bab iii metode penelitian a. 1. -...

24
28 Asni Asyani, 2013 Hubungan Antara Kesadaran Linguistik Dengan Kemampuan Membaca Dini Anak Usia Dini Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu| perpustakaan.upi.edu BAB III METODE PENELITIAN A. Lokasi dan Sampel Penelitian 1. Lokasi Penelitian Lokasi penelitian dilaksanakan di Raudhatul Atfal (RA) Al-Hidayah. RA Al- Hidayah bertempat di Kp Kebon Kapas Desa Waluya Kecamatan Cicalengka Kabupaten Bandung. 2. Populasi Menurut Sugiono (2010:80) populasi adalah “wilayah generalisasi yang terdiri atas subjek yang mempunyai kualitas dan karakteristik tertentu yang ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari dan kemudian ditarik kesimpulannya”. Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh anak Raudhatul Athfal (RA) Al-Hidayah Desa Waluya Kecamatan Cicalengka. Jumlah Anak Raudhatul Athfal RA Al-Hidayah berjumlah 70 orang.. 3. Sampel Menurut Sugiono (Menurut Sugiono (2010:81) sampel adalah “bagian dari jumlah dan karakteristik yang dimilki oleh populasi tersebut”. Sampel pada penlitian ini adalah anak Raudhatul Athfal kelompok B Teknik sampling yang akan dilakukan dalam penelitian ini adalah Simple random sampling. Menurut Sugiono (2010:82) menyatakan dikatakan simple (sederhana) karena pengambilan anggota sampel dari populasi secara acak tanpa memperhatikan strata yang ada dalam populasi itu. Dari jumlah populasi diambil 56 orang anak sebagai sampel. Jumlah sampel 56 diambil dari hasil perhitungan rumus Isaac dan Michael dalam Sugiono (2008:69) dengan N=70 dan tingkat kesalahan sebesar 10 %. Berikut data anak yang dijadikan sebagai sampel dalam penelitian adalah sebagai berikut :

Upload: ngoquynh

Post on 30-Mar-2019

223 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

28

Asni Asyani, 2013 Hubungan Antara Kesadaran Linguistik Dengan Kemampuan Membaca Dini Anak Usia Dini Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu| perpustakaan.upi.edu

BAB III

METODE PENELITIAN

A. Lokasi dan Sampel Penelitian

1. Lokasi Penelitian

Lokasi penelitian dilaksanakan di Raudhatul Atfal (RA) Al-Hidayah. RA Al-

Hidayah bertempat di Kp Kebon Kapas Desa Waluya Kecamatan Cicalengka

Kabupaten Bandung.

2. Populasi

Menurut Sugiono (2010:80) populasi adalah “wilayah generalisasi yang

terdiri atas subjek yang mempunyai kualitas dan karakteristik tertentu yang

ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari dan kemudian ditarik kesimpulannya”.

Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh anak Raudhatul Athfal (RA) Al-Hidayah

Desa Waluya Kecamatan Cicalengka. Jumlah Anak Raudhatul Athfal RA Al-Hidayah

berjumlah 70 orang..

3. Sampel

Menurut Sugiono (Menurut Sugiono (2010:81) sampel adalah “bagian dari

jumlah dan karakteristik yang dimilki oleh populasi tersebut”. Sampel pada penlitian

ini adalah anak Raudhatul Athfal kelompok B

Teknik sampling yang akan dilakukan dalam penelitian ini adalah Simple random

sampling. Menurut Sugiono (2010:82) menyatakan dikatakan simple (sederhana)

karena pengambilan anggota sampel dari populasi secara acak tanpa memperhatikan

strata yang ada dalam populasi itu.

Dari jumlah populasi diambil 56 orang anak sebagai sampel. Jumlah sampel 56

diambil dari hasil perhitungan rumus Isaac dan Michael dalam Sugiono (2008:69)

dengan N=70 dan tingkat kesalahan sebesar 10 %.

Berikut data anak yang dijadikan sebagai sampel dalam penelitian adalah

sebagai berikut :

29

Asni Asyani, 2013 Hubungan Antara Kesadaran Linguistik Dengan Kemampuan Membaca Dini Anak Usia Dini Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu| perpustakaan.upi.edu

Tabel 3.1

Data Sampel Penelitian

No Nama Usia No Nama Usia

1 A I 6 tahun 29 M M Z 5,5 tahun

2 A M 6 tahun 30 M I A 5,5 tahun

3 A B A 6 tahun 31 M Z A 5,5 tahun

4 A F H 6 tahun 32 M R A 5,5 tahun

5 C A R 6 tahun 33 N N 5,5 tahun

6 F N I 6 tahun 34 S N O 5,5 tahun

7 F 6 tahun 35 M. J K 5,5 tahun

8 I M S 6 tahun 36 A N P 5,5 tahun

9 M R F 6 tahun 37 A P R 5,5 tahun

10 M F N 6 tahun 38 A M F 5,5 tahun

11 M F A 6 tahun 39 M L A 5,5 tahun

12 M D A 6 tahun 40 M J H 5,5 tahun

13 N R I 6 tahun 41 N M 5,5 tahun

14 N R 6 tahun 42 R F 5,5 tahun

15 S A 6 tahun 43 R M L 5,5 tahun

16 S R 6 tahun 44 M. R M 5,5 tahun

17 S S Q 6 tahun 45 M. M 5,5 tahun

18 F S M 6 tahun 46 N R S 5,5 tahun

19 A M Y 6 tahun 47 M B L 5,5 tahun

20 A K N 6 tahun 48 M. R 5,5 tahun

21 A R 6 tahun 49 P A 5 tahun

22 D M. U 6 tahun 50 F L 5 tahun

23 E S A 6 tahun 51 F S 5 tahun

24 F T A 6 tahun 52 S D 5 tahun

30

Asni Asyani, 2013 Hubungan Antara Kesadaran Linguistik Dengan Kemampuan Membaca Dini Anak Usia Dini Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu| perpustakaan.upi.edu

25 A V Q 5,5 tahun 53 S S 5 tahun

26 S M 5,5 tahun 54 S A R 5 tahun

27 A M 5,5 tahun 55 A K 5 tahun

28 M. F A 5,5 tahun 56 M A 5 tahun

B. Metode Penelitian

Peranan metodelogi penelitian sangat menentukan dalam upaya menghimpun

data yang diperlukan dalam penelitian. Metode penelitian adalah bagian dari

metodelogi penlitian, dalam pelaksanaan suatu penelitian diperlukan metode

penelitian untuk mengarahkan kegiatan peneltian sehingga sesuai dengan tujuan

penelitian yang hendak dicapai. Menurut Sugiono (2010:2) metode penelitian adalah :

Cara ilmiah untuk mendapatkan data dengan tujuan dan kegunaan

tertentu. Berdasarkan hal tersebut terdapat empat kata kunci yang perlu

diperhatikan yaitu cara ilmiah, data, tujuan dan kegunaan. Cara ilmiah berarti

kegiatan penelitian didasarkan pada ciri-ciri keilmuan yaitu rasioanal,

empiris, dan sistematis. Rasional berarti kegiatan penelitian dilakukan dengan

cara-cara yang masuk akal, empiris berarti cara-cara yang dilakukan dapat

diamati oleh indra manusia, sistematis artinya proses yang digunakan dalam

penelitian menggunakan langkah-langkah tertentu yang bersifat logis,

sehingga data yang diperoleh merupakan data empiris yang mempunyai

kriteria tertentu yaitu valid dan sesuai dengan tujuan serta kegunaan dari

penelitian.

Metode penelitian yang digunakan pada penelitian ini adalah metode

penelitian korelasional dengan pendekatan kuantitatif. Metode korelasional ini

bertujuan untuk mengetahui apakah terdapat hubungan antara kesadaran linguistik

dengan kemampuan membaca dini anak usia dini.

Menurut Sukardi, 2007:166 menyatakan bahwa penelitianan korelasional

mencakup kegiatan pengumpulan data guna menentukan adakah hubungan

antarvariabel dalam subek atau objek yang menjadi perhatian untuk diteliti. Jika ada,

beberapa derajat hubungan antar dua variabel atau lebih, derajat hubungan biasanya

diekspresikan sebagai koofesien korelasi. Maka dalam penelitian ini akan

31

Asni Asyani, 2013 Hubungan Antara Kesadaran Linguistik Dengan Kemampuan Membaca Dini Anak Usia Dini Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu| perpustakaan.upi.edu

dikumpulakan data mengenai kesadaran linguistik anak dan kemampuan membaca

dini anak untuk selanjutnya dianalisis apakah terdapat hubungan diantara kedua

variabel tersebut.

Penelitian ini mengkaji hubungan antara dua variabel, yakni variabel X dan Y.

Variabel X yaitu kesadaran linguistik merupakan variabel bebas dan variabel Y yaitu

kemampuan membaca dini merupakan variabel terikat. Untuk lebih jelas dapat dilihat

dalam desain pada penelitian adalah sebagai berikut :

Tabel 3.2

Desain Penelitian

Variabel bebas

Variabel terikat

Kesdaaran Linguistik (X)

Kemampuan membaca dini (Y) XY

C. Definisi Operasional Variabel

Peneltian ini terdiri dari dua variabel. Untuk memperjelas arahan penelitian ini,

maka definisi operasional variabel adalah sebagai berikut :

1. Adam 1990, Bradley dan bryant 1983; Goswani 1990; treiman & Baron 1983

(dalam Lyster 2002) menjelaskan linguistik awareness is the ability to reflect

upon spoken languange. Jadi kesadaran linguistik adalah suatu kemampuan

untuk mereflesikan bahasa ucapan sebagaimana yang didengar.

2. Lyter (2008) mengungkapkan istilah kesadaran linguistik digunakan secara luas,

yang mencakup bermacam-macam tugas, seperti menilai ada atau tidaknya

persanjakan, kemampuan untuk menguraikan kata menjadi segmen-segmen

bunyi, menghitung jumlah kata dalam kalimat dan jumlah suku kata dalam satu

kata, mendeteksi morfem dalam kata-kata, dan menilai kebenaran sintaktik dan

gramatik.

32

Asni Asyani, 2013 Hubungan Antara Kesadaran Linguistik Dengan Kemampuan Membaca Dini Anak Usia Dini Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu| perpustakaan.upi.edu

3. Berkenaan dengan kesadaran linguistik, Lyster (2002) membaginya dalam 6

aspek yaitu ; 1) identifikasi panjang kata, 2) identifikasi suku kata, 3)

pembentukkan kata, 4) peleburan bunyi, 5) pemisahan fonem dan 6 )

penghapusan bunyi. Keenam faktor inilah menurutnya yang turut mendukung

terhadap kemampuan membaca anak. Dari faktor-faktor tersebut terlihat bawha

kesadaran linguistik meliputi aspek; kesadaran akan bunyi fonem, morfem dan

semantik.

4. Permen No 58 tahun 2010 menyatakan bahwa indikator anak dapat membaca

adalah (a) anak dapat mengulang kalimat yang lebih komplek (b) dapat

mendengarkan cerita dan menceritakan kembali dengan bahasa sederhana (c)

menyebutkan membedakan bunyi huruf vocal (d) menyebutkan dan membedakan

bunyi huruf konsonan (e) menghubungkan dan menyebutkan tulisan sederhana

dengan symbol yang melambangkannya (f) menyebutkan dan membedakan

kelompok gambar yang memiliki bunyi awal yang sama (g) menyebutkan dan

membedakan kelompok gambar yang memiliki bunyi akhir yang sama.

5. Tampubolon (1993:67) mengungkapkan membaca dini adalah kegiatan fisik dan

mental untuk menemukan makna dari tulisan, walaupun dalam kegaitan itu

terjadi proses pengenalan huruf-huruf. Sedikit berbeda menurut Hainstock

(Dwiyanti, 2009:18) membaca dini merupakan pengenalan huruf atau bunyi

huruf dengan cara melihat, menyentuh dan mendengarkan setiap huruf yang

diucapkan satu persatu kemudian digabungkan untuk membentuk kata-kata

pendek

6. Steinberg dalam Tampubolon (1993:63) menyatakan bahwa kemampuan

membaca dini adalah membaca yag diajarkan secara terprogram pada anak usia

prasekolah. Program membaca dini dititikberatkan pada perkataan-perkataan

utuh, bermakna dalam konteks pribadi anak dan bahan ajaran melalui kegiatan

yang menyenangkan.

7. Nurbiana (2007:5.5) menyatakan bahwa “membaca dini terkait dengan (a)

pengenalan huruf atau aksara, (b) bunyi dari huruf atau rangkaian huruf-huruf,

33

Asni Asyani, 2013 Hubungan Antara Kesadaran Linguistik Dengan Kemampuan Membaca Dini Anak Usia Dini Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu| perpustakaan.upi.edu

(c) makna atau maksud, (d) pemahaman terhadap makna atau maksud

berdasarkan kontek wacana

D. Instrumen Penelitian

Intrumen penelitian digunakan untuk mengukur nilai variabel yang akan

diteliti. Menurut Arikunto (2002) instrumen merupakan serentetan pertanyaan atau

latihan serta alat lain yang digunakan untuk mengukur keterampilan, pengetahuan,

intelegensi, kemampuan atau bakat yang dimiliki oleh individu atau kelompok.

Menciptakan instrumen tergantung pada variabel yang hendak diteliti atau masalah

yang akan dijawab dalam penelitian. Melalui penelitian ini akan dijawab hubungan

atara dua variabel. Maka instrumen yang akan dibuat akan mewakili masing-masing

variabel penelitian, yakni variabel X yaitu kesadaran linguistik dan variabel Y yaitu

kemampuan membaca dini.

1. Kisi-kisi instrumen

Fokus kompetensi yang akan dibahas dalam penelitian ini adalah kemampuan

kesadaran linguistik dan kemampuan membaca dini anak usia dini. Maka terdapat

dua kisi-kisi instrumen yakni kisi-kisi instrumen kesadaran linguistik dan

kemampuan membaca dini

Kisi-kisi instrumen kesadaran linguistik disusun berdasarkan teori yang

dikemukakan oleh Lyster (2002). Kisi-kisi instrumen tersebut dijelaskan pada tabel

dibawah ini.

Table 3.3

Kisi-kisi instrumen kesadaran linguistik

Variabel Indikator Sub indikator Item pernyataan

Kesadaran

Linguistik

Kesadaran

fonem

Menyebutkan

bunyi fonem

vokal

1. Menyebutkan dan menunjukan

bunyi fonem /i/ pada kata sapi dan

dasi

2. Menyebutkan dan menunjukan

bunyi fonem /u/ pada kata palu dan

paku

34

Asni Asyani, 2013 Hubungan Antara Kesadaran Linguistik Dengan Kemampuan Membaca Dini Anak Usia Dini Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu| perpustakaan.upi.edu

3. Menyebutkan dan menunjukan

bunyi fonem /e/ pada kata sate dan

cabe

4. Menyebutkan dan menunjukan

bunyi fonem /a/ pada kata busa dan

bola.

5. Menyebutkan dan menunjukan

bunyi fonem /o/ pada kata obeng dan

obat.

Menyebutkan

bunyi fonem

konsonan-

vocal

6. Menyebutkan dan menunjukan

bunyi fonem /ta/ pada kata mata dan

unta

7. Menyebutkan dan menunjukan

bunyi fonem/ya/ pada kata papaya

dan buaya

8. Menyebutkan dan menunjukan

bunyi fonem /pu/ pada kata garpi dan

lampu

9. Menyebutkan dan menunjukan

bunyi fonem /se/ pada kata selimut

dan semut

10. Menyebutkan dan menunjukan

bunyi fonem /bu/ pada kata buaya

dan buku

Menyebutkan

jumlah fonem

pada kata

11. Menyebutkan jumlah bunyi pada

kata ban

12. Menyebutkan jumlah bunyi pada

kata dus

13. Menyebutkan jumlah bunyi pada

kata tas

14. Menyebutkan jumlah bunyi pada

kata jam

15. Menyebutkan jumlah bunyi pada

kata bola

16. Menyebutkan jumlah bunyi pada

kata topi

17. Menyebutkan jumlah bunyi pada

kata roti

Kesadaran

morfem

Identifikasi

panjang bunyi

18. Menyebutkan bunyi yang lebih

panjang antara kata buaya dan bunga

19. Menyebutkan bunyi yang lebih

panjang antara kata tang dan tangga

35

Asni Asyani, 2013 Hubungan Antara Kesadaran Linguistik Dengan Kemampuan Membaca Dini Anak Usia Dini Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu| perpustakaan.upi.edu

20. Menyebutkan bunyi yang lebih

panjang antara kata kereta dan kera

21. Menyebutkan bunyi yang lebih

panjang antara kata ban dan bantal

22. Menyebutkan bunyi yang lebih

panjang antara kata perahu dan palu

23. Menyebutkan bunyi yang lebih

panjang antara kata selimut dan

semut

24. Menyebutkan bunyi yang lebih

panjang antara kata matahari dan

mata

Peleburan

bunyi

25. Menyebutkan kata yang terbentuk

apabila kata bantal, bunyi tal

dihilangkan.

26. Menyebutkan kata yang terbentuk

apabila kata matahari, bunyi hari

dihilangkan

27. Menyebutkan kata yang terbentuk

apabila kata kacamata bunyi mata

dihilangkan

28. Menyebutkan kata yang terbentuk

apabila kata kemeja bunyi ke

dihilangkan

29. Menyebutkan kata yang terbentuk

apabila kata kaos kaki bunyi kaos

dihilangkan

Kesadaran

semantik

Memahami

makna kata

30. Mencocokan gambar jam dengan

tangan

31. Mencocokan gambar pulpen dengan

buku

32. Mencocokan gambar sendok dengan

piring

Kisi-kisi instrumen penelitian kemampuan membaca dini disusun berdasarkan

permen 58 standar PAUD formal dan Nonformal. Kisi-kisi instrumen tersebut

dijelaskan pada tabel dibawah ini.

36

Asni Asyani, 2013 Hubungan Antara Kesadaran Linguistik Dengan Kemampuan Membaca Dini Anak Usia Dini Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu| perpustakaan.upi.edu

Tabel 3.4

Kisi-kisi instrumen kemampuan membaca dini.

Variabel Indikator Sub indikator Item pernyataan

Membaca

dini

Menyebutkan

simbol-

simbol huruf

yang dikenal

Menyebutkan

bunyi huruf vocal

1. Menyebutkan bunyi huruf i

2. Menyebutkan bunyi huruf u

3. Menyebutkan

4. bunyi huruf e

5. Menyebutkan bunyi huruf o

Menyebutkan

bunyi huruf

konsonan

6. Menyebutkan bunyi huruf b

7. Menyebutkan bunyi huruf g

8. Menyebutkan bunyi huruf f

9. Menyebutkan bunyi huruf h

10. Menyebutkan bunyi huruf j

11. Menyebutkan bunyi huruf k

12. Menyebutkan bunyi huruf l

13. Menyebutkan bunyi huruf m

14. Menyebutkan bunyi huruf n

15. Menyebutkan bunyi huruf p

16. Menyebutkan bunyi huruf q

17. Menyebutkan bunyi huruf r

18. Menyebutkan bunyi huruf s

19. Menyebutkan bunyi huruf t

20. Menyebutkan bunyi huruf v

21. Menyebutkan bunyi huruf w

22. Menyebutkan bunyi huruf x

23. Menyebutkan bunyi huruf y

Mengenal

suara huruf

awal dari

nama benda

Menyebutkan

huruf awal suatu

benda yang diawali

huruf vocal

24. Menyebutkan kata awan

25. Menyebutkan kata ikan

26. Menyebutkan kata ular

27. Menyebutkan kata ember

28. Menyebutkan kata obat

Menyebutkan

huruf awal suatu

benda yang diawali

huruf konsonan

29. Menyebutkan kata buaya

30. Menyebutkan kata pepaya

31. Menyebutkan kata kereta

32. Menyebutkan kata rambutan

33. Menyebutkan kata nanas

34. Menyebutkan kata sapi

Memahami

hubungan

Mengubungkan

nama benda

35. Menempel kata kereta pada

gambar kereta

36. Menempel kata matahari

37

Asni Asyani, 2013 Hubungan Antara Kesadaran Linguistik Dengan Kemampuan Membaca Dini Anak Usia Dini Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu| perpustakaan.upi.edu

antar bunyi

dan bentuk

huruf

dengan simbol

yang

melambangkannya

pada gambar matahari

37. Menempel kata pepaya pada

gambar pepaya

38. Menempel kata zebra pada

gambar zebra

39. Menempel kata yoyo pada

gambar yoyo

40. Menempel kata sapi pada

gambar sapi

41. Menempel kata rambutan

pada gambar rambutan

42. Menempel kata wortel pada

gambar wortel

2. Teknik penilaian

Teknik penilaian yang akan diterapkan pada instrumen penelitian ini adalah

skala Guttmen. Menurut Sugiono (2010:96) skala pengukuran dengan tipe ini akan

didapat jawaban yang tegas, yaitu “ya-tidak”, “benar-salah”, “pernah-tidak pernah”,

“positif-negatif”, dan lain-lain. Jawaban dapat dibuat skor tertinggi 1 dan skor

terendah 0. Intrumen ini menggunakan skala pengukuran muncul dan tidak muncul

untuk jawaban muncul di beri skor 1, dan untuk jawaban tidak muncul diberi skor 0

Tabel 3.5

Kriteria Penilaian Kesadaran Linguistik dan Kemampuan Membaca Dini

Pernyataan

Kriteria Penilaian Kemampuan Membaca Dini

1 0

Muncul Belum Muncul

E. Proses Pengembangan Instrumen

Proses pengembangan instrumen pada penelitian ini adalah sebagai berikut:

1. Validitas Data

Validasi adalah suatu ukuran yang menunjukan tingkat-tingkat ketidakvalidan

atau kesahihan suatu instrumen (Arikunto 2006:168). Menurut Sugiyono (2010 :125)

dalam pengujian validitas terdapat tiga cara yang dilakukan yaitu :

38

Asni Asyani, 2013 Hubungan Antara Kesadaran Linguistik Dengan Kemampuan Membaca Dini Anak Usia Dini Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu| perpustakaan.upi.edu

a. Pengujian Validitas Konstruksi (Construct Validity)

Validitas konstruksi dapat diuji dengan menggunakan pendapat dari para ahli

(judgement experts). Dalam hal ini setelah instrumen dikonstruksi tentang

aspek-aspek yang akan diukur dengan berlandaskanteori tertentu, maka

selanjutnya dikonsultasikan dengan ahli. Para ahli diminta pendapatnya

tentang instrumen yang telah disusun itu.

b. Pengujian Validitas Isi (Content Validity)

Validasi isi digunakan untuk instrumen yang berbentuk test, penguji validasi

dengan membandingan antara isi instrumen dengan materi pelajaran yang

telah diajarkan.

c. Pengujian Validitas Eksternal

Validasi ekternal instrumen diuji dengan cara membandingkan (untuk mencari

kesamaan)antara kriteria yang ada pada instrumen dengan fakta-fakta empiris

yang terjadi di lapangan.

Berikut ini langkah-langkah uji validasi pada penelitian ini:

1) Pengujian validitas kontruksi melalui pendapat dari ahli (judgement experts).

Judgement experts dilaksanakan dengan meminta pendapat dari para ahli.

2) Instrumen yang telah dikonsultasikan kepada ahli kemudian di uji cobakan

kepada sebagian sampel. Data uji coba yang telah ditabulasikan, tiap butir soal

yang ada dihitung menggunakan Pearson Product Moment, (Arikunto, 2006:170)

rhitung= N(ΣXY) – (ΣX).(ΣY)

√{N. ΣX2

– (ΣX)2}.{n. ΣY

2 – (ΣY)

2}

Dimana :

rhitung = koefisien korelasi

ΣX = Jumlah skor item tes

ΣY = Jumlah skor reponden

ΣXY = Hasil skor X dan Y untuk setiap responden

39

Asni Asyani, 2013 Hubungan Antara Kesadaran Linguistik Dengan Kemampuan Membaca Dini Anak Usia Dini Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu| perpustakaan.upi.edu

3) Setelah diketahui r hitung maka dilakukan pengambilan keputusan berdasarkan

uji hipotesa dengan criteria sebagai berikut :

a) Jika r hitung positif dan r hitung ≥ 0,3 maka butir soal valid.

b) Jika r hitung negatif dan r hitung < 0,3 maka butir soal tidak valid

Masrun dalam Sugiyono (2010:188) mengungkapkan bahwa item yang

dipilih (valid adalah yang memiliki tingkat korelasi ≥ 0,3. Jadi emakin tinggi

validitas suatu alat ukur, maka alat ukur tersebut semakin mengenai sasarannya

atau semakin menunjukan apa yang seharusnya diukur. Berikut ini disajikan hasil

rekapitulasi uji validitas kesadaran linguistik dan kemampuan membaca dini

dengan menggunakan program Microsoft Office Excel 2007.

Tabel 3. 6

Hasil Perhitungan Pengujian Validasi Item Kesaadaran Linguistik

No r hitung r tabel Kriteria

1 0.54 0.3 Valid

2 0.58 0.3 Valid

3 0.62 0.3 Valid

4 0.49 0.3 Valid

5 0.39 0.3 Valid

6 0.52 0.3 Valid

7 0.69 0.3 Valid

8 0.64 0.3 Valid

9 0.46 0.3 Valid

10 0.58 0.3 Valid

11 0.57 0.3 Valid

12 0.39 0.3 Valid

13 0.76 0.3 Valid

14 0.49 0.3 Valid

15 0.55 0.3 Valid

40

Asni Asyani, 2013 Hubungan Antara Kesadaran Linguistik Dengan Kemampuan Membaca Dini Anak Usia Dini Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu| perpustakaan.upi.edu

16 0.48 0.3 Valid

17 0.71 0.3 Valid

18 0.89 0.3 Valid

19 0.71 0.3 Valid

20 0.45 0.3 Valid

21 0.89 0.3 Valid

22 0.37 0.3 Valid

23 0.61 0.3 Valid

24 0.36 0.3 Valid

25 0.63 0.3 Valid

26 0.64 0.3 Valid

27 -0.13 0.3 Invalid

28 0.49 0.3 Valid

29 0.50 0.3 Valid

30 0.62 0.3 Valid

31 -0.22 0.3 Invalid

32 0.62 0.3 Valid

33 0.29 0.3 Invalid

34 0.09 0.3 Invalid

35 0.58 0.3 Valid

36 0.59 0.3 Valid

Berdasarkan hasil perhitungan uji validasi kesadaran linguistik diperoleh data dari

36 pernyataan, item yang valid ada 32 pernyataan , sedangkan item yang tidak valid

ada 4 pernyataan yaitu nomor 27, 31, 33, 34. Item yang tidak valid artinya bahwa

item tersebut tidak bias mengukur apa yang harus diukur. Pada item 27 dan 31 tidak

valid karena r hitung bernilai negative sedangkan pada item 33 dan 34 r hitung lebih

kecil dari 0,3. Item-item yang tidak valid tidak diganti atau digunakan peneliti

41

Asni Asyani, 2013 Hubungan Antara Kesadaran Linguistik Dengan Kemampuan Membaca Dini Anak Usia Dini Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu| perpustakaan.upi.edu

sebagai alat ukur, karena item yang valid sudah memenuhi kriteria penilaian yang

dibutuhkan.

Tabel 3.7

Hasil Perhitungan Pengujian Validasi Item Kemampuan Membaca Dini

No r hitung r tabel Kriteria

1 -0,13 0.3 Invalid

2 0.54 0.3 Valid

3 0.36 0.3 Valid

4 0.48 0.3 Valid

5 0.61 0.3 Valid

6 0.33 0.3 Valid

7 0,15 0.3 Invalid

8 0,24 0.3 Invalid

9 0.73 0.3 Valid

10 0.72 0.3 Valid

11 0.40 0.3 Valid

12 0.37 0.3 Valid

13 0.50 0.3 Valid

14 0.54 0.3 Valid

15 0.37 0.3 Valid

16 0.46 0.3 Valid

17 0.72 0.3 Valid

18 0.44 0.3 Valid

19 0.83 0.3 Valid

20 0.50 0.3 Valid

21 0.44 0.3 Valid

22 0.44 0.3 Valid

23 0.52 0.3 Valid

42

Asni Asyani, 2013 Hubungan Antara Kesadaran Linguistik Dengan Kemampuan Membaca Dini Anak Usia Dini Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu| perpustakaan.upi.edu

24 0.46 0.3 Valid

25 0.55 0.3 Valid

26 -0.08 0.3 Invalid

27 0.44 0.3 Valid

28 0.39 0.3 Valid

29 0.57 0.3 Valid

30 0.36 0.3 Valid

31 0.39 0.3 Valid

32 0.59 0.3 Valid

33 0.42 0.3 Valid

34 0.34 0.3 Valid

35 0.66 0.3 Valid

36 0.49 0.3 Valid

37 0.41 0.3 Valid

38 0.73 0.3 Valid

39 0.52 0.3 Valid

40 0.67 0.3 Valid

41 0.53 0.3 Valid

42 0.33 0.3 Valid

43 0.32 0.3 Valid

44 0.49 0.3 Valid

45 0.28 0.3 Invalid

46 0.55 0.3 Valid

Berdasarkan hasil perhitungan uji validasi kemampuan membaca dini diperoleh

data dari 46 pernyataan, item yang valid ada 41 pernyataan , sedangkan item yang

tidak valid ada 5 pernyataan yaitu nomor 1, 7, 8, 26, 45. Item yang tidak valid artinya

bahwa item tersebut tidak bisa mengukur apa yang harus diukur. Pada item 1 dan 26

43

Asni Asyani, 2013 Hubungan Antara Kesadaran Linguistik Dengan Kemampuan Membaca Dini Anak Usia Dini Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu| perpustakaan.upi.edu

tidak valid karena r hitung bernilai negatif sedangkan pada item 7, 8 dan 45 r hitung

lebih kecil dari 0,3. Item-item yang tidak valid tidak diganti atau digunakan peneliti

sebagai alat ukur, karena item yang valid sudah memenuhi kriteria penilaian yang

dibutuhkan

2. Reabilitas Data

Menurut Arikunto,(2006:17) Reabilitas mengandung pengertian bahwa suatu

instrumen bisa dipercaya serta dapat dipergunakan sebagai alat pengumpul data

apabila instrumen tersebut sudah dianggap baik. Selaras dengan yang diungkapkan

oleh Sudjana (1996:51) bahwa reabilitas merupakan suatu ketetapan atau keajegan

alat tersebut dalam mengukur apa yang diukur. Hal itu mengandung arti bahwa

kapanpun alat ukur tersebut dipergunakan akan memberikan hasil yang sama.

Uji reabilitas yang digunakan pada penelitian ini adalah tekhnik belah dua dari

Spearmen Brown. Berikut langkah-langkah uji reabilitas dengan menggunakan

tekhnik belah dua dari Spearmen Brown.

a. Item-item instrumen dibagi dua kelompok, menjadi kelompok ganjil dan genap.

Selanjutnya skor data tiap kelompok itu disusun sendiri dan skor itemnya

dijumlahkan sehingga menghasilkan skor total

b. Menghitung korelasi product moment antara kelompok ganjil dan kelompok

genap dengan rumus

Dimana :

r = koefisien Product Moment antara belahan pertama dan kedua

xi = skor item ganjil

yi = skor item genap

c. Menghitung reabilitas internal dengan rumus Spearman Brown (Sugiyono,

2007:359)

44

Asni Asyani, 2013 Hubungan Antara Kesadaran Linguistik Dengan Kemampuan Membaca Dini Anak Usia Dini Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu| perpustakaan.upi.edu

Dimana:

ri = Reabilitas interval seluruh item

rb = korelsi product moment antara belahan pertama dan kedua.

Uji reabilitas pada penelitian ini, peneliti menggunakan program Microsoft

Office Excel. Setelah dihitung didapatkan hasil sebagai berikut:

1) Uji reabilitas kesadaran linguistik

rb = 0.87

ri = 0. 64

2) Uji Reabilitas kemampuan membaca dini

rb = 0.98

ri = 0. 67

Titik tolak ukur koefisien reliabilitas digunakan pedoman koefisien korelasi

dari Sugiyono (1999:149) yang disajikan pada tabel dibawah ini.

Tabel 3.8

Pedoman untuk Memberikan Interpretasi Koefisien Korelasi

Interval Koefisien Tingkat Hubungan

0,00-0,199 Sangat Rendah

0,20 - 0,399 Rendah

0,40 - 0,599 Sedang

0,60 – 0,799 Kuat

0,80 – 1,000 Sangat kuat

Merujuk pada interpretasi koefesien korelasi maka reabilitas instrumen ini

dinyatakan tinggi. Hal ini dikarenkan nilai reabilitas yakni 0.64 dan 0,67 berada

diantara 0.60 – 0.799. Maka dari itu instrumen ini dapat dipergunakan untuk

penelitian.

45

Asni Asyani, 2013 Hubungan Antara Kesadaran Linguistik Dengan Kemampuan Membaca Dini Anak Usia Dini Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu| perpustakaan.upi.edu

F. Teknik Pengumpulan Data

Teknik pengumpulan data dalam penelitian ini adalah dengan menggunakan tes.

Tes merupakan alat atau prosedur yang digunkan untuk mengetahui atau mengukur

sesuatu dengan cara atau aturan-aturan tertentu. Dalam penelitian ini benteuk tes

berupa tes perbuatan sesuai dengan instrumen yang telah dibuat. Secara teknis tes

diberikan langsung kepada subjek dengan menggunakan flashcard.

G. Analisis Data

Analisis data mencakup kegiatan menganalisis data instrumen penelitian yang

telah diujikan kepada subjek. Penelitian ini dilakukan untuk mencari koefisien

korelasi antara dua variabel, sebelum dilakukan koefisien korelasi dilakukan uji

prasyarat analisis korelasi melalui; distribusi data, uji normalitas dan perubahan data

ordinal kedalam interval (Riduwan,2008). Teknik pengolahan data pada penelitian ini

adalah sebagai berikut :

1. Distribusi data

Daftar distribusi data yang diperlukan untuk uji normalitas dan perubahan data

ordinal kedalam interval, adalah sebagai berikut (Furqon, 2004):

a. Mencari skor terbesar dan terkecil

b. Mencari rentangan (R)

R = skor terbesar – skor terkecil

c. Mencari banyaknya kelas (bk)

BK = 1 + 3,3 log n (Rumus Sturgess)

d. Mencari nilai panjang kelas (i)

i = R/BK

e. Menyusun interval kelas dengan membuat tabulasi distribusi frekuensi dan

tabel penolong.

f. Mencari rata-rata (mean)

46

Asni Asyani, 2013 Hubungan Antara Kesadaran Linguistik Dengan Kemampuan Membaca Dini Anak Usia Dini Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu| perpustakaan.upi.edu

g. Mencari simpangan baku (standar deviasi)

h. Membuat daftar frekuensi yang diharapkan (fe), melalui tabulasi sebagai

berikut:

1) Menentukan batas kelas, yaitu a ngka skor kiri kelas interval pertama

dikurangi 0.5 dan kemudian angka-angka skor kanan kelas interval

ditambah 0.5

2) Mencari nilai Z score untuk batas kelas interval dengan rumus

Z = batas kelas – mean

Standar deviasi

Mencari luas 0-z dari table kurva Normal dari 0-z dengan menggunakan

angka-angka untuk batas kelas.

3) Mencari luas kelas tiap interval dengan cara mengurangkan angka-angka

0-z yaitu angka baris pertama dikurangi baris kedua, angka baris kedua

dikurangi baris ketiga dan begiru seterusnya, kecuali untuk angka yang

berbeda pada baris yang paling tengah ditambahkan dengan angka pada

baris berikutnya.

a) Mencari frekwensi yang diharapkan (fe) dengan cara mengalingkan

luas tiap interval dengan jumlah responden

b) Menuangkan nilai perhitungan dalam tabulasi

2. Uji normalitas

Uji normalitas dialkukan melalui metode chi-kuadrat, data yang telah

didistribusikan dan ditabulasikan kedalam daftar frkeuensi yang diharapkan (fe),

dihitung dengan rumus berikut (Riduwan, 2008):

∑(

)

47

Asni Asyani, 2013 Hubungan Antara Kesadaran Linguistik Dengan Kemampuan Membaca Dini Anak Usia Dini Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu| perpustakaan.upi.edu

Dimana :

χ² =chi kuadrat

f0 : frekuensi ekspetasi (table frekuensi ekspetasi

fe : frekuensi observasi

Nilai χ² hitung yang telah didapat, kemudian dibandingkan dengan χ² tabel. Jika

χ² hitung ≥ χ² tabel maka distribusi data tidak normal, dan jika χ² hitung ≤ χ² tabel

maka distribusi normal.

3. Analisis Korelasi

Analisis korelasi dilakukan guna mengetahui derajat hubungan antara variabel

X dan Y dalam penelitian ini dilakukan dengan menggunakan korelasi Product

Moment. Sebangaimana yang diungkapkan Sugiyono (2008) Tekhnik korelasi ini

digunakan untuk mencari hubungan dan membuktikan hipotesis hubungan dua

variabel bila data kedua variabel berbentuk interval atau ratio, sumber data dari

dua variabel atau lebih tersebut adalah sama. Adapun rumus yang digunakan

adalah sebagai berikut.

Dimana:

rxy = Korelasi antara variabel x dengan y

∑xi = jumlah nilai kesadaran linguistik

∑yi = jumlah nilai kemampuan membaca dini

Adapun langkah-langkah dari pencarian melalui rumus korelasi product moment

adalah sebagai berikut:

1. Membuat hipotesis statistik dan hipotesis kalimat.

Hipotesis statistik :

Ho: rxy = 0

Ha : rxy ≠ 0

48

Asni Asyani, 2013 Hubungan Antara Kesadaran Linguistik Dengan Kemampuan Membaca Dini Anak Usia Dini Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu| perpustakaan.upi.edu

Hipotesis kalimat :

Ho : Tidak terdapat hubungan yang signifikan antara kesadaran linguistik

dengan kemampuan membaca dini anak usai dini

Ha : Terdapat hubungan yang signifikan antara kesadaran linguistik dengan

kemampuan membaca dini anak usai dini

2. Membuat tabel penolong

3. Mencari nilai korelasi dengan rumus korelasi Product moment.

4. Menafsirkan nilai korelasi

Nilai koefisien korelasi yang didapatkan harus ada diantara nilai -1 hingga +1,

nilai korealsi (rxy) yang diperoleh kemudian di interpretasikan kedalam tabel

penafsiran (Sugiyono, 2008:231)

Tabel 3.9

Tabel Penafsiran nilai koofesien korelasi

Interval Koefisien Tingkat Hubungan

0,00-0,199 Sangat Rendah

0,20 - 0,399 Rendah

0,40 - 0,599 Sedang

0,60 – 0,799 Kuat

0,80 – 1,000 Sangat kuat

4. Koefisien determinan

Koefisien determinan digunakan untuk mengukur seberapa besar kontribusi yang

diberikan variabel X dalam pembentukan variabel Y pada suatu analisis hubungan

antara kedua variabel tersebut. Rumusannya adalah sebagai beriku (Riduwan, 2008) :

KD = r2

x 100 %

49

Asni Asyani, 2013 Hubungan Antara Kesadaran Linguistik Dengan Kemampuan Membaca Dini Anak Usia Dini Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu| perpustakaan.upi.edu

5. Uji Signifikasi

Koefisien korelasi yang telah dibuat kemudian dilakukan uji signifikasi, guna

mencari makna hubungan variabel X terhadap Y. Uji signifikasi dilakukan dengan

menggunakan distribusi student sebagai berikut :

Dimana :

t = Distribusi student dengan derajat kebebasan dk = n – 2 = 0.05

rs = Koefisien Korelasi

N = Number of case

Hasil perhitungan thitung tersebut kemudian diperbandingkan dengan nilai

pencarian untuk ttabel. Apabila thitung < ttabel dinyatakan tidak signifikan, H0 diterima

dan Ha ditolak. Sebaliknya jika thitung > ttabel maka hipotesis dinyatakan signifikan, Ha

diterima dan H0 ditolak. Langkah terakhir dari kegiatan analis data adalah membuat

kesimpulan penelitian.

6. Profil Tingkat Kesadaran Linguistik dan Kemampuan Membaca Dini Anak

Usia Dini

Langkah-langkah dalam membuat profil kesadaran linguistik dan

kemampuan membaca dini adalah sebagai berikut.

a. Menentukan skor maksimal ideal yang diperoleh sampel:

Skor maksimal ideal = jumlah soal x skor tertinggi

Variabel Skor Maksimal Ideal

Kesadaran Linguistik 32 x 1 = 32

Kemampuan membaca dini 41x 1 = 32

b. Menentukan skor minimal ideal yang diperoleh sampel:

Skor minimal ideal = jumalh soal x skor terendah

50

Asni Asyani, 2013 Hubungan Antara Kesadaran Linguistik Dengan Kemampuan Membaca Dini Anak Usia Dini Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu| perpustakaan.upi.edu

Variabel Skor Minimal Ideal

Kesadaran Linguistik 32 x 0 = 0

Kemampuan membaca dini 41x 0 = 0

c. Menccari rentang skor ideal yang diperoleh sampel:

Rentang skor = skor maksimal ideal – skor minimal ideal

Variabel Rentang skor

Kesadaran Linguistik 32 – 0 = 32

Kemampuan membaca dini 41 – 0 = 0

d. Mencari interval skor:

Interval skor = Rentang skor / 3

Variabel Skor Maksimal Ideal

Kesadaran Linguistik 32 / 3 = 10, 667

Kemampuan membaca dini 41 / 3 = 13, 667

Berdasarkan langkah-langkah diatas, didapat kriteria sebagai berikut :

Tabel 3.10

Kategori profil kesadaran Linguistik dan Kemampuan

Membaca Dini Anak Usia Dini

Variabel Kriteria Interval

Kesadaran Linguistik Tinggi 23 – 32

Sedang 12 – 22

Rendah 0 – 11

Kemampuan membaca

dini

Tinggi 29 – 41

Sedang 15 – 28

Rendah 0 – 14

51

Asni Asyani, 2013 Hubungan Antara Kesadaran Linguistik Dengan Kemampuan Membaca Dini Anak Usia Dini Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu| perpustakaan.upi.edu

H. Prosedur Penelitian

Penelitian yang digunakan adalah korelasional. Penelitian korelasional ini,

bertujuan untuk mengetahui hubungan antara kesadaran linguistik dengan

kemampuan membaca dini anak usia dini. Adapun prosedur penelitian yang

dilakukan untuk melihat hubungan tersebut adalah sebagai berikut:

1. Melakukan observasi awal ke Raudathul Athfal (RA) Al-Hidayah untuk

mengetahui sejauh mana kemampuan membaca dini dan kesadaran linguistik.

2. Penyusunan kisi-kisi instrumen penelitian sesuai dengan variabel yang hendak

diukur

3. Pengembangan kisi-kisi instrumen menjadi instrumen penelitian, berupa soal

pengukur yang mewakili tiap variabel.

4. Pengujian validitas kontruksi melalui pendapat dari ahli (judgement experts).

5. Melakukan kegiatan ujicoba instrumen kepada sebagian sampel dalam

penelitian.

6. Melakukan penghitingan validitas dan reabiilitas, kemudian merevisi

instrumen tidak valid

7. Pelaksanaan pengumpulan data dengan instrumen hasil revisi

8. Pengolahan data yang terkumpul dalam instrumen kedalam perhitungan

statistik dan interpretasi data dalam pembahasan

9. Membuat penafsiran dan kesimpulan.