bab iii metode penelitian a. metode dan desain...

12
50 Siti Solihah, 2012 Pengembangan Keterampilan Berpikir Logis Dan Keterampilan Berpikir Kritis Siswa SMA Melalui Pembelajaran Inkuiri Terbimbing Pada Materi Sistem Koloid Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu BAB III METODE PENELITIAN A. Metode dan Desain Penelitian Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode penelitian quasi eksperiment dengan jenis Nonequivalent Pretest-Post test Control Group Design (Campbell & Stanley, 1963). Model desain ini terdiri atas dua kelompok yang berbeda, akan tetapi hanya satu kelompok saja yang diberi perlakuan, kelompok A diberi perlakuan “ penggunaan pembelajaran inkuiri” dan selanjutnya disebut kelompok eksperimen, sedangkan kelompok B diberi perlakuan “ penggunaan pembelajaran praktikum konvensional” dan selanjutnya disebut kelompok kontrol. Yang berperan sebagai variabel bebas dalam penelitian ini adalah perlakuan yang diberikan terhadap kelompok eksperimen dan kelompok kontrol, dan yang menjadi variabel terikat berupa keterampilan berpikir logis dan berpikir kritis. Desain penelitian tersebut dapat dilihat pada Gambar 3.1 Kelompok Tes Awal Perlakuan Tes Akhir Eksperimen (A) O X O Kontrol (B) O O Gambar 3.1 Desain Penelitian Keterangan: O = Tes awal dan akhir keterampilan berpikir logis dan keterampilan berpikir kritis X = Perlakuan pembelajaran dengan menggunakan pembelajaran inkuiri

Upload: phamkhuong

Post on 01-Apr-2019

216 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Page 1: BAB III METODE PENELITIAN A. Metode dan Desain Penelitianrepository.upi.edu/2549/6/T_IPA_1101573_CHAPTER3.pdf · pembelajaran praktikum konvensional” dan selanjutnya ... tahapan

50 Siti Solihah, 2012

Pengembangan Keterampilan Berpikir Logis Dan Keterampilan Berpikir Kritis Siswa SMA Melalui

Pembelajaran Inkuiri Terbimbing Pada Materi Sistem Koloid

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu

BAB III

METODE PENELITIAN

A. Metode dan Desain Penelitian

Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode penelitian

quasi eksperiment dengan jenis Nonequivalent Pretest-Post test Control Group

Design (Campbell & Stanley, 1963). Model desain ini terdiri atas dua kelompok

yang berbeda, akan tetapi hanya satu kelompok saja yang diberi perlakuan, kelompok

A diberi perlakuan “ penggunaan pembelajaran inkuiri” dan selanjutnya disebut

kelompok eksperimen, sedangkan kelompok B diberi perlakuan “ penggunaan

pembelajaran praktikum konvensional” dan selanjutnya disebut kelompok kontrol.

Yang berperan sebagai variabel bebas dalam penelitian ini adalah perlakuan yang

diberikan terhadap kelompok eksperimen dan kelompok kontrol, dan yang menjadi

variabel terikat berupa keterampilan berpikir logis dan berpikir kritis. Desain

penelitian tersebut dapat dilihat pada Gambar 3.1

Kelompok Tes Awal Perlakuan Tes Akhir

Eksperimen (A) O X O

Kontrol (B) O O

Gambar 3.1 Desain Penelitian

Keterangan:

O = Tes awal dan akhir keterampilan berpikir logis dan keterampilan berpikir kritis

X = Perlakuan pembelajaran dengan menggunakan pembelajaran inkuiri

Page 2: BAB III METODE PENELITIAN A. Metode dan Desain Penelitianrepository.upi.edu/2549/6/T_IPA_1101573_CHAPTER3.pdf · pembelajaran praktikum konvensional” dan selanjutnya ... tahapan

51

Siti Solihah, 2012

Pengembangan Keterampilan Berpikir Logis Dan Keterampilan Berpikir Kritis Siswa SMA Melalui

Pembelajaran Inkuiri Terbimbing Pada Materi Sistem Koloid

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu

Kedua kelompok diberi tes yang sama pada awal dan akhir pembelajaran

dengan soal yang sama. Setelah kelompok eksperimen diberi perlakuan, kemudian

hasil tes kedua kelompok tersebut dianalisis dan dideskripsikan untuk melihat sejauh

mana pengaruh model pembelajaran yang telah diimplementasikan terhadap

keterampilan berpikir logis dan berpikir kritis siswa.

B. Subjek Penelitian

Subjek dalam penelitian ini adalah siswa kelas XII IPA pada semester genap

tahun ajaran 2012/2013 di sebuah SMA di Kabupaten Bandung. Subjek yang

digunakan sebanyak dua kelas (satu kelas kontrol sebanyak 39 orang dan satu kelas

eksperimen sebanyak 40 orang) yang kemudian dibagi menjadi beberapa kelompok.

Masing-masing kelompok terdiri dari 4-5 orang siswa.

C. Prosedur Penelitian

Bagan alur penelitian dapat dilihat pada Gambar 3.2

Page 3: BAB III METODE PENELITIAN A. Metode dan Desain Penelitianrepository.upi.edu/2549/6/T_IPA_1101573_CHAPTER3.pdf · pembelajaran praktikum konvensional” dan selanjutnya ... tahapan

52

Siti Solihah, 2012

Pengembangan Keterampilan Berpikir Logis Dan Keterampilan Berpikir Kritis Siswa SMA Melalui

Pembelajaran Inkuiri Terbimbing Pada Materi Sistem Koloid

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu

teri

Kritis Logis

Optimasi prosedur praktikum

dengan tahapan inkuiri

Pretes

Postes

Lembar test tertulis (Keterampilan

berpikir logis dan kritis)

Lembar observasi dan

LKS

Analisis Data

Kesimpulan

Implementasi model pembelajaran inkuiri terbimbing

Rancangan RPP Pembuatan LKS

Validasi instrumen

Pembuatan Instrumen:

Butir soal keterampilan

berpikir kritis

Studi pustaka tentang

keterampilan berpikir Analisis dan studi

pustaka pembelajaran

Inkuiri Terbimbing

Tahap Persiapan

Tahap Pelaksanaan

Analisis Standar

Isi Kimia SMA

pada materi sistem

koloid

Butir soal keterampilan

berpikir logis

Instrumen lembar tes tertulis:

perbaikan

Butir soal keterampilan

berpikir kritis

Perbaikan

Prosedur praktikum dengan

tahapan inkuiri

Observasi kegiatan pembelajaran

Page 4: BAB III METODE PENELITIAN A. Metode dan Desain Penelitianrepository.upi.edu/2549/6/T_IPA_1101573_CHAPTER3.pdf · pembelajaran praktikum konvensional” dan selanjutnya ... tahapan

53

Siti Solihah, 2012

Pengembangan Keterampilan Berpikir Logis Dan Keterampilan Berpikir Kritis Siswa SMA Melalui

Pembelajaran Inkuiri Terbimbing Pada Materi Sistem Koloid

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu

Gambar 3.2 Alur Penelitian

Pada dasarnya alur penelitian yang dilakukan terdiri atas tiga tahap, yaitu tahap

persiapan, tahap pelaksanaan dan tahap penyelesaian.

1. Tahap persiapan

Pada tahap ini, kegiatan yang dilakukan adalah mengkaji kurikulum, variabel-

variabel yang terlibat dalam penelitian (keterampilan berpikir logis dan kritis),

langkah selanjutnya adalah pembuatan rencana pelaksanaan pembelajaran (dapat

dilihat pada lampiran A) dan instrumen penelitian (lembar tes tertulis, LKS dan

lembar observasi yang dapat dilihat pada lampiran B). RPP divalidasi oleh dosen

pembimbing sedangkan instrumen penelitian yang berupa tes tertulis keterampilan

berpikir kritis divalidasi oleh dosen validator yang kompeten. Setelah itu instrumen

yang valid digunakan sebagai instrumen dalam penelitian.

2. Tahap pelaksanaan

Program pembelajaran menggunakan model praktikum inkuiri yang telah

disusun dan diterapkan pada pembelajaran kimia oleh peneliti. Penerapan program

pembelajaran ini memerlukan waktu lima kali pertemuan baik pada kelas kontrol

maupun pada kelas eksperimen, yang terdiri dari satu pertemuan untuk tes awal. Pada

pertemuan ke dua pembelajaran pada topik penggolongan campuran, pertemuan

ketiga pembelajaran pada topik sifat-sifat koloid, dan pertemuan ke empat

pembelajaran pada topik pembutan koloid. Pada pertemuan ke lima dilakukan

posttest untuk keterampilan berpikir logis dan kritis.

Perbaikan

Tahap Akhir

Page 5: BAB III METODE PENELITIAN A. Metode dan Desain Penelitianrepository.upi.edu/2549/6/T_IPA_1101573_CHAPTER3.pdf · pembelajaran praktikum konvensional” dan selanjutnya ... tahapan

54

Siti Solihah, 2012

Pengembangan Keterampilan Berpikir Logis Dan Keterampilan Berpikir Kritis Siswa SMA Melalui

Pembelajaran Inkuiri Terbimbing Pada Materi Sistem Koloid

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu

3. Tahap Akhir

Pada tahap akhir setelah program pembelajaran diterapkan dan semua data yang

diperlukan terkumpul, maka selanjutnya dilakukan analisis data. data dari LKS di

presentase dan data dari hasil pretest dan posttest keterampilan berpikir logis dan

kritis di uji normalitas, homogenitas, dan uji perbedaan dua rata-rata dilakukan

dengan menggunakan SPSS for windows. Setelah uji-uji statistik selesai dilakukan,

maka dilakukan pembahasan dan dilanjutkan penarikan kesimpulan. Tahap akhir dari

tahapan ini adalah penyusunan laporan.

D. Instrumen Penelitian

Instrumen yang digunakan untuk memperoleh data dalam penelitian ini terdiri

atas lembar test tertulis, LKS dan lembar observasi.

1. Lembar tes tertulis

Lembar tes ini bertujuan untuk mendapatkan gambaran mengenai keterampilan

berpikir logis dan berpikir kritis siswa.

a. Soal Tes Berpikir Logis

Bentuk tes keterampilan berpikir logis dibuat sesuai dengan jenis-jenis penalaran

berpikir logis yang dikemukakan oleh Piaget, meliputi; penalaran proporsional,

pengontrolan variabel, penalaran probabilitas, penalaran korelasional dan

penalaran kombinatorial. Untuk memperoleh gambaran mengenai keterampilan

berpikir logis siswa digunakan soal standar yang dikembangkan oleh Tobin and

Capie dan diterjemahkan oleh Firman (2006) berupa satu paket soal TOLT (Test

Of Logical Thinking) dengan jumlah butir soal 10 soal. Tes ini diberikan dalam

bentuk pilihan ganda beralasan sesudah dan sebelum perlakuan/ penerapan

pembelajaran. Kriteria penskoran TOLT adalah jika jawaban benar dan alasan

benar diberi skor 1 dan jika jawaban benar dan alasan salah diberi skor 0,

begitupun jika jawaban salah dan alasan benar maka diberi skor 0. Dari hasil

Page 6: BAB III METODE PENELITIAN A. Metode dan Desain Penelitianrepository.upi.edu/2549/6/T_IPA_1101573_CHAPTER3.pdf · pembelajaran praktikum konvensional” dan selanjutnya ... tahapan

55

Siti Solihah, 2012

Pengembangan Keterampilan Berpikir Logis Dan Keterampilan Berpikir Kritis Siswa SMA Melalui

Pembelajaran Inkuiri Terbimbing Pada Materi Sistem Koloid

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu

perhitungan menunjukkan realibilitas soal ini adalah 0,64 (termasuk ke dalam

kategori tinggi). Secara lengkap tes tersebut dapat dilihat pada Lampiran B.2.

Kisi-kisi test tersebut dapat dilihat pada Tabel 3.1

Tabel 3.1.Kisi-kisi Soal Tes kemampuan berpikir logis

Jenis keterampilan berpikir logis Nomor soal

Penalaran proporsional 1, 2

Pengontrolan variabel 3, 4

Penalaran probabilitas 5, 6

Penalaran korelasional 7, 8

Penalaran kombinatorial 9, 10

b. Soal Tes Berpikir Kritis

Keterampilan berpikir kritis disesuaikan dengan sub indikator berpikir kritis

menurut Ennis. Keterampilan berpikir kritis yang diukur terdiri dari Sembilan

sub indikator, meliputi: kemampuan mengidentifikasi atau merumuskan masalah,

memberikan penjelasan sederhana, menyebutkan contoh, melaporkan hasil

observasi, mengemukakan hipotesis, merancang eksperimen, menarik

kesimpulan dari hasil menyelidiki, menerapkan konsep dan mengklasifikasikan.

Tes ini berbentuk pilihan ganda beralasan terbuka sebanyak 20 soal dengan

jumlah option (pilihan jawaban) terdiri dari lima pilihan. Dengan kriteria

penskoran, jika option pilihan ganda benar dan alasan tepat maka diberi skor 3,

jika option pilihan ganda benar dan alasan salah maka diberi skor 1, jika option

pilihan ganda benar dan alasan kurang tepat maka diberi skor 2, dan jika option

pilihan ganda dan alasannya salah maka diberi skor 0. Secara lengkap tes

tersebut dapat dilihat pada Lampiran B.3. Kisi-kisi tes tersebut adalah sebagai

berikut:

Tabel 3.2.Kisi-kisi Soal Tes kemampuan berpikir kritis

Page 7: BAB III METODE PENELITIAN A. Metode dan Desain Penelitianrepository.upi.edu/2549/6/T_IPA_1101573_CHAPTER3.pdf · pembelajaran praktikum konvensional” dan selanjutnya ... tahapan

56

Siti Solihah, 2012

Pengembangan Keterampilan Berpikir Logis Dan Keterampilan Berpikir Kritis Siswa SMA Melalui

Pembelajaran Inkuiri Terbimbing Pada Materi Sistem Koloid

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu

Sub Indikator Berpikir Kritis Nomor Soal

Mengidentifikasi atau merumuskan pertanyaan 8 , 15

Memberikan penjelasan sederhana 5, 7

Menyebutkan contoh 6, 9, 17

Melaporkan hasil observasi 2, 10

Mengemukakan hipotesis 4, 11

Merancang eksperimen 12, 19

Menarik kesimpulan dari hasil menyelidiki 1, 3

Menerapkan konsep 13, 14

mengklasifikasikan 16, 18,20

Untuk butir soal kemampuan berpikir kritis, divalidasi dan diuji realibilitasnya.

a. Uji Validitas Soal

Validitas adalah suatu ukuran yang menunjukkan tingkat kevalidan atau

kesahihan suatu instrumen (Arikunto, 2006). Sebuah alat ukur dikatakan valid apabila

dapat mengukur pada yang hendak diukur. Dalam hal ini validasi butir soal dilakukan

berdasarkan pertimbangan (judgement) dari dosen ahli dengan menganalisis

kesesuaian butir soal dengan pencapaian indikator keterampilan berpikir kritis yang

hendak diukur. Pada awalnya soal yang diajukan kepada dosen ahli sebanyak 34 soal,

tetapi ada beberapa soal yang tidak sesuai dengan sub indikator yang hendak diukur,

sebagian ada yang kurang tepat dalam penyusunan kalimat dan pilihan jawaban. Dari

hasil validasi dan perbaikan, diperoleh 20 soal yang mewakili tiap sub indikator yang

ingin diteliti.

b. Uji Reliabilitas Soal

Page 8: BAB III METODE PENELITIAN A. Metode dan Desain Penelitianrepository.upi.edu/2549/6/T_IPA_1101573_CHAPTER3.pdf · pembelajaran praktikum konvensional” dan selanjutnya ... tahapan

57

Siti Solihah, 2012

Pengembangan Keterampilan Berpikir Logis Dan Keterampilan Berpikir Kritis Siswa SMA Melalui

Pembelajaran Inkuiri Terbimbing Pada Materi Sistem Koloid

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu

Reliabilitas adalah ukuran sejauh mana alat ukur dapat memberikan gambaran

yang benar-benar dapat dipercaya tentang kemampuan seseorang (Firman, 2000).

Untuk mengetahui reliabilitas instrumen digunakan rumusan sebagai berikut:

dengan, n = jumlah soal

∑ = jumlah varians skor tiap-tiap item

= varians total

Nilai reliabilitas selanjutnya ditafsirkan sesuai klasifikasi reliabilitas yang

dikemukakan Arikunto (2006) seperti yang dapat dilihat pada Tabel 3.3.

Tabel 3.3.Kriteria Reliabilitas Soal

Koef Reliabilitas Kriteria

0,00 sampai 0,19

0,20 sampai 0,39

0,40 sampai 0,59

0,60 sampai 0,79

0,80 sampai 1,00

sangat rendah

rendah

cukup

tinggi

sangat tinggi

Nilai reliabilitas yang tinggi menunjukkan bahwa soal yang digunakan akan

memberikan hasil yang tepat dalam suatu tes. Berdasarkan hasil uji tes diperoleh

bahwa nilai reliabilitas untuk 20 butir soal yang telah digunakan adalah sebesar 0,71

(Hasil uji realibilitas dapat dilihat pada lampiran C). Hal ini menunjukkan soal

rII = 1n

n [ 1 –

]

Page 9: BAB III METODE PENELITIAN A. Metode dan Desain Penelitianrepository.upi.edu/2549/6/T_IPA_1101573_CHAPTER3.pdf · pembelajaran praktikum konvensional” dan selanjutnya ... tahapan

58

Siti Solihah, 2012

Pengembangan Keterampilan Berpikir Logis Dan Keterampilan Berpikir Kritis Siswa SMA Melalui

Pembelajaran Inkuiri Terbimbing Pada Materi Sistem Koloid

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu

tersebut mempunyai reliabilitas tinggi untuk dapat mengukur peningkatan

keterampilan berpikir kritis siswa.

2. Lembar Kerja Siswa (LKS)

Lembar kerja siswa (LKS) selain digunakan sebagai salah satu media dalam

pelaksanaan pembelajaran juga digunakan sebagai instrumen untuk mengukur

keterlaksanaan dari pembelajaran yang dilakukan terhadap subjek penelitian. LKS

penelitian ini berisi langkah-langkah atau kegiatan yang harus dilakukan siswa

selama pembelajaran berlangsung. Rubrik LKS juga disusun agar dapat menilai hasil

yang diperoleh siswa selama praktikum sehingga dapat dilihat keterlaksanaan

pembelajaran yang dilakukan (LKS dapat dilihat pada lampiran B). LKS berbasis

inkuiri didasarkan pada kriteria komponen yang harus ada dalam LKS dilengkapi

dengan tahapan inkuiri yang telah ditentukan. Optimalisasi LKS juga dilakukan untuk

menentukan waktu serta alat dan bahan yang dibutuhkan pada pelaksanaan praktikum

(Hasil optimalisasi dapat dilihat pada lampiran A).

3. Format observasi kegiatan

Format observasi kegiatan digunakan untuk mengamati keterlaksanaan dan

aktivitas yang dilakukan siswa ketika praktikum berlangsung dan guru ketika

melaksanakan tahapan pembelajaran.

E. Teknik Pengolahan Data

Untuk menjawab permasalahan dan rumusan masalah seperti yang telah

dikemukakan, maka data yang terkumpul akan diolah dan dianalisis sebagai berikut :

1. Lembar Test Tertulis

Page 10: BAB III METODE PENELITIAN A. Metode dan Desain Penelitianrepository.upi.edu/2549/6/T_IPA_1101573_CHAPTER3.pdf · pembelajaran praktikum konvensional” dan selanjutnya ... tahapan

59

Siti Solihah, 2012

Pengembangan Keterampilan Berpikir Logis Dan Keterampilan Berpikir Kritis Siswa SMA Melalui

Pembelajaran Inkuiri Terbimbing Pada Materi Sistem Koloid

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu

a. Menganalisis respon siswa terhadap pertanyaan-pertanyaan yang diberikan pada

soal tes awal dan tes akhir (tes keterampilan berpikir logis dan kritis). Respon

tersebut kemudian diskor berdasarkan kunci jawaban yang sesuai.

b. Menghitung skor total yang dicapai masing-masing siswa

c. Menghitung peningkatan keterampilan berpikir logis dan keterampilan berpikir

kritis dengan membandingkan respon siswa pada skor tes awal dan tes akhir,

kemudian menghitung peningkatannya dalam bentuk persen N-gain.

N-gain =

Nilai ini kemudian diinterpretasikan ke dalam klasifikasi (Hake, 1998) berikut:

Tabel 3.4.Interpretasi Nilai N-gain

Nilai N-gain Kriteria

≥ 0,7 Tinggi

0.3 – 0,6 Sedang

< 0,3 Rendah

d. Melakukan uji normalitas dengan menggunakan SPSS for windows (one –sample

Kolmogorov-Smirnov Test). Uji ini dilakukan untuk keperluan analisis data lebih

lanjut, karena asumsi sampel berdistribusi normal atau tidak akan berpengaruh

pada kesimpulan yang dibuat. Jika sampel tidak berdistribusi normal, maka

kesimpulan berdasarkan penelitian itu tidak berlaku.

e. Melakukan uji homogenitas varians (F ) dengan jenis Independent sample test,

dilakukan setelah diketahui sampel berdistribusi normal. Uji ini dilakukan untuk

memperoleh asumsi bahwa kedua sampel mempunyai varians yang sama

sehingga kegiatan menaksir dan menguji hipotesis bisa dilakukan. Jika kedua

sampel mempunyai varians yang sama besar, maka dikatakan homogen.

f. Melakukan uji perbedaan dua rata-rata (uji-t) dengan two independent samples t-

test jika data berdistribusi normal dan uji Mann-Whitney jika data tidak

Page 11: BAB III METODE PENELITIAN A. Metode dan Desain Penelitianrepository.upi.edu/2549/6/T_IPA_1101573_CHAPTER3.pdf · pembelajaran praktikum konvensional” dan selanjutnya ... tahapan

60

Siti Solihah, 2012

Pengembangan Keterampilan Berpikir Logis Dan Keterampilan Berpikir Kritis Siswa SMA Melalui

Pembelajaran Inkuiri Terbimbing Pada Materi Sistem Koloid

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu

berdistribusi normal. Uji ini dilakukan untuk mengetahui ada tidaknya perbedaan

antara dua variable, dalam hal ini rata-rata N-gain antara kelas kontrol dan kelas

eksperimen sehingga hasilnya bisa digunakan untuk menjawab hipotesis

penelitian. Jika nilai signifikansi t-hitung atau nilai signifikansi Mann-Whitney U

lebih kecil dari taraf signifikansi yang telah ditetapkan yaitu 0,05 maka H0

ditolak, begitu juga sebaliknya.

g. Menguji hipotesis

Hipotesis pada penelitian ini diuji dengan menggunakan uji hipotesis satu sisi

(one-tailed test), dengan bentuk hipotesis:

H0 : tidak terdapat perbedaan yang signifikan antara kelas yang menggunakan

pembelajaran inkuiri dengan kelas yang menggunakan pembelajaaran

konvensional (H0 : μ1 ≤ μ2)

Ha : terdapat perbedaan yang signifikan antara kelas yang menggunakan

pembelajaran inkuiri dengan kelas yang menggunakan pembelajaaran

konvensional (Ha : μ1>μ2)

2. Lembar Kerja Siswa (LKS)

a. Data yang diperoleh dari LKS pada setiap tahapan inkuiri, diberi skor berdasarkan

rubrik yang telah dibuat (skor per kelompok pada setiap tahapan inkuiri dapat

dilihat pada lampiran C)

b. Menghitung skor total yang dicapai masing-masing kelompok siswa

c. Menentukan nilai persentase skor

Nilai persen (NP) dicari dengan rumus:

NP = %100XSM

R

Page 12: BAB III METODE PENELITIAN A. Metode dan Desain Penelitianrepository.upi.edu/2549/6/T_IPA_1101573_CHAPTER3.pdf · pembelajaran praktikum konvensional” dan selanjutnya ... tahapan

61

Siti Solihah, 2012

Pengembangan Keterampilan Berpikir Logis Dan Keterampilan Berpikir Kritis Siswa SMA Melalui

Pembelajaran Inkuiri Terbimbing Pada Materi Sistem Koloid

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu

(Arikunto, 2006)

Keterangan:

R = Skor yang diperoleh siswa

SM = Skor maksimum dari tes yang bersangkutan

Lalu ditafsirkan berdasarkan kriteria seperti pada tabel 3.5

Tabel 3.5. Kriteria Tingkat Kemampuan Siswa

Persentase (%) Kriteria

81-100 Sangat Baik

62-80 Baik

41-60 Cukup

21-40 Kurang

0-20 Sangat Kurang

(Arikunto, 2006)

d. Membuat kesimpulan dan menyusun laporan. Berdasarkan analisis dan data hasil

penelitian maka diperoleh temuan yang terdiri atas nilai keterlaksanaan model

pembelajaran, N-gain aspek-aspek keterampilan berpikir kritis dan logis. Temuan

ini menjadi dasar pertimbangan untuk menarik kesimpulan hasil penelitian.