pdf · 4. Merumuskan anggapan dasar dan merumuskan hipotesis 5. Memilih Pendekatan

45

Sarah Ulfanisa Iwanda, 2016 Efektivitas Penggunaan Alat Evaluasi Penyelenggaraan Pelatihan Dalam Mengukur Mutu Program Training Of Trainer (ToT ) Petugas Pemeriksa Kesehatan Jemaah Haji di Balai Besar Pelatihan Kesehatan Ciloto Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Daftar Nama Expert Judgement validasi instrumen penelitian

NO NAMA Jurusan Pengampuh

Mata Kuliah

INSTANSI

1 Dr. Asep Saefudin,

M.Pd

Pendidikan Luar

Sekolah

Evaluasi

Program

Universitas

Pendidikan

Indonesia

2. Dr. Sardin, M.Si Pendidikan Luar

Sekolah

Metode

Penelitian &

Statistik

Universitas

Pendidikan

Indonesia

3. Prof.Dr.H.Mohammad

Ali

Teknologi

Pendidikan

Guru Besar FIP

UPI

Universitas

Pendidikan

Indonesia

4. Drs. Sudaryat Nurdin

Akhmad, M.Pd

Pendidikan

Psikologi dan

Bimbingan

Konstruk Tes &

Statistika

Universitas

Pendidikan

Indonesia

5. Helli Ihsan, S.Ag., M.Si Psikologi Statistika

Universitas

Pendidikan

Indonesia

6. Dr. Nugraha Suharto,

M.Pd

Administrasi

Pendidikan

Statistika &

Evaluasi

Pembelajaran

Universitas

Pendidikan

Indonesia

7. Angga Hadiapurwa,

M.Ikom

Perpustakaan dan

Informasi Evaluasi

Universitas

Pendidikan

Indonesia

8. Dr. Cepi Riyana, M.Pd Teknologi

Pendidikan Evaluasi

Universitas

Pendidikan

Indonesia

9. Iik Nurulpaik, M.Pd Administrasi

Pendidikan Statistika

Universitas

Pendidikan

Indonesia

Berikut daftar nama rater instrumen penelitian guna memberikan penilaian alat

evaluasi tes, sebagai berikut:

NO NAMA Jabatan INSTANSI

1 Ahsanul Mar’ah, S.Kep., Ners.,

M.H

Widyaiswara Ahli

Muda BBPK Ciloto

2. dr. Eddy Siswanto, M.P.H.M Widyaiswara Madya BBPK Ciloto

3. dr. Udeng Daman P, MKM Widyaiswara Bapelkes Bandung

4. H. Gun Gun Sambas.,

SKM.,S.HI., SH., M.Epid

Widyaiswara Ahli

Muda BBPK Ciloto

5. Helvy Yunida,

Am.Keb.,SAP.,MM Widyaiswara Muda BBPK Ciloto

6. Dra. Lilis Sriyani,

S.Kep.Ners Widyaiswara Muda Bapelkes Bandung

Page 12: BAB III METODOLOGI PENELITIAN Desain Penelitianrepository.upi.edu/25384/6/S_PLS_1203509_Chapter 3.pdf · 4. Merumuskan anggapan dasar dan merumuskan hipotesis 5. Memilih Pendekatan

46

Sarah Ulfanisa Iwanda, 2016 Efektivitas Penggunaan Alat Evaluasi Penyelenggaraan Pelatihan Dalam Mengukur Mutu Program Training Of Trainer (ToT ) Petugas Pemeriksa Kesehatan Jemaah Haji di Balai Besar Pelatihan Kesehatan Ciloto Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

7. dr. Aisyah Arsiman

Suhadi,MKM

Widyaiswara Ahli

Muda

BBPK Ciloto

8. dr. Arie Irawan Widyaiswara Madya Bapelkes Lampung

9. Fitriadi, SKM Analis Kesehatan Dinas Kesehatan Prov.

Bangka Belitung ,

P2PL, Sepimkesma

10. Mutia Galuh

Mustikowati,S.Kep

Pengelola Haji Dinas Kesehatan Kota

Semarang, Pencegahan

dan Pemberantasan

Penyakit

a. Content Validity Ratio

Statistik VCR ini digunakan untuk mengukur sejauh mana kelayakan suatu

sampel dari domain aitem yang akan diukur. Data yang digunkaan dalam CVR ini

didapat dari hasil penilaian experts yang biasa disebut dengan SME (Subject Matter

Experts). SME ini berisi para ahli yang kompeten pada bidang pengukuran tes.Para

ahli ini diminta untuk menyatakan apakah isi suatu aitem adalah essensial untuk

mendukung tujuan ukur tes yang bersangkutan. Suatu aitem dikatakan esensial

bilamana peranan aitem tersebut penting dalam merepresentasikan dengan baik isi

dan mampu memperlihatkan tingkat kompetensi yang harus dicapai secara jelas.

Penilaian diperoleh dengan memberikan tanda (√) pada kolom “Esensial”,

“Berguna tapi tidak esensial”, dan “Tidak diperlukan”. Untuk kemudahan pada

pengisian, nantinya para SME akan diberikan blanko pengisian berupa 4-5 aitem

Dengan blanko ini, SME menilai setiap aitem dengan cara membandingkan

kesesuaian dengan sub domain materi atau kesesuaiannya dengan domain materi

atau kesesuainnya aitem dengan kompetensinnya. Bila aitem dirasa layak maka

SME memberikan tanda (√) pada kolom E, sedangkan jika tidak esensial dapat

memberikan pada kolom G, apabila dirasa tidak layak maka tanda diberikan pada

kolom T.

Angka penilaian VCR bergerak antara -1,00 sampai dengan +1,00. Bilamana

VCR > 0,00 berarti bahwa 50% lebih dari SME dalam panel menyatakan aitem

Page 13: BAB III METODOLOGI PENELITIAN Desain Penelitianrepository.upi.edu/25384/6/S_PLS_1203509_Chapter 3.pdf · 4. Merumuskan anggapan dasar dan merumuskan hipotesis 5. Memilih Pendekatan

47

Sarah Ulfanisa Iwanda, 2016 Efektivitas Penggunaan Alat Evaluasi Penyelenggaraan Pelatihan Dalam Mengukur Mutu Program Training Of Trainer (ToT ) Petugas Pemeriksa Kesehatan Jemaah Haji di Balai Besar Pelatihan Kesehatan Ciloto Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

adalah esensial. Semakin lebih besar CVR dari angka 0 maka semakin esensial dan

semakin tinggi validitas isinya.

Peneliti menggunakan tampilan VCR pada lembar pertimbangan validasi

item instrument penelitian guna mengukur efektivitas alat evaluasi

penyelenggaraan pelatihan ToT PPKJH di Balai Besar Pelatihan Kesehatan Ciloto.

Rumus statistik CVR sebagai berikut:

CVR = 2ne/n – 1

ne = Banyaknya SME yang menilai suatu aitem “esensial”

n = Banyaknya SME yang melakukan penilaian

Oleh karena itu, sebaiknya VCR diinterpretasikan secara relative dalam

rentang -1,0 sampai dengan +1,0. Semua aitem yang memiliki VCR yang negatif

atau sama dengan nol jelas harus dieliminasi, sedangkan aitem-aitem yang VCR

nya positif diartikan sebagai memiliki validitas-isi dalam kadar tertentu.

Berikut contoh penggunaan VCR pada validasi instrument :

Berilah tanda lingkaran (O) pada setiap tingkatan esensialitas dalam kolom

penilaian. Pada instrumen ini penilaian diberikan pada setiap item soal dilihat dari

tingkat keterbacaan dan kesesuaian dengani indikator ketentuan tiga tingkatan

esensialitas, yaitu:

E= Esensial

G= Berguna tapi tidak esesnsial

T= Tidak diperlukan

Untuk item soal yang mendapat tingkat esensialitas G dan T, dimohon untuk

memberikan saran perbaikan pada kolom yang disediakan.

Keterangan variabel aitem

B = Aspek yang ingin diukur

Tabel 3.3

Bentuk kuisioner validasi instrument penilaian alat evaluasi

penyelenggaraan ToT PPKJH

NO B1 Variabel : Front Office

Indikator : Kualitas Layanan

Item : Pelayanan saat kedatangan

E G T

Catatan :

Apabila Ibu/Bapak memberikan penilaian G dan T , mohon memberikan masukan

perbaikan pada item tersebut

Page 14: BAB III METODOLOGI PENELITIAN Desain Penelitianrepository.upi.edu/25384/6/S_PLS_1203509_Chapter 3.pdf · 4. Merumuskan anggapan dasar dan merumuskan hipotesis 5. Memilih Pendekatan

48

Sarah Ulfanisa Iwanda, 2016 Efektivitas Penggunaan Alat Evaluasi Penyelenggaraan Pelatihan Dalam Mengukur Mutu Program Training Of Trainer (ToT ) Petugas Pemeriksa Kesehatan Jemaah Haji di Balai Besar Pelatihan Kesehatan Ciloto Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Untuk item soal yang mendapat tingkat esensialitas G dan T, dimohon

untuk memberikan saran perbaikan pada kolom yang disediakan.

Adapun kualitas dari penilaian, sebagai berikut.

Tabel 3.4

Pedoman Penilaian VCR

Kualitas Interval Skor Interpretasi

E 4 ≤Skor ≤ 5

Instrumen penelitian

dinyatakan layak digunakan

untuk mengambil dta tanpa

revisi.

G Skor 3

Instrumen penelitian

dinyatakan layak digunakan

untuk mengambil data

dengan revisi sesuai saran

T 1 ≤ Skor ≤ 2

Instrumen penelitian

dinyatakan tidak layak

digunkan untuk mengambil

data

b. Validasi Isi Aiken’s V

Selain VCR sebagai statistic validasi isi-aitem, kemudian dapat pula dihitung

statistic Aiken V yang merupakan indikasi validitas-isi tes. Hal ini dapat

menghasilkan informasi terkait penilaian rater yang melakukan penilaian kelayakan

terhadap suatu aitem akan dapat dikuantifikasikan dan statistiknya.Setelah rater

yang berlaku sebagai validator/ expert selesai memberikan penilaian pada seluruh

aitem, Aiken V dapat membantu melihat hasil per item nya, maka:

V = Ʃ s

n (c-1)

s = r – lo

Page 15: BAB III METODOLOGI PENELITIAN Desain Penelitianrepository.upi.edu/25384/6/S_PLS_1203509_Chapter 3.pdf · 4. Merumuskan anggapan dasar dan merumuskan hipotesis 5. Memilih Pendekatan

49

Sarah Ulfanisa Iwanda, 2016 Efektivitas Penggunaan Alat Evaluasi Penyelenggaraan Pelatihan Dalam Mengukur Mutu Program Training Of Trainer (ToT ) Petugas Pemeriksa Kesehatan Jemaah Haji di Balai Besar Pelatihan Kesehatan Ciloto Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

lo = Angka penilaian validitas yang terendah (1)

c = Angka penilaian validitas tertinggi ( 5)

r = Angka yang diberikan oleh seorang penilai

Komputasi Aiken V hendaknya dilakukan hanya pada aitem yang terpilih.

Menghitung Aiken V dapat memberikan manfaat informasi lebih banyak

dikarenakan penggunaan Aiken V digunakan apabila tes sesuai spesifikasi jumlah

aitem yang direncanakan semula.

Dalam pengukuran ini memuat aspek keperilakuan dari atribut yang diukur,

indikator keperilakuan bagi setiap aspek, dan memuat tingkat relevansinya. Setiap

aitem dibandingkan dengan indikator dan para penilai(rater) menetapkan

penilaiannya dengan cara memberikan tanda √ pada kolom penilaian yang

angkanya sesuai. (Azwar, 2016)

Aspek yang ingin diukur sesuai dengan indikator keperilakuan yang relevan

maka instrument yang akan diujikan layak.Statistik ini mengukur inidikator

keperilakuan, yang dihitung adalah content-validity coefficient yang didasarkan

pada hasil penilaian dari panel ahli sebanyak n orang terhadap suatu aitem dari segi

sejauh mana aitem tersebut mewakili konstrak yang diukur. Penilaian aitem

dilakukan dengan cara memberikan angka 1 (tidak relevan) sampai dengan 5

(sangat relevan). Penilai akan diberikan blanko pengisian, sebagai berikut:

Tabel 3.5

Format validasi instrument Statistic Aiken V

Aspek Indikator Aitem Nilai Relevansi

Page 16: BAB III METODOLOGI PENELITIAN Desain Penelitianrepository.upi.edu/25384/6/S_PLS_1203509_Chapter 3.pdf · 4. Merumuskan anggapan dasar dan merumuskan hipotesis 5. Memilih Pendekatan

50

Sarah Ulfanisa Iwanda, 2016 Efektivitas Penggunaan Alat Evaluasi Penyelenggaraan Pelatihan Dalam Mengukur Mutu Program Training Of Trainer (ToT ) Petugas Pemeriksa Kesehatan Jemaah Haji di Balai Besar Pelatihan Kesehatan Ciloto Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Keperilakuan 1 2 3 4 5

A. ……… 1)

2)

3)

B……………… 1)

2)

3)

(Azwar, 2016)

Blanko ini mengukur inidikator keperilakuan bagi masing-masing aspek,

dan memuat pula semua aitem yang akan dinilai relevansinya. Setiap aitem

dibandingkan dengan indikator keperilakuannya dan para ahli memberikan tanda

(√) pada kolom penilaian sesuai dengan angka.Pada penelitian ini, peneliti

menggunakan Statistik Aiken V dalam perhitungan data validasi, sedangkan VCR

di adaptasi menjadi tampilan instrumen dalam pertimbangan validasi instrument.

Hal ini untuk memudahkan dalam pengolahan data validasi oleh rater dan expert

judgement.

Page 17: BAB III METODOLOGI PENELITIAN Desain Penelitianrepository.upi.edu/25384/6/S_PLS_1203509_Chapter 3.pdf · 4. Merumuskan anggapan dasar dan merumuskan hipotesis 5. Memilih Pendekatan

51

Sarah Ulfanisa Iwanda, 2016 Efektivitas Penggunaan Alat Evaluasi Penyelenggaraan Pelatihan Dalam Mengukur Mutu Program Training Of Trainer (ToT ) Petugas Pemeriksa Kesehatan Jemaah Haji di Balai Besar Pelatihan Kesehatan Ciloto Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Sumber : Pengolahan Peneliti

c. Hasil Uji Validasi Item

Rentang angka V yang dapat diperoleh adalah 0 sampai dengan 1,00, jika

angka menunjukan nilai validasi dibawah 1,00 hal ini dapat diinterpretasikan aitem

memiliki validitas-isi yang baik dan mendukung validitas-isi tes secara

keseluruhan. Rentang angka validasi pada instrumen tes dan non-tes 0,58 – 0,98

maka rentang tadi dapat diinterpretasikan sebagai koefisien validitas yang tinggi.

Tabel 3.6

Hasil expert judgement instrumen non-tes

(Alat evaluasi fasilitator)

No Item Rentang Angka V S V Ket.

No 1 0 – 1,00 35 0,972222 VALID

No 2 0 - 1,00 35 0,972222 VALID

No 3 0 – 1,00 29 0,805556 VALID

No 4 0 – 1,00 27 0,75 VALID

No 5 0 – 1,00 30 0,833333 VALID

No 6 0 – 1,00 28 0,777778 VALID

No 7 0 – 1,00 28 0,777778 VALID

No 8 0 – 1,00 29 0,805556 VALID

No 9 0 – 1,00 26 0,722222 VALID

No 10 0 – 1,00 35 0,972222 VALID

No 11 0 – 1,00 35 0,972222 VALID

No 12 0 – 1,00 30 0,833333 VALID

No 13 0 – 1,00 35 0,972222 VALID

Tabel 3.7

Hasil expert judgement instrumen non-tes,

(Alat evaluasi panitia penyelenggara)

No

Item

Rentang

Angka V S v Ket.

No 1 0 – 1,00 31 0,861111 VALID

No 2 0 - 1,00 29 0,805556 VALID

No 3 0 – 1,00 31 0,861111 VALID

No 4 0 – 1,00 24 0,666667 VALID

Page 18: BAB III METODOLOGI PENELITIAN Desain Penelitianrepository.upi.edu/25384/6/S_PLS_1203509_Chapter 3.pdf · 4. Merumuskan anggapan dasar dan merumuskan hipotesis 5. Memilih Pendekatan

52

Sarah Ulfanisa Iwanda, 2016 Efektivitas Penggunaan Alat Evaluasi Penyelenggaraan Pelatihan Dalam Mengukur Mutu Program Training Of Trainer (ToT ) Petugas Pemeriksa Kesehatan Jemaah Haji di Balai Besar Pelatihan Kesehatan Ciloto Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

No

Item

Rentang

Angka V S v Ket.

No 5 0 – 1,00 31 0,861111 VALID

No 6 0 – 1,00 34 0,944444 VALID

No 7 0 – 1,00 30 0,833333 VALID

No 8 0 – 1,00 33 0,916667 VALID

No 9 0 – 1,00 18 0,5 VALID

No 10 0 – 1,00 35 0,972222 VALID

No 11 0 – 1,00 32 0,888889 VALID

No 12 0 – 1,00 35 0,972222 VALID

No 13 0 – 1,00 31 0,861111 VALID

No 14 0 – 1,00 32 0,888889 VALID

No 15 0 - 1,00 35 0,972222 VALID

No 16 0 – 1,00 30 0,833333 VALID

No 17 0 – 1,00 35 0,972222 VALID

No 18 0 – 1,00 26 0,722222 VALID

No 19 0 – 1,00 22 0,611111 VALID

No 20 0 – 1,00 18 0,5 VALID

No 21 0 – 1,00 19 0,527778 VALID

No 22 0 – 1,00 35 0,972222 VALID

No 23 0 – 1,00 31 0,861111 VALID

No 24 0 – 1,00 15 0,416667 VALID

No 25 0 – 1,00 29 0,805556 VALID

No 26 0 – 1,00 32 0,888889 VALID

No 27 0 – 1,00 32 0,888889 VALID

No 28 0 - 1,00 34 0,944444 VALID

No 29 0 – 1,00 26 0,722222 VALID

No 30 0 – 1,00 24 0,666667 VALID

No 31 0 – 1,00 21 0,583333 VALID

No 32 0 – 1,00 29 0,805556 VALID

No 33 0 – 1,00 16 0,444444 VALID

No 34 0 – 1,00 31 0,861111 VALID

No 35 0 – 1,00 20 0,555556 VALID

No 36 0 – 1,00 23 0,638889 VALID

No 37 0 – 1,00 23 0,638889 VALID

No 38 0 – 1,00 27 0,75 VALID

No 39 0 – 1,00 35 0,972222 VALID

No 40 0 – 1,00 27 0,75 VALID

No 41 0 - 1,00 24 0,666667 VALID

No 42 0 – 1,00 23 0,638889 VALID

No 43 0 – 1,00 22 0,611111 VALID

Page 19: BAB III METODOLOGI PENELITIAN Desain Penelitianrepository.upi.edu/25384/6/S_PLS_1203509_Chapter 3.pdf · 4. Merumuskan anggapan dasar dan merumuskan hipotesis 5. Memilih Pendekatan

53

Sarah Ulfanisa Iwanda, 2016 Efektivitas Penggunaan Alat Evaluasi Penyelenggaraan Pelatihan Dalam Mengukur Mutu Program Training Of Trainer (ToT ) Petugas Pemeriksa Kesehatan Jemaah Haji di Balai Besar Pelatihan Kesehatan Ciloto Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

No

Item

Rentang

Angka V S v Ket.

No 44 0 – 1,00 23 0,638889 VALID

No 45 0 – 1,00 26 0,722222 VALID

Sumber : Pengolahan Peneliti

Tabel 3.8

Hasil expert judgement instrumen tes,

(Alat evaluasi peserta (pre-test&post-test))

No

Item

Rentang

Angka V S v Ket.

No 1 0 – 1,00 32 0,888889 VALID

No 2 0 - 1,00 35 0,972222 VALID

No 3 0 – 1,00 27 0,75 VALID

No 4 0 – 1,00 34 0,944444 VALID

No 5 0 – 1,00 32 0,888889 VALID

No 6 0 – 1,00 35 0,972222 VALID

No 7 0 – 1,00 34 0,944444 VALID

No 8 0 – 1,00 35 0,972222 VALID

No 9 0 – 1,00 30 0,833333 VALID

No 10 0 – 1,00 34 0,944444 VALID

No 11 0 – 1,00 35 0,972222 VALID

No 12 0 – 1,00 35 0,972222 VALID

No 13 0 – 1,00 34 0,944444 VALID

No 14 0 – 1,00 35 0,972222 VALID

No 15 0 - 1,00 35 0,972222 VALID

No 16 0 – 1,00 35 0,972222 VALID

No 17 0 – 1,00 35 0,972222 VALID

No 18 0 – 1,00 35 0,972222 VALID

No 19 0 – 1,00 29 0,805556 VALID

No 20 0 – 1,00 29 0,805556 VALID

No 21 0 – 1,00 34 0,944444 VALID

No 22 0 – 1,00 35 0,972222 VALID

No 23 0 – 1,00 31 0,861111 VALID

No 24 0 – 1,00 33 0,916667 VALID

No 25 0 – 1,00 31 0,861111 VALID

No 26 0 – 1,00 31 0,861111 VALID

No 27 0 – 1,00 35 0,972222 VALID

No 28 0 - 1,00 35 0,972222 VALID

No 29 0 – 1,00 32 0,888889 VALID

Page 20: BAB III METODOLOGI PENELITIAN Desain Penelitianrepository.upi.edu/25384/6/S_PLS_1203509_Chapter 3.pdf · 4. Merumuskan anggapan dasar dan merumuskan hipotesis 5. Memilih Pendekatan

54

Sarah Ulfanisa Iwanda, 2016 Efektivitas Penggunaan Alat Evaluasi Penyelenggaraan Pelatihan Dalam Mengukur Mutu Program Training Of Trainer (ToT ) Petugas Pemeriksa Kesehatan Jemaah Haji di Balai Besar Pelatihan Kesehatan Ciloto Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

No

Item

Rentang

Angka V S v Ket.

No 30 0 – 1,00 30 0,833333 VALID

No 31 0 – 1,00 35 0,972222 VALID

No 32 0 – 1,00 33 0,916667 VALID

No 33 0 – 1,00 27 0,75 VALID

No 34 0 – 1,00 33 0,916667 VALID

No 35 0 – 1,00 27 0,75 VALID

Sumber : Pengolahan Peneliti

Dari hasil uji validasi tersebut, terdapat perbaikan yang dipaparkan oleh

expert judgement terkait kuisioner penilaian efektivitas penggunaan alat evaluasi

penyelenggaraan dalam mengukur mutu program ToT PPKJH di Balai Besar

Pelatihan Kesehatan Ciloto, diantaranya:

1) Perbaikan pada tata tulis sehingga pernyataan dalam kuisioner bersifat jelas

dan lugas.

2) Adanya spesifik deskriptor penilaian pada kuisioner sehingga memudahkan

responden untuk mengerti gradasi nilai yang mereka berikan.

3) Perbaikan berupa penguraian aitem dengan makna ganda pada alat evaluasi

penyelenggara dan fasilitator, hal ini disebabkan jika ada aitem dengan

makna ganda dapat menimbulkan bias pada hasil penilaian.

2. Uji Reabilitas Item

Dalam penelitian ini uji reabilitas menggunakan aplikasi SPSS Statisctic 21.0,

peneliti menggunakan taraf signifikasi 0,05 atau 5% dengan jumlah responden

n=10 untuk instrument tes dan n=9 orang untuk instrument non-tes. Hal ini

mengakibatkan rtabelseharga 0,666. Jika rhitung lebih besar dari rtabel, maka

kuisioner yang digunakan reliabel. Berikut hasil perhitungan uji reliabilitas

instrument untuk instrument tes dan non-tes.

Tabel 3.9

Kualitas Harga r

Angka Korelasi Keterangan

Antara 0,80 – 1,00 Sangat Tinggi

Antara 0,60 – 0,79 Tinggi

Antara 0,40 – 0, 59 Cukup

Page 21: BAB III METODOLOGI PENELITIAN Desain Penelitianrepository.upi.edu/25384/6/S_PLS_1203509_Chapter 3.pdf · 4. Merumuskan anggapan dasar dan merumuskan hipotesis 5. Memilih Pendekatan

55

Sarah Ulfanisa Iwanda, 2016 Efektivitas Penggunaan Alat Evaluasi Penyelenggaraan Pelatihan Dalam Mengukur Mutu Program Training Of Trainer (ToT ) Petugas Pemeriksa Kesehatan Jemaah Haji di Balai Besar Pelatihan Kesehatan Ciloto Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Antara 0,20 – 0,39 Rendah

Antara 0,00 – 0,19 Sangat Rendah

Sumber : (Surapranata, 2006, hal. 52)

Tabel 3.10

Hasil Uji Reliabilitas Kuisioner Instrumen non-tes

(Alat Evaluasi Fasilitator)

Sumber : Pengolahan Statistic SPSS 21.0

Pada Gambar 3.1 hasil uji reliabilitas ditujukan pada kolom bagian Guttman

Spilt-Half Coefficient dengan angka 0,789.Angka tersebut dapat diinterpretasikan

diatas angka taraf signifikasi kesalahan yakni 0,666. Hal ini menunjukan bahwa

rhitung> r tabel. Apabila r hitung> r tabel maka kuisioner ini reliabel.

Tabel 3.11

Hasil Uji Reliabilitas Kuisioner Instrumen non-tes

(Alat Evaluasi Panitia Penyelenggara)

Reliability Statistics

Cronbach's Alpha

Part 1 Value -,784a

N of Items 23b

Part 2 Value ,246

N of Items 22c

Reliability Statistics

Cronbach's Alpha

Part 1 Value -,125a

N of Items 7b

Part 2 Value -1,000a

N of Items 6c

Total N of Items 13

Correlation Between Forms ,668

Spearman-Brown Coefficient

Equal Length ,801

Unequal Length ,802

Guttman Split-Half Coefficient ,789

Page 22: BAB III METODOLOGI PENELITIAN Desain Penelitianrepository.upi.edu/25384/6/S_PLS_1203509_Chapter 3.pdf · 4. Merumuskan anggapan dasar dan merumuskan hipotesis 5. Memilih Pendekatan

56

Sarah Ulfanisa Iwanda, 2016 Efektivitas Penggunaan Alat Evaluasi Penyelenggaraan Pelatihan Dalam Mengukur Mutu Program Training Of Trainer (ToT ) Petugas Pemeriksa Kesehatan Jemaah Haji di Balai Besar Pelatihan Kesehatan Ciloto Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Total N of Items 45

Correlation Between Forms ,706

Spearman-Brown Coefficient Equal Length ,828

Unequal Length ,828

Guttman Split-Half Coefficient ,760

Pada Gambar 3.2 hasil uji reliabilitas ditujukan pada kolom bagian Guttman

Spilt-Half Coefficient dengan angka 0,760.Angka tersebut dapat diinterpretasikan

diatas angka taraf signifikasi kesalahan yakni 0,666. Hal ini menunjukan bahwa

rhitung> r tabel. Apabila r hitung > r tabel maka angket ini reliabel.

Tabel 3.12

Hasil Uji Reliabilitas Kuisioner Instrumen tes

(Alat Evaluasi Peserta)

Reliability Statistics

Cronbach's Alpha

Part 1 Value

,209

N of Items 18a

Part 2 Value ,116

N of Items 17b

Total N of Items 35

Correlation Between Forms ,677

Spearman-Brown Coefficient Equal Length

,807

Unequal Length ,807

Guttman Split-Half Coefficient ,805

Sumber : Pengolahan Statistic SPSS 21.0

Pada Gambar 3.3 hasil uji reliabilitas ditujukan pada kolom bagian Guttman

Spilt-Half Coefficient dengan angka 0,805. Angka tersebut dapat diinterpretasikan

diatas angka taraf signifikasi kesalahan yakni 0,632. Hal ini menunjukan bahwa

rhitung> r tabel. Apabila r hitung > r tabel maka angket ini reliabel.

Page 23: BAB III METODOLOGI PENELITIAN Desain Penelitianrepository.upi.edu/25384/6/S_PLS_1203509_Chapter 3.pdf · 4. Merumuskan anggapan dasar dan merumuskan hipotesis 5. Memilih Pendekatan

57

Sarah Ulfanisa Iwanda, 2016 Efektivitas Penggunaan Alat Evaluasi Penyelenggaraan Pelatihan Dalam Mengukur Mutu Program Training Of Trainer (ToT ) Petugas Pemeriksa Kesehatan Jemaah Haji di Balai Besar Pelatihan Kesehatan Ciloto Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

F. Prosedur Penelitian

Prosedur penelitian ini akan dilakukan dengan mengukur alat evaluasi

penyelenggaraan pelatihan (pre-test&post test, evaluasi fasilitator, evaluasi

penyelenggaraan) serta studi literatur. Hasil dari pengujian validitas isi dan

reliabilitas menggunakan aplikasi SPSS Statistic 21.0. Kuisioner dan tes tertulis

tersebut diberikan kepada peserta didik selama proses pelatihan.

Gambar 3.1

Prosedur Penelitian

Studi Pendahuluan Pengumpulan Data Faktual

di Lapangan

Perumusan Masalah

Penelitian

Menentukan Tujuan

Penelitian

Relevansi Teori Pendukung Penyusunan Instrumen

Validasi Expert Judgement

Instrumen Penelitian

Hasil Analisis Validasi Expert

Judgement Menggunakan

Statistik Aiken V

Page 24: BAB III METODOLOGI PENELITIAN Desain Penelitianrepository.upi.edu/25384/6/S_PLS_1203509_Chapter 3.pdf · 4. Merumuskan anggapan dasar dan merumuskan hipotesis 5. Memilih Pendekatan

58

Sarah Ulfanisa Iwanda, 2016 Efektivitas Penggunaan Alat Evaluasi Penyelenggaraan Pelatihan Dalam Mengukur Mutu Program Training Of Trainer (ToT ) Petugas Pemeriksa Kesehatan Jemaah Haji di Balai Besar Pelatihan Kesehatan Ciloto Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

G. Analisis Data

Analisa data dapat dikatakan sebagai proses memanipulasi data hasil penelitian

sehingga data tersebut dapat menjawab pertanyaan. Proses manipulasi data ini

prinsipnya merupakan menyederhanakan data ke dalam bentuk yang lebih mudah

dibaca dan diinterpretasikan. (Sulistyastuti, 2011, hal. 93).

Merujuk pada bab pendahuluan sebelumnya, maka penggunaan analisa data

yang akan digunakan peneliti dalam penelitian ini dengan menganalisis validitas

isi, reliabilitas, analisa item tes dan non-tes menggunakan skala likert. Langkah-

langkah perhitungan nya sebagai berikut:

1. Analisa data deskriptif

Analisa data dalam penelitian ini bertujuan untuk mendeksripsikan

efektivitas penggunaan alat evaluasi penyelenggaraan pelatihan dalam mengukur

mutu program ToT PPKJH di Balai Besar Pelatihan Kesehatan Ciloto. Pada

penelitian ini analisa yang digunakan yakni analisa deskriptif yang bertujuan untuk

melakukan eksplorasi mengenai karakteristik data dalam bentuk deskripsi, oleh

Pengumpulan Data Angket Penyebaran Angket Pada

Rater

Hasil Analisa Data Angket:

1. Analisa Deskriptif

2. Analisa Skala Likert

3. Analisa Soal

4. Analisa WMS

5. Analisa Korelasi Item

6. Analisa Presentase

Pengolahan Data

Angket

Kesimpulan dan

Rekomendasi

Page 25: BAB III METODOLOGI PENELITIAN Desain Penelitianrepository.upi.edu/25384/6/S_PLS_1203509_Chapter 3.pdf · 4. Merumuskan anggapan dasar dan merumuskan hipotesis 5. Memilih Pendekatan

59

Sarah Ulfanisa Iwanda, 2016 Efektivitas Penggunaan Alat Evaluasi Penyelenggaraan Pelatihan Dalam Mengukur Mutu Program Training Of Trainer (ToT ) Petugas Pemeriksa Kesehatan Jemaah Haji di Balai Besar Pelatihan Kesehatan Ciloto Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

karenanya analisa deskriptif termasuk dalam statistik deduktif dimana tidak

menarik kesmipulan.

2. Analisa Skala Likert

Skala Likert digunakan untuk mengukur sikap, pendapat, dan presepsi

seseorang atau sekelompok orang tentang fenomena sosial. Fenomena sosial yang

dimaksud disini ialah variabel penilitian, jawaban setiap aitem pada instrument

yang menggunakan skala likert mempunyai gradasi dari sangat positif hingga

sangat negatif. Hal ini dimaksudkan untuk memberikan gradasi atau tingkatan

gambaran respon.

Adapun kriteria penilaian pada skala likert , sebagai berikut:

Tabel 3.13

Kriteria Nilai Skala Likert

Skor Kriteria

5 Sangat Setuju

4 Setuju

3 Cukup

2 Tidak Setuju

1 Sangat Tidak Setuju

Sumber : Arikunto (1999 : 180)

Setelah melihat kriteria penilaian diatas, peneliti kemudian

menginterpretasikan skor yang berdasar pada analisis data jawaban rater dan expert

judgement dalam memberikan penilaian alat evaluasi penyelenggaraan pelatihan

ToT PPKJH di Balai Besar Pelatihan Kesehatan Ciloto.

3. Analisa Presentase

Dasar dari pemilihan tekhnik analisis data menggunakan analisa presentase

karena analisa presentase menyajikan data dalam bentuk yang lebih informatif

sehingga dapat di deskripsikan dalam bentuk distribusi frekuensi, data yang

ditampilkan merupakan data hasil observasi atau kuisioner. Dalam penelitian ini

bentuk analisa presentase yang digunakan dengan bantuan aplikasi Statistic 21.0 ,

hasil akumulasi perhitungan data diklasifikasikan dengan kategori berikut:

Tabel 3.14

Presentase Penafsiran

Nilai (%) Kriteria Penafsiran

Page 26: BAB III METODOLOGI PENELITIAN Desain Penelitianrepository.upi.edu/25384/6/S_PLS_1203509_Chapter 3.pdf · 4. Merumuskan anggapan dasar dan merumuskan hipotesis 5. Memilih Pendekatan

60

Sarah Ulfanisa Iwanda, 2016 Efektivitas Penggunaan Alat Evaluasi Penyelenggaraan Pelatihan Dalam Mengukur Mutu Program Training Of Trainer (ToT ) Petugas Pemeriksa Kesehatan Jemaah Haji di Balai Besar Pelatihan Kesehatan Ciloto Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

0 % Tidak ada seorangpun

1 % - 24% Sebagian kecil

25 % - 49% Kurang dari setengahnya

50 % Setengahnya

51 % - 74 % Lebih dari setengahnya

75 % - 99 % Sebagian besar

100 % Seluruhnya

Sumber : Arikunto (1990, hlm. 57)

4. Analisa Butir Soal

Analisa item soal digunakan untuk menganalisis hasil penilaian alat

evaluasi penyelenggaraan pelatihan ToT PPKJH di Balai Besar Pelatihan

Kesehatan Ciloto yang bersifat tes yakni soal pre-test. Soal yang digunakan dalam

melihat perkembangan peserta melalui pre-test dan post-test menggunakan soal

yang sama, oleh sebab itu peneliti menggunakan analisis soal item yang

diantaranya terdapat daya pembeda, tingkat kesukaran soal, objektivitas,

praktibilitas, dan ekonomis.

Jenis pada instrumen sebanyak jenis metode yang digunakan dan

selanjutnya pemilihan jenis instrument pengumpulan data harus disesuaikan

dengan metode yang sudah ditentukan. Terdapat empat cara untuk menilai tes/

instrument yang dibuat (Daryanto, 2010, hal. 170) , sebagai berikut :

a. Cara pertama, meneliti secara jujur soal tes yang sudah disusun. Dari sana

dapat terlihat apakah ada ketidakjelasan perintah, indikator yang

bermakna ganda, taraf kesukaran yang terlalu senjang, dll.

b.Cara kedua, analisis soal (term analysis). Sebuah tes dinyatakan baik jika

memiliki daya pembeda, taraf kesukaran, dan pola jawaban soal.Analisis

soal membantu kita dalam melihat gambaran seutuhnya dari materi yang

diujikan, apakah soal yang dibuat telah mewakili.

c. Cara ketiga adalah mengadakan checking validity. Jika dalam suatu

pelatihan terdapat tujuan khusus yang jelas dan ketika diujikan content

validity nya benar maka dinyatakan benar begitu pun sebaliknya.

d.Cara keempat adalah checking reabilitia. Salah satu indikator untuk tes

yang mempunyai reliabilitas yang tinggi adalah bahwa kebanyakan dari

Page 27: BAB III METODOLOGI PENELITIAN Desain Penelitianrepository.upi.edu/25384/6/S_PLS_1203509_Chapter 3.pdf · 4. Merumuskan anggapan dasar dan merumuskan hipotesis 5. Memilih Pendekatan

61

Sarah Ulfanisa Iwanda, 2016 Efektivitas Penggunaan Alat Evaluasi Penyelenggaraan Pelatihan Dalam Mengukur Mutu Program Training Of Trainer (ToT ) Petugas Pemeriksa Kesehatan Jemaah Haji di Balai Besar Pelatihan Kesehatan Ciloto Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

soal-soal tes itu mempunyai daya pembeda yang tinggi.

Konsep dari analisis soal ini menjadi landasan peneliti untuk meneliti

efektivitas dari alat evaluasi peserta ToT PPKJH dalam mengukur mutu program

pelatihan.

a. Daya pembeda

Daya pembeda digunakan untuk mengetahui sejauh mana soal dapat

membedakan upper group dan low group. Angka yang menunjukan besarnya daya

pembeda disebut indeks diskriminasi (D). Indeks diskriminasi berkisar 0,00 sampai

dengan 1,00.

Pada indeks diskriminasi terdapat tanda negatif (-) yang digunakan untuk

menunjukan soal terbalik menunjukan kualitas testee.(Arikunto S.,1999, hal. 211)

Jika soal mampu dijawab oleh kedua golongan grup maka soal tersebut tidak

memiliki daya pembeda, demikian pula jika soal tidak mampu dijawab oleh kedua

golongan grup maka soal tersebut tidak memiliki daya pembeda. Soal yang baik

adalah soal yang memiliki daya pembeda sehingga dapat membedakan kemampuan

peserta pelatihan dalam penguasaan materi.

Adapun rumus dari daya pembeda, sebagai berikut:

Keterangan(Arikunto S. , 1999, hal. 214):

J = Jumlah peserta tes

JA = Banyaknya peserta kelompok atas (upper group)

JB = Banyaknya peserta kelompok bawah (low group)

BA = Banyaknya peserta kelompok atas yang menjawab soal dengan benar

BB = Banyaknya peserta kelompok bawah yang menjawab soal dengan benar

PA = Proporsi peserta kelompok bawah yang menjawab soal dengan benar

PB = Proporsi peserta kelompok bawah yang menjawab soal dengan benar

Adapun kategori indeks diskriminasi sebagai criteria penetapan hasil indeks

diskriminasi atau daya pembeda, sebagai berikut:

Page 28: BAB III METODOLOGI PENELITIAN Desain Penelitianrepository.upi.edu/25384/6/S_PLS_1203509_Chapter 3.pdf · 4. Merumuskan anggapan dasar dan merumuskan hipotesis 5. Memilih Pendekatan

62

Sarah Ulfanisa Iwanda, 2016 Efektivitas Penggunaan Alat Evaluasi Penyelenggaraan Pelatihan Dalam Mengukur Mutu Program Training Of Trainer (ToT ) Petugas Pemeriksa Kesehatan Jemaah Haji di Balai Besar Pelatihan Kesehatan Ciloto Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Tabel 3.15

Kategori Indeks Diskriminasi

Indeks Diskriminasi (Daya Pembeda) Keterangan Evaluasi

0,40 -1,00 Sangat Baik

0,30 - 0,39 Bagus namun memerlukan peningkatan

0,20 – 0,29 Belum memuaskan, perlu perbaikan

< 0,20 Aitem harus dibuang

Sumber :(Ebel R. L., 1979)

d. Tingkat Kesukaran Soal

Soal yang baik memiliki tingkat kesukaran yang sesuai dengan peserta yang

mengerjakan soal, dimana posisinya tidak terlalu mudah dan tidak terlalu sulit.

Parameter tingkat kesukaran suatu aitem merupakan deskripsi kesukaran aitem bagi

seluruh peserta, bukan individu. Taraf kesukaran atau tingkat kesukaran suatu

aitem bagi setiap subjek berbeda-beda dan berapa sulit atau berapa mudahnya suatu

aitem bagi seorang subjek tidak diketahui (Azwar,2016, hal. 136) Hal ini

dimaksudkan seorang peserta yang mampu menjawab dengan benar pada suatu

aitem soal menunjukan bahwa tingkat kesukaran soal lebih rendah dari kemampuan

peserta begitu pun sebaliknya apabila peserta menjawab soal dengan salah maka

tingkat kemampuan peserta lebih rendah daripada taraf kesukaran aitem soal.

Besaran taraf kesukaran memiliki rentang 0,00 sampai dengan 1,00. Angka

0,00 menunjukan kecenderungan taraf kesukaran yang terlalu tinggi, begitupun

1,00 untuk mewakili taraf kesukaran yang terlalu rendah. Dalam evaluasi, simbol P

atau proporsi menyatakan taraf kesukaran.

Adapun rumus dari tingkat kesukaran, sebagai berikut :

Keterangan(Arikunto S. ,1999, hal. 208):

P = Indeks kesukaran

B = Banyaknya siswa yang menjawab soal dengan benar

Page 29: BAB III METODOLOGI PENELITIAN Desain Penelitianrepository.upi.edu/25384/6/S_PLS_1203509_Chapter 3.pdf · 4. Merumuskan anggapan dasar dan merumuskan hipotesis 5. Memilih Pendekatan

63

Sarah Ulfanisa Iwanda, 2016 Efektivitas Penggunaan Alat Evaluasi Penyelenggaraan Pelatihan Dalam Mengukur Mutu Program Training Of Trainer (ToT ) Petugas Pemeriksa Kesehatan Jemaah Haji di Balai Besar Pelatihan Kesehatan Ciloto Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Jx = Jumlah seluruh peserta tes

Setelah indeks kesukaran dapat dihitung, hasil indeks kesukaran dapat

diklasifikasikan dalam kategori berikut :

Tabel 3.16

Kategori Indeks Kesukaran Soal

Indeks Kesukaran Keterangan

P 0,00 – P 0,30 Soal Sukar

P 0,30 – 0,70 Soal Sedang

P 0,70 – P 1,00 Soal Mudah

Sumber : Suharsimi (1999: 210)

e. Uji Validasi Aitem Instrumen

Suatu aitem tes dan non-tes perlu diuji kualitasnya dengan berbagai review

hal ini bertujuan untuk memberikan gambaran keseluruhan efektivitas alat evaluasi

yang digunakan. Untuk melihat efektivitas dari penggunaan alat evaluasi maka

peneliti menguji validasi aitem melalui uji keterbacaan, keseuaian dengan tujuan

pembuatan soal, objektivitas, dan alternatif jawaban.

Uji keterbacaan, kesesuaian dengan tujuan pembuatan soal, dan

objektivitas dilakukan pada peserta Tot PPKJH dan expert judgement yang

berprofesi sebagai dosen pengampuh mata kuliah evaluasi, statistik, dan konstruksi

tes untuk instrument non-tes yang digunakan untuk mengevaluasi fasilitator pada

pelatihan ToT PPKJH dan panitia penyelenggara pelatihan ToT PPKJH.

Sedangkan untuk instrument tes, peneliti menguji keterbacaan, kesesuaian dengan

pembuatan soal , serta alternatif jawaban kepada peserta ToT PPKJH.

Berikut bentuk kategori uji validasi aitem instrument tes dan non-tes guna

mengukur efektivitas penggunaan alat evaluasi penyelenggaraan pelatihan dalam

mengukur mutu program ToT PPKJH di Balai Besar Pelatihan Kesehatan Ciloto

Tabel 3.17

Uji efektivitas penggunaan alat evaluasi penyelenggaraan ToT PPKJH

Uji Validasi

Aitem Instrumen

Indikator Bentuk

Instrumen

Sasaran

Keterbacaan Gaya Bahasa harus

sederhana dan

mudah dipahami

Tes

Non-Tes Peserta ToT PPKJH

di BBPK Ciloto

Page 30: BAB III METODOLOGI PENELITIAN Desain Penelitianrepository.upi.edu/25384/6/S_PLS_1203509_Chapter 3.pdf · 4. Merumuskan anggapan dasar dan merumuskan hipotesis 5. Memilih Pendekatan

64

Sarah Ulfanisa Iwanda, 2016 Efektivitas Penggunaan Alat Evaluasi Penyelenggaraan Pelatihan Dalam Mengukur Mutu Program Training Of Trainer (ToT ) Petugas Pemeriksa Kesehatan Jemaah Haji di Balai Besar Pelatihan Kesehatan Ciloto Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Sumber : Azwar (2016: 62) & Suharsimi (1999: 200)

Aitem tes dalam

bentuk pertanyaan

dan pernyataan

tidak boleh

bermakna ganda

atau ambigu

Expert Judgement

Dosen FIP UPI

Pengampuh Mata

Kuliah Statistika,

Evaluasi, dan

Konstruk tes. Tata tulis harus

diperhatikan

sehingga tidak

memberikan salah

tafsir. Satu aitem

mewakili satu

pengujian.

Petunjuk pengisian

memiliki deskriptor

yang jelas sehingga

hasil instrument

mewakili secara

komprehensif.

Kesesuaian dengan

Tujuan Pembuatan

Soal

Penulisan aitem

pada instrument

mengikuti kaidah-

kaidah penulisan

aitem

Tes

Non-Tes Peserta ToT PPKJH

di BBPK Ciloto

Expert Judgement

Dosen FIP UPI

Pengampuh Mata

Kuliah Statistika,

Evaluasi, dan

Konstruk tes.

Setiap aitem

mewakili domain

materi yang

diajarkan atau

dilatihkan.

Objektivitas Aitem pada

instrument sesuai

dengan testee

(orang yang

mengerjakan tes)

Non-Tes Peserta ToT PPKJH

di BBPK Ciloto

Expert Judgement

Dosen FIP UPI

Pengampuh Mata

Kuliah Statistika,

Evaluasi, dan

Konstruk tes.

Aitem dapat

terukur

Alternatif Jawaban Alternatif jawaban

sesuai dengan

kaidah penulisan

bentuk instrument

test pilihan-ganda

Tes Peserta ToT

PPKJH di BBPK

Ciloto

Expert Judgement

Dosen FIP UPI

Pengampuh Mata

Kuliah Statistika,

Evaluasi, dan

Konstruk tes.

Page 31: BAB III METODOLOGI PENELITIAN Desain Penelitianrepository.upi.edu/25384/6/S_PLS_1203509_Chapter 3.pdf · 4. Merumuskan anggapan dasar dan merumuskan hipotesis 5. Memilih Pendekatan

65

Sarah Ulfanisa Iwanda, 2016 Efektivitas Penggunaan Alat Evaluasi Penyelenggaraan Pelatihan Dalam Mengukur Mutu Program Training Of Trainer (ToT ) Petugas Pemeriksa Kesehatan Jemaah Haji di Balai Besar Pelatihan Kesehatan Ciloto Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Analisa data yang digunakan untuk menguji validasi aitem adalah Statistik

Aiken V. Hal ini berdasarkan hasil dari perhitungan mampu menghasilkam

informasi terkait penilaian alat evaluasi statistik dan sejauh mana instrument dapat

mengukur secara relevan dengan tujuan pengukuran. Validasi menggunakan Aiken

V mampu memberikan gambaran penilaian pada alat ukur yang mengukur aspek

kognitif dan non-kognitif.

Rumus dari Statistik Aiken V , sebagai berikut:

V = Ʃ s

n (c-1)

s = r – lo

lo = Angka penilaian validitas yang terendah (1)

c = Angka penilaian validitas tertinggi ( 5)

r = Angka yang diberikan oleh seorang penilai (Azwar, 2016)

Dalam pengukuran ini memuat aspek keperilakuan dari atribut yang diukur,

indikator keperilakuan bagi setiap aspek, dan memuat tingkat relevansinya. Setiap

aitem dibandingkan dengan indikator dan para penilai(rater) menetapkan

penilaiannya dengan cara memberikan tanda √ pada kolom penilaian yang

angkanya sesuai.

Statistik ini digunakan guna mengukur indikator keperilakuan, yang

dihitung adalah content-validity coefficient yang didasarkan pada hasil penilaian

dari panel ahli sebanyak n orang terhadap suatu aitem dari segi sejauh mana aitem

tersebut mewakili konstrak yang diukur. Penilaian aitem dilakukan dengan cara

memberikan angka 1 (sangat tidak setuju) sampai dengan 5 (sangat setuju).

f. Uji Reliabilitas Aitem Instrumen

Seperti yang dikemukakan sebelumnya bahwa uji reabilitas guna melihat

karakteristik instrumen dari segi konsistensi pengukuran yang berarti bahwa

perbedaan skor yang diperoleh dalam pengukuran dapat menggambarkan data

bahwa instrument memiliki ketetapan.

uji reabilitas menggunakan bantuan aplikasi SPSS Statisctic 21.0, taraf

Page 32: BAB III METODOLOGI PENELITIAN Desain Penelitianrepository.upi.edu/25384/6/S_PLS_1203509_Chapter 3.pdf · 4. Merumuskan anggapan dasar dan merumuskan hipotesis 5. Memilih Pendekatan

66

Sarah Ulfanisa Iwanda, 2016 Efektivitas Penggunaan Alat Evaluasi Penyelenggaraan Pelatihan Dalam Mengukur Mutu Program Training Of Trainer (ToT ) Petugas Pemeriksa Kesehatan Jemaah Haji di Balai Besar Pelatihan Kesehatan Ciloto Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

signifikasi 5% dengan jumlah responden n=23 untuk instrument tes dan n=9 orang

untuk instrument non-tes. Dari taraf signifikansi tersebut maka rtabelseharga 0,413

untuk instrument tesseharga 0,666 bagi instrument non-tes. Jika rhitung lebih besar

dari rtabel, maka alat evaluasi yang digunakan pada ToT PPKJH di Balai Besar

Pelatihan Kesehatan Ciloto ini dinyatakan reliable.

g. Objektivitas

Pada analisa objektivitas yang dimaksud peneliti disini merupakan sejauh

mana alat evaluasi mampu menggambarkan konsistensi pada sistem scoring. Untuk

menghindari subjektivitas pada alat evaluasi yang dinilai, maka perlunya adanya

pedoman scoring yang memiliki ketetapan pada pemberian skor yang disesuaikan

dengan bentuk tes dan penilai.

h. Praktikabilitas

Sebuah alat instrument dikatakan baik jika memiliki praktibilitas atau

kemudahan yang tinggi. Praktibilitas yang dimaksud bersifat mudah dalam

pelaksanaan, pemeriksaan, dan dilengkapi dengan petunjuk pengerjaan yang jelas.

i. Ekonomis

Pada analisa ekonomis ini peneliti menemukan bahwa dalam penggunaan

alat evaluasi memiliki nilai ekonomis yang baik, baik yang dimaksud pelaksanaan

dari ketiga alat tersebut tidak membutuhkan biaya yang mahal.

5. Analisa Weight Mean Score

Teknik WMS ini ditujukan mengukur kecenderungan umum skor

responden ( ) dari masing-masing variabel dengan menggunakan rumus

Weight Means Score (WMS)(Akdon, 2005) yaitu :

Keterangan :

: Nilai rata-rata yang dicari

x :Jumlah skor gabungan (frekuensi jawaban dikali

bobot nilai untuk setiap alternatif/kategori

Page 33: BAB III METODOLOGI PENELITIAN Desain Penelitianrepository.upi.edu/25384/6/S_PLS_1203509_Chapter 3.pdf · 4. Merumuskan anggapan dasar dan merumuskan hipotesis 5. Memilih Pendekatan

67

Sarah Ulfanisa Iwanda, 2016 Efektivitas Penggunaan Alat Evaluasi Penyelenggaraan Pelatihan Dalam Mengukur Mutu Program Training Of Trainer (ToT ) Petugas Pemeriksa Kesehatan Jemaah Haji di Balai Besar Pelatihan Kesehatan Ciloto Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

n : Jumlah responden/sampel

Langkah-langkah dalam pengolahan data dengan menggunakan rumus

WMS ini adalah sebagai berikut :

a. Memberi bobot nilai untuk setiap alternatif jawaban dengan menggunakkan

skala Likert.

b. Menghitung frekuensi dari setiap alternatif pilihan jawaban.

c. Menjumlahkan jawaban responden untuk setiap item dan langsung

dikaitkan dengan bobot dari alternatif jawaban.

d. Menghitung nilai rata-rata untuk setiap item pada masing-masing kolom.

e. Menentukan kriteria untuk setiap item dengan menggunakan tabel

konsultasi hasil perhitungan WMS di bawah ini :

Tabel 3.18

Konsultasi Hasil Perhitungan WMS

Rentang Nilai Kriteria Penafsiran

Penilaian

4,01-5,00 Sangat Baik Sangat Setuju

3,01-4,00 Baik Setuju

2,01-3,00 Cukup Kurang Setuju

1,01-2,00 Rendah Tidak Setuju

0,01-1,00 Sangat Rendah Sangat Tidak

Setuju

(Akdon, 2005, hal. 39)

6. Analisis Korelasi Item Total

Aitem yang baik tidak hanya memiliki daya beda yang tinggi dan tingkat

kesukaran yang ideal. Hal ini kemudian akan menghasilkan koefisin korelasi pada

aitem. Koefisien korelasi merupakan statistic daya beda pada masing-masing aitem.

Untuk melihat kelaykanper aitem dalam alat evaluasi. dapat dilihat dengan

memperlihatkan kesesuaian aitem dengan fungsi tes secara keseluruhan atau yang

biasa dikenal dengan konsistensi item total.(Hendryadi, 2012)

Dasar kerja yang digunakan dalam analisis item ini pada intinya memilih aitem

yang fungsi ukurnya sesuai dengan fungsi ukur instrumen, singkatnya analisis ini

Page 34: BAB III METODOLOGI PENELITIAN Desain Penelitianrepository.upi.edu/25384/6/S_PLS_1203509_Chapter 3.pdf · 4. Merumuskan anggapan dasar dan merumuskan hipotesis 5. Memilih Pendekatan

68

Sarah Ulfanisa Iwanda, 2016 Efektivitas Penggunaan Alat Evaluasi Penyelenggaraan Pelatihan Dalam Mengukur Mutu Program Training Of Trainer (ToT ) Petugas Pemeriksa Kesehatan Jemaah Haji di Balai Besar Pelatihan Kesehatan Ciloto Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

memilih aitem yang sesuai dengan apa yang diukurnya hal ini kemudian dikenal

dengan korelasi item total.

Kemudian pengujian keselarasan fungsi item dengan fungsi ukur tes dapat

dilakukan dengan menghitung koefisien korelasi antara distribusi skor pada setiap

aitem dengan distribusi skor total tes itu sendiri. Hal ini dimaksudkan untuk

menghindari efek spiruous overlap atau kondisi dimana koefisien korelasi belum

terkoreksi.

Saifuddin Azwar (Azwar,2012, hal. 164) mengemukakan bahwa analisis

korelasi item total berguna untuk menyeleksi item berdasarkan daya beda yang

menghendaki akurasi tinggi. Sebagai kriteria pemilihan item berdsarkan korelasi

item total, menggunakan batasan koefisien >0,30. Semua aitem yang mencapai

koefisien korelasi minimal 0,30 daya bedanya dinyatakan layak.

Untuk menghilangkan efek spiruous overlap tersebut maka koefisien

korelasi aitem total ini dihitung dengan korelasi product momentpearson dikoreksi

dengan Std.Deviation atau simpangan baku. Formula ini kemudian dikenal dengan

correlated-item total coefficient. Pada analisis inilah ditemukan selesksi item

berdasarkan daya beda tadi. Korelasi item total bukanlah untuk menguji validitas

aitem namun hanya digunakan untuk menyeleksi aitem-aitem yang tidak layak

digunakan dalam tes secara keseluruhan.(Bernstein, 1994, hal. 301-311)Pada

analisis ini peneliti menggunakan bantuan komputasi aplikasi Statistic SPSS 21.0