bab iii metode penelitian -...

22
147 BAB III METODE PENELITIAN Pada bab ini akan dijelaskan metode penelitian yang akan digunakan, terdiri dari jenis penelitian, operasional variabel, metode pengumpulan data dan informasi, mendefinisikan populasi target, menghitung ukuran sampel dan teknik sampling, serta rancangan analisis dan uji statistik. Penelitian merupakan penggunaan metode ilmiah yang bersifat formal dan sistematis untuk mempelajari suatu masalah (Hair et al., 2011), dalam penelitian ini masalah yang akan dipelajari adalah gambaran dan hubungan dari variabel penelitian. Pada penelitian ini yang menjadi variabel penelitian adalah permodalan, Size Asset, jaringan, strategi korporasi dan strategi kooperatif dari industri perbankan di Indonesia. Sehingga diharapkan dari variabel penelitian tersebut ditemukan gambaran Permodalan, size Asset dan Jaringan, Kinerja, serta telaah dari pengaruh antar variabel penelitian agar dapat menemukan jawaban atas permasalahan pada penelitian di industri perbankan. Penelitian ini memiliki unit observasi investor pada industri perbankan di 7 negara ASEAN, yang telah listed di bursa efek negara masing-masing dan memberikan laporan tahunan (Annual Report) sesuai dengan fenomena masalah yang telah dibahas sebelumnya. 3.1. Metode Penelitian Penelitian merupakan suatu kegiatan untuk memperoleh fakta-fakta atau prinsip-prinsip dari suatu pengetahuan dengan cara mengumpulkan, mencatat dan menganalisa data yang dikerjakan secara sistematis berdasarkan metode ilmiah.

Upload: vuongthu

Post on 23-Aug-2019

314 views

Category:

Documents


11 download

TRANSCRIPT

147

BAB III

METODE PENELITIAN

Pada bab ini akan dijelaskan metode penelitian yang akan digunakan,

terdiri dari jenis penelitian, operasional variabel, metode pengumpulan data dan

informasi, mendefinisikan populasi target, menghitung ukuran sampel dan teknik

sampling, serta rancangan analisis dan uji statistik.

Penelitian merupakan penggunaan metode ilmiah yang bersifat formal dan

sistematis untuk mempelajari suatu masalah (Hair et al., 2011), dalam penelitian

ini masalah yang akan dipelajari adalah gambaran dan hubungan dari variabel

penelitian. Pada penelitian ini yang menjadi variabel penelitian adalah

permodalan, Size Asset, jaringan, strategi korporasi dan strategi kooperatif dari

industri perbankan di Indonesia. Sehingga diharapkan dari variabel penelitian

tersebut ditemukan gambaran Permodalan, size Asset dan Jaringan, Kinerja, serta

telaah dari pengaruh antar variabel penelitian agar dapat menemukan jawaban atas

permasalahan pada penelitian di industri perbankan. Penelitian ini memiliki unit

observasi investor pada industri perbankan di 7 negara ASEAN, yang telah listed

di bursa efek negara masing-masing dan memberikan laporan tahunan (Annual

Report) sesuai dengan fenomena masalah yang telah dibahas sebelumnya.

3.1. Metode Penelitian

Penelitian merupakan suatu kegiatan untuk memperoleh fakta-fakta atau

prinsip-prinsip dari suatu pengetahuan dengan cara mengumpulkan, mencatat dan

menganalisa data yang dikerjakan secara sistematis berdasarkan metode ilmiah.

148

Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah explanatory survei. Menurut

Soehartono (2000:33), metode eksplanatoris adalah suatu penelitian yang

mempunyai tujuan untuk menguji hipotesis yang menyatakan hubungan sebab

akibat antara dua variabel atau lebih dengan bias yang kecil dan meningkatkan

kepercayaan. Tujuan penelitian ini adalah memperoleh gambaran dari variabel

yang diteliti dan mengungkap hubungan antar variabel nya sehingga berdasarkan

tujuan tersebut, jenis penelitian yang akan digunakan adalah penelitian yang

bersifat deskriptif dan verifikatif.

Selanjutnya Malhotra (2010:106) menyatakan bahwa penelitian deskriptif

(descriptive research) adalah penelitian yang bertujuan untuk menggambarkan

karakteristik dari suatu variabel, dimana penelitian ini membutuhkan spesifikasi

yang jelas mengenai siapa (who), apa (What), kapan (When), dimana (Where),

mengapa (Why) dan cara (Way) dari suatu penelitian. Sedangkan verifikatif adalah

menguji kebenaran/fakta/prinsip dari suatu pengetahuan yang sudah ada.

Sehingga dengan penelitian deskriptif dan verifikatif dimana data dikumpulkan

dari lapangan, maka metode yang digunakan adalah metode deskriptif survei.

Metode survei yaitu pengumpulan data yang dilakukan terhadap objek dilapangan

dengan mengambil sampel dari suatu populasi dengan menggunakan kuesioner

sebagai alat pengumpulan data yang pokok (Masri Singarimbun, 1998: 63)

Metode deskriptif survei digunakan untuk menjawab tujuan pertama

sedangkan sedangkan verifikatif untuk menjawab tujuan 2 sampai 5. Selanjutnya

pengamatan dalam penelitian ini menggunakan cakupan waktu (time horizon)

bersifat cross section/one shot, artinya informasi atau data yang diperoleh adalah

149

hasil penelitian yang dilakukan pada satu waktu tertentu yaitu pada tahun 2016.

Creswell (2002) mengatakan bahwa penelitian eksplanatori dapat dilakukan untuk

menguji hipotesis dengan menarik sampel secara acak dari suatu populasi.

Penelitian ini menggunakan pendekatan ilmu ekonomi terutama dari ilmu

manajemen dengan fokus pada bidang manajemen strategi khususnya yang

berkaitan dengan variabel Rasio Finansial, Size Asset , jumlah Modal dan Rasio

finansial terhadap Strategi Korporasi dan Strategi Kooperatif yang harus

dilaksanakan dan dampaknya terhadap business performance (Kinerja).

Karakteristik yang akan diuji di dalam penelitian ini adalah pengaruh

Rasio Finansial, Size Asset , Permodalan dan Jumlah Jaringan melalui strategi

korporasi dan strategi kooperatif yang harus dilaksanakan dan dampaknya

terhadap business performance (Kinerja). (Bank Listed di 7 Negara ASEAN).

Penelitian ini dilakukan terhadap perbankan yang termasuk kelompok

basis industri perbankan di ASEAN. Apabila dilihat dari tujuannya, penelitian ini

bersifat deskriptif dan verifikatif di mana penelitian deskriptif adalah penelitian

yang bertujuan untuk memperoleh gambaran atau deskripsi tentang pengaruh

pengaruh Rasio Finansial, Size Asset , jumlah Modal dan jumlah Jaringan melalui

strategi Perusahaan dan strategi Bisnis yang harus dilaksanakan dan dampaknya

terhadap Bank performance (Kinerja) (Study di Bank listed company di Negara

ASEAN).

Sedangkan penelitian verifikatif adalah untuk mengetahui hubungan antar

variabel melalui suatu pengujian hipotesis berdasarkan data di lapangan.

Mengingat jenis penelitian terdiri dari deskriptif dan verifikatif dilaksanakan

150

melalui pengumpulan data di lapangan, maka ada dua metode survey yang

diterapkan yaitu deskriptif survey (descriptive) dan explanatory survey. Oleh

karena itu tipe penyelidikan (investigation type) dalam penelitian ini adalah tipe

kausalitas.

Unit analisis dalam penelitian ini individual yaitu perbankan yang telah Go

Publik. Pengamatan menggunakan cakupan waktu (time horizon) bersifat cross

section/one shoot. Informasi dapat dilakukan sepanjang tahun atau dibatasi

menjadi 10 tahun. Karena ukuran sampel yang kecil maka pendekatan analisis

yang akan dipergunakan dalam penelitian ini adalah SEM AMOS. Hal ini karena

variabel dalam penelitian adalah bersifat laten, yaitu variabel yang tidak dapat

diukur secara langsung, tetapi harus melalui dimensi atau indikator-indikator nya.

Mengingat bahwa tujuan penelitian ini adalah mengukur tingkat pengaruh

pengaruh pengaruh rasio finansial, size asset, jumlah modal dan jumlah jaringan

melalui strategi korporasi dan strategi kooperatif yang harus dilaksanakan dan

dampaknya terhadap kinerja. (Study di Bank listed company di Negara ASEAN),

maka pendekatan dalam pemodelan serta teknik solusi yang akan dipergunakan

sebagai alat analisis (tool analysis) di dalam disertasi ini adalah metode structural

equation modeling (SEM). Alasan pemilihan metode ini adalah kemampuannya

mengukur konstruk secara tidak langsung, yaitu melalui indikator-indikatornya

serta menganalisis variabel indikator, variabel laten, berikut kekeliruan

pengukurannya. Dengan SEM kita dapat menganalisis bagaimana hubungan antar

variabel indikator dengan variabel latennya yang dikenal sebagai persamaan

pengukuran (measurement equation), hubungan antara variabel laten yang satu

151

dengan variabel laten yang lain yang dikenal dengan persamaan struktural

(structural equation) yang secara bersama-sama melibatkan kekeliruan

pengukuran. Dalam SEM, variabel terikat disebut juga variabel endogen

sedangkan variabel bebas disebut juga sebagai variabel eksogen (Maruyama,

2008). Analisis SEM ini akan memberikan kejelasan hubungan dan besar

pengaruh antar variabel penelitian yang dalam hal ini sangat berguna untuk

mengupas secara lebih terinci berbagai faktor yang mampu meningkatkan

kontribusi terhadap peningkatan kinerja perusahaan-perusahaan yang termasuk

kelompok basis industri manufaktur di Indonesia.

3.2. Operasional Variabel

Untuk memperoleh data dan informasi dalam penelitian ini, maka

dilakukan pengungkapan sejumlah variabel lengkap dengan konsep, sub variabel,

indikator, dan skalanya melalui operasionalisasi variabel. Terdapat dua macam

variabel yaitu variabel eksogen dan variabel endogen. Dalam penelitian ini terdiri

dari tiga variabel exogen yaitu modal, aset, dan jaringan kantor. Sementara

variabel endogen yaitu kinerja Bank. Penjelasan dari masing-masing variabel

dalam penelitian ini, sebagaimana disajikan pada Tabel 3.1 berikut.

Operasionalisasi variabel penelitian atau juga disebut definisi operasional

variabel penelitian merupakan penentuan construct dengan berbagai nilai untuk

memberikan gambaran mengenai fenomena sehingga dapat diukur. Construct

merupakan abstraksi dari fenomena atau realitas yang untuk keperluan penelitian

harus dioperasionalisasikan dalam bentuk variabel yang diukur dengan berbagai

nilai (Cooper dan Schindler, 2007). Operasionalisasi variabel penelitian bertujuan

152

untuk mempermudah bagi penyusunan daftar pertanyaan (kuesioner). Pada

penelitian ini variabel-variabel yang digunakan adalah variabel bebas

(independent variabel) Permodalan (X1) Size Asset (X2) dan jumlah jaringan (X3)

sedangkan variabel terikat (dependent variabel) yaitu Kinerja (Z) dan Variabel

antara (Intervining) strategi korporasi (Y1) dan strategi kooperatif (Y2) dengan

skala pengukuran adalah Rasio dan ordinal

Berikut operasionalisasi variabel yang terdiri dari variabel, subvariabel,

konsep, indikator dan ukuran

Tabel 3. 1 Operasionalisasi Variabel dan Pengukuran Variabel

Variabel Dimensi Indikator Ukuran Skala

Finansial

Modal inti

Rasio CAR Tingkat kemampuan modal

dibandingkan dengan risiko

kegagalan kredit yang

mungkin terjadi

Rasio

Size Aset

Aktiva

produktif

NPL Jumlah kredit yang tidak

dibayar atau tidak dapat

ditagih

Pertumbuhan

Kredit

Tingkat pertumbuhan kredit

dibandingkan periode yang

sama tahun sebelumnya

Pertumbuhan

dana

Tingkat pertumbuhan

simpanan dana dari

masyarakat

Giro

Deposito berjangka

Tabungan

Liquiditas

Risiko asset

Loan to Deposit

Ratio (LDR

Besarnya jumlah kredit

yang dapat disalurkan

kepada masyarakat

NIM Kemampuan manajemen

bank dalam mengelola

aktiva produktifnya

153

Variabel Dimensi Indikator Ukuran Skala

Fee Based

Jumlah Fee-

based income

Tingkat pemasukan dari

Setoran bukan simpanan,

Kliring

Safe deposit box

Bank garansi

Letter of credit

Cek Wisata

Rasio

Efisiensi

Biaya

operasi/pendapa

tan

(BOPO)

Kemampuan pendapatan

operasional bank dalam

menutup biaya

operasionalnya

Non

finansial

SDM Market

value Competence

(0.04)

Reputation (0.03)

Experience (0.03)

Inovation (0.04)

Skils (0.03)

Tingkat valuasi SDM

berdasarkan nilai pasar

perusahaan

Rasio

Net work

arsitektur

organisasi

Perluasan

jaringan cabang

Jumlah Kantor Cabang

Teknnology ATM Jumlah ATM untuk

kemudahan transaksi

GCG GCG Score GCG

Rasio Komisaris

Independen

Score

Rasio

Faktor

ekonomi

Makro

kemerosotan

nilai uang

Inflasi Tingkat inflasi

Suku bunga Suku Bunga

acuan

Tingkat suku Bungan acuan

masing-masing Negara

Nilai Tukar Nilai Tukar

mata uang

dengan dolar

Tingkat harga relatif suatu

mata uang terhadap mata

uang

Kinerja

Bank

Finansial ROE Tingkat kemampuan Bank

dalam memperoleh

keuntngan bersih

dibandingkan modal sendiri

Rasio

ROA

Tingkat perbandingan

antara laba sesudah pajak

dengan total aset yang

dimiliki.

154

3.3. Sumber Data, Populasi dan Sampel

3.3.1. Sumber data

Pada penelitian ini menggunakan dua sumber data dan informasi yaitu

data sekunder. Dapat dikatakan bahwa data sekunder merupakan data yang

dikumpulkan oleh peneliti yang berguna untuk mendukung tujuan dari penelitian.

Data sekunder didapatkan dari Bursa Efek Indonesia dan Bloomberg Bank BJB .

Kedua sumber data tersebut mampu memberikan data dan informasiterkait

variabel . Penelitian yaitu Permodalan, Size Asset, Jaringan dan Kinerja pada

industri Perbankan di ASEAN secara rinci jenis dan sumber data disajikan.

Pada penelitian ini menggunakan dua sumber data dan informasi yaitu data

primer dan data sekunder. Data primer adalah data yang diperoleh peneliti untuk

tujuan tertentu yang berkaitan dengan masalah penelitian (Malhotra, 2010), dapat

dikatakan bahwa data primer merupakan data yang didapat dari responden yaitu

responden yang didapat secara langsung dilapangan, dan yang menjadi data

primer pada penelitian ini adalah investor industri telekomunikasi di Indonesia.

Data ini didapatkan secara langsung melalui penyebaran kuesioner. Sedangkan

data sekunder adalah data yang dipakai untuk penelitian yang tidak dikumpulkan

secara langsung dan tidak ditujukan untuk penelitian yang dimaksud (Malhotra,

2010). Dapat dikatakan bahwa data sekunder merupakan data yang dikumpulkan

oleh peneliti yang berguna untuk mendukung tujuan dari penelitian. Data

sekunder didapatkan dari Bursa Efek Indonesia dan (Kementerian KOMINFO).

Kedua sumber data tersebut mampu memberikan data dan informasi terkait

variabel penelitian yaitu secara rinci jenis dan sumber data disajikan. Sumber data

155

dalam penelitian ini dibagi menjadi 2 (dua) macam, yaitu data primer dan data

sekunder.

1. Data Primer

Data Primer merupakan data penunjang penelitian. Data Primer diperoleh

dari questioner dengan beberapa responden guna mendapat informasi dan

keterangan mengenai materi penelitian. Wawancara dilakukan kepada direksi

Bank dan pejabat eksekutif Bank se-ASEAN.

2. Data Sekunder

Data sekunder diperoleh melalui data lapangan hasil survei dan observasi

yang berisi kuantifikasi yang berasal dari:

a. Bursa Efek Indonesia

b. SNL Finance di Bank BJB

c. Bloomberg di Bank BJB

d. Data dari Info Bank

3.3.2. Populasi

Populasi dalam penelitian ini adalah perusahaan-perusahaan yang

termasuk kelompok basis industri finansial di ASEAN. Sampel yang dipilih dalam

penelitian menggunakan teknik sampel Simple Random Sampling . Data-data

Bank se ASEAN yang sudah Listed Company di negaranya masing-masing

selama 10 Tahun terakhir.

3.4. Teknik Penentuan Data

Sampel yang diambil adalah bank-bank yang sudah Listed Company di

negara-negara ASEAN . Kedua jenis shokat sama abla Pada Tabel 3.2 dijelaskan

156

bahwa terdapat 88 Perusahaan di ASEAN yang listed Bursa Efek Indonesia yang

ada di Indonesia, sehingga total keseluruhan unit observasi yaitu data laporan 10

tahun terakhir 2007-2017.

1. Wawancara dan FGD sudah dilakukan untuk menggali fenomena,

konfirmasi, pencarian fakta kepada pihak perbankan dengan cara meminta

bantuan kepada PERBANAS dan ASEAN Council meeting untuk dapat

mengikuti forum perbankan di ASEAN.

2. Observasi dilakukan kepada bank-bank yang Listed Company di ASEAN,

melalui data dari bank scope dan data dari Bloomberg.

Hasil data akan di test dengan Test Validity melalui SEM berbasis kovarian

atau CBSEM. untuk uji validitas diskriminan dan validitas konvergen serta test

Reability menggunakan metode koefisien Alpha Cronbach.

3.5. Rancangan Analisis dan Uji Hipotesis

3.5.1 Analisis Deskriptif

Rancangan penelitian yang digunakan untuk menganalisis dan

menginteprestasikan data adalah analisis deskriptif, digunakan untuk menggali

variabel penelitian serta perilaku faktor penyebab dan menjawab tujuan penelitian

pertama. Analisis deskriptif digunakan untuk mengetahui sejauh mana tanggapan

para responden terhadap variabel-variabel yang diteliti. Pengungkapannya dapat

berupa tabulasi atau grafik agar mudah melakukan analisa secara deskriptif.

(Saunders, Lewis & Thornhill, 1989).

157

3.5.2 Analisis verifikatif

Digunakan untuk menganalisis hubungan antar variabel indikator,

variabel penelitian dan kekeliruan pengukurannya dengan menggunakan

pendekatan SEM berbasis kovarian/CBSEM mengharuskan dalam membentuk

variabel laten, indikator-indikator nya bersifat refleksif. Dalam model refleksif

indikator atau manifest dipandang variabel yang dipengaruhi oleh variabel laten

sesuai dengan teori pengukuran classical test theory. Untuk memperoleh data

variabel unobservable variabel, setiap variabel terlebih dahulu dijabarkan

kedalam indikator yang merupakan refleksi atau manifest dari konsep sehingga

dapat diamati atau dapat diukur secara langsung (observable variabel).

Tahapan dalam permodelan persamaan struktural mengacu pada (Bollen dan

Long, 1993), yaitu sebagai berikut

a. Merancang model struktural (inner model)

Inner model, merupakan model yang menspesifikasikan hubungan antar

variabel laten atau juga bisa dikatakan inner model menggambarkan hubungan

antar variabel laten berdasarkan substantif teori.

b. Merancang model pengukuran (outer model)

Model pengukuran adalah mendefinisikan hubungan antara variabel laten

dengan variabel manifest nya. Dalam penelitian ini hanya terdapat konstruk

reflektif.

c. Mengkonstruksi diagram jalur

Menyusun diagram jalur dari permodelan yaitu menyusun model struktual

dengan menghubungkan variabel laten endogen dan variabel eksogen, dan

158

menyusun model pengukuran dengan menghubungkan indikator dan variabel

laten.

Gambar hubungan variabel (inner model) outer model dan konstruksi jalur)

adalah sebagai berikut:

Gambar 3.1 Hubungan variabel (inner model) outer model dan

konstruksi jalur)

d. Konversi Diagram Jalur ke Dalam Persamaan

Mengkonversikan diagram jalur kedalam persamaan yang spesifik,

sehingga

dapat diketahui berapakan nilai dari besar pengaruh diantara variabel laten dan

indikatornya.

159

e. Pendugaan Parameter

Setelah model dispesifikasikan secara lengkap kedalam persamaan,

langkah berikutnya adalah melakukan pendugaan terhadap parameter dari

variabel endogen (y) dan variabel eksogen (x) karena penelitian ini akan

menguji hubungan keterkaitan diantara variabel laten nya dan uji keterkaitan

hubungan variable nya antara lain;

1) Uji signifikasi outer weight

Outer weight fungsinya untuk melihat pengaruh yang paling dominan dari

hubungan antar indikator dengan variabel laten nya (technoware,

humanware, infoware, orgaware) dengan menciptakan skor nilai untuk

variabel laten tersebut berdasarkan bobot dari indikatornya yang sudah

dibandingkan dengan indikator lain.

2) Uji signifikasi outer loading

Outer loading fungsinya untuk memelihara hubungan yang paling

dominan berdasarkan nilai dari diagram jalur antara indikator dengan

variabel laten.

3) Evaluasi Model Pengukuran Refleksif (Outer model)

Evaluasi yang dilakukan pada model ini tujuannya untuk mengukur skor

yang dinilai berdasarkan korelasi yang dihitung dengan covergent validity,

discriminant validity, dan composite reliability.

a) Validitas konvergen berhubungan dengan prinsip bahwa pengukur

pengukur dari suatu konstruk seharusnya berkorelasi tinggi.

Parameter untuk melihat validitas konvergen adalah loading factor

160

dengan rule of thumb> 0.7, average variance extracted (AVE) > 0.5

dan communality > 0.5 untuk confirmatory maupun exploratory

research (Ghozali & Latan, 2015).

b) Validitas diskriminan berhubungan dengan prinsip bahwa pengukur

pengukur konstruk yang berbeda seharusnya tidak berkorelasi dengan

tinggi. Ghozali & Latan, (2015) menjelaskan cara untuk menguji

validitas diskriminan dengan indikator refleksif yaitu dengan melihat

nilai cross loading untuk setiap variabel harus > 0.7. Cara lain yang

dapat digunakan adalah dengan membandingkan akar kuadrat dari

AVE untuk setiap konstruk dengan nilai korelasi antar konstruk laten

dengan rule of thumb akar kuadrat AVE > korelasi antar konstruk

laten.

c) Uji reliabilitas dilakukan dengan dua cara yaitu dengan Cronbach

Alpha dan Composite reliability sering disebut Dillon – goldstein’s

Rule of thumb yang biasa digunakan untuk menilai reliabilitas suatu

konstruk yaitu nilai Composite Reliability > 0.7 untuk penelitian yang

bersifat Confirmatory dan nilai 0.6-0.7 masih dapat diterima untuk

penelitian yang bersifat exploratory.

d) Evaluasi Model pengukuran struktur (Inner model)

Evaluasi pada model ini fungsinya adalah melihat nilai signifikansi

dari variabel lain dengan menggunakan R-squares (R2). Menurut

Latan & Ghozali (2012) Perubahan nilai R-Square dapat digunakan

untuk menjelaskan variabel laten eksogen tertentu terhadap variabsel

161

endogen apakah mempunyai pengaruh yang substantive. Nilai R-

squares 0.75, 0.50, dan 0.25 dapat disimpulkan bahwa model kuat,

moderate, dan lemah. Setelah mengetahui nilai R2, untuk melihat

ukuran prediksi dari variabel laten endogen dengan indikator refleksif

digunakan besaran Q square (Q2). (Latan & Ghozali, 2012).

f. Evaluasi Kriteira Goodness of Fit

Pengujian dengan menggunakan beberapa fit index untuk mengukur model

yang diajukannya. Beberapa indeks kesesuaian dan cut-off value-nya yang

digunakan dalam menguji apakah sebuah model dapat diterima atau ditolak

seperti diuraikan berikut ini.

1) Chi-Square Statistic (c2)

Chi-square statistic merupakan alat uji paling fundamental untuk mengukur

overall fit. Chi-square ini bersifat sangat sentitif terhadap besarnya sampel yang

digunakan. Karena itu bila jumlah sampel adalah cukup besar yaitu lebih dari 200

sampel, maka statistik chi-square ini harus didampingi oleh alat uji lainnya

menurut Hair, et al (2014). Model yang diuji akan dipandang baik atau

memuaskan bila nilai chi-square nya rendah.

2) RMSEA (The Root Mean Square Error of Approximatian)

RMSEA adalah sebuah indeks yang dapat digunakan untuk menkompensasi

chi-square statistic dalam sampel yang besar. Nilai RMSEA menunjukkan

goodness-of-fit yang dapat diharapkan bila model diestimasi dalam populasi. Nilai

RMSEA yang lebih kecil atau sama dengan 0,08 merupakan indeks untuk dapat

162

diterimanya model yang menunjukkan sebuah close fit dari model itu berdasarkan

degrees of freedom.

3. GFI (Goodness of Fit Index)

Indeks kesesuaian (fit index) ini akan menghitung proporsi tertimbang dari

varians dalam matriks kovarians sampel yang dijelaskan oleh matriks kovarians

populasi yang terestimasikan. GFI adalah sebuah ukuran non statistikal yang

mempunyai rentang nilai antara 0 (poor fit) sampai dengan 1,0 (perfect fit). Nilai

yang tinggi dalam indeks ini menunjukkan sebuah "better fit".

4. AGFI (Adjusted Goodness-of-Fit Index)

AGFI adalah anolog dari R2 dalam regresi berganda. Fit Index ini

disesuaikan terhadap degrees of freedom yang tersedia untuk menguji diterima

tidaknya model tingkat penerimaan yang direkomendasikan adalah bila AGFI

mempunyai nilai sama dengan atau lebih besar dari 0,90. Perlu diketahui bahwa

baik GFI maupun AGFI adalah kriteria yang memperhitungkan proporsi

tertimbang dari varians dalam sebuah matriks kovarians sampel. Nilai sebesar

0,95 dapat diinterpretasikan sebagai tingkatan yang baik good overall model fit

(baik) sedangkan besaran nilai antara 0,90 - 0,95 menunjukkan tingkatan cukup

(adequate fit).

5. CMIN/DF

Indeks fit ini merupakan the minimum sample discrepancy function (CMIN)

dibagi dengan degree of freedom-nya akan menghasilkan indeks CMIN/DF.

CMIN/DF adalah statistik chi-square, c2 dibagi DF-nya sehingga disebut chi

163

square relatif. Nilai c2 relatif kurang dari 2.0 atau bahkan kadang kurang dari 3.0

menunjukkan antara model dan data fit.

7. TLI

TLI merupakan sebuah alternatif incremental fit index yang

membandingkan sebuah model yang diuji terhadap sebuah baseline model. Nilai

yang direkomendasikan sebagai acuan untuk diterimanya sebuah model adalah

penerimaan > 0,95 dan nilai yang sangat mendekati 1 menunjukkan a very good

fit.

8. CFI (Comparative Fit Index)

Indeks ini mempunyai rentang nilai antara 0 sampai dengan 1. Semakin

mendekati 1, mengindikasikan adanya a very good fit. Nilai yang

direkomendasikan adalah CFI > 0,94. Indeks ini besarannya tidak dipengaruhi

oleh ukuran sampel, karena itu sangat baik untuk mengukur tingkat penerimaan

sebuah model.

g. Teknik Analisis

Selain dengan SEM, Teknik analisis yang digunakan dalam riset ini yaitu dengan

menggunakan market structural competition model. Market structural competition

model mengukur persamaan struktural dari fungsi produksi hingga persamaan

permintaan. Tehnik estimasi yang digunakan yaitu berdasarkan pada:

1) Estimasi fungsi produksi dengan menggunakan fungsi produktivitas

dengan model revenue seperti fungsi model biaya; teknik analisis ini

diestimasi dengan menggunakan fungsi produksi yang dipengaruhi oleh

164

input dan produktivitas dengan pendekatan fungsi translog yaitu Ln (D+L)

= a + b*ln K + c*ln L + d*ln CF (control factor);

2) Menghitung analisis kompetisi dengan menghitung fungsi marginal cost

pada masing Persamaan di tahap 1 dengan rumus: MC = dTC / dQ

sehingga kita akan peroleh nilai Marginal Cost pada masing-masing bank

baik domestik maupun foreign;

3) Kemudian membandingkan masing-masing fungsi kompetisi antara MC

(home) vs MC (foreign) dengan rumus margin domestic = MC(hi) –

MC(hj) dan margin foreign = MC(hi) – MC(fij);

4) Maka kita akan memperoleh masing-masing fungsi pada tahap 3 dengan

rumus sebagai berikut: P(0)= E(P(hi) < P(hj) < P(fij)) dimana bank tidak

dapat berkompetisi di pasar domestik maupun luar domestik di wilayah

ASEAN; P(1)= E(P(hi)) > P(fij) dimana Martina domestik lebih besar

dibandingkan dengan margin luar negeri; P(2)=E(P(fi)) > P(hij) dimana

margin luar negeri lebih besar dibandingkan dengan margin domestik;

5) Berdasarkan klasifikasi tahapan 4 maka kita hitung persaingan atau

kompetisi dengan menggunakan fungsi ordered panel probit dan ordered

panel probit dengan fixed effect untuk melihat daya saing masing-masing

perbankan sehingga diperoleh hasil ordered probit;

6) Mengestimasi fungsi ordered probit dengan variabel kontrol risiko berupa

kontrol faktor seperti risiko Kinerja Finansial NPL, CAR, inflasi dan nilai

tukar;

165

7) Memplot daya saing dengan memprediksi dari tahapan Model 6 untuk di

prediksi menjadi gambar yang tersaji pada pembahasan;

8) Melakukan skenario liberalisasi perdagangan.

3.5.3. Rancangan Analisis

Untuk mengukur kinerja perbankan dirumuskan model panel sebagai

berikut:

KB = α + β1 F+ β2 NF+ β3 GCG + β4 EK+ε

Deskripsi dari KB adalah kinerja bank, finansial (F), Non Finansial (NF),

GCG dan Ekonomi Makro (EK).

3.5.4. Uji Hipotesisi statistika Penelitian

Berikut hipotesis yang diuji berdasarkan rumusan dan tujuan penelitian,

yaitu:

Ho1 : H=0 Gambaran faktor internal yang terdiri dari permodalan, aset, likuiditas,

efisiensi, fee-based income, networking, teknologi digital, HC dan

ekonomi makro serta kinerja Bank yang sudah go public se ASEAN

berada pada kriteria kurang baik

Ha1 : H≠0 Gambaran faktor internal yang terdiri dari permodalan, aset, likuiditas,

efisiensi, fee-based income, networking, digital service , HC dan

ekonomi makro serta kinerja Bank yang sudah go public se ASEAN

berada pada kriteria baik

H0 2 : H=0 Finansial dari permodalan, aset, likuiditas,efisiensi, fee-based income

tidak memiliki pengaruh terhadap kinerja Bank yang sudah go public

se ASEAN

Ha 2 : H≠0 finansial dari permodalan, aset, likuiditas, efisiensi, fee-based income,

memiliki pengaruh terhadap kinerja Bank yang sudah Go Public se

ASEAN

H0 3 : H=0 Non Finansial yang terdiri dari networking, teknologi digital service,

HC tidak memiliki pengaruh terhadap kinerja Bank yang sudah go

public se ASEAN

Ha 3 : H≠0 Non finansial yang terdiri dari networking, teknologi digital service, HC

memiliki pengaruh terhadap kinerja bank yang sudah Go Public se

ASEAN

H0 4 : H=0 GCG tidak memiliki pengaruh terhadap kinerja Bank yang sudah Go

Public se ASEAN

166

Ha 4 : H≠0 GCG memiliki pengaruh terhadap kinerja Bank yang sudah Go Public

se ASEAN

Ho5 : H=0 Ekonomi makro tidak memiliki pengaruh terhadap kinerja Bank yang

sudah Go Public se ASEAN

Ha5 : H≠0 Ekonomi makro memiliki pengaruh terhadap kinerja Bank yang sudah

Go Public se ASEAN

3.6. Rancangan Penerapan Temuan Penelitian

Berdasarkan hasil penelitian dan mengacu kepada identifikasi masalah dan

tujuan penelitian maka diperoleh variabel-variabel solusi yaitu variabel

independen (bebas) yang berpengaruh signifikan terhadap kinerja Bank. Tahapan

untuk rancangan pemecahan masalah secara lengkap adalah sebagai berikut:

3.6.1. Perumusan Tujuan

Merujuk kepada identifikasi masalah dan tujuan penelitian tersebut dan

tujuan pemecahan masalah dimana rekomendasi yang diberikan dapat bersifat

tindakan segera dilakukan dari jangka pendek, jangka menengah dan jangka

panjang.

3.6.2. Pemetaaan Strategi

Setelah dilakukan analisis secara deskriptif dan verifikatif akan diketahui

variabel dan indikator yang memiliki tingkat pengaruh yang signifikan

terhadap kinerja Bank pembangunan daerah. Hal tersebut menjadi acuan

untuk dilakukan pemetaan strategi dalam rangka mengetahui alternatif solusi

yang tepat berdasarkan temuan empiris dan kajian verifikatif penelitian.

Sebelumnya diidentifikasi terlebih dahulu variabel solusi berdasarkan

analisis. Memperhatikan kemungkinan hasil analisis dalam model penelitian

akan didapatkan kondisi alternatif sesuai dengan hipotesis penelitian.

167

PLOTTING DAN SIMULASI PROYEKSI MODEL UNTUK BANK DI ASEAN

W A S

O

A

B

C

D

A

T

Gambar 3. 2 Step Ke-3 Alternatif strategi yang dipilih atas dasar plotting

dan simulasi model untuk Bank QAB kedepan

Gambar 3. 3 Strategi untuk meningkatkan kinerja QAB

• Merger

• Akuisisi

• Konsolidasi Strategi

Korporasi

• Strategi Aliansi

• Partnership

• Collaboration

• Joint Venture

Strategi Kooperatif

pilihan 1

pilihan 2

Rekomendasi / Saran

168

3.6.3. Operasionalisasi Strategi

Dengan menggunakan Game Theory, akan dilakukan simulasi dan plotting

Bank mana saja yang termasuk kuat, rata-rata dan lemah yang sudah go-public se-

ASEAN. Memverifikasi Problem Solving yang dipilih oleh Bank, apakah strategi

korporat dan atau strategi kooperatif dalam meningkatkan kinerja Bank yang

sudah go-public se ASEAN.