bab iii metodologi dan perancangan karya surabayarepository.dinamika.ac.id/id/eprint/390/6/bab...

63
53 BAB III METODOLOGI DAN PERANCANGAN KARYA Proses Tugas Akhir ini akan dilakukan pembuatan video klip. Video klip adalah kumpulan potongan-potongan visual yang dirangkai dengan atau tanpa efek-efek tertentu dan disesuaikan berdasarkan ketuka-ketukan pada irama lagu, nada, lirik, instrumennya dan penampilan band, kelompok musik untuk mengenalkan dan memasarkan produk lagu agar masyarakat dapat mengenal yang selanjutnya membeli kaset, CD, DVD. Untuk mengetahui tentang video klip perlu dilakukan observasi. Mengacu dari pendapat diatas, maka metode yang digunakan adalah metode deskriptif. Motode deskriptif dapat diartikan sebagai penelitian yang dimaksudkan untuk memotret fenomena individual, situasi, atau kelompok tertentu yang terjadi secara kekinian. Metode dan perancangan pada Tugas Akhir ini dijelaskan dibawah ini. 3.1 Metodologi Penelitian Dalam satu penelitian, agar masalah dapat berjalan sesuai dengan yang digunakan, maka perlu didukung oleh suatu metode penelitian yang sesuai dengan masalah yang akan dibahas. Dalam penelitian ini digunakan metode deskriptif (descriptive research). Motode deskriptif dapat diartikan sebagai penelitian yang dimaksudkan untuk memotret fenomena individual, situasi, atau kelompok tertentu yang terjadi secara kekinian. Penelitian deskriptif juga berarti penelitian yang dimaksudkan untuk STIKOM SURABAYA

Upload: others

Post on 22-Oct-2019

14 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Page 1: BAB III METODOLOGI DAN PERANCANGAN KARYA SURABAYArepository.dinamika.ac.id/id/eprint/390/6/BAB III.pdf · tentang apa yang dialami oleh subjek penelitian misalnya prilaku, persepsi,

53

BAB III

METODOLOGI DAN PERANCANGAN KARYA

Proses Tugas Akhir ini akan dilakukan pembuatan video klip. Video klip

adalah kumpulan potongan-potongan visual yang dirangkai dengan atau tanpa

efek-efek tertentu dan disesuaikan berdasarkan ketuka-ketukan pada irama lagu,

nada, lirik, instrumennya dan penampilan band, kelompok musik untuk

mengenalkan dan memasarkan produk lagu agar masyarakat dapat mengenal yang

selanjutnya membeli kaset, CD, DVD. Untuk mengetahui tentang video klip perlu

dilakukan observasi. Mengacu dari pendapat diatas, maka metode yang digunakan

adalah metode deskriptif. Motode deskriptif dapat diartikan sebagai penelitian

yang dimaksudkan untuk memotret fenomena individual, situasi, atau kelompok

tertentu yang terjadi secara kekinian. Metode dan perancangan pada Tugas Akhir

ini dijelaskan dibawah ini.

3.1 Metodologi Penelitian

Dalam satu penelitian, agar masalah dapat berjalan sesuai dengan yang

digunakan, maka perlu didukung oleh suatu metode penelitian yang sesuai dengan

masalah yang akan dibahas.

Dalam penelitian ini digunakan metode deskriptif (descriptive research).

Motode deskriptif dapat diartikan sebagai penelitian yang dimaksudkan untuk

memotret fenomena individual, situasi, atau kelompok tertentu yang terjadi secara

kekinian. Penelitian deskriptif juga berarti penelitian yang dimaksudkan untuk

STIKOM S

URABAYA

Page 2: BAB III METODOLOGI DAN PERANCANGAN KARYA SURABAYArepository.dinamika.ac.id/id/eprint/390/6/BAB III.pdf · tentang apa yang dialami oleh subjek penelitian misalnya prilaku, persepsi,

54

menjelaskan fenomena atau karakteristik individual, situasi, atau kelompok

tertentu secara akurat, dimana dalam penelitian ini lebih spesifik dengan

memusatkan perhatian pada aspek-aspek tertentu dan sering menunjukan

hubungan antar variabel. Dalam hal ini dijelaskan oleh Rakhmat.

“Metode Deskriptif bertujuan untuk : (1) mengumpulkan informasi

aktual secara rinci yang melukiskan gejala yang ada, (2)

mengidentifikasikan masalah atau memeriksa kondisi dan praktek-

praktek yang berlaku, (3) membuat perbandingan atau evaluasi, (4)

menentukan apa yang dilakukan orang lain dalam menghadapi

masalah yang sama dan belajar dari pengalaman mereka untuk

menetapkan rencana dan keputusan pada waktu yang akan dating.”

(Rakhmat,2001 : 25)

Metode deskriptif sangat berguna untuk melahirkan teori-teori tentatif,

sehingga dalam hal ini terlihat suatu perbedaan yang esensial antara metode

deskriptif dengan metode-metode yang lain. Ciri lainnya adalah titik berat pada

observasi dan suasana alamiah (naturalistis setting). Peneliti bertindak sebagai

pengamat hanya membuat kategori pelaku, mengamati gejala, dan mencatatnya

dalam buku observasi. Dengan suasana alamiah yang dimaksud, bahwa peneliti

terjun kelapangan dan tidak berusaha memanipulasi variabel, karena kehadirannya

mungkin mempengaruhi perilaku gejala (reactive measures), peneliti berusaha

memperkecil pengaruh ini.

Selain dijelaskan diatas, metode kualitatif dijelaskan juga oleh Nasution.

Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif untuk melihat kondisi alami dari

suatu fenomena. Pendekatan ini bertujuan memperoleh pemahaman dan

menggambarkan realitas yang kompleks (Nasution, 1992 : 3). Penelitian ini

bertujuan untuk menggambarkan sebuah bentuk baru dalam dunia interaksi

STIKOM S

URABAYA

Page 3: BAB III METODOLOGI DAN PERANCANGAN KARYA SURABAYArepository.dinamika.ac.id/id/eprint/390/6/BAB III.pdf · tentang apa yang dialami oleh subjek penelitian misalnya prilaku, persepsi,

55

dengan pemanfaatan internet sebagai sebuah medianya yang kompleks.

Pengamatan diterangkan dengan cara mengaitkannya dengan ciri – ciri yang

dianggap khas oleh suatu objek.

Penelitian kualitatif merupakan prosedur peneleitian yang menghasilkan

data-data deskriptif berupa kata-kata tertulis atau lisan didasari oleh orang atau

perilaku yang diamati. Pendekatannya diarahkan pada latar dan individu secara

holistik (utuh). Jadi, tidak dilakukan proses isolasi pada objek penelitian kedalam

variabel atau hipotesis. Tetapi memandangnya sebagai bagian dari suatu keutuhan.

“Penelitian kualitatif juga, bermaksud untuk memahami fenomena

tentang apa yang dialami oleh subjek penelitian misalnya prilaku,

persepsi, motivasi, tindakan, dan sebagainya, secara utuh dan dengan

cara deskripsi dalam bentuk kata-kata dan bahasa pada suatu konteks

khusus yang alamiah dan dengan memanfaatkan berbagai metode

ilmiah.” (Lexy J. Moleong, 2006:6)

Dalam metode kualitatif, realitas dipandang sebagi sesuatu yang

berdimensi banyak, sesuatu kesatuan yang utuh, serta berubah-ubah. Sehingga

biasanya, rancangan penelitian tersebut tidak disusun secara rinci dan pasti

sebelum penelitannya dimulai. Untuk alasan itu pula, pengertian kualitatif sering

diasosiasikan dengan teknik analisis data dan penulisan laporan penelitian.

3.1.1 Teknik Pengumpulan Data

Teknik pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini adalah

sebagai berikut :

1. Wawancara

Untuk memperoleh informasi secara akurat dari narasumber langsung

sebagai data primer, digunakan metode wawancara. Wawancara adalah cara

STIKOM S

URABAYA

Page 4: BAB III METODOLOGI DAN PERANCANGAN KARYA SURABAYArepository.dinamika.ac.id/id/eprint/390/6/BAB III.pdf · tentang apa yang dialami oleh subjek penelitian misalnya prilaku, persepsi,

56

pengumpulan data yang dalam pelaksanaannya mengadakan tanya jawab

terhadap orang-orang yang erat kaitannya dengan permasalahan, baik secara

tertulis maupun lisan guna memperoleh keterangan atau masalah yang

diteliti. Wawancara adalah percakapan dengan maksud tertentu, yang

dilakukan oleh dua pihak, yaitu pewawancara (interviewer) sebagai orang

yang mengajukan pertanyaan dan yang diwawancarai (interviewee) sebagai

orang yang memberikan atas pertanyaan itu.” (Koentjaraningrat : 1996)

Wawancara dapat dilakukan beberapa kali untuk memberikan data-data yang

benar-benar aktual. Seperti juga dalam metode penelitian lainnya, kualitatif

sangat bergantung dari data di lapangan dengan melihat fakta-fakta yang

ada. Data yang terus bertambah dimanfaatkan untuk verifikasi teori yang

timbul di lapangan, kemudian terus-menerus disempurnakan selama

penelitian berlangsung.

Dalam penelitian ini peneliti mewawancarai orang-orang (informan) yang

terlibat langsung dan masih aktif sebagai musisi pada band Friday yaitu,

Guntur (gitaris), Albie (drum), Lanu (vocal), Prima (bas), dan Edi (gitar).

2. Studi Literatur / Data

Peneliti juga melakukan pencarian data melalui sumber-sumber tertulis

untuk memperoleh informasi mengenai objek penelitian ini, sebagai data

skunder. Diantaranya, studi litaratur untuk mendapatkan kerangka teoritis

dan memperkaya latar penelitian melalui jurnal – jurnal yang berkaitan

STIKOM S

URABAYA

Page 5: BAB III METODOLOGI DAN PERANCANGAN KARYA SURABAYArepository.dinamika.ac.id/id/eprint/390/6/BAB III.pdf · tentang apa yang dialami oleh subjek penelitian misalnya prilaku, persepsi,

57

dengan penelitian, kliping dari berbagai media cetak, dan mengunjungi

situs-situs web di internet yang mendukung penelitian.

3. Pencarian di Interet (Internet Searching)

Pencarian data di Intenet merupakan salah satu langkah yang digunakan

peneliti sebagai bentuk satu terobosan efisensi waktu dalam perolehan data

maupun studi literatur, dengan memanfaatkan situs-situs yang sifatnya gratis

(freeware) maupun parabayar (payment).

3.1.2 Analisis Data

Dalam penelitian ini analisis data yang dipergunaan adalah teknik analisis

deskriptif kualitatif dengan melakuakan analisis dan pengolahan data sebagai

berikut:

1. Penyeleksian data, pemeriksaan kelengkapan dan kesempurnaan data serta

kejelasan data.

2. Reduksi data / pembentukan abstraksi dimana data yang ada, seperti

observasi, wawancara, dan intisari dokumen,

3. Klasifikasi data, yaitu mengelompokan data dan dipilah – pilah sesuai

dengan jenisnya.

4. Penyajian data, melalui proses pencatatan, pengetikan, penyuntingan, dan

disusun ke dalam bentuk teks yang diperluas.

5. Penarikan kesimpulan atau verifikasi.

STIKOM S

URABAYA

Page 6: BAB III METODOLOGI DAN PERANCANGAN KARYA SURABAYArepository.dinamika.ac.id/id/eprint/390/6/BAB III.pdf · tentang apa yang dialami oleh subjek penelitian misalnya prilaku, persepsi,

58

3.1.3 Subjek Penelitian dan Informan

1. Subjek Penelitian

Subjek penelitian adalah sesuatu, baik orang, benda ataupun lembaga

(organisasi), yang sifat-keadaannya (“attribut”-nya) akan diteliti. Dengan

kata lain subjek penelitian adalah sesuatu yang di dalam dirinya melekat

atau terkandung objek penelitian. Dalam penelitian ini yang menjadi subjek

penelitian adalah musisi pada band Friday yaitu, Guntur (gitaris), Albie

(drum), Lanu (vocal), Prima (bas), dan Edi (gitar) yang telah di tentukan

berdasarkan kriteria tertentu oleh peneliti.

2. Informan

Dalam penarikan informan, peneliti menggunakan teknik Purposive

Sampling. Sesuai dengan namanya, sampel diambil dengan maksud atau

tujuan tertentu. Seseorang atau sesuatu diambil sebagai sampel karena

peneliti menganggap bahwa seseorang atau sesuatu tersebut memiliki

informasi yang diperlukan bagi penelitiannya. Salah satu dari dua jenis

sampel ini adalah quota sampling.

Dalam buku metode penelitian komunikasi, Jalaluddin Rahmat mengatakan

Quota Sampling ini adalah menetapkan jumlah tertentu untuk setiap strata

lalu meneliti siapa saja yang ada sampai jumlah itu terpenuhi. Jadi bentuk

dari sampel distratifikasikan secara proposional, namun tidak dipilih secara

acak melainkan secara kebetulan saja. Adapun data informan dalam

penelitin ini dapat di lihat pada tabel 3.1.

STIKOM S

URABAYA

Page 7: BAB III METODOLOGI DAN PERANCANGAN KARYA SURABAYArepository.dinamika.ac.id/id/eprint/390/6/BAB III.pdf · tentang apa yang dialami oleh subjek penelitian misalnya prilaku, persepsi,

59

Tabel 3.1 Data Informan

No NAMA ALAMAT AKTIV SEJAK/Thn KET

1 Fajar Sidik Jl. Ketintang Baru 17/85 Surabaya

2004 - 2010 Mahasiswa Ekonomi UNAIR.

2 Ida Bagus Putra Darmawan

Komplek Istana Dago, Jl. Dago Asri No 25A/159.

2006 - 2010 Pengajar musik privat

piano, alumni STSI.

3.1.4 Waktu Penelitian dan Lokasi Penelitian

Penelitian dilaksanakan, bulan Februari 2012 sampai bulan Juli 2012.

Mulai dari persiapan, pelaksanaan hingga ke penyelesaian dengan perincian waktu

pada Tabel 3.2.

Tabel 3.2 Jadwal Penelitian Skripsi

3.1.5 Study Kompetitor dan Teknik

Pada Tugas akhir ini digunakan beberapa kompetitor, untuk mempelajari

konsep dan teknik. Untuk konsep yang diangkat adalah band indie bernama Hi

STIKOM S

URABAYA

Page 8: BAB III METODOLOGI DAN PERANCANGAN KARYA SURABAYArepository.dinamika.ac.id/id/eprint/390/6/BAB III.pdf · tentang apa yang dialami oleh subjek penelitian misalnya prilaku, persepsi,

60

Mom, sebab memiliki kesamaan konsep lagu maupun visual dengan band Friday.

Video klip Big Bang diangkat untuk mempelajari teknik one shot, dan video klip

milik band Coldplay dipakai untuk mempelajari teknik reverse.

3.1.6 Profil Kompetitor

1. Band Hi Mom

Hi Mom adalah salah satu band yang juga tetap mempertahankan idealis dari

berkembangnya musik indie. Mereka membentuk band tersebut sejak tahun

2007. Terdiri dari 3 personil. Awalnya mereka membuat demo untuk

mengenalkan band mereka. Setelah demo selesai. Mereka langsung mencari

pemain baru untuk menggantikan bass, karena sebelumnya pemain bass

dimainkan oleh vokalis band Hi Mom sendiri. Mereka juga mencari pemain

keyboard, yang akhirnya personil mereka bertambah menjadi 5.

Gambar 3.1 album band Hi Mom

Asal-usul terbentuknya nama Hi Mom adalah pada saat itu Ibu sang vokalis

sakit. Pada saat itu vokalis merasa ingin memberikan sesuatu untuk

dipersembahkan oleh sang Ibu. Akhirnya vokalis terpikirkan untuk

STIKOM S

URABAYA

Page 9: BAB III METODOLOGI DAN PERANCANGAN KARYA SURABAYArepository.dinamika.ac.id/id/eprint/390/6/BAB III.pdf · tentang apa yang dialami oleh subjek penelitian misalnya prilaku, persepsi,

61

memberikan nama band tersebut adalah Hi Mom dan membentuk album

seperti pada gambar 3.1.

Keseriusan mereka terhadap sebuah band tidak hanya sekedar manggung

atau menghibur orang saja, tetapi mereka ingin membuat lagu sendiri untuk

dipersembahkan kepada masyarakat. mereka berfikir, lebih baik

membawakan lagu ciptaan sendiri daripada membawakan lagu orang lain.

Akhirnya sedikit demi sedikit mereka mempunyai beberapa lagu ciptaan

sendiri yang bisa dinikmati oleh masyarakat.

Bertemunya personil Hi Mom ini bukan karena mereka dulu pernah sekolah

atau kuliah di tempat yang sama, tetapi mereka bisa kenal karena mereka

tidak sengaja pernah saling melihat satu sama lain. Yang akhirnya mereka

saling ingin tahu, kemudian mencari data diri satu sama lain. Terjadilah

komunikasi dan kecocokan sampai akhirnya terbentuk band Hi Mom.

2. Jenis Lagu

Hi Mom termasuk band indie yang juga mempertahankan idealis dari musik

indie. Ada beberapa jenis lagu yang sudah diciptakan oleh Hi Mom. Pada

waktu manggung mereka tidak hanya membawakan lagu ciptaan orang lain,

tetapi mereka membawakan lagu ciptaan Hi Mom sendiri, yang akhirnya

mereka dapat menghasilkan lagu dalam satu album EP. Dalam lagunya,

aliran musik Hi Mom juga bergenre Shoegaze. Beberapa lagu diantaranya

adalah menuju rumah, perjaka gundah, ramuan penawar rindu, semua

menjadi bara, dll. Sebelum mereka membuat album, mereka sudah membuat

STIKOM S

URABAYA

Page 10: BAB III METODOLOGI DAN PERANCANGAN KARYA SURABAYArepository.dinamika.ac.id/id/eprint/390/6/BAB III.pdf · tentang apa yang dialami oleh subjek penelitian misalnya prilaku, persepsi,

62

lagu dalam bentuk demo yang berisikan 4 lagu. Lagu-lagu tersebut

kemudian mereka sebarkan lewat radio-radio ataupun media promosi

lainnya.

3. Video Klip

Hi Mom saat ini belum membuat video klip dalam albumnya, tetapi mereka

sudah berniat untuk membuat video klip di salah satu lagunya. Video klip

mulai dibuat setelah mereka sukses mempromosikan lagu-lagu dan juga

band Hi Mom itu sendiri.

4. Segmentasi Lagu

Anak remaja pada saat ini sangat menggemari musik yang beraliran slow

maupun pop. Band Hi Mom termasuk band yang musiknya slow dan

terdengar seperti mengambang. Musik seperti itu dikenal dengan sebutan

Shoegaze. Dilihat dari karakter musik yang beraliran Shoegaze, shoegaze

adalah jenis musik yang dapat membuat orang yang mendengar itu galau.

5. Konsep Shoegaze

Shoegaze dapat dikatakan sebagai gaya bermusik alternative yang pada

awalnya popular di era 1980an. Hingga saat ini aliran Shoegaze masih

digemari oleh pecinta musik. Shoegaze yang berarti “menunduk ke sepatu”

adalah suatu ungkapan dimana penemunya pada saat manggung selalu

melihat ke arah pedal, yang seakan-akan melihat ke arah sepatu. Dan pada

STIKOM S

URABAYA

Page 11: BAB III METODOLOGI DAN PERANCANGAN KARYA SURABAYArepository.dinamika.ac.id/id/eprint/390/6/BAB III.pdf · tentang apa yang dialami oleh subjek penelitian misalnya prilaku, persepsi,

63

saat ini, gaya seperti itu telah banyak diikuti oleh anak band yang juga

beraliran Shoegaze. Musik Shoegaze jika didengar cenderung seperti

mengambang, sangat cocok dengan suasana hati yang sedang risau.

Biasanya band-band yang membawakan lagu beraliran Shoegaze cenderung

memainkan lagunya dengan menggunakan hati.

6. Kekuatan

Dilihat dari segi penataan panggung, Hi Mom selalu menekankan pada

visual dan property. Visual bertujuan untuk membangkitkan suasana

penonton dan membantu penonton memaknai lagu yang dibawakan.

Biasanya visual tersebut memakai tiga layar monitor yang dijadikan satu.

Property yang digunakan ada berbagai macam, tergantung tema dari lagu

yang dibawakan. Terlepas dari band-band indie diluar, band ini juga tetap

mempertahankan idealis dalam musik indie.

7. Kelemahan

Sebagai vokalis, seharusnya harus tampil lebih maksimal diantara para

personil lain, dalam berbagai hal. Terutama dalam bernyanyi. Artikulasi

pada vokalis Hi Mom sering terdengar kurang jelas. Sehingga penonton

susah untuk menangkap maksud dari lagu yang dibawakan. Akhirnya dapat

membuat bosan. Suara vokal yang dinyanyikan dan instrument lagu yang

dimainkan, levelnya terdengar sama. Sehingga pada saat mereka manggung,

apa yang dinyanyikan tidak terlalu dengar.

STIKOM S

URABAYA

Page 12: BAB III METODOLOGI DAN PERANCANGAN KARYA SURABAYArepository.dinamika.ac.id/id/eprint/390/6/BAB III.pdf · tentang apa yang dialami oleh subjek penelitian misalnya prilaku, persepsi,

64

3.1.7 Teknik One Shot

1. Video Klip Big Bang – Love Song

Dalam video klip Love Song ini, Treatment yang digunakan adalah

menggunakan 1 kamera dan tidak ada jeda atau perpotongan gambar, yang

biasa disebut teknik one shot, dan dalam video klip ini benar – benar di

perhitungkan untuk setiap pengambilan gambar dan pergerakan dari setiap

personil Big Bang. Para personil juga harus memikirkan langkah apa

selanjutnya dalam melakukan adegan. Karena jika mereka salah adegan di

tengah-tengah syuting, semua adegan akan diulang dari awal.

Ini pentingnya dalam melakukan teknik one shot. Tidak hanya model saja

yang dipikirkan, melainkan alat-alat maupun property lainnya. Pada waktu

pengambilang gambar dimulai, property yang ditonjolkan pertama yang

harus keliatan, diusahakan property lainnya tidak sampai terlihat, begitu

seterusnya, hingga semua property yang disiapkan terlihat kamera. Untuk

menyembunyikan property yang tidak boleh terlihat, kamera harus

mengambil gambar yang ada di depan, setelah itu perlahan mundur ke

belakang sampai property lainnya terlihat. Karena biasanya teknik one shot

ini selalu mengambil gambar dari depan ke belakang.

STIKOM S

URABAYA

Page 13: BAB III METODOLOGI DAN PERANCANGAN KARYA SURABAYArepository.dinamika.ac.id/id/eprint/390/6/BAB III.pdf · tentang apa yang dialami oleh subjek penelitian misalnya prilaku, persepsi,

65

Gambar 3.2 Gambar Video Love Song

Lokasi pengambilan gambar di setting dengan menggunakan barang–barang

rongsokan dari sisa-sisa mobil, tempat bekas pompa bensin, dan bertempat

di padang gurun yang sangat luas (gambar 3.2). Dalam penataan kamera

pada teknik one shot sebagian besar tidak boleh terlalu banyak gerak. Jika

hal itu terjadi, orang yang melihat video klip ini akan pusing dan tidak

nyaman. Diusahakan pada waktu pengambilan gambar dari awal sudah

diatur alur maju mundurnya, agar pergerakan tangan tidak terlalu banyak

gerak.

2. Analisis video klip Love Song “Big Bang”

Video klip ini memiliki beberapa kelebihan dan kekurangan. Kelebihan

dalam video klip ini antara lain adalah efek dan tone warna yang

memberikan kesan dramatis dalam teknik one shot, video diperlambat untuk

disesuaikan dengan kesan lagu yang muncul dan disesuaikan dengan tempo,

dan penggunaan properti yang baik memperkuat kesan yang muncul dalam

setiap adegannya. Kekurangan yang dimiliki video klip ini adalah kurangnya

STIKOM S

URABAYA

Page 14: BAB III METODOLOGI DAN PERANCANGAN KARYA SURABAYArepository.dinamika.ac.id/id/eprint/390/6/BAB III.pdf · tentang apa yang dialami oleh subjek penelitian misalnya prilaku, persepsi,

66

penggunaan talent ataupun tokoh pendukung lain, sehingga menyebabkan

video terlihat kosong.

3.1.8 Teknik Reverse

1. Video Klip Coldplay – The Scientist

Dalam video klip The Scientist ini menceritakan tentang sepasang kekasih

yang sedang keluar berdua dengan menaiki mobil ke tempat yang mereka

tuju. Di tengah-tengah perjalanan, mereka tidak sengaja menghindari mobil

lain yang melaju dihadapan mereka. Akhirnya mereka jatuh ke jurang dan

mengakibatkan mobil itu terguling hingga ke bawah. Pemeran wanita

terlempar hingga keluar dari mobil, sedangkan pemeran pria masih hidup

dan dia merasa bersalah. Pria itu terus berjalan dan berlari melewati orang-

orang disekitarnya. Sampai pada akhirnya ia tidur di kasur yang terletak di

pinggir jalan.

Dari cerita yang tertera di atas, teknik yang digunakan adalah teknik reverse,

sehingga alur cerita dari awal hingga akhir dibalik menjadi akhir hingga

awal. Selain teknik reverse, juga memakai teknik lipsync. Biasanya teknik

reverse hanya me-reverse suatu adegan pemain dalam video klip tersebut,

tetapi dalam video ini, vokalis diharuskan ikut menyanyi dalam suatu

adegan. Hal itu membuat vokalis harus membalik lirik yang semula dari

awal hingga akhir, menjadi akhir hingga awal juga.

Dalam pembuatan video klip ini, detail-detail adegan lain juga sangat

diperhatikan. Adegan yang bukan menjadi fokus utama, tetapi tetap

STIKOM S

URABAYA

Page 15: BAB III METODOLOGI DAN PERANCANGAN KARYA SURABAYArepository.dinamika.ac.id/id/eprint/390/6/BAB III.pdf · tentang apa yang dialami oleh subjek penelitian misalnya prilaku, persepsi,

67

diperlihatkan, sehingga detail itu dapat menjadi arti penting dari video klip

ini. Detail yang ditunjukkan seperti, adegan orang menaiki sepeda dengan

gaya freestyle, adegan dua orang yang sedang bermain basket, dan beberapa

orang lewat dan berjalan disekitar vokalis.

Dalam hal ini, penggunaan teknik cut to cut tetap digunakan. Tetapi dalam

video klip ini tidak terlalu banyak memakai cut. Cut digunakan hanya untuk

pergantian tempat dan cerita. Jika tempat dan cerita masih sama, cut tidak

digunakan, kamera tetap berjalan seperti tampak pada gambar 3.3.

Gambar 3.3 Gambar Video The Scientist

STIKOM S

URABAYA

Page 16: BAB III METODOLOGI DAN PERANCANGAN KARYA SURABAYArepository.dinamika.ac.id/id/eprint/390/6/BAB III.pdf · tentang apa yang dialami oleh subjek penelitian misalnya prilaku, persepsi,

68

2. Analisis video klip The Scientist “Coldplay”

Video klip yang menggunakan teknik reverse ini juga memiliki beberapa

kelebihan dan kekurang. Kelebihannya antara lain adalah teknik reverse

yang disamakan dengan lirik lagu dapat memperkuat pesan semotik yang

muncul. Dramatisasi pada bagian akhir lebih diperkuat sehingga dapat

membentuk kesan klimaks dari cerita. Kekurangan dari video ini pada

adegan ketika actor harus bernyanyi dengan lirik yang terbalik agar dapat

sesuai dengan lagu ketika diberikan teknik reverse.

3.2 Pra Produksi

Dalam perancangan agar masalah dalam pembuatan video klip

terpecahkan, dibuatkannya bagan yang mempunyai alur produksi pembuatan

video klip tersebut. Alur yang dirangkai dari pra produksi, produksi, hingga pasca

produksi. Di dalam rancangan pra produksi terdapat bagan yang dibuat untuk

mempermudah alur produksi. Setelah rancangan pra produksi dibuat, dilanjut

pembuatan video klip tersebut di bagian produksi.

3.2.1 Metodologi Perancangan

Urutan analisa dan perancangan yang dilakukan dalam pembuatan video

klip ini berawal dari data tentang band Friday dan ide cerita yang didapat dari lagu

yang dipakai. Secara garis besar tergambar pada bagan 3.4.

Dalam pembuatan video klip ini, yang akan dilakukan adalah mencari data

dari sumber-sumber yang dibutuhkan. Data berupa band yang terkait, sejarah dari

band tersebut, lagu yang akan digunakan untuk pembuatan video klip, serta data-

STIKOM S

URABAYA

Page 17: BAB III METODOLOGI DAN PERANCANGAN KARYA SURABAYArepository.dinamika.ac.id/id/eprint/390/6/BAB III.pdf · tentang apa yang dialami oleh subjek penelitian misalnya prilaku, persepsi,

69

data yang dibutuhkan untuk produksi video klip tersebut. Setelah data yang

dibutuhkan lengkap, selanjutnya masuk ke ide cerita. Di dalam ide cerita terdapat

pokok-pokok yang harus dikembangkan.

Gambar 3.4 Bagan Alur Perancangan

Setelah data dan ide cerita terkumpul maka langkah selanjutnya adalah

dibuat konsep. Konsep ini mendasari seluruh perancangan yang ada dalam video

klip ini. Hasil dari konsep ini diimplementasikan pada seluruh aspek visual yang

ada.

Setelah konsep terbangun, langkah selanjutnya adalah membuat cerita

yang merupakan pengembangan dari ide cerita yang berasal dari pembuat lagu.

Cerita yang sudah dibuat selanjutnya diproses menjadi synopsis yang mendasari

pemilihan setting, tokoh serta pesan yang dimunculkan. Pesan sendiri ditekankan

STIKOM S

URABAYA

Page 18: BAB III METODOLOGI DAN PERANCANGAN KARYA SURABAYArepository.dinamika.ac.id/id/eprint/390/6/BAB III.pdf · tentang apa yang dialami oleh subjek penelitian misalnya prilaku, persepsi,

70

pada unsur copywriting yang secara visual menampilkan metamorphosis hidup

dan symbol yang mewakili pesan yang muncul.

Naskah dibuat setelah penentuan cerita selesai, selanjutnya melalui pesan

simbolik secara visual dipakai unruk membuat storyboard. Masing-masing scene

yang ada dibuat untuk menampilkan pesan secara baik hingga mampu

mengkomunikasikan symbol yang dipakai.

Selanjutnya proses produksi dilakukan dengan menggunakan bahan-bahan

hasil pra produksi yang telah dibuat. Pada proses produksi ini pengambilan

gambar yang dilakukan adalah dengan teknik oneshot.

Pada pasca produksi, hasil video akan lakukan proses editing untuk

memperkuat pesan visual berdasarkan konsep yang dibuat pada tahap

awal.Pemberian warna, terang dan gelap video dilakukan pada bagian ini sesuai

dengan konsep. Setelah melalui proses editing, maka video klip dapat dikatakan

selesai.

3.2.4 Konsep Perancangan

Pencarian konsep untuk perancangan video klip ini dimulai dari pemikiran

tentang band Friday, video klip yang akan dibuat dan tentang lagunya. Konsep

perancangan video klip ini seperti terjelaskan pada gambar 3.5.

Seperti digambarkan pada gambar 3.5 band Friday dirincikan sebagai band

indie dan diperuntukkan bagi anak muda. Band Friday ini lebih mengutamakan

konsep visual ketimbang isi lagu maupun personilnya. Kesan visual yang ingin

STIKOM S

URABAYA

Page 19: BAB III METODOLOGI DAN PERANCANGAN KARYA SURABAYArepository.dinamika.ac.id/id/eprint/390/6/BAB III.pdf · tentang apa yang dialami oleh subjek penelitian misalnya prilaku, persepsi,

71

dimunculkan pada video klip ini adalah menggunakan bahasa symbol yang tidak

lepas dari unsur semiotika.

Gambar 3.5 Bagan Pencarian Kata Kunci

Dari unsur lagu, pesan yang muncul dalam lagu ini adalah untuk kembali

mengingat bahwa yang kita jalani sekarang ini merupakan apa yang telah kita

lakukan dahulu. Pesan lagu ini mengajak pendengarnya untuk kembali ke awal.

Dari pesan lagu ini maka muncul pemikiran untuk menggunakan teknik reverse

dalam video klip ini. Teknik ini muncul sebagai symbol untuk membawa audience

STIKOM S

URABAYA

Page 20: BAB III METODOLOGI DAN PERANCANGAN KARYA SURABAYArepository.dinamika.ac.id/id/eprint/390/6/BAB III.pdf · tentang apa yang dialami oleh subjek penelitian misalnya prilaku, persepsi,

72

kembali ke awal. Dan kehidupan dari awal hingga saat ini selalu berjalan tanpa

pernah terputus. Hal inilah yang mendasari teknik kedua dalam video klip ini,

yaitu oneshot.

Sedangkan video klip sendiri digunakan untuk menceritakan pesan dari

lagu dan menampilkannya secara visual. Dari teknik oneshot yang dipakai, cerita

sukses sebab awal, anak muda yang selalu tumbuh dan permainan konsep, maka

muncul sebuah kat kunci yang dapat mewakili Band Friday, fungsi video klip dan

pesan dari lagu, yaitu natural.

Kata kunci ini selanjutnya diterapkan pada masing-masing bagian dalam

perancangan video klip ini. Berikutnya akan dibahas tentang penggunaan teknik

dalam perancangan ini dan ide ceritanya.

3.2.3 Teknik video dan Ide cerita

Sub bab ini akan membahas tentang penggunaan teknik video yang

dipakai dalam video klip ini, yaitu one shot dan reverse beserta alasan pemilihan

teknik ini. Selanjutnya pengembangan ide cerita akan dikembangkan sehingga

dapat dijadikan sinopsis.

1. Teknik Video

Konsep dalam pembuatan video klip ini diambil dari milik band coldplay

yang menggunakan teknik reverse, dan band Big Bang yang menggunakan

teknik one shot dalam video klipnya. Dalam perancangan ini digunakan

kedua teknik tersebut yaitu reverse dan one shot. Teknik ini dipilih karena

disesuaikan dengan ide cerita yang dibuat oleh pengarang lagu yaitu apa

STIKOM S

URABAYA

Page 21: BAB III METODOLOGI DAN PERANCANGAN KARYA SURABAYArepository.dinamika.ac.id/id/eprint/390/6/BAB III.pdf · tentang apa yang dialami oleh subjek penelitian misalnya prilaku, persepsi,

73

yang kita capai sekarang adalah hasil dari apa yang telah kita lakukan dulu,

juga atas hasil pola pikir bahwa hidup dari dahulu hingga sekarang tidak

pernah terputus sama sekali, maka muncul pola pikir seperti tergambarkan

pada gambar 3.6

Gambar 3.6 Pola Pikir Pencarian Teknik

Teknik reverse adalah teknik yang mengubah jalannya video, yang mulanya

maju menjadi mundur. Teknik ini dilakukan pada saat proses editing, dengan

cara merubah speed yang awalnya maju menjadi mundur.

Teknik one shot adalah teknik pengambilan gambar yang dilakukan dalam

sekali shot. Teknik one shot ini tidak menggunakan cut dalam pengambilan

gambar, maka diperlukan kematangan dalam pengambilan gambar di setiap

adegannya.

2. Ide Cerita

Ide cerita dalam perancangan video clip ini diambil dari pesan yang terdapat

dalam lagu dan pemikiran pencipta lagu. Pengarang lagu menceritakan

bahwa dalam lagu ini menceritakan tentang sebuah pencapaian.

STIKOM S

URABAYA

Page 22: BAB III METODOLOGI DAN PERANCANGAN KARYA SURABAYArepository.dinamika.ac.id/id/eprint/390/6/BAB III.pdf · tentang apa yang dialami oleh subjek penelitian misalnya prilaku, persepsi,

74

Dalam wawancara yang dilakukan dengan pengarang lagu dikatakan bahwa,

kita juga harus percaya pada diri kita sendiri. Untuk mengetahui peran kita

di bumi ini, kita harus melalui proses. Dan kita perlu tahu, untuk menuju

pencapaian kedepan ini, jalan yang kita lalui berat. Bisa saja kalau akhirnya

kita jatuh, kita akan terpuruk. Tetapi kalau kita sukses, akan beneran sukses.

“Dalam hidup kita telah banyak menemukan berbagai macam persoalan

dan perjuangan untuk menggapainya. Perjuangan dari lahir hingga

dewasa. Apa yang pernah kita lakukan di masa lalu. Apa yang pernah

kita bangun di masa lalu. Dan apa yang menjadi pemahaman kita tentang

hidup di masa lalu. Dengan seiring berjalannya waktu, kita telah melalui

tahap itu. Kita berada di satu titik menuju pemahaman konsep peran

dalam hidup. Siapa peran kita dalam hidup? Dan apa peran kita di bumi

ini? Apakah kita sudah menemukan peran hidup kita? Dalam kehidupan

ini kita bisa saja berhasil untuk menggapainya, bisa pula kita gagal

hingga terpuruk dalam lubang yang tidak jelas alur kehidupannya. Disini

letak kebimbangan tersebut. Apakah kita akan berhasil atau tidak sama

sekali?”

Jenis video clip ini adalah gabungan antara narrative clip dan art clip.

Narrative clip dan art clip tidak menunjukkan personil dan performa dari

penyanyi, tetapi menitikberatkan pada cerita (Carlson's, 1999). Video jenis

ini dipilih sesuai dengan karakter yang dimiliki band Friday, yaitu tidak mau

menonjolkan performance dan lebih menonjolkan ke visual.

3. Cerita

Dari pesan lagu yang dibuat oleh pengarang, dapat dibuat beberapa alternatif

cerita yang akan menggambarkan pesan tersebut. Dibuat tiga alternatif cerita

yang dapat menggambarkan pesan lagu, berikut ini adalah alternatifnya:

STIKOM S

URABAYA

Page 23: BAB III METODOLOGI DAN PERANCANGAN KARYA SURABAYArepository.dinamika.ac.id/id/eprint/390/6/BAB III.pdf · tentang apa yang dialami oleh subjek penelitian misalnya prilaku, persepsi,

75

a. Cerita pertama

Cerita awal di mulai di lokasi panti asuhan, dimana para pengurus beserta

anak-anaknya tertidur pulas di ruangan mereka masing-masing. Tidak ada

satupun yang bangun dan melakukan aktifitas. Setelah melewati mereka

yang tertidur, ada sesosok bayi yang tidak tidur tetapi dia menangis.

Hanya bayi itu yang terjaga walaupun di sekelilingnya masih tetap tidur.

b. Cerita kedua

Dalam suatu rumah yang terjadi berbagai aktifitas mulai dari anak bayi

hingga orang dewasa. Anak bayi yang sedang tidur, kemudian lanjut anak

kecil yang sedang bermain, remaja SMP bercanda bersama temannya,

remaja SMA yang sedang berpacaran, kemudian terlihat orang dewasa

laki-laki dan perempuan yang sedang bertengkar. Terakhir ada adegan

dimana seorang kakek yang sedang menatap kosong jendela luar.

c. Cerita ketiga

Seorang anak yang dirawat baik oleh kedua orang tuanya, dari kecil

hingga dewasa. Semenjak kecil sang anak selalu dididik keras dan selalu

diajarkan untuk berbuat jujur. Hingga ketika dewasa saat ingin berbuat

curang, sang anak teringat ajaran kedua orang tuanya. Dan akhirnya sang

anak bisa mencapai kesuksesan tanpa berbuat curang.

Dari ketiga alternatif cerita ini dipilih satu cerita dengan

mempertimbangkan beberapa faktor. Faktor-faktor yang dipertimbangkan di sini

adalah kesesuaian dengan konsep dan kata kunci, kemudahan untuk dicerna oleh

STIKOM S

URABAYA

Page 24: BAB III METODOLOGI DAN PERANCANGAN KARYA SURABAYArepository.dinamika.ac.id/id/eprint/390/6/BAB III.pdf · tentang apa yang dialami oleh subjek penelitian misalnya prilaku, persepsi,

76

audience, dapat menceritakan pesan lagu yang dibuat oleh pengarang, memiliki

plot yang jelas dan mengandung konflik yang akan menjadi titik puncak,

memungkinkan untuk divisualisasikan, dan sesuai dengan ide teknik video klip.

Untuk memilih salah satu dari alternative yang dibuat maka dibuat forum

kelompok diskusi yang terdiri dari pengarang lagu, orang awam (calon audience),

talent, dan teknisi dalam pembuatan video klip. Dari hasil diskusi pada forum

kelompok diskusi maka menghasilkan alternative terpilih berdasarkan tabel 3.3.

Tabel 3.3 Tabel Perbandingan Untuk Pemilihan Cerita

Sesu

ai k

eyw

ord

Mu

dah

dic

ern

a

Pe

san

ters

amp

aika

n

Plo

t ya

ng

bai

k

Vis

ual

yan

g m

emu

ngk

inka

n

Sesu

ai d

enga

n

tekn

ik

Tota

l Cerita 1 1 1 1 2 2 1 8

Cerita 2 2 2 2 1 1 3 11

Cerita 3 3 3 3 3 3 2 17

Berdasarkan penilaian yang telah dilakukan pada forum kelompok diskusi

dan tercantum pada tabel 3.3, maka alternative cerita ketiga terpilih untuk

diangkat pada perancangan ini.

Pada tugas akhir ini video clip yang dibuat adalah menggunakan teknik

reverse. Sehingga cerita yang tersampaiikan akan menjadi cerita seperti di bawah

ini:

Ketika dewasa dia sukses menjadi pilot, hal itu tidak didasari dari

perbuatan curang. Karena setiap dia berbuat curang, dia selalu teringat orang-

orang terdekat yang selalu mendukungnya. Dan dalam mengejar cita-citanya, dia

STIKOM S

URABAYA

Page 25: BAB III METODOLOGI DAN PERANCANGAN KARYA SURABAYArepository.dinamika.ac.id/id/eprint/390/6/BAB III.pdf · tentang apa yang dialami oleh subjek penelitian misalnya prilaku, persepsi,

77

selalu didukung oleh orang-orang terdekat. Hal ini disebabkan karena ketika dia

kecil dia merasa bersalah ketika orang tuanya marah terhadapnya. Sebagai contoh

dia berbuat curang ketika akan ujian dia membuat contekan. Ini salah satu bentuk

didikan dari orang tuanya yang selalu menjaga dan merawat si anak dari kecil.

3.2.3 Sinopsis

Sinopsis pada perancangan video klip ini dibuat berdasarkan cerita yang

terpilih kemudian dikembangkan. Pengembangan cerita menjadi synopsis ini akan

mempertimbangkan beberapa hal dalam cerita seperti dituliskan pada buku

scriptwriting (University, 2005), yaitu mudah dipahami, alur yang baik,

memungkinkan untuk diproduksi, dan akan ditambahkan kesesuaian kata kunci.

Dari cerita yang telah dibuat pada pengembangan ide cerita, maka dapat

dibuat beberapa alternative synopsis yang berikutnya akan dipilih berdasarkan

pertimbangan hal-hal dalam cerita.

1. Alternatif Sinopsis 1

Di dalam sebuah panti asuhan, dimana terdapat bayi, anak-anak, remaja, dan

dewasa. Di awal cerita menceritakan orang dewasa yang sedang tertidur

pulas. Masuk ke ruangan lain yang terdapat anak remaja juga tertidur pulas.

Masuk lagi ke ruangan yang lebih sempit terdapat anak kecil yang sedang

tertidur, tidak ada yang terbangun. Terakhir di sudut ruangan pojok yang

hanya terdapat seorang bayi. Bayi sendiri yang tidak tertidur tetapi

menangis. Duduk di lantai yang tidak beralaskan tikar.

STIKOM S

URABAYA

Page 26: BAB III METODOLOGI DAN PERANCANGAN KARYA SURABAYArepository.dinamika.ac.id/id/eprint/390/6/BAB III.pdf · tentang apa yang dialami oleh subjek penelitian misalnya prilaku, persepsi,

78

2. Alternatif Sinopsis 2

Dalam suatu rumah yang terjadi berbagai aktifitas mulai dari anak bayi

hingga orang dewasa. Di mulai dari anak bayi yang sedang tertidur di box

bayi, ibu datang lalu menggendong bayi tersebut. Tak lama ayah datang

dengan membawa susu botol untuk diberikan si anak. Kemudian ada anak

kecil yang sedang menghampiri ayah dan mengajaknya bermain. Anak kecil

kemudian menghampiri salah satu temannya dan mengajak menggambar

bersama. Salah satu dari anak kecil tersebut berjalan menuju anak remaja

yang sedang bercanda bersama temannya. Anak remaja itu berjalan lagi

kemudian menghampiri anak remaja lainnya yang sedang berpacaran.

Tampak dari jauh terlihat orang dewasa laki-laki dan perempuan yang

sedang bertengkar. Orang dewasa laki-laki tersebut kemudia menghindar

dan pergi meninggalkannya. Terakhir ada adegan dimana seorang kakek

yang sedang menatap kosong jendela luar

3. Alternatif Sinopsis 3

Di suatu rumah yang sangat nyaman, terlihat anak bayi yang sedang tertidur

di kasur kecil. Datang seorang ibu yang menggendong bayi tersebut.

Digendong dengan penuh kasih sayang sembari melihat foto-foto yang ada

di dinding. Tak lama ayah datang menghampiri ibu dan kemudian ibu

mencium tangan sang ayah. Ayah juga melihat foto-foto yang ada di dinding

tersebut. Kemudian ayah berjalan menaruh topi pilot yang dipakainya.

Menaruhnya di meja belajar si anak. Si anak datang dan melihat-lihat topi

STIKOM S

URABAYA

Page 27: BAB III METODOLOGI DAN PERANCANGAN KARYA SURABAYArepository.dinamika.ac.id/id/eprint/390/6/BAB III.pdf · tentang apa yang dialami oleh subjek penelitian misalnya prilaku, persepsi,

79

tersebut, kemudian dipakai. Anak tersebut belajar karena sebentar lagi

menempuh ujian. Dan ternyata si anak tidak belajar melainkan membuat

catetan untuk dipakai mencontek pada waktu ujian. Dan ia taruh di saku

baju. Sang ibu memeriksa baju tersebut dan mendapati kertas contekan

anaknya. Ibu mengelus dada dan bertanya dengan tegas si anak. Kemudian

ayah datang dan mengetahui hal tersebut. Ayah merasa sangat dibohongi

oleh si anak. Ayah sangat marah kemudian meninggalkan si anak, diikuti

oleh sang ibu. Si anak merasa bersalah dan sendiri. Tak lama datang

perempuan yang datang menghibur si anak. Si anak merasa senang dan

terhibur. Pada suatu hari mereka tumbuh bersama dan akhirnya mereka

menjalin sebuah hubungan. Perempuan itu memberitahukan bahwa ia

terpilih sebagai calon pramugari. Si anak yang merasa kaget, dan teringat

keinginan sang ayah yang menginginkan si anak untuk menjadi pilot.

Kemudian si anak tergugah dan akan mengikuti tes masuk menjadi pilot.

Karena si anak menginginkan cara yang cepat dan kepastian yang pasti, ia

memutuskan untuk menelpon seseorang agar cepat meluluskan ia menjadi

pilot, tanpa mengikuti tes. Transaksi antara si anak dan orang tersebut

dimulai. Tanpa pikir panjang si anak telah berbuat curang untuk kedua

kalinya. Ternyata hal ini sangat membuat si anak bimbang. Ia ingin sekali

diterima menjadi pilot, karena ingin membanggakan kedua orang tuanya.

Disaat ia bimbang, ia teringat kata-kata ayah, ibu, dan kekasihnya. Akhirnya

diputuskan untuk tidak memakai keuntungan dari kecurangannya tersebut,

dan ia mengikuti tes masuk pilot dengan jujur. Pada akhirnya si anak telah

STIKOM S

URABAYA

Page 28: BAB III METODOLOGI DAN PERANCANGAN KARYA SURABAYArepository.dinamika.ac.id/id/eprint/390/6/BAB III.pdf · tentang apa yang dialami oleh subjek penelitian misalnya prilaku, persepsi,

80

sukses menjadi pilot dan orang tuanya sangat bangga terhadap anaknya,

begitupun kekasihnya. Mereka foto bersama untuk mengenang moment

tersebut. Dan si anak merasa bangga pada dirinya sendiri karena ia sudah

mengabulkan keinginan orang tuanya dengan jujur.

Ketiga alternative sinopsis ini adalah pengembangan dari cerita yang

dibuat, dan akan dipilih berdasarkan kriteria-kriteria yang terdapat pada buku

scriptwriting. Pemilihan dilakukan dengan cara membuat kelompok diskusi yang

terdiri dari personil band Friday, tim produksi, talent, orang awam, dan mahasiswa

bahasa. Dan dari hasil diskusi yang dilakukan maka terpilih sinopsis ke-x sebagai

alternative terpilih berdasarkan hasil dari tabel 3.4.

Tabel 3.4 Tabel Alternative Sinopsis

Sesu

ai

den

gan

kata

ku

nci

Mu

dah

dip

aham

i

Alu

r ce

rita

bai

k

Pro

du

ksi m

ud

ah

Jum

lah

Sinopsis 1 1 2 1 3 7

Sinopsis 2 2 1 2 1 6

Sinopsis 3 3 3 3 2 11

Selanjutnya sinopsis ini dibuat untuk menentukan setting, tokoh dan

amanat atau pesan.

STIKOM S

URABAYA

Page 29: BAB III METODOLOGI DAN PERANCANGAN KARYA SURABAYArepository.dinamika.ac.id/id/eprint/390/6/BAB III.pdf · tentang apa yang dialami oleh subjek penelitian misalnya prilaku, persepsi,

81

3.2.4 Setting

Setting lokasi dibuat berdasarkan synopsis yang terpilih. Lokasi terdiri dari

enam tempat, yaitu studio foto, dunia imajinasi, keramaian, taman, ruang hati, dan

rumah. Seting lokasi-lokasi ini akan divisualkan berdasarkan alternatif sketsa dari

ilustrasi setting sebagai berikut:

1. Studio Foto

Studio foto dipakai pada bagian ketika Adam telah sukses menjadi pilot dan

berkumpul bersama keluarganya. Berdasarkan ilustrasi ini, maka dibuat

sketsa beberapa sketsa yang dapat menggambarkan lokasi.

Gambar 3.7 Alternatif Studio Foto

a) Alternatif 1 b) alternatif 2 c) Alternatif 3

Dengan mempertimbangkan kesesuaian dengan kata kunci, mampu

menunjukkan lokasi, kemungkinan untuk dikerjakan, kesesuaian dengan

cerita, maka dibuat tabel 3.5 untuk menentukan alternative terpilih lokasi

studio foto.

STIK

OM SURABAYA

Page 30: BAB III METODOLOGI DAN PERANCANGAN KARYA SURABAYArepository.dinamika.ac.id/id/eprint/390/6/BAB III.pdf · tentang apa yang dialami oleh subjek penelitian misalnya prilaku, persepsi,

82

Tabel 3.5 Tabel Pemilihan Sketsa Lokasi Studio Foto

Sesu

ai

Ko

nse

p

Sesu

ai

Ilust

rasi

Mu

ngk

in

un

tuk

dik

erja

ka

n

Sesu

ai

den

gan

ceri

ta

Tota

l

Alternatif 1 1 1 2 2 6

Alternatif 2 2 2 1 1 6

Alternatif 3 3 3 3 3 12

Berdasarkan tabel 3.5, maka dapat ditentukan setting lokasi yang akan

dipakai adaah seperti tergambar pada alternatif ketiga. Berikutnya sketsa ini

akan diterapkan pada lokasi sebenarnya.

2. Imajinasi

Dunia imajinasi digunakan ketika menggambarkan pergolakan batin antara

berbuat curang dan mengingat orang-orang terdekatnya yang selalu

memberikan dukungan. Berdasarkan ilustrasi ini, maka dibuat sketsa

beberapa sketsa yang dapat menggambarkan lokasi.

Gambar 3.7 Alternatif Setting Imajinasi

a) Alternatif 1 b) alternatif 2 c) Alternatif 3

STIKOM S

URABAYA

Page 31: BAB III METODOLOGI DAN PERANCANGAN KARYA SURABAYArepository.dinamika.ac.id/id/eprint/390/6/BAB III.pdf · tentang apa yang dialami oleh subjek penelitian misalnya prilaku, persepsi,

83

Kesesuaian dengan kata kunci, mampu menunjukkan lokasi, kemungkinan

untuk dikerjakan, kesesuaian dengan cerita, juga dipertimbangkan dalam

pemilihan alternative setting lokasi imajinasi Adam. Berdasarkan kriteria

tersebut, maka dibuat tabel 3.6 untuk menentukan alternative terpilih lokasi

dunia imajinasi adam.

Tabel 3.6 Tabel Pemilihan Sketsa Lokasi Imajinasi

Sesu

ai

Ko

nse

p

Sesu

ai

Ilust

rasi

Mu

ngk

in

un

tuk

dik

erja

ka

n

Sesu

ai

den

gan

ceri

ta

Tota

l

Alternatif 1 1 1 1 1 4

Alternatif 2 2 3 2 2 9

Alternatif 3 3 2 3 3 11

Hasil dari tabel 3.6 digunakan untuk menentukan setting lokasi yang akan

dipakai adalah seperti tergambar pada alternatif ketiga. Berikutnya sketsa ini akan

diterapkan pada lokasi sebenarnya.

3. Keramaian

Keramaian digunakan untuk menggambarkan kegelisahan hatinya ketika

menemui bahwa Nisa memilih untuk mengejar cita-cita yang tinggi, serta

pertemuan Adam dengan seorang berbaju hitam yang akan membantunya

berbuat curang. Beberapa alternative sketsa (gambar 3.8) dibuat untuk dapat

menggambarkan ilustrasi, sebagai berikut:

STIKOM S

URABAYA

Page 32: BAB III METODOLOGI DAN PERANCANGAN KARYA SURABAYArepository.dinamika.ac.id/id/eprint/390/6/BAB III.pdf · tentang apa yang dialami oleh subjek penelitian misalnya prilaku, persepsi,

84

Gambar 3.8 Alternatif Setting Keramaian

a) Alternatif 1 b) alternatif 2 c) Alternatif 3

Pertimbangan terhadap kesesuaian dengan kata kunci, mampu menunjukkan

lokasi, kemungkinan untuk dikerjakan, kesesuaian dengan cerita, digunakan

untuk memilih aternatif seperti dibuat pada tabel 3.7 untuk menentukan

alternative terpilih lokasi keramaian.

Tabel 3.7 Tabel Pemilihan Sketsa Lokasi Keramaian

Sesu

ai

Ko

nse

p

Sesu

ai

Ilust

rasi

Mu

ngk

in

un

tuk

dik

erja

ka

n

Sesu

ai

den

gan

ceri

ta

Tota

l

Alternatif 1 1 1 1 1 4

Alternatif 2 2 2 3 2 9

Alternatif 3 3 3 2 3 11

Berdasarkan tabel 3.7, maka dapat ditentukan setting lokasi yang akan

dipakai adaah seperti tergambar pada alternatif ketiga. Berikutnya sketsa ini akan

diterapkan pada lokasi sebenarnya.

STIKOM S

URABAYA

Page 33: BAB III METODOLOGI DAN PERANCANGAN KARYA SURABAYArepository.dinamika.ac.id/id/eprint/390/6/BAB III.pdf · tentang apa yang dialami oleh subjek penelitian misalnya prilaku, persepsi,

85

4. Taman

Taman digunakan untuk tempat Adam dan Nisa sedang berbagi mengenai

cita-cita dan masa depan. Beberapa sketsa dibuat untuk menggambarkan

ilustrasi ini seperti pada gambar 3.9.

Gambar 3.9 Alternatif Setting Taman

a) Alternatif 1 b) alternatif 2 c) Alternatif 3

Kesesuaian dengan kata kunci, mampu menunjukkan lokasi, kemungkinan

untuk dikerjakan, kesesuaian dengan cerita, juga dipertimbangkan dalam

pemilihan alternative setting lokasi Taman. Berdasarkan kriteria tersebut,

maka dibuat tabel 3.x untuk menentukan alternative terpilih lokasi Taman.

Tabel 3.8 Tabel Pemilihan Sketsa Lokasi Taman

Sesu

ai

Ko

nse

p

Sesu

ai

Ilust

rasi

Mu

ngk

in

un

tuk

dik

erja

ka

n

Sesu

ai

den

gan

ceri

ta

Tota

l

Alternatif 1 2 2 1 1 6

Alternatif 2 1 1 2 2 6

Alternatif 3 3 3 3 3 12

STIKOM S

URABAYA

Page 34: BAB III METODOLOGI DAN PERANCANGAN KARYA SURABAYArepository.dinamika.ac.id/id/eprint/390/6/BAB III.pdf · tentang apa yang dialami oleh subjek penelitian misalnya prilaku, persepsi,

86

Berdasarkan hasil dari tabel 3.8, maka digunakan untuk menentukan

setting lokasi yang akan dipakai adaah seperti tergambar pada alternatif ketiga.

Berikutnya sketsa ini akan diterapkan pada lokasi sebenarnya.

5. Ruang Hati

Ruang hati digunakan ketika menunjukkan bahwa Adam selalu merasa

bersalah ketika tidak mematuhi orang tuanya untuk tidak berbuat curang,

dan di tempat itu pula Adam bertemu dengan Nisa yang memberinya

dukugan bahkan di saat Adam sedang sendiri sekalipun. Alternative sketsa

(gambar 3.10) dibuat untuk menggambarkan ilustrasi terserbut.

Gambar 3.10 Alternatif Setting Ruang Hati

a) Alternatif 1 b) alternatif 2 c) Alternatif 3

Pertimbangan terhadap kesesuaian dengan kata kunci, mampu menunjukkan

lokasi, kemungkinan untuk dikerjakan, kesesuaian dengan cerita, digunakan

untuk memilih aternatif seperti dibuat pada tabel 3.9 untuk menentukan

alternative terpilih lokasi ruang hati. STIKOM S

URABAYA

Page 35: BAB III METODOLOGI DAN PERANCANGAN KARYA SURABAYArepository.dinamika.ac.id/id/eprint/390/6/BAB III.pdf · tentang apa yang dialami oleh subjek penelitian misalnya prilaku, persepsi,

87

Tabel 3.9 Tabel Pemilihan Sketsa Lokasi Ruang Hati

Sesu

ai

Ko

nse

p

Sesu

ai

Ilust

rasi

Mu

ngk

in

un

tuk

dik

erja

ka

n

Sesu

ai

den

gan

ceri

ta

Tota

l

Alternatif 1 1 1 2 1 5

Alternatif 2 2 2 1 2 7

Alternatif 3 3 3 3 3 12

Berdasarkan tabel 3.9, maka dapat ditentukan setting lokasi ruang hati

yang akan dipakai adaah seperti tergambar pada alternatif ketiga. Berikutnya

sketsa ini akan diterapkan pada lokasi sebenarnya.

6. Rumah

Setting rumah akan terdiri dari tiga bagian, dimana masing masing akan

menggambarkan tingkat pertumbuhan Adam, mulai dari bayi, beranjak ke

usia sekolah, hingga ketika Adam mulai berbuat curang. Ketiga setting ini

menjadi satu bagian utuh yang mampu menggambarkan ketiganya. Untuk

proses ini maka dibuat beberapa sketsa alternatif untuk dapat

menggambarkan ilustrasi tersebut seperti pada gambar 3.11 di bawah

STIKOM S

URABAYA

Page 36: BAB III METODOLOGI DAN PERANCANGAN KARYA SURABAYArepository.dinamika.ac.id/id/eprint/390/6/BAB III.pdf · tentang apa yang dialami oleh subjek penelitian misalnya prilaku, persepsi,

88

Gambar 3.11 Alternatif Setting Rumah

a) Alternatif 1 b) alternatif 2 c) Alternatif 3

Pertimbangan terhadap kesesuaian dengan kata kunci, mampu menunjukkan

lokasi, kemungkinan untuk dikerjakan, kesesuaian dengan cerita, digunakan

untuk memilih aternatif seperti dibuat pada tabel 3.x untuk menentukan

alternative terpilih lokasi rumah Adam dan keluarganya.

Tabel 3.10 Tabel Pemilihan Sketsa Lokasi Rumah

Sesu

ai

Ko

nse

p

Sesu

ai

Ilust

rasi

Mu

ngk

in

un

tuk

dik

erja

ka

n

Sesu

ai

den

gan

ceri

ta

Tota

l

Alternatif 1 1 1 2 1 5

Alternatif 2 2 2 1 2 7

Alternatif 3 3 3 3 3 12

Berdasarkan tabel 3.10, maka dapat ditentukan setting lokasi rumah yang

akan dipakai adalah seperti tergambar pada alternatif ketiga. Berikutnya sketsa ini

akan diterapkan pada lokasi sebenarnya.

STIKOM S

URABAYA

Page 37: BAB III METODOLOGI DAN PERANCANGAN KARYA SURABAYArepository.dinamika.ac.id/id/eprint/390/6/BAB III.pdf · tentang apa yang dialami oleh subjek penelitian misalnya prilaku, persepsi,

89

3.2.5 Tokoh

Berdasarkan synopsis yang telah dipilih, jumlah tokoh yang digunakan

dalam video klip ini berjumlah empat orang, yaitu ayah, ibu, anak laki-laki, dan

anak perempuan. Keempat tokoh ini dalam penerapannya masih terbagi menjadi

tiga masa, yaitu masa ketika anak laki-laki masih bayi, kecil, remaja, dan dewasa.

Secara detil, karakter dan visual masing masing tokoh akan dijelaskan sebagai

berikut:

1. Ayah

Tokoh ayah yang ada di dalam video klip ini diperankan oleh dua orang,

yang masing-masing mewakili dua masa, yaitu masa ketika Adam kecil dan

masa ketika Adam dewasa. Penokohan ayah digambarkan sebagai seorang

pilot yang memiliki disiplin tinggi, bertanggung jawab, dan mencintai

keluarganya. Sifat ini diturunkan kepada Adam agar selalu bersikap disiplin,

jujur dan bertanggung jawab atas apa yang dilakukannya.

2. Ibu

Tokoh ibu yang ada di dalam video klip ini diperankan oleh dua orang yang

masing-masing mewakili dua masa, yaitu masa ketika Adam kecil dan masa

ketika Adam dewasa. Penokohan ibu digambarkan sebagai seorang ibu

rumah tangga yang sangat menyayangi Adam dari kecil hingga dewasa,

memiliki rasa kasih sayang yang penuh terhadap keluarganya, dan tegas.

3. Adam

Tokoh Adam yang ada di dalam video klip ini diperankan oleh empat orang

yang masing-masing mewakili empat masa, yaitu masa ketika Adam bayi,

STIKOM S

URABAYA

Page 38: BAB III METODOLOGI DAN PERANCANGAN KARYA SURABAYArepository.dinamika.ac.id/id/eprint/390/6/BAB III.pdf · tentang apa yang dialami oleh subjek penelitian misalnya prilaku, persepsi,

90

Adam kecil, Adam remaja, dan Adam dewasa. Penokohan Adam

digambarkan sebagai anak yang selalu menuruti perintah orang tuanya.

Terkadang sifat Adam yang cenderung obsesi, membuat adam berkelakuan

curang, tetapi karena didikan orang tua Adam yang jujur dan keras membuat

Adam mengurungkan niat curangnya. Adam adalah orang yang sangat gigih

dalam berjuang, hal itu yang membuat keadaan tidak mungkin menjadi

mungkin.

4. Nisa

Tokoh Nisa yang ada di dalam video klip ini diperankan oleh tiga orang

yang masing-masing mewakili tiga masa, yaitu masa ketika Nisa kecil, Nisa

remaja, dan Nisa dewasa. Penokohan Nisa digambarkan sebagai anak yang

lembut, berjuang keras dalam menggapai cita-citanya, dan tegas dalam

bersikap.

Pemilihan karakter masing-masing tokoh ini dibuat berdasarkan ilustrasi

tokoh yang terdapat pada sinopsis. Karakter-karakter ini akan digunakan untuk

memilih tokoh-tokoh pemeran dalam video klip ini.

3.2.6 Pesan

Pesan digunakan untuk memberikan keatan pada visualisasi di video klip,

yang berasal dari sinopsis dan naskah yang dibuat. Selanjutnya hasil dari pesan

yang terpilih ini akan dirangkai kembali untuk membuat storyboard. Berikut

STIKOM S

URABAYA

Page 39: BAB III METODOLOGI DAN PERANCANGAN KARYA SURABAYArepository.dinamika.ac.id/id/eprint/390/6/BAB III.pdf · tentang apa yang dialami oleh subjek penelitian misalnya prilaku, persepsi,

91

adalah pesan yang akan disampaikan dan kemudian dibuat secara visual berupa

sketsa:

1. Cita-cita

Keberhasilan dalam cerita di video klip ini digambarkan sebagai seorang

yang berhasil menjadi pilot. Keberhasilan ini divisualkan dengan

memberikan symbol topi seorang pilot yang didukung dengan adanya

miniature pesawat terbang di dekat topi. Komposisinya digambarkan topi

berada di bagian bawah layar, sedangkan topi posisinya diatasnya seperti

tampak pada gambar 3.11.

Gambar 3.11 Preview Komposisi scene 1

Komposisi ini dimaksudkan untuk menyampaikan bahwa pilot tersebut telah

mencapai cita-citanya untuk mengendalikan pesawat, dan membuat sebuah

pesawat berada di bawah kendalinya. Scene ini juga dibuat dengan maksud

agar audience mencari tahu tentang adanya topi pilot dan pesawat ini di

scene berikutnya.

STIKOM S

URABAYA

Page 40: BAB III METODOLOGI DAN PERANCANGAN KARYA SURABAYArepository.dinamika.ac.id/id/eprint/390/6/BAB III.pdf · tentang apa yang dialami oleh subjek penelitian misalnya prilaku, persepsi,

92

2. Kesusksesan keluarga

Di scene 2 digambarkan bahwa keberhasilan Adam, yang juga keberhasilan

keluarganya tersebut tidak lepas dari peran orang tua dan orang-orang

terdekatnya. Preview scene ini digambarkan dengan Adam dan keluarganya

berfoto bersama sambil menyambut keberhasilanya dan memberi salam dan

selamat. Komposisinya digambarkan dengan posisi Adam yang memakai

baju pilot berada di sebelah Nisa, istrinya, dan diapit oleh ayah dan ibunya

seperti pada gambar 3.12.

Gambar 3.12 Preview Komposisi scene 2

Komposisi ini dimaksudkan untuk menggambarkan bahwa keberhasilan

Adam tidak lepas dari dampingan istri yang posisinya ada di sebelah kanan

Adam, yang diartikan sebagai tempat terbaik. Sedangkan Ayah dan ibu

mengapit Adam dan Nisa, hal ini dimaksudkan untuk menyampaikan bahwa

Apapun yang telah dicapai Adam dan Nisa tidak lepas dari peran Ayah dan

Ibunya.

STIKOM S

URABAYA

Page 41: BAB III METODOLOGI DAN PERANCANGAN KARYA SURABAYArepository.dinamika.ac.id/id/eprint/390/6/BAB III.pdf · tentang apa yang dialami oleh subjek penelitian misalnya prilaku, persepsi,

93

3. Kesuksesan diri

Kesuksesan diri ini gambarkan dengan adegan Adam yang mengambil topi

di sebuah meja yang tinggi seperti pada gambar 3.13. Posisi Adam

membelakangi kamera ketika mengambil topi, dan setelahnya berjalan ke

arah kamera.

Gambar 3.13 Preview Komposisi scene 3

Penggambaran posisi Adam yang membelakangi kamera dan berjalan

menuju topi ini adalah kiasan visual dari penggapaian adam untuk mencapai

cita-citanya. Cita-cita pilot diumpakan dengan topi pilot yang diletakkan di

sebuah meja kecil tinggi, yang dapat diartikan bahwa setiap cita-cita adalah

baik. Selanjutnya posisi Adam berjalan kembali ke arah kamera dan

menemui keluarganya dapat diartikan sebagai setinggi-tinggi pencapaian

jangan pernah lupa akan jasa siapapun yang telah membantu.

STIKOM S

URABAYA

Page 42: BAB III METODOLOGI DAN PERANCANGAN KARYA SURABAYArepository.dinamika.ac.id/id/eprint/390/6/BAB III.pdf · tentang apa yang dialami oleh subjek penelitian misalnya prilaku, persepsi,

94

4. Keputusan

Pengambilan keputusan ini digunakan untuk menggambarkan penolakan

atas sebuah kejadian. Posisi tangan setinggi dada dan meremas kertas

diposisikan berada di tengah layar seperti pada gambar 3.14.

Gambar 3.14 Preview Komposisi scene 4

Penggambaran tangan setinggi dada ini adalah visualisasi dari sebuah niat

seseorang yang berawal dari hati, dan berakhir di perbuatan yang dilakukan

oleh tangan. Kertas diumpakan sebuah benda yang bisa membuat orang

berbuat apapun, baik maupun buruk. Kertas yang diremas memberikan arti

penolakan Adam akan suatu hal yang baik ataupun yang buruk. Hal tersebut

tampak pada beberapa scene setelahnya.

5. Keluarga

Sesuatu yang melandasi Adam untuk mengambil sebuah keputusan dengan

meremas kertas yang ada pada scene keempat adalah bayangan keluarga

STIKOM S

URABAYA

Page 43: BAB III METODOLOGI DAN PERANCANGAN KARYA SURABAYArepository.dinamika.ac.id/id/eprint/390/6/BAB III.pdf · tentang apa yang dialami oleh subjek penelitian misalnya prilaku, persepsi,

95

yang selalu mendampinginya. Adam tidak menginginkan orang-orang

terdekatnya kecewa atas keputusannya.

Bayangan Adam akan keluarganya digambarkan dengan kedatangan bapak,

ibu, dan Nisa yang datang dari sebelah kirinya dan pergi dengan wajah

kecewa, sementara Adam masih berjalan menuju kamera seperti pada

gambar 3.15.

Gambar 3.15 Preview Komposisi scene 5

Penggambaran keluarga yang muncul dari sebelah kiri dimaksudkan untuk

menyampaikan bahwa perbuatan yang akan dilakukan Adam bukanlah

sebuah perbuatan yang benar. Adam yang berjalan ke arah kamera secara

perlahan menggambarkan tentang jalan kedepan yang harus ditempuhnya.

6. Dosa akhir

Scene keenam ini menunjukkan adanya hal ang membuat Adam resah pada

scene sebelumnya. Yaitu ketika Adam hendak bernuat sebuah kecurangan

STIKOM S

URABAYA

Page 44: BAB III METODOLOGI DAN PERANCANGAN KARYA SURABAYArepository.dinamika.ac.id/id/eprint/390/6/BAB III.pdf · tentang apa yang dialami oleh subjek penelitian misalnya prilaku, persepsi,

96

dengan melakukan transaksi agar dia bisa lulus di ujian menjadi pilot. Scene

ini digambarkan dengan adam yang bertemu dengan seoran berbaju hitam di

keramaian dan melakukan transaksi seperti pada gambar 3.16.

Gambar 3.16 Preview Komposisi scene 6

Penggambarang Adam yang menghadap dan berjalan ke arah kamera ini

menunjukkan bahwa Adam harus terus maju ke depan. Sementara orang

yang berbaju hitam digambarkan berjalan ke arah yang berlawanan dengan

Adam untuk menyampaikan pesan untuk mengajaknya melakukan

kemunduran.

7. Galau dan Gelisah

Scene ketujuh adalah penyebab Adam melakukan tindakan-tindakan pada

scene sebelumnya. Penyebab tersebut adalah ketidak percaya ditirian Adam

ntuk dapat mencapai cita-citanya, setelah mengetahui bahwa Nisa telah lulus

dalam ujian untuk menjadi pramugari. Digambarkan dengan Adam yang

STIKOM S

URABAYA

Page 45: BAB III METODOLOGI DAN PERANCANGAN KARYA SURABAYArepository.dinamika.ac.id/id/eprint/390/6/BAB III.pdf · tentang apa yang dialami oleh subjek penelitian misalnya prilaku, persepsi,

97

membaca kertas yang dipegangnya, kemudian mengeluarkan kertas yang

ada di dalam sakunya seperti pada gambar 3.17. Selanjutnya Adam

mengeluarkan telepon genggam dari saku celananya.

Gambar 3.17 Preview Komposisi scene 7

Penggambaran Adam yang memegang kertas ditangan kiri kemudian

mengeluarkan kertas dari sakunya dimaksudkan untuk membandingkan

pencapaian yang telah dicapai Nisa dengan cita-citanya yang belum tercapai.

8. Hati dan cita-cita

Scene kedelapan ini menceritakan tentang kisah Adam dan Nisa.

Digambarkan Adam sedang duduk bersama Nisa didepan sebuah pintu

besar. Adam dan Nisa duduk disebuah kursi kecil berwarna merah dengan

tangan mereka bertautan di membentuk hati seperti pada gambar 3.18.

Kemudian mereka berdua menatap ke atas yang menandakan bahwa mereka

sedang menghadap ke kehidupan yang lebih tinggi.

STIKOM S

URABAYA

Page 46: BAB III METODOLOGI DAN PERANCANGAN KARYA SURABAYArepository.dinamika.ac.id/id/eprint/390/6/BAB III.pdf · tentang apa yang dialami oleh subjek penelitian misalnya prilaku, persepsi,

98

Gambar 3.18 Preview Komposisi scene 8

Penggambaran pintu yang ada didepan Adam dan Nisa menunjukkan bahwa

mereka berdua telah melalui suatu masa dan mengenang masa tersebut.

Tangan Adam dan Nisa tang saling bertautan dna membentuk hati

melambangkan bahwa mereka berdua sedang menjalani sebuah kisah cinta.

Kursi berwana merah yang mereka duduki melambangkan bahwa scene

tersebut adalah scene dimana hati Adam memanas yang diakibatkan Nisa

telah memutuskan sesuatu yang tinggi, dan hal ini menggapai cita-cita yang

lebih tinggu lagi setelah mencapai suatu pencapaian. Pencapaian tersebut

ditunjukkan dengan Nisa yang memeberikan secarik kertas yang di scene

sebelumnya kertas tersebut ditunjukkan sebagai hasil penerimaan Nisa

sebagai pramugari. Selanjutnya Nisa berdiri dan berjalan ke arah kamera

berguna untuk menunjukkan bahwa dia sedang berjalan maju menggapai

sesuatu yang lebih lagi. Sedangkan Adam masih terdiam duduk dan melihat

Nisa berjalan maju menunjukkan bahwa Adam merasa ragu apakah dia

STIKOM S

URABAYA

Page 47: BAB III METODOLOGI DAN PERANCANGAN KARYA SURABAYArepository.dinamika.ac.id/id/eprint/390/6/BAB III.pdf · tentang apa yang dialami oleh subjek penelitian misalnya prilaku, persepsi,

99

sanggup mengejar Nisa atau tidak. Selanjutnya Adam berdiri dan berjalan

mencoba mengejar Nisa.

9. Membuka masa lalu

Pandangan kamera yang berjalan maju secara perlahan dan membua pintu

tentang kehidupan masa lalu Adam yang mendasarinya untuk tidak

melakukan perbuatan curang ketika dewasa. Pintu yang tertutup perlahan

terbuka tepat di bagian tengah layar seperti pada gambar 3.19.

Gambar 3.19 Preview Komposisi scene 9

Pintu yang terbuka ini merupakan sebuah simbol tentang menguak masa lalu

Adam. Daun pintu yang terbua berlawanan dengan kamera dan searah

dengan jalannya kamera memberika maksud mempersilahkan pentonton

unuk masuk dan melihat masa lalu Adam.

STIKOM S

URABAYA

Page 48: BAB III METODOLOGI DAN PERANCANGAN KARYA SURABAYArepository.dinamika.ac.id/id/eprint/390/6/BAB III.pdf · tentang apa yang dialami oleh subjek penelitian misalnya prilaku, persepsi,

100

10. Kesendirian dan pertemuan

Setelah pintu terbuka tampak Adam dan Nisa ketika kecil berjalan mundur

menuju tengah layar. Selanjutnya Nisa berjalan mundur ke arah kamera

menunggalkan Adam sendiri seperti tampak pada gambar 3.20.

Gambar 3.20 Preview Komposisi scene 10

Adegan Adam dan Nisa yang berjalan mundur ke tengah layar menunjukkan

masa kedekatan Adam dan Nisa mulai dari kecil. Kemudian secara mundur

tampak Nisa yang datang membelakangi kamera yang berarti mau

menjemput Adam yang sendiri, dan selanjutnya memberikan sesuatu kepada

Adam. Scene ini hendak menggambarkan Awal kedekatan mereka berdua.

11. Saku dan kemarahan

Scene ini hendak menceritakan awal penyebab Kesendirian Adam. Secara

mundur dicerikan bahwa Adam menyediri ditinggalkan oleh ibu dan

bapaknya setelah dimarahi akibat ditemukannya kertas contekan di saku

STIKOM S

URABAYA

Page 49: BAB III METODOLOGI DAN PERANCANGAN KARYA SURABAYArepository.dinamika.ac.id/id/eprint/390/6/BAB III.pdf · tentang apa yang dialami oleh subjek penelitian misalnya prilaku, persepsi,

101

seragam sekolah Adam seperti digambarkan pada gambar 3.11. Hal inilah

yang membuat Adam tidak melakukan kecurangan lagi dikemudian waktu.

Gambar 3.21 Preview Komposisi scene 11

Secara simbolik Adam menjadi sendiri setelah ditinggalkan oleh ibu

bapaknya diartikan penyesalan Adam telah melakukan sebuah tindakan

curang. Kesendirian yang digambarkan itu terjadi dalam hati Adam. Adegan

ketika Adam dimarahi oleh bapak ibunya tidak digambarkan marah secara

fisik, tetapi kemarahan secara psikis, sehingga gerakan yang dilakukan oleh

bapak adalah berkacak pinggang dan ibu Adam yang tertunduk kecewa.

Selanjutnya gerakan yang dilakukan oleh ayah adam adalah menutupi Adam

dengan punggungnya yang dapat diartikan kemarahannya yang sangat besar

hingga seolah-olah Adam ditelan oleh kemarahan. Penyebab kemarahan itu

adalah ditariknya secarik kertas berisi contekan dari seragam sekolah Adam. STIKOM S

URABAYA

Page 50: BAB III METODOLOGI DAN PERANCANGAN KARYA SURABAYArepository.dinamika.ac.id/id/eprint/390/6/BAB III.pdf · tentang apa yang dialami oleh subjek penelitian misalnya prilaku, persepsi,

102

12. Dosa awal

Awal dari kesalahan digambarkan oleh adam yang memasukkan secarik

kertas berisi contekan yang ditulisnya ke dalam saku seragam sekolahnya.

Sebelum melakukan kecurangan itu Adam bercita-cita untuk mengikuti jejak

bapaknya untuk menjadi pilot seperti digambarkan pada gambar 3.12.

Gambar 3.22 Preview Komposisi scene 12

Adegan ketika Adam mengenakan topi pilot milik bapaknya tersebut adalah

untuk menggambarkan bahwa dia juga bercita-cita juga untuk menjadi pilot.

Selanjutnya adegan mengambil baju dan memasukkan kertas contekan ke

dalam saku seragam sekolahnya dilakukan dengan tangan kiri yang

menandakan bahwa hal yang dilakukan oleh Adam bukanlah hal yang benar.

STIKOM S

URABAYA

Page 51: BAB III METODOLOGI DAN PERANCANGAN KARYA SURABAYArepository.dinamika.ac.id/id/eprint/390/6/BAB III.pdf · tentang apa yang dialami oleh subjek penelitian misalnya prilaku, persepsi,

103

13. Kewarisan sebuah cita-cita

Secara reverse, bapak Adam digambarkan adegan menaruh topi di meja

belajar Adam dan menghadap kamera seperti pada gambar 3.x.. Adegan ini

berguna untuk mejelaskan pada scene berikutnya tentang dari mana topi

yang dikenakan Adam di mejanya tersebut berasal.

Gambar 3.23 Preview Komposisi scene 13

Adegan bapak yang menaruh topi pilot di atas meja belajar Adam berfungsi

untuk menjelaskan bahwa, sang bapak ingin agar Adam juga dapat menjadi

pilot sepertinya. Posisi bapak Adam yang menghadap ke arah kamera

berfungsi untuk menjelaskan bahwa dia mempunyai harapan didepannya,

dan mewariskan darah pilot tersbut kepada Adam.

STIKOM S

URABAYA

Page 52: BAB III METODOLOGI DAN PERANCANGAN KARYA SURABAYArepository.dinamika.ac.id/id/eprint/390/6/BAB III.pdf · tentang apa yang dialami oleh subjek penelitian misalnya prilaku, persepsi,

104

14. Tumbuh kembang Adam

Di meja belajar Adam tampak beberapa foto yang dipajang berjajar sperti

pada gambar 3.24. Foto-foto tersebut menggambarkan fase perkembangan

adam secara mundur dari kecil hingga usia sekolah.

Gambar 3.24 Preview Komposisi scene 14

Foto-foto tersebut dijajar secara berurutn untuk menggambarkan kehidipan

Adam secara mundur dari usia sekolah hingga ketika Adam masih kecil.

Adegan ini berguna sebagai bridge pada video klip untuk menjembatani

dengan scene setelahnya.

15. Harapan dan cita-cita

Di scene 15 diperlihatkan foto-foto yang dipajang di dalam pigora-pigora

yang ditempel di dinding (gambar 3.25). Foto-foto tersebut menceritakan

tentang kehidupan keluarga Adam.

STIKOM S

URABAYA

Page 53: BAB III METODOLOGI DAN PERANCANGAN KARYA SURABAYArepository.dinamika.ac.id/id/eprint/390/6/BAB III.pdf · tentang apa yang dialami oleh subjek penelitian misalnya prilaku, persepsi,

105

Gambar 3.25 Preview Komposisi scene 15

Pigora-pigora yang ditempel di dinding dirangkai hingga membentuk arah

seperti pada gambar 3.25 untuk menggambarkan alur hidup keluarga Adam.

Pigora-pigora yang ada disebelah kanan menunjukkan adam yang sudah

mulai beranjak besar, dan semakin ke kiri menunjukkan Adam ketika masih

bayi, dan semakin ke kiri menunjukkan foto bapak dan ibu Adam ketika

masih muda.

16. Kehangatan Keluarga

Scene ini menunjukkan kehangan keluarga Adam dimana digambarkan

dengan datangnya Bapak ke sebelah kanan ibu yang sedang menggendong

Adam. Kedatangan sang bapak diterima ibu dengan mencium tangannya

seperti digambarkan pada gambar 3.26. STIKOM S

URABAYA

Page 54: BAB III METODOLOGI DAN PERANCANGAN KARYA SURABAYArepository.dinamika.ac.id/id/eprint/390/6/BAB III.pdf · tentang apa yang dialami oleh subjek penelitian misalnya prilaku, persepsi,

106

Gambar 3.26 Preview Komposisi scene 16

Secara terbalik adegan diawali dengan ayah yang berjalan mundur ke arah

ibu Adam yang sedang menggendong Adam yang masih bayi, menandakan

bahwa sekeras-keras sang bapak bekerja adalah untuk memberi nafkah

keluarga. Kemudian ibu mencium tangan bapak. Scene ini menyampaikan

bahwa keluarga Adam adalah keluarga yang penuh dengan kehangatan dan

kasih sayang. Kemudian kepergian sang bapak kembali adalah untuk

menggambarkan tanggung jawabnya untuk mencari nafkah.

17. Ibu

Ibu adalah sosok orang tua yang paling memiliki ikatan yang erat dengan

Adam. Ibu memberikan perhatian dan kasih saying sepenuhnya kepada

Adam. Hal ini digambarkan dengan digendongnya Adam disebelah kiri

seperti pada gambar 3.27.

STIKOM S

URABAYA

Page 55: BAB III METODOLOGI DAN PERANCANGAN KARYA SURABAYArepository.dinamika.ac.id/id/eprint/390/6/BAB III.pdf · tentang apa yang dialami oleh subjek penelitian misalnya prilaku, persepsi,

107

Gambar 3.27 Preview Komposisi scene 17

Penggambaran Adam yang digendong disebelah kirinya menggambarkan

kasih sayang yang paling besar. Jantung berada di dada sebelah kiri, dan

digendongnya Adam disebelah kiri untuk menandakan pemberian hidup ibu

sepenuhnya untuk Adam.

18. Adam

Kehidupan masa kecil Adam yang damai digambarkan secara visual dengan

tidurnya bayi disebuah tempat tidur yang nyaman, seperti pada gambar 3.28.

Posisinya Adam yang masih bayi tegah lurus dengan hiasan pesawat-

pesawat kecil yang ada ada disebelah kanannya.

STIKOM S

URABAYA

Page 56: BAB III METODOLOGI DAN PERANCANGAN KARYA SURABAYArepository.dinamika.ac.id/id/eprint/390/6/BAB III.pdf · tentang apa yang dialami oleh subjek penelitian misalnya prilaku, persepsi,

108

Gambar 3.27 Preview Komposisi scene 18

Adam ketika masih bayi digambarkan tidur di sebuah tempat tidur

beralaskan kain berwarna putih berguna untuk menggambarkan hati yang

masih putih bersih. Di sebelah kanannya terdapat pesawat mainan yang

berfungsi untuk mengghubungkan antara scene, dan menjadi benang merah

video klip. Posisi pesawat yang ada disebelah kanan Adam berguna untuk

menyampaikan bahwa cita-cita untuk menjadi pilot adalah sebuah cita-cita

yang baik.

3.2.7 Naskah

Berdasarkan ide cerita yang kemudian dikembangkan menjadi sinopsis,

selanjutnya naskah cerita dibuat. Pesan yang ingin disampaikan, dipertimbangkan

juga dalam pembuatan naskah video klip, sehingga cerita dan pesan dapat

tersampaikan dengan baik. Berikut adalah cuplikan naskah yang dipakai dalam

STIKOM S

URABAYA

Page 57: BAB III METODOLOGI DAN PERANCANGAN KARYA SURABAYArepository.dinamika.ac.id/id/eprint/390/6/BAB III.pdf · tentang apa yang dialami oleh subjek penelitian misalnya prilaku, persepsi,

109

pembuatan video klip ini, dan secara lengkap akan dilampirkan pada bagian

lampiran.

a. MFS - ANAK BAYI

Terlihat anak bayi tidur di kasur.

b. MS - IBU

Ibu menggendong bayi yang sedang tidur, kemudian menimang-nimang.

c. MS - BAPAK

Bapak datang menghampiri Ibu yang sedang menggendong bayi, kemudia

mengusap kepala si bayi

d. MFS - BAPAK

Bapak berjalan kea rah meja belajar, kemudian menaruh topi pilot yang

dipakainya.

3.2.8 Storyboard

Setelah naskah selesai dibuat, langkah selanjutnya adalah membuat

bloking secara visual dalam bentuk storyboard. Storyboard ini berfungsi sebagai

panduan dalam pengambilan gambar pada saat produksi.

STIKOM S

URABAYA

Page 58: BAB III METODOLOGI DAN PERANCANGAN KARYA SURABAYArepository.dinamika.ac.id/id/eprint/390/6/BAB III.pdf · tentang apa yang dialami oleh subjek penelitian misalnya prilaku, persepsi,

110

Gambar 3.28 Cuplikan Adegan Pada Storyboard

Storyboard dibuat dengan panduan dari naskah yang dibuat. Berikut

adalah cuplikan dari storyboard yang dipakai video klip ini (gambar 3.28), dan

secara lengkap akan dilampirkan pada bagian lampiran.

3.2.9 Media Promosi

Untuk mendukung dikenalnya album dan video klip Will We Make It This

Time ini diperlukan adanya media promosi. Beberapa media promosi yang dipakai

STIKOM S

URABAYA

Page 59: BAB III METODOLOGI DAN PERANCANGAN KARYA SURABAYArepository.dinamika.ac.id/id/eprint/390/6/BAB III.pdf · tentang apa yang dialami oleh subjek penelitian misalnya prilaku, persepsi,

111

adalah poster, cover CD, dan video preview. Beberapa merchandise lain juga

dibuat untuk mendukung promosi ini.

1. Poster

Poster dibuat dan dijadikan desain yang utama pada media-media promosi

yang lain. Desainnya dibuat dengan mengambil salah satu adegan terbaik

dalam video klip ini yang mempu menggambarkan sebagian besar cerita

lagu. Beberapa faktor lain yang digunakan dalam pemilihan desainnya

adalah kemampuan poster yang mengundang minat orang untuk melihat

video klip. Penataan layout juga dan penempatan tulisan juga

dipertimbangkan, sehingga muncul beberapa alternatif sketsa poster seperti

pada gambar 3.29a, 3.29b dan 3.29c .

Gambar 3.29 Sketsa Alternatif Poster

(a) Alternatif 1 (b) Alternatif 2 (c) Alternatif 3

STIKOM S

URABAYA

Page 60: BAB III METODOLOGI DAN PERANCANGAN KARYA SURABAYArepository.dinamika.ac.id/id/eprint/390/6/BAB III.pdf · tentang apa yang dialami oleh subjek penelitian misalnya prilaku, persepsi,

112

Dari ketiga alternative tersebut maka dibuat kelompok diskusi untuk

memutuskan desain yang terpilih dari masing-masing sketsa alternatif. Kelompok

diskusi terdiri dari anggota band Friday, orang awam, penggemar band Friday dan

beberapa ahli desain. Hasil dari kelompok diskusi tersebut dimunculkan seperti

pada tabel 3.11.

Tabel 3.11 Tabel Pemilihan Alternatif Poster

Sesu

ai K

on

sep

Pes

an L

agu

Ters

amp

aika

n

Pro

voka

tif

Layo

ut

yan

g

bai

k

Tota

l

Alternatif 1 2 2 1 1 6

Alternatif 2 3 3 3 3 12

Alternatif 3 1 1 2 2 6

Berdasarkan jumlah tertinggi yang didapatkan dari hasil kelompok diskusi,

maka terpilih alternatif 2 untuk dibuat sebagai posternya. Desain poster (gambar

3.30) ini berikutnya akan diterapkan juga pada cover album, video preview dan

beberapa media promosi lainnya.

STIKOM S

URABAYA

Page 61: BAB III METODOLOGI DAN PERANCANGAN KARYA SURABAYArepository.dinamika.ac.id/id/eprint/390/6/BAB III.pdf · tentang apa yang dialami oleh subjek penelitian misalnya prilaku, persepsi,

113

Gambar 3.30 Sketsa Alternatif Poster

STIKOM S

URABAYA

Page 62: BAB III METODOLOGI DAN PERANCANGAN KARYA SURABAYArepository.dinamika.ac.id/id/eprint/390/6/BAB III.pdf · tentang apa yang dialami oleh subjek penelitian misalnya prilaku, persepsi,

114

2. Cover CD

Cover CD dibuat dengan menggunakan desain layout dari poster.

Penggunaan desain yang sama ini berguna untuk memperkuat benang merah

pada masing-masing media. Perbedaannya hanya terletak pada ukuran media

yang dipakai. Untuk cover CD media yang dipakai berbentuk bujur sangkar

dan lingkaran.

Gambar 3.31 Cover CD

Cover CD yang dipakai untuk media promosi pada video klip ini tampak

seperti pada gambar 3.31. Selanjutnya desain ini akan diterapkan pada

media-media promosi pendukung lainnya berupa merchandise.

STIKOM S

URABAYA

Page 63: BAB III METODOLOGI DAN PERANCANGAN KARYA SURABAYArepository.dinamika.ac.id/id/eprint/390/6/BAB III.pdf · tentang apa yang dialami oleh subjek penelitian misalnya prilaku, persepsi,

115

3. Video Preview

Video preview yang dipakai sebagai salah satu media promosi berfungsi

sebagai teaser. Video preview ini ditempatkan di tempat-tempat penjualan

CD untuk menarik minat pengunjung. Sebagai mana fungsinya, video

preview ini juga harus dapat memprovokasi pengunjung untuk mau melihat

video klip secara lengkap.

Gambar 3.32 Video Preview

Video preview ini mengambil beberapa detik dari adegan dalam video klip

yang mampu menggambarkan pesan video klip. Pemilihan adegan ini juga

tidak mengambil klimaks lagu karena bagian dijadikan sebagai daya tarik

dalam video klip. Dengan pertimbangan ini maka terpilih potongan dari

scene 9, yaitu ketika pintu terbuka dalam bingkai tangan dan memasuki

kehidupan Adam. Potongan adegan tersebut dirangkai per-sequence seperti

pada gambar 3.32.

STIKOM S

URABAYA