bab iii metode perencanaan 3

11
44 BAB III METODE PERENCANAAN 3.1 Lokasi Proyek Proyek Pembangunan Apartemen Grand Dharmahusada terletak di Jalan Raya Mulyosari no 366 A, Mulyorejo, Surabaya, Jawa Timur, Indonesia, 60115. Proyek ini dibangun diatas lahan seluas 42.000 m 2 akan dibangun 7 gedung bangunan apartemen masing-masing mempunyai 35-40 tingkatan lantai. Gambar 3.1 Lokasi Proyek Apartemen Grand Dharmahusada Lagoon 3.2 Prosedur Perencanaan Tahapan atau langkah-langkah dalam penyusunan materi pada laporan akhir, dijabarkan melalui diagram alir seperti yang terdapat pada Gambar 3.2.

Upload: others

Post on 16-Oct-2021

10 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Page 1: BAB III METODE PERENCANAAN 3

44

BAB III

METODE PERENCANAAN

3.1 Lokasi Proyek

Proyek Pembangunan Apartemen Grand Dharmahusada terletak di Jalan

Raya Mulyosari no 366 A, Mulyorejo, Surabaya, Jawa Timur, Indonesia, 60115.

Proyek ini dibangun diatas lahan seluas 42.000 m2 akan dibangun 7 gedung

bangunan apartemen masing-masing mempunyai 35-40 tingkatan lantai.

Gambar 3.1 Lokasi Proyek Apartemen Grand Dharmahusada Lagoon

3.2 Prosedur Perencanaan

Tahapan atau langkah-langkah dalam penyusunan materi pada laporan akhir,

dijabarkan melalui diagram alir seperti yang terdapat pada Gambar 3.2.

Page 2: BAB III METODE PERENCANAAN 3

45

Gambar 3.2 Diagram alir perencanaan

3.2.1 Persiapan Perencanaan

Dalam persiapan perencanaan ini dimaksutkan untuk mempersiapkan segala

sesuatu yang berhubungan dengan perencanaan ini termasuk studi literature guna

mempermudah proses analisis berdasarkan standart perencanaan yang ada di

Indonesia.

Page 3: BAB III METODE PERENCANAAN 3

46

3.2.2 Pengumpulan Data

Dalam studi perencanaan pondasi rakit bertiang sedikitnya diperlukan 3 data

pendukung yaitu:

1. Data penyelidikan tanah, berupa hasil pengujian kerucut sondir, pengujian

standart penetrasi, serta pengujian di laboratorium.

2. Data teknis struktur atas terdiri dari 2 bagian yaitu beban bangunan dan fungsi

bangunan.

3. Data lokasi gempa, berupa koefisien-koefisien untuk menentukan pengaruh

dari gerakan gempa pada struktur bangunan.

3.2.3 Analisis Pembebanan

Analisis pembebanan ini bertujuan untuk menentukan nilai beban yang akan

disalurkan pada struktur pondasi, sehingga dapat direncanakan pondasi yang efektif

dan mampu menahan beban dari struktur atas yang diterima. Dalam hal ini penulis

menggunakan aplikasi pendukung ETABS guna mempermudah perhitungan beban

dari struktur atas dengan berdasarkan peraturan pembebanan Indonesia untuk

gedung (PPIUG) 1983.

3.2.4 Perencanaan Dimensi Pondasi

Pondasi direncanakan dengan catatan gaya luar yang bekerja pada struktur

pondasi tidak melebihi daya dukung pondasi yang diijinkan. Dalam hal ini meliputi:

1. Dimensi pondasi rakit

2. Dimensi dan jumlah tiang pancang

3. Penulangan pondasi

3.2.5 Kontrol

Kontrol yang ditinjau dalam perencanaan ini meliputi:

1. Daya dukung vertical

2. Daya dukung horizontal

3. Penurunan

4. Geser Pons

Page 4: BAB III METODE PERENCANAAN 3

47

3.3 Data Perencanaan

Data-data yang digunakan dalam studi perencanaan pondasi rakit bertiang

pada apartemen Grand Dharmahusada Lagoon Surabaya ini adalah sebagai berikut:

3.3.1 Data Umum Proyek

a. Nama Proyek : Grand Dharmahusada Lagoon

b. Lokasi : Jalan Mulyosari Raya, Surabaya Timur

c. Pemberi Tugas : PT. PP Properti

d. Pelaksana Tugas : PT. PP Konstruksi

e. Deskripsi Bangunan

Fungsi bangunan: Apartment dan Pusat Perbelanjaan

Jumlah lantai: 40 lantai + 1 Mezzanine + 3 Basement + 1 Roof

Tinggi lantai ke lantai

o Lt. Basement 3 - Lt. Basement 2 = 3.3 m (elv -10 m)

o Lt. Basement 2 - Lt. Basement 1 = 3.2 m

o Lt. Basement 1 - Lt. Ground Floor = 4.5 m

o Lt. Ground Floor - Lt. 1 = 6 m

o Lt. 1 - Lt. 2 Mezzanine = 3 m

o Lt. 2 Mezzanine - Lt. 2 = 3.6 m

o Lt. 2 - Lt. 3 = 3.9 m

o Lt. 3 - Lt. Roof Top = 3.2 m (tiap lantai)

f. Sistem Struktur Atas

Sistem struktur atas bangunan menggunakan kontruksi beton khususnya

Sistem Ganda dengan Rangka Pemikul Momen Khusus.

3.3.2 Data Penyelidikan Tanah

Data-data penyelidikan tanah yang didapat adalah berupa:

1. Ringkasan hasil uji laboratorium pada area DB-6 (Tabel 3.1)

2. Profil Tanah (Gambar 3.3)

3. Hasil Boring Log pada area DB-6 (Gambar 3.4)

4. Hasil Dutch Cone Penetration Test (DCPT) pada titik S-13 (Gambar 3.5)

5. Hasil Consolidation Test pada area DB-6 (Gambar 3.6)

Page 5: BAB III METODE PERENCANAAN 3

48

Tabel 3.1 Summary of Laboratory Test Results DB-6 Area

Kedalaman 𝛾 Gs e

c ϕ Cc Cr

cu OCR

(m) (kn/m3) (kN/m2) ° (kN/m2)

0-15 14,514 2,54 2,21 7,85 21 0,72 0,06 - 1,45

15-25 17,456 2,53 0,95 83,35 3 0,29 0,04 116,25 1,3

25-28 19,417 2,51 0,53 9,8 36 0,15 0,02 174 1,05

28-40 17,946 2,56 1,24 107,87 5 0,33 0,08 114 1,77

Sumber: Laporan Penyelidikan Tanah

Gambar 3.3 Cross Section Soil Profile DB-5, S-11, DB-6

Page 6: BAB III METODE PERENCANAAN 3

49

Gambar 3.4 Data Penyelidikan Tanah DB-6

Page 7: BAB III METODE PERENCANAAN 3

50

Gambar 3.5 Data Penyelidikan Tanah S-13

Page 8: BAB III METODE PERENCANAAN 3

51

Gambar 3.6 Consolidation Test Result

Page 9: BAB III METODE PERENCANAAN 3

52

3.3.3 Data Spesifikasi Baja Tulangan

Data spesifikasi baja tulangan pada perencanaan ini sesuai dengan ketentuan

SNI 2052-2014 tentang baja tulangan beton yang disajikan dalam Tabel 3.2 dan

Tabel 3.3.

Tabel 3.2 Spesifikasi Baja Tulangan Beton Polos

No Penamaan Diameter Luas Penampang Berat

(mm) (cm2) (kg/m)

1 P.6 6 0,2827 0,222

2 P.8 8 0,5027 0,395

3 P.10 10 0,7854 0,617

4 P.12 12 1,131 0,888

5 P.14 14 1,539 1,21

6 P.16 16 2,011 1,58

7 P.19 19 2,835 2,23

8 P.22 22 3,801 2,98

9 P.25 25 4,909 3,85

10 P.28 28 6,158 4,83

11 P.32 32 8,042 6,31

12 P.36 36 10,17 7,99

13 P.40 40 12,56 9,86

14 P.50 50 19,64 15,4

Sumber: SNI 2052-2014

Tabel 3.3 Spesifikasi Baja Tulangan Beton Sirip

No Penamaan

Diameter

Luar

Luas

Penampang

Diameter

Dalam Tinggi Sirip

Jarak

Sirip

Melintang

Lebar

Sirip

Membujur

Berat

(mm) (cm2) (kg/m) min

(mm)

maks

(mm) (mm) (mm) (kg/m)

1 S.6 6 0,2827 5,5 0,3 0,6 4,2 4,7 0,222

2 S.8 8 0,5027 7,3 0,4 0,8 5,6 6,3 0,395

3 S.10 10 0,7854 8,9 0,5 1,0 7,0 7,9 0,617

4 S.13 13 1,327 12,0 0,7 1,3 9,1 10,2 1,04

5 S.16 16 2,011 15,0 0,8 1,6 11,2 12,6 1,58

6 S.19 19 2,835 17,8 1,0 1,9 13,3 14,9 2,23

7 S.22 22 3,801 20,7 1,1 2,2 15,4 17,3 2,98

8 S.25 25 4,904 23,6 1,3 2,5 17,5 19,7 3,85

9 S.29 29 6,625 27,2 1,5 2,9 20,3 22,8 5,18

10 S.32 32 8,042 30,2 1,6 3,2 22,4 25,1 6,31

11 S.36 36 10,18 34,0 1,8 3,6 25,2 28,3 7,99

12 S.40 40 12,57 38,0 2,0 4,0 28,0 31,4 9,88

13 S.50 50 19,64 48,0 2,5 5,0 35,0 39,3 15,4

14 S.54 54 22,902 50,8 2,7 5,4 37,8 42,3 17,9

15 S.57 57 25,518 53,6 2,9 5,7 39,9 44,6 20,0

Sumber: SNI 2052-2014

Page 10: BAB III METODE PERENCANAAN 3

53

3.3.4 Data Spesifikasi Tiang Pancang

Dalam perencanaan ini digunakan tiang pancang dari produk PT. Adhi

Persada Beton yang mana spesifikasinya dapat dilihat pada Tabel 3.4.

Tabel 3.4 Spesifikasi Tiang Pancang

Outside

Diameter

Wall

Thickness Class

Concrete

Section

Unit

Weight Length

Bending Moment Allowed

Axial

Load Crack Ultimate

(mm) (mm) (cm2) (kg/m) (m) (ton.m) (ton.m) (ton)

300 60

A2

0,452 113 6--13

2,5 3,8 7,2

A3 3,0 4,5 70,8

B 3,5 6,3 67,5

C 4,0 8,0 65,4

350 65

A1

0,582 145 6--15

3,5 5,3 93,1

A3 4,2 6,3 89,5

B 5,0 9,0 86,4

C 6,0 12,0 85,0

400 75

A2

0,766 191 6--16

5,5 8,3 121,1

A3 6,5 9,8 117,6

B 7,5 13,5 114,4

C 9,0 18,0 115,5

450 80

A1

0,930 232 6--16

7,5 11,3 149,5

A2 8,5 12,8 145,8

A3 10,0 21,0 143,8

B 11,0 27,0 139,1

C 12,5 34,0 134,9

500 90

A1

1,159 290 6--16

10,5 15,8 185,3

A2 12,5 18,8 181,7

A3 14,0 21,0 178,2

B 15,0 27,0 174,9

C 17,0 34,0 169,0

600 100

A1

1,571 393 6--16

17,0 25,5 252,7

A2 19,0 28,5 249,0

A3 22,0 33,0 243,2

B 25,0 45,0 238,3

C 29,0 58,0 229,5

800 120

A1

2,564 641 6--18

40,0 60,0 409,5

A2 46,0 69,0 405,5

A3 51,0 76,5 397,4

B 55,0 99,0 380,8

C 65,0 117,0 364,5

1000 140

A1

3,782 946 6--20

75,0 112,5 605,5

A2 84,0 126,0 602,7

A3 97,0 145,5 586,7

B 105,0 189,0 564,9

C 120,0 216,0 549,2

Page 11: BAB III METODE PERENCANAAN 3

54

Tabel 3.4 Lanjutan

Outside

Diameter

Wall

Thickness Class

Concrete

Section

Unit

Weight Length

Bending Moment Allowed

Axial

Load Crack Ultimate

(mm) (mm) (cm2) (kg/m) (m) (ton.m) (ton.m) (ton)

1200 150

A1

4,948 1236 6--24

120,0 180,0 794,7

A2 139,0 208,5 777,8

A3 150,0 225,0 766,7

B 170,0 306,0 730,1

C 200,0 360,0 708,2

Sumber: www.adhipersadabeton.co.id