bab iii metodelogi penelitian a. jenis penelitianeprints.ums.ac.id/29793/4/4._bab_iii.pdf ·...

14
34 BAB III METODELOGI PENELITIAN A. Jenis Penelitian Penelitian ini menggunakan jenis penelitian kuantitatif, dimana perhitungan dengan angka-angka diperkirakan lebih obyektif karena untuk menentukan kesimpulan yang akan diperoleh dalam penelitian ini. Selain itu juga terdapat data-data yang berasal dari pihak Solo Grand Mall dan penyebaran kuesioner kepada calon pelanggan Solo Grand Mall. B. Lokasi Penelitian Berdasarkan kajian awal dan atas dasar pertimbangan yang diambil peneliti, maka obyek atau lokasi penelitian berada di Solo Grand Mall. C. Populasi dan Sampel Populasi merupakan jumlah keseluruhan obyek yang akan diteliti karakteristiknya dalam penelitian. Populasi dalam penelitian ini adalah pegawai Solo Grand Mall yang berjumlah 175 orang. Sampel adalah sebagian dari populasi yang akan diteliti dan dianggap bisa mewakili keseluruhan populasi. Sampel yang diambil dalam penelitian ini sebanyak 100 orang.

Upload: vanbao

Post on 02-Mar-2019

223 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Page 1: BAB III METODELOGI PENELITIAN A. Jenis Penelitianeprints.ums.ac.id/29793/4/4._Bab_III.pdf · perhitungan r hitung lebih besar dari nilai r tabel (Sugiyono, 2010). Disebut memiliki

34

BAB III

METODELOGI PENELITIAN

A. Jenis Penelitian

Penelitian ini menggunakan jenis penelitian kuantitatif, dimana

perhitungan dengan angka-angka diperkirakan lebih obyektif karena untuk

menentukan kesimpulan yang akan diperoleh dalam penelitian ini. Selain itu

juga terdapat data-data yang berasal dari pihak Solo Grand Mall dan

penyebaran kuesioner kepada calon pelanggan Solo Grand Mall.

B. Lokasi Penelitian

Berdasarkan kajian awal dan atas dasar pertimbangan yang diambil peneliti,

maka obyek atau lokasi penelitian berada di Solo Grand Mall.

C. Populasi dan Sampel

Populasi merupakan jumlah keseluruhan obyek yang akan diteliti

karakteristiknya dalam penelitian. Populasi dalam penelitian ini adalah

pegawai Solo Grand Mall yang berjumlah 175 orang. Sampel adalah

sebagian dari populasi yang akan diteliti dan dianggap bisa mewakili

keseluruhan populasi. Sampel yang diambil dalam penelitian ini sebanyak

100 orang.

Page 2: BAB III METODELOGI PENELITIAN A. Jenis Penelitianeprints.ums.ac.id/29793/4/4._Bab_III.pdf · perhitungan r hitung lebih besar dari nilai r tabel (Sugiyono, 2010). Disebut memiliki

35

D. Jenis Data

Untuk memecahkan masalah dalam membuktikan kebenaran

mengenai hipotesa yang diajukan, maka diperlukan analisis data dalam

penelitian ini. Dalam hal ini analisis yang diperlukan berupa data :

a. Kualitatif

Adalah analisis data yang tidak berdasarkan pada angka-angka

atau perhitungan, tetapi berupa pendapat- pendapat pandangan

pemikiran yang dapat menunjang hasil penelitian. Dalam hal ini

dikemukakan tentang sejarah perkembangan perusahaan serta struktur

organisasi perusahaan.

b. Kuantitatif

Adalah analisis data yang tidak berdasarkan pada pertimbangan-

pertimbangan obyektif, sebab hasil penelitian selanjutnya dijabarkan

dalam angka atau bilangan. Data ini didapat dari penyebaran

quesioner tentang mengenai kinerja pegawai Solo Grand Mall .

E. Sumber Data

Sumber data dalam penelitian ini berupa data primer dan data sekunder:

a. Data Primer

Merupakan data yang diperoleh atau dikumpulkan langsung dari

sumbernya, yaitu pegawai Solo Grand Mall , baik melalui wawancara

ataupun kuesioner.

Page 3: BAB III METODELOGI PENELITIAN A. Jenis Penelitianeprints.ums.ac.id/29793/4/4._Bab_III.pdf · perhitungan r hitung lebih besar dari nilai r tabel (Sugiyono, 2010). Disebut memiliki

36

b. Data Sekunder

Merupakan data yang diperoleh dari studi pustaka dan sumber-

sumber lain yang relevan dengan penelitian ini, baik berupa jurnal

ataupun catatan-catatan yang berasal dari perusahaan.

F. Metode Pengumpulan Data

Metode dalam mendapatkan dan mengumpulkan data yang peneliti

lakukan adalah sebagai berikut:

a. Observasi : Metode pengumpulan data dengan mengamati secara

langsung terhadap obyek yang diteliti supaya data yang dimiliki lebih

lengkap.

b. Kuesioner : Metode pengumpulan data yang dilakukan dengan cara

membagikan daftar pertanyaan yang sifatnya tertutup kepada para

responden sehingga responden tinggal memilih jawaban yang

disediakan.

c. Wawancara : Metode pengumpulan data dengan cara bertanya

langsung kepada pihak manajemen yang berwenang untuk

memberikan data yang berkaitan dalam penelitian ini.

d. Dokumentasi : Metode Pengumpulan data dengan cara merekam

semua data yang diperoleh, baik berupa percakapan atau pun berupa

Page 4: BAB III METODELOGI PENELITIAN A. Jenis Penelitianeprints.ums.ac.id/29793/4/4._Bab_III.pdf · perhitungan r hitung lebih besar dari nilai r tabel (Sugiyono, 2010). Disebut memiliki

37

gambar. Hal ini dipergunakan sebagai bahan penunjang dalam

melakukan pengolahan data.

G. Definisi Operasional Variabel

Definisi operasional variabel merupakan istilah dari variabel yang

harus mempunyai rujukan empiris (dapat diukur, dihitung, logis) dan dapat

dinyatakan dalam kriteria atau operasi yang diuji secara khusus. Definisi

operasional tergantung kepada tujuan penelitian dan cara mengukurnya.

Dalam penelitian ini terdiri dari dari 2 varibel, yaitu varabel independen

yang didalamnya terdapat pengalaman kerja, pelatihan dan loyalitas serta

variable dependen yaitu kinerja pegawai.

a. Variabel Independent

1) Pengalaman Kerja dengan kisi-kisi : Masa kerja; dengan berbagai

tugas dan jabatan yang dipegang; Besarnya tanggungjawab yang

diemban; Keberhasilan menempati jabatan saat ini; Kemampuan

menyelesaikan tugas; Heterogentas pekerjaan dan jabatan

sebelumnya.

2) Pelatihan dengan kisi-kisi : Jenis Pelatihan yang diikuti; Lama

pelatihan; Hasil pelatihan dengan pekerjaan saat ini; Nilai tambah

yang didapat selama mengikuti pelatihan; Peningkatan skill setelah

mengikuti pelatihan.

Page 5: BAB III METODELOGI PENELITIAN A. Jenis Penelitianeprints.ums.ac.id/29793/4/4._Bab_III.pdf · perhitungan r hitung lebih besar dari nilai r tabel (Sugiyono, 2010). Disebut memiliki

38

3) Loyalitas, dengan kis-kisi: Tidak pernah ingkar komitmen dengan

perusahaan; Tunjangan dan gaji yang diterima pada saat ini;

Bekerja dengan penuh tanggungjawab; Membangun hubungan baik

dengan pelanggan ; Kinerja yang semakin baik terhadap

perusahaan seiring dengan lama waktu bekerja.

b. Variabel Dependent (Kinerja Karyawan)

Dengan kisi-kisi sebagai berikut: Penyelesaian tugas dengan baik dan

sesuai dengan instruksi yang diberikan; Kedatangan dan kepulangan

yang tepat waktu; Membantu rekan kerja yang kesulitan; Melakukan

inovasi terhadap tugas yang diberikan sehingga memberikan hasil

lebih baik; Kemampuan untuk bekerja dalam tim dan tekanan.

H. Metode Analisis Data

1. Uji Validitas Dan Reliabilitas Data

Validitas adalah suatu indeks yang menunjukkan alat ukur itu benar-

benar mengukur apa yang diukur (Sugiyono, 2010: 48).

Dan untuk mengukur kuesioner yang kita susun tersebut apakah

telah sesuai dengan kriteria yang diinginkan maka diperlukan suatu uji

yang disebut sebagai uji korelasi antara skor (nilai) tiap-tiap item

(pertanyaan) dengan skor total kuesioneri tersebut (Sugiyono, 2010: 48).

Page 6: BAB III METODELOGI PENELITIAN A. Jenis Penelitianeprints.ums.ac.id/29793/4/4._Bab_III.pdf · perhitungan r hitung lebih besar dari nilai r tabel (Sugiyono, 2010). Disebut memiliki

39

Teknik korelasi yang dipakai adalah teknik product moment

dengan mempergunakan program pengolahan data Statistical Product

and Service Solution (SPSS) versi 17 yang rumusnya sebagai berikut:

rxy =

2222 yNxN

x-xy N

yx

y

Keterangan:

rxy = koefisien validitas

N = jumlah responden

x = skor pernyataan tiap nomor

y = skor total

xy = jumlah hasil dari x dan y

(Arikunto, 2006 : 47).

Setelah diperoleh harga rxy kemudian hasilnya dikonsultasikan

dengan harga r product moment, jika rxy > r tabel, maka dikatakan bahwa

butir soal itu valid. Suatu data dikatakan tidak valid jika nilai hasil

perhitungan r hitung lebih besar dari nilai r tabel (Sugiyono, 2010). Disebut

memiliki realibilitas yang baik jika nilai Cronbachalpha > 0,6.

Reliabilitas adalah suatu instrumen yang cukup dapat dipercaya untuk

digunakan sebagai alat pengumpul data karena instrumen tersebut sudah

baik (Sugiyono, 2010 : 57).

Page 7: BAB III METODELOGI PENELITIAN A. Jenis Penelitianeprints.ums.ac.id/29793/4/4._Bab_III.pdf · perhitungan r hitung lebih besar dari nilai r tabel (Sugiyono, 2010). Disebut memiliki

40

r11 =

vt

pqvt

k

k

)1(

Keterangan:

r11 = reliabilitas instrumen

k = banyaknya butir pertanyaan atau banyaknya soal

vt = varians total

p = proporsi subyek yang menjawab betul pada sesuatu butir

2. Uji Asumsi Klasik

Rumus regresi diturunkan dari asumsi-asumsi tertentu, maka

data yang akan diregresi harus memenuhi asumsi-asumsi regresi untuk

mendapatkan nilai estimasi yang akan bersifat BLUE (Best, Linear,

Unbiased dan Estimator). Untuk itu perlu diadakan pengujian asumsi

klasik yang meliputi 4 uji, yaitu:

a. Normalitas

Uji normalitas bertujuan untuk menguji apakah dalam

model regresi variabel penganggu (e) memiliki distribusi

normal atau tidak. Untuk menguji normalitas, dapat digunakan

Kolmogorov – Smirnov Test. Setelah pengujian dilakukan

dengan bantuan program SPSS, output dapat dilihat pada baris

paling bawah yang berisi Asymp. Sig. (2-tailed).

Interpretasinya adalah jika pada = 5% p > 0,05 maka

Page 8: BAB III METODELOGI PENELITIAN A. Jenis Penelitianeprints.ums.ac.id/29793/4/4._Bab_III.pdf · perhitungan r hitung lebih besar dari nilai r tabel (Sugiyono, 2010). Disebut memiliki

41

distribusi data dinyatakan memenuhi asumsi normalitas,

sebaliknya jika p < 0,05 maka diinterpretasikan sebagai tidak

normal.

b. Heteroskedastisitas

Heteroskedastisitas adalah suatu keadaan jika varian

dari e tidak konstan. Masalah heteroskedastisitas umum terjadi

dalam data cross section (Setiaji, 2006: 45). Hal ini dapat

dideteksi dengan menggunakan uji Glejser yang meregresikan

nilai absolut residual terhadap variabel independen yang

digunakan dalam suatu model regresi. Jika variabel independen

ternyata signifikan (sig < 0,05) mempengaruhi absolut residual,

ini berarti bahwa dalam data terdapat heteroskedastisitas.

Apabila ternyata tidak signifikan (sig > 0,05), berarti bahwa

asumsi homoskedastisitas terpenuhi. Model yang baik adalah

model yang mempunyai asumsi homoskedastisitasnya

terpenuhi.

c. Multikolinearitas

Multikolinearitas merupakan korelasi yang nyata di

antara variabel independen dalam sebuah model. Untuk

mendeteksi adanya multikolinearitas dapat dilihat dari nilai

Variance Inflation Factor (VIF) atau Tolerance. Jika nilai VIF

Page 9: BAB III METODELOGI PENELITIAN A. Jenis Penelitianeprints.ums.ac.id/29793/4/4._Bab_III.pdf · perhitungan r hitung lebih besar dari nilai r tabel (Sugiyono, 2010). Disebut memiliki

42

> 10 atau Tolerance < 0,1 maka hal tersebut menunjukkan

bahwa multikolinearitas terjadi antar variabel bebas.

Sebaliknya, apabila VIF < 10 atau tolerance > 0,1 maka tidak

terjadi multikolinearitas.

3. Analisis Regresi Berganda

Model penelitian yang diformulasikan bergantung pada teknik

analisis data yang digunakan. Dikarenakan dalam penelitian ini

antara variabel bebas, variabel antara dan variabel terikat terdapat

hubungan kausal (sebab akibat), maka teknik analisis data yang

digunakan adalah analisis regresi linier berganda (multiple linear

regression).

Adapun model penelitian dirumuskan sebagai berikut :

Y = a + b1X1+ b2X2+ b3X3 e (Setiaji, 2006)

Keterangan :

Y = Kinerja

a = konstanta

X1 = pengalaman kerja

X2 = pelatihan

X3 = motivasi

b1-b3 = koefisien regresi

Page 10: BAB III METODELOGI PENELITIAN A. Jenis Penelitianeprints.ums.ac.id/29793/4/4._Bab_III.pdf · perhitungan r hitung lebih besar dari nilai r tabel (Sugiyono, 2010). Disebut memiliki

43

e = standard error, yaitu pengaruh variabel lain yang tidak

masuk ke dalam model, tetapi ikut mempengaruhi variabel

terikat.

4. Uji Hipotesis

Langkah-langkah pengujian hipotesa secara rinci dilakukan

dengan tahapan-tahapan sebagai berikut :

a. Uji F

Digunakan untuk melakukan pengujian signifikansi semua

variabel independen secara serentak atau bersama-sama

terhadap variabel dependen.

Dari hasil pengolahan data dengan menggunakan software

SPSS 17.0 for windows akan menghasilkan nilai F hitung, yang

kemudian dibandingkan dengan nilai F tabel. Jika nilai F hitung

> F tabel, maka secara serentak seluruh variabel independen

yang ada dalam model signifikan mempengaruhi variabel

dependen. Sebaliknya, jika nilai F hitung < F tabel, maka tidak

secara serentak seluruh variabel independen yang ada dalam

model secara signifikan mempengaruhi variabel dependen.

Langkah-langkah pengujian koefisien regresi secara

parsial (uji t) sebagai berikut (Arikunto, 2001 : 283)

Page 11: BAB III METODELOGI PENELITIAN A. Jenis Penelitianeprints.ums.ac.id/29793/4/4._Bab_III.pdf · perhitungan r hitung lebih besar dari nilai r tabel (Sugiyono, 2010). Disebut memiliki

44

1) Menyusun Formula Hipotesis

H0 : β1 = 0 : tidak terdapat pengaruh variable

independent terhadap kinerja secara bersama-sama di Solo

Grand Mall .

Ha : β1 > 0 : terdapat pengaruh variable independent

terhadap kinerja karyawan Solo Grand Mall .

2) Menentukan taraf signifikansi

Dipilih alpha (α) sebesar 0,05 atau 5%

3) Memilih Kriteria pengujian

Gambar daerah kritis uji F

Ho = diterima apabila Fhitung < Ftabel

Ho = ditolak apabila Fhitung > Ftabel

4) Nilai Fhitung

Rumus : Fhitung = MSE

MSR

Keterangan :

MSR = mean square regresion

MSE = mean square residul

Page 12: BAB III METODELOGI PENELITIAN A. Jenis Penelitianeprints.ums.ac.id/29793/4/4._Bab_III.pdf · perhitungan r hitung lebih besar dari nilai r tabel (Sugiyono, 2010). Disebut memiliki

45

5) Keputusan

Jika Fhitung < Ftabel, yang berarti terdapat pengaruh yang

signifikan secara bersama-sama antara variable bebas

dengan variable terika.H0 ditolak apabila Fhitung > Ftabel yang

berarti bahwa terdapat pengaruh yang signifikan secara

bersama-sama antara variable bebas dengan variable terikat

b. Uji t

Uji t digunakan untuk mengetahui signifikansi pengaruh

variabel-variabel independen (X) terhadap variabel dependen

(Y) secara parsial.

Besarnya nilai t hitung ini yang menentukan signifikan

tidaknya variabel X dalam mempengaruhi variabel Y. Cara

menentukan signifikan tidaknya nilai t tersebut adalah melalui

pembandingan antara nilai t hitung dengan nilai t tabel. Dari

upaya pembandingan dapat diketahui bahwa, jika nilai t hitung >

t tabel maka signifikan dan jika nilai t hitung < t tabel maka

tidak signifikan (Pawenang, 2008 : 62).

Langkah-langkah pengujian koefisien regresi secara

parsial (uji t) sebagai berikut (Arikunto, 2001 : 283)

Page 13: BAB III METODELOGI PENELITIAN A. Jenis Penelitianeprints.ums.ac.id/29793/4/4._Bab_III.pdf · perhitungan r hitung lebih besar dari nilai r tabel (Sugiyono, 2010). Disebut memiliki

46

1) Menyusun Formula Hipotesis

H0 : β1 = 0 : tidak terdapat pengaruh variable independent

terhadap kinerja karyawan Solo Grand Mall .

Ha : β1 ≠ 0 : terdapat pengaruh variable independent

terhadap kinerja karyawan Solo Grand Mall .

2) Menentukan taraf signifikansi

Dipilih alpha (α) sebesar 0,05 atau 5%

3) Memilih Kriteria pengujian

Gambar daerah kritis uji t

Ho = diterima apabila –ttabel < thitung < ttabel

Ho = ditolak apabila ttabel atau thitung < -ttabel

4) Nilai thitung

Rumus : thitung = 1

1

bS

b

Keterangan :

t = hasil dari persamaan hipotesis

b1= koefsien regresi

Sb1=standar koefisien regresi

Page 14: BAB III METODELOGI PENELITIAN A. Jenis Penelitianeprints.ums.ac.id/29793/4/4._Bab_III.pdf · perhitungan r hitung lebih besar dari nilai r tabel (Sugiyono, 2010). Disebut memiliki

47

5) Keputusan

Dengan membandingkan antara thitung dengan ttabel, jika

thitung lebih besar dari pada ttabel yang berarti terdapat

pengaruh yang signifikan antara variable bebas dengan

variable terikat.

c. Koefisien Determinasi (R2)

Koefisien Determinasi digunakan untuk mengukur besar

kemampuan menerangkan dari variabel independen terhadap

variabel dependen dalam suatu model regresi (goodness of fit)

dari persamaan regresi.

Nilai R2 berkisar antara 0< R

2 < 1. Jika R

2 semakin

mendekati 1, maka model semakin tepat. Apabila nilai R2 = 1

maka model tersebut benar-benar sempurna, karena sumbangan

variabel-variabel independen terhadap variabel dependen adalah

100%. Sebuah model tidak dapat digunakan untuk membuat

ramalan jika R2 = 0. Setiaji (2008 : 29) juga menyatakan bahwa

untuk data survei yang bersifat cross section data yang diperoleh

dari banyak responden pada waktu yang sama, maka nilai R2 =

0,2 atau 0,3 sudah cukup baik. Semakin besar n (ukuran

sampel), maka nilai R2 cenderung makin kecil.