bab iii metode penelitian a. lokasi, subjek populasi dan...
TRANSCRIPT
27
Mayang Indah Nurwulan, 2014 Pengaruh Tahapan Prediksi Dan Diskusi Pada Pembelajaran Berbasis Learning Cycle Terhadap Kemampuan Berpikir Kreatif dan Penguasaan Konsep Sistem Saraf Pada Siswa SMA Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
BAB III
METODE PENELITIAN
A. Lokasi, Subjek Populasi dan Sampel Penelitian
Penelitian ini dilakukan di SMAN X yang berlokasi di Jalan Cihanjuang
Rahayu No. 39 Desa Cihanjuang Kecamatan Parongpong Kabupaten Bandung
Barat.
Populasi penelitian ini adalah populasi siswa di SMAN X kelas XI semester
II tahun ajaran 2013/2014. Dari seluruh kelas XI yang ada diambil dua kelas
sebagai sampel penelitian ini, yaitu satu kelas untuk kelas eksperimen yang
pembelajarannya menggunakan metode Tahapan Prediksi dan Diskusi pada
Pembelajaran Berbasis Learning Cycle dan satu kelas lagi untuk kelas kontrol
yang pembelajarannya menggunakan metode diskusi. Teknik pengambilan sampel
yaitu dengan cara sampel acak kelas, dimana dalam hal ini dua kelas utuh
ditentukan secara acak dengan cara diundi. Namun pengambilan sampel siswa
tidak dilakukan secara acak, sampel peserta adalah siswa yang berada di kelas.
Masing-masing kelas terdiri dari 21 siswa, sehingga jumlah sampel seluruhnya
adalah 42 siswa. Penelitian ini dilakukan dalam tiga kali pertemuan, di mana pada
pertemuan pertama pelaksanaan pretest, pertemuan kedua pelaksaan perlakuan,
dan pertemuan ketiga pelaksanaan posttest.
B. Desain Penelitian
Desain penelitian yang akan digunakan dalam penelitian ini adalah Pretest-
Posttest Kontrol Group Design. Dalam penelitian ini, kelas eksperimen diberikan
perlakuan dengan metode Prediksi dan Diskusi berbasis Learning Cycle dan kelas
kontrol diberikan perlakuan dengan metode diskusi. Kedua kelas tersebut
diberikan pretest sebelum perlakuan untuk mengetahui keadaan awal siswa dan
posttest setelah perlakuan. Menurut Sugiyono (2009) desain penelitian ini dapat
digambarkan sebagai berikut:
28
Mayang Indah Nurwulan, 2014 Pengaruh Tahapan Prediksi Dan Diskusi Pada Pembelajaran Berbasis Learning Cycle Terhadap Kemampuan Berpikir Kreatif dan Penguasaan Konsep Sistem Saraf Pada Siswa SMA Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
Gambar 3.1 Desain Penelitian Pretest-Posttest Kontrol Group Design
Keterangan:
R = Kelas kontrol atau kelas eksperimen
O1, O3 = Siswa diberikan soal Pretest
O2, O4 = Siswa dberikan soal Posttest
X = Pembelajaran menggunakan metode tahapan Prediksi dan Diskusi
pada pembelajaran berbasis learning cycle
● = Pembelajaran menggunakan metode diskusi.
(Sugiyono,2009)
C. Metode Penelitian
Penelitian ini menggunakan metode penelitian Quasy Experiment. Metode
penelitian eksperimen merupakan metode penelitian yang pelaksanaannya
menerapkan prinsip-prinsip penelitian laboratorium, terutama dalam pengontrolan
terhadap hal-hal yang mempengaruhi jalannya eksperimen (Sukmadinata,2012).
Metode ini digunakan karena adanya perbedaan perlakuan antara dua kelas yang
dijadikan subjek sampel penelitian yaitu kelas eksperimen dan kelas kontrol,
dimana hanya diberikan satu perlakuan untuk masing-masing kelas. Dalam hal ini,
variable bebasnya yaitu metode pembelajaran tahapan prediksi dan diskusi
berbasis learning cycle, dan variable terikatnya adalah kemampuan berpikir
kreatif siswa.
D. Definisi Operasional
1. Tahapan Prediksi dan Diskusi pada Pembelajaran Berbasis Learning Cycle
adalah sebuah metode pembelajaran prediksi dan diskusi yang berbasis model
Learning Cycle, dimana dalam metode ini terdapat tahap prediksi dan diskusi
yang dilakukan pada fase Eksplorasi dalam model Learning Cycle 5E. Pada
R O1 X O2
R O3 ● O4
29
Mayang Indah Nurwulan, 2014 Pengaruh Tahapan Prediksi Dan Diskusi Pada Pembelajaran Berbasis Learning Cycle Terhadap Kemampuan Berpikir Kreatif dan Penguasaan Konsep Sistem Saraf Pada Siswa SMA Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
tahap prediksi siswa diwajibkan untuk membuat prediksi terlebih dahulu saat
diberikan soal-soal dalam bentuk lembar kerja hipotesis dan prediksi oleh
guru setelah itu diadakan diskusi yang melibatkan siswa secara langsung.
Adapun sintaks pembelajaran berbasis Learnng Cycle 5E ini sebagai berikut:
Gambar 3.2 Sintaks Pembelajaran berbasis Learnng Cycle 5E
2. Metode diskusi adalah pembelajaran dengan model konvensional di mana
urutan proses pembelajarannya disesuaikan dengan pembelajaran model
Learning Cycle 5E.
3. Kemampuan berpikir kreatif siswa adalah kemampuan siswa untuk
menghasilkan gagasan atau pendapat baru dan juga melihat suatu pola baru
antara satu hal dengan hal lainnya yang sebelumnya tidak tampak.
Kemampuan berpikir kreatif yang diukur mencakup lima indikator yaitu:
Fluency (kemampuan berpikir lancar), Flexibility (kemampuan berpikir
luwes), Originality (kemampuan berpikir orisinil), dan Elaboration
(kemampuan merinci). Kemampuan berpikir kreatif tersebut dijaring dengan
menggunakan tes kemampuan berpikir kreatif dengan bentuk soal essay.
4. Penguasaan Konsep merupakan salah satu hasil belajar kognitif yang
diperoleh setelah dilakukan pembelajaran berbasis learning cycle .
Engagement
Exploration
~Memprediksi
~Diskusi
ExplanationElaboration
Evaluation
30
Mayang Indah Nurwulan, 2014 Pengaruh Tahapan Prediksi Dan Diskusi Pada Pembelajaran Berbasis Learning Cycle Terhadap Kemampuan Berpikir Kreatif dan Penguasaan Konsep Sistem Saraf Pada Siswa SMA Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
Penguasaan konsep ini dijaring melalui tes penguasaan konsep dengan bentuk
isian singkat yang mencakup kemampuan kognitif C2 (memahami), C3
(mengaplikasikan), C4 (menganalisis), dan C5 (mengevaluasi).
E. Instrumen Penelitian
Menurut Arikunto (2007), instrumen adalah sesuatu yang dapat digunakan
untuk mempermudah seseorang untuk melaksanakan tugas atau mencapai tujuan
yang lebih efektif dan efisien. Dalam penelitian ini instrumen yang digunakan
terdiri atas:
1. Tes Kemampuan Berpikir Kreatif Siswa
Untuk mengetahui kemampuan berpikir kreatif siswa digunakan tes
berupa tes uraian dengan masing-masing indikator yang berbeda-beda yang
diberikan sebelum dan sesudah pembelajaran. Tes ini diberikan kepada siswa
kelas eksperimen dan siswa kelas kontrol sebelum perlakuan (pretest) dan
sesudah perlakuan (posttest). Tes ini berupa soal uraian sebanyak 8 butir soal.
Untuk kisi-kisi tes kemampuan berpikir kreatif dapat dilihat pada tabel 3.1.
Tabel 3.1 Tabel Kisi-Kisi Tes Kemampuan Berpikir Kreatif
No Aspek Kemampuan
Berpikir Kreatif Indikator
No.
Soal
1. Fluency
(berpikir lancar)
Memberikan banyak gagasan/
jawaban 1,2
2. Flexibility
(berpikir luwes)
Memberikan lebih dari satu
penafsiran (interpretasi) suatu
gambar, cerita/ suatu masalah
3,4
3. Originality (berpikir
orisinil)
Memikirkan masalah- masalah
atau hal-hal yang tidak
terpikirkan orang lain.
5,6
4. Elaboration (berpikir
merinci)
Mampu menambahkan garis-
garis, warna-warna, dan bagian-
bagian tehadap gambarnya sendiri
atau gambar orang lain.
Mampu mengevaluasi
7,8
Jumlah 8
31
Mayang Indah Nurwulan, 2014 Pengaruh Tahapan Prediksi Dan Diskusi Pada Pembelajaran Berbasis Learning Cycle Terhadap Kemampuan Berpikir Kreatif dan Penguasaan Konsep Sistem Saraf Pada Siswa SMA Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
2. Tes Penguasaan Konsep
Untuk mengukur penguasaan konsep siswa digunakan tes penguasaan konsep.
Tes ini diberikan kepada siswa kelas eksperimen dan siswa kelas kontrol sebelum
perlakuan (pretest) dan sesudah perlakuan (posttest). Tes ini berupa soal isian
singkat sebanyak 15 butir soal dengan tipe soal yang digunakan adalah jenjang
memahami (C2), menerapkan (C3), menganalisis (C4) dan mengevaluasi (C5)
menurut taksonomi Bloom (revisi). Adapun kisi-kisinya dapat dilihat pada tabel
3.2 sebagai berikut:
Tabel 3.2 Tabel Kisi-Kisi Tes Penguasaan Konsep
Indikator Jenjang Kognitif Jumlah
Soal C2 C3 C4 C5
3.6.7 Membandingkan
terjadinya gerak sadar dan
gerak refleks
1, 2, 3 4, 5 - - 5
3.6.8 Mengidentifikasi
penyusun sistem saraf pusat 6, 7, 8 10 9 - 5
3.6.9
Mendeskripsikan fungsi sistem
saraf pusat
12, 13,
14, 15 - - 11 5
3. Angket
Angket digunakan untuk mengetahui tanggapan siswa mengenai
pembelajaran dengan metode Tahapan Prediksi dan Diskusi pada Pembelajaran
Berbasis Learning Cycle dalam materi sistem saraf. Ada 15 pertanyaan yang
diberikan kepada siswa mengenai pembelajaran dengan metode Tahapan Prediksi
dan Diskusi pada Pembelajaran Berbasis Learning Cycle dengan pilihan jawaban
ya atau tidak. Anget tanggapan dihitung dan dianalisi dengan melihat persentase
jawaban siswa serta kecendrungan jawaban yang diberikan. Adapun kisi-kisi
angket tanggapan siswa dapat dilihat pada tabel 3.3.
32
Mayang Indah Nurwulan, 2014 Pengaruh Tahapan Prediksi Dan Diskusi Pada Pembelajaran Berbasis Learning Cycle Terhadap Kemampuan Berpikir Kreatif dan Penguasaan Konsep Sistem Saraf Pada Siswa SMA Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
Tabel 3.3 Kisi-kisi Angket Tanggapan Siswa Terhadap Pembelajaran
No. Indikator No.Pertanyaan
1. Ketertarikan pada mata pelajaran Biologi 1, 2, 3, 4
2. Ketertarikan dengan metode pembelajaran 5, 6
3. Ketertarikan dengan kegiatan memprediksi
dan diskusi
7, 8, 9, 10, 11 ,12,
13, 14, 15
F. Proses Pengembangan Instrumen
Pada tahap persiapan penelitian, instrumen penelitian yang telah dibuat
diperiksa kelayakannya oleh para dosen ahli dari segi materi dan kaidah-kaidah
evaluasi melalui proses judging. Instrumen bisa digunakan dalam pengambilan
data penelitian apabila telah melewati proses perbaikan dari hasil koreksi pada
tahapan judging serta telah melalui tahapan uji coba instrumen. Akan tetapi tidak
semua instrumen melalui tahapan uji coba, hanya instrument pretest dan posttest
saja yang dilakukan uji coba. Adapun tujuan dari uji instrumen peneltian ini
adalah untuk mengetahui validitas, realibilitas, daya pembeda, dan tingkat
kesukaran.
1. Validitas
Arikunto (2009) menjelaskan bahwa validitas item adalah demikian
sebuah item dikatakan valid apabila mempunyai daya dukung yang besar
terhadap skor total. Validitas ini dapat dihitung dengan menggunakan rumus
korelasi product moment:
Keterangan:
rxy = koefisien korelasi antara skor pada pokok uji dengan skor total
N = jumlah siswa
X = skor pada pokok uji
Y = skor total
rXY = N∑XY − (∑X)(∑Y)
{N∑X2 − (∑X)2} {N∑Y2 − (∑Y)2}
33
Mayang Indah Nurwulan, 2014 Pengaruh Tahapan Prediksi Dan Diskusi Pada Pembelajaran Berbasis Learning Cycle Terhadap Kemampuan Berpikir Kreatif dan Penguasaan Konsep Sistem Saraf Pada Siswa SMA Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
(Arikunto,2009)
Dengan Interpretasi Indeks Validitas sebagai berikut:
Tabel 3.4 Tabel Indeks Validitas
Indeks
Validitas
Kategori
0,00 – 0,19 SANGAT RENDAH
0,20 – 0,39 RENDAH
0,40 – 0,59 CUKUP
0,60 – 0,79 TINGGI
0,80 – 1,00 SANGAT TINGGI
(Sriyati, 2011)
Berdasarkan hasil uji coba instrumen yang telah dilakukan, rata-rata
validitas item berada dalam kategori Cukup dengan indeks 0,56 (untuk
selengkapnya lihat pada tabel 3.10).
2. Reliabilitas
Reliabilitas tes sangat berhubungan dengan masalah ketetapan hasil tes.
Instrumen yang baik adalah instrumen yang dapat dengan ajeg memberikan
data yang sesuai dengan kenyataan (Arikunto,2009). Relabiltas tes ini
dihitung menggunakan rumus Spearman-Brown:
𝑟11 =2𝑟1
2 1
2
1 + 𝑟12
12
Di mana:
𝑟12
12 = korelasi antara skor-skor setiap belahan tes
r11 = koefisien reliabiltas yang sudah disesuaikan
(Arikunto,2009)
Berdasarkan hasil uji coba instrumen yang telah dilakukan, reabilitas soal
sebesar 0,79 dan termasuk dalam kategori tinggi (untuk selengkapnya lihat
pada tabel 3.7).
3. Daya Pembeda
34
Mayang Indah Nurwulan, 2014 Pengaruh Tahapan Prediksi Dan Diskusi Pada Pembelajaran Berbasis Learning Cycle Terhadap Kemampuan Berpikir Kreatif dan Penguasaan Konsep Sistem Saraf Pada Siswa SMA Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
Daya pembeda soal adalah kemampuan sesuatu soal untuk membedakan
antara siswa yang pandai (berkemampuan tinggi) dengan siswa yang bodoh
(berkemampuan rendah). Angka yang menunjukkan besarnya daya pembeda
disebut “indeks diskriminasi” (Arikunto,2009). Daya pembeda dapat
diketahui dengan menggunakan rumus:
DP =U − L
12 T
Di mana:
DP = Daya Pembeda
U = jumlah siswa dari kelompok atas yang menjawab benar untuk setiap soal
L = jumlah siswa dari kelompok bawah yang menjawab benar setiap soal
T = jumlah seluruh siswa baik dari kelompok atas dan kelompok bawah
(Arikunto,2009)
Maka akan didapatkan indeks diskriminasi sebagai berikut:
Tabel 3.5 Tabel Indeks Diskriminasi
Indeks Diskrimnasi Kategori
< 0,00 SANGAT TIDAK BAIK
0,00 – 0,20 TIDAK BAIK
0,21 – 0,40 CUKUP
0,41 – 0,70 BAIK
0,71 – 1,00 BAIK SEKALI
(Sriyati, 2011)
Berdasarkan hasil uji coba instrumen yang telah dilakukan, rata-rata daya
pembeda berada dalam kategori Cukup dengan indeks 0,38 (untuk
selengkapnya lihat pada tabel 3.7).
4. Tingkat Kesukaran
Soal yang baik adalah soal yang tidak terlalu mudah atau tidak terlalu
sukar. Soal yang terlalu mudah tidak merangsang siswa untuk mempertinggi
usaha memecahkannya. Sebaliknya, soal yang terlalu sukar akan
menyebabkan siswa menjadi putus asa dan tidak mempunyai semangat untuk
35
Mayang Indah Nurwulan, 2014 Pengaruh Tahapan Prediksi Dan Diskusi Pada Pembelajaran Berbasis Learning Cycle Terhadap Kemampuan Berpikir Kreatif dan Penguasaan Konsep Sistem Saraf Pada Siswa SMA Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
mencoba lagi karena di luar jangkauannya (Arikunto, 2009). Tingkat
kesukaran dapat dhitung dengan rumus:
𝑇𝐾 = 𝑈 + 𝐿
𝑇
Di mana:
TK= Taraf/Tingkat Kesukaran
U = jumlah siswa dari kelompok atas yang menjawab benar untuk setiap soal
L = jumlah siswa dari kelompok bawah yang menjawab benar setiap soal
T = jumlah seluruh siswa baik dari kelompok atas dan kelompok bawah
Berdasarkan hasil perhitungan dengan rumus di atas, maka dapat di
kategorikan tingkat kesukarannya sebaga berikut:
Tabel 3.6 Tabel Indeks Tingkat Kesukaran
Indeks Tingkat Kesukaran Kategori
0,00 – 0,30 SUKAR
0,31 – 0,70 SEDANG
0,71 – 1,00 MUDAH
(Sriyati, 2011)
Berdasarkan hasil uji coba instrumen yang telah dilakukan, rata-rata
tingkat kesukaran soal berada dalam kategori Sedang dengan indeks 0,42
(untuk selengkapnya lihat pada tabel 3.7).
Setelah dilakukan uji coba instrumen, dilakukan analisis butir soal
untuk mengetahui validitas, tingkat kesukaran, daya pembeda dari setiap butir
soal yang di uji. Adapun hasil analisis butir soal tersebut dapat dilihat pada
tabel 3.7
Tabel 3.7 Hasil Analisis Butir Soal Uji Instrumen Penguasaan Konsep
No.
Soal
TINGKAT
KESUKARAN DAYA PEMBEDA VALIDITAS
Indeks Tafsiran Indeks Tafsiran Indeks Tafsiran
36
Mayang Indah Nurwulan, 2014 Pengaruh Tahapan Prediksi Dan Diskusi Pada Pembelajaran Berbasis Learning Cycle Terhadap Kemampuan Berpikir Kreatif dan Penguasaan Konsep Sistem Saraf Pada Siswa SMA Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
G. Analisis Pengolahan Data
Data yang didapatkan dari hasil pengukuran pada pretest maupun posttest,
diolah secara statistik agar memiliki makna sehingga dapat digunakan untuk
menguji hipotesis dan memberikan kesimpulan yang tepat.
1. Analisis Data Hasil Tes Kemampuan Berpikir Kreatif dan Tes Penguasaan
Konsep
a. Rekaptulasi hasil tes kemampuan berpikir kreatif yang didapatkan dari
masing-masing siswa yang mencakup seluruh indikator pada aspek-
aspek kemampuan berpikir kreatif.
b. Data kemampuan berpikir kreatif dan penguasaan konsep siswa yang
diperoleh dianalisis berdasarkan hasil Pretest dan Posttest untuk
1 0,75 Mudah 0.5 Baik 0.54 Cukup
2 0.33 Sedang 0.66 Baik 0.74 Tinggi
3 0.37 Sedang 0.58 Baik 0.66 Tinggi
4 0.83 Mudah 0.33 Cukup 0.49 Cukup
5 0.45 Sedang 0.25 Cukup 0.23 Rendah
No.
Soal
TINGKAT
KESUKARAN DAYA PEMBEDA VALIDITAS
Indeks Tafsiran Indeks Tafsiran Indeks Tafsiran
6 0.12 Sukar 0.25 Cukup 0.65 Tinggi
7 0.33 Sedang 0.33 Cukup 0.56 Cukup
8 0.29 Sukar 0.25 Cukup 0.37 Rendah
9 0.75 Mudah 0.5 Baik 0.77 Tinggi
10 0.7 Mudah 0.58 Baik 0.62 Tinggi
11 0.33 Sedang 0.16 Tidak Baik 0.41 Cukup
12 0.2 Sukar 0.41 Baik 0.83
Sangat
Tinggi
13 0.2 Sukar 0.25 Cukup 0.43 Cukup
14 0.83 Mudah 0.33 Cukup 0.42 Cukup
15 0.16 Sukar 0.33 Cukup 0.72 Tinggi
Reliabilitas soal = 0.79 (TINGGI)
37
Mayang Indah Nurwulan, 2014 Pengaruh Tahapan Prediksi Dan Diskusi Pada Pembelajaran Berbasis Learning Cycle Terhadap Kemampuan Berpikir Kreatif dan Penguasaan Konsep Sistem Saraf Pada Siswa SMA Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
melihat peningkatan kemampuan berpikir kreatif dan penguasaan
konsep siswa. Adapun langkah-langkahnya sebagai berikut:
1) Analisis data pretest
a) Uji Prasyarat
(1) Uji Normalitas
Uji normalitas digunakan untuk mengetahui distribusi skor
data yang diperoleh normal atau tidak. Uji normalitas ini
dapat dihitung menggunakan rumus chi kuadrat, yaitu:
𝜒2 = Σ(𝑓0 − 𝑓𝑒)
𝑓𝑒
(Susetyo, 2010)
(2) Uji Homogenitas
Uji homogentitas digunakan untuk mengetahui variansi
dari setiap sampel. Uji homogentitas ini dihitung dengan
menggunakan rumus:
𝐹 = 𝑆2 𝑉𝑎𝑟𝑖𝑎𝑛𝑠 𝑡𝑒𝑟𝑏𝑒𝑠𝑎𝑟
𝑆2 𝑉𝑎𝑟𝑖𝑎𝑛𝑠 𝑡𝑒𝑟𝑘𝑒𝑐𝑖𝑙
Keterangan:
F = Homogenitas yang dicari
S2 = Varians
(Susetyo, 2010)
2) Analisis data posttest
a) Uji Prasyarat
Uji normalitas untuk mengetahui normalitas distribusi sampel,
kemudian dilanjutkan dengan uji homogenitas dengan tahapan-
tahapan seperti pada pengolahan data pretest.
3) Pengolahan nilai indeks gain
Indeks gain digunakan untuk mengetahui kategori pningkatan
penguasaan konsep siswa. Menurut Hake (1999) gain dihitung
dengan menggunakan rumus:
38
Mayang Indah Nurwulan, 2014 Pengaruh Tahapan Prediksi Dan Diskusi Pada Pembelajaran Berbasis Learning Cycle Terhadap Kemampuan Berpikir Kreatif dan Penguasaan Konsep Sistem Saraf Pada Siswa SMA Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
𝑔 = 𝑇2 − 𝑇1
𝐼𝑠 − 𝑇1
Keterangan:
T1: score posttest
T2: score pretest
Is: Score maksimal
4) Uji hipotesis
Berdasarkan hasil uji prasyarat yang telah dilakukan, dapat
diketahui bahwa data penelitian yang didapat berdistribusi normal
dan homogen. Maka dari itu dilanjutkan dengan uji hipotesis
menggunakan statistic parametrik uji Independent Sample T-Test
atau Uji T. Uji Independent Sample T-Test ini dapat dihitung
dengan menggunakan rumus:
𝑡 =𝑋1 – 𝑋2
𝑠 1𝑛1
+1𝑛2
Keterangan:
X1 = Rata-rata sampel kelompok 1
X2 = Rata-rata sampel kelompok 2
s = simpangan baku
(Susetyo, 2010)
2. Analisis Angket Siswa
Data penelitian hasil pengisian angket siswa akan diolah dengan cara
persentase, yaitu:
𝐼𝑛𝑑𝑒𝑘𝑠 = 𝐽𝑢𝑚𝑙𝑎 𝑆𝑖𝑠𝑤𝑎 𝑀𝑒𝑛𝑗𝑎𝑤𝑎𝑏
𝐽𝑢𝑚𝑙𝑎 𝑆𝑒𝑙𝑢𝑟𝑢 𝑆𝑖𝑠𝑤𝑎 × 100%
Kemudian diinterpretasikan dengan menggunakan kategori
persentasi,yaitu:
Tabel 3.8 Tabel Kategori Persentasi
Persentase Tafsiran Kualitatif
39
Mayang Indah Nurwulan, 2014 Pengaruh Tahapan Prediksi Dan Diskusi Pada Pembelajaran Berbasis Learning Cycle Terhadap Kemampuan Berpikir Kreatif dan Penguasaan Konsep Sistem Saraf Pada Siswa SMA Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
0% Tidak Ada
1% - 25% Sebagian Kecil
26% - 49% Hampir Setengahnya
50% Setengahnya
51% - 75% Sebagian Besar
76% - 99% Pada Umumnya
100% Seluruhnya
H. Prosedur Penelitian
Secara umum penelitian ini terbagi dalam tiga kegiatan yang harus dilakukan,
yaitu tahap persiapan, tahap pelaksanaan, dan tahap analisis data.
1. Tahap Persiapan
Pada tahap persiapan, kegiatan yang akan dilakukan oleh peneliti diantaranya:
a. Menyusun proposal penelitian
b. Menyusun Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) metode prediksi
dan diskusi berbasis learning cycle dan metode diskusi.
c. Menyusun instrumen penelitian berupa soal tes kemampuan berpikir
kreatif dan soal tes penguasaan konsep siswa.
d. Melakukan validasi soal lewat proses judgment dan uji coba instrumen.
e. Menindaklanjuti hasil validasi instrumen dan melalukan revisi.
2. Tahap Pelaksanaan
Kegiatan pelakasanaan yang akan dilakukan oleh peneliti diantaranya:
a. Memberikan pretest soal penguasaan konsep siswa dan tes kemampuan
berpikir kreatif tentang konsep system saraf.
b. Melakukan pembelajaran dengan menggunakan metode prediksi dan
diskusi berbasis learning cycle pada kelas eksperimen dan metode
didkusi pada kelas kontrol pada konsep system saraf.
c. Memberikan pretest soal penguasaan konsep siswa dan tes kemampuan
berpikir kreatif tentang konsep sistem saraf.
d. Setelah selesai melakukan posttest, siswa diberikan angket.
(Rahayu, A. 2009: 40)
40
Mayang Indah Nurwulan, 2014 Pengaruh Tahapan Prediksi Dan Diskusi Pada Pembelajaran Berbasis Learning Cycle Terhadap Kemampuan Berpikir Kreatif dan Penguasaan Konsep Sistem Saraf Pada Siswa SMA Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
3. Tahap Analisis Data
Apabila tahap pelaksanaan telah dilakukan, maka tahap terakhir yang
harus dilakukan yaitu:
a. Mengolah dan menganalisis data hasil pretest dan posttest.
b. Membahas hasil penelitian yang telah dilakukan.
c. Menyimpulkan hasil penelitian.
I. ALUR PENELITIAN
41
Mayang Indah Nurwulan, 2014 Pengaruh Tahapan Prediksi Dan Diskusi Pada Pembelajaran Berbasis Learning Cycle Terhadap Kemampuan Berpikir Kreatif dan Penguasaan Konsep Sistem Saraf Pada Siswa SMA Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
Gambar 3.3 Alur Penelitian
Pra Persiapan
- Studi pendahuluan
- Penyususnan Proposal
Seminar Proposal
Pembuatan instrumen
- RPP
- Tes Kemampuan Berpikir Kreatif
- Tes Pemahaman Konsep
- Angket
- Lembar Kerja Siswa
Validasi Instrumen
- Konsultasi Instrumen
- Melakukan uji coba instrument
- Mengolah dan menganalisis hasil uji coba
- Menyusun Instrumen yang telah diperbaiki
Implementasi
Pembelajaran
Kelas Eksperimen
- Melakukan Pretest
- Pembelajaran dengan metode prediksi dan
diskusi berbasis
learning cycle
- Melakukan Posttest
Kelas Kontrol
- Melakukan Pretest
- Pembelajaran dengan metode diskusi
- Melakukan Posttest
Analisis dan
pengolahan data hasil
Pretest dan Posttest
Kesimpulan