bab iii metodologi penelitian a. metode dan desain...

17
19 OOT KHOTIMAH, 2015 PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN EXAMPLES NON EXAMPLES UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR PESERTA DIDIK DALAM PEMBELAJARAN IPS PADA MATERI BENTUK-BENTUK KEGIATAN EKONOMI Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Metode dan Desain Penelitian Penelitian ini dilaksanakan melalui penelitian tindakan kelas (PTK) disebut dengan Classroom Action Reaserch. Merupakan suatu bentuk penelitian yang bersifat reflektif dengan melakukan tindakan tertentu agar dapat memperbaiki atau meningkatkan praktek pembelajaran dikelas secara lebih profesional. Elliott (dalam Kusnandar 2008, hlm.43) mendefinisikan penelitian tindakan kelas sebagai kajian dari sebuah situasi sosial dengan kemungkinan tindakan untuk memperbaiki kualitas situasi sosial tersebut. Menurut Kemmis dan Mc. Taggart seperti yang dikutip oleh Kusnandar, mengatakan bahwa yang dimaksud dengan istilah PTK adalah suatu bentuk self-inquiri kolektif yang dilakukan oleh para partisipan di dalam situasi sosial untuk meningkatkan rasionalitas dan keadilan dari praktik sosial atau pendidikan yang mereka lakukan, serta mempertinggi pemahaman mereka terhadap praktik dan situasi dimana praktik itu dilaksanakan. Dari pengertian penelitian tindakan di atas, dapat disimpulkan tiga perinsip, yakni: (1) adanya partisipasi dari peneliti dalam suatu program atau kegiatan; (2) adanya tujuan untuk meningkatkan kualitas suatu program atau kegiatan melalui penelitian tindakan tersebut; dan (3) adanya tindakan (treatment) untuk meningkatkan kualitas suatu program atau kegiatan. 1. Tujuan Penelitian Tindakan Kelas Secara umum tujuan penelitian tindakan kelas bertujuan untuk memperbaiki dan meningkatkan layanan profesional guru. Kusnandar (2008:4) mengemukakan bahwa tujuan PTK adalah sebagai berikut: a. Untuk memecahkan permasalahan nyata yang terjadi didalam kelas yang dialami langsung dalam interaksi antara guru dengan peserta

Upload: ngonguyet

Post on 20-Mar-2019

216 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

19 OOT KHOTIMAH, 2015 PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN EXAMPLES NON EXAMPLES UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR PESERTA DIDIK DALAM PEMBELAJARAN IPS PADA MATERI BENTUK-BENTUK KEGIATAN

EKONOMI Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

BAB III

METODOLOGI PENELITIAN

A. Metode dan Desain Penelitian

Penelitian ini dilaksanakan melalui penelitian tindakan kelas (PTK)

disebut dengan Classroom Action Reaserch. Merupakan suatu bentuk

penelitian yang bersifat reflektif dengan melakukan tindakan tertentu agar

dapat memperbaiki atau meningkatkan praktek pembelajaran dikelas secara

lebih profesional.

Elliott (dalam Kusnandar 2008, hlm.43) mendefinisikan penelitian

tindakan kelas sebagai kajian dari sebuah situasi sosial dengan kemungkinan

tindakan untuk memperbaiki kualitas situasi sosial tersebut.

Menurut Kemmis dan Mc. Taggart seperti yang dikutip oleh

Kusnandar, mengatakan bahwa yang dimaksud dengan istilah PTK adalah

suatu bentuk self-inquiri kolektif yang dilakukan oleh para partisipan di

dalam situasi sosial untuk meningkatkan rasionalitas dan keadilan dari praktik

sosial atau pendidikan yang mereka lakukan, serta mempertinggi pemahaman

mereka terhadap praktik dan situasi dimana praktik itu dilaksanakan.

Dari pengertian penelitian tindakan di atas, dapat disimpulkan tiga

perinsip, yakni: (1) adanya partisipasi dari peneliti dalam suatu program atau

kegiatan; (2) adanya tujuan untuk meningkatkan kualitas suatu program atau

kegiatan melalui penelitian tindakan tersebut; dan (3) adanya tindakan

(treatment) untuk meningkatkan kualitas suatu program atau kegiatan.

1. Tujuan Penelitian Tindakan Kelas

Secara umum tujuan penelitian tindakan kelas bertujuan untuk

memperbaiki dan meningkatkan layanan profesional guru.

Kusnandar (2008:4) mengemukakan bahwa tujuan PTK adalah sebagai

berikut:

a. Untuk memecahkan permasalahan nyata yang terjadi didalam kelas

yang dialami langsung dalam interaksi antara guru dengan peserta

20

OOT KHOTIMAH, 2015 PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN EXAMPLES NON EXAMPLES UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR PESERTA DIDIK DALAM PEMBELAJARAN IPS PADA MATERI BENTUK-BENTUK KEGIATAN

EKONOMI Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

didik yang sedang belajar, meningkatkan profesionalisme guru, dan

menumbuhkan budaya akademik dikalangan para guru.

b. Peningkatan kualitas praktik pembelajaran di kelas secara terus-

menerus mengingat masyarakat berkembag secara cepat.

c. Peningkatan relevansi pendidikan, hal ini dicapai melalui

peningkatan proses pembelajaran.

d. Sebagai alat traning in-service, yang memperlengkapi guru dengan

skill dan metode baru, mempertajam kekuatan analitisnya dan

mempertinggi kesadaran dirinya.

e. Sebagai alat untuk memasukan pendekatan tambahan atau inovatif

terhadap sistem pembelajaran yang berkelanjutan yang biasanya

menghambat inovasi dan perubahan.

f. Peningkatan mutu hasil pendidikan melalui perbaikan praktik

pembelajaran di kelas dengan mengembangkan berbagai jenis

keterampilan dan meningkatnya motivasi belajar siswa.

g. Meningkatkan sikap profesional pendidik dan tenaga kependidikan.

h. Menumbuhkembangkan budaya akademik di lingkungan sekolah,

sehingga tercipta sikap proaktif dalam melakukan perbaikan mutu

pendidikan dan pembelajaran secara berkelajutan.

i. Peningkatan efisiensi pengelolaann pendidikan, peningkatan atau

perbaikan proses pembelajaran di samping untuk meningkatkan

relevansi dan mutu hasil pendidikan juga ditunjukan untuk

meningkatkan efisiensi pemanfaatan sumber-sumber daya yang

terintegrasi.

2. Manfaat Penelitian Tindakan Kelas

Menurut Kusnandar (2008, hlm. 68) Manfaat PTK dapat dilihat dari

dua aspek, yakni aspek akademis dan aspek praktis.

a. Manfaat aspek akademis adalah untuk membantu guru menghasilkan

pengetahuan yang sahih dan relevan bagi kelas mereka untuk

memperbaiki mutu pembelajaran dalam jangka pendek.

21

OOT KHOTIMAH, 2015 PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN EXAMPLES NON EXAMPLES UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR PESERTA DIDIK DALAM PEMBELAJARAN IPS PADA MATERI BENTUK-BENTUK KEGIATAN

EKONOMI Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

b. Manfaat praktis dari pelaksanaan PTK antara lain: (1) merupakan

pelaksanaan inovasi pembelajaran dari bawah. Peningkatan mutu

dan perbaikan proses pembelajaran yang dilakukan guru secara rutin

merupakan wahana pelaksanaan inovasi pembelajaran; (2)

pengembangan kurikulum di tingkat sekolah, artinya dengan guru

melakukan PTK, maka guru telah melakukan implementasi

kurikulum dalam tataran praktis, yakni bagaimana kurikulum itu

dikembangkan dan disesuaikan dengan situasi dan kondisi, sehingga

kurikulum dapat berjalan secara efektif melalui proses pembelajaran

yang aktif, inovatif,kreatif,efektif, dan menyenangkan.

3. Karakteristik Penelitian Tindakan Kelas

Kusnandar (2008, hlm. 58) mengemukakan bahwa PTK berbeda

dengan penelitian formal (konvensional) pada umumnya. PTK memiliki

beberapa karakteristik sebagai berikut:

a. On-the job problem oriented. PTK didasarkan pada masalah yang

benar-benar dihadapi guru dalam proses belajar mengajar di kelas.

b. Problem-solving oriented. PTK yang dilakukan oleh guru dilakukan

sebagai upaya untuk memecahkan masalah yang dihadapi oleh guru

dalam PBM di kelasnya melalui suatu tindakan (treatment) tertentu

sebagai upaya menyempurnakan proses pembelajaran di kelasnya.

c. Improvement-oriented. PTK dilaksanakan dalam kerangka untuk

memperbaiki atau meningkatkan mutu PBM yang dilakukan oleh

guru dikelasnya.

d. Ciclic (siklus). Siklus dalam PTK terdiri dari empat tahapan, yakni

perencanaan tindakan, melakukan tindakan, pengamatan atau

observasi dan analisis atau refleksi.

e. Action oriented. Dalam PTK selalu didasarkan pada adanya tindakan

(treatment) tertentu untuk memperbaiki PBM di kelas.

f. Pengkajian terhadap dampak tindakan. Dampak tindakan yang

dilakukan harus dikaji apakah sesuai dengan tujuan, apakah

22

OOT KHOTIMAH, 2015 PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN EXAMPLES NON EXAMPLES UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR PESERTA DIDIK DALAM PEMBELAJARAN IPS PADA MATERI BENTUK-BENTUK KEGIATAN

EKONOMI Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

memberikan dampak positif lain yang tidak diduga sebelumnya, atau

bahkan menimbulkan dampak negatif yang merugikan peserta didik.

g. Specifics contextual. Aktifitas PTK dipicu oleh permasalahan praktis

yang dihadapi oleh guru dalam PBM di kelas.

h. Partisipatory (collaborative). PTK dilaksanakan secara kolaboratif

dan bermitra dengan pihak lain, seperti teman sejawat. Jadi dalam

PTK perlu ada partisipasi dari pihak lain yang berperan sebagai

pengamat.

i. Peneliti sekaligus sebagai praktisi yang melakukan refleksi. Dalam

refleksi ini banyak hal yang harus dilakukan, yaitu mulai dari

mengevaluasi tindakan sampai degan memutuskan apakah masalah

itu tuntas atau perlu tindakan lain dalam siklus berikutnya.

j. Dilaksanakan dalam rangkaian langkah dengan beberapa siklus di

mana dalam satu siklus terdiri dari tahapan perencanaan (planning),

tindakan (action), pengamatan (observation), dan refleksi

(reflection) dan selanjutnya diulang kembali dalam beberapa siklus.

4. Teknik Penelitian

Penelitian ini terdapat empat langkah yaitu:

a. Merumuskan masalah dan merencanakan tindakan

b. Melaksanakan tindakan dan pengamatan

c. Merefleksikan hasil pengamatan

d. Perbaikan atau perubahan perencanaan, untuk mengembangkan

tingkat keberhasilan.

Sebelum tahap satu siklus terlebih dahulu orientasi dalam bentuk

observasi pelaksanaan pembelajaran di kelas dan di diskusikan bersama

dengan guru kelas sebagai mitra penelitian dalam penelitian tentang

kondisi dan permasalahan yang ditemukan serta alternatif

memecahkannya.

23

OOT KHOTIMAH, 2015 PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN EXAMPLES NON EXAMPLES UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR PESERTA DIDIK DALAM PEMBELAJARAN IPS PADA MATERI BENTUK-BENTUK KEGIATAN

EKONOMI Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Secara operasional kegiatan yang dilakukan dalam penelitian tindakan

kelas melalui beberapa tahapan/siklus yang kegiatannya terkait antara satu

dengan yang lainnya.

“Berdasarkan model Kemmis dan Mc Taggart, setiap siklus terdiri

dari 4 komponen yaitu perencanaan, tindakan , observasi dan refleksi”

(Yusnandar 2005, hlm.20).

Rencana : Langkah-langkah yang dipersiapkan peneliti sebelum tindakan

dilakukan

Tindakan : Apa yang di lakukan oleh guru atau peneliti sebagai upaya

perbaikan, peningkatan atau perubahan yang diinginkan.

Observasi : Mengamati hasil atau dampak dari tindakan yang dilaksanakan

atau dikenakan terhadap peserta didik.

Refleksi : Peneliti mengkaji, melihat dan mempertimbangkan atas hasil atau

dampak dari tindakan yang dilaksanakan ataudikenakan terhadap

peserta didik.

PRA SIKLUS

SIKLUS 1

Observasi

Refklesi

Tindakan

Rencana

Refleksi

Observasi

Tindakan

Rencana

SIKLUS II

24

OOT KHOTIMAH, 2015 PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN EXAMPLES NON EXAMPLES UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR PESERTA DIDIK DALAM PEMBELAJARAN IPS PADA MATERI BENTUK-BENTUK KEGIATAN

EKONOMI Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Gambar 3.2

Bagan siklus Model Kemmis Mc. Taggart (Kusnandar 2008, hlm.4)

B. Subjek dan Lokasi Penelitian

1. Subjek Penelitian

Subjek dalam penelitian ini adalah peserta didik kelas IV SDN Kenari

Kecamatan Kasemen Kota Serang. Jumlah peserta didikdari satu kelas

yaitu terdiri dari 28 peserta didik dengan komposisi perempuan 13

siswa dan laki-laki 15 siswa. Kelas IV dipilih sebagai subjek

penelitian karena sesuai dengan judul yang diangkat oleh penulis,

dengan materi yang diajarkan dalam Kurikulum Tingkat Satuan

Pelajaran (KTSP), yaitu bentuk-bentuk kegiatan ekonomi semester 2.

Pada umumnya peserta didik kelas IV kurang tertarik dalam

mengikuti pembelajaran IPS sehingga minat peserta didik terhadap

mata pelajaran IPS sendiri menjadi kurang. Hal ini mengakibatkan

hasil belajar yang dicapai tidak sesuai dengan Kriteria Ketuntasan

Minimum (KKM) dimana nilai KKM untuk mata pelajaran IPS di

kelas IV adalah 68.

2. Lokasi dan Waktu Penelitian

Dalam penelitian ini penulis mengambil lokasi di SDN Kenari

Kecamatan Kasemen Kota Serang. Peneliti memilih sekolah tersebut

dikarenakan tempatnya tidak terlalu jauh. Penelitian Tindakan Kelas

ini akan di laksanakan + 3 bulan, yaitu pada bulan maret sampai

selesai. Penentuan waktu penelitian mengacu pada kalender akademik

sekolah, karena PTK memerlukan beberapa siklus yang membutuhkan

proses belajar mengajar yang efektif di kelas.

Refleksi

Observasi

25

OOT KHOTIMAH, 2015 PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN EXAMPLES NON EXAMPLES UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR PESERTA DIDIK DALAM PEMBELAJARAN IPS PADA MATERI BENTUK-BENTUK KEGIATAN

EKONOMI Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

C. Definisi Operasional

Dalam memudahkan pemahaman istilah judul, berikut ini peneliti

kemukakan beberapa definisi operasionalnya untuk menghindari

kesalahpahaman. Adapun definisi operasional tersebut adalah:

a. ModelPembelajaran Examples Non Example

Menurut Buehl (dalam Apriani2010,hlm.20) menjelaskan bahwa:

“Examples non examples adalah taktik yang dapat digunakan untuk

mengajarkan definisi konsep. Taktik ini bertujuan untuk mempersiapkan

peserta didik secara cepat dengan menggunakan 2 hal yang terdiri dari

examples non examples dari suatu definisi konsep yang ada dan meminta

peserta didik untuk mengklarifikasikan keduanya sesuai dengan konsep yang

ada. Examples memberikan gambaran akan sesuatu materi yang sedang

dibahas, sedangkan non examples memberikan gambaran akan sesuatu yang

bukanlah contoh dari suatu materi yang sedang dibahas”.

b. Definisi Hasil Belajar Pada KonsepBentuk-Bentuk Kegiatan Ekonomi

Menurut Slameto (Dalam Djamarah 1999, hlm.09)mengemukakan

bahwa belajar adalah suatu proses usaha yang dilakukan individu untuk

memperoleh suatu perubahan tingkah laku yang baru secara keseluruhan,

sebagai hasil pengalaman individu itu sendiri dalam interaksi dengan

lingkungannya, yang termanifestasi dalam skor hasil tes tertulis di akhir

proses pembelajaran.

Sedangkan hasil belajar merupakan hal yang dapat dipandang dari dua

sisi yaitu sisi peserta didik dan dari sisi guru. Dari sisi peserta didik, hasil

belajar merupakan tingkat perkembangan mental yang lebih baik bila

dibandingkan pada saat sebelum belajar. Tingkat perkembangan mental

tersebut terwujud pada jenis-jenis ranah kognitif,afektif, dan psikomotor.

Sedangkan dari sisi guru, hasil belajar merupakan saat terselesainya bahan

pelajaran.

Indikator pencapaian kompetensi pada mata pelajaran IPS materi

Bentuk-bentuk Kegiatan Ekonomi adalah sebagai berikut:

26

OOT KHOTIMAH, 2015 PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN EXAMPLES NON EXAMPLES UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR PESERTA DIDIK DALAM PEMBELAJARAN IPS PADA MATERI BENTUK-BENTUK KEGIATAN

EKONOMI Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

1. Menjelaskan bentuk-bentuk kegiatan ekonomi di daerah tempat

tinggalnya.

2. Menyebutkan tempat kegiatan ekonomi.

Dari indikator-indikator ini, KKM yang ditentukan oleh SDN Kenari

pada pelajaran IPS yaitu 68. Oleh karena itu, peserta didik harus mampu

mencapai nilai KKM yang sudah ditentukan.

D. Teknik Pengumpulan Data

Dalam menumpulkan data penelitian memerlukan instrumen

penelitian, instrumen penelitian dalam penelitian ini adalah peneliti itu sendiri

sedangkan utuk mengumpulkan data memerlukan suatu alat. Yang digunakan

untuk mengumpulkan data penelitian. Penyususnan alat pengumpul data

disesuaikan dengan permasalahan yang dibahas dalam penelitian, agar data

yang diperoleh benar dan akurat.

Dalam suatu penelitian selalu terjadi proses pengumpulan data, dalam

proses tersebut akan digunakan satu atau beberapa metode, jenis metode yang

dipilih dan digunakan dalam pengumpulan data tentunya harus sesuai dengan

sifat dan karakteristik penelitian yang dilakukan. Disamping itu, faktor

kualifikasi pengambil data juga perlu dipertimbangkan.

Berdasarkan atas pertimbangan jenis data yang diperlukan, yaitu data

kualitatif, maka penelitian ini terdiri dari tes dan non tes berupa observasi dan

tes. Dari kedua instrumen yang disebutkan, maka akan dibahas secara rinci.

Menurut Arifin (2009,hlm.152) mengemukakan bahwa:

a. Observasi (observation)

Observasi adalah suatu proses pengamatan dan pencatatan secara

sistematis, logis, objektif, dan rasional mengenal berbagai fenomena,

baik dalam situasi sebenarnya maupun dalam situasi buatan untuk

mencapai tujuan tertentu. Alat yang digunakan dalam melakukan

observasi disebut dengan pedoman observasi. Observasi tidak hanya

digunakan dalam kegiatan evaluasi, tetapi juga dalam bidang penelitian,

27

OOT KHOTIMAH, 2015 PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN EXAMPLES NON EXAMPLES UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR PESERTA DIDIK DALAM PEMBELAJARAN IPS PADA MATERI BENTUK-BENTUK KEGIATAN

EKONOMI Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

terutama penelitian kualitatif (qualitative). Untuk mengumpulkan data

melalui observasi ini, peneliti membuat pedoman observasi aktivitas

belajar peserta didik.

Adapun untuk melakukan observasi peneliti menggunakan lembar

pedoman observasi dengan format penilaian sebagai berikut:

Tabel 3.1

Kisi-Kisi Pedoman Observasi

Aktivitas Peserta Didik Dengan Menggunakan Model Pembelajaran

Examples Non Examples

No Aspek yang diamati Indikator No.

Item

1 Partisipasi peserta didik

dalam mengikuti

pelajaran

Antusiasme peserta didik dalam

mengikuti pelajaran

1

Peserta didik mampu mengikuti

segala sesuatu yang sedang

disampaikan oleh guru

2

2 Pembentukan Kelompok Kerapihan peserta didik dalam

membentuk kelompok

3

Ketepatan waktu dalam

pembentukan kelompok

4

3 Kemampuan peserta

didik dalam berdiskusi

Peserta didik dapat melakukan

Diskus aktif dengan

kelompoknya

5

Peserta didik dapat

mengemukakan pendapat sendiri

mengenai apa yang dipikirkannya

dan mencatatnya dalam kertas

6

28

OOT KHOTIMAH, 2015 PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN EXAMPLES NON EXAMPLES UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR PESERTA DIDIK DALAM PEMBELAJARAN IPS PADA MATERI BENTUK-BENTUK KEGIATAN

EKONOMI Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

4 Kemampuan kelompok

dalam menganalisis

gambar

Kelompok mampu bersikap kritis

dalam menyimak gambar

7

Kelompok mampu menganalisis

gambar sesuai dengan materi

yang akan disampaikan

8

5 Mengikuti tes akhir dan

ketepatan waktu dalam

mengumpulkan jawaban

Peserta didik mengikuti tes dalam

kegiatan akhir

9

Ketepatan waktu dalam

mengumpulkan jawaban

10

6 Menyimpulkan hasil

pembelajaran

Peserta didik dapat menjawab

pertanyaan yang diberikan oleh

guru sebelum menutup pelajaran

11

Peserta didik dapat

menyimpulkan materi sesuai

dengan hasil pembelajaran

12

Keterangan: Memberi tanda (√) pada kolom skala nilai

Keterangan bobot nilai

Baik sekali (A) = 5

Baik (B) = 4

Cukup (C) = 3

Kurang (D) = 2

Kurang Sekali (E) = 1

b. Tes

Menurut Amir (dalam Arikunto 2012, hlm. 19)

Tes adalah suatu alat atau prosedur yang sistematis dan objektif untuk

memperoleh data-data atau keterangan-keterangan yang diinginkan

Nilai =Jumlah skor

bobot maksimal keseluruhan

aspek yang diamati

x 100

29

OOT KHOTIMAH, 2015 PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN EXAMPLES NON EXAMPLES UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR PESERTA DIDIK DALAM PEMBELAJARAN IPS PADA MATERI BENTUK-BENTUK KEGIATAN

EKONOMI Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

tentang seseorang, dengan cara yang boleh dikatakan tepat dan cepat.

Berdasarkan dari pengertian tes tersebut kita dapat mengetahui tujuan

utamanya adalah untuk mengetahui tingkat keberhasilan yang dicapai

oleh siswa setelah mengikuti kegiatan pembelajaran, dimana tingkat

keberhasilan tersebut kemudian ditandai dengan skala nilai berupa huruf

atau kata symbol. Apabila tujuan utama kegiatan evaluasi hasil belajar

siswa ini sudah teralisasikan,maka hasilnya dapat difungsikan dan

ditunjukan untuk berbagai keperluan.

Tabel 3.2

Kisi-kisi Tes Tertulis

Materi : Bentuk-bentuk Kegiatan Ekonomi

KD Ind TK C1 C2 C3 C4 C5 C6 Jumla

h

PG MI US PG MI US PG MI US PG MI US PG MI US PG MI US

A

MD 2 5 2

SD 6 7 2

SK 9 1

B

MD 4 1

SD 10 1 3 3

SK 8 1

Jumlah 2 2 2 1 1 2 10

Keterangan :

Indikator

A. Menjelaskan bentuk-bentuk kegiatan ekonomi di daerah tempat tinggalnya

B. Menyebutkan tempat kegiatan ekonomi yang ada di daerahnya

C1 (Hafalan) = Pilihan Ganda 2 Soal

C2 (Pemahaman) = Pilihan Ganda 2 Soal

C3 (Aplikasi) = Pilihan Ganda 2 Soal

C4 (Analisis) = Pilihan Ganda 1 Soal

30

OOT KHOTIMAH, 2015 PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN EXAMPLES NON EXAMPLES UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR PESERTA DIDIK DALAM PEMBELAJARAN IPS PADA MATERI BENTUK-BENTUK KEGIATAN

EKONOMI Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

C5 (Sintesis) = Pilihan Ganda 1 Soal

C6 (Evaluasi) = Pilihan Ganda 2 Soal

Tingkat Kesukaran = Mudah 2 Soal

Sedang 5 Soal

Sukar 3 Soal

Total Pilihan Ganda = 10 Soal

E. Instrumen Penelitian

Menurut Sugiyono (2013, hlm.305) mengemukakan bahwa dalam

penelitian kualitatif, yang menjadi instrumen atau alat penelitian adalah

peneliti itu sendiri.

F. Teknik Analisis Data

Dalam rencana penelitian ini peneliti penggunakan teknik analisis data

Kualitatif.Dalam penelitian kualitatif, data diperoleh dari berbagai sumber dan

dengan menggunakan berbagai macam teknik pengumpulan data yang

dilakukan secara terus menerus sampai data itu jenuh.

Bogdan (dalam Sugiyono, 2013 hlm. 334) mengungkapkan bahwa

analisis data adalah proses mencari dan menyusun secara sistematis data yang

diperoleh dari hasil wawancara, catatan lapangan, dan bahan-bahan lain,

sehingga dapat mudah dipahami, dan temuannya dapat di informasikan

kepada orang lain.

Adapun langkah-langkah dalam analisis dataKualitatif adalah data

reduction, data display dan data conclusion drawing atau verification. a. Data

reduction ( reduksi data ) Data yang diperoleh dari lapangan sangat banyak

oleh karena itu perlu dicatat secara teliti dan rinci. Untuk itu perlu segera

31

OOT KHOTIMAH, 2015 PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN EXAMPLES NON EXAMPLES UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR PESERTA DIDIK DALAM PEMBELAJARAN IPS PADA MATERI BENTUK-BENTUK KEGIATAN

EKONOMI Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

dilakukan analisis data melalui rediksi data. Mereduksi data berarti

merangkum, memilih hal- hal yang pokok, memfokuskan pada hal- hal yang

penting, dicari tema dan polanya. Hal ini berarti data yang telah direduksi

akan memberikan gambaran yang lebih jelas dan mempermudah peneliti

untuk melakukan pengumpulan data selanjutnya dan mencarinya bila

diperlukan . Dalam mereduksi data, setiap peneliti akan dipandu oleh tujuan

yang akan dicapai. Tujuan utama dari penelitian kualitatif adalah pada

temuan. Oleh karena itu, jika peneliti dalam melakukan penelitian,

menemukan segala sesuatu yang dipandang asing, tidak dikenal, belum

memiliki pola, justru itulah yang harus dijadikan perhatian peneliti dalam

melakukan reduksi data. Ibarat melakukan penelitian di laut, maka ikan-ikan

atau terumbu karang yang belum dikenal selama ini, justru dijadikan fokus

untuk pengamatan selanjutnya. b. Data Display (Penyajian Data) Dalam

penelitian kualitatif penyajian data dapat dilakukan dalam bentuk uraian

singkat, bagan, hubungan antar kategori, flowchart dan sejenisnya. Dan

penyajian data yang sering digunakan dalam penelitian kualitatif adalah

dengan teks yang bersifat naratif. c. Conclusion Drawing atau verification

langkah selanjutnya dalam analisis data kualitatif menurut Miles dan

Huberman adalah penarikan kesimpulan. Kesimpulan awal yang

dikemukakan masih bersifat sementara dan akan berubah apabila tidak

ditemukan bukti-bukti yang kuat yang mendukung pada tahap pengumpulan

data berikutnya. Tetapi apabila kesimpulan yang dikemukakan pada tahap

awal didukung dengan bukti-bukti yang valid dan konsisten saat peneliti

kembali ke lapangan mengumpulkan data maka kesimpulan yang

dikemukakan merupakan kesimpulan yang kredibel. Kesimpulan dalam

penelitian kualitatif kemungkinan dapat menjawab rumusan masalah yang

dirumuskan sejak awal atau kemungkinan juga tidak karena seperti yang telah

diketahui bahwasanya masalah dan rumusan masalah dalam penelitian

kualitatif masih bersifat sementara dan akan berkembang setelah penelitian

berada di lapangan. Kesimpulan dalam penelitian kualitatif adalah temuan

baru yang sebelumnya belum pernah ada. Temuan dapat berupa diskusi atau

32

OOT KHOTIMAH, 2015 PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN EXAMPLES NON EXAMPLES UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR PESERTA DIDIK DALAM PEMBELAJARAN IPS PADA MATERI BENTUK-BENTUK KEGIATAN

EKONOMI Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

gambaran suatu objek yang sebelumnya masih samar-samar sehingga setelah

diteliti menjadi jelas.

G. Indikator Keberhasilan

Indikator yang menjadi tolak ukur dalam penelitian tindakan kelas

terhadap hasil yang dicapai setelah melaksanakan tindakan. Jika hasil sesuai

dengan standar minimal yang sudah ditentukan,maka tindakan tersebut

dinyatakan berhasil. Adapun indikator keberhasilan tiap siklus yang

digunakan dalam penelitian ini adalah:

1. Siklus I

Indikator keberhasilan yang sudah ditetapkan pada siklus I yaitu

setelah 60% peserta didik sudah melaksanakan tugas yang diberikan

oleh guru berupa pemahaman materi bentuk-bentuk kegiatan

ekonomi.

2. Siklus II

Tindakan keberhasilan pada siklus II yaitu jika 70% peserta didik

telah melaksanakan tugas yang diberikan oleh guru tentang

pemahaman materi bentuk-bentuk kegiatan ekonomi.

H. Prosedur Penelitian

Sesuai dengan metode Penelitian Tindakan Kelas (PTK), prosedur

yang akan ditempuh terdiri dari pra siklus dan dua siklus, yang saling terkait

dan berkesinambungan yaitu tahap perencanaan atau tahap persiapan,

pelaksanaan, pengamatan, atau observasi dan refleksi. Sebelum melaksanakan

siklus tersebut diatas maka peneliti merumuskan tindakan secara sistematika

penulisan tentang apa yang akan dilaksanakan untuk memperbaiki,

meningkatkan atau merubah prilakun dan sikap sebagai solusi.

1. Pra Siklus

Dalam pra siklus, peneliti belum ada rencana tindakan karena peneliti

masih tahap pengamatan awal dan tahap pra siklus kegiatan belajar

mengajar merupakan situasi asli dan belum melakukan tindakan

penelitian. Dan kegiatan pada tahap ini adalah sebagai berikut:

33

OOT KHOTIMAH, 2015 PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN EXAMPLES NON EXAMPLES UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR PESERTA DIDIK DALAM PEMBELAJARAN IPS PADA MATERI BENTUK-BENTUK KEGIATAN

EKONOMI Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

a . Observasi

Pada tahap ini peneliti melakukan pengamatan terhadap aktifitas guru

dan siswa selama proses belajar mengajar dan hasil belajar siswa yang

diperoleh dari proses pembelajaran berlangsung, dari kegiatan tersebut

ditemukan pembelajaran yang kurang aktif dan hasil belajar siswanya

rata-rata 5,0. Berdasarkan observasi tersebut dianalisis dan dibicarakan

bersama guru kelas untuk melakukan tindakan selanjutnya.

b. Refleksi

Pada tahap ini peneliti dan guru berdiskusi tentang hal-hal yang

ditemukan pada saat observasi. Kelemahan-kelemahan yang ada dan

tidak sesuai pada waktu proses KBM dikelas untuk mencari solusinya.

Berdasarkan hasil diskusi tersebut maka guru dan peneliti melakukan

tindakan selanjutnya dengan mencoba menerapkan model

pembelajaran Examples Non Examples untuk meningkatkan hasil

belajar peserta didik dalam pembelajaran IPS pada materi bentuk-

bentuk kegiatan ekonomi, dengan menerapkan modelExamples Non

Examples ini diharapkan aktifitas peserta didik dalam proses belajar

mengajar meningkat dalam tahap siklus berikutnya.

2. Siklus 1

a. Perencanaan, yaitu merencanakan pembelajaran yang akan

diterapkan dalam kegiatan KBM, dengan menyusun RPP

menggunakan model pembelajaran Examples Non Examples.

b. Tindakan, yaitu yang dilakukan oleh guru sebagai upaya

melaksanakan proses pembelajaran yang diharapakan pada tahap

ini dalam pembelajaran IPS pada konsep bentuk-bentuk kegiatan

ekonomi guru menerapkan model pembelajaran Examples Non

Examples yang telah dipersiapkan sebelumnya.

c. Observasi, yaitu melakukan observasi mengamati prilaku guru dan

siswa dalam proses pembelajaran dengan menerapkan model

pembelajaran Examples Non Examples.

d. Refleksi, yaitu pada tahap ini peneliti berdiskusi dengan guru

umtuk melihat hasil yang dicapai dan kekurangan selama

34

OOT KHOTIMAH, 2015 PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN EXAMPLES NON EXAMPLES UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR PESERTA DIDIK DALAM PEMBELAJARAN IPS PADA MATERI BENTUK-BENTUK KEGIATAN

EKONOMI Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

pelaksanaan tindakan. Hal-hal yang perlu diperbaiki adalah cara

guru melaksanakan KBM dengan menerapkan model pembelajaran

Examples Non Examples dan aktifitas siswa serta hasil belajar

siswa, berdasarkan hasil refleksi ini, peneliti bersama guru dapat

melakukan revisi perbaikan terhadap rencana awal dan tindakan

untuk mewujudkan tujuan penelitian.

Jika sebelum tercapainya tujuan penelitian maka hasil refleksi

menjadi perencanaan pada siklus berikutnya. Apabila dinyatakan

berhasil maka tindakan dihentikan, dan apabila masih banyak yang

perlu diperbaiki maka penelitian ini dilanjutkan ke siklus

selanjutnya.

3. Siklus II

a. Perencanaan

Pada tahap ini menyusun Rencana Persiapan Pembelajaran ( RPP )

dan menyiapkan materi untuk siklus II berdasarkan hasil refleksi

dari siklus.

b. Tindakan

Proses tindakan pada siklus II adalah :

1). Peserta didik di beri tugas untuk mengungkapkan makna

penting dari materi “Bentuk-bentuk kegiatan ekonomi” yang

telah di jelaskan oleh guru.

2). Peserta Didik berdiskusi secara berkelompok mengenai jenis-

jenisusaha bidang ekonomi.

3). Peserta didik mempresentasikan dari hasil diskusi kelompok

yangsudah di lakukan mengenai materi “Bentuk-bentuk

kegiatan ekonomi”.

4). Guru memberikan penjelasan serta penguatan atau korelasi

tentangarti penting dari kegiatan ekonomi.

c. Observasi

35

OOT KHOTIMAH, 2015 PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN EXAMPLES NON EXAMPLES UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR PESERTA DIDIK DALAM PEMBELAJARAN IPS PADA MATERI BENTUK-BENTUK KEGIATAN

EKONOMI Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Dilaksanakan bersamaan dengan pelaksanan tindakan. Aspek –

aspek yang di amati adalah perilaku peserta didik dan guru di kelas

selama proses pembelajaran berlangsung.

d. Refleksi

Hasil yang di dapat dalam tahap observasi di kumpulkan serta di

analisis, sehingga di peroleh hasil refleksi kegiatan yang di

lakukan.Untuk memperkuat hasil refleksi kegiatan di gunakan data

dari hasil observasi, kemudian hasil analisis data di laksanakan dalam

tahap ini akan di gunakan sebagai acuan untuk siklus berikutnya jika

di perlukan.

I. Validitas Dan Reliabilitas Penelitian

Validitas data dalam penelitian bertujuan untuk mendapatkan data

valid, realibel dan objektif. Realibitas lebih menekankan pada metode yang

digunakan peneliti dapat digunakan kembali secara konsisten.

Adapun validitas dan reaibitas yang dilakukan dalam penelitian ini

meliputi:

1. Meningkatkan ketekunan

yaitu melakukan pengamatan secara cermat dan berkesinambungan

karena dengan cara ini kepastian data dari urutan peristiwa akan dapat

didata secara pasti dan sistematis.

2. Member check

yaitu proses pengecekan data yang diperoleh peneliti kepada

pemberi data yang tujuannya untuk mengetahui seberapa jauh data yang

diperoleh sesuai dengan apa yang diberikan oleh pemberi data.

3. Melakukan audit

Audit dilakukuan terhadap seluruh proses penelitian, yaitu caranya

dilakukan oleh pembimbing untuk mengaudit keseluruhan aktivitas

peneliti dalam melakukan penelitian. (Sugiyono, 2013, hlm. 370-377)