bab iii metode penelitian -...

15
28 BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Setting dan Karakteristik Subjek Penelitian 3.1.1 Setting Penelitian Penelitian dilaksanakan di kelas 6 SD Negeri Tambakboyo 02 Ambarawa semester II tahun ajaran 2012/2013 pada mata pelajaran Bahasa Indonesia. Lokasi penelitian memiliki suasana sekolah yang masih sejuk. Dilihat secara geografisnya SDN Tambakboyo 02 terletak di tengah perkampungan, di sekeliling SDN Tambakboyo 02 terdapat banyak rumah warga, perkebunan milik warga sekitar dan area persawahan. Tidak jauh dari sekolah terdapat lapangan sepak bola yang sering digunakan untuk bermain atau berolahraga. Dibagian tengah sekolah ada lapangan upacara yang bisa digunakan untuk upacara atau senam setiap hari jumat pagi, sedangkan dibagian depan kelas dikelilingi taman-taman bunga dan pepohonan yang membuat kesejukkan dan keindahan SDN Tambakboyo 02. 3.1.2 Waktu Penelitian Penelitian ini dilaksanakan pada bulan Februari 2013 sampai dengan bulan Mei 2013. Adapun rincian pelaksanaannya dapat dilihat pada tabel 3.1. Tabel 3.1 Waktu Penelitian 3.1.3 Karakteristik Subjek Penelitian SDN Tambakboyo 02 Kecamatan Ambarawa Kabupaten Semarang memiliki siswa sebanyak 225 siswa. Jumlah siswa kelas 6 SDN Tambakboyo 02 Kecamatan No Tahapan Februari Maret April Mei 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 1 Persiapan 2 Pelaksanaan 3 Analisis Data 4 Pelaporan

Upload: buidung

Post on 21-Feb-2018

215 views

Category:

Documents


1 download

TRANSCRIPT

Page 1: BAB III METODE PENELITIAN - repository.uksw.edurepository.uksw.edu/bitstream/123456789/3827/4/T1... · 6 SD Negeri. Tambakboyo 02 ... upacara yang bisa digunakan untuk upacara atau

28

BAB III

METODE PENELITIAN

3.1 Setting dan Karakteristik Subjek Penelitian

3.1.1 Setting Penelitian

Penelitian dilaksanakan di kelas 6 SD Negeri Tambakboyo 02 Ambarawa

semester II tahun ajaran 2012/2013 pada mata pelajaran Bahasa Indonesia. Lokasi

penelitian memiliki suasana sekolah yang masih sejuk. Dilihat secara geografisnya

SDN Tambakboyo 02 terletak di tengah perkampungan, di sekeliling SDN

Tambakboyo 02 terdapat banyak rumah warga, perkebunan milik warga sekitar dan

area persawahan. Tidak jauh dari sekolah terdapat lapangan sepak bola yang sering

digunakan untuk bermain atau berolahraga. Dibagian tengah sekolah ada lapangan

upacara yang bisa digunakan untuk upacara atau senam setiap hari jumat pagi,

sedangkan dibagian depan kelas dikelilingi taman-taman bunga dan pepohonan yang

membuat kesejukkan dan keindahan SDN Tambakboyo 02.

3.1.2 Waktu Penelitian

Penelitian ini dilaksanakan pada bulan Februari 2013 sampai dengan bulan

Mei 2013. Adapun rincian pelaksanaannya dapat dilihat pada tabel 3.1.

Tabel 3.1

Waktu Penelitian

3.1.3 Karakteristik Subjek Penelitian

SDN Tambakboyo 02 Kecamatan Ambarawa Kabupaten Semarang memiliki

siswa sebanyak 225 siswa. Jumlah siswa kelas 6 SDN Tambakboyo 02 Kecamatan

No Tahapan Februari Maret April Mei

1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 1 Persiapan

2 Pelaksanaan

3 Analisis Data

4 Pelaporan

Page 2: BAB III METODE PENELITIAN - repository.uksw.edurepository.uksw.edu/bitstream/123456789/3827/4/T1... · 6 SD Negeri. Tambakboyo 02 ... upacara yang bisa digunakan untuk upacara atau

29

Ambarawa Kabupaten Semarang termasuk kelas gemuk dengan jumlah siswa

sebanyak 37 siswa, dengan keadaan fisik dan mental yang normal. Siswa kelas 6

memiliki minat, bakat, kemampuan, ketrampilan dan kondisi ekonomi yang berbeda-

beda. Disebabkan jumlah siswa yang telalu banyak, siswa kelas 6 dalam mengikuti

pembelajaran di kelas cenderung ramai, dan kurang konsentrasi. Untuk itu upaya

perbaikan pembelajaran pada kelas ini sangat dibutuhkan, guna meningkatkan hasil

dan minat belajar.

3.2 Jenis Penelitian dan Desain Penelitian

Penelitian yang digunakan adalah penelitian tindakan kelas (PTK) atau

classroom action research. Menurut Arikunto (2008 : 58) penelitian tindakan (action

research) dilakukan dengan tujuan memperbaiki hasil kegiatan pembelajaran. PTK

ini menggunakan bentuk penelitian kolaboratif yaitu antara peneliti, guru kelas 6 SD

Negeri Tambakboyo 02 Ambarawa, dan kepala sekolah bekerja sama untuk

memecahkan masalah yang ada dengan lebih menekankan pada perbaikan kegiatan

pembelajaran.

Sebagai tindakan awal dalam penelitian, peneliti menentukan tujuan

melakukan penelitian, permasalahan dalam penelitian, dan merencanakan tindakan

penelitian. Rencana tindakan penelitian yang telah disusun dilaksanakan oleh peneliti

dengan tindakan awal yaitu peneliti hadir di dalam kelas ketika kegiatan

pembelajaran Bahasa Indonesia berlangsung. Hal ini dilakukan dengan tujuan untuk

mengamati sekaligus mencatat segala sesuatu yang terjadi selama kegiatan

pembelajaran berlangsung. Kemudian apabila ditemukan adanya hasil yang kurang

memuaskan dari kegiatan pembelajaran maka peneliti melakukan perbaikan kegiatan

pembelajaran agar tercapainya tujuan yang telah ditentukan

Langkah-langkah yang ditempuh dalam penelitian ini, yaitu : 1) Dialog awal, 2)

perencanaan tindakan, 3) pelaksanaan tindakan, 4) observasi, 5) refleksi, 6) evaluasi,

dan 7) penyimpulan hasil berupa pemahaman yang baik.

Page 3: BAB III METODE PENELITIAN - repository.uksw.edurepository.uksw.edu/bitstream/123456789/3827/4/T1... · 6 SD Negeri. Tambakboyo 02 ... upacara yang bisa digunakan untuk upacara atau

30

Gambar 3.1 Rancangan PTK Kemmis dan Mc.Taggart (Tjipto Subadi, 2010 : 85)

3.3 Variabel Penelitian

Menurut Sugiyono (2009:60, dalam Nischal Maniar, 2010), variabel

penelitian pada dasarnya adalah segala sesuatu yang berbentuk apa saja yang

Siswa Mencapai Penguasaan Kompetensi

Siklus II

Evaluasi

Dan seterusnya

Siswa Mencapai Penguasaan Kompetensi

Perencanaan terevisi

Tindakan II

Observasi dan Monitoring

Refleksi

Tindakan I

Observasi dan Monitoring

Refleksi

Siklus I

Dialog Awal

Perencanaan

Tindakan

Evaluasi

Page 4: BAB III METODE PENELITIAN - repository.uksw.edurepository.uksw.edu/bitstream/123456789/3827/4/T1... · 6 SD Negeri. Tambakboyo 02 ... upacara yang bisa digunakan untuk upacara atau

31

ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari sehingga diperoleh informasi tentang hal

tersebut, kemudian ditarik kesimpulannya.

3.3.1 Jenis Variabel

Ada dua jenis variabel dalam penelitian ini yaitu :

a. Variabel bebas ( independen )

Merupakan Variabel yang mempengaruhi atau yang menjadi sebab perubahannya

atau timbulnya variabel dependen (Sugiyono, 2008). Variabel bebas dalam

penelitian ini adalah penerapan pendekatan komunikatif dengan metode SQ3R

disimbolkan dengan (X).

b. Variabel terikat ( dependen )

Merupakan variabel yang dipengaruhi atau yang menjadi akibat, karena adanya

variabel bebas (Sugiyono, 2008). Variabel terikat dalam penelitian ini adalah hasil

belajar siswa pada mata pelajaran Bahasa Indonesia kelas 6 SD Negeri

Tambakboyo 02 Ambarawa dapat disimbolkan dengan (Y).

3.3.2 Hubungan antar Variabel

Hubungan antara variabel bebas dan variabel terikat dalam penelitian ini dapat

digambarkan sebagai berikut :

Gambar 3.2 Hubungan antar Variabel

Variabel X mempengaruhi variabel Y. Penerapan pendekatan komunikatif

sebagai variabel bebas (X), meningkatkan hasil belajar siswa pada mata pelajaran

Bahasa Indonesia kelas 6 sebagai variabel terikat (Y).

3.3.3 Definisi Operasional Variabel

pengertian variabel (yang diungkap dalam definisi konsep) secara operasional.

3.3.3.1 Metode Pembelajaran SQ3R Komunikatif

Metode SQ3R adalah metode membaca guna memahami suatu bacaan. Terdiri

atas tahap preview, read, dan review yang biasanya digunakan sebagian besar

pembaca untuk lebih memahami bacaan, metode ini lebih cocok digunakan pada

X Y

Page 5: BAB III METODE PENELITIAN - repository.uksw.edurepository.uksw.edu/bitstream/123456789/3827/4/T1... · 6 SD Negeri. Tambakboyo 02 ... upacara yang bisa digunakan untuk upacara atau

32

kelas tinggi Haryadi (2006: 91). Dalam metode SQ3R dengan pendekatan

Komunikatif murid dikondisikan aktif pada bacaan yang telah disediakan agar terjadi

interaksi dua arah yang baik antara materi yang diberikan guru dan pemahaman

siswa.

Langkah-langkah pembelajarannya adalah sebagai berikut :

1) Guru menyusun/menyiapkan teks bacaan yang sesuai pada siswa kelas 6

2) Secara interkatif guru menjelaskan bagaimana cara membaca yang baik untuk

mendapatkan gagasan pokok.

3) Siswa dipersialahkan melakukan Survey (mengkaji) pada teks bacaan.

4) Dibantu guru siswa membuat pertanyaan yang berhubungan dengan teks bacaan

5) Siswa membaca teks bacaan.

6) Siswa menceritakan kembali teks bacaan dengan bahasanya sendiri.

7) Siswa meninjau kembali pada teks bacaan, guna menyakinkan dan mendapatkan

gambaran lengkap dari materi bacaan.

8) Siswa membaca cerita yang dibuat dengan bahasanya sendiri.

9) Siswa diberi kesempatan membahas/saran/kritik terhadap cerita.

10) Guru memberikan kesimpulan secara umum.

11) Evaluasi.

3.3.3.2 Hasil Belajar

Menurut Dimyati dan Mudjiono (2006:3), hasil belajar merupakan hasil dari

suatu interaksi tindak belajar dan tindak mengajar. Dalam penelitian ini, hasil belajar

Bahasa Indonesia ditunjukkan melalui nilai yang diperoleh siswa dari hasil tes yang

diberikan oleh guru. Bentuk tes yang akan digunakan oleh guru untuk mengetahui

hasil belajar siswa adalah tes tertulis.

3.4 Rencana Tindakan

Penelitian ini merupakan penelitian berbasis kelas kolaboratif. Satu penelitian

yang bersifat praktis, situasional, dan kondisional yang sesuai dengan permasalahan

Page 6: BAB III METODE PENELITIAN - repository.uksw.edurepository.uksw.edu/bitstream/123456789/3827/4/T1... · 6 SD Negeri. Tambakboyo 02 ... upacara yang bisa digunakan untuk upacara atau

33

yang ada dalam kegiatan pembelajaran Bahasa Indonesia kelas 6 semester II tahun

ajaran 2012/2013 di SD Negeri Tambakboyo 02 Ambarawa.

Tindakan yang diambil dalam penelitian diharapkan dapat menghasilkan

kegiatan pembelajaran Bahasa Indonesia yang lebih efektif sehingga dapat

tercapainya tujuan akhir penelitian yaitu meningkatkan hasil belajar siswa kelas 6

semester II di SD Negeri Tambakboyo 02 Ambarawa, tahun ajaran 2012/2013

melalui penerapan Metode SQ3R dengan pendekatan Komunikatif.

Langkah-langkah yang ditempuh dalam penelitian ini, yaitu : 1) Dialog awal,

2) perencanaan tindakan, 3) pelaksanaan tindakan, 4) observasi, 5) refleksi, 6)

evaluasi, dan 7) penyimpulan hasil berupa pemahaman yang baik.

1) Dialog Awal

Dialog awal dilakukan dengan mengadakan pertemuan antara peneliti, kepala

sekolah dan guru Bahasa Indonesia kelas 6 SD Negeri Tambakboyo 02 Ambarawa.

Secara bersama-sama, mereka melakukan perkenalan awal kemudian berdiskusi

untuk membahas masalah apa yang timbul dalam kegiatan pembelajaran serta

membahas tentang cara meningkatkan hasil belajar siswa dalam pembelajaran Bahasa

Indonesia di SD Negeri Tambakboyo 02 Ambarawa, khususnya pada materi

membaca pemahaman.

2) Perencanaan Tindakan

Perencanaan ini mengacu pada hasil dialog awal yang telah dirumuskan

sebagai fokus permasalahan. Pada tahap perencanaan ini dilakukan penyusunan

langkah-langkah persiapan tindakan pembelajaran yang terdiri dari :

a. Identifikasi Masalah dan Penyebabnya

Identifikasi masalah dilakukan dalam upaya merumuskan permasalahan siswa

sebagai usaha untuk meningkatkan hasil belajar siswa dalam pembelajaran

Bahasa Indonesia melalui penerapan pendekatan komunikatif dengan metode

SQ3R. Dalam identifikasi masalah dianalisis berbagai kemungkinan penyebab

masalah yang dihadapi berdasarkan observasi kelas.

Page 7: BAB III METODE PENELITIAN - repository.uksw.edurepository.uksw.edu/bitstream/123456789/3827/4/T1... · 6 SD Negeri. Tambakboyo 02 ... upacara yang bisa digunakan untuk upacara atau

34

b. Perencanaan Solusi Masalah

Solusi yang ditawarkan untuk meningkatkan hasil belajar dalam pembelajaran

Bahasa Indonesia di SD Negeri Tambakboyo 02 Ambarawa adalah dengan

menerapkan pembelajaran yang komunikatif dengan menggunakan metode SQ3R.

c. Penyusunan Program Tindakan Pembelajaran

Berdasarkan tindakan pembelajaran yang akan dilaksanakan, kemudian

disusun RPP. RPP pertemuan merupakan catatan hasil pemikiran awal peneliti

dalam mengelola proses pembelajaran, karena itu RPP bersifat fleksibel dan

memberi kemungkinan bagi peneliti untuk menyesuaikan dengan reaksi siswa

dalam proses pembelajaran.

3) Pelaksanaan Tindakan

Tindakan dilakukan berdasarkan perencanaan, namun tidak mutlak. Tindakan

yang diputuskan memiliki resiko karena terjadi dalam situasi nyata, oleh karenanya

rencana tindakan harus bersifat sementara dan fleksibel serta siap dilakukan

perubahan sesuai apa yang terjadi dalam proses pelaksanaan di lapangan sesuai usaha

untuk menuju perbaikan.

Pelaksanaan tindakan dilakukan oleh guru yang akan diobservasi, karena guru

sebagai pengelola kegiatan belajar-mengajar. Berdasarkan perencanaan yang telah

disusun, guru melakukan kegiatan belajar-mengajar dengan menerapkan pendekatan

Komunikatif dengan menggunakan metode SQ3R.

4) Observasi

Observasi berperan dalam upaya perbaikan praktik profesional melalui

pemahaman yang lebih baik dan perencanaan tindakan yang lebih kritis. Pada tahap

ini peneliti merekam segala peristiwa dan kegiatan selama berlangsung proses

pembelajaran. Peneliti mencatat semua kegiatan guru mulai dari pendahuluan,

pengembangan, penerapan dan penutup. Semuanya dicatat dalam kegiatan observasi

yang terencana secara fleksibel dan terbuka. Data yang dikumpulkan berupa data

kualitatif yang menggambarkan minat siswa.

Page 8: BAB III METODE PENELITIAN - repository.uksw.edurepository.uksw.edu/bitstream/123456789/3827/4/T1... · 6 SD Negeri. Tambakboyo 02 ... upacara yang bisa digunakan untuk upacara atau

35

5) Refleksi

Pelaksanaan refleksi ini adalah berupa diskusi terhadap tindakan yang telah

dilakukan. Refleksi ini dilakukan setiap akhir pembelajaran Bahasa Indonesia.

Refleksi rutin dilakukan setiap akhir putaran penelitian sampai selesai. Secara

informal setiap hari kerja diadakan dialog antara guru Bahasa Indonesia dan peneliti

untuk membahas hal-hal yang diperlukan penanganan segera.

6) Evaluasi

Kegiatan ini merupakan hasil penelitian untuk mengkaji hasil pelaksanaan,

observasi dan refleksi pada setiap pelaksanaan PTK. Evaluasi diarahkan pada

penemuan bukti-bukti dari peningkatan hasil belajar siswa setelah dilakukan

serangkaian tindakan. Tahapan ini merupakan proses pengumpulan, pengolahan, dan

penyajian informasi sehingga bermanfaat untuk pengambilan kesimpulan.

7) Penyimpulan

Penyimpulan merupakan pengambilan intisari dari penyajian informasi yang

telah terorganisir dalam bentuk kalimat yang singkat dan bermakna. Hasil penelitian

yang diharapkan dalam penelitian ini adalah peningkatan hasil belajar siswa dalam

kegiatan pembelajaran Bahasa Indonesia.

3.5 Teknik dan Instrumen Pengumpulan Data

3.5.1 Teknik Pengumpulan data

Data di peroleh melalui tes dan non tes. Data yang di peroleh melalui tes

dilakukan sebanyak dua kali yaitu tes pada siklus I dan siklus II.Tes dilakukan untuk

memperoleh data tentang kemampuan membaca pemahaman. Data non test dilakukan

untuk mengetahui aktivitas siswa dan kinerja guru dalam kegiatan pembelajaran. Data

non test diperoleh melalui observasi dan dokumentasi.

3.5.2 Instrumen Pengumpulan data

Teknik pengumpuan data yang digunakan dalam penelitian ini adalah teknik

test dan non test. Sumber data yang utama adalah guru yang melakukan tindakan dan

siswa menerima tindakan, serta sumber data berupa dokumentasi. Metode

Page 9: BAB III METODE PENELITIAN - repository.uksw.edurepository.uksw.edu/bitstream/123456789/3827/4/T1... · 6 SD Negeri. Tambakboyo 02 ... upacara yang bisa digunakan untuk upacara atau

36

pengumpulan data yang dilakukan dibagi menjadi dua, yaitu metode pokok dan

metode bantu.

1) Metode Pokok

Metode pokok adalah metode utama yang digunakan dalam pengumpulan data

yang kemudian diolah dan dianalisis. Metode pokok pengumpulan data dalam

penelitian ini observasi.

a. Observasi

Arikunto (2001 : 30), menyebutkan bahwa observasi atau pengamatan adalah

suatu teknik yang dilakukan dengan cara mengadakan pengamatan secara teliti serta

pencatatan secara sistematis.

Observasi dalam penelitian ini digunakan untuk mengumpulkan data

mengenai hasil belajar siswa selama proses belajar mengajar. Observasi dilakukan

dengan mengamati dampak dari tindakan yang dilaksanakan atau dikenakan terhadap

siswa. Pada waktu observasi dilakukan, peneliti mengamati proses pembelajaran dan

menyimpulkan data mengenai segala sesuatu yang terjadi pada saat proses

pembelajaran berlangsung baik yang terjadi pada guru, siswa maupun situasi kelas.

Kisi-kisi penerapan pembelajaran menggunakan metode SQ3R dapat dilihat pada

tabel 3.2.

Tabel 3.2

Kisi-kisi Penerapan Pembelajaran Menggunakan Metode SQ3R

No.

Langkah-

langkah

Pembelajaran

Kegiatan/Indikator No

Soal

1. Pendahuluan

dan persiapan

Mengucapkan salam 1, 2,

3, 4 Mengkondisikan suasana kelas

Memberikan apersepsi

Menyampaikan tujuan pembelajaran

Page 10: BAB III METODE PENELITIAN - repository.uksw.edurepository.uksw.edu/bitstream/123456789/3827/4/T1... · 6 SD Negeri. Tambakboyo 02 ... upacara yang bisa digunakan untuk upacara atau

37

No.

Langkah-

langkah

Pembelajaran

Kegiatan/Indikator No

Soal

2. Presentasi dan

pengarahan

Memberi penjelasan aturan penggunaan metode

membaca SQ3R

5, 6,

7, 8

Mengkaji teks bacaan (Survey)

Membuat pertanyaan terhadap teks bacaan

Membaca teks bacaan dengan teknik yang benar,

dilanjutkan dengan meninjau kembali

4. Kegiatan

kelompok

Mencari ide pokok (gagasan) dari teks bacaan 9, 10

Kelompok lain yang tidak ditunjuk diminta untuk

memberi penilaian

5. Formalisasi Masing-masing kelompok menyampaikan hasil

kesimpulannya

11, 12

Guru memberi penjelasan dan mengarahkan

siswa ke bentuk formal

6. Evaluasi Guru memberikan umpan balik 13,14,

15, 16 Merangkum materi yang sudah dipelajari

Memberi kuis secara lisan atau tertulis

b. Tes

Menurut Arikunto (2002 : 127), tes adalah serentetan pertanyan atau latihan

atau alat lain yang digunakan untuk mengukur keterampilan, pengetahuan,

intelegensi, kemampuan atau bakat yang dimiliki oleh seorang individu atau

kelompok. Tes yang digunakan dalam penelitian ini adalah tes tertulis yang

bentuknya pilihan ganda. Tes ini digunakan untuk memperoleh data mengenai hasil

belajar siswa melalui penerapan metode SQ3R dengan pendekatan komunikatif. Kisi-

kisi instrumen soal siklus I dan siklus II dapat dilihat pada tabel 3.3 dan tabel 3.4.

Page 11: BAB III METODE PENELITIAN - repository.uksw.edurepository.uksw.edu/bitstream/123456789/3827/4/T1... · 6 SD Negeri. Tambakboyo 02 ... upacara yang bisa digunakan untuk upacara atau

38

Tabel 3.3

Kisi-kisi Instrumen Evaluasi Siklus I

SK KD Indikator

Item Soal

Nomor

Soal

Jumlah

Soal

7.

memahami

teks dengan

membaca

intensif dan

membaca

teks drama

7.1

menemukan

makna tersirat

suatu teks

melalui

membaca

intensif

Menentukan ide

pokok (gagasan)

suatu paragraf fiksi

Menentukan

gagasan utama

suatu paragraf fiksi

1, 3 , 5 , 7

,9, 11, 12,

13, 15

2, 4, 6, 8,

10, 14

15

Tabel 3.4

Kisi-kisi Instrumen Evaluasi Siklus II

SK KD Indikator

Item Soal

Nomor

Soal

Jumlah

Soal

7.

memahami

teks dengan

membaca

intensif dan

membaca

teks drama

7.2

mengidentifika

si berbagai

unsur (tokoh,

sifat, latar,

jalan cerita,

dan amanat)

dari teks drama

anak

Menentukan unsur-

unsur dalam drama

yang neliputi

(tokoh, sifat, latar,

jalan cerita, dan

amanat)

1, 2, 3, 4,

5, 6, 7, 8,

9, 10, 11,

12, 13,

14, 15,

15

2) Metode Bantu

Metode bantu adalah metode pendukung yang digunakan untuk melengkapi

data yang dibutuhkan. Metode bantu yang digunakan dalam penelitian ini adalah :

c. Catatan Lapangan

Bogdan dan Biklen (1982) dalam Moleong (2007 : 209), catatan lapangan

adalah catatan tertulis tentang apa yang didengar, dilihat, dialami dan dipikirkan

Page 12: BAB III METODE PENELITIAN - repository.uksw.edurepository.uksw.edu/bitstream/123456789/3827/4/T1... · 6 SD Negeri. Tambakboyo 02 ... upacara yang bisa digunakan untuk upacara atau

39

dalam rangka pengumpulan data dan refleksi terhadap data dalam penelitian

kualitatif.

Segala sumber yang didengar, dilihat dan diamati pada waktu penelitian

berlangsung. Setiap catatan mewakili kejadian penting yang terjadi dalam proses

pembelajaran. Catatan lapangan bertujuan untuk merekam segala kejadian yang

belum tercatat pada saat observasi. Catatan lapangan ini dilakukan oleh peneliti dan

guru kelas yang bersangkutan.

d. Dokumentasi

Menurut Suharsimi Arikunto (2002 : 206), dokumentasi adalah suatu metode

untuk mencari data mengenai suatu hal atau variabel yang berupa catatan, transkip,

buku, agenda dan sebagainya. Dokumen yang digunakan untuk memperoleh data

sekolah dan data identitas siswa antar lain seperti nama siswa, nomor induk siswa,

dengan melihat dokumentasi yang ada di sekolah.

3.6 Validitas dan Reliabilitas

Ujicoba soal tes dilakukan di kelas 6 SDN Kupang 03 Kecamatan Ambarawa

Kabupaten Semarang

3.6.1 Uji Validitas Tes

Validitas adalah suatu ukuran yang menunjukkan tingkat-tingkat kevalidan

suatu instrumen. Sebuah instrumen dinyatakan valid apabila mampu mengukur apa

yang diinginkan dan dapat mengungkap data dari variabel yang diteliti secara tepat

(Suharsimi, 2006: 168).

Teknik yang digunakan untuk mengetahui kesejajaran adalah teknik korelasi

product moment yang dikemukakan Pearson (Suharsimi, 2009: 69). Rumus korelasi

product moment dengan angka kasar. Data uji validitas terdapat pada tabel 3.3

berikut.

Menurut Sugiyono (2010:445) taraf signifikan 5% dilihat dari jumlah siswa.

Semakin banyak jumlah siswa, semakin rendah taraf signifikan dan sebaliknya

semakin sedikit jumlah siswa semakin tinggi taraf signifikannya. Jumlah siswa pada

Page 13: BAB III METODE PENELITIAN - repository.uksw.edurepository.uksw.edu/bitstream/123456789/3827/4/T1... · 6 SD Negeri. Tambakboyo 02 ... upacara yang bisa digunakan untuk upacara atau

40

saat uji validitas sebanyak 37 siswa. Jadi taraf signifikan > 0,325 dinyatakan valid.

Untuk melihat data validitas soal dapat dilihat pada tabel 3.5

Tabel 3.5

Data Hasil Uji Validitas SDN Kupang 03 Ambarawa

Bentuk

Instrumen Item Soal Valid Tidak Valid

Pilihan ganda 1, 2, 3, 4, 5, 6, 7, 8,

9, 10, 11, 12,

13,14, 15, 16, 17,

18, 19, 20, 21,

22, 23, 24, 25

2, 4, 5, 6, 7, 8, 9,

10, 13, 16, 21, 22,

23, 24, 25

1, 3, 11, 12, 14, 15,

17, 18, 19, 20

3.6.2 Uji Realibilitas Tes

Reliabilitas adalah ukuran konsistensi internal dari indikator-indikator sebuah

variabel bentukkan yang menunjukkan derajad sampai dimana masing-masing

indikator itu mengindikasikan sebuah variabel bentukan yang umum. Uji reliabilitas

dimaksudkan untuk melihat konsistensi instrumen. (Ghozali, 2004:111). Rumus

reliabilitas dengan metode Alpha.

Uji reliabilitas dihitung dengan menggunakan Software SPSS 17 dengan

Analyze – Scale – Reliability Analysis. Dengan demikian hasil output dari uji

reliabilitas diukur dengan ∝ > 0,7 agar data yang akan digunakan reliabel.

Tabel 3.6

Data Hasil Uji Reliabilitas SD N Kupang 03 Ambarawa

Bentuk Instrumen Koefisien Relibilitas Kategori

Pilihan ganda 0.809 Realibilitas Memuaskan

Dengan besar alpha secara keseluruhan mencapai 0,809 maka dapat

disimpulkan bahwa soal yang akan dijadikan tes evaluasi tersebut reliable

dengan kategori reliable baik.

Page 14: BAB III METODE PENELITIAN - repository.uksw.edurepository.uksw.edu/bitstream/123456789/3827/4/T1... · 6 SD Negeri. Tambakboyo 02 ... upacara yang bisa digunakan untuk upacara atau

41

3.7 Taraf Kesukaran

Menurut Arikunto (2010: 207-210), soal yang baik adalah soal yang tidak

terlalu mudah atau tidak terlalu sulit. Soal yang terlalu mudah tidak merangsang

siswa untuk mempertinggi usaha memecahkannya, sedangkan soal yang terlalu sulit

menyebabkan siswa menjadi putus asa dan tidak bersemangat. Rumus mencari taraf

atau indeks kesukaran adalah:

I = 𝑩

𝑵

Keterangan:

I = indeks kesukaran

B = banyaknya siswa yang menjawab

soal dengan benar

N = banyaknya siswa yang memberi

jawaban pada soal tersebut

Kriteria kesukaran soal

0,00 – 030 = soal sukar

0,30 – 070 = soal sedang

0,70 – 1,00 = soal mudah

3.8 Indikator Kinerja

Indikator kinerja adalah harapan terjadinya peningkatan pemahaman dan hasil

belajar siswa berdasarkan kenaikan nilai rata – rata dikelas dari siklus 1 ke siklus 2

dan berdasarkan jumlah siswa yang tuntas juga yang belum tuntas. Dengan penerapan

pembelajaran melalui pendekatan komunikatif dengan menggunakan metode SQ3R

diharapkan dapat meningkatkan hasil belajar siswa membaca pemahaman yang

nilainya masih dibawah kriteria ketuntasan minimal (KKM) yaitu 70.

3.9 Teknik Analisis Data

Data yang telah diperoleh akan dianalisis menggunakan deskriptif komparatif

untuk data kuantitatif yaitu membandingkan nilai tes kondisi awal, nilai tes setelah

siklus 1, dan nilai tes setelah siklus 2. Data kualitatif dianalisis menggunakan analisis

deskriptif kualitatif berdasarkan hasil observasi dan refleksi dari tiap-tiap siklus.

Analisis data terhadap hasil penelitian dijelaskan sebagai berikut:

Page 15: BAB III METODE PENELITIAN - repository.uksw.edurepository.uksw.edu/bitstream/123456789/3827/4/T1... · 6 SD Negeri. Tambakboyo 02 ... upacara yang bisa digunakan untuk upacara atau

42

3.9.1 Data Kuantitatif

Analisis data hasil penelitian yang tergolong data kuantitatif berupa hasil

belajar (pre test dan post test) dengan cara persentase yaitu dengan menghitung

peningkatan ketuntasan belajar siswa secara individual jika siswa tersebut mampu

mencapai skor minimal 70 dan ketuntasan klasikal jika siswa yang memperoleh nilai

70 ini jumlahnya sekitar 80% dari jumlah seluruh siswa dan masing-masing dihitung

dengan menggunakan rumus. Analisis tersebut dilakukan dengan menghitung

ketuntasan individual dan ketuntasan klasikal dengan rumus sebagai berikut:

Ketuntasan klasikal = siswaseluruhJumlah

belajartuntasyangsiswaJumlah x 100 %

Keterangan :

Ketuntasan indiviual : Jika siswa mencapai ketuntasan skor > 70

Ketuntasan klasikal : Jika > 85 % dari seluruh siswa mencapai ketuntasan skor > 70