bab iii metodologi penelitian a. tempat dan waktu...
TRANSCRIPT
83
BAB III
METODOLOGI PENELITIAN
A. Tempat dan waktu penelitan
1. Tempat
Untuk memperoleh berbagai keterangan yang dibutuhkan dan sesuai dengan
judul penelitian ini, maka penelitian akan dilaksanakan di Kabupaten Lombok Timur
Provinsi Nusa Tenggara Barat.
2. Waktu
Waktu penelitian direncanakan akan dilaksanakan pada bulan September –
November 2015 dimulai dari pengurusan ijin penelitian sampai dengan pengumpulan
data serta pengolahan data.
Tabel 3.1. Matriks Rincian Waktu dan Jenis Kegiatan Penelitian
N
o Kegiatan
Tahun 2015 Keterangan
September Oktober November
1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4
1 Pengajuan izin
penelitian
Pengajuan ijin ini
dimulai dari Kampus
sampai dengan
memasukkan ke
instansi-instansi yang
terkait dalam
penelitian ini di Lotim
2 Persiapan
penelitian
-
3 Pengambilan
data
a. Wawancara
b. Observasi
Dalam proses ini
peneliti di bantu oleh
sodari Nikmah, S.pd.
M.Pd. (Adek kandung
peneliti sendiri)
4 Analisis Data
-
5 Menyusun
laporan
penelitian
-
83
84
Adapun rincian yang dilakukan dalam penelitian ini bisa dilihat dalam bentuk
table di bawah ini:
Table 3.2. Rincian Kegiatan dan Waktu Penelitian di Lapangan.
No Jenin Kegiatan Waktu Pelaksanaan Tempat
1 Proses pengurusan ijin penelitian ke
Bankesbangpoldagri
Rabu, 9-14
September 2015
Kantor
Bankebangpoldagri
di Selong
2 Memasukkan surat ke Dinas
Dikpora
Kamis, 15 September
2015
Kantor Dinas
Dikpora di Selong
3 Memasukkan surat ke Komisi II
DPRD Lombok Timur
Kamis, 15 September
2015
Kantor DPRD
Lotim di Selong
4 Memasukkan surat ke Bupati Kamis, 15 September
2015
Kantor Bupati di
Selong
5 Memasukkan surat ke KONI Kamis, 15 September
2015
Kantor KONI di
Selong
6
Wawancara dengan Bpk.
Hasanudin, S.Pd. Selaku Kabid
Pemuda dan Olahrga Lotim.
Rabu, 30 September
2015.
Ruangan Kantor
Kabid Pemuda dan
Olahraga di Selong
7 Wawancara dengan Bpk. H. L.
Hasan Rahman, S.Pt., M.Si. selaku
Ketua Komisi II DPRD Lotim.
Senin, 5 Oktober
2015
Ruangan rapat
Komisi II DPRD di
Selong
8 Wawancara dengan Ibu Wiwin Ayu
Iswardianingrum, SH. M.Ec.Dev.
selaku Kasubag peruundang-
undangan yang mewakili Kabag
Hukum.
Kamis, 8 Oktober
2015
Ruangan Kantor
Kabag Hukum di
Selong
9 Wawancara dengan Bpk. Drs.
Syafruddin, M.Pd. selaku Ketua
Harian KONI Lotim.
Jum’at, 9 Oktober
2015
Kantor KONI di
Selong
10 Observasi sarana dan prasarana
olahraga
Senin, 12 Oktober
2015
Sport Hall
Selaparang
Lombok Timur
11 Observasi sarana dan prasarana
olahraga
Selasa, 13 Oktober
2015
Stadiun Sepak bola
di Selong
12 Observasi sarana dan Prasarana
olahraga
Sabtu, 17 Oktober
2015
Lapangan Tenis
PELTI di Selong
13 Observasi sarana dan prasarana
olahraga
Minggu, 18 Oktober
2015
Kolam Renang
Tirta Rinjani di
Selong
14 Observasi sarana dan prasarana
olahraga serta antusias masyarakat
dalam berolahraga
Minggu, 25 Oktober
2015
Tugu/Alun-alun
Kota di Selong
15 Observasi sarana dan prasarana
olahraga dan oktivitas masyarakat
yang berolahraga
Minggu,1 November
2015
Kawasan Taman
Rinjani di pusat
Kota Selong
85
16 Observasi sarana dan Prasarana
olahraga dan melihat lebih dekat
kegiatan masyarakat dalam
memanfaatkan ruang terbuka untuk
berolahraga.
Minggu,8 November
2015
Kawasan
Pelabuhan Labuhan
Haji di Lotim
B. Jenis Penelitian
Menurut Nasir (1983) bahwa “penelitian deskriptif adalah mempelajari
masalah-masalah dalam masyarakat serta tata cara yang berlaku dalam masyarakat
serta situasi-situasi tertentu, termasuk tentang hubungan, kegiatan-kegiatan, sikap-
sikap, pandangan-pandangan, serta proses-proses yang sedang berlangsung dan
pengaruh-pengaruh dari suatu fenomena”. Untuk kelancaran penelitian serta
memberikan arti terhadap data dalam penelitian secara sistematis, efisien, dan efektif,
peneliti melakukan proses penelitian pendahuluan yang meliputi penelusuran
literatur, dokumentasi, dan analisis situasi tempat penelitian yang akan dilaksanakan.
Dari hasil proses penelitian pendahuluan tersebut, kemudian ditemukan sejumlah
informasi awal yang menyangkut objek penelitian sehingga dapat dikatagorikan pada
kelompok penelitian kualitatif.
C. Subjek Penelitian
Dalam penelitian ini subjek yang akan diteliti adalah ketersediaan sarana dan
prasarana olahraga di Kabupaten Lombok Timur. Peneliti dalam hal ini akan
menganalisis kebijakan pemerintah yang berupa Peraturan Daerah (PERDA) yang
sudah diterbitkan maupun kebijakan-kebijakan praktis yang dijalankan terkait
dengan perencanaan, realisasi, pengelolaan dan pemanfaatan sarana dan prasarana
olahraga di Kabupaten Lombok Timur Provinsi Nusa Tenggara Barat.
D. Sumber Data
Yang dimaksud dengan sumber data adalah subjek dari mana data dapat
diperoleh (Arikunto S, 2006 : 129). Dimana penelitian ini akan menganalisis bentuk
kebijakan yang dikeluarkan atau dibuat oleh pemerintah Kabupaten Lombok Timur
tentang penyediaan sarana dan prasarana olahraga di Lombok Timur. Dengan
demikian sumber data dalam penelitian ini adalah berupa dokumen Peraturan
86
Daerah dan Informan. Adapun informan yang akan dipilih dalam penelitian ini
adalah, Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Tingkat II, Bupati, DIKPORA,
Pengurus KONI Kabupaten Lombok Timur dan pihak-pihak terkait yang dapat
sekiranya memberikan informasi yang akurat dan dapat dipertanggungjawabkan
nantinya oleh peneliti itu sendiri.
Demi menunjang keberhasilan penelitian ini maka pendekatan yang
digunakan adalah snowball sampling yaitu teknik penentuan sampel yang mula-mula
jumlahnya kecil, kemudian membesar ibarat bola salju yang menggelinding yang
lama-lama menjadi besar (Sugiyono, 2012;85). Cara ini banyak dipakai ketika
peneliti tidak banyak mengetahu tentang populasi penelitiannya. Mulanya peneliti
hanya tahu satu atau dua orang yang berdasarkan penilaiannya bisa dijadikan sampel.
Karena peneliti menginginkan lebih banyak lagi, lalu peneliti minta kepada sampel
pertama untuk bersedia menunjukkan orang lain lagi yang kira-kira bisa dijadikan
sebagai sampel.
E. Teknik Pengumpulan Data
Data dikumpulkan dengan teknik non-tes (survey). Teknik ini digunakan
untuk mengungkapkan data tingkat ketersediaan saran dan prasarana olahraga,
dengan cara peneliti langsung turun ke lapangan atau daerah penelitian untuk
mengamati dan mewawancarai orang-orang yang berkepentingan di daerah tersebut.
Adapun teknik pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini adalah :
1. Observasi (observation)
Teknik observasi digunakan untuk menggali data dari sumber data yang
berupa peristiwa, aktivitas, perilaku, tempat atau lokasi dan benda serta
rekaman gambar (Sutopo HB, 2006; 75). Teknik ini diperlukan guna
memperoleh informasi terkait ketersediaan dan intensitas pemanfaatan sarana
dan prasarana olahraga di Kabupaten Lombok Timur.
2. Wawancara (interviu)
Esterberg dalam Sugiyono (2012; 231) mendefinisikan interviu sebagai
berikut. ”a meeting of two persons to exchange information and idea trhaugh
question and response, resulting in communication and join contruction of
87
meaning about a particular topic”. Wawancara adalah merupakan pertemuan
dua orang untuk bertukar informasi dan idea melalui Tanya jawab, sehingga
dapat dikonstruksikan makna dalam suatu topic tertentu. Tujuan utama
melakukan wawancara adalah untuk bisa menyajikan konstruksi saat
sekarang dalam suatu konteks mengenai para pribadi, peristiwa, aktivitas,
organisasi, perasaan, motivasi, tanggapan atau persepsi, tingkat dan bentuk
keterlibatan dan sebagainya untuk merekonstruksi beragam hal seperti itu
sebagai bagian dari pengalaman masa lampau dan memproyeksikan hal-hal
itu yang dikaitkan dengan harapan yang bisa terjadi dimasa yang akan datang
(Sutopo HB, 2006; 68).
3. Mengkaji Dokumen dan Arsip (content analysis)
Dokumen tertulis dan arsip merupakan data yang sering memiliki posisi
penting dalam sebuah penelitian kualitatif. Terutama apabila sasaran kajian
mengarah pada latar belakang atau berbagai peristiwa yang terjadi dimasa
lampau yang sangat berkaitan dengan kondisi atau peristiwa masa kini yang
sedang diteliti ( Sutopo HB, 2006; 80). Teknik ini berfungsi untuk menggali
dan menganalisis data yang berupa dokumen misalnya Peraturan Daerah
(PERDA), serta data-data penting lainnya yang dikeluarkan oleh pemerintah
di dalam menjalankan pemerintahannya. Dokumen juga bisa berbentuk
tulisan, gambar, atau karya-karya monumental dari seseorang. Dokument
yang berbentuk tulisan misalnya catatan harian, sejarah kehidupan (life
stories), cerita, biografi, peraturan dan kebijakan. Studi dokumen merupakan
pelengkap dari penggunaan metode observasi dan wawancara dalam
penelitian kulitatif (Sugiyono, 2012; 240).
4. Triangulasi
Triangulasi diartikan sebagai teknik pengumpulan data yang bersifat
menggabungkan dari berbagai teknik pengumpulan data dan sumber data
yang telah ada. Bila peneliti melakukan pengumpulan data dengan
triangulasi, maka sebenarnya peneliti mengecek kredibilitas data dengan
berbagai teknik pengumpulan data dan berbagai sumber data (Sugiyono,
2012; 241). Untuk memperoleh data yang valid dalam penelitian ini, maka
88
peneliti menggunakan Triangulasi Data. Menurut Patton dalam. Sutopo, HB
(2006; 93) cara ini mengarahkan peneliti agar dalam mengumpulkan data, ia
wajib menggunakan beragam sumber data yang berbeda-beda yang tersedia.
Artinya, data yang sama atau sejenis, akan lebih mantap kebenarannya bila
digali dari beberapa sumber data yang berbeda.
F. Instrumen Pengumpulan Data
Instrumen penelitian dapat diartikan sebagai alat untuk mengumpulkan,
mengolah, menganalisa dan menyajikan data-data secara sistematis serta objektif
dengan tujuan memecahkan suatu persoalan atau menguji suatu hipotesis. Jadi semua
alat yang bisa mendukung suatu penelitian bisa disebut instrumen penelitian. Sesuai
dengan pendapat Sugiyono (2012; 102) yang mengatakan, bahwa instrument
penelitian adalah suatu alat yang digunakan untuk mengukur fenomena alam maupun
sosial yang diamati.
Menurut Arikunto, S (2005:101), instrumen pengumpulan data adalah alat
bantu yang dipilih dan digunakan oleh peneliti dalam kegiatannya mengumpulkan
agar kegiatan tersebut menjadi sistematis dan dipermudah olehnya. Jadi Intrumen
dalam penelitian ini adalah peneliti sendiri dengan wawancara mendalam (indepth-
interview), sedangkan untuk mendukung wawancara di lapangan peneliti
menyiapkan lembar observasi, camera, tape recorder dan alat tulis menulis serta
panduan pertanyaan tentang hal-hal pokok yang ingin diketahui. Panduan ini juga
bisa mempermudah dan mengarahkan pembicaraan atau wawancara sesuai dengan
kondisi yang sebenarnya di lapangan. Adapun lembar observasi dan kisi-kisi
pertanyaan wawancara terlampir.
G. Teknik Analisis Data
Teknik analisis data dalam penelitian kualitatif dapat diperoleh dari berbagai
sumber, dengan menggunakan teknik pengumpulan data yang bermacam-macam.
Menurut Sugiyono (2012: 244) analisis data dalam penelitian kualitatif adalah proses
mencari dan menyusun secara sistematis data yang diperoleh dari hasil wawancara,
catatan lapangan, dan dokumentasi, dengan cara mengorganisasikan data ke dalam
89
kategori, menjabarkan kedalam unit-unit, melakukan sintesa, menyusun ke dalam
pola, memilih mana yang penting dan yang akan dipelajari, dan membuat kesimpulan
sehingga mudah dipahami oleh diri sendiri maupun orang lain.
Sementara itu Bogdan & Biklen dalam Moleong, L.J (2012 ; 248)
berpendapat, bahwa analisia data kualitatif adalah upaya yang dilakukan dengan
jalan bekerja dengan data, mengorganisasikan data, memilah-milahnya menjadi
satuan yang dapat dikelola, mensintesiskannya, mencari dan menemukan pola,
menemukan apa yang penting dan apa yang dipelajari, dan memutuskan apa yang
dapat diceritakan kepada orang lain. Oleh karena itu, dalam proses analisis
penelitian kualitatif ini terdapat tiga komponen utama yang harus benar-benar
dipahami oleh setiap peneliti kualitatif. Tiga komponen utama analisis tersebut
adalah reduksi data, sajian data dan penarikan kesimpulan serta verifikasinya, Miles
& Huberman dalam Sutopo, HB (2006; 113).
Reduksi data merupakan proses seleksi, pemfokusan, penyederhanaan dan
abstraksi data dari fielnote. Sajian data merupakan rakitan organisasi informasi,
deskripsi dalam bentuk narasi yang memungkinkan simpulan penelitian dapat
dilakukan. Kesimpulan perlu diverifikasi agar cukup mantap dan benar-benar bisa
dipertanggungjawabkan. Peneliti mengadakan penelusuran data kembali secara tepat
dan mengulangi membaca catatan-catatan dilapangan secara teliti.