bab iii metode penelitian -...

14
29 BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Jenis Penelitian Penelitian ini dilakukan menggunakan penelitian tindakan kelas. Menurut Suyanto dalam Mahmud (2011: 199) Penelitian tindakan kelas (PTK) merupakan “suatu bentuk penelitian yang bersifat reflektif dengan melakukan tindakan- tindakan tertentu untuk memperbaiki atau meningkatkan praktik-praktik pembelajaran dikelas secara lebih professional”. Menurut Nazir dalam Slameto (2015: 143) ciri utama dari PTK adalah “tujuannya untuk memperoleh penemuan yang signifikan secara operasional sehingga dapat digunakan ketika kebijakan dilaksanakan. Menurut Oja dan Smulyan dalam Mahmud (2011: 209), bentuk penelitian tindakan kelas dibedakan menjadi empat, yaitu: (1) guru sebagai peneliti, (2) penelitian tindakan kelas kolaboratif, (3) simultan terintegrasi, dan (4) administrasi sosial eksperimental. Berdasarkan pendapat diatas penelitian tindakan kelas merupakan penelitian tindakan yang dilaksanakan oleh guru dengan tujuan untuk memperbaiki atau meningkatkan kualitas belajar. Jenis penelitian yang dipakai untuk masalah ini adalah “Penelitian Tindakan Kelas Kolaboratif”. Karena penelitian ini melibatkan guru kelas, peneliti dan berbagai pihak yang terkait secara bersama-sama untuk mencapai penyelesaian terhadap masalah tersebut. Dalam hal ini peneliti bertindak sebagai pengajar dan guru bertindak sebagai pengamat (observer). 3.2 Waktu Penelitian Penelitian ini direncanakan berlangsung pada semester 2 Tahun Ajaran 2015/2016 dari bulan Maret sampai bulan April 2016. 3.3 Tempat Penelitian Penelitian ini akan dilaksanakan di kelas V SD Negeri Kumpulrejo 02 Kecamatan Argomulyo Kota Salatiga. Alasan mengambil lokasi atau tempat ini

Upload: hanhan

Post on 04-May-2019

228 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

29

BAB III

METODE PENELITIAN

3.1 Jenis Penelitian

Penelitian ini dilakukan menggunakan penelitian tindakan kelas. Menurut

Suyanto dalam Mahmud (2011: 199) Penelitian tindakan kelas (PTK) merupakan

“suatu bentuk penelitian yang bersifat reflektif dengan melakukan tindakan-

tindakan tertentu untuk memperbaiki atau meningkatkan praktik-praktik

pembelajaran dikelas secara lebih professional”. Menurut Nazir dalam Slameto

(2015: 143) ciri utama dari PTK adalah “tujuannya untuk memperoleh penemuan

yang signifikan secara operasional sehingga dapat digunakan ketika kebijakan

dilaksanakan”. Menurut Oja dan Smulyan dalam Mahmud (2011: 209), bentuk

penelitian tindakan kelas dibedakan menjadi empat, yaitu: (1) guru sebagai

peneliti, (2) penelitian tindakan kelas kolaboratif, (3) simultan terintegrasi, dan (4)

administrasi sosial eksperimental.

Berdasarkan pendapat diatas penelitian tindakan kelas merupakan penelitian

tindakan yang dilaksanakan oleh guru dengan tujuan untuk memperbaiki atau

meningkatkan kualitas belajar.

Jenis penelitian yang dipakai untuk masalah ini adalah “Penelitian Tindakan

Kelas Kolaboratif”. Karena penelitian ini melibatkan guru kelas, peneliti dan

berbagai pihak yang terkait secara bersama-sama untuk mencapai penyelesaian

terhadap masalah tersebut. Dalam hal ini peneliti bertindak sebagai pengajar dan

guru bertindak sebagai pengamat (observer).

3.2 Waktu Penelitian

Penelitian ini direncanakan berlangsung pada semester 2 Tahun Ajaran

2015/2016 dari bulan Maret sampai bulan April 2016.

3.3 Tempat Penelitian

Penelitian ini akan dilaksanakan di kelas V SD Negeri Kumpulrejo 02

Kecamatan Argomulyo Kota Salatiga. Alasan mengambil lokasi atau tempat ini

30

dengan pertimbangan, sekolah tersebut mudah dijangkau peneliti, dan subjek

peneliti yang sangat sesuai dengan target peneliti.

3.4 Subjek Peneliti

Subjek penelitian tindakan kelas ini adalah semua siswa kelas V SD N

Kumpulrejo 02 Kecamatan Argomulyo Kota Salatiga, yang berjumlah 20 siswa

yang terdiri dari 10 anak laki-laki dan 10 anak perempuan. Alasan peneliti

memilih kelas tersebut karena menemukan permasalahan dalam pembelajaran IPS

berupa hasil belajar yang rendah. Peneliti mencoba meningkatkan hasil belajar

siswa pada mata pelajaran IPS menggunakan model pembelajaran cooperative

script dengan media audio-visual.

3.5 Variabel yang Akan Diteliti

Variabel yang akan diteliti dalam penelitian tindakan kelas ini dibagi

menjadi 2 yaitu variabel terikat dan bebas.

Variabel Bebas (X)

Variabel bebas adalah variabel yang mempengaruhi variabel lain yang

sifatnya berdiri sendiri. Variabel bebas merupakan variabel tindakan yang sengaja

dilakukan untuk menimbulkan perubahan pada variabel lain. Variabel bebas

dalam penelitian ini ada dua yaitu Variabel bebas (X1) adalah model pembelajaran

cooperative script dan Variabel bebas (X2) yaitu media audio-visual.

Variabel terikat (Y)

Variabel terikat adalah variabel yang dipengaruhi variabel lain yang sifatnya

tidak berdiri sendiri. Variabel terikat merupakan akibat yang ditimbulkan oleh

variabel bebas. Variabel dalam penelitian ini adalah hasil belajar IPS kelas V SDN

Kumpulrejo 02 Salatiga.

3.6 Rencana Tindakan

Peneliti ini adalah jenis Penelitian Tindaka Kelas (PTK). Penelitian ini

dilakukan untuk meningkatkan hasil belajar IPS kelas V SD N Kumpulrejo 02

Salatiga dengan menggunakan model pembelajaran cooperative script dengan

31

media audio-visual. Desain yang digunakan dalam penelitian ini adalah model

spiral dari Kemmis dan Mc Taggart (Mahmud, 2011: 220) yang terdiri dari dua

siklus dan masing-masing siklus menggunakan empat komponen tindakan yaitu

perencanaan, tindakan, observasi, dan refleksi dalam suatu spiral yang saling

terkait. Adapun alur pelaksanaan tindakan kelas dapat digambarkan sebagai

berikut :

Gambar 3.1

Siklus pelaksanaan PTK model Kemmis dan Mc Taggart

3.6.1 Rancangan Pelaksanaan Siklus 1

Rencana pelaksanaan pada siklus 1 terdiri dari tahap-tahap:

1. Perencanaan

Sebelum melaksanakan penelitian peneliti harus membuat perencanaan

sebelum melakukan tindakan dengan langkah sebagai berikut:

a. Menyusun RPP IPS sesuai SK dan KD yang telah ada.

b. Menyiapkan materi berupa buku IPS kelas V SD.

c. Menyiapkan media audio-visual berupa video.

d. Menyiapkan LCD proyektor, laptop.

32

e. Menyiapkan LKS, daftar presensi siswa, lembar observasi guru dan siswa,

dan soal tes pada pertemuan terakhir.

2. Observasi

Observer pada penelitian ini dilaksanakan oleh pengamat (observer),

observer mangamati ketika proses pembelajaran berlangsung. Dalam Penelitian

ini Pelaksana adalah peneliti sedangkan guru kelas V menjadi observer.

Pengamatan berfokus pada aktivitas guru dan siswa menggunakan lembar

observasi. Hasil belajar siswa diperoleh dengan menggunakan tes pada mata

pelajaran IPS.

3. Refleksi

Peneliti melakukan kegiatan refleksi mengenai kegiatan yang telah diteliti.

Refleksi ini bertujuan untuk mengetahui kekurangan–kekurangan, kendala-

kendala yang terjadi selama pembelajaran berlangsung. Refleksi dilakukan oleh

peneliti dan guru kelas yang bersangkutan, pelaksanaan refleksi ini berupa

diskusi. Dalam penelitian ini, peneliti bersama dengan guru kelas melakukan

analisis mengenai keterampilan peneliti dalam mengelola pembelajaran serta

aktivitas siswa dan hasil belajar siswa. Peneliti juga mendiskusikan mengenai

kekurangan dan hambatan yang muncul pada setiap siklus yang digunakan

sebagai pertimbangan membuat perencanaan tidak lanjut siklus berikutnya.

3.6.2 Rancangan Pelaksanaan Siklus II

Rancangan pelaksanaan siklus II tediri dari tahap-tahap:

1. Perencanaan

Sebelum melaksanakan penelitian peneliti harus membuat perencanaan

sebelum melakukan tindakan dengan langkah sebagai berikut:

a. Menyusun RPP IPS sesuai SK dan KD yang telah ada.

b. Menyiapkan materi berupa buku IPS kelas V SD.

c. Menyiapkan media audio-visual berupa video dan sound slide.

d. Menyiapkan LCD proyektor, laptop.

e. Menyiapkan LKS, daftar presensi siswa, lembar observasi guru dan siswa,

dan soal tes pada pertemuan terakhir.

33

2. Observasi

Observer pada penelitian ini dilaksanakan oleh pengamat (observer),

observer mangamati ketika proses pembelajaran berlangsung. Dalam Penelitian

ini Pelaksana adalah peneliti sedangkan guru kelas V menjadi observer.

Pengamatan berfokus pada aktivitas guru dan siswa menggunakan lembar

observasi. Hasil belajar siswa diperoleh dengan menggunakan tes pada mata

pelajaran IPS.

3. Refleksi

Tahap ini peneliti melakukan refleksi terhadap proses kegiatan belajar

mengajar hampir sama pada siklus sebelumnya. Refleksi dilakukan atas dasar

hasil pengamatan. Setelah tahap refleksi dan siklus 2 selesai dilaksanakan, maka

diperoleh hasil belajar. Apabila hasil belajar belum mencapai ketuntasan, maka

dilanjutkan pada siklus selanjutnya.

3.7 Teknik Pengumpulan Data

Alat pengumpulan data yang digunakan dalam Penelitian Tindakan Kelas ini

adalah:

a) Tes

Tes Menurut Mahmud (2011: 185) adalah “ rangkaian pertanyaan atau alat

lain yang digunakan untuk mengukur keterampilan, pengetahuan intelegensi,

kemampuan atau bakat yang dimiliki oleh individu atau kelompok.” Tes dalam

penelitian ini digunakan untuk mengetahui hasil belajar siswa yang berupa tes

tertulis, dengan jawaban pilihan ganda. Instrument pengumpulan data berupa

kemampuan siswa dalam mengerjakan soal-soal tes. Tes ini dilakukan bertujuan

untuk mengetahui peningkatan hasil belajar siswa dengan menggunakan metode

cooperative script dengan media audio-visual.

Berikut merupakan tabel kisi-kisi instrument tes hasil belajar pada pelajaran

IPS Siklus 1 dan siklus 2 dalam pembelajaran menggunakan model pembelajaran

cooperative script dengan media audio-visual. Seperti pada tabel 3.1 Berikut ini.

34

Tabel 3.1

Kisi-kisi Instrumen Tes Hasil Belajar Pada Pembelajaran IPS

Siklus I dan Siklus II

Standar Kompetensi Kompetensi Dasar Indikator Nomor Item

2. Menghargai

peranan tokoh

perjuangan dan

masyarakat dalam

mempersiapkan

dan

mempertahankan

kemerdekaan

Indonesia.

2.3 Menghargai jasa

dan peranan tokoh

perjuangan dalam

memproklamasika

n kemerdekaan

Indonesia.

Siklus I

Menceritakan peristiwa

kekalahan jepang

Menceritakan peristiwa

Rengasdengklok

Mengidentifikasikan

tokoh-tokoh yang

berperan dalam peristiwa

Rengasdengklok

1,3,4,6,8,11,13,

16,19,22,24,25

2,5,7,9,12,20,21

10,14,15,17,18,

23

2.3 Menghargai jasa

dan peranan

tokoh dalam

memproklamasik

an kemerdekaan.

Siklus II

Menceritakan peristiwa-

peristiwa penting yang

terjadi di sekitar

Proklamasi.

Membuat ringkasan

singkat tentang tokoh-

tokoh penting dalam

Proklamasi.

Menjelaskan cara

menghargai jasa-jasa

para pahlawan dalam

peristiwa proklamasi.

1,2,3,4,5,6,7,8,9

,14,15,16

10,11,12,13,17,

18,19

20,21,22,23,24,

25

b) Observasi

Observasi menurut Mahmud (2011: 168) adalah “teknik pengamatan dan

pencatatan sistematis dari fenomena-fenomena yang diselidiki.” Observasi

35

dilakukan untuk menganalisis penilaian kinerja guru dan siswa dalam proses

pembelajaran pada siklus I dan siklus II.

Berikut ini merupakan tabel kisi-kisi lembar observasi kegiatan guru dalam

pembelajaran menggunakan model cooperative script dengan media audio-visual

seperti pada tabel 3.2 dibawah ini.

Tabel 3.2

Kisi-kisi Observasi Guru dalam Penerapan Pembelajaran

Cooperative Script dengan Menggunakan Media Audio-Visual.

No Aspek Yang Diamati

I Prapembelajaran

a. Guru mempersiapkan ruangan, alat dan media pembelajaran

b. Guru mempersiapkan sumber belajar

c. Guru menyiapkan siswa untuk duduk rapi ditempat masing-masing

II Kegiatan Awal

d. Guru mengawali pelajaran dengan mengucapkan salam kepada siswa

e. Guru mengecek kehadiran siswa

f. Guru memberikan apresepsi yang berhubungan dengan materi yang akan

dipelajari

g. Guru menginformasikan materi yang akan dipelajar dan tujuan pembelajaran

III Kegiatan Inti

Eksplorasi

h. Guru menyajikan materi dalam bentuk media audio-visual

i. Guru memberikan pertanyaan kepada siswa yang berhubungan dengan media

audio-visula yang telah siswa lihat

Elaborasi

j. Guru membagi kelompok berpasangan

k. Guru meminta siswa untuk membuat ringkasan materi yang telah ditanyang

kan oleh guru dalam bentuk audio-visual.

l. Guru dan siswa menentukan yang menjadi pembicara dan pendengar.

36

m. Guru menjelaskan kepada kelompok pembicara tentang tugas yang harus

mereka lakukan

n. Guru menjelaskan kepada kelompok pendengar tentang tugas yang harus

mereka lakukan

o. Guru membimbing siswa saat pembelajaran

p. Guru berkeliling untuk mengontrol kinerja setiap kelompok.

Konfirmasi

q. Guru meminta beberapa perwakilan dari kelompok siswa maju ke depan kelas

mempresentasikan hasil diskusi

r. Guru dan siswa menyimpulkan bersama- sama mengenai materi yang telah

dipelajari

s. Guru memberi penghargaan kepada kelompok yang aktif

IV Kegiatan Akhir

t. Guru memberi tindak lanjut

Berikut ini merupakan tabel kisi-kisi lembar observasi kegiatan siswa dalam

pembelajaran menggunakan model cooperative script dengan media audio-visual

seperti pada tabel 3.3 dibawah ini:

Tabel 3.3

Kisi-kisi Observasi Aktivitas Siswa dalam Penerapan

Pembelajaran Cooperative Script dengan Menggunakan Media

Audio-Visual.

No Aspek Yang Diamati

I Prapembelajaran

a. Siswa menyiapkan buku tulis dan peralatan menulis

b. Siswa menempati tempat duduk masing-masing

c. Siswa siap untuk menerima pelajaran

II Kegiatan Awal

37

d. Siswa menjawab salam dari guru dan mendengarkan absen dari guru

e. Siswa menjawab pertanyaan dari guru

f. Siswa memperhatikan materi yang diperkenalkna oleh guru

g. Siswa mendengarkan tujuan pembelajaran yang disampaikan guru

III Kegiatan Inti

Eksplorasi

h. Siswa memperhatikan tayangan audio-visual yang ditayangkan oleh

guru

i. Siswa menjawab pertanyaan yang diajukan guru

j. Siswa aktif bertanya dalam pembelajaran.

Elaborasi

k. Siswa duduk berpasangan

l. Siswa menulis hal-hal pokok dalam materi

m. Siswa berperan sesuai dengan perannya

Konfirmasi

n. Siswa maju kedepan membacakan hasil diskusi

o. Siswa menangggapi hasil diskusi siswa lain yna maju kedepan

p. Siswa merasa terbimbing saat mengalami kesulitan

q. Siswa dan guru membuat kesimpilan tentang hasil pembelajaran yang

telah dipelajari

IV Kegiatan Akhir

r. Siswa mengerjakan soal siklus

38

c) Dokumentasi

Studi dokumenter, merupakan suatu teknik pengumpulan data dengan

menghimpun dokumen-dokumen baik dokumen tertulis, gambar maupun

elektronik. Dalam hal ini peneliti menggunakannya untuk memperoleh data awal

tentang nama siswa, nilai hasil Ulangan Tengah Semester di SD N Kumpulrejo

02.

d) Wawancara

Wawancara merupakan pertanyaan yang diajukan kepada responden.

Responden pada penelitian ini adalah kepala sekolah dan guru kelas tentang

proses belajar mengajar mata pelajaran IPS selama ini.

3.8 Jenis Data

Menurut Slameto (2012: 198) berdasarkan jenisnya secara umum, data

statistik dapat dikategorikan menjadi 2 macam yaitu:

1) Data kualitatif merupakan data yang digunakan untuk bahan analisis yang

dinyatakan tidak dalam bentuk angka. Hasil kinerja guru dalam penerapan

model pembelajaran cooperative script dengan menggunakan media audio-

visual.

2) Data kuantitatif merupakan data yang dinyatakan dalam angka. Hasil belajar

siswa pada mata pelajaran IPS kelas V melalui tes tertulis pada setiap akhir

pertemuan dan non tes (unjuk kerja berupa diskusi berpasangan dan

presentasi).

3.9 Instrumen Tes

Sebelum tes digunakan untuk penelitian, terlebih dahulu peneliti

mengujicobakan pada siswa yang bukan merupakan subjek penelitian. Tes ini

akan diuji cobakan pada siswa kelas VI SD N Sumogawe 01 Kecamatan Getasan

yang berjumlah 37 siswa. Uji coba dimaksudkan untuk mengetahui validitas,

reliabilitas dan taraf kesukaran tes tersebut. Soal tes akan dilakukan setiap akhir

39

siklus. Setelah soal itu di uji validitas dan reliabilitas, dilihat taraf kesukaran agar

sesuai dengan perkembangan siswa.

a. Uji Validitas Instrumen

Instrumen dikatakan valid apabila memiliki validitas tinggi, demikian pula

sebaliknya. Menurut Mahmud (2011: 167) validitas adalah suatu ukuran yang

menunjukkan tingkat kekasihan suatu instrument. Untuk menafsirkan hasil uji

validitas, kriteria yang digunakan adalah:

a. Jika nilai hitung r lebih besar (>) dari nilai tabel r maka item angket

dinyatakan valid.

b. Jika nilai hitung r lebih kecil (<) dari nilai tabel r maka item angket

dinyatakan tidak valid.

c. Nilai tabel r dapat dilihat a = 5%.

Dalam penelitian ini instrument uji validitas soal dilakukan di SD N

Sumogawe 01 Kecamatan Getasan kelas VI dengan jumlah 37 siswa. Apabila

dilihat di nilai tabel r maka batas koefisiennya 0,325. Validitas soal dapat dihitung

menggunakan bantuan Software SPSS 20 analyze-correlate–bivariate-Ok

kemudian klik Analyze-scale-reliability analyze-statistics(centang item,scale,scale

if item deleted,correlations)-continue. Untuk melihat hasilnya apakah valid atau

tidak, dapat dilihat pada output hasil penghitungan, apabila kurang dari 0,325

maka item soal tidak valid dan tidak boleh digunakan.

Berikut adalah hasil uji validitas item soal evaluasi yang diujikan pada siswa

kelas VI SD Sumogawe 01 dengan jumlah keseluruhan responden 37 siswa adalah

sebagai berikut:

Tabel 3.4

Hasil Uji Validitas Soal Evaluasi siklus I

Nomor Valid Nomor Tidak valid

1,2,3,4,6,8,10,11,12,16,17,18,19,20,21,22

,24,27,28, 33,34,36,37,39,40

5,7,9,13,14,15,23,25,26,29,30,31

,32,35,38

Berdasarkan tabel 3.4 pada siklus I dari 40 soal terdapat 25 item soal valid

dan 15 item soal tidak valid. Item soal yang valid sudah memenuhi indikator.

40

Tabel 3.5

Hasil Uji Validitas Soal Evaluasi Siklus II

Nomor Valid Nomor Tidak Valid

1,2,3,4,5,7,8,9,11,12,13,14,15,16,18,20,2

2, 28,29,33,34,35,37,39,40

6,10,17,19,21,23,24,25,26,27,30,

31,32,36,38

Berdasarkan tabel 3.5 pada siklus II dari 40 soal terdapat 25 item soal valid

dan 15 item soal tidak valid. Item soal yang valid sudah memenuhi indikator.

b. Uji Reliabilitas Instrumen

Uji reliabilitas menurut Sekaran dalam Priyatno (2010: 32), reliabilitas

kurang dari 0,6 adalah kurang baik, sedangkan 0,7 dapat diterima, dan diatas 0,8

adalah baik. Instrument soal dapat dikatakan reliabel apabila > 0,6. Reliabel suatu

instrument dapat dihitung menggunakan software SPSS 20 yaitu dengan cara

analyze- correlate –bivariate-Ok kemudian klik Analyze-scale-reliability analyze-

statistics( centang item,scale,scale if item deleted,correlations)-continue.

Berikut adalah hasil uji reliabilitas item soal evaluasi yang diujikan pada

siswa kelas VI SD Sumogawe 01 dengan jumlah keseluruhan responden 37 siswa

adalah sebagai berikut:

Tabel 3.6

Hasil Uji Reliabilitas Siklus I dan Siklus II

No. Item Reliabilitas Keterangan

1 0,866 Siklus 1

2 0,866 Siklus 2

Berdasarkan tabel 3.6 Pada siklus 1 dikatakan reliabilitas baik, dikarenakan

reliabilitas pada siklus 1 diatas 0,8 yaitu 0,866. Sama seperti siklus 1, siklus II

reliabilitasnya juga baik dikarenakan reliabilitas diatas 0,8 yaitu 0,866.

c. Taraf Kesukaran

Salah satu ciri butir soal yang baik, soal tes yang diberikan tidak terlalu

sukar dan tidak terlalu mudah. Tingkat kesukaran dapat dilihat apabila banyak

siswa yang menjawab dengan benar tiap butir soal, maka dapat dikatakan mudah

41

dan sebaliknya. Rumus yang dapat digunakan untuk menghitung tingkat

kesukaran adalah:

Taraf Kesukaran (TK)= Jumlah siswa menjawab benar

Jumlah siswa

Tabel 3.7

Rentang Nilai Tingkat Kesukaran

Rentang nilai Tingkat kesukaran

0,0-0,30 Sukar

0,30-0,70 Sedang

0,70-1,00 Mudah

Berikut adalah hasil analisis tingkat kesukaran item soal yang diujikan pada

siswa kelas VI SD Sumogawe 01 dengan jumlah keseluruhan responden 37 siswa

adalah sebagai berikut:

Tabel 3.8

Hasil Analisis Tingkat Kesukaran Soal Siklus 1

Tingkat Kesukaran No. Soal Jumlah

Mudah 1,2,3,5,6,7,8,9,10,11,14,15,16,17,18,20,21,22 18

Sedang 4,12,13, 19, 25,23,24 7

Sukar - 0

Total 25

Berdasarkan tabel 3.8 siklus I dari 25 soal memiliki indeks kesukaran

kategari mudah ada 18 butir soal, item yang memiliki indeks kesukaran kategori

sedang ada 7 butir, item yang memiliki indeks kesukaran kategori sukar 0.

42

Tabel 3.9

Hasil Analisis Tingkat Kesukaran Soal Siklus II

Tingkat Kesukaran No. Soal Jumlah

Mudah 1,2,3,4,5,6,7,10,11,13,14,17,19,20,21,22,23,24 18

Sedang 8,9,12,15,16,18,25 7

Sukar - 0

Total 25

Berdasarkan tabel 3.9 siklus II dari 25 soal memiliki indeks kesukaran

kategari mudah ada 18 butir soal, item yang memiliki indeks kesukaran kategori

sedang ada 7 butir, item yang memiliki indeks kesukaran kategori sukar 0.

3.10 Indikator Kinerja

Analisis ketuntasan hasil belajar digunakan untuk menganalisis pencapaian

Hasil belajar IPS diperoleh dari tes. Pembelajaran dikatakan berhasil atau tuntas

jika minimal 80% siswa telah mencapai nilai KKM yang telah ditetapkan sebesar

70, apabila < 80% maka pembelajaran itu dikatakan tidak tuntas.

3.11 Analisis data

Data yang dikumpulkan dalam penelitian ini adalah diskripsi kualitatif dan

diskripsi kuantitatif. Data yang diperoleh dalam bentuk analisis data kualitatif

yaitu hasil observasi siswa dan guru terhadap pembelajaran menggunakan model

pembelajaran cooperative script dengan media audio-visual, sedangkan analisis

data kuantitatif adalah data dalam bentuk angka yang diperoleh dari hasil belajar

siswa yang berupa tes tertulis dan non tes berupa unjuk kerja berupa diskusi

berpasangan dan presentasi.