27
BAB III
METODOLOGI PENELITIAN
Dalam bab ini dijelaskan langkah-langkah kerja yang akan dilakukan dalam
pelaksanaan penelitian antara lain populasi dan sampel penelitian, variabel penelitian,
teknik pengumpulan data dan metode analisis data yang digunakan.
3.1 Jenis dan Lokasi Penelitian
3.1.1 Jenis Penelitian
Penelitian ini termasuk penelitian eksperimen (experimental research).
Penelitian ini bertujuan untuk menyelidiki ada tidaknya pengaruh hasil belajar
matematika menggunakan metode pembelajaran make a match yang
dikombinasikan dengan teori permainan Dienes pada mata pelajaran matematika
terhadap hasil belajar siswa kelas V SD N Pakopen 02 Kecamatan Bandungan,
Kabupaten Semarang semester 2 tahun pelajaran 2013/2014.
Menurut Ratu (2010) desain penelitian eksperimen yang digunakan adalah
two group pretest posttest design dapat dilihat pada gambar 3.1 berikut ini.
Gambar 3.1 Two Group Pretest Posttest Design
Keterangan:
T1 : Tes 1 (pretest)
KE : Perlakuan menggunakan metode Make A Match dengan teori Dienes
KK : Perlakuan menggunakan metode konvensional
T2 : Tes 2 (posttest)
T1 KE T2
T1 KK T2
28
Dari desain gambar di atas dapat dilihat bahwa T1 merupakan tes awal
(pretest) yang diberikan pada kelompok eksperimen menggunakan metode Make
A Match dengan teori Dienes (KE) yang akan diketahui hasilnya pada T2
(posttest). Sedangkan untuk T1 di bawah sama merupakan tes awal yang
diberikan pada kelompok kontrol menggunakan metode konvensional (KK)
sehingga akan diketahui hasilnya pada T2 (posttest).
3.1.2 Lokasi Penelitian
Lokasi penelitian ini akan digunakan dan penelitian dilaksanakan pada bulan
Maret sampai bulan April di SD Negeri Pakopen 02 Kecamatan Bandungan dan
SD Negeri Panjang 04 Kecamatan Ambarawa Kabupaten Semarang. SD Negeri
Pakopen 02 dan SD Negeri Panjang 04 berada dalam satu kabupaten, sehingga
memudahkan peneliti untuk dapat melakukan penelitian. Pelaksanaan penelitian
di SD Negeri Pakopen 02 dan SD Negeri Panjang 04 dapat dilihat pada tabel 3.1
di bawah ini.
Tabel 3.1
Pelaksanaan Penelitian .
No. Tanggal Pelaksanaan
Kegiatan
Uraian Kegiatan
1 28 Februari 2014 Uji validitas instrumen pretest di SDN
Kutowinangun 01.
2 16 April 2014 Uji validitas instrumen posttest di SDN
Pakopen 02.
3 09 April 2014 Pembelajaran konvensional di SDN Panjang
04 kelas V pertemuan I.
4 14 April 2014 Pembelajaran konvensional di SDN Panjang
04 kelas V pertemuan II.
5 25 April 2014 Pembelajaran eksperimen di SDN Pakopen
02 kelas V pertemuan I.
6 26 April 2014 Pembelajaran eksperimen di SDN Pakopen
04 kelas V pertemuan II.
29
3.2 Variabel Penelitian
Secara teoritis variabel dapat didefinisikan sebagai seorang atau objek yang
mempunyai variasi antara satu orang dengan yang lain atau satu objek dengan
objek lain. Kata variabel berasal dari bahasa Inggris “variable” yang berarti faktor
yang tak tetap atau berubah-ubah. Variabel adalah fenomena yang bervariasi
dalam bentuk kualitas, kuantitas, mutu standar, dan sebagainya.
Penelitian ini menggunakan dua variabel, menurut Tjalla (2008) dalam
Rochman (2011:22) yaitu variabel bebas (independent) adalah variabel yang tidak
dipengaruhi oleh variabel yang lain dan variabel terikat (dependent). Sedangkan
menurut Sugiyono (2010:2) mengatakan “variabel penelitian pada dasarnya
adalah segala sesuatu yang berbentuk apa saja yang ditetapkan oleh peneliti untuk
dipelajari sehingga informasi tentang hal tersebut, kemudian ditarik
kesimpulannya”.
Variabel dalam penelitian ini ada tiga yaitu dua variabel bebas (X1 dan X2)
dan satu variabel terikat (Y):
1. Variabel bebas (X), menurut Sugiyono (2010:4) “variabel ini sering disebut
sebagai variabel stimulus, prediktor, antecedent”. Dalam penelitian ini ada dua
variabel bebas yaitu metode Make A Match dengan teori Dienes (X1), dan
metode konvensional (X2). Variabel ini yang menyebabkan munculnya pengaruh
terhadap variabel terikat (Y) atau stimulus X untuk Y.
2. Variabel terikat (Y) dalam penelitian ini adalah hasil belajar. Menurut Sigiyono
(2010:4) “variabel ini sering disebut variabel output, kriteria, konsekuen”.
Variabel ini muncul karena adanya perlakuan variabel bebas (X).
Dari pendapat itu dapat disimpulkan vahwa dalam penelitian ini terdapat
variabel bebas (X) dan variabel terikat (Y):
1. Variabel bebas (X) mempengaruhi terhadap munculnya variabel terikat (Y).
Variabel bebas (X) dalam penelitian ini ada dua, yaitu metode Make A Match
dengan teori Dienes (X1) dan metode konvensional (X2).
30
2. Variabel terikat (Y) muncul karena adanya perlakuan dari variabel bebas (X) atau
variabel terikat itu merupakan dampak yang ditimbulkan dari penerapan variabel
bebas.
Jadi antara variabel bebas (X) dan variabel terikat (Y) terjadi hubungan timbal
balik (X↔Y). Adapun untuk menerapkan variabel bebas (X1 dan X2), langkah-
langkahnya sebagai berikut:
Fase 1 (Pendahuluan)
1. Guru menyiapkan kartu pembelajaran untuk sesi review, kartu dapat
berisi kartu soal atau jawaban.
Fase 2 (Kegiatan Inti)
Eksplorasi
2. Masing-masing siswa mendapat satu kartu dengan permainan mencari
harta karun berupa bangun datar.
3. Setiap siswa memikirkan jawaban dari kartu yang dipegangnya.
Elaborasi
4. Setiap siswa bermain mencari teman/pasangan dengan ketentuan cocok
dengan kartu yang dipegangnya.
5. Setiap siswa yang dapat mencocokkan kartunya sebelum batas waktu
diberi poin berupa pin smile.
6. Jika ada siswa yang tidak dapat mencocokkan kartu dengan temannya,
maka akan diberi hukuman yang telah disepakati.
7. Siswa diminta mencatat hasil kerja nya pada selembar kertas.
8. Siswa diminta dalam catatannya untuk memerinci/mengelompokkan
syarat yang seharusnya menjadi syarat topik yang sedang dibahas.
9. Beberapa siswa diminta maju untuk mempresentasikan hasil kerjanya.
10. Siswa lainnya diminta untuk mencatat hasil kerja kelompok presentasi.
11. Setelah satu babak, kartu dikocok lagi agar tiap siswa mendapat kartu
yang berbeda dari sebelumnya.
31
12. Kesimpulan.
Konfirmasi
13. Bertanya jawab tentang hal-hal yang belum dipahami siswa.
Fase 3 (Penutup)
14. Guru bersama siswa menyanyikan lagu yang berhubungan dengan
materi selanjutnya.
3.3 Populasi dan Sampel
3.3.1 Populasi
Menurut sugiyono (2010:117) populasi adalah wilayah geneneralisasi yang
terdiri atas: obyek/subyek yang mempunyai kualitas dan karakteristik tertentu yang
ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari dan kemudian ditarik kesimpulannya. Jadi,
populasi bukan hanya orang, tetapi juga obyek dan benda-benda alam lain. Populasi
juga bukan sekedar jumlah yang ada pada obyek/subyek yang dipelajari, tetapi
meliputi seluruh karakteristik kedua obyek atau subyek. Populasi pada penelitian ini
adalah siswa kelas V SDN Pakopen 02 berjumlah 24 orang siswa dan SDN Panjang
04 dengan jumlah siswa 34 orang. Kelas eksperimen adalah siswa kelas V SDN
Pakopen 02 yang berjumlah 24 orang, sedangkan kelas kontrol adalah siswa kelas V
SDN Panjang 04 yang berjumlah 34 siswa.
3.3.2 Sampel
Menurut Sugiyono (2009:62) sampel adalah bagian dari jumlah dan
karakteristik yang dimiliki oleh populasi. Sampel pada penelitian ini adalah siswa
kelas V SDN Pakopen 02 dan SDN Panjang 04 merupakan sekolah yang memiliki
karakteristik hampir sama dan satu kabupaten yaitu Kabupaten Semarang.
Pengambilan sampel atas dasar ciri-ciri sifat tertentu, yaitu memilih kelas yang
memiliki nilai rata-rata yang seimbang pada mata pelajaran Matematika dengan cara
uji homogenitas dan uji kesamaan rata-rata populasi. Teknik yang digunakkan dalam
pengambilan sampel adalah teknik sampling jenuh.
32
3.4 Teknik dan Intrumen Pengumpulan Data
3.4.1 Teknik Pengumpulan Data
Teknik pengumpulan data merupakan cara yang digunakan peneliti untuk
mengumpulkan data. Dalam penelitian ini teknik pengumpulan data yang
digunakan adalah tes. (Arikunto, 2005) Adapun langkah-langkah penyusunan tes
adalah sebagai berikut: a) Menelaah kurikulum/silabus yang digunakan, b)
Membuat kisi-kisi soal pretest dan posttest, c) Membuat butir soal, d) Membuat
kunci jawaban dan pedoman penskoran, e) Mengembangkan tes yang telah
disusun untuk penyempurnaan lebih lanjut dengan mengkonsultasikan tes yang
telah disusun kepada dosen pembimbing dan guru matematika yang bersangkutan
agar mendapat pertimbangan, f) Dilakukan validasi soal, g) Melaksanakan uji
coba untuk melihat reliabilitas tes, h) Menggunakan instrument tes yang disusun
untuk penelitian. Tes diberikan sebelum pembelajaran (pretest) dan sesudah
pelaksanaan pembelajaran (posttest) pada kelas eksperimen dan kelas kontrol. Tes
yang diberikan sebelum pembelajaran (pretest) dimaksudkan untuk melihat
apakah kelas eksperimen dan kelas kontrol homogen, sedangkan tes akhir
(posttest) dimaksudkan untuk melihat pengaruh pembelajaran terhadap hasil
belajar siswa khususnya kelas eksperimen.
3.4.2 Instrumen Pengumpulan Data
Menurut Sugiyono (2010:224) teknik pengumpulan data merupakan langkah
yang paling strategis dalam penelitian, karena tujuan utama dari penelitian adalah
mendapatkan data. Data yang peneliti kumpulkan berupa hasil pretest dan
posttest. Pada pretest, peneliti mengumpulkan data tentang kemampuan awal
siswa sebelum pembelajaran dilaksanakan. Peneliti kemudian menerapkan
metode pembelajaran Make A Match yang dikombinasikan dengan teori Dienes
pada kelas eksperimen dan metode konvensional pada kelas kontrol. Metode yang
peneliti terapkan di kelas eksperimen maupun kontrol disebut dengan variabel
33
bebas (X) dan variabel terikat (Y), variabel ini muncul karena adanya perlakuan
variabel bebas (X).
3.4.2.1 Soal Pretest
Pretest merupakan tes yang dilakukan sebelum pembelajaran dilaksanakan.
Pretest ini berguna untuk mengetahui kemampuan awal siswa, dalam penelitian
ini selain digunakan untuk mengetahui kemampuan awal siswa, pretest juga
digunakan untuk menentukan bahwa kedua kelompok itu homogen sehingga
layak untuk dilakukan penelitian.
Tabel 3.2
Kisi-kisi Soal Pretest
Standar Kompetensi Kompetensi Dasar Indikator Rumusan
Soal
4. Memahami unsur
dan sifat-sifat bangun
datar sederhana.
4.2 Mengidentifikasi
berbagai jenis besar
sudut.
4.2.1 Menglasifikasi jenis-jenis
sudut
1,2,3
4.2.2 Menentukan besar sudut 9,12,13
4.Menggunakan
konsep keliling dan
luas bangun datar
sederhana dalam
pemecahan masalah.
4.1 Menentukan
keliling dan luas
jajargenjang dan segi
tiga.
4.1.1 Menentukan sifat-sifat
bangun datar segi tiga
10,11,14
6 Memahami sifat-
sifat bangun dan
hubungan antar
bangun.
6.1 Mengidentifikasi
sifat-sifat bangun
datar.
6.1.1 Menentukan sifat-sifat
bangun datar segi empat 4,5,6,7,8
3 Menggunakan
pengukuran sudut,
panjang, dan berat
dalam pemecahan
masalah.
3.1 Menentukan
hubungan antar
satuan waktu, antar
satuan panjang, dan
antar satuan berat.
3.1.1 Menentukan sifat-sifat
bangun datar segi n
15
6 Memahami sifat-
sifat bangun dan
hubungan antar
bangun.
6.2 Mengidentifikasi
sifat-sifat bangun
ruang
6.2.1 Menyebutkan sifat-sifat
bangun ruang prisma tegak 16,17,18
6.2.2 Menyebutkan sifat-sifat
bangun ruang tabung 19,20,21
6.2.3 Menyebutkan sifat-sifat
bangun ruang limas 22,23,24
6 Memahami sifat-
sifat bangun dan
hubungan antar
bangun.
6.3 Menentukan
jaring-jaring berbagai
bangun ruang
sederhana.
6.3.1 Menenentukan jaring-
jaring kubus 25,26,27
6.3.2 Menentukan jaring-jaring
balok 28,29,30
34
3.4.2.2 Soal Posttest
Posttest merupakan tes yang dilakukan setelah pembelajaran dilaksanakan.
Posttest ini berguna untuk mengetahui kemampuan akhir siswa, dalam penelitian
ini selain digunakan untuk mengetahui kemampuan akhir siswa, pretest juga
digunakan untuk menentukan bahwa kedua kelompok itu homogen suntuk
mengetahui keberhasilan penelitian.
Tabel 3.3
Kisi-kisi Soal Posttest Standar
Kompetensi
Kompetensi
Dasar
Indikator Rumusan
Soal
6 Memahami
sifat-sifat
bangun dan
hubungan antar
bangun.
6.4 Menyelidiki
sifat-sifat
kesebangunan
dan simetri.
6.4.1 Menjelaskan kesebangunan antar bangun
datar
1, 2, 3
6.4.2 Menyebutkan cara-cara mencari
kesebangunan antar bangun datar
5
6.4.3 Menentukan kesebangunan antar bangun
datar
4, 6, 7, 8, 9
6.4.4 Menjelaskan simetri lipat bangun datar 10, 11
6.4.5 Menyebutkan cara-cara mencari simetri
lipat bangun datar
12
6.4.6 Menentukan simetri lipat bangun datar 13, 14, 15, 16,
17, 18, 19, 20,
21
6.4.7 Menjelaskan simetri putar bangun datar 22
6.4.8 Menyebutkan cara-cara mencari simetri
putar bangun datar
23
6.4.9 Menentukan simetri putar bangun datar 24, 25, 26, 27,
28, 29, 30
3.5 Teknik Analisis Data
Proses menganalisis data yang dilakukan adalah analisis tahap awal dan
analisis tahap akhir. Analisis tahap awal (uji validitas, uji reliabilitas, uji
normalitas, dan uji homogenitas) ini dilakukan sebelum siswa diberi pembelajaran
dengan menerapkan metode Make A Match yang dikombinasikan dengan teori
Dienes (X1) pada kelas eksperimen dan metode pembelajaran konvensional (X2)
pada kelas kontrol. Setelah dilakukan analisis tahap awal maka selanjutnya
dilakukan analisis tahap akhir (pengujian hipotesis dengan uji t tes) pada kelas
eksperimen dan kelas kontrol. Pengujian itu diantaranya adalah sebagai berikut.
35
3.5.1 Uji Validitas
Validitas Instrument merupakan suatu indeks yang menunjukkan sejauh mana
suatu alat ukur betul-betul mengukur apa yang perlu diukur. Sebelum
melaksanakan penelitian, instrumen yang telah dibuat diuji validitasnya untuk
memperoleh data yang valid yang nantinya akan digunakan dalam penelitian.
Salah satu ciri butir soal yang baik adalah bahwa soal tidak terlalu sukar dan tidak
terlalu mudah untuk kelompok tertentu yang akan dites. Tingkat validitas suatu
instrumen dapat diketahui dengan mengkorelasikan setiap skor pada butir
instrumen dengan total skor setelah dikurangi skor butirnya sendiri (corrected
item to total correlation). Tentang kriteria tinggi rendahnya validitas setiap butir
instrumen, ada berbagai pendapat.
Menurut Arikunto (2012:89) dapat digunakan pedoman nilai koefisien
korelasi sebagai berikut:
0,80 ≤ 1,00 : validitas sangat tinggi
0,60 ≤ 0,79 : validitas tinggi
0,40 ≤ 0,59 : validitas sedang
0,20 ≤ 0,39 : validitas rendah
0,00 ˂ 0,19 : validitas sangat rendah (tidak valid)
Sedangkan menurut Azwar dalan Priyatno (2010:90) semua item yang
mencapai koefisien korelasi minimal 0,30 daya pembedanya dianggap
memuaskan. Tetapi Azwar mengatakan bahwa bila jumlah item belum mencukupi
kita bisa menurunkan sedikit batas kriteria 0,30 menjadi 0,25 tetapi menurunkan
batas kriteria di bawah 0,20 sangat tidak disarankan. Dengan mempertimbangkan
dua pendapat tersebut, maka validitas yang digunakan dalam penelitian ini adalah
sebagaimana yang dikemukakan Arikunto (2012). Bahwa suatu item instrumen
penelitian dianggap valid jika memiliki koefisien corrected item to total
correlation ≥ 0,20. Pengujian validitas ini dibantu dengan menggunakan program
Statistical Product and Service Solution (SPSS) 20.
36
3.5.2 Uji Reliabilitas
Priyatno (2010:97) uji reliabilitas digunakan untuk mengetahui konsistensi
alat ukur, apakah alat pengukuran yang digunakan dapat diandalkan dan tetap
konsisten jika pengukuran tersebut diulang. Ada beberapa metode pengujian
reliabilitas diantaranya tes ulang, formula belah dua dari Spearman-Brown,
Formula Rulon, formula Flanagan, Cronbach’s Alpha, metode Formula KR-20,
KR-21, dan metode Anova Hoyt. Dalam program SPSS akan dibahas untuk uji
yang sering digunakan penelitian mahasiswa adalah dengan menggunakan metode
Cronbach’s Alpha. Metode Cronbach’s Alpha sangat cocok digunakan pada skor
berbentuk skala (misal 1-4, 1-5) atau skor rentangan (misal 0-20, 0-50).
Menurut George dan Mallery (Rochman, 2011:29) kriteria untuk menentukan
tingkat reliabilitas instrument adalah sebagai berikut:
≤ 0,7 : tidak dapat diterima
0,7 ˂ α ≤ 0,8 : dapat diterima
0,8 ˂ α ≤ 0,9 : reliabilitas bagus
˃ 0,9 : reliabilitas memuaskan
Dari beberapa tingkat reliabilitas menurut George dan Mallery dalam Rochman
(2011:29) ini, peneliti menggunakan reliabilitas tingkat 0,7< α ≤ 0,8 yang berarti
dapat diterima. Pengujian reliabilitas oleh peneliti dilakukan menggunakan
bantuan program SPSS 20.
Dari kriteria reliabilitas yang digunakan peneliti, selanjutnya peneliti
mengklasifikasi tingkat kesukaran soal (p) dengan menggunakan rumus sebagai
berikut:
Keterangan:
I = indeks kesukaran untuk setiap butir soal
B = banyaknya siswa yang menjawab benar setiap butir soal
N = banyaknya siswa yang memberikan jawaban pada soal yang dimaksdukan
I = 𝐵
𝑁
37
Kriteria kesukaran soal yang peneliti gunkan adalah semakin kecil indeks
yang diperoleh, semakin sukar soal itu. Sebaliknya, semakin besar indeks yang
diperoleh, semakin mudah soal itu. Berikut kriteria indeks kesukaran soal yang
digunakan:
Soal dengan p 0,00 sampai 0,30 adalah soal sukar
Soal dengan p 0,31 sampai 0,70 adalah soal sedang
Soal dengan p 0,71 sampai 1,00 adalah soal mudah
Tingkat kesukaran soal pretest yang digunakan peneliti berada pada tingkat
kesukaran soal yang tergolong mudah hingga sedang, yaitu berada pada kisaran
0,33-0,97. Soal yang tergolong dalam tingkat kesukaran mudah berjumlah 8 soal,
yaitu soal nomor 1,2,7,10,14,22,23,25. Soal yang tergolong dalam tingkat tingkat
kesukaran sedang berjumlah 19 soal, yaitu soal nomor
3,4,5,6,8,9,11,12,13,15,16,17,18,19,20,21,24,26,27.
Tingkat kesukaran soal posttest yang digunakan peneliti berada pada tingkat
kesukaran soal yang tergolong mudah hingga sukar, yaitu berada pada kisaran
0,12-0,95. Soal yang tergolong dalam tingkat kesukaran mudah berjumlah 14
soal, yaitu soal nomor 7,8,9,11,12,14,15,16,19,21,23,24,26,27. Soal yang
tergolong dalam tingkat tingkat kesukaran sedang berjumlah 11 soal, yaitu soal
nomor 1,3,5,6,10,13,17,18,20,22,25. Soal yang tergolong dalam tingkat tingkat
kesukaran sukar berjumlah 2 soal, yaitu soal nomor 2,4.
3.5.3 Uji Normalitas
Uji normalitas bertujuan untuk mengetahui data yang dianalisa berdistribusi
normal atau tidak. Uji normalitas perlu dilakukan karena menurut Husaini dan
Purnomo dalam Sholikhin (2011:37) jika data tersebut normal maka data akan
lebih mudah dibandingkan, dihubungkan, dan diramalkan. Analisis data ini
menggunakan program SPSS 20. Uji normalitas data variabel yang digunakan
adalah teknik One Sampel Kolmogorv Smirnov. Syarat data dikatakan
berdistribusi normal jika nilai signifikansi lebih besar dari 0,05.
38
3.5.4 Uji Homogenitas
Uji homogenitas dilakukan untuk mengetahui kedua kelas yang diteliti
memiliki varians yang sama atau tidak. Menurut Santoso (2003:219) pengujian
homogenitas mensyaratkan kedua data harus berdistribusi normal. Jika kedua data
dalam penelitian sudah memenuhi syarat yaitu berdistribusi normal maka dapat
dilakukan uji homogenitas. Hipotesis dalam uji homogenitas ini adalah H0 kedua
varians populasi adalah sama, sementara H1 kedua varians populasi adalah tidak
sama. Sebagai dasar pengambilan keputusan hasil uji homogenitas adalah jika
probabilitas ˃ 0,05 maka H0 diterima, sedangkan jika probabilitas ˂ 0,05 maka H1
ditolak. Analisis data ini dibantu dengan menggunakan aplikasi program statistik
SPSS 20.
3.5.5 Uji Hipotesis
Untuk mengetahui perbedaan hasil belajar yang diajarkan menggunakan
metode Make A Match dengan teori Dienes dan metode konvensional maka
dilakukan posttest. Uji t dipilih karena dalam penelitian ini digunakan untuk
mengamati perbedaan antara rata -rata dua sampel yang tidak berhubungan satu
sama lain. Uji ini khusus digunakan utuk menentukan apakah ada perbedaan rata-
rata dari dua kelompok yang diamati. Analisa uji t (t-test) ini digunakan untuk
mengetahui signifikasi antara variabel independen (X) terhadap variabel
dependent (Y) secara individual. Analisis data ini dibantu dengan menggunakan
aplikasi program statistik SPSS20.
Menurut Priyatno (2010:35) sebelum dilakukan uji t test (Independent
Samples T Test) sebelumnya dilakukan uji kesamaan varian (homogenitas)
dengan F test (Levene,s Test), artinya jika varian sama, maka uji t menggunakan
Equal Variances Assumed (diasumsikan varian sama) dan jika varian berbeda
menggunakan Equal Variances Not Assumed (diasumsikan varian berbeda).