bab iii metode penelitian -...
TRANSCRIPT
28
BAB III
METODE PENELITIAN
3.1 Setting dan Karakteristik Subjek Penelitian
3.1.1 Setting Penelitian
Penelitian dilaksanakan di kelas 6 SD Negeri Tambakboyo 02 Ambarawa
semester II tahun ajaran 2012/2013 pada mata pelajaran Bahasa Indonesia. Lokasi
penelitian memiliki suasana sekolah yang masih sejuk. Dilihat secara geografisnya
SDN Tambakboyo 02 terletak di tengah perkampungan, di sekeliling SDN
Tambakboyo 02 terdapat banyak rumah warga, perkebunan milik warga sekitar dan
area persawahan. Tidak jauh dari sekolah terdapat lapangan sepak bola yang sering
digunakan untuk bermain atau berolahraga. Dibagian tengah sekolah ada lapangan
upacara yang bisa digunakan untuk upacara atau senam setiap hari jumat pagi,
sedangkan dibagian depan kelas dikelilingi taman-taman bunga dan pepohonan yang
membuat kesejukkan dan keindahan SDN Tambakboyo 02.
3.1.2 Waktu Penelitian
Penelitian ini dilaksanakan pada bulan Februari 2013 sampai dengan bulan
Mei 2013. Adapun rincian pelaksanaannya dapat dilihat pada tabel 3.1.
Tabel 3.1
Waktu Penelitian
3.1.3 Karakteristik Subjek Penelitian
SDN Tambakboyo 02 Kecamatan Ambarawa Kabupaten Semarang memiliki
siswa sebanyak 225 siswa. Jumlah siswa kelas 6 SDN Tambakboyo 02 Kecamatan
No Tahapan Februari Maret April Mei
1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 1 Persiapan
2 Pelaksanaan
3 Analisis Data
4 Pelaporan
29
Ambarawa Kabupaten Semarang termasuk kelas gemuk dengan jumlah siswa
sebanyak 37 siswa, dengan keadaan fisik dan mental yang normal. Siswa kelas 6
memiliki minat, bakat, kemampuan, ketrampilan dan kondisi ekonomi yang berbeda-
beda. Disebabkan jumlah siswa yang telalu banyak, siswa kelas 6 dalam mengikuti
pembelajaran di kelas cenderung ramai, dan kurang konsentrasi. Untuk itu upaya
perbaikan pembelajaran pada kelas ini sangat dibutuhkan, guna meningkatkan hasil
dan minat belajar.
3.2 Jenis Penelitian dan Desain Penelitian
Penelitian yang digunakan adalah penelitian tindakan kelas (PTK) atau
classroom action research. Menurut Arikunto (2008 : 58) penelitian tindakan (action
research) dilakukan dengan tujuan memperbaiki hasil kegiatan pembelajaran. PTK
ini menggunakan bentuk penelitian kolaboratif yaitu antara peneliti, guru kelas 6 SD
Negeri Tambakboyo 02 Ambarawa, dan kepala sekolah bekerja sama untuk
memecahkan masalah yang ada dengan lebih menekankan pada perbaikan kegiatan
pembelajaran.
Sebagai tindakan awal dalam penelitian, peneliti menentukan tujuan
melakukan penelitian, permasalahan dalam penelitian, dan merencanakan tindakan
penelitian. Rencana tindakan penelitian yang telah disusun dilaksanakan oleh peneliti
dengan tindakan awal yaitu peneliti hadir di dalam kelas ketika kegiatan
pembelajaran Bahasa Indonesia berlangsung. Hal ini dilakukan dengan tujuan untuk
mengamati sekaligus mencatat segala sesuatu yang terjadi selama kegiatan
pembelajaran berlangsung. Kemudian apabila ditemukan adanya hasil yang kurang
memuaskan dari kegiatan pembelajaran maka peneliti melakukan perbaikan kegiatan
pembelajaran agar tercapainya tujuan yang telah ditentukan
Langkah-langkah yang ditempuh dalam penelitian ini, yaitu : 1) Dialog awal, 2)
perencanaan tindakan, 3) pelaksanaan tindakan, 4) observasi, 5) refleksi, 6) evaluasi,
dan 7) penyimpulan hasil berupa pemahaman yang baik.
30
Gambar 3.1 Rancangan PTK Kemmis dan Mc.Taggart (Tjipto Subadi, 2010 : 85)
3.3 Variabel Penelitian
Menurut Sugiyono (2009:60, dalam Nischal Maniar, 2010), variabel
penelitian pada dasarnya adalah segala sesuatu yang berbentuk apa saja yang
Siswa Mencapai Penguasaan Kompetensi
Siklus II
Evaluasi
Dan seterusnya
Siswa Mencapai Penguasaan Kompetensi
Perencanaan terevisi
Tindakan II
Observasi dan Monitoring
Refleksi
Tindakan I
Observasi dan Monitoring
Refleksi
Siklus I
Dialog Awal
Perencanaan
Tindakan
Evaluasi
31
ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari sehingga diperoleh informasi tentang hal
tersebut, kemudian ditarik kesimpulannya.
3.3.1 Jenis Variabel
Ada dua jenis variabel dalam penelitian ini yaitu :
a. Variabel bebas ( independen )
Merupakan Variabel yang mempengaruhi atau yang menjadi sebab perubahannya
atau timbulnya variabel dependen (Sugiyono, 2008). Variabel bebas dalam
penelitian ini adalah penerapan pendekatan komunikatif dengan metode SQ3R
disimbolkan dengan (X).
b. Variabel terikat ( dependen )
Merupakan variabel yang dipengaruhi atau yang menjadi akibat, karena adanya
variabel bebas (Sugiyono, 2008). Variabel terikat dalam penelitian ini adalah hasil
belajar siswa pada mata pelajaran Bahasa Indonesia kelas 6 SD Negeri
Tambakboyo 02 Ambarawa dapat disimbolkan dengan (Y).
3.3.2 Hubungan antar Variabel
Hubungan antara variabel bebas dan variabel terikat dalam penelitian ini dapat
digambarkan sebagai berikut :
Gambar 3.2 Hubungan antar Variabel
Variabel X mempengaruhi variabel Y. Penerapan pendekatan komunikatif
sebagai variabel bebas (X), meningkatkan hasil belajar siswa pada mata pelajaran
Bahasa Indonesia kelas 6 sebagai variabel terikat (Y).
3.3.3 Definisi Operasional Variabel
pengertian variabel (yang diungkap dalam definisi konsep) secara operasional.
3.3.3.1 Metode Pembelajaran SQ3R Komunikatif
Metode SQ3R adalah metode membaca guna memahami suatu bacaan. Terdiri
atas tahap preview, read, dan review yang biasanya digunakan sebagian besar
pembaca untuk lebih memahami bacaan, metode ini lebih cocok digunakan pada
X Y
32
kelas tinggi Haryadi (2006: 91). Dalam metode SQ3R dengan pendekatan
Komunikatif murid dikondisikan aktif pada bacaan yang telah disediakan agar terjadi
interaksi dua arah yang baik antara materi yang diberikan guru dan pemahaman
siswa.
Langkah-langkah pembelajarannya adalah sebagai berikut :
1) Guru menyusun/menyiapkan teks bacaan yang sesuai pada siswa kelas 6
2) Secara interkatif guru menjelaskan bagaimana cara membaca yang baik untuk
mendapatkan gagasan pokok.
3) Siswa dipersialahkan melakukan Survey (mengkaji) pada teks bacaan.
4) Dibantu guru siswa membuat pertanyaan yang berhubungan dengan teks bacaan
5) Siswa membaca teks bacaan.
6) Siswa menceritakan kembali teks bacaan dengan bahasanya sendiri.
7) Siswa meninjau kembali pada teks bacaan, guna menyakinkan dan mendapatkan
gambaran lengkap dari materi bacaan.
8) Siswa membaca cerita yang dibuat dengan bahasanya sendiri.
9) Siswa diberi kesempatan membahas/saran/kritik terhadap cerita.
10) Guru memberikan kesimpulan secara umum.
11) Evaluasi.
3.3.3.2 Hasil Belajar
Menurut Dimyati dan Mudjiono (2006:3), hasil belajar merupakan hasil dari
suatu interaksi tindak belajar dan tindak mengajar. Dalam penelitian ini, hasil belajar
Bahasa Indonesia ditunjukkan melalui nilai yang diperoleh siswa dari hasil tes yang
diberikan oleh guru. Bentuk tes yang akan digunakan oleh guru untuk mengetahui
hasil belajar siswa adalah tes tertulis.
3.4 Rencana Tindakan
Penelitian ini merupakan penelitian berbasis kelas kolaboratif. Satu penelitian
yang bersifat praktis, situasional, dan kondisional yang sesuai dengan permasalahan
33
yang ada dalam kegiatan pembelajaran Bahasa Indonesia kelas 6 semester II tahun
ajaran 2012/2013 di SD Negeri Tambakboyo 02 Ambarawa.
Tindakan yang diambil dalam penelitian diharapkan dapat menghasilkan
kegiatan pembelajaran Bahasa Indonesia yang lebih efektif sehingga dapat
tercapainya tujuan akhir penelitian yaitu meningkatkan hasil belajar siswa kelas 6
semester II di SD Negeri Tambakboyo 02 Ambarawa, tahun ajaran 2012/2013
melalui penerapan Metode SQ3R dengan pendekatan Komunikatif.
Langkah-langkah yang ditempuh dalam penelitian ini, yaitu : 1) Dialog awal,
2) perencanaan tindakan, 3) pelaksanaan tindakan, 4) observasi, 5) refleksi, 6)
evaluasi, dan 7) penyimpulan hasil berupa pemahaman yang baik.
1) Dialog Awal
Dialog awal dilakukan dengan mengadakan pertemuan antara peneliti, kepala
sekolah dan guru Bahasa Indonesia kelas 6 SD Negeri Tambakboyo 02 Ambarawa.
Secara bersama-sama, mereka melakukan perkenalan awal kemudian berdiskusi
untuk membahas masalah apa yang timbul dalam kegiatan pembelajaran serta
membahas tentang cara meningkatkan hasil belajar siswa dalam pembelajaran Bahasa
Indonesia di SD Negeri Tambakboyo 02 Ambarawa, khususnya pada materi
membaca pemahaman.
2) Perencanaan Tindakan
Perencanaan ini mengacu pada hasil dialog awal yang telah dirumuskan
sebagai fokus permasalahan. Pada tahap perencanaan ini dilakukan penyusunan
langkah-langkah persiapan tindakan pembelajaran yang terdiri dari :
a. Identifikasi Masalah dan Penyebabnya
Identifikasi masalah dilakukan dalam upaya merumuskan permasalahan siswa
sebagai usaha untuk meningkatkan hasil belajar siswa dalam pembelajaran
Bahasa Indonesia melalui penerapan pendekatan komunikatif dengan metode
SQ3R. Dalam identifikasi masalah dianalisis berbagai kemungkinan penyebab
masalah yang dihadapi berdasarkan observasi kelas.
34
b. Perencanaan Solusi Masalah
Solusi yang ditawarkan untuk meningkatkan hasil belajar dalam pembelajaran
Bahasa Indonesia di SD Negeri Tambakboyo 02 Ambarawa adalah dengan
menerapkan pembelajaran yang komunikatif dengan menggunakan metode SQ3R.
c. Penyusunan Program Tindakan Pembelajaran
Berdasarkan tindakan pembelajaran yang akan dilaksanakan, kemudian
disusun RPP. RPP pertemuan merupakan catatan hasil pemikiran awal peneliti
dalam mengelola proses pembelajaran, karena itu RPP bersifat fleksibel dan
memberi kemungkinan bagi peneliti untuk menyesuaikan dengan reaksi siswa
dalam proses pembelajaran.
3) Pelaksanaan Tindakan
Tindakan dilakukan berdasarkan perencanaan, namun tidak mutlak. Tindakan
yang diputuskan memiliki resiko karena terjadi dalam situasi nyata, oleh karenanya
rencana tindakan harus bersifat sementara dan fleksibel serta siap dilakukan
perubahan sesuai apa yang terjadi dalam proses pelaksanaan di lapangan sesuai usaha
untuk menuju perbaikan.
Pelaksanaan tindakan dilakukan oleh guru yang akan diobservasi, karena guru
sebagai pengelola kegiatan belajar-mengajar. Berdasarkan perencanaan yang telah
disusun, guru melakukan kegiatan belajar-mengajar dengan menerapkan pendekatan
Komunikatif dengan menggunakan metode SQ3R.
4) Observasi
Observasi berperan dalam upaya perbaikan praktik profesional melalui
pemahaman yang lebih baik dan perencanaan tindakan yang lebih kritis. Pada tahap
ini peneliti merekam segala peristiwa dan kegiatan selama berlangsung proses
pembelajaran. Peneliti mencatat semua kegiatan guru mulai dari pendahuluan,
pengembangan, penerapan dan penutup. Semuanya dicatat dalam kegiatan observasi
yang terencana secara fleksibel dan terbuka. Data yang dikumpulkan berupa data
kualitatif yang menggambarkan minat siswa.
35
5) Refleksi
Pelaksanaan refleksi ini adalah berupa diskusi terhadap tindakan yang telah
dilakukan. Refleksi ini dilakukan setiap akhir pembelajaran Bahasa Indonesia.
Refleksi rutin dilakukan setiap akhir putaran penelitian sampai selesai. Secara
informal setiap hari kerja diadakan dialog antara guru Bahasa Indonesia dan peneliti
untuk membahas hal-hal yang diperlukan penanganan segera.
6) Evaluasi
Kegiatan ini merupakan hasil penelitian untuk mengkaji hasil pelaksanaan,
observasi dan refleksi pada setiap pelaksanaan PTK. Evaluasi diarahkan pada
penemuan bukti-bukti dari peningkatan hasil belajar siswa setelah dilakukan
serangkaian tindakan. Tahapan ini merupakan proses pengumpulan, pengolahan, dan
penyajian informasi sehingga bermanfaat untuk pengambilan kesimpulan.
7) Penyimpulan
Penyimpulan merupakan pengambilan intisari dari penyajian informasi yang
telah terorganisir dalam bentuk kalimat yang singkat dan bermakna. Hasil penelitian
yang diharapkan dalam penelitian ini adalah peningkatan hasil belajar siswa dalam
kegiatan pembelajaran Bahasa Indonesia.
3.5 Teknik dan Instrumen Pengumpulan Data
3.5.1 Teknik Pengumpulan data
Data di peroleh melalui tes dan non tes. Data yang di peroleh melalui tes
dilakukan sebanyak dua kali yaitu tes pada siklus I dan siklus II.Tes dilakukan untuk
memperoleh data tentang kemampuan membaca pemahaman. Data non test dilakukan
untuk mengetahui aktivitas siswa dan kinerja guru dalam kegiatan pembelajaran. Data
non test diperoleh melalui observasi dan dokumentasi.
3.5.2 Instrumen Pengumpulan data
Teknik pengumpuan data yang digunakan dalam penelitian ini adalah teknik
test dan non test. Sumber data yang utama adalah guru yang melakukan tindakan dan
siswa menerima tindakan, serta sumber data berupa dokumentasi. Metode
36
pengumpulan data yang dilakukan dibagi menjadi dua, yaitu metode pokok dan
metode bantu.
1) Metode Pokok
Metode pokok adalah metode utama yang digunakan dalam pengumpulan data
yang kemudian diolah dan dianalisis. Metode pokok pengumpulan data dalam
penelitian ini observasi.
a. Observasi
Arikunto (2001 : 30), menyebutkan bahwa observasi atau pengamatan adalah
suatu teknik yang dilakukan dengan cara mengadakan pengamatan secara teliti serta
pencatatan secara sistematis.
Observasi dalam penelitian ini digunakan untuk mengumpulkan data
mengenai hasil belajar siswa selama proses belajar mengajar. Observasi dilakukan
dengan mengamati dampak dari tindakan yang dilaksanakan atau dikenakan terhadap
siswa. Pada waktu observasi dilakukan, peneliti mengamati proses pembelajaran dan
menyimpulkan data mengenai segala sesuatu yang terjadi pada saat proses
pembelajaran berlangsung baik yang terjadi pada guru, siswa maupun situasi kelas.
Kisi-kisi penerapan pembelajaran menggunakan metode SQ3R dapat dilihat pada
tabel 3.2.
Tabel 3.2
Kisi-kisi Penerapan Pembelajaran Menggunakan Metode SQ3R
No.
Langkah-
langkah
Pembelajaran
Kegiatan/Indikator No
Soal
1. Pendahuluan
dan persiapan
Mengucapkan salam 1, 2,
3, 4 Mengkondisikan suasana kelas
Memberikan apersepsi
Menyampaikan tujuan pembelajaran
37
No.
Langkah-
langkah
Pembelajaran
Kegiatan/Indikator No
Soal
2. Presentasi dan
pengarahan
Memberi penjelasan aturan penggunaan metode
membaca SQ3R
5, 6,
7, 8
Mengkaji teks bacaan (Survey)
Membuat pertanyaan terhadap teks bacaan
Membaca teks bacaan dengan teknik yang benar,
dilanjutkan dengan meninjau kembali
4. Kegiatan
kelompok
Mencari ide pokok (gagasan) dari teks bacaan 9, 10
Kelompok lain yang tidak ditunjuk diminta untuk
memberi penilaian
5. Formalisasi Masing-masing kelompok menyampaikan hasil
kesimpulannya
11, 12
Guru memberi penjelasan dan mengarahkan
siswa ke bentuk formal
6. Evaluasi Guru memberikan umpan balik 13,14,
15, 16 Merangkum materi yang sudah dipelajari
Memberi kuis secara lisan atau tertulis
b. Tes
Menurut Arikunto (2002 : 127), tes adalah serentetan pertanyan atau latihan
atau alat lain yang digunakan untuk mengukur keterampilan, pengetahuan,
intelegensi, kemampuan atau bakat yang dimiliki oleh seorang individu atau
kelompok. Tes yang digunakan dalam penelitian ini adalah tes tertulis yang
bentuknya pilihan ganda. Tes ini digunakan untuk memperoleh data mengenai hasil
belajar siswa melalui penerapan metode SQ3R dengan pendekatan komunikatif. Kisi-
kisi instrumen soal siklus I dan siklus II dapat dilihat pada tabel 3.3 dan tabel 3.4.
38
Tabel 3.3
Kisi-kisi Instrumen Evaluasi Siklus I
SK KD Indikator
Item Soal
Nomor
Soal
Jumlah
Soal
7.
memahami
teks dengan
membaca
intensif dan
membaca
teks drama
7.1
menemukan
makna tersirat
suatu teks
melalui
membaca
intensif
Menentukan ide
pokok (gagasan)
suatu paragraf fiksi
Menentukan
gagasan utama
suatu paragraf fiksi
1, 3 , 5 , 7
,9, 11, 12,
13, 15
2, 4, 6, 8,
10, 14
15
Tabel 3.4
Kisi-kisi Instrumen Evaluasi Siklus II
SK KD Indikator
Item Soal
Nomor
Soal
Jumlah
Soal
7.
memahami
teks dengan
membaca
intensif dan
membaca
teks drama
7.2
mengidentifika
si berbagai
unsur (tokoh,
sifat, latar,
jalan cerita,
dan amanat)
dari teks drama
anak
Menentukan unsur-
unsur dalam drama
yang neliputi
(tokoh, sifat, latar,
jalan cerita, dan
amanat)
1, 2, 3, 4,
5, 6, 7, 8,
9, 10, 11,
12, 13,
14, 15,
15
2) Metode Bantu
Metode bantu adalah metode pendukung yang digunakan untuk melengkapi
data yang dibutuhkan. Metode bantu yang digunakan dalam penelitian ini adalah :
c. Catatan Lapangan
Bogdan dan Biklen (1982) dalam Moleong (2007 : 209), catatan lapangan
adalah catatan tertulis tentang apa yang didengar, dilihat, dialami dan dipikirkan
39
dalam rangka pengumpulan data dan refleksi terhadap data dalam penelitian
kualitatif.
Segala sumber yang didengar, dilihat dan diamati pada waktu penelitian
berlangsung. Setiap catatan mewakili kejadian penting yang terjadi dalam proses
pembelajaran. Catatan lapangan bertujuan untuk merekam segala kejadian yang
belum tercatat pada saat observasi. Catatan lapangan ini dilakukan oleh peneliti dan
guru kelas yang bersangkutan.
d. Dokumentasi
Menurut Suharsimi Arikunto (2002 : 206), dokumentasi adalah suatu metode
untuk mencari data mengenai suatu hal atau variabel yang berupa catatan, transkip,
buku, agenda dan sebagainya. Dokumen yang digunakan untuk memperoleh data
sekolah dan data identitas siswa antar lain seperti nama siswa, nomor induk siswa,
dengan melihat dokumentasi yang ada di sekolah.
3.6 Validitas dan Reliabilitas
Ujicoba soal tes dilakukan di kelas 6 SDN Kupang 03 Kecamatan Ambarawa
Kabupaten Semarang
3.6.1 Uji Validitas Tes
Validitas adalah suatu ukuran yang menunjukkan tingkat-tingkat kevalidan
suatu instrumen. Sebuah instrumen dinyatakan valid apabila mampu mengukur apa
yang diinginkan dan dapat mengungkap data dari variabel yang diteliti secara tepat
(Suharsimi, 2006: 168).
Teknik yang digunakan untuk mengetahui kesejajaran adalah teknik korelasi
product moment yang dikemukakan Pearson (Suharsimi, 2009: 69). Rumus korelasi
product moment dengan angka kasar. Data uji validitas terdapat pada tabel 3.3
berikut.
Menurut Sugiyono (2010:445) taraf signifikan 5% dilihat dari jumlah siswa.
Semakin banyak jumlah siswa, semakin rendah taraf signifikan dan sebaliknya
semakin sedikit jumlah siswa semakin tinggi taraf signifikannya. Jumlah siswa pada
40
saat uji validitas sebanyak 37 siswa. Jadi taraf signifikan > 0,325 dinyatakan valid.
Untuk melihat data validitas soal dapat dilihat pada tabel 3.5
Tabel 3.5
Data Hasil Uji Validitas SDN Kupang 03 Ambarawa
Bentuk
Instrumen Item Soal Valid Tidak Valid
Pilihan ganda 1, 2, 3, 4, 5, 6, 7, 8,
9, 10, 11, 12,
13,14, 15, 16, 17,
18, 19, 20, 21,
22, 23, 24, 25
2, 4, 5, 6, 7, 8, 9,
10, 13, 16, 21, 22,
23, 24, 25
1, 3, 11, 12, 14, 15,
17, 18, 19, 20
3.6.2 Uji Realibilitas Tes
Reliabilitas adalah ukuran konsistensi internal dari indikator-indikator sebuah
variabel bentukkan yang menunjukkan derajad sampai dimana masing-masing
indikator itu mengindikasikan sebuah variabel bentukan yang umum. Uji reliabilitas
dimaksudkan untuk melihat konsistensi instrumen. (Ghozali, 2004:111). Rumus
reliabilitas dengan metode Alpha.
Uji reliabilitas dihitung dengan menggunakan Software SPSS 17 dengan
Analyze – Scale – Reliability Analysis. Dengan demikian hasil output dari uji
reliabilitas diukur dengan ∝ > 0,7 agar data yang akan digunakan reliabel.
Tabel 3.6
Data Hasil Uji Reliabilitas SD N Kupang 03 Ambarawa
Bentuk Instrumen Koefisien Relibilitas Kategori
Pilihan ganda 0.809 Realibilitas Memuaskan
Dengan besar alpha secara keseluruhan mencapai 0,809 maka dapat
disimpulkan bahwa soal yang akan dijadikan tes evaluasi tersebut reliable
dengan kategori reliable baik.
41
3.7 Taraf Kesukaran
Menurut Arikunto (2010: 207-210), soal yang baik adalah soal yang tidak
terlalu mudah atau tidak terlalu sulit. Soal yang terlalu mudah tidak merangsang
siswa untuk mempertinggi usaha memecahkannya, sedangkan soal yang terlalu sulit
menyebabkan siswa menjadi putus asa dan tidak bersemangat. Rumus mencari taraf
atau indeks kesukaran adalah:
I = 𝑩
𝑵
Keterangan:
I = indeks kesukaran
B = banyaknya siswa yang menjawab
soal dengan benar
N = banyaknya siswa yang memberi
jawaban pada soal tersebut
Kriteria kesukaran soal
0,00 – 030 = soal sukar
0,30 – 070 = soal sedang
0,70 – 1,00 = soal mudah
3.8 Indikator Kinerja
Indikator kinerja adalah harapan terjadinya peningkatan pemahaman dan hasil
belajar siswa berdasarkan kenaikan nilai rata – rata dikelas dari siklus 1 ke siklus 2
dan berdasarkan jumlah siswa yang tuntas juga yang belum tuntas. Dengan penerapan
pembelajaran melalui pendekatan komunikatif dengan menggunakan metode SQ3R
diharapkan dapat meningkatkan hasil belajar siswa membaca pemahaman yang
nilainya masih dibawah kriteria ketuntasan minimal (KKM) yaitu 70.
3.9 Teknik Analisis Data
Data yang telah diperoleh akan dianalisis menggunakan deskriptif komparatif
untuk data kuantitatif yaitu membandingkan nilai tes kondisi awal, nilai tes setelah
siklus 1, dan nilai tes setelah siklus 2. Data kualitatif dianalisis menggunakan analisis
deskriptif kualitatif berdasarkan hasil observasi dan refleksi dari tiap-tiap siklus.
Analisis data terhadap hasil penelitian dijelaskan sebagai berikut:
42
3.9.1 Data Kuantitatif
Analisis data hasil penelitian yang tergolong data kuantitatif berupa hasil
belajar (pre test dan post test) dengan cara persentase yaitu dengan menghitung
peningkatan ketuntasan belajar siswa secara individual jika siswa tersebut mampu
mencapai skor minimal 70 dan ketuntasan klasikal jika siswa yang memperoleh nilai
70 ini jumlahnya sekitar 80% dari jumlah seluruh siswa dan masing-masing dihitung
dengan menggunakan rumus. Analisis tersebut dilakukan dengan menghitung
ketuntasan individual dan ketuntasan klasikal dengan rumus sebagai berikut:
Ketuntasan klasikal = siswaseluruhJumlah
belajartuntasyangsiswaJumlah x 100 %
Keterangan :
Ketuntasan indiviual : Jika siswa mencapai ketuntasan skor > 70
Ketuntasan klasikal : Jika > 85 % dari seluruh siswa mencapai ketuntasan skor > 70