bab iii metodologi penelitian 3.1 tempat dan waktu...

18
26 BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Tempat dan Waktu Penelitian 3.1.1 Tempat Penelitian Penelitian dilaksanakan di kelas IV semester II tahun pelajaran 2011/2012 pada SD Negeri Kopeng 01 Kecamatan Getasan Kabupaten Semarang dengan alasan a. Guru kelas IV SD Negeri Kopeng 01 menganggap bahwa siswa mempunyai tingkat keaktifan yang rendah dalam mengikuti pembelajaran IPS dikarenakan pembelajaran di sekolah tersebut masih bersifat konvensional dan monoton. b. SD Negeri Kopeng 01 merupakan daerah yang berada dilereng gunung merbabu yang sebagian besar orang tuanya bermata pencaharan sebagai petani dengan tingkat pendidikan yang rendah sehingga berpengaruh terhadap prestasi belajar siswa yang rendah. 3.1.2Waktu Penelitian Penelitian ini dilakukan di SD Negeri Kopeng 01 Kecamatan Getasan Kabupaten Semarang. Waktu pelaksanaan di awali dengan tahap persiapan sampai pelaporan, dilakukan dalam jangka waktu satu semester atau kurang lebih 4 bulan. Dimulai dari bulan Januari sampai dengan bulan April. Alasan mendasar penelitian ini dilaksanakan mulai bulan Januari 2012 sampai bulan April 2012, karena hari-hari tersebut merupakan hari-hari efektif dalam kegiatan belajar mengajar pada semester II tahun pelajaran 2011/2012. Pelaksanaan penelitian ini akan dilaksanakan selama 4 bulan yang dimulai dari observasi awal, penyusunan proposal, penyusunan instrumen seperti RPP, lembar evaluasi dan media atau peralatan yang diperlukan, pengumpulan data, analisis data dan penyusunan laporan hasil penelitian dengan rincian kegiatan seperti tersaji pada tabel pelaksanaan penelitian pada halaman 27 sebagai berikut

Upload: vokhanh

Post on 12-Mar-2019

217 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

26

BAB III

METODOLOGI PENELITIAN

3.1 Tempat dan Waktu Penelitian

3.1.1 Tempat Penelitian

Penelitian dilaksanakan di kelas IV semester II tahun pelajaran 2011/2012 pada

SD Negeri Kopeng 01 Kecamatan Getasan Kabupaten Semarang dengan alasan

a. Guru kelas IV SD Negeri Kopeng 01 menganggap bahwa siswa mempunyai

tingkat keaktifan yang rendah dalam mengikuti pembelajaran IPS dikarenakan

pembelajaran di sekolah tersebut masih bersifat konvensional dan monoton.

b. SD Negeri Kopeng 01 merupakan daerah yang berada dilereng gunung merbabu

yang sebagian besar orang tuanya bermata pencaharan sebagai petani dengan

tingkat pendidikan yang rendah sehingga berpengaruh terhadap prestasi belajar

siswa yang rendah.

3.1.2Waktu Penelitian

Penelitian ini dilakukan di SD Negeri Kopeng 01 Kecamatan Getasan Kabupaten

Semarang. Waktu pelaksanaan di awali dengan tahap persiapan sampai pelaporan,

dilakukan dalam jangka waktu satu semester atau kurang lebih 4 bulan. Dimulai dari

bulan Januari sampai dengan bulan April.

Alasan mendasar penelitian ini dilaksanakan mulai bulan Januari 2012 sampai

bulan April 2012, karena hari-hari tersebut merupakan hari-hari efektif dalam

kegiatan belajar mengajar pada semester II tahun pelajaran 2011/2012. Pelaksanaan

penelitian ini akan dilaksanakan selama 4 bulan yang dimulai dari observasi awal,

penyusunan proposal, penyusunan instrumen seperti RPP, lembar evaluasi dan media

atau peralatan yang diperlukan, pengumpulan data, analisis data dan penyusunan

laporan hasil penelitian dengan rincian kegiatan seperti tersaji pada tabel pelaksanaan

penelitian pada halaman 27 sebagai berikut

27

Tabel 3.1

Pelaksanaan Penelitian

No Jenis Kegiatan

Januari „12 Febuari„12 Maret „12 April „12

Minggu ke- Minggu ke- Minggu ke- Minggu ke-

1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4

1 Observasi awal dengan guru

sampai penyusunan proposal

2 Penyususnan RPP,penyiapan

peralatan dan instrumen

3 Pengumpulan data/pelaksanaan

penelitian yang terdiri dari siklus

I dan siklus II

4 Analisis data

5 Penyusunan laporan

3.2 Karakteristik Subyek Penelitian

Berdasarkan judul penelitian yaitu upaya meningkatkan keaktifan dan prestasi

belajar siswa melalui model index card match pada mata pelajaran IPS kelas IV SD

Negeri Kopeng 01 Tahun Pelajaran 2011/2012, maka subyek penelitiannya adalah

siswa kelas IV SD Negeri kopeng 01 tahun pelajaran 2011/2012 yang berjumlah 26

siswa yang terdiri dari 10 anak laki-laki dan 16 anak perempuan. Latar belakang

siswa tersebut 80% berasal dari keluarga kurang mampu orang tua mereka bermata

pencaharian sebagai petani.

Siswa kelas IV SD Negeri Kopeng 01 mempunyai karakteristik yang berbeda-

beda. Keatifan awal sebelum dilakukannya tindakan masih tergolong rendah. Hal

tersebut diperoleh dari informasi guru bahwa dari indikator keaktifan diperoleh rata

rata keaktifan yang masih rendah. dalam proses pembelajaran siswa hanya sebatsa

mencatat dan menerima begitu saja apa yang disampaikan oleh guru. prestasi awal

siswa sebelum dikaukan tindakan juga tergolong rendah. Dari 26 siswa pada pra

siklus menunjukan hanya sebesar 53.85%atau sebanyak 14 siswa yang tuntas belajar

dengan mendapatkan nilai ≥ 65 keriteria ketuntasan minimal yang telah ditentukan

sekolah. Siswa yang sudah tuntas belajar ini memang sudah memiliki tingkat

pemahaman tergolong tinggi. Sedangkan siswa yang tidak tuntas sebanyak 12 siswa

28

atau 46.15%. Siswa yang tidak tuntas belajar pada umunya sering tidak

memperhatikan guru saat guru mengajar, meremehkan tugas yang diberikan guru,

tidak mau bertanya pada teman atau pada guru apabila belum jelas dan tidak

memanfaatkan sumber belajar yang ada.

3.3 Variabel Penelitian

Variabel penelitian adalah suatu atribut atau sifat atau nilai dari orang, obyek

atau kegiatan yang mempunyai variansi tertentu yang ditetapkan oleh peneliti untuk

dipelajari dan ditarik kesimpulannya (Sugiyono,2010). Jadi variabel penelitian

merupakan suatu obyek pengamatan dalam penelitian yang akan dipalajari dan akan

didapatkan kesimpulannya. Dalam penelitian ini variabel yang akan diteliti adalah

1. Variabel bebas (Independen)

Varabel bebas merupakan variabel yang mempengaruhi atau yang menjadi

sebab berubahnya atau timbulnya variabel terikat (dependen) (Sugiyono, 2010).

Dalam penelitian ini variabel bebasnya adalah metode index card match (X).

2. Variabel terikat (dependen)

Variabel terikat merupakan variabel yang dipengaruhi atau yang menjadi akibat

karena adanya variabel bebas (Sugiyono, 2010). Dalam penelitian ini yang

menjadi variabel penelitian adalah:

a. Keaktifan belajar siswa dapat dilihat dari keterlibatan siswa dalam

pembelajaran berlangsung seperti berinteraksi dengan teman lain ataupun

berinteraksi dengan guru, dimana siswa akan giat berusaha untuk

mendapatkan suatu pengetahuan yang dapat bermanfaat bagi diri siswa.

Kekatifan belajar adalah variabel (Y1)

b. Prestasi belajar adalah hasil yang dicapai oleh siswa ketika mengerjakan

tugas atau kegiatan tertentu. Prestasi belajar adalah variabel (Y2).

3.4 Sumber Data

Sumber data dalam penelitian ini adalah siswa dan guru kelas IV SD Negeri

Kopeng 01 tahun pelajaran 2011/2012, sebagai subyek penelitian.

29

Data yang dikumpulkan dari siswa meliputi data dari evaluasi setiap siklus dan

lembar observasi keaktifan siswa selama mengikuti pembelajaran dengan metode

index card match. Sedangkan data yang diperoleh dari guru berupa informasi

observasi penerapan metode index card match.

3.5 Uji Validitas dan Reliabilitas

Instrumen yang valid berarti alat ukur yang digunakan untuk mendapatkan

data (mengukur) itu valid. Valid berarti instrumen dapat digunakan untuk mengukur

apa yang seharusnya diukur. Sedangkan instrument yang reliabel adalah instrumen

yang bila digunakan beberapa kali untuk mengukur obyek yang sama, akan

menghasilkan data yang sama (Sugiyono,2005).

Uji validitas dalam penelitian ini dilaksanakan di SD Negeri Getasan 1 yang

berada di Kecamatan Getasan Kabupaten Semarang dengan siswa berjumlah 32. Uji

validitas dan reliabilitas dilaksanakan dua kali. Uji validitas dan reabilitas instrumen

siklus I yang dilaksanakan pada tanggal 13 Maret 2012 dan instrumen siklus II

dilaksanakan pada tanggal 20 Maret 2012. Tujuan dari pelaksanaan uji coba

instrumen adalah mengetahui kelayakan butir soal yang nantinya akan dipergunakan

untuk pengukuran variabel penelitian. Uji validitas dan reliabilitas menggunakan alat

analisis SPSS 17 for windows. Untuk mengetahui tingkat validitas isntrumen dapat

dilihat angka pada Corrected Item- Total Coporrelation yang merupakan korelasi

antar skor item dengan skor total. Menurut Azwar (1999) batasan yang digunakan

untuk menentukan validitas instrumen dalam penelitian ini adalah 0.20.

Selain uji validitas instrumen juga dilakukan uji reliabilitas instrumen pada

penelitian in menggunakan rumus alpha-Cronbach. Batasan instrument dikatakan

reliabel bila hasil pengukuran relatif jika dikenakan pada suatu objek. Untuk

menentukan besarnya koefisien reliabilitas penelitian ini mengacu pada kriteria

tingkat reliabilitas yang dikemukakan oleh Masidjo (1995) yang menentukan kriteria

tingkat reliabilitas sebagai berikut

30

Tabel 3.2

KriteriaReliabilitas Instrumen

Koefisien korelasi Kualifikasi

0.91-1.00

0.71-0.90

0.41-0.70

0.21-0.40

Negatif-0,20

Sangat tinggi

Tinggi

Cukup

Rendah

Sangat rendah

Berdasarkan hasil uji validitas dan reliabilitas instrumen yang akan digunakan

sebagai instrumen evaluasi siklus I dapat dilihat pada tabel berikut

Tabel 3.3

Uji Validitas dan ReliabilitasInstrumen Soal Evaluasi Siklus I

Reliability Statistics

Cronbach's

Alpha N of Items

.818 40

Item Soal

Corrected Item-

Total

Correlation

Keterangan

VAR00017 .389 VALID

VAR00018 .282 VALID

VAR00019 .546 VALID

VAR00020 .428 VALID

VAR00021 .367 VALID

VAR00022 .261 VALID

VAR00024 .331 VALID

VAR00025 .562 VALID

VAR00033 .533 VALID

VAR00034 .203 VALID

VAR00035 .324 VALID

VAR00038 .257 VALID

VAR00039 .442 VALID

VAR00040 .403 VALID

Item Soal

Corrected Item-

Total

Correlation

Keterangan

VAR00001 .463 VALID

VAR00002 .619 VALID

VAR00003 .445 VALID

VAR00004 .564 VALID

VAR00005 .481 VALID

VAR00006 .513 VALID

VAR00007 .375 VALID

VAR00009 .308 VALID

VAR00010 .428 VALID

VAR00012 .291 VALID

VAR00014 .261 VALID

VAR00015 .484 VALID

VAR00016 .235 VALID

31

Berdasarkan tabel uji validitas dan reliabilitas instrumen yang akan digunakan

sebagai evaluasi pada siklus I menunjukkan reliabilitas sebesar .818 sehingga masuk

dalam kriteria reliabilitas tingkat tinggi. Soal yang validitasnya memenuhi kriteria

sebanyak 27 soal dari 40 soal yang diujikan. Dengan demikian instrumen tersebut

dapat digunakan sebagai instrumen evaluasi siklus I dalam penelitian yang akan

dilakukan. Untuk mengetahui hasil uji validitas dan reliabilitas instrumen yang akan

digunakan sebagai evaluasi siklus II dapat dilihat pada tabel berikut

Tabel 3.4

Uji Validitas dan Reliabilitas Instrumen Soal Evaluasi Siklus II

Berdasarkan uji validitas dan reliabilitas instrumen yang digunakan untuk

evaluasi siklus II dapat diketahui bahwa reliabilitasnya .812 sehingga masuk dalam

kriteria reliabilitas tingkat tinggi. Soal yang memenuhui kriteria validitas sebanyak 25

Reliability Statistics

Cronbach's Alpha N of Items

.812 40

Item soal

Corrected

Item-Total

Correlation

Keterangan

VAR00001 .295 VALID

VAR00004 .521 VALID

VAR00005 .300 VALID

VAR00006 .294 VALID

VAR00007 .248 VALID

VAR00008 .282 VALID

VAR00009 .549 VALID

VAR00010 .528 VALID

VAR00011 .474 VALID

VAR00012 .224 VALID

VAR00015 .591 VALID

VAR00016 .254 VALID

VAR00019 .249 VALID

Item soal

Corrected

Item-Total

Correlation

Keterangan

VAR00020 .236 VALID

VAR00021 .430 VALID

VAR00023 .454 VALID

VAR00024 .564 VALID

VAR00027 .297 VALID

VAR00028 .331 VALID

VAR00029 .500 VALID

VAR00031 .396 VALID

VAR00034 .289 VALID

VAR00036 .478 VALID

VAR00038 .387 VALID

VAR00040 .359 VALID

32

soal dari 40 soal. Dengan demikian intrumen tersebut dapat digunakan untuk

penelitian.

Selain uji validitas dan reliabilitas terhadap instrumen yang akan digunakan

dalam penelitian juga dilaksanakan uji tingkat kesukaran soal. Ciri soal yang baik

adalah bahwa soal tidak terlalu sukar dan tidak terlalu mudah untuk dikerjakan

kelompok tertentu yang akan di tes. Tingkat kesukaran suatu butir soal ditandai oleh

banyaknya siswa yang menjawab dengan betul soal yang bersangkutan maka soal

tersebut termasuk dalam tingkat kesukaran mudah dan sebaliknya. Adapun kriteria

tingkat kesukaran soal menurut Arikunto (2002) sebagai berikut

0.00 < P ≤ 0.30 : Sukar

0.30 < P ≤ 0.70 : Sedang

0.70 < P ≤ 1.00 : Mudah

Uji tingkat kesukaran instrumen akan dilakukan untuk menguji instrumen pra

siklus, siklus I dan siklus II yang bertujuan untuk mengetahui kategori instrumen

yang digunakan dalam penelitian. Sebelum dilakukan penelitian terlebih dahulu

dilakukan uji tingkat sukaran soal terhadap instrumen yang digunakan oleh guru

sebagai instrumen yang digunakan sebagai sumber data pada pra siklus. Uji tingkat

kesukaran pada instrumen pra siklus menunjukkan dari 30 soal terdapat 14 yang

masuk dalam kategori sedang dan 16 soal termasuk mudah. Hasil dari uji tingkat

kesukaran instrumen evaluasi siklus I dari 27 soal menunjukkan 18 soal masuk dalam

kriteria mudah dan 9 soal masuk dalam kriteria sedang. Sedangkan Uji tingkat

kesukaran instrumen evaluasi yang akan digunakan pada siklus II dari 25 soal

menunjukan 11 soal masuk dalam kategori mudah, yang masuk dalam kategori

sedang sebanyak 12 soal dan sebanyak 2 soal masuk dalam kategori sulit.

3.6 Teknik Pengumpulan Data

Teknik pengumpulan data dalam penelitian ini berupa lembar observasi

keaktifan belajar siswa dalam mengikuti pembelajaran dengan metode index card

matchdan lembar evaluasi untuk mengetahui pencapaian prestasi belajar yang

diperoleh siswa.

33

1. Observasi

Untuk mengetahui hasil pembelajaran dengan menggunakan data secara

kualitatif mengenai keaktifan siswa dalam mengikuti pembelajaran dengan cara

melengkapi format pengamatanatau observasi sebagai instrumen yang bertujuan

untuk mencatat kegiatan-kegiatan yang dilakukan saat proses pembelajaran

berlangsung. Kisi-kisi dalam pembuatan lembar observasi adalah sebagai berikut

Tabel 3.5

Kisi-Kisi Lembar Observasi Keaktifan Siswa

Tabel 3.6

Kisi Kisi Observasi Penerapan Metode Index Card Match

No Aspek Indikator Item

soal

1 Melakukan kegiatan awal a. Persiapan pembelajaran

b. Menyampaikan apersepsi

c. Menyampaikan tujuan pembelajaran

1,2

3

4

2 Melakukan kegiatan

pembelajaran

a. Mengarahkan siswa mencari informasi yang berkaitan

dengan materi

b. Menciptakan pastisipasi siswa dalam kegiatan tanya

jawab

c. Menyampaikan materi pelajaran

d. Mengarahkan siswa bermain index card match

e. Membimbing dan menjadi fasilitator saat siswa bermain

kartu

5

6

7

8, 9

10,11,12,

13,14,15,

16,17,18

3 Melakukan kegiatan

penutup

f. Memberikan umpan balik

g. Memberikan refleksi

h. Memberikan kesimpulan

i. Memberikan evaluasi dan tindak lanjut

20

21

22

23

No Aspek yang diamati Soal

1 Turut serta dalam melaksanakan tugas belajarnya 1

2 Terlibat dalam pemecahan masalah 2

3 Bertanya pada siswa lain atau kepada guru apabila tidak memahami persoalan yang

dihadapinya

3

4 Berusaha mencari berbagai informasi yang diperlukan untuk pemecahan masalah 4

5 Melaksanakan diskusi kelompok sesuai dengan pentunjuk guru 5

6 Menilai kemampuan dirinya dan hasil-hasil yang diperolehnya 6

7 Melatih diri dalam memecahkan soal atau masalah sejenis 7

8 Kesempatan menggunakan apa yang telah diperolehnya dalam menyelesaikan tugas atau

persoalan yang dihadapinya

8

34

2. Tes

Soal tes ini digunakan untuk mengukur tingkat ketercapaian penggunaan

metode index card match dalam meningkatkan prestasi bealajar siswa pada mata

pelajaran IPS. Adapun kisi-kisi dalam pembuatan tes adalah sebagai berikut

Tabel 3.7

Kisi-Kisi Soal Tes

SK KD Indikator Item soal

2. Mengenal

sumber daya

alam, kegiatan

ekonomi,

dan kemajuan

teknologi

di lingkungan

kabupaten/kota

dan

provinsi

2.3 Mengenal

perkembangan

teknologi

produksi,

komunikasi, dan

transportasi serta

pengalaman

menggunakannya

2.3.1 Siswa dapat Menjelaskan

pengertian teknologi produksi,

komunikasi, dan transportasi

2.3.2 siswa dapat menyebutkan jenis

teknologi produksi, komunikasi dan

transportasi

2.3.2 siswa dapat membandingkan

jenis teknologi produksi, komunikasi

dan transportasi yang digunakan

jaman dahulu dan modern

2.3.3 siswa dapat menceritakan

pengalaman menggunakan teknologi

produksi, komunikasi dan

transportasi

1,3, 10,17

2,4,5,9,12,1

3,14,18,20,2

1,22, 27

6,7,16,19,23

,24,26

8,11,15,25

2.4 Mengenal

permasalahan

sosial di daerahnya

2.4.1 Mengidentifikasi permasalahan

sosial yang terdapat di daerahnya

2.4.2 Menceritakan dampak

permasalahan sosial yang terdapat di

daerahnya

2.4.3 Mengidentifikasi cara

mengatasi permasalahan sosial yang

terdapat di daerahnya

1,2,3,11,14,

18,21,25

4,7,8,9,12,1

5,19,23

5,610,13,16,

17,20,22,24

35

3.7 Analisis Data

Data pada penelitian tindakan ini dianalisis sejak awal pembelajaran sampai

pra siklus, siklus I dan siklus II. Analisis data dilakukan secara kuantitatif

menggunakan diskripsi komparasi yaitu membandingkan data sebelum tindakan atau

pra siklus, setrlah tindakan siklus I dan setelah tindakan siklus II. Kemudian membuat

kesimpulan berdasarkan hasil diskripsi data.

3.8 Indikator Kinerja

Indikator kinerja merupakan rumusan kinerja yang akan dijadikan acuan atau

tolak ukur dalam menentukan keberhasilan atau keefektifan penelitian. Yang

menjadikan indikator kinerja dalam penilitian ini adalah peningkatan keaktifan dan

prestasi belajar siswa yang ditunjukan dengan adanya kenaikan taraf keaktifan siswa

dan kenaikan nilai yang menjadi prestasi siswa pada setiap siklus. Indikator kinerja

merupakan rumusan kinerja yang akan dijadikan acuan atau tolak ukur dalam

menentukan keberhasilan atau keefektifan penelitian. Yang menjadikan indikator

kinerja dalam penilitian ini adalah peningkatan keaktifan yang ditunjukan dengan

adanya kenaikan taraf keaktifan siswa. sedangkan indikator kinerja prestasi belajar

ditetapkan sesuai Kriteria Ketuntasan Minimal (KKM) yang ada di SD Negeri

Kopeng 01 pada mata pelajaran IPS yaitu 65 maka melalui model index card

matchpeneliti memberi target 75% dari jumlah keseluruhan siswa mencapai

katuntasan belajar siswa dengan memperoleh nilai ≥ 65 sesuai KKM

3.9 Prosedur Penelitian

Penelitian ini menggunakan penelitian tindakan kelas model Kemmis dan Mc

Taggart. Menurut Kemmis dan Mc Tagaart (Arikunto, 2010) yang menyatakan bahwa

pengamatan dan tindakan merupakan suatu peristiwa yang simultan. Siklus yang akan

dipergunakan dalam penelitian ini ada dua sikulus dan masing-masing siklus

mengikuti tahapan perencanaa (planning) pelaksanaan tindakan (action) dan

pengamatan, dan refleksi. Dalam pelaksanaannya ada kemungkinan peneliti telah

mempunyai seperangkat rencana tindakan (yang didasarkan pada pengalaman)

36

sehingga dapat langsung memulaitahap tindakan. Ada juga peneliti yang telah

memiliki seperangkat data, sehingga mereka memulai kegiatan pertamanya dengan

kegiatan refleksi. Akan tetapi pada umumnya para peneliti mulai dari fase refleksi

awal melakukan studi pendahuluan sebagai dasar dalam merumuskan masalah.

Untuk mengetahui permasalahan yang menyebabkan tingkat keaktifan dan

prestasi belajar yang rendah pada mata pelajaran IPS siswa kelas IV SD Negeri

Kopeng 01 dilakukan tahap-tahap perencanaan dari penelitian ini adalah sebagai

berikut

1. Permintaan izin

Permintaan izin penelitian kepada kepala sekolah di SD Negeri Kopeng 01

2. Observasi dan wawancara

Kegiatan observasi dilakukan untuk mendapatkan gambaran awal tentang SD

Negeri Kopeng 01 secara keseluruhan dan keadaan proses belajar mengajar pada

mata pelajaran IPS. Kegiatan wawancara dilakukan pada guru kelas IV untuk

mengetahui situasi dan kondisi proses pembelajaran IPS dikelas IV yang

meliputi keaktifan dan prestasi belajar yang diperoleh siswa pada mata pelajaran

IPS

3. Identifikasi masalah

Dalam pelaksanaan pembelajaran IPS kelas IV di SD Negeri Kopeng 01,

pembelajaran masih bersifat konvensional, sehingga siswa kurang aktif dalam

mengikuti pembelajaran, siswa merasa bosan, siswa hanya belajar dengan

hafalan dari catatan dan ceramahan guru. Dari hal ini pembelajaran terlihat

monoton karena tidak ada interaksi antara siswa dengan guru atau siswa dengan

siswa lain. Selain itu juga masih terdapat siswa yang belum dapat menguasai

konsep materi yang dipelajari dengan baik karena tingkat pemahaman yang

dimiliki siswa tergolong rendah sehingga pencapaian prestasi belajarnya rendah.

4. Menyusun rencana penelitian

Pada tahap ini peneliti menyusun serangkaian kegiatan secara menyeluruh

dengan melakukan 2 siklus tindakan. Pada tahap ini dilakukan seperangkat tahap

penyusunan perangkat pembelajaran yaitu RPP (Rencana Pelaksanaan

37

Pembelajaran). adapun tahap perencanaan tindakan meliputi perencanaan,

pelaksanaan tindakan, pengamatan, dan refleksi, dalam setiap siklus. Secara rinci

prosedur penelitian tindakan pada siklus I dapat dijabarkan dalam uraian berikut

1) Perencanaan (planning), terdiri atas kegiatan.

a. Guru menentukan standar kompetensi dan indikator yang akan dicapai

b. Menyusun rencana pelaksanaan pembelajaran (RPP)

c. Menyiapkan kartu tema, kartu soal dan kartu jawaban yang akan

diguankan dalam permainan index card match

d. Menyiapkan lembar observasi keaktifan belajar siswa, observasi

penerapan index card match dan soal evaluasi akhir siklus

2) Pelaksanaan tindakan (action)

Pelaksanaan tindakan pada siklus I terdiri dari 3 pertemuan, yaitu

sebagai berikut

a. Pertemuan pertama

Langkah-langkah pembelajarannya adalah:.

a) Guru melibatkan siswa untuk mencari informasi materi yang akan

Dipelajari

b) Guru mengajukan pertanyaan pada siswa berdasarkan

pengetahuan awal yang dimiliki siswa berkaitan dengan materi

yang dipelajari

c) Guru mulai menjelaskan materi pembelajaran pada siswa

d) Siswa menjelaskan pengertian teknologi produksi, komunikasi

dantrasnportasi berdasarkan contoh benda yang telah disebutkan

e) Siswa mengidentifikasi dan menjelaskan contoh benda serta

manfaat teknologi produksi, komunikasi dan transportasi yang

digunakan padajaman dahulu

f) Siswa mengidentifikasi dan menjelaskan contoh benda serta

manfaatteknologi produksi, komunikasi dan transportasi yang

digunakan padajaman modern

38

g) Guru menjelaskan materi pelajaran yang akan dipelajari pada

pertemuan berikutnya yang masih berkaitan dengan

perkembangan teknologi dan pada pertemuan berikutnya akan

diadakan permainan mencocokan kartu

b. Pertemuan kedua

Langkah-langkah pembelajarannya sebagai beikut

a) Guru menyampaikan materi yang masih berkaitan

denganperkembangan teknologi

b) Siswa diminta untuk membandingkan teknologi produksi,

komunikasidan transportasi yang digunakan pada jaman dahulu

dan modern

c) Siswa diminta untuk menceritakan pengalaman menggunakan

ataumemanfaatkan teknologi produksi, komunikasi dan

transportasi

d) Siswa bermain pencocokan kartu

e) Siswa bermain index card match atau pencocokan kartu

f) Setiap siswa mencari pasangan tema yang sama dari tema yang

sudahditetapkan guru

g) Siswa yang sudah mendapatkan tema yang sama duduk

berdampingansambil menunggu teman lain mendapatkan

pasangan tema

h) Siswa berpasangan untuk mengisi satu kartu soal dan satu

kartujawaban berdasarkan tema yang diperoleh

i) Setiap siswa mengumpulkan kartu yang sudah dibuatnya

j) Setelah semua kartu terkumpul guru mengacak semua kartuSiswa

diminta mengambil satu kartu secara acak

k) Siswa yang sudah mendapat kartu tidak boleh melihat isi kartu

tersebutsebelum semua siswa sudah mendapatkan kartu

l) Siswa mulai mencari pasangan dari kartu yang didapatkannya

39

m) Siswa yang sudah berpasangan duduk berdampingan

sambilmenunggu teman lain mendapatkan pasangannya

n) Setiap pasangan maju ke depan kelas untuk membacakan

pertanyaanpada siswa lain dan meminta siswa lain keculi

pasangannya untukmenjawabnya

o) Siswa yang memegang kartu jawaban memberikan tanggapan dari

jawaban yang diberikan oleh temannya

p) Siswa membuat rangkuman dari pengetahuan yang didapatkannya

dari permainan kartu

c. Pertemuan ke tiga

a) Guru memberikan soal tes pada siswa

b) Guru bersama siswa membahas soal tes yang sudah dikerjakan

untukmengetahui tingkat keberhasilan siswa

3) Pengamatan (observasi)

Pengamatan (observasi) dilakukan oleh observer bersamaan dengan

pelaksanaan tindakan sedang berlangung sehingga observer dapat

menganalisis peristiwa yang terjadi saat proses kegiatan belajar mengajar

secara menyuluruh dari kegaitan awal, inti dan akhir untuk mengetahui

keaktifan siswa serta penerapan metode index card match yang digunakan

guru

4) Refleksi (reflecting)

Refleksi merupakan kegiatan untuk mengemukakan kembali apa yang

sudah dilakukan dan untuk melihat kembali apakah tindakan yang

dilaksanakan dapat menghasilkan perbaikan pembelajaran sesuai dengan

tujuan yang diinginkan. Kegiatan refleksi dilakukan setelah guru

melakukan tindakan dengan metode index card match. Guru sebagai

kolaborator, peneliti, observer dan perwakilan dari siswa melakukan dialog

untuk membahas permasalahan yang terjadi didalam pelaksanaan tindakan

yang telah terekam dalam lembar observasi dan menganalisis temuan-

temuan yang diperoleh selama pembelajaran berlangsung. Dalam hal ini

40

observer memberikan masukan-masukan berdasarkan lembar observasi

yang sudah diisi. Guru sebagai pelaksana menceritakan pengalamannya

selama melaksankan kegiatan pembelajaran. Sedangkan perwakilan siswa

diminta memberikan komentar dari pembelajaran yang sudah mereka

laksanakan. Kemudian guru, observer, peneliti dan perwakilan siswa

mengambil kesimpulan untuk melihat kekurangan serta kelebihan dari

pelaksanaan tindakan pada siklus I. Apabila pada siklus I menunjukkan

adanya peningkatan keaktifan dan prestasi belajar dalam mata pelajaran

IPS pada kompetensi mengenal perkembangan teknologi produksi,

komunikasi, dan transportasi akan dilanjutkan ke siklus II pada kompetensi

berikutnya yaitu mengenal permasalahan sosial. Namun apabila belum

memperlihatkan adanya peningkatan keaktifan dan prestasi belajar IPS

pada kompetensi mengenal perkembangan teknologi produksi, komunikasi,

dan transportasi maka pada siklus II harus dilakukan tindakan pengulangan

(remidi) terhapap proses pembelajaran sampai menunjukan keberhasilan

sesuai tujuanyang diharapkan.

Pelaksanaan tindakan pada siklus II dilaksanakan seperti tindakan

pada siklus I dengan langkah-langkah kegiatan sebaga berikut

1) Perencanaan (planning), terdiri atas kegiatan.

a. Guru menentukan standar kompetensi dan indikator yang akan dicapai

b. Menyusun rencana pelaksanaan pembelajaran (RPP)

c. Menyiapkan kartu tema, kartu soal dan kartu jawaban yang akan

diguankan dalam permainan index card match

d. Menyiapkan lembar observasi keaktifan belajar siswa, observasi

penerapan index card match dan soal evaluasi akhir siklus

2) Pelaksanaan tindakan (action)

Pelaksanaan tindakan pada siklus I terdiri dari 3 pertemuan, yaitu sebagai

berikut

41

a. Pertemuan pertama

a) Guru melibatkan siswa untuk mencari informasi materi yang akan

dipelajari

b) Guru mengajukan pertanyaan pada siswa berdasarkan pengetahuan

awal yang dimiliki siswa berkaitan dengan materi yang dipelajari

c) Guru mulai menjelaskan materi pembelajaran pada siswa

d) Siswa menyebutkan contoh permasalahan sosial yang ada

dilingkungan sekitar

e) Siswa menggolongkan permasalahan sosial yang ada berdasarkan

jenis permasalahannya

f) Siswa menjeleaskan dampak terjadinya permasalahan sosial

g) Siswa menjelaskan dampak dari permasalahan sosial

h) Guru menjelaskan materi pelajaran yang akan dipelajari pada

pertemuan berikutnya yang masih berkaitan dengan permasalahan

sosial dan pada pertemuan berikutnya akan diadakan permainan

mencocokkan kartu

b. Pertemuan kedua

Langkah-langkah pembelajarannya sebagai beikut

a) Guru mengulang sedikit materi yang pembelajaran yang sudah

dipelajari pada pertemuan sebelumnya mengenai permasalhan sosial

b) Guru melakukan tanya jawab pada siswa mengenai materi

permasalahan sosial

c) Siswa bermain index card match atau pencocokan kartu

d) Setiap siswa mencari pasangan tema yang sama dari tema yang

sudahditetapkan guru

e) Siswa yang sudah mendapatkan tema yang sama duduk

berdampingansambil menunggu teman lain mendapatkan pasangan

tema

f) Siswa berpasangan untuk mengisi satu kartu soal dan satu kartu

jawaban berdasarkan tema yang diperoleh

42

g) Setiap siswa mengumpulkan kartu yang sudah dibuatnya

h) Setelah semua kartu terkumpul guru mengacak semua kartu siswa

diminta mengambil satu kartu secara acak

i) Siswa yang sudah mendapat kartu tidak boleh melihat isi kartu

tersebut

sebelum semua siswa sudah mendapatkan kartu

j) Siswa mulai mencari pasangan dari kartu yang didapatkannya

k) Siswa yang sudah berpasangan duduk berdampingan sambil

menunggu teman lain mendapatkan pasangannya

l) Setiap pasangan maju ke depan kelas untuk membacakan pertanyaan

pada siswa lain dan meminta siswa lain keculi pasangannya untuk

menjawabnya

m) Siswa yang memegang kartu jawaban memberikan tanggapan dari

jawaban yang diberikan oleh temannya

n) Siswa membuat rangkuman dari pengetahuan yang didapatkannya

dari permainan kartu

c. Pertemuan ketiga

Berikut merupakan rincian kegiatan pada pertemuan ketiga

a) Guru memberikan soal tes pada siswa

b) Guru bersama siswa membahas soal tes yang sudah dikerjakan untuk

mengetahui tingkat keberhasilan siswa

3) Pengamatan (observasi)

Pengamatan (observasi) dilakukan oleh observer bersamaan dengan

pelaksanaan tindakan sedang berlangung sehingga observer dapat menganalisis

peristiwa yang terjadi saat proses kegiatan belajar mengajar secara menyuluruh

dari kegaitan awal, inti dan akhir untuk mengetahui keaktifan siswa serta

penerapan metode index card match yang digunakan guru dengan

mendasarkan pada lembar observasi yang telah dipersiapkan.

43

4) Refleksi (reflecting)

Kegiatan refleksi kembali dilakukan oleh guru sebagai kolaborator,observer,

peneliti dan perwakilan siswa setelah guru melaksanakan tindakan berupa

penerapan metode index card matchuntuk memaknai dan memahami segala

sesuatu yang berkaitan dengan tindakan yang telah dilakukan pada siklus II.

.