bab iii metodologi penelitian -...

14
Dina, 2012 Pengembangan Model Pembelajaran Berbasis Masalah Untuk Meningkatkan Keterampilan Berpikir Analitis Siswa SMA Pada Konsep Hidrolisis Garam Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu BAB III METODOLOGI PENELITIAN Pada bab ini dipaparkan tentang metode dan desain penelitian, subyek dan lokasi penelitian, langkah-langkah penelitian, instrumen penelitian, serta teknik pengolahan dan analisis data penelitian. A. Metode Penelitian Pengembangan model pembelajaran berbasismasalahdalam penelitian ini menggunakan metodepenelitiandanpengembanganpendidikan (educational research and development) menggunakantahapan 4D yang dikemukakanolehThiagarajan, et al. Model pengembangan tersebut terdiri dari 4 tahap yaitu tahap mendefinisikan (define), tahap merancang (design), tahap mengembangkan (develop) dan tahap mendesiminasikan (disseminate) (Rochmad, 2011).Untukpenelitianini R & D dibatasisampaidengantahapmengembangkan (develop).

Upload: dodiep

Post on 08-Feb-2019

217 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Page 1: BAB III METODOLOGI PENELITIAN - a-research.upi.edua-research.upi.edu/operator/upload/t_ipa_1004828_chapter3.pdf · Hidrolisis Garam D Analisis Standard Isi Mata Pelajaran Kimia SMA

36

Dina, 2012

Pengembangan Model Pembelajaran Berbasis Masalah Untuk Meningkatkan Keterampilan Berpikir

Analitis Siswa SMA Pada Konsep Hidrolisis Garam

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu

BAB III

METODOLOGI PENELITIAN

Pada bab ini dipaparkan tentang metode dan desain penelitian, subyek

dan lokasi penelitian, langkah-langkah penelitian, instrumen penelitian, serta

teknik pengolahan dan analisis data penelitian.

A. Metode Penelitian

Pengembangan model pembelajaran berbasismasalahdalam penelitian ini

menggunakan metodepenelitiandanpengembanganpendidikan (educational

research and development) menggunakantahapan 4D yang

dikemukakanolehThiagarajan, et al. Model pengembangan tersebut terdiri dari 4

tahap yaitu tahap mendefinisikan (define), tahap merancang (design), tahap

mengembangkan (develop) dan tahap mendesiminasikan (disseminate)

(Rochmad, 2011).Untukpenelitianini R & D

dibatasisampaidengantahapmengembangkan (develop).

Page 2: BAB III METODOLOGI PENELITIAN - a-research.upi.edua-research.upi.edu/operator/upload/t_ipa_1004828_chapter3.pdf · Hidrolisis Garam D Analisis Standard Isi Mata Pelajaran Kimia SMA

37

Dina, 2012

Pengembangan Model Pembelajaran Berbasis Masalah Untuk Meningkatkan Keterampilan Berpikir

Analitis Siswa SMA Pada Konsep Hidrolisis Garam

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu

B. Desain Penelitian yang Dilakukan

Implementasi Model

Pembelajaran

Analisis Data

Tanggapan Siswa

Postes

Temuan dan

Pembahasan

Kesimpulan dan Saran

D

e

s

i

g

n

Penentuan validasi isi RPP dan instrumen penelitian

Pretes

Perumusan Model Pembelajaran

Berbasis Masalah

Instrumentasi: Silabus, RPP,

Lembar Observasi, Pedoman

Wawancara, Angket, Soal

Keterampilan Berpikir Analitis

Uji coba butir soal instrumen

Perbaikan

D

e

v

e

l

o

p

36 Studi Pendahuluan

Analisis Konsep

Hidrolisis Garam

Analisis Standard

Isi Mata Pelajaran

Kimia SMA/ MA

Studi Mengenai

Keterampilan

Berpikir Analitis

D

e

f

i

n

e

Studi Mengenai

Pembelajaran

Berbasis Masalah

PerumusanIndikator

Keterampilan Berpikir Analitis

KarakteristikKonse

p KarakteristikPembel

ajaran

Page 3: BAB III METODOLOGI PENELITIAN - a-research.upi.edua-research.upi.edu/operator/upload/t_ipa_1004828_chapter3.pdf · Hidrolisis Garam D Analisis Standard Isi Mata Pelajaran Kimia SMA

38

Dina, 2012

Pengembangan Model Pembelajaran Berbasis Masalah Untuk Meningkatkan Keterampilan Berpikir

Analitis Siswa SMA Pada Konsep Hidrolisis Garam

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu

C. Prosedur Penelitian

Adapuntahapan-tahapan yang

menjadiacuandalampelaksanaanpenelitianadalahsebagaiberikut:

1. Tahap Mendefinisikan (Define)

Tujuantahapiniadalahmenentukandanmendefinisikansyarat-

syaratpembelajaran.Padatahapinidilakukanbeberapahalsebagaiberikut:

a) Melakukan studi pendahuluan di sekolah, antara lain dengan observasi,

penyebarantesketerampilanberpikiranalitis, penyebaranangketterhadapsiswa,

dan wawancara terhadap guru kimia di SMA Negeri 1 Subang. Studi

pendahulan bertujuan untuk memunculkan masalah dasar yang dibutuhkan

dalam pengembangan model pembelajaran berbasismasalah.

b) Melakukan kajian standar isi mata pelajaran kimia SMA/MA,

analisiskonsephidrolisisgaram, studi mengenai model pembelajaran berbasis

masalah, dan keterampilanberpikiranalitis.

c) Menganalisis langkah-langkah (kegiatan) pembelajaran yang dikembangkan

melalui model pembelajaran berbasis masalah.

d) Menganalisis dan merumuskan keterampilanberpikiranalitis yang

akandikembangkan.

2. Tahap Merancang (Design)

Gambar 3.1.BaganAlurPenelitian yang Dilakukan

Keterangan: = Produk = Proses

Page 4: BAB III METODOLOGI PENELITIAN - a-research.upi.edua-research.upi.edu/operator/upload/t_ipa_1004828_chapter3.pdf · Hidrolisis Garam D Analisis Standard Isi Mata Pelajaran Kimia SMA

39

Dina, 2012

Pengembangan Model Pembelajaran Berbasis Masalah Untuk Meningkatkan Keterampilan Berpikir

Analitis Siswa SMA Pada Konsep Hidrolisis Garam

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu

Padatahapinibertujuanuntukmerancang model

pembelajaranberbasismasalahdaninstrumenpenelitian.Kegiatan utama yang

dilakukan pada tahap ini adalah:

a) Merancang desain model pembelajaran berbasis masalah.

b) Membuat instrumen penelitian berupa silabus, RPP, lembar observasi

pembelajaran, pedoman wawancara, soal keterampilanberpikiranalitis.

c) Validasiisi RPP daninstrumenpenelitian.

d) Ujicobabutirsoalinstrumen.

3. Tahap Mengembangkan (Develop)

Desain yang digunakanpadatahapiniyaituweak experiment

menggunakanone group pretest-postest design (Fraenkel,

2008)yaitusiswadiberipretesterlebihdahulu,

kemudiandilakukanpembelajarandengan model

pembelajaranberbasismasalahdanterakhirdiberipostes. Desain ini dapat

digambarkan sebagai berikut.

Tabel 3.1.

Desain Penelitian pada Tahap Develop

Pretes Perlakuan Postes

O1 X O2

Keterangan:

O1 = Pretes untuk mengukur keterampilanberpikiranalitis siswa

sebelum diberi perlakuan

O2 = Postes untuk mengukur keterampilanberpikiranalitis siswa

Page 5: BAB III METODOLOGI PENELITIAN - a-research.upi.edua-research.upi.edu/operator/upload/t_ipa_1004828_chapter3.pdf · Hidrolisis Garam D Analisis Standard Isi Mata Pelajaran Kimia SMA

40

Dina, 2012

Pengembangan Model Pembelajaran Berbasis Masalah Untuk Meningkatkan Keterampilan Berpikir

Analitis Siswa SMA Pada Konsep Hidrolisis Garam

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu

setelah diberi perlakuan

X = Perlakuan dengan menggunakan model pembelajaran

berbasismasalah

Pada tahap ini, dilakukan hal-hal sebagai berikut:

a) Melaksanakan pretes sebelum model pembelajaranberbasis masalah

dilaksanakan.

b) Melaksanakan model pembelajaran berbasis masalah

danmengobservasikegiatanpembelajaran.

c) Melaksanakan postes.

d) Menyebarkan angket kepada siswa.

e) Melaksanakan wawancara kepada siswa.

f) Mengumpulkan data hasil penelitian.

g) Mengolah data hasil penelitian.

h) Menganalisis data hasil penelitian dan membahasnya.

i) Menyimpulkan hasil penelitian.

j) Menuliskan laporan hasil penelitian dalam draf tesis.

D. Subjek Penelitian

Subjekdalampenelitianiniadalah30 siswakelas XI salahsatu SMA

Negeridi KabupatenSubang, Jawa Barat.

Page 6: BAB III METODOLOGI PENELITIAN - a-research.upi.edua-research.upi.edu/operator/upload/t_ipa_1004828_chapter3.pdf · Hidrolisis Garam D Analisis Standard Isi Mata Pelajaran Kimia SMA

41

Dina, 2012

Pengembangan Model Pembelajaran Berbasis Masalah Untuk Meningkatkan Keterampilan Berpikir

Analitis Siswa SMA Pada Konsep Hidrolisis Garam

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu

E. Instrumen Penelitian

Untukmendapatkan data yang diinginkandalampenelitianini,

digunakaninstrumenberupalembarkerjasiswa (LKS), lembartestertulis, lembar

observasi, lembarangkettanggapan, danwawancara.

1. Lembar kerja siswa (LKS) digunakan untuk memandu siswa melaksanakan

kegiatan pembelajaran berbasis masalah tahap demi tahap sehingga dapat

memecahkan masalah yang telah disepakati di awal pembelajaran.

2. Lembar tes tertulis, bertujuan untuk menjaring data

keterampilanberpikiranalitis siswa.

3. Lembar observasi, digunakan untuk menjaring informasi secara langsung

mengenai gambaran keterlaksanaan model pembelajaranberdasarkanaktivitas

guru dansiswa selama proses pembelajaran. Pengamatan ini dilakukan dari

awal pembelajaran sampai akhir pembelajaran.

4. Lembar angket, bertujuan untuk mengetahui respon siswa terhadap model

pembelajaran masalah yang dilakukan.

5. Lembar pedoman wawancara, bertujuan untuk mengungkap hal-hal yang

tidak terungkap pada angket.

F. Teknik Pengumpulan Data

Adapunteknikpengumpulan data yang

dilakukanpadapenelitianinidapatdilihatpadaTabel 3.2.berikutini.

Tabel 3.2.

Teknik Pengumpulan Data

Page 7: BAB III METODOLOGI PENELITIAN - a-research.upi.edua-research.upi.edu/operator/upload/t_ipa_1004828_chapter3.pdf · Hidrolisis Garam D Analisis Standard Isi Mata Pelajaran Kimia SMA

42

Dina, 2012

Pengembangan Model Pembelajaran Berbasis Masalah Untuk Meningkatkan Keterampilan Berpikir

Analitis Siswa SMA Pada Konsep Hidrolisis Garam

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu

No Jenis Data Teknik

Pengumpulan Data Keterangan

1 Tingkat

keterampilanberpikiranalitis

siswa

Tes (pretes dan

postes)

Dilakukan di awal

dan akhir

pembelajaran

2 Aktivitas guru dansiswa

selama pembelajaran

Lembar observasi

kegiatan

pembelajaran

Dilakukan selama

pembelajaran

3 Tanggapan terhadap

metode pembelajaran

Angket dan

wawancara siswa

Dilakukan setelah

pembelajaran

G. AnalisisdanPengujianInstrumen

Padapenelitian ini dilakukan beberapa teknik analisis data. Analisis data

yang dilakukan, yaitu:

1. Uji Coba Instrumen Tes

Setelah instrumen tersusun rapi, langkah selanjutnya, melakukan

konsultasi kepada ahli untuk instrumen-instrumen seperti silabus, rencana

pelaksanaan pembelajaran, soal-soal latihan, dan lembar kerja siswa. Sedangkan

soal pretes dan postes diujicobakan pada 34 siswa kelas XI salah satu SMA

Negeri di Kabupaten Cianjur dan 34 siswa kelas XI salah satu SMA Negeri di

Kabupaten Subang, Jawa Barat karena kelas tersebut telah mendapatkan konsep

hidrolisis garam.

a) Validitas

MenurutSudjana (2011),

validitasberkenaandenganketetapanalatpenilaianterhadapkonsep yang

dinilaisehinggabetul-betulmenilaiapa yang seharusnyadinilai. Adapunvaliditas

yang

Page 8: BAB III METODOLOGI PENELITIAN - a-research.upi.edua-research.upi.edu/operator/upload/t_ipa_1004828_chapter3.pdf · Hidrolisis Garam D Analisis Standard Isi Mata Pelajaran Kimia SMA

43

Dina, 2012

Pengembangan Model Pembelajaran Berbasis Masalah Untuk Meningkatkan Keterampilan Berpikir

Analitis Siswa SMA Pada Konsep Hidrolisis Garam

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu

digunakanmeliputivaliditasteoritisdanvaliditasempiris.Validitasteoritisdilakukande

nganmeminta bantuan ahli, sedangkan validitas

empirisdilakukandenganujicobadandianalisismenggunakanANATES V.4.Hasil

yang diperolehdikonsultasikanpadatabelinterpretasivaliditassebagaiberikut.

Tabel 3.3.

InterpretasiValiditas

Koefisien Korelasi Kriteria Validitas

0,80 < r11 1,00 Sangat Tinggi

0,60 < r11 0,80 Tinggi

0,40 < r11 0,60 Cukup

0,20 < r11 0,40 Rendah

0,00 < r11 0,20 Sangat Rendah

(Sudjana, 2011)

Berdasarkan uji coba yang dilakukan diperoleh hasil analisis validitas

dari 10 soal yang diujicobakan. Berdasarkan hasil perhitungan validitas butir soal

nomor 1 (Lampiran D.1.1 halaman 297), diperoleh r11= 0,66. Tampak dari

perhitungan bahwa r11berada pada kategori validitas tinggi. Dengan melihat

perhitungan validitas butir soal keseluruhan terdapat 9 butir soal valid dan 1 butir

soal tidak valid.

Tabel 3.4.

Hasil Analisis Validitas Soal

Kriteria Nomor soal

Valid 1, 2, 3, 5, 6, 7, 8, 9, 10

Tidak valid 4

b) Reliabilitas

Reliabilitas menurut Sudjana (2011) adalah ketetapan keajegan suatu tes

dalam menilai apa yang dinilainya, artinya kapan pun alat penilaian tersebut

Page 9: BAB III METODOLOGI PENELITIAN - a-research.upi.edua-research.upi.edu/operator/upload/t_ipa_1004828_chapter3.pdf · Hidrolisis Garam D Analisis Standard Isi Mata Pelajaran Kimia SMA

44

Dina, 2012

Pengembangan Model Pembelajaran Berbasis Masalah Untuk Meningkatkan Keterampilan Berpikir

Analitis Siswa SMA Pada Konsep Hidrolisis Garam

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu

digunakan akan memberikan hasil yang relatif sama.

ReliabilitasinidianalisismenggunakanANATES V.4.Hasil yang

diperolehdikonsultasikanpadatabelinterpretasireliabilitassebagaiberikut.

Tabel 3.5.

Interpretasi Reliabilitas

Nilai r Keterangan

0,00 – 0,19 Sangat rendah

0,20 – 0,39 Rendah

0,40 – 0,59 Cukup

0,60 – 0,79 Kuat

0,80 – 1,00 Sangat kuat

Hasil perhitungan dengan program ANATES V.4 diperoleh r= 0,78 maka

soal tersebut mempunyai tingkat reliabilitas kuat (Lampiran D.1.2 halaman 298).

c) DayaPembeda

Daya pembeda merupakan kemampuan suatu soal untuk membedakan

antara siswa yang berkemampuan tinggi dengan siswa yang berkemampuan

rendah. Angka yang menunjukkan daya pembeda disebut indeks diskriminasi (D).

Indeks diskriminasi dapat ditentukan dengan program ANATES V.4 yang

hasilnyadikonsultasikanpadatabelinterpretasidayapembedasoalsebagaiberikut.

Tabel 3.6.

Interpretasi Daya Pembeda Soal

Inteval Kriteria

D 0,00 Jelek sekali

0,00< D 0,20 Jelek

0,20< D 0,40 Cukup

0,40< D 0,70 Baik

0,70< D 1,00 Sangat baik

Page 10: BAB III METODOLOGI PENELITIAN - a-research.upi.edua-research.upi.edu/operator/upload/t_ipa_1004828_chapter3.pdf · Hidrolisis Garam D Analisis Standard Isi Mata Pelajaran Kimia SMA

45

Dina, 2012

Pengembangan Model Pembelajaran Berbasis Masalah Untuk Meningkatkan Keterampilan Berpikir

Analitis Siswa SMA Pada Konsep Hidrolisis Garam

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu

Contoh:perhitungan daya pembeda soal nomor 1. Dari perhitungan

tersebut diperoleh D = 0,26; artinya item 1 mempunyai daya pembeda ‘cukup’

(Lampiran D.1.3 halaman 299).

Tabel 3.7.

Hasil Analisis Daya Pembeda Soal

Kriteria Nomor soal

Jelek sekali -

Jelek 4

Cukup 1, 3, 5, 9

Baik 2, 6, 7, 10

Sangatbaik 8

d) IndeksKesukaran

Untuk mengetahui sejauh mana tingkat kesukaran soal (indeks

kesukaran), digunakan program ANATES V.4 yang

hasilnyadikonsultasikanpadatabelinterpretasiindekskesukaransoalsebagaiberikut.

Tabel 3.8.

Interpretasi Indeks Kesukaran Soal

Interval Kriteria

IK = 0,00 Terlalu sukar

0,00 < IK 0,30 Sukar

0,30 < IK 0,70 Sedang

0,70 < IK < 1,00 Mudah

IK = 1,00 Terlalu mudah

Contoh:perhitungan tingkat kesukaran menggunakan ANATES V.4

untuk item soal 1. Dari hasil perhitungan diperoleh IK = 0,31. Hal ini berarti item

soal 1 termasuk kategori ‘sedang’ (Lampiran D.1.4 halaman 300).

Page 11: BAB III METODOLOGI PENELITIAN - a-research.upi.edua-research.upi.edu/operator/upload/t_ipa_1004828_chapter3.pdf · Hidrolisis Garam D Analisis Standard Isi Mata Pelajaran Kimia SMA

46

Dina, 2012

Pengembangan Model Pembelajaran Berbasis Masalah Untuk Meningkatkan Keterampilan Berpikir

Analitis Siswa SMA Pada Konsep Hidrolisis Garam

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu

Tabel 3.9.

Hasil Analisis Indeks Kesukaran Soal

Kriteria Nomor soal

Sukar 2, 3, 7, 9, 10

Sedang 1, 4, 5, 6, 8

Mudah -

Berikut rekapitulasi hasil analisis uji coba soal menggunakan program

ANATES V.4.

Tabel 3.10.

Rekapitulasi Hasil Uji Coba Instrumen

No

Soal

Daya Pembeda Tingkat

Kesukaran Reliabilitas

Keputusan DP

(%) Kriteria

P

(%) Kriteria Nilai Kriteria

1 25,93 Cukup 31,48 Sedang

0,78

Kuat

Tidak dipakai

2 48,15 Baik 24,07 Sukar Dipakai

3 22,22 Cukup 16,05 Sukar Tidak dipakai

4 19,75 Jelek 58,02 Sedang Tidak dipakai

5 34,26 Cukup 30,09 Sedang Tidak dipakai

6 65,43 Baik 36,42 Sedang Dipakai

7 53,70 Baik 26,85 Sukar Dipakai

8 70,37 Sangat baik 35,19 Sedang Tidak dipakai

9 30,86 Cukup 26,54 Sukar Tidak dipakai

10 46,30 Baik 25,00 Sukar Tidak dipakai

Keputusan untuk memilih soal yang dipakaidipertimbangkan berdasarkan

hasil analisis uji coba dan konsultasi dengan dosen pembimbing.

2. Uji Data Hasil Penelitian

Setelah penelitian, ada beberapa teknik analisis data yang dilakukan

yaitu:

Page 12: BAB III METODOLOGI PENELITIAN - a-research.upi.edua-research.upi.edu/operator/upload/t_ipa_1004828_chapter3.pdf · Hidrolisis Garam D Analisis Standard Isi Mata Pelajaran Kimia SMA

47

Dina, 2012

Pengembangan Model Pembelajaran Berbasis Masalah Untuk Meningkatkan Keterampilan Berpikir

Analitis Siswa SMA Pada Konsep Hidrolisis Garam

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu

a) Menghitung nilaipretes/ postesketerampilanberpikiranalitis.

Perhitungan nilai pretes/ postes keterampilan berpikir analitis ini

dilakukan menggunakan bantuan software Microsoft Office Excel 2010. Rumus

yang digunakan yaitu sebagai berikut.

Nilai = 𝑆𝑘𝑜𝑟𝑗𝑎𝑤𝑎𝑏𝑎𝑛𝑏𝑒𝑛𝑎𝑟

𝑆𝑘𝑜𝑟𝑡𝑜𝑡𝑎𝑙 x 100

b) Menghitung gain ternormalisasi (N-gain) antara skor pretes dan postes.

Untuk menentukan peningkatan keterampilanberpikiranalitis siswa

dilakukan dengan cara menghitung gain ternormalisasi (normalized gain, N-

Gain). N-Gain menunjukkan peningkatan keterampilan berpikir analitis siswa

setelah pembelajaran dilakukan guru. Skor N-Gain menunjukkan tingkat

efektivitas perlakuan daripada perolehan skor.Peningkatan yang terjadi sesudah

pembelajaran tersebut dapat dihitung dengan rumus:

N-Gain=(pretes) awal tesNilai-maksimum Nilai

(pretes) awal tesNilai-(postes)akhir tesNilai

(Meltzer, 2002)

Tabel 3.11.

Kategori Gain Ternormalisasi

Gain Ternormalisasi

(N-Gain, G) Kriteria Peningkatan

G < 0,30 Rendah

0,30 ≤ G ≤ 0,70 Sedang

G > 0,70 Tinggi

Pengolahan data skor gain ternormalisasi ini juga dianalisis

menggunakan software Microsoft Office Excel 2010.

Page 13: BAB III METODOLOGI PENELITIAN - a-research.upi.edua-research.upi.edu/operator/upload/t_ipa_1004828_chapter3.pdf · Hidrolisis Garam D Analisis Standard Isi Mata Pelajaran Kimia SMA

48

Dina, 2012

Pengembangan Model Pembelajaran Berbasis Masalah Untuk Meningkatkan Keterampilan Berpikir

Analitis Siswa SMA Pada Konsep Hidrolisis Garam

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu

c) AnalisisKeterlaksanaan Model PembelajaranBerbasisMasalah

Data mengenai keterlaksanaan model pembelajaran berbasis masalah

merupakan data yang diambil menggunakanlembarobservasi. Lembar

observasimemuat daftar keterlaksanaan model pembelajaran

berbasismasalahberdasarkanaktivitas yang teramatipada guru dansiswa.Instrumen

keterlaksanaan model pembelajaran ini berbentuk rating scale yang memuat

kolom ya dan tidak, dimana observer hanya memberikan tanda cek () pada

kolom yang sesuai dengan aktivitas guru dan siswa yang teramati selama

pembelajaran berbasismasalahberlangsung. Pada lembar observasi ini juga

terdapat kolom catatan keterangan untuk mencatat kekurangan-kekurangan dalam

setiap fase pembelajaran.

Analisisterhadapketerlaksanaan model

pembelajaranberbasismasalahinidilakukansecarakualitatifdeskriptifberdasarkan

data yang terekamdalamlembarobservasi guru dansiswa.

d) AnalisisAngketSiswa

Pendapat siswa terhadap pembelajaran yang telah dilakukan diukur

dengan angket. Analisis yang dilakukan analisis deskriptif dalam bentuk skala

Likert, yaitu setiap pernyataan diikuti beberapa respon yang menunjukkan

tingkatan (Arikunto, 2006). Respon atau tanggapan terhadap masing-masing

pernyataan dinyatakan dalam 4 kategori, yaitu SS (sangat setuju), S (setuju), TS

(tidak setuju), dan STS (sangat tidak setuju). Bobot untuk kategori SS = 4; S = 3;

TS = 2; dan STS = 1. Perhitungan secara keseluruhan dilakukan dengan

Page 14: BAB III METODOLOGI PENELITIAN - a-research.upi.edua-research.upi.edu/operator/upload/t_ipa_1004828_chapter3.pdf · Hidrolisis Garam D Analisis Standard Isi Mata Pelajaran Kimia SMA

49

Dina, 2012

Pengembangan Model Pembelajaran Berbasis Masalah Untuk Meningkatkan Keterampilan Berpikir

Analitis Siswa SMA Pada Konsep Hidrolisis Garam

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu

menggunakan persentase (%) masing-masing tanggapan. Sedangakan kriteria

angket tanggapan siswa sebagai berikut.

Tabel 3.12.

Kriteria Skor Total Angket Tanggapan Siswa

Rata-rata Nilai kelas

bobot ≥ 2145 Sangat setuju

1650 ≤ bobot < 2145 Setuju

1155 ≤ bobot < 1650 Tidak setuju

660 ≤ bobot < 1155 Sangat tidak setuju

e) AnalisisWawancaraSiswa

Data hasil wawancara diperoleh dari perwakilan tiap kelompok siswa

yaitu kelompok tinggi, sedang, dan rendah. Data hasil wawancara dianalisis secara

kualitatif deskriptif dan digunakan sebagai data pelengkap.