bab iii metode penelitian -...
TRANSCRIPT
BAB III
METODE PENELITIAN
3.1 Tempat dan Waktu Pengumpulan Data
Penelitian ini dilakukan di MAN Salatiga Jl.
Wahid Hasyim No. 12 Salatiga. Sekolah yang
berdiri sejak tahun 1950 an ini sekarang memiliki
810 siswa dengan jumlah guru 70 orang dan
karyawan 20 orang.
3.2 Teknik Pengumpulan data
Teknik pengumpulan data adalah cara cara
yang dapat digunakan oleh peneliti untuk
mengumpulkan data, Arikunto (2005). Menurut
Arikunto (2005) ada beberapa teknik
pengumpulan data questionnaire, interview,
observation, test dan documentation. Untuk
mengetahui tanggapan responden mengenai
variabel yang diukur dalam penelitian ini, maka
digunakan teknik pengumpulan data dengan
kuesioner.
Kuesioner ini akan diberikan kepada siswa-
siswa MAN Salatiga, sejumlah 150 siswa dari
jumlah keseluruhan populasi 810 siswa, dengan
purposive random sampling. Siswa-siswa yang
dijadikan sampel adalah siswa kelas XI dan XII
dengan asumsi mereka sudah banyak mengenal
dan merasakan service quality di MAN Salatiga
lebih lama, sehingga diharapkan data yang
diperoleh lebih dapat dipertanggungjawabkan.
3.3 Pengukuran Variabel
Penelitian ini melibatkan 4 variabel Word of
mouth, Service quality, Image Sekolah dan
Kepuasan Siswa. Keempat konsep tersebut
diukur pada aras pengukuran interval. Setiap
pernyataan responden diberi skor 1 sampai 5
pada setiap kategori yaitu (1) sangat tidak setuju,
(2) tidak setuju, (3) ragu-ragu, (4) setuju dan (5)
sangat setuju.
Batasan konsep dan indikator yang
digunakan dalam penelitian ini dijabarkan pada
Tabel 3.1 di bawah ini:
Tabel 3.1
Konsep dan Indikator Empirik
Konsep dan definisi Indikator Empirik
Menurut Brown et al. (2005), Word of mouth merupakan
kemampuan siswa untuk menyampaikan
kepada orang lain
mengenai pendapatnya tentang aspek positif
MAN Salatiga kepada
orang lain.
1. Saya dengan senang hati merekomendasikan MAN
Salatiga kepada teman dan
kenalan yang akan melanjutkan ke SMA.
2. Saya senang
menyampaikan berbagai kegiatan ekstrakurikuler
yang diadakan di MAN
Salatiga 3. Saya senang
menyampaikan fasilitas
belajar yang ada di MAN
Salatiga 4. Saya senang
menyampaikan layanan
proses belajar mengajar di MAN Salatiga
5. Saya tidak suka
menyampaikan hal-hal yang negative tentang
kondisi MAN pada orang
lain
Konsep dan definisi Indikator Empirik
Menurut Zeithamal,
Parasuraman dan
Berry (1990) service quality adalah manfaat yang dihasilan oleh
suatu produk berupa
jasa yang ditawarkan oleh suatu sekolah dan
yang dirasakan oleh
konsumen setelah menggunakan jasa
tersebut dilihat dari
dimensi tangible, reliability, assurance, responsiveness dan emphaty.
1. Bukti fisik (tangible)
berupa penampilan
fasilitas sarana dan prasarana. Bukti yang
menunjukkan
keberadaannya kepada masyarakat.
Penampilan dan
kompetensi sarana dan prasarana yang
disediakan oleh
sekolah
1. Memiliki lokasi MAN Salatiga
Strategis 2. Memiliki ruang kelas yang
nyaman dan bersih
3. Memiliki perpustakaan sekolah yang lengkap
4. Memiliki fasilitas
laboratorium yang memadai
Konsep dan definisi Indikator Empirik
Kehandalan
(reliability), yakni
kemampuan
memberikan pelayanan yang
dijanjikan.
5. Kegiatan belajar mengajar
sesuai jadwal yang
ditetapkan
6. Kegiatan ekstra kurikuler berjalan sesuai jadwal
7. Guru Bimbingan Konseling
memiliki kompetensi untuk membantu siswa mengatasi
permasalahan lingkungan
belajarnya 8. Saya melihat, guru-guru
MAN Salatiga memiliki
kompetensi/kemampuan mengajar yang tinggi
9. Tata Usaha melayani
urusan administrasi siswa
dengan cakap
Daya tanggap (responsiveness),
adalah suatu
kemampuan untuk
memberikan pelayanan yang cepat dan tepat
kepada pelanggan,
dengan penyampaian informasi yang cepat
dan jelas.
10. Apabila ada siswa bermasalah, Wali kelas
cepat membantu mencari
solusi 11. Guru cepat memberi
jawaban apabila ada
pertanyaan siswa di kelas
12. Karyawan Tata Usaha dengan cepat melayani jika
ada siswa yang
membutuhkan bantuan
Jaminan (assurance),
mencakup
pengetahuan,
kemampuan, untuk memberi rasa aman
dan rasa percaya para
siswa atas laynan yang diberikan oleh pihak
sekolah.
13. Wali kelas selalu bersedia
untuk membantu kesulitan
belajar para siswanya
14. Sikap Guru dalam mengatasi masalah
pembelajaran membuat
siswa merasa nyaman 15. Saya, melihat guru ramah
kepada setiap siswanya
16. Guru memiliki komitmen yang tinggi dalam mengajar
Konsep dan definisi Indikator Empirik
Empati (empathy),
bagaimana pihak
sekolah menunjukkan
rasa peduli, memberikan perhatian
secara pribadi kepada
siswanya
17. Wali kelas mendengarkan
dengan penuh perhatian
setiap keluhan, kesulitan
yang siswa hadapi 18. Apabila siswa mengalami
masalah dalam proses
belajar mengajar, guru membantu untuk
mencarikan solusinya.
19. MAN Salatiga selama ini membuat kebijakan yang
tidak merugikan siswa
20. Berusaha keras mencarikan beasiswa
untuk siswa yang kurang
mampu.
Keller, 1993; Yutetu,
2012, mendefinisikan image merek adalah
sebuah persepsi
tentang merek yang
sudah ada di dalam benak konsumen.
Image yang positif
membantu sekolah untuk meningkatkan
persaingan, dan
mendorong siswa untuk memiliki
keinginan untuk
kembali menikmati layanan yang
diberikan, demikian
sebaliknya dengan
image negatif (Porter & Claycomb, 1997;
Yutetu 2012)
1. MAN Salatiga sekolah
dengan kualitas baik 2. MAN Salatiga sekolah yang
prestige
3. MAN Salatiga membuat saya bangga
4. Bersekolah di MAN Salatiga
belajar mata pelajaran
umum dan agama 5. Bersekolah di MAN Salatiga
murah dan terjangkau
Konsep dan definisi Indikator Empirik
Kotler et al, 2009;
Abassi et al 2011,
menyatakan bahwa kepuasan siswa adalah
suatu tanggapan atau
penilaian antara persepsi dan
ekspektasi siswa
mengenai nilai suatu
sistem pembelajaran yang ditawarkan oleh
sekolah. Apabila
kinerja berada di bawah harapan, maka
siswa akan kecewa.
Sebaliknya, apabila kinerja sesuai dengan
harapan, siswa akan
sangat puas.
Skor kepuasan akan diperoleh
dari selisih antara kinerja dan
harapan dari indikator service quality.
Harapan meliputi keharusan lembaga memiliki unsur unsur
dari lima dimensi service quality
Kinerja meliputi kenyataan bahwa lembaga benar benar
memiliki unsur unsur dari lima
dimensi service quality.
3.4 Teknik Analisis Data
1. Statistik Deskriptif
Analisis deskriptif digunakan untuk
menggambarkan data identitas responden dengan
metode prosentase, dan variabel word of mouth,
service quality, image sekolah dan kepuasan
siswa dianalisis dengan melihat nilai maximum,
nilai minimum dan rata rata (mean). Interval
terlebih dahulu dihitung untuk menentukan
tingkat word of mouth, service quality, image
sekolah dan kepuasan siswa:
Interval =
Skor Maximal dan Skor Minimal ditentukan
berdasarkan hasil penjumlahan data hasil
penelitian.
2. Mengukur Nilai Kepuasan Siswa
Kepuasan siswa merupakan gap antara
harapan dalam benak konsumen, dengan
kenyataan atau kinerja service quality yang
mereka terima.
Kepuasan Siswa = Skor Kinerja – Skor Harapan
3. Analisis Kuantitatif
Metode analisis data kuantitatif digunakan
untuk menganalisis data yang diperoleh dari
angka-angka, karena pengolahan data
menggunakan statistik maka data tersebut
harus diklasifikasi dalam kategori tertentu untuk
mempermudah dalam menganalisis. Proses
analisis data kuantitatif ini dilakukan dengan
menggunakan analisis sebagai berikut:
A. Uji Instrumen
1) Validitas
Uji Validitas merupakan uji homogenitas
item-item pertanyaan setiap variabel yang
merupakan suatu ukuran yang menunjukkan
tingkat kesahihan suatu instrumen penelitian.
Uji Validitas dilakukan dengan menggunakan
metode korelasi tunggal product moment
pearson. Kriteria Penilaiannya, Jika r hitung
lebih besar dari r tabel maka instrumen
tersebut dikatakan valid (Imam Ghozali, 2005).
Perhitungan pengujian validitas dilakukan
dengan komputer menggunakan program SPSS
16. 0 for windows.
2) Reliabilitas
Uji reliabilitas dilakukan untuk
mengetahui seberapa jauh hasil pengukuran
tetap konsisten, apabila dilakukan dua kali
atau lebih terhadap gejala yang sama dengan
alat ukur yang sama. Konsisitensi jawaban
ditunjukkan oleh tingginya koefisien alpha
(Cronbach). Semakin mendekati 1 koefisien
dari variabel semakin tinggi konsistensi
jawaban butir-butir pertanyaan semakin dapat
dipercaya. Reliabilitas minimal 0,6 adalah
reliabel (Imam Ghozali, 2005). Cara
menghitung tingkat reliabilitas suatu data
yaitu dengan menggunakan rumus Cronbach
alpha. Pengujian reliabilitas dengan taraf
signifikasi yang digunakan adalah 5% dengan
criteria besar alpha adalah:
1. Jika dekat dengan 0 (misal = 0,1) maka
koefisien tersebut kurang reliable.
2. Jika dekat dengan 1 atau -1 (misal = 0,97
atau -0. 95) maka koefisien tersebut sangat
reliabel.
3. Jika ditengah (kurang lebih) antara 1 dan
-1 (misal = 0,58 atau -0,51) maka koefisien
tersebut termasuk sedang.
Perhitungan pengujian validitas
dilakukan dengan komputer menggunakan
program SPSS 16. 0 for windows.
3) Hasil Pengujian Validitas Reliabilitas Data
Uji validitas pada penelitian ini
menggunakan korelasi Product Moment, jika
hasil perhitungan r hitung > r tabel, maka
kuesioner valid atau sahih. Berdasarkan Tabel
4. 5 (Corrected Item-Total Correlation) r hitung
variabel Service quality, Image Sekolah dan
Word of mouth > r tabel Product Moment0,146.
r tabel 0,146 diperoleh dari df = 126
Tabel 3.2 Uji Validitas Data
Variabel Indikator r hitung Ket.
Service quality
item1 0. 360 Valid
item2 0. 567 Valid
item3 0. 484 Valid
item4 0. 423 Valid
item5 0. 281 Valid
item6 0. 513 Valid
item7 0. 231 Valid
item8 0. 585 Valid
item9 0. 339 Valid
item10 0. 500 Valid
item11 0. 636 Valid
item12 0. 397 Valid
item13 0. 663 Valid
item14 0. 698 Valid
item15 0. 626 Valid
item16 0. 630 Valid
item17 0. 382 Valid
item18 0. 591 Valid
item19 0. 560 Valid
item20 0. 378 Valid
Image Sekolah item1 0. 655 Valid
item2 0. 735 Valid
item3 0. 785 Valid
item4 0. 649 Valid
item5 0. 523 Valid
Word of mouth item1 0. 569 Valid
item2 0. 532 Valid
item3 0. 686 Valid
item4 0. 672 Valid
item5 0. 119 Tidak
Valid
Item 5 pada variabel Word of mouth
sebesar 0,119 dihilangkan dan tidak diikutkan
dalam perhitungan selanjutnya, karena
nilainya lebih kecil dari r tabel 0,146
Kecuali ítem 5 pada variabel Word of
mouth, hasil nilai Corrected Item-Total
Correlation lebih besar dari r tabel 0,146, maka
ítem tiap variabel dalam penelitian ini adalah
valid / sah.
Uji reliabilitas pada pengujian ini
menggunakan Cronbach Alpha, jika Cronbach
Alpha > 0,6 maka kuesioner dikatakan konsisten
atau reliabel, (Imam Ghozali, 2002). Berdasarkan
Tabel 4. 6 masing-masing variabel mempunyai nilai
> 0. 6 alpha, maka kuesioner dalam penelitian ini
adalah konsisten atau reliabel.
Tabel 3.3 Uji Reliabilitas Data
No Variabel Alpha Keterangan
1 Service quality 0,881 Reliabel
2 Image Sekolah 0,853 Reliabel
3 Word of mouth 0,725 Reliabel
B. Uji Asumsi Klasik
Penggunaan model regresi linear
berganda yang digunakan dalam penelitian ini
memper-gunakan asumsi bebas dari
multikolinearitas, heterokedastisitas, dan
normalitas, dimana:
3.5 Pengujian Hipotesis
Metode yang digunakan dalam penelitian ini
adalah analisis jalur (Path analysis). Analisis Jalur
merupakan pengembangan langsung bentuk regresi
berganda dengan tujuan untuk memberikan estimasi
tingkat kepentingan (magnitude) dan signifikansi
(significance) hubungan sebab akibat hipotetikal
dalam seperangkat variabel (Webley, 1997; Sarwono;
2007)
Menurut Sarwono, 2007, Analisis Jalur
merupakan kepanjangan dari analisis regresi
berganda. Cirinya model digambarkan dalam bentuk
gambar melingkar dan panah tunggal menunjukkan
sebagai penyebab. Regresi dikenakan pada masing
masing variabel dalam suatu model sebagai variabel
tergantung (pemberi respons) sedang yang lain
sebagai penyebab. Pembobotan regresi diprediksikan
dalam suatu model yang dibandingkan dengan
matriks korelasi yang diobservasi untuk semua
variabel dan dilakukan juga perhitungan uji statistik.
Diagram jalurnya digambarkan sebagai
berikut; (Modifikasi model Jiewanto et al., 2012)
Gambar 3. 1 Diagram Jalur
Service quality (X1)
Kepuasan
Siswa (Y1)
Image
Sekolah (Y2)
Word of
mouth (Y3)
e1
e3
β1
β2
β3
β4
β5
e2 e5
e4
Diagram jalur diatas terdiri 5 persamaan
struktural, dimana x1 adalah variabel eksogen dan
y1, y2, y3 adalah variabel endogen. Persamaan
strukturalnya dapat dilihat sebagai berikut:
Y1 = β1 X1 + e1 (1)
Y2 = β2 X2 + e2 (2)
Y3 = β3 X3 + β4 Y1 +β5 Y2 +e3 (3)
Dimana :
X1 : Service quality
Y1 : Kepuasan Siswa
Y2 : Image Sekolah
Y3 : Word of mouth
β1, β2, β3, β4, β5 : Bilangan koefisien
e1 :Varian variabel Y1 yang tidak
dapat dijelaskan oleh X1
e2 :Varian variabel Y2 yang tidak
dapat dijelaskan oleh X1
e3 :Varian variabel Y3 yang tidak
dapat dijelaskan oleh X1, Y1, dan
Y2
Selanjutnya menurut Sarwono, 2007, untuk
mengetahui diterima atau tidaknya hipotesis yang
diajukan, dilakukan uji t atau signifikansi yaitu
untuk menguji keberartian koefisien regresi parsial,
dengan rumusan hipotesis sebagai berikut:
Ho : β1, β2, β3, β4,β5 ≥ 0
Ha : β1, β2, β3, β4,β5 < 0
Pengujian ini dilakukan melalui uji t dengan
membandingkan t hitung (observasi) dengan t tabel
pada α = 5%, berarti Ho ditolak dan Ha diterima.
Apabila hasil pengujian menunjukkan:
1. Jika t hitung > t tabel, maka Ho ditolak dan Ha
diterima artinya: (1) variabel endogenus dapat
menerangkan variabel exogenus dan (2) ada
pengaruh diantara dua variabel yang diuji.
2. Jika t hitung < t tabel, maka Ho diterima dan Ha
ditolak artinya: (1) variabel endogenus tidak dapat
menerangkan variabel exogenus dan (2) tidak ada
pengaruh diantara dua variabel yang diuji.
Hasil pengujian menunjukkan:
1. Jika nilai β3 <β1 X β4 berarti kepuasan siswa
sebagai variabel mediating dalam pengaruh
antara service quality dengan word of mouth
2. Jika nilai β3 >β1 X β4 berarti kepuasan siswa
bukan sebagai variabel mediating dalam
pengaruh antara service quality dengan word of
mouth
3. Jika nilai β3 < β2 X β5 berarti image sekolah
sebagai variabel mediating dalam pengaruh
antara service quality dengan word of mouth
4. Jika nilai β3 > β2 X β5 berarti image sekolah
bukan sebagai variabel mediating dalam
pengaruh antara service quality dengan word of
mouth.