bab iii metodologi a. desain...
TRANSCRIPT
-
19 Siti Rohmawati, 2016 PENGARUH PEMBELAJARAN BERBASIS MASALAH TERHADAP KEMAMPUAN PEMAHAMAN MATEMATIS SISWA SEKOLAH DASAR Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
BAB III
METODOLOGI
A. Desain Penelitian
Desain yang akan digunakan dalam penelitian ini adalah menggunakan desain
penelitian eksperimen jenis True Experimental Pretest-Posttest Control Grup Design.
Dalam desain ini terdapat dua kelas yang dipilih untuk dilakukan penelitian kemudian
diberi pretest yang bertujuan untuk mengetahui kemampuan awal siswa apakah ada
perbedaan antara kelas eksperimen dan kelas kontrol. dengan demikian hasil
perlakuan dalam penelitian ini dapat diketahui dengan lebih akurat karena dapat
membandingkan keadaan sesudah dan sebelum diberi perlakuan.
Pelaksanaan penelitian ini diambil dua kelas yang dipilih secara acak. Namun
kelas ini dipilih karena atas beberapa pertimbangan. Kelas yang pertama merupakan
kelas kontrol yang diberikan pendekatan konvensional, sedangkan kelas kedua adalah
kelas eksperimen yang diberikan pendekatan pembelajaran berbasis masalah. Kedua
kelas akan mendapatkan materi yang sama yaitu penjumlahan dan pengurangan
bilangan bulat.
Pengamatan dilakukan dua kali yaitu melalui tes awal dan tes akhir. Tes awal
dilakukan untuk mengetahui kemampuan awal siswa dalam pemahaman matematis
pada konsep penjumlahan dan pengurangan bilangan bulat. Sedangkan tes akhir
dilakukan dengan tujuan untuk mengetahui peningkatan hasil kemampuan
memecahkan masalah matematis siswa terhadap konsep penjumlahan dan
pengurangan bilangan bulat. Pengamatan ini berawal dari pemberian tes awal untuk
kelas eksperimen dan kelas kontrol. Soal yang diberikan untuk kedua kelas tersebut
mempunyai jumlah dan bobot yang sama. Selanjutnya akan diberikan perlakuan yang
-
20
UPI Kampus Serang Siti Rohmawati, 2016 PENGARUH PEMBELAJARAN BERBASIS MASALAH TERHADAP KEMAMPUAN PEMAHAMAN MATEMATIS SISWA SEKOLAH DASAR Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
berbeda antara kelas kontrol dan kelas eksperimen. Kelas eksperimen akan
mendapatkan treathment dengan menggunakan pendekatan pembelajaran berbasis
masalah, sedangkan kelas kontrol akan mendapatkan pembelajaran dengan
menggunakan pendekatan konvensional. Tahap akhir dari pengamatan ini adalah
pemberian tes akhir. Tes yang diberikan untuk kedua kelas adalah sama. Seperti yang
sudah dijelaskan diatas, kegunaan tes akhir ini untuk mengetahui peningkatan hasil
kemampuan pemahaman matematis siswa sekaligus untuk mengetahui perbedaan
hasil belajar siswa kelas eksperimen dan kelas kontrol.
Adapun desain penelitian ini dapat digambarkan dalam sebuah tabel dibawah ini:
Tabel 3.1
Experimental Pretest-Posttest Control Grup Design
Kelas Pretest Perlakuan Protes
A O1 X O
2
B O1 Y O
2
Keterangan :
A : Eksperimen
B : Kontrol
O1 : Nilai pretest (sebelum diberi diklat)
O2 :Nilai postest (sesudah diberi diklat)
X :Pembelajaran biasa
Y : Pembelajaran berbasis masalah
1. Pretes
Pretes dilakukan di kelas eksperimen dan kelas kontrol. Setiap kelas
dibagikan soal pretes yang terdiri dari 5 butir soal isian. Pretes dilakukan pada
jam yang sama untuk mengurangi tingkat kebocoran soal. Alokasi waktu
-
21
UPI Kampus Serang Siti Rohmawati, 2016 PENGARUH PEMBELAJARAN BERBASIS MASALAH TERHADAP KEMAMPUAN PEMAHAMAN MATEMATIS SISWA SEKOLAH DASAR Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
mengerjakan soal pretes adalah 35 menit. Pretes dilakukan untuk mengetahui
kemampuan pemahaman awal siswa pada materi penjumlahan dan
pengurangan bilangan bulat.
2. Postes
Kegiatan selanjutnya yang dilakukan setelah kegiatan pembelajaran
adalah postes atau pengambilan data akhir. Soal postes terdiri dari 5 butir soal
isian yang memiliki bobot yang sama dengan soal pretes. Siswa memiliki
waktu 35 menit untuk menyelesaikan soal tersebut. Postes dilakukan pada
waktu yang sama baik dikelas kontrol maupun dikelas eksperimen. Hal ini
dilakukan untuk mengetahui kemampuan pemahaman matematis akhir siswa
setelah mendapatkan perlakuan yang berbeda antara kelas kontrol dan kelas
eksperimen.
B. Partisipan
Partisipan dalam penelitian ini adalah siswa kelas IV SDN 11 Serang tahun
ajaran 2015/2016 dengan jumlah siswa 60 anak yang terdiri dari 30 siswa kelas A dan
30 siswa kelas B.
Objek penelitian ini adalah kegiatan pembelajaran matematika menyelesaikan
soal cerita dalam materi penjumlahan dan pengurangan bilangan bulat dengan
menggunakan pendekatan pembelajaran berbasis masalah di kelas IV SDN 11 Serang
tahun ajaran 2015/2016.
C. Populasi dan Sampel
Menurut Sugiyono (2012, hlm.117) populasi adalah wilayah generalisasi yang
terdiri atas: objek atau subjek yang mempunyai kualitas dan karakteristik tertentu
yang ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari dan kemudian ditarik kesimpulannya.
Jadi populasi bukan hanya orang, tetapi juga objek dan benda-benda alam yang lain.
-
22
UPI Kampus Serang Siti Rohmawati, 2016 PENGARUH PEMBELAJARAN BERBASIS MASALAH TERHADAP KEMAMPUAN PEMAHAMAN MATEMATIS SISWA SEKOLAH DASAR Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
Populasi dalam penelitian ini adalah SDN 11 Serang kelas IV Kecamatan Serang
- Serang, sedangkan sampelnya diambil dua kelas dimana kelas yang satu adalah
kelas yang dijadikan eksperimen dan kelas yang lain adalah kelas kontrol. Yang
menjadi sampel dalam penelitian ini adalah kelas IV A sebagai kelas eksperimen dan
kelas IV B sebagai kelas kontrol.
D. Instrument Penelitian
Instrumen penelitian adalah suatu alat yang digunakan mengukur fenomena alam
maupun sosial yang diamati. Secara spesifik semua fenomena ini disebut variabel
penelitian (Sugiyono, 2012, hlm. 148). Dalam penelitian ini peneliti menggunakan
instrument (alat ukur penelitian) berupa tes dan non tes. Instrumen tes digunakan
untuk mengetahui perbedaan kemampuan siswa dalam memahami materi
penjumlahan dan pengurangan masalah bilangan bulat antara dua kelas siswa yang
menjadi subjek (sampel penelitian).
Instrumen non tes yang terdiri dari angket, dan jurnal harian untuk mengetahui
respon siswa terhadap pembelajaran berbasis masalah terhadap pembelajaran
matematika, dan lembar aktivitas siswa.
Di bawah ini dicantumkan beberapa cara pengumpulan data yang digunakan
dalam penelitian ini adalah:
1) Tes
Tes dilakukan sebelum dan sesudah proses pembelajaran terhadap dua kelas
yaitu kelas eksperimen dan kelas kontrol. Tes ini terdiri dari pretes dan postes
dan diberikan kepada siswa di kelas IV pada kelas eksperimen dan kelas kontrol.
Pretes bertujuan untuk mengetahui kemampuan awal siswa dalam pemahaman
matematis pada konsep penjumlahan dan pengurangan bilangan bulat. Sedangkan
postes dilakukan dengan tujuan untuk mengetahui peningkatan hasil kemampuan
-
23
UPI Kampus Serang Siti Rohmawati, 2016 PENGARUH PEMBELAJARAN BERBASIS MASALAH TERHADAP KEMAMPUAN PEMAHAMAN MATEMATIS SISWA SEKOLAH DASAR Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
pemahaman matematis siswa terhadap konsep penjumlahan dan pengurangan
bilangan bulat.
Soal tes berbentuk uraian sebanyak 5 soal, adapun bentuk soal pretes dan
postes adalah sebagai berikut:
Tabel 3.2
Soal Pretes-Postes
Kompetensi
Dasar Indikator Soal Kunci Jawaban
Tingkat
Kesulitan Skor
Menjumlahka
n bilangan
bulat dan
mengurangka
n bilangan
bulat
Pemahaman
Intuitif,
memperkiraka
n kebenaran
dengan pasti
(tanpa ragu-
ragu) sebelum
menganalisis
lebih lanjut.
1. Jika Alvin
berdiri di titik A,
kemudian maju 7
langkah melalui titik
R sehingga dia berada
dititik T dengan
jumlah langkah 21 .
Berapa langkahkah
Alvin melangkah dari
titik A ke titik T?
Diket: Titik A= +7 langkah
Titik A+TitikT= 21 langkah
Ditanya: Titik R ke titik T?
Jawab:
A R T
A + R = T
7 + β¦ = 21
Jadi jawabannya adalah 14
langkah
Mudah
15
2. Sebuah motor
bergerak maju 77
meter kearah timur
dengan kecepatan
90km/jam, kemudian
motor itu berbelok
Diketahui: Maju= (+)
Belok= (-)
Ditanya: Jarak motor
sekarang?
Jawab:
+77m + (-12m) = 55 m
Sedang
20
-
24
UPI Kampus Serang Siti Rohmawati, 2016 PENGARUH PEMBELAJARAN BERBASIS MASALAH TERHADAP KEMAMPUAN PEMAHAMAN MATEMATIS SISWA SEKOLAH DASAR Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
arah kebarat sejauh 12
meter dengan
kecepatan sama. Pada
jarak berapa meter
motor itu berada
sekarang?
Jadi, motor tersebut
sekarang ada di jarak 55m
3. Pipin membeli
buah apel sebanyak 17
kg jika dihitung
banyak dari buah apel
dalam 17kg tersebut
adalah 85 buah,
kemudian Pipin
memberikan apel itu
kepada saudara
perempuannya
sebanyak 10 buah.
Berapa kg buah apel
yang dimiliki Pipin
saat ini?
Diket: 17 kg=85 buah apel
1kg = 5 apel
10 apel diberikan kepada
saudara pipin
Ditanya: sisa apel dalam
kg?
Jawab:
85 buah-10buah= 75 buah
17 kg β 2 kg = 15 kg
Jadi apel pipin tinggal 15 kg
Sukar 30
Pemahaman
Fungsional,
mengaitkan
suatu konsep
atau prinsip
dengan konsep
atau prinsip
4. Sebuah mobil
bergerak ke utara
sejauh 15 km/jam,
kemudian mobil
tersebut kembali lagi
ke selatan sejauh 10
km/jam. Pada jarak
Diketahui: Kanan (+)
Kiri (-)
Ditanya: jarak mobil berada
sekarang?
+(15)km β 10 km= 5 Km
Jadi, jarak mobil berada
sekarang di 5 km .
Sedang
20
-
25
UPI Kampus Serang Siti Rohmawati, 2016 PENGARUH PEMBELAJARAN BERBASIS MASALAH TERHADAP KEMAMPUAN PEMAHAMAN MATEMATIS SISWA SEKOLAH DASAR Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
lainnya, dan
menyadari
proses yang
dikerjakannya.
berapa km mobil
tersebut berada
sekarang?
5. Seekor burung
merpati terbang dari
sarangnya lurus kea
rah barat sejauh 900
meter. kemudian,
burung itu terjatuh
karena terkena
tembakan dari senjata
pemburu liar sejauh
650 meter. pada jarak
berapa meter dan
diarah manakah
burung itu sekarang
dari sarangnya?
B T
Diketahui: terbang ke barat
900m
Ditembak 650m ketika
terbang
Ditanya: jarak burung
sekarang?
Jawab
900 m β 650 m = 250 m
Jadi burung sekarang berada
di 250 m dari sarang.
Mudah
15
2) Non Tes
Untuk mengetahui respon siswa terhadap pendekatan pembelajaran berbasis
masalah maka peneliti menggunakan angket dan jurnal harian.
a) Angket
Angket diberikan setelah pembelajaran berbasis masalah pada kelas
eksperimen selesai atau pada akhir penelitian. Menurut Arifin (2009, hlm.
-
26
UPI Kampus Serang Siti Rohmawati, 2016 PENGARUH PEMBELAJARAN BERBASIS MASALAH TERHADAP KEMAMPUAN PEMAHAMAN MATEMATIS SISWA SEKOLAH DASAR Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
159) sikap merupakan kecenderungan tingkah laku untuk berbuat sesuatu
dengan cara, metode, teknik dan pola tertentu terhadap dunia sekitarnya,
baik berupa orang-orang maupun objek-objek tertentu.
Tujuan angket pada penelitian ini adalah untuk mengetahui respon
siswa terhadap pembelajaran menggunakan pendekatan pembelajaran
berbasis masalah.
Tabel 3.3
Angket Siswa
NO Uraian Jawaban
Keterangan Ya Tidak 1. Saya berminat untuk mengikuti kegiatan
pembelajaran matematika
2. Saya senang dengan cara belajar
kelompok karena dapat membagi
pengetahuan.
3. Saya setuju jika pembelajaran
selanjutnya menggunakan pembelajaran
dengan model pembelajaran matematika
yang guru gunakan.
4. Pembelajaran matematika membuat saya
lebih mengerti kaitan permasalahan-
permasalahan pada pembelajaran
matematika dengan kehidupan sehari-
hari.
5. Saya kurang memahami materi
pembelajaran matematika yang telah
diajarkan.
6. Saya dapat membuat kesimpulan dari
materi yang telah diajarkan guru.
7. pembelajaran matematika ini kurang
bermanfaat dalam kehidupan sehari-hari.
8. Pembelajaran matematika ini
membosankan
9. Pembelajaran matematika ini melatih
saya untuk berpikir kritis
10. Belajar dengan model pembelajaran
-
27
UPI Kampus Serang Siti Rohmawati, 2016 PENGARUH PEMBELAJARAN BERBASIS MASALAH TERHADAP KEMAMPUAN PEMAHAMAN MATEMATIS SISWA SEKOLAH DASAR Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
berbasis masalah membuat materi sulit
diingat.
b) Jurnal harian,
Jurnal harian disini berupa kertas putih yang dibentuk sedemikian
rupa kemudian digunakan setelah proses pembelajaran telah terjadi.
Dalam hal ini peneliti membagikan kertas tersebut kepada siswa untuk
menuliskan yang berhubungan dengan pembelajaran dan apa yang telah
mereka rasakan ketika proses pembelajaran berlangsung. Jurnal harian
ini bertujuan untuk memperkuat kebenaran dari angket.
E. Prosedur Penelitian
a. Tahap Pendahuluan
Mencari sumber-sumber data mengenai pembelajaran berbasis masalah
serta indikator-indikator sebagai tolak ukur dalam pemahaman pembelajaran
berbasis masalah matematika, kemudian menghasilkan proposal penelitian.
Selanjutnya yaitu menyusun dan mengembangkan instrumen penelitian
terdiri dari soal tes, angket, dan jurnal harian.
b. Tahap pelaksanan
Peneliti akan melakukan pembelajaran sesuai dengan materi pemecahan
masalah bilangan bulat yang telah dipilih dengan menggunakan
pembelajaran berbasis masalah, penggunaan pendekatan pembelajaran yang
berbeda dilaksanakan secara bergiliran/hari yang berbeda. Peneliti juga
menyiapkan LKS sebagai lembar evaluasi harian.
Di setiap akhir pembelajaran dilakukan observasi terhadap aktivitas
siswa dan guru, dan siswa diberikan jurnal di setiap akhir pertemuan. Setelah
semua kegiatan pembelajaran selesai dilaksanakan, maka akan diadakan tes
akhir. Kegiatan akhir dalam penelitian ini yaitu menganalisis data yang telah
-
28
UPI Kampus Serang Siti Rohmawati, 2016 PENGARUH PEMBELAJARAN BERBASIS MASALAH TERHADAP KEMAMPUAN PEMAHAMAN MATEMATIS SISWA SEKOLAH DASAR Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
diperoleh baik secara kuantitatif maupun kualitatif, kemudian membuat
kesimpulan hasil penelitian tersebut.
F. Analisis Data
1) Uji Normalitas
Uji normalitas dilakukan untuk mengetahui apakah sebaran data
berdistribusi normal atau tidak. Hasil uji normalitas dalam penelitian ini
tidak dihitung secara manual melainkan dengan menggunakan Software
SPSS 17 for Windows.
2) Uji Homogenitas Variansi
Sama seperti uji normlitas, uji homogenitas variansi juga dihitung
dengan menggunakan Software SPSS 17 for windows. Uji homogenitas
variansi dilakukan dengan maksud untuk mengetahui apakah satu kelompok
eksperimen dan satu kelompok kontrol memiliki varians yang homogen.
3) Uji Hipotesis
Uji hipotesis menggunakan uji t dua sampel. Uji t dua sampel ini
tergolong uji perbandingan (uji komparatif). Tujuan dari uji ini adalah untuk
membandingkan apakah kedua data (variabel) tersebut sama atau berbeda.
Gunanya uji komparatif adalah untuk menguji kemampuan generalisasi
(signifikansi hasil penelitian yang berupa perbandingan keadaan variable
dari dua rata-rata sampel).
Adapun rumus untuk menghitung uji-t adalah (Sugiono, 2013, hlm.274):
π‘βππ‘π’ππ = π₯ 1βπ₯ 2
π1
2
π1+π2
2
π2β2π.
π1
π1 +(
π2
π2)
Keterangan:
r = Nilai Korelasi π₯ 1 dengan π₯ 2
-
29
UPI Kampus Serang Siti Rohmawati, 2016 PENGARUH PEMBELAJARAN BERBASIS MASALAH TERHADAP KEMAMPUAN PEMAHAMAN MATEMATIS SISWA SEKOLAH DASAR Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
π1 dan π2 = Jumlah sampel
π₯ 1 dan π₯ 2 = Rata-rata sampai ke-1 dan sampai ke-2
π1 dan π2 = Standar deviasisampai ke-1 dan sampai ke-2
π12 dan π2
2 = Varians sampel ke-1 dan sampai ke-2
Perhitungan uji-t dalam penelitian ini, akan diperoleh menggunakan
software untuk menghitung data statistic, yaitu program SPSS 17 setelah
mengetahui normalitas dan homogenitas data, dengan cara memasukkan
input atau data yang akan diolah pada cell baru (variabel view) kemudian
pilih analisis compare means dan independent-samples t test. Setelah
dimasukkan data pada variabel view maka akan keluar output berupa tabel
uji t.
4) Analisis Angket Siswa
Angket digunakan untuk mendapatkan tanggapan siswa tentang
kualitas pembelajaran dalam kelas pada mata pelajaran. Angket yang
digunakan dalam penelitian ini adalah angket tertutup, artinya alternatif
jawabannya sudah disediakan. Responden tinggal memilih salah satu
jawaban yang sesuai dengan pendapatnya. Bentuk angket disusun menurut
skala Guttman. Skala Guttman terdiri dari 2 alternatif jawaban. setiap
jawaban TIDAK diberi angka 0 sedangkan jawaban YA diberikan skor 1.
Langkah-langkahnya adalah sebagai berikut:
a) Menghitung frekuensi tiap ktegori jawaban yang ada pada masing-masing
faktor.
b) Menghitung skor yang diperoleh kedalam bentuk persentase, disebut juga
teknik deskriptif kualitatif dengan presentase.
% = Nn x 100%
keterangan: n : Nilai yang diperoleh
N : Nilai ideal
% : Persentase persepsi siswa tentang kualitas
pembelajaran.
Kemudian hasil perhitungan dikonsultasikan dengan tabel kriteria dibawah
ini:
INTERVAL KRITERIA
-
30
UPI Kampus Serang Siti Rohmawati, 2016 PENGARUH PEMBELAJARAN BERBASIS MASALAH TERHADAP KEMAMPUAN PEMAHAMAN MATEMATIS SISWA SEKOLAH DASAR Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
25% < 43%, 75% Rendah
43,76
-
31
UPI Kampus Serang Siti Rohmawati, 2016 PENGARUH PEMBELAJARAN BERBASIS MASALAH TERHADAP KEMAMPUAN PEMAHAMAN MATEMATIS SISWA SEKOLAH DASAR Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
ππππ = Skor postes
ππππ = Skor pretes
πππππ = Skor maksimal
Dengan kriteria tingkat gain dapat dilihat pada tabel berikut:
Tabel 3.4
Kriteria Tingkat Gain
Gain Klasifikasi
-1,00 β€ g < 0,00 Terjadi Penurunan
g = 0,00 Tidak terjadi Peningkatan
g β€ 0,3 Gain rendah
0,3 < g β€ 0,7 Gain sedang
g > 0,7 Gain tinggi
6) Validitas butir soal
Sebuah tes dikatakan memiliki validitas jika hasilnya sesuai dengan
kriteria. sebelum instrument diberikan kepada sampel yang akan digunakan
dalam penelitian, peneliti mengujicobakan instrument kepada siswa lain
yang tidak menjadi sampel dalam penelitian. Tujuannya untuk mengetahui
apakah instrument yang digunakan dapat dipahami dengan benar oleh siswa
dan tidak menimbulkan salah pengertian. cara mengetahui validitas adalah
dengan menggunakan aplikasi anates.
Setelah koefisien validitasnya diketahui, dibawah ini dicantumkan tabel
kriteria validitas:
-
32
UPI Kampus Serang Siti Rohmawati, 2016 PENGARUH PEMBELAJARAN BERBASIS MASALAH TERHADAP KEMAMPUAN PEMAHAMAN MATEMATIS SISWA SEKOLAH DASAR Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
Tabel 3.5
Kriteria Validitas
Interval Koefisien Tingkat Hubungan
0,00 β 0,19 Tidak Ada Hubungan
0,20 β 0,39 Rendah
0,40 β 0,69 Cukup
0,70 β 0,89 Kuat / Tinggi
0,90 β 1,00 Sangat Kuat / Sangat Tinggi
Untuk mengetahui validitas butir soal, dalam penelitian ini instrument tes
diuji cobakan pada satu tingkat kelas lebih tinggi yang bukan merupakan kelas
penelitian. Dalam penelitian ini, instrument tes uji cobakan di SDN Taktakan 1 pada
hari Kamis, 5 Mei 2016. Hasil data yang diperoleh tidak dihitung secara manual,
melainkan diolah menggunakan program software Anates. Perthitungannya
dicantumkan pada lampiran.
8) Uji Mann Whitney ( U- Test)
Menurut Ernantje Hendrik (https://ladymh89.files.wordpress.com) Uji ini
merupakan uji yang digunakan untuk menguji dua sampel independen ( Two
Independent Sample Tests ) dengan bentuk data Ordinal.
Prosedur pengujian dapat dilakukan sebagai berikut :
1. Susun kedua hasil Pengamatan menjadi satu kelomok sampel
2. Hitung jenjang/ rangking untuk tiap β tiap nilai dalam sampel gabungan
3. Jenjang atau rangking diberikan mulai dari nilai terkecil sampai terbesar
4. Nilai beda sama diberi jenjang rata βrata
5. Selnjutnya jumlahkan nilai jenjang untuk masing-masing sampel.
6. Hitung Nilai U dengan menggunakan Rumus :
π1 = π1π2 + π1 (π1+ 1)
2β π 1 π2 = π1π2 +
π2 (π2+ 1)
2β π 2
Dimana :
π1= jumlah sampel 1 π 2= jumlah jenjang pada sampel 1
https://ladymh89.files.wordpress.com/
-
33
UPI Kampus Serang Siti Rohmawati, 2016 PENGARUH PEMBELAJARAN BERBASIS MASALAH TERHADAP KEMAMPUAN PEMAHAMAN MATEMATIS SISWA SEKOLAH DASAR Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
π2= jumlah sampel 2 π 2 = jumlah jenjang pada sampel 2
7. Diantara nilai U1 dan U2 yang lebih kecil digunakan sebagai U hitung untuk
dibandingkan degan U table
8. Jika nilai U hitung pada no. 7 lebih besar dari π1π2= /2 maka nilai tersebut
adalah nilai Uβ, dan nilai U dapat dihitung dengan rumus U = π1π2 - Uβ
9. Dengan kriteria Pengambilan keputusan :
π»0 diterima bila U hitung _ U tabel ( πΌ ; π1, π2 )
π»0 ditolak bila U hitung _ Utabel ( πΌ ; π1, π2)