bab iii metode penelitian 3.1 metode...

16
27 Diki Ismail Permana , 2013 Kontribusi Pengalaman Praktek Industri Terhadap Prestasi Uji Kompetensi Siswa Smk Negeri 12 Bandung Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Metode Penelitian Metode penelitian yang digunakan ialah metode Deskriptif Analisis Korelasional. Metode deskriptif adalah metode penelitian yang dimaksudkan untuk mendeskripsikan atau menggambarkan fenomena-fenomena yang ada tanpa mempersoalkan keadaan sebelum dan sesudahnya, baik fenomena yang bersifat alami ataupun rekayasa manusia. Studi hubungan (associational study), disebut juga studi korelasional (correlational study), meneliti hubungan antara dua hal, dua variabel atau lebih. Menurut Gay dalam Sukardi (2008:166) menyatakan bahwa Penelitian korelasi merupakan salah satu bagian penelitian ex-postfacto karena biasanya peneliti tidak memanipulasi keadaan variabel yang ada dan langsung mencari keberadaan hubungan dan tingkat hubungan variabel yang direfleksikan dalam koefisien korelasi. Walaupun demikian ada peneliti lain seperti di antaranya Nazir dalam Sukardi (2008:166) mengelompokkan penelitian korelasi ke dalam penelitian deskripsi, karena penelitian tersebut juga berusaha menggambarkan kondisi yang sudah terjadi. Dalam penelitian ini, peneliti berusaha menggambarkan kondisi sekarang dalam konteks kuantitatif yang direfleksikan dalam variabel. 3.2 Variabel Penelitian dan Paradigma Penelitian 3.2.1 Variabel Penelitian Penelitian ini terdapat dua variabel yaitu variabel bebas dan variabel terikat.Variabel bebas (variabel X) adalah perlakuan yang sengaja dimanipulasi untuk diketahui intensitasnya atau pengaruhnya terhadap vaiabel terikat.Sedangkan, variabel terikat (variabel Y) adalah variabel yang timbul akibat adanya variabel bebas

Upload: nguyencong

Post on 11-Mar-2019

214 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

27

Diki Ismail Permana , 2013 Kontribusi Pengalaman Praktek Industri Terhadap Prestasi Uji Kompetensi Siswa Smk Negeri 12 Bandung Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

BAB III

METODE PENELITIAN

3.1 Metode Penelitian

Metode penelitian yang digunakan ialah metode Deskriptif Analisis

Korelasional. Metode deskriptif adalah metode penelitian yang dimaksudkan untuk

mendeskripsikan atau menggambarkan fenomena-fenomena yang ada tanpa

mempersoalkan keadaan sebelum dan sesudahnya, baik fenomena yang bersifat alami

ataupun rekayasa manusia. Studi hubungan (associational study), disebut juga studi

korelasional (correlational study), meneliti hubungan antara dua hal, dua variabel

atau lebih. Menurut Gay dalam Sukardi (2008:166) menyatakan bahwa

Penelitian korelasi merupakan salah satu bagian penelitian ex-postfacto

karena biasanya peneliti tidak memanipulasi keadaan variabel yang ada dan

langsung mencari keberadaan hubungan dan tingkat hubungan variabel yang

direfleksikan dalam koefisien korelasi.

Walaupun demikian ada peneliti lain seperti di antaranya Nazir dalam Sukardi

(2008:166) mengelompokkan penelitian korelasi ke dalam penelitian deskripsi,

karena penelitian tersebut juga berusaha menggambarkan kondisi yang sudah terjadi.

Dalam penelitian ini, peneliti berusaha menggambarkan kondisi sekarang dalam

konteks kuantitatif yang direfleksikan dalam variabel.

3.2 Variabel Penelitian dan Paradigma Penelitian

3.2.1 Variabel Penelitian

Penelitian ini terdapat dua variabel yaitu variabel bebas dan variabel

terikat.Variabel bebas (variabel X) adalah perlakuan yang sengaja dimanipulasi untuk

diketahui intensitasnya atau pengaruhnya terhadap vaiabel terikat.Sedangkan,

variabel terikat (variabel Y) adalah variabel yang timbul akibat adanya variabel bebas

28

Diki Ismail Permana , 2013 Kontribusi Pengalaman Praktek Industri Terhadap Prestasi Uji Kompetensi Siswa Smk Negeri 12 Bandung Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

atau respon dari variabel bebas. Berdasarkan penjelasan di atas, yang dimaksud

dengan variabel-variabel dalam penelitian ini adalah :

a. Variabel bebas (variabel X) yaitu pengalaman praktek industri

b. Variabel terikat (variabel Y) yaitu prestasi uji kompetensi

3.2.2 Paradigma Penelitian

Menurut Sugiyono (2010:42) paradigma penelitian dapat diartikan sebagai

berikut :

Paradigma penelitian dapat diartikan sebagi pola pikir yang menunjukan

hubungan antara variabel yang akan diteliti yang seklaigus mencerminkan

jenis dan jumlah rumusan masalah yang perlu dijawab melalui penelitian,

teori yang digunakan untuk merumuskan hipotesis, jenis dan jumlah hipotesis,

dan teknik analisis statistic yang digunakan.

Berdasarkan pengertian di atas, maka paradigma penelitiannya sebagai berikut :

Gambar 3.1. Paradigma Penelitian

(X)

Pengalaman Praktek

Industri. Aspek yang

diungkap :

1.Pembekalan prakerin

2. Pekerjaan saat

prakerin

3. Suasana bekerja di

Industri

(Y)

Prestasi Uji

Kompetensi. Aspek

yang diunkap :

- nilai uji kompetensi

siswa SMKN 12

Bandung jurusan PPU

Siswa SMKN 12

Bandung

H

A

S

I

L

P

E

N

E

L

I

T

I

A

N

29

Diki Ismail Permana , 2013 Kontribusi Pengalaman Praktek Industri Terhadap Prestasi Uji Kompetensi Siswa Smk Negeri 12 Bandung Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

3.3 Populasi dan Sampel

3.3.1. Populasi Penelitian

Populasi merupakan sekelompok objek yang dapat dijadikan sumber

penelitian. Menurut Sugiyono (2010:115), “Populasi adalah wilayah generalisasi

yang terdiri atas objek yang mempunyai kualitas dan karakteristik tertentu yang

ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari dan kemudian ditarik kesimpulan”.

Penentuan populasi harus dimulai dengan penentuan secara jelas mengenai

populasi yang menjadi sasaran penelitiannya yang disebut populasi sasaran yaitu

populasi yang akan menjadi cakupan kesimpulan penelitian. Populasi dalam

penelitian ini adalah siswa kelas XII SMKN 12 Bandung kompetensi keahlian

Permesinan Pesawat Udara yang berjumlah 92 orang.

Tabel 3.1 Jumlah Populasi Penelitian Siswa Kelas XII Permesinan Pesawat Udara

SMKN 12 Bandung

Kompetensi Keahlian Kelas Jumlah Siwa

Permesinan Pesawat

Udara

PPU 1 30

PPU 2 29

PPU 3 33

Jumlah Populasi 92

Sumber: wakasek Hubin SMKN 12 Bandung

3.3.2 Sampel Penelitian

Menurut Sugiyono (2009:116) yang dimaksud dengan sampel adalah bagian

dari jumlah dan karakteristik yang dimiliki oleh populasi. “Bila populasi besar dan

penelitian tidak mungkin mempelajari semua yang ada pada populasi, misalnya

karena keterbatasan dana, tenaga, dan waktu, maka peneliti dapat menggunakan

sampel yang diambil dari populasi itu”. Apa yang dipelajari dari populasi

kesimpulannya akan diberlakukan untuk populasi. Dalam penelitian ini teknik yang

30

Diki Ismail Permana , 2013 Kontribusi Pengalaman Praktek Industri Terhadap Prestasi Uji Kompetensi Siswa Smk Negeri 12 Bandung Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

digunakan untuk penentuan jumlah sampel dari suatu populasi menggunakan

Nomogram Harry King. Sugiyono (2010;85) menuturkan “Dalam Nomogram Harry

King tersebut, jumlah populasi maksimum 2000, dengan taraf kesalahan yang

bervariasi, mulai 0,3 sampai 15%, dan faktor pengali disesuaikan dengan taraf

kesalahan yang ditentukan”.

Gambar 3.2.Nomogram Harry King Untuk Menentukan Jumlah Sampel Dari

Populasi Sampai 2000 (Sugiyono 2010 : 85)

31

Diki Ismail Permana , 2013 Kontribusi Pengalaman Praktek Industri Terhadap Prestasi Uji Kompetensi Siswa Smk Negeri 12 Bandung Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Anggota populasi dalam penelitian ini adalah 92 orang siswa dari 3 kelas.

Berdasarkan Nomogram Harry King di atas, dikehendaki kepercayaan sampel

terhadap populasi 95% atau tingkat kesalahan 5%, maka jumlah sampel yang diambil

0,73 x 92 x 1,195 = 80 orang. Jadi banyaknya sampel yang akan diambil dalam

penelitian ini adalah sebanyak 80 orang.

Dari Tabel 3.1 di atas dapat diketahui bahwa terdapat 3 populasi kelas. Langkah

selanjutnya adalah menentukan sampel siswa.Dalam penarikan sampel angkatan

dilakukan secara random dan proporsional. Adapun rumus yang digunakan untuk

mengetahui sampel yang diambil secara proporsional random sampling yang

menggunakan perhitungan sebagai berikut:

ni =

x n (Riduwan, 2008 : 49)

Keterangan:

ni = Jumlah sampel proporsional

n = Jumlah sampel seluruhnya

NI = Jumlah populasi proposional

N = Jumlah populasi seluruhnya

Tabel 3.2 Jumlah Sampel Penelitian Siswa Kelas XII Permesinan Pesawat Udara

SMKN 12 Bandung

Kelas Populasi Sampel

PPU 1 30 (30/92 x 80) = 26

PPU 2 29 (29/92 x 80) = 25

PPU 3 33 (33/92 x 80) = 29

Jumlah Sampel siswa 80orang

32

Diki Ismail Permana , 2013 Kontribusi Pengalaman Praktek Industri Terhadap Prestasi Uji Kompetensi Siswa Smk Negeri 12 Bandung Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

3.4 Teknik Pengumpulan Data dan Instrumen Penelitian

3.4.1 Data dan Sumber Data

a. Data

Data adalah segala fakta dan angka yang dapat dijadikan bahan untuk

menyusun suatu informasi, sedangkan informasi adalah hasil pengolahan data yang

dipakai untuk suatu keperluan. Arikunto, S (2006 : 92). Data yang terdapat dalam

penelitian ini terdiri :

a. Data tentang pengalaman praktek kerja industri siswa kelas XII SMKN 12

Bandung kompetensi keahlian Permesinan Pesawat Udara.

b. Data tentang prestasi uji kompetensi siswa kelas XII SMKN 12 Bandung

kompetensi keahlian Permesinan Pesawat Udara.

b. Sumber Data

Menurut Arikunto, S (2010:172), yang dimaksud dengan dengan sumber data

dalam penelitian adalah subjek dari mana data itu diperoleh”. Berdasarkan kutipan

tersebut, maka sumber data untuk pengalaman praktek industri adalah siswa-siswa

kelas XII PPU 1, XII PPU 2, dan XII PPU 3SMKN 12 Bandung tahun ajaran

2012/2013. Sedangkan sumber data untuk prestasi uji kompetensi diperoleh dari

dokumen-dokumen yang sudah dikumpulkan oleh pihak hubin SMKN 12 Bandung.

3.4.2 Teknik Pengumpulan Data

Teknik pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini adalah dengan

metode dokumentasi dan metode kuesioner.

a. Metode Dokumentasi

Metode dokumentasi merupakan metode pengumpulan data yang bersumber

pada hal-hal atau benda-benda yang tertulis, seperti buku-buku, majalah, dokumen,

peraturan-peraturan, notulen, rapat, catatan harian dan sebagainya (Arikunto S, 2002:

135). Metode ini digunakan untuk memperoleh data prestasi uji kompetensi siswa

kelas XII jurusan Permesinan Pesawat Udara di SMKN 12 Bandung.

33

Diki Ismail Permana , 2013 Kontribusi Pengalaman Praktek Industri Terhadap Prestasi Uji Kompetensi Siswa Smk Negeri 12 Bandung Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

b. Metode Kuesioner

Kuesioner merupakan teknik pengumpulan data yang dilakukan dengan cara

memberi seperangkat pertanyaan atau pernyataan tertulis kepada responden untuk

dijawabnya (Sugiyono, 2010: 199). Jenis Angket yang digunakan dalam penelitian ini

adalah jenis angket tertutup, yaitu kuesioner yang disusun dengan menyediakan

jawaban sehingga pengisi hanya memberikan tanda pada jawaban yang dipilihnya

sesuai dengan keadaan yang sebenarnya.

3.4.3 Instrumen Penelitian

Untuk menguji hipotesis, diperlukan data yang benar, akurat, karena

keabsahan hasil pengujian hipotesis bergantung kepada kebenaran dan ketepatan

data.Sementara, kebenaran dan ketepatan data yang diperoleh bergantung pada alat

pengumpul data yang digunakan dan sumber datanya. Sesuai dengan metode

pengumpul data, maka instrument yang digunakan dalam penelitian ini adalah angket

dan lembar nilai.

a.Angket

Penggunaan angket sebagai alat pengumpul data dalam penelitian ini,

dilandasi oleh kenyataan yang dihadapi peneliti, seperti apa yang dikemukakan oleh

Hajar, I (1996:181), bahwa :

Angket merupakan suatu daftar pertanyaan/pernyataan tentang topic tertentu

yang diberikan kepada subjek, baik secara individual maupun kelompok,

untuk mendapatkan informasi tertentu, seperti keyakinan, minat perilaku,

ataupun kejadian-kerjadian yang telah dialami seseorang.Dalam mendapat

informasi dengan angket ini peneliti tidak perlu bertemu langsung dengan

subjek, tetapi cukup dengan mengajukan pertanyaan/pernyataan tertulis untuk

mendapatkan respon.

Berdasarkan landasan di atas, maka instrumen yang digunakan dalam

penelitianini adalah angket yang digunakan untuk menunjang data tentang

pengalaman praktek industri.Angket disusun dengan mengacu pada skala Guttman

.Penggunaan skala Guttman ini dimaksudkan agar responden dapat memberikan

34

Diki Ismail Permana , 2013 Kontribusi Pengalaman Praktek Industri Terhadap Prestasi Uji Kompetensi Siswa Smk Negeri 12 Bandung Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

respon terhadap pernyataan dengan memberikan salah satu jawaban dari dua

alternatif jawaban yang diberikan. Pembobotan skala Guttman ini terdiri dari dua

tingkatan penilaian, seperti terlihat pada tabel di bawah ini :

Tabel 3.3. Pembobotan Skala Guttman

Arah Pertanyaan Bobot Penilaian

Ya Tidak

Positif

Negatif

1

0

0

1

Pertimbangan dari penggunaan angket model skala Guttman ini, menurut Nasir, Moh

(1999;89) menyatakan bahwa “skala Guttman sangat baik untuk meyakinkan peneliti

tentang kesatuan dimensi dari sikap atau sifat yang diteliti”.

b. Rekap nilai

Instrumen penelitian yang digunakan untuk menunjang data variabel Y

mengenai prestasi uji kompetensi yaitu dengan dokumen data-data hasil prestasi uji

kompetensi.Dengan demikian, Alat untuk mengumpulkan data-data hasil prestasi uji

kompetensi adalah berupa rekap nilai uji kompetensi yang telah dihimpun oleh pihak

hubin SMKN 12 Bandung.

3.4.4 Uji Coba Instrumen Penelitian

Uji coba instrumen dilakukan karena angket dalam penelitian ini belum

merupakan alat ukur yang standar, dan belum teruji keterandalannya.Pada uji coba

angket ini, yang di uji cobakan adalah mengenai validitas dan reliabilitasnya. Hal ini

sesuai dengan yang dikemukakan oleh Arikunto, S (2006 : 158) bahwa, “Instrumen

yang baik harus memenuhi dua persyaratan yang penting yaitu valid dan reliabel”.

35

Diki Ismail Permana , 2013 Kontribusi Pengalaman Praktek Industri Terhadap Prestasi Uji Kompetensi Siswa Smk Negeri 12 Bandung Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

a. Uji Validitas

Validitas adalah pengukuran yang menunjukkan tingkat kevalidan dan

kesahihan suatu instrumen (Arikunto, S. 2006 : 130). Untuk menguji validitas dari

tiap item angket, maka dilakukan uji validitas dari tiap item angket dengan cara

analisa butir.Untuk menguji tingkat validitas angket ini digunakan rumus korelasi

product moment yang dikemukakan oleh Pearson :

rxy = ∑ ∑ ∑

√ ∑ ∑ } ∑ ∑ } (Arikunto,S. 2006:69)

dimana:

r = koefisien korelasi

∑X = jumlah skor tiap item yang diperoleh responden uji coba

∑Y = jumlah skor tiap item yang diperoleh responden uji coba

∑XY = jumlah skor X dan Y

N = jumlah responden

Selanjutnya, dilakukan uji t dalam rangka untuk mengetahui dari nilai korelasi yang

didapat. Adapun rumus yang digunakan adalah :

(Arikunto,S, 2006: 165)

dimana :

t = uji signifikasi korelasi

r = koefisien korelasi yang telah dihitung

n = jumlah responden

Setelah didapat thitung, selanjutnya nilai thitung tersebut dikonsultasikan dengan

ttabel. Apabila dari hasil perhitungan thitung lebih besar dari ttabel, maka dapat

disimpulkan bahwa instrumen tersebut valid. Sebaliknya, apabila dari hasil

perhitungan thitung lebih kecil dari ttabel maka dapat disimpulkan bahwa instrumen

tersebut tidak valid. Kriteria pengujian untuk mengevaluasi taraf signifikan tersebut,

36

Diki Ismail Permana , 2013 Kontribusi Pengalaman Praktek Industri Terhadap Prestasi Uji Kompetensi Siswa Smk Negeri 12 Bandung Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

instrument dikatakan valid apabila thitung>ttabel, pada taraf signifikan α = 0,05. Hasil uji

validitas instrument dapat dilihat pada tabel berikut.

Tabel 3.4. Uji Validitas Instrumen Pengalaman Praktek Industri

Variabel Aspek yang

Diungkap

No.

Item

soal

t hitung t tabel Keterangan

Pengalaman

Praktek

Industri

Mengalami

Pembekalan

Prakerin

1 2.45 1.67 valid

2 2.27 1.67 valid

3 2.76 1.67 valid

4 2.15 1.67 valid

5 2.31 1.67 valid

Mengalami

Pekerjaan saat

Prakerin

6 2.83 1.67 valid

7 3.81 1.67 valid

8 2.68 1.67 valid

9 3.84 1.67 valid

10 3.27 1.67 valid

11 3.99 1.67 valid

12 3.61 1.67 valid

13 2.27 1.67 valid

14 1.16 1.67 Tidak valid

15 3.48 1.67 valid

16 2.56 1.67 valid

17 3.82 1.67 valid

18 4.07 1.67 valid

19 3.75 1.67 valid

Mengalami

Suasana

bekerja di

industri

20 3.45 1.67 valid

21 0.99 1.67 Tidak valid

22 4.73 1.67 valid

23 2.12 1.67 valid

24 2.61 1.67 valid

25 4.71 1.67 valid

26 3.58 1.67 valid

27 4.39 1.67 valid

Berdasarkan Tabel 3.4 ternyata ada dua butir soal yang gugur, yaitu pada nomor

item soal 14 dan 21.Karena itu butir soal yang gugur tersebut tidak dapat digunakan

lagi untuk mengambil data dalam penelitian.

37

Diki Ismail Permana , 2013 Kontribusi Pengalaman Praktek Industri Terhadap Prestasi Uji Kompetensi Siswa Smk Negeri 12 Bandung Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

b. Uji Reliabilitas

Definisi reliabilitas menurut Sugiyono (2010 : 172) adalah ketepatan atau

keajegan alat ukur tersebut dalam mengukur apa yang diukurnya, artinya kapan pun

alat ukur tersebut digunakan akan memberikan hasil ukur yang sama. Untuk mencari

reliabilitas ada beberapa teknik yang diperguanakan.Salah satu teknik itu adalah

menggunakan rumus Kuder-Richadson. Arikunto, S (2006: 164) mengemukakan

bahwa “Rumus Kuder Richadson digunakan untuk mencari reliabilitas instrumen

dengan skor 1 atau 0, misalnya angket atau soal bentuk uraian”. Rumus tersebut

adalah :

(

) (Arikunto,S. 2006: 165)

Dimana:

r11 = Reliabilitas instrument

n = banyaknya butir pertanyaan/item

Xt = rata – rata skor total

St2 = variansi skor total

Sebagai pedoman kriteria penafsiran r11 menurut Arikunto adalah dengan cara

membandingkan nilai r11hitungdengan nilai rkoefisien korelasi pada tabel berikut ini :

Tabel 3.5.Tingkat Reliabilitas

KOEFISIEN KORELASI (r11) PENAFSIRAN

0,800 – 1,00 Sangat Tinggi

0,600 – 0,799 Tinggi

0,400 – 0,599 Cukup

0,200 – 0,399 Rendah

< 0,200 Sangat Rendah

38

Diki Ismail Permana , 2013 Kontribusi Pengalaman Praktek Industri Terhadap Prestasi Uji Kompetensi Siswa Smk Negeri 12 Bandung Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Berdasarkan perhitungan yang dilakukan (lampiran 2), didapatkan nilai r11

sebesar 0,374. Dengan demikian menurut Tabel 3.5 dapat diketahui bahwa kriteria

tentang pengalaman praktek industri memiliki reliabilitas yang tergolong rendah.

3.5 Teknik Analisis Data

Berdasarkan hipotesis yang akan di uji, tujuan penelitian, jenis data, dan

variabel penelitian, penulis melakukan pengolahan data dengan analisis statistik non

parametrik. Hasil dari analisis data ini merupakan bahan untuk menarik kesimpulan.

Adapuan langkah-langkah yang ditempuh dalam menganalisis data adalah :

a. Mengecek kelengkapan angket yang telah diisi oleh responden.

b. Memberikan skor pada lembar jawaban angket.

c. Menjumlahkan skor dari tiap item variabel.

d. Mengolah data dengan uji statistik.

3.5.1 Tabel Distribusi Frekuensi

Dalam membuat tabel distribusi frekuensi, penulis mengikuti aturan Sturgers,

yaitu sebagai berikut :

a. Menentukan rentang skor (R), yaitu data terbesar dikurangi data terkecil

b. Menentukan banyaknya kelas interval

BK = 1 + 3,3 log N

Keterangan : BK = banyaknya kelas interval

N = jumlah data

c. Menentukan panjang kelas interval (P)

d. Membuat tabel distribusi frekuensi.

e. Menghitung rata-rata (X) dan simpangan baku (S)

39

Diki Ismail Permana , 2013 Kontribusi Pengalaman Praktek Industri Terhadap Prestasi Uji Kompetensi Siswa Smk Negeri 12 Bandung Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

√∑

3.5.2 Uji Prasyarat Analisis

Mengingat data yang diperoleh merupakan data nominal, maka uji prasyarat

analisis tidak dilakukan. Oleh karena itu, alur penelitian ini menggunakan analisis

statistik non-parametrik.

3.5.3 Uji Hipotesis

Uji hipotesis dilakukan dengan menggunakan uji independen chi-kuadrat (χ

2).

Pengujian χ2

hanya dapat membahas (menguji) paling banyak dua variabel (atribut,

kriteria atau faktor). Variabel I dan II berasal dari sumber data yang sama. Selain

hubungan antar variabel, nilai χ2

juga dapat menjelaskan pengaruh atau kontribusi

antarvariabel, sesuai dengan fenomena yang diukur atau dasarnya sampel.

Tabel 3.6 Kontingensi Bi × Ki

Var 1

Var II

Variabel I Jumlah

K1 K2 K3 ….. Ki

V

a

r

i

a

b

e

l

I

B1 F11

E11

F12

E12

F1j

E1j

ΣB1

B2 F21

E21

F22

E22

F2j

E2j

ΣB2

B3

.

.

ΣB3

.

.

Bi Fi1

Ei1

Fi2

Ei2

Fij

Eij

ΣBi

Jumlah ΣK1 ΣK2 ΣK3 . . . ΣKi N

(sumber : Siregar, S. 2004 ; 183)

40

Diki Ismail Permana , 2013 Kontribusi Pengalaman Praktek Industri Terhadap Prestasi Uji Kompetensi Siswa Smk Negeri 12 Bandung Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Banyaknya pengamatan untuk tiap sel-sel matrik dinyatakan dengan fij,

sehingga pengamatan total yang dilakukan adalah N = Σfij = f11 + f12 + …. + fij.

Hipotesis yang diuji berdasarkan data seperti dalam tabel tersebut adalah :

Ho ; Kedua variabel bebas statistik (independen).

Ha : Tidak bebas statistik (dependen)

Pengujian dilakukan dengan pendekatan eksak dengan memprediksi frekuensi

teoritik atau banyak gejala yang diharapkan pada tiap sel matriks, yang dinyatakan

dengan eij, yaitu :

∑ ∑

(Siregar, S 2004 : 184)

ΣBi = jumlah baris ke-i

ΣKj = jumlah kolom ke-j

Selanjutnya nilai χ2adalah :

∑( )

Dengan derajat kebebasan : dk = (B-1) (K-1).

Kriteria pengujian : tolak Ho jika χh2> χ

2tabel .

Selanjutnya bila diinginkan informasi derajat hubungan antar kedua variabel,

dihitung koefisien kontingensi C melalui rumus :

(Siregar, S. 2004 : 186)

Nilai C digunakan untuk menilai derajat asosiasi antar variabel yang diukur, dengan

cara membandingkannya dengan koefisien kontingensi maksimum matriks B × K,

yaitu :

41

Diki Ismail Permana , 2013 Kontribusi Pengalaman Praktek Industri Terhadap Prestasi Uji Kompetensi Siswa Smk Negeri 12 Bandung Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

(Siregar, S. 2004 : 187)

m = jumlah baris atau kolom yang paling sedikit.

Kemudian hitung derajat asosiasi sampel dengan rumus :

(Siregar, S 2004 : 187)

Secara umum kriteria r adalah sebagai berikut :

Tabel 3.7. Kriteria Derajat Asosiasi

Kriteria Derajat Asosiasi PENAFSIRAN

0,80< r <1 Sangat Tinggi

0,60< r < 0,80 Tinggi

0,40< r < 0,60 Cukup

0,20< r < 0,40 Rendah

0,00 < r < 0,20 Sangat Rendah

r = 1 Derajat asosiasi sempurna

R = 0 Tidak berasosiasi

(sumber : Siregar,S. 2004 : 187)

Persyaratan perhitungan yang harus dipenuhi pada tabel kontingensi ini telah

dibahas oleh Siregar, S (2004; 296), yaitu

Frekuensi observasi yang diharapkan di bawah Ho, untuk tiap sel tidak boleh

kurang dari 1. Tidak boleh lebih dari 20%, sel-sel matriks berfrekuensi

harapan kurang dari lima. Bila terjadi hal yang demikian dianjurkan agar baris

atau kolom (kategori) yang berdekatan digabungkan, sehingga frekuensi

harapan pada sel-sel gabungan lebih besar dari lima.

42

Diki Ismail Permana , 2013 Kontribusi Pengalaman Praktek Industri Terhadap Prestasi Uji Kompetensi Siswa Smk Negeri 12 Bandung Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Tabel 3.8. Koreksi Yattes

Var I

Var II

K1 K2 Σ

B1

B2

a

c

b

d

ΣB1

ΣB2

Σ ΣK1 ΣK2 N

(Siregar, S. 2004 : 189)

Dengan demikian perhitungan χ2 untuk tabel koreksi Yattes menggunakan

rumus sebagai berikut :

| |

∑ ∑ ∑ ∑ (Siregar, S. 2004:189)

Koefisien asosiasi untuk tabel koreksi Yattesdapat dihitung dengan rumus

koefisien Φ, yaitu :

√∑ ∑ ∑ ∑ (Siregar, S. 2004:1991)