bab iii metode penelitian -...

12
Tatu Widyati, 2014 Penerapan Metode Demonstrasi Untuk Meningkatkan Kemampuan Pemahaman Matematis Siswa Pada Mata Pelajaran Matematika Materi Bangun Ruang Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu BAB III METODE PENELITIAN Bab III merupakan pembahasan mengenai metode penelitian. Metode penelitian tersebut merupakan bagaimana teknis yang harus dilaksanakan pada penelitian, alat apa yang digunakan untuk mengukur hal yang hendak menjadi sasaran penelitian hingga teknik yang digunakan untuk mengolah data yang diperoleh. Maka pada Bab ini akan dibahas mengenai metode penelitian yang digunakan, model metode penelitian yang digunakan, lokasi penelitian, waktu penelitian, subjek penelitian, prosedur penelitian, instrument penelitian dan cara pengolahan data. A. Metode Penelitian Dalam penelitian banyak metode yang sudah sering digunakan, tetapi penelitian untuk perbaikan proses pembelajaran atau perbaikan prestasi belajar siswa. Pada penelitian ini guru perlu berperan serta aktif untuk mengembangakan pengetahuan dan keterampilanya sendiri. Juga tidak kalah penting bahwa pengetahuan guru sangat berpengaruh langsung dalam memacu perubahan perilaku termasuk tindakan guru dalam mengelola pembelajaran serta pengetahuan yang dibangun sendiri oleh guru, sehingga guru akan lebih profesional. Maka pada penelitian ini akan lebih tepat dengan Metode Penelitian Tindakan Kelas/ Classroom Action Research, karena dengan Metode Penelitian Tindakan Kelas guru selalu dipacu oleh dorongan untuk berbuat lebih baik pada setiap tindakan, sehingga akan terlihat dampak hasilnya terhadap perkembangan prestasi siswa.

Upload: trananh

Post on 18-Mar-2019

223 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Tatu Widyati, 2014 Penerapan Metode Demonstrasi Untuk Meningkatkan Kemampuan Pemahaman Matematis Siswa Pada Mata Pelajaran Matematika Materi Bangun Ruang Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

BAB III

METODE PENELITIAN

Bab III merupakan pembahasan mengenai metode penelitian. Metode

penelitian tersebut merupakan bagaimana teknis yang harus dilaksanakan pada

penelitian, alat apa yang digunakan untuk mengukur hal yang hendak menjadi

sasaran penelitian hingga teknik yang digunakan untuk mengolah data yang

diperoleh. Maka pada Bab ini akan dibahas mengenai metode penelitian yang

digunakan, model metode penelitian yang digunakan, lokasi penelitian, waktu

penelitian, subjek penelitian, prosedur penelitian, instrument penelitian dan cara

pengolahan data.

A. Metode Penelitian

Dalam penelitian banyak metode yang sudah sering digunakan, tetapi

penelitian untuk perbaikan proses pembelajaran atau perbaikan prestasi belajar

siswa. Pada penelitian ini guru perlu berperan serta aktif untuk

mengembangakan pengetahuan dan keterampilanya sendiri. Juga tidak kalah

penting bahwa pengetahuan guru sangat berpengaruh langsung dalam memacu

perubahan perilaku termasuk tindakan guru dalam mengelola pembelajaran

serta pengetahuan yang dibangun sendiri oleh guru, sehingga guru akan lebih

profesional.

Maka pada penelitian ini akan lebih tepat dengan Metode Penelitian

Tindakan Kelas/ Classroom Action Research, karena dengan Metode

Penelitian Tindakan Kelas guru selalu dipacu oleh dorongan untuk berbuat

lebih baik pada setiap tindakan, sehingga akan terlihat dampak hasilnya

terhadap perkembangan prestasi siswa.

21

Kasihani (Sukayati, 2008:8) menyatakan bahwa yang dimaksud dengan

PTK adalah penelitian praktis, bertujuan untuk memperbaiki kekurangan-

kekurangan dalam pembelajaran di kelas dengan cara melakukan tindakan-

tindakan.

Menurut Suyanto (Sukayati, 2008:8) secara singkat PTK dapat

didefinisikan sebagai suatu bentuk penelitian yang bersifat reflektif dengan

melakukan tindakan-tindakan tertentu, untuk memperbaiki dan atau

meningkatkan praktek-praktek pembelajaran di kelas secara lebih profesional.

B. Model Penelitian

Langkah-langkah PTK menurut Model Kemmis dan Mc Taggart

(Sukayati, 2008:17) penelitian tindakan dapat dipandang sebagai suatu siklus

spiral dari penyusunan perencanaan, pelaksanaan tindakan, pengamatan

(observasi), dan refleksi yang selanjutnya mungkin diikuti dengan siklus spiral

berikutnya.

1. Refleksi awal

Refleksi awal ialah kegiatan yang dilakukan untuk mengumpulkan

informasi sebelum melaksanakan penelitian. Kegiatan ini berupa

pengamatan untuk mengenali situasi awal hingga bisa disimpulkan dari

kegiatan tersebut bahwa masalah yang terjadi perlu dicari solusinya. Maka

setelah dilakukan pengamatan peneliti dapat menetapkan tujuan penelitian.

2. Penyusunan perencanaan

Penyusunan perencanaan dibuat berdasarkan hasil analisis refleksi

awal. Perencanaan ini berupa tindakan yang akan dilakukan untuk

memberi solusi dari permasalahan yang dimaksud. Akan tetapi

perencanaan ini bersifat fleksibel sesuai dengan kondisi yang terjadi.

3. Pelaksanaan tindakan

22

Pelaksanaan tindakan berupa upaya yang dilakukan atau perubahan

yang dilakukan dengan pedoman rencana tindakan. Tindakan yang

dilakukan dalam PTK sebaiknya memperhatikan teori-teori yang

berhubungan dengan perencanaan agar hasil yang didapatkan meningkat

dan maksimal.

4. Observasi (pengamatan)

Kegiatan observasi dalam PTK berupa kegiatan untuk

mengumpulkan data dalam penelitian formal. Pada kegiatan ini peneliti

mengamati hasil atau perubahan dari pelaksanaan tindakan yang dilakukan

terhadap siswa. Istilah observasi dipakaikan karena data yang

dikumpulkan melalui teknik observasi.

5. Refleksi

Refleksi merupakan kegiatan analisis, sintesis, interpretasi terhadap

data-data yang didapatkan dari kegiatan pelaksanaan tindakan. Dalam

kegiatan ini peneliti mengkaji, melihat, dan mempertimbangkan hasil-hasil

atau perubahan yang terjadi pada siswa dari pelaksanaan tindakan yang

dilakukan. Data-data yang terkumpul perlu dipelajari kaitan antara satu

dengan lainnya dan kaitannya dengan teori atau hasil penelitian yang telah

ada dan relevan. Melalui refleksi yang mendalam dapat ditarik kesimpulan

yang mantap dan tajam. Refleksi merupakan bagian yang sangat penting

dari PTK yaitu untuk memahami terhadap proses dan hasil yang terjadi,

yaitu berupa perubahan sebagai akibat dari tindakan yang dilakukan.

Pada hakekatnya model Kemmis dan Taggart berupa perangkat-

perangkat atau untaian dengan setiap perangkat terdiri dari empat

komponen yaitu perencanaan, tindakan, pengamatan, dan refleksi yang

dipandang sebagai suatu siklus. Banyaknya siklus dalam PTK tergantung

dari permasalahan-permasalahan yang perlu dipecahkan, yang pada

umumnya lebih dari satu siklus. PTK yang dikembangkan dan

23

dilaksanakan oleh para guru di sekolah pada umumnya merupakan siklus-

siklus yang berulang.

Secara mudah PTK yang dikembangkan oleh Kemmis dan Taggart

dapat digambarkan dengan diagram alur berikut ini.

Gambar 3.1 Diagram Alur PTK Model Kemmis dan McTaggart

(Sukayati, 2008:17)

C. Lokasi, Waktu dan Subjek Penelitian

Penelitian ini dilakukan dikelas V SDN 2 Cibogo Kecamatan Cikole

Lembang Kabupatem Bandung Barat. Penelitian ini dilakukan pada bulan Mei

pada minggu ke-4 dan Juni minggu pertama.

Subjek Penelitian Tindakan Kelas (PTK) ini adalah siswa kelas V SDN

2 Cibogo Kecamatan Cikole Lembang Kabupatem Bandung Barat tahun

ajaran 2013-2014 sebanyak 27 orang siswa yang terdiri dari 17 orang siswa

laki-laki dan 10 orang siswa perempuan.

24

D. Prosedur Penelitian

Prosedur penelitian yang dilakukan pada penelitian ini adalah sebagai

berikut:

1. Observasi yang dilakukan berupa kegiatan mengamati pembelajaran untuk

merumuskan masalah yang terjadi pada pembelajaran matematika.

2. Perencanaan tindakan siklus 1 yang dilakukan berupa pembuatan RPP,

penyusunan langkah-langkah metode demonstrasi untuk materi bangun

ruang sisi datar, pembuatan media, penyusunan bahan ajar yang

disesuaikan dengan KD mengidentifikasi sifat-sifat bangun ruang dan

permasalahan yang ditemukan di kelas tersebut, pembuatan lembar kerja

siswa, pembuatan alat evaluasi dan pembuatan lembar observasi proses

pembelajaran.

3. Pelaksanaan tindakan siklus 1 yang dilakukan yaitu:

Guru melakukan demonstrasi menggunakan model bangun ruang sisi

datar.

Guru dan siswa bertanya jawab mengenai sifat-sifat bangun ruang sisi

datar dan benda-benda yang berbentuk bangun ruang sisi datar.

Guru mengarahkan siswa untuk melaksanakan demonstrasi.

Guru membagikan alat dan bahan peraga bangun ruang sisi datar

kepada setiap kelompok.

Guru membimbing siswa untuk memeriksa kembali alat dan bahan

peraga dari masing masing bangun ruang sisi datar.

Siswa melakukan demonstrasi membuat bangun ruang sisi datar

bergiliran dengan bimbingan guru.

25

Guru meminta siswa berdiskusi secara berkelompok mengerjakan soal-

soal yang relevan.

Siswa mempresentasikan hasil kerja kelompoknya bergiliran.

Guru memberikan kesempatan kepada siswa untuk bertanya mengenai

materi yang belum dipahami.

Guru meminta salah satu siswa untuk menyimpulkan pembelajaran

yang telah dilaksanakan.

Memberikan penghargaan kepada kelompok yang unggul.

Guru memberikan evaluasi akhir untuk mengukur ketercapaian siswa

terhadap tujuan pembelajaran.

4. Observasi saat tindakan siklus 1 dilakukan berupa kegiatan mengamati

kegiatan pembelajaran, kegiatan peneliti dan kegiatan siswa.

5. Refleksi

Refleksi siklus 1 yang dilakukan merupakan perumusan kekurangan dan

kendala yang dialami pada saat pelaksanaan tindakan siklus 1. Ketika hasil

belum mencapai yang diharapkan maka dilakukan perbaikan pada siklus

selanjutnya.

6. Perencanaan tindakan siklus 2 yang dilakukan merupakan perbaikan dari

hasil refleksi siklus sebelumnya berupa pembuatan RPP, penyusunan

langkah-langkah metode demonstrasi untuk materi jaring-jaring bangun

ruang sisi datar, pembuatan media, penyusunan bahan ajar yang

disesuaikan dengan KD menentukan jaring-jaring bangun ruang dan

permasalahan yang ditemukan di kelas tersebut, pembuatan lembar kerja

siswa, pembuatan alat evaluasi dan pembuatan lembar observasi proses

pembelajaran.

7. Pelaksanaan tindakan siklus 2 yang dilakukan yaitu:

26

Guru melakukan demonstrasi membuat jaring-jaring bangun ruang sisi

datar menggunakan model bangun ruang sisi datar dengan

membongkar bangun ruang sisi datar hingga menjadi jaring-jaring.

Guru dan siswa bertanya jawab mengenai jaring-jaring bangun ruang

sisi datar.

Guru mengarahkan siswa untuk melaksanakan demonstrasi.

Guru membagikan alat dan bahan peraga bangun ruang sisi datar

kepada setiap kelompok.

Guru membimbing siswa untuk memeriksa kembali alat dan bahan

peraga dari masing masing bangun ruang sisi datar.

Siswa melakukan demonstrasi membuat jaring-jaring bangun ruang

sisi datar bergiliran dengan bimbingan guru.

Siswa melakukan demonstrasi melipat jaring-jaring bangun ruang sisi

datar.

Guru meminta siswa berdiskusi secara berkelompok mengerjakan soal-

soal yang relevan.

Siswa mempresentasikan hasil kerja kelompoknya bergiliran.

Guru memberikan kesempatan kepada siswa untuk bertanya mengenai

materi yang belum dipahami.

Guru meminta salah satu siswa untuk menyimpulkan pembelajaran

yang telah dilaksanakan.

Guru memberikan penghargaan kepada kelompok yang unggul.

Guru memberikan evaluasi akhir untuk mengukur ketercapaian siswa

terhadap tujuan pembelajaran.

8. Observasi saat tindakan siklus 2 dilakukan berupa kegiatan mengamati

kegiatan pembelajaran, kegiatan peneliti dan kegiatan siswa.

9. Refleksi siklus 2 yang dilakukan merupakan perumusan kekurangan dan

kendala yang dialami pada saat pelaksanaan tindakan siklus 2. Ketika hasil

belum mencapai yang diharapkan maka dilakukan perbaikan pada siklus

selanjutnya.

27

E. Instrumen Penelitian

1. Test

a. LKS (Lembar Kerja Siswa)

Lembar Kerja Siswa berupa pertanyaan-pertanyaan atau masalah-

masalah yang bersangkutan dengan materi sesuai dengan KD untuk

mengarahkan siswa dalam pengerjaan tugas.

b. Lembar Evaluasi

Lembar Evaluasi berupa pertanyaan-pertanyaan atau masalah-masalah

yang bersangkutan dengan materi sesuai dengan KD untuk sebagai

instrumen pengumpulan data untuk mengetahui kemampuan siswa

pada akhir pembelajaran.

2. Non Test

a. Lembar observasi guru

Lembar observasi guru berfungsi sebagai alat ukur untuk menentukan

arah pembelajaran menuju pada RPP yang digunakan oleh guru

pelaksana penelitian.

F. Pengolahan Data

Analisis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah analisis

kualitatif dan kuantitatif .

1. Analisis Kualitatif

28

Analisis kualitatif digunakan pada data hasil observasi dan penilaian

RPP dengan tringulasi. Menurut Ruswandi (2010: 202), triangulasi dapat

diartikan suatu cara untuk mendapatkan keakuratan data dengan

menggunakan berbagai cara/prosedur/metode agar data yang diperoleh

dapat dipercaya kebenarannya. Pada penelitian ini, kebenaran tersebut

diperoleh dari dua sudut pandang, yaitu sudut pandang guru sebagai

peneliti dan sudut pandang mitra peneliti yang sebagai observer. Sudut

pandang guru sebagai peneliti melalui catatan anekdot, dan sudut pandang

mitra peneliti melalui lembar observasi guru dan lembar observasi siswa.

2. Analisis Kuantitatif

Analisis kuantitatif digunakan pada data hasil tes kemampuan

pemahaman konsep operasi hitung bilangan bulat dengan statistika

deskriptif.

a. Penyekoran hasil tes

Skala poin untuk setiap butir soal memiliki bobot yang

berbeda. Oleh karena itu, dibuat skoring rubrik sebagai pedoman

penyekoran hasil tes sebagai berikut:

Tabel 3.1

Skoring Rubrik Soal Evaluasi

No Skor Keterangan

1. 1 Menjawab sesuai dengan kunci jawaban

2. 1 Menjawab sesuai dengan kunci jawaban

3. 1 Menjawab sesuai dengan kunci jawaban

4. 1 Menjawab sesuai dengan kunci jawaban

5. 1 Menjawab sesuai dengan kunci jawaban

6. 1 Menjawab sesuai dengan kunci jawaban

7. 1 Menjawab sesuai dengan kunci jawaban

8. 1 Menjawab sesuai dengan kunci jawaban

29

9. 1 Menjawab sesuai dengan kunci jawaban

10. 1 Menjawab sesuai dengan kunci jawaban

11. 1 Menjawab sesuai dengan kunci jawaban

12. 1 Menjawab sesuai dengan kunci jawaban

13. 1 Menjawab sesuai dengan kunci jawaban

14. 1 Menjawab sesuai dengan kunci jawaban

15. 1 Menjawab sesuai dengan kunci jawaban

16. 1 Menjawab sesuai dengan kunci jawaban

17. 1 Menjawab sesuai dengan kunci jawaban

18. 1 Menjawab sesuai dengan kunci jawaban

19. 2 Menjawab 2 point sesuai dengan kunci jawaban

20. 4 Menjawab 4 point sesuai dengan kunci jawaban

21. 1 Menjawab 1 point sesuai dengan kunci jawaban

22. 1 Menjawab 1 point sesuai dengan kunci jawaban

23. 5 Menggambar jaring-jaring kubus tetapi tidak rapih dan atau

ukuran ada yang berbeda.

10 Menggambar jaring-jaring kubus dengan rapih dan ukuran sesuai

24. 5 Menggambar jaring-jaring balok tetapi tidak rapih dan atau ukuran

ada yang berbeda.

10 Menggambar jaring-jaring balok dengan rapih dan ukuran sesuai

25. 5 Menggambar jaring-jaring prisma segi tiga tetapi tidak rapih dan

atau ukuran ada yang berbeda.

10 Menggambar jaring-jaring prisma segi tiga dengan rapih dan

ukuran sesuai

26. 5 Menggambar jaring-jaring limas segi empat tetapi tidak rapih dan

atau ukuran ada yang berbeda.

10 Menggambar jaring-jaring limas segi empat dengan rapih dan

ukuran sesuai

27. 10 Menjawab sesuai dengan kunci jawaban

28. 10 Menjawab sesuai dengan kunci jawaban

30

29. 10 Menjawab sesuai dengan kunci jawaban

30. 10 Menjawab sesuai dengan kunci jawaban

31. 10 Menjawab sesuai dengan kunci jawaban

32. 10 Menjawab sesuai dengan kunci jawaban

33. 10 Menjawab sesuai dengan kunci jawaban

34. 10 Menjawab sesuai dengan kunci jawaban

35. 10 Menjawab sesuai dengan kunci jawaban

b. Menghitung nilai rata-rata kelas dengan rumus (Riana, 2013:50):

X = ∑𝑁

𝑛

Keterangan:

∑N = total nilai yang diperoleh siswa

N = jumlah siswa

X = nilai rata-rata kelas

c. Menghitung presentase ketuntasan belajar siswa secara klasikal

dengan rumus (Riana, 2013:50):

TB = ∑𝑆 ≥63

𝑛 x 100 %

Keterangan:

∑S ≥ 63 = jumlah siswa yang mendapat nilai lebih besar dari atau

sama dengan 63

n = banyak siswa

100 % = bilangan tetap

TB = ketuntasan belajar

d. Menghitung peningkatan kemampuan siswa

Dari data hasil tes kemampuan pemahaman matematis

ditentukan besarnya gain dengan perhitungan sebagai berikut menurut

Prabawanto (Riana, 2013:50):

g = (skor tes siklus ke-i + 1) – (skor tes siklus ke-i)

Untuk mengetahui peningkatan kemampuan pemahaman

matematis dengan mengetahui gain rata-rata yang telah dinormalisasi

31

berdasarkan efektivitas pembelajaran menurut Prabawanto (Riana,

2013:50):

<g> = 𝑠𝑘𝑜𝑟 𝑡𝑒𝑠 𝑠𝑖𝑘𝑙𝑢𝑠 𝑘𝑒−𝑖+1 − (𝑠𝑘𝑜𝑟 𝑡𝑒𝑠 𝑠𝑖𝑘𝑙𝑢𝑠 𝑘𝑒−𝑖)

𝑠𝑘𝑜𝑟 𝑚𝑎𝑘𝑠𝑖𝑚𝑢𝑚 − (𝑠𝑘𝑜𝑟 𝑡𝑒𝑠 𝑠𝑖𝑘𝑙𝑢𝑠 𝑘𝑒−𝑖)

Berikut kriteria efektivitas pembelajaran menurut Hake (Riana,

2013:51) adalah sebagai berikut:

Tabel 3.2

Interpretasi Gain yang Ternormalisasi

Nilai <g> Interpretasi

0,00 – 0,30 Rendah

0,31 – 0,70 Sedang

0,71 – 1,00 Tinggi