bab iii metode penelitian jenis dan desain penelitian 1 ...eprints.ums.ac.id/77322/6/bab iii.pdf ·...
TRANSCRIPT
69
BAB III
METODE PENELITIAN
A. Jenis dan Desain Penelitian
1. Jenis dan Desain Penelitian
Jenis penelitian ini adalah Kuantitatif. Menurut Sukmadinata
(2015: 53) Penelitian Kuantitatif didasari oleh filsafat positivisme yang
menekankan fenomena-fenomena objektif dan dikaji secara kuantitatif.
Memaksimalkan objektivitas desain penelitian ini dilakukan dengan
menggunakan angka-angka, pengolahan statistik, struktur dan percobaan
terkontrol.
Menurut Sutama (2015: 32) Penelitian kuantitatif didasarkan atas
konsep positivisme yang bertolak dari asumsi bahwa realita bersifat
tunggal, fixed, stabil, lepas dari kepercayaan dan perasaan-perasaan
individual. Realita terdiri atas bagian dan unsur yang terpisah satu sama
lain dan dapat diukur dengan menggunakan instrumen.
Jenis penelitian yang digunakan oleh peneliti dalam penelitian ini
adalah jenis penelitian kuantitatif. Penelitian kuantitatif ini bertujuan
mencari hubungan dan menjelaskan sebab-sebab perubahan dalam fakta-
fakta sosial yang terukur (menguji teori). Hal ini dapat diperoleh melalui
instrumen yang disusun berdasarkan teori tertentu.
Desain Penelitian ini menggunakan desain eksperimen. Menurut
Muliawan (2014: 78) Metode eksperimen disebut juga metode percobaan.
Metode eksperimen menurut tujuan terdiri dari 3 bentuk. Eksperimen
pembuktian, Eksperimen penemuan, Dan ekperimen perencanaan
tindakan.
Beberapa bentuk desain penelitian eksperimen menurut Sugiyono (2014:
73- 79)
a. Pre-Experimental Designs (nondesigns) dikatakan pre-experimental
design, karena desain ini belum merupakan eksperimen sungguh-
sungguh. Mengapa?, karena masih terdapat variable luar yang ikut
70
berpengaruh terhadap terbentuknya variable dependen. Jadi hasil
eksperimen yang merupakan variable dependen itu bukan semata-
mata dipengaruhi oleh variabel independen. Hal ini dapat terjadi,
karena tidak adanya variable kontrol,dan sampel tidak dipilih secara
random.bentuk Pre-Experimental Designs ada beberapa macam,
yaitu:
1) One-shot case study
2) One-Group Pretest-Posttest Design
3) Intact- Group Comparison
b. True Experimental Design yaitu eksperimen yang betul-betul, karena
dalam desain ini, penelitian dapat mengontrol semua variable luar
yang mempengaruhi jalan eksperimen. Dengan demikian validitas
internal (kualitas pelaksanaan rancang penelitian) dapat menjadi
tinggi. True Experimental di bagi menjadi dua, yaitu:
1) Posttest-Only Control Design
2) Pretest- Posttest Control Group Design
c. Factorial Design merupakan modifikasi dari design true
experimental, yaitu dengan memperhatikan kemungkinan adanya
variable moderator yang mempengaruhi perilaku (variable
independen) terhadap hasil (variable dependen).
d. Quasi Experimental Design yaitu merupakan pengembangan dari
true experimental design, yang sulit dilaksanakan. Desain ini
mempunyai kelompok kontrol, tetapi tidak dapat berfungsi
sepenuhnya untuk mengontrol variable-variable luar yang
mempengaruhi pelaksanaan ekperiemen. Dua bentuk desain Quasi
Eksperimen, yaitu:
1) Time series design
2) Nonequivalent Control Group Design
Penelitian ini menggunakan Pre-Experimental Designs yaitu
dengan menggunkaan One-Group Pretest- Posttest Design sebagai
desain penelitian. Menurut Sugiono (2014: 74) mengemukan One-
71
GroupPretest- Posttest Design adalah desain penelitian yang terdapat
pretest, sebelum diberi perlakuan. Dengan demikian hasil pelakuan
dapat diketahui lebih akurat, karena dapat membandingkan dengan
keadaan sebelum diberi perlakuan dan sudah diberikan perlakuan.
Desain ini dapat digambarkan sebagai berikut:
Gambar 3.1 Desain Penelitian
Keterangan:
:Peneliti melakukan sebuah observasi awal untuk mengetahui
kemampuan bahasa sebelum mendapatkan perlakuan (treatment).
:Peneliti memberi perlakuan ataupun treatment terhadap anak dengan
menggunkan permainan beberan
:peneliti melakukan observasi akhir untuk mengetahui kemampuan
bahasa setelah diberikan perlakuan ataupun treatment.
Dan penelitain ini peneliti tidak menggunakan Pretest dan
Posttest, tetapi menggunakan observasi awal dan obervasi akhir. Hal ini
karena subjek penelitan yang digunakan penelitin adalah anak usia dini
yang kemampuan fisiknya masih dalam tahap perkembangan.
Gambar 3.2
Desain Penelitian
𝐎𝟏×𝐎𝟏 𝐎𝟏= nilai pretest (sebelum diberi diklat)
𝐎𝟐= nilai posttest (setelah di beri diklat)
Observasi
awal
Eksperimen Observasi
akhir
Skor Skor Perbandinga
n pengaruh
sebelum dan
sesudah
72
Berdasarkan gambar desain penelitian diatas, prosedur dalam penelitain
ini adalah sebagai berikut yaitu:
1) Observasi Awal
Observasi awal untuk melihat kemampuan bahasa anak, dan
melihat kegiatan apa saja yang digunakan di sekolah tersebut.
2) Eksperimen
Pada tahap ini peneliti memberikan perlakuan dengan metode
eksperimen. Adapun prosedur dalam pelaksanaan perlakuan
pembelajran menggunakan media permainan beberan.
3) Observasi Akhir
Setelah peneliti memberikan perlakuan terhadap anak berupa
pelaksanaan menggunakan media permainan beberan, maka
dilakukan pengukuran terhadap kemampuan bahasa anak. hal ini
untuk mengetahui pengaruh media permainan beberan terhadap
kemampuan bahasa anak.
B. Tempat dan Waktu Penelitian
1. Tempat Penelitian : TK Intan Permata Asiyiyah Makamhaji
2. Waktu penelitian : Penelitian dilakukan pada semester genap pada
tahun ajaran 2018/2019.
Tabel 3.3
Rencana Jadwal Penelitian
NO Kegiatan Waktu
Sep Okt Nov Des Jan feb Mar
3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3
Tahap
Persiapan
Penelitian
a. Penyusu
nan dan
Pengaju
kan
Judul
73
b. Pengaju
an
Proposal
c. Perijina
n Riset
d. Pengaju
an BAV
I-III
1. Tahap
Pelaksan
aan
a. Pengum
pulan
Data
b. Pengelol
ahan
Data
2. Tahap
akhir
a. Penyusu
nan
Laporan
Hasil
Akhir
C. Populasi, Sampel, dan Sampling
1. Populasi
Menurut Hadari Nawawi (1983: 141) (dalam Margono, 2004: 118)
Populasi adalah keseluruan objek penelitian yang terdiri dari manusia,
benda-benda, hewan, tumbuh-tumbuhan, gejala-gejala, nilai tes, atau
peristiwa-peristiwa sebagai sumber data yang memiliki karakteristik
tertentu di dalam suatu penelitian.
Menurut Sugiyono (2008 : 62), populasi adalah wilayah
generalisasi yang terdiri atas obyek/subyek yang mempunyau kuantitas
dan karakteristik tertentu yang ditetapakan oleh untuk dipelajari
kemudian ditarik kesimpulan.
Populasi dalam penelitian ini adalah Kelompok B di TK Intan
Permata Aisyiyah Makamhaji Tahun Ajaran 2018/2019.
74
2. Sampel
Menurut sugiyono (2008 : 62), sampel adalah bagian dari jumlah
dan karakteristik yang dimiliki oleh populasi terebut. Jadi, sampel adalah
bagian dari keseluruhan populasi.
Sampel penelitian ini di ambil dari keseluruhan populasi adalah
anak Kelompok B di TK Intan Permata Aisyiyah Makamhaji yang
berjumlah 33 siswa pada kelompok B di TK Intan Permata Aisyiyah
Makamhaji. Peneliti memilih subjek pada Taman Kanak-Kanak pada usia
5-6 tahun.
3. Sampling
Teknik sampling adalah teknik pengambilan sampel. Untuk
menentukan sampel yang akan digunakan dalam penelitian. Menurut
Albert Kurniawan (2014: 80-83) Metode pengambilan sample terbagi
menjadi 2 (dua), berdasarkan pada Probalitas (secara random), dan
secara non-probablitas (secara random).
a. Probabilitas (Random)
1) Random Sederhana (Simple Random)
Dilakukan dengan mengambil secara langsung dari populasi
secara random.
2) Ranom Kompleks (Complex Random)
a) Systematic random sampling
Membagi populasi sebanyak n bagaian dan sample pada
masing-masing bagaian pertama secara random.
b) Cluster random sampling
Dilakuan dengan membagi populasi menjadi beberapa grup
bagian. Grup bagian ini disebut dengan cluster.
c) Stratified sampling
Dilakukan dengan membagi populasi menjadi beberapa
subpopulasi atau strata dan kemudian pengambilan secara
75
random sederhana dapat dilakukan di dalam masing-masing
strata.
d) Double sampling
Mengumpulkan sample dengan dasar sample yang ada dan
dari informasi yang diperoleh digunakan untuk
mengambilan sample berikutnya.
b. Non-Probabilitas (Non-Random)
1) Convenience Sampling
Dilakukan dengan memilih sample bebas sekehendak periset
atau karena kebetulan saja.
2) Purposive Sampling
Dilakukan berdasarkan kriteria tertentu:
a) Judgment sampling
Purposive sampling dengan kriteria pertimbangan tertentu.
b) Quota sampling
Sample memiliki karakteristik yang dimiliki populasinya.
3) Snowball Sampling
Mengumpulkan sampel dari responden yang berasal dari
referensi suatu jaringan.
4) Sampling Jenuh
Sampling jenuh adalah pengumpulan sample bila semua anggota
populasi dijadikan sample.
Terdapat berbagai teknik sampling yang digunakkan penelitian
(Sugiyono, 2011: 82). Dalam penelitian ini peneliti mengambil teknik
non probablity sampling yaitu teknik pengambilan sampel yang tidak
memberi peluang/kesempatan yang sama bagi setiap unsur atau anggota
populasi untuk dipilih menjadi anggota sampel. Yang meliputi sampling
jenuh. Dikatakan sampling jenuh adalah teknik penentuan sampel bila
semua anggota populasi digunakan sebagai sampel. Hal ini sering
dilakukan bila jumlah populasi relatif kecil, kurang dari 30 orang, atau
penelitian yang ingin membuat generalisasi dengan kesalahan yang
76
sangat kecil. Sampling jenuh (sensus) dimana semua anggota populasi
dijadikan sampel (Sugiyono, 2011: 84-85). Maka yang menjadi sampling
dalam penelitian ini kelompok B di TK intan Permata Aisyiyah
Makamhaji, peneliti telah memilih kelas Permata1 sebanyak 18 siswa
dan permata 2 sebanyak 15 siswa dengan jumlah total keseluruhannya
sebanyak 33 siswa sebagai sampel.
D. Definisi Operasional Variable
Definisi oprasional variable adalah pengertian variable (konsep yang
mempunyai nilai) atau menjadi fokus di dalam penelitian. Menurut fungsi
variable dalam penelitian ini menggunakan dua variable atau faktor dalam
penelitiannya. Variable yang digunakan dalam penelitian eksperimen ini
adalah variable bebas (independent variable) dan varable terikat (dependent
variable).
1. Variable bebas (independen variable)
Variable bebas adalah variable yang mempengaruhi variable lain,
yang sifatnya berdiri sendiri. Variable bebas merupakan variabel yang
dimanipulasi secara sistematis. Di bidang pendidikan . yang diidentifikasi
sebagai sebuah variable bebas diantaranya yaitu: macam-macam
penguatan (reinforcements, metode mengajar, frekuensi penguatan,
sarana prasarana pendidikan, lingkungan belajara, dan lain-lainnya.
Variable bebas yang digunakan dalam penelitian ini adalah Permainan
Beberan.
2. Variable terikat ( dependent variable)
Variable terikat adalah variable yang dipengaruhi oleh variable lain
atau variable yang terpengaryhi, yang sifatnya tidak dapat berdiri sendiri
(tergantung) dari variable bebas. Sering dikelompokkan sebagai variable
terikat pada bidang pendidikan, misal: hasil belajar, kesiapan belajar
siswa, kemandirian siswa, dan lain-lain. (Darmadi, 2011: 175-176).
Variable terikat yang digunakan dalam penelitian ini adalah Kemampuan
Berbahasa.
77
Defenisi operasional variable penelitian merupakan penjelasan dari
masing-masing variable yang digunakan penelitian terhadap indikator-
indikator yang membentuknya.
E. Teknik dan Instrumen Pengumpulan Data
1. Instrument
Menurut Margono, (2004: 155) Pada umumnya penelitian akan
berhasil apabila menggunkan instrumen, sebab data yang di perlukan
untuk menjawab pertanyaan penelitian (masalah) dan menguji hipotensis
di peroleh melalui instrumen. Instrumen sebagai alat pengumpul data
harus betul-betul di rancang dan di buat sedemikian rupa sehingga
menghasilkan data yang empiris sebagai mana adanya. Dalam penelitian
ini, untuk mengvaliditas data, digunakan triangulasi sumber. Titik tolak
dari penyususan adalah variabel-variable tersebut diberikan defenisi
operasionalnya, dan selanjutnya ditentukan ruang lingkupnya dan
indikator yang akan diukur. Dari indikator ini kemudian dijabarkan
menjadi butir-butir pertanyaan atau pernyataan. Untuk mempermudah
penyusunan instrumen, maka perlu digunakan matrik pengembangan
instrumen atau kisi-kisi instrumen.
Prosedur penyusunan penyusunan pedoman observasi atau
penyusunan instrument pada penelitian ini adalah:
1) Mentukan ruang lingkup kemampuan bahasa melalui perkembangan
bahasa anak yang dapat di peroleh dari Peraturan Menteri
Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia Nomor 137 Tahun
2014.
Tabel 3.4
Rincian Ruang Lingkup Kemampuan Bahasa
No Ruang Lingkup
1. Memahami bahasa
78
2. Mengungkapkan bahasa
3. Keaksaraan
2) Menjabarkan ruang lingkup dalam indikator
a) Ruang Lingkup ke Indikator kemampuan bahasa TK B
Table 3.5
Rincian Ruang Lingkup menjadi Indikator kemampuan bahasa
No Ruang Lingkup Indikator
1. Memahami Bahasa 1. Mengerti beberapa perintah
secara bersamaan
2. Mengulang kalimat yang
kompleks
3. Memahami aturan dalam
suatu permainan
2. Mengungkapkan
Bahasa
1. Menjawab pertanyaan yang
lebih kompleks
2. Berkomunikasi secara lisan,
memiliki perbendaharaan
kata, serta mengenal simbol-
simbol untuk persiapan
membaca, menulis dan
berhitung
3. Keaksaraan 1. Menyebut simbol-simbol
huruf yang dikenal
79
3) Menjadikan Ruang Lingkup ke indikator dan indikator ke butir
amatan
a) Indikator Penelitian Kelompok B Permata 2 TK Intan Permata
Aisyiyah
Table 3.6
Rincian Indikator Kemampuan bahasa anak menjadi Butiran
Amatan
Ruang Lingkup Indikator Butir Amatan Jumlah
1. Memahami
bahasa
1. Mengerti
beberapa
perintah
secara
bersamaan
1. Anak mampu
memahimi perintah
melalui dua arah
antara guru dan
murid melalui
permainan beberan
4
2. Anak menjalankan
perintah yang
diberikan kepada
guru oleh anak
disaat melakukan
permainan beberan
3. Anak melakukan 2-5
perintah secara
berurutan
4. Anak meniru
kembali 4-5 urutan
kata
2. Mengulangi
kalimat yang
kompleks
5. Anak dapat
menirukan kalimat
sederhana
2
6. Mengulang kalimat
80
yang telah di
dengarkan
3. Memahami
atauran dalam
suatu
permainan
7. Anak memahami
aturan permainan
beberan
8. Anak menaati atauran
permainan beberan
2
2. Mengungkapkan
bahasa
1. Menjawab
pertanyaan
yang lebih
komplek
9. Menjawab pertanyaan
tentang keterangan /
informasi
2
10. Anak dapat
menjawab
pertanyaan apa,
mengapa, dimana,
berapa, bagaimana
dsb
2. Berkomunikasi
secara lisan,
memiliki
perbendaharaa
n kata, serta
mengenal
simbol –simbol
untuk
persiapan
membaca,
menulis dan
berhitung
11. Menghubungkan dan
menyebutkan tulisan
sederhana dan simbol
yang
melambangkannya
2
12. Menghitung dan
menghubungkan
simbol
81
3. Keaksaraan 1. Menyebut
simbol –simbol
huruf yang di
kenal
13. Anak menyebutkan
simbol-simbol huruf
vokal dan konsonan
yang di kenal di
lingkungan sekitar
melalui tematik
yang telah di
tetepkan oleh guru
saat pembelajaran
1
b) Pedoman Observasi penelitian
Tabel 3.7
Rincian Lembaran Observasi kemampuan bahasa
No Nama:
Indikator Butir Amatan Sekor
1 2 3 4
1. Mengerti
beberapa perintah
secara bersamaan
1. Anak mampu memahimi
perintah melalui dua arah
antara guru dan murid
melalui permainan beberan
2. Anak menjalankan perintah
yang diberikan kepada guru
oleh anak disaat melakukan
permainan beberan
3. Anak melakukan 2-5
perintah secara berurutan
4. Anak meniru kembali 4-5
urutan kata
82
2. Mengulangi
kalimat yang
kompleks
5. Anak dapat menirukan
kalimat sederhana
6. Mengulang kalimat yang
telah di dengarkan
7. Anak memahami aturan
permainan beberan
3. Memahami
atauran dalam
suatu permainan
8. Anak menaati atauran
permainan beberan
4. Menjawab
pertanyaan yang
lebih komplek
9. Menjawab pertanyaan
tentang keterangan /
informasi
10. Anak dapat menjawab
pertanyaan apa, mengapa,
dimana, berapa, bagaimana
dsb
5. Berkomunikasi
secara lisan,
memiliki
perbendaharaan
kata, serta
mengenal simbol
–simbol untuk
persiapan
membaca,
menulis dan
berhitung
11. Menghubungkan dan
menyebutkan tulisan
sederhana dan simbol yang
melambangkannya
12. Menghitung dan
menghubungkan simbol
6. Menyebut simbol
–simbol huruf
13. Anak menyebutkan simbol-
simbol huruf vokal dan
konsonan yang di kenal di
83
yang di kenal lingkungan sekitar melalui
tematik yang telah di
tetepkan oleh guru saat
pembelajaran
Jumlah
Keterangan:
Menentukan deskriptor butiran amatan melalui pemberian skor
dengan ketentuan sebagai berikut :
Skor 1 = Belum Berkembang (BB), jika anak belum mampu mencapai
indikator meskipun dengan bantuan orang lain.
Skor 2 = Mulai Berkembang (MB), jika anak mampu mencapai
indikator meskipun dengan bantuan orang lain.
Skor 3 = Berkembang Sesuai Harapan (BSH), jika anak mampu
mencapai indikator tanpa bantuan orang lain.
Skor 4 = Berkembang Sangat Baik (BSB), jika anak Mampu mencapai
kegiatan dengan melebihi indikator.
2. Teknik pengumpulan data
Menurut Margomo, (2004: 158) Teknik pengumpulan data adalah
penelitian, di samping perlu menggunakan metode yang tepat, juga perlu
memilih teknik dan alat pengumpulan yang relevan. Penggunaan teknik
dan alat pengumpulan data yang tepat memungkinkan di perolehnya data
yang objektif. Di bawah ini akan di uraikan teknik penelitiana sebagai
cara yang dapat ditempuh untuk mengumpulkan data.
Menurut Prof. Dr. Sugiyono dalam bukunya “Metode Penelitian
pendidikan” tahun 2014 hal 137-146 , pengumpulan data berdasarkan
tekniknya meliputi :
84
1) Interview (wawancara)
Wawancara digunakan sebagai teknik pengumpulan data
apabila peneliti ingin melakukan studi pendahuluan untuk
menentukan permasalahan yang harus di teliti, dan juga apabila
peneliti ingin mengetahui hal-hal responden yang lebih mendalam
dan jumlah respondenya sedikit/kecil. Teknik pengumpulan data ini
mendasarkan diri pada laporan tentang diri sendiri.
2) Kuesioner (angket)
Kuesioner adalah teknik pengumpulan data yang dilakukan
dengan cara memeberi seperangkat pertanyaan atau pernyataan
tertulis kepada responden untuk dijawabnya. Kuesioner merupakan
teknik pengumpulan data yang efisien bila peneliti tahu dengan pasti
variabale yang diukur dan tahu apa yang bisa diharapkan dari
responden.
3) Observasi
Observasi sebagai teknik pengumpulan data mempunyai ciri
yang spesifik bila dibandingkan dengan teknik yang lain, kalau
wawancara dan kuesioner selalu berkomunikasi dengan orang, maka
observasi tidak terbatas pada orang, tetapi juga pada objek-objek
yang lain. Menurut Sugiyanto (2014: 145-146) membedakan
observasi menjadi dua:
1) Observasi Berperan serta (participant observation)
Peneliti terlibat dengan kegiatan sehari-hari orang yang
sedang diamati atau yang sedang digunakan sebagai sumber data
penelitian. Sambil melakukan pengamatan, penelitian ikut
melakukan apa yang dikerjakan oleh sumber data, dan ikut
merasakan dukanya.
2) Observasi Nonpartisipan
Obsevasi Nonpartisispan merupakan peneliti yang tidak
telibat dan hanya sebagai pengamat independen, observasi
nonpartisispn terbagi menjadi dua, yaitu:
85
a) Observasi Terstruktur
Observasi yang telah dirancang secara sistematis,
tentang apa yang akan diamati, kapan dan dimana
tempatnya. Observasi tersetruktur dilakukan apabila peneliti
telah tahu dengan pasti tentang variable apa yang diamati.
Dalam melakukan pengamatan peneliti menggunkan
instrumen penelitian yang telah teruji validitas dan
reliabilitasnya.
b) Observasi Tidak Struktur
Observasi tidak struktur adalah observasi yang tidak di
persiapkan secara sistematis tentang apa yang akan di
observasi. Hal ini dilakukan karena peneliti tidak tau secara
pasti tentang apa yang akan di amati. Dalam melakukan
pengamatan peneliti tidak menggunakan intrumen yang
telah baku, tetapi hanya rambu rambu pengamatan.
Dalam penelitian ini peneliti menggunakan Observasi
Berperan serta (participant observation), observasi ini dilakukan
untuk memperoleh hasil data siswa pada observasi awal dan
observasi akhir penelitian.
4) Dokumentasi
Dokumentasi merupakan catatan peristiwa yang sudah
berlalu. Dokumentasi bisa berupa bentuk tulisan, gambar, atau
karya-karya monumental dari seseorang. Dokumentasi yang
berbentuk tulisan misalnya, cacatan harian, sejarah kehidupan (life
histories), cerita, biografi, peraturan, kebijakan. Dokumentasi yang
bentuk bergambar, misalnya foto, gambar hidup, sketsa dan lain-
lain (Sugiyono, 2014: 240).
Dalam penelitian ini peneliti menggunakan teknik pengumpulan
data melalui Observasi berperan serta (participant observation) dan
dokumentasi. Karena dengan teknik pengumpulan data melalui observasi
dan Dokumentasi tersebut peneliti akan mendapatkan informasi anak-
86
anak yang lebih akurat dan dapat melihat secara langsung kemampuan
bahasa melalui perkembangan anak.
F. Teknik Analisis Data
Menurut Bogdan (dalam Sugiyono, 2013: 224) Teknik analisis data
adalah proses mencari dan menyusun secara sistematis data yang diperoleh
dari hasil wawancara, catatan lapangan, dan bahan-bahan lain, sehingga dapat
mudah di pahami, dan temuannya dapat diinformasikan kepada orang lain.
Analisis data dikelompokan menjadi 2, yaitu:
1. Analisis Deskriptif
Stastistika Deskriptif adalah statistika yang digunakan bila peneliti
hanya ingin mendeskripsikakan data sample, dan tidak ingin membuat
kesimpulan yang berlaku untuk populasi dimana sampel di ambil.
Dalam statistik deskriptif antara lain adalah penyajian data melalui
table, grafik, diagram lingkaran, pictogram, perhitungan modus, medium,
mean, perhitungan desil, presentil, perhitunngan prosentase. Adapun
langkah-langkah statistik deskriftif yang peneliti lakukan adalah:
a) Skoring
Skoring disini digunakan untuk menentukan jawaban dalam
penelitian ini dihubungkan kemampuan bahasa anak yaitu:
1) Dengan skor 1 jika anak Belum Berkembangn (BB)
2) Dengan skor 2 jika anak Bulai berkembang (MB)
3) Dengan skor 3 jika anak Berkembang Sesuai Harapan (BSH)
4) Dengan skor 4 jika anak Berkembang Sangat Baik (BSB)
b) Menjumlah
Menjumlah disini maksudnya yaitu menjumlah sekor hasil observasi
kemampuan berbahasa setiap anak dan menjumlah skor setiap
indikator yang telah dicapai oleh semua anak.
c) Menghitung Mean, Median dan Modus
87
1) Menghitung Mean (rata-rata)
Mean atau rata-rata merupakan jumlah dari serangkai data yang
dibagi dengan jumlah data. Penghitungan yang digunakan
dalalm penelitian ini adalah rata-rata hitung tunggal dan rata-
rata hitung kelompok. Rumusnya yaitu:
Rata-rata data tunggal =
Rata-rata menghitung kelompok =
Keterangan :
=hasil dari penjumlah setiap data
n =jumlah data
Ʃ =nilai tengah
=jumlah frekuensi
2) Menghitung median (Me)
Median adalah nilai tengah dari suatu gugus yang telah disusun
dari data kecil atau sebaliknya. Rumus untuk menghitung
median (Me) yaitu:
Median data tu1nggal:
Me =
(1 + n)
Median data kelompok:
Me = + P (
)
Keterangan:
Me = Median
n = Jumlah data
= Batas bawah
P = Panjang Kelas
F = Banyak Frekuensi kelas median
88
3) Menghitung Modus (Mo)
Modus adalah nilai dari beberapa data yang mempunyai
frekuensi tertinggi baik data tunggal maupun data kelompok.
Rumusan modus data kelompok adalah sebagai berikut:
Mo = + P (
)
Keterangan
Mo = Modus
= Batas bawah kelas yang mengandung nilai modus
=Panjang Kelas
=Selisih antara nilai frekuensi di kelas modus (f)
dengan frekuensi sebelum kelas modus
= Selisih antara nilai Frekuensi di kelas modus (f)
dengan frekuensi sesudah kelas modus
2. Analisis Induktif (Inferensial)
Statistika deskriftif infrensial yaitu statistika yang berusaha
membuat berbagai internet terhadap sekumpulan data yang berasal dari
sesuatu sample, penguji hipotensis, pengambilan keputusan dan
menyimpulkan hasil penelitian.
Teknis analisis data pada penelitian ini menggunaan teknik uji t
dengan Uji T-Test yang digunakan adalah Paired Sample t test.
Perosedur analisis inferensial adalah penelitian ini adalah:
a) Menentuan Hipotensis
Ho:Permainan beberan tidak berpengaruh terhadap kemampuan
bahasa
Ha:Permainan beberan berpengaruh terhadap kemampuan bahasa
b) Menentukan taraf sidnifikan (
Taraf signifikan dalam penelitian ini – 0,05
c) Menentukan kreteria penelitian:
a) Berdasarkan perbanding antara dengan
atau maka Ha diterima
89
b) Berdasarkan perbandingan nilai probalitas (sig.)
Jika probabilitas> 0,05, maka Ho diterima
Jika probabilitas < 0,05, maka Ho. ditolak
c) Statistik Uji t
Analisis uji t ini menggunakan SPSS 15, Menurut Gozali
(2008:54) adapun langkah-langkah uji hipotesis menggunkan
SPSS yaitu sebagai berikut:
1) Membuka program SPSS 15 dengan cara klik Star,
program, SPSS, for windows, SPSS
2) Klik variabel view pada SPSS
3) Pada kolom Name, ketika Nama Anak untuk baris pertama,
ketika sebelum (untuk observasi awal) pada baris kedua,
dan ketika sesudah (untuk observasi akhir) pada baris
ketiga.
4) Pada kolom decimals ketik 0
5) Pada kolom label, ketik Nama Anak untuk baris pertam,
observasi awal untuk baris kedua dan observasi akhir untuk
baris ketiga.
6) Pada kolom Measure, baris pertama di isi Nominal, baris
kedua dan ketiga diisi scale
7) Klik data view pada SPSS data editor
8) Isi data Nama dengan nama anak, isi data skor sesuai
dengan variable dan nama anak
9) Data disave dan siap dianalisis
10) Dari data menu utama pilih analyze kemudian compare
means dan Paired sample t-test
11) Muncul kotak paired sample t-test
12) Klik varibale observasi anak, kemudian klik variable akhir,
masukkan kedalam kotak paired sample variable trrlihat
tanda sebelum sesudah
90
13) Untuk option guna tingkat kepercayaan 95% atau tingkat
signifikasi 5% klik continue
14) Terahir klik Ok dan akan muncul hasil output data SPSS.