bab iii metode penelitian - uksw€¦ · mind mapping . dan pada . kelas kontrol menggunakan model...
TRANSCRIPT
21
BAB III
METODE PENELITIAN
3.1 Jenis, Desain, Lokasi Penelitian
Jenis Penelitian
Jenis penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah bentuk penelitian
eksperimen semu (quasi eksperimental research). Menurut Sugiyono (2013: 116),
eksperimen semu merupakan pengembangan dari true experimenatal design.
Desain ini memiliki kelompok kontrol, tetapi dapat berfungsi sepenuhnya untuk
mengontrol variabel-variabel luar yang mempengaruhi pelaksanaan experimen.
Penelitian bertujuan untuk mengetahui pengaruh sebab dan akibat dengan
menggunakan kelompok kontrol dan kelompok experimen, tetapi pemilihan
kelompok tidak berdasarkan teknik acak (random).
Desain Penelitian
Dalam penelitian ini menggunakan desain Nonequivalent Control Group
Design. Menurut (Sugiyono, 2013: 118) hanya dalam desain ini kelompok
eksperimen dan kelompok kontrol tidak dipilih secara random. Penelitian ini akan
dilakukan dengan membandingkan dua kelompok yang terdiri dari kelompok
eksperimen dan kelompok kontrol. Sebelum memulai perlakuan, kedua kelompok
diberi tes awal untuk mengukur kondisi awal dan untuk mengetahui signifikasi
kelompok eksperimen dan kelompok kontrol tidak ada perbedaan yang terlalu
jauh atau seimbang. Adapun desain penelitian Nonequivalent Control Group
Design dapat dilihat dari tabel berikut ini :
Tabel 2
Desain Penelitian Nonequivalent Control Group Design
Kelompok Pretest Treatment Posttest
Kelompok Eksperimen O1 X1 O2
Kelompok kontrol O3 X2 O4
22
Keterangan :
Kelompok Eksperimen : SD Negeri Polobogo 02
Kelompok kontrol : SD Negeri Polobogo 01
X1 : Treatment 1 (pembelajaran menggunakan model Mind Mapping)
X2 : Treatment 2 (pembelajaran menggunakan model CIRC)
O1 : Hasil pengukuran awal kelompok eksperimen
O2 : Hasil pengukuran akhir kelompok eksperimen
O3 : Hasil pengukuran awal kelompok kontrol
O4 : Hasil pengukuran akhir kelompok kontrol
Lokasi dan Waktu Penelitian
Penelitian akan dilakukan di kelas V SD Negeri Polobogo 02 dan 01
Kecamatan Getasan Kabupaten Semarang, Jawa Tengah memilih mata pelajaran
IPA kelas V tahun ajaran 2016/2017.
3.2 Variabel Penelitian dan Definisi Operasional
Variabel penelitian adalah suatu atribut atau sifat atau nilai dari orang, obyek
atau keinginan yang mempunyai variasi tertentu yang ditetapkan oleh peneliti
untuk dipelajari dan kemudian ditarik kesimpulan Sugiyono (2013:64).
Berdasarkan hubungan antara satu variabel dengan variabel lain dapat dibedakan
menjadi variabel independen (bebas) dan variabel dependen (teikat). Variabel
bebas yaitu variabel yang mempengaruhi atau yang menjadi sebab perubahannya
atau timbulnya variabel terikat. Dalam penelitian ini menggunakan dua variabel
bebas yaitu model pembelajaran Mind Mapping dan model pembelajaran CIRC.
Sedangkan variabel terikat yaitu variabel yang dipengaruhi atau yang menjadi
akibat karena adanya variabel bebas. Dalam penelitian ini yang menjadi variabel
terikat adalah hasil belajar IPA.
Definisi Operasional.
Variabel bebas pertama adalah metode Mind Mapping yaitu metode yang
digunakan dalam pembelajaran IPA dengan langkah awal mengidentifikasi ide
pokok, mengidentifikasi ide-ide, mengelompokkan ide sekunder, di sekeliling ide
utama yang menunjukkan hubungan antara ide tersebut.
23
Variabel bebas kedua adaah model pembelajaran CIRC merupakan sebuah
model pembelajaran IPA dengan membaca dan menulis materi melalui langkah
awal membagi kelompok terdiri 4 siswa, memberikan materi, berdiskusi dalam
kelompok, membacakan, menemukan gagasan utama dan memberikan pendapat.
Variabel terikat dari akibat variabel bebas adalah hasil belajar yaitu besarnya
skor yang diperoleh dari tes tertulis yang dilaksanakan setelah mengikuti proses
pembelajaran.
3.3 Teknik dan Instrumen Pengumpulan Data
Teknik Pengumpulan Data
Teknik yang digunakan dalam penelitian adalah tes tertulis pilihan ganda. Tes
dilakukan untuk mengetahui seberapa jauh pemahaman siswa dari pembelajaran
yang dilakukan. Teknik tes ini dilakukan dengan cara memberikan tes awal
(Pretest) untuk mengetahui sejauh mana pengetahuan siswa sebelum diberikan
perlakuan dan tes akhir (Posttest) untuk mengetahui kebermaknaan pembelajaran
dilihat dari hasil belajar siswa. Preetest dan Posttest diberikan kepada siswa kelas
V SD Negeri Polobogo 02 dan 01 sebagai kelompok experimen dan kelompok
kontrol. Langkah awal dengan memberikan pretest untuk masing-masing
kelompok, yaitu siswa kelas V SD Negeri Polobogo 02 sebagai kelompok
eksperimen dan siswa kelas V SD Negeri Polobogo 01 sebagai kelompok kontrol
yang bertuuan untuk mengetahui sejauh mana pengetahuan siswa sebelum
dilakukan pembelajaran. Kegiatan selanjutnya adalah memberikan perlakuan
kepada kelas experimen dengan menggunakan model Mind Mapping dan pada
kelas kontrol menggunakan model CIRC. Langkah terakhir yaitu memberikan
posttest kepada masing-masing kelas (eksperimen dan kontrol) untuk mengetahui
sejauh mana siswa memahami materi yang disampaikan.
Instrumen Penilaian
Pada umumnya ada dua teknik evaluasi hasil belajar, yaitu teknik tes.
Instrumen penilaian berupa butir soal dilakukan dengan penilaian yang diberikan
setelah pembelajaran selesai atau diakhir program pembelajaran untuk mengukur
24
keberhasilan pembelajaran atau dengan kata lain pemberian Posttest. Penilaian ini
juga digunakan untuk pedoman perbaikan sistem pengajaran dikelas dan model
yang digunakan agar hasil belajar siswa dapat meningkat. Pada penelitian ini,
peneliti menggunakan soal tes dan observasi. Tes ini digunakan untuk mengetahui
hasil belajar siswa, sedangkan lembar observasi untuk mengetahui aktivitas atau
kegiatan guru dalam menerapkan model Mind Mapping di kelas eksperimen dan
model CIRC di kelas kontrol.
Butir Soal
Teknik tes yang digunakan berbentuk tes pilihan ganda berjumlah 20 soal
yang diberikan kepada siswa dari kedua kelompok kelas yaitu kelompok kelas
eksperimen dan kelompok kelas kontrol. Pretest diberikan sebelum mengikuti
pembelajaran, yang berfungsi untuk mengetahui sejauh mana tingkat kemampuan
siswa dan tingkat homogenitas siswa. sedangkan posttest dilakukan di akhir
pembelajaran untuk mengetahui sejauh mana pemahaman siswa. Skor dari hasil
pretest dan posttest yang telah diberikan selanjutnya dijadikan data penelitian.
Dalam penelitian ini Pretest dan Posttest digunakan untuk mendapatkan data
tentang hasil belajar IPA dari siswa kelas V SD Negeri Polobogo 02 dan 01
Kecamatan Getasan Kabupaten Semarang. Seluruh instrumen baik itu Pretest
maupun Posttest harus diuji dahulu kevalidan dan reliabilitasnya sebelum
diberikan kepada siswa dan dijadikan data penelitian. Berikut dapat dilihat nomor-
nomor soal untuk kisi-kisi soal Pretest dan Posttest yang belum dilakukan uji
valid sebagai berikut.
25
Tabel 3
Kisi-Kisi Soal Pretest Untuk Kelompok Eksperimen dan Kelompok Kontrol
Standar Kompetensi : 5. Memahami hubungan antara gaya, gerak, dan energi,
serta fungsinya
Kompetensi Dasar : 5.1 Mendeskripsikan hubungan antara gaya, gerak dan
energi melalui percobaan (gaya gravitasi, gaya gesek,
gaya magnet)
Indikator Nomor Butir Soal Jumlah Soal
5.1.1 Menjelaskan pengertian dan
contoh gaya.
1,4,7,10,16,18,28,29,30
9 soal
5.1.2 Memberi contoh gaya tarik
dan dorong.
8,9,11,27
4 soal
5.1.3 Memberi contoh penggunaan
gaya magnet dalam kehidupan
sehari-hari.
2,3,6,15,17,21,22,24,26
9 soal
5.1.4 Menjelaskan berbagai cara
memperkecil atau memperbesar
gaya gesekan.
5,12,13,19 4 soal
5.1.5 Menjelaskan tentang pengaruh
gaya gravitasi bumi 14,20,23,25 4 soal
Tabel tersebut adalah kisi-kisi intrumen soal Pretest berjumlah 30 soal yang
belum divalidasi dan perlu dilakukan pengujian terlebih dahulu. Uji coba
instrumen tersebut dilakukan di kelas VI SD Negeri Polobogo 02 dan 03 dengan
jumlah siswa 35 orang. Sedangkan kisi-kisi untuk soal Posttest dapat dilihat
sebagai berikut
26
Tabel 4
Kisi-Kisi Soal Posttest Untuk Kelompok Eksperimen dan Kelompok Kontrol
Standar Kompetensi : 5. Memahami hubungan antara gaya, gerak, dan energi,
serta fungsinya
Kompetensi Dasar : 5.2 Menjelaskan peswat sederhana yang dapat membuat
pekerjaan lebih mudah dan lebih cepat.
Indikator Nomor Butir Soal Jumlah Soal
5.2.1 Menjelaskan tentang
pesawat sederhana 2, 11, 15, 16, 35, 5 soal
5.2.2 Menjelaskan jenis
pesawat sederhana
pengungkit, dan bidang miring
1, 4, 5, 7, 8, 9, 13, 17, 18,
19, 23,
11 soal
5.2.3 Memberikan contoh
penggunaan pengungkit dan
bidang miring
3, 12, 14, 21, 22, 24, 26,
27,30, 31, 33,37,39 13 soal
5.2.4 Menjelaskan jenis
pesawat sederhana katrol dan
roda berporos 10, 25, 28,34,36,40 6 soal
5.2.5 Memberikan contoh
penggunaan katrol dan roda
berporos
6,20, 29, 32,38 5 soal
Kisi-kisi soal di atas merupakan instrumen tes yang belum divalidasi,
sehingga perlu diuji coba kan di luar subjek penelitian agar memperoleh
instrumen yang valid dan reliabel. Uji coba instrumen tersebut dilakukan di kelas
VI SD Negeri Polobogo 02 dan 03 dengan jumlah siswa 35 orang.
Lembar Observasi
Lembar observasi ini bertujuan untuk mengetahui penerapan dan
pelaksanaan model pembelajaran Mind Mapping dan CIRC di kelas. Kisi-
kisi lembar observasi yang dibuat didasarkan pada sintak pembelajaran dan
dikelompokkan menjadi dua check out, yaitu keterlaksanaan yang terdiri
27
dari pilihan “dilakukan” dan “Tidak dilakukan”. Adapun kisi-kisi lembar
tersebut dapat dilihat pada tabel dibawah ini.
Tabel 5
Kisi-kisi Lembar Observasi Guru Model Mind Mapping Kelompok
Eksperimen
Pertemuan Pertama
Kegiatan guru Dilakukan Tidak
dilakukan
1. Melakukan persiapan sebelum
mengajar dengan mengkondisikan
kelas.
2. Memberikan atau memperkenalkan
masalah kontekstual
3. Memberikan petunjuk dan masalah
kontekstual yang diberikan
4. Menjelaskan keseluruhan materi
5. Membimbing siswa dalam membuat
peta pikiran
6. Mengamati siswa saat melakukan
kegiatan
7. Membahas bersama hasil pekerjaan
yang dilakukan
8. Membimbing siswa menarik
kesimpulan
28
Pertemuan Kedua
Kegiatan guru Dilakukan Tidak
dilakukan
1. Memberikan atau memperkenalkan
masalah kontekstual
2. Memberikan petunjuk dan masalah
kontekstual yang diberikan
3. Menjelaskan keseluruhan materi
4. Membimbing siswa dalam membuat
peta pikiran
5. Mengamati siswa saat melakukan
kegiatan
6. Membahas bersama hasil pekerjaan
yang dilakukan
7. Membimbing siswa menarik
kesimpulan
8. Memberikan Post Test
Tabel 6
Kisi-kisi Lembar Observasi Guru Model CIRC Kelompok Kontrol
Pertemuan Pertama
Kegiatan guru Dilakukan Tidak
dilakukan
1. Melakukan persiapan sebelum mengajar
dengan mengkondisikan kelas.
2. Memberikan atau memperkenalkan
masalah kontekstual
3. Memberikan petunjuk dan masalah
kontekstual yang diberikan
4. Memberikan materi pelajaran kepada
siswa
5. Membentuk kelompok diskusi
6. Mengamati siswa saat melakukan
kegiatan
29
7. Membahas bersama hasil pekerjaan
yang dilakukan
8. Membimbing siswa menarik
kesimpulan
Pertemuan Kedua
Kegiatan guru Dilakukan Tidak dilakukan
1. Memberikan atau memperkenalkan
masalah kontekstual
2. Memberikan petunjuk dan masalah
kontekstual yang diberikan
3. Membagikan materi kepada siswa
4. Melakukan diskusi kelompok
menemukan permasalahan
5. Mengamati siswa saat melakukan
kegiatan
6. Membahas bersama hasil pekerjaan
yang dilakukan
7. Membimbing siswa menarik kesimpulan
8. Memberikan Posttest
Adapun kisi-kisi lembar observasi untuk respon siswa sebagai
implementasi model Mind Mapping dan CIRC dapat dilihat pada tabel
dibawah ini.
30
Tabel 7
Kisi-kisi Lembar Observasi Respon Siswa dalam Penerapan Model Mind
Mapping pada Kelompok Eksperimen
Pertemuan Pertama
Kegiatan siswa Dilakukan Tidak dilakukan
1. Mengikuti instruksi guru untuk kesiapan
dalam belajar.
2. Memahami masalah yang diberikan
3. Memperhatikan petunjuk guru dalam
melaksanakan pembelajaran
4. Memperhatikan penjelasan dari guru
mengenai materi yang diberikan
5. Membuat peta pikiran mengenai materi
6. Menyajikan hasil kerjanya di depan kelas
7. Memberikan tanggapan dari hasil kerja
temannya
8. Menyimpulkan hasil pembelajaran yang
dilakukan
Pertemuan Kedua
Kegiatan siswa Dilakukan Tidak dilakukan
1. Memahami masalah yang diberikan
2. Memperhatikan petunjuk guru dalam
melaksanakan pembelajaran
3. Memperhatikan penjelasan dari guru
mengenai materi yang diberikan
4. Membuat peta pikiran mengenai materi
5. Menyajikan hasil kerjanya di depan
kelas
6. Memberikan tanggapan dari hasil kerja
temannya
7. Menyimpulkan hasil pembelajaran yang
dilakukan
8. Memberikan Post Test
31
Tabel 8
Kisi-kisi Lembar Observasi Respon Siswa dalam Penerapan Model CIRC
Pada Kelompok Kontrol
Pertemuan Pertama
Kegiatan siswa Dilakukan Tidak dilakukan
1. Mengikuti instruksi guru untuk kesiapan
dalam belajar.
2. Memahami masalah yang diberikan
3. Memperhatikan petunjuk guru dalam
melaksanakan pembelajaran
4. Memperhatikan penjelasan dari guru
mengenai materi yang diberikan
5. Melakukan diskusi kelompok menemukan
permasalahan
6. Menyajikan hasil kerjanya di depan kelas
7. Memberikan tanggapan dari hasil kerja
temannya
8. Menyimpulkan hasil pembelajaran yang
dilakukan
Pertemuan Kedua
Kegiatan siswa Dilakukan Tidak dilakukan
1. Memahami masalah yang diberikan
2. Memperhatikan petunjuk guru dalam
melaksanakan pembelajaran
3. Melakukan diskusi kelompok mengenai
masalah yang diberikan
4. Menyajikan hasil kerjanya di depan
kelas
5. Memberikan tanggapan dari hasil kerja
temannya
6. Menyimpulkan hasil pembelajaran yang
dilakukan
7. Memberikan Posttest
32
3.4. Validitas dan Reliabilitas Instrumen
Uji prasyarat ini meliputi uji validitas, reliabilitas dan uji taraf kesukaran soal.
Uji validitas dan reliabilitas dilakukan untuk mendapatkan data penelitian yang
valid artinya alat ukur dapat digunakan untuk mengukur dan reliabel atau
konsisten. Dengan menggunakan instrumen yang valid dan reliabel diharapkan
hasil penelitian akan valid dan reliabel. Jadi instrumen yang valid dan reliabel
merupakan syarat mutlak agar penelitian menjadi valid dan reliabel. Sedangkan
untuk uji taraf kesukaran soal dilakukan untuk mengetahui tingkat kesukaran soal
hasil belajar pretest dan posttest.
Uji Validitas Intrumen
Valid berarti instrumen tersebut dapat digunakan untuk mengukur apa yang
seharusnya diukur (Sugiyono, 2013:168). Sebelum menggunakan instrumen
sebagai alat sangat perlu dan penting untuk dilakukan uji valid dan reliabilitasnya.
Setelah diketahui instrumen tersebut valid dan reliabel, barulah instrumen tersebut
dapat digunakan sebagai alat. Uji validitas ini dihitung dengan melihat batasan
rtabel dan signifikansinya 0,05 . Jika nilai korelasi lebih besar dari pada rtabel maka
item valid, tetapi jika kurang maka item tidak valid. Syarat minimum suatu
instrumen yang dianggap valid bila harga korelasi ≥ 0,3. Jadi apabila diantara
butir dengan skor total dibawah 0,3 maka dinyatakan instrumen tersebut tidak
valid. Dalam penelitian ini peserta yang dilakukan uji coba berjumlah 35 siswa,
jika berdasarkan rtabel pada product moment untuk signifikansi 0,05 yaitu 0,334
(Sugiyono, 2011:140). Untuk uji validitas dapat dibantu dengan program SPSS
versi 20. Tabel di bawah ini menyajikan butir soal yang valid dan tidak valid
setelah melakukan uji validitas.
33
Tabel 9
Kevalidan dan Ketidakvalidan Soal Pretest
Standar Kompetensi : 5. Memahami hubungan antara gaya, gerak, dan energi,
serta fungsinya
Kompetensi Dasar : 5.1 Mendeskripsikan hubungan antara gaya, gerak dan
energi melalui percobaan (gaya gravitasi, gaya gesek,
gaya magnet)
Indikator Nomor Soal Hasil Uji Validitas
Valid Tidak Valid
5.1.1 Menjelaskan
pengertian dan contoh gaya.
1,4,7,10,16,18,28,29,
30
1,4,10,16,18,
28,30 7,29
5.1.2 Memberi contoh gaya
tarik dan dorong. 8,9,11,27 8,9,11,27
5.1.3 Memberi contoh
penggunaan gaya magnet
dalam kehidupan sehari-
hari.
2,3,6,15,17,21,22,24,
26
15,21,22,24,
26 2,3,6,17
5.1.4 Menjelaskan berbagai
cara memperkecil atau
memperbesar gaya gesekan.
5,12,13,19 5,12,13,19 5
5.1.5 Menjelaskan tentang
pengaruh gaya gravitasi
bumi
14,20,23,25 14,20,23,25 20
Dari tabel di atas dapat didapat soal Pretest yang valid dan tidak valid setelah
dilakukan pengujian. Soal yang valid ada 22 soal adalah butir soal no
1,4,8,9,10,11,12,13,14,15,16,18,19,21,22,23,24,25,26,27,28,30. Sedangkan untuk
kevalidan soal Posttest dapat dilihat sebagai berikut.
34
Tabel 10
Kevalidan dan Ketidakvalidan Soal Posttest
Standar Kompetensi : 5. Memahami hubungan antara gaya, gerak, dan energi,
serta fungsinya
Kompetensi Dasar : 5.2 Menjelaskan peswat sederhana yang dapat membuat
pekerjaan lebih mudah dan lebih cepat.
Indikator Nomor Soal Hasil Uji Validitas
Valid Tidak Valid
5.2.1 Menjelaskan tentang
pesawat sederhana 2, 11, 15, 16, 35, 2, 15, 16 11, 35
5.2.2 Menjelaskan jenis
pesawat sederhana
pengungkit, dan bidang miring
1, 4, 5, 7, 8, 9,
13, 17, 18, 19,
23,
1, 4, 5, 8, 9,
17, 18, 23 7,19
5.2.3 Memberikan contoh
penggunaan pengungkit dan
bidang miring
3, 12, 14, 21, 22,
24, 26, 27,30,
31, 33,37,39
3, 12, 21, 24,
27, 33, 39
14, 22, 26,
30, 31, 37
5.2.4 Menjelaskan jenis
pesawat sederhana katrol dan
roda berporos
10, 25,
28,34,36,40 25,28,34,40 10, 36
5.2.5 Memberikan contoh
penggunaan katrol dan roda
berporos
6,20, 29, 32,38 20,29,32,38 6
Dari tabel di atas didapatkan 27 soal yang valid dan dapat digunakan sebagai
alat penguji setelah diujikan.
Uji Reliabilitas Instrumen
Pengujian reliabilitas ini dilakukan untuk menguji konsistensi butir-butir yang
ada pada instrumen alat ukur, apakah hasil pengukuran tetap atau konsisten
meskipun diukur berulang kali. Reliabilitas ini digunakan untuk mengukur
35
variabel dengan menggunakan instrumen yang sama atau ajeg. Dalam menguji
reliabilitas dapat menggunakan teknik Cronbach’s Alpha dengan menggunakan
program SPSS 20. Menurut Priyatno (2010: 96) bahwa “kriteria indeks reliabilitas
kurang dari 0,6 termasuk kategori kurang baik, sedangkan 0,7 dapat diterima, dan
diatas 0,8 termasuk kategori baik”. Jadi instrumen dapat dikatakan reliabel apabila
nilai alpha >0,6. Untuk menghitung reliabilitas suatu data dapat dilakukan dengan
Analyze-Scale-Reliability Analysis. Berdasarkan hal tersebut, peneliti telah
melakukan uji reliabilitas dan dapat dilihat hasilnya sebagai berikut :
Tabel 11 Hasil Uji Reliabilitas Instrumen Pretest
Reliability Statistics
Cronbach's Alpha N of Items
,850 30
Dari tabel di atas dapat dilihat banyaknya soal yang diujikan 30 soal, dan
nilai alpha 0,850 yang artinya hasil uji coba >0,8 dan masuk kedalam kategori
baik. Dari hasil tersebut, instrumen dapat digunakan sebagai data penelitian.
Sedangkan reliabilitas untuk soal Postest dapat dilihat kedalam tabael berikut.
Tabel 12 Hasil Uji Reliabilitas Instrumen Posttest
Reliability Statistics
Cronbach's Alpha N of Items
,839 40
Dari tabel di atas dapat dilihat banyaknya soal yang diujikan 40 soal, dan
nilai alpha 0,839 yang artinya hasil uji coba >0,8 dan masuk kedalam kategori
baik. Dari hasil tersebut, instrumen dapat digunakan sebagai data penelitian.
36
Uji Taraf Kesukaran Soal
Setelah dilakukan uji valid dan reliabel , tahap selanjutnya adalah menguji
tingkat kesukaran instrumen soal tersebut. Tingkat kesukaran ini bertujuan untuk
melihat kesulitan siswa dalam mengerjakan soal termasuk kedalam kategori
mudah, sedang, atau sukar. Hal ini dapat dilakukan dengan menggunakan rumus
sebagai berikut :
I =
Keterangan :
I = Indeks/ taraf kesukaran untuk tiap soal.
B = Banyaknya siswa yang menjawab benar setiap butir soal.
N = Banyaknya siswa yang memberikan jawaban pada soal
Untuk memberikan penafsiran (interpretasi) terhadap angka indeks kesukaran
item Robert L. Thorndike dan Elisabeth Hagen mengemukakan sebagai berikut.
Tabel 13
Rentang Nilai Tingkat Kesukaran
Rentang Nilai Tingkat Kesukaran
0,00 – 0,30 Sukar
0,31 – 0,70 Sedang
0,71 – 1,00 Mudah
Dari keterangan di atas peneliti dapat melakukan uji taraf kesukaran soal dan
dapat dilihat hasilnya pada tabel berikut ini :
37
Tabel 14
Hasil Tingkat Kesukaran Soal Pretest
No No Soal Indeks Kesukaran Kategori
Mudah Sedang Sukar
1 1 0,60 -
2 4 0,62 -
3 8 0,74 -
4 9 0,68 -
5 10 0,74 -
6 11 0,60 -
7 12 0,42
8 13 0,51 -
9 14 0,45 -
10 15 0,71 -
11 16 0,51 -
12 18 0,62 -
13 19 0,45 -
14 21 0,82 -
15 22 0,51 -
16 23 0,85 -
17 24 0,80 -
18 25 0,54 -
19 26 0,48 -
20 27 0,74 -
21 28 0,77 -
22 30 0,80 -
Jumlah 11 11 0
38
Dari tabel tersebut didapatkan 11 soal dengan kategori mudah, 11 soal
kategori sedang dan 0 soal kategori sukar. Berikut adalah indeks kesukaran soal
posttest.
Tabel 15
Hasil Tingkat Kesukaran Soal Posttest
No No Soal Indeks Kesukaran Kategori
Mudah Sedang Sukar
1 1 0,42 -
2 2 0,71 -
3 3 0,8 -
4 4 0,94 -
5 5 0,74 -
6 8 0,57 -
7 9 0,28
8 12 0,8 -
9 13 0,62 -
10 15 0,42 -
11 16 0,74 -
12 17 0,74 -
13 18 0,6 -
14 20 0,85 -
15 21 0,77 -
16 23 0,85 -
17 24 0,85 -
18 25 0,57 -
19 27 0,62 -
20 28 0,85 -
21 29 0,68 -
39
22 32 0,62 -
23 33 0,6 -
24 34 0,4 -
25 38 0,82 -
26 39 0,91 -
27 40 0,8 -
Jumlah 15 11 1
Dari tabel di atas didapat 15 soal kategori mudah, 11 soal kategori sedang dan
1 soal kategori sukar.
3.5 Teknik Analisis Data
Teknik analisis data merupakan kegiatan setelah data dari seluruh responden
atau sumber data lain terkumpul. Teknik yang digunakan peneliti adalah
penelitian kuantitatif dan kegiatan yang dilakukan dalam analisis data adalah
mengelompokkan data berdasarkan variabel dari seluruh responden, mentabulasi
data berdasarkan variabel yang diteliti, melakukan perhitungan untuk menjawab
rumusan masalah, dan melakukan perhitungan untuk menguji hipotesis yang telah
diajukan. Penelitian ini menggunakan Uji Independent Samples T Test untuk
mengetahui ada atau tidaknya perbedaan rata-rata antara dua kelompok sampel
yang tidak berhubungan. Sebelum melakukan uji hipotesis, hal yang perlu
dilakukan adalah menguji normalitas dan homogenitas.
Uji Normalitas
Uji normalitas dilakukan untuk mengetahui apakah data berdistribusi secara
normal. Peneliti menggunakan SPSS versi 20 untuk mengetahui data tersebut
berdistribusi dengan normal dengan cara analyze-descriptive statistik-explore.
Hasil uji normalitas dikatan signifikan dengan melihat tabel Shapiro-Wilk dengan
signifikasi >0,05. Berikut ini dapat dilihat normalitas hasil pretest baik kelompok
experimen maupun kelompok kontrol.
40
Tabel 16
Hasil Uji Normalitas Instrumen Pretest Kelas V SD Negeri Polobogo 02 dan
01
Semester II Tahun Pelajaran 2016/2017
Tests of Normality
Kolmogorov-Smirnova Shapiro-Wilk
Statistic Df Sig. Statistic df Sig.
Kelompok_Eksperime
n ,185 15 ,180 ,936 15 ,333
Kelompok_Kontrol ,175 15 ,200* ,924 15 ,224
Dari tabel di atas, bahwa nilai pretest signifikan dengan hasil belajar dilihat di
kolom Shapiro-Wilk pada kelas eksperimen 0,333 > 0,05 dan pada kelas kontrol
0,224 > 0,05 . Maka dapat ditarik kesimpulan bahwa data di atas berdistribusi
normal. Di bawah ini akan disajikan gambar 1 dan 2 grafik uji normalitas
kelompok eksperimen dan kelompok kontrol.
Gambar 1 Grafik Uji Normalitas Pretest Kelompok Eksperimen
Dari grafik di atas terdapat satu garis melintang dari kiri bawah ke
kanan atas. Titik di sekitar garis merupakan kondisi data yang diuji.
41
Semakin titik mendekati garis atau tepat pada garis maka dikatakan bahwa
data tersebut berdistribusi dengan normal.
Gambar 2 Grafik Uji Normalitas Pretest Kelompok Kontrol
Dari data tersebut dapat disimpulkan bahwa data berdistribusi dengan
normal, karena titik mendekati garis.
3.5.2 Uji Homogenitas
Setelah dilakukan beberapa pengujian sebagaimana telah dilakukan,
tahap selanjutnya adalah uji homogenitas.Homogenitas digunakan untuk
mengetahui apakah beberapa varian dari populasi data sama atau berbeda.
Kriteria agar data dikatakan homogen atau sama bila nilai signifikansi lebih
dari 0,05 maka dapat dikatakan varian dari dua kelompok adalah sama..
Analisis uji homogenitas dilakukan menggunakan program SPSS versi 20,
dengan cara analyze - compare means - one way anova. Uji ini dilakukan
apabila kelompok data yang dianalisis berdistribusi normal.
Berikut adalah hasil uji homogenitas di kelas V SD Negeri Polobogo
02 sebagai kelompok eksperimen, dan kelas V SD Negeri Polobogo 01
sebagai kelompok kontrol.
42
Tabel 17
Hasil Uji Homogenitas Instrumen Pretest Kelas V SD Negeri Polobogo 02 dan
01
Semester II Tahun Pelajaran 2016/2017
Test of Homogeneity of Variances
Nilai
Levene
Statistic df1 df2 Sig.
1,165 3 10 ,371
Berdasarkan tabel di atas didapat taraf signifikasi 0,371 > 0,05 sehingga data
tersebut dapat dikatakan homogen atau memiliki varian yang sama.