bab iii metode penelitian - uksw€¦ · mind mapping . dan pada . kelas kontrol menggunakan model...

22
21 BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Jenis, Desain, Lokasi Penelitian Jenis Penelitian Jenis penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah bentuk penelitian eksperimen semu (quasi eksperimental research). Menurut Sugiyono (2013: 116), eksperimen semu merupakan pengembangan dari true experimenatal design. Desain ini memiliki kelompok kontrol, tetapi dapat berfungsi sepenuhnya untuk mengontrol variabel-variabel luar yang mempengaruhi pelaksanaan experimen. Penelitian bertujuan untuk mengetahui pengaruh sebab dan akibat dengan menggunakan kelompok kontrol dan kelompok experimen, tetapi pemilihan kelompok tidak berdasarkan teknik acak (random). Desain Penelitian Dalam penelitian ini menggunakan desain Nonequivalent Control Group Design. Menurut (Sugiyono, 2013: 118) hanya dalam desain ini kelompok eksperimen dan kelompok kontrol tidak dipilih secara random. Penelitian ini akan dilakukan dengan membandingkan dua kelompok yang terdiri dari kelompok eksperimen dan kelompok kontrol. Sebelum memulai perlakuan, kedua kelompok diberi tes awal untuk mengukur kondisi awal dan untuk mengetahui signifikasi kelompok eksperimen dan kelompok kontrol tidak ada perbedaan yang terlalu jauh atau seimbang. Adapun desain penelitian Nonequivalent Control Group Design dapat dilihat dari tabel berikut ini : Tabel 2 Desain Penelitian Nonequivalent Control Group Design Kelompok Pretest Treatment Posttest Kelompok Eksperimen O 1 X 1 O 2 Kelompok kontrol O 3 X 2 O 4

Upload: others

Post on 19-Mar-2021

11 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Page 1: BAB III METODE PENELITIAN - UKSW€¦ · Mind Mapping . dan pada . kelas kontrol menggunakan model CIRC. Langkah terakhir yaitu memberikan . posttest. kepada masing-masing kelas (eksperimen

21

BAB III

METODE PENELITIAN

3.1 Jenis, Desain, Lokasi Penelitian

Jenis Penelitian

Jenis penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah bentuk penelitian

eksperimen semu (quasi eksperimental research). Menurut Sugiyono (2013: 116),

eksperimen semu merupakan pengembangan dari true experimenatal design.

Desain ini memiliki kelompok kontrol, tetapi dapat berfungsi sepenuhnya untuk

mengontrol variabel-variabel luar yang mempengaruhi pelaksanaan experimen.

Penelitian bertujuan untuk mengetahui pengaruh sebab dan akibat dengan

menggunakan kelompok kontrol dan kelompok experimen, tetapi pemilihan

kelompok tidak berdasarkan teknik acak (random).

Desain Penelitian

Dalam penelitian ini menggunakan desain Nonequivalent Control Group

Design. Menurut (Sugiyono, 2013: 118) hanya dalam desain ini kelompok

eksperimen dan kelompok kontrol tidak dipilih secara random. Penelitian ini akan

dilakukan dengan membandingkan dua kelompok yang terdiri dari kelompok

eksperimen dan kelompok kontrol. Sebelum memulai perlakuan, kedua kelompok

diberi tes awal untuk mengukur kondisi awal dan untuk mengetahui signifikasi

kelompok eksperimen dan kelompok kontrol tidak ada perbedaan yang terlalu

jauh atau seimbang. Adapun desain penelitian Nonequivalent Control Group

Design dapat dilihat dari tabel berikut ini :

Tabel 2

Desain Penelitian Nonequivalent Control Group Design

Kelompok Pretest Treatment Posttest

Kelompok Eksperimen O1 X1 O2

Kelompok kontrol O3 X2 O4

Page 2: BAB III METODE PENELITIAN - UKSW€¦ · Mind Mapping . dan pada . kelas kontrol menggunakan model CIRC. Langkah terakhir yaitu memberikan . posttest. kepada masing-masing kelas (eksperimen

22

Keterangan :

Kelompok Eksperimen : SD Negeri Polobogo 02

Kelompok kontrol : SD Negeri Polobogo 01

X1 : Treatment 1 (pembelajaran menggunakan model Mind Mapping)

X2 : Treatment 2 (pembelajaran menggunakan model CIRC)

O1 : Hasil pengukuran awal kelompok eksperimen

O2 : Hasil pengukuran akhir kelompok eksperimen

O3 : Hasil pengukuran awal kelompok kontrol

O4 : Hasil pengukuran akhir kelompok kontrol

Lokasi dan Waktu Penelitian

Penelitian akan dilakukan di kelas V SD Negeri Polobogo 02 dan 01

Kecamatan Getasan Kabupaten Semarang, Jawa Tengah memilih mata pelajaran

IPA kelas V tahun ajaran 2016/2017.

3.2 Variabel Penelitian dan Definisi Operasional

Variabel penelitian adalah suatu atribut atau sifat atau nilai dari orang, obyek

atau keinginan yang mempunyai variasi tertentu yang ditetapkan oleh peneliti

untuk dipelajari dan kemudian ditarik kesimpulan Sugiyono (2013:64).

Berdasarkan hubungan antara satu variabel dengan variabel lain dapat dibedakan

menjadi variabel independen (bebas) dan variabel dependen (teikat). Variabel

bebas yaitu variabel yang mempengaruhi atau yang menjadi sebab perubahannya

atau timbulnya variabel terikat. Dalam penelitian ini menggunakan dua variabel

bebas yaitu model pembelajaran Mind Mapping dan model pembelajaran CIRC.

Sedangkan variabel terikat yaitu variabel yang dipengaruhi atau yang menjadi

akibat karena adanya variabel bebas. Dalam penelitian ini yang menjadi variabel

terikat adalah hasil belajar IPA.

Definisi Operasional.

Variabel bebas pertama adalah metode Mind Mapping yaitu metode yang

digunakan dalam pembelajaran IPA dengan langkah awal mengidentifikasi ide

pokok, mengidentifikasi ide-ide, mengelompokkan ide sekunder, di sekeliling ide

utama yang menunjukkan hubungan antara ide tersebut.

Page 3: BAB III METODE PENELITIAN - UKSW€¦ · Mind Mapping . dan pada . kelas kontrol menggunakan model CIRC. Langkah terakhir yaitu memberikan . posttest. kepada masing-masing kelas (eksperimen

23

Variabel bebas kedua adaah model pembelajaran CIRC merupakan sebuah

model pembelajaran IPA dengan membaca dan menulis materi melalui langkah

awal membagi kelompok terdiri 4 siswa, memberikan materi, berdiskusi dalam

kelompok, membacakan, menemukan gagasan utama dan memberikan pendapat.

Variabel terikat dari akibat variabel bebas adalah hasil belajar yaitu besarnya

skor yang diperoleh dari tes tertulis yang dilaksanakan setelah mengikuti proses

pembelajaran.

3.3 Teknik dan Instrumen Pengumpulan Data

Teknik Pengumpulan Data

Teknik yang digunakan dalam penelitian adalah tes tertulis pilihan ganda. Tes

dilakukan untuk mengetahui seberapa jauh pemahaman siswa dari pembelajaran

yang dilakukan. Teknik tes ini dilakukan dengan cara memberikan tes awal

(Pretest) untuk mengetahui sejauh mana pengetahuan siswa sebelum diberikan

perlakuan dan tes akhir (Posttest) untuk mengetahui kebermaknaan pembelajaran

dilihat dari hasil belajar siswa. Preetest dan Posttest diberikan kepada siswa kelas

V SD Negeri Polobogo 02 dan 01 sebagai kelompok experimen dan kelompok

kontrol. Langkah awal dengan memberikan pretest untuk masing-masing

kelompok, yaitu siswa kelas V SD Negeri Polobogo 02 sebagai kelompok

eksperimen dan siswa kelas V SD Negeri Polobogo 01 sebagai kelompok kontrol

yang bertuuan untuk mengetahui sejauh mana pengetahuan siswa sebelum

dilakukan pembelajaran. Kegiatan selanjutnya adalah memberikan perlakuan

kepada kelas experimen dengan menggunakan model Mind Mapping dan pada

kelas kontrol menggunakan model CIRC. Langkah terakhir yaitu memberikan

posttest kepada masing-masing kelas (eksperimen dan kontrol) untuk mengetahui

sejauh mana siswa memahami materi yang disampaikan.

Instrumen Penilaian

Pada umumnya ada dua teknik evaluasi hasil belajar, yaitu teknik tes.

Instrumen penilaian berupa butir soal dilakukan dengan penilaian yang diberikan

setelah pembelajaran selesai atau diakhir program pembelajaran untuk mengukur

Page 4: BAB III METODE PENELITIAN - UKSW€¦ · Mind Mapping . dan pada . kelas kontrol menggunakan model CIRC. Langkah terakhir yaitu memberikan . posttest. kepada masing-masing kelas (eksperimen

24

keberhasilan pembelajaran atau dengan kata lain pemberian Posttest. Penilaian ini

juga digunakan untuk pedoman perbaikan sistem pengajaran dikelas dan model

yang digunakan agar hasil belajar siswa dapat meningkat. Pada penelitian ini,

peneliti menggunakan soal tes dan observasi. Tes ini digunakan untuk mengetahui

hasil belajar siswa, sedangkan lembar observasi untuk mengetahui aktivitas atau

kegiatan guru dalam menerapkan model Mind Mapping di kelas eksperimen dan

model CIRC di kelas kontrol.

Butir Soal

Teknik tes yang digunakan berbentuk tes pilihan ganda berjumlah 20 soal

yang diberikan kepada siswa dari kedua kelompok kelas yaitu kelompok kelas

eksperimen dan kelompok kelas kontrol. Pretest diberikan sebelum mengikuti

pembelajaran, yang berfungsi untuk mengetahui sejauh mana tingkat kemampuan

siswa dan tingkat homogenitas siswa. sedangkan posttest dilakukan di akhir

pembelajaran untuk mengetahui sejauh mana pemahaman siswa. Skor dari hasil

pretest dan posttest yang telah diberikan selanjutnya dijadikan data penelitian.

Dalam penelitian ini Pretest dan Posttest digunakan untuk mendapatkan data

tentang hasil belajar IPA dari siswa kelas V SD Negeri Polobogo 02 dan 01

Kecamatan Getasan Kabupaten Semarang. Seluruh instrumen baik itu Pretest

maupun Posttest harus diuji dahulu kevalidan dan reliabilitasnya sebelum

diberikan kepada siswa dan dijadikan data penelitian. Berikut dapat dilihat nomor-

nomor soal untuk kisi-kisi soal Pretest dan Posttest yang belum dilakukan uji

valid sebagai berikut.

Page 5: BAB III METODE PENELITIAN - UKSW€¦ · Mind Mapping . dan pada . kelas kontrol menggunakan model CIRC. Langkah terakhir yaitu memberikan . posttest. kepada masing-masing kelas (eksperimen

25

Tabel 3

Kisi-Kisi Soal Pretest Untuk Kelompok Eksperimen dan Kelompok Kontrol

Standar Kompetensi : 5. Memahami hubungan antara gaya, gerak, dan energi,

serta fungsinya

Kompetensi Dasar : 5.1 Mendeskripsikan hubungan antara gaya, gerak dan

energi melalui percobaan (gaya gravitasi, gaya gesek,

gaya magnet)

Indikator Nomor Butir Soal Jumlah Soal

5.1.1 Menjelaskan pengertian dan

contoh gaya.

1,4,7,10,16,18,28,29,30

9 soal

5.1.2 Memberi contoh gaya tarik

dan dorong.

8,9,11,27

4 soal

5.1.3 Memberi contoh penggunaan

gaya magnet dalam kehidupan

sehari-hari.

2,3,6,15,17,21,22,24,26

9 soal

5.1.4 Menjelaskan berbagai cara

memperkecil atau memperbesar

gaya gesekan.

5,12,13,19 4 soal

5.1.5 Menjelaskan tentang pengaruh

gaya gravitasi bumi 14,20,23,25 4 soal

Tabel tersebut adalah kisi-kisi intrumen soal Pretest berjumlah 30 soal yang

belum divalidasi dan perlu dilakukan pengujian terlebih dahulu. Uji coba

instrumen tersebut dilakukan di kelas VI SD Negeri Polobogo 02 dan 03 dengan

jumlah siswa 35 orang. Sedangkan kisi-kisi untuk soal Posttest dapat dilihat

sebagai berikut

Page 6: BAB III METODE PENELITIAN - UKSW€¦ · Mind Mapping . dan pada . kelas kontrol menggunakan model CIRC. Langkah terakhir yaitu memberikan . posttest. kepada masing-masing kelas (eksperimen

26

Tabel 4

Kisi-Kisi Soal Posttest Untuk Kelompok Eksperimen dan Kelompok Kontrol

Standar Kompetensi : 5. Memahami hubungan antara gaya, gerak, dan energi,

serta fungsinya

Kompetensi Dasar : 5.2 Menjelaskan peswat sederhana yang dapat membuat

pekerjaan lebih mudah dan lebih cepat.

Indikator Nomor Butir Soal Jumlah Soal

5.2.1 Menjelaskan tentang

pesawat sederhana 2, 11, 15, 16, 35, 5 soal

5.2.2 Menjelaskan jenis

pesawat sederhana

pengungkit, dan bidang miring

1, 4, 5, 7, 8, 9, 13, 17, 18,

19, 23,

11 soal

5.2.3 Memberikan contoh

penggunaan pengungkit dan

bidang miring

3, 12, 14, 21, 22, 24, 26,

27,30, 31, 33,37,39 13 soal

5.2.4 Menjelaskan jenis

pesawat sederhana katrol dan

roda berporos 10, 25, 28,34,36,40 6 soal

5.2.5 Memberikan contoh

penggunaan katrol dan roda

berporos

6,20, 29, 32,38 5 soal

Kisi-kisi soal di atas merupakan instrumen tes yang belum divalidasi,

sehingga perlu diuji coba kan di luar subjek penelitian agar memperoleh

instrumen yang valid dan reliabel. Uji coba instrumen tersebut dilakukan di kelas

VI SD Negeri Polobogo 02 dan 03 dengan jumlah siswa 35 orang.

Lembar Observasi

Lembar observasi ini bertujuan untuk mengetahui penerapan dan

pelaksanaan model pembelajaran Mind Mapping dan CIRC di kelas. Kisi-

kisi lembar observasi yang dibuat didasarkan pada sintak pembelajaran dan

dikelompokkan menjadi dua check out, yaitu keterlaksanaan yang terdiri

Page 7: BAB III METODE PENELITIAN - UKSW€¦ · Mind Mapping . dan pada . kelas kontrol menggunakan model CIRC. Langkah terakhir yaitu memberikan . posttest. kepada masing-masing kelas (eksperimen

27

dari pilihan “dilakukan” dan “Tidak dilakukan”. Adapun kisi-kisi lembar

tersebut dapat dilihat pada tabel dibawah ini.

Tabel 5

Kisi-kisi Lembar Observasi Guru Model Mind Mapping Kelompok

Eksperimen

Pertemuan Pertama

Kegiatan guru Dilakukan Tidak

dilakukan

1. Melakukan persiapan sebelum

mengajar dengan mengkondisikan

kelas.

2. Memberikan atau memperkenalkan

masalah kontekstual

3. Memberikan petunjuk dan masalah

kontekstual yang diberikan

4. Menjelaskan keseluruhan materi

5. Membimbing siswa dalam membuat

peta pikiran

6. Mengamati siswa saat melakukan

kegiatan

7. Membahas bersama hasil pekerjaan

yang dilakukan

8. Membimbing siswa menarik

kesimpulan

Page 8: BAB III METODE PENELITIAN - UKSW€¦ · Mind Mapping . dan pada . kelas kontrol menggunakan model CIRC. Langkah terakhir yaitu memberikan . posttest. kepada masing-masing kelas (eksperimen

28

Pertemuan Kedua

Kegiatan guru Dilakukan Tidak

dilakukan

1. Memberikan atau memperkenalkan

masalah kontekstual

2. Memberikan petunjuk dan masalah

kontekstual yang diberikan

3. Menjelaskan keseluruhan materi

4. Membimbing siswa dalam membuat

peta pikiran

5. Mengamati siswa saat melakukan

kegiatan

6. Membahas bersama hasil pekerjaan

yang dilakukan

7. Membimbing siswa menarik

kesimpulan

8. Memberikan Post Test

Tabel 6

Kisi-kisi Lembar Observasi Guru Model CIRC Kelompok Kontrol

Pertemuan Pertama

Kegiatan guru Dilakukan Tidak

dilakukan

1. Melakukan persiapan sebelum mengajar

dengan mengkondisikan kelas.

2. Memberikan atau memperkenalkan

masalah kontekstual

3. Memberikan petunjuk dan masalah

kontekstual yang diberikan

4. Memberikan materi pelajaran kepada

siswa

5. Membentuk kelompok diskusi

6. Mengamati siswa saat melakukan

kegiatan

Page 9: BAB III METODE PENELITIAN - UKSW€¦ · Mind Mapping . dan pada . kelas kontrol menggunakan model CIRC. Langkah terakhir yaitu memberikan . posttest. kepada masing-masing kelas (eksperimen

29

7. Membahas bersama hasil pekerjaan

yang dilakukan

8. Membimbing siswa menarik

kesimpulan

Pertemuan Kedua

Kegiatan guru Dilakukan Tidak dilakukan

1. Memberikan atau memperkenalkan

masalah kontekstual

2. Memberikan petunjuk dan masalah

kontekstual yang diberikan

3. Membagikan materi kepada siswa

4. Melakukan diskusi kelompok

menemukan permasalahan

5. Mengamati siswa saat melakukan

kegiatan

6. Membahas bersama hasil pekerjaan

yang dilakukan

7. Membimbing siswa menarik kesimpulan

8. Memberikan Posttest

Adapun kisi-kisi lembar observasi untuk respon siswa sebagai

implementasi model Mind Mapping dan CIRC dapat dilihat pada tabel

dibawah ini.

Page 10: BAB III METODE PENELITIAN - UKSW€¦ · Mind Mapping . dan pada . kelas kontrol menggunakan model CIRC. Langkah terakhir yaitu memberikan . posttest. kepada masing-masing kelas (eksperimen

30

Tabel 7

Kisi-kisi Lembar Observasi Respon Siswa dalam Penerapan Model Mind

Mapping pada Kelompok Eksperimen

Pertemuan Pertama

Kegiatan siswa Dilakukan Tidak dilakukan

1. Mengikuti instruksi guru untuk kesiapan

dalam belajar.

2. Memahami masalah yang diberikan

3. Memperhatikan petunjuk guru dalam

melaksanakan pembelajaran

4. Memperhatikan penjelasan dari guru

mengenai materi yang diberikan

5. Membuat peta pikiran mengenai materi

6. Menyajikan hasil kerjanya di depan kelas

7. Memberikan tanggapan dari hasil kerja

temannya

8. Menyimpulkan hasil pembelajaran yang

dilakukan

Pertemuan Kedua

Kegiatan siswa Dilakukan Tidak dilakukan

1. Memahami masalah yang diberikan

2. Memperhatikan petunjuk guru dalam

melaksanakan pembelajaran

3. Memperhatikan penjelasan dari guru

mengenai materi yang diberikan

4. Membuat peta pikiran mengenai materi

5. Menyajikan hasil kerjanya di depan

kelas

6. Memberikan tanggapan dari hasil kerja

temannya

7. Menyimpulkan hasil pembelajaran yang

dilakukan

8. Memberikan Post Test

Page 11: BAB III METODE PENELITIAN - UKSW€¦ · Mind Mapping . dan pada . kelas kontrol menggunakan model CIRC. Langkah terakhir yaitu memberikan . posttest. kepada masing-masing kelas (eksperimen

31

Tabel 8

Kisi-kisi Lembar Observasi Respon Siswa dalam Penerapan Model CIRC

Pada Kelompok Kontrol

Pertemuan Pertama

Kegiatan siswa Dilakukan Tidak dilakukan

1. Mengikuti instruksi guru untuk kesiapan

dalam belajar.

2. Memahami masalah yang diberikan

3. Memperhatikan petunjuk guru dalam

melaksanakan pembelajaran

4. Memperhatikan penjelasan dari guru

mengenai materi yang diberikan

5. Melakukan diskusi kelompok menemukan

permasalahan

6. Menyajikan hasil kerjanya di depan kelas

7. Memberikan tanggapan dari hasil kerja

temannya

8. Menyimpulkan hasil pembelajaran yang

dilakukan

Pertemuan Kedua

Kegiatan siswa Dilakukan Tidak dilakukan

1. Memahami masalah yang diberikan

2. Memperhatikan petunjuk guru dalam

melaksanakan pembelajaran

3. Melakukan diskusi kelompok mengenai

masalah yang diberikan

4. Menyajikan hasil kerjanya di depan

kelas

5. Memberikan tanggapan dari hasil kerja

temannya

6. Menyimpulkan hasil pembelajaran yang

dilakukan

7. Memberikan Posttest

Page 12: BAB III METODE PENELITIAN - UKSW€¦ · Mind Mapping . dan pada . kelas kontrol menggunakan model CIRC. Langkah terakhir yaitu memberikan . posttest. kepada masing-masing kelas (eksperimen

32

3.4. Validitas dan Reliabilitas Instrumen

Uji prasyarat ini meliputi uji validitas, reliabilitas dan uji taraf kesukaran soal.

Uji validitas dan reliabilitas dilakukan untuk mendapatkan data penelitian yang

valid artinya alat ukur dapat digunakan untuk mengukur dan reliabel atau

konsisten. Dengan menggunakan instrumen yang valid dan reliabel diharapkan

hasil penelitian akan valid dan reliabel. Jadi instrumen yang valid dan reliabel

merupakan syarat mutlak agar penelitian menjadi valid dan reliabel. Sedangkan

untuk uji taraf kesukaran soal dilakukan untuk mengetahui tingkat kesukaran soal

hasil belajar pretest dan posttest.

Uji Validitas Intrumen

Valid berarti instrumen tersebut dapat digunakan untuk mengukur apa yang

seharusnya diukur (Sugiyono, 2013:168). Sebelum menggunakan instrumen

sebagai alat sangat perlu dan penting untuk dilakukan uji valid dan reliabilitasnya.

Setelah diketahui instrumen tersebut valid dan reliabel, barulah instrumen tersebut

dapat digunakan sebagai alat. Uji validitas ini dihitung dengan melihat batasan

rtabel dan signifikansinya 0,05 . Jika nilai korelasi lebih besar dari pada rtabel maka

item valid, tetapi jika kurang maka item tidak valid. Syarat minimum suatu

instrumen yang dianggap valid bila harga korelasi ≥ 0,3. Jadi apabila diantara

butir dengan skor total dibawah 0,3 maka dinyatakan instrumen tersebut tidak

valid. Dalam penelitian ini peserta yang dilakukan uji coba berjumlah 35 siswa,

jika berdasarkan rtabel pada product moment untuk signifikansi 0,05 yaitu 0,334

(Sugiyono, 2011:140). Untuk uji validitas dapat dibantu dengan program SPSS

versi 20. Tabel di bawah ini menyajikan butir soal yang valid dan tidak valid

setelah melakukan uji validitas.

Page 13: BAB III METODE PENELITIAN - UKSW€¦ · Mind Mapping . dan pada . kelas kontrol menggunakan model CIRC. Langkah terakhir yaitu memberikan . posttest. kepada masing-masing kelas (eksperimen

33

Tabel 9

Kevalidan dan Ketidakvalidan Soal Pretest

Standar Kompetensi : 5. Memahami hubungan antara gaya, gerak, dan energi,

serta fungsinya

Kompetensi Dasar : 5.1 Mendeskripsikan hubungan antara gaya, gerak dan

energi melalui percobaan (gaya gravitasi, gaya gesek,

gaya magnet)

Indikator Nomor Soal Hasil Uji Validitas

Valid Tidak Valid

5.1.1 Menjelaskan

pengertian dan contoh gaya.

1,4,7,10,16,18,28,29,

30

1,4,10,16,18,

28,30 7,29

5.1.2 Memberi contoh gaya

tarik dan dorong. 8,9,11,27 8,9,11,27

5.1.3 Memberi contoh

penggunaan gaya magnet

dalam kehidupan sehari-

hari.

2,3,6,15,17,21,22,24,

26

15,21,22,24,

26 2,3,6,17

5.1.4 Menjelaskan berbagai

cara memperkecil atau

memperbesar gaya gesekan.

5,12,13,19 5,12,13,19 5

5.1.5 Menjelaskan tentang

pengaruh gaya gravitasi

bumi

14,20,23,25 14,20,23,25 20

Dari tabel di atas dapat didapat soal Pretest yang valid dan tidak valid setelah

dilakukan pengujian. Soal yang valid ada 22 soal adalah butir soal no

1,4,8,9,10,11,12,13,14,15,16,18,19,21,22,23,24,25,26,27,28,30. Sedangkan untuk

kevalidan soal Posttest dapat dilihat sebagai berikut.

Page 14: BAB III METODE PENELITIAN - UKSW€¦ · Mind Mapping . dan pada . kelas kontrol menggunakan model CIRC. Langkah terakhir yaitu memberikan . posttest. kepada masing-masing kelas (eksperimen

34

Tabel 10

Kevalidan dan Ketidakvalidan Soal Posttest

Standar Kompetensi : 5. Memahami hubungan antara gaya, gerak, dan energi,

serta fungsinya

Kompetensi Dasar : 5.2 Menjelaskan peswat sederhana yang dapat membuat

pekerjaan lebih mudah dan lebih cepat.

Indikator Nomor Soal Hasil Uji Validitas

Valid Tidak Valid

5.2.1 Menjelaskan tentang

pesawat sederhana 2, 11, 15, 16, 35, 2, 15, 16 11, 35

5.2.2 Menjelaskan jenis

pesawat sederhana

pengungkit, dan bidang miring

1, 4, 5, 7, 8, 9,

13, 17, 18, 19,

23,

1, 4, 5, 8, 9,

17, 18, 23 7,19

5.2.3 Memberikan contoh

penggunaan pengungkit dan

bidang miring

3, 12, 14, 21, 22,

24, 26, 27,30,

31, 33,37,39

3, 12, 21, 24,

27, 33, 39

14, 22, 26,

30, 31, 37

5.2.4 Menjelaskan jenis

pesawat sederhana katrol dan

roda berporos

10, 25,

28,34,36,40 25,28,34,40 10, 36

5.2.5 Memberikan contoh

penggunaan katrol dan roda

berporos

6,20, 29, 32,38 20,29,32,38 6

Dari tabel di atas didapatkan 27 soal yang valid dan dapat digunakan sebagai

alat penguji setelah diujikan.

Uji Reliabilitas Instrumen

Pengujian reliabilitas ini dilakukan untuk menguji konsistensi butir-butir yang

ada pada instrumen alat ukur, apakah hasil pengukuran tetap atau konsisten

meskipun diukur berulang kali. Reliabilitas ini digunakan untuk mengukur

Page 15: BAB III METODE PENELITIAN - UKSW€¦ · Mind Mapping . dan pada . kelas kontrol menggunakan model CIRC. Langkah terakhir yaitu memberikan . posttest. kepada masing-masing kelas (eksperimen

35

variabel dengan menggunakan instrumen yang sama atau ajeg. Dalam menguji

reliabilitas dapat menggunakan teknik Cronbach’s Alpha dengan menggunakan

program SPSS 20. Menurut Priyatno (2010: 96) bahwa “kriteria indeks reliabilitas

kurang dari 0,6 termasuk kategori kurang baik, sedangkan 0,7 dapat diterima, dan

diatas 0,8 termasuk kategori baik”. Jadi instrumen dapat dikatakan reliabel apabila

nilai alpha >0,6. Untuk menghitung reliabilitas suatu data dapat dilakukan dengan

Analyze-Scale-Reliability Analysis. Berdasarkan hal tersebut, peneliti telah

melakukan uji reliabilitas dan dapat dilihat hasilnya sebagai berikut :

Tabel 11 Hasil Uji Reliabilitas Instrumen Pretest

Reliability Statistics

Cronbach's Alpha N of Items

,850 30

Dari tabel di atas dapat dilihat banyaknya soal yang diujikan 30 soal, dan

nilai alpha 0,850 yang artinya hasil uji coba >0,8 dan masuk kedalam kategori

baik. Dari hasil tersebut, instrumen dapat digunakan sebagai data penelitian.

Sedangkan reliabilitas untuk soal Postest dapat dilihat kedalam tabael berikut.

Tabel 12 Hasil Uji Reliabilitas Instrumen Posttest

Reliability Statistics

Cronbach's Alpha N of Items

,839 40

Dari tabel di atas dapat dilihat banyaknya soal yang diujikan 40 soal, dan

nilai alpha 0,839 yang artinya hasil uji coba >0,8 dan masuk kedalam kategori

baik. Dari hasil tersebut, instrumen dapat digunakan sebagai data penelitian.

Page 16: BAB III METODE PENELITIAN - UKSW€¦ · Mind Mapping . dan pada . kelas kontrol menggunakan model CIRC. Langkah terakhir yaitu memberikan . posttest. kepada masing-masing kelas (eksperimen

36

Uji Taraf Kesukaran Soal

Setelah dilakukan uji valid dan reliabel , tahap selanjutnya adalah menguji

tingkat kesukaran instrumen soal tersebut. Tingkat kesukaran ini bertujuan untuk

melihat kesulitan siswa dalam mengerjakan soal termasuk kedalam kategori

mudah, sedang, atau sukar. Hal ini dapat dilakukan dengan menggunakan rumus

sebagai berikut :

I =

Keterangan :

I = Indeks/ taraf kesukaran untuk tiap soal.

B = Banyaknya siswa yang menjawab benar setiap butir soal.

N = Banyaknya siswa yang memberikan jawaban pada soal

Untuk memberikan penafsiran (interpretasi) terhadap angka indeks kesukaran

item Robert L. Thorndike dan Elisabeth Hagen mengemukakan sebagai berikut.

Tabel 13

Rentang Nilai Tingkat Kesukaran

Rentang Nilai Tingkat Kesukaran

0,00 – 0,30 Sukar

0,31 – 0,70 Sedang

0,71 – 1,00 Mudah

Dari keterangan di atas peneliti dapat melakukan uji taraf kesukaran soal dan

dapat dilihat hasilnya pada tabel berikut ini :

Page 17: BAB III METODE PENELITIAN - UKSW€¦ · Mind Mapping . dan pada . kelas kontrol menggunakan model CIRC. Langkah terakhir yaitu memberikan . posttest. kepada masing-masing kelas (eksperimen

37

Tabel 14

Hasil Tingkat Kesukaran Soal Pretest

No No Soal Indeks Kesukaran Kategori

Mudah Sedang Sukar

1 1 0,60 -

2 4 0,62 -

3 8 0,74 -

4 9 0,68 -

5 10 0,74 -

6 11 0,60 -

7 12 0,42

8 13 0,51 -

9 14 0,45 -

10 15 0,71 -

11 16 0,51 -

12 18 0,62 -

13 19 0,45 -

14 21 0,82 -

15 22 0,51 -

16 23 0,85 -

17 24 0,80 -

18 25 0,54 -

19 26 0,48 -

20 27 0,74 -

21 28 0,77 -

22 30 0,80 -

Jumlah 11 11 0

Page 18: BAB III METODE PENELITIAN - UKSW€¦ · Mind Mapping . dan pada . kelas kontrol menggunakan model CIRC. Langkah terakhir yaitu memberikan . posttest. kepada masing-masing kelas (eksperimen

38

Dari tabel tersebut didapatkan 11 soal dengan kategori mudah, 11 soal

kategori sedang dan 0 soal kategori sukar. Berikut adalah indeks kesukaran soal

posttest.

Tabel 15

Hasil Tingkat Kesukaran Soal Posttest

No No Soal Indeks Kesukaran Kategori

Mudah Sedang Sukar

1 1 0,42 -

2 2 0,71 -

3 3 0,8 -

4 4 0,94 -

5 5 0,74 -

6 8 0,57 -

7 9 0,28

8 12 0,8 -

9 13 0,62 -

10 15 0,42 -

11 16 0,74 -

12 17 0,74 -

13 18 0,6 -

14 20 0,85 -

15 21 0,77 -

16 23 0,85 -

17 24 0,85 -

18 25 0,57 -

19 27 0,62 -

20 28 0,85 -

21 29 0,68 -

Page 19: BAB III METODE PENELITIAN - UKSW€¦ · Mind Mapping . dan pada . kelas kontrol menggunakan model CIRC. Langkah terakhir yaitu memberikan . posttest. kepada masing-masing kelas (eksperimen

39

22 32 0,62 -

23 33 0,6 -

24 34 0,4 -

25 38 0,82 -

26 39 0,91 -

27 40 0,8 -

Jumlah 15 11 1

Dari tabel di atas didapat 15 soal kategori mudah, 11 soal kategori sedang dan

1 soal kategori sukar.

3.5 Teknik Analisis Data

Teknik analisis data merupakan kegiatan setelah data dari seluruh responden

atau sumber data lain terkumpul. Teknik yang digunakan peneliti adalah

penelitian kuantitatif dan kegiatan yang dilakukan dalam analisis data adalah

mengelompokkan data berdasarkan variabel dari seluruh responden, mentabulasi

data berdasarkan variabel yang diteliti, melakukan perhitungan untuk menjawab

rumusan masalah, dan melakukan perhitungan untuk menguji hipotesis yang telah

diajukan. Penelitian ini menggunakan Uji Independent Samples T Test untuk

mengetahui ada atau tidaknya perbedaan rata-rata antara dua kelompok sampel

yang tidak berhubungan. Sebelum melakukan uji hipotesis, hal yang perlu

dilakukan adalah menguji normalitas dan homogenitas.

Uji Normalitas

Uji normalitas dilakukan untuk mengetahui apakah data berdistribusi secara

normal. Peneliti menggunakan SPSS versi 20 untuk mengetahui data tersebut

berdistribusi dengan normal dengan cara analyze-descriptive statistik-explore.

Hasil uji normalitas dikatan signifikan dengan melihat tabel Shapiro-Wilk dengan

signifikasi >0,05. Berikut ini dapat dilihat normalitas hasil pretest baik kelompok

experimen maupun kelompok kontrol.

Page 20: BAB III METODE PENELITIAN - UKSW€¦ · Mind Mapping . dan pada . kelas kontrol menggunakan model CIRC. Langkah terakhir yaitu memberikan . posttest. kepada masing-masing kelas (eksperimen

40

Tabel 16

Hasil Uji Normalitas Instrumen Pretest Kelas V SD Negeri Polobogo 02 dan

01

Semester II Tahun Pelajaran 2016/2017

Tests of Normality

Kolmogorov-Smirnova Shapiro-Wilk

Statistic Df Sig. Statistic df Sig.

Kelompok_Eksperime

n ,185 15 ,180 ,936 15 ,333

Kelompok_Kontrol ,175 15 ,200* ,924 15 ,224

Dari tabel di atas, bahwa nilai pretest signifikan dengan hasil belajar dilihat di

kolom Shapiro-Wilk pada kelas eksperimen 0,333 > 0,05 dan pada kelas kontrol

0,224 > 0,05 . Maka dapat ditarik kesimpulan bahwa data di atas berdistribusi

normal. Di bawah ini akan disajikan gambar 1 dan 2 grafik uji normalitas

kelompok eksperimen dan kelompok kontrol.

Gambar 1 Grafik Uji Normalitas Pretest Kelompok Eksperimen

Dari grafik di atas terdapat satu garis melintang dari kiri bawah ke

kanan atas. Titik di sekitar garis merupakan kondisi data yang diuji.

Page 21: BAB III METODE PENELITIAN - UKSW€¦ · Mind Mapping . dan pada . kelas kontrol menggunakan model CIRC. Langkah terakhir yaitu memberikan . posttest. kepada masing-masing kelas (eksperimen

41

Semakin titik mendekati garis atau tepat pada garis maka dikatakan bahwa

data tersebut berdistribusi dengan normal.

Gambar 2 Grafik Uji Normalitas Pretest Kelompok Kontrol

Dari data tersebut dapat disimpulkan bahwa data berdistribusi dengan

normal, karena titik mendekati garis.

3.5.2 Uji Homogenitas

Setelah dilakukan beberapa pengujian sebagaimana telah dilakukan,

tahap selanjutnya adalah uji homogenitas.Homogenitas digunakan untuk

mengetahui apakah beberapa varian dari populasi data sama atau berbeda.

Kriteria agar data dikatakan homogen atau sama bila nilai signifikansi lebih

dari 0,05 maka dapat dikatakan varian dari dua kelompok adalah sama..

Analisis uji homogenitas dilakukan menggunakan program SPSS versi 20,

dengan cara analyze - compare means - one way anova. Uji ini dilakukan

apabila kelompok data yang dianalisis berdistribusi normal.

Berikut adalah hasil uji homogenitas di kelas V SD Negeri Polobogo

02 sebagai kelompok eksperimen, dan kelas V SD Negeri Polobogo 01

sebagai kelompok kontrol.

Page 22: BAB III METODE PENELITIAN - UKSW€¦ · Mind Mapping . dan pada . kelas kontrol menggunakan model CIRC. Langkah terakhir yaitu memberikan . posttest. kepada masing-masing kelas (eksperimen

42

Tabel 17

Hasil Uji Homogenitas Instrumen Pretest Kelas V SD Negeri Polobogo 02 dan

01

Semester II Tahun Pelajaran 2016/2017

Test of Homogeneity of Variances

Nilai

Levene

Statistic df1 df2 Sig.

1,165 3 10 ,371

Berdasarkan tabel di atas didapat taraf signifikasi 0,371 > 0,05 sehingga data

tersebut dapat dikatakan homogen atau memiliki varian yang sama.