bab iii metodologi penelitian a. lokasi dan subjek...

14
Desi Natalika, 2014 Perbandingan Tingkat Kebugaran Jasmani Siswa SMP Yang Tinggal Di Daerah Pegunungan Dan Pantai Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Lokasi dan Subjek Populasi/ Sampel Penelitian 1. Tempat dan Waktu Penelitian a. Tempat Penelitian Tempat penelitian di daerah pegunungan dilaksanakan di SMPN 1 Bojonggambir Desa Bojonggambir, Kecamatan Bojonggambir, Kabupaten Tasikmalaya dengan ketinggian 800 mdpl dan di daerah pantai akan dilaksanakan di SMPN 1 Cipatujah Desa Cipatujah, Kecamatan Cipatujah, Kabupaten Tasikmalaya dengan ketinggian 70 mdpl. b. Waktu Penelitian Waktu untuk pemberian instrumen yaitu pada tanggal 9-14 September 2013 c. Sasaran Penelitian Perbandingan tingkat kebugaran jasmani ini di tujukan kepada siswa SMP kelas VII karena melihat dari karakter siswa SMP kelas VII yang berumur 13-14 tahun merupakan karakter yang senang bergerak dan dalam masa pertumbuhan, maka aktivitas yang mereka lakukan setiap harinya akan berpengaruh besar terhadap tubuhnya. 2. Populasi dan Sampel a. Populasi Dalam menyusun sampai dengan menganalisis data sehingga mendapatkan gambaran sesuai dengan yang diharapkan diperlukan sumber data. Pada umumnya sumber data dalam sebuah penelitian disebut populasi dan sampel penelitian. Berkenaan dengan definisi populasi, Sudjana (1989:6) menjelaskan bahwa: “populasi adalah totalitas semua nilai mungkin, baik hasil menghitung ataupun pengukuran kuantitatif atau kualitatif dari pada karakteristik tertentu mengenai sekumpulan objek yang lengkap dan jelas”

Upload: vongoc

Post on 01-May-2019

214 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Desi Natalika, 2014 Perbandingan Tingkat Kebugaran Jasmani Siswa SMP Yang Tinggal Di Daerah Pegunungan Dan Pantai Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

BAB III

METODOLOGI PENELITIAN

A. Lokasi dan Subjek Populasi/ Sampel Penelitian

1. Tempat dan Waktu Penelitian

a. Tempat Penelitian

Tempat penelitian di daerah pegunungan dilaksanakan di SMPN 1

Bojonggambir Desa Bojonggambir, Kecamatan Bojonggambir, Kabupaten

Tasikmalaya dengan ketinggian 800 mdpl dan di daerah pantai akan

dilaksanakan di SMPN 1 Cipatujah Desa Cipatujah, Kecamatan Cipatujah,

Kabupaten Tasikmalaya dengan ketinggian 70 mdpl.

b. Waktu Penelitian

Waktu untuk pemberian instrumen yaitu pada tanggal 9-14

September 2013

c. Sasaran Penelitian

Perbandingan tingkat kebugaran jasmani ini di tujukan kepada

siswa SMP kelas VII karena melihat dari karakter siswa SMP kelas VII

yang berumur 13-14 tahun merupakan karakter yang senang bergerak dan

dalam masa pertumbuhan, maka aktivitas yang mereka lakukan setiap

harinya akan berpengaruh besar terhadap tubuhnya.

2. Populasi dan Sampel

a. Populasi

Dalam menyusun sampai dengan menganalisis data sehingga

mendapatkan gambaran sesuai dengan yang diharapkan diperlukan sumber

data. Pada umumnya sumber data dalam sebuah penelitian disebut

populasi dan sampel penelitian. Berkenaan dengan definisi populasi,

Sudjana (1989:6) menjelaskan bahwa:

“populasi adalah totalitas semua nilai mungkin, baik hasil

menghitung ataupun pengukuran kuantitatif atau kualitatif dari

pada karakteristik tertentu mengenai sekumpulan objek yang

lengkap dan jelas”

54

Desi Natalika, 2014 Perbandingan Tingkat Kebugaran Jasmani Siswa SMP Yang Tinggal Di Daerah Pegunungan Dan Pantai Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Populasi adalah wilayah generalisasi yang terdiri atas:

obyek/sebyek yang mempunyai kualitas dan karakteristik tertentu yang

ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari dan kemudian ditarik

kesimpulannya (Sugiyono, 2010:117). Populasi bukan hanya orang, tetapi

juga objek dan benda-benda alam yang lain. Populasi juga bukan sekedar

jumlah yang ada pada objek / subjek yang dipelajari tetapi meliputi

seluruh karakteristik / sifat yang dimiliki oleh subjek atau objek itu

(sugiyono, 2008:117).

Berdasarkan penjelesan di atas, maka populasi yang diambil dalam

penelitian ini adalah siswa Sekolah Menengah Pertama kelas VIII

berjumlah 120 siswa yang berada di daerah pegunungan dan daerah pantai.

b. Sampel

Dalam penelitian ini tidak semua anggota pupolasi dijadikan

sumber data, tetapi hanya sebagian pupolasi yang umumnya disebut

sebagai sampel penelitian. Dalam penelitian ini, sampel yang akan diambil

adalah sebanyak 30 orang dari populasi. “Cara pengambilan sampel secara

acak yang berarti setiap individu dalam populasi mempunyai peluang yang

sama untuk dijadikan sampel tanpa memperhatikan strata yang ada dalam

populasi itu” Sugiyono (2008:171). Untuk pengambilan sampelnya

Arikunto (2006:134) menyatakan bahwa :

“Untuk sekedar ancer-ancer, maka apabila subjeknya kurang

dari 100, lebih baik diambil semua sehingga penelititannya

merupakan peenelitian populasi. Tetapi jika jumlah subyeknya

lebih besar, dapat diambil antara 10-15% atau lebih, tergantung

dari kemampuan peneliti dilihat dari waktu, tenaga dan dana serta

luas dan sempitnya pengamatan dari setiap objek dan besar

kecilnya resiko yang ditanggung oleh peneliti.”

Dari pernyataan diatas, maka peneliti menentukan jumlah sampel

akan diambil 25% dari populasi maka sampel yang akan diteliti sebanyak

30 siswa kelas VIII SMP di daerah pegunungan dan 30 siswa kelas VIII

55

Desi Natalika, 2014 Perbandingan Tingkat Kebugaran Jasmani Siswa SMP Yang Tinggal Di Daerah Pegunungan Dan Pantai Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

SMP di daerah pantai, karena sudah sesuai dengan persyaratan ataupun

karakteristik penelitian yang akan peneliti lakukan dan dapat mewakili

populasi atau representatif.

B. Desain Penelitian dan Langkah-langkah Penelitian

1. Desain Penelitian

Dalam penelitian ini penulis menggunakan randomized posttest only

design. Desain ini merupakan modifikasi dari desain eksperimen, dimana

dalam desain ini terdapat variabel bebas yang tidak dimanipulasi dengan tanda

(x) berbeda dengan desain eksperimen. Maksud dari tidak di manipulasi yaitu

pada penelitian ini variabel bebasnya telah terjadi atau sesuai dengan

kenyataan. Desain atau rancangan penelitian yang dilakukan oleh penulis

seperti yang terlihat dalam skema seperti pada gambar berikut :

Gambar 3.1

Desain penelitian randomized posttest only design

Keterangan :

Z1 : siswa di daerah pegunungan

Z2 : siswa didaeran pantai

Y1 : tes kebugaran jasmani Indonesia di daerah pegunungan

Y2 : tes kebugaran jasmani Indonesia di daerah pantai

(X) : Variabel bebas yang tidak dimanipulasi

2. Langkah-langkah Penelitian

Mengenai langkah-langkah penelitian, Sutresna (2002:125)

menjelaskan bahwa, “umumnya langkah penelitian di awali dengan proses

penelusuran masalah, penelurusan data dan teori, perumusan hipotesis,

Z1 - ( X) Y1

Z2 - ( X ) Y2

56

Desi Natalika, 2014 Perbandingan Tingkat Kebugaran Jasmani Siswa SMP Yang Tinggal Di Daerah Pegunungan Dan Pantai Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

penentuan metode penelitian, analisis dan interprestasi data, penarikan

kesimpulan.” Secara skematis, langkah penelitian ini disusun dalam bagan

berikut:

Bagan 3.1

Langkah-langkah Penelitian

C. Metode Penelitian

Dalam setiap penelitian diperlukan suatu metode. Penggunaan metode

dalam penelitian diseduaikan dengan masalah dan tujuan penelitiannya. Hal ini

seperti metode penelitian memiliki kedudukan yang penting dalam pelaksanaan

dan analisis data.

Metode penelitian membicarakan mengenai tata cara pelaksanaan

penelitian, metode penelitian menurut Arikunto (2002) mengemukakan bahwa

Rumusan Masalah

Populasi

Sampel

Siswa di Pegunungan Siswa di Pantai

Tes TKJI SMP

Data

Kesimpulan

Analisis dan Pengolahan Data

57

Desi Natalika, 2014 Perbandingan Tingkat Kebugaran Jasmani Siswa SMP Yang Tinggal Di Daerah Pegunungan Dan Pantai Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

“metode penelitian adalah cara yang digunakan oleh peneliti dalam mengumpukan

dan penelitiannya”

Terdapat beberapa macam metode penelitian, seperti metode eksperimen,

deskriptif, ex post facto dll. Berdasarkan beberapa macam metode penelitian

tersebut, dalam penelitian ini peneliti menggunakan metode penelitian “ex post

facto” yaitu menguji apa yang telah terjadi pada subjek. Ex post Facto secara

harfian berarti “sesudah fakta”, karena kausa atau sebab yang diselidiki tersebut

sudah berpengaruh terhadap variabel lain. Penelitian ini disebut penelitian kausal

komparatif karena dimaksud untuk menyelidiki kausa yang mungkin untuk suatu

pola perilaku yang dilakukan dengan cara membandingkan subjek dimana pola

tersebut ada dengan subjek yang serupa dimana pola tersebut tidak ada atau

berbeda (Glass & Hopkin, 1979). Tujuan utama penelitian ini adalah untuk

menyelidiki apakah satu atau lebih kondisi yang sudah terjadi mungkin

menyebabkan perbedaan perilaku pada subjek. Dengan kata lain, penelitian ini

menentukan apakah terdapat perbedaan yang terjadi antar kelompok subjek

(dalam variabel independen) menyebabkan terjadinya perbedaan pada variabel

dependen.

Menurut Millan dan Schumacher (1989) penelitian ex post facto

mempunyai kesamaan dengan penelitian eksperimen dalam hal:

1. Tujuan : untuk menetukan hubungan kausa

2. Kelompok perbandingan, dan

3. Teknik analisis yang digunakan

Hanya saja dalam penelitian ex post facto tidak ada manipulasi kondisi

karena kondisi tersebut sudah terjadi sebelum penelitian mulai dilaksanakan.

Karena penelitian ini memerlukan waktu yang relatif singkat.

D. Definisi Operasional

Berikut merupakan beberapa istilah yang di gunakan dalam penelitian, yaitu:

1. Kebugaran jasmani menurut Roiman Kebugaran jasmani adalah kesanggupan

dan kemampuan tubuh untuk melakukan penyesuaian (adaptasi) terhadap

58

Desi Natalika, 2014 Perbandingan Tingkat Kebugaran Jasmani Siswa SMP Yang Tinggal Di Daerah Pegunungan Dan Pantai Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

pembebanan fisik yang diberikan kepadanya (dari kerja yang dilakukan sehari-

hari) tanpa menimbulkan kelelahan berlebihan yang berarti.

2. Siswa menurut Rasyad (Adnan 2004), mengemukakan bahwa “...peserta didik

adalah seseorang atau sekelompok orang yang bertindak sebagai pelaku

pencari, penerima dan penyimpan isi pelajaran yang dilakukan untuk mencapi

tujuan”

3. Menurut Ruhimat (2006:2), mengemukakan “daerah pantai atau dataran rendah

adalah suatu wilayah yang landai atau datar dengan ketinggian 0-500 mdpl.”

4. Menurut Supriatna (2006:3), mengemukakan bahwa “daerah pegunungan

adalah wilayah yang berbukit-bukit dengan ketinggian di atas 500 mdpl.”

E. Instrumen Penelitian

Dalam suatu penelitian diperlukan alat ukur untuk mendapatkan data dari

sampel yang diteliti. Biasanya alat ukuryang digunakan dalam suatu penelitian

disebut dengan instrumen penelitian seperti yang dikemukakan oleh sugiono

(2008:148) bahwa: “Instrumen penelitian adalah suatu alat yang digunakan

mengukur fenomena alam maupun sosial yang diamati”. Berkaitan dengan

penelitian ini, instrumen penelitian yang digunakan adalah Tes Kebugaran

Jasmani Indonesia.

Dalam pengumpulan data kebugaran jasmani siswa sekolah menengah

pertama ini menggunakan Tes Kebugaran Jasmani Indonesia untuk Sekolah

Menengah Pertama yang di rancang dalam modul Tes dan Pengukuran

Keolahraga oleh Nurhasan (2007:119) yang terdiri dari 5 (lima) item tes. Dimana

TKJI merupakan uji kemampuan maksimal untuk menilai kemampuan anaerobik

(alaktasid dan laktasid) dan kemampuan aerobik. Adapun tata cara pelaksanaan

Tes Kebugaran Jasmani Tersebut Sebagai Berikut:

1. Tes Lari Cepat 50 meter

Tujuan : untuk mengukur kecepatan lari seseorang

Alat/fasilitas :

a. Lintasan lurus, rata dan tidak licin, jarak antara garis start dan finish 50

meter

59

Desi Natalika, 2014 Perbandingan Tingkat Kebugaran Jasmani Siswa SMP Yang Tinggal Di Daerah Pegunungan Dan Pantai Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

b. Peluit

c. Stopwatch

d. Bendera start dan tiang panjang

Pelaksanaan : subyek berdiri do belakang garis start dengan sikap

berdiri, aba-aba “ya” subyek lari kedepan secepat mungkin menempuh jarak

50 meter. Pada saat subyek menyentuh/ melewati garis finish stopwatch

dihentikan.

2. Tes Angkat Tubuh (30detik untuk putri; 60 detik untuk putra)

Tujuan: mengukur kekuatan dan daya tahan otot lengan dan otot bahu

Alat/fasilitas:

a. Lantai yang rata dan bersih

b. Palang tunggal yang tinggi rendahnya dapat di atur sehingga subyek dapat

bergantung

c. Stopwatch

d. Formulir pencatat hasil

Pelaksanaan: subyek bergantung pada palang tunggal, sehingga

kepala, badan dan tungkai lurus. Kedua lengan dibuka selebar bahu dan

keduanya lurus. Kemudian subyek mengangkat tubuhnya, dengan

membengkokan kedua lengan, sehingga dagu menyentuh atau melewati

palang tunggal, kemudian kembali kesikap semula. Lakukan gerakan tersebut

secara berulang-ulang, tanpa istirahat selama 30 detik untuk putri dan 60

detik untuk putra.

3. Tes Baring Duduk 60 detik

Tujuan : mengukur kekuatan dan daya tahan otot perut

Alat/fasilitas :

a. Lantai/lapangan rumput yang bersih

b. Stopwatch

60

Desi Natalika, 2014 Perbandingan Tingkat Kebugaran Jasmani Siswa SMP Yang Tinggal Di Daerah Pegunungan Dan Pantai Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

c. Formulir pencatat hasil

d. Alat tulis

Pelaksanaan : subyek berbaring di atas lantai/rumput. Kedua lutut

ditekuk ± 90º. Kedua tangan dilipat dan diletakan di belakang kepala dengan

jari tangan saling berkaitan dan kedua lengan menyentuh lantai. Salah

seorang teman subyek membantu memegang dan menekan kedua

pergelangan kaki, agar kaki subyek tidak terangkat. Pada aba-aba “ya”

subyek bergerak mengambil sikap duduk, sehingga kedua sikunya menyentuh

paha, kemudian kembali ke sikap semula. Lakukan gerakan itu berulang-

ulang cepat tanpa istirahat dalam waktu 60 detik.

4. Tes Loncat Tegak

Tujuan: Mengukur daya ledak (tenaga eksplosit) otot tongkai

Alat/fasilitas :

a. Dinding yang rata dan lantai yang rata dan cukup luas

b. Papan berwarna gelap berukuran 30 x 150 cm, berskala ukuran cm yang

digantung pada dinding dengan ketinggian jarak antara lantai dengan angka

0 (nol) pada papan skala ukuran 150cm

c. Serbuk kapur dan alat penghapus

d. Formulir pencatatan hasil tes dan alat tulis

Pelaksanaan : subyek berdiri tegak dekat dinding, kedua kaki, papan

dinding berada di samping tangan kiri atau kanannya. Kemudian tangan yang

berada dekat dinding diangkat lurus ke atas telapak tangan dan ditempelkan

pada papan berskala, sehingga meninggalkan bekas raihan jarinya. Kedua

tangan lurus berada disamping badan kemudian subyek mengambil sikap

awalan dengan membengkokan kedua lutut dan kedua lengan diayun ke

belakang, kemudian subyek meloncat setinggi mungkin sambil menepuk

papan berskala dengan tangan yang terdekat dengan dinding, sehingga

meninggalkan bekas raihan pada papan berskala. Subyek diberi kesempatan

sebanyak tiga kali loncatan.

61

Desi Natalika, 2014 Perbandingan Tingkat Kebugaran Jasmani Siswa SMP Yang Tinggal Di Daerah Pegunungan Dan Pantai Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

5. Tes Lari jauh (800 meter untuk putri; 1000meter untuk putra)

Tujuan : mengukur daya tahan (cardio respiratory endurance)

Alat/fasilitas :

a. Lapangan yang rata atau lintasan yang telah diketahui panjangnya mudah

untuk menentukan jarak 800-1000 meter

b. Bendera start dan tiang pancang

c. Peluit

d. Stopwatch

e. Nomor dada

f. Formulir pencatatan hasil tes dan alat tulis

g. Tanda/garis untuk start dan finish

Pelaksanaan : subyek berdiri dibelakang garis start. Pada aba-aba

“siap” subyek mengambil sikap start berdiri untuk siap lari. Pada aba-aba

“ya” subyek berlari menuju garis finish dengan menempuh jarak 800 meter

untuk putri dan 1000 meter untuk putra. Bila ada yang mencuri start maka

subyek tersebut dapa mengulangi tes tersebut. Adapun kriteris penilaian tiap

butir tes adalah sebagai berikut :

Tabel 3.1

Klasifikasi Nilai Tes Lari Cepat 50 Meter:

Putera Puteri Nilai

sd – 6.7” sd – 7.7 “ 5

6.8 “ – 7.6 “ 7.8 “ – 8.7 “ 4

7.7 “ – 8.7 “ 8.8 “ -9.9 “ 3

8.8 “ – 10.3 “ 10.0 “ – 11.9 “ 2

10.4 “ – dst 12.0” – dst 1

62

Desi Natalika, 2014 Perbandingan Tingkat Kebugaran Jasmani Siswa SMP Yang Tinggal Di Daerah Pegunungan Dan Pantai Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Tabel 3.2

Klasifikasi Nilai Tes Angkat Tubuh Selama 30 Detik Untuk Putri Dan 60

Detik Untuk Putra

Putera Puteri Nilai

16 keatas 41 keatas 5

11 – 15 22 – 40 4

6 – 10 10 – 21 3

2 – 5 3 – 9 2

0 – 1 0 – 2 1

Tabel 3.3

Klasifikasi Nilai Tes Baring Duduk 60 Detik

Putera Puteri Nilai

38 keatas 28 keatas 5

28 – 37 19 – 27 4

19 – 27 9 – 18 3

8 – 18 3 – 8 2

0 – 7 0 – 2 1

Tabel 3.4

Klasifikasi Nilai Tes Loncat Tegak

Putera Puteri Nilai

66 ke atas 50 ke atas 5

53 – 65 39 – 49 4

42 – 52 30 – 38 3

31 – 41 21 – 29 2

0 – 30 0 – 20 1

63

Desi Natalika, 2014 Perbandingan Tingkat Kebugaran Jasmani Siswa SMP Yang Tinggal Di Daerah Pegunungan Dan Pantai Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Tabel 3.5

Klasifikasi Nilai Tes Lari Jauh 800 Meter Untuk Putri Dan 1000 Meter

Untuk Putra

Putera Puteri Nilai

sd – 3’.04” sd – 3’.06” 5

3’.05” – 3’.53” 3’.07” – 3’.55” 4

3’.54” – 4’.46” 3’.56” – 4’.58” 3

4’.47” – 6’.04” 4’.59” – 6’.40” 2

6’.05” ke atas 6’.41” ke atas 1

Untuk menentukan tingkat kebugaran jasmani, ikuti langkah-langkah berikut :

1. Jumlahkan nilai kelima butir tes

2. Cocokkan hasil penjumlahan nilai tersebut dengan norma tes kebugaran

jasmani dibawah ini, yaitu:

Tabel 3.6

Klasifikasi Norma Tes Kebugaran Jasmani

Jumlah Nilai Klasifikasi

Nilai

22 – 25 Baik sekali

18 – 21 Baik

14 – 17 Sedang

10 – 13 Kurang

5 – 9 Kurang sekali

F. Prosedur Pengolahan Data

Setelah data dari tes dengann instrumen yang telah di rancang, langkah

selanjutnya adalah mengolah dan menganalisis data tersebut secara statistik.

64

Desi Natalika, 2014 Perbandingan Tingkat Kebugaran Jasmani Siswa SMP Yang Tinggal Di Daerah Pegunungan Dan Pantai Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Langkah-langkah pengolahan data tersebut ditempuh dengan prosedur sebagai

berikut:

1. Mencari nilai rata-rata dari skor . Pendekatan statistiknya

menggunakan rumus :

=

Arti dari tanda-tanda dalam rumus tersebut adalah:

: Skor rata-rata yang dicari

x : Skor yang diperoleh

n : jumlah sampel

∑ : ‘sigma’ yang berarti jumlah

2. Menghitung simpangan baku, dengan skor yang tidak dikelompokan,

menurut Nurhasan (2002:37) menggunakan pendekatan statistik

dengan rumus:

S =

Arti unsur-unsur tersebut adalah :

S : Simpangan baku

X1 : Skor yang dicapai seseorang

: nilai rata-rata

n: Banyaknya jumlah orang

3. Menguji homogenitas, dalam uji ini menurut Nurhasan (2002:110)

menggunakan pendekatan uji F, yang formulasi rumusnya adalah

sebagai berikut :

F =

Kriteria pengujiannya adalah terima hipotesis, jika F-hitung < F-tabel

dengan derajat kebebasan = (V1,V2) dan taraf nyata α = 0,05.

4. Menguji normalitas distribusi data dengan menggunakan pendekatan

Uji Liliefors.

Uji ini dinamakan uji normalitas distribusi dengan pendekatan

non parametrik. Hal ini dilakukan andaikata kelompok sampel yang

65

Desi Natalika, 2014 Perbandingan Tingkat Kebugaran Jasmani Siswa SMP Yang Tinggal Di Daerah Pegunungan Dan Pantai Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

digunakan dalam sebuah penelitian itu diasumsikan sebagai kelompok

‘kecil’. Dalam uji ini tidak diperlukan parameter-parameter tertentu,

oleh karena itu dikenal dengan pendekatan uji normalitas distribusi

non parametrik.

Adapun langkah-langkah pengujian yang dapat dilakukan

menurut Nurhasan (2002:105) adalah sebagai berikut:

a) Menyusun data hasil pengamatan, yang dimulai dari

pengamatan yang paling kecil sampai nilai pengamatan yang

paling besar.

b) Untuk semua nilai pengamatan dijadikan angka baku Z dengan

pendekatan Z-skor yaitu:

Z =

c) Untuk setiap bangku angka tersebut dengan bantuan tabel

distribusi normal baku (tabel distribusi Z). Kemudian hitung

peluang dari masing-masing nilai Z (Fzi) dengan ketentuan :

jika nilai Z negatif, maka dalam menentukan Fzi-nya adalah

0,5-luas daerah distribusi Z.

d) Menentukan proporsi masing-masing nilai Z (Szi) dengan cara

melihat kedudukan nilai Z pada nomor urut sampel yang

kemudian dibagi dengan banyaknya sampel.

e) Hitung selisih antara F(zi) – S(zi) dan tentukan harga

mutlaknya.

f) Ambilah harga mutlak yang paling besar diantara harga mutlak

dari seluruh sampel yang ada dan berilah simbol Lo. Dengan

bantuan tabel nilai kritis L untuk uji liliefors, maka tentukan

nilai L. Untuk menolak atau menerima hipotesis, kita

bandingkan Lo dengan nilai kritis L yang diambil dari daftar

untuk taraf nyata α yang dipilih. Kriterianya adalah ; tolak

hipotesis nol, jika Lo yang diperoleh dan data pengamatan

melebihi L (Ho jika Lo > Lα = tidak normal). Dalam hal

lainnya hipotesis diterima jika Lo ≤ Lα = normal).

66

Desi Natalika, 2014 Perbandingan Tingkat Kebugaran Jasmani Siswa SMP Yang Tinggal Di Daerah Pegunungan Dan Pantai Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

5. Pengujian Hipotesis

Dalam pengujian hipotesis pada penelitian ini menggunakan uji

kesamaan dua rata-rata (dua pihak). Adapun pendekatan statistika

yang digunakan menurut Sudjana (2005:243) yaitu sebagai berikut:

Dalam hal rumusnya:

t =

dengan S2

=

arti unsur-unsur tersebut :

t = nilai t yang dicari ( t hitung)

: nilai rata-rata kelompok 1

: nilai rata-rata kelompok 2

n1 : banyaknya sample kelompok 1

n2 : banyaknya sampel kelompok 2

s : variansi induk

: variansi kelompok 1

: variansi kelompok 2

Kriteria pengujian yang berlaku adalah :

Terima Hipotesis (Ho) jika, t < t(1- α )(n1+n2-2).

Tolak Ho jika t mempunyai harga-harga lain.