skripsi - digilib.uns.ac.id · kristen surakarta tahun pelajaran 2010/2011. jenis penelitian yang...

79
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user UPAYA PE MELALUI PENERA TIPE STUDE PADA SISWA KE FAKULT ENINGKATAN HASIL BELAJAR AKUNT APAN PENDEKATAN PEMBELAJARAN K ENT TEAMS ACHIEVEMENT DIVISIONS ELAS X KEUANGAN SMK KRISTEN 1 SU TAHUN PELAJARAN 2010/2011 (Penelitian Tindakan Kelas) SKRIPSI Oleh : SAPTO HUDI PURNOMO X 7407074 TAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIK UNIVERSITAS SEBELAS MARET SURAKARTA 2011 TANSI KOOPERATIF (STAD) URAKARTA KAN

Upload: dinhkhuong

Post on 28-Jun-2019

220 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Page 1: SKRIPSI - digilib.uns.ac.id · Kristen Surakarta tahun pelajaran 2010/2011. Jenis penelitian yang dilakukan oleh peneliti adalah Penelitian Tindakan Kelas (Classroom Action Research)

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

UPAYA PENINGKATAN HASIL BELAJAR AKUNTANSI

MELALUI PENERAPAN PENDEKATAN PEMBELAJARAN KOOPERATIF

TIPE STUDENT TEAMS ACHIEVEMENT DIVISIONS (STAD)

PADA SISWA KELAS X KEUANGAN SMK KRISTEN 1 SURAKARTA

TAHUN PELAJARAN 2010/2011

(Penelitian Tindakan Kelas)

SKRIPSI

Oleh :

SAPTO HUDI PURNOMO

X 7407074

FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN

UNIVERSITAS SEBELAS MARET

SURAKARTA

2011

UPAYA PENINGKATAN HASIL BELAJAR AKUNTANSI

MELALUI PENERAPAN PENDEKATAN PEMBELAJARAN KOOPERATIF

TIPE STUDENT TEAMS ACHIEVEMENT DIVISIONS (STAD)

PADA SISWA KELAS X KEUANGAN SMK KRISTEN 1 SURAKARTA

TAHUN PELAJARAN 2010/2011

(Penelitian Tindakan Kelas)

SKRIPSI

Oleh :

SAPTO HUDI PURNOMO

X 7407074

FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN

UNIVERSITAS SEBELAS MARET

SURAKARTA

2011

UPAYA PENINGKATAN HASIL BELAJAR AKUNTANSI

MELALUI PENERAPAN PENDEKATAN PEMBELAJARAN KOOPERATIF

TIPE STUDENT TEAMS ACHIEVEMENT DIVISIONS (STAD)

PADA SISWA KELAS X KEUANGAN SMK KRISTEN 1 SURAKARTA

TAHUN PELAJARAN 2010/2011

(Penelitian Tindakan Kelas)

SKRIPSI

Oleh :

SAPTO HUDI PURNOMO

X 7407074

FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN

UNIVERSITAS SEBELAS MARET

SURAKARTA

2011

Page 2: SKRIPSI - digilib.uns.ac.id · Kristen Surakarta tahun pelajaran 2010/2011. Jenis penelitian yang dilakukan oleh peneliti adalah Penelitian Tindakan Kelas (Classroom Action Research)

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user ii

UPAYA PENINGKATAN HASIL BELAJAR AKUNTANSI

MELALUI PENERAPAN PENDEKATAN PEMBELAJARAN KOOPERATIF

TIPE STUDENT TEAMS ACHIEVEMENT DIVISIONS (STAD)

PADA SISWA KELAS X KEUANGAN SMK KRISTEN 1 SURAKARTA

TAHUN PELAJARAN 2010/2011

(Penelitian Tindakan Kelas)

Oleh :

SAPTO HUDI PURNOMO

X 7407074

Skripsi

Ditulis dan diajukan untuk memenuhi sebagian persyaratan mendapatkan

gelar Sarjana Pendidikan Program Studi Pendidikan Ekonomi

Bidang Keahlian Khusus Pendidikan Akuntansi

Jurusan Pendidikan Ilmu Pengetahuan Sosial

FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN

UNIVERSITAS SEBELAS MARET

SURAKARTA

2011

Page 3: SKRIPSI - digilib.uns.ac.id · Kristen Surakarta tahun pelajaran 2010/2011. Jenis penelitian yang dilakukan oleh peneliti adalah Penelitian Tindakan Kelas (Classroom Action Research)

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user iii

Page 4: SKRIPSI - digilib.uns.ac.id · Kristen Surakarta tahun pelajaran 2010/2011. Jenis penelitian yang dilakukan oleh peneliti adalah Penelitian Tindakan Kelas (Classroom Action Research)

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user iv

Page 5: SKRIPSI - digilib.uns.ac.id · Kristen Surakarta tahun pelajaran 2010/2011. Jenis penelitian yang dilakukan oleh peneliti adalah Penelitian Tindakan Kelas (Classroom Action Research)

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user v

Page 6: SKRIPSI - digilib.uns.ac.id · Kristen Surakarta tahun pelajaran 2010/2011. Jenis penelitian yang dilakukan oleh peneliti adalah Penelitian Tindakan Kelas (Classroom Action Research)

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user vi

ABSTRAK

Sapto Hudi Purnomo. X 7407074. UPAYA PENINGKATAN HASIL BELAJARAKUNTANSI MELALUI PENERAPAN PENDEKATAN PEMBELAJARANKOOPERATIF TIPE STUDENT TEAMS ACHIEVEMENT DIVISIONS(STAD) (Penelitian Tindakan Kelas). Skripsi. Surakarta. Fakultas Keguruan danIlmu Pendidikan. Universitas Sebelas Maret Surakarta, Juni 2011.

Tujuan Penelitian ini adalah untuk mendeskripsikan penerapan pendekat-an pembelajaran kooperatif tipe Student Teams Achievement Divisions (STAD)dalam meningkatkan hasil belajar akuntansi pada siswa kelas X Keuangan SMKKristen Surakarta tahun pelajaran 2010/2011.

Jenis penelitian yang dilakukan oleh peneliti adalah Penelitian TindakanKelas (Classroom Action Research). Penelitian ini dilakukan dengan kolaborasiantara peneliti, guru kelas dan melibatkan partisipasi siswa. Obyek penelitian iniadalah siswa kelas X Keuangan SMK Kristen 1 Surakarta tahun pelajaran2010/2011, yang berjumlah 47 siswa. Teknik pengumpulan data dilakukan denganobservasi, dokumentasi, wawancara dan tes. Prosedur penelitian meliputi tahap:(1) pengenalan masalah, (2) persiapan tindakan, (3) penyusunan rencana tindakan,(4) implementasi tindakan, (5) pengamatan dan (6) penyusunan laporan. Prosespenelitian ini dilaksanakan dalam dua siklus, masing-masing siklus terdiri dariempat tahap, yakni: (1) perencanaan tindakan, (2) pelaksanaan tindakan, (3)observasi dan interprestasi, dan (4) analisis dan refleksi. Setiap siklus dilaksana-kan dalam tiga kali pertemuan, siklus pertama selama 6 x 45 menit dan sikluskedua 6 x 45 menit.

Berdasarkan penelitian yang telah dilaksanakan, dapat disimpulkan bahwaterdapat peningkatan hasil belajar akuntansi pada materi laporan keuanganmelalui penerapan pendekatan pembelajaran kooperatif dengan tipe StudentTeams Achievement Divisions (STAD). Hal tersebut terefleksi dari beberapaindikator sebagai berikut: (1) keaktifan siswa dalam diskusi kelompokmenunjukkan peningkatan dari 35 siswa (74,47%) menjadi 38 siswa (80,85%),(2) ketelitian dan ketepatan menyelesaikan soal pada siklus I terdapat 41 siswa(87,23%) dan pada siklus II terdapat 42 siswa (89,36%), dan (3) adanyapeningkatan pencapaian hasil belajar siswa dari 42 siswa (89,36%) pada siklus Imeningkat menjadi 44 siswa (93,62 %) pada siklus II. Peningkatan tersebut terjadisetelah guru melakukan beberapa upaya, antara lain: (1) penerapan pendekatanpembelajaran kooperatif dengan tipe Student Teams Achievement Divisions(STAD), (2) guru sudah dapat meningkatkan rasa tanggung jawab siswa terhadapmateri yang diajarkan untuk meningkatkan hasil belajar siswa dalam kegiatanbelajar mengajar melalui model Student Teams Achievement Divisions (STAD),(3) guru melakukan evaluasi setelah pelaksanaan pembelajaran untuk meningkat-kan hasil belajar berikutnya. Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa pe-nerapan pendekatan pembelajaran kooperatif dengan tipe Student Teams Achieve-ment Divisions (STAD) dapat meningkatkan hasil belajar akuntansi.

Page 7: SKRIPSI - digilib.uns.ac.id · Kristen Surakarta tahun pelajaran 2010/2011. Jenis penelitian yang dilakukan oleh peneliti adalah Penelitian Tindakan Kelas (Classroom Action Research)

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user vii

ABSTRACT

Sapto Hudi Purnomo. X 7407074. AN EFFORT TO RAISE ACCOUNTLEARNING RESULT THROUGH COOPERATIVE LEARNINGAPPROACH IN STUDENT TEAMS ACHIEVEMENT DIVISION TYPE(CLASSROOM ACTION RESEARCH). Research, Surakarta: Education andTeacher Faculty, Sebelas Maret University, June 2011.

The objective research describes an application of cooperative learningapproach in Student Teams Achievement Division type. It is increase tenth gradestudents finance class of account learning achievement on SMK Kristen 1Surakarta on learning year’s 2010/2011.

The objective research describes an application of cooperative learningapproach in Student Teams Achievement Division type. It is increase tenth gradestudents finance class of account learning achievement on SMK Kristen 1Surakarta. Type of research is classroom action research. This researchcollaborates among researcher, teacher and students. The object of research istenth grade students finance class of SMK Kristen 1 Surakarta on learning year’s2010/2011. There are 47 students in this class. Technique of collecting data isobservations, documentation, interview and test. There are some stages ofresearch procedure: (1) Problem introduction. (2) Action preparation. (3)Composing action planning. (4) Action implementation. (5) Observation. (6)Composing report. There are two cycle in research progress, each of cycle havefour stage. Such as: (1) Planning. (2) Action. (3) Observation and interpretation.(4) Analysis and reflection. There are three times meeting each cycle. The first is6X45 minutes so do the second cycle.

The research can be concluded that there is increasing on account learningresult through cooperative learning approach in Student Teams AchievementDivision type. It is reflected from some indicator: (1) Students activeness areincrease from 35 students (74, 47%) to be 38 students (80,85%). (2) There are 41students (87, 23%) in the first cycle and 42 students (89,36%) in the second cyclethat has Accuracy to complete the questions in the first cycle. (3) Theachievement of students are increase from 42 students (89,36%) in the first cycle,to be 44 students (93,62%) in the second cycle. Those increasing are happen afterteacher do some efforts: (1) Applying division achievement student teams type.(2) Teacher could increase responsibility on the learning materiel to increasestudents’ achievement through Student Teams Achievement Division’ type. (3)Teacher evaluates all of learning activity that was done before, to increase thenext learning activity. The writer concludes that cooperative learning approach inStudent Teams Achievement Division’ type can increase account achievement.

Page 8: SKRIPSI - digilib.uns.ac.id · Kristen Surakarta tahun pelajaran 2010/2011. Jenis penelitian yang dilakukan oleh peneliti adalah Penelitian Tindakan Kelas (Classroom Action Research)

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user viii

MOTTO

“Sesungguhnya Allah tidak akan merubah keadaan sesuatu kaum, sehingga

mereka merubah keadaan yang ada pada diri mereka sendiri”

(Q. S AR RA’D: 11)

“Pendidikan merupakan perlengkapan paling baik untuk hari tua.”

(Aristoteles).

“Pengetahuan tidaklah cukup, kita harus mengamalkannya.”

(Johan Wolfgang von Goethe).

“Orang lain menilai kita berdasarkan apa yang kita pikirkan”

(David J. Schwartz)

“Kemampuan berpikir jauh lebih bernilai dari pada kemampuan mengingat fakta”

(David J. Schwartz)

“Kejar dan lampauilah impian yang selama ini engkau cita-cita-kan, .”

(Penulis)

Page 9: SKRIPSI - digilib.uns.ac.id · Kristen Surakarta tahun pelajaran 2010/2011. Jenis penelitian yang dilakukan oleh peneliti adalah Penelitian Tindakan Kelas (Classroom Action Research)

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user ix

PERSEMBAHAN

Skripsi ini penulis persembahkan sebagai wujud rasa sayang,

cinta kasih penulis dan terima kasih penulis kepada :

Bapak, Ibu dan Adik-adik ku tercinta atas perjuangan

dan doanya sehingga penulis dapat menyelesaikan

penulisan skrpsi ini dengan lancar.

Bapak Sukirman dan Ibu Laily atas kesabarannya dalam

membimbing penulis.

Ibu Nunik Heriyanti serta keluarga besar SMK Kristen

1 yang telah membantu pelaksanaan penelitian ini.

Anjani, Erlin, Dian, Dyah, Yoga, Pipit, Vitria, Umi,

teman-teman PAP’07, teman-teman kost Vampire dan

kost Pak Dino atas semangat, kesabaran dan persahabatan

kita selama ini.

Teman-temanku C2 dan PAK’07.

Semua pihak yang telah membantu terselesaikannya

skripsi ini.

Almamater UNS

Page 10: SKRIPSI - digilib.uns.ac.id · Kristen Surakarta tahun pelajaran 2010/2011. Jenis penelitian yang dilakukan oleh peneliti adalah Penelitian Tindakan Kelas (Classroom Action Research)

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user x

KATA PENGANTAR

Puji syukur penulis panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa karena atas

kasih karunia, berkat dan hikmat dari-Nya, skipsi ini dapat diselesaikan dengan

baik oleh penulis untuk memenuhi sebagian persyaratan untuk mendapatkan gelar

Sarjana Pendidikan.

Hambatan dan kesulitan yang penulis hadapi dalam menyelesaikan

penulisan skipsi ini dapat diatasi berkat bantuan dari berbagai pihak. Untuk itu,

atas segala bentuk bantuannya penulis mengucapkan terima kasih kepada:

1. Prof. Dr. M. Furqon Hidayatullah, M.Pd., selaku Dekan Fakultas Keguruan

dan Ilmu Pendidikan Universitas Sebelas Maret Surakarta.

2. Drs. Saiful Bachri, M.Pd., selaku Ketua Jurusan Pendidikan Ilmu Pengetahuan

Sosial yang telah memberikan ijin penulisan skripsi ini.

3. Drs. Wahyu Adi, M.Pd., selaku Ketua Bidang Keahlian Khusus Pendidikan

Akuntansi yang telah memberikan bimbingan, pengarahan dengan bijaksana.

4. Drs. Sukirman, MM, selaku pembimbing I yang telah memberikan banyak

sekali motivasi, ilmu dan arahan dengan penuh kesabaran.

5. Laily Faiza Ulfa, SE, MM, selaku pembimbing II dan pembimbing akademis

yang telah memberikan dorongan, semangat dan bimbingan dengan baik.

6. Drs. Siwi Widi Asmoro, selaku Kepala SMK Kristen 1 Surakarta, serta guru,

karyawan dan siswa-siswi kelas X Keuangan yang telah banyak memberikan

bantuan bagi penulis dalam penyusunan skripsi ini.

7. Bapak, Ibu dan Adik tercinta, yang selalu memberikan dorongan baik moril

maupun spiritual, kasih sayang serta doa yang tak henti-hentinya mengiringi

penulis hingga penulis dapat menyelesaikan skripsi ini.

8. Anjani, Erlin, Dian, Dyah, Yoga, Pipit, Vitria, Wanda, Umi Krisnawati, teman-

teman PAP’07, teman-teman kost Vampire dan sahabat-sahabatku akuntansi ’07

atas keceriaan dan semangat kalian.

9. Semua pihak yang tidak dapat penulis sebutkan satu persatu yang telah

membantu penulis dalam menyelesaikan skripsi ini.

Page 11: SKRIPSI - digilib.uns.ac.id · Kristen Surakarta tahun pelajaran 2010/2011. Jenis penelitian yang dilakukan oleh peneliti adalah Penelitian Tindakan Kelas (Classroom Action Research)

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user xi

Semoga amal kebaikan semua pihak tersebut mendapatkan imbalan dari

Tuhan Yang Maha Esa. Amin.

Penulis menyadari dalam penulisan skripsi ini masih banyak kekurangan,

namun penulis berharap skripsi ini dapat bermanfaat bagi pembaca pada

umumnya dan perkembangan ilmu pengetahuan pada khususnya.

Surakarta, Juni 2011

Penulis

Page 12: SKRIPSI - digilib.uns.ac.id · Kristen Surakarta tahun pelajaran 2010/2011. Jenis penelitian yang dilakukan oleh peneliti adalah Penelitian Tindakan Kelas (Classroom Action Research)

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user xii

DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL i

HALAMAN PENGAJUAN ii

HALAMAN PERSETUJUAN iii

HALAMAN REVISI iv

HALAMAN PENGESAHAN v

HALAMAN ABSTRAK vi

HALAMAN MOTTO viii

HALAMAN PERSEMBAHAN ix

KATA PENGANTAR x

DAFTAR ISI xii

DAFTAR GAMBAR xv

DAFTAR TABEL xvi

BAB I PENDAHULUAN 1

A. Latar Belakang Masalah 1

B. Identifikasi Masalah 4

C. Pembatasan Masalah 4

D. Perumusan Masalah 5

E. Tujuan Penelitian 5

F. Manfaat Penelitian 5

BAB II LANDASAN TEORI 7

A. Tinjauan Pustaka 7

1. Hasil Belajar Akuntansi 7

a. Pengertian Belajar 7

b. Faktor-faktor yang mempengaruhi dalam Belajar 8

c. Hasil Belajar 8

d. Mata Pelajaran Akuntansi 10

2. Pembelajaran Kooperatif Tipe Student Teams Achievement

Divisions (STAD) 11

Page 13: SKRIPSI - digilib.uns.ac.id · Kristen Surakarta tahun pelajaran 2010/2011. Jenis penelitian yang dilakukan oleh peneliti adalah Penelitian Tindakan Kelas (Classroom Action Research)

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user xiii

a. Pengertian Pembelajaran Kooperatif 11

b. Kelebihan dan Kelemahan Pembelajaran Kooperatif 12

c. Tipe Student Teams Achievement Divisions (STAD) ...........12

B. Penelitian Yang Relevan 15

C. Kerangka Berpikir 15

D. Hipotesis Tindakan 18

BAB III METODOLOGI PENELITIAN 19

A. Tempat dan Waktu Penelitian 19

B. Subjek dan Objek Penelitian 20

C. Pendekatan Penelitian 21

D. Teknik Pengumpulan Data 23

E. Prosedur Penelitian 25

F. Proses Penelitian 26

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 29

A. Deskripsi Lokasi Penelitian 29

B. Identifikasi Masalah Pembelajaran Akuntansi Kelas X Keuangan

di SMK Kristen 1 Surakarta 35

C. Deskripsi Hasil Penelitian 36

1. Siklus Pertama 39

a. Perencanaan Tindakan Siklus Pertama 39

b. Pelaksanaan Tindakan Siklus Pertama 41

c. Observasi dan Interpretasi 43

d. Analisis dan Refleksi Tindakan Siklus Pertama 44

2. Siklus Kedua 46

a. Perencanaan Tindakan Siklus Kedua 46

b. Pelaksanaan Tindakan Siklus Kedua 48

c. Observasi dan Interpretasi 50

d. Analisis dan Refleksi Tindakan Siklus Kedua 54

D. Pembahasan 55

Page 14: SKRIPSI - digilib.uns.ac.id · Kristen Surakarta tahun pelajaran 2010/2011. Jenis penelitian yang dilakukan oleh peneliti adalah Penelitian Tindakan Kelas (Classroom Action Research)

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user xiv

BAB V SIMPULAN, IMPLIKASI DAN SARAN 60

A. Simpulan 60

B. Implikasi 61

C. Saran 62

DAFTAR PUSTAKA 64

LAMPIRAN 66

Page 15: SKRIPSI - digilib.uns.ac.id · Kristen Surakarta tahun pelajaran 2010/2011. Jenis penelitian yang dilakukan oleh peneliti adalah Penelitian Tindakan Kelas (Classroom Action Research)

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user xv

DAFTAR GAMBAR

Gambar 1. Kerangka Berpikir Penelitian Tindakan Kelas 16

Gambar 2. Siklus Penelitian Tindakan Kelas 22

Gambar 3. Grafik Penelitian Siklus I 56

Gambar 4. Grafik Penelitian Siklus II 56

Gambar 5. Grafik Perbandingan Siklus I dan Siklus II 57

Gambar 6. Guru sedang menerangkan materi yang akan dipelajari 134

Gambar 7. Siswa sedang berdiskusi untuk mengerjakan soal yang diberikan 134

Gambar 8. Siswa sedang mengerjakan soal bersama kelompoknya 135

Gambar 9. Presentasi kelompok 135

Gambar 10. Siswa sedang mengerjakan soal kuis 136

Page 16: SKRIPSI - digilib.uns.ac.id · Kristen Surakarta tahun pelajaran 2010/2011. Jenis penelitian yang dilakukan oleh peneliti adalah Penelitian Tindakan Kelas (Classroom Action Research)

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user xvi

DAFTAR TABEL

Tabel 1. Rincian Kegiatan, Waktu dan Jenis Kegiatan Penelitian 20

Tabel 2. Indikator Ketercapaian Hasil Belajar Siswa 27

Tabel 3. Siklus Pergantian Kepala Sekolah 30

Tabel 4. Nilai Kemampuan Awal Siswa Kelas X Keuangan 36

Tabel 5. Perbandingan Nilai Sebelum diterapkan STAD dan

Sesudah Diterapkan STAD 52

Tabel 6. Profil Hasil Penelitian 55

Page 17: SKRIPSI - digilib.uns.ac.id · Kristen Surakarta tahun pelajaran 2010/2011. Jenis penelitian yang dilakukan oleh peneliti adalah Penelitian Tindakan Kelas (Classroom Action Research)

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user 1

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah

Pendidikan merupakan suatu hal yang sangat penting dalam rangka

mencerdaskan kehidupan bangsa, sehingga dapat mengentaskan masyarakat dari

kebodohan dan keterbelakangan. Pendidikan diupayakan semaksimal mungkin

untuk menciptakan masyarakat yang memiliki suatu kemampuan dan keunggulan

tertentu, sehingga mampu bersaing dan menghadapi berbagai tantangan yang ada,

terutama dalam era globalisasi dewasa ini. Globalisasi adalah masuknya informasi

budaya secara bebas dari negara satu ke negara lain. Kenyataan tersebut dapat

menimbulkan berbagai dampak, baik positif maupun negatif. Pendidikan me-

rupakan salah satu cara dalam menanggulanggi dampak globalisasi, dan sebagai

upaya menghadapi berbagai tantangan yang muncul dalam kehidupan, oleh karena

itu pendidikan perlu mendapat perhatian penting dari berbagai pihak khususnya

pemerintah.

Berbagai upaya telah dilakukan pemerintah untuk meningkatkan mutu

pendidikan di Indonesia, diantaranya mempersiapkan pengajar yang profesional,

pengadaan buku penunjang pelajaran, adanya program wajib belajar 12 tahun,

meningkatkan anggaran pendidikan, meningkatkan kesejahteraan tenaga pengajar

dan penyempurnaan kurikulum yang diwujudkan melalui suatu pembaharuan

kurikulum secara berkesinambungan, diantaranya kurikulum 1994, kurikulum

2004 (Kurikulum Berbasis Kompetensi) dan kurikulum 2006 yaitu Kurikulum

Tingkat Satuan Pendidikan.

Selain pembaharuan kurikulum, hal yang perlu diperhatikan dalam me-

ningkatkan mutu pendidikan di Indonesia adalah proses pembelajaran, proses

pembelajaran di kelas memiliki peran yang sangat penting dalam upaya pen-

capaian tujuan pembelajaran, guru memegang peranan yang penting akan

keberhasilan proses pembelajaran tersebut disamping ada beberapa faktor lain

yang mempengaruhi berhasil tidaknya suatu proses pembelajaran. Hendaknya

Page 18: SKRIPSI - digilib.uns.ac.id · Kristen Surakarta tahun pelajaran 2010/2011. Jenis penelitian yang dilakukan oleh peneliti adalah Penelitian Tindakan Kelas (Classroom Action Research)

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

2

guru dalam mengajar lebih kreatif dalam memilih model-model pembelajaran

yang sesuai dengan keadaan serta kondisi lingkungan di mana dia mengajar.

Pemilihan pendekatan pembelajaran yang sesuai dengan karakteristik materi yang

diajarkan diharapkan akan memudahkan siswa dalam memahami materi tersebut,

selain itu siswa bisa lebih berperan aktif selama proses pembelajaran.

Proses belajar mengajar sebaiknya bersumber pada pokok pemikiran

yang menyatakan bahwa pengetahuan itu ditemukan, dibentuk dan dikembangkan

siswa. Kemudian seorang guru yang berperan sebagai pengajar juga harus

berusaha untuk mengembangkan kompetensi dan kemampuan siswa disamping

peran aktif siswa dalam membangun pengetahuannya sendiri, namun selama ini

siswa selalu terkondisikan untuk menerima informasi apa adanya, sehingga siswa

cenderung pasif. Proses belajar mengajar merupakan proses interaksi pribadi

antara siswa satu dengan siswa lain, interaksi antara guru dengan siswa, serta

interaksi antara siswa dengan lingkungan, siswa akan mampu menumbuhkan

pengetahuan sesuai dengan kemampuannya sekaligus dapat belajar hidup untuk

bermasyarakat. Salah satu indikator tercapainya tujuan pembelajaran adalah tinggi

rendahnya hasil belajar yang diraih siswa setelah mengikuti proses belajar

mengajar, tinggi rendahnya hasil belajar akan memberikan sumbangan dalam

mencapai kesuksesan siswa di masa depan.

SMK Kristen 1 Surakarta merupakan salah satu sekolah swasta yang me-

miliki siswa yang bervariasi, baik dalam penguasaan materi, maupun kemampuan

dalam menerima pelajaran. Kemampuan siswa dalam menerima pelajaran tersebut

akan mempengaruhi hasil belajar dari masing-masing siswa. Salah satu jurusan

yang terdapat di sekolah ini adalah X Keuangan yang tentunya sebagian besar

mata pelajaran yang diajarkan dan harus dikuasai oleh siswa adalah mata

pelajaran Akuntansi. Akuntansi berkaitan erat dengan kemampuan berpikir,

menalar/menafsirkan dan kemampuan menganalisis suatu transaksi oleh sese-

orang. Berdasarkan hasil pengamatan pelaksanaan pembelajaran Akuntansi di

kelas, terdapat berbagai permasalahan yang terjadi, seperti: hasil belajar siswa

yang kurang, siswa kurang aktif di kelas, kurang fokus pada saat guru

Page 19: SKRIPSI - digilib.uns.ac.id · Kristen Surakarta tahun pelajaran 2010/2011. Jenis penelitian yang dilakukan oleh peneliti adalah Penelitian Tindakan Kelas (Classroom Action Research)

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

3

menyampaikan materi pelajaran, siswa kurang teliti saat mengerjakan soal dan

lebih banyak melakukan aktivitas lain di luar aspek pembelajaran, seperti

berbicara dengan teman satu meja, berdandan maupun bercanda. Guru sering

memberi kesempatan kepada siswa untuk bertanya tetapi hampir tidak ada siswa

yang bertanya walaupun siswa tersebut belum memahami materi yang

disampaikan guru di depan kelas sehingga membuat siswa hanya menyontek

pekerjaan teman saat diberi tugas mengerjakan soal Akuntansi. Kurang adanya

variasi pembelajaran Akuntansi dari guru juga merupakan salah satu kendala

siswa dalam memahami pelajaran Akuntansi, hal ini dikarenakan cukup

banyaknya jam pada mata pelajaran ini, sehingga siswa menjadi bosan dan malas

untuk mengikuti pelajaran Akuntansi.

Di SMK Kristen 1 Surakarta, proses pembelajaran yang digunakan guru

masih kurang bervariasi, sehingga minat siswa untuk belajar Akuntansi masih

kurang, akibatnya hasil belajar siswa belum maksimal, variasi belajar untuk

mengatasi kesulitan belajar Akuntansi pada siswa sangat diperlukan, salah satunya

dengan menggunakan pendekatan pembelajaran kooperatif.

Menurut Slavin (2010:4) “Pembelajaran kooperatif merujuk pada ber-

bagai macam metode pengajaran yang mengharuskan para siswa bekerja dalam

kelompok-kelompok kecil untuk saling membantu satu sama lainnya dalam

mempelajari materi pelajaran”. Dalam kelas kooperatif, para siswa diharapkan

dapat saling membantu, saling mendiskusikan dan berargumentasi, untuk

mengasah pengetahuan yang mereka kuasai saat itu sehingga dapat menutup

kesenjangan dalam pemahaman masing-masing. Cara belajar kooperatif jarang

sekali menggantikan pengajaran yang diberikan oleh guru, tetapi lebih sering

menggantikan pengaturan tempat duduk yang individual, cara belajar individual,

dan dorongan yang individual. Apabila diatur dengan baik, siswa-siswa dalam

kelompok kooperatif akan belajar satu sama lain untuk memastikan bahwa tiap

orang dalam kelompok telah menguasai konsep-konsep yang telah dipikirkan.

Page 20: SKRIPSI - digilib.uns.ac.id · Kristen Surakarta tahun pelajaran 2010/2011. Jenis penelitian yang dilakukan oleh peneliti adalah Penelitian Tindakan Kelas (Classroom Action Research)

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

4

Menurut Slavin (2010:143) Pembelajaran kooperatif yang paling tua danbanyak diteliti adalah, Student Teams Achievement Divisions (STAD).Student Teams Achievement Divisions (STAD) merupakan salah satu tipeyang paling sederhana, dan merupakan model yang paling baik untuk per-mulaan bagi para guru yang baru menggunakan pendekatan kooperatif.

Dari uraian diatas, penulis bermaksud untuk mengadakan penelitian

dengan judul “Upaya Peningkatan Hasil Belajar Akuntansi Melalui Penerapan

Pendekatan Pembelajaran Kooperatif Tipe STUDENT TEAMS ACHIEVEMENT

DIVISIONS (STAD) Pada Siswa Kelas X Keuangan SMK Kristen 1 Surakarta

Tahun Pelajaran 2010/2011”

B. Identifikasi Masalah

Berdasarkan latar belakang yang telah dikemukakan di atas dapat di-

identifikasi masalah sebagai berikut :

1. Rendahnya hasil belajar akuntansi yang disebabkan tipe pembelajaran

yang digunakan oleh guru dalam kegiatan belajar mengajar belum

bervariasi, masih didominasi oleh guru sehingga siswa cenderung bosan.

2. Rendahnya hasil belajar akuntansi juga dipengaruhi keaktifan siswa

yang kurang dan ketelitian siswa dalam mengerjakan soal, ini dapat

dilihat pada saat proses pembelajaran berlangsung masih banyak yang

tidak memperhatikan, tidak mau bertanya saat diberikan kesempatan

bertanya, dan banyaknya siswa yang salah saat mengerjakan soal.

C. Pembatasan Masalah

Berdasarkan uraian pada identifikasi masalah di atas, permasalahan yang

muncul terlampau luas. Oleh karena keterbatasan penulis dalam hal biaya, tenaga

dan waktu maka penulis hanya membatasi pada masalah berikut:

1. Masalah rendahnya hasil belajar siswa.

2. Masalah rendahnya keaktifan siswa dalam proses pembelajaran.

3. Masalah mengenai kurang telitinya siswa dalam mengerjakan soal.

Page 21: SKRIPSI - digilib.uns.ac.id · Kristen Surakarta tahun pelajaran 2010/2011. Jenis penelitian yang dilakukan oleh peneliti adalah Penelitian Tindakan Kelas (Classroom Action Research)

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

5

4. Penerapan pendekatan pembelajaran kooperatif tipe Student Teams

Achievement Divisions (STAD).

D. Perumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang yang telah dikemukakan di atas, maka dapat

dirumuskan permasalahan sebagai berikut:

“Apakah penerapan pendekatan pembelajaran kooperatif dengan tipe

Student Teams Achievement Divisions (STAD) dapat meningkatkan hasil belajar

akuntansi pada siswa kelas X Keuangan SMK Kristen 1 Surakarta tahun pelajaran

2010/2011?”

E. Tujuan Penelitian

Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan penerapan pendekatan

pembelajaran kooperatif dengan tipe Student Teams Achievement Divisions

(STAD) untuk meningkatkan hasil belajar akuntansi siswa kelas X Keuangan

SMK Kristen 1 Surakarta tahun pelajaran 2010/2011.

F. Manfaat Penelitian

Hasil penelitian ini diharapkan dapat memberi manfaat bagi dunia

pendidikan yang dapat ditinjau dari dua segi, yaitu:

1. Manfaat Teoritis

Hasil penelitian ini diharapkan mampu memberikan kontribusi keilmuan

yang bermanfaat dalam dunia pendidikan mengenai pemilihan tipe pengajaran

yang tepat dalam upaya meningkatkan hasil belajar.

2. Manfaat Praktis

a. Bagi Siswa

Apabila guru menggunakan pendekatan pembelajaran kooperatif tipe

Student Teams Achievement Divisions (STAD) maka akan memberikan

Page 22: SKRIPSI - digilib.uns.ac.id · Kristen Surakarta tahun pelajaran 2010/2011. Jenis penelitian yang dilakukan oleh peneliti adalah Penelitian Tindakan Kelas (Classroom Action Research)

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

6

kemudahan dalam mempelajari ilmu pengetahuan khususnya di bidang

akuntansi sehingga siswa dapat meningkatkan hasil belajarnya.

b. Bagi Guru

Sebagai motivasi untuk menerapkan pendekatan pembelajaran kooperatif

dalam pembelajaran untuk menghasilkan output yang berkualitas. Selain itu

sebagai alternatif dalam mengajarkan materi yang lebih me-nyenangkan dan

mudah dipahami oleh siswa.

c. Bagi Peneliti

Memberikan masukan kepada peneliti sebagai calon guru dalam memilih

dan menggunakan pendekatan pembelajaran kooperatif sebagai pembelajar-

an yang tepat untuk meningkatkan hasil belajar akuntansi.

Page 23: SKRIPSI - digilib.uns.ac.id · Kristen Surakarta tahun pelajaran 2010/2011. Jenis penelitian yang dilakukan oleh peneliti adalah Penelitian Tindakan Kelas (Classroom Action Research)

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user 7

BAB II

LANDASAN TEORI

A. Tinjauan Pustaka

1. Hasil Belajar Akuntansi

a. Pengertian Belajar

Menurut W. S. Winkel dalam Sulistyorini (2009:5) mengartikan belajar

sebagai suatu aktivitas mental/psikis yang berlangsung dalam interaksi aktif

dengan lingkungan yang menghasilkan perubahan-perubahan dalam penge-

tahuan pemahaman, keterampilan dan nilai-sikap. Perubahan itu bersifat secara

relatif konstan dan berbekas.

Sedangkan menurut Arnie Fajar dalam Sulistyorini (2009:5) mengemukakan

bahwa:

Belajar merupakan suatu proses kegiatan aktif siswa dalam membangunmakna atau pemahaman, maka siswa perlu diberi waktu yang memadaiuntuk melakukan proses itu. Artinya memberikan waktu yang cukupuntuk berfikir ketika siswa menghadapi masalah, sehingga siswa mem-punyai kesempatan untuk membangun sendiri gagasannya.

Dari pendapat para pakar tersebut, dapat diartikan bahwa belajar adalah

sebagai proses untuk merubah diri seseorang (siswa) agar memiliki penge-

tahuan, keterampilan, sikap dan tingkah laku melalui latihan, baik latihan yang

penuh dengan tantangan atau melalui berbagai pengalaman yang telah terjadi.

b. Faktor – Faktor yang Mempengaruhi Belajar

Setiap individu dalam belajar dipengaruhi oleh banyak faktor. Menurut

Slameto (1995: 54-71) menyatakan bahwa faktor-faktor yang mempengaruhi

belajar dapat digolongkan menjadi dua golongan saja , yaitu:

1) Faktor intern

Faktor intern merupakan faktor-faktor yang berada pada diri peserta didik

itu sendiri yang dapat berupa: faktor jasmaniah, faktor psikologis, serta faktor

kelelahan. a) Faktor jasmaniah berkaitan dengan faktor kesehatan dan keadaan

Page 24: SKRIPSI - digilib.uns.ac.id · Kristen Surakarta tahun pelajaran 2010/2011. Jenis penelitian yang dilakukan oleh peneliti adalah Penelitian Tindakan Kelas (Classroom Action Research)

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

8

tubuh (sempurna atau ada cacat tubuh) yang mempengaruhi proses belajar se-

seorang. Siswa yang segar jasmaninya dan mempunyai keadaan tubuh yang

sempurna akan lebih mudah dalam proses belajarnya. b) Faktor Psikologis

merupakan faktor yang berhubungan dengan intelegensi, perhatian, minat,

motif, bakat, kematangan, dan kesiapan yang mempengaruhi individu yang

sedang belajar. c) Faktor Kelelahan dapat dibedakan menjadi dua macam, yaitu

kelelahan jasmani dan kelelahan rohani (bersifat psikis). Kelelahan jasmani

terlihat dengan lemah lunglainya tubuh, kelelahan jasmani terjadi karena

kekacauan substansi sisa pembakaran di dalam tubuh, sehingga darah

tidak/kurang lancar pada bagian-bagian tertentu. Sedangkan kelelahan rohani

dapat dilihat dengan adanya kelesuan dan kebosanan, sehingga minat dan

dorongan untuk menghasilkan sesuatu hilang.

2) Faktor ekstern

Faktor ekstern merupakan faktor yang berasal dari luar individu yang

meliputi : a) faktor keluarga, siswa yang belajar akan menerima pengaruh dari

keluarga berupa: cara orang tua mendidik, relasi antara anggota keluarga,

suasana rumah tangga, keadaan ekonomi keluarga, pengertian dari orang tua

serta latar belakang kebudayaan keluarganya. b) faktor sekolah yang mem-

pengaruhi belajar mencakup metode mengajar, kurikulum, relasi guru dengan

siswa, relasi siswa dengan siswa, disiplin sekolah, pelajaran dan waktu sekolah,

standar pelajaran, keadaan gedung, metode belajar, dan tugas rumah. c) Faktor

masyarakat terjadi karena keberadaan siswa dalam masyarakat yaitu tentang

kegiatan siswa dalam masyarakat, mass media, teman bergaul dan bentuk

kehidupan masyarakat yang semuanya mempengaruhi belajar.

c. Hasil Belajar

Menurut Nana Sudjana (2006:22) hasil belajar adalah kemampuan-

kemampuan yang dimiliki siswa setelah ia menerima pengalaman belajarnya.

Sedangkan menurut Oemar Hamalik (2006:30) hasil belajar adalah bila

seseorang telah belajar akan terjadi perubahan tingkah laku pada orang

Page 25: SKRIPSI - digilib.uns.ac.id · Kristen Surakarta tahun pelajaran 2010/2011. Jenis penelitian yang dilakukan oleh peneliti adalah Penelitian Tindakan Kelas (Classroom Action Research)

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

9

tersebut, misalnya dari tidak tahu menjadi tahu, dan dari tidak mengerti

menjadi mengerti.

Bloom dalam W.S. Winkle (2005:274-279) membagi hasil belajar men-

jadi tiga ranah, yaitu ranah kognitif, ranah afektif dan ranah psikomotorik”.

1) Ranah kognitifBerkenaan dengan hasil belajar intelektual yang terdiri dari enam aspek,yaitu:(a) Pengetahuan: mencakup ingatan akan hal-hal yang pernah dipelajari

dan disimpan dalam ingatan. Hal-hal itu dapat meliputi fakta, kaidahdan prinsip, serta metode yang diketahui. Pengetahuan yang disimpandalam ingatan akan digali pada saat dibutuhkan melalui prosesmengingat atau mengingat kembali.

(b) Pemahaman: mencakup kemampuan untuk menangkap makna dan artidari bahan yang dipelajari. Kemampuan ini merupakan kemampuanme-nguraikan isi pokok dari suatu bacaan; mengubah data yangdisajikan ke dalam bentuk lain, seperti rumus matematika di uraikan kedalam bentuk kata-kata.

(c) Penerapan: mencakup kemampuan untuk menerapkan suatu kaidah ataumetode bekerja pada suatu kasus/problem yang konkrit dan baru.

(d) Analisis: mencakup kemampuan untuk merinci suatu kesatuan kedalambagian-bagian, sehingga struktur keseluruhannya dapat dipahamidengan baik.

(e) Sintesis: mencakup kemampuan untuk membentuk suatu kesatuan ataupola baru yang nantinya setiap bagian-bagian dihubungkan satu samalain, sehingga tercipta suatu bentuk baru, misalkan membuat proposalpenelitian ilmiah.

(f) Evaluasi: mencakup kemampuan untuk membentuk suatu pendapatmengenai sesuatu yang bersamaan dengan pertanggungjawaban ataspendapat tersebut.

2) Ranah afektifBerkenaan dengan sikap yang terdiri dari lima aspek, yaitu:(a) Penerimaan: mencakup kepekaan akan adanya suatu perangsang dan

kesediaan untuk memperhatikan rangsangan itu, seperti penjelasan yangdiberikan oleh guru.

(b) Partisipasi: mencakup kerelaan untuk memperhatikan secara aktif danberpartipasi dalam suatu kegiatan.

(c) Penilaian: mencakup kemampuan untuk memberikan penilaian terhadapsesuatu dan membawa diri sesuai dengan penilaian itu.

(d) Organisasi: mencakup kemampuan untuk membentuk suatu sistem nilaisebagai pedoman dan pegangan dalam kehidupan.

Page 26: SKRIPSI - digilib.uns.ac.id · Kristen Surakarta tahun pelajaran 2010/2011. Jenis penelitian yang dilakukan oleh peneliti adalah Penelitian Tindakan Kelas (Classroom Action Research)

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

10

(e) Pembentukan pola diri: mencakup kemampuan untuk menghayati nilai-nilai kehidupan sedemikian rupa, sehingga menjadi milik pribadi danmenjadi pegangan nyata dan jelas dalam mengatur kehidupannyasendiri.

3) Ranah psikomotorBerkenaan dengan hasil belajar keterampilan dan kemampuan bertindak.Ada enam aspek ranah psikomotoris, yakni:(a) Persepsi: mencakup kemampuan untuk mengadakan diskriminasi yang

tepat antara dua perangsang atau lebih, perangsang ini tergantung darimasing-masing rangsangan.

(b) Kesiapan: mencakup kemampuan untuk menempatkan dirinya dalamke-adaan akan memulai suatu gerakan atau rangkaian gerakan.Kemampuan ini dinyatakan dalam bentuk kesiapan jasmani dan mental.

(c) Gerakan terbimbing: mencakup kemampuan untuk melakukanrangkaian gerak-gerik, seperti mengerakkan anggota tubuh

(d) Gerakan yang terbiasa: mencakup kemampuan untu melakukan suaturangkaian gerak-gerik dengan lancar, karena sudah dilatih atau terbiasa.

(e) Gerakan kompleks: mencakup kemampuan untuk melaksanakan suatuketerampilan, yang terdiri atas beberapa komponen dengan lancar, tepatdan efisien.

(f) Penyesuaian pola gerakan: mencakup kemampuan untuk mengadakanperubahan dan menyesuaikan pola gerak-gerik dengan kondisi setempatatau dengan menunjukkan suatu taraf keterampilan yang telah mencapaikemahiran, misal seorang pemain tenis yang menyesuaikan polapemainannya dengan lawan.

(g) Kreativitas: mencakup kemampuan untuk melahirkan aneka pola gerak-gerik yang baru, seluruhnya atas dasar prakarsa dan inisiatif sendiri.

Jadi, hasil belajar adalah proses perubahan tingkah laku dari pengalaman

yang diperolah siswa dalam proses belajar dimana siswa awalnya tidak tahu

menjadi tahu.

d. Mata Pelajaran Akuntansi

American Institute of Certified Public Accountans (AICPA) dalam Amir

(2005:2) mendefinisikan akuntansi adalah seni pencatatan, pengelompokan,

pengikhtisaran menurut cara yang berarti dan dinyatakan dalam nilai mata

uang, semua transaksi serta kejadian yang sedikit-dikitnya bersifat finansial

dan dari catatan itu dapat ditafsirkan hasilnya. Arnie Fajar (2005:130)

menyebutkan bahwa “Akuntansi merupakan mata pelajaran yang mengkaji

tentang suatu sistem untuk menghasilkan informasi berkenaan dengan transaksi

Page 27: SKRIPSI - digilib.uns.ac.id · Kristen Surakarta tahun pelajaran 2010/2011. Jenis penelitian yang dilakukan oleh peneliti adalah Penelitian Tindakan Kelas (Classroom Action Research)

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

11

keuangan”. Informasi tersebut dapat digunakan dalam rangka pengambilan

keputusan dan tanggung jawab di bidang keuangan baik oleh pelaku ekonomi

swasta (akuntansi perusahaan), pemerintah (akuntansi pemerintah), ataupun

organisasi masyarakat lainnya (akuntansi publik).

Berdasarkan pendapat di atas dapat di simpulkan bahwa akuntansi adalah

pencatatan, pengelompokan, pengikhtisaran, dan penyajian transaksi keuangan

dalam suatu organisasi tertentu.

2. Pembelajaran Kooperatif

Tipe Student Teams Achievement Divisions (STAD)

a. Pengertian Pembelajaran Kooperatif

Menurut Slavin (2010:4) “Pembelajaran kooperatif merujuk pada ber-

bagai macam metode pengajaran dimana para siswa bekerja dalam kelompok-

kelompok kecil untuk saling membantu satu sama lainnya dalam mempelajari

materi pelajaran”. Dalam kelas kooperatif, para siswa diharapkan dapat saling

membantu, saling mendiskusikan dan berargumentasi, untuk mengasah penge-

tahuan yang mereka kuasai saat itu dan menutup kesenjangan dalam pemaha-

man masing-masing. Cara belajar kooperatif jarang sekali dapat menggantikan

pengajaran yang diberikan oleh guru, tetapi lebih sering menggantikan penga-

turan tempat duduk yang individual, cara belajar individual, dan dorongan

individual. Bila diatur dengan baik, siswa-siswa dalam kelompok kooperatif

akan belajar satu sama lain untuk memastikan bahwa setiap anggota dalam

kelompok telah menguasai konsep-konsep yang telah dipikirkan.

Menurut Lungdren dalam Isjoni (2010:13-14) Unsur-unsur dasar dalam

cooperative learning sebagai berikut:

a. Para siswa harus memiliki persepsi bahwa mereka “tenggelam atauberenang bersama”

b. Para siswa harus memiliki tanggung jawab terhadap siswa atau peserta didiklain dalam kelompoknya, selain tanggung jawab terhadap diri sendiri dalammempelajari materi yang dihadapi.

c. Para siswa harus berpandangan bahwa mereka semua memiliki tujuan yangsama.

Page 28: SKRIPSI - digilib.uns.ac.id · Kristen Surakarta tahun pelajaran 2010/2011. Jenis penelitian yang dilakukan oleh peneliti adalah Penelitian Tindakan Kelas (Classroom Action Research)

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

12

d. Para siswa membagi tugas dan berbagai tanggung jawab di antara anggotakelompok.

e. Para siswa diberikan satu evaluasi atau penghargaan yang akan ikutberpegaruh terhadap evaluasi kelompok.

f. Para siswa membagi kepemimpinan sementara mereka memperolehketerampilan bekerja sama selama belajar.

g. Setiap siswa akan diminta mempertanggungjawabkan secara individualmateri yang ditangani dalam kelompok kooperatif.

b. Kelebihan dan Kelemahan Pembelajaran Kooperatif

Jarolimek & Parker dalam Isjoni (2010:24) mengatakan keunggulan yang

diperoleh dalam pembelajaran ini adalah:

1. Saling ketergantungan yang positif,2. Adanya pengakuan dalam merespon perbedaan individu,3. Siswa dilibatkan dalam perencanaan dan pengelolaan kelas,4. Suasana kelas yang rileks dan menyenangkan,5. Terjalinnya hubungan yang hangat dan bersahabat antara siswa dengan

guru,6. Memiliki banyak kesempatan untuk mengekspresikan pengalaman emosi

yang menyenangkan.

Menurut Isjoni (2010:25) kelemahan pembelajaran cooperative learning

bersumber pada dua faktor, yaitu faktor dari dalam (intern) dan faktor dari luar

(ekstern).

Faktor dari dalam, yaitu: a) guru harus mempersiapkan pembelajaransecara matang, disamping itu memerlukan lebih banyak tenaga, pemikir-an dan waktu, b) agar proses pembelajaran berjalan dengan lancar makadibutuhkan dukungan fasilitas, alat dan biaya yang cukup memadai, c)selama kegiatan diskusi kelompok berlangsung, ada kecenderungan topikpermasalahan yang sedang dibahas meluas sehingga banyak yang tidaksesuai dengan waktu yang telah ditentukan, dan d) saat diskusi kelas,terkadang didominasi seseorang, hal ini mengakibatkan siswa yang lainmenjadi pasif.

c. Tipe Student Teams Achievement Divisions (STAD)

Menurut Dahlan dalam Isjoni (2010:49) model mengajar dapat diartikan

sebagai suatu rencana atau pola yang digunakan dalam menyusun kurikulum,

mengatur materi pelajaran, dan memberi petunjuk kepada pengajar dikelas.

Page 29: SKRIPSI - digilib.uns.ac.id · Kristen Surakarta tahun pelajaran 2010/2011. Jenis penelitian yang dilakukan oleh peneliti adalah Penelitian Tindakan Kelas (Classroom Action Research)

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

13

Tipe Student Teams Achievement Divisions (STAD) dikembangkan oleh

Slavin, dan merupakan salah satu tipe kooperatif yang menekankan pada

adanya aktivitas dan interaksi diantara siswa untuk saling memotivasi dan

saling membantu dalam menguasai materi pelajaran guna mencapai prestasi

yang maksimal.

Menurut Slavin (2010:143-146) Student Teams Achievement Divisions

terdiri atas lima komponen utama, yaitu:

1) Presentasi KelasMateri dalam STAD pertama-tama diperkenalkan dalam presentasi di dalamkelas. Ini merupakan pengajaran langsung seperti yang sering kali dilakukanatau diskusi pelajaranyang dipimpin oleh guru, tetapi bisa juga memasukkanpresentasi audio-visual. Bedanya presentasi kelas dengan pengajaran biasahanyalah presentasi tersebut benar-benar berfokus pada STAD. Dengan caraini, siswa akan menyadari bahwa mereka harus benar-benar memberi per-hatian penuh selama presentasi kelas.

2) TimTim terdiri dari empat atau lima siswa yang mewakili seluruh bagian darikelas dalam hal kinerja akademik, jenis kelamin, ras dan etnisitas. Fungsiutama dari tim ini adalah memastikan bahwa semua anggota tim benar-benar belajar, dan lebih khususnya lagi, adalah untuk mempersiapkan ang-gotanya agar dapat mengerjakan kuis dengan baik. Tim adalah fitur yangpaling penting dalam STAD. Pada setiap poin, yang ditekankan adalahmembuat anggota tim melakukan yang terbaik untuk tim, dan tim pun harusmelakukan yang terbaik untuk membantu anggotanya.

3) KuisSekitar satu atau dua periode setelah guru memberikan presentasi danpraktik tim, para siswa akan mengerjakan kuis individual. Para siswa tidakdiperbolehkan untuk saling membantu dalam mengerjakan kuis. Sehingga,setiap siswa bertanggung jawab secara individual untuk memahami materi-nya.

4) Skor Kemajuan IndividualGagasan dibalik skor kemajuan individual adalah untuk memberikan setiapsiswa tujuan kinerja yang akan dapat dicapai bila mereka bekerja lebih giatdan memberikan kinerja yang lebih baik dari sebelumnya.

Page 30: SKRIPSI - digilib.uns.ac.id · Kristen Surakarta tahun pelajaran 2010/2011. Jenis penelitian yang dilakukan oleh peneliti adalah Penelitian Tindakan Kelas (Classroom Action Research)

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

14

Penghitungan Skor Perubahan Peningkatan Individu

Skor Perkembangan Nilai

Lebih dari 10 poin dibawah skor dasar 5

10 sampai 1 poin di bawah skor dasar 10

10 poin diatas skor dasar 20

Lebih dari 10 poin di atas skor dasar 30

Nilai sempurna ( tidak berdasarkan skor dasar) 30

5) Rekognisi Tim (Penghargaan Tim)Tim akan mendapatkan penghargaan apabila skor rata-rata mereka mencapaikriteria tertentu. Skor tim siswa dapat juga digunakan untuk menentukandua puluh persen dari peringkat mereka.

Tingkat Penghargaan

Kriteria (Rata-rata Tim) Penghargaan15 Tim Baik16 Tim Sangat Baik17 Tim Super

Semua model pembelajaran mempunyai kelebihan dan kelemahan, tak

terkecuali dengan tipe Student Teams Achievement Divisions ini. Kelebihan

model ini antara lain: 1) saling ketergantungan yang positif, 2) setiap siswa me-

miliki tanggung jawab terhadap kelompok, 3) siswa yang lebih memahami

dapat menjelaskan kepada temanya yang belum memahami. Sedangkan

kelemahannya antara lain: 1) tidak semua kelompok dipanggil oleh guru, 2)

membutuhkan banyak waktu, 3) sulitnya menjelaskan antara siswa yang sudah

mengerti kepada siswa yang belum mengerti.

Page 31: SKRIPSI - digilib.uns.ac.id · Kristen Surakarta tahun pelajaran 2010/2011. Jenis penelitian yang dilakukan oleh peneliti adalah Penelitian Tindakan Kelas (Classroom Action Research)

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

15

B. Penelitian Yang Relevan

a. Hasil penelitian PTK Yusrika Firda Isnaini dalam skripsinya dengan me-

nerapkan pembelajaran kooperatif model Student Teams Achievement

Divisions dapat meningkatkan hasil belajar IPS siswa kelas IV B SD

Muhammadiyah Wonorejo Polokarto Kabupaten Sukoharjo tahun ajaran

2009/2010. Hal ini terbukti dengan peningkatan pada rata-rata kelas dan

ketuntasan klasikal yang diperoleh pada setiap siklus. Rata-rata kelas

sebelum diterapkan 65,35 dengan ketuntasan 52,78%. Siklus I rata-rata

kelas menjadi 71,83 dengan ketuntasan meningkat menjadi 72,22%, siklus

II rata-rata kelas menjadi 79,39 dengan ketuntasan 86,11%.

b. Hasil penelitian Yona Kristianto Mutiasmoro dalam skripsinya dengan

menerapkan Kooperatif model Student Teams Achievement Divisions

menunjukkan adanya peningkatan hasil belajar siswa kelas X-2 di SMA

Masehi 1 PSAK. Hal ini dibuktikan dengan nilai rata-rata tes matematika

semester I sebelum diterapkan adalah 51, setelah diterapkan menjadi

74,44.

c. Hasil PTK oleh Sukarni dalam skripsinya dengan menerapkan pem-

belajaran kooperatif tipe Student Teams Achievement Divisions menunjuk-

kan adanya peningkatan hasil belajar IPS siswa Kelas V SD N 03 Lalung,

Kabupaten Karanganyar. Hal ini dapat terbukti dari rata-rata hasil pra-

tindakan 66,1 atau 72% diatas KKM, pada siklus I menjadi 69,5 atau 86%

diatas KKM. Pada siklus II menjadi 73,4 atau 90% diatas KKM, dan pada

siklus III rata-rata 80 atau 100% diatas KKM.

C. Kerangka Berpikir

Kerangka pemikiran merupakan arah penalaran yang sesuai dengan tema

dan masalah, serta didasarkan pada kajian teoritis untuk dapat sampai kepada

pemberian jawaban sementara atas masalah yang dirumuskan, dapat dijabarkan

dalam gambar berikut ini:

Page 32: SKRIPSI - digilib.uns.ac.id · Kristen Surakarta tahun pelajaran 2010/2011. Jenis penelitian yang dilakukan oleh peneliti adalah Penelitian Tindakan Kelas (Classroom Action Research)

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

16

Gambar 1. Kerangka Berpikir Penelitian Tindakan Kelas

Keberhasilan siswa dalam pembelajaran dipengaruhi oleh banyak faktor,

baik faktor internal maupun eksternal. Hasil observasi menunjukkan beberapa

permasalahan yaitu: 1) model pembelajaran yang digunakan oleh guru dalam

proses belajar mengajar belum bervariasi, masih didominasi oleh guru sehingga

siswa cenderung bosan, 2) motivasi siswa dalam proses belajar rendah, ini bisa

dilihat pada saat proses pembelajaran berlangsung masih banyak yang tidak

memperhatikan, 3) siswa kurang aktif dan kurang terlibat dalam proses belajar

mengajar yang ditandai siswa jarang bertanya pada guru, 4) hasil belajar yang

tidak optimal, ditandai nilai rata-rata untuk mata pelajaran akuntansi rendah, 5)

sumber belajar siswa terbatas pada LKS, karena tidak semua siswa memiliki

Guru menerapkan modelpembelajaran kooperatifdengan metode STAD

Suasana kelasmenjadi lebih hidupkarena siswamenjadi lebih aktif

Guru melakukan refleksi padasiklus I kemudian melanjutkanperbaikan pada siklus II

Siswa lebih aktifdan hasil belajarmeningkatdibanding padasiklus I

Proses Kegiatan Mengajar

Guru masih menggunakanmetode konvensional

Kondisiawal

Siswa cepat bosan,kurang aktif dalampembelajaran danhasil belajar kurangmaksimal

Tindakan

Kondisiakhir

Page 33: SKRIPSI - digilib.uns.ac.id · Kristen Surakarta tahun pelajaran 2010/2011. Jenis penelitian yang dilakukan oleh peneliti adalah Penelitian Tindakan Kelas (Classroom Action Research)

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

17

buku paket/pegangan dan kurang memanfaatkan perpustakaan sebagai sumber

belajar.

Prioritas permasalahan yang akan dipecahkan adalah hasil belajar yang

kurang optimal. Untuk meningkatkan hasil belajar siswa bukanlah hal yang

mudah, banyak faktor yang mempengaruhinya, faktor-faktor tersebut antara

lain guru, orang tua, dan siswa. Faktor siswa memegang peranan penting dalam

pencapaian hasil belajar, karena siswa yang melakukan kegiatan belajar perlu

memiliki ketekunan belajar, motivasi berprestasi yang tinggi dan berpartisipasi

dalam pelaksanaan pembelajaran. Motivasi berfungsi sebagai pendorong usaha

dalam pencapaian prestasi. Adanya motivasi yang baik dalam belajar akan

menunjukkan hasil yang baik. Dengan adanya usaha yang tekun dan terutama

didasari adanya motivasi, maka seseorang yang belajar itu akan dapat melahir-

kan prestasi yang baik.

Pembelajaran kooperatif sebagai salah satu solusi dalam permasalahan

kegiatan belajar mengajar. Pembelajaran kooperatif dapat menjadikan siswa

lebih mudah memahami dan menemukan jawaban atas kesulitan-kesulitan yang

dialami melalui diskusi mengenai masalah dengan teman-teman kelompoknya.

Salah satu model yang dapat digunakan sebagai variasi adalah Student Teams

Achievement Divisions. Langkah-langkahnya adalah 1) pembagian kelompok,

siswa dibagi menjadi beberapa kelompok yang beranggotakan empat sampai

lima orang. 2) pemberian tugas kelompok, yaitu masing-masing kelompok

diberikan tugas untuk dikerjakan bersama-sama dengan anggotanya, 3)

presentasi, yaitu setelah kelompok tersebut selesai dalam mengerjakan tugas

kelompok, beberapa kelompok ditunjuk atau dengan sukarela maju mem-

presentasikan hasil dari kelompok tersebut, 4) kuis, setelah melakukan

presentasi, siswa di berikan soal untuk dikerjakan secara individu. Hal ini

bertujuan untuk menilai, apakah pembelajaran ini telah berhasil atau belum.

Dengan penerapan pembelajaran tipe Student Teams Achievement Divisions

diharapkan dapat meningkatkan hasil belajar.

Page 34: SKRIPSI - digilib.uns.ac.id · Kristen Surakarta tahun pelajaran 2010/2011. Jenis penelitian yang dilakukan oleh peneliti adalah Penelitian Tindakan Kelas (Classroom Action Research)

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

18

D. Hipotesis Tindakan

Hipotesis adalah suatu jawaban sementara terhadap permasalahan pe-

nelitian, yang masih harus diuji kebenarannya sampai terbukti melalui data

yang terkumpul. Berdasarkan kajian teori, kerangka berpikir dari penelitian

tindakan kelas, serta hasil penelitian yang relevan seperti yang telah diuraikan

diatas maka dapat dirumuskan hipotesis bahwa ”Penerapan pendekatan pem-

belajaran kooperatif dengan tipe Student Teams Achievement Divisions (STAD)

dapat meningkatkan hasil belajar dalam pembelajaran akuntansi siswa kelas X

Keuangan di SMK Kristen 1 Surakarta”.

Page 35: SKRIPSI - digilib.uns.ac.id · Kristen Surakarta tahun pelajaran 2010/2011. Jenis penelitian yang dilakukan oleh peneliti adalah Penelitian Tindakan Kelas (Classroom Action Research)

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user 19

BAB III

METODOLOGI PENELITIAN

A. Tempat dan Waktu Penelitian

1. Tempat Penelitian

Penelitian ini dilakukan di SMK Kristen 1 Surakarta khususnya di kelas

X Keuangan, yang beralamat di Jalan Ahmad Yani 2 Solo. Sekolah ini dipimpin

oleh Drs. Siwi Widi Asmoro selaku kepala sekolah. Sekolah ini memiliki 19 kelas

yang terdiri atas:

a. Kelas X ada 6 kelas, terdiri dari 1 ruang akuntansi dan penjualan, 2

ruang AP dan Multimedia

b. Kelas XI ada 6 kelas, terdiri dari 1 ruang akuntansi dan penjualan, 2

ruang AP dan Multimedia

c. Kelas XII ada 7 kelas, terdiri dari 1 ruang penjualan, 2 AP, keuangan

dan multimedia

Subyek dalam penelitian ini adalah siswa kelas X Keuangan dengan

jumlah siswa 47 siswa. Alasan pemilihan sekolah ini sebagai tempat penelitian

adalah:

a. Menurut penelitian awal yang peneliti lakukan saat melaksanakan Program

Pengalaman Lapangan (PPL), dalam proses pembelajaran akuntansi masih

menggunakan model pembelajaran konvensional sehingga para siswa kurang

tertarik dalam mengikuti pembelajaran akuntansi akibatnya mereka cenderung

tidak memperhatikan penjelasan dari guru, tidak meguasai konsep materi

akuntansi dan hasil belajar akuntansi belum memenuhi KKM yang ditentukan

yaitu 72.

b. Sekolah tersebut belum pernah dipergunakan sebagai objek penelitian sejenis,

sehingga terhindar dari kemungkinan penelitian ulang.

Pelaksanaan penelitian ini akan dilakukan secara kolaborasi dengan guru

yang membantu dalam pelaksanaan observasi dan refleksi selama penelitian

berlangsung, sehingga secara tidak langsung kegiatan penelitian dapat terarah

serta menjaga kevalidan data hasil penelitian.

Page 36: SKRIPSI - digilib.uns.ac.id · Kristen Surakarta tahun pelajaran 2010/2011. Jenis penelitian yang dilakukan oleh peneliti adalah Penelitian Tindakan Kelas (Classroom Action Research)

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

20

2. Waktu Penelitian

Waktu yang direncakan untuk kegiatan penelitian ini adalah pada bulan

Desember 2010 sampai bulan Mei 2011. Waktu ini meliputi kegiatan persiapan

sampai penyusunan laporan penelitian, dengan jadwal sebagai berikut:

Tabel 1: Rincian Kegiatan, Waktu dan Jenis Kegiatan Penelitian

Jenis KegiatanBulan

Desember Januari Februari Maret April Mei Juni

1. Persiapan Penelitian

a. a. Penyusunan Judul

b. b. Penyusunan Proposal

c. c. Perijinan

2. 2. Perencanaan Tindakan

3. 3. Implementasi Tindakan:

a. Siklus I

b. Siklus II

4. Review

5. Penyusunan Laporan

B. Subjek dan Objek Penelitian

1. Subyek Penelitian

Subyek penelitian ini adalah siswa kelas X Keuangan semester genap di

SMK Kristen 1 Surakarta sebanyak 47 siswa.

2. Objek Penelitian

Objek penelitian merupakan berbagai kegiatan yang terjadi di dalam

kelas selama berlangsungnya proses belajar mengajaryang terdiri dari:

a. Menerapkan pendekatan pembelajaran kooperatif tipe Student Teams

Achievement Divisions (STAD) dalam kegiatan belajar mengajar.

b. Pengukuran hasil belajar siswa pada mata pelajaran akuntansi melalui

pendekatan pembelajaran model Student Teams Achievement Divisions.

Page 37: SKRIPSI - digilib.uns.ac.id · Kristen Surakarta tahun pelajaran 2010/2011. Jenis penelitian yang dilakukan oleh peneliti adalah Penelitian Tindakan Kelas (Classroom Action Research)

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

21

C. Pendekatan Penelitian

Jenis penelitian yang dilakukan oleh penulis adalah Penelitian Tindakan

Kelas (PTK). Istilah dalam Bahasa Inggris adalah Classroom Action Research

(CAR) yang mengandung pengertian suatu kegiatan penelitian yang dilakukan

dikelas. Pengertian kelas di sini tidak terikat pada pengertian ruang kelas, namun

sekelompok siswa dalam waktu yang sama, menerima pelajaran yang sama dari

guru yang sama pula.

Arikunto dalam Suyadi (2010:18) menjelaskan pengertian PTK secara

lebih sistematis.

Penelitian adalah kegiatan mencermati suatu objek dengan menggunakancara dan aturan atau metodologi tertentu untuk menentukan cara danaturan atau metodologi tertentu untuk menemukan data akurat tentang hal-hal yang diamati.

Tindakan adalah gerakan yang dilakukan dengan sengaja dan teren-canadengan tujuan tertentu. Dalam PTK, gerakan ini dikenal dengan siklus-siklus kegiatan untuk peserta didik.

Kelas adalah tempat dimana terdapat sekelompok peserta didik yangdalam waktu bersamaan menerima pelajaran dari guru yang sama.

Menurut Suyadi (2010:23-29) PTK memiliki beberapa karakter, yaitu:

a. Guru merasa bahwa ada permasalahan yang mendesak untuk segeradiselesaikan didalam kelasnya.

Dengan kata lain, guru menyadarai bahwa ada sesuatu dalam praktikpembelajaran yang harus dibenahi, dan ia terpanggil untuk melakukantindakan-tindakan tertentu untuk memperbaiki persoalan tersebut.

b. Refleksi Diri.Refleksi yang dimaksud disini adalah refleksi dalam pengertian

melakukan introspeksi diri, seperti guru mengingat kembali apa sajatindakan yang telah dilakukan di dalam kelas, apa dampak dari tindakantersebut, mengapa dampaknya menjadi demikian, dan sebagainya.

c. Penelitian tindakan kelas dilakukan di dalam “Kelas” sehingga fokusperhatian adalah proses pembelajaran antara guru dan siswa melaluiinteraksi.

“Kelas” yang dimaksud disini tidak sebatas pada sebuah ruang yangdibatasi dinding dan pintu. Kelas yang sesungguhnya adalah semua“tempat” dimana terjadi proses pembelajaran antara guru dan siswa. Jadiboleh-boleh saja bila PTK dilakukan di ruang terbuka, yang terpentingdalam PTK adalah fokus perhatian penelitian kepada proses pembelajarandalam bentuk interaksi antara guru dan siswa.

Page 38: SKRIPSI - digilib.uns.ac.id · Kristen Surakarta tahun pelajaran 2010/2011. Jenis penelitian yang dilakukan oleh peneliti adalah Penelitian Tindakan Kelas (Classroom Action Research)

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

22

d. PTK bertujuan untuk memperbaiki proses pembelajaran secara terusmenerus.

Esensi PTK adalah untuk memperbaiki pola pembelajaran secaraterus-menerus, tiada henti. Siklus demi siklus didalamnya harus men-cerminkan perbaikan demi perbaikan yang dicapai.

Menurut Arikunto dalam Suyadi (2010:49-65) secara umum, terdapat

empat langkah dalam melakukan PTK, yaitu perencanaan, pelaksanaan, pe-

ngamatan, dan refleksi. Berikut ini adalah gambaran ke empat langkah dalam PTK

yang dikemukakan oleh Arikunto

Gambar 2. Siklus Penelitian Tindakan Kelas

(Suharsimi Arikunto dalam Suyadi, 2010:50)

Keterangan:

a. Perencanaan

Perencanaan PTK adalah sebagai berikut:

1. Identifikasi masalah, yaitu mengidentifikasi masalah yang terjadi di-

dalam kelas. Identifikasi yang tepat akan mengarahkan pada hasil

penelitian, sehingga dapat bermanfaat bagi peningkatan hasil belajar

siswa.

Perencanaan

SIKLUS I

Pengamatan

Perencanaan

SIKLUS II

Pengamatan

Refleksi

Refleksi

Pelaksanaan

Pelaksanaan

?

Page 39: SKRIPSI - digilib.uns.ac.id · Kristen Surakarta tahun pelajaran 2010/2011. Jenis penelitian yang dilakukan oleh peneliti adalah Penelitian Tindakan Kelas (Classroom Action Research)

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

23

2. Analisis penyebab masalah dan merumuskannya, yaitu menganalisis

berbagai kemungkinan penyebab munculnya permasalahan tersebut.

3. Ide untuk memecahkan masalah, setelah ditemukan masalahnya

rencana tindakan sebagai langkah mengatasi masalah inilah yang

disebut dengan ide orisinil peneliti.

b. Acting (Pelaksanaan)

Tahap kedua dari PTK adalah pelaksanaan yang merupakan implemen-

tasi atau penerapan isi rancangan. Hendaknya perlu diingat bahwa pada tahap

ini, tindakan harus sesuai dengan rencana, tetapi terkesan alamiah dan tidak

direkayasa.

c. Observation (Pengamatan)

Tahap ketiga dalam PTK adalah pengamatan yang dilakukan oleh

pengamat atau peneliti. Observasi merupakan alat untuk memotret seberapa

jauh efek tindakan telah mencapai sasaran. Pada langkah ini, peneliti harus

meng-uraikan jenis data yang dikumpulkan, cara mengumpulkan, dan alat

atau instrumen pengumpulan data (angket/wawancara/observasi, dan lain-

lain).

d. Refleksi

Tahap terakhir dalam PTK adalah refleksi atau kegiatan mengemukakan

kembali apa yang telah dilakukan. Kegiatan refleksi sangat tepat dilakukan

ketika pelaksanaan tindakan telah selesai dilakukan.

D. Teknik Pengumpulan Data

1. Observasi

Suharsimi Arikunto (2006:30) menyatakan bahwa observasi adalah suatu

teknik yang dilakukan dengan cara mengadakan pengamatan secara teliti serta

pencatatan secara sistematik. Dalam hal ini peneliti mengamati secara langsung

proses pembelajaran di kelas saat guru tengah memberikan materi pelajaran.

Observasi dilakukan dengan cara mengamati, mengidentifikasi, dan mencatat apa

kekurangan dan kelebihan dalam proses pembelajaran. Data yang dihasilkan dari

kegiatan observasi berupa catatan lapangan yang mendeskripsikan proses

Page 40: SKRIPSI - digilib.uns.ac.id · Kristen Surakarta tahun pelajaran 2010/2011. Jenis penelitian yang dilakukan oleh peneliti adalah Penelitian Tindakan Kelas (Classroom Action Research)

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

24

pembelajaran saat observasi awal, siklus I dan siklus II dilakukan. Catatan

lapangan ini juga memuat refleksi yang dilakukan peneliti terhadap pembelajaran.

2. Dokumentasi

Dokumentasi merupakan upaya untuk memberikan gambaran bagaimana

sebuah penelitian tindakan kelas dilakukan. Kegiatan ini dilaksanakan dengan me-

ngambil gambar kegiatan para siswa dan guru dalam pelaksanaan pembelajaran

saat penelitian dilaksanakan. Data yang dihasilkan dari kegiatan ini berupa

gambar atau foto kegiatan pembelajaran.

3. Wawancara

Wawancara adalah proses tanya-jawab dalam penelitian yang dilakukan

secara lisan dengan dua orang atau lebih bertatap muka mendengarkan secara

langsung informasi-informasi dari nara sumber. Wawancara ini dilakukan oleh

peneliti kepada guru mata pelajaran akuntansi dan siswa terhadap kegiatan belajar

mengajar yang dimaksudkan untuk mengungkap permasalahan yang dihadapi dan

untuk memperoleh informasi yang berkaitan dengan pelaksanaan pembelajaran

akuntansi. Wawancara dilaksanakan setelah kegiatan pembelajaran selesai dan

atas dasar pengamatan dari setiap siklus yang ada kepada para siswa untuk

mengetahui respon yang muncul terhadap pelaksanaan yang dilakukan dalam

penelitian ini. Jenis wawancara yang dilakukan dalam penelitian ini adalah

wawancara bebas terpimpin, yaitu pewawancara hanya membuat pokok-pokok

masalah yang akan diteliti, selanjutnya selama proses wawancara berlangsung

mengikuti situasi jangan sampai proses wawancara kehilangan arah.

4. Tes

Tes merupakan pengumpulan data yang dilakukan pada setiap akhir

penyajian bahan ajar atau akhir siklus. Pemberian tes dimaksudkan untuk me-

ngukur seberapa jauh hasil belajar yang diperoleh siswa setelah kegiatan pem-

berian tindakan apakah sudah memenuhi target yang sudah ditentukan atau belum.

Tes yang diadakan dalam penelitian ini berupa tes tertulis.

Page 41: SKRIPSI - digilib.uns.ac.id · Kristen Surakarta tahun pelajaran 2010/2011. Jenis penelitian yang dilakukan oleh peneliti adalah Penelitian Tindakan Kelas (Classroom Action Research)

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

25

E. Prosedur Penelitian

Prosedur penelitian merupakan tahapan-tahapan yang ditempuh dalam

penelitian dari awal sampai akhir. Prosedur penelitian ini terdiri dari beberapa

tahap kegiatan, yaitu:

1. Tahap Pengenalan Masalah

Kegiatan yang dilakukan oleh peneliti pada tahap ini adalah:

a. Mengidentifikasi masalah

b. Menganalisis masalah secara mendalam dengan mengacu pada teori-teori

yang relevan.

c. Menyusun bentuk tindakan yang sesuai dengan siklus pertama.

d. Menyusun alat monitoring dan evaluasi.

2. Tahap Persiapan Tindakan

Pada tahap ini peneliti melakukan persiapan yang meliputi:

a. Penyusunan jadwal penelitian

b. Penyusunan rencana pembelajaran

c. Penyusunan soal eveluasi

3. Tahap Penyusunan Rencana Tindakan

Rencana tindakan disusun dalam dua siklus yaitu: siklus I dan siklus II.

Setiap siklus terdiri dari empat tahap yaitu perencanaan tindakan, pelaksanaan

tindakan, observasi dan refleksi.

4. Tahap Implementasi Tindakan

Dalam tahap ini peneliti melaksanakan hipotesis tindakan, yakni untuk

meningkatkan kualitas proses dan hasil pembelajaran akuntansi melalui

penerapan pembelajaran kooperatif tipe STAD dalam proses pembelajaran

akuntansi. Hipotesis ini dimaksudkan untuk menguji kebenarannya melalui

tindakan yang telah direncanakan.

5. Tahap Pengamatan

Pada tahap ini peneliti melakukan pengamatan terhadap siswa yang sedang

melaksanakan kegiatan belajar mengajar.

Page 42: SKRIPSI - digilib.uns.ac.id · Kristen Surakarta tahun pelajaran 2010/2011. Jenis penelitian yang dilakukan oleh peneliti adalah Penelitian Tindakan Kelas (Classroom Action Research)

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

26

6. Tahap Penyusunan Laporan

Pada tahap ini peneliti menyusun laporan dari semua kegiatan yang telah

dilakukan selama penelitian.

F. Proses Penelitian

Proses Penelitian Tindakan Kelas yang akan dilakukan oleh peneliti

direncanakan dalam dua siklus dan setiap siklus dilaksanakan dalam 2 kali per-

temuan, dan pada pertemuan berikutnya dilakukan evaluasi belajar. Kegiatan yang

akan dilaksanakan dalam masing-masing siklus adalah:

Siklus I

1. Perencanaan Tindakan

Pada tahap ini peneliti dan guru kelas menyusun:

1) Skenario pembelajaran sebagai berikut:

(a) Guru membuka proses belajar mengajar dan mengabsen siswa.

(b) Guru menyampaikan materi pelajaran sebelumnya kemudian mengait-

kan dengan materi yang akan dipelajari.

(c) Guru mempresentasikan metode Student Teams Achievement Divisions

(STAD) yang akan diterapkan dan membagi 47 siswa menjadi 9

kelompok yang masing-masing kelompok terdiri 5-6 orang.

(d) Guru menugaskan dan memberi waktu tiap tim untuk mendiskusikan

dan menjawab soal-soal yang berkaitan dengan materi yang telah

diajarkan guru.

(e) Guru mengawasi dan mengadakan observasi.

(f) Guru memanggil secara acak untuk presentasi.

(g) Guru dan siswa menyimpulkan materi.

2) Instrumen untuk evaluasi yang berupa soal tes tertulis.

3) Menetapkan indikator ketercapaian.

Indikator ketercapaian ini dinilai dari beberapa komponen, seperti yang

disajikan dalam tabel berikut ini:

Page 43: SKRIPSI - digilib.uns.ac.id · Kristen Surakarta tahun pelajaran 2010/2011. Jenis penelitian yang dilakukan oleh peneliti adalah Penelitian Tindakan Kelas (Classroom Action Research)

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

27

Tabel 2. Indikator Ketercapaian Hasil Belajar Siswa

Aspek yang

diukur

Persentase Target

CapaianCara mengukur

Keaktifan siswa

dalam diskusi

kelompok

70% Diamati saat pembelajaran

dengan menggunakan lembar

observasi dan dihitung dari

jumlah siswa yang mengajukan

pertanyaan, dan menjawab

pertanyaan dalam diskusi

kelompok.

Ketelitian dan

ketepatan siswa

dalam

menyelesaikan soal

70% Diamati saat pembelajaran

dihitung dari jumlah siswa yang

diteliti dan benar (tepat) dalam

menyelesaikan soal.

Ketuntasan hasil

belajar (standar

nilai 72)

80% Dihitung dari jumlah siswa yang

mendapatkan nilai 72 ke atas,

untuk siswa yang mendapat nilai

72 dianggap telah mencapai

ketuntasan belajar.

2. Pelaksanaan Tindakan

Tahap pelaksanaan penelitian dilakukan dengan melaksanakan skenario

pembelajaran yang telah direncanakan yang dilakukan bersamaan dengan

observasi terhadap dampak tindakan.

3. Observasi dan Evaluasi

Observasi dilakukan selama berlangsungnya proses pembelajaran. Fokus

observasi adalah semua kegiatan siswa saat KBM berlangsung serta peng-

gunaan tipe Student Teams Achievement Divisions (STAD) terhadap hasil

belajar siswa.

Page 44: SKRIPSI - digilib.uns.ac.id · Kristen Surakarta tahun pelajaran 2010/2011. Jenis penelitian yang dilakukan oleh peneliti adalah Penelitian Tindakan Kelas (Classroom Action Research)

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

28

4. Tahap Analisis Data dan Refleksi

Setelah proses pembelajaran pada siklus I berakhir, maka diadakan

analisis terhadap semua data yang diperoleh dilapangan. Pada kegiatan reflek-

si ditelaah aspek-aspek mengapa, bagaimana, dan sejauh mana tindakan yang

dilakukan mampu memperbaiki masalah. Berdasarkan masalah-masalah yang

muncul pada siklus I, maka akan ditentukan oleh peneliti apakah tindakan

yang dilaksanakan sebagai pemecahan masalah sudah mencapai tujuan atau

belum. Melalui refleksi inilah maka peneliti akan menentukan keputusan

untuk melakukan siklus lanjutan.

Siklus II

Pada siklus II perencanaan tindakan dikaitkan dengan hasil yang telah

dicapai pada tindakan siklus I sebagai upaya perbaikan dari siklus tersebut dengan

materi pembelajaran sesuai dengan silabus mata pelajaran akuntansi, termasuk

perwujudan tahap pelaksanaan, observasi dan evaluasi serta analisis dan refleksi

yang juga mengacu pada siklus sebelumnya.

Page 45: SKRIPSI - digilib.uns.ac.id · Kristen Surakarta tahun pelajaran 2010/2011. Jenis penelitian yang dilakukan oleh peneliti adalah Penelitian Tindakan Kelas (Classroom Action Research)

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user 29

BAB IV

HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

A. Deskripsi Lokasi Penelitian

1. Riwayat Singkat SMK Kristen 1 Surakarta

Bermula dari inisiatif beberapa orang Kristen di Surakarta, untuk men-

dirikan sekolah lanjutan atas dan kejuruan, dalam musyawarah telah diputuskan

memilih sekolah lanjutan ekonomi atas. Mengingat jika pertimbangan keadaan

ekonomi/perekonomian masyarakat perlu ada peningkatan, maka beberapa orang

Kristen tersebut dan masyarakat Surakarta pada umumnya merasa wajib membantu

pemerintah dalam meningkatkan perekonomian. Oleh karena itu, perlu mendidik

siswa yang berminat untuk dipersiapkan menjadi ahli ekonomi, disamping itu

yang paling penting adalah untuk mendirikan sekolah mendapat persetujuan

pengurus. Perhimpunan Pendidikan Kristen Surakarta (PPKS) dan dari Kepala

Inspeksi Daerah Pendidikan Ekonomi Jawa Tengah, yang ada di Semarang,

akhirnya pada tanggal 1 Agustus 1958, berdiri Sekolah Menengah Ekonomi Atas

(SMEA) Kristen Surakarta yang bercorak Kristen.

Pengelolaan SMEA Kristen Surakarta, di bawah bimbingan Panitia yang

diketuai oleh Bp. O. Rekso Darmojo dan staf, sedangkan jalannya pelajaran di-

serahkan kepada Bp. Hartoyo, selaku Kepala Sekolah yang dibantu oleh Bp.

Sucipto, B.A, untuk mencari tenaga pengajar sekolah yang beralamat di Jalan Bali

No 142 Solo atau di SD Kristen Patihan. Tahun 1961 Drs. Hartoyo selaku Kepala

Sekolah mendapat tugas yang baru yaitu menjadi dosen UNDIP Semarang,

Jabatan Kepala Sekolah selanjutnya diserahkan kepada Bp. Sucipto, B.A.

Page 46: SKRIPSI - digilib.uns.ac.id · Kristen Surakarta tahun pelajaran 2010/2011. Jenis penelitian yang dilakukan oleh peneliti adalah Penelitian Tindakan Kelas (Classroom Action Research)

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

30

Adapun pergantian kepala sekolah dari awal sampai sekarang adalah:

No Masa Jabatan Pejabat Kepala Sekolah

1.

2.

3.

4.

5.

6.

7.

1958 – 1964

1965 – 1969

1970 – 1974

1974 – 1978

1979 – 1999

1999 – 2011

2011 – Sekarang

S. Sucipto, B.A

Suparjo, B.A

Drs. Santoso Adi Kusumo

Drs. Bob Hadianto

Dra. Kusminah

Dra. Sri Haryanti, M.M

Drs. Siwi Widi Asmoro

Tabel 3. Siklus Pergantian Kepala Sekolah

Berdasarkan Surat Edaran Depdikbud tanggal 3 April 1997 No. 41007

1A 45/1997 mengenai perubahan status yakni SMP menjadi SLTP, SMA menjadi

SMU, SMEA menjadi SMK, dan STM menjadi SMK, maka SMEA Kristen 1

Surakarta berubah menjadi SMK Kristen 1 Surakarta, hal ini ditegaskan oleh surat

edaran dari PPKS No. 33/C/IV/1997, tentang hal tersebut pada tanggal 4 Juni

1997.

SMK Kristen 1 Surakarta sampai dengan tahun ajaran 2010/2011

memiliki beberapa program keahlian. Program keahlian tersebut meliputi

Akuntansi, Administrasi Perkantoran, Manajemen Bisnis, dan Multimedia.

2. Visi, Misi, Tujuan dan Sasaran SMK Kristen 1 Surakarta

a. Visi

Visi SMK Kristen 1 Surakarta tahun ajaran 2010/2011 adalah

“Terwujudnya lembaga pendidikan dan pelatihan berstandart nasional yang

menghasilkan tenaga kerja yang kompeten, mandiri, serta memiliki iman,

pengharapan, dan kasih”.

b. Misi

1) Melaksanakan pendidikan dan pelatihan yang berstandar dan berorientasi

pada mutu.

Page 47: SKRIPSI - digilib.uns.ac.id · Kristen Surakarta tahun pelajaran 2010/2011. Jenis penelitian yang dilakukan oleh peneliti adalah Penelitian Tindakan Kelas (Classroom Action Research)

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

31

2) Melaksanakan kegiatan yang berorientasi pada pusat produksi dan

pemasaran.

3) Menghasilkan SDM yang kompeten, mandiri, dan beriman.

c. Tujuan

1) Agar siswa mampu menjadi asset pembangunan yang produktif.

2) Agar siswa menjadi tenaga kerja tingkat menengah yang unggul untuk

mengisi kebutuhan dunia usaha, dunia industri, dan dunia instansi saat ini

maupun masa yang akan datang.

3) Agar siswa dapat memasuki lapangan kerja serta mengembangkan sikap

professional berlandaskan iman, pengharapan, dan kasih.

4) Menyiapkan siswa menjadi warga negara yang produktif, adaptif, kreatif,

dan senantiasa berpegang teguh pada kebenaran iman dan ilmiah.

d. Sasaran

Dalam upaya mencapai tujuan SMK, SMK Kristen 1 Surakarta

terlebih dahulu menentukan sasaran-sasaran pokok dari seluruh tujuan umum

yang akan dicapai selama tahun diklat 2010-2011. Sasaran pokok ini

merupakan hasil pemikiran dan kesepakatan seluruh tenaga kependidikan

untuk dapat meningkatkan mutu sekolah. Secara garis besar sasaran program

SMK Kristen 1 Surakarta tahun diklat 2010-2011 adalah:

1) Meningkatkan Sumber Daya Manusia (SDM) di sekolah.

2) Meningkatkan hasil kualitas proses belajar mengajar menjadi lebih mantab

dari tahun sebelumnya.

3) Meningkatkan administrasi sekolah, kemampuan tenaga kependidikan

serta proses belajar mengajar.

4) Meningkatkan hubungan sekolah dengan dunia usaha/industri dan ma-

syarakat untuk peningkatan pelaksanaan prakerin (Praktek Kerja Industri).

5) Meningkatkan unit produksi dalam rangka menggali sumber dan sebagai

sasaran peningkatan ketrampilan siswa.

6) Meningkatkan dan menyempurnakan kinerja Pengurus Komite Sekolah

(KS).

Page 48: SKRIPSI - digilib.uns.ac.id · Kristen Surakarta tahun pelajaran 2010/2011. Jenis penelitian yang dilakukan oleh peneliti adalah Penelitian Tindakan Kelas (Classroom Action Research)

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

32

7) Meningkatkan hubungan kerja sekolah dengan dunia usaha / dunia industri

dan masyarakat untuk penyelenggaraan bantuan beasiswa dan dana pen-

didikan.

8) Meningkatkan fasilitas sesuai kemampuan sekolah secara bertahap.

3. Kondisi Lingkungan SMK Kristen 1 Surakarta

Secara umum, gedung SMK Kristen 1 Surakarta dalam keadaan baik dan

memenuhi syarat sebagai tempat kegiatan belajar mengajar. Disamping itu, di atas

tanahnya yang luas yaitu ± 700 m2 didirikan ruangan-ruangan yang menunjang

kegiatan belajar mengajar terdiri dari :

1. Ruang Kelas

Jumlah ruang kelas ada 19 terdiri dari 7 ruang di lantai bawah dan 12 ruang

di lantai atas.

2. Ruang Kepala Sekolah

Ruang kepala Sekolah ada 1 ruang berada di lantai atas menghadap ke utara.

Letak ruang kepala sekolah berada di sebelah barat ruang kelas XI TKI 2

dengan luas 30,56 m2.

3. Ruang Guru

Ruang guru berjumlah 1 buah berada di lantai bawah di sudut menghadap

ke timur dengan luas 146 m2.

4. Ruang Penerimaan SPP

Berada di lantai bawah, sebelah barat pintu gerbang dan berbatasan dengan

Bank Mini.

5. Ruang Toko

Berada di lantai bawah, tepatnya di sebelah barat gerbang yang paling luar.

Ruang toko ini menghadap ke selatan berhadapan dengan Hotel Asia.

6. Ruang Bank Mini

Terletak di lantai atas, di sebelah barat Ruang pembayaran SPP dan di

sebelah selatan Ruang kelas XII Tata Niaga. Luas ruang Bank Mini adalah

55 m2.

Page 49: SKRIPSI - digilib.uns.ac.id · Kristen Surakarta tahun pelajaran 2010/2011. Jenis penelitian yang dilakukan oleh peneliti adalah Penelitian Tindakan Kelas (Classroom Action Research)

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

33

7. Ruang Tata Usaha

Berada di lantai bawah di sebelah barat gerbang bagian tengah, ruang tata

usaha menghadap ke timur, dengan luas ruangan 32 m2.

8. Ruang Kantin.

Kantin ada 1 ruang yang letaknya di sebelah selatan Smart, menghadap ke

timur dengan total luas ruangan 18 m2.

9. Ruang BK

Ruang BK ada 1 ruangan di sebelah barat ruang kelas Keuangan 1,

mengahadap ke utara dengan total luas ruangan 22,5 m2.

10. Ruang UKS

11. Ruang Laboratorium Mengetik

Ruang laboratorium mengetik memiliki 1 ruang dengan luas ruangan 72 m2.

12. Ruang Laboratorium Komputer

Ruang laboratorium komputer memiliki 1 ruang dengan luas ruangan 84 m2.

13. Ruang Sepeda

14. Ruang Perpustakaan

Memiliki 1 buah ruang perpustakaan yang berada di depan kelas X

administrasi 2. Ruang perpustakaan menghadap ke utara.

15. WC dan Kamar Mandi

Jumlah Toilet yang ada di SMK Kristen ada 13 buah, dengan luas 26,1 m2.

4. Keadaan Guru, Karyawan, dan Peserta Didik

Guru, karyawan, dan peserta didik merupakan komponen utama sekolah

untuk mencapai visi dan misi sekolah. Pencapaian visi dan misi sekolah di-

perlukan interaksi dan kerjasama antara guru, karyawan dan peserta didik.

a. Guru

Guru merupakan fasilitator bagi peserta didik untuk melaksanakan kegiatan

belajar mengajar. Guru harus mempunyai kemampuan dan ketrampilan dalam

penguasaan materi yang akan disampaikan kepada peserta didik. Guru yang

ada di SMK Kristen 1 Surakarta berjumlah 45 guru, baik guru laki-laki maupun

Page 50: SKRIPSI - digilib.uns.ac.id · Kristen Surakarta tahun pelajaran 2010/2011. Jenis penelitian yang dilakukan oleh peneliti adalah Penelitian Tindakan Kelas (Classroom Action Research)

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

34

guru perempuan, yang terdiri dari 20 guru tetap dan 25 orang guru tidak

tetap/bantu.

b. Karyawan

Karyawan yang ada di SMK Kristen 1 Surakarta berjumlah 11 orang.

Karyawan tersebut terdiri dari bagian tata usaha berjumlah 6 orang, tenaga

teknis baik di laboratorium maupun perpustakaan berjumlah 2 orang, dan

penjaga malam serta satpam berjumlah 3 orang.

c. Peserta Didik

Jumlah peserta didik yang ada dan terdaftar di SMK Kristen 1 Surakarta tahun

ajaran 2010/2011 sebanyak 612 peserta didik yang terdiri dari:

1) Kelas X sebanyak 205 peserta didik, yang terbagi ke dalam beberapa

program keahlian antara lain:

Akuntansi : 47 siswa

Multimedia : 84 siswa

Tata Niaga : 20 siswa

Adm. Perkantoran : 54 siswa

2) Kelas XI sebanyak 215 peserta didik, yang terbagi ke dalam beberapa

program keahlian antara lain:

Akuntansi : 44 siswa

Multimedia : 67 siswa

Tata Niaga : 40 siswa

Adm. Perkantoran : 64 siswa

3) Kelas XII sebanyak 192 peserta didik, yang terbagi ke dalam beberapa

program keahlian antara lain:

Akuntansi : 51 siswa

Multimedia : 66 siswa

Tata Niaga : 23 siswa

Adm. Perkantoran : 52 siswa

Page 51: SKRIPSI - digilib.uns.ac.id · Kristen Surakarta tahun pelajaran 2010/2011. Jenis penelitian yang dilakukan oleh peneliti adalah Penelitian Tindakan Kelas (Classroom Action Research)

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

35

B. Identifikasi Masalah Pembelajaran Akuntansi Kelas X Keuangan

di SMK Kristen 1 Surakarta

Sebelum melaksanakan proses penelitian, peneliti melakukan kegiatan

identifikasi masalah (observasi awal) dengan tujuan untuk mengetahui keadaan

nyata yang ada di lapangan. Observasi awal dilakukan pada tanggal 30 Maret

2011 di SMK Kristen 1 Surakarta. Hasil dari identifikasi masalah tersebut adalah

sebagai berikut:

1. Ditinjau dari Segi Siswa

a. Siswa kurang aktif dalam mengikuti pembelajaran akuntansi.

Siswa kurang terlibat aktif dalam pembelajaran akuntansi, hal ini dapat

dilihat dari siswa yang cenderung tidak mempergunakan kesempatan

untuk bertanya tentang kesulitan yang mereka hadapi, mereka memilih

diam meskipun sebenarnya mereka belum paham tentang materi yang

sedang dibahas, sebagian siswa juga masih malu dan takut untuk me-

ngerjakan soal di depan kelas. Hal tersebut dapat diatasi apabila siswa

dilibatkan secara aktif dalam proses pembelajaran, sehingga siswa akan

aktif mengungkapkan pendapatnya dan bertanya disaat mereka mengalami

kesulitan, sehingga komunikasi timbal balik dalam pembelajaran mutlak

diperlukan

b. Kurang telitinya siswa dalam mengerjakan soal.

Siswa masih kurang teliti dalam mengerjakan soal yang diberikan oleh

guru. Ini dikarenakan siswa terburu-buru dalam mengerjakan soal yang

diberikan oleh guru, sehingga masih banyak siswa yang nilainya belum

mencapai kriteria ketuntasan minimal.

c. Hasil belajar siswa kurang maksimal.

Dari observasi awal yang dilakukan oleh peneliti menunjukkan bahwa

hasil belajar siswa terhadap mata pelajaran akuntansi masih dibawah

Kriteria Ketuntasan Minimal (KKM) yaitu 72. Berdasarkan hasil nilai

ulangan harian awal menunjukkan bahwa sebanyak 17 siswa atau 36,17%

telah memenuhi KKM sedangkan sebanyak 30 siswa atau 63,83% belum

Page 52: SKRIPSI - digilib.uns.ac.id · Kristen Surakarta tahun pelajaran 2010/2011. Jenis penelitian yang dilakukan oleh peneliti adalah Penelitian Tindakan Kelas (Classroom Action Research)

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

36

memenuhi KKM, dari data tersebut maka dapat disimpulkan bahwa hasil

belajar mata pelajaran akuntansi belum optimal.

2. Ditinjau dari Segi Guru

Pada saat pembelajaran akuntansi, siswa menunjukkan sikap yang kurang

berminat dan kurang antusias terhadap mata pelajaran akuntansi, siswa terlihat

bosan dan jenuh terhadap pelajaran akuntansi serta kurang memperhatikan

pelajaran dengan seksama, hal ini dikarenakan tipe pembelajaran yang di-

gunakan oleh guru belum bervariasi.

C. Deskripsi Hasil Penelitian

Data awal penelitian diambil dari nilai ulangan harian terakhir yang di-

peroleh siswa untuk mengetahui kemampuan awal siswa, seperti tercantum dalam

tabel berikut:

Tabel 4. Nilai Kemampuan Awal Siswa Kelas X Keuangan

Nilai Jumlah siswa Persentase Kriteria Nilai

91-100 1 2,12 Baik Sekali

81-90 2 4,25 Baik

71-80 14 29,79 Cukup Baik

61-70 2 4,25 Cukup

51-60 7 14,89 Kurang

41-50 9 19,15 Kurang

31-40 3 6,38 Kurang Sekali

20-30 9 19,15 Kurang Sekali

Jumlah 47 100 —

Berdasarkan tabel diatas dapat diketahui bahwa siswa yang mendapat

nilai 20-40 ada 12 orang, nilai tersebut merupakan nilai yang kurang sekali/sangat

kurang. Didalam pembelajaran, siswa yang mendapat nilai 20-40 biasanya hanya

sebagian kecil, tetapi di kelas X Keuangan SMK Kristen 1 Surakarta, siswa yang

mendapat nilai sangat kurang, cukup banyak, ada 12 siswa, hal ini dikarenakan siswa

Page 53: SKRIPSI - digilib.uns.ac.id · Kristen Surakarta tahun pelajaran 2010/2011. Jenis penelitian yang dilakukan oleh peneliti adalah Penelitian Tindakan Kelas (Classroom Action Research)

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

37

tidak memperhatikan saat guru menerangkan pelajaran, selain itu, siswa juga

kurang dalam belajar di rumah. Siswa yang mendapat nilai 41-60 ada 16 orang,

nilai tersebut merupakan nilai yang kurang. Didalam pembelajaran, siswa yang

mendapat nilai 41-60 biasanya hanya sedikit, namun di kelas X Keuangan, siswa

yang mendapat nilai kurang, cukup banyak, hal ini dikarenakan siswa kurang

memperhatikan saat guru memberikan penjelasan, dan tidak mau mempelajari

kembali materi yang telah diberikan. Siswa yang mendapat nilai 61-70 hanya ada

2 orang, nilai tersebut merupakan nilai yang cukup, namun masih belum

memenuhi standar ketuntasan minimal (KKM 72). Siswa yang mendapat nilai

cukup hanya sedikit, hal ini dikarenakan siswa tersebut kurang teliti dalam

mengerjakan soal yang diberikan guru. Siswa yang mendapat nilai 71-80 ada 14

orang, nilai tersebut merupakan nilai yang cukup baik, meskipun sudah

mendapatkan nilai yang cukup baik, siswa harus tetap belajar dengan tekun, agar

nilai mereka dapat meningkat. Siswa yang mendapat nilai 81-90 ada 2 orang, nilai

tersebut merupakan nilai yang baik, sehingga siswa harus dapat mempertahankan

nilainya. Siswa yang mendapat nilai 91-100 ada 1 orang, nilai tersebut merupakan

nilai yang sangat bagus atau istimewa, karena hanya sedikit siswa yang mendapat

nilai tersebut.

Rendahnya kemampuan awal siswa di kelas X Keuangan SMK Kristen 1

Surakarta, tidak hanya dikarenakan siswa tersebut malas dalam belajar, namun,

dapat juga dipengaruhi oleh faktor lain, salah satunya adalah pada saat seleksi

penerimaan siswa baru. SMK Kristen 1 Surakarta dalam mengadakan penerimaan

siswa baru tahun ajaran 2010/2011, dibagi menjadi 3 gelombang, gelombang yang

pertama disebut dengan gelombang dini, dilaksanakan pada pertengahan mei

sampai akhir juni, pada gelombang yang pertama ini, siswa yang mendaftar hanya

sedikit, ini dikarenakan siswa lebih mengutamakan mendaftar ke sekolah

unggulan terlebih dahulu. Gelombang yang ke dua disebut dengan gelombang I,

gelombang I dilaksanakan selama 4 hari, selama masa pendaftaran gelombang I,

siswa yang mendaftar tidak cukup banyak. Gelombang yang ke tiga atau

gelombang terakhir disebut dengan gelombang II, gelombang II dilaksanakan

selama 2 hari, meskipun hanya dilaksanakan selama 2 hari, siswa yang mendaftar

Page 54: SKRIPSI - digilib.uns.ac.id · Kristen Surakarta tahun pelajaran 2010/2011. Jenis penelitian yang dilakukan oleh peneliti adalah Penelitian Tindakan Kelas (Classroom Action Research)

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

38

ada banyak, sehingga sebagian besar tercapainya target jumlah siswa di sekolahan

SMK Kristen 1 Surakarta, diisi atau terpenuhi di gelombang yang terakhir.

Banyaknya siswa yang mendaftar digelombang terakhir, dikarenakan siswa-siswa

tersebut, banyak yang tidak diterima di sekolah-sekolah unggulan, sehingga SMK

Kristen 1 Surakarta merupakan salah satu alternatif bagi siswa yang tidak diterima

di sekolah unggulan. Dari data tersebut, dapat diketahui bahwa pada dasarnya,

kemampuan siswa di SMK Kristen 1 Surakarta pada tahun ajaran 2010/2011

memang rendah.

Berdasarkan tabel tersebut, dapat diketahui bahwa siswa yang belum

tuntas atau belum memenuhi standar ketuntasan (KKM 72) ada 30 siswa, bila hal

ini masih terus berlanjut, maka akan banyak siswa yang akan tinggal kelas. Dari

hal tersebut guru dan peneliti mencoba menerapkan pendekatan pembelajaran

kooperatif tipe Student Teams Achievement Divisions (STAD) sebagai upaya

meningkatkan hasil belajar siswa.

Berdasarkan penelitian sebelumnya, penerapan bembelajaran yang berbeda

atau belum pernah diterapkan guru sebelumnya, dapat meningkatkan hasil belajar

siswa, hal ini dikarenakan pembelajaran baru bagi siswa, dapat membuat siswa

merasa ingin tahu dengan model pembelajaran tersebut, sehingga perhatian siswa

dapat fokus terhadap proses pembelajaran, meskipun ada beberapa siswa yang

masih acuh dengan model pembelajaran baru, siswa yang kurang memperhatikan

ini-lah yang nantinya tidak mengalami peningkatan hasil belajar/kurang ber-

kembang kemampuan akademisnya. Dengan diterapkan model pembelajaran baru,

diharapkan siswa yang mendapatkan nilai kurang atau sangat kurang, dapat

meningkat menjadi baik atau sangat baik. Peningkatan hasil belajar yang di-

karenakan model pembelajaran baru tidak hanya terjadi pada mata pelajaran

akuntansi saja, tetapi hampir disemua mata pelajaran, tergantung model pem-

belajaran yang dipilih.

Proses penelitian ini dilakukan dalam dua siklus yang masing-masing

siklus terdiri dari 4 tahapan, yaitu: (1) perencanaan tindakan, (2) pelaksanaan

tindakan, (3) observasi dan interpretasi, dan (4) analisis dan refleksi tindakan.

Page 55: SKRIPSI - digilib.uns.ac.id · Kristen Surakarta tahun pelajaran 2010/2011. Jenis penelitian yang dilakukan oleh peneliti adalah Penelitian Tindakan Kelas (Classroom Action Research)

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

39

1. Siklus I

Penerapan pembelajaran akuntansi pada siklus pertama melalui pendekat-

an pembelajaran kooperatif dengan tipe Student Teams Achievement Divisions

adalah:

a. Perencanaan Tindakan Siklus I

Kegiatan perencanaan tindakan pertama dilaksanakan pada hari Kamis

31 Maret 2011 di ruang guru SMK Kristen 1 Surakarta. Peneliti bersama

guru mendiskusikan rancangan tindakan yang akan dilakukan dalam penelitian

ini. Peneliti mengungkapkan bahwa siswa menemui permasalahan dalam

rendahnya motivasi belajar dan partisipasi siswa yang kurang dalam

pembelajaran. Kemudian disepakati bahwa pelaksanaan tindakan pada

siklus I akan dilaksanakan dalam 2 kali pertemuan, yakni pada hari Selasa 5

April 2011, Rabu 6 April 2011, dan Kamis 7 April 2011 diadakan evaluasi.

Pada tahap perencanaan tindakan, peneliti bersama guru mendiskusi-

kan skenario pembelajaran akuntansi dengan menggunakan tipe pengajaran

Student Teams Achievement Divisions. Adapun tahap perencanaan tindakan

I meliputi kegiatan sebagai berikut:

1. Peneliti bersama guru mendiskusikan skenario pembelajaran akuntansi

menggunakan metode pembelajaran Student Teams Achievement Divisions

dengan skenario pembelajaran sebagai berikut:

a) Pertemuan Pertama

(1) Guru mengucapkan salam pembuka, dilanjutkan dengan meng-

absen kehadiran siswa.

(2) Guru menciptakan situasi pembelajaran yang kondusif untuk

membangkitkan minat siswa dengan memberinya motivasi.

(3) Guru terlebih dahulu melakukan apersepsi tentang materi laporan

laba-rugi.

(4) Guru memberi penjelasan mengenai metode pembelajaran yang

akan digunakan untuk pertemuan hari ini disertai dengan tujuan

yang ingin dicapai dalam pembelajaran.

Page 56: SKRIPSI - digilib.uns.ac.id · Kristen Surakarta tahun pelajaran 2010/2011. Jenis penelitian yang dilakukan oleh peneliti adalah Penelitian Tindakan Kelas (Classroom Action Research)

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

40

(5) Guru menjelaskan materi mengenai laporan laba-rugi secara

singkat.

(6) Setelah guru selesai memberi penjelasan, guru membagi siswa

menjadi 9 kelompok.

(7) Guru membagikan soal laporan laba-rugi untuk dikerjakan secara

kelompok sesuai dengan kelompok masing-masing.

(8) Guru meminta agar jawaban dari masing-masing kelompok di-

kumpulkan.

b) Pertemuan Kedua

(1) Guru mengucapkan salam pembuka, dilanjutkan dengan meng-

absen kehadiran siswa.

(2) Guru mengulas kembali materi laporan laba-rugi.

(3) Guru membagikan jawaban masing-masing kelompok agar diteliti

kembali.

(4) Guru memberikan kesempatan kepada beberapa kelompok untuk

mempresentasikan hasil kelompoknya didepan kelas, hal ini ber-

tujuan untuk mengetahui keaktifan siswa. Dalam kegiatan presen-

tasi ini juga diadakan tanya jawab.

(5) Memberi penghargaan kepada tim atau kelompok yang aktif, dan

tim super.

(6) Guru bersama-sama dengan murid membuat kesimpulan dalam

pembelajaran kali ini.

c) Pertemuan ketiga

(1) Guru mengucapkan salam pembuka, dilanjutkan dengan meng-

absen kehadiran siswa.

(2) Guru menciptakan kondisi kelas yang kondusif, dengan meminta

siswa untuk tenang, karena akan diadakan evaluasi belajar materi

laba-rugi

(3) Guru meminta siswa duduk sesuai pada tempat duduk masing-

masing dan tertib untuk mempersiapkan diri dalam mengerjakan

tes evaluasi.

Page 57: SKRIPSI - digilib.uns.ac.id · Kristen Surakarta tahun pelajaran 2010/2011. Jenis penelitian yang dilakukan oleh peneliti adalah Penelitian Tindakan Kelas (Classroom Action Research)

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

41

(4) Guru membagikan soal tes evaluasi kepada siswa dan meminta

siswa untuk mengerjakan secara tertib dan jujur, tidak saling

bekerja sama.

(5) Guru mengawasi jalannya tes agar hasil pekerjaan siswa merupa-

kan hasil kemampuannya sendiri. Setelah selesai, murid diminta

untuk mengumpulkan jawabannya.

(6) Guru membahas soal evaluasi, sehingga siswa dapat mengetahui

letak kesalahannya.

2. Guru menyusun Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) untuk materi

akuntansi kompetensi dasar menyusun laporan keuangan dengan tipe

STAD.

3. Peneliti dan guru menyusun instrumen penelitian, yang berupa tes. Ins-

trumen tes, dari hasil pekerjaan siswa (evaluasi akhir siklus I).

b. Pelaksanaan Tindakan

Pelaksanaan tindakan pertama dilaksanakan selama 2 kali pertemuan,

seperti yang telah direncanakan yaitu hari Selasa, 5 April 2011, Rabu 6

April 2011, dan Kamis 7 April 2011 diadakan evaluasi. Kegiatan dilakukan

diruang kelas X Keuangan. Pertemuan dilaksanakan selama 6 X 45 menit,

sesuai dengan skenario pembelajaran dan RPP.

Materi pada pelaksanaan tindakan pertama ini adalah laporan laba-

rugi. Pada pertemuan pertama, guru memberikan apersepsi mengenai materi

laporan laba-rugi kemudian membagi siswa menjadi beberapa kelompok,

selanjutnya siswa menerapkan pembelajaran STAD. Pada pertemuan kedua,

kegiatan pembelajaran sama seperti pada pertemuan yang pertama, namun

siswa mempresentasikan hasil dari kelompok mereka. Pada pertemuan yang

berikutnya diisi dengan evaluasi belajar siswa dari siklus pertama.

Page 58: SKRIPSI - digilib.uns.ac.id · Kristen Surakarta tahun pelajaran 2010/2011. Jenis penelitian yang dilakukan oleh peneliti adalah Penelitian Tindakan Kelas (Classroom Action Research)

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

42

Urutan pelaksanaan tindakan siklus pertama tersebut adalah sebagai

berikut :

1) Pertemuan pertama ( Selasa, 5 April 2011)

Guru mengawali pembelajaran dengan mengucapkan salam pem-

buka, dilanjutkan dengan mengecek kehadiran/presensi siswa. Pada per-

temuan yang pertama ini semua siswa hadir.

Guru terlebih dahulu melakukan apersepsi, setelah itu guru me-

lanjutkan dengan menjelaskan metode pembelajaran STAD yang akan

digunakan pada pertemuan kali ini dan langkah–langkah pelaksanaannya

serta tujuan dari pembelajaran dengan metode tersebut. Guru juga

menyampaikan indikator-indikator apa saja yang akan dinilai dalam

pembelajaran itu.

Pada pertemuan ini guru menggunakan pendekatan pembelajaran

kooperatif tipe STAD, guru membagi murid menjadi 9 kelompok yang

masing-masing kelompok terdiri dari 5-6 orang yang heterogen, baik

secara bentuk fisik, maupun dalam kemampuan akademik. Setelah guru

membentuk kelompok, masing-masing kelompok diberikan soal yang

sama untuk dikerjakan bersama-sama dengan kelompoknya. Setelah

waktu untuk diskusi selesai, masing-masing kelompok diminta untuk

mengumpulkan pekerjaan kelompoknya.

2) Pertemuan ke dua ( Rabu, 6 April 2011)

Guru mengawali pertemuan kedua dengan mengucapkan salam

pembuka dan dilanjutkan dengan memeriksa presensi siswa. Pada per-

temuan yang kedua ini seluruh siswa hadir didalam kelas.

Guru menciptakan situasi kelas yang kondusif dan setelah kelas

tenang, guru melanjutkan dengan mangulas kembali materi yang telah

dibahas pada pertemuan sebelumnya. Guru juga menguji pemahaman

siswa dengan memberi pertanyaan-pertanyaan lesan. Setelah selesai

menguji capaian konsep awal siswa tersebut, guru minta siswa untuk

duduk sesuai dengan posisi kelompoknya masing-masing.

Page 59: SKRIPSI - digilib.uns.ac.id · Kristen Surakarta tahun pelajaran 2010/2011. Jenis penelitian yang dilakukan oleh peneliti adalah Penelitian Tindakan Kelas (Classroom Action Research)

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

43

Guru membagikan jawaban sesuai dengan kelompoknya, setelah

itu guru meminta murid untuk meneliti kembali pekerjaan kelompoknya

selama 5-10 menit. Kelompok yang telah selesai meneliti kembali pe-

kerjaanya dipersilahkan untuk maju mempresentasikan jawabannya di

depan kelas. Seluruh kelompok akan mendapat giliran mempresentasi-

kan hasil pekerjaan kelompoknya di depan kelas. Setelah semua kelom-

pok mempresentasikan jawabannya, guru memberikan penguatan me-

ngenai materi laporan laba-rugi, dan bersama-sama dengan siswa me-

narik kesimpulan mengenai pembelajaran hari ini.

3) Pertemuan ke tiga ( Kamis, 7 April 2011)

Pada pertemuan ketiga, guru membuka dengan salam pembuka

dan mengabsen kehadiran siswa, ternyata semua siswa hadir.

Guru menyuruh siswa untuk duduk di tempat duduknya masing-

masing dan mempersiapkan diri untuk evaluasi hari ini. Guru dibantu

peneliti membagikan soal evaluasi, setelah selesai membagikan soal,

guru bersama peneliti mengawasi murid agar tidak ada murid yang be-

kerjasama. Waktu untuk mengerjakan tes tersebut selama 70 menit.

Waktu yang ditentukan telah selesai, guru meminta kepada murid

untuk mengumpulkan jawabannya, setelah seluruh lembar jawab murid

terkumpul, guru membahas soal evaluasi agar murid dapat mengetahui

letak permasalahan-permasalahan yang dialami siswa sehingga dapat

diperbaiki pada pertemuan atau siklus selanjutnya. Guru menutup pem-

belajaran saat itu dengan salam penutup.

c. Observasi dan Interpretasi

Peneliti mengamati proses pembelajaran akuntansi dengan mengguna-

kan pendekatan pembelajaran tipe STAD di kelas X Keuangan. Peneliti

berada di dalam kelas, sebab guru kelas menginginkan agar peneliti dapat

secara jelas mengamati proses pembelajaran akuntansi. Pada pertemuan per-

tama yaitu hari Selasa, 5 April 2011, guru menyampaikan apersepsi dan

penjelasan mengenai model STAD, dan menerapkannya dalam pembelajar-

Page 60: SKRIPSI - digilib.uns.ac.id · Kristen Surakarta tahun pelajaran 2010/2011. Jenis penelitian yang dilakukan oleh peneliti adalah Penelitian Tindakan Kelas (Classroom Action Research)

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

44

an. Pada pertemuan kedua, Rabu, 6 April 2011, guru menerapkan pem-

belajaran model STAD dalam mengerjakan soal seperti yang telah dijelas-

kan guru sebelumnya. Kamis, 7 April 2011 digunakan guru dan peneliti

untuk melakukan evaluasi akhir dari siklus I agar hasil belajar dari siklus I

dapat segera diketahui. Berdasarkan kegiatan tersebut, deskripsi tentang

jalannya proses pembelajaran akuntansi materi laporan laba-rugi menggunakan

model STAD sudah dijelaskan secara rinci dalam pelaksana-an tindakan I.

Berdasarkan hasil pengamatan pelaksanaan proses belajar mengajar

akuntansi materi laporan laba-rugi, diperoleh gambaran tentang pencapaian

hasil belajar selama kegiatan belajar mengajar berlangsung, yaitu:

1) Siswa yang aktif dalam diskusi kelompok selama kegiatan kerja

kelompok berlangsung sebesar 74,47%, sedangkan 25,53% lainnya

kurang kompak dan tidak saling membantu dalam kelompok. Hal ini

dikarenakan siswa yang merasa tidak bisa mengerjakan tidak mau ikut

berdiskusi karena kurangnya motivasi belajar dalam diri mereka.

2) Siswa yang dapat mengerjakan tugas dari guru dengan tepat dan teliti

sebesar 87,23%, sedangkan 12,77% masih ada yang tidak lengkap dan

belum bisa mengerjakan soal dengan sempurna.

3) Berdasarkan hasil evaluasi tes akhir siklus I dapat diidentifikasi bahwa

siswa yang sudah mampu mengerjakan soal laporan laba-rugi dan

mendapatkan nilai 72 ke atas sebesar 89,36%, sedangkan 10,64% siswa

lainnya belum sempurna dalam menyelesaikan soal yang diberikan. Hal

ini disebabkan mereka kurang teliti dalam mengerjakan soal.

d. Analisis dan Refleksi

Berdasarkan hasil observasi dan interpretasi tindakan pada siklus I,

peneliti melakukan analisis sebagai berikut:

1) Beberapa kelemahan guru dalam siklus I adalah:

(a) Guru kurang jelas dalam menyampaikan penjelasan tentang model

Student Teams Achievement Divisions (STAD) sehingga para siswa

masih banyak yang mengalami kebingungan untuk menerapkannya.

Page 61: SKRIPSI - digilib.uns.ac.id · Kristen Surakarta tahun pelajaran 2010/2011. Jenis penelitian yang dilakukan oleh peneliti adalah Penelitian Tindakan Kelas (Classroom Action Research)

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

45

(b) Banyak keluhan dari siswa bahwa suara guru kurang keras sehingga

siswa yang duduk di belakang tidak dapat mendengar penjelasan

guru secara jelas.

(c) Guru kurang memberikan motivasi kepada murid saat memulai pem-

belajaran, dan suara guru juga kurang bersemangat selama pelaksanaan

pembelajaran.

2) Sedangkan dari segi siswa ditemukan beberapa kekurangan, yaitu:

(a) Masih ada siswa yang mengeluh masalah pembagian kelompok

(b) Siswa yang tidak memperhatikan cenderung malah mengganggu

teman-temannya.

(c) Masih ada siswa yang acuh terhadap pelajaran dan metode baru yang

diterapkan oleh guru.

(d) Sulitnya berinteraksi antara anggota kelompok karena perbedaan

dalam kemampuan akademisnya.

(e) Siswa masih belum berani untuk mengungkapkan pendapatnya di

depan guru. Siswa masih cenderung berani jika berhadapan dengan

teman sebayanya.

(f) Dari segi nilai yang diperoleh siswa, nilai tertinggi adalah 100 nilai

terendah adalah 60 dan nilai rata-rata kelas yaitu 85,87. Siswa yang

sudah mencapai standar nilai 72 ke atas sebanyak 42 siswa dari 47

siswa, jumlah tersebut sudah dapat menunjukkan peningkatan bila

dibandingkan sebelumnya, dengan ketuntasan hasil belajar siswa

sebesar 89,36%. Hasil tersebut telah dapat mencapai target yang

ditetapkan, yaitu 80%.

Berdasarkan observasi dan analisis diatas, maka tindakan refleksi yang

dapat dilakukan adalah :

1) Volume suara guru perlu lebih dikeraskan dan lebih antusias/semangat

dalam menerangkan materi sehingga siswa dapat mendengar dengan jelas

dan juga tertarik untuk mengikuti pembelajaran.

Page 62: SKRIPSI - digilib.uns.ac.id · Kristen Surakarta tahun pelajaran 2010/2011. Jenis penelitian yang dilakukan oleh peneliti adalah Penelitian Tindakan Kelas (Classroom Action Research)

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

46

2) Guru lebih banyak melakukan pendekatan, selain sebagai pengawasan, juga

untuk memotivasi siswa dalam pembelajaran agar dapat bekerja sama

dengan anggota kelompok yang lain.

3) Guru menambah waktu untuk tanya jawab, sehingga kesempatan untuk

mengungkapkan pertanyaan mengenai materi saat presentasi lebih luas.

2. Siklus II

Penerapan pendekatan pembelajaran kooperatif tipe Student Teams

Achievement Divisions (STAD) pada mata pelajaran akuntansi siklus II adalah :

a. Perencanaan Tindakan Siklus II

Kegiatan perencanaan tindakan kedua dilaksanakan pada hari Senin, 11

April 2011. Guru bersama peneliti mendiskusikan rancangan tindakan yang

akan dilakukan dalam penelitian ini, kemudian disepakati bahwa pelaksana-

an tindakan pada siklus yang kedua akan dilaksanakan selama 2 kali per-

temuan, yakni pada hari Selasa 12 April 2011, Rabu 13 April 2011, dan

Kamis 14 April 2011 diadakan evaluasi belajar .

Tahap perencanaan tindakan pada siklus kedua meliputi kegiatan

sebagai berikut:

1. Peneliti bersama guru mendiskusikan skenario pembelajaran akuntansi

pada kompetensi dasar laporan perubahan ekuitas dan neraca meng-

gunakan model STAD, dengan skenario pembelajaran sebagai berikut:

a) Pertemuan pertama

(1) Guru membuka pelajaran dengan mengucapkan salam pembuka

kemudian mengecek kehadiran siswa.

(2) Guru menciptakan suasana pembelajaran yang kondusif untuk

membangkitkan minat siswa dengan mengecek kondisi baik siswa

maupun kelas.

(3) Guru terlebih dahulu melakukan apersepsi tentang materi laporan

perubahan ekuitas dan neraca, tidak lupa guru juga memberikan

motivasi agar siswa bersemangat dan bersungguh-sungguh dalam

mengikuti pelajaran.

Page 63: SKRIPSI - digilib.uns.ac.id · Kristen Surakarta tahun pelajaran 2010/2011. Jenis penelitian yang dilakukan oleh peneliti adalah Penelitian Tindakan Kelas (Classroom Action Research)

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

47

(4) Guru memberi penjelasan mengenai model pembelajaran yang

akan digunakan untuk pertemuan saat itu disertai dengan tujuan

yang ingin dicapai dalam pembelajaran.

(5) Setelah selesai memberi pengarahan dan penjelasan, guru mem-

bagi siswa menjadi 9 kelompok.

(6) Guru membagikan soal laporan perubahan ekuitas dan neraca

untuk dikerjakan bersama dengan kelompoknya.

(7) Setelah waktu untuk berdiskusi selesai, guru meminta murid

untuk mengumpulkan jawaban kelompoknya.

b) Pertemuan Kedua

(1) Guru mengucapkan salam pembuka dan dilanjutkan dengan

presensi siswa.

(2) Guru melakukan kilas balik mengenai materi sebelumnya dan

mengulangi penjelasan kembali mengenai model pembelajaran

STAD.

(3) Guru menyampaikan rencana kegiatan untuk pembelajaran pada

pertemuan itu, dan meminta siswa untuk duduk di kelompok

masing-masing.

(4) Guru membagikan jawaban masing-masing kelompok agar diteliti

kembali.

(5) Guru memberikan kesempatan kepada beberapa kelompok untuk

mempresentasikan hasil kelompoknya didepan kelas, hal ini

bertujuan untuk mengetahui keaktifan siswa, dalam kegiatan

presentasi ini juga diadakan tanya jawab.

(6) Memberi penghargaan kepada tim atau kelompok yang aktif, dan

tim super.

(7) Guru bersama-sama dengan murid membuat kesimpulan dalam

pembelajaran kali ini.

c) Pertemuan Ketiga

(1) Guru mengucapkan salam pembuka, dilanjutkan dengan meng-

absen kehadiran siswa.

Page 64: SKRIPSI - digilib.uns.ac.id · Kristen Surakarta tahun pelajaran 2010/2011. Jenis penelitian yang dilakukan oleh peneliti adalah Penelitian Tindakan Kelas (Classroom Action Research)

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

48

(2) Guru menciptakan kondisi kelas yang kondusif.

(3) Guru meminta siswa duduk sesuai pada tempat duduk masing-

masing dan tertib untuk mempersiapkan diri dalam mengerjakan

tes evaluasi.

(4) Guru membagikan soal tes evaluasi kepada siswa dan meminta

siswa untuk mengerjakan secara tertib dan jujur, tidak saling

bekerjasama.

(5) Guru mengawasi jalannya tes agar hasil pekerjaan siswa merupa-

kan hasil kemampuannya sendiri. Setelah selesai, murid diminta

untuk mengumpulkan jawabannya.

(6) Guru membahas soal evaluasi, sehingga siswa dapat mengetahui

letak kesalahannya.

2. Guru menyusun Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) untuk materi

akuntansi kompetensi dasar menyusun laporan keuangan dengan tipe

STAD.

3. Peneliti dan guru menyusun instrumen penelitian, yang berupa tes. Ins-

trumen tes, dari hasil pekerjaan siswa (evaluasi akhir siklus II).

b. Pelaksanaan Tindakan

Pelaksanaan tindakan yang kedua dilaksanakan selama 2 kali per-

temuan, seperti yang telah direncanakan, yaitu hari Selasa, 12 April 2011,

Rabu, 13 April 2011, dan Kamis, 14 April 2011 dilakukan evaluasi belajar.

Kegiatan dilakukan diruang kelas X Keuangan. Pertemuan dilaksanakan

selama 6 X 45 menit, sesuai dengan skenario pembelajaran dan RPP.

Materi pada pelaksanaan tindakan pertama ini adalah laporan perubahan

ekuitas dan neraca, pada pertemuan pertama, guru memberikan apersepsi

mengenai materi laporan perubahan ekuitas dan neraca, kemudian membagi

siswa menjadi beberapa kelompok, selanjutnya siswa menerapkan pem-

belajaran STAD. Pada pertemuan kedua, kegiatan pembelajaran sama

seperti pada pertemuan yang pertama, namun siswa mempresentasikan hasil

Page 65: SKRIPSI - digilib.uns.ac.id · Kristen Surakarta tahun pelajaran 2010/2011. Jenis penelitian yang dilakukan oleh peneliti adalah Penelitian Tindakan Kelas (Classroom Action Research)

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

49

kerja kelompoknya. Pertemuan yang ketiga diisi dengan evaluasi belajar

siswa dari siklus pertama.

Urutan pelaksanaan tindakan siklus pertama tersebut adalah sebagai

berikut :

1) Pertemuan pertama ( Selasa, 12 April 2011)

Guru mengawali pembelajaran dengan mengucapkan salam pem-

buka, dilanjutkan dengan mengecek kehadiran/presensi siswa. Pada per-

temuan ini ada 3 siswa yang tidak masuk, Elma dan Kristin tidak masuk

tanpa keterangan, dan Marguerite tidak masuk karena sakit.

Guru terlebih dahulu melakukan apersepsi, setelah itu guru me-

lanjutkan dengan menjelaskan metode pembelajaran STAD yang akan

digunakan pada pertemuan kali ini dan langkah–langkah pelaksanaannya

serta tujuan dari pembelajaran dengan metode tersebut. Guru juga

menyampaikan indikator-indikator apa saja yang akan dinilai dalam

pembelajaran itu.

Pada pertemuan ini guru menggunakan pendekatan pembelajaran

kooperatif tipe STAD, guru membagi murid menjadi 9 kelompok yang

masing-masing kelompok terdiri dari 5-6 orang yang heterogen, baik

secara bentuk fisik, maupun dalam kemampuan akademik. Setelah guru

membentuk kelompok, masing-masing kelompok diberikan soal yang

sama untuk dikerjakan bersama-sama dengan kelompoknya. Setelah

waktu untuk diskusi selesai, masing-masing kelompok diminta untuk

mengumpulkan pekerjaan kelompoknya.

2) Pertemuan ke dua ( Rabu, 13 April 2011)

Guru mengawali pertemuan kedua dengan mengucapkan salam

pembuka dan dilanjutkan dengan memeriksa presensi siswa. Pada per-

temuan yang kedua ini ada tiga siswa yang tidak masuk, Linda, Novi

Utami, dan Wiwik, ketiganya tidak masuk tanpa keterangan.

Guru menciptakan situasi kelas yang kondusif dan setelah kelas

tenang, guru melanjutkan dengan mangulas kembali materi yang telah

dibahas pada pertemuan sebelumnya. Guru juga menguji pemahaman

Page 66: SKRIPSI - digilib.uns.ac.id · Kristen Surakarta tahun pelajaran 2010/2011. Jenis penelitian yang dilakukan oleh peneliti adalah Penelitian Tindakan Kelas (Classroom Action Research)

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

50

siswa dengan memberi pertanyaan-pertanyaan lesan. Setelah selesai

menguji capaian konsep awal siswa tersebut, guru minta siswa untuk

duduk sesuai dengan posisi kelompoknya masing-masing.

Guru membagikan jawaban sesuai dengan kelompoknya, setelah itu

guru meminta murid untuk meneliti kembali pekerjaan kelompoknya

selama 5-10 menit. Kelompok yang telah selesai meneliti kembali pe-

kerjaanya dipersilahkan untuk maju mempresentasikan jawabannya di

depan kelas. Seluruh kelompok akan mendapat giliran mempresentasi-

kan hasil pekerjaan kelompoknya di depan kelas. Setelah semua

kelompok mempresentasikan jawabannya, guru memberikan penguatan

mengenai materi laporan perubahan ekuitas dan neraca, serta bersama-

sama dengan siswa menarik kesimpulan mengenai pembelajaran hari ini.

3) Pertemuan ke tiga ( Kamis, 14 April 2011)

Pada pertemuan ketiga, guru membuka dengan salam pembuka dan

mengabsen kehadiran siswa, ternyata semua siswa hadir.

Guru menyuruh siswa untuk duduk di tempat duduknya masing-

masing dan mempersiapkan diri untuk evaluasi hari ini. Guru dibantu

peneliti membagikan soal evaluasi, setelah selesai membagikan soal,

guru bersama peneliti mengawasi murid agar tidak ada murid yang be-

kerjasama. Waktu untuk mengerjakan tes tersebut selama 80 menit.

Waktu yang ditentukan telah selesai, guru meminta kepada murid

untuk mengumpulkan jawabannya. Setelah seluruh lembar jawab murid

terkumpul, guru membahas soal evaluasi agar murid dapat mengetahui

letak permasalahan-permasalahan yang dialami siswa sehingga dapat

diperbaiki pada pertemuan atau siklus selanjutnya. Guru menutup pem-

belajaran saat itu dengan salam penutup.

c. Observasi dan Interpretasi

Peneliti mengamati proses pembelajaran akuntansi dengan mengguna-

kan pedekatan pembelajaran kooperatif tipe Student Teams Achievement

Divisions (STAD) di kelas X Keuangan. Peneliti mengambil posisi di dalam

Page 67: SKRIPSI - digilib.uns.ac.id · Kristen Surakarta tahun pelajaran 2010/2011. Jenis penelitian yang dilakukan oleh peneliti adalah Penelitian Tindakan Kelas (Classroom Action Research)

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

51

kelas yaitu dibangku bagian belakang, sebab guru kelas me-nginginkan agar

peneliti dapat mengamati langsung proses belajar mengajar akuntansi pada

hari itu. Pada pertemuan pertama yaitu hari Selasa 12 April 2011, guru

menyampaikan apersepsi dan penjelasan model STAD serta mempraktek-

kannya. Sedangkan pada pertemuan kedua Rabu 13 April 2011, siswa

diminta untuk mempresentasikan hasil dari kelompoknya. Pertemuan yang

ketiga, Kamis 14 April 2011 digunakan guru dan peneliti untuk me-lakukan

evaluasi akhir dari siklus II agar hasil belajar dari siklus II dapat segera

diketahui. Dari kegiatan tersebut, deskripsi tentang jalannya proses pem-

belajaran akuntansi materi laporan perubahan ekuitas dan neraca dengan

menggunakan pembelajaran STAD sudah dijelaskan secara rinci dalam

pelaksanaan tindakan siklus II.

Berdasarkan hasil observasi terhadap pelaksanaan proses belajar

mengajar akuntansi, diperoleh informasi tentang hasil belajar dan aktivitas

siswa selama kegiatan belajar mengajar berlangsung, yaitu sebagai berikut:

1) Siswa yang aktif dalam diskusi kelompok selama kegiatan kerja

kelompok berlangsung sebesar 80,85%, sedangkan 19,15% lainnya

masih belum bisa berkonsentrasi dan bekerjasama dengan anggota

kelompok yang lain.

2) Siswa yang dapat mengerjakan tugas dari guru dengan tepat dan teliti

sebesar 89,36%, sedangkan 10,64% yang lainnya belum secara tepat

dan teliti mengerjakan latihan soal yang diberikan, hal ini dikarenakan

siswa tersebut belum paham dan tidak mau bertanya pada saat diberi

kesempatan untuk bertanya.

3) Berdasarkan hasil evaluasi tes akhir siklus II dapat diidentifikasi bahwa

siswa yang sudah mampu mengerjakan soal laporan perubahan ekuitas

dan neraca yang mendapatkan nilai 72 ke atas sebesar 93,62%, sedang-

kan 6,38% siswa lainnya belum sempurna dalam menyelesaikan soal

yang diberikan. Hal ini disebabkan mereka kurang teliti dalam me-

ngerjakan soal yang diberikan.

Page 68: SKRIPSI - digilib.uns.ac.id · Kristen Surakarta tahun pelajaran 2010/2011. Jenis penelitian yang dilakukan oleh peneliti adalah Penelitian Tindakan Kelas (Classroom Action Research)

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

52

Tabel 5. Perbandingan Nilai Sebelum diterapkan STAD dan Sesudah Diterapkan

STAD

Nilai Jumlah siswa(Kemampuan

Awal)

Jumlah siswa(Siklus I)

Jumlah siswa( Siklus II)

Kriteria Nilai

91-100 1 15 16 Baik Sekali

81-90 2 17 14 Baik

71-80 14 10 14 Cukup Baik

61-70 2 3 1 Cukup

51-60 7 2 0 Kurang

41-50 9 0 2 Kurang

31-40 3 0 0 Kurang Sekali

20-30 9 0 0 Kurang Sekali

Jumlah 47 47 47 —

Berdasarkan tabel diatas, dapat diketahui bahwa terjadi peningkatan hasil

belajar setelah diterapkan pembelajaran STAD. Siswa yang awalnya mendapat

nilai 20-40, ada 12 orang, setelah diterapkan model pembelajaran tipe STAD,

baik dalam siklus I maupun siklus II, sudah tidak ada siswa yang mendapatkan

nilai 20-40, hal ini dikarenakan, siswa yang awalnya kurang memperhatikan,

setelah diterapkan model pembelajaran baru, menjadi lebih memperhatikan dan

lebih fokus terhadap penjelasan yang diberikan guru. Siswa yang mendapatkan

nilai 41-50, sebelum diterapkan pembelajaran STAD, ada 9 siswa, setelah

diterapkan pembelajaran STAD siklus I, tidak ada yang mendapatkan nilai

kurang, namun, pada siklus II, menjadi 2 orang, hal ini dikarenakan, masih ada

siswa yang acuh terhadap pembelajaran baru, sehingga, pada siklus II, ada siswa

yang nilainya menurun. Siswa yang mendapatkan nilai 51-60, awalnya ada

7 siswa, setelah diterapkan pembelajaran siklus I, menurun menjadi 2 siswa,

dan pada siklus II, sudah tidak ada siswa yang mendapatkan nilai kurang, ini

dikarenakan, dengan pembelajaran kelompok, siswa dapat saling membantu

antar anggota kelompok, misalkan, siswa yang pandai atau telah mengerti apa

Page 69: SKRIPSI - digilib.uns.ac.id · Kristen Surakarta tahun pelajaran 2010/2011. Jenis penelitian yang dilakukan oleh peneliti adalah Penelitian Tindakan Kelas (Classroom Action Research)

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

53

yang telah dijelaskan guru, dapat menjelaskan kepada siswa yang belum

mengerti, sehingga, siswa yang awalnya kurang paham, menjadi lebih mengerti

mengenai materi yang dijelaskan. Siswa yang mendapatkan nilai 61-70,

awalnya ada 2 siswa, setelah diterapkan model pembelajaran STAD siklus I,

meningkat menjadi 3 siswa, dan pada siklus II, menurun menjadi 1 siswa,

menurunnya jumlah siswa yang mendapatkan nilai 61-70, bukan berarti hal

yang buruk, karena, ada siswa yang nilainya meningkat dari siklus I ke siklus

II, ini dikarenakan, siswa lebih fokus memperhatikan penjelasan guru dan mau

berusaha untuk mengerjakan soal yang diberikan. Siswa yang mendapatkan nilai

71-80, awalnya ada 14 siswa, setelah diterapkan siklus I, menjadi 10 siswa, dan

pada siklus II, meningkat menjadi 14 siswa, turunya jumlah siswa pada siklus I

dikarenakan, ada siswa yang nilainya meningkat pesat menjadi 80-an, namun

ada juga siswa yang nilainya menurun menjadi 60-an. Siswa yang

mendapatkan nilai 81-90, awalnya hanya ada 2 siswa, setelah diterapkan

pebelajaran STAD siklus I, meningkat menjadi 17 siswa, dan pada siklus II,

menurun menjadi 14 siswa, menurunnya jumlah siswa dari siklus I ke siklus II,

dikarenakan, masih ada siswa yang kurang teliti dalam mengerjakan soal yang

diberikan, sehingga banyak kesalahan di bagian akhir. Siswa yang mendapat

nilai 91-100, awalnya hanya ada 1 siswa, setelah diterapkan pembelajaran

STAD siklus I, meningkat menjadi 15 siswa, dan pada siklus II juga

mengalami peningkatan menjadi 16 siswa, meningkatnnya jumlah siswa yang

mendapat nilai 91-100 dari siklus I ke siklus II, dikarenakan, siswa mau

meneliti ulang pekerjaannya, sehingga dapat meminimalkan kesalahan dalam

mengerjakan. Siklus yang ke-II ini dapat dikatakan berhasil, jika dibandingkan

siklus yang pertama, meskipun ada penurunan jumlah siswa pada kriteria nilai

tertentu, peningkatan ini dapat dilihat dari prosentase ketuntasan hasil belajar

siswa, pada siklus I 89,36%, menjadi 93,62% pada siklus II.

Page 70: SKRIPSI - digilib.uns.ac.id · Kristen Surakarta tahun pelajaran 2010/2011. Jenis penelitian yang dilakukan oleh peneliti adalah Penelitian Tindakan Kelas (Classroom Action Research)

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

54

d. Analisis dan Refleksi

Berdasarkan hasil observasi dan interpretasi tindakan pada siklus kedua,

peneliti melakukan analisis sebagai berikut:

1) Beberapa kelemahan guru dalam siklus kedua adalah:

(a) Guru kurang tegas untuk menegur siswa yang mengganggu pem-

belajaran di kelompoknya.

(b) Guru dalam menyampaikan pembelajaran terlalu cepat, sehingga

murid kurang jelas dalam menerima penjelasan.

2) Sedangkan dari segi siswa ditemukan beberapa kekurangan, yaitu:

(a) Masih ada siswa yang belum bisa bekerjasama dengan anggota

kelompoknya.

(b) Dari segi nilai yang diperoleh siswa, nilai tertinggi adalah 100,

nilai terendah adalah 50 dan nilai rata-rata kelas yaitu 87,34.

Siswa yang sudah mencapai standar nilai 72 ke atas sebanyak 44

siswa (93,61% dari 47 siswa) dan siswa tersebut dapat dinyatakan

sudah mencapai ketuntasan hasil belajar. Jumlah tersebut sudah

dapat menunjukkan peningkatan bila dibandingkan sebelumnya,

dengan nilai rata-rata kelas yaitu 85,87 dan dicapai oleh 42 siswa

(89.36% dari 47 siswa). Nilai ini tersebut sudah diatas nilai

standar KKM. Sehingga dianggap pembelajaran sudah mencapai

titik ketuntasan dan terbukti bahwa penerapan pendekatan

pembelajaran tipe Student Teams Achievement Divisions (STAD)

dapat meningkat-kan hasil belajar siswa, meskipun belum 100%

siswa dinyatakan tuntas belajar.

Tindakan refleksi yang dapat diambil berdasarkan pengamatan dan

analisis yang telah dilakukan adalah :

1) Guru masih harus meluangkan waktu untuk melakukan pendekatan

terhadap anak, sehingga setiap anak yang mengalami kesulitan akan

mudah teratasi.

2) Guru harus lebih kreatif dalam mengorganisasi aktivitas pembelajaran

agar pembelajaran berjalan dengan lancar.

Page 71: SKRIPSI - digilib.uns.ac.id · Kristen Surakarta tahun pelajaran 2010/2011. Jenis penelitian yang dilakukan oleh peneliti adalah Penelitian Tindakan Kelas (Classroom Action Research)

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

55

3) Guru lebih kreatif dalam menciptakan suasana pembelajaran yang

kondusif sehingga siswa memiliki motivasi belajar yang tinggi.

D. Pembahasan

Berdasarkan hasil pelaksanaan tindakan pada siklus pertama dan kedua

dapat dinyatakan bahwa terjadi peningkatan hasil belajar akuntansi dengan meng-

gunakan model Student Teams Achievement Divisions (STAD) dari siklus satu ke

siklus berikutnya. Hal tersebut dapat dilihat dari tabel berikut ini:

Tabel 6. Profil hasil penelitian

Aspek yang dinilai Siklus Jumlah (%)

Keaktifan siswa dalam

diskusi kelompok

Siklus I 35 siswa 74,47 %

Siklus II 38 siswa 80,85%

Ketelitian dan ketepatan dalam

menyelesaikan soal

Siklus I 41 siswa 87,23 %

Siklus II 42 siswa 89,36 %

Ketuntasan hasil belajar

(standar nilai KKM 72)

Siklus I 42 siswa 89,36 %

Siklus II 44 siswa 93,62 %

Berdasarkan data di atas dapat diketahui bahwa setelah diterapkan

pembelajaran kooperatif tipe Student Teams Achievement Divisions (STAD) ter-

jadi peningkatan dari siklus I ke siklus II. Keaktifan siswa dalam diskusi

kelompok pada siklus I hanya 35 siswa (74,47%) menjadi 38 siswa (80,85%) di

siklus II, ini dikarenakan guru lebih tegas dalam menegur siswa yang kurang aktif.

Ketelitian dan ketepatan siswa dalam menyelesaikan soal juga mengalami

peningkatan yang siklus I ada 41 siswa (87,23%) pada siklus II meningkat menjadi

42 siswa (89,36%), terjadi peningkatan dikarenakan siswa mau meneliti ulang

pekerjaannya sebelum dikumpulkan. Selain itu siswa yang telah memenuhi

standar ketuntasan hasil belajar (standar nilai KKM 72) juga mengalami

peningkatan dari siklus I 42 siswa (89,36%) menjadi 44 siswa (93,62%) pada

siklus II, ini dikarenakan siswa lebih teliti dalam mengerjakan.

Page 72: SKRIPSI - digilib.uns.ac.id · Kristen Surakarta tahun pelajaran 2010/2011. Jenis penelitian yang dilakukan oleh peneliti adalah Penelitian Tindakan Kelas (Classroom Action Research)

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

56

Peningkatan hasil belajar akuntansi tersebut juga dapat dilihat pada grafik

berikut ini :

Gambar 3. Grafik Penelitian Siklus I

Gambar 4. Grafik Penelitian Siklus II

30323436384042

SIKLUS I

35

Grafik Penelitian Siklus I

34

36

38

40

42

44

SIKLUS II

38

Grafik Penelitian Siklus II

56

Peningkatan hasil belajar akuntansi tersebut juga dapat dilihat pada grafik

berikut ini :

Gambar 3. Grafik Penelitian Siklus I

Gambar 4. Grafik Penelitian Siklus II

SIKLUS I

4142

Grafik Penelitian Siklus I

Keaktifan Siswa DalamDiskusi Kelompok

Ketelitian dan KetepatanSiswa Dalam MenyelesaikanSoal

Ketuntasan Hasil Belajar(Standar Nilai KKM 72)

SIKLUS II

38

42

44

Grafik Penelitian Siklus II

Keaktifan Siswa DalamDiskusi Kelompok

Ketelitian dan KetepatanSiswa Dalam MenyelesaikanSoal

Ketuntasan Hasil Belajar(Standar Nilai KKM 72)

56

Peningkatan hasil belajar akuntansi tersebut juga dapat dilihat pada grafik

berikut ini :

Gambar 3. Grafik Penelitian Siklus I

Gambar 4. Grafik Penelitian Siklus II

Keaktifan Siswa DalamDiskusi Kelompok

Ketelitian dan KetepatanSiswa Dalam MenyelesaikanSoal

Ketuntasan Hasil Belajar(Standar Nilai KKM 72)

Keaktifan Siswa DalamDiskusi Kelompok

Ketelitian dan KetepatanSiswa Dalam MenyelesaikanSoal

Ketuntasan Hasil Belajar(Standar Nilai KKM 72)

Page 73: SKRIPSI - digilib.uns.ac.id · Kristen Surakarta tahun pelajaran 2010/2011. Jenis penelitian yang dilakukan oleh peneliti adalah Penelitian Tindakan Kelas (Classroom Action Research)

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

57

Gambar 5. Grafik Perbandingan Siklus I dan Siklus II

Grafik tersebut menunjukan bahwa setelah adanya penerapan pendekatan

pembelajaran kooperatif tipe Student Teams Achievement Divisions (STAD)

membawa dampak yang positif terhadap pembelajaran akuntansi. Dampak positif

tersebut antara lain (1) siswa menjadi lebih antusias dan berminat dalam

mengikuti pembelajaran akuntansi, (2) siswa yang lebih tahu, belajar untuk

bertanggung jawab terhadap anggota kelompoknya, (3) siswa lebih aktif untuk

berpendapat di dalam kelas, serta (4) adanya peningkatan hasil belajar akuntansi.

Penelitian Tindakan Kelas (Clasroom Action Research) ini dilaksanakan

dalam dua siklus. Setiap siklus dilaksanakan dalam empat prosedur, yaitu: (1)

perencanaan tindakan, (2) pelaksanaan tindakan, (3) observasi dan interpretasi,

dan (4) analisis dan refleksi tindakan.

Deskripsi hasil penelitian dari siklus I sampai siklus II dapat dijelaskan

sebagai berikut:

Sebelum melaksanakan siklus pertama, peneliti melakukan survei awal

untuk mengetahui kondisi pembelajaran yang ada di SMK Kristen 1 Surakarta.

Dari hasil survei ini, peneliti menemukan bahwa hasil belajar akuntansi pada

siswa kelas X Keuangan SMK Kristen 1 Surakarta masih belum optimal. Oleh

karena itu, peneliti mengadakan diskusi dengan guru kelas dan mencari solusi

05

1015202530354045

3538

57

Gambar 5. Grafik Perbandingan Siklus I dan Siklus II

Grafik tersebut menunjukan bahwa setelah adanya penerapan pendekatan

pembelajaran kooperatif tipe Student Teams Achievement Divisions (STAD)

membawa dampak yang positif terhadap pembelajaran akuntansi. Dampak positif

tersebut antara lain (1) siswa menjadi lebih antusias dan berminat dalam

mengikuti pembelajaran akuntansi, (2) siswa yang lebih tahu, belajar untuk

bertanggung jawab terhadap anggota kelompoknya, (3) siswa lebih aktif untuk

berpendapat di dalam kelas, serta (4) adanya peningkatan hasil belajar akuntansi.

Penelitian Tindakan Kelas (Clasroom Action Research) ini dilaksanakan

dalam dua siklus. Setiap siklus dilaksanakan dalam empat prosedur, yaitu: (1)

perencanaan tindakan, (2) pelaksanaan tindakan, (3) observasi dan interpretasi,

dan (4) analisis dan refleksi tindakan.

Deskripsi hasil penelitian dari siklus I sampai siklus II dapat dijelaskan

sebagai berikut:

Sebelum melaksanakan siklus pertama, peneliti melakukan survei awal

untuk mengetahui kondisi pembelajaran yang ada di SMK Kristen 1 Surakarta.

Dari hasil survei ini, peneliti menemukan bahwa hasil belajar akuntansi pada

siswa kelas X Keuangan SMK Kristen 1 Surakarta masih belum optimal. Oleh

karena itu, peneliti mengadakan diskusi dengan guru kelas dan mencari solusi

SIKLUS

3841 42 42 44

Keaktifan Siswa DalamDiskusi Kelompok Siklus I

Keaktifan Siswa DalamDiskusi Kelompok Siklus II

Ketelitian dan KetepatanSiswa Dalam MenyelesaikanSoal Siklus IKetelitian dan KetepatanSiswa Dalam MenyelesaikanSoal Siklus IIKetuntasan Hasil BelajarSiklus I

Ketuntasan Hasil BelajarSiklus II

57

Gambar 5. Grafik Perbandingan Siklus I dan Siklus II

Grafik tersebut menunjukan bahwa setelah adanya penerapan pendekatan

pembelajaran kooperatif tipe Student Teams Achievement Divisions (STAD)

membawa dampak yang positif terhadap pembelajaran akuntansi. Dampak positif

tersebut antara lain (1) siswa menjadi lebih antusias dan berminat dalam

mengikuti pembelajaran akuntansi, (2) siswa yang lebih tahu, belajar untuk

bertanggung jawab terhadap anggota kelompoknya, (3) siswa lebih aktif untuk

berpendapat di dalam kelas, serta (4) adanya peningkatan hasil belajar akuntansi.

Penelitian Tindakan Kelas (Clasroom Action Research) ini dilaksanakan

dalam dua siklus. Setiap siklus dilaksanakan dalam empat prosedur, yaitu: (1)

perencanaan tindakan, (2) pelaksanaan tindakan, (3) observasi dan interpretasi,

dan (4) analisis dan refleksi tindakan.

Deskripsi hasil penelitian dari siklus I sampai siklus II dapat dijelaskan

sebagai berikut:

Sebelum melaksanakan siklus pertama, peneliti melakukan survei awal

untuk mengetahui kondisi pembelajaran yang ada di SMK Kristen 1 Surakarta.

Dari hasil survei ini, peneliti menemukan bahwa hasil belajar akuntansi pada

siswa kelas X Keuangan SMK Kristen 1 Surakarta masih belum optimal. Oleh

karena itu, peneliti mengadakan diskusi dengan guru kelas dan mencari solusi

Keaktifan Siswa DalamDiskusi Kelompok Siklus I

Keaktifan Siswa DalamDiskusi Kelompok Siklus II

Ketelitian dan KetepatanSiswa Dalam MenyelesaikanSoal Siklus IKetelitian dan KetepatanSiswa Dalam MenyelesaikanSoal Siklus IIKetuntasan Hasil BelajarSiklus I

Ketuntasan Hasil BelajarSiklus II

Page 74: SKRIPSI - digilib.uns.ac.id · Kristen Surakarta tahun pelajaran 2010/2011. Jenis penelitian yang dilakukan oleh peneliti adalah Penelitian Tindakan Kelas (Classroom Action Research)

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

58

untuk mengatasi masalah tersebut, yaitu dengan menerapkan pendekatan

pembelajaran kooperatif tipe Student Teams Achievement Divisions (STAD).

Guru kelas dibantu peneliti menyusun Rencana Pelaksanaan Pembelajaran

(RPP) guna melaksanakan kegiatan siklus pertama. Materi pada pelaksanaan

tindakan siklus I ini adalah Laporan Keuangan single step dan multiple step.

Setelah menerima apersepsi dari guru, siswa diminta untuk mempelajari materi ini

dengan model STAD. Siswa dibagi menjadi 9 kelompok, yang setiap ke-

lompoknya beranggotakan 6 orang. Pembagian kelompok ini dilakukan secara

heterogen, baik dalam jenis kelamin, warna kulit, maupun kemampuan akademik.

Setelah membagi kelompok, guru membagi soal materi laporan keuangan untuk

dikerjakan secara kelompok. Guru kemudian memerintahkan siswa untuk mem-

presentasikan hasil dari kelompoknya. Di pertemuan yang terakhir, diadakan tes

evaluasi untuk mengukur capaian konsep siswa pada siklus I. Namun, dari hasil

pengamatan terhadap proses belajar mengajar akuntansi pada siklus pertama

masih terdapat kekurangan dan kelemahan, yaitu siswa kurang cocok dengan

anggota kelompoknya, sehingga belum aktif dalam kelompoknya, siswa kurang

aktif, sehingga ada yang belum jelas mengenai materi yang disampaikan teman-

nya, serta kurangnya rasa tanggung jawab anggota kelompok terhadap anggota

kelompoknya, sehingga ada siswa yang tidak mau mengajar teman-temannya

dalam satu kelompok. Karena itu, peneliti mencari solusi dan menyusun rencana

pembelajaran siklus kedua untuk mengatasi kekurangan dan kelemahan dalam

pembelajaran akuntansi pada siklus I.

Materi pembelajaran pada siklus II adalah laporan perubahan ekuitas dan

neraca. Pada saat peneliti melakukan wawancara dengan siswa, siswa merasa

cukup tertarik dengan pembelajaran menggunakan model STAD, siswa menjadi

aktif, siswa menjadi lebih termotivasi dalam belajar, siswa juga merasa tidak

segan bertanya dengan teman ataupun guru, dan temanya juga tidak segan

mengajari teman sekelompoknya yang belum paham.

Berdasarkan hasil pengamatan terhadap proses belajar mengajar akuntansi

pada siklus II, keaktifan dan hasil belajar siswa menunjukkan peningkatan. Siswa

yang sebelumnya kurang aktif saat pembelajaran, sekarang menjadi lebih antusias

Page 75: SKRIPSI - digilib.uns.ac.id · Kristen Surakarta tahun pelajaran 2010/2011. Jenis penelitian yang dilakukan oleh peneliti adalah Penelitian Tindakan Kelas (Classroom Action Research)

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

59

dan lebih merespon apersepsi guru. Meskipun begitu, masih diperlukan juga

motivasi dari guru dan pendekatan dari guru untuk mendukung berhasilnya proses

pembelajaran akuntansi. Namun, kekurangan tersebut dirasa dapat dilakukan

guru. Oleh sebab itu masalah yang dihadapi pada pembelajaran akuntansi

kompetensi dasar menyusun laporan keuangan sudah dapat teratasi dengan

penerapan model STAD yang secara langsung mengaktifkan siswa dalam proses

pembelajaran.

Berdasarkan tindakan tersebut, guru berhasil melaksanakan pembelajaran

akuntansi yang dapat menarik perhatian siswa, sehingga dapat meningkatkan ke-

aktifan dan hasil pembelajaran akuntansi. Selain itu, peneliti juga dapat me-

ningkatkan kinerja guru dalam melaksanakan pembelajaran yang efektif dan

menarik. Keberhasilan pembelajaran akuntansi dengan menggunakan model

STAD ini dapat dilihat dari indikator-indikator sebagai berikut:

1) Siswa terlihat antusias pada saat awal akan mengikuti kegiatan belajar

mengajar dan selama mengikuti kegiatan belajar mengajar.

2) Siswa terlihat bersemangat dalam berperan mengajar teman sekelompok-

nya.

3) Siswa merasa mendapatkan tanggung jawab, karena dituntut untuk dapat

membuat teman di dalam kelompoknya paham dengan materi laporan

keuangan.

4) Sebagian besar siswa sudah mampu menguasai konsep materi akuntansi

dengan kompetensi dasar menyusun laporan keuangan.

5) Nilai tes yang telah diberikan guru menunjukkan peningkatan dari siklus I

sampai siklus II, hal ini menunjukkan adanya usaha siswa berusaha untuk

menjadi lebih baik.

Page 76: SKRIPSI - digilib.uns.ac.id · Kristen Surakarta tahun pelajaran 2010/2011. Jenis penelitian yang dilakukan oleh peneliti adalah Penelitian Tindakan Kelas (Classroom Action Research)

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user 60

BAB VSIMPULAN, IMPLIKASI DAN SARAN

A. Simpulan

Penelitian Tindakan Kelas yang dilaksanakan di kelas X Keuangan SMK

Kristen 1 Surakarta ini dilakukan dalam dua siklus. Setiap siklus meliputi empat

tahap, yaitu : (1) perencanaan tindakan, (2) pelaksanaan tindakan, (3) observasi

dan interpretasi, dan (4) analisis dan refleksi tindakan.

Simpulan hasil penelitian ini dapat dikemukakan sebagai berikut, terdapat

peningkatan hasil belajar akuntansi dengan penerapan pendekatan pembelajaran

kooperatif tipe Student Teams Achievement Divisions (STAD) pada siswa kelas X

Keuangan SMK Kristen 1 Surakarta. Hal tersebut terefleksi dari beberapa

indikator berikut ini:

1. Siswa mampu memahami materi yang diberikan oleh guru. Hal ini bisa dilihat

dari hasil evaluasi yang menunjukkan peningkatan pencapaian hasil belajar

siswa dari 89,36% (pada siklus I) menjadi 93,62% (pada siklus II), sedangkan

aspek dalam ketelitian dan ketepatan menyelesaikan soal pada siklus pertama

terdapat 41 siswa (87,23%), pada siklus kedua terdapat 42 siswa (89,36%).

2. Siswa menjadi lebih menyadari pentingnya kerjasama dalam kelompok untuk

menyelesaikan suatu tugas bersama. Selama proses pembelajaran berlangsung

siswa yang menunjukkan keaktifan mereka dalam diskusi kelompok sebanyak

35 siswa (74,47%) pada siklus pertama sedangkan pada siklus kedua sebanyak

38 siswa (80,85%).

Kondisi-kondisi di atas, disebabkan oleh hal-hal sebagai berikut:

1. Guru sudah berusaha untuk mengelola kelas dengan baik. Hal tersebut

terefleksi dari (a) kemampuan guru dalam memotivasi siswa untuk ikut aktif

terlibat dalam proses pembelajaran yang berlangsung, (b) posisi guru yang

tidak hanya terpaku di kelas bagian depan tetapi sudah mampu berotasi

sehingga dapat memantau siswa yang berada di bagian belakang, (c) guru

Page 77: SKRIPSI - digilib.uns.ac.id · Kristen Surakarta tahun pelajaran 2010/2011. Jenis penelitian yang dilakukan oleh peneliti adalah Penelitian Tindakan Kelas (Classroom Action Research)

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

61

sudah dapat meningkatkan minat dan semangat siswa untuk aktif dalam

kegiatan belajar mengajar maupun pada saat kegiatan kerja kelompok, (d)

guru sudah dapat meningkatkan rasa tanggung jawab siswa terhadap materi

yang diajarkan untuk meningkatkan hasil belajar siswa dalam kegiatan belajar

mengajar melalui model Student Teams Achievement Divisions (STAD).

2. Guru menyadari pentingnya melakukan suatu evaluasi terhadap proses

pembelajaran, agar segala kelemahan yang ada dapat teratasi dengan baik, dan

tidak terulang dalam proses pembelajaran berikutnya.

B. Implikasi

Berdasarkan pada kesimpulan penelitian di atas, maka implikasi dari

penelitian ini adalah sebagai berikut:

1. Implikasi Teoretis

Secara teoretis hasil penelitian ini terbukti secara empirik, kegiatan

pembelajaran akuntansi pada materi akuntansi menyusun laporan keuangan

dengan menggunakan tipe Student Teams Achievement Divisions (STAD) dapat

meningkatkan hasil belajar siswa, dilihat dari segi keaktifan siswa melalui aktivitas

positif dalam proses belajar mengajar dan menghasilkan hasil belajar yang lebih

baik. Hal ini disebabkan pendekatan pembelajaran kooperatif tipe Student Teams

Achievement Divisions (STAD) menekankan pada keaktifan siswa secara penuh,

baik fisik maupun mental sehingga mendorong untuk selalu aktif dalam belajar

melalui proses kerja sama dan tanggung jawab dalam kerja kelompok.

2. Implikasi Praktis

Penelitian ini memberikan gambaran secara jelas bahwa melalui penerapan

pendekatan pembelajaran kooperatif tipe Student Teams Achievement Divisions

(STAD) dapat meningkatkan hasil belajar akuntansi siswa pada kompetensi dasar

menyusun laporan keuangan. Siswa terlihat lebih antusias dan bersemangat dalam

mengikuti pembelajaran. Siswa juga terlihat lebih aktif dalam kegiatan diskusi.

Disamping itu siswa juga merasa senang dengan adanya diskusi saat pembelajaran

sehingga tidak mudah bosan dalam mengikuti pembelajaran akuntansi. Hasil

belajar siswa yang tercermin dari hasil evaluasi juga mengalami peningkatan.

Page 78: SKRIPSI - digilib.uns.ac.id · Kristen Surakarta tahun pelajaran 2010/2011. Jenis penelitian yang dilakukan oleh peneliti adalah Penelitian Tindakan Kelas (Classroom Action Research)

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

62

Dalam rangka meningkatkan hasil belajar siswa secara optimal dalam

pembelajaran akuntansi, seorang guru harus mampu memilih model pembelajaran

yang tepat dan sesuai dengan kondisi siswa, minat, dan kondisi lingkungan yang

ada. Penilaian juga harus dilakukan secara berkala dan berkesinambungan,

melalui hasil belajar siswa, keaktifan dan partisipasi siswa selama proses belajar

mengajar berlangsung. Pendekatan pembelajaran kooperatif tipe Student Teams

Achievement Divisions (STAD) dapat menjadi salah satu pertimbangan bagi guru

dalam meningkatkan hasil belajar akuntansi.

C. Saran

Berkaitan dengan simpulan di atas, maka peneliti dapat mengajukan saran-

saran sebagai berikut :

1. Bagi Guru

a. Melihat keberhasilan penelitian tindakan kelas ini, disarankan kepada guru

akuntansi dapat menerapkan pendekatan pembelajaran kooperatif tipe

Student Teams Achievement Divisions (STAD) untuk meningkatkan hasil

belajar akuntansi siswa.

b. Diharapkan guru untuk terus mengembangkan minat serta semangat siswa

selama proses pembelajaran kooperatif tipe Student Teams Achievement

Divisions (STAD) berlangsung, agar siswa dapat menemukan dan me-

ngembangkan sendiri konsep dari materi yang akan dipelajari, serta siswa

ditekankan untuk bertanggung jawab terhadap materinya.

c. Agar pembelajaran kooperatif tipe Student Teams Achievement Divisions

(STAD) dapat berjalan dengan baik, sebaiknya guru meningkatkan ke-

mampuan dalam mengelola kelas sehingga dapat tercipta situasi kondusif

yang mendukung proses pembelajaran.

d. Pada penerapan model pembelajaran kooperatif tipe Student Teams

Achievement Divisions (STAD), guru hendaknya mengoptimalkan kegiatan

belajar siswa saat berdiskusi kelompok, maupun saat presentasi dengan

memberikan pengarahan dan melakukan pengawasan terhadap siswa.

Page 79: SKRIPSI - digilib.uns.ac.id · Kristen Surakarta tahun pelajaran 2010/2011. Jenis penelitian yang dilakukan oleh peneliti adalah Penelitian Tindakan Kelas (Classroom Action Research)

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

63

e. Guru hendaknya selalu mengadakan refleksi terhadap proses pembelajaran

kooperatif tipe Student Teams Achievement Divisions (STAD) yang telah

berlangsung, dalam upaya memperbaiki kualitas pembelajaran.

2. Bagi Siswa

a. Dengan adanya penerapan pendekatan pembelajaran kooperatif tipe

Student Teams Achievement Divisions (STAD), sebaiknya dimanfaatkan

dengan baik oleh para siswa untuk bekerja sama dalam satu kelompok

untuk memecahkan masalah dan saling mengajari satu sama lain.

b. Siswa harus lebih meningkatkan kedisiplinan dalam mengerjakan tugas

yang diberikan oleh guru.

c. Siswa hendaknya memperhatikan dan tidak gaduh saat guru menerangkan.

3. Bagi Peneliti

a. Peneliti dapat menerapkan penelitian yang sejenis dengan penyempurnaan

dalam berbagai hal untuk mendapatkan hasil yang lebih baik dan optimal.

b. Peneliti sebagai calon guru harus dapat menerapkan metode pembelajaran

yang tepat untuk menyampaikan bahan ajar sesuai dengan kondisi yang

diinginkan siswa dalam proses pembelajaran yang akan dilakukan.

4. Bagi Sekolah

a. Lebih mengusahakan fasilitas yang dapat mendukung kelancaran kegiatan

belajar mengajar.

b. Sekolah perlu membuka diri dengan lembaga pendidikan maupun instansi

lain untuk lebih meningkatkan kualitas pembelajaran di kelas, misalnya

dengan cara mengadakan seminar atau workshop tentang model pembelajaran

inovatif.

.