bab iii metodologi penelitian a. metode dan desain...
TRANSCRIPT
19 OOT KHOTIMAH, 2015 PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN EXAMPLES NON EXAMPLES UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR PESERTA DIDIK DALAM PEMBELAJARAN IPS PADA MATERI BENTUK-BENTUK KEGIATAN
EKONOMI Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
BAB III
METODOLOGI PENELITIAN
A. Metode dan Desain Penelitian
Penelitian ini dilaksanakan melalui penelitian tindakan kelas (PTK)
disebut dengan Classroom Action Reaserch. Merupakan suatu bentuk
penelitian yang bersifat reflektif dengan melakukan tindakan tertentu agar
dapat memperbaiki atau meningkatkan praktek pembelajaran dikelas secara
lebih profesional.
Elliott (dalam Kusnandar 2008, hlm.43) mendefinisikan penelitian
tindakan kelas sebagai kajian dari sebuah situasi sosial dengan kemungkinan
tindakan untuk memperbaiki kualitas situasi sosial tersebut.
Menurut Kemmis dan Mc. Taggart seperti yang dikutip oleh
Kusnandar, mengatakan bahwa yang dimaksud dengan istilah PTK adalah
suatu bentuk self-inquiri kolektif yang dilakukan oleh para partisipan di
dalam situasi sosial untuk meningkatkan rasionalitas dan keadilan dari praktik
sosial atau pendidikan yang mereka lakukan, serta mempertinggi pemahaman
mereka terhadap praktik dan situasi dimana praktik itu dilaksanakan.
Dari pengertian penelitian tindakan di atas, dapat disimpulkan tiga
perinsip, yakni: (1) adanya partisipasi dari peneliti dalam suatu program atau
kegiatan; (2) adanya tujuan untuk meningkatkan kualitas suatu program atau
kegiatan melalui penelitian tindakan tersebut; dan (3) adanya tindakan
(treatment) untuk meningkatkan kualitas suatu program atau kegiatan.
1. Tujuan Penelitian Tindakan Kelas
Secara umum tujuan penelitian tindakan kelas bertujuan untuk
memperbaiki dan meningkatkan layanan profesional guru.
Kusnandar (2008:4) mengemukakan bahwa tujuan PTK adalah sebagai
berikut:
a. Untuk memecahkan permasalahan nyata yang terjadi didalam kelas
yang dialami langsung dalam interaksi antara guru dengan peserta
20
OOT KHOTIMAH, 2015 PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN EXAMPLES NON EXAMPLES UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR PESERTA DIDIK DALAM PEMBELAJARAN IPS PADA MATERI BENTUK-BENTUK KEGIATAN
EKONOMI Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
didik yang sedang belajar, meningkatkan profesionalisme guru, dan
menumbuhkan budaya akademik dikalangan para guru.
b. Peningkatan kualitas praktik pembelajaran di kelas secara terus-
menerus mengingat masyarakat berkembag secara cepat.
c. Peningkatan relevansi pendidikan, hal ini dicapai melalui
peningkatan proses pembelajaran.
d. Sebagai alat traning in-service, yang memperlengkapi guru dengan
skill dan metode baru, mempertajam kekuatan analitisnya dan
mempertinggi kesadaran dirinya.
e. Sebagai alat untuk memasukan pendekatan tambahan atau inovatif
terhadap sistem pembelajaran yang berkelanjutan yang biasanya
menghambat inovasi dan perubahan.
f. Peningkatan mutu hasil pendidikan melalui perbaikan praktik
pembelajaran di kelas dengan mengembangkan berbagai jenis
keterampilan dan meningkatnya motivasi belajar siswa.
g. Meningkatkan sikap profesional pendidik dan tenaga kependidikan.
h. Menumbuhkembangkan budaya akademik di lingkungan sekolah,
sehingga tercipta sikap proaktif dalam melakukan perbaikan mutu
pendidikan dan pembelajaran secara berkelajutan.
i. Peningkatan efisiensi pengelolaann pendidikan, peningkatan atau
perbaikan proses pembelajaran di samping untuk meningkatkan
relevansi dan mutu hasil pendidikan juga ditunjukan untuk
meningkatkan efisiensi pemanfaatan sumber-sumber daya yang
terintegrasi.
2. Manfaat Penelitian Tindakan Kelas
Menurut Kusnandar (2008, hlm. 68) Manfaat PTK dapat dilihat dari
dua aspek, yakni aspek akademis dan aspek praktis.
a. Manfaat aspek akademis adalah untuk membantu guru menghasilkan
pengetahuan yang sahih dan relevan bagi kelas mereka untuk
memperbaiki mutu pembelajaran dalam jangka pendek.
21
OOT KHOTIMAH, 2015 PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN EXAMPLES NON EXAMPLES UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR PESERTA DIDIK DALAM PEMBELAJARAN IPS PADA MATERI BENTUK-BENTUK KEGIATAN
EKONOMI Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
b. Manfaat praktis dari pelaksanaan PTK antara lain: (1) merupakan
pelaksanaan inovasi pembelajaran dari bawah. Peningkatan mutu
dan perbaikan proses pembelajaran yang dilakukan guru secara rutin
merupakan wahana pelaksanaan inovasi pembelajaran; (2)
pengembangan kurikulum di tingkat sekolah, artinya dengan guru
melakukan PTK, maka guru telah melakukan implementasi
kurikulum dalam tataran praktis, yakni bagaimana kurikulum itu
dikembangkan dan disesuaikan dengan situasi dan kondisi, sehingga
kurikulum dapat berjalan secara efektif melalui proses pembelajaran
yang aktif, inovatif,kreatif,efektif, dan menyenangkan.
3. Karakteristik Penelitian Tindakan Kelas
Kusnandar (2008, hlm. 58) mengemukakan bahwa PTK berbeda
dengan penelitian formal (konvensional) pada umumnya. PTK memiliki
beberapa karakteristik sebagai berikut:
a. On-the job problem oriented. PTK didasarkan pada masalah yang
benar-benar dihadapi guru dalam proses belajar mengajar di kelas.
b. Problem-solving oriented. PTK yang dilakukan oleh guru dilakukan
sebagai upaya untuk memecahkan masalah yang dihadapi oleh guru
dalam PBM di kelasnya melalui suatu tindakan (treatment) tertentu
sebagai upaya menyempurnakan proses pembelajaran di kelasnya.
c. Improvement-oriented. PTK dilaksanakan dalam kerangka untuk
memperbaiki atau meningkatkan mutu PBM yang dilakukan oleh
guru dikelasnya.
d. Ciclic (siklus). Siklus dalam PTK terdiri dari empat tahapan, yakni
perencanaan tindakan, melakukan tindakan, pengamatan atau
observasi dan analisis atau refleksi.
e. Action oriented. Dalam PTK selalu didasarkan pada adanya tindakan
(treatment) tertentu untuk memperbaiki PBM di kelas.
f. Pengkajian terhadap dampak tindakan. Dampak tindakan yang
dilakukan harus dikaji apakah sesuai dengan tujuan, apakah
22
OOT KHOTIMAH, 2015 PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN EXAMPLES NON EXAMPLES UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR PESERTA DIDIK DALAM PEMBELAJARAN IPS PADA MATERI BENTUK-BENTUK KEGIATAN
EKONOMI Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
memberikan dampak positif lain yang tidak diduga sebelumnya, atau
bahkan menimbulkan dampak negatif yang merugikan peserta didik.
g. Specifics contextual. Aktifitas PTK dipicu oleh permasalahan praktis
yang dihadapi oleh guru dalam PBM di kelas.
h. Partisipatory (collaborative). PTK dilaksanakan secara kolaboratif
dan bermitra dengan pihak lain, seperti teman sejawat. Jadi dalam
PTK perlu ada partisipasi dari pihak lain yang berperan sebagai
pengamat.
i. Peneliti sekaligus sebagai praktisi yang melakukan refleksi. Dalam
refleksi ini banyak hal yang harus dilakukan, yaitu mulai dari
mengevaluasi tindakan sampai degan memutuskan apakah masalah
itu tuntas atau perlu tindakan lain dalam siklus berikutnya.
j. Dilaksanakan dalam rangkaian langkah dengan beberapa siklus di
mana dalam satu siklus terdiri dari tahapan perencanaan (planning),
tindakan (action), pengamatan (observation), dan refleksi
(reflection) dan selanjutnya diulang kembali dalam beberapa siklus.
4. Teknik Penelitian
Penelitian ini terdapat empat langkah yaitu:
a. Merumuskan masalah dan merencanakan tindakan
b. Melaksanakan tindakan dan pengamatan
c. Merefleksikan hasil pengamatan
d. Perbaikan atau perubahan perencanaan, untuk mengembangkan
tingkat keberhasilan.
Sebelum tahap satu siklus terlebih dahulu orientasi dalam bentuk
observasi pelaksanaan pembelajaran di kelas dan di diskusikan bersama
dengan guru kelas sebagai mitra penelitian dalam penelitian tentang
kondisi dan permasalahan yang ditemukan serta alternatif
memecahkannya.
23
OOT KHOTIMAH, 2015 PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN EXAMPLES NON EXAMPLES UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR PESERTA DIDIK DALAM PEMBELAJARAN IPS PADA MATERI BENTUK-BENTUK KEGIATAN
EKONOMI Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
Secara operasional kegiatan yang dilakukan dalam penelitian tindakan
kelas melalui beberapa tahapan/siklus yang kegiatannya terkait antara satu
dengan yang lainnya.
“Berdasarkan model Kemmis dan Mc Taggart, setiap siklus terdiri
dari 4 komponen yaitu perencanaan, tindakan , observasi dan refleksi”
(Yusnandar 2005, hlm.20).
Rencana : Langkah-langkah yang dipersiapkan peneliti sebelum tindakan
dilakukan
Tindakan : Apa yang di lakukan oleh guru atau peneliti sebagai upaya
perbaikan, peningkatan atau perubahan yang diinginkan.
Observasi : Mengamati hasil atau dampak dari tindakan yang dilaksanakan
atau dikenakan terhadap peserta didik.
Refleksi : Peneliti mengkaji, melihat dan mempertimbangkan atas hasil atau
dampak dari tindakan yang dilaksanakan ataudikenakan terhadap
peserta didik.
PRA SIKLUS
SIKLUS 1
Observasi
Refklesi
Tindakan
Rencana
Refleksi
Observasi
Tindakan
Rencana
SIKLUS II
24
OOT KHOTIMAH, 2015 PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN EXAMPLES NON EXAMPLES UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR PESERTA DIDIK DALAM PEMBELAJARAN IPS PADA MATERI BENTUK-BENTUK KEGIATAN
EKONOMI Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
Gambar 3.2
Bagan siklus Model Kemmis Mc. Taggart (Kusnandar 2008, hlm.4)
B. Subjek dan Lokasi Penelitian
1. Subjek Penelitian
Subjek dalam penelitian ini adalah peserta didik kelas IV SDN Kenari
Kecamatan Kasemen Kota Serang. Jumlah peserta didikdari satu kelas
yaitu terdiri dari 28 peserta didik dengan komposisi perempuan 13
siswa dan laki-laki 15 siswa. Kelas IV dipilih sebagai subjek
penelitian karena sesuai dengan judul yang diangkat oleh penulis,
dengan materi yang diajarkan dalam Kurikulum Tingkat Satuan
Pelajaran (KTSP), yaitu bentuk-bentuk kegiatan ekonomi semester 2.
Pada umumnya peserta didik kelas IV kurang tertarik dalam
mengikuti pembelajaran IPS sehingga minat peserta didik terhadap
mata pelajaran IPS sendiri menjadi kurang. Hal ini mengakibatkan
hasil belajar yang dicapai tidak sesuai dengan Kriteria Ketuntasan
Minimum (KKM) dimana nilai KKM untuk mata pelajaran IPS di
kelas IV adalah 68.
2. Lokasi dan Waktu Penelitian
Dalam penelitian ini penulis mengambil lokasi di SDN Kenari
Kecamatan Kasemen Kota Serang. Peneliti memilih sekolah tersebut
dikarenakan tempatnya tidak terlalu jauh. Penelitian Tindakan Kelas
ini akan di laksanakan + 3 bulan, yaitu pada bulan maret sampai
selesai. Penentuan waktu penelitian mengacu pada kalender akademik
sekolah, karena PTK memerlukan beberapa siklus yang membutuhkan
proses belajar mengajar yang efektif di kelas.
Refleksi
Observasi
25
OOT KHOTIMAH, 2015 PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN EXAMPLES NON EXAMPLES UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR PESERTA DIDIK DALAM PEMBELAJARAN IPS PADA MATERI BENTUK-BENTUK KEGIATAN
EKONOMI Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
C. Definisi Operasional
Dalam memudahkan pemahaman istilah judul, berikut ini peneliti
kemukakan beberapa definisi operasionalnya untuk menghindari
kesalahpahaman. Adapun definisi operasional tersebut adalah:
a. ModelPembelajaran Examples Non Example
Menurut Buehl (dalam Apriani2010,hlm.20) menjelaskan bahwa:
“Examples non examples adalah taktik yang dapat digunakan untuk
mengajarkan definisi konsep. Taktik ini bertujuan untuk mempersiapkan
peserta didik secara cepat dengan menggunakan 2 hal yang terdiri dari
examples non examples dari suatu definisi konsep yang ada dan meminta
peserta didik untuk mengklarifikasikan keduanya sesuai dengan konsep yang
ada. Examples memberikan gambaran akan sesuatu materi yang sedang
dibahas, sedangkan non examples memberikan gambaran akan sesuatu yang
bukanlah contoh dari suatu materi yang sedang dibahas”.
b. Definisi Hasil Belajar Pada KonsepBentuk-Bentuk Kegiatan Ekonomi
Menurut Slameto (Dalam Djamarah 1999, hlm.09)mengemukakan
bahwa belajar adalah suatu proses usaha yang dilakukan individu untuk
memperoleh suatu perubahan tingkah laku yang baru secara keseluruhan,
sebagai hasil pengalaman individu itu sendiri dalam interaksi dengan
lingkungannya, yang termanifestasi dalam skor hasil tes tertulis di akhir
proses pembelajaran.
Sedangkan hasil belajar merupakan hal yang dapat dipandang dari dua
sisi yaitu sisi peserta didik dan dari sisi guru. Dari sisi peserta didik, hasil
belajar merupakan tingkat perkembangan mental yang lebih baik bila
dibandingkan pada saat sebelum belajar. Tingkat perkembangan mental
tersebut terwujud pada jenis-jenis ranah kognitif,afektif, dan psikomotor.
Sedangkan dari sisi guru, hasil belajar merupakan saat terselesainya bahan
pelajaran.
Indikator pencapaian kompetensi pada mata pelajaran IPS materi
Bentuk-bentuk Kegiatan Ekonomi adalah sebagai berikut:
26
OOT KHOTIMAH, 2015 PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN EXAMPLES NON EXAMPLES UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR PESERTA DIDIK DALAM PEMBELAJARAN IPS PADA MATERI BENTUK-BENTUK KEGIATAN
EKONOMI Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
1. Menjelaskan bentuk-bentuk kegiatan ekonomi di daerah tempat
tinggalnya.
2. Menyebutkan tempat kegiatan ekonomi.
Dari indikator-indikator ini, KKM yang ditentukan oleh SDN Kenari
pada pelajaran IPS yaitu 68. Oleh karena itu, peserta didik harus mampu
mencapai nilai KKM yang sudah ditentukan.
D. Teknik Pengumpulan Data
Dalam menumpulkan data penelitian memerlukan instrumen
penelitian, instrumen penelitian dalam penelitian ini adalah peneliti itu sendiri
sedangkan utuk mengumpulkan data memerlukan suatu alat. Yang digunakan
untuk mengumpulkan data penelitian. Penyususnan alat pengumpul data
disesuaikan dengan permasalahan yang dibahas dalam penelitian, agar data
yang diperoleh benar dan akurat.
Dalam suatu penelitian selalu terjadi proses pengumpulan data, dalam
proses tersebut akan digunakan satu atau beberapa metode, jenis metode yang
dipilih dan digunakan dalam pengumpulan data tentunya harus sesuai dengan
sifat dan karakteristik penelitian yang dilakukan. Disamping itu, faktor
kualifikasi pengambil data juga perlu dipertimbangkan.
Berdasarkan atas pertimbangan jenis data yang diperlukan, yaitu data
kualitatif, maka penelitian ini terdiri dari tes dan non tes berupa observasi dan
tes. Dari kedua instrumen yang disebutkan, maka akan dibahas secara rinci.
Menurut Arifin (2009,hlm.152) mengemukakan bahwa:
a. Observasi (observation)
Observasi adalah suatu proses pengamatan dan pencatatan secara
sistematis, logis, objektif, dan rasional mengenal berbagai fenomena,
baik dalam situasi sebenarnya maupun dalam situasi buatan untuk
mencapai tujuan tertentu. Alat yang digunakan dalam melakukan
observasi disebut dengan pedoman observasi. Observasi tidak hanya
digunakan dalam kegiatan evaluasi, tetapi juga dalam bidang penelitian,
27
OOT KHOTIMAH, 2015 PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN EXAMPLES NON EXAMPLES UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR PESERTA DIDIK DALAM PEMBELAJARAN IPS PADA MATERI BENTUK-BENTUK KEGIATAN
EKONOMI Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
terutama penelitian kualitatif (qualitative). Untuk mengumpulkan data
melalui observasi ini, peneliti membuat pedoman observasi aktivitas
belajar peserta didik.
Adapun untuk melakukan observasi peneliti menggunakan lembar
pedoman observasi dengan format penilaian sebagai berikut:
Tabel 3.1
Kisi-Kisi Pedoman Observasi
Aktivitas Peserta Didik Dengan Menggunakan Model Pembelajaran
Examples Non Examples
No Aspek yang diamati Indikator No.
Item
1 Partisipasi peserta didik
dalam mengikuti
pelajaran
Antusiasme peserta didik dalam
mengikuti pelajaran
1
Peserta didik mampu mengikuti
segala sesuatu yang sedang
disampaikan oleh guru
2
2 Pembentukan Kelompok Kerapihan peserta didik dalam
membentuk kelompok
3
Ketepatan waktu dalam
pembentukan kelompok
4
3 Kemampuan peserta
didik dalam berdiskusi
Peserta didik dapat melakukan
Diskus aktif dengan
kelompoknya
5
Peserta didik dapat
mengemukakan pendapat sendiri
mengenai apa yang dipikirkannya
dan mencatatnya dalam kertas
6
28
OOT KHOTIMAH, 2015 PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN EXAMPLES NON EXAMPLES UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR PESERTA DIDIK DALAM PEMBELAJARAN IPS PADA MATERI BENTUK-BENTUK KEGIATAN
EKONOMI Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
4 Kemampuan kelompok
dalam menganalisis
gambar
Kelompok mampu bersikap kritis
dalam menyimak gambar
7
Kelompok mampu menganalisis
gambar sesuai dengan materi
yang akan disampaikan
8
5 Mengikuti tes akhir dan
ketepatan waktu dalam
mengumpulkan jawaban
Peserta didik mengikuti tes dalam
kegiatan akhir
9
Ketepatan waktu dalam
mengumpulkan jawaban
10
6 Menyimpulkan hasil
pembelajaran
Peserta didik dapat menjawab
pertanyaan yang diberikan oleh
guru sebelum menutup pelajaran
11
Peserta didik dapat
menyimpulkan materi sesuai
dengan hasil pembelajaran
12
Keterangan: Memberi tanda (√) pada kolom skala nilai
Keterangan bobot nilai
Baik sekali (A) = 5
Baik (B) = 4
Cukup (C) = 3
Kurang (D) = 2
Kurang Sekali (E) = 1
b. Tes
Menurut Amir (dalam Arikunto 2012, hlm. 19)
Tes adalah suatu alat atau prosedur yang sistematis dan objektif untuk
memperoleh data-data atau keterangan-keterangan yang diinginkan
Nilai =Jumlah skor
bobot maksimal keseluruhan
aspek yang diamati
x 100
29
OOT KHOTIMAH, 2015 PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN EXAMPLES NON EXAMPLES UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR PESERTA DIDIK DALAM PEMBELAJARAN IPS PADA MATERI BENTUK-BENTUK KEGIATAN
EKONOMI Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
tentang seseorang, dengan cara yang boleh dikatakan tepat dan cepat.
Berdasarkan dari pengertian tes tersebut kita dapat mengetahui tujuan
utamanya adalah untuk mengetahui tingkat keberhasilan yang dicapai
oleh siswa setelah mengikuti kegiatan pembelajaran, dimana tingkat
keberhasilan tersebut kemudian ditandai dengan skala nilai berupa huruf
atau kata symbol. Apabila tujuan utama kegiatan evaluasi hasil belajar
siswa ini sudah teralisasikan,maka hasilnya dapat difungsikan dan
ditunjukan untuk berbagai keperluan.
Tabel 3.2
Kisi-kisi Tes Tertulis
Materi : Bentuk-bentuk Kegiatan Ekonomi
KD Ind TK C1 C2 C3 C4 C5 C6 Jumla
h
PG MI US PG MI US PG MI US PG MI US PG MI US PG MI US
A
MD 2 5 2
SD 6 7 2
SK 9 1
B
MD 4 1
SD 10 1 3 3
SK 8 1
Jumlah 2 2 2 1 1 2 10
Keterangan :
Indikator
A. Menjelaskan bentuk-bentuk kegiatan ekonomi di daerah tempat tinggalnya
B. Menyebutkan tempat kegiatan ekonomi yang ada di daerahnya
C1 (Hafalan) = Pilihan Ganda 2 Soal
C2 (Pemahaman) = Pilihan Ganda 2 Soal
C3 (Aplikasi) = Pilihan Ganda 2 Soal
C4 (Analisis) = Pilihan Ganda 1 Soal
30
OOT KHOTIMAH, 2015 PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN EXAMPLES NON EXAMPLES UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR PESERTA DIDIK DALAM PEMBELAJARAN IPS PADA MATERI BENTUK-BENTUK KEGIATAN
EKONOMI Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
C5 (Sintesis) = Pilihan Ganda 1 Soal
C6 (Evaluasi) = Pilihan Ganda 2 Soal
Tingkat Kesukaran = Mudah 2 Soal
Sedang 5 Soal
Sukar 3 Soal
Total Pilihan Ganda = 10 Soal
E. Instrumen Penelitian
Menurut Sugiyono (2013, hlm.305) mengemukakan bahwa dalam
penelitian kualitatif, yang menjadi instrumen atau alat penelitian adalah
peneliti itu sendiri.
F. Teknik Analisis Data
Dalam rencana penelitian ini peneliti penggunakan teknik analisis data
Kualitatif.Dalam penelitian kualitatif, data diperoleh dari berbagai sumber dan
dengan menggunakan berbagai macam teknik pengumpulan data yang
dilakukan secara terus menerus sampai data itu jenuh.
Bogdan (dalam Sugiyono, 2013 hlm. 334) mengungkapkan bahwa
analisis data adalah proses mencari dan menyusun secara sistematis data yang
diperoleh dari hasil wawancara, catatan lapangan, dan bahan-bahan lain,
sehingga dapat mudah dipahami, dan temuannya dapat di informasikan
kepada orang lain.
Adapun langkah-langkah dalam analisis dataKualitatif adalah data
reduction, data display dan data conclusion drawing atau verification. a. Data
reduction ( reduksi data ) Data yang diperoleh dari lapangan sangat banyak
oleh karena itu perlu dicatat secara teliti dan rinci. Untuk itu perlu segera
31
OOT KHOTIMAH, 2015 PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN EXAMPLES NON EXAMPLES UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR PESERTA DIDIK DALAM PEMBELAJARAN IPS PADA MATERI BENTUK-BENTUK KEGIATAN
EKONOMI Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
dilakukan analisis data melalui rediksi data. Mereduksi data berarti
merangkum, memilih hal- hal yang pokok, memfokuskan pada hal- hal yang
penting, dicari tema dan polanya. Hal ini berarti data yang telah direduksi
akan memberikan gambaran yang lebih jelas dan mempermudah peneliti
untuk melakukan pengumpulan data selanjutnya dan mencarinya bila
diperlukan . Dalam mereduksi data, setiap peneliti akan dipandu oleh tujuan
yang akan dicapai. Tujuan utama dari penelitian kualitatif adalah pada
temuan. Oleh karena itu, jika peneliti dalam melakukan penelitian,
menemukan segala sesuatu yang dipandang asing, tidak dikenal, belum
memiliki pola, justru itulah yang harus dijadikan perhatian peneliti dalam
melakukan reduksi data. Ibarat melakukan penelitian di laut, maka ikan-ikan
atau terumbu karang yang belum dikenal selama ini, justru dijadikan fokus
untuk pengamatan selanjutnya. b. Data Display (Penyajian Data) Dalam
penelitian kualitatif penyajian data dapat dilakukan dalam bentuk uraian
singkat, bagan, hubungan antar kategori, flowchart dan sejenisnya. Dan
penyajian data yang sering digunakan dalam penelitian kualitatif adalah
dengan teks yang bersifat naratif. c. Conclusion Drawing atau verification
langkah selanjutnya dalam analisis data kualitatif menurut Miles dan
Huberman adalah penarikan kesimpulan. Kesimpulan awal yang
dikemukakan masih bersifat sementara dan akan berubah apabila tidak
ditemukan bukti-bukti yang kuat yang mendukung pada tahap pengumpulan
data berikutnya. Tetapi apabila kesimpulan yang dikemukakan pada tahap
awal didukung dengan bukti-bukti yang valid dan konsisten saat peneliti
kembali ke lapangan mengumpulkan data maka kesimpulan yang
dikemukakan merupakan kesimpulan yang kredibel. Kesimpulan dalam
penelitian kualitatif kemungkinan dapat menjawab rumusan masalah yang
dirumuskan sejak awal atau kemungkinan juga tidak karena seperti yang telah
diketahui bahwasanya masalah dan rumusan masalah dalam penelitian
kualitatif masih bersifat sementara dan akan berkembang setelah penelitian
berada di lapangan. Kesimpulan dalam penelitian kualitatif adalah temuan
baru yang sebelumnya belum pernah ada. Temuan dapat berupa diskusi atau
32
OOT KHOTIMAH, 2015 PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN EXAMPLES NON EXAMPLES UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR PESERTA DIDIK DALAM PEMBELAJARAN IPS PADA MATERI BENTUK-BENTUK KEGIATAN
EKONOMI Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
gambaran suatu objek yang sebelumnya masih samar-samar sehingga setelah
diteliti menjadi jelas.
G. Indikator Keberhasilan
Indikator yang menjadi tolak ukur dalam penelitian tindakan kelas
terhadap hasil yang dicapai setelah melaksanakan tindakan. Jika hasil sesuai
dengan standar minimal yang sudah ditentukan,maka tindakan tersebut
dinyatakan berhasil. Adapun indikator keberhasilan tiap siklus yang
digunakan dalam penelitian ini adalah:
1. Siklus I
Indikator keberhasilan yang sudah ditetapkan pada siklus I yaitu
setelah 60% peserta didik sudah melaksanakan tugas yang diberikan
oleh guru berupa pemahaman materi bentuk-bentuk kegiatan
ekonomi.
2. Siklus II
Tindakan keberhasilan pada siklus II yaitu jika 70% peserta didik
telah melaksanakan tugas yang diberikan oleh guru tentang
pemahaman materi bentuk-bentuk kegiatan ekonomi.
H. Prosedur Penelitian
Sesuai dengan metode Penelitian Tindakan Kelas (PTK), prosedur
yang akan ditempuh terdiri dari pra siklus dan dua siklus, yang saling terkait
dan berkesinambungan yaitu tahap perencanaan atau tahap persiapan,
pelaksanaan, pengamatan, atau observasi dan refleksi. Sebelum melaksanakan
siklus tersebut diatas maka peneliti merumuskan tindakan secara sistematika
penulisan tentang apa yang akan dilaksanakan untuk memperbaiki,
meningkatkan atau merubah prilakun dan sikap sebagai solusi.
1. Pra Siklus
Dalam pra siklus, peneliti belum ada rencana tindakan karena peneliti
masih tahap pengamatan awal dan tahap pra siklus kegiatan belajar
mengajar merupakan situasi asli dan belum melakukan tindakan
penelitian. Dan kegiatan pada tahap ini adalah sebagai berikut:
33
OOT KHOTIMAH, 2015 PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN EXAMPLES NON EXAMPLES UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR PESERTA DIDIK DALAM PEMBELAJARAN IPS PADA MATERI BENTUK-BENTUK KEGIATAN
EKONOMI Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
a . Observasi
Pada tahap ini peneliti melakukan pengamatan terhadap aktifitas guru
dan siswa selama proses belajar mengajar dan hasil belajar siswa yang
diperoleh dari proses pembelajaran berlangsung, dari kegiatan tersebut
ditemukan pembelajaran yang kurang aktif dan hasil belajar siswanya
rata-rata 5,0. Berdasarkan observasi tersebut dianalisis dan dibicarakan
bersama guru kelas untuk melakukan tindakan selanjutnya.
b. Refleksi
Pada tahap ini peneliti dan guru berdiskusi tentang hal-hal yang
ditemukan pada saat observasi. Kelemahan-kelemahan yang ada dan
tidak sesuai pada waktu proses KBM dikelas untuk mencari solusinya.
Berdasarkan hasil diskusi tersebut maka guru dan peneliti melakukan
tindakan selanjutnya dengan mencoba menerapkan model
pembelajaran Examples Non Examples untuk meningkatkan hasil
belajar peserta didik dalam pembelajaran IPS pada materi bentuk-
bentuk kegiatan ekonomi, dengan menerapkan modelExamples Non
Examples ini diharapkan aktifitas peserta didik dalam proses belajar
mengajar meningkat dalam tahap siklus berikutnya.
2. Siklus 1
a. Perencanaan, yaitu merencanakan pembelajaran yang akan
diterapkan dalam kegiatan KBM, dengan menyusun RPP
menggunakan model pembelajaran Examples Non Examples.
b. Tindakan, yaitu yang dilakukan oleh guru sebagai upaya
melaksanakan proses pembelajaran yang diharapakan pada tahap
ini dalam pembelajaran IPS pada konsep bentuk-bentuk kegiatan
ekonomi guru menerapkan model pembelajaran Examples Non
Examples yang telah dipersiapkan sebelumnya.
c. Observasi, yaitu melakukan observasi mengamati prilaku guru dan
siswa dalam proses pembelajaran dengan menerapkan model
pembelajaran Examples Non Examples.
d. Refleksi, yaitu pada tahap ini peneliti berdiskusi dengan guru
umtuk melihat hasil yang dicapai dan kekurangan selama
34
OOT KHOTIMAH, 2015 PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN EXAMPLES NON EXAMPLES UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR PESERTA DIDIK DALAM PEMBELAJARAN IPS PADA MATERI BENTUK-BENTUK KEGIATAN
EKONOMI Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
pelaksanaan tindakan. Hal-hal yang perlu diperbaiki adalah cara
guru melaksanakan KBM dengan menerapkan model pembelajaran
Examples Non Examples dan aktifitas siswa serta hasil belajar
siswa, berdasarkan hasil refleksi ini, peneliti bersama guru dapat
melakukan revisi perbaikan terhadap rencana awal dan tindakan
untuk mewujudkan tujuan penelitian.
Jika sebelum tercapainya tujuan penelitian maka hasil refleksi
menjadi perencanaan pada siklus berikutnya. Apabila dinyatakan
berhasil maka tindakan dihentikan, dan apabila masih banyak yang
perlu diperbaiki maka penelitian ini dilanjutkan ke siklus
selanjutnya.
3. Siklus II
a. Perencanaan
Pada tahap ini menyusun Rencana Persiapan Pembelajaran ( RPP )
dan menyiapkan materi untuk siklus II berdasarkan hasil refleksi
dari siklus.
b. Tindakan
Proses tindakan pada siklus II adalah :
1). Peserta didik di beri tugas untuk mengungkapkan makna
penting dari materi “Bentuk-bentuk kegiatan ekonomi” yang
telah di jelaskan oleh guru.
2). Peserta Didik berdiskusi secara berkelompok mengenai jenis-
jenisusaha bidang ekonomi.
3). Peserta didik mempresentasikan dari hasil diskusi kelompok
yangsudah di lakukan mengenai materi “Bentuk-bentuk
kegiatan ekonomi”.
4). Guru memberikan penjelasan serta penguatan atau korelasi
tentangarti penting dari kegiatan ekonomi.
c. Observasi
35
OOT KHOTIMAH, 2015 PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN EXAMPLES NON EXAMPLES UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR PESERTA DIDIK DALAM PEMBELAJARAN IPS PADA MATERI BENTUK-BENTUK KEGIATAN
EKONOMI Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
Dilaksanakan bersamaan dengan pelaksanan tindakan. Aspek –
aspek yang di amati adalah perilaku peserta didik dan guru di kelas
selama proses pembelajaran berlangsung.
d. Refleksi
Hasil yang di dapat dalam tahap observasi di kumpulkan serta di
analisis, sehingga di peroleh hasil refleksi kegiatan yang di
lakukan.Untuk memperkuat hasil refleksi kegiatan di gunakan data
dari hasil observasi, kemudian hasil analisis data di laksanakan dalam
tahap ini akan di gunakan sebagai acuan untuk siklus berikutnya jika
di perlukan.
I. Validitas Dan Reliabilitas Penelitian
Validitas data dalam penelitian bertujuan untuk mendapatkan data
valid, realibel dan objektif. Realibitas lebih menekankan pada metode yang
digunakan peneliti dapat digunakan kembali secara konsisten.
Adapun validitas dan reaibitas yang dilakukan dalam penelitian ini
meliputi:
1. Meningkatkan ketekunan
yaitu melakukan pengamatan secara cermat dan berkesinambungan
karena dengan cara ini kepastian data dari urutan peristiwa akan dapat
didata secara pasti dan sistematis.
2. Member check
yaitu proses pengecekan data yang diperoleh peneliti kepada
pemberi data yang tujuannya untuk mengetahui seberapa jauh data yang
diperoleh sesuai dengan apa yang diberikan oleh pemberi data.
3. Melakukan audit
Audit dilakukuan terhadap seluruh proses penelitian, yaitu caranya
dilakukan oleh pembimbing untuk mengaudit keseluruhan aktivitas
peneliti dalam melakukan penelitian. (Sugiyono, 2013, hlm. 370-377)