bab iii metodologi a. desain...

15
19 Siti Rohmawati, 2016 PENGARUH PEMBELAJARAN BERBASIS MASALAH TERHADAP KEMAMPUAN PEMAHAMAN MATEMATIS SISWA SEKOLAH DASAR Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu BAB III METODOLOGI A. Desain Penelitian Desain yang akan digunakan dalam penelitian ini adalah menggunakan desain penelitian eksperimen jenis True Experimental Pretest-Posttest Control Grup Design. Dalam desain ini terdapat dua kelas yang dipilih untuk dilakukan penelitian kemudian diberi pretest yang bertujuan untuk mengetahui kemampuan awal siswa apakah ada perbedaan antara kelas eksperimen dan kelas kontrol. dengan demikian hasil perlakuan dalam penelitian ini dapat diketahui dengan lebih akurat karena dapat membandingkan keadaan sesudah dan sebelum diberi perlakuan. Pelaksanaan penelitian ini diambil dua kelas yang dipilih secara acak. Namun kelas ini dipilih karena atas beberapa pertimbangan. Kelas yang pertama merupakan kelas kontrol yang diberikan pendekatan konvensional, sedangkan kelas kedua adalah kelas eksperimen yang diberikan pendekatan pembelajaran berbasis masalah. Kedua kelas akan mendapatkan materi yang sama yaitu penjumlahan dan pengurangan bilangan bulat. Pengamatan dilakukan dua kali yaitu melalui tes awal dan tes akhir. Tes awal dilakukan untuk mengetahui kemampuan awal siswa dalam pemahaman matematis pada konsep penjumlahan dan pengurangan bilangan bulat. Sedangkan tes akhir dilakukan dengan tujuan untuk mengetahui peningkatan hasil kemampuan memecahkan masalah matematis siswa terhadap konsep penjumlahan dan pengurangan bilangan bulat. Pengamatan ini berawal dari pemberian tes awal untuk kelas eksperimen dan kelas kontrol. Soal yang diberikan untuk kedua kelas tersebut mempunyai jumlah dan bobot yang sama. Selanjutnya akan diberikan perlakuan yang

Upload: others

Post on 21-Oct-2020

17 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

  • 19 Siti Rohmawati, 2016 PENGARUH PEMBELAJARAN BERBASIS MASALAH TERHADAP KEMAMPUAN PEMAHAMAN MATEMATIS SISWA SEKOLAH DASAR Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

    BAB III

    METODOLOGI

    A. Desain Penelitian

    Desain yang akan digunakan dalam penelitian ini adalah menggunakan desain

    penelitian eksperimen jenis True Experimental Pretest-Posttest Control Grup Design.

    Dalam desain ini terdapat dua kelas yang dipilih untuk dilakukan penelitian kemudian

    diberi pretest yang bertujuan untuk mengetahui kemampuan awal siswa apakah ada

    perbedaan antara kelas eksperimen dan kelas kontrol. dengan demikian hasil

    perlakuan dalam penelitian ini dapat diketahui dengan lebih akurat karena dapat

    membandingkan keadaan sesudah dan sebelum diberi perlakuan.

    Pelaksanaan penelitian ini diambil dua kelas yang dipilih secara acak. Namun

    kelas ini dipilih karena atas beberapa pertimbangan. Kelas yang pertama merupakan

    kelas kontrol yang diberikan pendekatan konvensional, sedangkan kelas kedua adalah

    kelas eksperimen yang diberikan pendekatan pembelajaran berbasis masalah. Kedua

    kelas akan mendapatkan materi yang sama yaitu penjumlahan dan pengurangan

    bilangan bulat.

    Pengamatan dilakukan dua kali yaitu melalui tes awal dan tes akhir. Tes awal

    dilakukan untuk mengetahui kemampuan awal siswa dalam pemahaman matematis

    pada konsep penjumlahan dan pengurangan bilangan bulat. Sedangkan tes akhir

    dilakukan dengan tujuan untuk mengetahui peningkatan hasil kemampuan

    memecahkan masalah matematis siswa terhadap konsep penjumlahan dan

    pengurangan bilangan bulat. Pengamatan ini berawal dari pemberian tes awal untuk

    kelas eksperimen dan kelas kontrol. Soal yang diberikan untuk kedua kelas tersebut

    mempunyai jumlah dan bobot yang sama. Selanjutnya akan diberikan perlakuan yang

  • 20

    UPI Kampus Serang Siti Rohmawati, 2016 PENGARUH PEMBELAJARAN BERBASIS MASALAH TERHADAP KEMAMPUAN PEMAHAMAN MATEMATIS SISWA SEKOLAH DASAR Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

    berbeda antara kelas kontrol dan kelas eksperimen. Kelas eksperimen akan

    mendapatkan treathment dengan menggunakan pendekatan pembelajaran berbasis

    masalah, sedangkan kelas kontrol akan mendapatkan pembelajaran dengan

    menggunakan pendekatan konvensional. Tahap akhir dari pengamatan ini adalah

    pemberian tes akhir. Tes yang diberikan untuk kedua kelas adalah sama. Seperti yang

    sudah dijelaskan diatas, kegunaan tes akhir ini untuk mengetahui peningkatan hasil

    kemampuan pemahaman matematis siswa sekaligus untuk mengetahui perbedaan

    hasil belajar siswa kelas eksperimen dan kelas kontrol.

    Adapun desain penelitian ini dapat digambarkan dalam sebuah tabel dibawah ini:

    Tabel 3.1

    Experimental Pretest-Posttest Control Grup Design

    Kelas Pretest Perlakuan Protes

    A O1 X O

    2

    B O1 Y O

    2

    Keterangan :

    A : Eksperimen

    B : Kontrol

    O1 : Nilai pretest (sebelum diberi diklat)

    O2 :Nilai postest (sesudah diberi diklat)

    X :Pembelajaran biasa

    Y : Pembelajaran berbasis masalah

    1. Pretes

    Pretes dilakukan di kelas eksperimen dan kelas kontrol. Setiap kelas

    dibagikan soal pretes yang terdiri dari 5 butir soal isian. Pretes dilakukan pada

    jam yang sama untuk mengurangi tingkat kebocoran soal. Alokasi waktu

  • 21

    UPI Kampus Serang Siti Rohmawati, 2016 PENGARUH PEMBELAJARAN BERBASIS MASALAH TERHADAP KEMAMPUAN PEMAHAMAN MATEMATIS SISWA SEKOLAH DASAR Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

    mengerjakan soal pretes adalah 35 menit. Pretes dilakukan untuk mengetahui

    kemampuan pemahaman awal siswa pada materi penjumlahan dan

    pengurangan bilangan bulat.

    2. Postes

    Kegiatan selanjutnya yang dilakukan setelah kegiatan pembelajaran

    adalah postes atau pengambilan data akhir. Soal postes terdiri dari 5 butir soal

    isian yang memiliki bobot yang sama dengan soal pretes. Siswa memiliki

    waktu 35 menit untuk menyelesaikan soal tersebut. Postes dilakukan pada

    waktu yang sama baik dikelas kontrol maupun dikelas eksperimen. Hal ini

    dilakukan untuk mengetahui kemampuan pemahaman matematis akhir siswa

    setelah mendapatkan perlakuan yang berbeda antara kelas kontrol dan kelas

    eksperimen.

    B. Partisipan

    Partisipan dalam penelitian ini adalah siswa kelas IV SDN 11 Serang tahun

    ajaran 2015/2016 dengan jumlah siswa 60 anak yang terdiri dari 30 siswa kelas A dan

    30 siswa kelas B.

    Objek penelitian ini adalah kegiatan pembelajaran matematika menyelesaikan

    soal cerita dalam materi penjumlahan dan pengurangan bilangan bulat dengan

    menggunakan pendekatan pembelajaran berbasis masalah di kelas IV SDN 11 Serang

    tahun ajaran 2015/2016.

    C. Populasi dan Sampel

    Menurut Sugiyono (2012, hlm.117) populasi adalah wilayah generalisasi yang

    terdiri atas: objek atau subjek yang mempunyai kualitas dan karakteristik tertentu

    yang ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari dan kemudian ditarik kesimpulannya.

    Jadi populasi bukan hanya orang, tetapi juga objek dan benda-benda alam yang lain.

  • 22

    UPI Kampus Serang Siti Rohmawati, 2016 PENGARUH PEMBELAJARAN BERBASIS MASALAH TERHADAP KEMAMPUAN PEMAHAMAN MATEMATIS SISWA SEKOLAH DASAR Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

    Populasi dalam penelitian ini adalah SDN 11 Serang kelas IV Kecamatan Serang

    - Serang, sedangkan sampelnya diambil dua kelas dimana kelas yang satu adalah

    kelas yang dijadikan eksperimen dan kelas yang lain adalah kelas kontrol. Yang

    menjadi sampel dalam penelitian ini adalah kelas IV A sebagai kelas eksperimen dan

    kelas IV B sebagai kelas kontrol.

    D. Instrument Penelitian

    Instrumen penelitian adalah suatu alat yang digunakan mengukur fenomena alam

    maupun sosial yang diamati. Secara spesifik semua fenomena ini disebut variabel

    penelitian (Sugiyono, 2012, hlm. 148). Dalam penelitian ini peneliti menggunakan

    instrument (alat ukur penelitian) berupa tes dan non tes. Instrumen tes digunakan

    untuk mengetahui perbedaan kemampuan siswa dalam memahami materi

    penjumlahan dan pengurangan masalah bilangan bulat antara dua kelas siswa yang

    menjadi subjek (sampel penelitian).

    Instrumen non tes yang terdiri dari angket, dan jurnal harian untuk mengetahui

    respon siswa terhadap pembelajaran berbasis masalah terhadap pembelajaran

    matematika, dan lembar aktivitas siswa.

    Di bawah ini dicantumkan beberapa cara pengumpulan data yang digunakan

    dalam penelitian ini adalah:

    1) Tes

    Tes dilakukan sebelum dan sesudah proses pembelajaran terhadap dua kelas

    yaitu kelas eksperimen dan kelas kontrol. Tes ini terdiri dari pretes dan postes

    dan diberikan kepada siswa di kelas IV pada kelas eksperimen dan kelas kontrol.

    Pretes bertujuan untuk mengetahui kemampuan awal siswa dalam pemahaman

    matematis pada konsep penjumlahan dan pengurangan bilangan bulat. Sedangkan

    postes dilakukan dengan tujuan untuk mengetahui peningkatan hasil kemampuan

  • 23

    UPI Kampus Serang Siti Rohmawati, 2016 PENGARUH PEMBELAJARAN BERBASIS MASALAH TERHADAP KEMAMPUAN PEMAHAMAN MATEMATIS SISWA SEKOLAH DASAR Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

    pemahaman matematis siswa terhadap konsep penjumlahan dan pengurangan

    bilangan bulat.

    Soal tes berbentuk uraian sebanyak 5 soal, adapun bentuk soal pretes dan

    postes adalah sebagai berikut:

    Tabel 3.2

    Soal Pretes-Postes

    Kompetensi

    Dasar Indikator Soal Kunci Jawaban

    Tingkat

    Kesulitan Skor

    Menjumlahka

    n bilangan

    bulat dan

    mengurangka

    n bilangan

    bulat

    Pemahaman

    Intuitif,

    memperkiraka

    n kebenaran

    dengan pasti

    (tanpa ragu-

    ragu) sebelum

    menganalisis

    lebih lanjut.

    1. Jika Alvin

    berdiri di titik A,

    kemudian maju 7

    langkah melalui titik

    R sehingga dia berada

    dititik T dengan

    jumlah langkah 21 .

    Berapa langkahkah

    Alvin melangkah dari

    titik A ke titik T?

    Diket: Titik A= +7 langkah

    Titik A+TitikT= 21 langkah

    Ditanya: Titik R ke titik T?

    Jawab:

    A R T

    A + R = T

    7 + … = 21

    Jadi jawabannya adalah 14

    langkah

    Mudah

    15

    2. Sebuah motor

    bergerak maju 77

    meter kearah timur

    dengan kecepatan

    90km/jam, kemudian

    motor itu berbelok

    Diketahui: Maju= (+)

    Belok= (-)

    Ditanya: Jarak motor

    sekarang?

    Jawab:

    +77m + (-12m) = 55 m

    Sedang

    20

  • 24

    UPI Kampus Serang Siti Rohmawati, 2016 PENGARUH PEMBELAJARAN BERBASIS MASALAH TERHADAP KEMAMPUAN PEMAHAMAN MATEMATIS SISWA SEKOLAH DASAR Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

    arah kebarat sejauh 12

    meter dengan

    kecepatan sama. Pada

    jarak berapa meter

    motor itu berada

    sekarang?

    Jadi, motor tersebut

    sekarang ada di jarak 55m

    3. Pipin membeli

    buah apel sebanyak 17

    kg jika dihitung

    banyak dari buah apel

    dalam 17kg tersebut

    adalah 85 buah,

    kemudian Pipin

    memberikan apel itu

    kepada saudara

    perempuannya

    sebanyak 10 buah.

    Berapa kg buah apel

    yang dimiliki Pipin

    saat ini?

    Diket: 17 kg=85 buah apel

    1kg = 5 apel

    10 apel diberikan kepada

    saudara pipin

    Ditanya: sisa apel dalam

    kg?

    Jawab:

    85 buah-10buah= 75 buah

    17 kg – 2 kg = 15 kg

    Jadi apel pipin tinggal 15 kg

    Sukar 30

    Pemahaman

    Fungsional,

    mengaitkan

    suatu konsep

    atau prinsip

    dengan konsep

    atau prinsip

    4. Sebuah mobil

    bergerak ke utara

    sejauh 15 km/jam,

    kemudian mobil

    tersebut kembali lagi

    ke selatan sejauh 10

    km/jam. Pada jarak

    Diketahui: Kanan (+)

    Kiri (-)

    Ditanya: jarak mobil berada

    sekarang?

    +(15)km – 10 km= 5 Km

    Jadi, jarak mobil berada

    sekarang di 5 km .

    Sedang

    20

  • 25

    UPI Kampus Serang Siti Rohmawati, 2016 PENGARUH PEMBELAJARAN BERBASIS MASALAH TERHADAP KEMAMPUAN PEMAHAMAN MATEMATIS SISWA SEKOLAH DASAR Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

    lainnya, dan

    menyadari

    proses yang

    dikerjakannya.

    berapa km mobil

    tersebut berada

    sekarang?

    5. Seekor burung

    merpati terbang dari

    sarangnya lurus kea

    rah barat sejauh 900

    meter. kemudian,

    burung itu terjatuh

    karena terkena

    tembakan dari senjata

    pemburu liar sejauh

    650 meter. pada jarak

    berapa meter dan

    diarah manakah

    burung itu sekarang

    dari sarangnya?

    B T

    Diketahui: terbang ke barat

    900m

    Ditembak 650m ketika

    terbang

    Ditanya: jarak burung

    sekarang?

    Jawab

    900 m – 650 m = 250 m

    Jadi burung sekarang berada

    di 250 m dari sarang.

    Mudah

    15

    2) Non Tes

    Untuk mengetahui respon siswa terhadap pendekatan pembelajaran berbasis

    masalah maka peneliti menggunakan angket dan jurnal harian.

    a) Angket

    Angket diberikan setelah pembelajaran berbasis masalah pada kelas

    eksperimen selesai atau pada akhir penelitian. Menurut Arifin (2009, hlm.

  • 26

    UPI Kampus Serang Siti Rohmawati, 2016 PENGARUH PEMBELAJARAN BERBASIS MASALAH TERHADAP KEMAMPUAN PEMAHAMAN MATEMATIS SISWA SEKOLAH DASAR Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

    159) sikap merupakan kecenderungan tingkah laku untuk berbuat sesuatu

    dengan cara, metode, teknik dan pola tertentu terhadap dunia sekitarnya,

    baik berupa orang-orang maupun objek-objek tertentu.

    Tujuan angket pada penelitian ini adalah untuk mengetahui respon

    siswa terhadap pembelajaran menggunakan pendekatan pembelajaran

    berbasis masalah.

    Tabel 3.3

    Angket Siswa

    NO Uraian Jawaban

    Keterangan Ya Tidak 1. Saya berminat untuk mengikuti kegiatan

    pembelajaran matematika

    2. Saya senang dengan cara belajar

    kelompok karena dapat membagi

    pengetahuan.

    3. Saya setuju jika pembelajaran

    selanjutnya menggunakan pembelajaran

    dengan model pembelajaran matematika

    yang guru gunakan.

    4. Pembelajaran matematika membuat saya

    lebih mengerti kaitan permasalahan-

    permasalahan pada pembelajaran

    matematika dengan kehidupan sehari-

    hari.

    5. Saya kurang memahami materi

    pembelajaran matematika yang telah

    diajarkan.

    6. Saya dapat membuat kesimpulan dari

    materi yang telah diajarkan guru.

    7. pembelajaran matematika ini kurang

    bermanfaat dalam kehidupan sehari-hari.

    8. Pembelajaran matematika ini

    membosankan

    9. Pembelajaran matematika ini melatih

    saya untuk berpikir kritis

    10. Belajar dengan model pembelajaran

  • 27

    UPI Kampus Serang Siti Rohmawati, 2016 PENGARUH PEMBELAJARAN BERBASIS MASALAH TERHADAP KEMAMPUAN PEMAHAMAN MATEMATIS SISWA SEKOLAH DASAR Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

    berbasis masalah membuat materi sulit

    diingat.

    b) Jurnal harian,

    Jurnal harian disini berupa kertas putih yang dibentuk sedemikian

    rupa kemudian digunakan setelah proses pembelajaran telah terjadi.

    Dalam hal ini peneliti membagikan kertas tersebut kepada siswa untuk

    menuliskan yang berhubungan dengan pembelajaran dan apa yang telah

    mereka rasakan ketika proses pembelajaran berlangsung. Jurnal harian

    ini bertujuan untuk memperkuat kebenaran dari angket.

    E. Prosedur Penelitian

    a. Tahap Pendahuluan

    Mencari sumber-sumber data mengenai pembelajaran berbasis masalah

    serta indikator-indikator sebagai tolak ukur dalam pemahaman pembelajaran

    berbasis masalah matematika, kemudian menghasilkan proposal penelitian.

    Selanjutnya yaitu menyusun dan mengembangkan instrumen penelitian

    terdiri dari soal tes, angket, dan jurnal harian.

    b. Tahap pelaksanan

    Peneliti akan melakukan pembelajaran sesuai dengan materi pemecahan

    masalah bilangan bulat yang telah dipilih dengan menggunakan

    pembelajaran berbasis masalah, penggunaan pendekatan pembelajaran yang

    berbeda dilaksanakan secara bergiliran/hari yang berbeda. Peneliti juga

    menyiapkan LKS sebagai lembar evaluasi harian.

    Di setiap akhir pembelajaran dilakukan observasi terhadap aktivitas

    siswa dan guru, dan siswa diberikan jurnal di setiap akhir pertemuan. Setelah

    semua kegiatan pembelajaran selesai dilaksanakan, maka akan diadakan tes

    akhir. Kegiatan akhir dalam penelitian ini yaitu menganalisis data yang telah

  • 28

    UPI Kampus Serang Siti Rohmawati, 2016 PENGARUH PEMBELAJARAN BERBASIS MASALAH TERHADAP KEMAMPUAN PEMAHAMAN MATEMATIS SISWA SEKOLAH DASAR Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

    diperoleh baik secara kuantitatif maupun kualitatif, kemudian membuat

    kesimpulan hasil penelitian tersebut.

    F. Analisis Data

    1) Uji Normalitas

    Uji normalitas dilakukan untuk mengetahui apakah sebaran data

    berdistribusi normal atau tidak. Hasil uji normalitas dalam penelitian ini

    tidak dihitung secara manual melainkan dengan menggunakan Software

    SPSS 17 for Windows.

    2) Uji Homogenitas Variansi

    Sama seperti uji normlitas, uji homogenitas variansi juga dihitung

    dengan menggunakan Software SPSS 17 for windows. Uji homogenitas

    variansi dilakukan dengan maksud untuk mengetahui apakah satu kelompok

    eksperimen dan satu kelompok kontrol memiliki varians yang homogen.

    3) Uji Hipotesis

    Uji hipotesis menggunakan uji t dua sampel. Uji t dua sampel ini

    tergolong uji perbandingan (uji komparatif). Tujuan dari uji ini adalah untuk

    membandingkan apakah kedua data (variabel) tersebut sama atau berbeda.

    Gunanya uji komparatif adalah untuk menguji kemampuan generalisasi

    (signifikansi hasil penelitian yang berupa perbandingan keadaan variable

    dari dua rata-rata sampel).

    Adapun rumus untuk menghitung uji-t adalah (Sugiono, 2013, hlm.274):

    π‘‘β„Žπ‘–π‘‘π‘’π‘›π‘” = π‘₯ 1βˆ’π‘₯ 2

    𝑆1

    2

    𝑛1+𝑆2

    2

    𝑛2βˆ’2π‘Ÿ.

    𝑆1

    𝑛1 +(

    𝑆2

    𝑛2)

    Keterangan:

    r = Nilai Korelasi π‘₯ 1 dengan π‘₯ 2

  • 29

    UPI Kampus Serang Siti Rohmawati, 2016 PENGARUH PEMBELAJARAN BERBASIS MASALAH TERHADAP KEMAMPUAN PEMAHAMAN MATEMATIS SISWA SEKOLAH DASAR Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

    𝑛1 dan 𝑛2 = Jumlah sampel

    π‘₯ 1 dan π‘₯ 2 = Rata-rata sampai ke-1 dan sampai ke-2

    𝑆1 dan 𝑆2 = Standar deviasisampai ke-1 dan sampai ke-2

    𝑆12 dan 𝑆2

    2 = Varians sampel ke-1 dan sampai ke-2

    Perhitungan uji-t dalam penelitian ini, akan diperoleh menggunakan

    software untuk menghitung data statistic, yaitu program SPSS 17 setelah

    mengetahui normalitas dan homogenitas data, dengan cara memasukkan

    input atau data yang akan diolah pada cell baru (variabel view) kemudian

    pilih analisis compare means dan independent-samples t test. Setelah

    dimasukkan data pada variabel view maka akan keluar output berupa tabel

    uji t.

    4) Analisis Angket Siswa

    Angket digunakan untuk mendapatkan tanggapan siswa tentang

    kualitas pembelajaran dalam kelas pada mata pelajaran. Angket yang

    digunakan dalam penelitian ini adalah angket tertutup, artinya alternatif

    jawabannya sudah disediakan. Responden tinggal memilih salah satu

    jawaban yang sesuai dengan pendapatnya. Bentuk angket disusun menurut

    skala Guttman. Skala Guttman terdiri dari 2 alternatif jawaban. setiap

    jawaban TIDAK diberi angka 0 sedangkan jawaban YA diberikan skor 1.

    Langkah-langkahnya adalah sebagai berikut:

    a) Menghitung frekuensi tiap ktegori jawaban yang ada pada masing-masing

    faktor.

    b) Menghitung skor yang diperoleh kedalam bentuk persentase, disebut juga

    teknik deskriptif kualitatif dengan presentase.

    % = Nn x 100%

    keterangan: n : Nilai yang diperoleh

    N : Nilai ideal

    % : Persentase persepsi siswa tentang kualitas

    pembelajaran.

    Kemudian hasil perhitungan dikonsultasikan dengan tabel kriteria dibawah

    ini:

    INTERVAL KRITERIA

  • 30

    UPI Kampus Serang Siti Rohmawati, 2016 PENGARUH PEMBELAJARAN BERBASIS MASALAH TERHADAP KEMAMPUAN PEMAHAMAN MATEMATIS SISWA SEKOLAH DASAR Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

    25% < 43%, 75% Rendah

    43,76

  • 31

    UPI Kampus Serang Siti Rohmawati, 2016 PENGARUH PEMBELAJARAN BERBASIS MASALAH TERHADAP KEMAMPUAN PEMAHAMAN MATEMATIS SISWA SEKOLAH DASAR Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

    π‘†π‘π‘œπ‘  = Skor postes

    π‘†π‘π‘Ÿπ‘’ = Skor pretes

    π‘†π‘šπ‘Žπ‘˜π‘  = Skor maksimal

    Dengan kriteria tingkat gain dapat dilihat pada tabel berikut:

    Tabel 3.4

    Kriteria Tingkat Gain

    Gain Klasifikasi

    -1,00 ≀ g < 0,00 Terjadi Penurunan

    g = 0,00 Tidak terjadi Peningkatan

    g ≀ 0,3 Gain rendah

    0,3 < g ≀ 0,7 Gain sedang

    g > 0,7 Gain tinggi

    6) Validitas butir soal

    Sebuah tes dikatakan memiliki validitas jika hasilnya sesuai dengan

    kriteria. sebelum instrument diberikan kepada sampel yang akan digunakan

    dalam penelitian, peneliti mengujicobakan instrument kepada siswa lain

    yang tidak menjadi sampel dalam penelitian. Tujuannya untuk mengetahui

    apakah instrument yang digunakan dapat dipahami dengan benar oleh siswa

    dan tidak menimbulkan salah pengertian. cara mengetahui validitas adalah

    dengan menggunakan aplikasi anates.

    Setelah koefisien validitasnya diketahui, dibawah ini dicantumkan tabel

    kriteria validitas:

  • 32

    UPI Kampus Serang Siti Rohmawati, 2016 PENGARUH PEMBELAJARAN BERBASIS MASALAH TERHADAP KEMAMPUAN PEMAHAMAN MATEMATIS SISWA SEKOLAH DASAR Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

    Tabel 3.5

    Kriteria Validitas

    Interval Koefisien Tingkat Hubungan

    0,00 – 0,19 Tidak Ada Hubungan

    0,20 – 0,39 Rendah

    0,40 – 0,69 Cukup

    0,70 – 0,89 Kuat / Tinggi

    0,90 – 1,00 Sangat Kuat / Sangat Tinggi

    Untuk mengetahui validitas butir soal, dalam penelitian ini instrument tes

    diuji cobakan pada satu tingkat kelas lebih tinggi yang bukan merupakan kelas

    penelitian. Dalam penelitian ini, instrument tes uji cobakan di SDN Taktakan 1 pada

    hari Kamis, 5 Mei 2016. Hasil data yang diperoleh tidak dihitung secara manual,

    melainkan diolah menggunakan program software Anates. Perthitungannya

    dicantumkan pada lampiran.

    8) Uji Mann Whitney ( U- Test)

    Menurut Ernantje Hendrik (https://ladymh89.files.wordpress.com) Uji ini

    merupakan uji yang digunakan untuk menguji dua sampel independen ( Two

    Independent Sample Tests ) dengan bentuk data Ordinal.

    Prosedur pengujian dapat dilakukan sebagai berikut :

    1. Susun kedua hasil Pengamatan menjadi satu kelomok sampel

    2. Hitung jenjang/ rangking untuk tiap – tiap nilai dalam sampel gabungan

    3. Jenjang atau rangking diberikan mulai dari nilai terkecil sampai terbesar

    4. Nilai beda sama diberi jenjang rata –rata

    5. Selnjutnya jumlahkan nilai jenjang untuk masing-masing sampel.

    6. Hitung Nilai U dengan menggunakan Rumus :

    π‘ˆ1 = 𝑛1𝑛2 + 𝑛1 (𝑛1+ 1)

    2βˆ’ 𝑅1 π‘ˆ2 = 𝑛1𝑛2 +

    𝑛2 (𝑛2+ 1)

    2βˆ’ 𝑅2

    Dimana :

    𝑛1= jumlah sampel 1 𝑅2= jumlah jenjang pada sampel 1

    https://ladymh89.files.wordpress.com/

  • 33

    UPI Kampus Serang Siti Rohmawati, 2016 PENGARUH PEMBELAJARAN BERBASIS MASALAH TERHADAP KEMAMPUAN PEMAHAMAN MATEMATIS SISWA SEKOLAH DASAR Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

    𝑛2= jumlah sampel 2 𝑅2 = jumlah jenjang pada sampel 2

    7. Diantara nilai U1 dan U2 yang lebih kecil digunakan sebagai U hitung untuk

    dibandingkan degan U table

    8. Jika nilai U hitung pada no. 7 lebih besar dari 𝑛1𝑛2= /2 maka nilai tersebut

    adalah nilai U’, dan nilai U dapat dihitung dengan rumus U = 𝑛1𝑛2 - U’

    9. Dengan kriteria Pengambilan keputusan :

    𝐻0 diterima bila U hitung _ U tabel ( 𝛼 ; 𝑛1, 𝑛2 )

    𝐻0 ditolak bila U hitung _ Utabel ( 𝛼 ; 𝑛1, 𝑛2)