bab iii metode penelitian a. tempat dan waktu...
TRANSCRIPT
23 Rahmia Tillah, 2017 IDENTIFIKASI MISKONSEPSI KONSEP EVOLUSI MENGGUNAKAN CERTAINTY OF RESPONSE INDEX (CRI) PADA SISWA SMA KELAS XII Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
BAB III
METODE PENELITIAN
A. Tempat dan Waktu Penelitian
Penelitian ini dilakukan di SMAN 6 Bandung, yang beralamat di
Jalan Pasirkaliki No. 51 Bandung 40172, dan dilaksanakan dari tanggal 14-
24 Februari 2017 Tahun Ajaran 2016/2017.
B. Definisi Operasional
Definisi operasional dibuat untuk menghindari berbagai penafsiran yang
digunakan dalam penelitian. Penjelasan dari definisi tersebut diantaranya:
1. Miskonsepsi teori evolusi adalah pemahaman konsep yang tidak sesuai
dengan pengertian ilmiah atau pengertian yang diterima para ilmuwan
biologi mengenai teori evolusi. Siswa dikatakan miskonsepsi saat siswa
menjawab suatu pertanyaan, siswa yakin dengan jawaban yang
diberikannya sedangkan jawaban tersebut keliru dengan apa yang
dikemukakan oleh para ahli. Miskonsepsi tersebut bisa diidentifikasi dari
rendahnya nilai tes siswa dan tingginya nilai indeks CRI untuk siswa yang
menjawab salah setelah mempelajari konsep evolusi
2. Identifikasi miskonsepsi yaitu melakukan kegiatan yang didalamnya
menetapkan ciri-ciri dari miskonsepsi sehingga diketahui mana siswa yang
miskonsepsi dan mana yang tidak
3. CRI (Certainty of Response Index) adalah teknik yang digunakan untuk
mengidentifikasi miskonsepsi pada siswa SMA dalam konsep evolusi.
Teknik CRI dapat membedakan siswa yang tahu konsep dengan baik,
siswa yang tidak tahu konsep dan siswa yang mengalami miskonsepsi
berdasarkan tinggi rendahnya indeks kepastian jawaban yang diberikannya
dalam menjawab pertanyaan.
24 Rahmia Tillah, 2017 IDENTIFIKASI MISKONSEPSI KONSEP EVOLUSI MENGGUNAKAN CERTAINTY OF RESPONSE INDEX (CRI) PADA SISWA SMA KELAS XII Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
C. Subyek Penelitian
Subyek penelitian ini adalah siswa kelas XII MIA sebanyak 40 orang di
SMAN 6 Bandung yang sedang menempuh pembelajaran pada semester
genap tahun ajaran 2016/2017.
D. Desain Penelitian
Penelitian ini menggunakan metode deskriptif dengan teknik cluster
random sampling. Penelitian deskriptif merupakan penelitian yang
ditujukan untuk mendeskripsikan atau menggambarkan fenomena
miskonsepsi yang teridentifikasi pada siswa SMA pada konsep evolusi.
Miskonsepsi terjadi pada siswa jika terjadi suatu konsistensi
kesalahan dan siswa meyakini kesalahan tersebut sebagai suatu kebenaran.
Tes miskonsepsi dilakukan setelah pembelajaran formal yang dilakukan
guru mengenai konsep evolusi.
E. Instrumen Penelitian
1. Soal Pilihan Ganda Beralasan
Ada berbagai macam bentuk tes tertulis yang digunakan oleh guru
dalam mengevaluasi peserta didiknya, diantaranya tes hasil belajar bentuk
uraian dan bentuk objektif (Sudijono, 2009). Menurut Arikunto (2005), tes
pilihan ganda merupakan salah satu bentuk tes objektif dimana tiap butir
soal dapat mencakup banyak materi yang terdiri atas bagian kemungkinan
jawaban atau alternatif. Kemungkinan jawaban dapat terdiri dari satu
jawaban benar dan beberapa jawaban yang termasuk pengecoh
(distraction). Dari pengertian tersebut, tes bentuk pilihan ganda merupakan
bentuk tes yang bersifat objektif karena penilaiannya sangat sederhana
yang berdasarkan pada satu kunci pilihan saja.
Pada beberapa penelitian, tes pilihan ganda terbukti dapat
digunakan secara efektif untuk mengidentifikasi miskonsepsi yang dialami
oleh siswa karena sifatnya yang objektif dan dapat menghasilkan skor
dengan cepat walaupun dengan jumlah peserta relatif banyak (Adodo,
2013). Namun tes dengan menggunakan pilihan ganda memiliki
25 Rahmia Tillah, 2017 IDENTIFIKASI MISKONSEPSI KONSEP EVOLUSI MENGGUNAKAN CERTAINTY OF RESPONSE INDEX (CRI) PADA SISWA SMA KELAS XII Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
kelemahan yaitu tingginya faktor menebak. Dengan adanya kelemahan ini,
memungkinkan siswa menjawab soal dengan cara menebak/alternatif
jawaban.
Berdasarkan beberapa penelitian juga, tes pilihan ganda dapat
dikombinasikan sesuai dengan tujuan penggunaannya yakni dengan
menambahkan alasana jawaban pada tiap butir soalnya. Terdapat beberapa
bentuk tes pilihan ganda beralasan, diantaranya yaitu tes pilihan ganda
beralasan terbuka dan dan tes pilihan ganda beralasan tertutup. Tes pilihan
ganda beralasan terbuka adalah tes pilihan ganda yang memberikan
instruksi kepada siswa untuk memilih jawaban dari pilihan ganda pada
soal dengan menyertakan alasan mengapa ia memilih jawaban tersebut
(Suparno, 2005). Jenis tes ini juga dapat membantu guru untuk
mengklasifikasikan jawaban dan alasan siswa sehingga dapat diketahui
kelompok siswa yang benar-benar paham konsep dengan yang memiliki
masalah dalam mempelajari konsep. Bentuk tes pilihan ganda beralasan
tertutup selain terdiri dari soal dan pilihan jawaban, juga dilengkapi
dengan pilihan alasan jawaban yang telah tersedia dalam setiap butir
soalnya. Kelebihan tes ini yaitu guru dapat lebih mudah untuk
menganalisis jawaban siswa (Haslam, 1987).
Berikut Tabel mengenai kisi-kisi soal tentang konsep evolusi. Soal-
soal pilihan ganda beralasan secara terperinci terlampir pada lampiran B.
Tabel 3.1 Kisi-kisi Konsep Evolusi pada Soal Tes Miskonsepsi
Pilihan Ganda Beralasan
No Subkonsep No Soal Jumlah
1 Macam-macam evolusi 1 1
2 Teori evolusi 3,4,8,14 4
3 Perbandingan teori Lamarck, Weissman
dan Darwin
2,9,13,15 4
4 Fenomena yang berkaitan dengan teori
evolusi (Adaptasi dan Seleksi alam)
5 1
5 Petunjuk adanya evolusi 6,7,10,11,12,16,17,18,19 9
26 Rahmia Tillah, 2017 IDENTIFIKASI MISKONSEPSI KONSEP EVOLUSI MENGGUNAKAN CERTAINTY OF RESPONSE INDEX (CRI) PADA SISWA SMA KELAS XII Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
6 Mekanisme evolusi 20 1
2. CRI (Certainty of Response Index)
Instrumen yang digunakan dalam penelitian ini berupa soal pilihan
ganda beralasan terbuka disertai CRI (Certainty of Response Index) yang
sudah dimodifikasi, yang digunakan untuk mengetahui ada tidaknya
miskonsepsi pada siswa. Setiap butir soal yang digunakan dalam instrumen
penelitian ini memiliki 5 pilihan jawaban dan setiap butir soal dilengkapi
dengan kolom alasan serta tingkat keyakinan pada lembar jawaban.
Instrumen penelitian ini berfungsi untuk mengidentifikasi miskonsepsi
pada siswa.
Langkah-langkah yang digunakan dalam penelitian ini adalah sebagai
berikut
a. Ditentukan nilai CRI berdasarkan pada skala yang disusun oleh
Saleem Hasan (1999).
Tabel 3.2 Skala Certainty of Response Index (CRI)
CRI Kriteria
Kategori
B S
0 (Totally guessed answer): jika menjawab soal 100%
ditebak TP TP
1 (Almost guess) jika menjawab soal persentase unsur
tebakan antara 75%-99% TP TP
2 Not sure) jika menjawab soal persentase unsur tebakan
antara 50%-74% TP TP
3 (Sure) jika menjawab soal persentase unsur tebakan
antara 25%-49% P M
4 (Almost certain) jika menjawab soal persentase unsur
tebakan antara 1%-24% P M
5 (Certain) jika menjawab soal tidak ada unsur tebakan
sama sekali (0%) P M
27 Rahmia Tillah, 2017 IDENTIFIKASI MISKONSEPSI KONSEP EVOLUSI MENGGUNAKAN CERTAINTY OF RESPONSE INDEX (CRI) PADA SISWA SMA KELAS XII Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
Keterangan : TP = Tidak Paham M = Miskonsepsi
P = Paham
Tabel 3.3 contoh lembar jawaban untuk soal pilihan ganda beralasan
yang disertai indeks CRI
No
soal
Pilihan Jawaban Alasan Tingkat Keyakinan
(CRI)*
1 A B C D E 0 1 2 3 4 5
2 A B C D E 0 1 2 3 4 5
3 A B C D E 0 1 2 3 4 5
4 A B C D E 0 1 2 3 4 5
5 A B C D E 0 1 2 3 4 5
Keterangan Tingkat Keyakinan (CRI) :
0 – Tidak tahu 1– Agak tahu
2– Tidak yakin 4 – Agak yakin
3– yakin 5 – Sangat yakin
b. Ditentukan kategori tingkat pemahaman berdasarkan pilihan jawaban,
alasan, dan nilai CRI. Kategori tingkat pemahaman ini berdasarkan
kategori tingkat pemahaman yang sudah dimodifikasi oleh Aliefman
(2012). Perbedaan kategori yang ditentukan Saleem Hasan dengan
Aliefman adalah pada kategori siswa paham konsep tapi kurang yakin.
Kategori ini diperuntukkan bagi siswa yang sebenarnya memahami konsep
dengan baik namun memiliki kepercayaan diri yang rendah, sehingga
menuntunnya untuk memilih skala CRI yang rendah. Pengkategorian yang
sudah dimodifikasi ini lebih menguntungkan karena bisa meminimalisir
unsur menebak pada siswa.
28 Rahmia Tillah, 2017 IDENTIFIKASI MISKONSEPSI KONSEP EVOLUSI MENGGUNAKAN CERTAINTY OF RESPONSE INDEX (CRI) PADA SISWA SMA KELAS XII Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
Tabel 3.4 Modifikasi Kategori Tingkatan Pemahaman
Jawaban Alasan Nilai CRI Deskripsi
Benar Benar > 2,5 Memahami konsep dengan baik
Benar Benar < 2,5 Memahami konsep tetapi kurang
yakin
Benar Salah > 2,5 Miskonsepsi
Benar Salah < 2,5 Tidak Tahu Konsep
Salah Benar > 2,5 Miskonsepsi
Salah Benar < 2,5 Tidak Tahu Konsep
Salah Salah > 2,5 Miskonsepsi
Salah Salah < 2,5 Tidak Tahu Konsep
(Aliefman, 2012)
c. Dilakukan penghitungan persentase CRI dengan rumus :
P= f/N x 100%
Keterangan:
P = angka persentase kelompok
f = jumlah siswa pada setiap kelompok
N = jumlah individu (jumlah seluruh siswa yang menjadi subjek
penelitian)
d. Dibuat rekapitulasi persentase rata-rata tingkatan pemahaman seluruh
siswa.
e. Menganalisis letak miskonsepsi siswa pada butir soal dengan persentase
miskonsepsi siswa tertinggi. Hasil pengolahan data selanjutnya akan
mengarahkan pada kesimpulan
3. Wawancara
29 Rahmia Tillah, 2017 IDENTIFIKASI MISKONSEPSI KONSEP EVOLUSI MENGGUNAKAN CERTAINTY OF RESPONSE INDEX (CRI) PADA SISWA SMA KELAS XII Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
Selain menggunakan soal tes tertulis, wawancara juga digunakan untuk
mengungkap miskonsepsi pada siswa. Wawancara dilakukan pada siswa kelas
XII MIA mengenai miskonsepsi yang terjadi pada siswa. Wawancara
dilakukan pada 3 orang siswa dengan nilai tertinggi, 3 siswa dengan nilai
menengah dan 3 siswa dengan nilai rendah.
Wawancara yang dilakukan bertujuan untuk mendukung data yang sudah
diperoleh dari hasil tes soal pilihan ganda beralasan.wawancara ini dilakukan
untuk mendapatkan informasi yang menjadi sumber miskonsepsi yang
mungkin menjadi dasar pengetahuan siswa terhadap suatu konsep.
F. Teknik Pengolahan Data
1. Tes penguasaan konsep yang berupa pilihan ganda beralasan terbuka
yang berisi konsep evolusi
2. Menghitung persentase jawaban siswa yang paham konsep (PK), paham
konsep tetapi kurang yakin (PKKY), miskonsepsi (M) dan tidak tahu
konsep (TTK) menggunakan rumus :
P= f/N x 100%
Keterangan:
P = angka persentase kelompok
f = jumlah siswa pada setiap kelompok
N = jumlah individu (jumlah seluruh siswa yang menjadi subjek
penelitian)
3. Uji Validitas
Menurut Arikunto (2005), sebuah tes dikatakan valid apabila tes tersebut
mengukur apa yang hendak diukur. Perhitungan yang digunakan untuk
validitas melalui teknik korelasi Pearson’s Product Moment :
𝑟𝑥𝑦 =𝑁 ∑ 𝑋𝑌−(∑ 𝑋)(∑ 𝑌)
√[𝑁 ∑ 𝑋2−(∑ 𝑋)2][𝑁 ∑ 𝑌2−(∑ 𝑌)2
Keterangan :
rxy = koefisien antar variable X dan variabel Y
30 Rahmia Tillah, 2017 IDENTIFIKASI MISKONSEPSI KONSEP EVOLUSI MENGGUNAKAN CERTAINTY OF RESPONSE INDEX (CRI) PADA SISWA SMA KELAS XII Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
X = skor setiap item dari responden ujicoba variable X
Y = skor setiap item dari responden uji coba variable Y
N = jumlah responden
Untuk mengatahui validitas item digunakan software ANATES
versi 4.0TM. Tabel interpretasi validitas butir soal digunakan untuk
menginterpretasi nilai validitas yang telah diketahui.
Tabel 3.5 Klasifikasi Validitas Butir Soal
Nilai Arti
0,80 ≤ r ≤ 1,00 Validitas sangat tinggi
0,60 ≤ r < 0,80 Validitas tinggi
0,40 ≤ r < 0,60 Validitas cukup
0,20 ≤ r < 0,40 Validitas rendah
0,00 ≤ r < 0,20 Validitas sangat rendah
(Arikunto, 2005)
4. Uji Reliabilitas
Uji Reliabilitas digunakan untuk mengetahui konsistensi alat ukur, apakah
alat pengukur yang digunakan dapat diandalkan dan tetep konsisten jikan
pengukuran tersebut diulang (Sugiyono, 2007). Untuk pengujian
reliabilitas soal pilihan ganda dapat menggunakan rumus K-R 20 sebagai
berikut :
Vt = (𝑛
𝑛−1)(
𝑆2−∑ 𝑝𝑞
𝑆2 )
Keterangan :
Vt = varians total
∑pq = jumlah varians total
N = jumlah responden
Sama seperti mencari validitas item, reliabilitas juga instrument
juga menggunakan bantuan software ANATES versi 4.0TM . Tabel
31 Rahmia Tillah, 2017 IDENTIFIKASI MISKONSEPSI KONSEP EVOLUSI MENGGUNAKAN CERTAINTY OF RESPONSE INDEX (CRI) PADA SISWA SMA KELAS XII Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
klasifikasi reliabilitas tes digunakan untuk menginterpretasi nilai
reliabilitas yang telah diketahui.
Tabel 3.6 Klasifikasi Reliabilitas Tes
Nilai Arti
0,80 – 1,00 Sangat tinggi
0,60 – 0,79 Tinggi
0,40 – 0,59 Cukup
0,20 – 0,39 Rendah
< 0,20 Sangat rendah
(Arikunto, 2005)
5. Uji Daya Pembeda
Uji Daya Pembeda untuk mengkategorikan sebuah soal yang mampu
untuk membedakan siswa dengan kemampuan yang tinggi dengan siswa
yang kemampuan rendah (Arikunto, 2005). Rumus berikut digunakan
untuk menghitung daya pembeda suatu soal :
D = 𝐵𝐴
𝐽𝐴−
𝐵𝐴
𝐵𝐵= 𝑃𝐴 − 𝑃𝐵
Keterangan :
D = indeks kriminasi (daya pembeda)
JA = banyaknya peserta kelompok atas
JB = banyaknya peserta kelompok bawah
BA = banyaknya peserta kelompok atas yang menjawab benar
BB = banyaknya peserta kelompok bawah yang menjawab benar
PA = proporsi peserta kelompok atas yang menjawab benar
PB = proporsi kelompok baawah yang menjawab benar
32 Rahmia Tillah, 2017 IDENTIFIKASI MISKONSEPSI KONSEP EVOLUSI MENGGUNAKAN CERTAINTY OF RESPONSE INDEX (CRI) PADA SISWA SMA KELAS XII Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
Dengan menggunakan bantuan software ANATES versi 4.0TM
analisis untuk daya pembeda bisa dilakukan. Tabel klasifikasi daya pembeda
digunakan untuk menginterpretasikan nilai tingkat daya pembeda yang telah
diketahui.
Tabel 3.7 Klasifikasi Daya Pembeda
Nilai Arti
< 0,00 Sangat jelek
0,00 – 0,19 Jelek
0,20 – 0,39 Cukup
0,40 – 0,69 Baik
0,70 – 1,00 Baik sekali
(Arikunto, 2005)
6. Uji Tingkat Kesukaran
Uji Tingkat Kesukaran untuk menunjukkan tingkat kesulitan soal kepada
derajat kesulitan suatu item untuk diselesaikan oleh siswa. Soal yang baik
adalah soal yang tidak terlalu mudah dan tidak terlalu sukar (Arikunto,
2005).
Nilai tingkat kesukaran diketahui melalui bantuan software ANATES versi
4.0TM , kemudian diinterpretasikan melalui tabel indeks kesukaran.
Berikut rumus untuk menghitung tingkat kesukaran :
P= 𝐵
𝐽𝑠
Keterangan :
P = indeks kesukaran
B = banyaknya siswa yang menjawab soal tersebut dengan benar
Js = jumlah seluruh siswa peserta tes
33 Rahmia Tillah, 2017 IDENTIFIKASI MISKONSEPSI KONSEP EVOLUSI MENGGUNAKAN CERTAINTY OF RESPONSE INDEX (CRI) PADA SISWA SMA KELAS XII Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
Tabel 3.8 Klasifikasi Tingkat Kesukaran
Nilai Arti
0,76 sampai 1 Sukar
0,26 sampai 0,75 Sedang
0 sampai 0,25 Mudah
(Arikunto, 2005)
Setelah menganalisis tingkat kesukaran dan dilanjutkan dengan
intrpretasi melalui klasifikasi tingkat kesukaran maka diperoleh 20 soal
tes objektif dengan sebaran tingkat ksukaran mulai dari sukar sampai
mudah seperti pada table berikut :
Tabel 3.9 Distribusi Soal Berdasarkan Tingkat Kesukaran
Kategori Tingkat
Kesukaran Banyak Soal Persentase
Sukar 3 15%
Sedang 10 50%
Mudah 7 35%
Jumlah soal 20 100%
(Arikunto, 2005)
34 Rahmia Tillah, 2017 IDENTIFIKASI MISKONSEPSI KONSEP EVOLUSI MENGGUNAKAN CERTAINTY OF RESPONSE INDEX (CRI) PADA SISWA SMA KELAS XII Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
G. Alur Penelitian
Studi kepustakaan
Penentuan
masalah/judul
Penyusunan Proposal
Seminar Proposal
Penyusunan instrumen
Judgement instrumen
Uji coba instrumen
Analisis instrumen
Penyusunan Instrumen
penelipenyusunan
Perizinan penelitian
Pelaksanaan Penelitian
Pengambilan Data Pelaksanaan Pembelajaran
Pengolahan data
Penyusunan Skripsi
Revisi Proposal
35 Rahmia Tillah, 2017 IDENTIFIKASI MISKONSEPSI KONSEP EVOLUSI MENGGUNAKAN CERTAINTY OF RESPONSE INDEX (CRI) PADA SISWA SMA KELAS XII Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
Gambar 3.1 Skema Alur Penelitian