bab iii metodologi penelitian a. penelitian tindakan kelas ... · dengan guru kelas v untuk...
TRANSCRIPT
BAB III
METODOLOGI PENELITIAN
A. Tempat dan Waktu Penelitian
1. Tempat Penelitian
Penelitian tindakan kelas ini dilaksanakan di SDN Candiwulan, UPT
Kecamatan Adimulyo, Kabupaten Kebumen, tepatnya di jalan Guyangan-
Petanahan, Desa Candiwulan, Kecamatan Adimulyo, Kabupaten Kebumen.
Sarana dan prasarana yang dimiliki sekolah tersebut sudah cukup memadai
dalam menunjang proses pembelajaran. SDN Candiwulan memiliki tenaga
pendidik dan tenaga kependidikan yang berjumlah 12 orang, yaitu kepala
sekolah, guru, dan penjaga sekolah. Masing-masing tenaga pendidik dan
kependidikan memiliki tingkat kependidikan yang berbeda-beda, diantaranya
S1, D2, dan SMK.
Pemilihan tempat penelitian ini didasarkan pada pertimbangan bahwa
keterampilan menulis siswa kelas V masih dibawah KKM, kecenderungan
guru dalam pembelajaran yang masih menggunakan pendekatan konvensional
dan kurang variatifnya guru menggunakan media pembelajaran yang
mengaktifkan siswa, serta peneliti ingin menunjukkan bahwa penerapan model
CIRC dengan media peristiwa dapat meningkatkan keterampilan menulis puisi
pada siswa kelas V SDN Candiwulan Tahun Ajaran 2015/2016. Selain itu, di
sekolah tersebut juga belum pernah digunakan sebagai objek penelitian sejenis.
2. Waktu Penelitian
Penelitian tindakan kelas ini dilaksanakan pada semester 2 tahun ajaran
2015/2016. Pelaksanaan Penelitian Tindakan Kelas (PTK) mulai dari persiapan,
pelaksanaan, analisis hingga pembuatan laporan dimulai pada bulan November
2015 sampai April 2016 dengan jadwal waktu penelitian sebagai berikut.
a. Persiapan Penelitian
Tahap persiapan penelitian dilakukakan dalam beberapa tahap
yaitu pengajuan judul, koordinasi dengan kepala sekolah dan guru kelas V
43
44
yang dilakukan pada minggu pertama bulan November 2015. Diskusi
dengan guru kelas V untuk mengidentifikasi masalah dalam pembelajaran
bahasa Indonesia materi menulis puisi dan merancang tindakan dilakukan
pada tanggal 11 November 2015. Menyusun proposal, menyiapkan
perangkat pembelajaran, dan instrumen penelitian dimulai dari minggu
kedua bulan November 2015 sampai minggu ketiga bulan Januari 2016.
Seminar proposal penelitian dilaksanakan pada tanggal 4 Februari 2016.
b. Pelaksanaan Penelitian
Pelaksanaan tindakan dilaksanakan dalam tiga siklus. Tiap siklus
terdiri dari dua pertemuan. Tiap pertemuan meliputi empat tahapan yaitu
perencanaan, pelaksanaan, observasi, dan refleksi.
1) Siklus I
Perencanaan siklus I dilaksanakan pada minggu kedua bulan Februari
2016. Pelaksanaan dan pengamatan pertemuan 1 dan 2 dilaksanakan
pada tanggal 13 Februari dan 17 Februari 2016. Kegiatan refleksi
dilakanakan pada setiap pertemuan setelah kegiatan pembelajaran usai.
2) Siklus II
Pelaksanaan siklus II dilaksanakan pada minggu keempat bulan
Februari 2016. Pelaksanaan dan pengamatan pertemuan 1 dan 2
dilaksanakan pada tanggal 24 Februari 2016 dan 4 Maret 2016.
Kegiatan refleksi dilaksanakan pada setiap pertemuan setelah kegiatan
pembelajaran usai.
3) Siklus III
Pelaksanaan siklus III dilaksanakan pada minggu kedua bulan Maret
2016. Pelaksanaan dan pengamatan pertemuan 1 dan 2 dilaksanakan
pada tanggal 11 Maret 2016 dan 14 Maret 2016. Kegiatan refleksi
dilaksanakan pada setiap pertemuan setelah kegiatan pembelajaran
usai.
c. Analisis Data dan Pelaporan
Analisis data hasil tindakan dalam tiga siklus dimulai dari minggu
ketiga Februari sampai minggu ketiga Maret 2016. Penyusunan skripsi
45
dimulai dari minggu kedua Februari sampai minggu kedua April 2016.
Ujian dilaksanakan pada tanggal 29 April 2016. Revisi, penggandaan serta
pengumpulan skripsi dilakukan pada minggu pertama bulan Mei sampai
minggu kedua bulan Mei 2016.
B. Pendekatan Penelitian
Pendekatan penelitian yang digunakan adalah penelitian tindakan kelas.
Kunandar (2012: 45) menyatakan bahwa penelitian tindakan kelas merupakan suatu
penelitian yang dilakukan oleh guru sekaligus sebagai peneliti atau bersama orang
lain (kolaborasi) dengan jalan merancang, melaksanakan, mengamati, dan
merefleksikan tindakan secara kolaboratif dan partisipatif yang bertujuan untuk
memperbaiki dan meningkatkan mutu pembelajaran. Tipe penelitian yang
digunakan adalah kolaborasi (kerja sama) antara mahasiswa yaitu sebagai peneliti
dan guru kelas V SDN Candiwulan sebagai pelaksana serta dibantu oleh dua
observer.
C. Subjek Penelitian
Arikunto (2013: 188) menyebutkan bahwa “Subjek penelitian adalah
subjek yang dituju untuk diteliti oleh peneliti”. Dalam PTK, yang menjadi subjek
penelitian adalah siswa. Subjek penelitian ini adalah siswa kelas V semester 2 SDN
Candiwulan tahun ajaran 2015/2016, UPT Kecamatan Adimulyo, Kabupaten
Kebumen dengan jumlah 15 siswa. Jumlah siswa laki-laki adalah 6 dan jumlah
siswa perempuan adalah 9 siswa. Semua siswa dalam keadaan normal dan
bertempat tinggal di Desa Candiwulan.
D. Data dan Sumber Data
1. Data
Arikunto (2006: 118) menyebutkan bahwa data adalah hasil pencatatan
peneliti, baik yang berupa fakta maupun angka. Jenis data dalam penelitian
tindakan kelas ini ada dua, yaitu data kualitatif dan data kuantitatif. Data
kualitatif dalam penelitian ini berupa informasi mengenai pelaksanaan
46
pembelajaran keterampilan menulis puisi dengan menerapkan model CIRC
dengan media gambar peristiwa. Data kuantitatif berupa nilai hasil belajar siswa
dalam menulis puisi pada mata pelajaran bahasa Indonesia.
2. Sumber Data
Sumber data penelitian menurut Arikunto (2013: 172) adalah “Subjek
dari mana data dapat diperoleh”. Penelitian ini menggunakan beberapa sumber
data dengan tujuan agar data yang diperoleh akurat. Sumber data dalam
penelitian ini adalah sebagai berikut.
a. Siswa Kelas V SDN Candiwulan
Siswa yang menjadi sumber data dalam penelitian tindakan kelas ini
adalah siswa-siswi kelas V SDN Candiwulan tahun ajaran 2015/2016. Data
yang diperoleh berupa data tentang penerapan model CIRC dengan media
gambar peristiwa dan data berupa nilai hasil evaluasi tertulis. Data tersebut
diperoleh melalui observasi, wawancara, dan tes tertulis.
b. Guru Kelas V
Guru yang dijadikan sumber data dalam penelitian ini adalah guru
kelas V SDN Candiwulan yang berperan sebagai pelaksana dalam penelitian
tindakan kelas kolaborasi. Data yang didapat dari guru kelas V adalah tentang
keadaan siswa, keterangan mengenai segala sesuatu yang berkaitan dengan
proses pembelajaran yang terjadi di kelas. Data tersebut diperoleh melalui
observasi dan wawancara.
c. Dokumen
Dokumen merupakan catatan peristiwa yang sudah berlalu.
Dokumen digunakan sebagai pelengkap dan penguat data yang lain.
Dokumen yang dapat dijadikan sumber penelitian yaitu daftar nilai siswa.
E. Teknik Pengumpulan Data
1. Teknik Pengumpulan Data
Sugiyono (2009: 224) mengemukakan bahwa teknik pengumpulan data
merupakan hal utama dalam penelitian karena tujuan utama dari penelitian
47
adalah mendapatkan data. Teknik pengumpulan data dalam penelitian ini yaitu
teknik tes dan nontes yang meliputi observasi, wawancara, dan dokumentasi.
a. Teknik Tes
Pengertian tes menurut Arikunto (2006: 150) yaitu serentetan
pertanyaan atau latihan yang digunakan untuk mengukur keterampilan atau
pengetahuan yang dimiliki individu atau kelompok. Kunandar (2012:126)
menyebutkan bahwa teknik tes dalam penelitian tindakan kelas digunakan
untuk mendapatkan data tentang hasil belajar siswa. Dalam penelitian ini, tes
yang digunakan untuk mengukur keterampilan menulis puisi siswa adalah tes
tertulis yang dilaksanakan di akhir pembelajaran setiap pertemuan pada siklus
I, II, dan III. Data yang terkumpul dari hasil tes keterampilan menulis puisi
adalah data kuantitatif.
a. Teknik Nontes
Teknik nontes dilaksanakan untuk mengukur pelaksanaan penerapan
model CIRC dengan media gambar peristiwa dalam peningkatan
keterampilan menulis puisi. Data yang diperoleh yaitu berupa perubahan-
perubahan tingkah laku siswa berdasarkan analisis hasil observasi pada saat
proses pembelajaran berlangsung. Data tersebut diperoleh dari hasil
instrumen nontes yang berupa observasi, wawancara, dan dokumentasi.
1) Observasi
Arikunto (2006: 156) berpendapat bahwa observasi adalah
kegiatan pengamatan terhadap suatu objek dengan menggunakan seluruh
alat indera. Tujuan observasi menurut Kunandar (2012 : 126) yaitu untuk
mengumpulkan data tentang kegiatan siswa dalam pembelajaran. Tujuan
observasi penelitian ini adalah mengamati kegiatan siswa dan guru dalam
pembelajaran, yang digunakan sebagai dasar untuk menentukan langkah
perbaikan pembelajaran menulis puisi. Pelaksanaannya dilakukan saat
pembelajaran berlangsung. Kegiatan observasi dilakukan oleh teman
sejawat dan peneliti dengan cara mengamati langkah penerapan model
CIRC dengan media gambar peristiwa dalam peningkatan keterampilan
menulis puisi selama proses pembelajaran berlangsung.
48
2) Wawancara
Arikunto (2006: 155) menjelaskan bahwa wawancara adalah
kegiatan dialog yang dilakukan oleh pewawancara untuk memperoleh
informasi dari terwawancara. Bentuk wawancara yang dipakai dalam
penelitian ini adalah wawancara terstruktur. Dalam wawancara terstruktur,
pewawancara telah menyiapkan sederetan pertanyaan lengkap.
Wawancara dilakukan setelah kegiatan pembelajaran selesai yang
ditujukan kepada siswa dan guru. Wawancara dilakukan untuk mengetahui
bagaimana respon siswa dan guru tentang penerapan model CIRC dengan
media gambar peristiwa dalam peningkatan keterampilan menulis puisi
pada siswa kelas V SDN Candiwulan.
2. Alat Pengumpulan Data
Alat pengumpulan data pada penelitian ini, disesuaikan dengan teknik
pengumpulan data yang digunakan. Berikut ini instrumen yang digunakan.
a. Instrumen Tes
Alat pengumpulan data yang digunakan pada teknik tes yaitu berupa
soal-soal tes tertulis sebagai evaluasi yang berkaitan dengan keterampilan
menulis puisi yang dilaksanakan di akhir pembelajaran pada setiap pertemuan
selama tiga siklus.Tes tertulis berupa seperangkat pertanyaan atau perintah
secara tertulis untuk menulis puisi sesuai indikator pencapaian kompetensi
yang mencakup menulis puisi dengan tema menyedihkan, mengharukan dan
menyenangkan.
b. Instrumen Nontes
1) Lembar Observasi
Lembar observasi digunakan saat pelaksanaan teknik observasi.
Dalam penelitian ini lembar observasi berupa lembar observasi guru dan
siswa yang berbentuk rating scale dengan skala penskoran 1-4 yang diisi
oleh observer dan peneliti. Masing-masing skor pada lembar observasi
memiliki deskriptor. Aspek-aspek yang diamati dalam observasi adalah
langkah pelaksanaan pembelajaran dengan menerapkan model CIRC
dengan media gambar peristiwa pada siklus I, siklus II maupun siklus III.
49
2) Pedoman Wawancara
Pedoman wawancara digunakan saat pelaksanaan teknik
wawancara. Pedoman wawancara menggunakan lembar wawancara yang
berisi serentetan pertanyaan yang diajukan secara singkat dan jelas tentang
langkah penerapan model CIRC dengan media gambar peristiwa dalam
peningkatan keterampilan menulis puisi pada siswa kelas V SD.
Wawancara ini diajukan kepada guru dan siswa untuk mengetahui respon
guru dan siswa dalam penerapan model CIRC dengan media gambar
peristiwa dalam pembelajaran keterampilan menulis puisi.
3. Penyusunan Instrumen
a. Instrumen Pengamatan Penerapan Model CIRC dengan Media Gambar
Peristiwa
1) Definisi Konseptual
Penerapan model CIRC dengan media gambar peristiwa
merupakan penerapan model pembelajaran secara berkelompok yang
mengupayakan adanya kerjasama, penggalian ide, menemukan data dan
fakta melalui pemahaman berdasarkan media gambar peristiwa yang
membantu dalam mengkonkretkan objek menulis puisi, meningkatkan
daya imajinasi dan berpikir kritis yang disajikan dengan langkah
penerapannya yaitu: a) siswa berkelompok secara heterogen dengan
anggota 3 siswa; b) siswa memperhatikan guru menyajikan materi
menulis puisi disertai tanya jawab melalui media gambar peristiwa; c)
setiap anggota kelompok mengamati gambar peristiwa kemudian
menentukan tema, amanat, dan objek fakta dan mengubahnya menjadi
pilihan kata; d) siswa bersama kelompoknya menyusun kata dan membuat
judul berdasarkan tema, amanat dan pilihan kata serta saling memeriksa
hasilnya; e) perwakilan siswa dari beberapa kelompok mempresentasikan
hasil diskusinya dan siswa membahas hasil diskusinya bersama guru; f)
siswa bersama guru membuat kesimpulan materi yang sudah dipelajari.
50
2) Definisi Operasional
Data berupa skor dan deskripsi yang menunjukkan pelaksanaan
pembelajaran dengan menerapkan model CIRC dengan media gambar
peristiwa diperoleh dengan menggunakan teknik observasi dan
wawancara. Teknik observasi dilakukan dengan menggunakan alat
pengumpul data berupa lembar observasi guru dan siswa. Teknik
obervasi bertujuan untuk mengamati kegiatan siswa dan guru selama
pembelajaran dengan menerapkan model CIRC dengan media gambar
peristiwa. Teknik wawancara dilakukan dengan menggunakan alat
pengumpul data berupa pedoman wawancara terhadap guru dan siswa.
Teknik wawancara dilakukan untuk mengetahui respon guru dan siswa
tentang penerapan model CIRC dengan media gambar peristiwa dalam
peningkatan keterampilan menulis puisi. Aspek penilaiannya yaitu
langkah penerapan model CIRC dengan media gambar peristiwa.
51
3) Kisi – Kisi
a) Kisi-Kisi Lembar Observasi Penerapan Model CIRC dengan
Media Gambar Peristiwa
Tabel 3.1 Kisi-Kisi Lembar Observasi Penerapan Model CIRC dengan Media Gambar Peristiwa terhadap Guru
No Aspek yang Diamati Nomor Butir Jumlah Butir
1. Guru membentuk kelompok siswa secara heterogen dengan anggota 3 siswa.
1, 2, 3 3
2. Guru menyajikan materi pembelajaran disertai tanya jawab melalui media gambar peristiwa.
4, 5, 6 3
3. Guru meminta setiap anggota kelompok mengamati gambar peristiwa kemudian menentukan tema, amanat, objek fakta dan mengubahnya menjadi pilihan kata
7, 8, 9, 10 4
4. Guru meminta siswa bersama kelompoknya menyusun kata dan membuat judul berdasarkan tema, amanat dan pilihan kata serta saling memeriksa hasilnya.
11, 12, 13, 14 4
5. Guru meminta perwakilan siswa dalam kelompok mempresentasikan hasil diskusinya dan membahasnya bersama.
15, 16, 17 3
6. Guru bersama siswa membuat kesimpulan.
18, 19, 20 3
Jumlah 20
Lembar observasi dan deskriptor penerapan model CIRC dengan media
gambar peristiwa terhadap guru terlampir pada lampiran 4 dan 5.
Halaman 161-166.
52
Tabel 3.2 Kisi-Kisi Lembar Observasi Penerapan Model CIRC dengan Media Gambar Peristiwa terhadap Siswa
No Aspek yang Diamati Nomor Butir Jumlah Butir
1. Siswa berkelompok secara heterogen dengan anggota 3 siswa.
1, 2, 3 3
2. Siswa memperhatikan guru menyajikan materi pembelajaran disertai tanya jawab melalui media gambar peristiwa.
4, 5, 6 3
3. Setiap anggota kelompok mengamati gambar peristiwa kemudian menentukan tema, amanat, objek fakta dan mengubahnya menjadi pilihan kata.
7, 8, 9, 10 4
4. Siswa bersama kelompoknya menyusun kata dan membuat judul berdasarkan tema, amanat dan pilihan kata serta saling memeriksa hasilnya.
11, 12, 13, 14 4
5. Perwakilan Siswa mempresentasikan hasil diskusinya dan membahasnya bersama guru.
15, 16, 17 3
6. Siswa bersama guru membuat kesimpulan.
18, 19, 20 3
Jumlah 20
Lembar observasi dan deskriptor penerapan model CIRC dengan
media gambar peristiwa terhadap siswa terlampir pada lampiran 6 dan
7. Halaman 167-172.
53
b) Kisi – kisi Pedoman Wawancara Penerapan Model CIRC dengan
Media Gambar Peristiwa
Tabel 3.3. Kisi-Kisi Pedoman Wawancara Penerapan Model CIRC dengan Media Gambar Peristiwa kepada Guru
No Aspek yang Diamati Nomor Butir Jumlah Butir
1. Guru membentuk kelompok siswa secara heterogen dengan anggota 3 siswa.
1, 2, 3 3
2. Guru menyajikan materi pembelajaran disertai tanya jawab melalui media gambar peristiwa.
4, 5, 6 3
3. Guru meminta setiap anggota kelompok mengamati gambar peristiwa kemudian menentukan tema, amanat, objek fakta dan mengubahnya menjadi pilihan kata.
7, 8, 9, 10 4
4. Guru meminta siswa bersama kelompoknya menyusun kata dan membuat judul berdasarkan tema, amanat dan pilihan kata serta saling memeriksa hasilnya.
11, 12, 13, 14 4
5. Guru meminta perwakilan siswa dalam kelompok mempresentasikan hasil diskusinya dan membahasnya bersama.
15, 16, 17 3
6. Guru bersama siswa membuat kesimpulan.
18, 19, 20 3
Jumlah 20
Pedoman wawancara terhadap guru dapat dilihat pada lampiran 8.
Halaman 173.
54
Tabel 3.4 Kisi-Kisi Pedoman Wawancara Penerapan Model CIRC
dengan Media Gambar Peristiwa kepada Siswa
No Aspek yang Diamati Nomor Butir Jumlah Butir
1. Siswa berkelompok secara heterogen dengan anggota 3 siswa.
1, 2, 3 3
2. Siswa memperhatikan guru menyajikan materi pembelajaran disertai tanya jawab melalui media gambar peristiwa.
4, 5, 6 3
3. Setiap anggota kelompok mengamati gambar peristiwa kemudian menentukan tema, amanat, objek fakta dan mengubahnya menjadi pilihan kata.
7, 8, 9, 10 4
4. Siswa bersama kelompoknya menyusun kata dan membuat judul berdasarkan tema, amanat dan pilihan kata serta saling memeriksa hasilnya.
11, 12, 13, 14 4
5. Perwakilan Siswa mempresentasikan hasil diskusinya dan membahasnya bersama guru.
15, 16, 17 3
6. Siswa bersama guru membuat kesimpulan.
18, 19, 20 3
Jumlah 20
Pedoman wawancara terhadap siswa terlampir pada lampiran 9.
Halaman 174.
b. Instrumen Peningkatan Keterampilan Menulis Puisi Siswa Kelas V
1) Definisi Konseptual
Keterampilan menulis puisi adalah kegiatan yang membutuhkan
kecakapan dalam mengungkapkan gagasan, perasaan dengan
merangkaian kata yang indah hasil kreativitas seseorang berdasarkan
pengalaman imajinatif yang mampu membangkitkan perasaan yang
kemudian disusun secara berirama dalam bentuk tulisan. Indikator yang
55
akan dicapai dalam menulis puisi dengan media gambar peristiwa antara
lain: a) menjelaskan pengertian puisi; b) menyebutkan langkah-langkah
menulis puisi; c) menyebutkan unsur-unsur puisi; d) menjelaskan
pengertian gaya bahasa/majas; e) menulis puisi tema menyedihkan
dengan topik bencana alam; f) menulis puisi tema mengharukan dengan
topik pengorbanan; g) menulis puisi tema menyenangkan dengan topik
mendapat juara.
2) Definisi Operasional
Data tentang peningkatan hasil belajar keterampilan menulis
puisi siswa kelas V berupa nilai keterampilan menulis puisi siswa sesuai
dengan tema yang disajikan guru. Dalam memperoleh data tersebut
dibutuhkan tes tertulis yang dilakukan siswa setelah pembelajaran
dengan menerapkan model CIRC dengan media gambar peristiwa.
Teknik ini digunakan untuk mengumpulkan data berupa seperangkat
pertanyaan secara tertulis sesuai dengan indikator pencapaian
kompetensi dengan aspek penilaian keterampilan menulis puisi yang
meliputi: a) isi puisi; b) unsur kebahasaan; c) gaya bahasa/majas; dan d)
koherensi kata antar baris. Untuk mendukung data yang diperoleh
tentang keterampilan menulis puisi siswa digunakan teknik dokumentasi
dengan cara mendokumentasikan foto atau video pelaksanaan penilaian
keterampilan menulis puisi pada siswa kelas V.
3) Kisi – kisi
Kisi – kisi tes tertulis penilaian keterampilan menulis puisi setiap
siklus dapat dilihat pada tabel berikut. sesuai dengan indikator pencapaian
kompetensi yang sudah ditetapkan pada siklus I, siklus II, dan siklus III
dapat dilihat pada tabel berikut ini.
56
Tabel 3.5 Kisi-kisi Instrumen Tes Tertulis Keterampilan Menulis Puisi Tema Menyedihkan topik bencana alam pada Siklus I
No Indikator Pencapaian Kompetensi
Bentuk soal
No soal Jumlah Soal
Pertemuan 1 dan Pertemuan 2:
1. Menjelaskan pengertian puisi
Uraian 1 1
2. Menyebutkan langkah – langkah menulis puisi
Uraian 2 1
3. Menulis puisi dengan tema menyedihkan
Uraian 3 1
Jumlah 3
Tabel 3.6 Kisi-kisi Penilaian Keterampilan Menulis Puisi Tema Menyedihkan topik bencana alam pada Siklus I
No Soal
Aspek yang Dinilai Kriteria Skor
1.
Pertemuan 1 dan Pertemuan 2 Pengertian Puisi
Uraian pengertian menulis puisi jelas maknanya
5
2. Langkah – langkah menulis puisi
Menyebutkan langkah – langkah menulis puisi dengan runtut dan tepat
5
3. Menulis puisi dengan tema menyedihkan
- Isi Puisi - Unsur
Kebahasaan - Ejaan - Koherensi kata
antar baris
5 5 5 5
Jumlah 30
Berdasarkan kisi-kisi di atas, setiap butir soal dijawab benar
pada nomor 1 memperoleh skor 5, pada nomor 2 memperoleh skor 5, dan
pada nomor 3 memperoleh skor 20. Jadi jumlah skor maksimal yang
diperoleh tiap pertemuan pada siklus I adalah 30. Berikut ini pedoman
penilaian tes tertulis keterampilan menulis puisi dengan tema
menyedihkan.
57
Skor Maksimal = Skor Nomor 1 + Skor Nomor 2 + Skor Nomor 3
= 5 + 5 + 20 = 30
Nilai Akhir = Perolehan Skor X 100
Skor Maksimal
Tabel 3.7 Kisi-kisi Instrumen Tes Tertulis Keterampilan Menulis Puisi Tema Mengharukan topik pengorbanan pada Siklus II
No Indikator
Pencapaian Kompetensi Bentuk
soal No soal Jumlah Soal
Pertemuan 1 dan Pertemuan 2:
1. Menyebutkan unsur – unsur menulis puisi
Uraian 1 1
2. Menulis puisi tema mengharukan dengan topik pengorbanan
Uraian 2 1
Jumlah 2
Tabel 3.8 Kisi-kisi Penilaian Keterampilan Menulis Puisi Tema Mengharukan topik pengorbanan pada Siklus II
No Soal
Aspek yang Dinilai Kriteria Skor
Pertemuan 1 dan Pertemuan 2
1. Unsur – unsur menulis puisi Menyebutkan unsur - unsur menulis puisi dengan runtut dan tepat
10
3. Menulis puisi dengan tema mengharukan
- Isi Puisi - Unsur
Kebahasaan - Ejaan - Koherensi kata
antar baris
5 5 5 5
Jumlah 30
Berdasarkan kisi-kisi di atas, setiap butir soal dijawab benar
pada nomor 1 memperoleh skor 10, pada nomor 2 memperoleh skor 20.
Jadi jumlah skor maksimal yang diperoleh tiap pertemuan pada siklus II
58
adalah 30. Berikut ini pedoman penilaian tes tertulis keterampilan
menulis puisi dengan tema mengharukan.
Skor Maksimal = Skor Nomor 1 + Skor Nomor 2
= 10 + 20 = 30
Nilai Akhir = Perolehan Skor X 100
Skor Maksimal
Tabel 3.9 Kisi-kisi Instrumen Tes Tertulis Keterampilan Menulis Puisi Tema Menyenangkan topik mendapat juara pada Siklus III
No Indikator Pencapaian Kompetensi
Bentuk soal
No soal Jumlah Soal
Pertemuan 1 dan Pertemuan 2:
1. Menjelaskan gaya bahasa/majas
Uraian 1 1
2. Menulis puisi dengan tema menyenangkan
Uraian 2 1
Jumlah 2
Tabel 3.10 Kisi-kisi Penilaian Keterampilan Menulis Puisi Tema Menyenangkan topik mendapat juara pada Siklus III
No Soal
Aspek yang Dinilai Kriteria Skor
Pertemuan 1 dan Pertemuan 2
1. Gaya Bahasa/Majas Uraian penjelasan gaya bahasa/majas jelas dan tepat
10
2. Menulis puisi dengan tema menyenangkan
- Isi Puisi - Unsur
Kebahasaan - Ejaan - Koherensi kata
antar baris
5 5 5 5
Jumlah 30
Berdasarkan kisi-kisi di atas, setiap butir soal dijawab benar
pada nomor 1 memperoleh skor 10, pada nomor 2 memperoleh skor 20.
Jadi jumlah skor maksimal yang diperoleh tiap pertemuan pada siklus III
59
adalah 30. Berikut ini pedoman penilaian tes tertulis keterampilan
menulis puisi dengan tema menyenangkan.
Skor Maksimal = Skor Nomor 1 + Skor Nomor 2
= 10 + 20 = 30
Nilai Akhir = Perolehan Skor X 100
Skor Maksimal
F. Teknik Uji Validitas Data
Sugiyono (2009: 267) menyatakan bahwa validitas merupakan derajat
ketepatan antara data yang terjadi pada objek penelitian dengan data yang dapat
dilaporkan oleh peneliti. Dengan demikian data yang valid adalah data yang tidak
berbeda antara data yang dilaporkan oleh peneliti dengan data yang terjadi pada
objek penelitian. Uji validitas data dalam penelitian ini dilakukan dengan
triangulasi. Triangulasi dalam pengujian menurut Sugiyono (2009: 273) diartikan
sebagai pengumpulan data yang bersifat menggabungkan dari berbagai teknik
pengumpulan data dan sumber data yang ada. Teknik triangulasi yang digunakan
dalam penelitian ini adalah triangulasi teknik dan triangulasi sumber. Sugiyono
(2009:274) menyebutkan triangulasi sumber merupakan teknik untuk menguji
kredibilitas data yang dilakukan dengan cara mengecek data yang diperoleh melalui
beberapa sumber. Triangulasi teknik merupakan teknik yang digunakan untuk
menguji kredibilitas data yang dilakukan dengan cara mengecek data kepada
sumber yang sama dengan teknik yang berbeda.
Pada penelitian ini, triangulasi sumber dilakukan untuk memperoleh satu
data tentang penerapan model CIRC dengan media gambar peristiwa pada
pembelajaran keterampilan menulis puisi serta respon siswa terhadap pembelajaran
yang telah dilakukan. Data yang akan dianalisis bersumber dari siswa, guru,
observer dan dokumen. Untuk menjaga kevalidan data tentang penerapan model
CIRC dengan media gambar peristiwa dalam peningkatan keterampilan menulis
puisi digunakan triangulasi teknik yaitu menggunakan teknik tes, observasi,
wawancara, dan dokumentasi. Tes dilakukan setelah pembelajaran untuk mengukur
peningkatan keterampilan menulis puisi siswa, observasi dilakukan saat
60
berlangsungnya kegiatan pembelajaran, wawancara kepada guru dan siswa
dilakukan setelah pembelajaran dan dokumentasi dilihat dari dokumen yang terkait
dengan penelitian.
G. Teknik Analisis Data
Nasution (Sugiyono, 2009: 245) menyatakan bahwa analisis data telah
mulai sejak merumuskan dan menjelaskan masalah, sebelum terjun ke lapangan,
dan berlangsung terus sampai penulisan hasil penelitian. Kunandar (2012:127)
menjelaskan bahwa analisis data dalam penelitian tindakan kelas dilakukan peneliti
sejak awal pada setiap aspek kegiatan penelitian. Teknik analisis data yang
digunakan dalam penelitian tindakan kelas ini adalah analisis deskriptif kualitatif
dan analisis statistik deskriptif. Analisis deskripsi kualitatif digunakan untuk
menganalisis data berupa informasi berbentuk kalimat yang memberikan gambaran
tentang penerapan model CIRC dengan media gambar peristiwa dalam peningkatan
keterampilan menulis puisi. Analisis deskripsi kualitatif digunakan pula untuk
menganalisi kelemahan atau kendala pelaksanaan pembelajaran yang dialami siswa
maupun guru selama proses penerapan tindakan. Hasil analisis tersebut digunakan
sebagai bahan untuk menyusun rencana perbaikan pelaksanaan tindakan pada siklus
berikutnya. Analisis statistik deskriptif digunakan untuk menganalisis data
kuntitatif berupa nilai hasil belajar siswa dalam keterampilan menulis puisi. Data
kuantitatif yang berupa nilai hasil belajar siswa tersebut dianalisis secara statistik
untuk menghitung nilai rata-rata kelas, frekuensi, dan persentase pada tiap siklus.
Hasil analisis statistik pada data kuantitatif tersebut akan dibandingkan dengan hasil
analisi statistik kuantitatif siklus berikutnya untuk mengetahui peningkatan hasil
keterampilan menulis puisi.
Bentuk analisis data dalam penelitian ini menggunakan model Miles dan
Hiberman (Sugiyono, 2009: 246) yang meliputi 3 alur yaitu reduksi data, penyajian
data, dan kesimpulan. Uraian analisis data menggunakan model Miles dan
Hiberman adalah sebagai berukut.
61
1. Reduksi Data
Reduksi data merupakan langkah pertama yang dilakukan untuk
menganalisis data. Menurut Sugiyono (2009: 247) reduksi data artinya
merangkum, memilih hal-hal yang pokok, menfokuskan pada hal-hal yang
penting, dicari tema dan polanya, dan membuang yang tidak perlu. Data yang
telah direduksi akan memberikan gambaran yang lebih jelas, dan mempermudah
peneliti melakukan pengumpulan data selanjutnya, dan mencarinya jika
diperlukan. Reduksi data dilakukan setelah pelaksanaan tindakan atau siklus
selesai
Adapun data yang terkumpul melalui berbagai sumber data yaitu data
hasil tes keterampilan menulis puisi dan data yang diperoleh melalui wawancara,
observasi, dan dokumen. Data-data yang telah dirangkum kemudian direduksi
dengan memperhatikan unsur pemilihan, keterhubungan, dan pengelompokkan
data. Setelah reduksi data kemudian dilakukan analisis data.
2. Penyajian Data
Penyajian data dapat dilakukan dalam bentuk uraian singkat, bagan
tabel, grafik, dan sejenisnya. Melalui penyajian data maka akan memudahkan
untuk memahami apa yang terjadi dan merencanakan kerja selanjutnya.
Berdasarkan penyajian data yang dilakukan, dapat ditarik suatu kesimpulan
tentang fakta-fakta yang terjadi di lapangan dan tindak lanjut melalui langkah
atau solusi yang akan dilakukan dalam mencapai tujuan penelitian.
3. Kesimpulan
Penarikan kesimpulan yang dilakukan hendaknya tidak menyimpang
dari rumusan masalah dan tujuan penelitian yang telah dibuat. Kesimpulan awal
yang dikemukakan masih bersifat sementara, dan akan berubah sewaktu-waktu
bila ditemukan bukti-bukti yang mendukung pada tahap pengumpulan data
berikutnya. Penyimpulan hasil penelitian dapat berbentuk tabel atau diagram
maupun deskripsi atau gambaran langkah-langkah pembelajaran yang tepat
diterapkan kepada siswa. Kesimpulan dalam hal ini mengenai penerapan model
CIRC dengan media gambar peristiwa dalam peningkatan keterampilan menulis
puisi pada siswa kelas V SD SDN Candiwulan tahun ajaran 2015/2016 beserta
62
kendala dan solusinya. Berdasarkan data-data yang didukung dengan bukti yang
konsisten, maka peneliti dapat menarik kesimpulan terhadap tindakan yang telah
dilakukan.
H. Indikator Kinerja Penelitian
Kunandar (2012: 127) menjelaskan bahwa indikator kinerja adalah suatu
kriteria yang digunakan untuk melihat tingkat keberhasilan dari kegiatan PTK
dalam memperbaiki pembelajaran di kelas. Indikator kinerja yang dimaksud disini
merupakan uraian tentang petunjuk atau tanda yang diharapkan muncul sebagai
wujud keberhasilan dalam melakukan tindakan di kelas yang berupa penerapan
model CIRC dengan media gambar peristiwa dalam peningkatan keterampilan
menulis puisi. Penelitian ini dikatakan berhasil apabila mencapai indikator kinerja
penelitian yang dapat dilihat pada tabel 3.11.
Tabel 3.11 Indikator Kinerja Penelitian
Aspek yang Diukur Target Cara Mengukur
Guru menerapkan langkah model CIRC dengan media gambar peristiwa dalam peningkatan keterampilan menulis puisi.
85% Melalui lembar observasi guru dan pedoman wawancara penerapkan model CIRC dengan media gambar peristiwa yang diamati langsung saat proses pembelajaran.
Respon siswa terhadap proses pembelajaran menulis puisi melalui penerapan model CIRC dengan media gambar peristiwa.
85% Melalui lembar observasi siswa dan pedoman wawancara penerapkan model CIRC dengan media gambar peristiwa yang diamati langsung saat proses pembelajaran
Peningkatan keterampilan menulis puisi melalui penerapan model CIRC dengan media media gambar peristiwa dengan KKM = 70.
85% Melalui tes hasil belajar menulis puisi siswa dengan nilai rata-rata ≥ 70.
I. Prosedur Penelitian
Jenis penelitian yang dilakukan oleh peneliti yaitu penelitian tindakan kelas
kolaboratif. Penelitian tindakan kelas kolaboratif dalam penelitian ini adalah
peneliti sebagai penyusun skenario pembelajaran dan penyusun rencana
63
pelaksanaan pembelajaran, sedangkan guru sebagi pelaksana tindakan. Tujuan PTK
yang peneliti laksanakan adalah untuk meningkatkan keterampilan menulis puisi
pada siswa kelas V SDN Candiwulan Tahun Ajaran 2015/2016 melalui penerapan
model CIRC dengan media gambar peristiwa.
Prosedur kerja dalam penelitian merupakan siklus kegiatan yang akan
dilaksanakan. Tahap penelitian tindakan kelas menurut Arikunto, dkk. (2011: 16)
yaitu perencanaan, tindakan, observasi, dan refleksi. Keempat tahapan dalam PTK
tersebut membentuk suatu siklus. Siklus ini kemudian diikuti oleh siklus-siklus lain
secara berkesinambungan. Berikut ini skema penelitian tindakan kelas modifikasi
dari Arikunto, dkk. (2011: 16).
Gambar 3.2 Skema Penelitian Tindakan Kelas (Modifikasi dari Arikunto, dkk., 2011: 16)
Berdasarkan gambar 3.2 tentang skema penelitian tindakan kelas,
pelaksanaan siklus penelitian tindakan kelas berlangsung dalam tiga siklus. Setiap
siklus dalam proses penelitian tindakan kelas terdiri dari empat tahap yaitu
Perencanaan
Refleksi Pelaksanaan
Observasi
SIKLUS I
Refleksi Pelaksanaan
Observasi
SIKLUS II
Perencanaan
Refleksi Pelaksanaan
Observasi
SIKLUS III
Perencanaan
64
perencanaan, pelaksanaan, observasi, dan refleksi. Setiap siklus penelitian tindakan
terdiri dari dua pertemuan. Penelitian dilaksanakan selama tiga siklus karena adanya
beberapa kekurangan atau kendala dalam pelaksanaan tindakan. Kekurangan atau
kendala yang muncul tersebut selanjutnya dipecahkan pada tahap refleksi melalui
diskusi. Selanjutnya, direncanakan perbaikan tindakan terhadap kendala tersebut,
yang dilaksanakan pada siklus berikutnya sampai pembelajaran dinyatakan
berhasil. Uraian dari tahap-tahap penelitian tindakan kelas adalah sebagai berikut.
1. Perencanaan
Tahap perencanaan merupakan tahap awal dari rencana tindakan
kelas. Perencanaan disusun berdasarkan masalah yang hendak dipecahkan dan
hipotesis yang telah diajukan. Pada tahap perencanaan dilakukan kegiatan-
kegiatan yang berkaitan dengan penyusunan rencana tindakan penelitian.
Langkah-langkah yang ditempuh antara lain:
a. mengidentifikasi masalah dan menganalisis masalah;
b. merumuskan masalah secara jelas dan menganalisis penyebab timbulnya
masalah;
c. merencanakan pembelajaran yang akan diterapkan dalam proses belajar
mengajar;
d. membuat skenario pembelajaran sesuai penerapan model CIRC dengan
media gambar peristiwa;
e. membuat instrumen sesuai teknik pengumpulan data yang ditentukan untuk
validasi data yang diperoleh;
f. menyiapkan fasilitas dan sarana pendukung proses belajar mengajar.
2. Pelaksanaan
Tahap kedua dari penelitian tindakan kelas ini adalah pelaksanaan yang
merupakan penerapan isi rancangan tindakan kelas. Dalam tahap ini guru harus
menaati apa yang sudah dirumuskan dalam rancangan, berlaku wajar, dan tidak
dibuat-buat supaya hasil dari pelaksanaan pembelajaran dapat tercapai tujuannya
dan data yang diperoleh akurat. Langkah yang ditempuh dalam tahap ini yaitu
melaksanakan pembelajaran dengan menerapkan model CIRC dengan media
gambar peristiwa.
65
3. Observasi
Kegiatan observasi adalah kegiatan yang dilakukan oleh observer yaitu
teman sejawat dan peneliti yang bertujuan untuk mengumpulkan informasi
tentang kegiatan pembelajaran yang berlangsung. Kegiatan observasi dilakukan
dengan mengamati kegiatan siswa dan guru saat proses pembelajaran
berlangsung, pengaruh terhadap pelaksanaan tindakan, kendala yang muncul
dalam pelaksanaan tindakan, identifikasi penyebab kendala, serta persoalan lain
yang mungkin timbul. Observasi digunakan untuk memperoleh berbagai
keterangan tentang pengaruh tindakan telah mencapai sasaran atau tidak, yang
selanjutnya digunakan untuk perbaikan pelaksanaan tindakan selanjutnya.
Peneliti melakukan wawancara pada guru dan siswa setelah kegiatan
pembelajaran untuk mendukung hasil observasi terhadap guru dan siswa.
4. Refleksi
Kegiatan refleksi adalah kegiatan yang dilakukan untuk mengkaji dan
menganalisis hasil observasi melalui diskusi yang bertujuan untuk melihat
kelemahan yang perlu diperbaiki dalam penerapan model CIRC dengan media
gambar peristiwa. Pada tahap refleksi ini, dilakukan penilaian pelaksanaan
tindakan dengan membandingkan hasil capaian pelaksanaan tindakan dengan
indikator kinerja penelitian yang telah dirumuskan. Kegiatan pada tahap refleksi
yaitu mendiskusikan tentang kinerja siswa dan guru dalam pelaksanaan
pembelajaran, menganalisi kendala yang dihadapi dalam melakukan tindakan,
dan tindakan perbaikan yang perlu dilakukan pada siklus berikutnya untuk
memperbaiki kinerja guru dan siswa dalam pembelajaran. Berdasarkan hasil
refleksi tersebut, peneliti memperbaiki tindakan yang telah dilakukan dengan
merencanakan strategi yang lebih baik untuk pelaksanaan siklus berikutnya
sehingga dapat memperbaiki kinerja guru dan siswa dalam pembelajaran.
Berikut ini uraian tahap-tahap penelitian setiap siklus yang
dilaksanakan peneliti dalam penelitian ini.
66
a. Siklus I
1) Perencanaan
Rencana kegiatan pada siklus I dalam melakukan penelitian
tindakan kelas ialah melaksanakan koordinasi perizinan dan observasi
pada sekolah, menyusun proposal penelitian, melakukan analisis
kurikulum untuk mengetahui kompetensi dasar dan materi yang akan
diajarkan dalam pelaksanaan, menentukan observer, menyusun silabus
pembelajaran, menyusun skenario pembelajaran, menyusun Rencana
Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) siklus I, menyusun lembar kerja
siswa, menyiapkan media belajar serta menyusun instrumen tes dan
nontes meliputi lembar evaluasi, lembar observasi dan pedoman
wawancara serta menentukan observer.
2) Pelaksanaan
Pada tahap pelaksanaan, guru dan siswa melaksanakan
pembelajaran dengan menerapkan model CIRC dengan media gambar
peristiwa. Pelaksanaan tindakan pada siklus I pertemuan 1 dilaksanakan
pada hari Sabtu, 13 Februari 2016 pukul 09.30-10.40 dan pertemuan 2
dilaksanakan pada hari Rabu, 17 Februari 2016 pukul 09.30-10.40.
Pelaksanaannya terbagi menjadi 2 kali pertemuan dengan alokasi waktu
2 x 35 menit setiap pertemuannya. Pada siklus I, guru menjelaskan
pengertian puisi, menyebutkan langkah-langkah menulis puisi, dan
menulis puisi dengan tema menyedihkan dengan topik bencana alam.
Pada pertemuan 1 menulis puisi dengan tema menyedihkan, topik yang
dijadikan materi adalah peristiwa bencana banjir berdasarkan mediaa
gambar peristiwa bencana banjir, sedangkan pada pertemuan 2 topik
yang dijadikan materi adalah peristiwa tanah longsor berdasarkan
media gambar peristiwa bencana tanah longsor. Kegiatan Evaluasi
dilaksanakan pada akhir kegiatan pembelajaran pada setiap pertemuan
sesuai materi pelajaran.
67
3) Observasi
Pada tahap ini observasi penelitian ini dilakukan oleh observer
yaitu peneliti dan teman sejawat. Kegiatan observasi dilaksanakan
bersamaan dengan pelaksanaan tindakan. Observasi dilaksanakan pada
saat proses pembelajaran dengan menerapkan model CIRC dengan
media gambar peristiwa. Selama kegiatan berlangsung, observer
mengamati pembelajaran aktivitas guru dan respon siswa dalam
pembelajaran dengan mengisi lembar observasi yang disediakan
peneliti sesuai dengan petunjuk langkah-langkah model CIRC dengan
media gambar peristiwa. Kegiatan observasi juga disertai dengan
perekaman video pembelajaran yang dilakukan selama kegiatan
pembelajaran berlangsung. Hasil observasi atau pengamatan digunakan
untuk mengadakan refleksi dan menyusun tindakan berikutnya. Di
akhir pelajaran, peneliti melakukan wawancara kepada guru dan siswa
tentang pelaksanaan tindakan.
4) Refleksi
Dalam tahap ini peneliti bersama guru dan teman sejawat
melakukan analisis, pelaksanaan, dan penyimpulan terhadap tindakan
yang telah dilaksanakan pada siklus I berdasarkan hasil observasi.
Peneliti bersama guru dan observer juga menelaah hasil observasi dan
menentukan apakah tindakan yang dilakukan telah mencapai tujuan
atau belum. Hasil refleksi pada siklus I digunakan sebagai acuan pada
siklus II untuk meningkatkan hasil pada siklus II.
b. Siklus II
1) Perencanaan
Rencana kegiatan pada siklus II berdasarkan hasil refleksi dari
siklus I. Adapun kegiatan dalam perencanaan dalam siklus II ialah
menyusun RPP siklus II, menyusun lembar kerja siswa, menyiapkan
media gambar peristiwa pengorbanan seorang ibu dan pengorbanan
seorang ayah serta menggandakan instrumen tes dan nontes meliputi
lembar evaluasi, lembar observasi dan pedoman wawancara.
68
2) Pelaksanaan
Dalam proses pembelajaran, guru mengajar dengan
menerapkan model CIRC dengan media gambar peristiwa. Pelaksanaan
tindakan pada siklus II terbagi menjadi 2 kali pertemuan dengan alokasi
waktu 2 x 35 menit setiap pertemuannya. Pada siklus II, guru
menjelaskan unsur-unsur menulis puisi dan menulis puisi dengan tema
mengharukan dengan topik pengorbanan. Pada pertemuan 1 yang
dilaksanakan pada hari Rabu, 24 Februari 2016 pukul 09.30-10.40 topik
yang dijadikan materi adalah peristiwa pengorbanan seorang ibu
sedangkan pada pertemuan 2 yang dilaksanakan hari Jum’at, 4 Maret
2016 pukul 08.00-09.10 topik yang dijadikan materi adalah peristiwa
pengorbanan seorang ayah dengan tetap menerapkan langkah-langkah
menulis puisi dan berdasarkan dengan unsur-unsur menulis puisi.
Kegiatan menulis puisi berdasarkan media gambar peristiwa yang
dibagikan oleh guru. Kegiatan evaluasi dilaksanakan pada akhir
kegiatan pembelajaran pada setiap pertemuan sesuai dengan materi
pelajaran.
3) Observasi
Observasi penelitian ini dilakukan oleh peneliti dan teman
sejawat. Kegiatan observasi dilaksanakan saat proses pembelajaran
dengan menerapkan model CIRC dengan media gambar peristiwa.
Selama kegiatan berlangsung observer mengamati pembelajaran dengan
mengisi lembar observasi yang disediakan peneliti sesuai dengan
deskriptor penilaian langkah-langkah model CIRC dengan media
gambar peristiwa. Kegiatan observasi juga disertai dengan perekaman
video pembelajaran yang dilakukan selama kegiatan pembelajaran
berlangsung. Di akhir pelajaran, peneliti melakukan wawancara kepada
guru dan siswa tentang pelaksanaan tindakan.
4) Refleksi
Dalam tahap ini peneliti bersama guru melakukan analisis
pelaksanaan, dan penyimpulan terhadap tindakan yang telah
69
dilaksanakan pada siklus II. Peneliti bersama guru juga menelaah hasil
observasi dan menentukan apakah tindakan yang dilakukan telah
mencapai tujuan atau belum. Hasil refleksi pada siklus II digunakan
sebagai acuan pada siklus III untuk meningkatkan hasil pada siklus III.
c. Siklus III
1) Perencanaan
Peneliti mengidentifikasi dan merumuskan masalah
berdasarkan masalah pada refleksi siklus II, yaitu apakah sudah atau
belum mencapai kriteria keberhasilan yang peneliti tetapkan. Untuk itu,
peneliti menetapkan tindakan siklus III ini dengan memperdalam
penerapan model CIRC dengan media gambar peristiwa. Rencana
kegiatan pada siklus III dalam melakukan penelitian tindakan kelas
ialah menyusun RPP siklus III, menyusun lembar kerja siswa,
menyiapkan media belajar serta menggandakan instrumen tes dan
nontes meliputi lembar evaluasi, lembar observasi dan pedoman
wawancara.
2) Pelaksanaan
Dalam proses belajar mengajar, guru mengajar dengan
menerapkan model CIRC dengan media gambar peristiwa. Pelaksanaan
tindakan pada siklus III terbagi menjadi 2 kali pertemuan dengan
alokasi waktu 2 x 35 menit setiap pertemuannya. Pada siklus III, guru
memberikan penjelasan tentang gaya bahasa/majas dalam menulis puisi
dan menulis puisi dengan tema menyenangkan yang disesuaikan
dengan media gambar peristiwa. Pada pertemuan 1 yang dilaksankan
pada hari Jum’at 11 Maret 2016 pukul 08.00-09.10 topik yang dijadikan
materi adalah mendapat juara berdasarkan media gambar peristiwa,
sedangkan pada pertemuan 2 yang dilaksanakan pada hari Senin, 14
Maret 2016 pukul 09.30-10.40 topik yang dijadikan materi adalah
peristiwa liburan dengan tetap memperhatikan langkah–langkah
menulis puisi dan berdasarkan unsur–unsur menulis puisi. Kegiatan
menulis puisi berdasarkan media gambar peristiwa yang digunakan
70
oleh guru. Evaluasi dilaksanakan pada akhir kegiatan pembelajaran
pada setiap pertemuan sesuai dengan materi pelajaran.
3) Observasi
Observasi penelitian ini dilakukan oleh peneliti dan teman
sejawat. Kegiatan observasi dilaksanakan saat proses pembelajaran
dengan menerapkan model CIRC dengan media gambar peristiwa.
Selama kegiatan berlangsung observer mengamati pembelajaran dengan
mengisi lembar observasi yang disediakan peneliti sesuai dengan
deskriptor penilaian langkah-langkah model CIRC dengan media gambar
peristiwa. Kegiatan observasi juga disertai dengan perekaman video
pembelajaran yang dilakukan selama kegiatan pembelajaran
berlangsung. Di akhir pelajaran, peneliti melakukan wawancara kepada
guru dan siswa tentang pelaksanaan tindakan.
4) Refleksi
Dalam tahap ini peneliti melakukan analisis, pelaksanaan dan
penyimpulan terhadap tindakan yang telah dilaksanakan pada siklus I,
II, dan III, serta menelaah hasil observasi siklus III. Pada tahap refleksi
ini juga menentukan apakah tindakan yang dilakukan telah mencapai
tujuan atau belum. Pada tahap ini, diharapkan akan diperoleh hasil yang
lebih baik atau meningkat dari siklus I dan II sehingga indikator kinerja
penelitian dapat tercapai maksimal pada siklus III. Kendala-kendala
yang dihadapi padam pelaksnaan tindakan dapat diatasi dengan solusi
yang tepat. Dengan demikian, tercapainya indikator kinerja penelitian
pada siklus III, maka siklus dalam penelitian tindakan kelas ini
dihentikan.