smpn1poncowarno.sch.id · web viewmenggunakan model dari kemmis yang terdiri dari tahapan...

24
UPAYA MENINGKATKAN MOTIVASI DAN HASIL BELAJAR IPS TENTANG KEGIATAN POKOK EKONOMI MELALUI METODE SCRAMBLE PADA SISWA KELAS VII B SMP NEGERI 1 PONCOWARNO SEMESTER 2 TAHUN PELAJARAN 2016/2017 Oleh : Mukhmad Alip Wahyudin Abstrak Penelitian ini bertujuan untuk ; (1) upaya meningkatkan motivasi dan hasil belajar IPS menggunakan metode Scramble di kelas VII B SMP Negeri 1 Poncowarno, (2) peningkatan motivasi dan hasil belajar IPS menggunakan metode Scramble di kelas VII B SMP Negeri 1 Poncowarno. Jenis penelitian ini adalah Penelitian Tindakan Kelas (Action Research) menggunakan model dari Kemmis yang terdiri dari tahapan perencanaan, pelaksanaan dan pengamatan, refleksi. Teknik pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini adalah observasi, angket, tes, dan dokumentasi. Teknik analisis data yang digunakan adalah analisis kualitatif dengan subjek penelitian siswa kelas VII B SMP Negeri 1 Poncowarno berjumlah 28 siswa. Langkah dan hasil penelitian menunjukkan bahwa: (1) Peneliti menjelaskan tujuan dan materi pembelajaran, peneliti membagikan lembar kerja yang di dalamnya sudah berisi Scramble, peneliti menampilkan slide power point yang sudah diberikan waktu otomatis 1 menit tiap pertanyaan, jawaban acak diberikan huruf pengacau untuk menambah konsentrasi serta siswa harus mengerjakan semua soal secara mandiri, jawaban dikoreksi antar teman sebangku, peneliti memberikan penilaian dan memberikan reward kepada siswa yang memperoleh skor paling tinggi (2) Penggunaan metode Scramble dapat meningkatkan motivasi dan hasil belajar. Hal ini dibuktikan dengan hasil observasi, angket, dan wawancara menunjukkan peningkatan motivasi yang berdampak pada hasil belajar IPS. Peningkatan motivasi dari Pra Siklus sebesar 76,49% meningkat pada siklus I sebesar 83,04% dan menjadi 91,16% pada siklus II. Hasil belajar juga mengalami peningkatan dari Pra Siklus rata-rata 68,90 dengan ketuntasan sebesar 35%, meningkat menjadi 86,90 dengan ketuntasan mencapai 89,29% pada siklus I dan 83,60 dengan ketuntasan 85,71% . Penelitian ini dikatakan berhasil karena sudah memenuhi kriteria keberhasilan tindakan yakni rata-rata motivasi belajar siswa sebesar ≥ 80% dan ketuntasan hasil belajar siswa sebesar ≥ 75 di kelas VII B SMP Negeri 1 Poncowarno 1 | PTK IPS

Upload: ngohanh

Post on 11-Mar-2019

215 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Page 1: smpn1poncowarno.sch.id · Web viewmenggunakan model dari Kemmis yang terdiri dari tahapan perencanaan, pelaksanaan dan pengamatan, refleksi. Teknik pengumpulan data yang digunakan

UPAYA MENINGKATKAN MOTIVASI DAN HASIL BELAJAR IPS TENTANG KEGIATAN POKOK EKONOMI MELALUI METODE SCRAMBLE

PADA SISWA KELAS VII B SMP NEGERI 1 PONCOWARNO SEMESTER 2 TAHUN PELAJARAN 2016/2017Oleh : Mukhmad Alip Wahyudin

Abstrak Penelitian ini bertujuan untuk ; (1) upaya meningkatkan motivasi dan hasil belajar IPS menggunakan metode Scramble di kelas VII B SMP Negeri 1 Poncowarno, (2) peningkatan motivasi dan hasil belajar IPS menggunakan metode Scramble di kelas VII B SMP Negeri 1 Poncowarno. Jenis penelitian ini adalah Penelitian Tindakan Kelas (Action Research) menggunakan model dari Kemmis yang terdiri dari tahapan perencanaan, pelaksanaan dan pengamatan, refleksi. Teknik pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini adalah observasi, angket, tes, dan dokumentasi. Teknik analisis data yang digunakan adalah analisis kualitatif dengan subjek penelitian siswa kelas VII B SMP Negeri 1 Poncowarno berjumlah 28 siswa. Langkah dan hasil penelitian menunjukkan bahwa: (1) Peneliti menjelaskan tujuan dan materi pembelajaran, peneliti membagikan lembar kerja yang di dalamnya sudah berisi Scramble, peneliti menampilkan slide power point yang sudah diberikan waktu otomatis 1 menit tiap pertanyaan, jawaban acak diberikan huruf pengacau untuk menambah konsentrasi serta siswa harus mengerjakan semua soal secara mandiri, jawaban dikoreksi antar teman sebangku, peneliti memberikan penilaian dan memberikan reward kepada siswa yang memperoleh skor paling tinggi (2) Penggunaan metode Scramble dapat meningkatkan motivasi dan hasil belajar. Hal ini dibuktikan dengan hasil observasi, angket, dan wawancara menunjukkan peningkatan motivasi yang berdampak pada hasil belajar IPS. Peningkatan motivasi dari Pra Siklus sebesar 76,49% meningkat pada siklus I sebesar 83,04% dan menjadi 91,16% pada siklus II. Hasil belajar juga mengalami peningkatan dari Pra Siklus rata-rata 68,90 dengan ketuntasan sebesar 35%, meningkat menjadi 86,90 dengan ketuntasan mencapai 89,29% pada siklus I dan 83,60 dengan ketuntasan 85,71% . Penelitian ini dikatakan berhasil karena sudah memenuhi kriteria keberhasilan tindakan yakni rata-rata motivasi belajar siswa sebesar ≥ 80% dan ketuntasan hasil belajar siswa sebesar ≥ 75 di kelas VII B SMP Negeri 1 Poncowarno

Kata kunci: Metode Scramble, Motivasi Belajar, Hasil Belajar IPS, dan SMP Negeri 1 Poncowarno

PENDAHULUANA. Latar Belakang

Menurut Wahyudi Djaja SS ( KTSP IPS VII: 2007) mengemukakan bahwa pembelajaran IPS diharapkan mampu memetik pelajaran untuk kehidupan sosial kemasyarakatan. Sedangkan secara rinci Sapriya ( 2014: 12) merumuskan tujuan pendidikan IPS berorientasi pada tingkah laku peserta didik sebagai warga negara menguasai : pengetahuan (knowledge), sikap dan nilai (attitudes and value), , ketrampilan (skill) yang dapat digunakan untuk memecahkan masalah pribadi atau masalah sosial serta kemampuan mengambil keputusan dan berpartisipasi dalam berbagai kegiatan kemasyarakatan agar menjadi warga negara yang baik. Dalam hal ini E. Mulyasa (Deni Koeswara dan Halimah ; 2008:101) berpendapat pentingnya upaya pengembangan aktifitas, kreativitas, dan motivasi siswa di dalam proses pembelajaran. Hasil belajar siswa sangat dipengaruhi oleh motivasi belajar. Motivasi memiliki peranan yang sangat penting dalam pembelajaran, baik dalam proses maupun pencapaian hasil. Seorang siswa yang memiliki motivasi tinggi, pada umumnya dapat meraih keberhasilan dalam proses maupun output. Oleh karena itu guru harus mampu mengkreasi berbagai cara agar motivasi siswa dapat muncul dan berkembang dengan baik. Akan tetapi

1 | P T K I P S

Page 2: smpn1poncowarno.sch.id · Web viewmenggunakan model dari Kemmis yang terdiri dari tahapan perencanaan, pelaksanaan dan pengamatan, refleksi. Teknik pengumpulan data yang digunakan

dalam kenyataannya selama proses pembelajaran masih terdapat permasalahan yang berhubungan dengan rendahnya motivasi dan hasil belajar siswa. Dari temuan pengamatan bahwa motivasi belajar siswa di kelas VII B SMP Negeri 1 Poncowarno masih rendah . Motivasi yang rendah diindikasikan dengan siswa tidak memperhatikan proses pembelajaran secara intens . Siswa kurang aktif dan antusias pada saat terjadi terjadi proses pembelajaran. Kurangnya motivasi siswa dalam proses pembelajaran akan berdampak pada rendahnya hasil belajar dengan indikator ketercapaian KKM baik secara individu maupun klasikal. Hal ini terlihat dari nilai rata-rata UH dan UTS.Tb.1 . Nilai Rata-Rata Kelas 7 B SMP Negeri 1 Poncowarno

Kelas UH. 1 UH.2 UH 3 R. UH UTS KKMVII B 65,6 72,9 69,4 72 59,8 73

Salah satu usaha untuk mengatasi permasalahan tersebut adalah dengan meningkatkan kualitas pembelajaran. Kualitas pembelajaran dapat ditingkatkan melalui penerapan metode pembelajaran yang lebih variatif dan mengemas materi pembelajaran dengan menarik agar siswa lebih termotivasi . Salah satu metode pembelajaran aktif adalah metode Scramble atau bisa disebut metode acak kata. Untuk itu sebagai usaha perbaikan maka pada penelitian tindakan kelas ini mengambil judul “ Upaya Meningkatkan Motivasi dan Hasil belajar IPS tentang Kegiatan Pokok Ekonomi Melalui Metode Scramble pada Siswa Kelas VII B SMP Negeri 1 Poncowarno.

B. IDENTIFIKASI MASALAHDari pemaparan tersebut di atas teridentifikasi masalah-masalah sebagai-berikut,

yaitu :1. Motivasi belajar kelas VII B dalam mengikuti pembelajaran mata pelajaran IPS masih

rendah. 2. Suasana pembelajaran kurang kondusif ; karena siswa cenderung pasif3. Hasil belajar siswa masih rendah dilihat dari ketercapaian Kriteria Ketuntasan Minimal

baik secara individual maupun klasikal.C. Batasan Masalah

Oleh karena itu, penelitian ini memfokuskan pada permasalahan peningkatan motivasi belajar dan hasil belajar mata pelajaran IPS di SMP Negeri 1 Poncowarno melalui metode Scramle.

D. Rumusan Masalah Apakah motivasi dan hasil belajar IPS pada materi Kegiatan Pokok Ekonomi dapat

ditingkatkan melalui metode Scramble pada siswa kelas VII B SMP Negeri 1 Poncowarno ?

E. Tujuan PenelitianUntuk mengetahui upaya meningkatkan motivasi dan hasil belajar IPS pada materi

Kegiatan Pokok Ekonomi menggunakan metode Scramble siswa kelas VII B SMP Negeri 1 Poncowarno Semester II Tahun Pelajaran 2016/2017.

F. Manfaat Penelitian1) Penelitian ini diharapkan mampu meningkatkan kualitas pembelajaran IPS pada materi

Kegiatan Pokok Ekonomi, khususnya penggunaan metode Scramble dalam upaya peningkatan motivasi dan hasil belajar siswa di kelas VII B SMP Negeri 1 Poncowarno.

2) Memberikan pengalaman belajar yang menyenangkan melalui metode Scramble dalam pembelajaran IPS tentang Kegiatan Pokok Ekonomi pada siswa kelas 7B SMP Negeri 1 Poncowarno.

KAJIAN TEORI DAN HIPOTESISA. Landasan Teori

1. Hakikat Motivasi Belajara. Pengertian Motivasi Belajar

Mohammad Asrori (2008, 183) mengungkapkan bahwa motivasi memiliki 2 arti yaitu (1) dorongan yang timbul pada diri seseorang , secara disadari atau tidak disadari untuk

2 | P T K I P S

Page 3: smpn1poncowarno.sch.id · Web viewmenggunakan model dari Kemmis yang terdiri dari tahapan perencanaan, pelaksanaan dan pengamatan, refleksi. Teknik pengumpulan data yang digunakan

melakukan suatu tindakan dengan tujuan tertentu; (2) usaha-usaha yang dapat menyebabkan seseorang atau kelompok orang tertentu tergerak melakukan sesuatu karena ingin mencapai tujuan yang ingin dicapai.

Belajar adalah kegiatan individu memperoleh pengetahuan, perilaku dan keterampilan dengan cara mengolah bahan belajar ( Dimyati dan Mudjiono, 2006: 6). Sardiman (2014: 20) mengungkapkan belajar itu merupakan perubahan tingkah laku atau penampilan, dengan serangkaian kegiatan misalnya dengan membaca, mengamati, mendengarkan, meniru dan lain sebgainya.

Dari pendapat di atas maka dapat dijelaskan bahwa pengertian motivasi belajar adalah keseluruhan daya penggerak baik dari dalam diri maupun dari luar dengan menciptakan serangkaian usaha untuk menyediakan kondisi-kondisi tertentu yang menjamin kelangsungan dan memberikan arah pada kegiatan sehingga tujuan yang dikehendaki oleh subjek itu dapat tercapai. Ada sejumlah indikator untuk mengetahui motivasi dalam diri siswa. Mohammad Asrori (2009: 184) menyebutkan sejumlah indikator untuk mengetahui siswa yang memiliki motivasi dalam proses pembelajaran, di antaranya adalah memiliki gairah yang tinggi, penuh semangat, memiliki rasa penasaran, mampu “jalan sendiri” , memiliki rasa percaya diri, memiliki konsentrasi, kesulitan dianggap tantangan, memiliki kesabaran.

b. Cara meningkatkan Motivasi BelajarUntuk meningkatkan motivasi belajar siswa harus ada upaya serius dari guru untuk

mengembangkannya. Seperti dikemukan oleh Lumsden (Muhammad Asrori, 2009: 185) pada dasarnya motivasi perlu dikembangkan untuk membantu siswa dalam menganalisis hubungan antara materi yang dipelajari dengan keadaan dirinya sebagai individu. Guru dapat menggunakan pendekatan-pendekatan yang imajinatif sehingga kegiatan pembelajaran dapat semakin menarik, membangkitkan gairah dan efektif. Belajar mengajar menyenangkan “learning is fun” dapat meningkatkan motivasi belajar yang tinggi bagi siswa guna menghasilkan produk belajar yang berkualitas. Menurut Mulyasa (Deni Koswara, 2008: 103) menjelaskan cara untuk membangkitkan motivasi belajar siswa yakni :1. Siswa akan belajar lebih giat apabila topik yang dipelajarinya menarik dan berguna bagi

dirinya.2. Tujuan pembelajaran harus disusun secara jelas dan diinformasikan kepada siswa

sehingga mengetahui tujuan belajar yang hendak dicapai.3. Siswa diberitahu tentang hasil belajarnya.4. Pemberian pujian dan hadiah.5. Manfaatkan sikap-sikap, cita-cita dan rasa ingin tahu siswa6. Usahakan untuk memperhatikan perbedaan individual siswa.7. Usahakan untuk memenuhi kebutuhan siswa dengan jalan memperhatikan kondisi fisik,

rasa aman, menunjukkan bahwa guru peduli, mengatur pengalaman belajar sedemikian rupa sehingga anak memperoleh kepuasan dan penghargaan, serta mengarahkan pengalaman belajar kearah keberhasilan, sehingga mencapai prestasi dan mempunyai kepercayaan diri.

2. Hakikat Hasil belajara. Pengertian Hasil belajar Belajar adalah proses dan usaha yang dilakukan secara sadar oleh seseorang untuk merubah perilaku dalam dirinya yang bersifat permanen. Dalam proses belajar yang dilaksanakannya, guru akan menetapkan berbagai macam tujuan pembelajaran sebagai tolak ukur keberhasilan pembelajaran. Tetapi untuk dapat memperoleh hasil yang optimal, proses belajar mengajar harus dilakukan dengan sadar dan sengaja serta terorganiasasi dengan baik (Sardiman, 2014: 19). Pada penelitian ini pengukuran hasil belajar akan dilakukan dengan menitikberatkan pada ranah kognitif . Keberhasilan siswa dapat dilihat selama proses pembelajaran sejauh mana siswa mengetahui, memahami dan menguasai berbagai macam materi yang dipelajari.

3 | P T K I P S

Page 4: smpn1poncowarno.sch.id · Web viewmenggunakan model dari Kemmis yang terdiri dari tahapan perencanaan, pelaksanaan dan pengamatan, refleksi. Teknik pengumpulan data yang digunakan

b. Cara Meningkatkan Hasil belajarBelajar sebagai suatu proses aktivitas selalu dihadapkan pada faktor- faktor yang

mempengaruhinya. Menurut Sardiman (2014 : 39) faktor-faktor yang mempengaruhi hasil atau hasil belajar adalah faktor intern (dari dalam) diri subjek belajar dan faktor ekstern (dari luar) diri subjek belajar.

Pada penelitian ini faktor dari dalam siswa adalah motivasi siswa dalam pembelajaran IPS. Siswa yang memiliki motivasi tinggi maka akan mendapatkan hasil belajar yang baik. Sedangkan faktor yang dari luar siswa adalah metode yang digunakan guru, dalam penelitian ini metode Scramble, sebagai salah satu metode pembelajaran aktif yang mampu membangkitkan motivasi dan hasil belajar siswa.

3. Hakikat Mata Pelajaran IPSa. Pengertian IPS

Trianto (2010: 171) menjelaskan bahwa Ilmu Pengetahuan Sosial (IPS) merupakan perpaduan dari berbagai macam cabang ilmu sosial yakni sosiologi, sejarah, ekonomi, geografi, hukum, politik serta budaya yang didapatkan dari berbagai macam fenomena sosial dan dapat diselesaikan dengan melakukan pendekatan dari berbagai cabang ilmu tersebut. Hal itu menunjukan bahwa IPS merupakan gabungan dari berbagai disiplin ilmu sosial dalam konteks pembelajaran di sekolah dengan tujuan membekali siswa agar dapat menjadi individu dan warga masyarakat yang baik.

b. Tujuan Pembelajaran IPS Tujuan utama mata pelajaran IPS adalah mengembangkan kepekaan peserta didik terhadap masalah sosial yang terjadi di masyarakat, memiliki sikap mental yang positif terhadap segala perbaikan ketimpangan yang terjadi, serta terampil menguasai masalah yang terjadi sehari-hari baik yang menimpa dirinya maupun masyarakat lainnya ( Trianto, 2010: 176).

4. Metode Pembelajaran Scramblea. Pengertian Metode Pembelajaran Scramble

Kualitas guru dapat ditinjau dari dua segi yaitu segi proses dan segi hasil (Deni Koswara dan Halimah: 2008: 3). Dalam pembelajaran ada 3 aspek yang menentukan yaitu metode mengajar, media pengajaran dan sumber belajar. Metode pembelajaran menentukan kualitas pembelajaran.

Ada berbagai metode pembelajaran yang dapat dilakukan oleh guru untuk dapat mencapai tujuan pembelajaran. Metode mengajar adalah suatu cara atau jalan yang harus dilalui dalam mengajar agar siswa merasa senang dan tidak merasa bosan (Slameto, 2003: 65). Salah satu metode pembelajaran aktif dan menyenangkan adalah Scramble. Menurut Hamzah B. Uno dan Nurdin Mohammad (2013: 93-94) menjelaskan bahwa metode Scramble merupakan metode di mana guru membuat pertanyaan yang sesuai dengan materi kemudian membuat jawaban yang diacak hurufnya dalam sebuah kertas. Berbeda tinjauan , Miftahul Huda (2013: 303-304) mengungkapkan metode Scramble yaitu sebuah metode pembelajaran di mana siswa harus menyeimbangkan kinerja otak kanan dan kiri untuk menjawab soal yang jawabannya sudah diberikan dalam bentuk acak. Menurut Raisatun Nisak ( 2012: 154) kunci utama dari penerapan metode ini adalah melatih ketepatan dan kecepatan berfikir siswa dalam menjawab soal dengan metode pembelajaran pembelajaran berbasis permainan. Dari pendapat di atas dapat disimpulkan bahwa metode Scramble merupakan metode yang digunakan dalam pembelajaran aktif di mana siswa ikut berpartisipasi dalam mengerjakan soal dengan jawaban yang sudah tersedia dalam bentuk acak. Siswa akan menjawab dengan cara mengurutkan huruf acak tersebut untuk menjadi sebuah jawaban yang benar.b. Langkah-Langkah Penggunaan Metode Scramble

Sintak pembelajaran Scramble bisa dilakukan dengan mengikuti langkah-langkah seperti yang dikemukakan oleh Miftahul Huda (2013: 304-305) yakni : (1) Guru menyajikan

4 | P T K I P S

Page 5: smpn1poncowarno.sch.id · Web viewmenggunakan model dari Kemmis yang terdiri dari tahapan perencanaan, pelaksanaan dan pengamatan, refleksi. Teknik pengumpulan data yang digunakan

materi mengenai topik pembelajaran, (2) setelah selesai menjelaskan materi, guru membagikan lembar kerja dengan jawaban yang diacak susunannya. Guru memberi jangka waktu tertentu untuk mengerjakan soal tersebut. (3) siswa mengerjakan soal berdasarkan waktu yang telah ditentukan guru, (4) jika waktu pekerjaan sudah habis, siswa wajib mengumpulkan lembar jawab kepada guru, (5) guru melakukan penilaian secara langsung (6) guru memberi apresiasi kepada siswa-siswa yang berhasil, dan memberi semangat kepada siswa yang belum cukup berhasil menjawab dengan cepat dan benar.

B. Kerangka TeoriMotivasi belajar yang tinggi terhadap pembelajaran IPS akan meningkatkan hasil

belajar siswa dari keadaan semula. Dan upaya tindakan untuk meningkatkan motivasi dan hasil belajar siswa melalui metode Scramble. Untuk lebih jelas memahami kerangka berfikir penelitian ini, peneliti gambarkan melalui bagan di bawah ini :Gb.1. Kerangka Berpikir Penelitian

C. Hipotesis TindakanBerdasarkan kerangka berfikir di atas peneliti merumuskan hipothesis dalam penelitian ini sebagai berikut :“Penggunaan metode Scramble dalam pembelajaran IPS pada materi Kegiatan Pokok Ekonomi dapat meningkatkan motivasi belajar dan hasil belajar siswa di kelas VII B SMP Negeri 1 Poncowarno.”

.METODE PENELITIANA. Setting Penelitian

1. Tempat PenelitianPTK mengambil tempat di SMP Negeri 1 Poncowarno, Kabupaten Kebumen,

Jawa Tengah.2. Waktu Tiap Siklus

Bentuk tindakan dalam penelitian ini adalah tindakan perbaikan pembelajaran dalam 2 siklus : (1) Siklus 1: Dilaksanakan dalam 2 kali pertemuan berlangsung selama 4 jam pelajaran (4x45 menit), (2) Siklus II : Dilaksanakan dalam 2 kali pertemuan berlangsung selama 4 jam pelajaran (4x45 menit)

3. Mata PelajaranKD : Mendeskripsikan kegiatan pokok ekonomi Karakteristik Peserta Didik

Setelah sekolah melakukan tes IQ yang bekerjasama dengan Bina Psikodata , suatu Lembaga Konsultasi dan Bantuan Psikologi Yogyakarta pada bulan 6 Agustus 2016 diperoleh data kategori siswa kelas VII B (Data Urusan Standar Kelulusan SMP Negeri 1 Poncowarno tahun 2016/2017) sebagai berikut : (1) kategori pandai : 8 siswa, (2) kategori sedang 18 siswa, (3) kategori lemah: 2 siswa

5 | P T K I P S

Kondisi Awal Tindakan

3. Motivasi dan Hasil belajar Siswa kelas 7B SMP N 1 Poncowarno Rendah

2. Penggunaan Metode Scramble

Motivasi dan Hasil belajar Siswa kelas 7B SMP N 1 Poncowarno Meningkat

Kondisi Akhir

Evaluasi Awal Tindakan Evaluasi Akhir

Pembelajaran IPS di Kelas 7B SMP N 1 Poncowarno

Page 6: smpn1poncowarno.sch.id · Web viewmenggunakan model dari Kemmis yang terdiri dari tahapan perencanaan, pelaksanaan dan pengamatan, refleksi. Teknik pengumpulan data yang digunakan

4. Lama PenelitianWaktu penelitian mulai dari persiapan sampai dengan penyusunan laporan

berlangsung selama 3 bulan yaitu dari Januari sampai April.B. Subjek Penelitian

Subjek penelitian ini adalah kelas VII B SMP Negeri 1 Poncowarno. Jumlah siswa kelas VII B teridiri dari laki-laki berjumlah 16 siswa dan perempuan berjumlah 12 siswa.

C. Desain Penelitian1. Prosedur Penelitian Penelitian ini menggunakan desain penelitian model Kemmis yang terdiri dari empat komponen yang dilaksanakan dengan tiga tahap yaitu rencana (planning), tindakan (action) dan pengamatan (observing) serta refleksi (reflection) ( E. Mulyasa, 2013: 182). Model PTK yang digunakan dapat dilihat dari gambar berikut ini :Gambar 2. Bagan Model Penelitian

Rancangan tindakan dalam penelitian tindakan kelas ini adalah perencanaan, pelaksanaan, pengamatan, dan refleksi. Tahapan tahapan dalam penelitian ini dapat peneliti jabarkan sebagai berikut :1. Pra Siklus

Data yang diperoleh pada pra siklus dianalisis dan direfleksikan secara kolaboratif dengan observer/teman sejawat untuk menentukan tindakan yang tepat pada Siklus I.

2. Siklus I a. Perencanaan (Planning)

1) Pembuatan Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP)Menyiapkan lembar pengumpulan data penelitian yang terdiri dari :lembar Observasi Motivasi Belajar, lembar Observasi Guru, lembar Angket Motivasi

2) Menyusun soal evaluasi dan berkoordinasi dengan observer tentang pelaksanaan penelitian

b. Perencanaan tindakan (action) dan observasi (observation) Pada tahap ini, pelaksanaan tindakan sesuai rencana pelaksanaan pembelajaran (RPP) yang telah disusun. Peneliti berkolaborasi dengan observer atau kolabor untuk melaksanakan tindakan. Kemudian, observer/kolabor yang bertugas melakukan pengamatan dilakukan bersamaan dengan pelaksanaan tindakan. Selama proses pembelajaran, peneliti sebagai guru melakukan langkah-langkah pembelajaran dengan metode Scramble, sedangkan kolabor/observer mengamati motivasi belajar siswa. Observasi dilakukan menggunakan lembar observasi, lembar angket dan tes yang telah dipersiapkan sebelumnya.

c. Refleksi (Reflecting) Refleksi merupakan kegiatan menganalisis rangkaian kegiatan siklus dari

variabel-variabel penelitian berdasarkan hasil pengisian lembar observasi.

6 | P T K I P S

Pra Siklus

Observasi, Refleksi, dan Evaluasi I

Observasi, Refleksi, dan Evaluasi II

Perencanaan Tindakan I

PelaksanaanTindakan I

Perencanaan Tindakan II

Pelaksanaan Tindakan II

Solusi Temuan dan Kesimpulan

Page 7: smpn1poncowarno.sch.id · Web viewmenggunakan model dari Kemmis yang terdiri dari tahapan perencanaan, pelaksanaan dan pengamatan, refleksi. Teknik pengumpulan data yang digunakan

Dalam penelitian ini refleksi digunakan untuk menilai keberhasilan dalam meningkatkan motivasi dan hasil belajar IPS setelah diterapkan metode Scramble. Data yang terkumpul dianalisis dan dikaji secara menyeluruh oleh peneliti bersama kolabor/observer. Setelah diketahui hasilnya selanjutnya dievaluasi masalah-masalah yang muncul dan tindakan penyelesaiannya dengan tujuan perbaikan pada tindakan berikutnya. Hasil siklus I menjadi dasar tindakan perbaikan pada siklus berikutnya.

3. Siklus 2Siklus II dilakukan untuk memperbaiki berbagai macam kekurangan yang

terjadi pada saat dilaksanakannya siklus I. Jika sudah ada peningkatan sesuai dengan indikator keberhasilan yang diharapkan maka siklus II merupakan pemantapan. Apabila tidak ada peningkatan maka dilaksanakan pengulangan siklus dengan melakukan perbaikan. Siklus akan dihentikan jika tujuan dari penelitian ini telah tercapai. Tujuan dari penelitian ini adalah meningkatkan motivasi dan hasil belajar IPS menggunakan metode Scramble.

D. Indikator Kerja1. Motivasi Belajar Siswa yang meliputi indikator perhatian, rasa ingin tahu, rasa

ingin tahu, dan partisipasi dalam kegiatan belajar2. Hasil Belajar Siswa yang difokuskan pada evaluasi aspek kognitif.3. Metode Scramble yaitu metode dengan acak kata.

E. Jenis dan Sumber Data1. Jenis DataJenis data yang dalam PTK ini meliputi data kualitatif dan kuantitatif. Data kualitatif antara lain Rencana Pelaksanaan Pembelajaran IPS , Lembar Observasi Motivasi Siswa, Lembar Observasi Pembelajaran, Lembar Angket Motivasi Siswa. Sedangkan data kuantitatif meliputi Penilaian Pra Siklus, Penilaian Pasca Siklus.

2. Sumber DataSesuai dengan judul penelitian maka data yang digunakan meliputi:1) Data Motivasi bersumber dari angket siswa dan lembar observasi 2) Data Hasil belajar bersumber dari dokumen daftar nilai guru 3) Data Pembelajaran dengan Metode Scramble dari lembar observasi

F. Alat Pengumpulan Data Untuk mengumpulkan data-penelitian, peneliti menggunakan alat pengumpul data yaitu observasi , angket, tes, dokumentasi

G. Instrumen Pengumpulan Data Instrumen penelitian merupakan alat mengambil atau mendapatkan data-data penelitian yang meliputi instrumen motivasi, instrumen pembelajaran guru, instrumen tes hasil belajar.

H. Keabsahan Data Penelitian tindakan kelas ini menerapkan teknik triangulasi dalam memelihara

keabsahan data. Triangulasi merupakan teknik yang sangat penting dan harus dipahami guru maupun peneliti (Wina Sanjaya, 2011: 112). Penerapan triangulasi dalam penelitian ini yaitu dengan cara membandingkan data yang diperoleh melalui hasil observasi, angket, wawancara, serta tes.

I. Teknik Analisis Data Selanjutnya peneliti melakukan analisis kritis secara deskriptif komparartif

yakni analisis data yang dengan cara membandingkan kondisi sebelum dan sesudah diadakan perbaikan. Tahapan dalam mengambil data meliputi (1) reduksi data, 2) penyajian data, 3) penarikan kesimpulan (Sugiyono, 2014: 247)

J. Kriteria Keberhasilan Belajar Penelitian ini dikatakan berhasil jika dapat meningkatkan motivasi belajar siswa

mencapai rata-rata > 80 % yang diperoleh dari analisis lembar angket motivasi, dan

7 | P T K I P S

Page 8: smpn1poncowarno.sch.id · Web viewmenggunakan model dari Kemmis yang terdiri dari tahapan perencanaan, pelaksanaan dan pengamatan, refleksi. Teknik pengumpulan data yang digunakan

dapat meningkatkan hasil belajar IPS tiap siklus ketuntasan belajar mencapai ≥ 75% yang didasarkan KKM IPS 74.

K. Jadwal Penelitian Januari – Februari : Konsultasi Proposal. Maret -April: Pelaksanaan

HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN1. Deskripsi Tempat Penelitian

SMP Negeri 1 Poncowarno beralamat di Jl. Poncowarno km 1, tepatnya di desa Poncowarno, Kecamatan Poncowarno, Kabupaten Kebumen, Jawa Tengah..Kelas VII B berjumlah 28 siswa yang terdiri dari 16 siswa putra dan 12 siswa putri.

2. Deskripsi Penelitian1. Deskripsi Pra Siklus

Awal kegiatan penelitian adalah melakukan pembelajaran dengan materi Kompetensi dasar Memahami Kegiatan Pokok Ekonomi dengan mengambil materi Kegiatan Konsumsi pada hari Rabu tanggal 27 Februari 2017.. Hasil pengambilan data diperoleh data tentang motivasi dan hasil belajar siswa sebagai berikut :

1) Motivasi siswa kelas VII B berdasarkan angket yang diisi meliputi aspek perhatian dalam kegiatan belajar sebesar 78,86 % , rasa ingin tahu 68,30 %, senang mengikuti kegiatan belajar IPS 81,5 % dan partisipasi dalam ke kegiatan belajar 77,23 %, dan rata-rata indikator motivasi sebesar 76,49%.Gambar 6 : Diagram Hasil Angket Motivasi Siswa Pra Siklus

Perhati

an dala

m Kegiat

an Bela

jar

Rasa In

gin Ta

hu

Senan

g Men

gikuti Kegi

atan Bela

jar

Partisip

asi dala

m Kegiata

n Belajar

60.00%65.00%70.00%75.00%80.00%85.00%

Indikator Motivasi

Indikator Motivasi

2. Hasil belajar Siswa kelas VII B Pra siklus Dari hasil evaluasi belajar pra siklus diperoleh data hasil belajar siswa kelas

VII B sebagai berikut(1) siswa yang tuntas belajar sejumlah 10 siswa atau 35, 71% , (2) siswa belum tuntas belajar sejumlah 18 atau 64, 29% , (3) nilai rata-rata kelas 68,9.

8 | P T K I P S

Page 9: smpn1poncowarno.sch.id · Web viewmenggunakan model dari Kemmis yang terdiri dari tahapan perencanaan, pelaksanaan dan pengamatan, refleksi. Teknik pengumpulan data yang digunakan

Gambar 7: Diagram Hasil belajar Siswa Pra Siklus

Siswa Tuntas Belajar

Siswa Belum Tuntas Belajar

0.00%10.00%20.00%30.00%40.00%50.00%60.00%70.00% Ketuntasan Belajar

Ketuntasan Belajar

Untuk itulah penelitian tindakan kelas ini bertujuan untuk meningkatkan motivasi dan hasil belajar siswa di kelas VII B dengan menggunakan metode Scramble.

2. Deskripsi Siklus I Pembelajaran pada Siklus I dilaksanakan pada 2 kali pertemuan yaitu hari Rabu

tanggal 15 Maret 2017 dan hari Senin pada tanggal 20 Maret 2017 dengan materi “Pengertian Produksi, Tujuan dan Contoh-contohnya”.

1) PerencanaanPeneliti dibantu observer menyiapkan RPP , setting pengelolaan kelas, lembar angket motivasi siswa, lembar observasi motivasi siswa, pedoman wawancara, lembar observasi pembelajaran, serta soal evaluasi belajar. Peneliti dan observer kemudian melakukan koordinasi untuk lebih mempersiapkan tindakan siklus 1.

2) Pelaksanaan Tindakan dan Pengamatan Siklus 1Pelaksanaan Tindakan Siklus ITindakan siklus I dilaksanakan dalam dua kali pertemuan. Pertemuan pertama dilaksanakan pada hari Rabu tanggal 15 Maret 2017 pukul 07.55 WIB sampai dengan pukul 09.15 WIB. Kemudian siklus I pertemuan kedua dilaksanakan pada hari Sabtu tanggal 18 Maret 2017 pukul 07.00 WIB sampai dengan pukul 08.35 WIB.

a. Siklus I Pada siklus pertama pelaksanaan pembelajaran sesuai dengan prosedur

pelaksanaan tindakan yang meliputi pendahuluan, kegiatan inti dengan metode Scramble, dan PenutupPengamatan Tindakan Siklus I

a) Pengamatan terhadap guru Berdasarkan hasil pengamatan yang dilakukan observer pada siklus I,

urutan kegiatan pembelajaran IPS dengan scramble dapat terlaksana dengan baik . Proses kegiatan belajar mengajar kondusif dan menyenangkan. Media yang digunakan mampu menarik perhatian siswa. Gambar sebagai stimulus mampu menggugah siswa untuk berani berpendapat. Pengelolaan kelas dilakukan secara baik dari awal hingga akhir kegiatan. Hal ini dilakukan oleh peneliti karena setting kelas yang telah dipersiapkan sedemikian rupa agar peneliti mudah menjangkau siswa. Ini menunjang interaksi peneliti dengan siswa.

9 | P T K I P S

Page 10: smpn1poncowarno.sch.id · Web viewmenggunakan model dari Kemmis yang terdiri dari tahapan perencanaan, pelaksanaan dan pengamatan, refleksi. Teknik pengumpulan data yang digunakan

b) Pengamatan terhadap siswaPembelajaran yang terjadi pada siklus I, motivasi yang ditunjukkan telah

sesuai dengan kriteria yang diharapkan yaitu mencapai kriteria kaeberhasilan sebesar ≥ 80. Hal ini terlihat pada saat guru menjelaskan materi, siswa tampak memperhatikan secara serius , semangat dan aktif mengikuti kegiatan belajar mengajar. Siswa aktif dalam proses tanya jawab yang dilakukan oleh guru. Berikut ini adalah persentase masing-masing indikator motivasi siswa dalam pembelajaran IPS dengan menggunakan metode Scramble siklus I berdasarkan hasil observasi yaituTabel 10 : Hasil Observasi Motivasi Belajar Siswa Siklus 1No Indikator Motivasi Pertemuan

1Pertemuan 2

Rata-rata

1 perhatian dalam kegiatan belajar

82,14% 100% 91,07%

2 rasa ingin tahu 76,79% 79,63% 78,21%3 merasa senang dalam

kegiatan belajar78,57% 79,63% 79,10%

4 partisipasi dalam kegiatan belajar

83,93% 96,30% 90,11%

Rata-rata observasi motivasi siswa 84,62% Gambar 8 : Diagram Rata-Rata Hasil Observasi Motivasi Siswa Siklus 1

Perhati

an dala

m kegia

tan Bela

jar

Rasa In

gin Ta

hu

Senan

g dala

m Kegiata

n Belajar

Partisip

asi dala

m Kegiata

n Belajar

70.00%75.00%80.00%85.00%90.00%95.00%

Motivasi Siswa

Motivasi

Berdasarkan tabel diatas menunjukkan adanya peningkatan motivasi belajar siswa dari pertemuan 1 ke pertemuan 2 dan rata-ratanya telah mencapai lebih dari 80 % sesuai dengan indikator keberhasilan penelitian. . Selain pengamatan secara langsung selama pembelajaran, peneliti juga membagikan angket motivasi belajar untuk diisi siswa. Pengisian angket dilakukan setelah dilaksanakannya tindakan.. Berikut ini merupakan tabel persentase angket minat belajar siswa kelas VII B SMP Negeri 1 Poncowarno.

Tabel 11: Hasil Angket Motivasi Siswa Pada Siklus 1

No Indikator Motivasi Prosentase1 Perhatian dalam kegiatan belajar 86,90 %2 Rasa ingin tahu 68,75 %3 Merasa senang dalam kegiatan belajar 90,8 %

10 | P T K I P S

Page 11: smpn1poncowarno.sch.id · Web viewmenggunakan model dari Kemmis yang terdiri dari tahapan perencanaan, pelaksanaan dan pengamatan, refleksi. Teknik pengumpulan data yang digunakan

4 Partisipasi dalam kegiatan belajar 85,71 %Rata-Rata Motivasi 83,04%

Dari tabel di atas menunjukan ketercapaian indikator motivasi siswa yang telah mencapai lebih dari 80 %. Dengan demikian dapat peneliti kemukakan ketercapaian indikator penelitian pada motivasi belajar siswa dari hasil observasi mencapai rata-rata 84,62% dan hasil angket siswa 83,04%

Berdasarkan evaluasi hasil belajar menunjukkan adanya peningkatan yang signifikan setelah menggunakan metode Scramble dalam pembelajaran IPS pada materi Kegiatan Pokok Ekonomi. Hasil belajar di kelas VII B SMP Negeri 1 Poncowarno yang terdiri dari 28 siswa, sebelum siklus I memiliki rata-rata 68,9 . Nilai ini belum mencapai kriteria ketuntasan minimal sebesar 75 % . Pada akhir pembelajaran siklus I, hasil belajar siswa yang diambil dari nilai evaluasi belajar menunjukkan peningkatan yaitu 25 siswa sudah tuntas dengan persentase 89,29% dan 3 siswa tidak tuntas dengan persentase 10,71%. Peningkatan rata-rata hasil belajar sebelum tindakan dan setelah tindakan siklus I sebesar 17,30. Dengan demikian indikator keberhasilan hasil belajar siswa sebesar ≥ 75 % siswa tuntas belajar telah tercapai pada siklus 1 yang telah berhasil mencapai 89,29% siswa tuntas belajar dengan rata-rata nilai 86,3.

3) Refleksi Berdasarkan hasil pengamatan observer proses pembelajaran IPS pada

materi Pengertian, Tujuan dan Contoh-Contoh Produksi dalam siklus I di kelas VII B SMP Negeri 1 Poncowarno berlangsung cukup efektif. Hal ini ditunjukkan adanya peningkatan motivasi belajar siswa dan hasil belajarnya sesuai dengan indikator penilaian.

Hasil diskusi kecil dengan observer ada beberapa catatan penting untuk dilanjutkan tindakan di siklus 2 sebagai pemantapan ketercapaian siklus 1 dengan tindak lanjut sebagai berikut :1. Pembelajaran dengan metode Scramble tetap mengikuti panduan yang

telah ada seperti pada pelaksanaan Siklus I.2. Untuk setting kelas dan posisi siswa akan dirubah agar tidak bosan.3. Media pembelajaran akan ditingkatkan agar lebih menarik4. Untuk modifikasi Scramble; peneliti akan merubah teknik perlakuannya

yaitu soal dan jawaban sramble akan ditayangkan langsung melalui slide powerpoint. Sedangkan untuk Scramble akan difariasi dengan ditambah dengan huruf yang tidak bermakna. Tujuannya adalah agar anak lebih konsentrasi.

5. Reward akan diberikan pada tiga siswa peraih nilai tertinggi

3. Deskripsi Siklus II1. Perencanaan

Peneliti dengan observer berdiskusi untuk merencanakan tindakan yang akan dilakukan pada siklus II. Hal ini dilakukan untuk memperbaiki kekurangan-kekurangan yang terjadi pada siklus I. Selain itu, peneliti bersama observer menyiapkan RPP, lembar observasi motivasi belajar, lembar observasi pembelajaran, lembar angket motivasi siswa, rencana penilaian, dan media yang akan digunakan serta setting tempat untuk pelaksanaan siklus II .

2. Pelaksanaan dan Pengamatan Tindakan Siklus IIPelaksanaan Tindakan Siklus II

11 | P T K I P S

Page 12: smpn1poncowarno.sch.id · Web viewmenggunakan model dari Kemmis yang terdiri dari tahapan perencanaan, pelaksanaan dan pengamatan, refleksi. Teknik pengumpulan data yang digunakan

Pelaksanaan tindakan pada siklus II selama 2 kali pertemuan. Pertemuan pertama dilakukan pada hari Rabu, 29 Maret 2017. Siklus II pertemuan kedua dilaksanakan pada hari Sabtu, 1 April 2017. Pendahuluan (alokasi waktu 10 menit) Peneliti membuka pelajaran dengan mengucap salam, dan memeriksa kehadiran siswa dengan melakukan presensi. Peneliti melakukan apersepsi dan memberikan motivasi dengan gambar karikatur. Selanjutnya ditayangkan slide yang berhubungan dengan materi.. Setelah itu peneliti menyampaikan cakupan materi dan tujuan pembelajaran pada pertemuan hari ini.Kegiatan Inti (alokasi waktu 40 menit) Peneliti melanjutkan materi sesuai dengan tujuan pembelajaran yaitu tentang Peningkatan hasil produksi dan cara yang dilakukan untuk meningkatkan produksi. Penyajian materi disertai dengan tanya jawab. Peneliti menyangkan slide siswa mengamati dan menuliskan pendapatnya dalam lembar pengamatan. Siswa tampak serius dan semangat dalam kegiatan pembelajaran. Setelah itu, peneliti menjelaskan akan menggunakan Scramble yag telah dimodifikasi dengan menambahkan huruf pengecoh. Peneliti menampilkan soal dan jawaban acak kata di slide powerpoint sejumlah 10 buah. Setiap soal jawaban diberikan waktu tayangan 1 menit. Semua siswa tampak tenang dan lebih berkonsentrasi dalam mengerjakan soal . Kepercayaan diri anak mengerjakan soal semakin tinggi sehingga mereka tidak saling bekerjasama dan mencontek. Setelah soal dan Scramble ditayang selama 10 menit, selanjutnya peneliti memerintahkan untuk koreksi antar teman yaitu menukar jawaban dengan teman dibelakang atau sampingnya. Peneliti menyampaikan teknik penilaian yakni untuk setiap jawaban benar diberi skor 1. Nilai diperoleh dari total skor kali 10. Selanjutnya, peneliti kembali membimbing siswa untuk lebih aktif. Guru memberikan kesempatan kepada siswa untuk menjawab pertanyaan dan jawaban Scramble satu per satu. . Tampak banyak siswa yang ingin menjawab, akan tetapi guru memilih 10 siswa yang menurut pengamatan peneliti dan observer tampak masih pasif atau belum berani menjawab. Peneliti memberikan konfirmasi jawaban yang benar. Skor langsung dituliskan di lembar kerja.

Siswa yang mendapatkan skor paling tinggi diberikan reward berupa buku tulis. Karena terdapat 8 siswa yang mendapatkan nilai 100 maka diadakan pertanyaan dengan adu cepat menjawab. Tiga siswa atas nama Ahmad Zaiunul Karim dan Wulan Ariska, Angely Devaria dapat menjawab dengan cepat pertanyaan rebutan. Penutup (alokasi 30 menit)

Pada kegiatan penutup dilakukan tiga kegiatan yaitu menyimpulkan materi pada kegiatan pembelajaran, memberikan evaluasi siklus II, dan penutup. Soal evaluasi terdiri dari 20 soal pilihan ganda. Peneliti mengingatkan agar siswa mengerjakan semua soal sendiri dan tidak melihat jawaban teman yang lain. Siswa terlihat tenang dan mandiri dalam mengerjakan soal evaluasi . Selanjutnya siswa mengisi angket motivasi dan wawancara singkat dengan beberapa siswa yang dilakukan oleh observer. Tujuanya untuk mengetahui ada tidaknya peningkatan motivasi setelah diterapkan metode scramble. Setelah itu peneliti mengingatkan untuk belajar untuk materi yang akan datang dan terakhir menutup dengan salam.

Pengamatan Tindakan Siklus II a) Pengamatan terhadap Guru

Pelaksanaan pembelajaran pada siklus II sudah dilaksanakan sesuai dengan RPP. Pelaksanaan pembelajaran menggunakan metode scramble, sudah menunjukkan semua indikator terlaksana dengan baik. Peneliti

12 | P T K I P S

Page 13: smpn1poncowarno.sch.id · Web viewmenggunakan model dari Kemmis yang terdiri dari tahapan perencanaan, pelaksanaan dan pengamatan, refleksi. Teknik pengumpulan data yang digunakan

meningkatkan motivasi belajar siswa dengan cara memberikan minivideo motivasi, gambar serta pujian dan reward bagi siswa yang berani menjawab serta mengajukan tanggapannya. Guru juga memberitahukan nilai yang diperoleh pada evaluasi sebelumnya dan memberitahukan bahwa akan diadakan evaluasi. Hal ini bertujuan untuk meningkatkan motivasi siswa dalam pembelajaran IPS agar lebih baik dari sebelumnya.

b) Pengamatan terhadap Siswa Selama tindakan siklus II terlihat motivasi belajar siswa mengalami

peningkatan. Siswa terlihat lebih semangat dan antusias dalam mengikuti pelajaran. Semua siswa memperhatikan dan berani memberikan tanggapan dan bertanya pada guru ketika ada materi yang belum dipahami Di bawah ini tabel persentase motivasi siswa berdasarkan lembar observasi sebagai berikut:

Tabel 13 : Hasil Observasi Motivasi Belajar Siswa Siklus II

No Indikator Motivasi Pertemuan 1

Pertemuan 2

Rata-rata

1 perhatian dalam kegiatan belajar

100 % 100% 100%

2 rasa ingin tahu 82,14% 85,71% 83,95%

3 merasa senang dalam kegiatan belajar

87, 50% 92,86% 90,18

4 partisipasi dalam kegiatan belajar

96,43% 98,21% 97,32

Rata-rata observasi motivasi siswa 92,86% Berdasarkan tabel di atas diketahui bahwa setiap indikator telah mencapai kriteria keberhasilan tindakan sebesar ≥80%. Indikator pertama memperoleh rata-rata persentase sebesar 100%, indikator kedua mencapai rata-rata persentase 83,95%, indikator ketiga dengan persentase sebesar 90,18% dan indikator keempat mencapai rata-rata persentase sebesar 97,32%. Dan rata-rata motivasi belajar siswa kelas VII B berdasarkan hasil observasi dari kolabor/observer sebesar 92,86%. Berikut ini adalah gambar grafik yang dapat digunakan untuk mempermudah memahami data di atas:Gambar 9 : Grafik Observasi Motivasi Belajar Siswa VII B

13 | P T K I P S

Page 14: smpn1poncowarno.sch.id · Web viewmenggunakan model dari Kemmis yang terdiri dari tahapan perencanaan, pelaksanaan dan pengamatan, refleksi. Teknik pengumpulan data yang digunakan

Perhatian dalam kegiatan belajar

Rasa ingin tahu Senang dalam kegiatan belajar

Partisipasi dalam kegiatan belajar

0%10%20%30%40%50%60%70%80%90%

100%

Motivasi Belajar

Motivasi Belajar

Selain observasi, peneliti juga membagikan angket minat belajar untuk

diisi oleh siswa. Berikut ini tabel persentase angket motivasi belajar siswa kelas VII B pada tindakan siklus II:

Tabel 14 : Hasil Angket Siswa Kelas VII B tentang Motivasi Belajar

No Indikator Motivasi Prosentase1 Perhatian dalam kegiatan belajar 91,51%2 Rasa ingin tahu 83,33%3 Merasa senang dalam kegiatan belajar 92%4 Partisipasi dalam kegiatan belajar 89,97 %

Rata-Rata Motivasi 91,16%

Berdasarkan tabel 15 dapat dijelaskan bahwa indikator motivasi belajar 1 sampai dengan 4 sudah mencapai kriteria keberhasilan tindakan sebesar ≥ 80%. Hal ini menunjukkan bahwa keempat indikator motivasi belajar mengalami peningkatan pada siklus II di kelas VII B SMP Negeri 1 Poncowarno. Sedangkan hasil belajar sebelum tindakan dan evaluasi yang dilakukan di akhir siklus I dan II, memperoleh ketercapaian KKM dengan prosentase ketuntasan di atas 75 % dari jumlah siswa tuntas belajar. Berdasarkan data hasil evaluasi siklus II rata-rata hasil belajar setelah tindakan Siklus II sebesar 83,60. Dari nilai evaluasi sebanyak 24 siswa sudah mencapai KKM dengan persentase 85,71%, dan 4 siswa belum mencapai KKM dengan persentase 14,29%.

3) Refleksi Peneliti telah melaksanakan pembelajaran dengan baik pada saat tindakan siklus II. Peneliti dapat mengkoordinasi dan mengelola kelas dengan baik. Hal ini dapat dilihat pada saat siswa mengerjakan soal dengan metode scramble jauh lebih tenang dibandingkan dengan siklus I. Siswa terlihat semangat dan aktif dalam mengikuti pembelajaran. Siswa menjadi lebih aktif dalam bertanya

14 | P T K I P S

Page 15: smpn1poncowarno.sch.id · Web viewmenggunakan model dari Kemmis yang terdiri dari tahapan perencanaan, pelaksanaan dan pengamatan, refleksi. Teknik pengumpulan data yang digunakan

dan menanggapi jawaban temannya. Penelitian ini dihentikan pada siklus II karena telah mencapai kriteria keberhasilan tindakan dan pada sikus II ini sebagai pemantapan

4. Pembahasan Hasil Penelitian Upaya untuk meningkatkan motivasi dan hasil belajar IPS di kelas VII B SMP

Negeri 1 Poncowarno dilakukan dengan menggunakan metode Scramble. Penelitian tindakan kelas ini dilakukan dalam dua siklus. Setiap siklus terdiri dari 2 kali pertemuan yakni setiap hari Selasa, pukul 10.05- 11.20 dan hari Rabu, pukul 07.10-08.30. Penggunaan metode Scramble pada siklus I telah berhasil sesuai indikator penelitian. Hal ini dikarenakan hasil pengamatan motivasi, hasil angket minat, dan hasil belajar siswa kelas VII B SMP Negeri 1 Poncowarno telah mencapai kriteria keberhasilan tindakan. Siklus II dilaksanakan sebagai usaha pemantapan dalam penelitian.

1) Motivasi belajar siswa dalam pembelajaran IPS dengan metode Scramble. Mengacu pada hasil refleksi siklus I ada beberapa aspek yang harus

ditingkatkan pada tindakan siklus II untuk memantapkan dalam penelitian ini karena terdapat salah satu indikator motivasi yang masih belum mencapai 80 % . Salah satu cara yang dilakukan untuk meningkatkan motivasi pada saat metode Scramble adalah dengan melakukan inovasi dalam hal pembagian lembar soal dan jawaban yang ditampilkan pada slide. Cara ini dimaksudkan agar siswa lebih berkonsentrasi dalam mencari jawaban. Hasil angket motivasi belajar siswa kelas VII B meningkat dari sebelum tindakan (pra siklus) dan setelah tindakan siklus I dan II, yaitu (1) motivasi belajar siswa pra siklus sebesar 76,49%.(2) motivasi belajar siswa siklus I meningkat menjadi 83,04%, (3) motivasi belajar siswa siklus II sebesar 91,16%Peningkatan persentase ini menunjukkan bahwa metode Scramble berhasil meningkatkan motivasi belajar siswa. Untuk lebih jelas peningkatan motivasi siswa kelas VII B setelah dilakukan tindakan dengan metode Scramble dapat dilihat pada bagan berikut :

Gambar 10 : Grafik Peningkatan Motivasi Belajar Siswa Kelas VII B

Motivasi Pra Siklus Motivasi Siklus I Motivasi Siklus II0.00%

10.00%

20.00%

30.00%

40.00%

50.00%

60.00%

70.00%

80.00%

90.00%

100.00%

Motivasi Belajar

Motivasi Belajar

15 | P T K I P S

Page 16: smpn1poncowarno.sch.id · Web viewmenggunakan model dari Kemmis yang terdiri dari tahapan perencanaan, pelaksanaan dan pengamatan, refleksi. Teknik pengumpulan data yang digunakan

2) Hasil belajar siswa dalam pembelajaran IPS dengan metode Scramble

Hasil belajar merupakan perubahan tingkah laku yang dapat dilihat dari aspek kognitif, afektif, dan psikomotorik.. Dalam penelitian ini, hasil belajar hanya dilihat pada ranah kognitif. Setelah dilakukan tindakan melalui pembelajaran dengan metode Scramble hasil belajar siswa mengalami peningkatan. Berikut data peningkatn hasil belajar siswa kelas VII B:

1. Sebelum adanya tindakan melalui metode Scramble ketuntasan belajar siswa dengan acuan KKM IPS 74 sebesar 35,71% dengan rata-rata 68,90.

2. Pada evaluasi tindakan siklus I, hasil belajar siswa kelas VII B mencapai 89,29 % siswa telah mencapai nilai KKM 74 dan rata-rata hasil belajar yang didapat pada siklus I yakni sebesar 86,9.

3. Pada evaluasi Siklus II persentase ketuntasan belajar siswa sebesar 85,71% dengan rata-rata 83,60.

Berikut ini grafik peningkatan hasil belajar siswa kelas VII B :Gambar 11 : Grafik Peningkatan Belajar Siswa Kelas VII B

Pra Siklus Siklus I Siklus II0%

10%20%30%40%50%60%70%80%90%

100%

Ketuntasan Belajar Siswa Kelas VII B

Ketuntasan Belajar Siswa Kelas VII B

Penelitian tindakan kelas ini dihentikan pada siklus II karena telah mencapai kriteria keberhasilan tindakan. Indikasi ketercapaian berupa hasil observasi dan angket motivasi mencapai ≥ 80 % dan nilai evaluasi hasil belajar yang rata-ratanya sudah mencapai KKM sebesar ≥ 75 %. Berdasarkan hasil penelitian dapat disimpulkan bahwa motivasi dan hasil belajar IPS siswa dapat ditingkatkan melalui metode pembelajaran Scramble.

16 | P T K I P S

Page 17: smpn1poncowarno.sch.id · Web viewmenggunakan model dari Kemmis yang terdiri dari tahapan perencanaan, pelaksanaan dan pengamatan, refleksi. Teknik pengumpulan data yang digunakan

D. Temuan PenelitianSelama penelitian dilakukan, peneliti memperoleh dan menggunakan data

dari hasil observasi, angket, wawancara, tes, dan dokumentasi. Pokok temuan berdasarkan data yang di dapat antara lain: 1. Metode Scramble dapat diterapkan sebagai salah satu cara untuk meningkatkan

motivasi dan hasil belajar IPS di kelas VII B SMP Negeri 1 Poncowarno. 2. Diterapkannya metode Scramble ini membuat motivasi siswa selama

pembelajaran meningkat. KESIMPULAN DAN SARAN

A. Kesimpulan Penerapan metode Scramble dapat meningkatkan motivasi dan hasil belajar

IPS di kelas VII B SMP Negeri 1 Poncowarno.. Peningkatan motivasi dapat terlihat dari persentase motivasi pra siklus sebesar 76,49% menjadi sebesar 83,04% pada tindakan siklus I dan 91,16% pada Siklus II. Sedangkan pada hasil belajar sebelum tindakan di dapat nilai rata-rata sebesar 68,90. Hasil penilaian evaluasi pada siklus I mencapai nilai rata-rata 86,3 dengan 25 siswa tuntas (89,29%) dan 3 siswa tidak tuntas (10,71%). Pada siklus II memperoleh nilai rata-rata kelas 83,60 dengan 24 siswa tuntas (85,71%), dan sejumlah 4 siswa tidak tuntas (14,29%). Sehingga dapat disimpulkan bahwa metode Scramble dapat diterapkan untuk meningkatkan motivasi dan hasil belajar di kelas VII B SMP Negeri 1 Poncowarno.

B. Saran Guru dapat menggunakan metode Scramble sebagai salah satu alternatif

metode untuk meningkatkan motivasi dan hasil belajar IPS selama proses pembelajaran. Selain itu untuk memberikan pengalaman belajar tentang metode Scramble pada siswa.

17 | P T K I P S