bab iii metode penelitian -...
TRANSCRIPT
147
BAB III
METODE PENELITIAN
Pada bab ini akan dijelaskan metode penelitian yang akan digunakan,
terdiri dari jenis penelitian, operasional variabel, metode pengumpulan data dan
informasi, mendefinisikan populasi target, menghitung ukuran sampel dan teknik
sampling, serta rancangan analisis dan uji statistik.
Penelitian merupakan penggunaan metode ilmiah yang bersifat formal dan
sistematis untuk mempelajari suatu masalah (Hair et al., 2011), dalam penelitian
ini masalah yang akan dipelajari adalah gambaran dan hubungan dari variabel
penelitian. Pada penelitian ini yang menjadi variabel penelitian adalah
permodalan, Size Asset, jaringan, strategi korporasi dan strategi kooperatif dari
industri perbankan di Indonesia. Sehingga diharapkan dari variabel penelitian
tersebut ditemukan gambaran Permodalan, size Asset dan Jaringan, Kinerja, serta
telaah dari pengaruh antar variabel penelitian agar dapat menemukan jawaban atas
permasalahan pada penelitian di industri perbankan. Penelitian ini memiliki unit
observasi investor pada industri perbankan di 7 negara ASEAN, yang telah listed
di bursa efek negara masing-masing dan memberikan laporan tahunan (Annual
Report) sesuai dengan fenomena masalah yang telah dibahas sebelumnya.
3.1. Metode Penelitian
Penelitian merupakan suatu kegiatan untuk memperoleh fakta-fakta atau
prinsip-prinsip dari suatu pengetahuan dengan cara mengumpulkan, mencatat dan
menganalisa data yang dikerjakan secara sistematis berdasarkan metode ilmiah.
148
Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah explanatory survei. Menurut
Soehartono (2000:33), metode eksplanatoris adalah suatu penelitian yang
mempunyai tujuan untuk menguji hipotesis yang menyatakan hubungan sebab
akibat antara dua variabel atau lebih dengan bias yang kecil dan meningkatkan
kepercayaan. Tujuan penelitian ini adalah memperoleh gambaran dari variabel
yang diteliti dan mengungkap hubungan antar variabel nya sehingga berdasarkan
tujuan tersebut, jenis penelitian yang akan digunakan adalah penelitian yang
bersifat deskriptif dan verifikatif.
Selanjutnya Malhotra (2010:106) menyatakan bahwa penelitian deskriptif
(descriptive research) adalah penelitian yang bertujuan untuk menggambarkan
karakteristik dari suatu variabel, dimana penelitian ini membutuhkan spesifikasi
yang jelas mengenai siapa (who), apa (What), kapan (When), dimana (Where),
mengapa (Why) dan cara (Way) dari suatu penelitian. Sedangkan verifikatif adalah
menguji kebenaran/fakta/prinsip dari suatu pengetahuan yang sudah ada.
Sehingga dengan penelitian deskriptif dan verifikatif dimana data dikumpulkan
dari lapangan, maka metode yang digunakan adalah metode deskriptif survei.
Metode survei yaitu pengumpulan data yang dilakukan terhadap objek dilapangan
dengan mengambil sampel dari suatu populasi dengan menggunakan kuesioner
sebagai alat pengumpulan data yang pokok (Masri Singarimbun, 1998: 63)
Metode deskriptif survei digunakan untuk menjawab tujuan pertama
sedangkan sedangkan verifikatif untuk menjawab tujuan 2 sampai 5. Selanjutnya
pengamatan dalam penelitian ini menggunakan cakupan waktu (time horizon)
bersifat cross section/one shot, artinya informasi atau data yang diperoleh adalah
149
hasil penelitian yang dilakukan pada satu waktu tertentu yaitu pada tahun 2016.
Creswell (2002) mengatakan bahwa penelitian eksplanatori dapat dilakukan untuk
menguji hipotesis dengan menarik sampel secara acak dari suatu populasi.
Penelitian ini menggunakan pendekatan ilmu ekonomi terutama dari ilmu
manajemen dengan fokus pada bidang manajemen strategi khususnya yang
berkaitan dengan variabel Rasio Finansial, Size Asset , jumlah Modal dan Rasio
finansial terhadap Strategi Korporasi dan Strategi Kooperatif yang harus
dilaksanakan dan dampaknya terhadap business performance (Kinerja).
Karakteristik yang akan diuji di dalam penelitian ini adalah pengaruh
Rasio Finansial, Size Asset , Permodalan dan Jumlah Jaringan melalui strategi
korporasi dan strategi kooperatif yang harus dilaksanakan dan dampaknya
terhadap business performance (Kinerja). (Bank Listed di 7 Negara ASEAN).
Penelitian ini dilakukan terhadap perbankan yang termasuk kelompok
basis industri perbankan di ASEAN. Apabila dilihat dari tujuannya, penelitian ini
bersifat deskriptif dan verifikatif di mana penelitian deskriptif adalah penelitian
yang bertujuan untuk memperoleh gambaran atau deskripsi tentang pengaruh
pengaruh Rasio Finansial, Size Asset , jumlah Modal dan jumlah Jaringan melalui
strategi Perusahaan dan strategi Bisnis yang harus dilaksanakan dan dampaknya
terhadap Bank performance (Kinerja) (Study di Bank listed company di Negara
ASEAN).
Sedangkan penelitian verifikatif adalah untuk mengetahui hubungan antar
variabel melalui suatu pengujian hipotesis berdasarkan data di lapangan.
Mengingat jenis penelitian terdiri dari deskriptif dan verifikatif dilaksanakan
150
melalui pengumpulan data di lapangan, maka ada dua metode survey yang
diterapkan yaitu deskriptif survey (descriptive) dan explanatory survey. Oleh
karena itu tipe penyelidikan (investigation type) dalam penelitian ini adalah tipe
kausalitas.
Unit analisis dalam penelitian ini individual yaitu perbankan yang telah Go
Publik. Pengamatan menggunakan cakupan waktu (time horizon) bersifat cross
section/one shoot. Informasi dapat dilakukan sepanjang tahun atau dibatasi
menjadi 10 tahun. Karena ukuran sampel yang kecil maka pendekatan analisis
yang akan dipergunakan dalam penelitian ini adalah SEM AMOS. Hal ini karena
variabel dalam penelitian adalah bersifat laten, yaitu variabel yang tidak dapat
diukur secara langsung, tetapi harus melalui dimensi atau indikator-indikator nya.
Mengingat bahwa tujuan penelitian ini adalah mengukur tingkat pengaruh
pengaruh pengaruh rasio finansial, size asset, jumlah modal dan jumlah jaringan
melalui strategi korporasi dan strategi kooperatif yang harus dilaksanakan dan
dampaknya terhadap kinerja. (Study di Bank listed company di Negara ASEAN),
maka pendekatan dalam pemodelan serta teknik solusi yang akan dipergunakan
sebagai alat analisis (tool analysis) di dalam disertasi ini adalah metode structural
equation modeling (SEM). Alasan pemilihan metode ini adalah kemampuannya
mengukur konstruk secara tidak langsung, yaitu melalui indikator-indikatornya
serta menganalisis variabel indikator, variabel laten, berikut kekeliruan
pengukurannya. Dengan SEM kita dapat menganalisis bagaimana hubungan antar
variabel indikator dengan variabel latennya yang dikenal sebagai persamaan
pengukuran (measurement equation), hubungan antara variabel laten yang satu
151
dengan variabel laten yang lain yang dikenal dengan persamaan struktural
(structural equation) yang secara bersama-sama melibatkan kekeliruan
pengukuran. Dalam SEM, variabel terikat disebut juga variabel endogen
sedangkan variabel bebas disebut juga sebagai variabel eksogen (Maruyama,
2008). Analisis SEM ini akan memberikan kejelasan hubungan dan besar
pengaruh antar variabel penelitian yang dalam hal ini sangat berguna untuk
mengupas secara lebih terinci berbagai faktor yang mampu meningkatkan
kontribusi terhadap peningkatan kinerja perusahaan-perusahaan yang termasuk
kelompok basis industri manufaktur di Indonesia.
3.2. Operasional Variabel
Untuk memperoleh data dan informasi dalam penelitian ini, maka
dilakukan pengungkapan sejumlah variabel lengkap dengan konsep, sub variabel,
indikator, dan skalanya melalui operasionalisasi variabel. Terdapat dua macam
variabel yaitu variabel eksogen dan variabel endogen. Dalam penelitian ini terdiri
dari tiga variabel exogen yaitu modal, aset, dan jaringan kantor. Sementara
variabel endogen yaitu kinerja Bank. Penjelasan dari masing-masing variabel
dalam penelitian ini, sebagaimana disajikan pada Tabel 3.1 berikut.
Operasionalisasi variabel penelitian atau juga disebut definisi operasional
variabel penelitian merupakan penentuan construct dengan berbagai nilai untuk
memberikan gambaran mengenai fenomena sehingga dapat diukur. Construct
merupakan abstraksi dari fenomena atau realitas yang untuk keperluan penelitian
harus dioperasionalisasikan dalam bentuk variabel yang diukur dengan berbagai
nilai (Cooper dan Schindler, 2007). Operasionalisasi variabel penelitian bertujuan
152
untuk mempermudah bagi penyusunan daftar pertanyaan (kuesioner). Pada
penelitian ini variabel-variabel yang digunakan adalah variabel bebas
(independent variabel) Permodalan (X1) Size Asset (X2) dan jumlah jaringan (X3)
sedangkan variabel terikat (dependent variabel) yaitu Kinerja (Z) dan Variabel
antara (Intervining) strategi korporasi (Y1) dan strategi kooperatif (Y2) dengan
skala pengukuran adalah Rasio dan ordinal
Berikut operasionalisasi variabel yang terdiri dari variabel, subvariabel,
konsep, indikator dan ukuran
Tabel 3. 1 Operasionalisasi Variabel dan Pengukuran Variabel
Variabel Dimensi Indikator Ukuran Skala
Finansial
Modal inti
Rasio CAR Tingkat kemampuan modal
dibandingkan dengan risiko
kegagalan kredit yang
mungkin terjadi
Rasio
Size Aset
Aktiva
produktif
NPL Jumlah kredit yang tidak
dibayar atau tidak dapat
ditagih
Pertumbuhan
Kredit
Tingkat pertumbuhan kredit
dibandingkan periode yang
sama tahun sebelumnya
Pertumbuhan
dana
Tingkat pertumbuhan
simpanan dana dari
masyarakat
Giro
Deposito berjangka
Tabungan
Liquiditas
Risiko asset
Loan to Deposit
Ratio (LDR
Besarnya jumlah kredit
yang dapat disalurkan
kepada masyarakat
NIM Kemampuan manajemen
bank dalam mengelola
aktiva produktifnya
153
Variabel Dimensi Indikator Ukuran Skala
Fee Based
Jumlah Fee-
based income
Tingkat pemasukan dari
Setoran bukan simpanan,
Kliring
Safe deposit box
Bank garansi
Letter of credit
Cek Wisata
Rasio
Efisiensi
Biaya
operasi/pendapa
tan
(BOPO)
Kemampuan pendapatan
operasional bank dalam
menutup biaya
operasionalnya
Non
finansial
SDM Market
value Competence
(0.04)
Reputation (0.03)
Experience (0.03)
Inovation (0.04)
Skils (0.03)
Tingkat valuasi SDM
berdasarkan nilai pasar
perusahaan
Rasio
Net work
arsitektur
organisasi
Perluasan
jaringan cabang
Jumlah Kantor Cabang
Teknnology ATM Jumlah ATM untuk
kemudahan transaksi
GCG GCG Score GCG
Rasio Komisaris
Independen
Score
Rasio
Faktor
ekonomi
Makro
kemerosotan
nilai uang
Inflasi Tingkat inflasi
Suku bunga Suku Bunga
acuan
Tingkat suku Bungan acuan
masing-masing Negara
Nilai Tukar Nilai Tukar
mata uang
dengan dolar
Tingkat harga relatif suatu
mata uang terhadap mata
uang
Kinerja
Bank
Finansial ROE Tingkat kemampuan Bank
dalam memperoleh
keuntngan bersih
dibandingkan modal sendiri
Rasio
ROA
Tingkat perbandingan
antara laba sesudah pajak
dengan total aset yang
dimiliki.
154
3.3. Sumber Data, Populasi dan Sampel
3.3.1. Sumber data
Pada penelitian ini menggunakan dua sumber data dan informasi yaitu
data sekunder. Dapat dikatakan bahwa data sekunder merupakan data yang
dikumpulkan oleh peneliti yang berguna untuk mendukung tujuan dari penelitian.
Data sekunder didapatkan dari Bursa Efek Indonesia dan Bloomberg Bank BJB .
Kedua sumber data tersebut mampu memberikan data dan informasiterkait
variabel . Penelitian yaitu Permodalan, Size Asset, Jaringan dan Kinerja pada
industri Perbankan di ASEAN secara rinci jenis dan sumber data disajikan.
Pada penelitian ini menggunakan dua sumber data dan informasi yaitu data
primer dan data sekunder. Data primer adalah data yang diperoleh peneliti untuk
tujuan tertentu yang berkaitan dengan masalah penelitian (Malhotra, 2010), dapat
dikatakan bahwa data primer merupakan data yang didapat dari responden yaitu
responden yang didapat secara langsung dilapangan, dan yang menjadi data
primer pada penelitian ini adalah investor industri telekomunikasi di Indonesia.
Data ini didapatkan secara langsung melalui penyebaran kuesioner. Sedangkan
data sekunder adalah data yang dipakai untuk penelitian yang tidak dikumpulkan
secara langsung dan tidak ditujukan untuk penelitian yang dimaksud (Malhotra,
2010). Dapat dikatakan bahwa data sekunder merupakan data yang dikumpulkan
oleh peneliti yang berguna untuk mendukung tujuan dari penelitian. Data
sekunder didapatkan dari Bursa Efek Indonesia dan (Kementerian KOMINFO).
Kedua sumber data tersebut mampu memberikan data dan informasi terkait
variabel penelitian yaitu secara rinci jenis dan sumber data disajikan. Sumber data
155
dalam penelitian ini dibagi menjadi 2 (dua) macam, yaitu data primer dan data
sekunder.
1. Data Primer
Data Primer merupakan data penunjang penelitian. Data Primer diperoleh
dari questioner dengan beberapa responden guna mendapat informasi dan
keterangan mengenai materi penelitian. Wawancara dilakukan kepada direksi
Bank dan pejabat eksekutif Bank se-ASEAN.
2. Data Sekunder
Data sekunder diperoleh melalui data lapangan hasil survei dan observasi
yang berisi kuantifikasi yang berasal dari:
a. Bursa Efek Indonesia
b. SNL Finance di Bank BJB
c. Bloomberg di Bank BJB
d. Data dari Info Bank
3.3.2. Populasi
Populasi dalam penelitian ini adalah perusahaan-perusahaan yang
termasuk kelompok basis industri finansial di ASEAN. Sampel yang dipilih dalam
penelitian menggunakan teknik sampel Simple Random Sampling . Data-data
Bank se ASEAN yang sudah Listed Company di negaranya masing-masing
selama 10 Tahun terakhir.
3.4. Teknik Penentuan Data
Sampel yang diambil adalah bank-bank yang sudah Listed Company di
negara-negara ASEAN . Kedua jenis shokat sama abla Pada Tabel 3.2 dijelaskan
156
bahwa terdapat 88 Perusahaan di ASEAN yang listed Bursa Efek Indonesia yang
ada di Indonesia, sehingga total keseluruhan unit observasi yaitu data laporan 10
tahun terakhir 2007-2017.
1. Wawancara dan FGD sudah dilakukan untuk menggali fenomena,
konfirmasi, pencarian fakta kepada pihak perbankan dengan cara meminta
bantuan kepada PERBANAS dan ASEAN Council meeting untuk dapat
mengikuti forum perbankan di ASEAN.
2. Observasi dilakukan kepada bank-bank yang Listed Company di ASEAN,
melalui data dari bank scope dan data dari Bloomberg.
Hasil data akan di test dengan Test Validity melalui SEM berbasis kovarian
atau CBSEM. untuk uji validitas diskriminan dan validitas konvergen serta test
Reability menggunakan metode koefisien Alpha Cronbach.
3.5. Rancangan Analisis dan Uji Hipotesis
3.5.1 Analisis Deskriptif
Rancangan penelitian yang digunakan untuk menganalisis dan
menginteprestasikan data adalah analisis deskriptif, digunakan untuk menggali
variabel penelitian serta perilaku faktor penyebab dan menjawab tujuan penelitian
pertama. Analisis deskriptif digunakan untuk mengetahui sejauh mana tanggapan
para responden terhadap variabel-variabel yang diteliti. Pengungkapannya dapat
berupa tabulasi atau grafik agar mudah melakukan analisa secara deskriptif.
(Saunders, Lewis & Thornhill, 1989).
157
3.5.2 Analisis verifikatif
Digunakan untuk menganalisis hubungan antar variabel indikator,
variabel penelitian dan kekeliruan pengukurannya dengan menggunakan
pendekatan SEM berbasis kovarian/CBSEM mengharuskan dalam membentuk
variabel laten, indikator-indikator nya bersifat refleksif. Dalam model refleksif
indikator atau manifest dipandang variabel yang dipengaruhi oleh variabel laten
sesuai dengan teori pengukuran classical test theory. Untuk memperoleh data
variabel unobservable variabel, setiap variabel terlebih dahulu dijabarkan
kedalam indikator yang merupakan refleksi atau manifest dari konsep sehingga
dapat diamati atau dapat diukur secara langsung (observable variabel).
Tahapan dalam permodelan persamaan struktural mengacu pada (Bollen dan
Long, 1993), yaitu sebagai berikut
a. Merancang model struktural (inner model)
Inner model, merupakan model yang menspesifikasikan hubungan antar
variabel laten atau juga bisa dikatakan inner model menggambarkan hubungan
antar variabel laten berdasarkan substantif teori.
b. Merancang model pengukuran (outer model)
Model pengukuran adalah mendefinisikan hubungan antara variabel laten
dengan variabel manifest nya. Dalam penelitian ini hanya terdapat konstruk
reflektif.
c. Mengkonstruksi diagram jalur
Menyusun diagram jalur dari permodelan yaitu menyusun model struktual
dengan menghubungkan variabel laten endogen dan variabel eksogen, dan
158
menyusun model pengukuran dengan menghubungkan indikator dan variabel
laten.
Gambar hubungan variabel (inner model) outer model dan konstruksi jalur)
adalah sebagai berikut:
Gambar 3.1 Hubungan variabel (inner model) outer model dan
konstruksi jalur)
d. Konversi Diagram Jalur ke Dalam Persamaan
Mengkonversikan diagram jalur kedalam persamaan yang spesifik,
sehingga
dapat diketahui berapakan nilai dari besar pengaruh diantara variabel laten dan
indikatornya.
159
e. Pendugaan Parameter
Setelah model dispesifikasikan secara lengkap kedalam persamaan,
langkah berikutnya adalah melakukan pendugaan terhadap parameter dari
variabel endogen (y) dan variabel eksogen (x) karena penelitian ini akan
menguji hubungan keterkaitan diantara variabel laten nya dan uji keterkaitan
hubungan variable nya antara lain;
1) Uji signifikasi outer weight
Outer weight fungsinya untuk melihat pengaruh yang paling dominan dari
hubungan antar indikator dengan variabel laten nya (technoware,
humanware, infoware, orgaware) dengan menciptakan skor nilai untuk
variabel laten tersebut berdasarkan bobot dari indikatornya yang sudah
dibandingkan dengan indikator lain.
2) Uji signifikasi outer loading
Outer loading fungsinya untuk memelihara hubungan yang paling
dominan berdasarkan nilai dari diagram jalur antara indikator dengan
variabel laten.
3) Evaluasi Model Pengukuran Refleksif (Outer model)
Evaluasi yang dilakukan pada model ini tujuannya untuk mengukur skor
yang dinilai berdasarkan korelasi yang dihitung dengan covergent validity,
discriminant validity, dan composite reliability.
a) Validitas konvergen berhubungan dengan prinsip bahwa pengukur
pengukur dari suatu konstruk seharusnya berkorelasi tinggi.
Parameter untuk melihat validitas konvergen adalah loading factor
160
dengan rule of thumb> 0.7, average variance extracted (AVE) > 0.5
dan communality > 0.5 untuk confirmatory maupun exploratory
research (Ghozali & Latan, 2015).
b) Validitas diskriminan berhubungan dengan prinsip bahwa pengukur
pengukur konstruk yang berbeda seharusnya tidak berkorelasi dengan
tinggi. Ghozali & Latan, (2015) menjelaskan cara untuk menguji
validitas diskriminan dengan indikator refleksif yaitu dengan melihat
nilai cross loading untuk setiap variabel harus > 0.7. Cara lain yang
dapat digunakan adalah dengan membandingkan akar kuadrat dari
AVE untuk setiap konstruk dengan nilai korelasi antar konstruk laten
dengan rule of thumb akar kuadrat AVE > korelasi antar konstruk
laten.
c) Uji reliabilitas dilakukan dengan dua cara yaitu dengan Cronbach
Alpha dan Composite reliability sering disebut Dillon – goldstein’s
Rule of thumb yang biasa digunakan untuk menilai reliabilitas suatu
konstruk yaitu nilai Composite Reliability > 0.7 untuk penelitian yang
bersifat Confirmatory dan nilai 0.6-0.7 masih dapat diterima untuk
penelitian yang bersifat exploratory.
d) Evaluasi Model pengukuran struktur (Inner model)
Evaluasi pada model ini fungsinya adalah melihat nilai signifikansi
dari variabel lain dengan menggunakan R-squares (R2). Menurut
Latan & Ghozali (2012) Perubahan nilai R-Square dapat digunakan
untuk menjelaskan variabel laten eksogen tertentu terhadap variabsel
161
endogen apakah mempunyai pengaruh yang substantive. Nilai R-
squares 0.75, 0.50, dan 0.25 dapat disimpulkan bahwa model kuat,
moderate, dan lemah. Setelah mengetahui nilai R2, untuk melihat
ukuran prediksi dari variabel laten endogen dengan indikator refleksif
digunakan besaran Q square (Q2). (Latan & Ghozali, 2012).
f. Evaluasi Kriteira Goodness of Fit
Pengujian dengan menggunakan beberapa fit index untuk mengukur model
yang diajukannya. Beberapa indeks kesesuaian dan cut-off value-nya yang
digunakan dalam menguji apakah sebuah model dapat diterima atau ditolak
seperti diuraikan berikut ini.
1) Chi-Square Statistic (c2)
Chi-square statistic merupakan alat uji paling fundamental untuk mengukur
overall fit. Chi-square ini bersifat sangat sentitif terhadap besarnya sampel yang
digunakan. Karena itu bila jumlah sampel adalah cukup besar yaitu lebih dari 200
sampel, maka statistik chi-square ini harus didampingi oleh alat uji lainnya
menurut Hair, et al (2014). Model yang diuji akan dipandang baik atau
memuaskan bila nilai chi-square nya rendah.
2) RMSEA (The Root Mean Square Error of Approximatian)
RMSEA adalah sebuah indeks yang dapat digunakan untuk menkompensasi
chi-square statistic dalam sampel yang besar. Nilai RMSEA menunjukkan
goodness-of-fit yang dapat diharapkan bila model diestimasi dalam populasi. Nilai
RMSEA yang lebih kecil atau sama dengan 0,08 merupakan indeks untuk dapat
162
diterimanya model yang menunjukkan sebuah close fit dari model itu berdasarkan
degrees of freedom.
3. GFI (Goodness of Fit Index)
Indeks kesesuaian (fit index) ini akan menghitung proporsi tertimbang dari
varians dalam matriks kovarians sampel yang dijelaskan oleh matriks kovarians
populasi yang terestimasikan. GFI adalah sebuah ukuran non statistikal yang
mempunyai rentang nilai antara 0 (poor fit) sampai dengan 1,0 (perfect fit). Nilai
yang tinggi dalam indeks ini menunjukkan sebuah "better fit".
4. AGFI (Adjusted Goodness-of-Fit Index)
AGFI adalah anolog dari R2 dalam regresi berganda. Fit Index ini
disesuaikan terhadap degrees of freedom yang tersedia untuk menguji diterima
tidaknya model tingkat penerimaan yang direkomendasikan adalah bila AGFI
mempunyai nilai sama dengan atau lebih besar dari 0,90. Perlu diketahui bahwa
baik GFI maupun AGFI adalah kriteria yang memperhitungkan proporsi
tertimbang dari varians dalam sebuah matriks kovarians sampel. Nilai sebesar
0,95 dapat diinterpretasikan sebagai tingkatan yang baik good overall model fit
(baik) sedangkan besaran nilai antara 0,90 - 0,95 menunjukkan tingkatan cukup
(adequate fit).
5. CMIN/DF
Indeks fit ini merupakan the minimum sample discrepancy function (CMIN)
dibagi dengan degree of freedom-nya akan menghasilkan indeks CMIN/DF.
CMIN/DF adalah statistik chi-square, c2 dibagi DF-nya sehingga disebut chi
163
square relatif. Nilai c2 relatif kurang dari 2.0 atau bahkan kadang kurang dari 3.0
menunjukkan antara model dan data fit.
7. TLI
TLI merupakan sebuah alternatif incremental fit index yang
membandingkan sebuah model yang diuji terhadap sebuah baseline model. Nilai
yang direkomendasikan sebagai acuan untuk diterimanya sebuah model adalah
penerimaan > 0,95 dan nilai yang sangat mendekati 1 menunjukkan a very good
fit.
8. CFI (Comparative Fit Index)
Indeks ini mempunyai rentang nilai antara 0 sampai dengan 1. Semakin
mendekati 1, mengindikasikan adanya a very good fit. Nilai yang
direkomendasikan adalah CFI > 0,94. Indeks ini besarannya tidak dipengaruhi
oleh ukuran sampel, karena itu sangat baik untuk mengukur tingkat penerimaan
sebuah model.
g. Teknik Analisis
Selain dengan SEM, Teknik analisis yang digunakan dalam riset ini yaitu dengan
menggunakan market structural competition model. Market structural competition
model mengukur persamaan struktural dari fungsi produksi hingga persamaan
permintaan. Tehnik estimasi yang digunakan yaitu berdasarkan pada:
1) Estimasi fungsi produksi dengan menggunakan fungsi produktivitas
dengan model revenue seperti fungsi model biaya; teknik analisis ini
diestimasi dengan menggunakan fungsi produksi yang dipengaruhi oleh
164
input dan produktivitas dengan pendekatan fungsi translog yaitu Ln (D+L)
= a + b*ln K + c*ln L + d*ln CF (control factor);
2) Menghitung analisis kompetisi dengan menghitung fungsi marginal cost
pada masing Persamaan di tahap 1 dengan rumus: MC = dTC / dQ
sehingga kita akan peroleh nilai Marginal Cost pada masing-masing bank
baik domestik maupun foreign;
3) Kemudian membandingkan masing-masing fungsi kompetisi antara MC
(home) vs MC (foreign) dengan rumus margin domestic = MC(hi) –
MC(hj) dan margin foreign = MC(hi) – MC(fij);
4) Maka kita akan memperoleh masing-masing fungsi pada tahap 3 dengan
rumus sebagai berikut: P(0)= E(P(hi) < P(hj) < P(fij)) dimana bank tidak
dapat berkompetisi di pasar domestik maupun luar domestik di wilayah
ASEAN; P(1)= E(P(hi)) > P(fij) dimana Martina domestik lebih besar
dibandingkan dengan margin luar negeri; P(2)=E(P(fi)) > P(hij) dimana
margin luar negeri lebih besar dibandingkan dengan margin domestik;
5) Berdasarkan klasifikasi tahapan 4 maka kita hitung persaingan atau
kompetisi dengan menggunakan fungsi ordered panel probit dan ordered
panel probit dengan fixed effect untuk melihat daya saing masing-masing
perbankan sehingga diperoleh hasil ordered probit;
6) Mengestimasi fungsi ordered probit dengan variabel kontrol risiko berupa
kontrol faktor seperti risiko Kinerja Finansial NPL, CAR, inflasi dan nilai
tukar;
165
7) Memplot daya saing dengan memprediksi dari tahapan Model 6 untuk di
prediksi menjadi gambar yang tersaji pada pembahasan;
8) Melakukan skenario liberalisasi perdagangan.
3.5.3. Rancangan Analisis
Untuk mengukur kinerja perbankan dirumuskan model panel sebagai
berikut:
KB = α + β1 F+ β2 NF+ β3 GCG + β4 EK+ε
Deskripsi dari KB adalah kinerja bank, finansial (F), Non Finansial (NF),
GCG dan Ekonomi Makro (EK).
3.5.4. Uji Hipotesisi statistika Penelitian
Berikut hipotesis yang diuji berdasarkan rumusan dan tujuan penelitian,
yaitu:
Ho1 : H=0 Gambaran faktor internal yang terdiri dari permodalan, aset, likuiditas,
efisiensi, fee-based income, networking, teknologi digital, HC dan
ekonomi makro serta kinerja Bank yang sudah go public se ASEAN
berada pada kriteria kurang baik
Ha1 : H≠0 Gambaran faktor internal yang terdiri dari permodalan, aset, likuiditas,
efisiensi, fee-based income, networking, digital service , HC dan
ekonomi makro serta kinerja Bank yang sudah go public se ASEAN
berada pada kriteria baik
H0 2 : H=0 Finansial dari permodalan, aset, likuiditas,efisiensi, fee-based income
tidak memiliki pengaruh terhadap kinerja Bank yang sudah go public
se ASEAN
Ha 2 : H≠0 finansial dari permodalan, aset, likuiditas, efisiensi, fee-based income,
memiliki pengaruh terhadap kinerja Bank yang sudah Go Public se
ASEAN
H0 3 : H=0 Non Finansial yang terdiri dari networking, teknologi digital service,
HC tidak memiliki pengaruh terhadap kinerja Bank yang sudah go
public se ASEAN
Ha 3 : H≠0 Non finansial yang terdiri dari networking, teknologi digital service, HC
memiliki pengaruh terhadap kinerja bank yang sudah Go Public se
ASEAN
H0 4 : H=0 GCG tidak memiliki pengaruh terhadap kinerja Bank yang sudah Go
Public se ASEAN
166
Ha 4 : H≠0 GCG memiliki pengaruh terhadap kinerja Bank yang sudah Go Public
se ASEAN
Ho5 : H=0 Ekonomi makro tidak memiliki pengaruh terhadap kinerja Bank yang
sudah Go Public se ASEAN
Ha5 : H≠0 Ekonomi makro memiliki pengaruh terhadap kinerja Bank yang sudah
Go Public se ASEAN
3.6. Rancangan Penerapan Temuan Penelitian
Berdasarkan hasil penelitian dan mengacu kepada identifikasi masalah dan
tujuan penelitian maka diperoleh variabel-variabel solusi yaitu variabel
independen (bebas) yang berpengaruh signifikan terhadap kinerja Bank. Tahapan
untuk rancangan pemecahan masalah secara lengkap adalah sebagai berikut:
3.6.1. Perumusan Tujuan
Merujuk kepada identifikasi masalah dan tujuan penelitian tersebut dan
tujuan pemecahan masalah dimana rekomendasi yang diberikan dapat bersifat
tindakan segera dilakukan dari jangka pendek, jangka menengah dan jangka
panjang.
3.6.2. Pemetaaan Strategi
Setelah dilakukan analisis secara deskriptif dan verifikatif akan diketahui
variabel dan indikator yang memiliki tingkat pengaruh yang signifikan
terhadap kinerja Bank pembangunan daerah. Hal tersebut menjadi acuan
untuk dilakukan pemetaan strategi dalam rangka mengetahui alternatif solusi
yang tepat berdasarkan temuan empiris dan kajian verifikatif penelitian.
Sebelumnya diidentifikasi terlebih dahulu variabel solusi berdasarkan
analisis. Memperhatikan kemungkinan hasil analisis dalam model penelitian
akan didapatkan kondisi alternatif sesuai dengan hipotesis penelitian.
167
PLOTTING DAN SIMULASI PROYEKSI MODEL UNTUK BANK DI ASEAN
W A S
O
A
B
C
D
A
T
Gambar 3. 2 Step Ke-3 Alternatif strategi yang dipilih atas dasar plotting
dan simulasi model untuk Bank QAB kedepan
Gambar 3. 3 Strategi untuk meningkatkan kinerja QAB
• Merger
• Akuisisi
• Konsolidasi Strategi
Korporasi
• Strategi Aliansi
• Partnership
• Collaboration
• Joint Venture
Strategi Kooperatif
pilihan 1
pilihan 2
Rekomendasi / Saran
168
3.6.3. Operasionalisasi Strategi
Dengan menggunakan Game Theory, akan dilakukan simulasi dan plotting
Bank mana saja yang termasuk kuat, rata-rata dan lemah yang sudah go-public se-
ASEAN. Memverifikasi Problem Solving yang dipilih oleh Bank, apakah strategi
korporat dan atau strategi kooperatif dalam meningkatkan kinerja Bank yang
sudah go-public se ASEAN.