bab iii metode penelitian a. pendekatan metode penelitianrepository.uinsu.ac.id/4889/5/bab...
TRANSCRIPT
BAB III
METODE PENELITIAN
A. Pendekatan Metode Penelitian
Penelitian yang penulis gunakan adalah penelitian kualitatif. Meleong mengatakan:
“Penelitian kualitatif adalah penelitian yang bermaksud untuk memahami fenomena tentang apa
yang dialami oleh subjek penelitian misalnya perilaku, persepsi, motivasi, tindakan, dll, secara
holistik, dan dengan cara deskriptif dalam bentuk kata-kata atau bahasa, pada suatu konteks
khusus yang alamiah dan dengan memanfaatkan berbagai metode alamiah”.1
Penelitian kualitatif banyak digunakan untuk meneliti fenomena-fenomena yang marak
terjadi di masyarakat. Sehingga penelitian kualitatif sangat tepat digunakan untuk mencari suatu
informasi dengan pengamatan dan juga sebuah wawancara terhadap semua sumber yang terkait
dengan penelitian yang dilakukan. Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan tentang
kemampuan siswa dalam menyelesaikan soal cerita matematika.
Penelitian kualitatif merupakan fokus perhatian dengan beragam metode, yang mencakup
pendekatan interpretatif dan naturalistik terhadap subjek penelitiannya.2 Hal ini berarti bahwa
para peneliti kualitatif mempelajari benda-benda di dalam konteks alaminya, yang berupaya
untuk memahami, menafsirkan, fenomena dilihat dari sisi makna yang dilekatkan manusia
(peneliti) kepadanya.
Berdasarkan pengertian dan tujuan yang telah dijelaskan tersebut, penelitian ini digolongkan
sebagai penelitian kualitatif deskriptif. Penelitian ini digunakan untuk memperoleh informasi
kemampuan siswa dalam menyel
1 Lexy J. Moleong, (2010), Metode Penelitian Kuantitatif, Bandung: Remaja Rosdakarya, hal.6
2 Nusa Putra dan Ninin Dwilestari, (2013), Penelitian Kualitatif Paud, Jakarta: Rajawali, hal. 66
39
untuk memperoleh informasi kemampuan siswa dalam menyelesaikan soal cerita
matematika di kelas VII MTs Pancasila Tanjung Beringin. Metode deskriptif digunakan karena
penulis mendeskripsikan hasil penelitian berdasarkan alat ukur tes tertulis. Selain itu juga
peneliti melakukan wawancara dan observasi langsung kepada subjek yang diteliti untuk
memperoleh data-data yang diperlukan dalam penelitian ini.
B. Subjek dan Objek Penelitian
a. Subjek Penelitian
Subjek penelitian adalah subjek yang dituju untuk diteliti oleh peneliti dan merupakan
sumber data yang dimintai informasinya sesuai dengan masalah penelitian. Dalam penelitian
ini sumber data terbagi dua yaitu “sumber data primer adalah sumber data yang langsung
memberikan data kepada pengumpul data, dan sumber data sekunder merupakan sumber
yang tidak langsung memberikan data kepada pengumpul data, seperti lewat orang lain
atau lewat dokumen”.3 Adapun data primer pada penelitian ini adalah:
1) Siswa Kelas VII-A MTs Pancasila Tanjung Beringin.
2) Pernyataan verbal dari hasil wawancara dengan guru matematika kelas VII-A di MTs
Pancasila Tanjung Beringin.
3) Kepala Sekolah dan Guru MTs Pancasila Tanjung Beringin Tahun Pelajaran 2017-2018.
Sedangkan data sekunder dari penelitian ini adalah:
1) Nilai raport matematika siswa kelas VII-A di MTs Pancasila Tanjung Beringin untuk
mengetahui kemampuan awal dari siswa.
3 Sugiyono, (2008), Metode Penelitian Pendidikan, Bandung: Alfabeta, hal. 308
2) Kumpulan data yang berupa hasil tes dari siswa kelas VII-A di MTs Pancasila Tanjung
Beringin.
Oleh karena itu yang menjadi subjek dalam penelitian ini adalah siswa kelas VII-A MTs
Pancasila Tanjung Beringin. Penelitian ini telah dilakukan di kelas VII-A MTs Pancasila
Tanjung Beringin pada tahun pelajaran 2017-2018 semester genap. Adapun daftar nama
subjek pada penelitian yaitu pada tabel di bawah ini:
Tabel 3.2 Daftar Nama Subjek Penelitian
No. No Subjek Nama Siswa
1 Subjek 1 Aidil Syahputra
2 Subjek 2 Anggi Suci
3 Subjek 3 Arifiana Siregar
4 Subjek 4 Chairul Azmi Siregar
5 Subjek 5 Dewi Yulianti
6 Subjek 6 Diki Hamdani
7 Subjek 7 Dinda Heriyanti
8 Subjek 8 Ela Adeha Hutagaol
9 Subjek 9 Elika Denisyah
10 Subjek 10 Fauzi
11 Subjek 11 Ferdiansyah
12 Subjek 12 Fitri Novita
13 Subjek 13 Indah Ramadhani
14 Subjek 14 Maharani Lubis
15 Subjek 15 Mulya Naiman
16 Subjek16 Mhd Ferdy
17 Subjek 17 Mhd Ferdiansyah
18 Subjek 18 Mhd Indra Syahputra
19 Subjek 19 Nur Eli
20 Subjek 20 Rahman Arif
21 Subjek 21 Rahmat Hidayat
22 Subjek 22 Ramiyah
23 Subjek 23 Riduan
24 Subjek 24 Rizky Kurniawan
25 Subjek 25 Safrina Dewi
26 Subjek 26 Sahril Gunawan
27 Subjek 27 Sri Handayani
28 Subjek 28 Siti Balqis
29 Subjek 29 Syahfitri
30 Subjek 30 Wahyu Dinata
Sumber: Absensi Siswa Kelas VII-A MTs Pancasila Tanjung Beringin
b. Objek Penelitian
Objek dalam penelitian ini adalah kemampuan siswa dalam menyelesaikan soal cerita
matematika.
C. Prosedur Pengumpulan Data
1. Observasi
Menurut Mardianto observasi adalah “metode yang dilakukan dengan jalan mengadakan
pengamatan terhadap tingkah laku peserta didik dalam situasi yang wajar, dilaksanakan dengan
berencana, kontiniu dan sistematik serta diikuti dengan upaya mencatat atau merekam secara
lengkap”.4 Peneliti tidak berpura-pura sebagai anggota kelompok yang sedang di observasi. Jadi
di sini peneliti dituntut untuk mengamati tindakan guru dan siswa kelas VII di MTs Pancasila
Tanjung Beringin secara alami. Dengan demikian peneliti terlibat langsung ke dalam kegiatan
yang diamati atau bertindak sebagai pengamat yang berada diluar kegiatan atau kelompok yang
di observasi. Pada tanggal 7 April 2018, peneliti mengantarkan surat izin riset ke MTs Pancasila
Tanjung Beringin untuk melakukan penelitian. Setelah peneliti diberi izin untuk melakukan
penelitian di sekolah tersebut, peneliti menjumpai Guru Matematika, yaitu Ibu Erliza Suhada,
S.Pd sesuai dengan arahan Kepala Sekolah MTs Pancasila Tanjung Beringin. Kemudian peneliti
dan Guru matematika berbincang mengenai kegiatan penelitian. Peneliti mengikuti
4 Dr. Mardianto, (2012), Psikologi Pendidikan, Medan: Perdana Publishing, hal. 6
kegiatan pembelajaran yang berlangsung di dalam kelas mulai hari rabu tanggal 13 April
2018, peneliti melihat aktivitas siswa di dalam kelas dan cara mengajar guru selama 6 kali
tatap muka (tanggal 13 April 2018 – 13 Mei 2018).
2. Dokumentasi
Bogdan & Biklen (dalam Rulam) mengungkapkan bahwa: “Dokumentasi adalah
mengacu pada material (bahan) seperti fotografi, video, film, memo, surat, diari, rekaman
kasus klinis, dan sejenisnya yang dapat digunakan sebagai informasi suplemen sebagai bagian
dari kajian kasus sumber data utamanya adalah observasi partisipan ataupun wawancara”.5
Pada penelitian ini dokumen yang digunakan berupa rekaman audio wawancara, hasil tes
kemampuan selama penelitian berlangsung dan foto-foto selama penelitian berlangsung.
Adapun dokumen yang diperoleh adalah data profile sekolah, data nilai matematika siswa dan
foto saat wawancara berlangsung terdapat pada lampiran 5.
3. Wawancara
Setelah peneliti mengoreksi jawaban siswa kemudian peneliti melakukan wawancara kepada
27 siswa yang dijadikan subjek wawancara dari 29 siswa yang mengikuti tes tertulis. Menurut
Kunandar “wawancara merupakan pertanyaan-pertanyaan yang diajukan secara verbal kepada
orang-orang yang dianggap dapat memberikan informasi atau penjelasan hal-hal yang dipandang
perlu dan memiliki relevansi dengan permasalahan penelitian tindakan
5 Rulam Ahmadi, Op.Cit, hal. 179
kelas”.6 Wawancara yang digunakan di sini adalah wawancara terstruktur dan
wawancara tak terstruktur. Wawancara yang peneliti lakukan sampai 6 tahap (tanggal 13
April 2018 – 14 Mei 2018). Dan tanggal 14 April peneliti melakukan wawancara dengan
Kepala Sekolah MTs Pancasila Tanjung Beringin mengenai perkembangan sekolah. Hal ini
dilakukan karena banyak hari-hari libur sehingga menghambat kegiatan penelitian, selain itu
kegiatan wawancara dilakukan pada saat jam istirahat yaitu dari pukul 10.00 – 10.15 WIB.
4. Tes
Pada penelitian ini tes yang digunakan adalah tertulis dalam bentuk uraian terbatas. Tes
bentuk uraian adalah tes yang menuntut kemampuan siswa untuk mengorganisasikan dan
merumuskan jawaban dengan menggunakan kata-kata sendiri serta dapat mengukur
kecakapan siswa untuk berfikir tinggi”.7 Tes uraian yang dimaksud adalah tes kemampuan
siswa dalam menyelesaikan soal cerita matematika, selanjutnya hasil tes tersebut dikoreksi
dan dianalisis untuk mengetahui kemampuan siswa dalam menyelesaikan soal.
Tes Tertulis ini dilakukan pada tanggal 11 April 2018, peneliti membagikan soal tes tertulis
kepada siswa yang hadir berjumlah 29 siswa sedangkan 1 siswa tidak hadir. Soal tes yang
peneliti berikan berupa esai yang berjumlah 5 soal. Peneliti mengamati cara siswa mengerjakan
soal tes tertulis tersebut, peneliti berharap siswa dapat mengerjakan soal tes dengan
kemampuannya sendiri. Setelah siswa selesai mengerjakan soal tes, selanjutnya
6 Kunandar, (2013), Langkah Mudah Penelitian Tindakan Kelas Sebagai Pengembangan Profesi
Guru. Jakarta: PT Raja Grafindo Persada, hal. 157 7 Asrul, dkk, (2015), Evaluasi Pembelajar, Bandung: Citapustaka Media, hal. 42
hasil tes siswa tersebut dikoreksi dan dianalisis guna untuk mengetahui kemampuan
siswa dalam menyelesaikan soal cerita matematika.
D. Analisis Data
Analisis data adalah suatu proses pengorganisasian dan mengurutkan data kedalam satu
pola, kategori dan satuan uraian dasar sehingga dapat ditemukan tema. Analisis ini digunakan
untuk mengetahui kemampuan siswa dalam menyelesaikan soal cerita matematika pada siswa
kelas VII MTs Pancasila Tanjung Beringin. Untuk menganalisis data peneliti menggunakan
prosedur sebagai berikut:
a. Reduksi Data
Miles dan Huberman menjelaskan bahwa: “reduksi data diartikan sebagai proses
pemilihan, pemusatan perhatian pada penyederhanaan, pengabstrakan dan transformasi data
„kasar‟ yang muncul dari catatan-catatan tertulis di lapangan”.8
b. Penyajian Data
Miles dan Huberman mengatakan penyajian data adalah “sebagai sekumpulan informasi
tersusun yang memberi kemungkinan adanya penarikan kesimpulan dan pengambilan
tindakan”.9 Data yang disajikan adalah hasil pekerjaan tes siswa, hasil wawancara, dan hasil
analisis yang berupa kemampuan setiap subjek penelitian yang merupakan data temuan.
8 Matthew B. Miles & A. Michael Huberman, (1992), Analisis Data Kualitatif: Sumber Tentang
Metode-metode Baru / Matthew B. Miles, A. Michael Huberman; Penerjemah, Tjetjep Rohendi Rohidi;
Pendamping, Mulyarto, Jakarta: Universitas Indonesia, hal. 16 9Ibid, hal. 17
c. Penarikan Kesimpulan
Setelah data disajikan yang juga dalam rangkaian analisis data, maka selanjutnya adalah
penarikan kesimpulan atau verifikasi data. Kesimpulan pada tahap pertama masih bersifat
sementara, dan dapat berubah jika belum ditemukan bukti-bukti yang mendukung pada tahap
berikutnya. Tetapi jika kesimpulan awal telah didukung dengan bukti-bukti yang valid atau
konsisten maka kesimpulan yang dikemukakan merupakan kesimpulan yang kredibel.
Untuk menganalisis data yang telah terkumpul, dilakukan analisis data yaitu data yang
diperoleh dari observasi, hasil. Adapun analisis data yang peneliti lakukan adalah sebagai
berikut:
1. Analisis kemampuan siswa dalam menyelesaikan soal cerita matematika
Berikut paparan kemampuan siswa dalam menyelesaikan soal cerita matematika pada
materi himpunan.
3.3 Kemampuan Siswa dalam Menyelesaikan Soal Cerita Matematika pada Materi
Himpunan Kelas VII-A MTs Pancasila
Tanjung Beringin
No Subjek Penelitian No
Soal
Letak Kemampuan
A1 A2 A3 A4
BERKEMAMPUAN ATAS
1 Subjek 7
1
2
3
4
5
2 Subjek 9
1
2
3
4
5
3 Subjek 12
1
2
3
4
5
4 Subjek 2
1 -
2 -
3
4
5
5 Subjek 13
1 - -
2 - -
3
4 - -
5 - -
6 Subjek 19
1 - -
2 - -
3
4 - -
5 - -
7 Subjek 29
1 -
2 -
3 - - - -
4 - -
5
8 Subjek 22
1 -
2 - - - -
3 - - - -
4 - -
5 -
9 Subjek 25
1 - - -
2 - - -
3 - - -
4 - - - -
5 - - - -
BERKEMAMPUAN SEDANG
10 Subjek 26
1 -
2 - -
3 - - -
4 - - - -
5 -
11 Subjek 14
1 - - -
2 - - -
3 - - -
4 - - -
5 - - -
12 Subjek 3
1 - - -
2 - - -
3 - - -
4 - - -
5 - - -
13 Subjek 1
1 - - -
2 - - - -
3 - - - -
4 - - - -
5 -
14 Subjek 30
1 - - - -
2 - - -
3 - -
4 - - - -
5 - - - -
15 Subjek 28
1 - - -
2 - - - -
3 - - -
4 - - -
5 - - -
16 Subjek 5
1 - - -
2 - - - -
3 - - - -
4 - - -
5 - - -
BERKEMAMPUAN RENDAH
17 Subjek 21
1 - - - -
2 - - - -
3 - - -
4 - - - -
5 - - - -
18 Subjek 18
1 - - - -
2 - - - -
3 - - -
4 - - - -
5 - - - -
19 Subjek 27
1 - - - -
2 - - - -
3 - - - -
4 - - - -
5 - - - -
20 Subjek 16
1 - - - -
2 - - - -
3 - - - -
4 - - - -
5 - - - -
21 Subjek 6
1 - - - -
2 - - - -
3 - - - -
4 - - - -
5 - - - -
22 Subjek 8
1 - - - -
2 - - - -
3 - - - -
4 - - - -
5 - - - -
23 Subjek 10
1 - - - -
2 - - - -
3 - - - -
4 - - - -
5 - - - -
24 Subjek 11
1 - - - -
2 - - - -
3 - - - -
4 - - - -
5 - - - -
25 Subjek 23
1 - - - -
2 - - - -
3 - - - -
4 - - - -
5 - - - -
26 Subjek 17
1 - - - -
2 - - - -
3 - - - -
4 - - - -
5 - - - -
27 Subjek 20
1 - - - -
2 - - - -
3 - - - -
4 - - - -
5 - - - -
28 Subjek 24
1 - - - -
2 - - - -
3 - - - -
4 - - - -
5 - - - -
29 Subjek 4
1 - - - -
2 - - - -
3 - - - -
4 - - - -
5 - - - - Sumber: Lembar jawaban tes siswa kelas VII-A MTs Pancasila
Kemampuan siswa dalam menyelesaikan soal cerita matematika pada materi himpunan
akan dideskripsikan dengan susunan penyajian data, tiap kemampuan disajikan sebagai
berikut:
a. Soal dan jawaban benar
b. Rincian kemampuan atau persentase tiap butir soal dan jenis kemampuan
Perhitungan persentase kemampuan pada tiap butir soal yang akan dianalisis ditentukan
dengan rumus:
Keterangan:
P = Persentase siswa mampu menyelesaikan soal cerita matematika
F = Frekuensi siswa mampu menyelesaikan soal cerita matematika
N = Banyaknya siswa10
Adapun persentase tingkat kemampuan siswa dapat dikategorikan sebagai berikut:
tergolong rendah
tergolong cukup
tergolong tinggi
Butir Soal Nomor 1
a) Soal dan Jawaban yang benar
Di kelas VII MTs Pancasila terdapat 48 siswa, 35 siswa suka belajar Matematika dan 40
siswa suka belajar IPA, berapakah jumlah siswa yang suka belajar Matematika dan IPA?
Jawaban:
Diketahui: n(S) = Jumlah siswa = 48
n(M) = Jumlah siswa yang belajar matematika = 35
n(I) = Jumlah siswa yang suka belajar IPA = 40
10 Anas Sudijono, (2010), Pengantar Statistik Pendidikan, Jakarta: Raja Grafindo Persada, hal. 43
Ditanya: Jumlah siswa yang suka belajar Matematika dan IPA?
Penyelesaian:
( ) ( ) ( ) ( )
Jadi jumlah siswa yang suka belajar matematika dan IPA adalah 27 siswa.
b) Rincian Kemampuan atau Persentase tiap butir soal
Tabel 3.4 Distribusi Frekuensi dan Persentase Kemampuan Siswa
Pada Soal Nomor 1
No Langkah-Langkah Penyelesaian Frekuensi Persentase
1 Memahami Masalah 14 48,27 %
2 Menyusun Rencana Penyelesaian 10 34,48 %
3 Melaksanakan Rencana 7 24,13 %
4 Membuat Kesimpulan 3 10,34 %
Sumber: Lembar jawaban tes siswa kelas VII-A MTs Pancasila
Gambar 3.2 Kemampuan siswa dalam memahami masalah pada soal nomor 1
Subjek 2 mampu
memahami masalah
soal no 1.
Gambar 3.3 Kemampuan siswa dalam menyusun dan melaksanakan rencana pada
soal nomor 1
Gambar 3.4 Kemampuan siswa dalam membuat kesimpulan pada soal nomor 1
Butir Soal Nomor 2
a) Soal dan Jawaban yang benar
Di kelas VII MTs Pancasila terdapat siswa suka belajar Matematika 25 siswa, yang suka
belajar fisika 20 siswa, yang suka belajar matematika dan fisika10 siswa dan tidak suka
belajar keduanya ada 3 siswa. Berapakah jumlah siswa di dalam kelas tersebut?
Jawaban:
Subjek 9 mampu
menyusun rencana
penyelesaian dan
melaksanakan rencana.
Subjek 12
mampu
menarik
kesimpulan
dari hasil
yang
diperoleh.
Diketahui: n(M) = Jumlah siswa suka belajar matematika = 25
n(F) = Jumlah siswa suka belajar Fisika = 20
n( ) = Jumlah siswa yang suka makan Matematika dan Fisika = 10
n( )C = Jumlah siswa yang tidak suka belajar keduanya = 3 siswa
Ditanya: Berapakah jumlah siswa dalam kelas?
Penyelesaian:
( ) ( ) ( ) ( ) ( )
Jadi jumlah siswa dalam suatu kelompok adalah 32 anak.
b) Rincian Kemampuan atau Persentase tiap butir soal
Tabel 3.5 Distribusi Frekuensi dan Persentase Kemampuan Siswa
Pada Soal Nomor 2
No Langkah-Langkah Penyelesaian Frekuensi Persentase
1 Memahami Masalah 10 34,48 %
2 Menyusun Rencana Penyelesaian 8 27,58 %
3 Melaksanakan Rencana 7 24,13 %
4 Membuat Kesimpulan 3 10,34 %
Sumber: Lembar jawaban tes siswa kelas VII-A MTs Pancasila
Gambar 3.5 Kemampuan siswa dalam memahami masalah pada soal nomor 2
Gambar 3.6 Kemampuan siswa dalam menyusun rencana penyelesaian soal nomor 2
Subjek 13 mampu
menyusun rencana
penyelesaian pada
soal no 2.
Kemampuan Subjek 12
melaksanakan rencana
pada soal no 2
Kemampuan
Subjek 12
menarik
kesimpulan
dari hasil yang
diperoleh pada
soal no 2.
Subjek 14 mampu
memahami masalah pada
soal no 2.
Gambar 3.7 Kemampuan siswa dalam melaksanakan rencana dan menarik
kesimpulan pada soal nomor 2
Butir Soal Nomor 3
a) Soal dan Jawaban yang benar
Suatu taman terdapat 15 anak, 10 anak lagi bermain bola. Berapakah jumlah anak yang
tidak suka bermain bola?
Kunci Jawaban:
Diketahui: ( ) Jumlah anak yang lagi main di taman = 15 anak
( ) Jumlah anak yang lagi bermain bola = 10 anak
Ditanya: Jumlah anak yang tidak bermain bola?
Penyelesaian:
( ) ( ) ( )
( )
( )
Jadi banyak anak yang tidak bermain bola adalah 5 anak.
b) Rincian Kemampuan atau Persentase tiap butir soal
Tabel 3.6 Distribusi Frekuensi dan Persentase Kemampuan Siswa
Pada Soal Nomor 3
No Langkah-Langkah Penyelesaian Frekuensi Persentase
1 Memahami Masalah 6 20,68 %
2 Menyusun Rencana Penyelesaian 7 24,13 %
3 Melaksanakan Rencana 7 24,13 %
4 Membuat Kesimpulan 14 48,27 %
Sumber: Lembar jawaban tes siswa kelas VII-A MTs Pancasila
Subjek 19 mampu
memahami masalah
pada soal no 3.
Gambar 3.8 Kemampuan siswa dalam memahami masalah pada soal nomor 3
Gambar 3.9 Kemampuan siswa dalam menyusun rencana pada soal nomor 3
Gambar 3.10 Kemampuan siswa dalam melaksanakan rencana pada soal nomor 3
Subjek 9 mampu
menyusun
rencana
penyelesaian
pada soal no 3.
Subjek 30
mampu
melaksanakan
rencana
penyelesaian
pada soal no 3.
Gambar 3.11 Kemampuan siswa dalam membuat kesimpulan pada soal nomor 3
Gambar 3.12 Kemampuan siswa dalam menarik kesimpulan pada soal nomor 3
Butir Soal Nomor 4
a) Soal dan Jawaban yang benar
Dari sekelompok olahragawan, terdapat 18 orang yang gemar bulu tangkis, 16 orang gemar
bola basket, dan 12 gemar kedua-duanya, tentukan jumlah olahragawan tersebut!
Gambarlah diagram Vennnya!
Kunci Jawaban:
Diketahui:
( ) Jumlah olahragawan
Subjek 18 mampu
menarik kesimpulan
pada soal no 3.
Subjek 2 mampu
menarik
kesimpulan
terhadap hasil
yang diperoleh
pada soal no 3.
( ) Jumlah orang yang gemar tangkis = 18 orang
( ) Jumlah orang yang gemar bola basket = 16 orang
( ) Jumlah orang yang gemar tangkis dan bola basket = 12
Ditanya: Jumlah olahragawan dan gambarlah diagram Vennnya!
Penyelesaian:
( ) ( ) ( ) ( )
( )
Jadi, banyaknya jumlah olahragawan adalah 22 orang
b) Rincian Kemampuan atau Persentase tiap butir soal
Tabel 3.7 Distribusi Frekuensi dan Persentase Kemampuan Siswa
Pada Soal Nomor 4
No Langkah-Langkah Penyelesaian Frekuensi Persentase
1 Memahami Masalah 12 41,37 %
2 Menyusun Rencana Penyelesaian 8 27,58 %
3 Melaksanakan Rencana 4 13,79 %
4 Membuat Kesimpulan 4 13,79 %
Sumber: Lembar jawaban tes siswa kelas VII-A MTs Pancasila
Gambar 3.13 Kemampuan siswa dalam memahami masalah pada soal nomor 4
Gambar 3.14 Kemampuan siswa dalam menyusun rencana pada soal nomor 4
Gambar 3.15 Kemampuan siswa dalam melaksanakan rencana pada soal nomor 4
Subjek 5 mampu
memahami
masalah pada soal
no 4.
Subjek 13 mampu
menyusun rencana
penyelesaian pada
soal no 4.
Subjek 7 mampu
melaksanakan
rencana pada soal
no 4.
Gambar 3.16 Kemampuan siswa dalam membuat kesimpulan pada soal nomor 4
Butir Soal Nomor 5
a) Soal dan Jawaban yang benar
Terdapat 25 siswa perempuan yang dikelompokkan menurut pilihan kesukaan “menjahit”
atau ”memasak”. Terdapat 18 siswa perempuan yang suka menjahit, 13 suka memasak, dan
12 suka keduanya. Gambarlah diagram Venn dan tentukan jumlah siswa perempuan yang
tidak suka menjahit dan memasak?
Kunci Jawaban:
Diketahui:
( ) Jumlah siswa perempuan = 25
( ) Jumlah siswa perempuan yang suka menjahit = 18
( ) Jumlah siswa perempuan yang suka memasak = 13
( ) Jumlah orang yang gemar menjahit dan memasak = 12
Ditanya: Jumlah siswa perempuan yang tidak suka menjahit dan memasak serta gambar
diagram Venn-nya?
Subjek 9 mampu
membuat
kesimpulan dari
hasil yang telah
diperoleh pada
soal nomor 4.
Penyelesaian:
( ) ( ) ( ) ( ) ( )
( )
( )
( )
Jadi, banyak siswa perempuan yang tidak suka menjahit dan memasak adalah 6 siswa.
b) Rincian Kemampuan atau Persentase tiap butir soal
Tabel 3.8 Distribusi Frekuensi dan Persentase Kemampuan Siswa
Pada Soal Nomor 5
No Langkah-Langkah Penyelesaian Frekuensi Persentase
1 Memahami Masalah 14 48,27 %
2 Menyusun Rencana Penyelesaian 10 34,48 %
3 Melaksanakan Rencana 8 27,58 %
4 Membuat Kesimpulan 5 17,24 %
Sumber: Lembar jawaban tes siswa kelas VII-A MTs Pancasila
Gambar 3.17 Kemampuan siswa dalam memahami masalah pada soal nomor 5
Subjek 1 mampu
memahami masalah
pada soal no 1.
Subjek 29 mampu
menyusun rencana
penyelesaian pada
soal no 5.
Subjek 29
mampu
membuat
kesimpulan
dari hasil
yang telah
diperoleh
pada soal no
5.
Gambar 3.18 Kemampuan siswa dalam menyusun rencana dan membuat kesimpulan
pada soal no 5
Gambar 3.19 Kemampuan siswa dalam melaksanakan rencana pada soal no 5
Gambar 3.20 Kemampuan siswa dalam menyusun dan melaksanakan rencana pada
soal no 5
Adapun rekapitulasi persentase hasil analisis kemampuan siswa pada setiap butir soal
berdasarkan kategori kemampuan siswa yang telah ditetapkan dapat dilihat pada tabel berikut:
Subjek 12 mampu
melaksanakan rencana
penyelesaian pada soal
no 5
Subjek 12 mampu
menyusun dan
melaksanakan rencana
penyelesaian pada soal
nomor 5.
Tabel 3.9 Rekapitulasi Persentase Kemampuan Siswa pada Setiap Butir Soal
Langkah-langkah
Penyelesaian
No Soal Rata-
rata
Makna Kualitas/
Tingkat
Kemampuan 1 2 3 4 5
Memahami Masalah 48,72% 34,48 % 20,68 % 41,37 % 48,27 % 38,71 % Rendah
Menyusun Rencana 34,48 % 27,58 % 24,13 % 27,58 % 34,48 % 29,65 % Rendah
Melaksanakan
Rencana 24,13 % 24,13 % 24,13 % 17,24 % 27,58 % 23,44 % Rendah
Membuat Kesimpulan 10,34 % 10,34 % 48,27 % 13,79 % 17,24 % 19,99 % Rendah
Sumber: Lembar jawaban tes siswa kelas VII-A MTs Pancasila
2. Menganalisis faktor yang menjadi kendala siswa dalam menyelesaikan soal cerita matematika
Dari hasil wawancara dapat diketahui faktor apa saja yang menjadi kendala siswa dalam
menyelesaikan soal cerita matematika materi himpunan baik itu faktor dari dalam diri siswa
atau dari dalam diri siswa. Adapun analisis wawancaranya sebagai berikut:
a. Berkemampuan Tinggi
Subjek Nomor Soal Data Temuan
Subjek 25
1, 2
3
4, 5
- Siswa mampu untuk memahami masalah
karena siswa mampu menjelaskan apa
yang diketahui dan apa yang ditanyakan.
Pada tahap rencana penyelesaian siswa
menyadari bahwa rencana yang
digunakannya adalah salah. Berikut
penjelasannya “Salah la buk”. dapat
disimpulkan bahwa siswa melalukan
kesalahan prinsip yaitu salah dalam
menggunakan rumus.
- Siswa mampu memahami masalah,
menyusun rencana dan melaksanakan
rencana namun siswa tidak menuliskan
tetapi siswa tidak mengerjakannya. Tetapi
ketika ditanya siswa mampu untuk
menjelaskannya
- Siswa tidak mengerjakan soal no 4 dan 5
karena kurang paham konsep dari soal.
Berikut penjelasannya “Kurang paham
juga buk”.
Subjek 29
1
- Siswa mampu untuk memahami masalah
karena siswa mampu menjelaskan apa
yang diketahui dan apa yang ditanyakan.
Pada tahap menyusun rencana
2,4
3
penyelesaian siswa mampu menyusun
rencana yang tepat karena siswa
menyadari bahwa strategi yang di buat di
awal adalah salah. Berikut penjelasannya
“ini tebalek buk”. Pada saat melaksanakan
rencana siswa melakukan kesalahan
operasi. Yaitu kesalahan dalam
menghitung hasil 35 + 40 – 48 = 32.
- Siswa mampu untuk memahami masalah
karena siswa mampu menjelaskan apa
yang diketahui dan apa yang ditanyakan
dan siswa juga mampu untuk menyusun
rencana penyelesaian yaitu dengan
melakukan pengurangan antara syarat
yang diketahui dengan nilai siswa yang
gemar kedua-duanya. Namun pada tahap
melaksanakan rencana siswa melakukan
kesalahan prinsip yaitu salah dalam
menggunakan rumus.
- Siswa mampu memahami masalah,
menyusun rencana dan melaksanakan
rencana namun siswa tidak menuliskan
tetapi siswa tidak mengerjakannya, karena
siswa beranggapan soal ini dalam tarap
yang mudah sehingga ia hanya
menuliskan hasilnya saja.
Subjek 13 1,2,4,5
- Siswa mampu untuk memahami masalah
karena siswa mampu menjelaskan apa
yang diketahui dan apa yang ditanyakan
dan siswa juga mampu untuk menyusun
rencana penyelesaian namun pada tahap
melaksanakan rencana siswa melakukan
kesalahan prinsip yaitu salah dalam
menggunakan rumus.
Subjek 22
1
2
- Siswa mampu untuk memahami masalah
karena siswa mampu menjelaskan apa
yang diketahui dan apa yang ditanyakan.
Pada tahap menyusun rencana
penyelesaian siswa mampu menyusun
rencana yang tepat. Namun saat
melaksanakan rencana siswa melakukan
kesalahan operasi yaitu 48 – 35 + 40 = 5
- Siswa mampu memahami masalah, tetapi
siswa tidak mengerjakannya. Namun
ketika ditanya siswa mampu untuk
menjelaskannya. Hal ini disebabkan
3
4,5
karena siswa mengerjakan soal no 2 di
waktu terakhir saat lembar jawaban mau
di kumpul. Berikut penjelasannya
“Semalam itu ini buk. aku ngerjain ini
yang terakhir. Karena orang udah mau
dikumpul aku buat aja 20”.
- Siswa mampu memahami masalah,
menyusun rencana dan melaksanakan
rencana, tetapi siswa tidak
mengerjakannya. Namun ketika ditanya
siswa mampu untuk menjelaskannya
- Siswa tidak mampu untuk mengerjakan
soal no 4 dan 5 karena siswa melihat
jawaban temannya.
Sumber: Hasil wawancara dengan siswa kelas VII-A MTs Pancasila
b. Berkemampuan Sedang
Subjek Nomor Soal Data Temuan
Subjek 26
1,2
3
4
- Siswa mampu untuk memahami masalah
karena siswa mampu menjelaskan apa
yang diketahui dan apa yang ditanyakan.
Pada tahap menyusun rencana
penyelesaian siswa mampu menyusun
rencana dengan tepat. Pada saat
melaksanakan rencana siswa melakukan
kesalahan operasi. Yaitu kesalahan dalam
menghitung hasil 48 - 40 + 48 = 47 dan
untuk no 2, 45 + 13 = 22. Siswa juga tidak
yakin dengan yang diperolehnya.
- Siswa mampu memahami masalah,
menyusun rencana dan melaksanakan
rencana, tetapi siswa tidak
mengerjakannya. Namun ketika ditanya
siswa mampu untuk menjelaskannya
- Siswa melakukan kesalah konsep karena
siswa tidak dapat memahami masalah.
Subjek 14
1,2,4,5
3
- Siswa mampu memahami masalah karena
siswa mampu menjelaskan apa yang
diketahui dan ditanya. Pada tahap rencana
dan melaksanakan penyelesaian, siswa
melakukan kesalahan konsep sehingga
hasil yang diperoleh tidak benar.
- Siswa tidak mengerjakan soal, karena
siswa menjelaskan bahwa ia melihat
jawaban temannya.
Subjek 3
1,2,4,5
3
- Siswa mampu memahami masalah karena
siswa mampu menjelaskan apa yang
diketahui dan ditanya. Pada tahap rencana
dan melaksanakan penyelesaian, siswa
melakukan kesalahan konsep sehingga
hasil yang diperoleh tidak benar.
- Siswa mampu memahami masalah,
menyusun rencana dan melaksanakan
rencana, tetapi siswa tidak
mengerjakannya. Namun ketika ditanya
siswa mampu untuk menjelaskannya
Subjek 1
1, 5
3
- Siswa mampu memahami masalah karena
siswa mampu menjelaskan apa yang
diketahui dan ditanya. Sedangkan pada
tahap menyusun rencana siswa melakukan
kesalahan konsep dan kesalah operasi
sehingga jawabannya yang diperoleh tidak
tepat. Hal ini dibuktikan karena siswa
tidak mampu menjelaskan cara
penyelesaian yang digunakan karena
beralasan lupa.
- Siswa mampu memahami masalah,
menyusun rencana dan melaksanakan
rencana, tetapi siswa tidak
mengerjakannya. Namun ketika ditanya
siswa mampu untuk menjelaskannya
Subjek 30
1,2,,4,5
- Siswa tidak memahami maksud dari soal
atau kurangnya pemahaman konsep siswa
pada soal.
Subjek 28
1,2,3,4,5 - Siswa tidak mampu untuk mengerjakan
semua soal karena siswa menjelaskan
bahwa ia melihat jawaban temannya. Hal
ini membuktikan bahwa siswa tidak
memahami konsep penyelesaian Siswa
juga tidak pernah belajar di rumah, siswa
selalu merasa kecapekan kalau malah
karena sehabis pulang sekolah langsung
membantu orang tuanya di kebun.
Subjek 5
1, 4,5
2
3
- Siswa mampu memahami masalah karena
siswa mampu menjelaskan apa yang
diketahui dan ditanya. Pada tahap rencana
dan melaksanakan penyelesaian, siswa
melakukan kesalahan konsep sehingga
hasil yang diperoleh tidak benar.
- Siswa tidak mengerjakan soal
- Siswa mampu memahami masalah,
menyusun rencana dan melaksanakan
rencana, tetapi siswa tidak
mengerjakannya. Namun ketika ditanya
siswa mampu untuk menjelaskannya
Sumber: Hasil wawancara dengan siswa kelas VII-A MTs Pancasila
c. Berkemampuan Rendah
Subjek Nomor Soal Data Temuan
Subjek 21
1,2,3,4,5 - Siswa tidak memahami makna dari soal
yang diberikan. Kurangnya pemahaman
siswa disebabkan karena siswa tidak
pernah mengulangi pelajarannya di
rumah sehingga membuat siswa lupa.
Berikut ini penjelasannya “Udah tau
kali tu buk cari caranya, tapi lupa buk”.
Subjek
18, 23
1,2,3,4,5 - Siswa tidak memahami makna dari soal
yang diberikan. Kurangnya pemahaman
siswa disebabkan karena siswa tidak
pernah mengulangi pelajarannya di
rumah sehingga membuat siswa lupa.
Berikut ini penjelasannya “Males buk”.
Siswa mencontek temannya.
Subjek 27
1,2, 4,5
3
- Siswa tidak memahami makna dari soal
yang diberikan karena siswa menjawab
soal dengan asal-asalan. Berikut
penjelasannya “Aku hitung-hitung aja
buk”.
- Siswa menjawab benar. Tetapi siswa
mencontek dengan teman.
Subjek
16, 6, 11, 17
1,2,3,4,5 - Siswa tidak memahami makna dari soal
yang diberikan. Kurangnya pemahaman
siswa disebabkan karena siswa tidak
pernah mengulangi pelajarannya di
rumah sehingga membuat siswa lupa.
Siswa mencontek dengan temannya.
Subjek
8, 4
1,2,3,4,5 - Siswa tidak memahami makna dari soal
yang diberikan karena siswa menjawab
soal dengan asal-asalan. Berikut
penjelasannya “Asal-asal buk, Enggak
tau.”
Subjek 10
1,2,3,4,5 - Siswa tidak memahami makna dari soal
yang diberikan karena siswa menjawab
soal dengan asal-asalan. Berikut
penjelasannya “Awak gabungkan kek
gini buk. 35 + 40”.
Subjek 24
1,2
3
- Siswa tidak memahami makna dari soal
yang diberikan. Siswa mencontek
temannya
- Siswa mampu memahami masalah,
menyusun rencana dan melaksanakan
rencana, tetapi siswa tidak
mengerjakannya. Namun ketika ditanya
siswa mampu untuk menjelaskannya
Sumber: Hasil wawancara dengan siswa kelas VII-A MTs Pancasila
E. Pemeriksaan atau Pengecekan Keabsahan Data
Keabsahan data juga sangat diperhatikan dalam penelitian, karena suatu hasil penelitian
tidak ada artinya jika tidak mendapat pengakuan atau terpercaya. Dalam pengecekan keabsahan
data pada penelitian ini, peneliti menggunakan teknik derajat kepercayaan (credibility) yaitu:
1. Triangulasi
Lincoln dan Guba (dalam Salim) mengatakan bahwa ada tiga tahap yang harus dilakukan
pada proses triangulasi yaitu: (1) meningkatkan ketelitian dalam menggunakan batasan
triangulasi, (2) memeriksa secara seksama masalah-masalah yang divalidasi, (3) menetapkan
tipe triangulasi antara metode, seperti memeriksa catatan lapangan hasil wawancara, observasi
dan studi dokumentasi; kemudian isu-isu yang lebih rinci digunakan triangulasi dalam
metode, prosesnya mengkonfirmasikan antar narasumber yang berbeda tetapi masih dalam
konteks yang sama.11
Di lain pihak Patton (dalam Meleong) mengemukakan bahwa
triangulasi metode terdapat dua strategi, yaitu: (1) pengecekan derajat kepercayaan penemuan
hasil penelitian beberapa teknik pengumpulan data dan (2) pengecekan derajat kepercayaan
beberapa sumber data dengan metode yang sama.12
11
Ibid, hal. 167 12
Lexy J.Moleong, Op.Cit, hal.331
Dari teori-teori di atas dapat disimpulkan bahwa peneliti menggunakan triangulasi
metode untuk keabsahan data. Peneliti membandingkan data atau informasi yang diperoleh
dengan cara yang berbeda yaitu dengan menggunakan tes, wawancara, observasi dan
dokumentasi. Setelah peneliti melakukan tes, wawancara, observasi dan dokumentasi
kemudian peneliti mengecek ulang untuk mengetahui apakah data yang diperoleh sudah
mendekati kebenaran. Triangulasi ini peneliti lakukan dengan yaitu: 1) membandingkan hasil
tes dengan wawancara, 2) membandingkan hasil wawancara dengan isu suatu dokumen yang
berkaitan.
2. Ketekunan Pengamatan
Tohirin mengatakan bahwa: “Ketekunan pengamatan yaitu mencari secara konsisten
interpretasi dengan berbagai cara dalam kaitan dengan proses analisis yang konstan atau
tentatif. Mencari suatu usaha membatasi dari berbagai pengaruh dan mencari apa yang dapat
diperhitungkan dan tidak dapat diperhitungkan”.13
Peneliti melakukan pengamatan pada
aktivitas siswa kelas VII-A MTs Pancasila di lingkungan sekolah.
3. Analisis Kasus Negatif
Analisis kasus negatif berarti peneliti mencari data yang berbeda atau bahkan
bertentangan dengan data yang telah ditemukan, bila tidak ada lagi data yang berbeda atau
bertentangan dengan temuan, berarti data yang ditemukan sudah dapat dipercaya, tetapi bila
peneliti masih mendapatkan data-data yang bertentangan dengan data yang ditemukan, maka
peneliti mungkin akan merubah temuannya, dan hal ini tergantung seberapa besar kasus
negatif yang muncul tersebut.
13
Tohirin, (2012), Metode Penelitian Kualitatif Dalam Pendidikan dan Bimbingan Konseling,
Jakarta: PT Raja Grafindo Persada, hal. 27