bab iii metodologi penelitian 3.1 jenis dan lokasi...

12
27 BAB III METODOLOGI PENELITIAN Dalam bab ini dijelaskan langkah-langkah kerja yang akan dilakukan dalam pelaksanaan penelitian antara lain populasi dan sampel penelitian, variabel penelitian, teknik pengumpulan data dan metode analisis data yang digunakan. 3.1 Jenis dan Lokasi Penelitian 3.1.1 Jenis Penelitian Penelitian ini termasuk penelitian eksperimen (experimental research). Penelitian ini bertujuan untuk menyelidiki ada tidaknya pengaruh hasil belajar matematika menggunakan metode pembelajaran make a match yang dikombinasikan dengan teori permainan Dienes pada mata pelajaran matematika terhadap hasil belajar siswa kelas V SD N Pakopen 02 Kecamatan Bandungan, Kabupaten Semarang semester 2 tahun pelajaran 2013/2014. Menurut Ratu (2010) desain penelitian eksperimen yang digunakan adalah two group pretest posttest design dapat dilihat pada gambar 3.1 berikut ini. Gambar 3.1 Two Group Pretest Posttest Design Keterangan: T1 : Tes 1 (pretest) KE : Perlakuan menggunakan metode Make A Match dengan teori Dienes KK : Perlakuan menggunakan metode konvensional T2 : Tes 2 (posttest) T 1 KE T 2 T 1 KK T 2

Upload: vanquynh

Post on 31-May-2019

217 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Page 1: BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Jenis dan Lokasi ...repository.uksw.edu/bitstream/123456789/8161/3/T1_292010286_BAB III.pdfdipelajari sehingga informasi tentang hal tersebut, kemudian

27

BAB III

METODOLOGI PENELITIAN

Dalam bab ini dijelaskan langkah-langkah kerja yang akan dilakukan dalam

pelaksanaan penelitian antara lain populasi dan sampel penelitian, variabel penelitian,

teknik pengumpulan data dan metode analisis data yang digunakan.

3.1 Jenis dan Lokasi Penelitian

3.1.1 Jenis Penelitian

Penelitian ini termasuk penelitian eksperimen (experimental research).

Penelitian ini bertujuan untuk menyelidiki ada tidaknya pengaruh hasil belajar

matematika menggunakan metode pembelajaran make a match yang

dikombinasikan dengan teori permainan Dienes pada mata pelajaran matematika

terhadap hasil belajar siswa kelas V SD N Pakopen 02 Kecamatan Bandungan,

Kabupaten Semarang semester 2 tahun pelajaran 2013/2014.

Menurut Ratu (2010) desain penelitian eksperimen yang digunakan adalah

two group pretest posttest design dapat dilihat pada gambar 3.1 berikut ini.

Gambar 3.1 Two Group Pretest Posttest Design

Keterangan:

T1 : Tes 1 (pretest)

KE : Perlakuan menggunakan metode Make A Match dengan teori Dienes

KK : Perlakuan menggunakan metode konvensional

T2 : Tes 2 (posttest)

T1 KE T2

T1 KK T2

Page 2: BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Jenis dan Lokasi ...repository.uksw.edu/bitstream/123456789/8161/3/T1_292010286_BAB III.pdfdipelajari sehingga informasi tentang hal tersebut, kemudian

28

Dari desain gambar di atas dapat dilihat bahwa T1 merupakan tes awal

(pretest) yang diberikan pada kelompok eksperimen menggunakan metode Make

A Match dengan teori Dienes (KE) yang akan diketahui hasilnya pada T2

(posttest). Sedangkan untuk T1 di bawah sama merupakan tes awal yang

diberikan pada kelompok kontrol menggunakan metode konvensional (KK)

sehingga akan diketahui hasilnya pada T2 (posttest).

3.1.2 Lokasi Penelitian

Lokasi penelitian ini akan digunakan dan penelitian dilaksanakan pada bulan

Maret sampai bulan April di SD Negeri Pakopen 02 Kecamatan Bandungan dan

SD Negeri Panjang 04 Kecamatan Ambarawa Kabupaten Semarang. SD Negeri

Pakopen 02 dan SD Negeri Panjang 04 berada dalam satu kabupaten, sehingga

memudahkan peneliti untuk dapat melakukan penelitian. Pelaksanaan penelitian

di SD Negeri Pakopen 02 dan SD Negeri Panjang 04 dapat dilihat pada tabel 3.1

di bawah ini.

Tabel 3.1

Pelaksanaan Penelitian .

No. Tanggal Pelaksanaan

Kegiatan

Uraian Kegiatan

1 28 Februari 2014 Uji validitas instrumen pretest di SDN

Kutowinangun 01.

2 16 April 2014 Uji validitas instrumen posttest di SDN

Pakopen 02.

3 09 April 2014 Pembelajaran konvensional di SDN Panjang

04 kelas V pertemuan I.

4 14 April 2014 Pembelajaran konvensional di SDN Panjang

04 kelas V pertemuan II.

5 25 April 2014 Pembelajaran eksperimen di SDN Pakopen

02 kelas V pertemuan I.

6 26 April 2014 Pembelajaran eksperimen di SDN Pakopen

04 kelas V pertemuan II.

Page 3: BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Jenis dan Lokasi ...repository.uksw.edu/bitstream/123456789/8161/3/T1_292010286_BAB III.pdfdipelajari sehingga informasi tentang hal tersebut, kemudian

29

3.2 Variabel Penelitian

Secara teoritis variabel dapat didefinisikan sebagai seorang atau objek yang

mempunyai variasi antara satu orang dengan yang lain atau satu objek dengan

objek lain. Kata variabel berasal dari bahasa Inggris “variable” yang berarti faktor

yang tak tetap atau berubah-ubah. Variabel adalah fenomena yang bervariasi

dalam bentuk kualitas, kuantitas, mutu standar, dan sebagainya.

Penelitian ini menggunakan dua variabel, menurut Tjalla (2008) dalam

Rochman (2011:22) yaitu variabel bebas (independent) adalah variabel yang tidak

dipengaruhi oleh variabel yang lain dan variabel terikat (dependent). Sedangkan

menurut Sugiyono (2010:2) mengatakan “variabel penelitian pada dasarnya

adalah segala sesuatu yang berbentuk apa saja yang ditetapkan oleh peneliti untuk

dipelajari sehingga informasi tentang hal tersebut, kemudian ditarik

kesimpulannya”.

Variabel dalam penelitian ini ada tiga yaitu dua variabel bebas (X1 dan X2)

dan satu variabel terikat (Y):

1. Variabel bebas (X), menurut Sugiyono (2010:4) “variabel ini sering disebut

sebagai variabel stimulus, prediktor, antecedent”. Dalam penelitian ini ada dua

variabel bebas yaitu metode Make A Match dengan teori Dienes (X1), dan

metode konvensional (X2). Variabel ini yang menyebabkan munculnya pengaruh

terhadap variabel terikat (Y) atau stimulus X untuk Y.

2. Variabel terikat (Y) dalam penelitian ini adalah hasil belajar. Menurut Sigiyono

(2010:4) “variabel ini sering disebut variabel output, kriteria, konsekuen”.

Variabel ini muncul karena adanya perlakuan variabel bebas (X).

Dari pendapat itu dapat disimpulkan vahwa dalam penelitian ini terdapat

variabel bebas (X) dan variabel terikat (Y):

1. Variabel bebas (X) mempengaruhi terhadap munculnya variabel terikat (Y).

Variabel bebas (X) dalam penelitian ini ada dua, yaitu metode Make A Match

dengan teori Dienes (X1) dan metode konvensional (X2).

Page 4: BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Jenis dan Lokasi ...repository.uksw.edu/bitstream/123456789/8161/3/T1_292010286_BAB III.pdfdipelajari sehingga informasi tentang hal tersebut, kemudian

30

2. Variabel terikat (Y) muncul karena adanya perlakuan dari variabel bebas (X) atau

variabel terikat itu merupakan dampak yang ditimbulkan dari penerapan variabel

bebas.

Jadi antara variabel bebas (X) dan variabel terikat (Y) terjadi hubungan timbal

balik (X↔Y). Adapun untuk menerapkan variabel bebas (X1 dan X2), langkah-

langkahnya sebagai berikut:

Fase 1 (Pendahuluan)

1. Guru menyiapkan kartu pembelajaran untuk sesi review, kartu dapat

berisi kartu soal atau jawaban.

Fase 2 (Kegiatan Inti)

Eksplorasi

2. Masing-masing siswa mendapat satu kartu dengan permainan mencari

harta karun berupa bangun datar.

3. Setiap siswa memikirkan jawaban dari kartu yang dipegangnya.

Elaborasi

4. Setiap siswa bermain mencari teman/pasangan dengan ketentuan cocok

dengan kartu yang dipegangnya.

5. Setiap siswa yang dapat mencocokkan kartunya sebelum batas waktu

diberi poin berupa pin smile.

6. Jika ada siswa yang tidak dapat mencocokkan kartu dengan temannya,

maka akan diberi hukuman yang telah disepakati.

7. Siswa diminta mencatat hasil kerja nya pada selembar kertas.

8. Siswa diminta dalam catatannya untuk memerinci/mengelompokkan

syarat yang seharusnya menjadi syarat topik yang sedang dibahas.

9. Beberapa siswa diminta maju untuk mempresentasikan hasil kerjanya.

10. Siswa lainnya diminta untuk mencatat hasil kerja kelompok presentasi.

11. Setelah satu babak, kartu dikocok lagi agar tiap siswa mendapat kartu

yang berbeda dari sebelumnya.

Page 5: BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Jenis dan Lokasi ...repository.uksw.edu/bitstream/123456789/8161/3/T1_292010286_BAB III.pdfdipelajari sehingga informasi tentang hal tersebut, kemudian

31

12. Kesimpulan.

Konfirmasi

13. Bertanya jawab tentang hal-hal yang belum dipahami siswa.

Fase 3 (Penutup)

14. Guru bersama siswa menyanyikan lagu yang berhubungan dengan

materi selanjutnya.

3.3 Populasi dan Sampel

3.3.1 Populasi

Menurut sugiyono (2010:117) populasi adalah wilayah geneneralisasi yang

terdiri atas: obyek/subyek yang mempunyai kualitas dan karakteristik tertentu yang

ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari dan kemudian ditarik kesimpulannya. Jadi,

populasi bukan hanya orang, tetapi juga obyek dan benda-benda alam lain. Populasi

juga bukan sekedar jumlah yang ada pada obyek/subyek yang dipelajari, tetapi

meliputi seluruh karakteristik kedua obyek atau subyek. Populasi pada penelitian ini

adalah siswa kelas V SDN Pakopen 02 berjumlah 24 orang siswa dan SDN Panjang

04 dengan jumlah siswa 34 orang. Kelas eksperimen adalah siswa kelas V SDN

Pakopen 02 yang berjumlah 24 orang, sedangkan kelas kontrol adalah siswa kelas V

SDN Panjang 04 yang berjumlah 34 siswa.

3.3.2 Sampel

Menurut Sugiyono (2009:62) sampel adalah bagian dari jumlah dan

karakteristik yang dimiliki oleh populasi. Sampel pada penelitian ini adalah siswa

kelas V SDN Pakopen 02 dan SDN Panjang 04 merupakan sekolah yang memiliki

karakteristik hampir sama dan satu kabupaten yaitu Kabupaten Semarang.

Pengambilan sampel atas dasar ciri-ciri sifat tertentu, yaitu memilih kelas yang

memiliki nilai rata-rata yang seimbang pada mata pelajaran Matematika dengan cara

uji homogenitas dan uji kesamaan rata-rata populasi. Teknik yang digunakkan dalam

pengambilan sampel adalah teknik sampling jenuh.

Page 6: BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Jenis dan Lokasi ...repository.uksw.edu/bitstream/123456789/8161/3/T1_292010286_BAB III.pdfdipelajari sehingga informasi tentang hal tersebut, kemudian

32

3.4 Teknik dan Intrumen Pengumpulan Data

3.4.1 Teknik Pengumpulan Data

Teknik pengumpulan data merupakan cara yang digunakan peneliti untuk

mengumpulkan data. Dalam penelitian ini teknik pengumpulan data yang

digunakan adalah tes. (Arikunto, 2005) Adapun langkah-langkah penyusunan tes

adalah sebagai berikut: a) Menelaah kurikulum/silabus yang digunakan, b)

Membuat kisi-kisi soal pretest dan posttest, c) Membuat butir soal, d) Membuat

kunci jawaban dan pedoman penskoran, e) Mengembangkan tes yang telah

disusun untuk penyempurnaan lebih lanjut dengan mengkonsultasikan tes yang

telah disusun kepada dosen pembimbing dan guru matematika yang bersangkutan

agar mendapat pertimbangan, f) Dilakukan validasi soal, g) Melaksanakan uji

coba untuk melihat reliabilitas tes, h) Menggunakan instrument tes yang disusun

untuk penelitian. Tes diberikan sebelum pembelajaran (pretest) dan sesudah

pelaksanaan pembelajaran (posttest) pada kelas eksperimen dan kelas kontrol. Tes

yang diberikan sebelum pembelajaran (pretest) dimaksudkan untuk melihat

apakah kelas eksperimen dan kelas kontrol homogen, sedangkan tes akhir

(posttest) dimaksudkan untuk melihat pengaruh pembelajaran terhadap hasil

belajar siswa khususnya kelas eksperimen.

3.4.2 Instrumen Pengumpulan Data

Menurut Sugiyono (2010:224) teknik pengumpulan data merupakan langkah

yang paling strategis dalam penelitian, karena tujuan utama dari penelitian adalah

mendapatkan data. Data yang peneliti kumpulkan berupa hasil pretest dan

posttest. Pada pretest, peneliti mengumpulkan data tentang kemampuan awal

siswa sebelum pembelajaran dilaksanakan. Peneliti kemudian menerapkan

metode pembelajaran Make A Match yang dikombinasikan dengan teori Dienes

pada kelas eksperimen dan metode konvensional pada kelas kontrol. Metode yang

peneliti terapkan di kelas eksperimen maupun kontrol disebut dengan variabel

Page 7: BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Jenis dan Lokasi ...repository.uksw.edu/bitstream/123456789/8161/3/T1_292010286_BAB III.pdfdipelajari sehingga informasi tentang hal tersebut, kemudian

33

bebas (X) dan variabel terikat (Y), variabel ini muncul karena adanya perlakuan

variabel bebas (X).

3.4.2.1 Soal Pretest

Pretest merupakan tes yang dilakukan sebelum pembelajaran dilaksanakan.

Pretest ini berguna untuk mengetahui kemampuan awal siswa, dalam penelitian

ini selain digunakan untuk mengetahui kemampuan awal siswa, pretest juga

digunakan untuk menentukan bahwa kedua kelompok itu homogen sehingga

layak untuk dilakukan penelitian.

Tabel 3.2

Kisi-kisi Soal Pretest

Standar Kompetensi Kompetensi Dasar Indikator Rumusan

Soal

4. Memahami unsur

dan sifat-sifat bangun

datar sederhana.

4.2 Mengidentifikasi

berbagai jenis besar

sudut.

4.2.1 Menglasifikasi jenis-jenis

sudut

1,2,3

4.2.2 Menentukan besar sudut 9,12,13

4.Menggunakan

konsep keliling dan

luas bangun datar

sederhana dalam

pemecahan masalah.

4.1 Menentukan

keliling dan luas

jajargenjang dan segi

tiga.

4.1.1 Menentukan sifat-sifat

bangun datar segi tiga

10,11,14

6 Memahami sifat-

sifat bangun dan

hubungan antar

bangun.

6.1 Mengidentifikasi

sifat-sifat bangun

datar.

6.1.1 Menentukan sifat-sifat

bangun datar segi empat 4,5,6,7,8

3 Menggunakan

pengukuran sudut,

panjang, dan berat

dalam pemecahan

masalah.

3.1 Menentukan

hubungan antar

satuan waktu, antar

satuan panjang, dan

antar satuan berat.

3.1.1 Menentukan sifat-sifat

bangun datar segi n

15

6 Memahami sifat-

sifat bangun dan

hubungan antar

bangun.

6.2 Mengidentifikasi

sifat-sifat bangun

ruang

6.2.1 Menyebutkan sifat-sifat

bangun ruang prisma tegak 16,17,18

6.2.2 Menyebutkan sifat-sifat

bangun ruang tabung 19,20,21

6.2.3 Menyebutkan sifat-sifat

bangun ruang limas 22,23,24

6 Memahami sifat-

sifat bangun dan

hubungan antar

bangun.

6.3 Menentukan

jaring-jaring berbagai

bangun ruang

sederhana.

6.3.1 Menenentukan jaring-

jaring kubus 25,26,27

6.3.2 Menentukan jaring-jaring

balok 28,29,30

Page 8: BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Jenis dan Lokasi ...repository.uksw.edu/bitstream/123456789/8161/3/T1_292010286_BAB III.pdfdipelajari sehingga informasi tentang hal tersebut, kemudian

34

3.4.2.2 Soal Posttest

Posttest merupakan tes yang dilakukan setelah pembelajaran dilaksanakan.

Posttest ini berguna untuk mengetahui kemampuan akhir siswa, dalam penelitian

ini selain digunakan untuk mengetahui kemampuan akhir siswa, pretest juga

digunakan untuk menentukan bahwa kedua kelompok itu homogen suntuk

mengetahui keberhasilan penelitian.

Tabel 3.3

Kisi-kisi Soal Posttest Standar

Kompetensi

Kompetensi

Dasar

Indikator Rumusan

Soal

6 Memahami

sifat-sifat

bangun dan

hubungan antar

bangun.

6.4 Menyelidiki

sifat-sifat

kesebangunan

dan simetri.

6.4.1 Menjelaskan kesebangunan antar bangun

datar

1, 2, 3

6.4.2 Menyebutkan cara-cara mencari

kesebangunan antar bangun datar

5

6.4.3 Menentukan kesebangunan antar bangun

datar

4, 6, 7, 8, 9

6.4.4 Menjelaskan simetri lipat bangun datar 10, 11

6.4.5 Menyebutkan cara-cara mencari simetri

lipat bangun datar

12

6.4.6 Menentukan simetri lipat bangun datar 13, 14, 15, 16,

17, 18, 19, 20,

21

6.4.7 Menjelaskan simetri putar bangun datar 22

6.4.8 Menyebutkan cara-cara mencari simetri

putar bangun datar

23

6.4.9 Menentukan simetri putar bangun datar 24, 25, 26, 27,

28, 29, 30

3.5 Teknik Analisis Data

Proses menganalisis data yang dilakukan adalah analisis tahap awal dan

analisis tahap akhir. Analisis tahap awal (uji validitas, uji reliabilitas, uji

normalitas, dan uji homogenitas) ini dilakukan sebelum siswa diberi pembelajaran

dengan menerapkan metode Make A Match yang dikombinasikan dengan teori

Dienes (X1) pada kelas eksperimen dan metode pembelajaran konvensional (X2)

pada kelas kontrol. Setelah dilakukan analisis tahap awal maka selanjutnya

dilakukan analisis tahap akhir (pengujian hipotesis dengan uji t tes) pada kelas

eksperimen dan kelas kontrol. Pengujian itu diantaranya adalah sebagai berikut.

Page 9: BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Jenis dan Lokasi ...repository.uksw.edu/bitstream/123456789/8161/3/T1_292010286_BAB III.pdfdipelajari sehingga informasi tentang hal tersebut, kemudian

35

3.5.1 Uji Validitas

Validitas Instrument merupakan suatu indeks yang menunjukkan sejauh mana

suatu alat ukur betul-betul mengukur apa yang perlu diukur. Sebelum

melaksanakan penelitian, instrumen yang telah dibuat diuji validitasnya untuk

memperoleh data yang valid yang nantinya akan digunakan dalam penelitian.

Salah satu ciri butir soal yang baik adalah bahwa soal tidak terlalu sukar dan tidak

terlalu mudah untuk kelompok tertentu yang akan dites. Tingkat validitas suatu

instrumen dapat diketahui dengan mengkorelasikan setiap skor pada butir

instrumen dengan total skor setelah dikurangi skor butirnya sendiri (corrected

item to total correlation). Tentang kriteria tinggi rendahnya validitas setiap butir

instrumen, ada berbagai pendapat.

Menurut Arikunto (2012:89) dapat digunakan pedoman nilai koefisien

korelasi sebagai berikut:

0,80 ≤ 1,00 : validitas sangat tinggi

0,60 ≤ 0,79 : validitas tinggi

0,40 ≤ 0,59 : validitas sedang

0,20 ≤ 0,39 : validitas rendah

0,00 ˂ 0,19 : validitas sangat rendah (tidak valid)

Sedangkan menurut Azwar dalan Priyatno (2010:90) semua item yang

mencapai koefisien korelasi minimal 0,30 daya pembedanya dianggap

memuaskan. Tetapi Azwar mengatakan bahwa bila jumlah item belum mencukupi

kita bisa menurunkan sedikit batas kriteria 0,30 menjadi 0,25 tetapi menurunkan

batas kriteria di bawah 0,20 sangat tidak disarankan. Dengan mempertimbangkan

dua pendapat tersebut, maka validitas yang digunakan dalam penelitian ini adalah

sebagaimana yang dikemukakan Arikunto (2012). Bahwa suatu item instrumen

penelitian dianggap valid jika memiliki koefisien corrected item to total

correlation ≥ 0,20. Pengujian validitas ini dibantu dengan menggunakan program

Statistical Product and Service Solution (SPSS) 20.

Page 10: BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Jenis dan Lokasi ...repository.uksw.edu/bitstream/123456789/8161/3/T1_292010286_BAB III.pdfdipelajari sehingga informasi tentang hal tersebut, kemudian

36

3.5.2 Uji Reliabilitas

Priyatno (2010:97) uji reliabilitas digunakan untuk mengetahui konsistensi

alat ukur, apakah alat pengukuran yang digunakan dapat diandalkan dan tetap

konsisten jika pengukuran tersebut diulang. Ada beberapa metode pengujian

reliabilitas diantaranya tes ulang, formula belah dua dari Spearman-Brown,

Formula Rulon, formula Flanagan, Cronbach’s Alpha, metode Formula KR-20,

KR-21, dan metode Anova Hoyt. Dalam program SPSS akan dibahas untuk uji

yang sering digunakan penelitian mahasiswa adalah dengan menggunakan metode

Cronbach’s Alpha. Metode Cronbach’s Alpha sangat cocok digunakan pada skor

berbentuk skala (misal 1-4, 1-5) atau skor rentangan (misal 0-20, 0-50).

Menurut George dan Mallery (Rochman, 2011:29) kriteria untuk menentukan

tingkat reliabilitas instrument adalah sebagai berikut:

≤ 0,7 : tidak dapat diterima

0,7 ˂ α ≤ 0,8 : dapat diterima

0,8 ˂ α ≤ 0,9 : reliabilitas bagus

˃ 0,9 : reliabilitas memuaskan

Dari beberapa tingkat reliabilitas menurut George dan Mallery dalam Rochman

(2011:29) ini, peneliti menggunakan reliabilitas tingkat 0,7< α ≤ 0,8 yang berarti

dapat diterima. Pengujian reliabilitas oleh peneliti dilakukan menggunakan

bantuan program SPSS 20.

Dari kriteria reliabilitas yang digunakan peneliti, selanjutnya peneliti

mengklasifikasi tingkat kesukaran soal (p) dengan menggunakan rumus sebagai

berikut:

Keterangan:

I = indeks kesukaran untuk setiap butir soal

B = banyaknya siswa yang menjawab benar setiap butir soal

N = banyaknya siswa yang memberikan jawaban pada soal yang dimaksdukan

I = 𝐵

𝑁

Page 11: BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Jenis dan Lokasi ...repository.uksw.edu/bitstream/123456789/8161/3/T1_292010286_BAB III.pdfdipelajari sehingga informasi tentang hal tersebut, kemudian

37

Kriteria kesukaran soal yang peneliti gunkan adalah semakin kecil indeks

yang diperoleh, semakin sukar soal itu. Sebaliknya, semakin besar indeks yang

diperoleh, semakin mudah soal itu. Berikut kriteria indeks kesukaran soal yang

digunakan:

Soal dengan p 0,00 sampai 0,30 adalah soal sukar

Soal dengan p 0,31 sampai 0,70 adalah soal sedang

Soal dengan p 0,71 sampai 1,00 adalah soal mudah

Tingkat kesukaran soal pretest yang digunakan peneliti berada pada tingkat

kesukaran soal yang tergolong mudah hingga sedang, yaitu berada pada kisaran

0,33-0,97. Soal yang tergolong dalam tingkat kesukaran mudah berjumlah 8 soal,

yaitu soal nomor 1,2,7,10,14,22,23,25. Soal yang tergolong dalam tingkat tingkat

kesukaran sedang berjumlah 19 soal, yaitu soal nomor

3,4,5,6,8,9,11,12,13,15,16,17,18,19,20,21,24,26,27.

Tingkat kesukaran soal posttest yang digunakan peneliti berada pada tingkat

kesukaran soal yang tergolong mudah hingga sukar, yaitu berada pada kisaran

0,12-0,95. Soal yang tergolong dalam tingkat kesukaran mudah berjumlah 14

soal, yaitu soal nomor 7,8,9,11,12,14,15,16,19,21,23,24,26,27. Soal yang

tergolong dalam tingkat tingkat kesukaran sedang berjumlah 11 soal, yaitu soal

nomor 1,3,5,6,10,13,17,18,20,22,25. Soal yang tergolong dalam tingkat tingkat

kesukaran sukar berjumlah 2 soal, yaitu soal nomor 2,4.

3.5.3 Uji Normalitas

Uji normalitas bertujuan untuk mengetahui data yang dianalisa berdistribusi

normal atau tidak. Uji normalitas perlu dilakukan karena menurut Husaini dan

Purnomo dalam Sholikhin (2011:37) jika data tersebut normal maka data akan

lebih mudah dibandingkan, dihubungkan, dan diramalkan. Analisis data ini

menggunakan program SPSS 20. Uji normalitas data variabel yang digunakan

adalah teknik One Sampel Kolmogorv Smirnov. Syarat data dikatakan

berdistribusi normal jika nilai signifikansi lebih besar dari 0,05.

Page 12: BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Jenis dan Lokasi ...repository.uksw.edu/bitstream/123456789/8161/3/T1_292010286_BAB III.pdfdipelajari sehingga informasi tentang hal tersebut, kemudian

38

3.5.4 Uji Homogenitas

Uji homogenitas dilakukan untuk mengetahui kedua kelas yang diteliti

memiliki varians yang sama atau tidak. Menurut Santoso (2003:219) pengujian

homogenitas mensyaratkan kedua data harus berdistribusi normal. Jika kedua data

dalam penelitian sudah memenuhi syarat yaitu berdistribusi normal maka dapat

dilakukan uji homogenitas. Hipotesis dalam uji homogenitas ini adalah H0 kedua

varians populasi adalah sama, sementara H1 kedua varians populasi adalah tidak

sama. Sebagai dasar pengambilan keputusan hasil uji homogenitas adalah jika

probabilitas ˃ 0,05 maka H0 diterima, sedangkan jika probabilitas ˂ 0,05 maka H1

ditolak. Analisis data ini dibantu dengan menggunakan aplikasi program statistik

SPSS 20.

3.5.5 Uji Hipotesis

Untuk mengetahui perbedaan hasil belajar yang diajarkan menggunakan

metode Make A Match dengan teori Dienes dan metode konvensional maka

dilakukan posttest. Uji t dipilih karena dalam penelitian ini digunakan untuk

mengamati perbedaan antara rata -rata dua sampel yang tidak berhubungan satu

sama lain. Uji ini khusus digunakan utuk menentukan apakah ada perbedaan rata-

rata dari dua kelompok yang diamati. Analisa uji t (t-test) ini digunakan untuk

mengetahui signifikasi antara variabel independen (X) terhadap variabel

dependent (Y) secara individual. Analisis data ini dibantu dengan menggunakan

aplikasi program statistik SPSS20.

Menurut Priyatno (2010:35) sebelum dilakukan uji t test (Independent

Samples T Test) sebelumnya dilakukan uji kesamaan varian (homogenitas)

dengan F test (Levene,s Test), artinya jika varian sama, maka uji t menggunakan

Equal Variances Assumed (diasumsikan varian sama) dan jika varian berbeda

menggunakan Equal Variances Not Assumed (diasumsikan varian berbeda).